19
SELASA (PAHING) 4 NOVEMBER 2014 11 MUHARAM 1436 H SURA 1948
FOTO: TISHA & KEKE
SAATNYA BUDAYA LOKAL BERSUARA K
ETIKA masyarakat dunia baru heboh menyuarakan go green belakangan ini, leluhur kita sudah mempraktikkannya sejak dahulu. Nenek moyang kita ternyata sudah sangat environmental friendly. Mereka mewariskan ajaran-ajaran untuk berlaku bijaksana dan harmonis terhadap alam. Dan kerennya, nilainilai tersebut masih sangat relevan dengan kehidupan sekarang ini,” kata Man Jasad ketika diwawancarai belia sekitar dua tahun lalu. Ya, wawancaranya memang sudah lama, tetapi pesan yang terkandung di dalamnya sama sekali enggak luntur disapu waktu. Apa yang dikatakan Man Jasad membuktikan pada kita semua bahwa kearifan lokal dengan beragam bentuknya yang diwariskan para leluhur sangatlah berharga dan harus kita jaga. Man Jasad yang bernama asli Mohammad Rohmad memang dikenal sebagai salah satu orang Bandung yang peduli terhadap pe-
lestarian kearifan lokal. Kepeduliannya pun enggak hanya berakhir di tatar wacana. Ia bersama band metalnya membuat satu gebrakan yang luar biasa. Mereka menjadi trend setter pergeseran yang terjadi di kalangan komunitas death metal Bandung. Mereka memopulerkan gaya penampilan khas Sunda seperti ikat kepala dan setelan pangsi serta mengolaborasikan musik cadas dengan kendang penca dan karinding. Apa yang dilakukan Man Jasad dan bandnya bisa jadi contoh buat kita semua dalam membuktikan kepedulian dan melestarikan kearifan lokal. Eits, tapi tentunya masih banyak loh cara lain selain lewat style berpakaian dan musik. Dari dua event yang belia liput dalam beberapa waktu lalu, mungkin kamu juga bisa dapat masukan tentang cara-cara lain dalam membuktikan kepedulian dan melestarikan kearifan lokal. Check ’em out!*** hanifauziaramadhani@gmail.com
Menurut kamu gimana sih caranya melestarikan kearifan lokal? Kalia Nisrina, SMAN 25 Bandung, kelas XII KALAU menurut saya kita harus tau dulu makna dari kearifan lokal itu, disesuaikan juga dengan kehidupan kita sekarang yg modern, maksud dari kearifan lokal itu tuh diperjelas.
Ayu Lestari, SMAN 11 Bandung, kelas XII KALAU kata aku sih kearifan lokal itu baiknya ditanamkan sejak dini. Misalnya mulai dari anak tk atau sd udah diajarin dan dikasih tau tentang hal-hal kayak gitu jadi terbiasa sampai besar nanti.
Malam Penghargaan Festival Film Pendek Pelajar Se-Jawa Barat
Adu Kreativitas Mengemas Kearifan Lokal
”T
EMPAT ini terlalu steril untuk sebuah ruangan yang penuh dengan anakanak muda kreatif. Mana semangatnya?” tutur Pak Deddy Mizwar, Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga senior di dunia perfilman Indonesia. Kata-kata tersebut meluncur dari mulut beliau ketika membuka gelaran Malam Penghargaan Festival Film Pendek Pelajar Se-Jawa Barat di Hotel Horison Selasa (21/10/2014) lalu. Tentunya setelah ucapan tersebut terlontar, ballroom yang semula sunyi jadi riuh oleh sorak-sorai para pelajar yang hadir malam itu. Semangat yang sama terus terasa sampai penghujung acara. Festival Film Pendek Pelajar Se-Jawa Barat tahun ini bertema ”Budaya Lokal Jawa Barat Dalam Prinsip Hidup, Kesenian, dan Pariwisata”. Cakupan tema tersebut adalah mengangkat potensi budaya lokal yang tumbuh dan berkembang di daerah masingmasing peserta. Tentunya hal ini jadi tantangan tersendiri loh! Jawa Barat ini kan terdiri atas berbagai daerah dan punya kearifan lokalnya masing-masing yang menarik. Nah, memilih yang paling menarik dan mengemasnya secara kreatif dalam media film pendek jelas enggak mudah. However, para peserta berhasil bereksplorasi dengan kearifan
Nurfitria, SMP BPI Bandung, kelas VII
Dinda, SMPN 28 Bandung, kelas IX JANGAN terlalu ngikutin budaya luar negeri, lebih mencintai budaya sendiri, terus ngadain organisasi-organisasi buat ngelestariin budaya indonesia.
HARUS selalu rutin dilakukan biar gak hilang. Kalau gak dilakukan lama-lama bisa lupa dan punah.*** dhianynadya@gmail.com
Inspirasi
lokal dan menghasilkan film pendek yang keren-keren. Ada sepuluh film pendek pilihan yang masuk proses penjurian terakhir. FYI, di malam penghargaan itu diumumkan tak hanya film terbaik, tetapi juga sutradara terbaik, penata kamera terbaik, penata musik terbaik, penyunting gambar terbaik, dan film favorit. Pengumuman pemenang kategori-kategori tersebut diumumkan bergantian oleh para Mojang dan Jajaka Jawa Barat. Di sela-sela pengumuman tersebut, beberapa komunitas film yang berprestasi juga diundang ke atas panggung untuk menerima beasiswa pembinaan dan produksi film. Ah, pokoknya malam itu mah penuh kebahagian lah! Oh ya, untuk melengkapi kebahagiaan, ditampilkan juga seniman-seniman Sunda yang manggung di malam penghargaan tersebut. Ada Rika Rafika dan Rita Tila yang berhasil membuat seisi ballroom enggak kuat untuk enggak menggoyangkan badan. Ada juga Doel Sumbang yang dengan suara khas plus petikan gitarnya memukau semua yang hadir. Satu lagi, dari awal hingga akhir acara, Ega Robot Percussion setia melengkapi setiap momen dengan musik tradisional yang spektakuler. Di penghujung acara, sang juara pun diumumkan. Film pendek ”Karinding in Love” karya Luwing Grup SMA Negeri 14 Bandung yang menyabet predikat film pendek terbaik. Enggak hanya itu, ”Karinding in Love” juga memenangi penghargaan penata musik terbaik, penata kamera terbaik, dan sutradara terbaik. Wuih, wilujeng ah! FYI, film ini seperti judulnya, bercerita tentang alat musik karinding. Namun, di film pendek ini karinding dikaitkan dengan kehidupan anak muda. Keren deh. Ini nih, satu lagi contoh keberhasilan dalam membuktikan kepedulian dan melestarikan kearifan lokal.***
MALU AH SAMA BULE…
”B
UAT apa sih belajar bahasa Indonesia? GJ deh, ngomong Indonesia kan udah pada bisa. Gak usah belajar lagi kali.” Hmm… kalimat di atas mungkin pernah diucapkan sama sobat Belia sekalian. Memang sih, kalau dilihat sekilas belajar bahasa itu membuat kita bosan, ngantuk, boring wahh… pokoknya bete deh. Belum lagi materinya yang tidak jauh-jauh dari puisi, pantun, cerpen, majas, atau naskah drama. Nah sekarang, kalau memang benar kita sudah bisa bahasa Indonesia dan menganggap ”tidak perlu belajar bahasa Indonesia”, apakah kita sudah memahami seluruh isi KBBI? Kalau sobat Belia sudah tahu semua isi KBBI, berarti enggak bakalan ada ceritanya enggak ngerti pas baca karya puisi dari seorang penyair dong, penyair kan biasanya menggunakan kata-kata yang asing tuh. Atau tidak perlu jauh-jauh dulu ke KBBI deh, apakah dalam sehari-hari kita sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar? Sekarang kan masih banyak tuh yang bicaranya campur-campur antara In-
donesia sama bahasa daerahnya. Apalagi orang sunda nih yang biasanya masih banyak kata atuh, sok, cik, kebun ”teh” sama penyakit ”mah” gitu. Justru belajar bahasa terutama bahasa Indonesia itu penting banget untuk memperkaya kosakata kita dan bisa meningkatkan kualitas kita juga lho. Gak percaya? Coba nih ya, kamu bicara sama orang yang bahasanya campur-campur sama yang 100% Indonesia. Pasti juga lebih enak bicara dan lebih memandang tinggi orang yang bicaranya 100% Indonesia kan? Bahasa itu harus yang konsisten, cukup gunakan satu bahasa saja saat berbicara. Mau bahasa daerah, Indonesia, atau asing? So, mulai sekarang yuk cintai pelajaran bahasa Indonesia. Jangan sampai nilai bahasa asingnya lebih besar dari bahasa Indonesianya. Yang bagusnya sih dua-duaanya nilai sempurna. Malu ahh sama bule, masa bahasa kebangsaan diremed sihh….***
hanifauziaramadhani@gmail.com
N
GALAKSI
Gelar Aksi Lomba Karakter Siswa Indonesia Provinsi Jawa Barat 2014
Diah Melina Suhada, SMKN 13 Bandung
GEBAHAS semangat kearifan lokal, Dinas Pendidikan Jawa Barat punya satu gelaran tahunan yang dinamakan Galaksi (Gelar Aksi Lomba Karakter Siswa). Acara ini meliputi banyak lomba yang ditujukan untuk teman-teman SMA se-Jawa Barat. Bertempat di Hotel Radiant Lembang, 28 Oktober 2014-30 Oktober 2014 lalu, teman-teman dari 27 kota dan kabupaten ini unjuk kebolehan dalam beragam lomba yang menuntut kreativitas. Lomba debat, lomba karya tulis ilmiah berbasis kewirausahaan, lomba kaulinan, lomba seni baca Quran, lomba cipta lagu, dan lomba film dokumenter adalah lomba-lomba yang harus mereka ikuti dalam Galaksi kali ini. Menariknya, semua lomba punya satu benang merah, yakni kearifan lokal. Yak, di tengah terpaan media dan banyaknya kultur asing yang masuk ke Indonesia,
rasanya enggak berlebihan kalau kita harus mulai mencintai budaya sendiri. Para peserta yang didominasi dari daerah luar Bandung enggak segansegan mengintrepretasikan kearifan lokal yang dimiliki Jawa Barat dalam tiap karya kreatifnya. Salah satunya adalah peserta dari Cirebon, M Rasyid Ridho yang membuat permen yang berasal dari buah kersen. Permen bertekstur jelly ini ia buat karena pohon kersen bertebaran di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya. Sementara dari lomba cipta lagu, banyak banget peserta yang mencoba memasukkan unsur kebudayaan Sunda, baik itu di lirik, langgam bernyanyi, maupun kostum yang mereka pakai saat pentas. Ya, saatnya budaya lokal kita bersanding dengan budaya dari luar! *** tisha_belia@yahoo.com
Quotes ”GO CONFIDENTLY IN THE DIRECTION OF YOUR DREAMS. LIVE THE LIFE YOU HAVE IMAGINED”
Indeks:
- Henry David Thoreau
20> Skul: SMK PGRI 1 Sukabumi
21> MusicTerritory: Alas Labirin Sarasvati
21>AKsi:
21>AKsi:
Art Appreciation 2014: Svapna Samasta
Budaya Membaca Ala SMPN 3 Bandung
22> Chat: Zaggle Griff
20
SELASA (PAHING) 4 NOVEMBER 2014 11 MUHARAM 1436 H SURA 1948 FOTO: RANI & DOK.
SMK PGRI 1 Sukabumi
The Forward-Looking School B
Vini Nuraeni
Cebel
KESAN pertama yang didapat oleh kru belia ketika ngobrol sama cewek satu ini adalah talkative! Yep, Vini emang seru banget diajak ngobrol karena pembawaannya yang riang dan nggak malu-malu. Vini adalah mantan anggota ekskul Paskibra yang rajin ikut lomba di mana-mana. Nah, kalau sekarang sih kesibukan Vini nggak jauh-jauh dari persiapan Ujian Nasional. Selain renang dan baca, Vini suka banget dengerin musik. Baginya, musik adalah teman setia. FYI, grup band favorit Vini adalah Noah. Oh iya, Vini cerita kalau dia pengen kuliah di Fakultas Hukum dan kelak jadi orang sukses. Aaamiin!***
EBERAPA waktu lalu, kru belia dapet kesempatan buat berkunjung ke salah satu sekolah yang asyik banget di Sukabumi, yaitu SMK PGRI 1 Sukabumi. Skul ini, selain luas, suasananya kondusif buat belajar. Fasilitas yang ada di sekolah ini juga lengkap. Dari hasil ngobrol dengan Pak Darwis Sudrajat, Kepala SMK PGRI 1 Sukabumi, sekolah ini punya banyak hal spesial yang patut dibanggakan. Apa aja tuh? Nih, kamu simak deh! Menurut Pak Darwis, SMK PGRI 1 Sukabumi ini terbilang sudah cukup lama berdiri. ”Sekolah ini berdiri pada tahun 1976. Tadinya ini merupakan sekolah tambahan untuk SMEA negeri yang kelebihan kapasitas. Nah, karena ada aturan bahwa sekolah negeri itu tidak boleh mengadakan kelas sore, maka didirikanlah sekolah ini bagi siswa-siswa limpahan dari SMEA negeri tersebut,” ujarnya. Awalnya, hanya ada dua program ju-
Muhammad Alfan Anbiya
Cobel
”KAMU ini orangnya kaya gimana, sih?” tanya belia pada Alfan. Sambil senyum-senyum dia jawab, ”sederhana”. Well, meski ia adalah pribadi yang sederhana, prestasinya nggak sederhana loh! Alfan pernah mewakili Sukabumi untuk kompetisi kewirausahaan tingkat Jawa Barat. Ia juga kerap ikut lomba Bahasa Inggris dan memenanginya. Di waktu luang, Alfan paling suka main basket, touring, modifikasi motor, renang, dan baca buku. Kalo soal cita-cita, cowok yang satu ini pengen jadi CEO perusahaan. Wah, keren!***
rusan di SMK ini, yaitu Tata Niaga dan Administrasi Perkantoran. Namun, seiring dengan perkembangan SMK PGRI 1 Sukabumi, kini sekolah ini punya empat program jurusan. Program-program tersebut adalah Administrasi Perkantoran, Perdagangan, Akuntansi, dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Belakangan ini sih, TKJ yang jadi program favorit dan banyak peminatnya. Yah, nggak heran lah ya, karena bidang yang satu itu kan memang sedang berkembang pesat. Eh, tapi jangan salah… semua program jurusan di SMK PGRI 1 Sukabumi bagus-bagus dan siap melahirkan lulusan berkualitas plus berdaya saing di masa depan, kok! Salah satu hal yang paling bisa dibanggakan dari SMK PGRI 1 Sukabumi adalah totalitasnya dalam mengedepankan bidang keagamaan. Berhubung mayoritas warga SMK PGRI 1 Sukabumi adalah Muslim, jadi ajaran agama Islam lah yang diutamakan. Buktinya, di seko-
lah ini, baca tulis Alquran menjadi muatan lokal. Yep, sebagai muatan lokal, baca tulis Alquran masuk ke dalam jam mata pelajaran. Kalau di sekolah lain kan biasanya diadakan di luar jam pelajaran, ya? Misalnya sebelum mulai pelajaran. Alasan memasukan baca tulis Alquran sebagai muatan lokal tentu saja ialah agar ada pembinaan yang baik dan juga untuk memaksimalkan kemampuan para siswa di bidang tersebut. Bentuk lain dari komitmen SMK PGRI 1 Sukabumi dalam mengedepankan ajaran agama Islam adalah pola penerapan disiplin untuk para siswanya. ”Kalau ada siswa yang melanggar aturan, misalnya terlambat datang ke sekolah, mereka dikenakan program yang persuasif dan edukatif serta berkaitan dengan keagamaan,” begitu ujar Pak Darwis. Contohnya nih ya, alih-alih dihukum secara fisik atau disuruh bebersih, siswa yang melanggar aturan akan
diberi tes yang beragam. Tesnya bisa saja berupa praktik salat, hafalan suratsurat Alquran, dan sebagainya. Hal lainnya yang dapat dibanggakan dari SMK PGRI 1 Sukabumi adalah prestasi para siswanya. Berhubung di sekolah ini banyak ekskul yang aktif dan sering ikut lomba, tentu piala, piagam, dan medali penghargaan dari berbagai ekskul sudah menggunung di SMK PGRI 1 Sukabumi. Ekskul yang rajin menyumbang gelar juara di antaranya adalah Pramuka, PMR, Paskibra, basket, voli, dan futsal. Oh iya, pernah juga salah seorang siswi sekolah ini menyabet gelar Juara II Kejurnas Karate. Keren, kan? Eits, itu dari bidang nonakademik saja. Di bidang akademik, sekolah yang satu ini juga pernah mengirim siswanya untuk berlaga di ajang LKS tingkat Jawa Barat. Sukses terus lah pokoknya mah, buat SMK PGRI 1 Sukabumi!*** hanifauziaramadhani@gmail.com
Acara Tahunan Kebanggaan; The Message of Religion
”S
AMPAIKANLAH walau hanya satu ayat,” begitu bunyi sebuah hadis yang menganjurkan umat Muslim untuk menyuarakan ajaran Islam. SMA PGRI 1 Sukabumi adalah salah satu sekolah yang secara total mengamalkan anjuran tersebut. Nggak tanggung-tanggung, sekolah ini setiap tahunnya mengadakan pergelaran tablig akbar yang tujuannya tentu saja untuk menyebarluaskan ajaran Islam. Tablig akbar ini diberi nama ”The Message of Religion” Dari tahun ke tahun, ”The Message of Religion” digelar setelah turnamen olah raga dan berbagai lomba lainnya yang
mengikutsertakan para pelajar tingkat SMP dari berbagai sekolah di Sukabumi. Nah, para siswa SMP itu jugalah yang ikut menghadiri tablig akbar ”The Message of Religion”. Kalau anak-anak SMA PGRI 1 Sukabumi-nya sih sudah pasti ikutan. Oh ya, tablig akbar ini terkenal di seluruh Sukabumi bukan hanya karena melibatkan banyak siswa, tetapi juga karena selalu mendatangkan dai kondang. Bahkan, semasa hidup, Alm. Jeffri Al-Buchori sempat juga menjadi salah satu pengisi acara ”The Message of Religion”. hanifauziaramadhani@gmail.com
hanifauziaramadhani@gmail.com
B
EGITU banyak tokoh pahlawan yang bertebaran di dunia film. Nah, kalo boleh milih nih ,menurut kamu superhero mana sih yang paling pas dengan karakter orang Indonesia? Kenapa? Sok kirimin cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (7/11/14) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***
Halloween Cleva Juliet Nikita, SMAK 2 BPK PENABUR BANDUNG BERCERITA soal pengalaman horor sudah pasti sangat menakutkan bagi saya. Saat itu saya sedang bermain ke rumah nenek saya, saya duduk sedang menonton televisi. Saya bisa melihat sedikit ke arah pintu dapur, tibatiba sosok anak kecil menggunakan gaun berwarna merah muda diam dan dengan cepat menghilang ketika saya mau memalingkan muka ke arah pintu dapur untuk melihat dengan jelas. Sangat kagetlah saya dan lari menghampiri tante saya dan menangis sambil duduk di pinggir kasur. Tante saya bertanya dan melihat ke dapur ternyata di sana tidak ada apa- apa. Di sana saat itu memang sedang ada saudara saya yang menggunakan gaun merah muda tetapi dia sedang menonton bersama dengan saya. Setelah kejadian itu dapat saya lupakan, beberapa hari kemudian terdapat kabar bahwa tetangga di daerah rumah nenek saya salah satu anak kecilnya melihat seseorang menggunakan gaun berwarna merah muda, padahal kami tidak menceritakan apa yang saya alami ke siapa pun di daerah situ. Sosok yang dilihat anak itu persis seperti apa yang saya lihat, ternyata sosok itu memang berpindah-pindah tempat dan itu katanya, tapi sampai saat ini saya meyakinkan diri saja bahwa itu hanya bayang-bayang yang terpikir oleh saya saja.
Vincent Yonathan Kinsey [yonathankinsey.vincent@gmail.com] CERITA horor di hidup saya ialah saat saya berada di Pangandaran. Kejadian ini sesudah kejadian tsunami di Pangandaran. Pada saat itu saya berumur 6 atau 7 tahun. Kejadian ini terjadi di malam hari, pada saat itu saya dan keluarga saya menyewa motor dan motor roda empat. kami melewati jalan pangandaran di pantai sebelah selatan kalo tidak salah. Ketika itu saya tidak tau saya berhalusinasi atau apa tetapi saya melihat sesosok wanita memakai baju putih rambut agak panjang
berjalan dengan pandangan lurus dan datar tanpa ekspresi. Ya saya tidak tau kalo itu hantu atau bukan lalu saya acuh saja dan melihat ke arah depan lagi dan beberapa detik setelah itu saya melihat kembali ke arah belakang tetapi yang anehnya wanita yang memakai baju putih itu pun sudah tidak ada dan saya tidak tau apakah dia hantu atau bukan yang pastinya sangatlah menyeramkan....
Dewi Intan Kencana, SMP Al Ma'soem, VIII Super TENTANG pengalaman mistis, sebenernya yang pernah aku alamin sih lumayan banyak. Tapi salah satunya, aku pernah setiap lagi sendiri di rumah kadang suka ngerasa kalau aku lagi ga sendiri. Rasanya kaya ada yang merhatiin. Serem juga sih, tapi aku pikir aku ga boleh takut karena kalau memang itu bener, makhluk itu juga kan ciptaan Tuhan jadi ga usah takut kalau aku takut makhluk itu malah makin berani sama aku. Tapi aku selalu mengira kalau itu cuma perasaan aku aja, karena aku ga pernah ngeliat dan yang pastinya ga mau banget ngeliat makhluk itu.
Maria, SMAK Gamaliel ADUH takut sekali saat mendengar cerita teman-teman.... Saya sih pernah main ke rumah teman untuk menonton film horor tapi tiba-tiba ada suara hentakan kaki seperti naik turun tangga dan terasa mendekati kamar, padahal hanya kami yang ada di rumah itu. Aduh jatung ini terasa ingin copot tapi aku malah menyombongkan diri kalau aku berani. Hahaha... aneh sekali diriku ini sudah takut tapi malah menyombongkan diri.
Anastasia Prisilla, SMAK Gamaliel SEWAKTU saya SD, saya pernah mengalami keanehan. Pengalaman ini terjadi waktu gedung TK sedang dalam proses pembangunan. Waktu itu tepatnya di siang hari sekitar pukul 13.00 WIB ,saya menemani adik untuk latihan marching band. Waktu jam istirahat, dua teman adik saya yang bernama Tasya dan Jennifer izin untuk ke toilet, tetapi setelah satu jam mereka belum kembali. Saya dan orangtua/wali murid beserta guru mencari mereka sampai ke ujung gedung TK dan memasuki semua ruangan baik yang sudah selesai dibangun ataupun yang belum selesai dibangun, tetapi tak ketemu juga. Waktu pun terus berlalu, kira-kira pukul 15.00 WIB mereka kembali dan mengatakan ”kami tadi di toilet tapi ada seorang anak yang mengajak kami bermain, tapi kami hanya bermain dalam toilet saja, tidak ke mana-mana lagi.” Setelah itu latihan langsung dibubarkan. Nah... siapa itu yang mengajak bermain kalau bukan sosok makhluk gaib/hantu?
Axel Novian [axelnovian.an@gmail.com] SAYA pernah diceritakan oleh ibu saya bagaimana saya pernah pingsan saat melihat hantu. Kejadiannya sewaktu saya masih TK. Saat sore hari menjelang magrib, anak-anak di taman sudah pulang ke rumah kecuali saya. Saat itu, saya sedang membereskan mainan yang saya bawa. Tiba-tiba sosok kuntilanak berada di pojok kiri taman. Kemudian saya kaget dan tak sadarkan diri. Sesudah saya bangun, saya sudah berada di rumah.***
Tri Annisa, 8G, SMP AL-Masoem WAKTU itu aku pernah mendengar suara lemari yg bergoyang sendiri, awalnya aku kira itu temen aku yg jail, ternyata enggak ada siapa2 di kamar, hanya aku sendiri... dan aku berlari ketakutan....
BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silahkan kirim nomor rekening dan nama banknya, ya. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa penulisnya, dan terbit di belia edisi berapa. Sertakan scan identitas berupa KTP atau kartu pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer. Nah, kalo yang dimuat di SHP, akan mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat.
Workshop Karinding di Padepokan Seni Mayang Sunda
B
ERTEMPAT di Padepokan Seni Mayang Sunda, Jalan Peta No. 209 Bandung, Rabu (29/10/2014) diadakan workshop mengenai karinding yang merupakan salah satu agenda rutin Padepokan Mayang Sunda di bidang pembinaan. Nah, event ini ditujukan kepada anak-anak sekolah level SD, SMP, dan SMA. Perwakilan dari enam sekolah yang menjadi peserta workshop hari itu, di antaranya adalah MTs Sirna Miskin, SMP Pasundan 9, SMK Nusa Bakti, SMPn 33, SMP dan SMU Pahlawan Toha. Acara dibuka oleh Kepala UPT Mayang Sunda, Sri Susiagawati, di mana acara workshopnya pada siang itu dihadiri nggak kurang dari 200 peserta. Menurut beliau, ”Kegiatan hari ini seluruhnya mengenai karinding. Diberikan pengetahuan sejarah mengenai karinding, sampai dengan aplikasi pembuatan karinding kartu”. Ibu yang akrab disapa Wati itu ngejelasin juga kalau acara seni digelar rutin di Padepokan Seni Mayang Sunda setiap Jumat malam, sedangkan pembinaan dilaksanakan di Rari rabu siang. Ini merupakan salah satu
agenda yang digagas padepokan yang nggak lain merupakan bagian dari Pemerintah Kota Bandung khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Dalam penjelasannya, siang itu pula dinyatakan bahwa acara selalu digelar gratis, ”Kami ingin menumbuhkan kecintaan anak muda khususnya para pelajar terhadap alat musik tradisional. Mereka bisa memainkan alat musik yang dibuat secara mudah yaitu dengan barang yang sudah tidak terpakai”. Menjadi narasumber dan praktisi seni hari itu adalah Kimung dari Karinding Attack, Asep Nata dan Andre dari Bale Pasini, sementara Iman Jimbot seniman yang tergabung dalam band Sarasvati (band saya, hehe..) dan juga Karinding Attack didaulat untuk menjadi MC siang itu. Dalam penjelasannya, Kimung bercerita mengenai asal usul karinding di Indonesia hingga penyebarannya di seluruh dunia. Hingga akhirnya sampai pada workshop utama yaitu mengenai pengembangan karinding bernada dengan bahan limbah kartu plastik bekas SIM card provider yang kemudian diberi nama Card Too. Seru banget! Karinding nggak hanya dibikin menggunakan pelepah kawung dan bambu, tetapi sekarang bisa mengoptimalkan limbah SIM card! ”Karinding ini menjadi titik awal yang lain atas pandangan komunitas Karinding mengenai wancana hidup. Recycle, reduce, and reuse. Yang pada akhirnya seni lalu tak cuma untuk seni, tetapi juga demi kehidupan bersama yang lebih baik,” kata Kimung. Nah, selain ada workshop, siang itu para pesertanya juga menikmati pagelaran karinding buhun dari Karinding Silung. Juga tampil rampak Card Too diatonis bersama dengan band The Devil and The Deep Blue Sea, yang digagas oleh Kimung sendiri. Eventnya fun banget! Moga-moga kalau ada event sejenis, sekolah kamu bisa ikut ya! ***
Risa Saraswati, staff Padepokan Seni Mayang Sunda, bernyanyi bersama Sarasvati
21
SELASA (PAHING) 4 NOVEMBER 2014 11 MUHARAM 1436 H SURA 1948 FOTO: KEKE
FOTO: KEKE
Festival of Colours Bina Bangsa
T
Monster Stress Fest 2014 A
RE you ready to rock? Yep, begitulah reaksi para penonton Monster Stress Fest 2014 Jumat lalu ketika menunggu gate dibuka. Monster stress? Eits! Tunggu dulu, ini bukan pertunjukan para monster kok. Monster Stress Records adalah label rekaman asal Bandung yang udah merilis beberapa band. Nah di acara ini, mereka menampilkan sejumlah band-band ”ganas” yaitu Echolight, Dio Creatura, Under The Big Bright Yellow Sun (UTBBYS), Polyester Embassy X SSSLOTHHH, Taring, dan (((AUMAN))). Nggak kebayang kan gimana pecahnya Monster Stress Fest?? Festival ini diadain Jumat (1/11/2014), berlokasi di Gedung RRI, Jalan Diponegoro Bandung. Kru belia yang ikutan excited dengan pertunjukan ini sudah stand by dari sore. Sayangnya, acara ini agak ngaret dari jadwal aslinya. Gate yang seharusnya dibuka pukul 16.00 ternyata harus mundur setelah magrib, kira-kira pukul 18.00. Walau begitu, penonton sudah rame banget nunggu di depan gate. Begitu dimulai, Echolight langsung memeriahkan suasana dengan suara genjrengan gitarnya. Sayangnya, personel Echolight asli yang hadir saat pertunjukan ini hanya gitarisnya. Tapi penampilan mereka tetap top banget. Setelah Echolight, Dio Creatura menjadi band kedua yang tampil. Lucu nya, band ini kostumnya seragam loh. Dandanan mereka rapi, berkemeja. Personel Dio Creatura juga berinteraksi dengan penonton dan menyuruh mereka untuk lebih merapat ke panggung. Seru kan kalau ada interaksi, suasana jadi makin oke banget. Line up selanjutnya adalah (UTBBYS). Aksi mereka yang liar membuat penonton menjadi semangat. Bahkan mereka sampai mem-
perlihatkan aksi banting gitar! Ngeri banget, tapi penonton keliatannya puas dengan aksi liar mereka. Nah, ada band yang ngisi setelah ini menjadi salah satu band yang dinanti-nanti. Any guess? Yes! Apalagi kalau bukan band Taring! Suasana semakin panas waktu penonton mulai maju ke depan panggung untuk moshing. Taring ngebawain beberapa lagu hits mereka seperti “Kata-kata Belum Binasa” dan “Lihatlah Kami”. Pokoknya penampilan Taring “hacep” banget deh! Setelah banyak penonton yang keliatan lelah, Polyester Embassy X SSSLOTHHH berhasil membawa masuk pentonton yang sempat keluar dari venue. penonton langsung nyanyi bareng ketika Polyester Embassy membawakan single pertama dari debut mereka, yaitu “Polypanic Room”. Nggak kerasa tinggal satu band lagi nih yang jadi penutup Monster Stress Fest. Penampilan dari ((AUMAN)) langsung membuat penonton semangat untuk moshing lagi. Lagu-lagu yang mereka bawakan seperti ”Subsonic Teenage Dream Machine” dan ”Sangsakala Apokalips” membuat suasana menjadi semakin panas. Kerennya lagi, setiap pergantian lagu, sang vokalis selalu berinteraksi dengan penonton. Ada aja lucuan yang dia keluarin, menghibur para penonton. Overall, menurut belia acara yang baru diadain pertama kali ini cukup berhasil, soalnya penonton banyak banget! Suasana acara pun meriah dan ’liar’ banget. Ditunggu deh Monster Stress Fest selanjutnya!*** g_tanjung@yahoo.com
EPUK tangan meriah memenuhi Basket Hall Bina Bangsa School seusai penampilan dari salah satu kelas pada acara Festival of Colours. Agenda tahunan sekolah yang terletak di Kompleks Resor Dago Pakar ini punya beberapa kegiatan inti, di antaranya persembahan penampilan dari setiap kelas, University Fair, dan beberapa perlombaan di antaranya lomba cheering antar-house dan Basketball Cup. Di antara semua lomba, cheering competition merupakan salah satu lomba yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak Bina Bangsa. Lomba ini emang paling seru sih. Semua anak mulai dari TK sampai dengan tingkat SMA, yang bisa dance dan nyanyi sampai yang pemalu sekalipun wajib ikutan bikin yel-yel untuk mendukung house mereka. “Di sekolah ini kan ada empat house, mirip sama house-house di Harry Potter gitu. Nah, dalam Festival of Colours ini mereka menyiapkan diri mewakili house masing-masing. Gak mengenal kelas berapa, mereka bergabung untuk mempersiapkan yang terbaik demi house mereka,” ujar Miss Hani, salah seorang pengajar di Bina Bangsa School. FYI nih, nantinya nilai-nilai dari setiap lomba bakal diakumulasikan dan yang paling banyak mendapat nilai akan jadi house terbaik. Akhirnya The Blue Dolphins menjadi juara umum mengalahkan tiga house lainnya, The Green Panthers, The Yellow Eagles, dan The Red Rhinos. Selain lomba-lomba antar-house di Bina Bangsa, ada juga Basketball Cup yang bersifat eksternal alias bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Basketball Cup yang baru pertama kali diadakan tahun ini digelar mulai dari tingkat SD hingga SMA dan dibagi dalam ketegori tim laki-laki dan perempuan, serta diikuti oleh sekitar enam sekolah di Kota Bandung.
Di acara yang mengundang para orangtua ini ada juga pameran hasil karya anak-anak Bina Bangsa. Karya mereka macem-macem dan didasarkan pada pelajaran-pelajaran yang mereka dapat di sekolah. Ada yang bikin maket rumah yang dilengkapi rangkaian listrik sebagai aplikasi pelajaran fisika, ada juga yang bikin games yang mirip Flappy Bird hasil dari pelajaran IT-nya. Pada jempolan, deh. Gak cuma itu, Bina Bangsa juga menggelar University Fair buat tementemen yang udah tingkat SMA yang pengen kuliah di luar negeri biar bisa mulai cari tau tentang universitas-universitas di sana. Ada representatif dari beberapa kampus di empat negara lho. Ada dari Amerika, Kanada, Singapura, dan Australia. Meskipun kegiatan di Festival of Colours itu banyak banget, gak perlu khawatir bosan dan laper. Soalnya ada booth-booth games yang dibikin sama anak OSIS buat hiburan sekaligus menggalang dana. Ada juga berbagai makanan yang bisa dinikmati, salah satunya booth bakery yang juga program danusnya barudak Bina Bangsa ini. Wah.. Lengkap banget ya Festival of Colours ini. Lengkap dan benar-benar full colour! Good job, Bina Bangsa!*** dhianynadya@gmail.com FOTO: KEKE
X-OVERM
A
DA yang berbeda nih di kampus SMP BPK Penabur Cimahi Sabtu (1/11/2014) kemarin. Kalau biasanya suasana kondusif ala kegiatan belajar-mengajar, Sabtu kemarin malah ingar bingar. Ternyata lagi ada pentas seni alias pensi! Pensi ini merupakan kegiatan yang rutin diadain sama barudak SMP BPK Penabur setiap tahunnya. Pensi ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama yang dimulai dari pukul 8 pagi. Di sesi pertama ini ada pembagian hadiah buat para pemenang lomba. FYI, seminggu sebelumnya SMP BPK Penabur Cimahi ini mengadakan berbagai perlombaan untuk adik-adik sekolah dasar di Cimahi. Ada tiga bidang yang dilombakan, yaitu futsal, LCC, dan karaoke. Psst, pemenang karaoke juga tampil di pensi ini lho. Menurut Ketua Panitia Kevin Orlando, pensi ini sekaligus closing dari rangkaian lomba. ”Pensi kita tahun ini kan temanya ’X-Overm, Explore and Discover Your Dream’ alias mencari dan menemukan mimpimu. Nah, salah satu cara untuk mencari dan menemukannya ya melaui perlombaan yang kita gelar. Kita mau ngasih tau kalau mencari mimpi itu bisa dari kecil. Yang mau jadi atlet bola ikut lomba futsal,
Semangatnya Sadis!
yang mau jadi penyanyi ikut karaoke, terus kalau yang mau jadi scientist ikut LCC, gitu,” kata Kevin. Acara yang diadain kampus SMP BPK Penabur Cimahi Jalan Encep Kartawiria No. 75 Cimahi ini juga menampilkan berbagai persembahan dari perwakilan kelas. Masing-masing kelas—kecuali kelas sembilan karena mereka adalah panitia—emang wajib nyiapin satu persembahan buat ditampilin di acara ini. Ada yang bikin band, ada yang ngedance, ada juga yang nampilin paduan suara. Anak-anak SMP BPK Penabur Cimahi ini kreatif lah pokonya mah! Selain itu, ada juga penampilan adik-adik TK dan SD BPK Penabur Cimahi yang memang satu yayasan. Sesi pertama beres sekitar pukul 12 dan dipotong break makan siang. Gak perlu takut kelaparan, soalnya banyak stan-stan makanan yang bisa dipilih. Setelah itu, langsung lanjut sesi dua yang dimulai tepat pukul 1. Meskipun acaranya internal, antusias barudak SMP BPK Penabur Cimahi ini tinggi banget loh, terlihat dari penuhnya GOR yang menjadi tempat
acara. Barudak ini juga nungguin penampilan spesial dari Sheryl Sheinafia di puncak acara. Meskipun ada sedikit masalah yang bikin Sheryl agak terlambat sampai ke kampus SMP BPK Penabur, semangat anak-anak yang nonton gak luntur sedikit pun. Mereka malah makin asyik bernyanyi bersama guru-guru yang naik panggung untuk menghibur dengan beberapa lagu. Kompak dan akrab banget! Semangat itu juga dirasain sama bintang tamu utama, Sheryl, yang ngebawain sekitar tujuh lagu, ”Wah, sadis! Rame! Asyik-asyik anaknya,” kata cewek 17 tahun itu waktu ditanya gimana kesannya sama anak-anak SMP BPK Penabur Cimahi. Hmmm, sepakat sama Sheryl, semangat barudak SMP BPK Penabur Cimahi emang sadisss!*** dhianynadya@gmail.com
FOTO: KEKE
O Alas Labirin Sarasvati
”
Biarkan kami terSeSat di dunia kalian untuk malam ini Saja
FOTO: DHIANY
”
KTOBER adalah bulannya Halloween. No wonder kalau bulan ini banyak acara-acara yang bertema spooky. Tinggal pilih kita mau datang ke acara Halloween yang mana dan mau berdandan seperti apa. Tapi, eh tapi, ada satu acara yang nggak kalah spooky yang digelar di akhir Oktober yaitu ”Alas Labirin Sarasvati”. ”Alas Labirin Sarasvati” ini adalah acara Halloween ala Risa Saraswati dkk. Acara apa sih ini? Alas Labirin ini semacam mystery trip yang digelar oleh Sarasvati. Nggak perlu dandan, nggak perlu cari kostum. Kita cukup membawa diri dan ikut ke tempat yang telah disiapkan. Psst, peserta yang ikut acara ini wajib berumur 17 tahun ke atas, lho. Pada hari H yaitu Kamis (30/10/2014) para peserta yang sudah terdaftar dihubungi panitia dan diminta berkumpul di Museum Geologi pukul 4 sore dengan instruksi harus memakai sepatu, membawa jaket, dan sudah makan. Setelah registrasi dan dibagikan atribut kelompok, semua peserta pindah ke Gasibu untuk mendengarkan briefing dari panitia. Jadi makin penasaran kira-kira bakal ke mana dan ngapain, ya... Sekitar pukul 5 sore semua siap berangkat. Masingmasing kelompok naik ke mobil yang berlabel nama kelompoknya. Ada kelompok Peter, Jansen, Marianne, Kartika, dan lainnya. Total ada 17 kelompok yang ikut trip ini. Mobil-mobil mulai bergerak dan menuju arah Lembang. Ternyata semua peserta dibawa ke Hutan Cikole Lembang. Hmm.. sedikit demi sedikit mulai terjawab nih rasa penasaran kita. Setelah istirahat sebentar, pukul 7 malam acara yang ber-tagline ”Biarkan kami tersesat di dunia kalian untuk malam ini saja” itu pun dimulai. Satu per satu kelompok mulai berangkat memasuki hutan menemukan pos-pos yang disediakan. Ada delapan pos yang mewakili delapan personel Sarasvati yang harus dilewati oleh para peserta. Di setiap pos mereka akan disambut oleh ”sesuatu” dan harus menyelesaikan ”sesuatu”. Pos-pos ini ampuh banget bikin kita berteriak atau minimal bulu kuduk berdiri deh. Misalnya di pos Labirin Alit, tiba-tiba ada sesosok makhluk yang tertawa-tawa sambil membawa kapak menghampiri kita. Belum lagi ada kakak-beradik yang bakal menghantui di pos tiga. Hiyyy.... Nggak cuma di pos, di sepanjang jalan juga peserta bakalan nemuin banyak kejutan kayak sosok putih yang tergantung di pohon atau ada juga yang tiba-tiba melayang di depan mata. Ampun! ”Konsep acara ini sebenernya nggak jauh berbeda sama tahun lalu. Kalau tahun lalu ada Lengkah Maddah yang pos-posnya di perkotaan, nah tahun ini pengen yang beda. Kalau di tengah hutan gini lebih dapet juga suasananya. Terasa lebih terasing, udah mah miskin sinyal, minim lampu, makin-makin jadinya,” kata Teh Risa waktu ditanya tentang konsep Alas Labirin ini. Selain kejutan-kejutan di sepanjang perjalanan, Sarasvati juga menyiapkan satu kejutan lain buat para peserta. Malam itu Teh Risa dan kawan-kawan juga akan menyanyikan single baru mereka yang berjudul ”Karam”. Nggak cuma nyanyi lagu-lagu Sarasvati, khusus malam itu Sarasvati juga tampil beda dengan mengcover beberapa lagu mulai dari lagu ”Mata Hati Telinga”-nya Malid D’Essentials sampai lagu ”Sakitnya Tuh di Sini”. Kapan lagi Teh Risa ngedangdut, hehehe. Pokoknya Alas Labirin Sarasvati penuh kejutan!*** dhianynadya@gmail.com
Budaya membaca ala SmPn 3 Bandung
S
OBAT belia pada suka membaca kan? Udah pernah denger belum kalau berdasarkan survei yang dilakukan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), ternyata minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN adalah Indonesia. Aduh, sedih deh dengernya. Padahal ya, dengan membaca, kita tuh bakalan tau banyak banget informasi. Menyadari hal tersebut, SMPN 3 Bandung berusaha menumbuhkan budaya membaca dengan mencanangkan program ”Sekolahku Membaca” pada Selasa (28/10/2014). Program yang mulai diterapkan sejak 2012 ini, resmi dicanangkan oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan Bandung Pak Elih Sudiapermana. Pencanangan program ”Sekolahku Membaca” ini dibuka dengan gerakan ”Seribu Siswa Serentak Membaca Harian Umum Pikiran Rakyat” di SMPN 3 Bandung. Setelah mendengar aba-aba dari pengeras suara, seribu siswa bersama-sama membaca koran ”PR” untuk menunjukkan budaya baca yang mereka miliki. Para siswa di SMPN 3 Bandung ini tiap paginya bakalan mengawali hari dengan berdoa, mengaji, dan membaca Asmaul Husna. Sehabis itu, mereka memilih buku-buku yang berbeda untuk setiap muridnya. Untuk 20 menit selanjutnya, mereka harus membaca buku itu. Hebatnya lagi ya sobat Belia, program membaca ini nggak cuma satu bahasa loh. SMPN 3 Bandung memberlakukan program membaca dengan tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Sunda. Tiap bahasa juga ada
jadwalnya nih, Senin dan Kamis untuk bahasa Indonesia, Selasa untuk Inggris, dan Rabu untuk bahasa Sunda. Buku yang mereka baca juga berbeda-beda nih. Jadi tiap sebulan sekali, buku-bukunya akan ditukar antarkelas. Lalu, untuk membuktikan kalau program ini berhasil, tiap semester SMPN 3 Bandung akan mengadakan test cam atau test kecepatan membaca. Murid-muridnya juga akan mempresentasikan apa yang sudah dibacanya baik lisan maupun tulisan. Tujuan dari program ini nggak lain untuk membiasakan budaya membaca sejak dini. Walaupun diawali dengan memaksa, lamalama akan terbiasa. Kata Kepala Sekolah SMPN 3 Bandung Bu Ellia, program membaca ini banyak loh manfaatnya! Salah satunya ketika menghadapi ujian, murid-muridnya jadi terbiasa dengan bacaan panjang. ”Awalnya sih ngerasa kepaksa harus baca tiap hari, tapi lama-lama jadi kerasa manfaatnya dan jadi kebiasa juga. Karena membaca kita jadi tahu ini-itu, pokoknya membaca itu bikin seru dan bikin kita tambah tahu,” kata Nurul, salah satu siswa SMPN 3 Bandung. Tuh, banyak banget kan manfaat dari membaca. Sobat Belia juga harus membiasakan membaca nih dari sekarang. Mulai aja dari buku-buku ringan kalau emang ga suka sama buku pelajaran. Buatlah membaca itu jadi menyenangkan. Oke? Oke!*** G_tanjung@yahoo.com dhianynadya@gmail.com FOTO: KEKE
A
KHIR pekan lalu, tepatnya Sabtu (1/11/2014), kru belia dapat cukup banyak undangan buat menghadiri event-event keren di Kota Bandung. Nah, event-nya barudak SMA Santa Angela inilah salah satunya. Event ini berupa apresiasi seni alias art appreciation yang dikemas secara luar biasa. FYI, sebenarnya art appreciation di SMA Santa Angela adalah gelaran tahunan. Namun, tahun lalu gelaran ini absen dan sebagai gantinya, tahun ini art appreciation-nya SMA Santa Angela diadakan dengan konsep yang matang dan segalanya yang serba well prepared. Tahun ini, art appreciation SMA Santa Angela diberi tajuk Svapna Samasta yang artinya menyatukan mimpi. Hmm… Cocok sih! Soalnya, acara ini seolah menyatukan mimpi dari pihak sekolah yang ingin para siswanya untuk mengembangkan potensi, serta keterampilan dan mimpi anak-anak SMA Santa Angela-nya sendiri yang ingin bisa unjuk bakat secara all-out. Lewat pergelaran ini, mereka semua sama-sama mewujudkan mimpinya. Oh ya, Jasmine selaku Ketua Pelaksana Svapna Samasta bercerita, banyak banget momen-momen nggak terlupakan selama proses penggarapan acara ini. ”Kerja sama dan kerja kerasnya terasa banget. Semua siswa dan guru-guru kompak buat menyukseskan acara ini,” ujar Jasmine. Satu hal yang paling unik dari Svapna Samasta adalah konsep acaranya. Bayangin aja, anak-anak SMA Santa Angela bisa banget mengolah cerita rakyat Jaka Tarub menjadi pertunjukan seni yang super keren. Dengan konsep drama musikal, setiap scene diisi oleh penampilan-penampilan dari para siswa SMA Santa Angela. Penampilannya pun beragam, mulai dari nyanyi, nari, pertunjukan band, perkusi, sampai dengan seni lukis. Lebih kerennya lagi, penampilan-penampilan tersebut berpadu antara modern dan tradisional. Penampilan yang menurut belia paling keren adalah modern dance dengan kostum yang ditempeli lampu LED. Selama penampilan kelompok modern dance tersebut, venue dibuat gelap total. How cool! Pertunjukan dance tersebut ngingetin belia sama satu scene di film ”Step Up”, deh! Eits, tapi jangan salah… Penampilan-penampilan lainnya nggak kalah keren, loh! Berbagai tarian tradisional yang dibawakan juga oke punya, acting anak-anaknya nggak tanggung-tanggung, band-band yang tampil juga nggak ada yang mengecewakan. Satu hal yang belia notice dari acara kemarin adalah SMA Santa Angela punya vokalis-vokalis bersuara super kece! Last but definitely not the least, di pengujung acara Adera hadir membawakan beberapa lagu dengan suaranya yang bikin hati adem. Salut deh buat SMA Santa Angela yang sudah bikin acara sekeren itu!*** hanifauziaramadhani@gmail.com
Art Appreciation 2014: Svapna Samasta
Persembahan Luar Biasa dari SMA Santa Angela
22
SELASA (PAHING) 4 NOVEMBER 2014 11 MUHARAM 1436 H SURA 1948 FOTO: RESWAN DWIANTARA
Review Buku
Melampaui Mimpi
: Ginan Koesmayadi, Sundea : 323 halaman : Gagas Media
Penulis Tebal Penerbit
B
UKU ini adalah memoar Ginan Koesmayadi, seorang mantan pecandu napza yang juga mengidap HIV positif. Berkolaborasi dengan Sundea yang merupakan empunya zine-zinean online salamatahari.com, lewat Melampaui Mimpi ini Ginan bercerita tentang pengalaman hidupnya yang naik-turun-berkelok kaya rollercoaster. Dari mulai kisahnya sejak kecil hingga dewasa, peliknya hubungan Ginan dengan keluarga, bitter-sweet kisah cintanya, perjuangan Ginan melawan jerat napza, jatuh-bangunnya organisasi bernama Rumah Cemara yang dia dirikan, sampai keberhasilannya membawa Indonesia untuk bertanding di ajang Homeless World Cup dikupas tuntas di buku ini. Oh ya, nggak lupa juga Ginan cerita tentang pengalamannya menunaikan nazar jalan kaki dari Bandung sampai Jakarta di buku ini. Selain menyuguhkan cerita yang luar biasa inspiring, buku ini digarap sedemikian apik sehingga enak buat dibaca. Penggambaran tokoh-tokoh dalam buku ini juga begitu kuat. Meski beberapa tokoh hanya dibahas sekilas, namun rasanya ciri khas dan karakteristik tokoh-tokoh tersebut mudah ditangkap lewat paparan kisah yang mengalir tanpa dipaksakan. Terasa banget deh Melampaui Mimpi ini dibuat dengan sangat jujur dan apa adanya. You’ll definitely love how this book will make you feel! Pokoknya, siap-siap buat tercerahkan, termotivasi, dan teraduk-aduk emosinya deh kalau baca buku ini.*** hanifauziaramadhani@gmail.com
Rating:
Review CD
E
Man on The Run
Artist : Bush Label : Zuma Rock Records (2014) Durasi : 50 menit 41 detik
G
AVIN Rossdale, beraksi kembali bersama bandnya, Bush. Sempet bongkar pasang personel selama 22 tahunan lebih band ini berkarya, line-up terkininya adalah Gavin di gitar dan vokal, Chris Traynor di gitar, Corey Britz di bas, dan Robin Goodridge di drums, satu-satunya personel asli Bush selain Gavin Rossdale. Tahun 2014 ini mereka merilis “Man on the Run”, album keenam yang berisi sebelas tracks yang kembali ke asal musik mereka, grunge. Distorsi gitar dengan efekefek yang renyah dan menggigit, warna yang jadi kekhasan musik grunge, mendominasi album ini dari awal sampai akhir. Terkadang musiknya kalem seperti di “Eye of The Storm”, namun sering kali menjadi sangat agresif seperti di “Loneliness is A Killer” dan “Bodies in Motion”. Sementara, single
pertama “The Only Way Out”, punya intro yang catchy dengan mood yang agak gelap di sepanjang lagu. Setia dengan warna grunge, yang sarat distorsi gitar, Bush mencoba melakukan eksplorasi warna musik modern kekinian lewat sentuhan sound-sound elektronik dan permainan drums yang berulang. Eksplorasi yang lumayan oke di departemen musik, kurang diimbangi dengan variasi vokal oleh Gavin yang bernyanyi agak monoton dari satu lagu ke lagu lain. Dari satu lagu ke lagu lainnya, vokal dari suami Gwen Stefani ini terdengar gitu-gitu aja, somehow. “The Gift” adalah track yang recommended dari album ini, menawarkan dinamika yang unik dengan permainan tempo yang variatif. *** syauqy_lukman@gmail.com
Rating:
Review Film Pemain Sutradara Durasi
Rurouni Kenshin - The Legend Ends
E
Kalau ada satu kata untuk mendeskripsikan musik kalian, apakah kata itu? G: Gentle. | D: Rock. | A: Complicated. | J: Endeus. Apakah menurut kalian fashion statement itu perlu bagi musisi? Kenapa? A: Kalo fashion lebih menyesuaikan aja yang cocok dengan karakter dan kepribadian musisi tersebut. | G: Sebenernya sebagai identitas diri kita kepada audience atau bisa juga jadi gimmick. Coba sebutin 3 wardrobe atau aksesori wajib pakai saat manggung! A: Kaos kaki, ikat pinggang, daleman. | D: Jaket kulit, sepatu, kemeja. | G: Jam tangan, jaket kulit, dan sepatu. ”Leather Jacket and Shoes” adalah salah satu single kalian. Bisa diceritain kenapa lagunya spesifik banget memilih judul itu? ZG: Jaket kulit lebih identik untuk melawan, aman, dan kehangatan. Menggambarkan
anak muda aja sih rebel, jadi berontak tapi santai hehehe. Juga bicara soal fashion, attitude, dan freedom.
Leather Boots atau Converse All Star? ZG: Leather Boots. Kalo ada cewek di mall, mendingan lihat cewek celana gemes atau berjaket kulit? A, J, D: Jaket kulit…bakal lebih ngigit kayaknya hehe... | G: Yang pake mini skirt, atasan jaket kulit, dan harus jomblo. Kalian kan masih kuliah, kalo ngampus kalian milih pakaian yang gimana? Sama nggak dengan setelan manggung? J: Terkadang sama, soalnya kuliah panggung sandiwara, hemm… | D: Pake pakaian biasa aja sih formal kemeja. | G: Setelan ngampus sih lebih easy going aja, kadang kalo telat suka pake baju tidur, biar relax dan di kelas bisa lanjut tidur. Menurut kalian, tren fashion masa kini apa yang nggak banget? A: Cowo pake hijab. | J: Baju pink rambut kelimis. | Dinal: Celana oranye | G: Silakan cek Instagram @dijahyellow Lebih suka lihat cewek SMA pake rok selutut atau yang panjang semata kaki? A: Semata kaki, kalo ketutup jadi lebih penasaran sih. | J: Selutut! Hahaha! Nggak usah pake alesan! | G: Semata kaki tapi ngetat. Anyways, belia lagi ngebahas tentang local wisdom alias kearifan lokal, kalian tahu nggak apa itu local wisdom? Kalo tahu, kenapa ya local wisdom itu penting menurut kalian? A: Penting buat identitas kita sebetulnya. Kadang kita sering lupa. We cannot forget
who we are, or where we come from! | J: Itu bagus banget, kearifan lokal kan salah satu budaya yang mencirikan identitas atau ciri khas kita, harus terus dikembangkan dan diwadahi. | G: Penting sebagai upaya peningkatan identitas suatu wilayah agar budayanya tidak pupus termakan waktu.
Kalau suatu saat kalian berkolaborasi dengan musik tradisional, pake karinding gitu misalnya, mau nggak? Kenapa? J: Mau, eksplorasi sangat penting biar kita belajar terus dan nggak cepet puas dengan apa yang selama ini kita dapetin. | D: Bisa menambah suasana musik baru menjadi lebih kaya akan instrumen. Pilih mana: banyak fans tapi cuma ikutikutan, atau dikit tapi die-hard? A: Pilih banyak, loyal, dan soleh. Hehe... | J: Die hard, nanti yang lain juga ngikutin. | D: Die hard. | G: ”Die hard” berapa nih? Ada apa sih dengan Hari Pahlawan 10 November? Katanya penting ya buat kalian? A: Bertepatan sama terbentuknya si Zaggle Griff sendiri sebetulnya. Sama pentingnya kalo kalian punya anak dan lahir di tanggal tersebut. | G: Emang sengaja aja dulu ZG dibentuk pas Hari Pahlawan, sebagai upaya kami agar ulang tahun kami jadi hari libur nasional. (Gege lupa kalo 10 November nggak libur, hehe!) Any last words buat pembaca Belia ”PR”? A: Departing Reality Shortly! | J: Your friend your spirit. | D: Stay Focused. | G: Living your dream. syauqy_lukman@gmail.com
| Departing Reality Shortly! | Your friend your spirit. | Stay Focused. | Living your dream.|
: Takeru Satoh, Emi Takei, Tatsuya Fujiwara : Keishi Otomo : 135 menit
NGGAK lama setelah ”Kyoto Inferno”, akhirnya ”Rurouni Kenshin, The Legend Ends” rilis juga. Kamu pasti belum lupa dong ya, dengan ending ”Kyoto Inferno” saat Kenshin harus bertarung dengan Makoto Shishio? Saat itu, Kenshin enggak mampu mengimbangi kekuatan Shishio. Eh, jangankan Shishio, ia pun kewalahan saat harus beradu pedang dengan Sojiro Seta, murid Shishio. Oleh karena itu, saat pasukan Shishio mulai merangsek, Kenshin yang mengejar Kaoru pun tenggelam terbawa badai. Untungnya, Kenshin diselamatkan oleh Seijuro Hiko, guru pedang yang pertama kali mengajarkan Kenshin bertarung. Di tempat Master Hiko inilah Kenshin kembali melatih ilmu pedangnya. Enggak hanya itu, ia pun mendapat beberapa pelajaran filosofi dari sang guru.
MPAT orang anak muda asal Bandung ini, menyebut diri mereka sendiri dengan sebutan Zaggle Griff (ZG). Nggak usah dibahas apa maknanya, toh Garzibaldi a.k.a. Gege (vokal/gitar), Dinal (gitar), Azhar (bass), dan Jordi (drum), lebih concern untuk berkarya ketimbang ngemasalahin makna nama band mereka. Empat cowok ini pada hari Jumat (7/11/2014), bakal ngadain konser perdana mereka di Auditorium IFI Bandung. ”Rebellious Patriotism”, gitu deh ngaran gig yang mengambil momen hari pahlawan tersebut. Kru belia sempet ngobrol-ngobrol dengan mereka di tengah-tengah persiapan mereka, ngebahas soal fashion, local wisdom, dan banyak hal lainnya.
Sementara itu, pemerintah Tokyo didesak oleh Shishio untuk segera menyerah dan menyerahkan Kenshin kepada pihaknya. Namun, enggak segampang itu, battosai ini masih punya beberapa kawan loyal yang bersedia membantunya. Pertempuran pun akhirnya tak terelakkan lagi. Kenshin dibantu kawan-kawannya harus menaklukkan Shishio dan pasukannya yang berambisi menaklukkan Jepang. Nonton trilogi ini kayaknya enggak pernah kecewa. Memang, di bagian akhir ini alur agak lamban, tetapi enggak bikin film ini membosankan. Justru setting yang dipilih saat Kenshin harus berlatih pedang lagi cukup memukau mata. Adegan-adegan sang battosai pun keren banget. Wajiblah nonton film ini. *** tisha_belia@yahoo.com
Zaggle Griff Concert “Rebellious Patriotism ” Jumat, 7 November 2014 19:00 – Selesai Auditorium IFI Bandung Jalan Purnawarman (De pan BEC) Bandung Ticket Box: Pre-sale 20K @loubelleshop Jl. Setiabudi Bandung @omuniuum Jl. Ciumbeuleuit Bandun g
Aray Daulay "On The Move" Album Release Tour 2014
Bandung Black Metal #2 "Eternal Darkness"
Selasa, 4 November 2014 The Butcher's Bill Jalan Taman Pramuka 165 Also Performing: Ariyo Wahab Ocean 49
Info: Follow @zagglegriff
Minggu, 9 November 2014 Kopo Shopping Centre Santet (Purwokerto) Divine Blackness Mummy Mortality And many more HTM: Rp25.000
Rating:
Sukabumi Eundeur "Arise of Monster"
ADDICTION ISN’T ABOUT USING DRUGS. IT’S ABOUT WHAT THE DRUG DOES TO YOUR LIFE. -Enock Maregesi
DALAM rangka promosi album perdananya, Billfold menggelar pesta rilis ”Brave”, Sabtu, 1 November 2014, di The Club, The Imperium Hotel Jalan Dr Rum No. 30-32. Namun, ada yang beda kali ini. Formasi band hanya bertiga, Gania, Pam, dan Ferin, tanpa Angga sang gitaris. Sederet nama yang tampil di panggung memeriahkan acara ”Brave” ini adalah Imunx ”Standfree”, DJ Evilcuts ”Eyefeelsix”, dan Dafiq ”Kerontjong The Oemar Bakrie”. Antusiasme penonton yang tinggi terlihat dari para penggemarnya yang datang memenuhi venue dan ikut bernyayi bersama.
Minggu, 9 November 2014 Open Gate: 10.00 AM Lap. Yon Armed 13 Cikembang Sukabumi
[BURGERKILL] OUTRIGHT GODLESS SYMPTOMS XTAB dll.
HTM (normal): Rp50.000 Pembelian Tiket Online: http://sukabumieundeur.com/ticket