Epaper belia 21 oktober 2014

Page 1

19

SELASA (PON) 21 OKTOBER 2014 26 ZULHIJAH 1435 H RAYAGUNG 1947

FOTO: DOK. & GEMA

Today For Twomorrow

ADA yang seru nih di Bandung akhir pekan lalu. Apa ya? Apalagi kalau bukan acara kece yang dibuat oleh anak-anak SMAN 2 Bandung. Today For Twomorrow adalah nama dari acara pre-event 2 menjelang acara main event mereka nanti. Walaupun masih pre-event nih sobat Belia, pengisi acara yang hadir di sini gak main-main loh! Sebut aja Alone At Last, Billfold, sampai Bandung Inikami Orcheska ikut meramaikan acara ini. Penasaran kan gimana sih acara ini? Belia bakalan ngebahas habis di sini. Yuk disimak!

A

CARA Today For Twomorrow ini mengusung tema Fullfill Your Dream with Drops of Knowledge dengan tujuan untuk mengolaborasikan ilmu pengetahuan dan entertainment. Apa sih esensi dari tema itu? Jadi secara garis besar, tema tersebut menjelaskan hal yang akan kita lakukan hari ini, kita lakukan untuk hari esok. Maksudnya, acara ini menjelaskan kalau mempersiapkan diri mulai dari hari ini adalah yang terpenting untuk masa depan. Beuh, jempol! Ngebahas tema udah, sekarang giliran ngebahas tamutamu yang mengisi Today For Twomorrow. Kecenya bukan main lho! Berbagai penampilan ekskul sekolah, band audisi, sampai band-band yang udah punya nama mentereng ikut ngeramein pre-event ini. Seperti sekolah umumnya, acara yang open gate pukul 9 pagi ini dibuka sama sambutan-sambutan dulu. Setelah itu langsung digebrak sama penampilan Perkusi SMAN 2 yang

bikin suasana pagi jadi semangat. Dilanjut sama parade band-band seperti Sickest Skyrockets, Oyster, Schizoferenia, Smilling Sunshine, TMJ, dan Neat. Setelah itu dipotong dulu sama break azan Zuhur sekitar setengah jam. Setelah break, giliran Childhood yang naik ke panggung. Tengah hari bikin pentonton yang mulai rame pada dudukduduk aja di sekitar panggung. Penampilan Childhood dilanjut sama The Rasta, Locwag, Sarhytme, dan Rusaliar. Abis itu giliran penampilan dari Vocal Group SMAN 2 Bandung yang menghibur para penonton. Apik tenan nyanyinyanyinya! Lanjut lagi nih, sekitar pukul 2 siang Bluenote naik panggung. Beres membawakan sekitar lima lagu, band yang baru aja merilis single ”Tulisan Khayal” ini pamit dari panggung. Berikutnya berturut-turut Mahesa, Good Morning Everyone, dan Pispot jadi perhatian di panggung. Dipotong break Asar, band yang katanya banyak ditunggu di pra event kemarin, Billfold, akhirnya tampil. Teteh Gania dkk. pun sakseus bikin para penonton mau beranjak dari duduk-duduknya. Dua penampilan terakhir oleh Alone at Last dan BIO (Bandung Inikami Orcheska) yang paling hype banget. Pengunjung mulai terlihat ramai dan menari bersama. Guruguru SMAN 2 Bandung pun datang ke acara untuk meramaikan. Mereka pun gak segan-segan loh untuk ikutan menari bersama. Sebelum tampil, BIO bahkan menyanyikan lagu ”Mars SMAN 2 Bandung” yang diikuti oleh seluruh panitia dan guru. Hari semakin gelap dan lagu terakhir dari BIO juga jadi penanda kalau Today For Twomorrow harus udahan dulu. Para penonton puas bergoyang, para panitia puas membuktikan hasil kerja keras mereka. Kita tunggu aja event barudak SMAN 2 Bandung yang selanjutnya. Pastinya bakal lebih spektakuler dari ini. Ciaobella!*** dhianynadya@gmail.com g_tanjung@yahoo.com

Menuju Main Event

P

ADA tau kan kalau Today For Twomorrow kemarin itu merupakan pre-event kedua dari F2WL alias From 2 With Love, ritus bazar taunan yang selalu diadain sama SMAN 2 Bandung? Menurut Yonathan Arderian, Manajer Humas acara ini, bikin bazar udah kayak budaya sendiri di sekolahnya dan itu udah berlangsung dari tahun 1993, lho. Wih, pantesan udah mendarah daging. FYI, sejak berbulan-bulan lalu, para panitia yang berjumlah lebih dari 200

orang ini udah sibuk nyiapin rangkaian F2WL. ”Hampir semua jadi panitia, anak kelas X, XI, XII bergabung. Panitianya banyak soalnya rangkaian acara kami juga banyak. Kami ada pre-event 1, preevent 2, dan rencananya bakal bikin pre-event 3. Baru udah itu main event di awal tahun depan,” tutur Yonathan. Yonathan juga cerita kalau persiapan yang dilakuin semua panitia gak mainmain. Selain itu, meskipun fokus bikin acara, mereka gak ninggalin kewajiban akademisnya. ”Di sini dituntut buat bagi

waktu, apalagi buat anak kelas XII. Fokusnya kan udah beda, jadi harus fokus di dua hal. Punya tanggung jawab di acara, juga tanggung jawab di pelajaran. Tapi itung-itung latihan buat kehidupan yang sebenernya, kan nanti juga hidup gak lurus-lurus aja,” kata cowok jangkung ini. Setuju banget sama kamu! Semoga sukses ya buat semua panitia dan ditunggu acara kerennya!*** dhianynadya@gmail.com

Presiden Baru Harapan Baru

T

Gimana sih kesan kamu sama Today for Twomorrow? Alif Aslam, SMAN 2 Bandung, kelas X

Shafa Salsabila, SMPN 9 Bandung, kelas IX

BAGUS. Lumayan artis-artisnya. Tapi sayang pengunjungnya kurang.

KEREN kok, asyik. Seru banget! Nanti kalau ada eventnya lagi pasti mau dateng.

M Alfin, SMAN 2 Bandung, kelas X

Waluya Akli, SMA Pasundan 8, kelas X

RAME pokonya mah. Mumpung deket juga dari rumah, jadi ya dateng aja. Cuma ya kurangnya itu penontonnya.

ACARA ini bagus. Buat SMAN 2 makasih ya buat acara ini. Kalau gak ada SMAN 2 mungkin kita gak akan bisa nonton bintang-bintang kayak BIO, Billfold, sama Alone At Last.

Adra Nadira, SMAN 9 Bandung, kelas X

CUKUP rame. Mengesankan. Buat SMAN 2 semoga makin sukses ya!***

Gandari, SMAN 3 Bandung, kelas X

Indeks:

VoxPop VoxPop

20> Skul: 21> MusicTerritory: SMA Negeri 1 Parigi

Almusd Fest

penuh pemikiran, penuh rasa profesionalisme, tanpa mengabaikan hati nurani rakyat. Janganlah kebingungan orangtua kami akan biaya pendidikan kami ditambah lagi dengan kebingungan putra-putinya menjalani berubah-ubahnya kurikulum. Dari hati nurani yang paling dalam, kami berharap, agar kami betul-betul ditunjukkan arah pendidikan yang tepat. Mohon agar kami tidak dijadikan ”kelinci percobaan”, dengan terus berubahnya kurikulum pendidikan yang ada. Berikanlah kami fasilitas pendidikan yang sesuai dan mumpuni, bukan fasilitas yang natabene harus dibeli dengan harga mahal. Jika semua diukur dengan uang, lantas bagaimana nasib teman-teman kami yang tak beruang? Kami pelajar Indonesia, betul-betul berharap bahwa kami kelak bisa tumbuh menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia, mandiri, amanah, serta cerdas dan pandai. Kami ingin, semua teman-teman kami, semua putra-putri bangsa Indonesia, baik putra-putri dari pemulung, sopir angkot, serta rakyat kecil lainnya, bisa bersama-sama kami, mengecap pendidikan. Demi cerdasnya bangsa Indonesia. Kami pikir, semua warga negara Indonesia, berhak mendapatkan pendidikan yang tepat. Bisa dibayangkan, akan jadi apa kelak suatu negara, jika generasi penerusnya adalah orang-orang bodoh? Bukankah peribahasa mengatakan bahwa ”Jika ingin melihat masa depan suatu bangsa, maka lihatlah generasi penerusnya”. Itu berarti, semakin baik kualitas generasi penerus, maka masa depan bangsa tersebut pun tentu akan baik pula. Oleh karenanya, tak berlebihan jika kami para pelajar, menaruh harapan-harapan baru, pada presiden baru.*** Choirunisa, SMP Vijaya Kusuma Bandung

Aldy Pradhita, SMAN 9 Bandung, kelas XI

PENTASNYA bagus, keren. Band-bandnya juga bagus, terutama Billfold.

DI sini rame, acaranya asyik. Ya, boleh lah. Tadi ke sini itu pengen nonton Billfold sebenernya, tapi telat pas dateng udah selesai mainnya.

ERJAWAB sudah pertanyaan rakyat Indonesia akan sosok penerima tongkat estafet kepresidenan dari SBY. Kini, sosok bapak Joko Widodolah yang memegang tongkat estafet itu. Sejurus kemudian, beribu-ribu rakyat Indonesia, termasuk para pelajarnya, menyambut gembira sekaligus segera menggantungkan beragam harapan baru kepada presiden baru. Sudah sewajarnya, dan bukan lagi hal yang aneh jika ”orang baru” begitu diharapkan dapat membawa perbaikan dalam segala hal di negeri ini. Memang bukan hal yang mudah untuk memimpin negeri seluas Indonesia. Namun, bagaimanapun Indonesia, di mana pun letaknya di belahan dunia ini, dan seberagam apa pun penduduknya, sudah menjadi kewajiban sang presiden untuk bisa memimpin negeri ini. Mewujudkan harapan-harapan rakyatnya. Beragam lapisan masyarakat pun melalui beragam cara, berupaya menyampaikan harapanharapan barunya itu. Tak terkecuali pelajar. Sudah pasti beribu-ribu pelajar dari berbagai tingkatan, tentu akan mengharapkan kemajuan di dunia pendidikan agar dunia pendidikan tidak mengenal diskriminasi, kolusi, korupsi dan nepotisme. Bukankah kelak kami ini yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini? Bukankah sudah sepatutnya kami diberi pendidikan yang benar-benar sesuai untuk bekal kami kelak? Pendidikan yang penuh nilai-nilai kejujuran, amanah, kebenaran, kasih sayang, kemandirian, serta pendidikan akan ketaatan pada Sang Khalik? Jika demikian adanya, sudah sewajarnya jika kami pelajar bangsa Indonesia, mengharapkan bapak presiden bisa mengatur tegas para penentu kebijakan, agar bisa mengeluarkan kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan, dengan

"WHEN YOU TAKE RISKS YOU LEARN THAT THERE WILL BE TIMES WHEN YOU SUCCEED AND THERE WILL BE TIMES WHEN YOU FAIL, AND BOTH ARE EQUALLY IMPORTANT."

dhianynadya@gmail.com g_tanjung@gmail.com

Quotes

21>AKsi:

21>AKsi:

Bandung-Hamamatsu Culture Festival

Spacetrum

- Ellen DeGeneres

22> Chat: Bedchamber


20

SELASA (PON) 21 OKTOBER 2014 26 ZULHIJAH 1435 H RAYAGUNG 1947 FOTO: DOK. & KEKE

SMA Negeri 1 Parigi

Ekskul Pramuka Paling Eksis

Nggak Berhenti Menggali Potensi di Pesisir Pangandaran K

ALAU disuruh menyebutkan hal-hal keren yang ada di Pangandaran, apa sih yang ada di benak Belia? Pantai? Cagar alam? Objek wisata lainnya? Eits, jangan salah… Ada satu lagi yang keren pisan di Pangandaran, yaitu satu skul yang berlokasi di daerah Parigi. Yep, SMA Negeri 1 Parigi. FYI, sekolah ini nggak hanya keren karena punya segudang prestasi, lho! SMA Negeri 1 Parigi juga merupakan sekolah yang nggak pernah berhenti untuk menggali potensi di segala bidang. Seperti yang Bapak Sukirman selaku kepala sekolah bilang, siswa yang berminat sekolah di SMA Negeri 1 Parigi ini dari tahun ke tahun selalu bertambah. Ngomongin soal potensi, yang dimaksud adalah potensi dari setiap siswa yang ada. Siswa SMA Negeri 1 Parigi jumlahnya emang ratusan, tetapi itu nggak membuat optimalisasi potensi setiap orangnya jadi mustahil. Soalnya, sekolah ini punya trik khusus buat mewujudkannya. Misalnya nih, di bidang keagamaan, SMA Negeri 1 Parigi punya program pemberantasan buta Alquran buat setiap siswanya yang beragama Islam. Jadi, begitu masuk sekolah ini, setiap siswa dites kemampuan membaca Alquran-nya. Setelah itu, para siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuannya dan kemudian dibimbing agar semuanya lancar membaca Alquran. Bahkan kalau ada yang sama sekali belum bisa pun akan diajarkan dari nol. Keren, kan? Selain di bidang keagamaan, di SMA Negeri 1 Parigi ini potensi para siswa di bidang kemampuan

D

ARI sekian banyak ekskul yang ada di SMA Negeri 1 Parigi, ekskul Pramuka adalah salah satu yang paling eksis. Ekskul ini sudah berdiri sejak tahun 1981, seiring dengan berdirinya SMA ini. Nah, waktu ditanya soal keunggulan ekskul Pramuka di sekolah ini dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain, Pak Didin Burhanudin selaku pembina ekskul Pramuka menjawab bahwa mereka jauh lebih percaya diri. ”Buktinya, kami tidak pernah ragu untuk ikut event-event yang diselenggarakan di mana-mana. Soal juara atau tidaknya, itu nomor dua. Yang penting kami mendapat pengalaman dan keberadaan kami diakui,” ujar Pak Didin. Ekskul Pramuka di SMA Negeri 1 Parigi ini sendiri punya prestasi yang cukup membanggakan, lho! Mereka berhasil melahirkan seorang Penegak untuk jadi Garuda, sebuah tingkatan yang paling tinggi dalam kepramukaan. FYI, untuk jadi Garuda ini nggak mudah. Ada lima tahap seleksi yang digelar di Bandung. Dalam lima tahap tersebut, macam-macam materi Pramuka yang cukup sulit diujikan. Lima tahap tersebut pun nggak dilaksanakan secara langsung dalam satu waktu, melainkan diadakan setiap dua bulan sekali selama satu tahun. Jadi, secara teknis butuh waktu satu tahun untuk melewati tahap demi tahap menjadi seorang Garuda. That’s why punya seorang Garuda di SMA Negeri 1 Parigi ini merupakan suatu kebanggaan.***

Bahasa Inggris dan penguasaan IT juga terus digali dan ditingkatkan. Seperti yang dibilang Pak Sukirman, ”Pangandaran ini kan kawasan wisata yang terus berkembang. Selama ini saja sudah jadi salah satu tujuan wisata para turis lokal dan internasional. Nah, kita juga mempersiapkan para siswa kita agar bisa mengimbangi perkembangan tersebut. Salah satunya, ya dengan membekali mereka dengan kemampuan bahasa Inggris dan IT yang mumpuni.” That’s why sekolah ini mengadakan kursus Bahasa Inggris dan komputer bagi para siswanya. Kursus ini nggak dipungut biaya alias gratis, lho! BTW, masih seputar IT nih, SMA Negeri 1 Parigi bisa dibilang yang terdepan dalam pemanfaatan internet. Semua daftar absensi, penilaian, dan lain-lainnya bisa diakses secara online. Hi-tech banget! Nggak hanya menggali potensi, SMA Negeri 1 Parigi juga fokus pada kedisiplinan dan keamanan di lingkungan sekolah. Sekolah ini bahkan bekerja sama dengan polisi dan Satpol PP setempat buat jaga-jaga kalau terjadi hal-hal yang nggak diinginkan. Last but definitely not the least, sekolah yang satu ini masih punya banyak hal yang cepat atau lambat ditargetkan buat terwujud. ”Di antaranya, kami ingin bikin GOR agar semua kegiatan olah raga bisa terfasilitasi dan juga bikin tower internet yang bisa diakses di area sekolah dan sekitarnya,” ujar Pak Sukirman. Wah, kita doain samasama yuk ah, biar terwujud!***

hanifauziaramadhani@gmail.com

Nenci Haryadi, XI MIA 5

hanifauziaramadhani@gmail.com

Cebel

KALO kalian berniat macem-macem sama Nenci, belia peringatkan, mending nggak usah deh! Soalnya Nenci ini adalah atlet pencak silat kawakan. Ia sudah masuk level kompetisi tingkat Jawa Barat, lho! Nenci bilang, dia sudah belajar pencak silat dari SMP. Nggak hanya belajar di sekolah sebagai ekskul, Nenci juga ikut perguruan pencak silat. Katanya sih, gara-gara nonton film kura-kura ninja yang mempertunjukkan aksi bela diri dia jadi terinspirasi untuk jadi pendekar juga. Nah, sampai sekarang, Nenci sudah banyak menorehkan prestasi dan sering diundang untuk acara-acara tertentu. Tuh guys, sekali lagi, jangan macem-macem sama Nenci!

Asep Rachmat Gustian, XII MIA 2 Asep adalah cowok yang nyeni banget. Ia pernah menyabet gelar juara satu lomba lukis, lomba vokal, dan baca puisi tingkat kabupaten. See? He’s a real artsy boy! Ketertarikan di bidang seni yang sudah tumbuh sejak kecil ini sepertinya diwariskan dari orangtuanya. Bapaknya Asep adalah seorang dalang. Meski begitu, Asep nggak pernah dipaksa untuk menggeluti bidang seni. Ia sendiri yang jatuh cinta pada kesenian dan belajar macam-macam seni sendiri. Kelak Asep juga bercita-cita untuk jadi seniman. Eits tapi jangan salah, dengan padatnya kegiatan hobi dan kegemaran Asep di bidang seni ini, prestasi akademiknya nggak pernah terganggu, lho! Kuncinya memang satu; pintar-pintar bagi waktu.***

kami ingin bikin GOR agar semua kegiatan olah raga bisa terfasilitasi dan juga bikin tower internet yang bisa diakses di area sekolah dan sekitarnya.

Cobel

hanifauziaramadhani@gmail.com

G

IMANA sih menurut kamu tentang sex education? Apakah menurut kamu itu penting? Sok kirimin opini Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (24/10/14) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekar no-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

M

Bus Sekolah Stanley, IX C/25, SMPK 5 BPK Penabur Bandung SAYA sih termasuk orang yang belum mencoba menaiki bus sekolah. Pasti senang kalo bisa naik bus sekolah untuk pergi ke sekolah. Karena kalo naik bus sekolah bisa sambil ngobrol dengan teman di perjalanan menuju sekolah.

tidak perlu menggunakan angkutan umum untuk pergi ke sekolah atau pulang dari sekolah. Sebagai pelajar di Kota Bandung, saya juga berharap di kota ini ada bus sekolah dan saya ataupun pelajar lain bisa menggunakannya dengan nyaman dan tentunya aman. Terima kasih :)

Noki Eduardo, IX B, SMPK 5 BPK Penabur

Fatya Ismalida Putri, VIII-Super, SMP Al-Ma'soem Jatinangor, Sumedang

MENGENAI bus sekolah, saya belom pernah naik, dan mungkin gak akan pernah bisa naik. Soalnya, pertama rumah saya jauh dari sekolah yang saya tempati dan kedua sekolah saya gak ada busnya, jadi emang gak bisa naik. kalo pengen coba sih pengen-pengen aja. Tapi kayaknya sih, lebih baik pergi diantar orangtua aja. Soalnya lebih enak buat saya.

KALAU saya sendiri sih belum pernah ngerasain naik bus sekolah soalnya yang saya tau gak ada bus sekolah yang jalurnya ke sekolah saya. Mudah-mudahan cepet ada sih, soalnya kan masih banyak juga anak anak yang sekolah yang gak dianter orangtuanya ke sekolah/berangkat sendiri.

Shine, SMAK 2 BPK Penabur

Devita Johanna Tania, SMAK 2 BPK Penabur Bandung

SEBENARNYA saya gak tau sih kalau di Bandung ada bus sekolah yang diadakan secara gratis pada setiap hari Senin . Apalagi ditanya kalau sudah pernah coba apa belum? Pasti jawabannya belum hehehe. Pasti saya mau dong nyobain naik bus sekolah yang ada di bandung. Selain gratis, dengan layanan ini kita bisa menghemat bensin dan dapat mengurangi kemacetan di Bandung.

SEJUJURNYA saya belum pernah mencoba bus sekolah yang sekarang ini ada di Bandung, tetapi saya mungkin ingin mencobanya, itu akan menjadi pengalaman baru karena sebelumnya juga, saya sebenarnya belum pernah menaiki bus umum manapun.

Rosana Nurfahziah, X, SMK BPK Penabur Bandung

SEBENARNYA aku ingin bus sekolah ini beroperasi juga di seluruh Bandung atau pun seluruh Indonesia, agar kemacetan di lalu lintas berkurang dan bahkan mungkin akan tidak ada kemacetan lagi di pagi hari saat berangkat sekolah. Aku pun

MENURUT saya, jika di Kota Bandung ada bus sekolah itu akan mempermudah transportasi para pelajar. Mereka

Film Kesukaan di 2013

belum pernah mencoba bus sekolah ini yang pasti bila sudah mencobanya pasti aku akan senang, dan juga aku ingin sekali bus sekolah ini segera beroperasi di seluruh Indonesia, terutama di seluruh Kota Bandung yang penuh dengan penduduk. Agar aku tidak takut lagi telat sampai di sekolah ataupun buruburu yang membuat aku sampai tidak sarapan pagi di rumah karena takut jalan menuju sekolahku dipadati oleh kendaraan pribadi yang memenuhi lalu lintas.

Adi Yusuf, SMK Persis 02 Bandung SAYA sih belum pernah naik, soalnya jarak rumah saya ke sekolah nggak jauh tinggal jalan kaki ajah. Udah nggak sabar pengen nyobain naik bus yang di sediakan khusus untuk para pelajar, pasti enak dalam satu bus pelajar semua dari beberapa sekolah yang berbeda.

Sherelyn Melinda, IXA/16, SMPK 5 BPK Penabur ADUH, sayang sekali saya belum mencoba. Tapi kemarin saya sudah lihat penampakan bus sekolah yang ada di Bandung dan menurut saya bagus. Saya salut sama Bapak Ridwan Kamil, kreatif banget. Kalau ada bus sekolah kayak gini, pasti bakal bikin saya semangat sekolah nih.

Helena Roslyn, X/SMKK BPK Penabur MENURUT saya, adanya bus sekolah itu bagus juga karena bisa menghindari adanya siswa yang terlambat. Dari dulu saya juga ingin bisa merasakan naik bus sekolah, sepertinya menyenangkan. Tetapi saya belum tahu, apakah dengan adanya bus sekolah itu bisa lebih efektif atau tidak. Terima kasih.***

Dewi Intan Kencana, SMP Alma'soem VIII Super

BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silahkan kirim nomor rekening dan nama banknya, ya. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa penulisnya, dan terbit di belia edisi berapa. Sertakan scan identitas berupa KTP atau kartu pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer. Nah, kalo yang dimuat di SHP, akan mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat.

ENDEKATI pengujung 2014, salah satu momen menyenangkan adalah menulis tentang halhal kesukaan yang terjadi sepanjang tahun dalam bentuk daftar untuk blog saya. Salah satunya adalah daftar film kesukaan. Saya masih kesulitan untuk bisa menjelaskan dengan singkat dan sederhana kenapa suka sekali menonton film. Yang jelas saya menyukai hampir semua genre film. Drama, perang, action, horor, komedi, romantis semuanya disikat. Pengecualian untuk film musikal, yang menurut saya hanya sah dilakukan oleh Walt Disney. Salah satu resolusi saya di 2014 ini adalah lebih banyak menonton film asing (foreign movie). Karena pengetahuan film saya secara memalukan didominasi oleh produksi Hollywood. Meskipun 2013 kemarin sempat menyaksikan film thriler psikologi Korea Old Boy (2008) yang baru-baru ini di remake oleh Hollywood, dan film komedi romantis De Vrais Mensonges (2010) yang dibintangi Audrey Tautou. Yaa, lumayanlah ya. Dari pada lumanyun. Eeimm. Karena tahun 2014 belum berakhir, antrean film yang belum saya tonton masih banyak sehingga saya belum menulis daftar film kesukaan tahun ini. Oleh karena itu, sambil menunggu silahkan simak daftar film terbaik tahun lalu versi saya. ”Elysium ” Efek euforia film ”District 9” (2009) ternyata masih bersisa. Karena film ini masih ditulis dan disutradarai oleh orang yang sama yaitu Neil Blomkamp sehingga setting tempat dan semuanya seolah mengambil kisah berbeda tapi masih dari dunia yang sama dengan ”District 9”. Dunia masa depan dengan kondisi bumi rusak, penduduknya miskin dan kesenjangan sosial mengaga hadir menjadi sindiran terhadap kondisi bumi sekarang. ”Dark Skies” Tahun lalu tidak menemukan film bertema alien/UFO yang menarik kecuali film ini. Tidak seintens ”The Fourth Kind” (2009) sih, tapi boleh jugalah. ”Conjuring” Ini juaranya genre horor buat saya. Bergaya horror 1980-an, film ini membuat generasi pecinta film horor asia bisa merasakan era kejayaan horor 1980-an ala Amerika. Suka sekali opening-nya, dan endingnya. Serta sentuhan sentimental tentang keluarga. Plus banyak kejutan-kejutan seru. ”Monster University” Pixar-Disney adalah jaminan mutu. Senang sekali bisa kembali menikmati film animasi cerdas yang menggelitik dan tidak menggurui ala Pixar-Disney. Karena belakangan ini film animasi yang terlalu berfilosofi dan jadi garing. Unsur humornya pun tertebak. Tapi yang satu ini pencerahan! Cukup cerdas

bagaimana cara Pixar-Disney justru menggali cerita era awal perkenalan duo Wazowsky dan Sullivan sebelum mereka berjaya. ”World War Z” Tidak ada yang menyangka kalau zombie mampu bergerak secepat ini akan jauh lebih mengerikan. Terlepas dari tampilan zombie CGI nya yang kurang enak, film ini pemanjaan modern tertinggi untuk penggemar film zombie. ”Blue Jasmine” Cate Blanchet bermain brilian, begitu pula dengan Sally Hawkins (Happy-Go-Lucky). Suka sekali bagaimana Woody Allen ”membenturkan” dengan halus kedua karakter lengkap dengan kehidupan mereka yang saling bertolak belakang untuk memperkuat tema kehidupan mantan sosialita ini. ”Rush” Film yang didasari dari kisah nyata tentang kisah pembalap F1 ini dari awal sudah menegangkan, kemudian bertambah seru ditengah-tengah, dan MENCRETT (maap!) menjelang akhir film saking tegangnya. Endingnya tak tertebak dan mengharukan. Akting Daniel Bruhl sebagai Nicky Lauda pun menawan. ”American Hustle” Christian Bale mencuri perhatian sekali dengan badan gemuk dan perut buncit –dulu di ”The Machinist” (2004) ia pernah tampil kurus kering mengerikan- begitu juga dengan akting Amy Adams si ”bunglon”. Meski akting Bradley Cooper dan J-Law juga tidak kalah cemerlangnya. Film ini masuk ke dalam tiga film favorit tahun lalu. Dan berikut ini dua sisanya: ”Gravity” Duka saya untuk mereka yang tidak sempat menonton di layar lebar bioskop. Luar angkasa yang sepi dan kosong terasa bergerak pelan dan begitu indah. Kemudian secepat kilat berubah menjadi drama yang intens dan menegangkan tetapi tetap terasa sepi dan kosong. Setelah beberapa film komedi tidak jelas, senang akhirnya Bullock mendapatkan momennya kembali di film ini. ”Her” Ini dia juaranya. Kecemasan masa depan yang disajikan secara satir dalam balutan dark humor. Briliaan. Perhatian saya tersita oleh akting Amy Adams yang sebelumnya tampil seksi menggoda dan cerdik dalam ”American Hustle”. Dalam film ini ia tampil kebalikannya sebagai geek yang insecure. Briloaaaan. So those are my best in 2013. Jenis filmnya, mungkin ada beberapa yang cukup ”menantang” buat kalian tonton. What about yours? *** Anto Arief, buruh musik 70’s Orgasm Club dan Musik Tulus


21

SELASA (PON) 21 OKTOBER 2014 26 ZULHIJAH 1435 H RAYAGUNG 1947

FOTO: GEMA

Spacetrum

A

DA yang tau sama kata Pancake? Makanan, ya? Eits! kalau buat murid SMAN 4 Bandung, Pancake itu bukan makanan. Terus apa dong? Rupanya ’Pancake’ adalah singkatan dari Pekan Kreativitas Antarkelas. Acara yang diadain tiap tahun ini diselenggarakan tahun 2014 ini pada tanggal 10, 13, dan 14 Oktober 2014. Untuk tahun ini, tema Pancake adalah Spacetrum: The Infinite Of Creativity. Acara ini adalah program intern, jadi lomba-lomba yang diadakan hanya diikuti oleh murid-murid dari SMAN 4. Ada apa saja ya kompetisi nya? Yuk kita bahas satu per satu. Kompetisi yang diadain seru-seru, mulai dari lomba sketsa dan mading, seni tari kontemporer, vokal grup, solo gitar, bass, vokal dan sebagainya. Nggak cuma itu teryata kawan Belia, ada Olimpiadenya juga loh! Untuk Olimpiade dibagi untuk dua jurusan. Untuk IPA, ada pelajaran matematika, kimia, biologi dan fisika, sedangkan untuk IPS-nya ada astronomi, ekonomi, dan kebumian. Juri untuk kompetisi di Pancake ini nggak lain adalah guru-guru dari SMA 4 itu sendiri. Oh, iya hampir lupa, ada juga lomba ranking dan debat. Lomba ranking di sini seperti cerdas cermat tapi berbeda. Apa ya yang bikin beda? Ternyata lomba ranking ini adalah kompetisi tanya jawab, tapi kalau peserta

Berkelana di Luar Angkasa Ala Barudak SMAN 4 Bandung

nggak tahu jawabannya, langsung gugur. Seru banget nggak sih? Untuk lomba debat, pemenang bakalan ngelanjutin ke tahap selanjutnya dan mewakili sekolah. Peserta lombanya sendiri adalah murid kelas X, XI dan XII. Kompetisi ini juga bisa dibilang pertarungan prestise antarkelas. ”Ini tuh awalnya kita buat cuman spektrum, tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya dicetuslah menjadi Spacetrum,” ujar Azizah Nurul, panitia dari seksi sponsorship pada acara Pancake ini. ”Space itu suatu ruangan yg dapat menampung kreativitas siswa-siswi. Spektrum itu sendiri jadi macam-macam warna, tetapi di sini dibaratkan sebagai macammacam kreativitas,” ujarnya melanjutkan. Untuk puncak acara pada tanggal 14 Oktober 2014, Pancake menampilkan band-band dari SMAN 4. Tidak hanya itu, acara penutupan juga dimeriahkan oleh band Cloud dan Skamigo. Lalu akan ada tampilan stand up comedy dari Fico. Pokoknya acara penutupannya rame banget deh. ”Acara ini sendiri adalah pre-event untuk festival budaya di akhir semester genap yang diadain sekitar Juni atau Juli,” tutur Azizah. Jadi penasaran sama acara festival budayanya, kita tunggu aja deh!*** g_tanjung@yahoo.com

Bandung-Hamamatsu Culture Festival

P

Stop Bullying! Everyone Deserves To Be Loved

Unjuk Budaya Jepang FOTO: DHIANY & GEMA

bahasa, terutama bahasa Jepang. Mengenalkan ke anak SMA tentang bahasa Jepang, siapa tau nanti setelah lulus mereka tertarik buat belajar bahasa Jepang kayak kami. Kami mengundang SMA-SMA di Kota Bandung buat ikut acara ini, terutama yang mengajarkan mata pelajaran atau ekskul bahasa Jepang,” kata Kak Zia. Kayaknya tujuan para panitia ini gak cuma omong semata. Karena ternyata banyak sobat Belia yang emang tertarik banget sama bahasa Jepang, salah satunya Bayu, salah satu peserta Shuuji Contest. ”Saya pengen ke Jepang. Jadi saya mulai belajar serba-serbi Jepang dari sekarang. Sekarang lagi mendalami Shuuji. Sekarang udah tau tulisan Mirai, Shui ei, sama Bunka. Seneng aja pokonya mah,” ujar Bayu. Ada juga Fuji Ayu Lestari dari SMAN 1 Cisarua Lembang. ”Suka banget bahasa Jepang. Awalnya dari nonton anime terus dari situ sering denger kata-kata Jepang, terus jadi tertarik belajar Jepang. Kebetulan di sekolah juga jadi ada pelajaran bahasa Jepang. Dari situ mulai sering ikut lomba-lomba,” kata cewek yang ikut Speech Contest ini. Balik lagi ke Bandung-Hamamatsu Culture Festival Widyatama 2014, acara yang dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore ini juga menyajikan berbagai penampilan khas budaya Jepang, lho. Di antaranya Sara Odori, tarian Souran Bushi,

B Bon Odori, juga Sakura Taishoghoto yaitu alat musik Jepang yang mirip-mirip kecapi. Ada juga vocal group SMAN 14 Bandung yang nyanyiin lagu Jepang. Eh, gak ketinggalan juga budaya kita sendiri, yaitu rampak kendang dari Unikom. Menjelang sore, pengumuman pemenang dibacakan, tetapi baru pemenang Speech Contest aja nih. Perlombaan lain mesti lebih sabar soalnya proses penjurian memang agak rumit. Oiya, sebagian juri-jurinya langsung dari Jepang loh. Untuk pemenang Speech Contest di peringkat III ada Vicia Rieko dari SMAN 10 Bandung, peringkat II Fuji Ayu Lestari dari SMAN 1 Cisarua Lembang, dan di posisi pertama ada Wulfah dari SMK Pasundan 8. Juara pertama artinya bisa pergi ke Jepang! Yuhuuuu! Selamat ya buat para pemenang!*** dhianynadya@gmail.com

ELAKANGAN ini kita sering mendengar tentang kasus bullying yang terjadi di sekolah. Kasus bullying memang selalu menjadi perbincangan di setiap belahan dunia. Sebenarnya apa sih yang disebut bullying? Setiap negara pasti mempunyai definisi yang berbeda-beda mengenai bullying. Namun, pada umumnya bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain yang dianggap lebih lemah. Kasus bullying yang paling sering terdengar adalah bullying di sekolah. Bullying dapat mencangkup pelecehan secara lisan atau ucapan, juga kekerasan fisik yang dilakukan berulang kali terhadap korban. Bullying yang dilakukan laki-laki biasanya berupa kekerasan fisik, sementara bullying yang dilakukan perempuan biasanya berupa hinaan, ejekan, dan sebagainya. Penindasan atau bullying menimbulkan dampak yang sangat negatif bagi korban. Korban yang dibully biasanya berubah menjadi orang yang pemalu, minder, senang menyendiri, atau antisosial, bahkan bisa menyebabkan depresi. Menyedihkan sekali karena menurut survei yang dilakukan oleh Latitude News terhadap 40 negara, Indonesia masuk urutan ke-2 dari 5 negara yang melakukan bullying tertinggi di dunia

setelah Jepang. Kita tidak bisa melawan balik dengan kekerasan untuk menghindari kasus bullying, hal itu hanya akan memperburuk keadaan. Tetapi berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bullying di sekolah: 1. Bicaralah dengan orang lain Beritahulah orang terdekat ataupun pihak yang berwenang, misalnya kepada orangtua, ataupun guru. 2. Pastikan didengar Kadang kita harus memberitahu lebih dari satu orang, karena kadang orang yang kita beritahu tidak menganggapnya dengan serius. 3. Tunjukkan bahwa kita tidak takut Jangan biarkan orang yang mengganggu kita tahu bahwa kita takut. Bila kita tidak takut biasanya pelaku akan bosan dan menyerah. 4. Tidak membalas dengan hal yang sama Kebencian tidak seharusnya dibalas kebencian, yang ada hanya akan menyebabkan siklus yang berkelanjutan. 5. Jangan terlihat lemah Jangan biarkan si pengganggu melihat kita menangis karena itu akan membuat mereka merasa lebih hebat. 6. Cari dukungan Jika kita tidak bisa mengatasinya sendiri, carilah bantuan. Penting untuk diingat bahwa kita tidak sendirian. Tuhan menciptakan kita berbeda ras, budaya, agama, gender, dan kemampuan adalah untuk mengajarkan kita cara untuk saling menghargai bukan untuk saling membully. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi STOP BULLYING! Because everyone deserves to be loved.*** Resti Desiana, SMAN 3 Cimahi, dari berbagai sumber.

FOTO: DOK

ARA peserta lomba sedang sibuk mencelupkan kuas ke tinta hitam, lalu menggoreskannya dengan hati-hati pada kertas yang telah disediakan. Wajah mereka terlihat serius dan penuh konsentrasi. Psst, ternyata teman-teman dari berbagai SMA di Kota Bandung dan sekitarnya itu sedang mengikuti Shuuji Contest. Shuuji itu apa sih? Shuuji adalah semacam kaligrafi tulisan Jepang. Shuuji Contest ini salah satu cabang yang diperlombakan di gelaran Bandung-Hamamatsu Culture Festival Widyatama 2014. Gelaran yang diadakan oleh Prodi Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Universitas Widyatama bekerja sama dengan Hamamatsu ini mengadakan berbagai perlombaan. Lomba-lomba yang digelar antara lain Speech Contest Bahasa Jepang, Shuuji Contest, Kana Contest, dan Cosplay Contest. Shuuji dan Kana Contest terbuka bagi anak SMA, sedangkan Speech Contest terbagi dalam dua kategori yaitu siswa dan mahasiswa. Sementara itu, Cosplay terbuka untuk umum dengan kategori individu dan grup. FYI, salah satu hadiah lombanya adalah kunjungan ke Jepang selama 10 hari, lho. Mantapppp! Menurut Kak Zia, ketua pelaksana acara ini, Culture Festival merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh Prodi Bahasa Jepang. Biasanya acara ini digelar setiap Februari, tetapi karena kali ini bekerja sama dengan Hamamatsu yang langsung dari Jepang, jadi diadakan bulan Oktober. ”Tujuan acara ini khususnya memperkenalkan

Space itu suatu ruangan yg dapat menampung kreativitas siswasiswi. Spektrum itu sendiri jadi macam-macam warna, tetapi di sini dibaratkan sebagai macammacam kreativitas.

Almusd Fest

Panggung Musik Gado-gado A

LMUSD Fest alias Al Musdariyah Festival adalah pensinya anak-anak Madrasah Aliyah Al Musdariyah Cimahi yang diadakan pada Sabtu (11/10/2014) lalu. Acara yang digelar dari pukul 9.00 sampai 22.00 ini seru banget, loh! Berbagai penampilan musik disuguhkan di Almusd Fest. Kalo diibaratkan makanan, panggung musik di Almusd Fest ini udah kaya gado-gado deh! Campur-campur, tapi enak! Hihihi. Buat Belia yang nggak sempat hadir di sana, penasan dong acaranya kaya apa? Nih…kita kasih ulasannya! Almusd Fest dibuka dengan penampilan barudak MA Al Musdariyah, dilanjutkan dengan penampilan yang nggak kalah keren dari MTs Almusdariyah, PKBM Bina Mandiri, Mts Muhajirin, dan dari SMPN 3 Cimahi yang paling menghebohkan. Pasalnya, mereka menampilkan paduan suara yang beranggotakan 70 orang dan membawakan lagu hits-nya Pink yang berjudul ”Just Give Me a Reason”. Keseruan bertam-

bah dengan ditampilkannya kolaborasi band dan grup angklung yang membawakan ”Besame Mucho”, sebuah lagu Latin. Sebelum break, ada kejutan menarik di Almusd Fest dari mahasiswa PPL STKIP Siliwangi Cimahi yang menampilkan pertunjukan hipnotis. Kelar break Asar, Nufla membuka kembali Almusd Fest dengan sajian musik popnya. Selanjutnya, ada penampilan akustik dari Rayme feat Upit Harapan Jaya yang membuka penampilannya dengan High and Dry-nya Radiohead dan ditutup dengan lagunya The Cardigans yang berjudul ”My Favorite Game”. Nah, setelah itu giliran Cimahi Guitar Community yang menyapa penonton. Mereka mengawali aksi panggungnya dengan penampilan gitar vintage dan modern. Nggak cuma itu, Cimahi Guitar Community juga ngasih coaching clinic plus dialog interaktif di Almusd Fest. Setelah sesi yang cukup seru tersebut, mereka menampilkan sajian duo gitar akustik dibantu bass dan cajon.

Setelah Cimahi Guitar Community turun, panggung diisi oleh Iqbal Maruli yang menyuguhkan permainan drum yang berbeda. Nggak seperti biasanya, di Almusd Fest ia membawakan medley dari JKT 48 (”River”, ”Baby Baby Baby”, ”Ogoe Diamond”, dan ”Heavy Rotation”). Dia tampil oke banget ketika membawakan medley tersebut dengan menunjukan kebolehannya memainkan trick stickingnya di tangan kanan dan kiri. FYI, biasanya Iqbal membawakan lagu-lagu beraliran keras, lho! Seperti Cimahi Guitar Community, Iqbal nggak sekadar tampil di Almusd Fest, ia juga menyajikan sesi tanya jawab. Semakin malam, suasana semakin dibikin syahdu oleh lantunan lagu dari Isya Mulya yang membawakan lagu-lagu religi. Setelah itu, siraman rohani serta salawat dan doa bersama menutup Almusd Fest malam itu. Wah, ditunggu ya acara-acara keren lainnya, Al Musdariyah!***

Ditulis kembali oleh Hani Fauzia R.


22

SELASA (PON) 21 OKTOBER 2014 26 ZULHIJAH 1435 H RAYAGUNG 1947

P

g a-

Bedchamber

Sound of the AwkwArd PhASe

ERTENGAHAN tahun lalu, empat orang remaja yang sedang beranjak dewasa memutuskan untuk bikin sebuah band. Mereka adalah Ratta, Abi, Smita, dan Ariel. Beruntung banget, belia dapet kesempatan untuk ngobrol dengan mereka setelah beres tampil di panggung Keukeun, Minggu (19/10/2014). Sembari menyantap jajanan enak di sore yang cerah, obrolan seru bareng empat personel Bedchamber ini pun bergulir seru di pelataran Balai Kota Bandung. Mengawali obrolan, Smita, satu-satunya cewek di band ini yang posisinya sebagai pemain bas cerita soal awal terbentuknya Bedchamber. ”Gue, Ratta, dan Abi ketemu di sebuah pameran. Kalau Ariel beda sendiri ceritanya,” ujar Smita. Jadi ternyata, saat itu Ratta menggelar sebuah pameran dan Smita serta Abi ikut berpartisipasi di pameran tersebut, sedangkan Ariel adalah teman sekelasnya Ratta. Sampai akhirnya mereka berempat bertemu dan memutuskan untuk bermusik bareng. Selain Smita yang menjadi bassist, Ratta meposisikan diri sebagai vokalis merangkap gitaris, Abi sebagai gitaris, dan Ariel sebagai pemain drum. Setelah terbentuk dan membuat berbagai materi musik beraliran indie pop, Bedchamber mulai sering tampil di berbagai gig. Sampai akhirnya beberapa waktu lalu bertepatan dengan masa libur kuliah yang cukup panjang, sekitar tiga bulan lamanya, mereka berempat memutuskan untuk menggarap sebuah EP. “Waktu itu kita pikir, band udah punya, materi udah ada, mumpung ada waktu juga, kenapa nggak sekalian aja bikin EP?” begitu Ratta bercerita tentang awal mula lahirnya EP mereka. Proses penggarapan EP yang berjudul ”Perennial” ini cukup sederhana. Seperti yang Abi bilang, mereka banyak-banyak bikin lagu dan latihan, kemudian karyakarya tersebut dikurasi. ”Dipilih mana yang kiranya cocok masuk EP pertama kita itu,” tuturnya. FYI, karena ingin menghemat biaya, empat anak-anak muda yang ngakunya asal sekitaran Jakarta ini merakit studio rekaman di kamar Ratta. Meski begitu, proses mixing tetap dilakukan di studio. Voila, setelah proses tersebut terlewati, EP-nya Bedchamber yang pertama pun rilis sekitar dua minggu lalu. Buat kalian yang belum pernah dengar lagu-lagunya Bedchamber, coba dengar deh! Berhubung para personelnya adalah orang-orang yang baru meninggalkan umur belasan dan beranjak ke umur yang diawali angka dua, karya mereka banyak bercerita soal masa tersebut. Yep, fase peralihan dari remaja ke dewasa. That awkward phase. ”Ada banyak banget yang bisa diceritakan dari fase itu, salah satunya ya tentang keresahan menghadapi hal-hal yang akan terjadi,” ujar Ratta. Nggak heran kalau banyak anak muda yang merasa bisa relate banget dengan cerita-cerita yang disampaikan Bedchamber lewat karya-karyanya. Pokoknya, lagu-lagunya Bedchamber tuh kalo kata anak-anak Jakarta mah, ”Gue banget!”***

Bandung Japan Festival 2014 26 Oktober 2014 Sabuga Bandung Pukul 10.00 - 22.00 Featured: 20++ Community booths, 20++ Circle Communities, Culinary Booths, Feature Booths, Cosplay Competition, Cover Dance, Band Performances, etc. Info: Twitter: @bdgjapanfest Facebook: bdgjapanfest ***

JKT48 Live in Bandung 26 Oktober 2014 The Venue Eldorado, Bandung Info: Telp: 085643111094 BBM: 74300872 Email: info@blakscreative.com Twitter: @BlaksCreative TICKET BOX Offline: @JKT48WestJavaFC (087822923824) Online: http://bit.ly/YupiConcertBDG ***

QUITE LOUD IS NOT ENOUGH 26 Oktober 2014 Chinook Cafe Pukul 18.00 UTBBYS, Ansaphone, Memoria Phobia, Fuentes, Afternoon Say Free!

AVOID USING CIGARETTES, ALCOHOL, AND DRUGS AS ALTERNATIVES TO BEING AN INTERESTING PERSON.

hanifauziaramadhani@gmail.com

- Marilyn vos Savant

FOTO: IRMAN

Review CD

Everything Will Be Alright in the End

Review Film Pemain

Artist : Weezer Label : Republic Records (2014) Durasi : 42 menit 24 detik

B

UTUH empat tahun buat Weezer untuk merilis materi album terbarunya, ”Everything Will Be Alright in the End” setelah sebelumnya merilis ”Hurley” di tahun 2010. Album yang sangat dinanti-nantikan fans Weezer, apalagi banyak die-hard fans lama mereka sangat menantikan ’masterpiece’ dari band asal Amrik ini, setelah beberapa album terakhir mereka dianggap kurang berhasil. Yeps, merilis ”Blue Album” di tahun 1994 disusul ”Pinkerton” pada 1996, Weezer langsung meraih kesuksesan lewat warna alternative rock/power pop mereka yang unik. Suara distorsi nan gahar namun dikombinasikan dengan vokal Rivers Cuomo yang manis dalam melantunkan lirik-lirik yang eksplisit, Weezer langsung meraih kesuksesan instan secara mendunia. Namun, paska kedua album tersebut, banyak fans yang agak kecewa dengan rilisan berikutnya dari Weezer selama beberapa belas tahun kiprah mereka. ”Everything Will Be Alright in the End”, mungkin adalah jawabannya, obat penawar rindu para fans Weezer, penebus ’dosa’ mereka di beberapa album sebelumnya. Ini terlihat jelas dalam lirik single pertama mereka, ”Back the Shack”, yang menceritakan bahwa album ini adalah album mereka yang telah kembali setelah perjalanan panjang untuk mencari jati diri. Mereka kembali lagi dengan warna lama Weezer, lagu rock dengan distorsi gahar, tetapi bernuansa nge-pop. Konsistensi Weezer dalam memunculkan ’warna lama’ mereka, menghasilkan lagulagu yang terdengar janggal namun catchy, nampaknya berhasil dalam beberapa lagu lainnya. ”Go Away” menghadirkan duet dengan Bethany Cosentino, nama yang baru belia denger, menghasilkan perpaduan unik saat vokal cewek diduetkan dengan Cuomo. ”Da Vinci” menawarkan chorus yang nakal dengan lirik yang menceritakan seorang kekaguman atas seorang perempuan dengan analogi didedikasikan kepada sejumlah tokoh yang dikagumi Cuomo, yaitu Leonardo Da Vinci dan Stephen Hawking. Masih banyak lagi track-track yang recommended, seperti ”I’ve Had it Up Here” yang diawali dengan kocokan gitar dan falsetto vocal Cuomo yang catchy, lalu ada juga ”Lonely Girl” dan ”Cleopatra” yang konsisten dengan pakem indie-rock-power-pop Ala Weezer. Sementara itu, ”The British Are Coming” ngasih lirik yang agak kontroversial, ngambil referensi perjuangan kemerdekaan Amerika Serikat, atau mungkin juga menyitir serbuan orang Inggris dalam skena musik Amrik. Jangan lupakan 3-lagu-finale yang menawarkan warna teatrikal di luar dugaan. Ending yang mantap buat album keren yang akhirnya bakal memuaskan dahaga fans lama Weezer. Buat kamu yang baru dengerin mereka, this is definitely one album that belia would recommend you. Beres dengerin album ini, boleh deh kamu flashback ngedengerin ”Blue Album”, album self-titled tahun 1994 dan ”Pinkerton”. Weezer is back boys and girls! Let’s make some noise!*** syauqy_belia@yahoo.com

Sutradara Produksi Durasi

S

Garuda 19

: Mathias Muchus, Yusuf Mahardika, Sumarlin Beta, Gazza Zubirzareta, Ibnu Jamil : Andibachtiar Yusuf : Mizan Productions (2014) : 110 menit

IAPA yang nggak bisa ngelupain euforia saat Timnas U-19 kita menjadi kampiun di Piala AFF tahun 2013 kemarin? Nggak heran semua warga Indonesia bersukacita merayakan piala yang akhirnya jatuh dalam pelukan negeri ini. Soalnya, dalam waktu 22 tahun terakhir belum ada satu pun kejuaraan yang dimenangi oleh Timnas Indonesia. Timnas muda yang awalnya nggak dijagokan ini ternyata berhasil meraih hasil yang membanggakan. Hasil spektakuler tersebut nggak diraih Evan Dimas dkk. dengan mudah. Di balik kesuksesan mereka ternyata tersimpan cerita bagaimana mereka bersusah payah hingga bisa mengalahkan Vietnam di final Piala AFF 2013. Cerita itulah yang akhirnya mengilhami pembuatan film Garuda 19. Film ini bakal mengajak kita semua untuk merasakan pahit-manisnya perjalanan keluarga Timnas U-19. Di awal kita bakal menonton bagaimana Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri (diperankan oleh Mathias Muchus) dan timnya bergerilya ke pelosok nusantara untuk mencari pemain muda. Mereka percaya kalau bibit-bibit unggul calon pesepak bola Indonesia pasti bisa mereka temukan. Kepercayaan mereka itu terbukti saat mereka singgah di Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Di Alor, Nusa Tenggara Timur, mereka menemukan bakat terpendam Yabes (Sumarlin Beta). Kemudian di Konawe Selatan, Sulawesi Selatan mereka berjumpa seorang penyerang yaitu Yazid (Gazza Zubizareta). Sementara itu, di Ngawi, Jawa Timur mereka menemukan Sahrul, jagoan sepak

FUN Fair, Play and Give, gelaran penggalangan dana dan pameran Project Work dari seluruh siswa Stamford School, Sabtu (18/10/2014) di kampus Stamford School. Tujuan utama acara ini adalah menggalang dana untuk membantu Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung, dan anak-anak usia sekolah yang berlokasi di RUPIN Gambung, Ciwidey. *ISTIMEWA

PADA hari minggu, 19 Oktober 2014 Festival kuliner Keuken kembali digelar. Di tahun kelima ini, Tema yang diangkat berjudul “The City Hall Fairground”. Dengan tema ini, Keuken #5 akan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk hadir dan merayakan festival kota bersamasama. Memberikan kesenangan dan kemeriahan selama satu hari penuh bagi para pengunjung untuk pesta makan besar. Acara ini digelar di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana No. 2 Bandung. Antusias masyarakat terlihat tinggi dari padatnya antrean stan-stan yang ada di sana. *KEKE

Review Buku

bola tarkam (antarkampung) yang bakal diproyeksikan jadi bek Timnas. Berbekal talenta-talenta muda itu, Indra Sjafri mulai membentuk Timnas U19 yang bakal berlaga di Piala AFF. Yabes, Yazid, dan Sahrul bergabung dengan sang kapten Evan Dimas (Yusuf Mahardika) juga anggota Timnas lainnya. Dilihat sebelah mata oleh pemerintah pusat membuat latihan serta segala persiapan mesti mereka jalani penuh keterbatasan. Tetapi para pelatih nggak berhenti membakar semangat anak-anak asuh mereka hingga hasil nyata ada di depan mata, mereka pergi ke final Piala AFF. Meskipun film berbau olah raga apalagi sepak bola bukan hal yang asing bagi penonton di tanah air, tapi nggak ada salahnya kok untuk nonton film yang satu ini. Cerita yang apik membuat film ini jadi semacam film semidokumenter tentang Timnas U-19. Di film ini kita bisa ikut merasakan perjuangan berat seorang pelatih demi membentuk tim impian. Selain itu kita juga disuguhi scene-scene yang pastinya bikin kita terpesona terutama waktu Pak Indra dkk. berkeliling Indonesia mencari pemain. Belum lagi, potongan-potongan dari pertandingan asli Timnas saat di Piala AFF sukses membawa atmosfer pertandingan yang kuat. Sukses juga bikin kita pengen selalu hadir di stadion demi mendukung Timnas tercinta! Soooo, buat kamu yang ngaku pendukung sepak bola Indonesia kayaknya wajib masukkin film ini ke daftar wajib tontonan kamu!***

Penulis Tebal Penerbit

Dua Belas Pasang Mata

: Sakae Tsuboi : 244 halaman : Gramedia

K

ALO Belia senang baca novel-novel Jepang seperti Toto-Chan dan Botchan, dijamin kamu juga akan suka baca buku yang satu ini. Dua Belas Pasang Mata sebenernya adalah novel tua. Cetakan pertamanya aja terbit di tahun 1952 dan seketika jadi best-seller. Buku yang judul aslinya Nijushi no Hitomi ini juga pernah difilmkan dan dapat pujian di mana-mana. Nggak heran, novel ini kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia. Dua Belas Pasang Mata bercerita tentang Bu Guru Oishi, guru muda yang ditugaskan untuk mengajar di sebuah desa nelayan yang miskin. Bu Guru Oishi ditugaskan di sana untuk menggantikan Bu Guru Kobayashi yang harus berhenti mengajar karena akan menikah. Sejak kedatangannya yang pertama kali ke desa tersebut, Bu Guru Oishi jadi buah bibir seluruh warga. Soalnya, ia memakai baju model Barat sementara orang desa sana pada umumnya pakai kimono tradisional. Bu Guru Oishi juga jadi bahan perbincangan karena ia mengendarai sepeda. Sebenarnya itu hal yang wajar sih, mengingat tempat tinggalnya dan sekolah yang berjarak 8 kilometer. Tapi di masa itu sih, mengendarai sepeda adalah hal yang bisa dibilang tabu buat perempuan. Bu Guru Oishi lambat laun bisa mengambil hati murid-murid di sekolah tersebut. Banyak sekali kejadian yang menggambarkan kedekatannya dengan para murid di buku ini. Karakter setiap murid di Dua Belas Pasang Mata yang unik-unik banget membuat setiap kisah asik buat dibaca. Nggak hanya para murid, para orangtua muridnya juga menjadi karakter yang membumbui Dua Belas Pasang Mata ini sehingga jadi cerita yang seru banget. Soalnya, para orangtua murid itu benci banget sama Bu Guru Oishi dan suka mencacinya cuma gara-gara hal sepele, tapi ada juga momen di mana mereka menaruh simpati pada guru muda tersebut. Kebayang kan serunya cerita liku-liku hubungan guru-murid-orangtua murid ini? Alih-alih sekadar cerita soal kehidupan guru di desa miskin, Dua Belas Pasang Mata menyuguhkan lebih dari itu. Masa peperangan yang melatari cerita di buku ini membawa pembaca membayangkan betapa beratnya hidup di masa itu. Masa di mana bermimpi dan bercita-cita pun sulit. Overall, buku ini inspiring banget dan punya pesan kuat tentang perdamaian. Lewat buku ini, Sakae Tsuboi seolah ingin memberi tahu dunia; There’s nothing good about war!***

dhianynadya@gmail.com hanifauziaramadhani@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.