Epaper belia 25 februari 2014

Page 1

19

SELASA (KLIWON) 25 FEBRUARI 2014 25 RABIUL AKHIR 1435 H SILIH MULUD 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

19

27

LEMBARAN KHUSUS REMAJA

27

SELASA (PON) 5 JANUARI 2010 19 MUHARAM 1431 H SURA 1943

30 ZULQAIDAH 1425 H - HAPIT 1937 - HALAMAN 17

ANDUNG - SELASA (PON) 11 JANUARI 2005

NET

Penggalangan Penggalangan Dana Dana Korban Korban Aceh Aceh

e-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Kamu Harus Terlibat! LEMBARAN KHUSUS REMAJA

M

ALAM (5/1) itu, sepuluh orang berpakaian khas tanah rencong beranjak masuk ke tempat yang sebelumnya telah dialasi tikar. Baju yang mereka pakai mengkilap dengan warnawarna merah, kuning, dan coklat. Tak lama berselang, mereka duduk berbanjar sembari bersimpuh. Sekelompok lagi memegang alat musik dan mulai mendendangkan lagu yang khidmat. Beberapa saat kemudian, lagu yang didendangkan lantas diteruskan dengan lagu-lagu bertempo lebih cepat. Sepuluh orang tadi menggerakkan tangan menghentak dada, diselingi tepukan tangan, gelengan kepala, gerakan tubuh condong ke depan, ke belakang, ke kiri, dan ke kanan. Gerakan itu berganti-ganti antara gerakan lambat dan cepat secara simultan. Tari Saman yang dipertunjukkan malam itu mempunyai makna yang luar biasa dalamnya. Terlepas dari saratnya nilainilai yang terkandung dalam sebuah komposisi gerak bernama tarian, perasaan kagum akan kepiawaian penari yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aceh itu, bercampur aduk dengan perasaan haru biru yang menjadi-jadi. Beberapa orang yang tersentuh tak pelak kehilangan kuasa membendung air mata mereka yang segera meleleh. Menyimak tarian itu menyegarkan ingatan kita pada foto-foto dan rekaman video bagaimana gelombang tsunami “buah” dari gempa berkekuatan 9 skala Richter, mengempas serambi Makah dan meluluh lantakkan semua yang berpijak di atasnya. Dan

e-mail: belia@pikiran-rakyat.com

18>SKUL SMA PGII 1

23>Aksi Klabelia Vol. 2

23>Tekno Bikin e-mail 24>Chat Aji “The Milo”

24>Review Disaster Movies

Tanpa mengecilkan arti, bukannya akan semakin baik apabila keprihatinan itu dibungkus aksi nyata?

24>Liputan Cokelat, She

Atas Nama Cinta: 1.000 Lilin untuk Korban

S

Potluck Charity Day:

Care To Join Us?

sional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Bakornas PBPP) Republik Indonesia. “Acara ini tuh merupakan salah satu wujud kepedulian sekelompok anak muda Bandung atas bencana yang terjadi baru-baru ini di Aceh. Kita sih pengennya jadi relawan ke sana. Tapi karena keterbatasan materi, ya udah, beramalnya lewat acara ini aja. Sejauh ini, belum ada yang jadi relawan buat ke Aceh,” jelas Akino Midhany Tahir, Jubir ANC. Sejak mulai jam 19.00 - 22.30 WIB, ANC diisi kegiatan renungan dan doa bersama, pemutaran video

ERIBU lilin? Banyak banget. Tapi, lilin di acara Atas Nama

C

ROBY/”BELIA”

Cinta (ANC) ini nggak beneran sampai seribu kok. Nama seribu lilin dipilih sebagai simbol dukacita untuk Aceh dan Sumut. Lilin juga melambangkan rasa simpati. ANC yang digeber di area Dago Plaza, 5 Januari 2005, nggak lain bentuk acara yang lagi happening setelah bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumut: pengumpulan dana dan bantuan kemanusiaan dari para donatur yang diundang, serta dari masyarakat umum yang berniat untuk membantu para korban. Dana dan bantuan kemanusiaan yang diperoleh dari acara ini akan disalurkan seluruhnya kepada korban bencana alam oleh posko-posko bantuan untuk Aceh di Kota Bandung yang terlibat dalam ANC, melalui Badan Koordinasi Na-

system gratis. Keesokan harinya, Kamis (6/1), acara penggalangan dana digelar di Potluck Coffe Bar & Library di bilangan Teuku Umar. Agak berbeda dengan even sebelumnya, dana yang akan disumbangkan ke Aceh didapat dari lelang foto. “Di Potluck, memang tiap bulannya dipajang berbagai karya seni. Kebetulan foto-foto ini sudah dipajang dari bulan Desember kemarin dan sudah waktunya dikembaliin sama artisnya,” jelas Danni Jusuf, Managing Director Potluck. Bak gayung bersambut, ketika ide membuat Potluck Charity Day bergulir, Andi Cakravastia, sang fotografer mengusulkan untuk melelang semua ROBY/”BELIA” karya yang dipajang. Selain lelang foto, Potluck juga menyisihkan lima puluh persen pendapatannya di tanggal 5-6 Januari untuk disumbangkan pada korban gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara. Stasiun radio juga tak mau ketinggalan. Jumat (7/1) , Ninetyniners Radio menggelar acara Charity yang diadakan di Dago Plaza, tempat para penari Saman meluapkan isi hati mereka dua hari sebelumnya. Formatnya agak beda. Mungkin karena stasiun radio ini berimage funky, makanya pengisi acaranya diundang seabrekabrek dan mereka memang sedang Aceh,” kata Akino, ketua panitianya. hype di kalangan anak muda. “Kita belum punya duit sendiri, jadinya Tak kurang musisi-musisi Bandung kita nyumbang dalam bentuk pageseperti Ebith Beat A, Dygta, sampai laran seni,” tambah alumni Planologi Nine Ball rela tidak mendapat uang ITB ini. sepeser pun demi kepedulian mereka. Para pengunjung yang hendak menyumbang, disediakan kotak-kotak Dari segi kuantitas, pengunjungnya subangan yang diedarkan pihak pani- meluap hingga badan jalan dan semtia. Even yang digelar di Dago Plaza itu pat membuat lalu lintas Dago macet. Makin maraknya acara-acara “hanya” butuh waktu enam hari untuk serupa yang bertujuan menggalang dipersiapkan, sekira lima puluh panidana untuk disumbangkan, merutia, dan kerja sama dari beberapa pipakan wujud kepedulian masyrarakat hak yang memberi bantuan dalam yang patut diacungi jempol. Sedikit berbagai bentuk. Termasuk , venue, bercermin, tragedi 911 yang menjadi panggung, pengisi acara, dan sound salah satu tragedi kemanusiaan terbesar sepanjang sejarah umat manusia pun, tak urung menjadi katarsis bahu-membahunya warga New York saat itu untuk bangkit. Pelajar juga bisa? Membanggakan, ternyata para Belia aware dan menaruh keprihatinan mendalam atas nasib korban bencana ini. Dari para Belia yang kru belia temui, rata-rata menilai bantuan untuk masalah darurat sudah cukup. Menurut mereka yang perlu jadi perhatian adalah soal rehabilitasi dan rekonbakal terbayang pula air muka kesedihan yang menggantung di kantung mata tiap warga Nanggroe Aceh Darussallam (NAD) yang kehilangan. Sama halnya dengan apa yang beberapa dari penari itu alami, tak tahu kabar keluarganya di ujung barat sana. Tarian khas “negeri” di ujung barat Indonesia itu menjadi bagian dari rangkaian acara bertajuk “Atas Nama Cinta: 1000 Lilin untuk Korban Gempa dan Tsunami Aceh dan Sumatera Utara”. Even ini digelar oleh berbagai elemen (kebanyakan mahasiswa dan alumni) di Bandung. “Ide awalnya didapet dari temen-temen deket yang kepengen nyumbang sesuatu buat

ROBY/”BELIA”

dokumenter tragedi bencana gempa bumi dan tsunami, musik akustik oleh bintang tamu seperti The Milo, Laluna, Mocca, dan Mario Kahitna, happening art dari teater mahasiswa UPI, monolog dari Kang Ayi Iskandar dan Kang Iman Soleh, cultural performances dari unit-unit kesenian dari ITB, aksi seribu lilin dan tentu saja penggalangan dana dan bantuan kemanusiaan. Pengamen jalanan dan pelajar, terutama yang aktif di MCR juga nggak ketinggalan. Seluruh pengisi acara melibatkan diri dengan sukarela. Menurut Akino, konsep besar ANC bersifat renungan. Makanya dibawakan secara khidmad. Kalau Belia sempat datang, beneran deh. Lilin-lilin yang dipakai buat dekorasi ANC bikin suasananya gimanaaa gitu.*** Resa-job (blizkit182@yahoo.com)

ARE to join us? Itulah bunyi “seruan” ala Potluck yang menggelar Charity Day 5-6 Januari kemarin. Lima puluh persen dari pendapatan Potluck di dua hari itu disumbangkan untuk meringankan korban gempa dan tsunami yang melanda Aceh dan Sumut (26/12) kemarin. Bukan hanya itu, yang menarik dari charity day ini adalah acara pelelangan 17 foto hasil karya Andi Cakravastia, Kamis (6/1). Fotografer asal Bandung yang sekarang bergelar doktor ini mengabadikan momen-momen spesial yang dilewatinya di Jepang. Jelas aja, tema fotonya juga punya nama “Nihon Ni iru watashi”. Hasil jepretnya, jangan tanya deh... Keren abis. Mungkin beberapa pengunjung yang hadir waktu itu juga sempet ngiler ngeliat foto yang dikasih ngaran “Sun and sky”, atau “Hidden Beauty”. Delapan dari tujuh belas buah foto yang dilelang saat itu langsung ludes ibeli pengunjung yang sebelumnya diberi product knowledge berupa katalog foto Kang Andi. Dengan harga penawaran awal seratus ribu perak, terhitung mu-

ILUSTRASI diperagakan oleh: Ahmad Said Baashen, SMAN 8 Bandung dan Della Widya Nisa, SMPN 9 Cimahi.*

Resolusi Kamu di Warsa Baru T

AHUN 2009 tinggal kenangan. Warsa baru 2010 datang menjelang. Harapan dan spirit baru pun mesti kawan belia pancangkan. Momen seperti ini sangat pas untuk introspeksi diri. Selain itu, bikin resolusi di tahun depan agar kita lebih terpicu lagi untuk lebih maju. Ayo sambut tahun baru dengan semangat dan target baru!

Before

Nidya Inayatul, siswa SMPN 2, 9

Hutan Kota, Hutan Kita struksi. “Bantuan buat penanggulangan kayaknya sudah cukup. Tapi, buat pemulihan masih kurang. Kita mesti kasih dorongan semangat hidup buat mereka. Tunjukin kalau masyarakat Indonesia peduli untuk mengembalikan martabat Aceh,” kata Tisya, siswi kelas II3 SMA 7. Menguatkan pendapat Tisya, Suhadi, siswa kelas III IPA SMA 10 bilang, “Aceh hancur banget. Mesti bangun dari awal. Mungkin perlu waktu tiga tahun.” Well, buat rehabilitasi dan rekonstruksi memang bukan seperti membalikkan telapak tangan. Proses itu disadari Yandri, siswa kelas III IPA SMA 17. “Nggak gampang.” Soal banyaknya bantuan, Tisya punya kekhawatiran. “Pemerintah dan masyarakat mesti awas sama penyimpangan dan penipuan oleh pihak tertentu yang nilep bantuan biar masuk kantong sendiri.” Sementara Yandri mengeluh soal koordinasi yang kurang. “Kenapa juga nggak dikirim anggota militer ke sana biar lebih banyak. Mereka kan terlatih.” Wah, Yandri nggak perlu gemas lagi. Menurut Menkominfo Sofyan A. Djalil, akan segera dikirim beberapa batalyon lagi untuk menambah 10.000 anggota militer yang sudah ada di daerah lokasi bencana. Terus apa ya kontribusi para Belia buat para korban gempa dan tsunami di wilayah Aceh dan Sumatra Utara? Pasti nggak sedikit para Belia yang sudah memberi sumbangan secara pribadi. Tapi, sebagai pelajar? “Mungkin bantuan dari pelajar bukan sumbangan, tapi kasih sayang berupa dukungan doa. Kasihan mereka....” kata Jusufur Rakhman, siswa kelas 2C SMP 5. Suhadi, Tisya, dan Yandri juga mengungkap hal serupa. Tanpa mengecilkan arti, bukannya akan se-

Konser Peduli Aceh:

Yes... We Care About You ROBY/”BELIA”

rah banget lho... Bayangin aja ongkos produksinya satu biji foto yang udah nyampe berapa, belum lagi ide foto uang nggak mungkin dihargain cuman segitu. Buat ukuran acara amal, Potluck charity day ini kebilang sukses. Padahal menurut Danni Junus managing directornya, persiapannya dadakan banget. “Iklan ke radio-radio aja baru dimasukin sehari sebelum hari H,” ungkapnya.*** roby_belia@yahoo.com ROBY/”BELIA”

B

USET! 13 pengisi acara, 8 distro, 14 pihak pendukung. Banyak banget ya? Well, itulah pihak-pihak yang berpartisipasi di Konser Peduli Aceh: Yes... We Care About You yang dibikin sama Ninetyniners 100 FM kerja bareng sama Pikiran Rakyat, Jumat (7/1) kemarin. Venue yang dipake adalah Dago Plaza. Again? Yups, Dago Plaza emang udah jadi trademark Ninetyniners (yang juga punya studio di venue ini). Terus terang, belia juga sempet kewalahan waktu mau liputan. Terang aja, yang dateng sampe menuh-menuhin bungkusnya! Di lantai atas, sebuah tempat

makin baik apabila keprihatinan itu dibungkus aksi nyata? Kalau mau, sebenarnya para Belia punya modal loh. Tiap tahun sekolah Belia bikin acara bazaar atau pensi kan? Kepikiran nggak bikin acara bazaar atau pensi yang hasil seluruhnya disumbangkan buat korban Aceh dan Sumatra Utara? Seperti Konser Kepedulian 100 Artis untuk Aceh dan Sumatra Utara itu loh. “Bagus juga kalau format bazaar atau pensi diarahkan untuk amal buat Aceh dan Sumatra Utara,” kata Suhadi. Tapi, itu bukannya nggak ada kendala. “Masalahnya ada untungnya nggak? Acara-acara kaya gitu kan suka malah defisit karena EO-nya nggak profesional dan kurang sponsor,” ujar Yandri. “Tapi, selama kita mampu kenapa nggak?” tambahnya. Tisya juga punya pemikiran yang nggak kalah menarik. “Yang kurang perhatian juga masalah edukasi. Kita bisa kasih dorongan sebagai sesama pelajar. Selain menyisihkan uang, bukubuku pelajaran yang sudah nggak terpakai kan bisa disumbangin.” Asal tau aja. Di daerah lokasi bencana, kegiatan belajar-mengajar mulai diaktifkan kembali mulai Bulan Februari. Ayo, coba pikirin deh aksi apa yang bisa kita bikin sebagai pelajar. Mungkin masa liburan ini bikin kita nggak bisa koordinasi. Sekarang kan sudah hari kedua masuk sekolah jadi bisa galang kekuatan bersama. Semakin banyak yang bergabung pasti semakin banyak ide. Ketua-ketua OSIS dari setiap sekolah bisa jadi motor. Jadinya bisa bukan sekolah sendiri aja, tapi gabungan aksi sekolah-sekolah. Cool, tuh!***

"Pengen lebih baik aja di tahun 2010, kesalahan-kesalahan dulu enggak dulu diulangin, pengen rapor lebih lebih baik."

EBERAPA pekan terakhir ini isu penyelamatan hutan kota Babakan Siliwangi (Baksil) tengah marak di mana-mana. Bahkan para Twitter user pun turut meramaikan wacana melalui tagar #savebabakansiliwangi hingga mengganti avatarnya dengan logo aksi tersebut. Hal ini dipicu oleh rencana pembangunan restoran dan sarana komersil di kawasan ini. Nah kenapa sih Baksil mesti diselamatkan? Menurut beberapa sumber yang Belia rangkum, Baksil yang berbentuk tapal kuda ini dulu dikenal sebagai hutan Lebak Gede yang fungsinya enggak hanya sebagai daerah resapan air (recharge), tapi juga luahan air (discharge). Selain itu, Baksil juga jadi paru-paru yang menjaga kualitas udara Kota Bandung yang bisa menyuplai oksigen untuk 15.600 jiwa dalam sehari; jadi lahan percobaan p

BM

Della Widya Nisa, siswa SMPN 9 Cimahi, 9-B "Pengen punya karier, pengen di bidang entertainment, pengen jadi model juga. Yang pasti pengen lebih baik dan memperbaiki kesalahan-kesalahan kemaren. Trus pengen jadi lebih dewasa."

I S T I M E WA

Keindahan Detail Trisna Utami

ARI dulu sampai sekarang, dalam satu hari saya paling suka suasana pagi. But although so, I couldn’t find anything inside morning that makes me feel that way. Nggak juga saat saya mendengar lagu “Pagi” (karyanya band apaa gitu, saya lupa, pokoknya mah jadi soundtrack sinetron). Dulu saya sering merasa nggak nyaman dengan penggunaan kata-kata saat membuat tulisan saya biar jadi sesuatu yang menyenangkan untuk dibaca. Dan jadi kesal dibuatnya karena perasaan yang maksud hati ingin dituangkan nggak tersampaikan. Lumayan, pas baca novelnya Dewi Lestari perlahan-lahan saya mulai mengerti sesuatu yang kurang itu: kedetailan! (Ini mah pandangan subjektif saya,). Menurut aku Mbak Dewi ini bisa meramu tulisannya sedemikian bagus, salah satunya ya itu tadi: dia detail banget memilih penggunaan kata-kata yang akan disampaikannya. Setiap kata dipakai karena maknanya nyambung dan sesuai dengan latar, waktu,

tempat kejadian, dan alur keseluruhan kisah sehingga kita terbayang, oh, begini toh ceritanya! Jadi kisah yang disampaikan nggak bertele-tele dan nggak ada halaman kertas yang terbuang dengan kata-kata yang sia-sia. Thanks to her, akhirnya bisa ditemukan alasan (yang menjadi sangat spesifik) mengapa saya menyukai suasana pagi. Oh, ternyata pagi yang saya cintai itu hanya ada di Bandung dan bukan paginya Yogya atau Jakarta, karena udaranya paling bersih dan sejuk. Pagi seperti ini hanya saya rasakan pukul 5-7. Dalam benak saya, pagi itu “warnanya” bening dan “rasa”nya mint, dan aaaah..... nggak habis-habisnya kalau diterusin! ** Pernah suatu kali, saya ngobrol sama sepupu yang kebetulan kuliah di Fakultas Kedokteran. Wah, dia cerita panjang lebar tentang bagaimana rumitnya susunan syaraf tubuh manusia yang terdiri dari ribuan sel. Semua gerakan kita walau sekecil apapun dikoordinasi oleh mereka. Hebatnya, setiap sel itu tersusun rapi pada

m

Ahmad Said Baashen, siswa SMAN 8 Bandung, 11-IPA-3 "Pengen jadi lebih baik aja dalam segala bidang, misalnya dalam pelajaran, olah raga, pergaulan. Fokus di tiga hal itu aja."

m

Selina Astiri, siswa SMPN 44 Bandung

VoxPop VoxPop

“Ingin naik kelas dengan nilai bagus, terus nabung lebih banyak lagi buat homestay di Australia.”

Pe u Enggak S h Nye Send ?

Gilang, siswa SMAN 1 Lembang “Prestasi olah raga selam lebih baik, diikuti juga dengan prestasi di sekolah, dikasih rezeki yang banyak, kesehatan, dan dikasih pacar yang setia.”

Gina, siswa SMAN 1 Cimahi “Lebih sukses di bidang akademis, meningkatkan prestasi belajar, menjangkau target nilai standar untuk masuk Kowad dan PTN, mencari lebih banyak pengalaman di organisasi, OSIS, dan Paskibraka, serta ingin menjadi atlet silat Porda.”

DOK. ”PR”

s Quote

m e dan Buda a o e an

N tempatnya, dan jika ada satu sel saja yang nggak beres, atau istilahnya “kejepit”, bisa jadi kita lumpuh, atau minimal merasa nggak enak badan. Saat mendengarnya cerita itu, saya hanya bisa cengok sambil bilang, “Gosh! Sekecil apa sih tangan Tuhan saat Dia ‘merakit’ susunan tubuh kita ini sedemikian rupa?” Kreasi-Nya itu, enak dipandang dari jauh maupun dekat. Mata kita yang terbatas ini sudah takjub sama gambar-gambarnya Clamp yang super detail sampai ke lipatan baju tokohnya sekalipun. Tetapi mungkin nggak setiap garis yang mereka tarik dengan pensilnya benar-benar dirancang ketebalannya. Tapi Tuhan jauh sangat lebih detail dari itu. Dia Yang Mahasempurna itu ternyata jauh lebih teliti dari dugaan kita yang paling teliti sekalipun. Dan tahu nggak bahwa karena detail itulah, hidup jadi sangat luar biasa indah! Saya bersyukur banget bisa dianugerahi kepekaan menghargai kedetailan seperti ini, karena segala sesuatu jadi terasa super indah dan menyenangkan! Tahu nggak apa yang

Quotes Quotes

29>Aksi: Ajang Kreasi SMPN 34 Bandung

LEMBARAN KHUSUS REMAJA

29> MusicTerritory:

B

ELIA pernah takjub kan nonton aksi penggiat alam di acaraacara televisi, baca di koran atau majalah, atau dengar dari keluarga atau teman Belia sendiri yang kebetulan gemar melakukan kegiatan di alam terbuka? Kok, mereka berani ya manjat tebing yang tinggi atau mengarungi sungai yang deras, misalnya? Apa nggak takut celaka? Nantang bahaya gitu loh! Sebagian Belia mungkin lantas ogah ikut kegiatan semacam itu. Tapi, nggak sedikit juga yang merasa tertantang. Vida, mahasiswi Fikom Unpad, semasa duduk di bangku SMA di Jakarta dilarang ortunya bergabung di kelompok pencinta alam di sekolahnya. "Alasannya bikin sebel. Menurut mereka gue pasti nggak sanggup. Padahal bokap gue di masa mudanya pendaki gunung," ceritanya ngedumel. Nah, ketika berkuliah di Bandung, suatu waktu bersama teman-teman sekos Vida berkesempatan mendaki gunung. Nggak bilang ortu pula. "Gunungnya mungkin nggak terlalu tinggi, medannya mungkin nggak terlalu berat, tapi gue puas banget. Gue bisa buktiin ke diri gue sendiri kalau gue bisa," katanya berapi-api. Vida menceritakan pengalamannya ke ortunya. Bukannya marah, ortunya malah ikutan bangga. Wajar aja para ortu khawatir anaknya ikut kegiatan alam terbuka, entah dia memang aktif atau sekali-dua kali ikut. Pernah nggak pas wisata sekolah HP Belia bunyi terus, ditelefon ortu yang nanya udah sampai di mana, gimana keadaannya, bla...bla...bla...? Atau Belia sendiri yang mesti laporan ke ortu setiap hari atau setiap sampai di lokasi yang baru? Ngaku aja. Pasti pernah. Itu baru wisata, belum lagi waswas kalau Belia camping, hiking, climbing, dll. Setiap orang sadar kalau alam bisa mendatangkan bencana. Gempa dan tsunami di wilayah Aceh dan Sumatera Utara 26 Desember 2004 lalu mungkin jadi ingatan yang bakal nggak terlu-

2 COVER PERA H BRONZE W NNER THE BEST OF JAVA NDONES A YOUNG READERS AWARDS YRA 2014

23 ZULQAIDAH 1425 H - HAPIT 1937 - HALAMAN 17

<23 AKSI KJP PUSDAI

23 TEKNO> FLASH DIGICAM <24 REVIEW -SPEAKER1ST -ELECTROFUX 24 CHAT> WIDYA

<24 LIPUTAN -TAHUN BARU -KONSER AMAL ACEH

B

AGAIMANAPUN siapnya kita menghadapi berbagai risiko berhadapan dengan alam, suatu waktu mungkin kita terpaksa menghadapi situasi kritis yang tidak diinginkan. Dalam kondisi survival seperti itu, ada tiga aspek yang saling berhubungan satu sama lain. Pertama, aspek psikologis seperti panik, takut, cemas, kesepian/sendiri, bingung, tertekan, kebosanan, dll. Kedua, aspek fisiologis seperti sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll. Ketiga, aspek lingkungan seperti panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll. Tentu saja selain pertolongan Tuhan atau nasib baik, ada tiga hal yang yang dapat digunakan untuk survive: 1. Semangat untuk mempertahankan hidup Nggak jarang ada orang secara pengetahuan dan keterampilan awam menghadapi bahaya di alam terbuka dengan kondisi yang parah. Tapi, karena kemauannya yang kuat untuk tetap hidup, ia seolaholah mendapat kekuatan lebih untuk mengatasi keadaan itu. 2. Kesiapan diri Artinya orang punya pengetahuan dan keterampilan untuk mengantisipasi dan menangani bahaya-bahaya kondisi survival. Misalnya, navigasi darat, P3K, talitemali, biologi praktis, ilmu medan dan penaksiran dll. 3. Alat pendukung Jumlah dan jenis peralatan yang dipunyai juga dapat mempengaruhi keberhasilan dalam kondisi survival. Survival tanpa peralatan apa-apa dengan survival dengan peralatan tentunya berbeda. Terus usaha apa yang perlu dilakukan dalam kondisi survival? Nggak jauh-jauh. Setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita ingat:

S: Size up the situation Sadari kondisi survival. Bagaimana kesehatan teman dan diri sendiri? Ada yang

cedera? Berapa banyak persediaan bahan makanan tersisa? Dalam lingkungan seperti apa kita berada?

Will to Survive

U: Undue haste makes waste Tindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan kesia-siaan. Setiap langkah harus dipikirkan dengan mendalam. R: Remember where you are Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman. Apapun yang kita putuskan diam atau cari bantuan- pengenalan medan esensial banget. V: Vanguish fear and panic Takut itu reaksi yang normal dan berfungsi menyiapkan diri menghadapi kondisi. Namun, kuasai rasa takut. Takut bisa bikin panik. Panik bisa bikin tindakan terburu-buru dan membuang energi. Panik juga bisa diakibatkan rasa sepi yang selanjutnya jadi putus asa. I: Improvise Atasi rasa takut dengan isi waktu dengan kegiatan-kegiatan survival, terima kondisi yang ada, dan ubah cara pandang terhadap apa yang ada. Misalnya, balok nganggur bisa dipakai sebagai bahan dasar bikin api atau alat mengapung. V: Value living Bagaimana sikap kita terhadap hidup akan mempengaruhi kemampuan untuk dapat bertahan. Orang dapat bertahan/berimprovisasi dan keluar dari kondisi survival karena mereka menghargai hidup dan tidak putus asa. A: Act like the natives Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih mengetahui dan menguasai medan. Jika bertemu penduduk asli, bersikaplah ramah. L: Learn basic skills Belajar dan berlatih teknik-teknik dasar seperti yang tersebut di atas (No. 2). Jangan lupa tingkatkan pengetahuan. Ternyata ketahuan kalau survival itu lebih merupakan sikap mental daripada

FOTO-FOTO: USEFUL PHOTO IMAGES

penguasaan pengetahuan meski bukan berarti pengetahuan lantas diabaikan. "Ada orang yang mungkin tahu biologi praktis seperti tumbuhan apa saja yang bisa dimakan di alam terbuka. Tapi, kenyataannya apa dia mau makan itu? Jadi, yang utama itu will to survive," tegas Kang Dadang. Iya juga, ya. Jadi ingat kisah seorang korban gempa dan tsunami di Meulaboh yang berhasil bertahan hidup sebelum akhirnya diselamatkan tim evakuasi. Mau tau apa yang dia minum? Air asin yang masih menggenang!*** rickybelia@yahoo.com (sumber: buku diklat Wanadri)

Ketika yang tercantik, yang tercabik Ketika yang terindah, yang terpapah Terasa, karena separuh kekuatanku Adalah sebagian dari dirimu

Jangan Menangis Lagi Cindy Oktavianti ISTIMEWA

tiga hari, bawa bekal buat lima hari. Pokoknya lebihin," kata Kang Bill dari departemen logistik Wanadri. Kang Zulkifli Kemal yang sehari-hari menjadi pengelola Outdoor Activity Kaboa, dan Mas Pras memberi rumus 1/3 dalam menghitung persiapan, baik itu kondisi fisik, dan bekal makanan. "Misalnya kalau mau naik gunung, sepertiga untuk naik, sepertiga untuk turun, sepertiga untuk emergency. Kalo untuk bekal, lebih mudah menghitungnya, tapi untuk kondisi fisik perlu kejujuran pada diri sendiri," katanya. Potensi bahaya kedua adalah bahaya objektif, yaitu bahaya yang berada di luar kendali manusia. Misalnya, medan yang berat, badai, banjir, panas, dll. Semakin subjektif suatu bahaya, akan semakin dapat diperkirakan terjadinya dan dapat dihindarkan. Sebaliknya semakin objektif suatu bahaya, akan semakin sukar diperkirakan dan dihindarkan. Para pemula dalam kegiatan di alam terbuka mempunyai kecenderungan untuk berada di daerah bahaya subjektif. Baru arung Sungai Citarum dua kali masa mau turun di area dengan tingkat kesulitan kelas IV? Konyol namanya. "Semua harus dilakukan secara gradasi, misalnya mendayung saja belum lurus, sudah mau rafting," kata Mas Pras. Terlalu gembira dan tergesa-gesa bisa bikin orang nggak hati-hati. "Sembilan puluh persen kecelakaan atau hilang di gunung bahaya subjektif yaitu potensi bahaya terjadi pada waktu turun," kata Dadang yang berada di bawah kendali manusia Abdul Azis, staf diklat Wanadri. yang melakukan kegiatan. Contohnya Atau "sok tau" lewat jalur baru. pemilihan alat yang salah, cara penggu"Sekarang tuh bukan saatnya coba-coba, naan perlengkapan yang tidak dikuasai dengan baik, pemilihan jenis perjalanan pelajari dan kenali medan secara dulu medan," kata Mas Pras. "Kalau diyang tidak tepat untuk para pesertanya, ibaratkan, ada orang dari pelosok dll. Kasus-kasus yang terjadi misalnya lu- datang ke Kampung Rambutan, kan pa membawa baterai cadangan, sarung yang umum terjadi kecopetan, salah tangan rusak sehingga terkena frost-bite, jalur, tersesat, ditipu dll. Nah, nggak ada mengajak teman yang belum siap meng- salahnya sebelum pergi dia tanya-tanya dulu sama yang tahu. Masih mending, hadapi kondisi medan yang didatangi, kalau di kota kan orang bisa tanya atau tidak membawa peta topografi, tidak tahu cara menggunakan kompas, perhi- minta tolong, nah kalau sendirian di gunung. Jadi cari referensi dan guidance tungan logistik (perbekalan) yang salah sebanyak-banyaknya. Pertimbangkan sehingga kelaparan dll. "Mau ekspedisi pakan seumur hidup. Saking dahsyatnya, tsunami juga menghantam wilayah pantai timur Afrika yang jauhnya ribuan kilometer dari pusat gempa. Sekira 125.000 orang di wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, dan timur Afrika tewas. Bencana alam terbesar yang tercatat dalam sejarah dunia. Dari medannya sendiri, dikenal beberapa jenis perjalanan dari kegiatan penjelajahan alam: pendakian gunung, perjalanan menempuh hutan rimba, penyusuran sungai, pantai, atau rawa, penyusuran gua, dan pelayaran. "Yang perlu diingat, setiap berhubungan dengan alam, risiko pasti ada," kata anggota Wanadri, Mas Prasidi Wds (W235/Tapak Rimba). Karena ada risiko dan potensi bahaya itu, dalam kegiatan alam, faktor keamanan (safety) sendiri diperhitungkan dari berbagai potensi bahaya. Pertama,

M

INGGU malam itu, jam menunjukan pukul sepuluh lebih dua puluh menit. Seperti malam-malam sebelumnya, aku masih belum bisa tidur. Setelah bosan diam di kamar, aku keluar dan menonton televisi. Ketika kunyalakan, televisi sedang menayangkan berita gempa di daerah Takengon, Aceh Tengah. Aku sempat kaget lantaran dari tadi pagi aku memang belum lihat televisi, dan lagi... Takengon dan Aceh sudah merupakan sebagian dari diriku. Sampai pagi menjelang, aku masih belum sadar, tentang apa yang terjadi di ujung Indonesia itu. Sampai aku menonton lagi sebuah tayangan berita di TV Senin pa-

gi. Aku baru sadar kalau sesuatu yang maha dasyat baru saja terjadi di sana. Seketika itu juga aku dan keluarga, merasakan sesuatu yang kacau balau, biarpun Takengon dan kebanyakan daerah Aceh Tengah tidak begitu parah. Yah tak ada setetespun air mata yang mampu menterjemahkan luka yang lebar menganga di hati mereka, dan bukan hanya mereka, kulihat seluruh bangsa ini menundukan kepala. Itu yang dapat ditangkap dari tiap pendar mata yang terlihat di liputan TV. Seketika, aku jadi ingat beberapa judul film yang pernah aku saksikan. “Deep Impact” atau “Die after tomorrow” tentang betapa berartinya keberadaann sebuah keluarga, suasana yang sama dapat kita lihat, beberapa hari yang lalu. Sampai pemerintah menetapkan tiga hari berkabung nasional. Naasnya kejadian ini terjadi di Negara kita, di satu daerah yang benar-benar

alam terbuka konsentrasi kita kan terpecah. pula memakai pemandu," ujarnya. Televisi nyala, bau polusi, suara bising Kang Dadang juga menambahkan satu kendaraan, ada kerjaan ini itu," tutur Kang potensi bahaya lagi. Namanya "Bahaya keDadang melukiskan pengalamannya. beruntungan". Apaan tuh? "Misalnya ada "Saya semakin menghargai apa yang saya yang naik gunung cuma pakai kaos oblong aja terus pas balik cerita sama teman-teman- miliki. Misalnya sepatu yang saya pakai buat nya 'gini aja bisa kok. Pada pendakian berikut- menjelajah. Itu kan berguna sekali dan menjanya temannya atau dia sendiri belum tentu se- ga saya. Kalau sepatu berlumpur, saya bersihkan. Semangat volunterisme atau beruntung sebelumnya," jelas Kang Dadang berkorban juga terbangun mengingat biyang pernah "mendiamkan" pendaki yang asanya kita beraksi dalam tim," tambah Kang tidak membawa kopi --salah satu bekal yang biasa dibawa dalam pendakian gunung. "Pas Bill. Merasakan kebesaran Tuhan juga jadi dia minta baru saya kasih, hehe...." pengalaman tersendiri buat Kang Dadang. So, ini bukan masalah keberuntungan. Belia yang pernah melakukan kegiatan di "Jangan pernah menganggap enteng," tanalam terbuka pasti paham banget soal ini. das Mas Pras yang menjadi konsultan di GiMereka yang ateis kayanya ant. Mas Pras menperlu naik gunung tuh. contohkan, orang Karena ada risiko dan Yang jelas mengenal yang ke gunung atau alam baik mengalami ke hutan banyaknya potensi bahaya itu, langsung atau belajar dari ngomongin bahaya dalam kegiatan alam, kearifan penduduk asli ketemu harimau misalnya. "Itu kan faktor keamanan (safe- yang tinggal di lokasi kegiatan bisa sangat probabilitasnya renty) sendiri diperhiberguna buat kelangsungdah, tapi yang pasti banyak kan nyamuk. tungkan dari berbagai an hidup atau kemampuan survival manusia. Seperti Kalau dari 100 nyapotensi bahaya yang Belia baca di rubrik muk ada 1 persen Aksi Belia 14 Desember saja yang malaria, 2004, kehadiran burung bisa jadi indikator senah ini kan bahaya," katanya. hatnya lingkungan alam. Burung punya periKeberhasilan dalam menangani keadaan laku yang peka terhadap perubahan alam. yang berbahaya lebih banyak disebabkan "Di Pulau Simeulue sedikit orang yang jadi oleh perencanaan yang hati-hati dan pekorban gempa dan tsunami kemarin. Itu nanganan yang tepat. "Keberanian itu harus karena mereka bisa membaca tanda-tanda rasional, untuk itu perhitungan detil harus dialam," kata Kang Dadang. Asal tau aja, hanya lakukan. Saya sudah sering melihat pendaki yang kakinya sampai membusuk hanya gara- empat orang tewas dalam bencana itu. Nah, tunggu apa lagi? Akrab-akrab deh gara luka kecil yang infeksi. Padahal kalau membawa obat merah yang kecil ia selamat," sama alam. Jadi pencinta alam memang nggak mesti jadi penggiat alam. Tapi, kalau cerita Mas Pras. sekaligus jadi dua-duanya, Belia jelas punya Lantas pengalaman apa aja sih yang nilai tambah. diperoleh dari kegiatan-kegiatan seperti itu? Nah, akang-akang di Wanadri mau bantu Yang jelas sih, kita bisa dekat dengan alam. membimbing loh.*** Panca indra kita semakin peka dengan alam. "Saya bisa konsentrasi dengar suara burung atau mencium bau tumbuhan. Kalau kita ricky_belia@yahoo.com lagi di kota atau tempat yang relatif jauh dari

Jangan Sampai Nyasar!

U

NTUK tulisan yang ini, kru belia mendapat nasehat yang berharga dari kedua narasumber belia, yaitu Yana Supriatna, lulusan S1 Pertanian Unpad yang aktif di kelompok pecinta alam fakultasnya, dan Ivan Nugraha, ST., seorang ahli geologi yang dalam pekerjaannya sebagai geologis selalu berurusan dengan peta dan pernati navigasi lainnya. You see, awalnya kru belia meminta saran bagaimana ngasih tips buat pembaca kalau mereka nyasar di tengah hutan (atau rawa, pantai, laut, dsb.) tanpa perbekalan navigasi yang layak seperti peta dan kompas. "Wah, mending jangan 'deh, soalnya seperti itu 'mah sifatnya reaktif banget dan sifatnya kondisionil banget, makanya nggak disarankan," demikian ungkap Ivan yang lulusan Geologi ITB ini. "Ya, sebaiknya mending ngasih Belia yang baca tips-tips yang sifatnya preventif, soalnya kalau kita sudah turun ke lapangan itu kita harus bener-bener siap, keselamatan kita di lapangan bergantung pada kesiapan kita sebelum melakukan perjalanan (pendakian, hiking, atau kemping biasa)," Yana menambahkan. So, yang paling penting adalah preparasi yang baik sebelum terjun ke lapangan. Yang paling penting adalah pengenalan medan, siapkan perbekalan yang cukup dan perlengakapan yang sesuai dengan medan yang akan ditempuh. Emang untuk navigasi, peta dan kompas adalah standar yang mutlak untuk mengetahui arah. Dan untuk bisa mengetahui posisi dan mencari arah dengan peta dan kompas juga lumayan gampanggampang susah. "At least harus tahu cara menggunakan kompas dan tahu cara membaca peta," ungkap Ivan sedikit memperingati. Basically, untuk sebuah perjalanan yang minim informasi arah atau jalan (bukan kemping ke bumi perkemahan) Belia memang harus memiliki

sedang di uji. Serambi Mekah Sudah kurang lebih dua belas tahun aku tidak mengunjunginya. Sejak teror dari Gerakan Aceh Merdeka, yang sempat menolak kedatangan orang dari pulau Jawa. Hingga susah mengakses ke Nangroe Aceh Darussalam, dan tentu saja menyulitkan kami, orang berdarah Aceh yang tinggal di pulau Jawa. Pernah terpikir, kalau Aceh merdeka, aku pasti jadi orang luar negeri! Tapi.. nggak, aku masih bangga kok, jadi anak Indonesia, sampai satu saat nanti ada hal berarti yang kulakukan untuk negeri ini Waktu kelas satu SMU, karena aku sekolah di bidang pariwisata. Aku bercita-cita, jika kelak aku punya modal besar, aku akan membuat Aceh sebagai DTW (Daerah Tujuan Wisata), selain memang karena terinspirasi sama NAD, aku melihat sebuah prospek pariwisata yang besar disana. Potensi alam yang melimpah, masih asli,

skill survival yang memadai pula, seperti dasar-dasar navigasi yang diantaranya cara menggunakan kompas dan membaca peta. Untuk lebih detilnya, silahkan cari rujukan literatur soal navigasi. Caranya gampang, ketik aja "navigasi dasar" atau "basic navigation" di searh engine favorit Belia, nanti bakal keluar 'deh sejumlah web site dan web page yang memuat tentang dasar-dasar navigasi. Kru belia saranin buat mencoba situsnya komunitas pecinta alam pemerhati lingkungan Indonesia (www.kappala.com). Belia bisa pejari 'deh bagaimana caranya membaca peta, lalu bagaimana saja metode untuk orientasi (menentukan posisi) dan mencari arah dengan menggunakan peta dan kompas. Nah, kalau emang darurat banget, parah-parahnya kita nggak punya kompas dan peta misalnya, Belia disarankan untuk mencari jalan setapak atau pemukiman penduduk setempat. Pokoknya apapun yang berhubungan dengan kehidupan, pastinya ada manusia alias orang lain 'kan? Jadi kalo nyasar di hutan, coba aja mencari arah dengan bantuan penduduk sekitar. Selain itu, kalau memang darurat banget, kita bisa juga berusaha untuk menentukan arah tanpa bantuan kompas dan peta. Metode tersebut antara lain: 1. Tanda-tanda alam, kuburan Islam selalu menghadap ke utara, masjid di Indonesia selalu menghadap kiblat, yaitu barat laut di Indonesia, lalu bagian pohon yang berlumut tebal menunjukkan arah timur, soalnya sinar matahari pagi nggak terik. 2. Dengan bayangan, caranya dengan menancapkan tongkat (panjang sekira 1 m) ke tanah, lalu bayangannya ditandai. Tunggu sekira 15 menit kemudian, dan tandai lagi bayangn yang baru. Lalu hubungkan kedua titik tersebut. Dengan logika bahwa mata-

dan culture religi Islami yang sangat kental, menjadi satu daya tarik. Dan itu masih tertanam, semoga bukan sekedar impian. Status darurat militer di sana telah menjadi satu torehan luka menganga di hati tiap rakyatnya. Para rakyat sipil yang tertindas, dan selalu menjadi korban. (Dimana-mana kalau ada perang pasti rakyat yang kena!). Luka yang masih terasa perih itu, dihantam lagi sebuah ujian maha dahsyat. Dia telah menunjukan kekuasaan-Nya. Dia meratakan Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh dan beberapa daerah di sekitarnya, nyaris sama dengan tanah. Dan bukankah suatu hari nanti itu pasti terjadi pada peradaban dunia ini? Semoga setelah ini, semua yang dimulai dari titik-titik peradaban baru, semua yang dimulai dari awal lagi, walau pahit. Tapi satu titik terang menunggu di sana. Semoga inipun akan membuat bangsa Indonesia bersatu dan tak ada lagi seteru. Perlahan,

hari terbit dari timur maka titik bayangan pertama menunjukkan arah barat dan kedua menunjukkan timur karena bayangan berlawanan dengan arah terbit matahari. 3. Cari rasi bintang "Crux" yang berbentuk salib, perpanjangan garis diagonal yang memotong horizon dari tempat kita memandang adalah selatan. Gampangnya, Belia kalau mau jalan hutan beli dulu aja GPSU (Global Positioning System Unit) yang pernah diceritain di rubrik Tekno 'deh. Dijamin 100% Belia nggak bakalan nyasar kalau make GPS (kecuali kalau GPSU-nya Belia rusak...). Inget, jangan pernah turun ke lapangan dengan persiapan yang seadanya. Bedakan bumi perkemahan dengan hutan yang jarang dilewati oleh penduduk! *** syauqy_belia@yahoo.co.uk

KLABELIA NEWS Hooray! Klabelia mau mengadakan acara lagi ‘euy! Kali ini belia ngajak Ajie (vox The Milo) buat ngobrol soal proses berpikir kreatif dan bagaimana menuangkannya ke dalam lirik lagu. Nanti Ajie juga bakalan sharing pengalamannya dalam dunia musik dan rekaman. Selain itu, krubelia juga bakal mengadakan coaching menulis untuk Belia. As usual pertemuan akan diadakan pada hari Jumat (7/01) pukul 14.30 WIB bertempat di aula redaksi Pikiran Rakyat, Jl. SoekarnoHatta No. 147 Bandung. Berhubung tempatnya terbatas, Belia dipersilahkan untuk daftar dulu via telefon ke No. (022) 6037755 dengan contact person Mbak Ranti. Buruan, tempat terbatas, dan sekali lagi yang bukan pelajar nggak boleh ikutan!

semua yang terluka, dan bukan karna dosa akan sembuh. Semua yang pergi, tak akan pernah mati, semua masih tetap hidup di dalam hati. Jangan menangis lagi, segenap bangsa akan merawat luka di hati ini karena lukamu, juga luka kami.

Ku tertunduk Karna kau sebagian dari senyumku Siswi SMIP Sandhy Putra

”Nature is the art of God La Natura El ‘Arte Di Dio”

NET

Dante Aligieri

Nulis Itu Gak Susah !

T

EMAN-TEMAN Be a mungk n banyak d an a a k a yang ng n b sa menga ang ce pen nove mungk n uga kom k d Tap e kadang k a me asa kesu an un uk membua nya Un uk menga ang ka ya ks sebena nya mudah sa a asa kan k a ahu apa sa a moda yang d bu uhkan un uk menga ang Moda un uk menga ang bukan ah seca k ke as dan a a u s Tap moda yang pa ng u ama ada ah kaya akan kosaka a Un uk mempe kaya kosaka a ada ca anya n h Ca a yang pa ng pen ng ada ah a n memba ca buku Ca a yang kedua ada ah se ng membaca KBB Tap sepe nya membaca KBB e a u membosankan ya ? Ada ca a a nnya ag n h ya u angan pe nah ma u un uk be anya ka a ka a yang be um k a ke ahu a nya Nah ca a e akh ada ah k a ha us banyak be gau ap be gau yang pos ya Dengan be gau k a akan menye ap banyak ka a ka a da pe cakapan pe gau an La u ada uga n h ca a menu s a au menga ang dengan anca Ca a yang pe ama ada ah k a dak pe u ma u apa yang ng n k a u skan Apa yang k a u skan b a ah sepe a yang menga angan e penga uh ha a n yang dapa mengu ang kua as u san k a da am a a n angan ah k a membaca ka angan k a yang be um se esa Se esa kan ah ka angan k a sampa se esa ba u ah k a baca dan ha kemba K a uga ahu menga ang u ada ah be khaya Nah d s n ada ca anya bua mengasah daya khaya Mau ahu ? n d a Ca a yang pe ama ada ah k a ha us be an menyend aga punya wak u un uk be p k dan me enung Ca a yang kedua ada ah mendenga kan ka a ha apa yang d ng nkan dan apa yang d o aknya Ca a yang ke ga ada ah me a h d un uk be khaya men ad o ang a n m sa nya o ang yang sedang sak Dan ca a yang e akh ada ah be s kap e buka dan u u e hadap d send Oh ya mungk n saa k a membaca buku k a se ng menemu pa ag a Pa ag a e kadang se ng uga d sebu a nea Sebena nya pa ag a de ngan a nea u sama gak s h ? awabannya dak Pa ag a dengan a nea u be beda ka ena a nea ada ah bag an da ka angan a au ka ya u s yang mengungkapkan sua u ema d anda o eh ba s pe ama yang d u s men o ok ke da am a au a ang spas sedangkan pa ag a ada ah bag an bab da am sua u ka angan yang d u s mu a dengn ga s ba u menggu nakan a nea Nah da ha ha d a as k a ahu ka au nu s u gak susah gam pang kan ? ad mu a seka ang ayo deh k a se ng se ng be a a menu s ka angan angan ma u ma u ya *** Leona do Johanes Ku n awan V C / 22 SMP Wa ng n

“The year you were born marks only your entry into the world. Other years where you prove your worth, they are the ones worth celebrating.” ― Jarod Kintz, This Book Title is Invisible

Quotes

Indeks:

Nobie, Bottle Smoker “Perbanyak referensi musik dan buku karena lagi skripsi, biar bisa jadi penulis juga, makan teratur karena punya penyakit maag, perbanyak temen, dan album Bottle Smoker bisa kelar. “ Kushandari Arfanidewi (Ay), vokalis Baby Eats Creackers “Oke resolusi tahun baru si Ay adalaah... Di tahun 2010 ini gw ingin lebih mandiri. “Ay Depend On Me“ tagline-nya. Jadi gw yang memegang kendali dan bertanggung jawab pada alur hidup gw, mood gw sehingga bisa fokus sama tujuan. Walaupun apa yang terjadi di luar sana. Selain itu, gw juga pengen lebih kurus 5 kilo daaan pengen punya pacar duoouong! Hahahaha. Yang pengen dibuang adalah sifat enggak disiplin dan manja, yang pengen ditambah adalah fokus dan tetap ceria walau berduka!” Araji, vokalis Angsa dan Serigala “Resolusinya semoga Angsa & Serigala bisa ngeluarin full album dan dapat dinikmati semua masyarakat dari Sabang sampai Merauke..hehe. Juga pengen lebih banyak melakukan hal yang lebih positif dan berguna mulai dari buat diri sendiri hingga orang banyak. Jadi enggak mau buang-buang waktu dan kesempatan yang ada dengan melakukan hal yang sia-sia. Karena apa yang terjadi di masa depan itu, semuanya berkat usaha di masa sekarang.” Aditya Nugraha, siswa SMA Taruna Bakti, 2-B “Saya pengen jadi lebih baik. Saya kan kelas 2, nah kelas 2 itu menurut saya waktu paling rentan. Kalo kelas 1 kan tujuannya pilih IPA/IPS, kelas 3 mau UN, tapi kalo kelas 2 gak ada tujuan, jadi biasanya keenakan maen. Kalo untuk pribadi, saya kan exchange student, tahun 2010 saya ke Amerika. Jadi saya pengen dapet pengalaman yang bagus di sana, terus nanti pulang dan mengabdi di sini. Saya juga pengen lancarin Bahasa Inggris, melatih mental, lebih mandiri, dan jangan jadi orang manja.”

L

IBUR panjang telah tiba, tentunya semua orang sudah mempunyai planning untuk mengisi liburan panjangnya itu. Ada yang berencana buat rekreasi di pantai, mengunjungi keluarga di luar kota, ataupun bermain bersama teman-temannya. Pada liburan kali ini, kita semua bakal ngerasain yang namanya pergantian tahun, yaitu pergantian dari tahun 2009 ke tahun 2010. Dan di sinilah puncak acara dari liburan kita, semua orang pasti akan merayakan pergantian tahun ini. Dalam merayakan pergantian tahun ini, semua orang pasti punya cara masing-masing dan tentu saja satu sama lainnya pasti berbeda. Ketika kita merayakannya tentu kita ingin perayaannya berjalan aman dan lancar kan ? Nah, ada beberapa tips buat kalian biar 'tahun baruan' kalian aman dan lancar.

(William Arthur Ward)

Mohammad Etma Khairan, siswa SMAN 3 Bandung, 3 IPA 4 “Pengen lulus UN ya, lulus dari SMA 3, dan makin soleh. Tahun ini saya juga pengen nyoba sekolah ke luar negeri.”

Annisa Citra Buana, siswa SMA Al-Masoem, 3 IPA 1 “Resolusi saya mungkin menjadi orang yang lebih baik. Terus di kedepannya belajarnya harus lebih serius. Saya kan sekarang kelas 3, jadi belajar harus lebih rajin karena persiapan buat kuliah. Saya kan pengen jadi guru SD, jadi semoga tahun ini diterima di PGSD-UPI. Selain belajar saya juga pengen sering olah raga, rajin fitness gitu.” Nadia Sahar, siswa SMAN 3 Bandung, 3 IPA 4 “Tahun ini harus lulus UN, terus lulus SMPTN dan nerusin ke farmasi ITB. Selain itu juga pengen ngilangin sifat males belajar dan pokoknya lebih baik dari tahun sebelumnya.” Aryani Nur Adilla, siswa SMPN 28 Bandung, IX-B “Saya pengen ngurangin hobi maen internet ya di tahun ini, apalagi kan udah mau UN. Internetan itu kan nguras waktu dan kayaknya enggak penting aja. Dan enggak mau ngelawan orang tua, kalo UN kan harus minta doa dari orang tua. Terus nggak mau boros, pengen lebih disiplin waktu, pokoknya lebih fokus ke pelajaran.” *** syauqy_belia@yahoo.com tisha_belia@yahoo.com annelis.brilian@gmail.com

Libur Tahun Baru Tips - tips : - Persiapkan barang-barang untuk tahun baruan dari sejak sebelum hari H ( hari perayaannya ). - Bila melakukan 'bakar-bakaran' di rumah, sebaiknya di tempat terbuka, dan diawasi oleh orang dewasa. - Hindari perayaan yang acaranya melewati batas, seperti hura-huraan yang berlebihan, ugal-ugalan, dll. - Bila merayakan di luar rumah, pastikan rumah yang ditinggal di kunci aman, dan barang-barang bawaannya masing-masing dijaga. - Untuk yang merayakan tahun baruannya di luar kota, waspada di perjalanan, ditambah lagi apabila cuaca yang tidak mendukung menyebabkan rawan kecelakaan. - Hindari tempat-tempat sepi apabila dalam perjalanan. ***

Indeks Indeks

28> Skul: SMK ICB Cinta Teknika 29> Aksi: Paperless Generation 29> ContekanBelia: Bahan Herbal Cegah Flu 29> MusicTerritory: So This is The New Year 30> Review : •Sherlock Holmes • Imogen Heap (Album Ellipse) • Smurf Hitam, 3 Kisah Smurf

30> Chat : Raymund Haryanto

Dewi Ruswati, SMP N 28 Bandung

Dekade W

AKTU emang nggak bisa bohong. Nggak kerasa, belia sudah menemani hari Selasanya kamu selama satu dekade. Hehe, apa yang selama ini udah kamu dapetin dari belia? Apa saja yang selama ini udah belia kasih untuk pembaca setianya? Mari kita flashback, menilik kembali apa-apa yang pernah kami buat untuk kalian, dan siapa tau juga, di tahun-tahun mendatang, akan lebih banyak lagi kegiatan seru yang bisa kalian ikuti. Suplemen belia Pikiran Rakyat, terbit pertama kali di tanggal 24 Februari 2004. Uh, udah lama banget ya? Dulu, Pemimpin Redaksi "PR", Bapak Yoyo S Adiredja, punya keinginan untuk mengembangkan dunia literasi remaja, sekaligus menjaring pembaca koran seusia belia sekarang. Maklum, jaman dulu, "PR" nggak punya tangga -dari pembaca Percil yang kebanyakan usia SD- langsung lompat ke usia pembaca dewasa. Nah, mak dar it, dibuatlah satu suplemen yang bisa merangkul pembaca muda (remaja). Di tahun-tahun awal terbitnya belia, kami memang masih mencari formula yang pas dan bisa diterima di semua kalangan, terutama kalangan pelajar di Bandung dan sekitarnya. Pertama, dari sisi tampilan, belia berbeda dengan tampilan koran "PR". Kami lebih banyak memasukkan unsur warna, foto, dan desain yang lebih dinamis, lebih masa kini supaya bisa menarik perhatian pembaca muda. Lalu dari segi bahasa yang dipakai, belia pun nggak memakai bahasa serius sesuai EYD seperti yang biasa dipakai oleh harian pada umumnya. Hehe, sampai sekarang pun dua gaya tersebut masih kami pakai. Topik yang diangkat oleh belia pun nggak jauh-jauh dari perbincangan anak-anak muda. Iyalah, ya, kalau membicarakan hal-hal yang 'tua' nanti kita nggak bakal dilirik lagi deh, sama kamu.. Di tahun-tahun awal terbitnya belia, banyak kegiatan yang diadakan untuk mengakomodir kreativitas remaja. Sebut aja, Belia on The Street, event pertama, dalam rangka launching suplemen belia. Hehe, rame banget waktu itu. Kami mengundang berbagai komunitas kreatif yang saat itu juga baru bermunculan. Lalu ada band, berbagai atraksi pun ditampilkan di panggung yang

dulu diselenggarakan di Bandung Super Mall. Nggak lama setelah event tersebut, event-event lain pun diselenggarakan oleh belia. Dari mulai Klabelia sebuah diskusi kecil dengan beberapa public figure, lalu ada Belia Look -ajang pemilihan cewek cowok belia yang dulu sempat hits dan banyak banget pesertanya, hampir dari seluruh Jawa Barat. Yang nggak ketinggalan juga, belia selalu mengadakan berbagai workshop menulis untuk teman-teman pembaca, karena kami nggak ingin kalian hanya membaca, tapi juga bisa ikut mengisi tulisan di belia. Di tahun 2009, belia kembali membuat gebrakan baru dengan event Belia Movie! Di sini, kami ingin menggali kreativitas teman-teman yang tertarik pada dunia perfilman. Sineas yang kami datangkan untuk supply informasi bagi para peserta pun nggak mainmain. Nama-nama sekelas Cesa David Luckmansyah, Salman Aristo, dan Erwin Arnada pun turun tangan untuk membantu para peserta workshop film pendek ini. Menginjak tahun ke sepuluhnya, belia merasa sangat bangga dan bersyukur karena misi awal diterbitkannya suplemen ini, sudah mulai keliatan hasilnya. Tolak ukurnya gampang aja, semakin banyak remaja yang mencintai dunia literasi, semakin banyak tulisan yang masuk ke email redaksi belia tiap harinya, semakin banyak remaja yang kritis terhadap perubahan di lingkungan sosialnya, dan semakin banyak remaja yang lebih kreatif dalam membuat karya, baik itu akademis maunpun non akademis. Senang sekali rasanya menjadi bagian dari beberapa perubahan yang dilakukan oleh kaum muda di Bandung, dan Jawa Barat ini. Terimakasih juga lho, untuk kalian para pembaca setia belia. Yang baca belia dari jaman pake seragam putih biru, dan sekarang udah putih abu-abu, atau bahkan udah kuliah, menikah, dan punya anak. Hehe, semoga di tahuntahun mendatang, belia tetap bisa menginspirasi remaja Jawa Barat, sekaligus menjadi teman untuk kalian tumbuh dan melewati masa remaja. *** tisha_belia@yahoo.com

B

00

Yang Terbaik di Pengujung Tahun 2007 P

Apa pendapat kamu tentang Belia yang udah 10 tahun? Hilman Muzakki, MAN 1 Bandung SANGAT senang dengan Belia karena topik yang dibicarakan sangat menarik dan mengangkat inspirasi untuk remaja. Pokoknya apapun topik yang dibahas, Belia harus tetap ditongkrongin karena ada banyak hal menarik di dalamnya. Nggak nyesel deh. Harapan saya sih lebih banyak lagi orang yang membaca dan terinspirasi oleh Belia agar semakin banyak juga remaja yang berprestasi. Selamat ulang tahun yang ke-10, Belia! Semoga semakin sukses, selalu dilancarkan, dan sesuai dengan keinginan. Semoga Allah selalu bersama kita. Horas!

Yolanda Dienul Fathia, SMPN 38 Bandung

Interview Dirut PR, Joko Hendrarto

Interview Pemred PR, Islaminur Pempasa

U

S

SIA sepuluh tahun bukan waktu sebentar bagi Belia yang udah merasakan berbagai perjalanan selama ini. Pak Joko Hendrarto selaku direktur utama PR bilang kalau keberadaan Belia selama ini udah membuat banyak remaja teredukasi. “Keberadaan Belia memberi warna tersendiri untuk PR karena segmennya yang unik. Di sisi lain juga banyak kegiatan remaja yang dieksplorasi. Pembaca Belia adalah potensi pasar masa depan karena materi yang disajikan Belia nggak hanya mengedukasi, taoi juga membangun jiwa positif remaja, baik dari pendidikan maupun kewirausahaan,” ujarnya. Well, pada peringatan Hari Pers Nasional di Bangkulu, 9 Februari lalu, Belia berhasil meraih dua Bronze Winner The Best of Java Indonesia Young Readers Awards 2014 lho! Edisi yang dimenangkan adalah terbitan 12 Februari 2013 dan 17 September 2013. Keren kan? Hehehe. “Selama 10 tahun baru pertama kali Belia mendapatkan ini. Biasanya PRnya aja. Ini adalah bentuk apresiasi dari pihak luar terhadap keberadaan Belia. Selain materi dan gaya bahasa, tampilan layoutnya juga mendapatkan penghargaan. Tentu ini hebat dan jadi kebanggaan serta perhatian untuk selalu memberikan yang terbaik kepada pembaca,” papar Pak Joko. Tentang pengembangan Belia ke depan, Pak Joko bilang kalau PR ingin terus mendukung dan mengeksplorasi berbagai event komunitas, khususnya di kalangan remaja. “Perkembangan dari sisi rubrik udah oke, tinggal momentumnya aja yang lebih ditingkatkan lagi supaya semakin dikenal,” tuturnya. Di usia yang mencapai satu dasarwarsa, Belia diharapkan semakin eksis. Apalagi dunia remaja adalah dunia dinamis yang punya banyak masa indah dan hal positif yang bisa dieksplorasi. “Semoga semakin maju, berkembang, dan mengedukasi kegiatan positif. Ini adalah prestasi luar biasa,” sambung Pak Joko. Selamat ulang tahun Belia! ***

ECARA sejarah, pemimpin redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat, ternyata punya kedekatan dengan Belia. Pria yang akrab dipanggil Kang Ipe ini-lah pelopor pengelola Belia bersama pemred lama Pak Yoyo Adiredja. "Tahun 2004 saya dapat perintah dari pemred untuk melengkapi halaman di PR. Dirumuskan waktu itu pembaca kita remaja SMP dan SMA. Saya menggunakan banyak referensi kemudian masuk ke sekolah-sekolah, apa sih kebutuhan mereka. Konsep kita untuk remaja, harus diisi oleh remaja. Karena itu juga pasar mereka. Untuk mereka, dibuat oleh mereka kemudian isinya juga tentang mereka,” demikian papar beliau tentang muasal Belia PR. Menurut kang Ipe, strategi konten Belia dulu fokus pada hal-hal yang Indie. Yang diangkat lebih banyak kreativitas, aktivitas, pesan-pesan positif. Lalu juga menjadi medium remaja untuk excercise di kemampuan teknis menulis maupun pandangannya. “Tingkat keterlibatan pembaca itu harus dibuat sedemikian rupa bukan cuma di halaman, tapi di off-printnya juga,” ungkap Kang Ipe. Makanya Belia seringkali mengadakan sejumlah event-event di luar versi penerbitannya. Mengenai penghargaan yang diterima oleh Belia dan eksistensinya di tahun ke sepuluh, Kang Ipe merasa senang dan turut berbangga. “Saya senang sekali, kalau lihat belia sekarang terus melihat penghargaan yang didapat, belia bisa bertahan 10 tahun, dapat penghargaan yang luar biasa. Saya berharap antusias pembaca remaja juga semakin tinggi." Kang Ipe berharap Belia tetap menjadi produk andalan Pikiran Rakyat. Secara umum, masyarakat terlayani, remaja juga punya ruangnya di Pikiran Rakyat. Ruang ekspresi, ruang menyampaikan pendapat. “Menjadi andalan bahkan satu-satunya rujukan remaja di Jawa Barat,” ungkap kang Ipe yakin. "Saya ucapkan selamat atas 10 tahun belia. Senangnya karena merasa pernah merintis, kemudian produknya masih ada dan masih jadi andalan, jadi senang sekali karena belia tetap bagus,” tutup Kang Ipe. ***

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

- Ekskul Degung SMKN 1 Bandung - Nahawayang

jannisha95@yahoo.com

SELAMAT ulang tahun, Belia! Semoga semakin sukses , maju, pokoknya semakin yang terbaik yaa, aamin!

Yasmin Putri Derintsa, SMPN 38 Bandung SELAMAT ya untuk Belia. Belia itu banyak menginspirasi untuk berprestasi di sekolah. Pesan saya untuk Belia semoga di tahun kesepuluh ini tetap menginspirasi remajaremaja di Indonesia dan selalu sukses juga inovatif.

Yayan Kurnia Winarti, SMAN 1 Situraja BAGUS-BAGUS ya, artikelnya dan tentang sekolahsekolah yang ada di Jawa Barat. Jadi walaupun kita nggak pernah datang tapi tahu gimana keadaan sekolah di sana. Nambah-nambah wawasan, jadi banyak informasi. Semoga belia semakin bagus dalam nulis artikelnya, semakin lengkap, maju, dan semakin dikenal banyak orang.

Mochammad Yoga Rosmananda, SMPN 3 Bandung MENURUT saya Belia itu bagus, artikelnya menarik dan kelihatan muda. Pengennya sih lebih berinteraksi sama anak-anak zaman sekarang. Semoga sukses, artikelnya lebih menarik, banyak pembacanya.

Athiya, SMAN 22 Bandung BELIA tuh korannya anak abg yang isinya keren dan banyak pengetahuan juga. Belia udah 10 tahun, ibarat manusia mah udah mulai bisa mandiri. Semoga semakin banyak isinya, pengetahuannya, dan semakin sukses. Godspeed!***

VoxPop VoxPop

siswanti.hanifa@yahoo.co.id, jannisha95@yahoo.com

<22> Review:

<21> Aksi: <20> Skul: MTs Negeri Rajadesa

I have the opportunity Once more to right some wrongs, To pray for peace, to plant a tree, And sing more joyful songs!”

Satu Pencapaian dengan ”Long Way To Glory”

e-mail: belia@pikiran-rakyat.com

18 SKUL> SMPN 22 BANDUNG

This bright new year is given me To live each day with zest . . . To daily grow and try to be My highest and my best!

29>Aksi: AKSES 2013 SMPN 11 Bandung

”Great actions speak great minds.”

Bottle Smoker “Ada beberapa agenda di tahun 2010 ini, album baru rilis, tour dalam dan luar negeri, semakin solid dan family root. Semoga semuanya berjalan lancar dan sukses. Amin.”

Inspirasi Inspirasi

”Another fresh new year is here . . . Another year to live! To banish worry, doubt, and fear, To love and laugh and give!

SMAN 4 Cimahi

hal-hal yang sepele yang bisa membawa para kritikus Oscar nilai dari film-film macam sesuatu yang besar. *** Life is Beautiful, The Hours, dan Lord of The Rings? Siswi Kelas X SMA 3 Bandung Tentunya mereka menghargai ketelitian para sineas dan sejauh mana mereka detail menggarap karyanya itu! Makanya sampai ada berbagai macam kategori dalam Academy Award, and who does their best thus score the hits! Pada akhirnya, kita akan bisa jadi orang yang menghargai bahkan nyawa semut yang kecil sekalipun. Saat mencuci baju, belajar, makan siang, jadi sesuatu yang walau rutin, tapi jadi serasa bisa mewarnai hari-hari John Fletcher, The kita dan bikin hidup lebih Prophetess Act ii, sc. 3 NET hidup! Karena kita cinta pada kedetailan, pada

Akrab-akrab deh Sama Alam!

DAFTAR ISI

“Pengen buat film dokumenter lagi, lulus UN dan SNMPTN, dan bisa menyuarakan pendapat ke publik.”

“Pastinya lulus UN dan SNMPTN, masuk Jurnalistik Unpad, mulai publish tulisantulisan ke media cetak, dan be a journalist.”

M

ngopi-ngopi juga dipenuhin sama pengunjung yang dateng. Nggak kurang kayak Dygta, Caffein, 9 Ball, Ebith beat A, Two Triple O, Bintang Kecil, Kungpow Chicken, The Cat, Kremlin, Hang Over, Cronic feat Ragaji Mesin, dan Voltage. Jelas aja, mereka udah “akrab” banget sama pengunjung yang dateng yang seumuran Belia. “Gua pengen banget liat Ebith. Eh, udah mau maen ya. Udahan dulu ya Mas...,” kata Rini, salah satu Belia yang diminta komentarnya. Tahu Ebith aja yang mau maen, ngeloyor aja deh, hehehe... Selain itu, distro-distro kayak Airplane, Monik, Anonim, Magnawares, Toillette, Glutonic, Chisel, dan Disconnect juga ikut ambil bagian buat nyumbang porsi keuntungannya. Nantinya, sumbangan yang didapet, sebesar Rp 13.071.000,00 dari kencleng “berjalan” dan distro-distro tadi disalurin lewat dompet peduli ROBY/”BELIA” Pikiran Rakyat. ***

“Harus lebih baik dari tahun sebelumnya, saya harus lulus kuliah tahun ini, salat 5 waktunya harus lebih baik, bertahan kerja sebagai jurnalis, dan punya pacar, hahaha…”

Sabrina, siswa SMAN 4 Bandung

"Berharap ramalan-ramalan tentang bencana, pengen perekonomian membaik, meskipun ada perubahan sistem moga-moga membaik. Lulus UN sama masuk PTN, pengen Psikologi Unpad.

roby_belia@yahoo.com

Pikiran Rakyat

BANDUNG - SELASA (MANIS) 4 JANUARI 2005

"Untuk 2010, pengen bisa lebih bagus. Terus bulan Juli sampe Januari 2011 mau coba tour di Amrik, trus mau ikut juga beberapa pertandingan di sana seperti Tampa Pro 2010, November. Pengennya bisa melakukan tour Eropa bisa juga. Pengen juga usaha sendiri di luar skateboard, dan pengen jadi lebih baik."

Paringga Cakra Haryandra, siswa SMAN 2 Cimahi, 12-IPA-3

28> Skul:

D

Pevi Permana, pemain skateboard

Annisa Khotmil, siswa SMAN 9 Bandung

rickybelia@yahoo.com

Angkuy, Bottle Smoker

"2010, no resolution just do it. Saya sih enggak ngerencanain, suka sesuatu yang surprise."

Sandrea Maretasha, siswa SMPN 44, 8-B

B

After

AL aka Ucay, vokalis Rocket Rockers

"Pengen masuk SMA ke SMAN 3 Bandung, pengen NEM-nya bagus, terus pengen lebih sukses aja. Terus pengen bisa bikin cerpen."

<21>MusicTerritory: Grammy Awards

<22> Chat: Risa Kariska


20

SELASA (KLIWON) 25 FEBRUARI 2014 25 RABIUL AKHIR 1435 H SILIH MULUD 1947

FOTO: KEKE

D

OMINASI warna hijau memenuhi areal madrasah yang terletak di Jalan Cipancur 6, Sirnabaya, Kec. Rajadesa, Kab. Ciamis ini. Nuansa islami juga kentara banget di sini, apalagi lingkungan sekitarnya juga turut mendukung dengan bertebarannya lembaga pendidikan Islam lainnya. Na-

baik akademik maupun nonakademik. Buktinya aja para siswa di sini aktif di segala bidang, terutama pendidikan yang menjadi dasar utama. Lantas segala bakat juga turut dikembangkan melalui berbagai ekskul yang menorehkan keunggulan berprestasi dengan jumlah bejibun! Dari Pramuka, PMR, Paskibra, badminton, futsal, voli,

GAUL MTs Negeri Rajadesa

mun, yang menjadi ciri khas dari MTs Negeri Rajadesa adalah slogan GAUL (generasi aktif, unggul, dan luar biasa). Slogan yang dilontarkan oleh OSIS ini memang bukan sekadar ucapan, tetapi juga benar-benar diimplementasikan lewat berbagai kegiatan

sepak bola, English and Arabic Club, tata busana, keagamaan (MTQ, qiraat, kaligrafi), hingga drum band. ”Yang paling menonjol itu Pramuka karena delegasi kami sempat ikutan Jambore Tingkat ASEAN di Singapura. Terus ada juga

yang ikut di Jambore Nasional,” ujar Bu Elis Sugiharti selaku Pembina Kesiswaan. Prestasi lainnya yang pernah diraih hingga tingkat provinsi adalah Olimpiade Pendidikan Agama Islam hingga ekstrakurikuler bola voli yang kerap meraih juara II dan III. Keunggulan lain yang dimiliki adalah adanya program khusus dengan membaca kitab kuning risalatul fiqih. Para siswa pun diajak membaca kitab gundul dan membahas tajwid melalui nyanyian. ”Di sini juga peraturannya banyak, misalnya baca Asmaul Husna atau membersihkan lapangan kalau kesiangan. Ini supaya jadi jera dan ningkatin kedisiplinan,” tutur Siti Juabedah dari kelas IX-B. Cewek yang juga Ketua OSIS ini nambahin, ada program lain yang nggak kalah keren yang terlaksana, yaitu pengumpulan sampah nonorganik untuk nambahin kas OSIS yang diserta penilaian kebersihan setiap kelas. Madrasah dengan jumlah siswa 735 orang ini pun secara aktif terus melakukan kegiatan untuk memfailitasi potensi, bakat, dan minat para siswanya. Seperti yang akan digelar pada Maret mendatang, yaitu Porseni Se-KKM yang akan dilanjutkan ke kabupaten. Tahun lalu, kegiatan ini udah mengantarkan MTS Negeri Rajadesa ke tingkat provinsi dalam bidang pidato bahasa Inggris lho. Wuih..hebat! ***

Buku Penghubung Superdisiplin

N

GOMONGIN kedisiplinan, MTS Negeri Rajadesa punya buku penghubung yang berisi rangkaian tata tertib yang diikuti oleh sistem poin. Ada lima belas tata tertib yang tertuang di buku tersebut seperti kedatangan, pakaian, larangan membawa handphone, menjaga citra disi, hingga larangan pacaran. Selain itu, daftar sanksi juga dicantumkan secara berurutan sesuai dengan jumlah poin langgaran yang dilakukan. Sebuah lembaran lain berisi penguasaan materi juga ada di dalam buku ini lho. Masing-masing bidang akan diberi penilaian kurang, cukup, baik, atau baik sekali yang kemudian diparaf oleh guru.

Cobel

Cebel

Siswanti.hanifa@yahoo.co.id

C

ULINARY Night di Bandung nggak bakalan hanya ada di Braga, tapi juga merambah ke kecamatan lain. Menurut kamu, jenis makanan apa yang ingin kamu coba di sana? Sok kirimin opini dan cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (28/2/14) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

Carol Natasha, X-H 05, SMAK 1 BPK Penabur HAPPY birthday Belia! Terima kasih ya sudah menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas kami. Terima kasih buat semua bacaannya yang menarik dan menambah pengetahuan kami. Wishesnya semoga Belia samakin sukses, semakin maju, dan semakin dicintai semua pembacanya!

Mutiara Sri Ramadhani, SMA 7 Bandung SAYA ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada Belia, semoga makin sukses dan jaya selalu. Harapan saya kepada Belia semoga selalu memberikan inovasi-inovasi baru untuk menyampaikan informasi kepada para pembaca khususnya para pelajar. Pesan saya agar Belia memberikan lebih banyak peluang kepada para pelajar yang ingin menyalurkan bakatnya di bidang sastra.

Theo Gunawan [gunawantheo7@gmail.com]

moga dengan semakin bertambahnya usia maka Belia semakin dicintai oleh kaum belia. Amin. Saya juga bersyukur karena Belia telah menjadi tempat penyaluran bakat menulis bagi para pelajar. Semoga Belia tambah jaya deh...

Ivana Wijaya, IX-A 7, SMPK 5 BPK Penabur Bandung BANYAK banget kesan buat Belia selama setahun ini. Kesan baiknya adalah saya merasa senang karena banyak dapat pengetahuan dari artikel-artikel Belia dan rekomendasi buku-bukunya bagus-bagus. Saya juga suka baca cerita Abel dan Lia karena ceritanya kebanyakan lucu dan menghibur. Dan yang paling saya suka adalah Suara Hati Pelajarnya, temanya unik dan membuat saya semakin suka menulis.

Abbigail Josephine, VIIE-01, SMPK 5 BPK Penabur Bandung KESAN saya selama membuat SHP ke Belia adalah menyenangkan dan bimbang karena mungkin hasil karya saya tidak terpilih. Tapi karena di sekolah saya semua murid wajib membuat SHP jadi saya bisa belajar untuk menggunakan kata-kata dengan baik pada saat menulis e-mail. Selamat ulang tahun Belia semoga panjang umurnya dan sukses selalu.

Steven Raditya [raditya.steven@rocketmail.com]

SELAMA ini, kesan-kesan saya terhadap Belia adalah tulisan yang terdapat di Belia informatif, sehingga menambah pengetahuan. Selamat ulang tahun Belia, semoga semakin jaya. Maju terus Belia.

PERTAMA saya ucapkan selamat ulang tahun buat Belia..saya suka Belia karena bisa ngasih info tentang sekolah-sekolah dan buat anak muda yang biasanya gak suka baca koran bisa baca juga. Happy birthday Belia, makin inspiratif ya hehe..

Florentina Wynne Silvani, IX-C8, SMPK 5 BPK Penabur Bandung

Aditya Santosa [adityasantosa007@yahoo.com]

WOW, bentar lagi Belia ulang tahun... Semoga Belia panjang umur, semakin eksis, semakin banyak update hal-hal menarik. Kalau bisa, halamannya diperbanyak, ditambah lagi info-infonya. Happy birthday Belia...

Grace Sheila, VIIA-09, SMPK 5 BPK Penabur Bandung SAYA ucapakan selamat ulang tahun yang ke-10 Belia. Se-

Farid Nur Rohman Setiadi, VIII-A

BAGI Annisa, membagi waktu itu nggak sulit lho. Buktinya selain aktif dalam kegiatan OSIS, ia juga berkecimpung di Pramuka dan LIC. Hebatnya lagi, beragam prestasi pernah diraihnya seperti Olimpiade IPA tingkat provinsi, matematika tingkat kabupaten, hingga bidang agama yang juga mencapai tingkat provinsi. Cewek yang bercita-cita jadi dokter dan ingin punya rumah sakit yang dapat dijangkau semua kalangan ini hobi banget baca buku dan dengerin musik, terutama Rihanna sebagai musisi favoritnya.

SELAMAT ulang tahun yaaaaa... Semoga Belia semakin banyak penggemarnya. Kesan saya sihh Belia bisa menjadi alternatif tempat curhat selain ke teman. Dan semua keluh kesah dapat dituangkan di sini..

Wesley Silvanus, XG-30, SMAK 2 BPK Penabur BUAT saya sih kesan kesan terbaik yang telah Belia berikan kepada kita semua yaitu memberikan informasi yang menarik serta Belia juga banyak memberikan sebuah

SERING ikutan Olimpiade, berprestasi dalam bidang Pramuka, juara umum hiking rally, hingga juara pidato dan puisi adalah segambreng prestasi yang pernah ditorehkan Farid. Cowok yang hobi baca dan belajar ini pun aktif banget di sekolahnya. Bayangin aja, Farid ikutan ekskul Pramuka, drum band, Paskibra, LIC, hingga bimbingan matematika untuk persiapan Olimpiade. Wow! Siswa yang mengidolakan Nabi Muhammad saw ini pun bercita-cita menjadi dokter karena sudah termotivasi sejak kecil dan ingin mengobati orang lain. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Pengumuman

BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silakan kirimin nomor rekening, nama pemilik rekening, dan nama Bank. Sertakan scan-an identitas berupa KTP atau Kartu Pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer rekening bank tersebut. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa nama penulisnya, terbitnya di belia edisi berapa.

Ultah BELIA HAPPY birthday Belia, yeee dirgahayu! Semoga di tahun ini Belia semakin maju jaya selalu, semakin banyak inspirasi, lebih banyak memuat karya-karya tulis untuk para remaja, semoga menjadi motivasi dan sumber informasi bagi para pembacanya, konsep-konsepnya semakin menarik! Pokoknya sukses selalu! BELIA = Brilliant Effective Logical Inovative Apt

Siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Ciri khas dari MTs Negeri Rajadesa adalah slogan GAUL (generasi aktif, unggul, dan luar biasa).

Annisa Maulidia, IX-B

Putri Nur Budiati [putrinurbudiati@yahoo.com]

Bidang yang tercantum pun beragam sesuai dengan kompetensi wajib yang harus dipenuhi oleh setiap tingkatan kelas. Misalnya penguasaan materi makhorijul huruf, tajwid, fiqih, jenazah, munakahat, zinayah, hingga tahfiz juz amma. ”Di buku ini pun ada catatan daftar prestasi yang diraih siswa, jadwal ekskul, dan informasi penting orangtua,” ujar Bu Elis. Demi terciptanya generasi disiplin dan berakhlak mulia, buku ini pun menjadi sarana yang memudahkan para orangtua dalam mengawasi anak-anaknya ketika bersekolah. Keren banget nih! ***

pesan-pesan yang baik bagi kita semua. Jadi semoga nanti di hari ulang tahun, Belia dapat lebih mengembangkan halhal itu.

Benita Yudith, VIIB-03, SMPK 5 BPK Penabur Bandung WAAHHH... bakal ditraktir nih! hehehe... Kesanku pada Belia adalah tema yang ditentukan tiap minggu sangat bagus dan menarik, akan membuat orang berpikir keras dan berusaha agar tulisannya dimuat di koran. Buat Belia, selamat ulang tahun ya.. semoga semakin banyak kaum belia yang menggemari Belia.

Rizal Jamaludin, XI TKR I, SMK Bintara Rancaekek SELAMAT ulang tahun untuk Belia, semoga semakin sukses selalu ya.. Selama ini Belia udah turut membangun Indonesia dengan menampilkan karya anak bangsa yang inspiratif, kreatif, dan inovatif yang dapat menginspirasi semua orang untuk aktif menulis karya yang dpat bermanfaat bagi orang lain. Dalam perayaan ulang tahun ini, sebaiknya Belia ngadain event lomba-lomba, kayak lomba karya tulis, lomba bikin puisi, tulis cerpen, debat atau yang lainnya.

Asy-syifaa Halimatu Sa'diah, SMAN 1 Cililin ALHAMDULILLAH ya belia udah bertambah umur jadi 10 tahun, Alhamdulillah juga aku udah jadi pembaca setianya selama lebih kurang tiga tahun. Dari Belia, banyak yang aku kenal, kenal teman baru, kakak-kakak redaksinya, sekolahsekolah lain, dan tentu saja informasi baru yang menambah wawasan aku. Selamat tambah umur Belia, semoga yang terbaik untuk semuanya, redaksinya lebih keren lagi, rubriknya lebih rame lagi, Abel dan Lia lebih seru lagi, dan makin menyuguhkan informasi yang keren-keren seputar belia dan dunianya. Selamat tambah umur yang ke-10.

Mega Davita, IXB, SMP BPK Penabur Holis HAPPY birthday Belia! Semoga semakin maju dan semakin bermanfaat bagi kaum remaja. Banyak banget pengetahuan yang diambil dari Belia mulai dari artikel sampai ke rekomendasi buku dan film. Kesan yang ga mungkin terlupakan itu waktu pertama kali tulisannya dimuat, seneng banget deh haha. Keep on spirit! :)***

Y-PLAN.bdg

D

ALAM beberapa bulan terakhir Bandung terasa berbeda. Berbagai inisiatif dan kreativitas warga Bandung untuk membawa kotanya menjadi lebih baik semakin menjamur dan melibatkan beragam pemangku kepentingan. Namun, tampaknya kegiatan-kegiatan tersebut masih belum banyak melibatkan kelompok usia muda yang berada di jenjang pendidikan sekolah menengah, padahal mereka memiliki energi yang besar. Dengan pendampingan yang tepat, para siswa dapat menyalurkan energi mereka menjadi suatu kontribusi positif yang bermakna dan nyata. Salah satu alternatif program yang mewadahi energi para siswa SMA saat ini adalah Y-PLAN.bdg (Youth - PLan, Learn, Act, Now). Program riset aksi (action research) ini merupakan kolaborasi antara Bandung Creative City Forum (BCCF) dengan Center for Cities and School (CC&S) UC Berkeley, Amerika Serikat, melalui penandatangan kesepakatan pada DesignAction.bdg pada Oktober 2013. Y-PLAN.bdg menjadi aplikasi program Y-PLAN internasional pertama di luar Amerika Serikat. Y-PLAN.bdg mengajak siswa tingkat sekolah menengah untuk aktif berkontribusi dan memasukkan mereka dalam peta warga kreatif Bandung. Bersama-sama dengan berbagai komunitas dan institusi yang ada di Bandung, program ini diharapkan dapat menyalurkan energi siswa siswi SMA untuk berpartisipasi membangun kota Bandung yang menyenangkan, layak, sehat, dan berkelanjutan. Di negara asalnya, Y-PLAN dirancang untuk membangun pengetahuan dan kemampuan anak muda untuk melanjutkan pendidikan tinggi, karier, dan kesiapan diri bermasyarakat. Program ini merupakan kegiatan yang dilakukan Center for Cities & Schools di University of California, Berkeley, suatu pusat riset kebijakan dan pendampingan teknis untuk mendorong pendidikan yang berkualitas sebagai bagian penting dari perkotaan, untuk menciptakan masyarakat yang adil, layak, sehat, dan berkelanjutan. YPLAN telah diimplementasikan di sekolah-sekolah tingkat menengah di sembilan kota besar di Amerika Serikat. Pilot project Y-PLN.bdg dilaksanakan pertama kali di SMAN 9 pada hari Jumat (07/02/2014) sebagai kegiatan kokurikuler mata pelajaran Sosiologi lintas minat kelas X IA 5 dan X IA 6. Dalam kegiatan ini para siswa dan warga Citepus bersama dengan Pemerintah Kota Bandung akan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas ruang publik di sekitar Sungai Citepus dan Cilimus, dua sungai yang melewati kawasan tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh dua fasilitator Y-PLAN.bdg yang telah dibekali materi YPLAN dari Center for Cities and School (CC&S) UC Berkeley. Pilot project Y-PLAN.bdg ini direncanakan untuk berjalan selama 13 minggu di kelas X Lintas Minat Sosiologi di SMAN 9 hingga bulan Mei 2014 mendatang. Hasil kegiatan adalah berupa cerita siswa tentang lingkungan Kampung Citepus serta konsep rancangan ruang publik di sekitar Sungai Citepus dan Cilimus. Hasil ini akan diserahkan ke Pemerintah Kota Bandung sebagai masukan untuk arah peningkatan kualitas lingkungan setempat. Melalui program Y-PLAN.bdg ini, kesadaran dan peran siswa SMA sebagai warga kota diharapkan akan terbangun lebih baik. *** Danti | http://cinnamome37.blogspot.com/


21

SELASA (KLIWON) 25 FEBRUARI 2014 25 RABIUL AKHIR 1435 H SILIH MULUD 1947 FOTO: DOK. PANITIA

C e r p e n

K e r e n

FLAPPY BIRD

Nahawayang

"T

Pentas Wayang Bercita Rasa Modern L UAR biasa! Itu kata yang terlontar saat menyaksikan gelaran Nahawayang: “Sacred Message of Bataguru” di Teater Tertutup Taman Budaya Bandung (Dago Tea House), Selasa (18/2/2014). Sebuah pertunjukan asyik yang ngabibita buat ditonton lagi dan lagi. Pementasan ini disajikan berbeda dengan pertunjukan wayang pada umumnya. Apa sebabnya? Karena kali ini yang dipertontonkan merupakan gabungan dari dua jenis wayang, yaitu wayang golek dan wayang wong dengan nuansa teater musikal. Wuihh kebayang dong kerennya! Nah hal lainyang bikin pementasan ini berbeda adalah iringan musiknya. Sebuah perpaduan indah dipersembahkan oleh Ensamble Gamelas Kyai Fatahillah serta Orkestra Bumi Siliwangi dan paduan suara mahasiswa UPI. Malam itu pun semakin atraktif dengan kehadiran dari Naha Dancer Seni tari UPI, Teater Istiqomah, Fire Acrobat, dan Tianlong Kungfu. Nggak ketinggalan suara indah dari penampilan vokal Rita Tila menambah semarak pertunjukan ini. “Kami ingin hilangkan kesan kalau wayang adalah tontonan orang tua. Kami lihat sekarang anak muda kebanyakan udah terbawa arus budaya luar seperti K-pop, J-pop,

gangnam style, boyband, girlband, dan lainlain. Tapi apakah mereka tahu bahwa Indonesia pun punya wayang lho!” ujar Febrina sebagai salah satu panitia. Campur tangan Langen Dumadi (music director), Dedi Warsana (sutradara), dan Apep AS Hudaya (dalang) pun bikin karya pementasan original anak negeri ini makin kece. Lantas kok bisa sih kepikiran untuk menampilkan pagelaran wayang? Hmm rupanya itu merupakan buah dari proses musyawarah para panitia. “Awalnya banyak pro dan kontra, tapi akhirnya wayanglah yang banyak dipilih teman-teman jurusan seni musik. Selain merupakan budaya bangsa—khususnya Jawa Barat—juga sebagai misi budaya dalam pelestarian kesenian wayang,” sambung Febrina. Makanya Nahawayang pun didapuk untuk menjadi pagelaran wayang yang seru, menarik, dan nggak bikin ngantuk. Terbukti dengan antusiasme penonton yang merasa puas dan bahkan beberapa di antaranya ingin agar pertunjukan serupa bisa diadakan kembali. So, kata siapa nonton wayang itu identik dengan jadul dan ketinggalan zaman? *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

FOTO: KEKE

Ekskul Degung SMKN 1 Bandung

Aksi Positif Lestarikan

ING...ting...ting...ting" pipa demi pipa telah aku lalui dengan mulus, kini score flappy bird ku telah mencapai angka puluhan, tiba-tiba perasaan bangga menyesakkan dadaku. "Ctakk" rasa bangga itu menggoyahkan fokusku, burung yang aku mainkan pun menabrak pipa ke-43, aku terdiam merenungi semuanya. Pipa-pipa yang aku lalui, ritme ketukan layar hp yang konstan, semua kebanggaaan itu, dan waktu yang telah aku korbankan untuk bermain flappy bird, semua sirna hanya karena aku kehilangan fokus dan burungku menabrak pipa. Flappy bird adalah game yang sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Game tersebut seolah memiliki kekuatan magis yang mampu menarik pemainnya untuk menghabiskan waktu berjamjam mengetukkan jari di layar hp melalui segala rintangan berupa pipa yang menghadang. Dengan satu tujuan: agar burung yang dimainkan dapat terbang dengan konstan dan tidak menabrak pipa. Aku heran mengapa game sesederhana ini mampu menyita waktuku untuk belajar, setiap kegagalan yang aku alami selalu menggodaku untuk menekan lagi tombol start dan memulai semuanya dari awal; mengetuk ngetukkan jari di layar handphone. Tak terasa malam semakin larut, kali ini flappy bird-ku hanya menembus score belasan, aku semakin penasaran, kutekan lagi tombol start. "Ting....ting..ting..ting" kali ini bunyi itu bukan berasal

• M u s i c Te r r i t o r y

Linatri Purwati Latifah, X IPA 1, SMAN 5 Bandung

M u s i c Te r r i t o r y

Grammy Awards

S

IAPA yang nggak kenal dengan ajang terbesar bagi industri musik dunia yang satu ini? Yep, Grammy Awards. Semua insan musik di seluruh jagat pastinya selalu mantengin acara yang memberikan penghargaan tertinggi kepada para pelaku musik di Amerika Serikat, dan seluruh dunia. Ajang Grammy pertama kali diadakan pada tahun 1959, tepatnya pada tanggal 4 Mei. Berawal dari pemikiran sejumlah insan musik yang merasa bahwa dunia musik kurang mendapatkan apresiasi di era tersebut, maka berdirilah National Academy of Recording Arts and Sciences yang menjadi wadah para pelaku di industri musik. Penghargaan yang diberikan mengambil bentuk gramofon, alat pemutar musik yang dipergunakan kala itu. Makanya sampe sekarang ajang penghargaan ini dikenal dengan istilah Grammy, kependekan dari Gramophone. Sejak dilangsungkan sejak tahun 1959, komposer musik dan konduktor orkestra asal Hungaria, Sir Georg Solti (alm.), adalah individu yang berhasil meraih grammy paling banyak dengan jumlah total 31 dari berbagai kategori. Menyusul ada produser kondang Quincy Jones dengan 27 trofi, dan musisi Alison Krauss. U2 adalah band dengan rekor 22 trofi, tercatat sebagai band peraih grammy terbanyak, dan suami-istri Jay-Z dan Beyonce Knowles adalah pasangan suami-istri, mungkin satu-satunya malah, dengan raihan Grammy terbanyak, yaitu 36 (19 dari Jay-Z dan 17 dari Beyonce). Ada dua album yang paling banyak ngedapetin grammy dari berbagai kategori. Album itu adalah “How to Dismantle an Atomic Bomb”-nya U2, dan album “Supernatural” dari gitaris kondang Santana. Michael Jackson di tahun 1984 dan Santana di ajang Grammy tahun 2000, sama-sama berhasil meraih 8 grammy dalam satu ajang, rekor yang masih dipegang oleh kedua artis ini hingga kini. Untuk tahun ini, Grammy Awards masuk ke pelaksanaan tahun ke 56, diadakan pada 26 Januari silam, menampilkan rapper/aktor kondang LL Cool J sebagai MC-nya. Duo asal Prancis, Daft Punk sukses meraup lima penghargaan, mereka meraih penghargaan untuk Album of The Year untuk album “Random Access

Warisan

Memories” dan Record of The Year untuk lagu “Get Lucky” feat. Pharrell Williams. Duo rapper-produser Macklemore & Ryan Lewis berhasil menyabet empat penghargaan, salah satunya adalah penghargaan untuk Best New Artist. Sedangkan sensasi asal Selandia Baru yang masih berusia remaja, Lorde, berhasil mendapatkan penghargaan Best Pop Solo Performance dan Song of The Year dengan lagu “Royals”. Meskipun sukses ngedapetin Grammy di usia yang terbilang muda, 17 tahun, tapi artis termuda yang pernah dapet grammy adalah penyanyi country LeAnn Rimes yang sukses dapet grammy saat berumur 14 tahun saja. Rasanya udah nggak sabar buat nonton tayangan Grammy berikutnya di tahun 2015 yang akan datang. Tapi, kapan ya artis Indonesia bisa diakui prestasinya di ajang Grammy ini? *** syauqy_belia@yahoo.com

Mengapa Bahasa Ibu Itu Istimewa?

H

gung. Ekskul degung di sekolah-sekolah Bandung pun masih bisa dihitung oleh jari. Harri Bosscha sebagai pelatih dari Degung SMKN 1 Bandung sangat menyayangkan hal tersebut. “Di Kota Bandung ekskul degung cuma sedikit, itu pun peninggalan zaman dulu. Tapi kalau latihan saja mah buat apa kalau nggak main (tampil)? Misalnya lomba, itu yang bikin orang mau bersusah payah untuk latihan,” ujar Harri. Begitu juga dengan Wulan. Ia berharap agar sekolah-sekolah yang belum menyediakan ekstrakulikuler degung bisa mengikuti jejak mereka. Dengan mengenal degung melalui ekskul di sekolah, siswa bisa menjadi suka, bahkan mahir, dan sampai kapan pun alat musik tradisional ini tetap eksis karena ada yang menjaganya. “Setidaknya bisa mengenal alat musik degung itu seperti apa. Jangan berpikir bahwa alat musik degung itu norak atau kampungan. Coba deh sayangi yang ada dan tidak mikirin (alat musik) punya orang lain, tapi punya sendiri dulu,” tutur Wulan. *** jannisha95@yahoo.com

Dengan usaha kayak gini kita tuh pengen nunjukkin kalau anak muda sekarang itu, kata siapa sih nggak suka sama alat musik degung? Justru kita dengan adanya (ekskul) ini ingin melestarikan.

M

UNGKIN diantara sobat belia ada yang merasa kebingungan saat ditanya apa bahasa ibu yang digunakannya, serta mengapa tidak berusaha untuk melestarikannya. Kebingungan ini bisa dimengerti, karena kini penggunaan bahasa ibu mulai digeser oleh bahasa-bahasa internasional. Padahal, bahasa ibu memiliki peranan yang penting bagi kecerdasan, kemandirian, serta karakter seorang anak menjelang dewasa seperti kita, kaum belia. Bahasa Ibu yang dimiliki khususnya oleh bangsa Indonesia, sangatlah beragam. Hal tersebut terjadi, karena negeri Indonesia memiliki beragam suku bangsa lengkap dengan bahasa sukunya masing-masing. Biasanya, seorang ibu akan mulai mengajak bayinya atau anaknya berkomunikasi menggunakan bahasa suku bangsanya, menjadi suatu bahasa ibu agar lebih mudah dimengerti oleh anaknya, hingga pesan si ibu bisa tersampaikan. Pemakaian bahasa ibu yang kuat pada seorang anak, akan menjadi dasar baginya dalam memenuhi berbagai kebutuhannya di kemudian hari. Di bawah ini beberapa alasan mengapa bahasa ibu itu istimewa, di antaranya:

1. Bahasa Ibu Mengajarkan Kebaikan Budipekerti, Keimanan, Serta Kejujuran. Saat seorang ibu mulai berkomunikasi dengan anaknya, tentu ia akan menggunakan tutur bahasa yang lembut dan halus, yang dapat dimengerti putranya. Saat berkomunikasi, seorang ibu hanya akan menceritakan hal-hal yang bernilai kebaikan, keimanan, serta kejujuran, kepada putranya. Jika hal ini bisa tertancap kuat dalam memori seorang anak dimana si anak terus membiasakan tutur bahasa seperti yang ibunya ajarkan, tentu anak tersebut akan memiliki kecenderungan untuk berbuat kebaikan, mempertebal keimanan, serta menjunjung tinggi kejujuran. 2. Bahasa Ibu Melatih Ketajaman dan Kecerdasan Otak Umumnya, bahasa ibu yang digunakan di negeri ki-

1YMULYA.WORDPRESS.COM

Budaya AVE you ever heard about Gamelan Degung? Sebagai remaja yang tinggal di Jawa Barat, pasti Belia sudah pernah dengar dong tentang kebanggaan urang Sunda ini. Nah, buat kamu yang belum tahu, Gamelan Degung adalah sekumpulan alat musik tradisional yang terdiri dari Bonang, Saron, Panerus, Peking, Jengglong, Goong, Kendang, ditambah Suling atau Gambang. Salah satu yang bangga banget sama Gamelan Degung adalah anakanak anggota Ekskul Degung di SMKN 1 Bandung. Berdiri sejak tahun 2004, Ekskul Degung SMKN 1 Bandung dapat dikatakan sudah berpartisipasi melestarikan alat musik ini selama satu dekade. Selain menjadi ajang untuk mengekspresikan diri, ekskul degung juga menjadi tempat pelepas penat para anggotanya setelah belajar di kelas. Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Ketua Umum Ekskul Degung SMKN 1 Bandung, Hodijah Wulandari. Siswi jurusan Akuntansi ini mengatakan, kegiatan mereka juga merupakan salah satu usaha untuk menjaga eksistensi alat musik Gamelan Degung. “Dengan usaha kayak gini kita tuh pengen nunjukkin kalau anak muda sekarang itu, kata siapa sih nggak suka sama alat musik degung? Justru kita dengan adanya (ekskul) ini ingin melestarikan. Kita mencoba memberi tahu bahwa ini tuh nggak seboring yang orang pikir,” ujar Wulan. Di sekolah yang mayoritas muridnya perempuan ini, tidak kurang dari 100 siswi ikut bergabung untuk berlatih degung setiap minggunya. Selalu saja ada anggota baru yang memutuskan ingin bergabung tiap mereka berlatih di pendopo sekolah. Nggak aneh kalau ekskul ini jadi salah satu ekskul favorit di SMKN 1 Bandung. Tingginya antusiasme murid SMKN 1 Bandung membuat ekskul degung sering diundang tampil untuk mengiringi berbagai acara-acara penting di sekolah ini, contohnya saat pelepasan kelas 12 dan penyambutan studi banding. Kecintaan barudak ekskul degung terhadap alat musik ini mengantarkan mereka menjadi juara umum III di Pasanggiri Degung Tingkat SMA/SMK SeBandung Raya pada tahun 2013. Menurut Wulan, banyak yang tidak menyangka Degung SMKN 1 akan menang karena personilnya beranggotakan perempuan, tidak seperti umumnya pemain degung yang mayoritas laki-laki. Bahkan ekskul di sekolah bisnis ini berhasil meraih kedudukan sejajar dengan sekolah jurusan seni, melebihi ekspektasi para juri saat itu. Sayangnya, di Kota Bandung masih jarang diadakan perlombaan De-

dari game yang aku mainkan. Ya ampun aku kesiangan! Bermain game sampai larut malam membuatku terlambat bangun. Aku tak bisa menyalahkan siapasiapa kecuali diriku sendiri. Dengan terburu-buru dan melewatkan mandi, aku pun berangkat ke sekolah. Sesampainya di kelas semua orang terlihat sibuk mengerjakan tugas. Aku berusaha bersikap tenang dan menganggap ini semua ilusi, okay, ketenangan itu berbuah panik, aku lupa mengerjakan pr 50 soal kimia. Too young too dumb to realize, 5 menit lagi bel masuk berbunyi, tidak ada lagi waktu untuk mengerjakan. Aku merebahkan tubuhku di kursi, lemas tak berdaya dalam posisi siap untuk dimarahi Pak Haryo, guru kimia paling galak dan pelit nilai. Memang rasa penasaran yang berlebihan itu tidak baik, apalagi penasaran terhadap hal yang sebenarnya tidak begitu penting. Lain kali aku harus lebih bisa mengontrol rasa penasaran dan mengatur waktu antara bermain dan belajar. Tiga menit lagi menuju saat saat menegangkan, kuhapus aplikasi flappy bird dan berjanji untuk tidak memainkannya lagi. Aku menyesal. Tiba-tiba guru piket masuk ke kelasku, “Anak-anak Pak Haryo berhalangan hadir, tugas dikumpulkan minggu depan, sementara kerjakan LKS halaman 12”. Senang...lega... Kudownload lagi game flappy bird itu. Hehe ^^***

ta, adalah bahasa daerah sukunya masing-masing. Dalam bahasa daerah, kita mengenal beragam kosakata (undakusuk basa) yang harus kita pilih secara hati-hati, karena tiap kata memiliki peruntukannya masing-masing dan bisa memiliki arti yang berbeda saat dilekatkan pada kalimat yang berbeda. Itu berarti, saat berbahasa ibu, otak kita akan terlatih bekerja melakukan pilihan kosakata yang tepat, agar pesan kita pada lawan bicara bisa tersampaikan secara optimum, dan tidak mengandung pesan ganda. 3. Bahasa Ibu Melatih Kemandirian Sudah tentu untuk memperoleh sesuatu hal kita akan menggunakan suatu bahasa sebagai alat komunikasinya. Dengan menggunakan pemilihan bahasa yang tepat, maka kita akan bisa mandiri memenuhi kebutuhan kita. Bayangkan saja jika kita berbahasa yang oranglain tidak mengerti, tentu pesan kita akan sulit diterima, hingga kita sulit memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.*** Safira Kayyisa Zakiyah, kelas VIII, SMPN 18 Bandung


22

SELASA (KLIWON) 25 FEBRUARI 2014 25 RABIUL AKHIR 1435 H SILIH MULUD 1947

: Joel Kinnaman, Gary Oldman, Michael Keaton, Abbie Cornish, Jackie Earle Haley, Samuel L Jackson, Michael K Williams : José Padilha : MGM Columbia Pictures

A

H, kalau gemar film action, pasti kamu akan suka dengan film ”Robocop” ini. Yes, film remake dari judul yang sama pada tahun 1987 ini menampilkan sosok Robocop yang menurut belia lebih gagah dan lebih slim ketimbang Robocop dulu. Diperankan dengan baik oleh Joel Kinnaman yang menjadi Alex Murphy, polisi yang mengalami penyerangan saat sedang break dalam melakukan tugasnya. Alex Murphy bersama partnernya, Jack Lewis (Michael K Williams) melakukan aksi penyamaran untuk membongkar sindikat penjualan senapan di Detroit. Sayangnya, aksi undercover mereka terbongkar, dan Jack pun jadi korban. Ketauan sih ada orang dalam Detroit Police Departement yang membocorkan misi rahasia mereka. Alex pun mendapat serangan setelah berada di rumah. Mobilnya meledak, dan ia menderita luka bakar yang sangat parah. Oleh karena itu, OmniCorp, sebuah perusahan yang menyediakan jasa membuat robot, memilih Alex sebagai sang kelinci percobaan untuk dijadikan manusia robot. Tubuh Alex yang udah nggak sempurna dibangun

ulang oleh Dr. Dennet Norton (Gary Oldman) dan ditambah partikel lain yang membuatnya menjadi robot, tapi tetap punya hati nurani manusia. Hal ini sempat nggak mendapat persetujuan dari Clara (Abbie Cornish) sang istri. Tetapi apa boleh buat, suaminya nggak akan mungkin bertahan hidup jika tidak dijadikan robot. Begitulah, sang Robocop dijadikan ikon DPD, ia bisa memberantas kejahatan dan menangkap penjahat-penjahat lama yang masih berkeliaran. Sayangnya, kendali Robocop adalah mesin, so, ia tak bisa berkutik jika sang bos menyuruh ia diam. Bagaimana Alex alias Robocop bisa survive menghadapi berbagai kejahatan yang terjadi di Detroit? Jangan lupa juga, meski robot, ia masih berhati manusia, nggak akan lupa dengan dendamnya pada penjahat yang membuat dirinya terpisah dari keluarganya. Film seru dengan soundtrack keren ini akan memanjakan mata kamu dengan teknologi canggih yang dibuat OmniCorp. Tapi ya, robot sebagus ini ternyata made in China :) ***

with Hijab

Sutradara Produksi

Go Internation al

Robocop Pemain

FOTO: DOK RISA KARISKA

ka Risa Karis

tisha_belia@yahoo.com

Fading West Artis : Switchfoot Label : Atlantic Records (2014) Durasi : 43 menit 19 detik

I

NI dia album kesembilan dari band alternative rock asal Amerika, Switchfoot. Udah pada kenal kan sama band yang digawangi oleh kakak-beradik Jon (vox, guitars) dan Tim Foreman (bass) ini? Bersama Chad Butler (drums), Jerome Fontamillas (keyboard, guitar), dan Drew Shirley (guitar) mereka tergabung dalam unit yang menyebut dirinya Switchfoot. Pertama kali merilis album di tahun 1997 silam dan kini sudah mapan dan populer, mereka merilis ”Fading West” di awal 2014 ini. Saat pertama kali meraih popularitas di awal-pertengahan 2000-an, khususnya lewat album keempat mereka, ”The Beautiful Letdown” pada 2003, musik alternative rock yang mereka usung masih sangat jauh dari istilah mainstream apalagi pop. Namun, pendengar musik mungkin juga berevolusi, dan musik mereka di beberapa album terakhir memang ringan dan catchy dengan bauran warna pop yang kental. Musiknya mudah dinikmati dan rock-nya emang nggak terlalu cadas alias agak ”manis”. Anyways, mari sejenak kita lupakan pengotak-kotakan genre musik Switchfoot. Yuk sedikit kita kupas saja album ”Fading West” ini. Dua single yang udah mereka rilis, kebetulan adalah dua single pertama yang ada di album ini, yaitu ”Love Alone is Worth The Fight” di track

pertama dan ”Who We Are” di track selanjutnya. ”Love Alone is Worth The Fight”, diawali dengan hook yang langsung mengena. Kocokan gitar sederhana yang clean dan minim distorsi, dikombinasi dengan sound keyboard yang catchy ngebuat lagu yang easy-listening ini gampang banget buat merangsang pendengarnya untuk ikutan sing-along. ”Who We Are”, lagu di track berikutnya, adalah lagu bertempo medium yang sangat nyaman mood-nya. Dengan beat drums yang dikombinasi dengan musik yang nggak ribet, kamu juga pasti bakal suka dengan lagu Switchfoot yang satu ini. Alternative rock yang nge-pop. Istilahnya mungkin sedikit nggak enak. Tapi kurang lebih seperti itulah musiknya Switchfoot. Sedikit menyisipkan unsur elektronik, walaupun nggak terlalu banyak, hanya untuk aksentuasi. Lagu-lagu mereka yang mood-nya positif, pas banget buat jadi soundtrack kamu di keseharian. Sesekali dalam beberapa lagu mereka bisa menghadirkan dinamika yang berbeda ataupun sounds yang nggak terduga. Namun, kebanyakan musik mereka agak mudah untuk ditebak, utamanya dalam flow lagunya. Meskipun demikian, ”Fading West” dari Switchfoot tetep cociks buat kamu kupingin. *** syauqy_belia@yahoo.com

Si Kembar di Sekolah yang Baru Penulis Tebal Penerbit

: Enid Blyton : 261 halaman : PT GPU

K

ALAU kamu penyuka serial, entah itu film or buku, kayaknya kamu akan suka banget dengan seri St. Clare karangan Enid Blyton. Iya, buku ini menceritakan kehidupan anak-anak asrama sekolah St. Clare di Inggris sana. Buku yang menurut belia termasuk salah satu buku legendaris dan masuk ke dalam kategori ”must have” ini emang menyenangkan dan nggak bosan-bosan untuk dibaca. Tokoh utama dalam buku ini adalah Patricia dan Isabel O'Sullivan, anak kembar yang awalnya rada sombong karena sebelum masuk ke St. Clare mereka sekolah di Redroofs, di mana mereka sudah menjadi murid di kelas paling tinggi dan populer. Kali ini, seiring dengan bertambahnya usia mereka, kedua orangtua Pat dan Isabel sepakat untuk memasukkan cewek kembar ini ke St.Clare, sekolah yang bersahaja tetapi tetap berkelas. Di sinilah si kembar banyak mendapatkan pelajaran berharga, baik itu sebagai pelajar maupun sebagai seorang teman. Teman-teman mereka hampir semuanya menyenangkan. Hillary, Janet, Kathleen, Sheila, dan

aGenda SMKN 7 Bandung Present

“IRON MAN” I’m Ready For UN Man Try Out Tingkat SMP/Sederajat Se-Bandung Raya Minggu, 2 Maret 2014 Pendaftaran : Rp 10.000/orangg (Sudah Termasuk ATK) Contact Person: Anggita 089676185211, Candra 085722383280, Fina 089655206252 More Information: @smkn7bdg, @osiskimia7, http://smkn7bandung.sch.id ****

Pameran Kelas Inspirasi Bandung 1-9 Maret 2014 Museum Konperensi Asia Afrika, Jalan Asia Afrika No. 56 Bandung. Kegiatan ini merupakan rangkaian program Hari Inspirasi yang telah dilaksanakan pada 19 Februari 2014 lalu. Selain memamerkan hasil dokumentasi foto dan video, pameran ini juga mengadakan kelas-kelas yang diselenggarakan untuk siswa SMA, di antaranya ”Kelas Public Speaking” dan “Kelas Menulis”. “Kelas Public Speaking” Kamis, 6 Maret 2014 pukul 13.00 - 15.00 Pemateri: DJ Arie (pendiri DJ Arie Broadcasting School dan Inspirator Kelas Inspirasi Bandung

REN hijabers sekarang sedang bergema di mana-mana. Nggak jarang kemunculannya dibarengi juga dengan kehadiran label pakaian baru di ranah busana Muslim. Kayak yang dilakukan Risa Kariska nih, sejak akhir tahun 2011 lalu, mojang asal Cianjur ini enjoy berbisnis di sela-sela kesibukan kuliah dan memotret. Kalau kamu pencinta fashion hijab tentu tahu dong dengan nama Femme Outfit? Yap, label dengan khas warna-warna sweet ini bahkan udah go international ketika umurnya baru setahun! ”Alhamdulillah sudah berkerja sama juga dengan Singapura untuk memasarkan produk Femme Outfit. Pesanan dari luar juga biasanya datang dari Malaysia, Singapura, Australia, Belanda, Amerika, Afrika Selatan, Prancis, Inggris, Brunei, Filipina, Bangladesh, Qatar, dan lain-lain. Kalau ditanya gimana ceritanya, ini karena kebaikan Allah. Siapa sih yang bisa menggerakkan hati orang-orang di luar negeri itu? Yang membuat mereka ingin membeli tak lain dan tak bukan karena kebaikan Allah,” ujar Risa bersemangat. Ketika banyak orang yang menganggap bahwa usaha harus memakai modal besar, Risa jus-

T

tru memulainya dengan modal tekad, niat, keuletan, dan keberanian. Ia merintis mulai dari nol, berusaha sendiri, dan dengan keberanian diri. Bahkan ia pun sama sekali tidak melibatkan kedua orangtuanya lho. Semua dilakukan secara mandiri dengan membaurkan keahliannya di bidang desain, fashion, fotografi, sampai sudah memiliki offline store, bisa menggelar fashion show, dan exhibition. ”Profesi papa sebagai guru, kalau mama ibu rumah tangga. Jadi enggak ada darah desainer sebenernya. Hehehe. Risa baru mengaku pada orangtua kalau memiliki bisnis itu saat Risa melakukan fashion show perdana pada Juni 2012 lalu. Orangtua sempat heran kok anaknya tahu-tahu sudah bikin fashion show aja,” tutur cewek kelahiran 13 Agustus 1989 ini sembari tersenyum. Sekarang ia sangat bersyukur karena usahanya didukung penuh oleh orangtua. Meskipun bidang ini terbilang kurang nyambung dengan jurusan yang diambilnya di bangku kuliah, cewek yang pernah gawe sebagai desainer grafis, fotografer, dan konsultan desain ini tetap enjoy menjalaninya. Apalagi dengan usia bisnis pertamanya yang masih terbilang muda, ia cukup mampu bersaing hingga mampu menembus pangsa internasional. ”Awalnya sih keluarga agak sedikit khawatir. Apalagi saat itu status Risa masih mahasiswa

lainnya. Tetapi enggak semua dari mereka punya kepribadian menyenangkan. Pat dan Isabel yang terbiasa dilayani sebelumnya, sekarang harus beradaptasi dengan lingkungan St. Clare yang memang diciptakan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Salah satu yang bikin mereka sebal adalah kebiasaan melayani murid-murid dari kelas atas. Disuruh mendidihkan air, membersihkan sepatu yang terkena lumpur, atau memanggang roti. Hih, kerjaan kayak gitu bukan tipe gadis O'Sullivan! Belum lagi konflik mereka dengan Mamzelle, guru bahasa Prancis yang sering kali kecewa dengan hasil pekerjaan mereka. Tetapi, si kembar ini pada dasarnya punya watak yang baik. Jadi, meski mereka harus mengalami hal-hal yang enggak menyenangkan di awal mereka masuk St. Clare, tetap saja good things come to those who work hard. Seru banget lah nyimak perjalanan mereka di St. Clare ini. Kamu akan ketagihan untuk membaca bukubuku berikutnya! *** tisha_belia@yahoo.com

aGenda #1) Informasi dan pendaftaran: Iyas 082115511014 “Kelas Menulis” Sabtu, 8 Maret 2014 pukul 13.00 -15.00 Pemateri: Gisantia Bestari (penulis buku Cinta Adisty, Backstreet Aja, The Real Us, dan Inspirator di Kelas Inspirasi Bandung #2) Informasi dan pendaftaran: Riska 083848872603 ****

“TEENAGE DEATH STAR” LIVE IN CONCERT Sabtu , 8 Maret 2014 di IFI Bandung Jalan Purnawarman 32 Bandung Open Gate 19.00 Tiket: Presale Ticket Rp 35.000 On the Spot Rp 50.000 Lokasi Penjualan Tiket: Omuniuum Bandung FFWD RECORDS Bandung UNKL 347 Bandung Tiket Online : BB PIN 29B8317F LINEID: ffwdrecords shop@ffwdrecords.com Phone: 08112263841

”Stuck kalau sudah berbenturan antara bagi waktu antara kuliah dengan bisnis. Sempat ingin menunda, tetapi semakin ingin menunda entah kenapa pintu kemudahan diberikan oleh Allah,”

“I don't do drugs. I am drugs.” ― Salvador Dalí

perhotelan. Bisnis Risa memang sedikit melenceng dari perkuliahan di kampus. Tetapi dengan memberikan pengertian, sedikit demi sedikit akhirnya orangtua mengerti dan mendukung bisnis yang Risa rintis,” ungkap Risa. Sebagai seorang entrepreneur, Risa pun pernah ngerasa jenuh di satu titik. Namun, hal itu nggak menghentikannya untuk selalu berinovasi dan kerap meluapkan ide-ide baru. ”Stuck kalau sudah berbenturan antara bagi waktu antara kuliah dengan bisnis. Sempat ingin menunda, tetapi semakin ingin menunda entah kenapa pintu kemudahan diberikan oleh Allah,” tutur alumnus Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung angkatan 2009 ini. Meskipun ini adalah bisnis pertamanya, Risa nggak asal-asalan dalam menjalaninya. Secara konsisten, dia terus ngembangin dan berinovasi. Akhirnya lewat usaha dan kerja keras, produk dari labelnya itu pun bisa bertebaran di berbagai benua dan banyak negara. ”Femme Outfit lahir dari passion Risa di bidang fotografi, desain dan fashion. Passion inilah yang menjadikan Risa nggak merasa terbebani, tapi justru sebagai hobi,” ujarnya. So, udah nemuin di mana passion kamu? Ayo kembangkan! Siapa tahu kiprahnya bisa mengglobal juga seperti Risa. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.