Epaper belia 26 november 2013

Page 1

19

SELASA (WAGE) 26 NOVEMBER 2013 22 MUHARAM 1435 H SURA 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: HANI

SETIAP saya bangun tidur, saya selalu menyapa "bonjour!" pada orangtua angkat di sini, lalu memberikan ciuman di pipi kanan (tradisi orang Belgia Selatan). Saya baru sadar kalau selama ini saya kurang

B

bersyukur dengan orangtua asli saya di Bandung, bahkan saat ibu saya memberikan kecupan di bandara, saya merasa malu, gengsi sebagai anak remaja. Sepertinya tidak pernah saya mengatakan ”Pagi, Mah, Pah!” saat saya berada di Bandung. Saya baru sadar kalau di Indonesia, ada orangtua yang sudah selama 17 tahun merawat saya dan betapa keluarga angkat di sini memperlakukan saya seperti anak kandungnya, rasanya mata saya baru benar-benar terbuka. Bersyukur atas segala pemberian Tuhan, angin, panasnya matahari walau hanya beberapa menit, dan bersyukur dengan adanya percakapan bersama teman. Hal-hal kecil seperti itu yang sepertinya tidak penting, tetapi sekarang saya sangat syukuri.

Guruku Sahabatku

P

UNYA sahabat yang selalu mau mengajari kita, selalu memberi kita semangat, serta mau memahami kita tentu sangat menyenangkan bukan? Di mana pun, kita akan selalu berusaha mencari sahabat yang akan membuat kita nyaman dalam menjalankan semua aktivitas kita. Mungkin di antara kalian semua, ada yang sudah memiliki sahabat yang sangat membantu di berbagai bidang. Namun, pernahkah terpikir oleh belia untuk menjadikan guru-guru kita sebagai sahabat? Bukankah seorang sahabat akan berusaha membantu sahabatnya manakala ia temui sahabatnya tengah kebingungan akan suatu hal? Dan guru kita pun melakukannya! Guru-guru kita di sekolah, senantiasa mengajari kita bab demi bab, materi demi materi yang sebelumnya tidak pernah kita pelajari dan pahami. Walaupun gaya mengajar dari setiap guru berbeda-beda, pada intinya, mereka berusaha ingin membuat kita paham dan mengerti akan materi baru yang sebelumnya tidak kita mengerti. Sahabat, bukan? Bukankah seorang sahabat akan tanpa pamrih, bahkan berani bergadang untuk membantu kita mengerjakan sesuatu hal? Dan guru kita pun melakukannya! Guru-guru akan lebih banyak menggunakan waktu dan pikirannya untuk membuat soal-soal yang bermutu manakala minggu ulangan umum tiba. Mereka pun acap kali bergadang untuk memeriksa setiap hasil dari kertas-kertas ujian kita dengan teliti, menghitung hasil penilaiannya, agar bisa mempertanggungjawabkan kepada orangtua kita. Sahabat, bukan? Dan bukankah seorang sahabat akan memarahi sahabatnya manakala ia menemukan sahabatnya tengah melakukan hal-hal yang melawan hukum? Perbuatan yang menyalahi aturan? Sang sahabat marah karena ia sayang pada sahabatnya hingga tak ingin sahabatnya tersebut terperosok dalam hal-hal yang negatif. Dan guru kita pun melakukannya! Guru kita akan memarahi kita manakala kita melanggar suatu aturan. Bahkan tidak sedikit pula guru yang langsung memberi kita hukuman, agar kita memiliki rasa jera untuk mengulangi lagi perbuatan negatif tersebut, yang kelak akan merugikan diri kita sendiri. Sahabat, bukan? Bahkan tidak sedikit pula guru-guru yang mau meluangkan waktunya untuk sekadar berbincang-bincang dengan kita, mencoba mendengarkan setiap aspirasi yang ingin kita sampaikan demi kemajuan dunia pendidikan, persis seperti seorang sahabat yang mendengarkan curahan hati sahabatnya. Maka, tidak berlebihan rasanya jika masih dengan penuh rasa hormat, kita menyebut guru-guru kita sebagai ”best friend”. Karena kenyataan telah membuktikan bahwa setiap guru-guru yang mengajari kita, walaupun pembawaannya berbeda-beda, dalam dirinya tetap terdapat jiwa sebagai ”best friend forever”…*** A Eka, kelas XII, SMAN 1 Rancaekek.

Quotes

-- Nelson Mandela

banyak anak sebaya dari dua negara berbeda untuk berbaur. Namun, dengan menjalani kegiatan-kegiatan tersebut bersama, akhirnya semua membaur. Nggak hanya kerja sama selama rangkaian acara, para peserta ISLAC 2013 dari Indonesia dan Singapura saling berbagi kisah dan inspirasi. Seperti yang dikatakan Mr Alan Lim, Assistant Director Ministry of Education Singapore, peserta ISLAC dari Singapura benar-benar terinspirasi oleh keramahan dan semangat yang selalu tercermin dari anak-anak Indonesia. Tentunya, para peserta dari Indonesia pun banyak belajar dari anakanak Singapura. Berbeda dengan ISLAC, AFS menawarkan program student exchange yang lebih menantang. Peserta student exchange ditempatkan di negara lain selama satu tahun penuh. AFS di Indonesia dikelola oleh lembaga bernama Bina Antarbudaya. Nah, kalau mau berangkat exchange dari AFS, nggak perlu menorehkan prestasi berskala nasional kok! Cukup menjalani beberapa tahap seleksi dan bersaing dengan ribuan pelajar se-Indonesia dan terpilih menjadi 10 besar terbaik. Hihihi sama saja, ya? Tentu saja, hanya yang terbaik dan siap mental yang akan mendapat kesempatan emas untuk merepresentasikan Indonesia di negeri orang. Sure that you’re one of them? Accept the challenge! Mulai persiapkan diri untuk student exchange tahun depan!*** hanifauziaramadhani@gmail.com

Berikut ini pengalaman teman kita yang pernah merasakan sendiri asiknya berinteraksi dengan orangorang yang berbeda kebangsaan. Apa sih yang mereka pelajari? Earlene Dianz Edelyna SMAN 7 Tangerang, Peserta ISLAC PROGRAM ini udah mengubah aku jadi punya banyak teman dan jadi lebih percaya diri. Selain itu aku juga belajar tentang team work yang baik. Setelah ikut ISLAC ini aku jadi percaya kalau persahabatan itu nggak memandang apa pun termasuk negara asal. Aku juga dapet pengalaman berharga buat masa depan.

Raymond Sombol Keow Canberra Secondary School Singapore, Peserta ISLAC

Go Abroad, ”I

beg young people to travel. Have your mind blown, eat interesting food, meet interesting people, have an adventure, be careful. You’re going to see everything differently.” Begitulah kata Henry Rollins, vokalis dari band legendaries Black Flag yang juga seorang traveler sejati. Memang benar, pergi meninggalkan tanah air tempat kita lahir dibesarkan memang akan membuat kita menjadi pribadi yang berbeda. Semua prasangka buruk nggak beralasan yang selama ini dimiliki tentang negara lain bakalan sirna ketika kita tinggal dan berkawan di sana serta mendalami makna perbedaan budaya alias intercultural understanding. Memiliki intercultural understanding tentunya sangat penting. Hal ini dimaknai betul dalam penggagasan AFS. Adinda Bunga Juwita, Koordinator

Indeks:

“Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.”

EGITULAH sepenggal kisah yang disampaikan oleh Michael Jaya Saputra, siswa SMAK 1 BPK Penabur yang tengah menjalani student exchange di Belgia Selatan. Student exchange alias pertukaran pelajar memang belakangan ini sudah enggak asing lagi di telinga kita, ya kan? Dari mulai ke negara tetangga di sekitaran Asia Tenggara, sampai jauh ke benua lain. Atau mungkin pernah bertemu siswa asing di sekolah yang sedang melakukan student exchange di Indonesia? Well, bagi sebagian orang mungkin ide pergi jauh ke negeri orang untuk tinggal dan belajar di sana selama beberapa waktu terdengar gila. Untuk apa sih kita meninggalkan rumah, sekolah, dan teman-teman yang selama ini sudah bikin nyaman? That’s it! Now, be ready to leave your comfort zone! Sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, sudah seharusnya kita punya wawasan global yang baik. Karena seiring dengan berkembangnya zaman, seluruh warga dunia semakin dengan mudahnya terhubung. Gimana caranya punya wawasan global kalau mencicipi pengalaman tinggal di negeri orang saja nggak berani? Percayalah, mengalaminya sendiri jauh lebih baik dari pada sekadar membacanya di buku atau melihatnya di televisi dan internet. Program buat pelajar Indonesia untuk melakukan student exchange sebenarnya banyak. Tapi, ada dua program yang akan Belia bahas kali ini, yaitu ISLAC dan AFS. ISLAC alias Indonesia-Singapore Leaders Adventure Camp 2013 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud) baru saja selesai dilaksanakan. Jumat (22/11/2013) lalu, pergelaran berbasis student exchange ini ditutup dengan meriah sekaligus mengharukan di Bumi Perkemahan Cikole, Lembang. Sudah tujuh tahun berturut-turut ISLAC digelar secara bergantian di Indonesia dan Singapura. ISLAC selalu diikuti oleh pelajar-pelajar bertalenta dari kedua negara. Peserta ISLAC bukanlah hasil seleksi khusus. Kalau peserta dari Indonesia, mereka adalah para siswa yang pernah menjuarai kompetisi nasional macam FLS2N atau O2SN, atau siswa yang menunjukkan jiwa kepemimpinannya di sekolah. ISLAC diselenggarakan selama lima hari dengan berbagai macam kegiatan, dari mulai kunjungan ke museum, outbond, hingga art workshop. Pada awalnya, memang nggak mudah membuat

Sending Bina Antarbudaya Chapter Bandung bercerita, AFS didirikan setelah perang dunia kedua. Para pendirinya ogah di masa depan terjadi lagi perang antarnegara-negara di dunia akibat saling tidak memahami. Oleh karena itu, digagaslah program student exchange agar pelajar sebagai calon pemimpin masa depan dapat memahami dunia luar dengan lebih baik dan kelak mampu memimpin dengan berlandaskan perdamaian. Ibu Arfah Laidiah Razik selaku Kepala Seksi Peserta Didik Kemendikbud juga mengamini gagasan tersebut. Menurut dia, hal tersebut pula yang menyebabkan Kemendikbud menyelenggarakan gelaran semacam ISLAC.***

21> Aksi

SMPN 11 Bandung

- ”Science Film Festival Indonesia 2013” - Lomba dan Workshop Perkusi SMAN 22 Bandung

- Speaker First Farewell Party - Maternal Disaster Showcase #1

Michael Jaya Saputra SMAK 1 BPK Penabur, Peserta AFS MENGIKUTI exchange program merupakan keputusan terbaik yang pernah saya buat. Menjadi exchange student merupakan hal yang tepat, bukan hanya untuk mengenali kebudayaan orang lain, terlebih untuk lebih mengerti diri sendiri. Menurut saya, itu yang terpenting sebelum saya bisa memahami orang lain. Saya belajar, memahami, dan mengerti siapa, bagaimana, dan apa yang mau saya lakukan ke depannya.*** hanifauziaramadhani@gmail.com

hanifauziaramadhani@gmail.com

20> Skul: 21> MusicTerritory:

PROGRAM ini membuat saya lebih percaya diri karena di sini saya dipaksa untuk keluar dari comfort zone dan berani berinteraksi dengan orang yang baru saya kenal. Saya juga jadi sadar kalau saya ternyata mampu cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan orang-orang baru. Dari ISLAC saya mendapat temanteman baru dan tentunya banyak hal yang nggak bisa terlupakan, salah satunya makanan Indonesia. Saya suka makanan Indonesia!

22> Review:

22>Chat: Ipang


20

SELASA (WAGE) 26 NOVEMBER 2013 22 MUHARAM 1435 H SURA 1947 FOTO: HANIFA

SMPN 11 Bandung

Sekolah Sehat, Prestasi Meningkat ULUKAN sekolah sehat memang nggak usah diragukan lagi. Sekolah yang beralamat di Jalan HSamsudin, Bandung ini bahkan pernah raih juara umum dalam kategori tersebut di tingkat kota dan jadi Sekolah Adiwiyata Nasional 2012. Dengan diakui sebagai sekolah sehat, nggak jarang sekolah lain turut menyambangi SMPN 11 yang dijadikan sebagai percontohan dan panutan. ”Sebagai sekolah peraih adiwiyata, prestasi di bidang lingkungan memang menonjol. Kami juara UKS tingkat Kota Bandung dan juara 2 di tingkat provinsi. Nah kami pertahankan sekuat tenaga agar lingkungan sekolah selalu sehat dan bersih, misalnya pemilahan sampah. Semoga bisa lebih tingkatkan lagi dari sebelumnya yang sudah bersih,” ujar Pak Edi Hasanudin selaku

J

Ria Putri Primadanti, IX-8 SEJAK kelas VII, Ria udah masuk KIR dan bikin proyek solusi bernama Jamban BSJ (bersih, sehat, jujur) yang merupakan toilet khusus siswa cewek yang sedang haid. Dengan tujuan agar kebersihan terjaga, di sana udah disediakan pembalut, pakaian dalam, dan tempat sampah khusus. So, nggak heran kalau program toilet sehatnya ini bikin Ria lolos Change Maker 2011 serta jadi juara 3 duta sanitasi se-Jabar. Ia pun pernah diundang tayangan TV Kick Andy. Nggak hanya itu, Ria bahkan sempat ikut kompetisi bidang lingkungan hidup untuk menuju ke Finlandia. Cewek yang bercita-cita jadi dokter kandungan ini berharap konsep BSJ bisa diadopsi di seluruh sekolah dan instansi se-Indonesia. Keren!

Cebel

Rahli Dzulfikar, IX-8 SEJAK terlibat di OSIS dan jadi ketuanya, Rahli punya banyak pengalaman seperti kebersamaan, mandiri, dan pengetahuan agama yang bertambah. Program unggulan yg ditawarinnya saat itu adalah SARA a.k.a Sekolah Akan Sadar Anak. Intinya sih Rahli nggak ingin ada bully antar siswa, saling ejek, siswa merokok, hingga terlibat geng. Selain di sekolah, ia juga aktif berkegiatan di luar sekolah seperti jadi gitaris dalam sebuah band. Cowok yang demen dengan musik Noah ini bangga banget dengan lagu-lagu Indonesia lho.***

Cobel

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

pembina OSIS. Kegiatan pun merambah ke aktivitas lainnya kayak workshop penanaman tanaman obat, kampanye udara bersih tanpa rokok, GSPS (gerakan sapu pilah sampah), pepeling (pelajar peduli lingkungan), hingga Jumat Bersih. Nggak hanya oleh siswa, program jumsih juga dilaksanakan guru dengan turut dibantu petugas sekolah. Untuk aktivitas di luar sekolah, siswa juga pernah laksanain penanaman bibit pohon di pot-pot sekitar Jalan Asia Afrika, Wow cool! Bicara tentang kepedulian terhadap lingkungan, semua itu tentu nggak lepas dari nilai kedisiplinan. SMPN 11 memang menerapkan kedisiplinan untuk ngedorong para pelajar unggul berprestasi, inovatif, mandiri, dan berakhlak mulia. Berbagai aturan seperti budayakan 3S (senyum, sapa, salam), berjabat tangan dengan guru, salat Zuhur berjemaah, sampai pembacaan asmaul husna menjelang belajar. Urusan seragam pun demikian, contohnya aja sepatu. Kalau ada siswa yang ketahuan pakai sepatu yang nggak sesuai aturan, siap-siapa nyeker sepanjang hari! Hihihi. Nanti baru boleh diambil ketika pulang sekolah. Para orang tua juga mendukung karena kadang kalau di rumah susah dibilangin,” tambah Pak Edi. Untuk ningkatin kompetensi yang dimiliki siswa, mulai tahun ini SMPN 11 nggak hanya punya kelas reguler, tapi juga kelas prestasi dan billingual lho. Seru banget! Nah kalau urusan ekskul sih SMPN 11 punya segudang. Sebanyak 19 kegiatan dengan beragam bidang bisa dipilih siswa kayak Pramuka, Paskhara, PMR, English club, degung, robotik, band, entrepreneur, dancer, elevions, karate, taekwondo, futsal, serta GSB yang merupakan turunan dari KIR.

”Selain aktif kegiatan, pertahankan prestasi, dan concern di bidang lingkungan, kami juga bikin bakti sosial barengan panti-panti asuhan,” kata Rahli dari kelas IX-8. Hmm...pantas saja semakin waktu bertambah, semakin meningkat juga prestasi sekolah. Soalnya dari bikin lingkungan sehat, disiplin tinggi, sampai sosial pun dijalanin secara beriringan. Great! *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Nongkrong Asyik di Saung S

UASANA lingkungan sekolah yang asri dan nyaman nggak hanya bikin betah belajar, tapi juga saat nongkrong barengan teman-teman. Nah kalo di SMPN 11, anak-anaknya demen nongkrong di saung! Saung yang terletak di seberang ruang tata usaha ini kerap jadi tujuan para siswa untuk kumpul, istirahat, atau sekadar ngadem sambil ngeceng. Hehehe. Berbagai tumbuhan dan pepohonan di sekitarnya pun bikin spot ini jadi makin favorit. Apalagi kalau angin semilir ikut numpang lewat, wah makin betah aja. Selain di saung, kawasan nongkrong barudak SMP 11 juga berada di orange—pelataran depan sekolah yang memanjang berwarna jingga. siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Suara K Hati Pelajar

amu udah nerapin pakai iket dan karembong belum terkait imbauan program Rebo Nyunda? Apa opini kamu tentang program ini? Sok kirimin opini Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (29/11/13) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

Tassya Manuella-9B/32, SMP BPK Penabur Holis

Triesha Syifahati, SMP Negeri 7 Bandung

LANGKAH yang akan saya lakukan untuk mendukung program hemat energi adalah dengan mematikan lampu setelah selesai dipakai, mematikan TV jika tidak ada yang menonton, mematikan komputer jika tidak sedang digunakan, dll. Saya akan memulai semuanya itu dari diri saya sendiri dahulu, dengan begitu saya dapat memberi contoh kepada orang-orang di sekitar saya untuk hemat energi.

UNTUK mendukung kegiatan hemat energi, kegiatankegiatan yang saya lakukan sih sederhana banget. Contohnya, saya selalu mematikan lampu-lampu di rumah yang enggak kepakai. Saya juga nyempetin buat unplug kabel TV setiap sebelum tidur. Setiap berangkat dan pulang sekolah pakai angkot juga termasuk menghemat energi. Terus, karena saya pengguna BB, saya ngerti banget masalah baterai yang gampang abis. Jadi biar gak rajin nge-charge, saya sih, sebelum tidur dan saat sekolah, radio connection-nya dimatiin.

Muhammad Hoerul Ihsan, VIII-B, SMP Al-Ma’soem. LISTRIK merupakan nyawa setiap rumah. Tanpanya, mampu melumpuhkan aktivitas kita. Contoh listrik paling sederhana adalah lampu.Parahnya, banyak rumah tangga yang menyalakan lampu pada siang hari. Inilah tugas para arsitek untuk membangun rumah hemat energi. Seperti mengganti atap dengan genteng kaca, memperbanyak ventilasi, memperbesar jendela, memperbanyak pintu kaca, dan memberikan sentuhan alam berupa tanaman rambat pada dinding. Dengan begitu, rumah menjadi terang dan sejuk, sehingga kita dapat mengucapkan: sayonara AC!

Resti Pujianti Gustina, SMAN 1 Banjaran PROGRAM hemat energi yang bisa aku lakuin, ya dengan mengurangi pemakaian listrik, seperti ga nonton televisi terlalu lama, pemakaian air yang ga berlebihan, terus pake HP juga seperlunya aja. Biar awet batre jadi ga harus sering cas.

Sarah Amalia, SMP Taruna Bakti SATU hal yang saya melakukan untuk merawat lingkungan adalah menghemat listrik. Saat saya di rumah, saya

Hemat Energi selalu mematikan listrik yang tidak terlalu dibutuhkan. Contohnya adalah saat salah satu anggota dari keluarga saya, ibu maupun bapak, menyalakan 2 lampu di satu kamar yang sama, maka saya akan bilang ”Ibu/bapak, itu boros energi. Sebaiknya dimatikan salah satu,” dan saya matikan salah satu lampunya. Ini salah satu cara saya merawat lingkungan saya.

Septian Budiman, SMAK 3 BPK Penabur Bandung HEMAT Energi? kalau langkah yang saya ambil sih ya paling pakai lampu seperlunya dan jarang nonton TV, paling kalo pemborosan yang saya lakukan ya karena pakai BB, sama main komputer, tapi selebihnya saya pakai sewajarnya.

Charlene Mariscal/VIIIA/SMPK 5 BPK PENABUR DI keluarga saya untuk menghemat energi caranya adalah jika pada siang hari kami mematikan lampu yang tidak diperlukan. Kami juga mematikan keran air jika ember yang diisi sudah penuh agar air tidak terbuang percuma. Di depan rumah kami pun kami membuat biopori untuk membuang sampah organik ke sana agar mengundang cacing yang menyuburkan tanah.***

Tapi Buka Dulu Topengmu* Kudapat melintas bumi Kudapat merajai hari Kudapat melukis langit Kudapat buatmu berseri*

T

OPENG monyet dapat melakukan apa saja. Ia bisa pergi ke pasar, beribadah, menjadi rock star, bersepeda, bahkan menyembunyikan wajahnya di balik kepala boneka manusia. Tetapi si monyet tak pernah bebas. Selalu ada rantai besi di lehernya, tertambat di tangan seorang pawang. Pawang memegang kendali. Menarik, mengulur, dan mengentak rantai yang kadang berkarat kapan pun ia mau. Saya selalu bertanya-tanya, pernahkah si monyet tercekik? Tidakkah lehernya lecet tergores rantai? Saya lalu jadi tidak menyukai topeng monyet, terutama setelah tahu para monyet dicuri dari habitat mereka, kemudian dilatih tanpa belas. Biasanya atraksi topeng monyet diiringi alat musik semacam gamelan. Nada-

nadanya selalu mengambang secara magis, konstan, dan monoton. Kesan mengerikan menjadi lebih kuat. Maka saya tak pernah mau mampir menonton topeng monyet. Hingga pada suatu hari, ketika kebetulan sedang lewat, dari dalam angkot saya melihat monyet dan pawang topeng monyet sedang mengaso. Sang pawang duduk bersila dan si monyet duduk di sebelahnya. Tuntutan panggung yang biasanya mengusung mereka kendur. Pawang tak lagi terlihat

seperti penguasa, dan si monyet tak lagi terlihat seperti yang terjajah. Mereka duduk bersisian berbagi kelelahan. Sesaat kemudian si pawang mengeluarkan sepotong roti lalu membelahnya sama besar. Ia dan Si Monyet makan bersama seperti sahabat. Angkot saya melaju, tetapi saya masih berusaha memperhatikan interaksi si monyet dan pawangnya. Tahu-tahu ada pemikiran yang berbeda di kepala saya. Bagi si pawang, monyet itu bahkan tak seperti binatang peliharaan. Saya teringat pada anjing kesayangan saya di rumah, masih ada jarak tuan-majikan yang tegas di antara kami. Sementara si monyet dan si pawang adalah teman, mereka bekerja sama layaknya satu tim. Mungkin karena hidup begitu keras bagi mereka, atraksi topeng monyet dan segala kontroversinya adalah satu-satunya cara bertahan hidup yang mereka betul-betul kenal. Saya tidak membawa kamera untuk memotret interaksi itu. Namun kepala saya selamanya merekam dan menyimpannya. Tapi buka dulu topengmu,

buka dulu topengmu Biar kulihat warnamu, kan kulihat warnamu* Namanya topeng monyet. Topeng selalu menyembunyikan sesuatu, maka kita tak sungguh tahu apa yang tersembunyi di baliknya. Di antara asumsi dan penghakiman, ada jurang pemisah yang mungkin gagal kita lompati.

*dicuplik dari lagu Topeng – Peterpan (sekarang Noah) Sundea, yakin bahwa kursi dan meja bisa merasa sedih. Tulisannya dapat dinikmati di http://salamatahari.com


21

SELASA (WAGE) 26 NOVEMBER 2013 22 MUHARAM 1435 H SURA 1947

It’s Time to Give!

Lomba dan Workshop Perkusi SMAN 22 Bandung

perkusi yang berbakat loh! Lomba ini berhasil membuktikannya. Persaingan pun sangat ketat karena masing-masing tim punya ciri khas yang menjadi nilai plus. Tapi lomba tetaplah lomba. Pada akhirnya, DFXpercussion dari SMAN 25 Bandung menjadi juara pertamanya. Sevenpercussion dari SMAN 7 Bandung dan Ciervo Percussion dari SMAN 26 menduduki posisi kedua dan ketiga. Setelah lomba selesai, workshop dilaksanakan di Aula SMAN 22 Bandung. Konsep workshopnya cukup seru. Materi yang diberikan adalah seputar Latin dan African Percussion. Peserta diajak mengerti konsep dasar perkusi. Well, pada dasarnya sih perkusi itu ‘tatalu’ alias memukul-mukul. Tapi, nggak sembarangan dong. Kalau kata Revito, ketua pelaksana acara ini, perkusi adalah memukul-mukul dengan terkonsep. Cool! Lomba dan workshop ini juga diselenggarakan Percutwo sebagai pre event dari gelaran ulang tahun ekskul kece yang satu ini. Selama ini, gelaran ulang tahun Percutwo selalu biasa-biasa saja. Berkat tantangan dari para alumni, anggota aktif Percutwo bertekad menyelenggarakan peringatan ulang tahun yang luar biasa. Di tengah-tengah kesibukan sekolah, mereka menyempatkan diri menggarap pre event dan big eventnya. Kabarnya sih, Desember nanti Percutwo bakal menggelar pertunjukan yang spektakuler! Wah, diantos!***

Speaker First Farewell Party ”End/Rebirth”

FOTO: HANI

S

MAN 22 Bandung punya satu ekskul yang keren banget dan udah melanglang buana. Bahkan, beberapa anggotanya pernah mejeng di ajang Indonesia Mencari Bakat yang digelar salah satu televisi swasta. Yep! Apa lagi kalau bukan Percussion of Twenty Two alias Percutwo? Ekskul perkusi ini memang nggak pernah berhenti menorah prestasi dan mengharumkan nama SMAN 22 Bandung. Selain karena dilatih dengan baik dan anak-anaknya yang memang passionate, prestasi Percutwo ditorehkan karena ciri khasnya yang selalu memadukan musik tradisional dan modern. Nah, setelah sekian lama ini Percutwo banyak menerima prestasi, penghargaan, dan pujian dari mana-mana, kini gilirannya untuk memberi sesuatu pada orang lain! Pada Mingu (24/11/2013) lalu, di SMAN 22 Bandung digelar lomba dan workshop perkusi bagi siswa SMA se-Bandung. Percutwo mebuktikan bahwa mereka juga bisa memberi wadah pada orang-orang di luar sana untuk mendalami dunia perkusi. Karena pada kenyataannya, ekskul perkusi belum menjadi primadona di sebagian besar sekolah di Bandung. Oleh karena itu, lomba perkusi bisa dibilang masih jarang. Makanya, Percutwo sengaja menggelar lomba ini. Lomba perkusi yang digelar Percutwo tersebut diikuti oleh 10 peserta dari berbagai SMA negeri dan swasta di Bandung. Lomba yang sangat seru ini berlangsung sejak pagi hingga siang hari. Wah, ternyata banyak tim

L

FOTO: HANIFA

Maternal Disaster Showcase #1

Dead in the Dirt Mampir ke Bandung!

”Science Film Festival Indonesia 2013”

S

ABTU (23/11/2013) lalu, Be Mall diramaikan oleh barudak Bandung berbaju hitam. Ternyata, lantai UG mal satu itu disulap menjadi panggung Maternal Disaster Showcase yang pertama. Bocoran nih, ke depannya event serupa bakal digelar berkala. Tentu saja, sebagai event perdana, panitia menyuguhkan line up yang nggak tanggung-tanggung. ALICE, Deadly Weapon, Kontrasosial, Matiasu, New Years Party Terror, dan Wicked Suffer tampil gahar di siang hingga sore itu. Nggak hanya bandband cadas lokal tersebut yang tampil, Maternal Disaster Showcase #1 juga memboyong Dead in the Dirt yang kebetulan sedang melakukan tur Asia Tenggara. Maternal Disaster Showcase #1 bukanlah panggung pertama band vegan straightedge grindcore asal negeri Paman Sam ini. Sebelum Bandung, trio Blake Connally, Hank Pratt, dan Bo Orr sempat menyambangi Medan, Pekanbaru, dan Jakarta. Beruntunglah Dead in the Dirt sempat mampir ke Bandung sebelum panggung mereka berikutnya di Filipina. Berkat suksesnya gelaran ini, dapat diprediksi bahwa Maternal Disaster Showcase bakal menjadi salah satu gig yang ditunggu-tunggu di Bandung. Mari kita buktikan di gelaran keduanya, 21 Desember mendatang. Pssst… Kabarnya bakal tampil band side project dari personil Wormrot dan I Am David Sparkle! Can’t wait!***

Sustainable Energy for All

B

Pelaksanaan SSF 2013 kali ini juga jadi pre event pertama dari komunitas Earth Hour. ”Fokus utama kali ini tentang energi. SSF ini juga dalam rangka sosialisasi pelaksanaan kampanye Earth Hour bulan Maret 2014,” tutur Dwi Widya sebagai Sekretaris Earth Hour Bandung. Selain Bandung, SSF 2013 juga turut ditayangkan di 20 kota lainnya se-Indonesia sepanjang bulan November. Ada Aceh, Ambon, Bogor, Jakarta, Jayapura, Makassar, Medan, Malang, Palembang, Palu, Pontianak, Soe, Solo, hingga Yogyakarta. Film-film yang ditampilkan di sini merupakan karya sineas dari berbagai negara, termasuk Indonesia! Yap, film ”Petualangan Bayu dan Elektra: Menyalakan Kota” sendiri dibuat oleh komunitas di Bandung. Keren ya! ”Harapannya semoga mereka yang udah nonton bisa ngerti dan ngasih tahu ke temennya yang lain. Di sini mereka dapat ilmu dan pengalaman,” ujar Dwi. ”Semoga kesadaran juga udah tumbuh, misalnya nggak buang sampah sembarangan karena udah tahu akibatnya apa. Terus, kurangi juga bawa botol minuman kemasan. Seenggaknya ada aksi nyata yang udah dilakukan,” sambung Bona. Salam bijak energi! *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Kakek

FOTO: DOK. EARTH HOUR BANDUNG

N

AMAKU Laura. Aku mempunyai seorang kakek yang sangat mengagumkan, dia hebat, dia ramah, dan dia sangat baik. Menurutku tak ada yang bisa seperti dia karena kakekku sangat spesial. Seminggu ini kakekku menginap di rumahku karena akhir-akhir ini kakek batuk keras, kondisinya memang tak begitu buruk, tetapi aku suka sedih melihatnya. Kakekku orang yang kuat dan tangguh meski usianya sudah menginjak 77 tahun. Dia lebih suka mengurus keperluannya sendiri daripada meminta bantuan orang lain. Kakek selalu bilang padaku, ”Jangan suka merepotkan orang lain.” Dan sampai sekarang aku selalu ingat perkataan itu. ”Hmm, jam tangannya rusak lagi. Padahal kan udah diservis dua kali, tapi tetep aja ngadat lagi!” Aku menaruh tasku di kursi lalu merebahkan tubuhku. Aku beranjak dari kasur. Tiba-tiba seperti ada seseo-

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

FOTO: DOK. MATERNAL DISASTER

hanifauziaramadhani@gmail.com

ANYAK banget film nonkomersil tentang edukasi sosial, lingkungan, dan budaya yang sayang banget dilewatkan. Lewat ”Science Film Festival (SSF) 2013” yang diselenggarakan atas kerja sama Earth Hour Bandung, Goethe Institut, dan WWF Indonesia, film-film tersebut jadi bisa ditonton. Dibikin selama dua hari pada Kamis-Jumat (21-22/11/2013) di Aula BPLHD Kota Bandung, Jalan Naripan, dan Museum Konferensi Asia Afrika, Jalan Asia Afrika, Bandung, event ini nunjukkin kalau iptek merupakan hal yang menyenangkan! Selain terbuka untuk pelajar SD dan SMP, event ini juga turut dihadiri peserta umum dengan target utama berusia 9-14 tahun. Total sih ada sekitar 200 orang penonton yang datang selama digelarnya acara. Setiap dua jam, film-film bertemakan lingkungan dan energi ditayangkan dengan nilai yang sarat pengetahuan. Di sini pun kita bisa tahu tentang sumber energi alternatif seperti tenaga matahari yang dimanfaatin sebagai bahan bakar di pelosok India. So, nggak perlu lagi deh yang namanya kayu bakar yang kerap bikin kepulan asap. ”SSF kali ini udah tahun ketiga dan mengambil tema tentang energi. Kalau tahun sebelumnya tentang sampah dan air. Antusiasme anak-anak semangat banget dan aktif. Kebanyakan film tentang iptek kan bikin bosan, tapi di sini dibuat fun. Apalagi ditambah ada eksperimen,” ujar Bona sebagai ketua acara. Eksperimen sederhana yang dilakukan memang bikin menarik. Setelah film diputar, para penonton bisa ikutan melakukan eksperimen yang berhubungan dengan film tersebut. Misalnya tentang energi angin lewat memindahkan koin ke piring tanpa dipegang, memindahkan bola memakai sedotan, hingga tentang energi bunyi dan gesek lewat permainan membuat suara ayam dari gelas.

Cuaca di luar yang dingin justru malah berkebalikan dengan suasana di venue yang hareudang bin panas! Ketika lagu ”Tak Apa yang Kau Pinta” dikumandangkan, bisa dibilang kalau hampir semua orang kompakan nyanyi bareng. Kayaknya sih lagu ini memang ditungguin banget. Sing along juga terus berlanjut hingga lagu-lagu berikutnya, termasuk ”Dunia Milik Kita”. Epic! ”Semoga ini jadi pembaruan bagi kita semua. Kenapa Speaker First bubar? Hayang weh da teu aya nanaon. Maklum band pegawai ayeuna mah,” ujar Attir, sang vokalis, sambil tertawa. Penampilan dari band berusia sepuluh tahun ini memang terasa akrab dan personal. Berbagai celetukan dan candaan kayak udah jadi santapan wajib malam itu. Semua bebas bergerak, bernyanyi, dan bergembira bersama sampai nggak terasa waktu selama dua jam udah terlewati. Dengan warna rock n roll yang kental meramaikan sepanjang acara, event ini betul-betul jadi pesta perpisahan yang nggak bakal bisa dilupain para Speaker People. ***

AMA enggak kedengeran, Speaker First kembali bikin gigs dengan ngajakin semua Speaker People (fans Speaker First) berpesta. Namun, sayangnya ini adalah gelaran terakhir mereka setelah mutusin untuk bubar pada akhir Oktober silam. Diadakan di Maja House, Jalan Sersan Bajuri, Bandung, pada Minggu, (24/11/2013), puluhan Speaker People udah memadati venue sejak bakda magrib. Acara yang dikasih nama ”Speaker First Farewell Party: End/Rebirth” ini pun digelar secara gratis. Pokoknya beneran jadi ajang seseruan bareng band idola deh! Hujan yang sempat menghampiri rupanya enggak menyurutkan niat penonton untuk terus berdatangan. Setelah acara dimulai jam 8 malam, kumpulan orang semakin banyak memenuhi tempat. Nyaris nggak ada space kosong karena semua orang menyergap mendekati panggung. Mereka yang udah nungguin sejak lama ini pun langsung larut dalam gegap gempita. Nggak perlu waktu lama, deretan hits digulirkan dengan energi dahsyat yang nggak ada tandingannya oleh band yang punya album ”Whatever You Say” (2004), ”Dunia Milik Kita” (2009), dan minialbum ”Muda dan Berani” (2011) tersebut.

hanifauziaramadhani@gmail.com

Sedang Salah

B

AGAIMANAKAH perasaan kita, ketika teman kita terlambat datang saat janjian di suatu tempat? Jika teman kita memberikan alasan yang masuk akal dan hanya terlambat sekitar 5-10 menit, besar kemungkinan kita akan memaafkannya. Tetapi, bagaimana jika hal tersebut terjadi berulang kali? Dan bagaimana jika ”ngaret”-nya sampai 30 menit? Apa yang akan kita lakukan jika dihadapkan pada situasi seperti itu? Karena pada sebagian orang, sabar itu bukanlah sifat, tetapi lebih merupakan sikap. Ketika kita telah bosan dengan teman kita yang suka ”ngaret”, masihkah ada kata maaf untuk mereka? Mungkin, dalam keadaan seperti itu kita akan mengatakan pada teman kita sebaris kalimat yang biasa kita dengar, bahwa jika kata maaf itu memiliki arti, mungkin penjara akan kosong. Kesalahan, memang sewajarnya pernah dilakukan oleh seorang manusia. Karena pada hakikatnya kita bukanlah makhluk sempurna, meski itu bukan alasan untuk berbuat

rang yang memperhatikanku sejak tadi dan beranjak pergi. Entah itu siapa. Aku menutup pintu dan kembali ke kasur. Dua hari berlalu. Aku duduk sambil membaca majalah kesukaanku. Tapi ada yang janggal, bunda dari tadi mondar-mandir dengan muka yang sangat cemas. ”La, kamu lihat kakek gak?” Bunda menghampiriku. ”Engga tuh,” kataku cuek. Aku mengambil sepotong kue di piring. ”Hmm.” Bunda menarik napas panjang. ”Ke mana ya kakek?” Bunda kelihatan cemas. ”Memangnya kakek gak bilang sama bunda mau pergi ke mana?” Aku mulai serius. Bunda menggeleng, wajahnya masih penuh kekhawatiran. Sudah sore, hampir pukul 5, tetapi kakek belum kem-

S E L A N C A R salah. Marah dan kesal adalah suatu sikap yang normal. Jika kita tidak pernah sekalipun merasa kesal pada teman kita, ada dua kemungkinan utama. Pertama, kita memiliki sifat sabar yang luar biasa. Kedua, orang menyebalkan itu adalah diri kita sendiri. Terkadang, sulit memberikan kata maaf ketika menghadapi teman yang melakukan kesalahan yang menurut kita sudah keterlaluan. Mungkin kita memang akan memaafkannya, tetapi akankah kita melupakan kesalahannya? Siapkah kita untuk tidak mengungkitungkit kesalahannya yang lalu jika nanti ia melakukan kesalahan lagi? Lagi pula, mencari orang yang sepenuhnya salah itu sangat sulit. Tapi, orang yang sedang salah itu mungkin sering kita temui. Kita tidak dapat membenci seseorang karena kesalahannya. Ia hanya tidak tahu bahwa ia sedang melakukan kesalahan. Tugas kitalah sebagai sesama manusia untuk memberitahu dan mengingatkannya dengan cara yang baik. Sejujurnya, penulis pernah memiliki seorang

bali juga. Ayah sudah berusaha mencari sejak pukul 4 sampai sekarang tetap saja tidak ketemu. Bunda? Jangan ditanya, bunda sampai menelefon polisi untuk mencari kakek. Kringgg, suara telefon berbunyi. Bunda berlari kecil lalu mengangkat telefon. Tiba-tiba wajah bunda berubah dari asalnya pucat menjadi semakin pucat. Tanganku langsung dingin, jangan-jangan. Bunda menutup telefon, matanya membulat. ”La, kakekmu La,” kata bunda terbata-bata. ”Kenapa bapak?” Ayah yang baru datang kaget melihat bunda. ”Bapak koma, sekarang di rumah sakit. Tadi polisi telefon ke rumah katanya bapak pingsan pas lagi di taksi.” Wajah bunda pucat sekali. Seketika itu juga kami bertiga langsung menuju rumah sakit untuk melihat kondisi

teman yang bagi penulis segala tingkah lakunya sangat menjengkelkan. Bahkan, sebagian besar teman sekelas penulis rata-rata merasakan hal yang sama. Apa pun yang ia lakukan selalu saja terasa salah. Tetapi, akhirnya penulis sadar bahwa tidak selamanya ia salah. Ada waktu-waktu di mana ia menjadi seseorang yang menyenangkan. Tidak mungkin seseorang selalu melakukan kesalahan sepanjang hidupnya. Pada awalnya memang sulit membangun kepercayaan padanya. Kami sama-sama melakukan koreksi diri untuk memperbaiki diri. Tidak mudah memang. Tetapi penulis yakin, perlahan namun pasti ia akan menjadi orang yang lebih baik. Jika teman belia memiliki seorang teman yang segala perilakunya selalu saja terasa salah, penulis sarankan untuk jangan membencinya selamanya. Karena ia tidak salah selamanya. Ia juga pernah berbuat baik. Karena ia hanya sedang salah. *** Viny Alfiyah, SMA Negeri 1 Kota Sukabumi.

kakek. Ayah membuka pintu ruang 105 tempat kakek dirawat. Jantungku berdebar kencang, tanganku dingin, dan wajahku pucat. Bunda tak tahan membendung air matanya, ia menangis sejadi-jadinya melihat kondisi kakek. Aku tak dapat berkutik. ”Bu, tadi bapak membawa kresek ini,” Pak Polisi menyerahkan sebuah kresek kepada Bunda. Bunda terdiam. ”Apa ini pak?” tanya bunda. ”Saya juga tidak tahu, bu,” kata Pak Polisi. Bunda membuka kreseknya, di dalamnya ada sebuah kotak kecil berwarna hijau. Bunda membuka kotak itu perlahan. Aku jadi penasaran. Dan ternyata isinya… ”Jam tangan?” Aku membulatkan mata. *** Hilwa Athifah, IX-D SMPN 17 Bandung


22

SELASA (WAGE) 26 NOVEMBER 2013 22 MUHARAM 1435 H SURA 1947

Ipang

FOTO: HANIFA

M

ESKIPUN udah diciptakan sejak lama, lagulagu seperti ”Ada yang Hilang”, ”Sahabat Kecil”, dan ”Gak Ada Takutnya” masih tetap terngiang di kepala. Deretan liriknya yang apik ditambah dengan aransemen khas bikin karya Ipang tersebut masih terus diingat sampai sekarang. Padahal sebenarnya Ipang ngaku nggak sengaja untuk nemuin inspirasi nulis lirik lagu lho. ”Lagu ’Ada yang Hilang’ yang jadi soundtrack film ’Realita, Cinta, dan Rock N Roll’ itu udah lama banget, tapi sampai sekarang masih booming. Idenya sih dari skenario film, gue lihat kira-kira apa yang bsia dijadikan lagu dan karakter apa yang ingin dimunculin. Kalau di luar soundtrack, lebih tepatnya gue nggak sengaja dapat ide. Kadang lagi nongkrong dan ngobrol udah dapat tema, setelah itu baru dibikin musiknya,” ujarnya. Cowok yang baru aja bikin proyek soundtrack film ’Cahaya Kecil’ dan ’Merry Go Around’ ini kini tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan kayak prepare album baru bandnya, BIP dan Daddy and The Hot Tea. Malah rencananya ia sedang siapkan single anyar bareng seorang penyanyi baru. Selain itu, Ipang juga masih aktif manggung di berbagai acara, termasuk gelaran pentas seni anak sekolahan. Dengan berseliwerannya aktivitas yang dijalanin, cowok yang saat kecil bercita-cita jadi astronot ini bilang nggak pernah ketemu jadwal yang bentrok. Apalagi Ipang dan BIP ada di manajemen yang sama, jadi job mana yang duluan datang maka itulah yang jalan. ”Kebanyakan panggung gue tuh pensi dari Se-

Bangerz

The Hunger Games: Catching Fire

K

spirasi sejumlah pemberontakan dan perlawanan di masing-masing distrik. Snow merasa Katniss harus dilenyapkan dan mengancam Katniss secara langsung agar tidak melawannya, dan memaksa Katniss untuk tetap berpura-pura mencintai Peeta. Sepanjang Victory Tour mereka, Katniss dan Peeta beberapa kali bertemu dengan perwakilan penduduk masing-masing distrik, dan menyaksikan bagaimana keresahan mulai muncul di tiap Distrik, dan semuanya melihat Katniss sebagai tokoh yang sangat menginspirasi perlawanan terhadap Capitol. Selang beberapa waktu, saatnya The Hunger Games ke-75. Setiap 25 tahun sekali The Hunger Games berubah menjadi The Quarter Quell, dengan aturan yang berbeda. Dan tahun ini, dengan rencana jahat Presiden Snow, dibuat aturan baru yang memaksa tribute yang berpartisipasi harus diambil dari para pemenang The Hunger Games sebelumnya. Katniss, sebagai satu-satunya pemenang perempuan, terpilih kembali sebagai perwakilan distrik 12 dan Peeta sukarela menggantikan Haymitch (Harrelson), mentor yang membimbing mereka dalam Hunger Games sebelumnya. Berbeda dengan Hunger Games sebelumnya, kali ini mereka harus melawan sejumlah tribute yang lebih terlatih dan tangguh. Kisah selanjutnya, tentunya kudu kamu ton ton sender, yes? Part kedua dari The Hunger Games ini dieksekusi dengan jauh lebih apik jika dibandingkan dengan pendahulunya. Naskah dan penokohannya lebih terbangun baik, sinematografi lebih unggul, dengan special effects yang lebih canggih. Filmnya sendiri kerasa jauh lebih ”wah” kalo kudu dibandingin dengan yang sebelumnya. Maklum, film ini budgetnya dua kali lipat lebih besar dibandingin film sebelumnya. Singkat kata, film ini lebih keren dibandingin pendahulunya. Lalu soal Jennifer Lawrence? Beuh, pemenang Oscar satu ini sangat total mengeksplorasi karakter Katniss. Dia sangat serius, meskipun film ini nggak masuk kategori kaliber Oscar.*** syauqy_belia@yahoo.com

“A paranoid is someone who knows a little of what's going on. ”

-- William S. Burroughs

IMMARTYAS dan Akmalia, pelajar SMA Taruna Bakti mengikuti Workshop Membuat Komik Ala Daging Tumbuh pada Minggu (24/11/2013). ”Workshop” ini diselenggarakan secara independen oleh Galeri S14, di Jalan Sosiologi, Bandung, menghadirkan ilustrator Terra Bajraghosa dan Prihamtoko Moki.* (FOTO: DOK. GALERI S14)

aGenda Pasanggiri Pencak Silat SD dan SMP se-Bandung Raya Kamis, 28 November 2013 Balai Santika, Kampus Unpad Jatinangor, Jalan Raya Bandung-Jatinangor KM 21, Kab. Sumedang Kontak: Raesita 085659169945 Twitter: @Rumpaka_31 *****

Grand Opening Pekan Seni & Kreatifitas “Pekan Seni & Kreativitas Anak Jalanan, Mantan Napi, Mantan Pecandu Narkoba”

December 1st – 15th, 2013 Bandung Timur Plaza Lt.3 Zona 5 (In Door) Jl. AH.Nasution No. 46 Ujung Berung, Bandung Final Lomba Karaoke Kategori Pelajar Se-Kota Bandung Final Lomba Karaoke Kategori Umum Se-Kota Bandung Final Lomba Music Perform (Band, Nasyid, Vocal Group, Acapella) Final Lomba Solo Perform (Solo Guitar & Solo Singing) Music Performance by Guest Star: Setia Band ADA Band Yuki PAS Band Hedi Yunus KAHITNA Nining Meida

Yayan Jatnika Coffee Smoker Band Alphalexia Band Barakatak Group Zie Art Theatre Etc. *****

Pagelaran Drama Musikal "LEGENDA AKKADIA" Pentas Drama Musikal yang menampilkan sejumlah aktor dari SMP-SMA kota Bandung. 27-28 November 2013 GOR KONI Bandung, Jl. Jakarta No.18, Bandung pukul : 08.30, 10.00, 11.30, 13.00, 14.30, 16.00 WIB

S

AY goodbye to Hannah Montana! Nggak ada lagi deh image cewek remaja baik-baik yang selama ini dibawakan oleh Miley lewat serial TV khas Disney tersebut. Miley Cyrus yang sekarang sangat dewasa, sangat provokatif, berani, dan udah ogah dicap sebagai gadis Disney yang baik-baik! Sudah dua kali Miley ”berulah”, pertama saat melakukan gerakan panas ”twerking” bareng Robin Thicke di MTV VMA 2013, lalu mengisap sebatang rokok yang tampak seperti selinting ganja di Europe MTV VMA 2013. Gila! Miley has gone nuts! Or isn’t she? Yang pasti, kedewasaan dan perubahan image Miley juga disampaikan secara musikal lewat album terbarunya, ”Bangerz”. Apakah artwork CD-nya, video clip-nya, lirik lagu dan konsep musiknya secara keseluruhan.

Single pertama yang dirilis Miley dari album ini adalah ”We Can’t Stop”. Dari lirik dan videonya bisa ketahuan kalo lagu ini nyeritain tentang party semalaman suntuk yang heboh banget. Berdansa, having fun, termasuk penggunaan alkohol dan seks yang dirujuk secara eksplisit dalam lagunya. Sementara single keduanya, ”Wrecking Ball” adalah sebuah lagu ballad pop yang bercerita tentang Miley yang lagi patah hati. Banyak yang percaya, lagu ini terinspirasi dari kisah cintanya yang gagal bersama tunangannya, aktor Liam Hemsworth. Secara musikal, banyak yang menganggap lagu ini lebih menunjukkan kemampuan bernyanyi Miley dibanding single pertamanya. Well, tapi videoklip yang menyertai lagu ini sangat kontroversial! Videonya menunjukkan Miley yang setengah telanjang melakukan sejumlah pose sembari menghancurkan dinding menggunakan ”wrecking ball” sungguhan! Gokil! Miley

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

sepertinya nggak berhentiberhenti menghadirkan kontroversi!

Di album ini, ada banyak kejutan lainnya juga lho! Di antaranya ada lagu yang menghadirkan Miley berduet dengan pop queen yang juga nggak kalah kontroversial, Britney Spears. ”SMS Bangerz”, itu judul lagu duetnya bareng Britney. Lagu pop dance dengan sedikit nuansa hip-hop yang pas banget buat dijadiin lagu pengiring dance. Miley juga berkolaborasi dengan rapper Nelly dan Big Sean dalam lagu ”4x4” dan ”Love Money Party”. Dia juga berkolaborasi barengan produser kondang will.i.am dalam lagu ”Do My Thang”, so, udah pasti lagu ini bakal jadi lagu pop yang warna-warni banget, nampilin beragam influence pop music. Satu hal yang pasti, kamu tentunya bakal ngedapetin vokal Miley yang khas dengan range contraalto-nya. Terlepas dari isi lirik lagu-lagunya yang bisa dibilang ”dewasa banget”, materi lagu dari Bangerz cukup easy-listening dan gampang banget buat ngedatengin perasaan guilty pleasure pas dikupingin. Lupakanlah image Miley Cyrus, si anak country baik-baik yang biasanya kamu temui dulu. Sekarang mari kita sambut Miley yang baru, yang lebih berani, lebih terbuka, dan kontroversial!*** syauqy_belia@yahoo.com

The Bliss Bakery Trilogy #2: A Dash of Magic w vie re

ATNISS Everdeen kembali beraksi! Ini dia sekuel dari film ”The Hunger Games” yang dirilis setahun silam. Franchise ”The Hunger Games” adalah adaptasi dari serial novel buah pena penulis Amrik bernama Suzanne Collins dengan judul sama. Buat kamu yang belum hafal soal ”The Hunger Games”, novel dan filmnya bercerita tentang sebuah negara fiktif bernama Panem. Panem dikuasai oleh negara bagian bernama Capitol yang memerintah negara bagian lain secara otoriter dan represif. Negara bagian lain dibagi menjadi beberapa distrik dan setiap distrik ditindas dengan sewenang-wenang oleh Capitol. Bentuk penindasan yang paling luar biasa adalah memaksa tiap distrik untuk menyerahkan ”tribute” untuk berpartisipasi dalam The Hunger Games, sebuah game sadis dan mematikan, di mana para pesertanya yang diambil dari remaja-remaja di tiap distrik harus saling membunuh dan bertahan hidup. The Hunger Games sendiri diciptakan oleh Capitol untuk mencegah pemberontakan dari penduduk yang tinggal di beberapa distrik tersebut. ”Catching Fire” bercerita tentang kelanjutan dari film pertama, di mana Katniss (Lawrence) dan Peeta (Hutcherson), tribute dari distrik 12 sudah kembali ke distrik mereka sebagai pemenang. Mereka diharuskan menjalani ”Victory Tour”, sebuah tur keliling distrik di mana mereka berdua memberikan pidato kemenangan dan ucapan bela sungkawa kepada perwakilan masing-masing distrik. Katniss dan Peeta yang di film pertama berpura-pura saling jatuh cinta untuk mendapatkan dukungan dalam permainan Hunger Games, kini harus kembali berpura-pura saling mencintai, sedangkan Gale Hawthorne (Hemsworth), sahabat yang menyayangi Katniss merasa sangat cemburu dengan hal tersebut. Presiden Snow, Pemimpin Capitol, melihat bahwa Katniss sudah menjelma menjadi tokoh idola yang mengin-

Artis : Miley Cyrus Label : RCA Records (2013) Durasi : 50 menit 28 detik

kayak gini. Toh Mick Jagger juga gini-gini aja,” tambah Ipang terbahak. Walaupun mantap nempatin diri untuk full di jalur musik, Ipang sih nggak mau maksain anak-anaknya untuk jadi pemusik juga. Padahal alat musik kayak gitar, jimbe, perkusi, hingga piano tersedia di rumahnya sebagai bagian dari pekerjaan Ipang. Menurut dia, bermusik itu harus didasari rasa senang dulu, bukan karena disuruh. ”Kalau mereka mau eksplor ya silakan aja bunyiin karena gue sendiri nggak mau ngajarin. Gue bebasin karena gue sendiri berangkat dari situ dengan nggak tahu literatur pastinya kayak apa. Bikinlah karya sesuai dengan yang diinginkan dan nggak maksa. Kadang yang maksain justru yang jerumuskan kita untuk nggak jadi apa-apa. Main musik itu harus senang dan jangan sampai disuruh, kecuali nyuruh salat dan mengaji,” ujar Ipang tertawa. ***

w vie re

Sutradara Produksi Durasi

: Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Woody Harrelson : Francis Lawrence : Color Force - Lionsgate (2013) : 2 jam 26 menit

w vie re

Pemain

marang, Bali, Yogya, Makassar, Medan, dll. Gue lihat apresiasinya makin bagus dan penonton makin ngerti seperti apa lagu gue. Kalau mereka bisa nyanyi bareng berarti maksud yang ingin gue sampaikan di lagu itu sampai,” kata Ipang. Ngomongin proyek Daddy and The Hot Tea, hampir semua orang ngeh kalau mayoritas anggotanya adalah mantan personel Plastik, band Ipang terdahulu. Kemunculan band baru ini sih sebenarnya nggak dimaksudkan untuk kembali munculin Plastik. ”Nggak ada sangkut pautnya sih. Zaman Plastik itu kan masih awal perjuangan banget. Nah pas kebeneran kumpul di studio, kami yang nggak pernah bikin lagu bareng lagi akhirnya ngejam dan jadilah lagu. Terus mikir ’Wah enak nih, kenapa nggak sekalian dibikin album aja’. Gitu,” sambung Ipang. Sepanjang kariernya, pemilik rambut gimbal ini selalu anggap semua pengalamannya menarik. Tapi ada satu hal yang nggak bisa dilupain, yaitu saat mendiang ibunya mengakui profesi Ipang sebagai musisi. ”Nyokap termasuk orang yang khawatir sampai saat di tengah perjuangan gue, dia nanyain apakah gue nggak mau ganti profesi. Tapi sebelum meninggal akhirnya dia mengakui profesi gue. Dia merasa tenang karena gue bisa buktikan kalau gue bisa punya keluarga, anak, dll,” paparnya. Keseriusan Ipang memang benar-benar dijalani. Di saat musisi lainnya punya side job hingga coba berbisnis, Ipang bilang kalau pekerjaannya murni hanya musik sampai sekarang. Wow! ”Palingan kalau pagi anterin anak. Hahaha. Gue nggak punya angan untuk kerjain yang lain, pokoknya senang aja

Penulis : Kathryn Littlewood : 298 halaman Tebal Penerbit : Mizan Fantasi, 2013

U

DAH baca buku pertama dari The Bliss Bakery, kan? Harusnya sih masih ingat dengan kisah Rosemary Bliss yang kelimpungan karena buku resep ajaib menghilang bersamaan dengan hilangnya juga Bibi Lily. Bibi Lily pernah berjanji untuk menggunakan Bliss Cookery Booke ini untuk jadi terkenal. Ia menulis buku resep laris, 30 Menit Sihir Lily sekaligus memandu acara memasak di televisi. Rosemary yang kesel banget dengan kelakuan bibinya yang licik ini segera mencari cara untuk mendapatkan Bliss Cookery Booke. Kalau nggak, Rosemary yakin banget, Bibi Lily akan menghancurkan Calamity Falls, toko kue keluarga mereka, yang makin hari makin kurang menunjukkan gairahnya. Bahkan, suasana di sekitar Calamity Falls pun seakan ikutan kelam, padahal saat itu

musim semi. Cerita yang dibuat oleh Mrs Havegoods pun nggak lagi menarik. Satu kekhawatiran berlebih yang dirasakan Rosemary adalah, ia takut bibinya bertindak kelewatan, dan membuat satu campuran resep yang membuat Bibi Lily berkuasa, dan seluruh penduduk negeri bakal tunduk kepadanya. Satu-satunya cara untuk menghentikan kelakuan bibinya adalah: curi balik Bliss Cookery Booke! Ia pun menyamar untuk bisa masuk ke dalam studio tempat bibinya shooting acara memasak. Sayangnya, Bibi Lily mengenali Rose, dan Rose pun nggak punya alasan lagi kecuali ia menantang Lily Le Fay

untuk beradu masak di Gala des Gateaux Grands di Paris, Prancis! Widih, berat banget! Taruhannya: kalau Rosemary menang, ia akan mendapatkan Bliss Cookery Booke yang dicuri Lily, tapi sebaliknya, kalau Lily menang, buku resep ajaib itu nggak bakal balik lagi ke tangan Rosemary Bliss. Dibantu Ty dan Sage untuk mendapatkan bahan-bahan ajaib untuk membuat kue-kue dengan nama ajaib: Food Cake Embusan Malaikat, Kukis Termanis untuk Mengobati Masamnya Manusia, Segenggam Hujan Murni, dan masih banyak nama absurd lain. Haha! belia sih menikmati banget cerita keluarga Bliss ini. Nggak ngebosenin, kadang bikin ngakak, dan ada nilai-nilai moral yang bisa kamu ambil dari cerita ini. Duh, kurang apalagi sih, covernya pun keren, dan eye catching banget! Yang belom baca kisah pertamanya, baiknya lekas cari dulu di toko buku favorit! *** tisha_belia@yahoo.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.