Epaper belia 21 januari 2014

Page 1

19

SELASA (KLIWON) 21 JANUARI 2014 19 RABIUL AWAL 1435 H MULUD 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

FOTO: KEKE

Happy New Year atau Happy New Exam?

T

AHUN ajaran baru, semester dua. Apakah masa-masa ini dinanti-nantikan oleh para siswa-siswi? Mungkin iya, mungkin tidak. Mengapa? Mungkin yang pertama kali muncul dibenak kita tentang tahun ajaran baru adalah Ujian Tengah Semester. Ucapan ‘’Happy New Year’’ seolah tak memberi semangat bagi para pelajar. Belum juga dua bulan belajar, ehh bulan depannya udah ujian lagi. Mungkin itu yang selalu keluar dari mulut kita tentang Ujian Tengah Semester. Kurang lebih seminggu lamanya kita menderita dan berjuang untuk Ujian Tengah Semester atau yang biasa dibilang UTS. Setelah menjalani UTS, beban lain muncul pun muncul. Ujian Akhir Semester. Para guru pun mulai memotivasi anak didiknya, mulai dari cara-cara halus hingga suatu motivasi yang bersifat memaksa atau ancaman. Para murid mulai sibuk. Sibuk ngapain nih? Sibuk persiapan belajar atau sibuk nyari kunci jawaban atau bocoran soal? Hahaha.. Murid-murid mungkin ada yang merasa tertekan dengan motivasi gurunya, atau berbagai pikiran seperti naik nggak yaa? Ranking berapa yaa? Orangtua yang agresif juga ikut berpartisipasi mungkin takut nilai anaknya jelek atau nggak naik jadi menyogok wali kelas dengan cara halus. Ngasih kue mahal lah, ngasih kenang-kenangan mahal lah. Apapun cara dihalalkan agar anak mereka naik atau berprestasi. Pasti hal-hal tersebut muncul saat tahun ajaran baru tiba. Tapi yang terpenting bukanlah apa yang akan kita hadapi nanti karena itu sifatnya pasti dan akan terjadi. Yang terpenting adalah tanggung jawab kita nanti, bagaimana kita menyikapi hal-hal tersebut, bagaimana kita merespon tentang pemilu Bulan April. Lohh?! Kok jadi pemilu? Hahahaha.. Keseruan-keseruan tahun ajaran baru pasti akan berasa jauh lebih baik apabila kita menghadapi dengan positif. Bagaimana menghadapi semua hal itu dengan positif? Yaa, kita belajar yang benar! Jangan sibuk cari kunci jawaban kalau mau ujian, gak bakal ada gunanya. Belum tentu itu kunci jawaban bener, mending belajar udah jelas. Seenggaknya kita merasa lebih puas apabila hasil kita hasil pekerjaan dan usaha sendiri. Iya kan? Ayoo teman-teman! Saya yakin kalian semua berpotensi untuk menjadi orang-orang yang sukses! Mungkin 5 tahun lagi foto kalian bisa ada di kertas pemilu yang siap dicoblos. Hehehe. Sekali lagi, kita respons hal-hal yang kita hadapi tahun ajaran baru ini dengan positif. Semangat! ***

Indeks:

Quotes

Sigourney Tanuwijaya [sigourney.tanuwijaya@yahoo.co.id]

“Love and compassion are necessities, not luxuries. Without them, humanity cannot survive.” Dalai Lama XIV, The Art of Happiness

<20> Skul: MAN 1 Garut

ENTAS seni tahunan barudak SMAN 2 Bandung balik lagi dengan konsep yang nggak kalah spektakuler! Dengan mengedepankan sisi kemanusiaan sebagai tema utama, From Two Wih Love (F2WL) 14: “CAPTWORE, Image Speaks Words of Kindness” digelar gede-gedean di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Bandung, Sabtu (18/1/2014). Tema ini sengaja diambil untuk mengajak masyarakat, khususnya remaja, untuk mau membuka mata bahwa sisi kemanusiaan itu penting banget berada dalam setiap diri. Pokoknya nggak zaman lagi deh ada diskriminasi di masa sekarang. Peduli terhadap sesama dan sadar akan hak-hak manusia di sekitar kita jadi goals F2WL kali ini. “Kami ingin ngasih pesan bahwa acara ini nggak hanya hura-hura, tapi juga bisa bikin respect ke sesama manusia. Selain lewat dekorasi, kemanusiaan yang kami usung juga udah diwujudkan lewat pra-event yang bikin bakti sosial, menyumbang buku ke taman bacaan, dan bagikan makanan ke orang kurang mampu di bawah jembatan layang,” ujar Yonathan Arderian Mantik dari kelas XI IPA 6 sebagai humas. Sisi humanitas CAPTWORE sendiri kelihatan banget lewat rangkaian dekorasi. Seperti lensa raksasa di gate depan yang artinya menangkap momen kemanusiaan dan instalasi tangan di tengah atrium yang bermakna take and give. Deretan foto-foto para individu dari kaum marjinal juga dipajang sepanjang venue, seperti tukang sampah, pemulung, pengamen, dll. Nggak hanya itu, ada juga lelang lukisan yang berhasil terjual Rp 1,8 juta! Uang tersebut nantinya bakal disumbangin kepada anak jalanan. “Persiapan acara ini udah dimulai sejak Juli 2013. Kami sih puas dengan hasil kerja keras para panitia. Apalagi sekolah juga turut ngedukung dan membimbing kami,” tambah Yonathan. FYI, tiket F2WL14 sold out lho. Nggak heran deh area Sabuga dipenuhi ribuan penonton. Well, namanya juga pentas seni, udah jelas bahwa jajaran pengisi acara yang hadir merupakan magnet kuat untuk menarik animo. Namanama besar seperti Afgan, RAN, The S.I.G.I.T, Pandai Besi, Payung Teduh, Rumah Musik Harry Roesly, Donlego, dan Jolly Jumper jadi penarik massa yang hebat. Penampilan intern dari SMAN 2 juga nggak kalah kerennya, kayak Rumah Seni 2, angklung, perkusi, hingga vocal group. Suatu pertunjukan menarik ditampilkan Jolly Jumper yang saat itu turut ngeboyong dua vokalis tamu: Ucay (ex Rocket Rockers) dan Yas Budaya (ex Alone At Last). Keduanya bersanding bareng Boniex di satu panggung yang sama dan berhasil nutup penampilan dengan memorable banget lewat lagu “Siklus Tanpa Arah”. Epik pisan lah! Setelah diselingi Donelogo dan break Maghrib, giliran Payung Teduh deh yang muncul. Sesuai namanya, atmosfer yang dibangun memang teduh abis. Lagu-lagunya kayak “Angin Pujaan Hujan”, “Resah”, hingga “Untuk Perempuan di Pelukan” dibabat habis oleh sing along penonton. Selanjutnya panggung jadi milik Rumah Seni 2 yang menampilkan kolaborasi apik dari band, vocal group, perkusi, paduan suara, tari tradisi, serta ensemble. Pandai Besi yang hadir setelahnya kemudian mulai kembali manasin suasana. Dari “Sebelah Mata”, “Balerina”, “Menjadi Indonesia”, “Cinta Melulu”, sampai “Desember” jadi tawaran menarik bagi penonton yang jumlahnya semakin malam semakin membludak. Next giliran para Afganisme yang bergembira karena kedatangan Afgan dengan nyanyian khasnya dan Insurgent Army dengan kemunculan The S.I.G.I.T . Acara malam itu pun diakhiri dengan keren tepat di tengah malam oleh penampilan RAN sebagai pamungkas. Yeay, it’s a wrap! ***

P B

Tema Pensinya Keren Nggak? Jodi Ananta, SMAN 22 Bandung

Safira Al Sakinah, SMAN 8 Bandung

“ACARANYA keren banget, bisa ngehadirin artis-artis yang keren. Yang paling pengen saya tonton Afgan sama The S.I.G.I.T soalnya itu udah bukan artis terkenal lagi udah jadi artis favorit lah. Kalau dari guest star ke temanya kemanusiaan sih belum terlalu masuk ya, tapi kalau dari dekor sih udah lumayan masuk ke dalam tema. Pokoknya SMAN 2 keren banget bisa bikin pensi yang sekeren gini, super mega bazaar dari tahun ke tahun.”

“PENGEN ngeliat RAN sama Afgan. Kayaknya sih belum keliatan gitu nyambungnya dari tema sama penonton dan suasananya. Karena saya sendiri aja nggak tahu temanya. Bagus sih, tapi kurang rame dari yang tahun sebelumnya. Banyak yang bilang kayak gitu, nggak tahu sih ya mungkin karena bintang tamunya. Seru sih seru.”

Kirana Virajati, SMAN 6 Bandung “MAU ketemu temen sama mau liat Afgan. Kayaknya ditunggu orang gitu pensinya. Tema ke penontonnya udah nyampe deh kayaknya dari fotofoto yang ditampilin itu. Bagus lah ya mereka ngangkat temanya gitu terus udah ditunjukkin dengan fotonya, baksos, dan lain-lain. SMAn 2 bagus ngadain pensinya, udah berpengalaman lah kayaknya”

Ayesha Fati Rasyifa, SMAN 5 Bandung “PENGEN nonton artisnya sama ketemu temen-temen SMP. Kalau menurut saya, belum ngerasain sih feel tentang temanya sendiri, kayaknya belum nyampe dan dari dekorasinya juga nggak keliatan banget tentang kemanusiaan. Acaranya bagus karena artis-artisnya bisa dibilang keren, jadi banyak yang datang ke sini. Cuma saya belum ngerasa banget tentang temanya kemanusiaan.”

Vira Berliani, SMPN 2 Bandung

Muhammad Febrian Priyaditama, SMAN 18 Bandung

“TUJUANNYA mau seneng-seneng sama temen-temen. Terus mau liat aja bazaar SMA. Kalau dilihat dari stand-stand dan fotografi yang kayak gitu temanya udah nyampe banget. Disana kita bisa lihat orang-orang yang kurang dari kita. Keren banget terus menginspirasi lagi buat yang mau bikin bazaar. SMA- udah bagus terus pensinya juga keren.”

“PENGEN ngeliat Payung Teduh sama The S.I.G.I.T. Kan temanya kemanusiaan, yang dateng artis-artisnya nggak terlalu yang menjurus kesana. Nyambung mah nyambung. Masih kurang sih dari artisnya, cuma dari segi dekorasi udah lumayan. Bagus, keren, hebat, kreatif SMAN 2.”

Muhammad Azzam, SMPN 2 Bandung “DISINI kan mau nonton RAN, Afgan, the S.I.G.I.T sama teman-teman. Yang paling pengen nonton itu RAN, soalnya lagunya bagus-bagus sama pengen liat langsung orang-orangnya kayak gimana kalau nyanyi. Gimana ya temanya, Captwore kayak kamera gitu tapi kemanusiaan, kurang ngerti. Kayaknya acaranya bakal sukses, selalu sukses setiap tahun jadi kayaknya tahun depan bakal lebih sukses lagi.”

Elang Sukma Dinata, SMKN 15 Bandung “TUJUANNYA ya pengen lihat SMAN 2 itu kayak gimana seninya, sama ketemu temen. Seni dekorasi, materi, semua menjurus ke tema cuma artis pendukungnya nggak pada masuk. Kalau artis yang bermasyarakat kan, Afgan masih kurang bermasyarakat. Harusnya kemanusiaan kan merangkul semua derajat. Saya sih cukup envy jadi cukup sirik pensinya bisa kayak gini, bagus banget.”*** Jannisha95@yahoo.com

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

<21> Aksi: - Bunkasai XIV SMA Plus Al-Ghifari - Workshop Desain Kreatif

<22> Review:

<21> MusicTerritory: Secret Gigs Nectura

<22> Chat: Afgan


20

SELASA (KLIWON) 21 JANUARI 2014 19 RABIUL AWAL 1435 H MULUD 1947

Kolaborasikan Sisi Agama dengan Keterampilan

FOTO: KEKE

MAN 1 Garut

D

ENGAN moto ”Kuliah Bisa, Kerja Bisa. Tiada Hari tanpa Berbuat Kebaikan”, MAN 1 Garut punya program khusus di luar reguler dan keagamaan, yaitu berupa keterampilan untuk menghasilkan alumnus yang Islami, mandiri, dan berprestasi. Program yang dimaksud adalah elektronika, otomotif, dan tata busana. Awalnya sih program tersebut dikhususkan kepada siswa yang nggak bakal nerusin pendidikan setelah lulus, namun rupanya siswa lain pun sangat berminat. ”MAN 1 Garut jadi pilot project program pemerintah tentang program keterampilan ini pada akhir tahun 90-an di Jawa Barat. Kami ditunjuk dan hingga kini masih bertahan dan terus berkembang,” ujar Pak Asep, koordinator program keterampilan. Selain menetapkan program magang, siswa juga diajak berkunjung ke industri terkait untuk membuka pengetahuan seputar dunia kerja di lapangan. Malahan banyak di antaranya yang udah dibooking untuk kerja di sana selepas lulus nanti. Seru banget! ”Siswa menjalankan program selama 4 semester.

Di akhir program mereka melakukan ujian yang akan dapat sertifikat dari BLK. Tujuannya untuk membantu mereka yang ingin mandiri dengan bekerja atau wirausaha. Nah gimana supaya sejalan dengan akademik, ketika pagi siswa belajar seperti biasa kemudian dilanjutkan ke kelas program keterampilan yang sudah dipilih. Di kelas ini biasnaya setelah teori langsung ke praktik,” tambah Pak Asep. Kalau urusan kedisiplinan, MAN 1 Garut juga menerapkannya dengan serangkaian peraturan, seperti salat berjemaah, gerakan Jumat bersih, peduli lingkungan, dan program hafalan wajib 3 juz yang bakal dites pada akhir semester. ”Kami antarkan peserta didik yang ’apa adanya’ menjadi ’bagaimana seharusnya’. Juga tentang bagaimana siswa agar siswa mampu memiliki ketaatan dalam ajaran agama, misalnya dengan pengajian rutin setiap Senin. Mudah-mudahan melalui ini jadi lebih dekat dengan nuansa ajaran agama,” tutur Pak Asep Encu selaku kepala madrasah. Selain itu, sisi kedisiplinan madarasah yang pun-

ya ekskul seni rupa, tari, musik, vokal, pencak silat, sepak bola, futsal, voli, basket, KIR, PKS, dan komunitas cinta baca ini ditunjukkan dengan adanya dua kartu lho. ”Penjabarannya melalui dua kartu kendali, yaitu kartu kendali hafalan Alquran 3 juz dan kartu rekaman jejak dari kelas X hingga XII. Yel kami sendiri adalah ’Islami, Mandiri, Berprestasi, Insya Allah! Bismillah! Allahu Akbar!’ ” sambung Pak Sarip, wakil kepala madrasah. Sebagai ketua OSIS anyar, Ilham Ahmad dari kelas XI IPS 2 pun membenarkan hal itu. Selain peraturan yang ketat, sisi agamis di sini juga kental banget. Namun itu semua justru menyokong partisipasi siswa untuk terus aktif dan berprestasi. ”Kami juga punya Komunitas Cinta Baca yang menyosialisasikan pentingnya membaca. Kalau untuk program OSIS berikutnya, salah satunya adalah ingin lebih meningkatkan lagi penghijauan dan kebersihannya,” ucapnya. ***

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

”Kami antarkan peserta didik yang ’apa adanya’ menjadi ’bagaimana seharusnya’. Juga tentang bagaimana siswa agar siswa mampu memiliki ketaatan dalam ajaran agama.” Lia Fatimah, XII Keagamaan

PMR B

ERBICARA tentang ekskul satu ini, bisa dibilang kalau PMR MAN 1 cukup punya nama seantero Garut. Kualitasnya cukup bagus untuk bisa eksis sampai sekarang. Kegiatannya pun udah melanglang buana hingga tingkat nasional lho. Untuk tahun lalu aja udah banyak prestasi yang diraih seperti juara 2 mapping sekolah, PMR terbaik saat Jumbara, hingga juara 2 LCT se-Kab. Garut. Di tahun 2014 yang baru berjalan 3 minggu aja bahkan udah ada prestasi anyar yang dicapai PMR, yaitu juara harapan 1 tingkat Kab. Garut. Cool! ”Sejak awal libur pun kami udah latihan persiapan lomba dan makin intensif saat mendekati hari H. Alumni juga terlibat di sini. Kami juga adakan donor darah di sekolah dan menghasilkan lebih dari 40 labu. PMR pernah dipandang sebelah mata dalam suatu lomba yang bikin kami nggak bisa masuk final, tapi akhirnya kami buktikan bahwa anggapan itu salah. Kami pun bisa buktikan bahwa kami mampu dan jadi yang terbaik,” tutur Lia Fatimah, mantan ketua PMR MAN 1. ***

Cebel

BELAJAR bahasa Arab sejak duduk di bangku MI, MTs, hingga MA bikin Lia jago banget casciscus pakai bahasa Timur Tengah ini. Selain lomba cerdas cermat dan tahfiz, cewek yang baru aja lengser dari jabatan ketua PMR ini udah bertaburan prestasi di bidang pidato bahasa Arab. Tampuk juara yang didapatkannya nggak hanya di tingkat kabupaten, tapi juga provinsi! Menurut Lia, belajar bahasa Arab memang sulit pada awalnya, namun seiring perjalanan waktu dan keinginan yang kuat, cewek yang hobi nyanyi ini pun akhirnya bisa. Lia pun bercita-cita melanjutkan pendidikan di bidang pendidikan bahasa Arab karena ingin bikin sekolah gratis.

Ayi Abdul Muhyi, XII IPA 2

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Cobel

KETUA ekskul PKS dan anggota KIR ini emang udah nggak usah diragukan lagi kapabilitasnya. Berbagai prestasi di bidang karya ilmiah diraih Ayi dengan hasil gemilang, kayak juara 1 kompetisi sains madrasah tingkat Kabupaten Garut. Untuk itulah dia berhak melanjutkan langkah ke tingkat propinsi di Bekasi. Urusan akademik pun nggak ketinggalan karena cowok berkacamata ini selalu juara umum sejak kelas X! Dengan manajemen waktu yang baik, Ayi juga turut aktif dalam berbagai organisasi dan masih sempat melakukan hobinya bermain game lho. Dengan motivasi ingin mencari penemuan yang bermanfaat, Ayi ingin masuk jurusan Teknik Kimia ITB dan bercita-cita jadi peneliti. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Pengumuman BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silakan kirimin nomor rekening, nama pemilik rekening, dan nama Bank. Sertakan scan-an identitas berupa KTP atau Kartu Pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer rekening bank tersebut. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa nama penulisnya, terbitnya di belia edisi berapa. NOSEF NUNGGARAN

Suara Hati Pelajar

Tahun Baru

S

ETELAH Taman Jomblo, Taman Musik, dan Taman Fotografi, tema taman apalagi yang kamu inginkan untuk ada di Kota Bandung? Sok kirimin opini dan cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (24/1/14) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

Nadia Nathania [nadia_nathania@rocketmail.com] DI tahun 2014 ini yang baru beberapa minggu dilewati, saya sudah mendapat banyak pengalaman menarik. Dimulai dengan hari pertama masuk sekolah di semester 2. Keluh kesahnya yang pertama pasti malas bangun pagi-pagi, karena selama liburan saya selalu bangun siang. Lalu, kesulitan dalam melahap pelajaran baru di semester 2 yang pastinya lebih sulit daripada semester pertama. Tapi di sisi lain, di tahun 2014 ini teman sekelas saya menjadi lebih akrab dan lebih dekat satu sama lain, berbeda dengan semester 1. Dan di 2014 ini, setiap hari saya sudah mendapatkan berkat yang melimpah dari Tuhan, yang tidak dapat tergantikan oleh uang dan barang.

Asy-syifaa Halimatu Sa’diah X-MIIA-4, SMAN 1 Cililin MENURUTKU, tahun baru itu ng-

gak harus selalu identik dengan hal yang baru. Kan masih ada yang lama, masih layak juga kok :D Tahun baru 2014 ini nggak banyak yang baru, selain sahabat baru di dunia maya, buku-buku baru yang mengisi rak buku, dan juga jadwal pelajaran baru yang berubah. Well, yang baru itu nggak harus berupa barang, tapi dengan semangat baru yang makin menggebu tentu saja semoga 2014 makin baik dari sebelumnya. Selamat Tahun Baru 2014 belia ^^

Nikanor, X SMAK 1 BPK PENABUR BANDUNG SAYA mengawali tahun baru ini dengan rambut baru. Hehe, sebelumnya, saya malu, dan enggan untuk merubah potongan rambut saya yang sebelumnya, sebab saya takut, teman-teman akan mempermasalahkannya. Tapi ternyata tidak. Malah, sedikit sekali dari mereka yang sadar, saya telah mengubah model rambut. Bukan hanya itu yang baru. Orang tua

saya pun membelikan laptop baru, dan saya senang sekali. Biasanya, untuk tugas sekolah dan main game, saya harus bergantian dengan koko dan cici, karena laptopnya hanya satu untuk tiga bersaudara. :D

Adela Nathania XI CIBI/01 - SMAK 1 BPK PENABUR Bandung PERTAMA kali masuk SMA rasanya sangat menegangkan, apalagi berada di kelas CIBI yang kata orang ”suram”. Awalnya di kelas kami ada 9 orang, namun setelah semester 1 berakhir, 2 teman saya keluar dari kelas CIBI. Sangat sedih rasanya, kehilangan 2 sosok sahabat yang biasanya mewarnai masa-masa ”suram” di kelas. Mereka jugalah yang biasanya menyebabkan tawa teman - teman sekelas pecah. Yang pasti sekarang, di tahun yang baru ini, harus ada semangat yang baru untuk belajar lebih giat. Semangat semuanya! ^^***

Kreatif Bersama Forum Pelajar untuk Indonesia

D

ENGAN mengusung tema ”Ayo Kreatif demi Indonesia” sekitar 250 pelajar Indonesia berprestasi dari 29 provinsi mengikuti Forum Pelajar Indonesia (FOR) ke-5 pada 18-22 Desember 2013 silam. Antusiasme para pelajar untuk turut serta dalam kegiatan ini meningkat setiap tahunnya, di mana jumlah pendaftaran peserta mencapai 1.085 orang dan setelah melewati proses seleksi yang ketat, tersaring 250 pelajar berprestasi dari berbagai SMA, SMK dan MA dari 29 provinsi yang berhak mengikuti FOR ke-5 di Jakarta. Ketua panitia penyelanggara, Fikri Mochammad Khaerul mengatakan, ”Pada kegiatan FOR Ke-5 ini sangat diharapkan untuk para pelajar lebih bisa menciptakan keterampilan sehingga mereka bebas mengembangkan diri mereka di berbagai bidang. Mereka semua mempunyai ide dan gagasan yang sangat bagus dan mereka juga akan mendapatkan banyak pengalaman berharga serta melakukan berbagai macam kegiatan positif.” ”Kami sangat senang karena sampai tahun ke-5 kegiatan FOR masih mendapatkan antusiasme yang sangat tinggi dari para pelajar di seluruh Indonesia, dan masih mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. FOR merupakan perhelatan akbar para

pelajar Indonesia yang telah diselenggarakan sejak tahun 2009 silam dan sudah memasuki tahun kelima. Sampai saat ini kami sudah mempunyai 1.200 alumni, serta 250 peserta aktif di 27 provinsi,” tutur Fajar Kurniawan selaku Direktur Indonesia Student & Youth Forum. FOR ke-5 dilaksanakan mulai Hari Selasa (18/12/2013) di Auditorium Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan dibuka Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Prof Dr Agus Sartono, MBA. Proses seleksi peserta FOR berlangsung selama satu bulan dan tidak hanya dilihat dari prestasi akademis semata, tetapi para peserta harus memiliki ide dan gagasan dalam bentuk program yang berkaitan dengan cara mereka mengekspresikan kecintaan terhadap Indonesia. Para peserta harus melalui seleksi yang sangat ketat mulai dari seleksi administrasi dan pembuatan video yang berdurasi maksimal 30 detik dengan tema Ekspresi Kecintaan dan Kebanggaan terhadap Indonesia. Acara FOR ke-5 dilakukan dengan serangkaian kegiatan seperti ”Dialog Kebangsaan, Corporate Visit, Meet the leader dan CEO, Workshop”, dan beberapa aksi dari para peserta seperti Kampanye MPGG (Merah Putih Gaya Gue) dan aksi sosial seperti

penanaman pohon bibit di Car Free Day sekaligus senam bareng Pak Menteri BUMN Dahlan Iskan. Puncak acara dipusatkan di Blok M Plaza pada hari Ahad (22/12/2013), yang dihadiri oleh pengusaha dan Pimpinan Partai Golkar Aburizal Bakrie. ”Kegiatan seperti FOR patut untuk diapresiasikan. Saya sangat berharap, acara FOR ini dapat terus berjalan karena telah memberikan wadah bagi para pelajar di Indonesia untuk berkreativitas dan memberikan banyak pengalaman yang berharga. Saya juga berharap, agar kegiatan FOR dapat terus menginspirasikan pelajar lainnya untuk terus berkreativitas demi Bangsa dan Negara Indonesia,” demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan dalam sebuah dialog. Saya pribadi bangga bisa terpilih mewakili Provinsi Jawa Barat serta memiliki kesempatan bisa bergabung bersama kawan-kawan dari daerah lain untuk belajar banyak hal dan saling menularkan semangat di kegiatan FOR 5 2013. Moga-moga tementemen pembaca belia bisa turut berpartisipasi dalam ajang FOR 6 yang akan diadakan akhir tahun 2014 ini.*** Nosef Nunggaran, Siswa SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah, Sukabumi


21

SELASA (KLIWON) 21 JANUARI 2014 19 RABIUL AWAL 1435 H MULUD 1947

FOTO: KEKE

Bunkasai XIV SMA Plus Al-Ghifari

lain dekorasi, beberapa macam stan mengenai pendidikan dan kebudayaan Jepang ikut memenuhi venue. Ada juga stan-stan makanan yang siap siaga mengisi perut ratusan peserta lomba. Pokoknya mah rame deh! Banyak sekali kegiatan dalam perayaan budaya bergengsi ini. Penampilan dari berbagai Japanese Club turut mewarnai berlangsungnya delapan lomba di acara Bunkasai XIV. Kedelapan lomba tersebut adalah benron taikai (lomba pidato), rodoku (membaca teks kana), shuuji/shodo (kaligrafi huruf jepang), manga (komik), role play (drama berbahasa jepang), cosplay (lomba kostum), nouryokushiken (olimpiade soal bahasa jepang), dan lomba akustik menyanyi lagu-lagu berbahasa jepang. Lebih dari 260 peserta datang untuk menjadi wakil dari berbagai kota di Jawa Barat seperti Sukabumi, Cirebon, Purwakarta, Tasikmalaya, Garut, dan lainnya. Salah satunya adalah Nurul Azmi Hidayanti. Nurul sengaja datang jauh-jauh dari SMAN 1 Garut ke Bandung demi ikutan lomba akustik. “Motivasinya supaya bisa meningkatkan prestasi di SMA saya terutama di club saya, Japan Club

Ajang Unjuk Bakat Pencinta Budaya Jepang S

EKARANG makin banyak orang yang suka dan ikut belajar kebiasaan masyarakat Jepang. Hal inilah yang menjadi alasan festival budaya Jepang sering diadakan, walaupun di luar negara Jepang sendiri. Salah satunya adalah Bunkasai XIV, festival apresiasi budaya dan bahasa Jepang yang diadakan SMA Plus Al-Ghifari di Jalan Cisaranten Kulon, Kota Bandung, pada Minggu (29/12/2013). Bekerja sama dengan Japan Foundation, MGMP Bahasa Jepang Jawa Barat, Dikmenti Jawa Barat, dan Dinas Pendidikan Nasional, Bunkasai XIV untuk pertama kalinya diadakan di SMA Plus Al-Ghifari. Skul ini sengaja dipilih karena menurut Kepala Yayasan Al-Ghifari, Bapak Saepudin Djajarahmat, SMA Plus Al-Ghifari sudah siap menyelenggarakan festival budaya Jepang tingkat provinsi seperti Bunkasai. “Kita berusaha untuk siap, berusaha semaksimal mungkin untuk memfasilitasi kegiatan ini,” ujar Pak Saepudin. Menurutnya, remaja harus terbiasa untuk dapat terbuka dengan budaya luar tanpa melupakan budaya sendiri. “Jadi misi kita bagaimana kita tidak berpikir sempit hanya untuk diri sendiri, kenapa tidak menghargai karya orang atau budaya orang juga. Banyak yang bisa dipelajari,” tambah beliau. Persiapan yang dilakukan oleh SMA Plus Al-Ghifari memang terlihat matang banget lho, guys. Berbagai dekorasi ala Jepang terhias di sana-sini. Yang paling menarik perhatian adalah pohon harapan yang mejeng di venue. Para peserta menggantungkan harapan mereka dalam secarik kertas lipat dan origami di pohon tersebut. Semua hiasan yang ada ternyata didekor sendiri oleh barudak SMA Plus Al-Ghifari dengan bimbingan guru. “Semua dekorasi ini dibantu oleh anak-anak Japanese Club SMA Plus Al-Ghifari,” tutur Ibu Netty Nurdjannaty selaku Ketua Ketua Panitia Bunkasai XIV. Ibu Netty yang juga berprofesi sebagai guru bahasa Jepang di sekolah tersebut mengatakan, festival yang sudah memasuki tahun ke-14 ini selalu diupayakan ada setiap tahunnya untuk memotivasi murid. Festival budaya seperti ini juga dapat memacu kemajuan potensi bahasa jepang para pesertanya melalui setiap lomba dan performance. “Jadi, setiap tahun itu selalu pasti ada karena kita guru-guru bahasa jepang ingin berkolaborasi (antara) potensi guru dengan potensi siswa, menjadi prestasi kedua-duanya,” jelas Bu Netty. Se-

Acara Rahasia Menuju Launching Album Perdana

K e r e n

Tidur Siang

C e r p e n

D

ULU ketika aku mesih kecil, tidur siang adalah hal yang paling aku benci. Kegiatan itu sangat membatasi waktu bermainku. Aku kesal jika mamah menyuruhku tidur siang ketika aku sedang asik bermain masak-masakkan bersama temantemanku. Namun, setelah aku beranjak dewasa, tidur siang menjadi kegiatan langka dan sangat berharga. Sulit sekali meluangkan sedikit waktuku untuk tidur siang. Sekolah, bimbel, les bahasa Inggris, dan tugastugas itu telah menjadi perusak hubunganku dengan tidur siang. Padahal dengan kenikmatan tidur siang aku bisa sejenak melupakan hidupku yang rumit. Hari ini kabarnya sekolah dibubarkan lebih awal dari biasanya. Aku pun memutuskan untuk langsung pulang ke rumah untuk tidur siang yang berharga. Besok adalah hari yang akan sangat menyebalkan, ulangan matematika, fisika, dan

kimia sekaligus dalam sehari. Belum lagi ujian kenaikan level les bahasa Inggris ditambah dengan tugas makalah ekonomi yang belum sama sekali aku sentuh. Rasanya aku ingin men-skip hari esok. Banyak sekali hal yang harus aku siapkan untuk besok, tapi yang sekarang aku lakukan adalah bermalasmalasan sambil men-scroll timeline Twitter sampai akhirnya aku ketiduran. “Rin...bangun rin..bentar lagi bell pulang, bangun Rin!” Suara cempreng dan guncangan tangan Wina di tubuhku berhasil membangunkanku dari tidurku yang lelap, terdengar sayup-sayup suara Pak Roni membahas tugas makalah ekonomi yang ditugaskan kepada kami. Aku berusaha mengumpulkan nyawaku sambil kebingungan mengapa tiba-tiba Pak Roni ada di kelasku. “Prakkkkk” kebingunganku tiba-tiba berubah menjadi shock ketika melihat penghapus papan tulis mendarat di bangkuku, “Rini, bangun kamu, berani-beraninya tidur di kelas saya! Mana makalahmu, tidak

G

ERBANG pintu masuk SMKN 10 Bandung di Jalan Cijawura Hilir, Kota Bandung, pada Sabtu (11/1/2014) sore memang terlihat sepi. Namun, jika dilihat lebih dekat lagi, di dalamnya terlihat lalu-lalang sekumpulan orang make setelan serba hitam. Terpampang poster polos berlogo tunggal di sana-sini yang dari kejauhan terlihat seperti percikan api berwarna hitam. Beberapa siswa-siswi SMKN 10 Bandung berkaos merah juga berjaga ketat di depan gerbang. Ada apa sih? Ternyata, barudak SMKN 10 Bandung itu adalah panitia di acara Secret Gigs yang dibikin sama Nectura, band metal asal Bandung. Band yang terdiri dari Owank (vokal), Hinhin (gitar), Paneu (bass), Abo (gitar) dan Soni (drum) menggelar Secret Gigs sebagai rangkaian acara untuk menyambut album perdana mereka yang akan dirilis akhir bulan Januari. “Ini tuh lebih ke acara gathering. Rencana dalam waktu dekat ini mau rilis album jadi kenapa bikin secret gig begini tujuannya mau ngenalin proses (dan) materi di album yang nanti mau rilis,” tutur Abo sang gitaris. Untuk kamu pecinta musik metal, mungkin udah nggak asing lagi dengan nama-nama personel Nectura. Tiga personel dari band yang terbentuk di tahun 2012 ini (Owank, Hinhin, dan Paneu) merupakan mantan personil dari band Beside yang secara resmi mengumumkan pengunduran diri di helatan Bandung Berisik pada tahun yang sama. Nectura sengaja memilih SMKN 10 Bandung sebagai tempat digelarnya Secret Gigs mereka karena beberapa faktor. “Kita nge-hire anakanak SMK 10, kebetulan mereka juga sekalian mau berbagi pengalaman karena mereka juga

mengumpulkan makalah dan tidur di kelas saya, keterlaluan!” Pak Roni tidak pernah semurka itu kepadaku, aku pun kaget dan sangat ketakutan. Aku pun bingung harus berbuat apa. “Rin...bangun rin..bentar lagi bell pulang, bangun Rin!” Suara cempreng dan guncangan tangan Wina di tubuhku berhasil membangunkanku dari tidurku yang lelap. Aku cepat-cepat terhenyak, kaget bercampur was-was. “Ampun Pak Roni, maaf saya ketiduran,” refleksku kaget. “Lah ko Pak Roni sih sekarang kan pelajaran Agama, Bu Wikeu nya sakit jadi dari tadi gak ada guru” jawab Wina santai. Aku bingung sekaligus kikuk, jadi....aku mimpi dalam mimpi? Untung cuma mimpi, aku takut sekali jika Pak Roni sampai benar-benar semurka itu. Akhirnya pulang sekolah ini aku putuskan untuk mengerjakan makalah ekonomi, mungkin ada lain hari untuk tidur siang. *** Linatri Purwati Latifa, X IPA 1, SMAN 5 Bandung

Perbandingan Cicak dan Manusia Zaman Sekarang

C

ICAK-CICAK di dinding. Diam-diam merayap. Datang seekor nyamuk. Haaappp!! Lalu ditangkap!! Sobat Belia pasti tau kan apa itu binatang cicak? Binatang yang sangat suka merayap di dinding dan memakan nyamuk. Itulah cicak. Seperti lirik lagu di atas. Namun tahukah sobat apa ciri-ciri sifat cicak itu? Dan ternyata ada tiga hal yang bisa kita bandingkan antara binatang cicak dan manusia zaman sekarang. Mau tahu apa saja itu? Check this out! 1. A. Cicak: Hewan yang giat dan mudah beradaptasi. Cicak dapat ditemukan di manamana. Baik di rumah sederhana maupun di rumah kalangan atas. Hal itu karena cicak giat mencari makanan sehingga mudah beradaptasi di kalangan apapun. B. Manusia sekarang: Kurang bisa beradaptasi dengan manusia di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena manusia zaman sekarang lebih mengadaptasikan dirinya kepada gadgetgadget. Lebih senang berselancar di dunia maya. Akibatnya yang jauh menjadi dekat yang dekat menjadi jauh. So sad.. 2. A. Cicak: Cicak adalah hewan yang penyabar. Ia sabar menunggu nyamuk yang adalah

makanannya mendekatinya. Baru setelah dekat, ia akan menjulurkan lidahnya dan ha...pp!! Nyamuk yang terbang itu akan berpindah ke dalam mulutnya. Bagaimana jika cicak tidak sabar? Ia mungkin akan mengejar nyamuk itu tapi tak kunjung dapat. Sebab nyamuk akan terbang dengan cepat. B. Manusia sekarang: Sedih sekali menghadapi kenyataan bahwa manusia zaman sekarang kurang sabar. Serba ingin instan. Mulai dari makanan sampai proses hidup. Ingin mencapai hasil yang cepat tanpa melalui proses semestinya. Contohnya: pelajar seringkali lebih memilih menyontek karena tidak sabar dalam hal belajar. Ingin mendapat nilai baik tetapi malas belajar dengan alasan bosan. Dalam hal berlalu lintas pun sering terjadi ketidaksabaran. Ingin cepat-cepat tapi tidak tahu etika atau sopan santun berlalu lintas. Hanya mementingkan “yang penting saya cepat sampai di tujuan”. Tidak peduli dengan keselamatan orang lain bahkan diri sendiri. Seperti menyerobot lampu merah. Akhirnya banyak terjadi kecelakaan. 3. A. Cicak: Hewan yang berantisipasi. Kita semua tahu jika cicak suka memutuskan ekornya jika dalam bahaya. Sehingga binatang yang

jannisha95@yahoo.com

“Motivasinya supaya bisa meningkatkan prestasi di SMA saya terutama di club saya, Japan Club di SMA 1 Garut.”

Secret Gigs Nectura

FOTO: JANNISHA

di SMA 1 Garut. Persiapannya selama seminggu. Bawain lagu dari Black Number, Takane no Hanako-san,” ujar Nurul. Lain lagi dengan Liana Hasanah asal SMKN 1 Cimahi. Liana mengikuti lomba pidato untuk mengukur kemampuannya dan agar bisa pergi ke Jepang. Ternyata, pemenang pertama dan kedua dari lomba ini akan mendapat kesempatan untuk bisa langsung terbang ke negara tersebut. “Sebenernya sih motivasinya pengen ngukur seberapa kemampuan aku di stage. Terus yang kedua kan kalau yang ngadainnya MGMP, juara dua besarnya itu ditarik ke nasional. Nah yang juara satu sampai empat di nasional itu hadiahnya ke Jepang,” tutur Liana. Ternyata menarik juga ya hadiahnya, pantas saja antusias peserta dan anakanak dari sekolah penyelenggara ini besar banget. Saepudin mengatakan, tidak menutup kemungkinan festival Bunkasai ini akan diadakan lagi di SMA Plus Al-Ghifari. “Kalau ini sukses, kelihatannya akan berulang di Al-Ghifari,” ujar Pak Saepudin. Well then, see you on the next event, Jap Mania! ***

hendak memangsanya akan teralihkan kepada ekor yang bergerak-gerak itu. Itulah kesempatan bagi cicak untuk melarikan diri. Sikap antisipasi sebelum dalam bahaya, itulah cicak. B. Manusia sekarang: Mental manusia sekarang kurang bisa berantisipasi, sobat Belia. Sehingga banyak yang tidak waspada. Banyak yang mencoba hal-hal yang aneh-aneh seperti memakai narkoba dan merokok. Padahal sudah banyak nasihat yang orang tua, guru maupun aktivis kesehatan yang mengatakan hal seperti itu tidak baik. Tetapi tetap banyak orang yang ingin mencoba-coba dan pada akhirnya terjebak. Jika sudah terjebak sangat sulit melepasnya. Nah sobat Belia, kita sudah melihat perbedaan antara cicak dan manusia pada zaman sekarang. Kita melihat masih banyak hal buruk yang terjadi pada manusia zaman sekarang. Tugas kita bukan memungkirinya. Kita belajar dari seekor cicak. Jangan mau kalah sama cicak. Toh kita diciptakan lebih sempurna bukan? Ayo...! Semangat, sobat Belia!*** Natania Kezia (XI IPS-1/13) SMAK Kalam Kudus Mekarwangi, Bandung

diajarin masalah manajemen pertunjukkan, dididik buat bikin event kecil-kecilan. Ada beberapa personil dari kita, gitaris sama drummernya, mereka jadi staf pengajar di sini,” jelas Abo. Namanya juga Secret Gigs, nggak semua orang bisa masuk untuk dapat menyaksikan acara ini. Hanya Respectura (sebutan untuk penggemar Nectura) yang sudah mendaftar, bisa gabung ke dalam venue dengan menunjukkan tanda bukti SMS sebagai tiket masuk. Mereka yang ingin ikutan harus mengirimkan biodatanya dulu lewat email. Dengan data penonton yang jelas seperti itu, nggak usah khawatir deh acara metal ini bakal rusuh. Walaupun cuma publikasi di media sosial, ada kurang lebih 50-an Respectura yang hadir di hajatannya Nectura ini. “Awalnya sih nggak berharap jadi kayak gini cuman ya karena ternyata respon dari temen-temen lumayan cukup rame juga jadinya agak sedikit dibawa serius,” ujar Hinhin, gitaris Nectura yang juga dikenal sebagai gitarisnya Sarasvati. Setelah selama setahun ke belakang sibuk merancang album perdananya, Nectura memuaskan para Respectura yang hadir dengan membawakan enam buah lagu. “Awake To Decide”, “Threat Minority”, dan “Crossing Coward”. Semuanya dibawakan dengan agresif dan berhasil membuat para Respectura headbang bersama. Untuk album terbarunya nanti sih ada total 11 lagu termasuk intro yang akan disuguhkan oleh Nectura. Dengan bantuan dari beberapa musisi lainnya, album ini diharapkan sukses memberi warna baru di dunia musik metal. “Kita sangat dibantu oleh Risa (Sarasvati). Saya udah lama gabung sama Sarasvati, pertama dibentuk, saya ngobrol sama Risa akhirnya dibantuin. Ada

beberapa (lagu) yang diisi sama Vicky Burgerkill, terus Addy Forgotten, kita juga dibantu oleh Nico Ballerina,” jelas Hinhin. Sebagai salah satu yang berkontribusi di pembuatan album Nectura, Risa Saraswati terlihat menghadiri acara Secret Gigs. Suara khasnya terdengar dalam sesi hearing section pada lagu “Touch the Light”. Risa yang mengaku memiliki telinga rombengan karena mendengarkan semua jenis musik, nggak terpaku pada beberapa genre. Makanya Risa juga mau ikut gabung dalam pembuatan musik metalnya Nectura. “Bikin acara seperti ini menurut saya agak tidak lazim. Tapi ini bagus karena jadi mengakrabkan Nectura dengan fans-fansnya, mau fans lama atau yang baru. Terus mereka juga ada sesi Meet and Greet, ngobrol ngasih wawasan tentang musiknya mereka tuh seperti apa, visinya seperti apa, dan saya sih cukup surprise karena banyak yang baru saya ketahui pada saat acara ini berlangsung,” ujar Risa saat ditemui sesaat sebelum meninggalkan venue. Nggak cuma musisi, beberapa remaja juga ikut nyumbang lho di albumnya Nectura. “Dalam proses pengerjaan album ini tuh kita sangat-sangat dibantu oleh pihak SMKN 10. Ini juga bukan licik ya, lumayan lah ada beberapa yang berpotensi murid saya di Aloysius mengisi satu trek, main gitar juga,” tutur Hinhin sembari tertawa. Maklum, ‘Pak’ Hinhin emang guru di SMKN 10 dan di SMA St. Aloysius. Akhir bulan sebentar lagi, berarti tinggal nunggu aja nih album barunya keluar. Semoga launching albumnya sukses ya, Nectura!*** jannisha95@yahoo.com

Workshop Desain Kreatif: Exploring Enviroculture in Java

Peduli Lingkungan Lewat Desain

B

FOTO: KEKE

ISA dibilang isu lingkungan itu dipandang eksklusif karena nggak menyentuh kalangan bawah. Padahal ini jadi problem bersama lho, apalagi setiap kota juga punya permasalahan lingkungan yang berbeda. Makanya Mongabay Indonesia bikin “Workshop Desain Kreatif: Exploring Enviroculture in Java” di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Malang. Bertempat di Aula BPLHD Jabar, Jalan Naripan, Bandung, Rabu (15/01/2014), workshop gratisan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai SMA/SMK se-Kota Bandung. Barengan Galih Aristo dan Lidwina Marcella sebagai pembicara, mereka dibombardir pelatihan desain grafis dan poster bertema lingkungan yang dikolaborasikan bareng isu budaya lokal. Selain pemaparan yang disertai tayangan contoh poster-poster, peserta juga diajak untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan cara presentasi konsep. Mereka dikelompokkan dengan sekolah lain dan ditantang bikin konsep poster yang simpel namun tetap punya pesan kuat. Hasilnya di luar dugaan lho! Tema yang

ditawarkan sangat beragam dengan rancangan desain menarik yang out of the box. Ada yang menyentil penggunaan tas kulit hewan, diet kantong plastik, pemborosan listrik, polusi pabrik, monster sampah, animal testing, sukarelawan lingkungan, hingga budaya lokal yang sekadar dianggap hiburan. “Kami mengajak mereka (peserta pelatihan) untuk nggak sekadar bikin poster, tapi juga perubahan. Semuanya berawal dari melihat, mengamati, merasakan, dan berimajinasi. Anak muda itu senangnya dikasih tantangan. Makanya harus ditentukan dulu mau bikin apa, siapa targetnya, bikin riset, bikin pesan yang kuat, dan langsung aksi,” ujar Galih. Workshop yang berjalan lintas kota ini nantinya bakal dilanjutkan dengan lomba poster tingkat nasional pada awal Maret mendatang. Selain mengasah skill, kompetisi ini pun sekaligus ngajakin pelajar untuk lebih peduli lingkungan. So, buat kamu yang demen dengan dunia poster dan desain bisa nih ikutan! *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id


22

SELASA (KLIWON) 21 JANUARI 2014 19 RABIUL AWAL 1435 H MULUD 1947 FOTO: JANNISHA

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Pemain Sutradara Produksi

ch a t

: Herjunot Ali, Pevita Pearce, Reza Rahardian, Randy Nidji, Arzeti Bilbina, Jajang C Noer, Ninik L Karim : Sunil Soraya : Soraya Intercine Films

S

ELALU menarik ketika menonton film yang ceritanya diangkat dari sebuah novel. Salah satunya film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk ini yang diangkat dari novel berjudul sama karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah, pujangga asal Sumatra Barat. Buat belia sih gitu, karena jadi punya alasan untuk ke toko buku (kalau belum baca bukunya) atau ke bioskop (kalau belum nonton filmnya). Khusus yang satu ini, belia akan segera ke toko buku untuk cari novelnya. Film yang katanya digarap selama lima tahun dan menghabiskan biaya paling besar dari semua film yang pernah diproduksi Soraya Intercine Films ini bercerita tentang kisah cinta klasik mirip Romeo and Juliet. Banyak lika liku yang harus ditempuh sekaligus ujian, manakah yang lebih besar dan kuat kisah cinta antara Hayati (Pevita Pearce), Zainuddin (Herjunot Ali), dan Aziz (Reza Rahardian). Adalah Zainuddin, pemuda asal Makassar yang belajar agama sampai Batipuh, Padang Panjang. Batipuh

ini merupakan tempat kelahiran almarhum ayah Zainuddin. Di sana, Zainuddin bertemu Hayati, perempuan kembang Desa Batipuh yang ternyata juga naksir sama Zainuddin. Sayangnya, kisah cinta Hayati dan Zainuddin ini nggak semulus perosotan di waterpark. Ada Aziz, pemuda yang berasal dari keluarga terpandang, mengganggu kisah cinta Hayati dan Zainuddin. Perbedaan strata sosial jadi highlight dari film ini. Jadi inget dengan kisah Siti Nurbaya, yang punya nasib hampir sama dengan kisah Hayati ini. Yang keren dari film ini adalah settingnya yang membuat kita merasa dibawa lagi ke tahun 30-an saat kisah ini dibuat. Kostumnya, set propertinya, oke banget. Akting dari Pevita Pearce dan Reza Rahardian juga patut diacungi jempol. Nggak sia-sia juga proses pembuatan film ini memakan waktu sampai lima tahun. Setuju nggak, sih? ***

A F G A N

tisha_belia@yahoo.com

Native Artis : One Republic Label : Interscope Records (2013) Durasi : 46 menit 44 detik

R

ASANYA kamu udah nggak perlu dikenalin lagi sama band yang satu ini. Yep, One Rrepublic, band yang digawangi oleh Ryan Tedder, Zach Filkins, Eddie Fisher, Brent Kutzle, dan Drew Brown. Mereka pasti udah kamu kenal lewat lagu-lagu hits mereka macam ”Apologize”, ”Secrets”, dan yang akhir-akhir ini banyak wara-wiri di radio favorit kamu, ”Counting Stars”. Lagu terakhir yang belia mention barusan, adalah lagu yang diambil dari album ketiga mereka, ”Native”, album yang dirilis tahun 2013 silam. Sejak kemunculannya di 2006 silam, One Republic lewat frontman-nya, Ryan Tedder, emang dikenal sebagai hit-maker. Kesuksesan dua album sebelum ”Native”, sepertinya bakal keulang lagi kalo ngeliat kesuksesan album ini sejak dirilis bulan Maret setahun yang lalu. Diawali dengan single pertama ”Feel Again”, lagu yang terinspirasi warna gospel dan folk ini sangat feel good dan bakal ngebuat mood enak buat kamu yang ngedengernya. Single kedua album ini, ”If I Lose Myself”, mengolaborasikan elemen electropop dengan rock. Lagu yang sangat catchy, dengan pilihan sound buatan yang sangat beragam dan menyenangkan.

Single ketiga, ”Counting Stars”, adalah single paling sukses dari album ini. Dengan video hits yang menembus angka ratusan juta di Youtube serta berhasil masuk sejumlah chart di berbagai negara. Mengolaborasikan elemen pop rock yang ear-friendly dengan warna folk yang kental, menonjolkan permainan gitar akustik dengan kombinasi beragam instrumen musik organik. Single terbaru, yang baru dirilis Januari ini, adalah ”Burning Bridges”, sebuah lagu pop rock dengan bumbu elektronik yang sangat sangat sing-along, dengan part-part yang menonjolkan vokal dari Ryan Tedder dengan lengkingan nada-nada falsetto. Lagu yang anthemic, cociks banget buat encore di konser mereka, hehehe. ”Native” kalo menurut belia adalah album yang menunjukkan kematangan musikal dari One Republic. Udah eksis beberapa tahun di jagad musik internasional, semakin menunjukkan kematangan mereka. Nggak perlu jadi fans mereka buat menikmati musiknya yang berkualitas. Definitely an album worth collecting. *** syauqy_belia@yahoo.com

Gurun Bercerita Cinta Penulis Tebal Penerbit

: Diyah Ratna : vi + 328 halaman : Gagas Media

J

ANGAN suka ngeremehin kemampuan orang lain karena siapa tahu justru kita membutuhkannya atau malah jadi suka. Mungkin itu satu dari sekian banyak pesan yang bisa didapatkan dari novel ini. Dengan latar belakang lokasi cerita di Kuwait City, Abdulah, warga asli Kuwait dan Mario, seorang pekerja asal Indonesia yang bekerja di Ababil Airways tertegun karena proyek baru perusahaannya dipimpin oleh seorang Alena Soediro. Gadis asal Indonesia yang berusia muda tersebut merupakan orang baru yang direkrut Ababil Airways karena prestasinya yang mengagumkan di American Airlines. Dengan proporsi hanya 10% pegawai perempuan di perusahaan, kehadiran Alena memang semacam anugerah, meskipun banyak yang mempertanyakan kapasitasnya. Mereka pikir, gimana mungkin Alena bisa memimpin sejumlah manajer laki-laki yang berasal dari aneka ragam latar belakang budaya dan bangsa? Apalagi di negara itu, kaum lelaki menganggap perempuan sebagai warga kelas dua yang isi kepalanya hanya dipenuhi sel emosional tanpa bisa berpikir logis. Makanya bagi Abdulah dan teman-temannya, dipimpin seorang perempuan berarti ngerendahin integritas mereka. Namun Alena bukan gadis yang nyerah gitu aja. Dengan kapabilitasnya dan berbagai prestasi yang udah diraih, ia nunjukin bahwa dirinya mampu dan nggak seperti yang diragukan banyak orang, terutama

karyawan lokal yang umumnya lelaki temperamental berdarah panas. Ia pun nggak segan berdebat dan pertahankan argumentasinya. Alena juga mau nerima tugas ketika harus ke Al-Dammam untuk proyek marketing bareng syeikh dari Arab Saudi. Namun ini dia konfliknya. Karena pemimpin Ababil Airways nggak bisa berangkat, Mario pun ditunjuk untuk ngegantiin dan nemenin Alena. Perjalanan jauh menuju Al-Dammam yang mesti ngelewatin badai gurun yang dingin dan mencekam bikin Alena nyesel berat karena nerima tugas ini. Apalagi satu-satunya partner yang ikut bersamanya adalah Mario, cowok sombong yang selalu ngeremehin kinerjanya. Tapi justru karena badai itulah, Alena justru bisa nemuin sosok Mario yang lain. Kira-kira gimana kelanjutannya, mending baca sendiri aja kali ya. Kisah yang barusan Belia ceritakan sebenarnya baru sepertiga buku lho karena seterusnya bakal banyak konflik lain yang bikin novel ini makin seru dan bikin penasaran. Setting lokasi yang berada di beberapa tempat seperti Kuwait City, Al-Dammam, hingga Jakarta dan Bandung juga jadi hal menarik bagi novel ”Gurun Bercerita Cinta”. Nggak hanya diajak ”keliling” kota dan lokasi wisata, kita juga sekaligus bisa memahami kekayaan budaya dan kearifan lokal yang belaku lewat perjalanan para tokohnya. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

> aGEnDA < EDUFAIR SMAN 5 Bandung Rabu, 22 Januari 2014 SMAN 5 Bandung, Jalan Belitung 8 Bandung *****

LOCART: A Creators Project Selasa, 21 Januari 2014 Potluck Kitchen, Jl. H. Wasid No. 31 (Bagusrangin), Bandung Pukul 16.00 - selesai Artist Exhibition: Dave Syauta Uwie Kania ft. Kuclux Masbayass Ken Terror Putut Amenk Coy Arsu M Prabu Perdana Triamansyah Himasra UPI Music Performance: Sarasvati Pancasura

Anjing Balada Kusni Kasdut Pemandangan Free Entry! Info: 085722253541 *****

Distorsia season 2 Kamis, 23 Januari 2014 Pukul 18.00 WIB – Selesai Chinook Café & Resto Jln. RE. Martadinata No. 191 Bandung Nemesis Rotten To The Core Kaluman Kick It Out Sprial Spectrum Amora Savage Info: Meggie +62817205701 Angga +8281573255498 *****

Late Tea Time Kamis, 23 Januari 2014 Safe House Bistro, Jalan Ambon 8, Bandung

“Addiction isn't about using drugs. It's about what the drug does to your life.” Enock Maregesi

Free Jammin, makan gratis, dan nonton film keren with: Senandung Taman Mustache and Beard Spring Summer Sarah N Soul **** TANCEPin presents

Penayangan film ‘Siar, DaurBaur’ Sabtu, 25 Januari 2014 IFI Bandung, Jalan Purnawarman 32, Bandung Disutradarai Dana Putra (Gundala Pictures), film ini menceritakan proses band Efek Rumah Kaca (ERK) bertransformasi menjadi Pandai Besi yang merekam ulang 9 lagu ERK di Studio Lokananta, Solo. Sesi 1: pukul 13.00 Sesi 2: pukul 16.00 Gratis dan tempat terbatas. Pemesanan melalui www.tancep.in *****

B

ERKACAMATA, ganteng, bersuara agak berat tetapi lembut saat bernyanyi. Yap! Siapa lagi kalau bukan Afgan Syah Reza. Gak kerasa nih, enam tahun sudah Afgan menjalani karier sebagai penyanyi solo. Diawali dengan merilis album pertama Confession No. 1 di tahun 2008, enam tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk tetap bisa mempertahankan prestasi sebagai idola sampai saat ini. Bahkan setelah mengeluarkan album barunya L1ve to Love, Love to L1ve di tahun 2013 kemarin, karier cowok yang biasa disapa Afgan ini sepertinya akan semakin bersinar di dunia musik. Sebenarnya apa sih rahasia Afgan bisa melejit dengan cepat, tetap eksis dan membuat dia berbeda sama penyanyi solo pria lainnya? Ditemui setelah manggung di acara pentas seni ”Captwore” di Sasana Budaya Ganesa, Jalan Tamansari, Bandung pada Sabtu (18/1/2014), Afgan bilang kalau rahasianya itu ternyata karena dia beruntung dan muncul di saat yang tepat. ”Faktor timing sama luck. Terus saya juga didukung sama musisi-musisi yang ciptain lagulagu yang bagus, dapet berkah lagu yang bagus. Sebenarnya sih saya dari awal ngerjainnya gak ada niat buat jadi yang paling top, pokoknya semuanya ngerjainnya secara ikhlas. Timingnya pada saat itu saya tepat karena waktu saya muncul, yang banyak itu band. Solois pria waktu itu hampir gak ada,” jelas Afgan. Padahal sebelum menjadi penyanyi, Afgan mengaku kalau ia sama sekali tidak pernah kursus musik. Untungnya penyanyi yang mulai terkenal karena lagu ”Terima Kasih Cinta” ini dikelilingi sama keluarga yang memang penikmat musik. ”Dari kecil autodidak sih, lebih kayak bakat turunan gitu karena dari kecil nyokap juga suka musik. Pokoknya dari keluar-

1

3

ga besarnya nyokap itu sangat-sangat musical,” ujar Afgan. Latar belakang keluarga pencinta musik itulah yang membuat sense of music Afgan menjadi bagus. Lagu-lagu yang dinyanyikan Afgan sering kali hasil dari kerja sama dengan musisimusisi berkualitas, termasuk musisi asal Bandung. ”Saya rasa Bandung selalu bisa memberikan inovasi-inovasi baru buat musik Indonesia,” ucap Afgan. Untuk album terbarunya pun Afgan menggaet beberapa musisi asal Bandung seperti Inu Numata yang berkolaborasi dengan Afgan menciptakan lagu ”Pesan Cinta”, Mhala Numata dalam lagu ”Without You”, serta lagu ”Untukmu Aku Bertahan” ciptaan David Noah yang memang besar di Bandung. ”Tementemen saya yang ngerjain musik bareng itu sebagian besar dari Bandung. Saya rasa sih Bandung penuh dengan kreativitas, orangorangnya sangat kreatif,” tambahnya. Selain berkecimpung di dunia tarik suara, sekarang Afgan sedang sibuk menjajal dunia di balik layar lebar lho. Afgan mengaku sedang melakukan persiapan untuk menjadi seorang sutradara film. ”Kebetulan tahun ini saya bikin film, saya jadi sutradaranya. Pertama kali jadi sutradara film omnibus. Jadi ada lima sutradara, lima cerita yang berbeda tapi digabung menjadi satu film. Saya terpilih jadi salah seorang sutradaranya. Jadi mungkin tahun ini fokusnya jadi sutradara aja dulu,” tutur Afgan. Tapi Belia gak usah khawatir Afgan banting setir sepenuhnya ke dunia perfilman. ”Kayaknya saya gak mungkin ninggalin musik sih. Biggest passion saya pasti akan selalu musik. Jadi kalau misalnya yang lain mungkin hanya menambah pengalaman aja,” tambahnya. Walaupun Afgan tidak berlatar belakang pen-

didikan perfilman, tapi ia tetap pede alias percaya diri untuk maju sebagai sutradara karena pernah bermain film. Sebelumnya, Afgan sudah bermain dalam film Refrain dan Cinta 2 Hati. ”Kan kemaren saya udah main di dua film, jadi tentu saya sudah belajar proses syuting kayak gimana. Terus waktu SMA juga saya sempet bikin beberapa film pendek, film-film anak SMA lah. Jadi memang dari SMA saya hobinya selain musik ya bikin film gitu, bikin film iseng-iseng. Makanya pas saya ditawarin kesempatan ini, kayaknya sayang deh dilewatkan. Karena emang salah satu hobi saya ya film," ucap Afgan. Film yang perdana disutradarai oleh Afgan ini berjudul X+Peria. Di dalam film tersebut, Afgan kebagian menangani film pendek bernuansa musikal yang bertemakan bullying. Mengenai siapa yang akan menjadi pemainnya ternyata masih rahasia nih, guys. ”Cerita yang saya bikin tuh tetep ada unsur bullyingnya, karena saya tahun ini lagi mau campaign anti-bullying buat semua sekolah di Indonesia. Kita bikinnya musical tapi bisa dibilang bukan yang kayak High School Musical gitu. Lebih dark sama agak surealis dikit. Inspirasinya banyak, dari kisah kecil saya karena dulu saya di-bully kan. Kebetulan yang main di film saya ini orang-orang yang udah lama di dunia film, jadi saya sangat sangat excited banget untuk mulai syuting,” jelas Afgan. Kabarnya pekerjaan baru Afgan sebagai sutradara ini akan dimulai pada awal Maret 2014 di syuting perdana film X+Peria. Jadi penasaran nih sama hasil karya Afgan yang satu ini. Well, kita tunggu saja ya, Belia!*** jannisha95@yahoo.com

2

MENGAWALI tahun 2014 ini komunitas gambar Aceking Sketch Squad kembali menggelar pameran. setelah sukses menggelar pameran pertamanya dengan tema Nocturnal pada tahun 2012. Kali ini komunitas gambar Aceking Sketch Squad menampilkan karya-karya terbarunya yang bertema Ace & King. Acara ini berlangsung di Sanggar Mitra Babakan Siliwangi dari tanggal 17–20 Januari 2014. (Foto 1 dan 2)* DESTARI/”BELIA” SALAH satu rangkaian Panda Flash Mob di Car Free Day Dago, Bandung, Minggu (12/1/2014). Selain aksi flash mob, 12 panda tersebut juga mengajak masyarakat melakukan aksi kebersihan di kawasan Taman Dewi Sartika bersama ratusan relawan dari berbagai komunitas peduli lingkungan Bandung. Kegiatan publik ini didukung oleh Komunitas Earth Hour Bandung dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Bandung. (Foto 3)* ISTIMEWA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.