Epaper belia 9 desember 2014

Page 1

19

SELASA (PAHING) 9 DESEMBER 2014 16 SAFAR 1436 H SAPAR 1948

FOTO: SHUTTERSTOCK & KEKE

DA sebuah prinsip terkenal di dunia militer yang bilang kalau kita mau menang melawan musuh, maka kita harus paham dulu siapa musuh kita sebenernya. Nah, prinsip ini cocok juga nih diterapkan di dalam perang melawan korupsi. Makanya, yuk ah, sebelum beneran berperang melawan korupsi, kita pahami dulu apa itu korupsi. Nih, belia himpun beberapa info yang bakal berguna buat kamu! Pertama, mari kita pahami dulu arti korupsi itu sendiri. Korupsi, berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu ‘corruptio’. Kata tersebut punya kata kerja ‘corrumpere’ yang artinya busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, atau menyogok. Kalau menurut hukum di Indonesia, penjelasan gamblang tentang korupsi ada di 13 pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 21 Tahun 2001. Menurut undang-undang tersebut, ada 30 jenis tindakan yang bisa dikategoriin sebagai tindakan korupsi. Secara ringkas, tindakan-tindakan tersebut bisa dikelompokkan menjadi kerugian keuangan negara, suap-menyuap (istilah lainya sogokan atau pelicin), penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi (pemberian hadiah).

A

Stop Apatis dan Egois!

P

ERNAH melihat sampah berserakan di jalan atau di suatu tempat? Lantas apa tindakan kita terhadap sampah-sampah itu? Apakah kita lalu memungutinya lantas membuangnya ke tempat yang benar karena kita khawatir efek buruk yang akan ditimbulkan sampah-sampah tersebut pada lingkungan dan masyarakat, atau hanya mendengus kesal sambil berlalu tidak peduli? Atau, pernahkah melihat pesawat televisi dibiarkan tetap menyala tanpa ada yang menontonnya, atau melihat lampu ruangan tetap menyala padahal matahari sudah terang? Lantas apa tindakan kita pada televisi atau lampu tersebut? Apakah kita langsung mematikannya karena ingat pada hidup hemat energi untuk ketersediaan energi bagi anak cucu kita kelak, atau kita hanya berlalu tanpa memedulikannya? Stop bersikap apatis! Dalam hal apa pun, sikap apatis adalah biangnya kehancuran! Coba bayangkan, jika seluruh rakyat Indonesia bersikap apatis, apatis pada lingkungan, apatis pada rakyat miskin, apatis pada kebodohan, tentu kehancuran bangsa dan negara ini hanya akan memakan waktu dalam hitungan hari saja. ”Tantangan terbesar kita adalah sikap apatis!” Pernah mendengar kalimat itu? Ya, kalimat itu menjadi populer sejak Dira Noveriani H, siswa kelas XII, Lab School Kebayoran, Jakarta, seorang pengajar sukarela yang berjuang memberikan pemahaman sanitasi, mengucapkannya dalam tayangan-tayangan iklan di televisi maupun media lainnya. Untuk mengetahui profil lengkapnya, sobat Belia bisa googling. Dira memang benar, sikap apatis atau tidak peduli pada sekitar, adalah tantangan terbesar kita untuk membuat Indonesia bangkit! Seandainya kita semua sebagai bangsa Indonesia meninggalkan sikap-sikap apatis, mau bahu-membahu dan saling membantu, yang kaya membantu si miskin, yang pintar membantu yang bodoh, saling peduli pada kondisi alam dan lingkungan, saling menjaga terhadap ancaman bahaya laten maupun ancaman bahaya yang nyata yang datang dari dalam dan luar negeri, tentu kesejahteraan dan kemakmuran bangsa ini akan segera terwujud. Oleh karena itu, mengapa kita tidak mencoba meninggalkan sikap apatis tersebut mulai dari diri kita sendiri? Pernah mengikuti acara kerja bakti tetapi kita hanya membersihkan lingkungan di sekitar kita saja? Atau pernahkah mengerjakan suatu tugas kelompok bersama kawan-kawan tetapi kita hanya mengerjakan bagian kita saja? Atau yang paling parah, pernahkah kita mengadakan acara makan bersama tetapi kita menyantap makanan dengan porsi paling banyak dibandingkan dengan yang lain tetapi tetap bersikukuh membayar ongkos patungannya dengan harga yang sama dengan yang lain? Pernahkah? Jika pernah, segera hentikan! Semua itu adalah bibit-bibit berkembangnya sikap egois dalam diri kita. Bukankah para pejabat yang melakukan korupsi itu pun didasari oleh rasa egois? Ingin memperkaya diri, ingin hidup enak sendiri tanpa ingat pada nasib rakyat. Stop rasa egoismu! Mereka yang egois, hanya akan selalu berpura-pura antusias mengikuti segala kegiatan seolah-olah peduli pada sekitar. Tetapi itu hanya kedok untuk menguntungkan dirinya sendiri. Untuk Indonesia maju, mulailah dari sekarang untuk menghentikan sikap apatis dan egois! ***

Nah tuh, dari pemaparan di atas, ketahuan dong kalau korupsi itu banyak bentuknya. Kalo yang paling deket dengan kehidupan pelajar kayanya kategori perbuatan curang, ya? Hayooo… yang masih suka nyontek waktu ulangan atau nyalin PR temennya, itu termasuk korupsi tuuuh! Jangan dilakukan lagi ya! Salah satu temen kita, Nadya dari SMPN 3 Bandung ngasih komentarnya soal korupsi nih. “Aku tau kalau nyontek itu curang, tapi gak tau kalau nyontek itu termasuk perbuatan korupsi, hehehe. Hmm, kalau gitu lumayan jadi serem juga. Kalau kita nyontek, berarti kita korupsi, kalau kita korupsi sebutannya berarti koruptor dong. Ah, gak mau..” ujar Nadya. Tuh kaaan, jangan mau korupsi. Jangan mau! “Korupsi itu ngegunain sesuatu yang bukan punya kita, di dalam korupsi kan pasti ada pihak yang dirugikan, jadi menurut aku sih korupsi itu buruk sih pasti,” kalo yang ini kata Riva Nugraha, siswa SMAN 12 Bandung. Seruan antikorupsi juga disuarakan oleh Ibu Adni, guru SMAN 12 Bandung, katanya siswa itu sangat rentan korupsi, biasanya sih dari hal-hal yang dianggap kecil seperti minta jawaban teman saat ulangan alias nyontek dan meminta uang lebih yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Karena dianggap sepele, sering kali perbuatan itu dilakukan lagi dan lagi. “Misalnya siswa itu harus membikin suatu prakarya, butuh beli ini beli itu, setelah dibeli totalnya sekitar Rp 30.000 tapi dia bilang ke orangtuanya Rp 50.000. Lah itu bukan korupsi namanya? Itu korupsi loh. Sering kali korupsi kayak gitu gak kerasa, tapi kalau jadi kebiasaan dan terbawa sampai besar nanti, bagaimana? Nanti kalau dia jadi pejabat dan dapat proyek negara, nanti anggarannya dilebih-lebihkan juga sama dia, kan bahaya. Makanya sedari bangku sekolah harus benar-benar ditumpas itu kebiasaan yang mengarah ke korupsi, biar gedenya nanti lurus-lurus aja,” kata ibu berjilbab satu ini. Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa kita

heboh banget kudu memerangi korupsi? Nih, berdasarkan apa yang belia baca dari buku panduan Youth Against Corruption yang diterbitkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada lima hal fatal yang terjadi gara-gara korupsi. Pertama, penegakan hukum dan layanan masyarakat jadi amburadul. Contohnya lalu lintas. Dari mulai bikin SIM sampai sidang tilang, duit dan kekuasaan yang ambil andil besar, right? Kedua, pembangunan fisik jadi terbengkalai. Jalanan rusak, gedung sekolah reyot, dan bangunan publik lainnya nggak memadai, ya salah satunya karena duit untuk pembangunannya ditilep. Capek deh! Ketiga, prestasi jadi nggak berarti. Idealnya, setiap jabatan ditempati oleh orang yang kompeten dan dan berprestasi. Tapi, lagi-lagi uang dan kekuasaan yang bicara. Susah deh menemukan the right man on the right place! Keempat, demokrasi jadi nggak jalan. Lihat aja, contohnya, pemilihan kepala daerah. Sudah repot-repot dipilih rakyat, eh doi malah mengutamakan kepentingan mereka yang punya duit, bukan rakyat. Terakhir, ekonomi jadi ancur. Mau bikin perusahaan, kudu nyogok sana-sini. Mau bikin usaha kecil, kalah sama yang gede dan dekat dengan penguasa. Susah deh! Setelah tau apa itu korupsi dan akibat fatalnya, kamu udah nggak bertanyatanya lagi kan kenapa kita harus memerangi korupsi? Yep, sekaranglah waktunya… lawan! Kalau temanmu melakukan tindakan yang termasuk korupsi tapi dia nggak menyadarinya, kasih tau dan ingatkan untuk nggak mengulanginya. Kalau kamu lihat ada tindak korupsi yang jelas di sekitar kamu, laporkan. Buat tau lebih banyak soal korupsi kamu bisa main ke website-nya KPK di www.kpk.go.id. Sekali lagi, ayo lawan korupsi!***

VoxPop

Pernah gak sih kamu korupsi? Riva Nugraha, SMAN 12 Bandung, kelas XII PERNAH, pas lagi UAS. Temen aku pengen nilainya bagus jadi dia nyogok aku pake makanan biar nanti aku kasih tau jawaban punya aku biar nilai dia bagus. Yaa, minimal gak remedial lah. Jadi korup pake makanan gitu, hehehe.

Nadya, SMPN 3 Bandung, kelas IX KALAU korupsinya semacam nyontek-nyontek gitu sih pernah. Kayaknya semua pelajar pernah, deh.

Tania, SMP BPI Bandung, kelas VIII HEHEHE pernah, suka bilang mau beli ini ke mamah tapi sebenernya buat jajan. Nyesel kadang-kadang mah, kasian mamahnya.

M Zaky, SMK Bhakti Kencana, kelas XI PERNAH. Curang-curang sedikit waktu ujian, misalnya tanya-tanya teman gitu. Iya menyesal.*** dhianynadya@gmail.com

hanifauziaramadhani@gmail.com dhianynadya@gmail.com

Quotes ”THERE IS NO COMPROMISE WHEN IT COMES TO CORRUPTION. YOU HAVE TO FIGHT IT.” - AK Antony

Indeks:

Choirunisa, SMP Vijaya Kusuma

20> Skul: Bina Bangsa School Bandung

21> MusicTerritory: Vert Music Campaign

21>AKsi:

21>Gaya:

Komunitas Bandung Otopet

Rupa-rupa Jam Tangan

22> Chat: Arina Ephipania


20

SELASA (PAHING) 9 DESEMBER 2014 16 SAFAR 1436 H SAPAR 1948 FOTO: RANI & DOK

Guru Favorit: Mr. Jason DITANYA soal guru favorit, anak-anak Bina Bangsa sepakat menjawab: Mr. Jason! Bapak kepala sekolah yang juga mengajar sosiologi, seni, dan matematika ini memang dikenal sebagai sosok guru yang dekat dan terbuka dengan murid-muridnya. Siapa pun bisa langsung “curhat” kepada bapak kepsek ini. Selain itu, beliau juga terkenal sering memberikan cerita-cerita juga jokes di sela-sela pelajaran.***

Murid Populer: Winoena Ules Setiawan, Sec 4 (I SMA) WINOENA adalah Head Prefect (setara dengan Ketua OSIS) untuk Secondary School Bina Bangsa. Cewek manis berbehel yang bercita-cita jadi dokter dan pengen kuliah di Universitas Indonesia ini aktif di Discovery Club, sebuah ekskul sains yang ada di Bina Bangsa. Dulunya cewek yang sedang mempersiapkan student exchange untuk tahun depan ini ikut PAC, tetapi kesibukan tingkat 4 bikin dia harus resign dari ekskul yang satu itu.***

Lunch Detention

Bina Bangsa School Bandung

DI Bina Bangsa ada sistem unik bagi murid yang lupa ngerjain PR, namanya lunch detention. Murid yang gak ngumpulin tugasnya harus mengerjakan tugas itu di kantin di waktu makan siang. Jadi saat temen-temennya makan, dia malah harus ngerjain PR, hehehe. Selain itu ada juga sistem poin di mana setiap murid mempunyai poin 100 yang akan berkurang seiring dengan pelanggaran yang dilakukan. Beberapa pelanggaran yang sering terjadi antara lain lupa ngerjain PR itu senilai 5-10 poin, juga terlambat masuk kelas bisa dikurangi 10 poin. Kalau poinnya sampai habis, bisa-bisa dikeluarkan dari sekolah. Hiyy...***

Ekskul Andalan: PAC

Unity in Diversity K

EBERAGAMAN menjadi ciri yang khas dari Bina Bangsa School Bandung yang terletak di Jalan Sentra Dago Pakar Raya Blok F-1 Bandung ini. Sesuai dengan konsep sekolah internasional yang diusung, murid-murid yang berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, India, Korea, Jepang, Kanada, dan Inggris berbaur menjadi satu. Hal ini menjadi kekuatan sekolah yang mempunyai misi, ”Untuk membentuk siswa memahami kesadaran atas harga diri, menanamkan disiplin, pikiran terbuka, integritas, keuletan dan keberanian sepanjang perjalanan belajar mereka” ini. Karena berbasis sekolah internasional, ada tiga bahasa yang digunakan dalam kegiatan seharihari di sekolah yang berdiri sejak 2008 ini yakni bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Indonesia. Selain kuat di akademik, nonakademik

para siswanya juga terjamin dengan adanya berbagai ekstrakulikuler mulai dari ekskul olah raga seperti basket, sepak bola, tenis meja, dan bulu tangkis, hingga ekskul seni seperti Performance Art Character (PAC) dan ekskul sains Discovery Club. Untuk prestasi, sekolah yang satu ini sama sekali gak perlu diragukan lagi. Beberapa prestasi yang didapat baru-baru ini yaitu peringkat pertama lomba paduan suara antarsekolah, peringkat pertama story writing/story telling competition, peringkat pertama lomba panel discussions dan masih banyak lagi. Belum lagi penghargaan bergengsi yang diterima di antaranya peringkat 10 tertinggi (2013) dan peringkat 5 tertinggi UNSW – International Competition and Assessment for Schools (ICAS) di seluruh sekolah di Indonesia.*** dhianynadya@gmail.com

HALO sobat Belia! Kita punya rubrik baru nih, namanya Snap! Shout! Di rubrik ini, kamu bisa kirim email berisi foto dan caption singkat sesuai dengan tema yang belia tentuin. Nggak semua foto dimuat, dan hanya ada satu pemotret beruntung yang dapet hadiah! Buat yang belia pilih sebagai pemenang; kirimkan copy/scan kartu identitas serta nomer rekening Bank untuk administrasi transfer honorarium ya!

Tema Minggu Ini: Uniko (Usaha Nipu Kolot)

pemenang

Dwi Yasti F S, SMA Al-Ma'soem

NGOMONG-NGOMONG soal ekskul, Bina Bangsa punya ekskul andalan nih, namanya Performance Art Character alias PAC. Para anggota PAC ini rutin tampil di acara-acara Bina Bangsa, dari mulai choir hingga drama musikal tahunan. Gak heran kalau syarat masuk PAC itu harus suka seni dan suka tampil. FYI, ekskul kesenian yang satu ini dibimbing langsung oleh kepala sekolah SMP-SMA Bina Bangsa, Mr. Jon Jason Yogawin, lho.

Kantin Cozy KANTIN adalah tempat nongkrong favorit barudak Bina Bangsa. Gimana enggak, kantinnya luas dan bersih dan makanannya enakenak. Nilai plus lainnya adalah kantin yang terbuka dan menghadap ke perbukitan yang hijau, bikin betah banget deh buat nongkrong lama ditemenin angin sepoi-sepoi. Barudak Bina Bangsa yang gak boleh berkeliaran di sekitar lingkungan kelas setelah pelajaran selesai bikin mereka langsung menuju kantin buat ngobrol-ngobrol dan makan.***

Berpikiran Terbuka Dalam Industri Musik

S

EBUAH pergerakan yang fenomenal itu muncul di tahun ’90-an, pergerakan kreatif anak-anak muda di Bandung di bidang musik yang diawali dari berbagai pemikiran yang luas ditumpahkan dalam berbagai ide hingga menjadi pergerakan yang diperhitungkan tidak hanya di kota ini tetapi hampir ke seluruh kota di Indonesia hingga mancanegara. Musik menjadi kata yang digarisbawahi. Pergerakannya melaju dengan berbagai keterbatasan, diawali dari sesuatu yang kecil hingga menjadi sangat fenomenal dan diperhitungkan seperti sekarang. Hingga kini, di Bandung telah lahir banyak band-band dengan kualitas yang sangat baik, siap untuk meneruskan karya bandband yang lebih mapan dari era sebelumnya. Namun, sayang sekali jika mereka hanya bisa perform di acara komunitas dengan lingkup yang kecil, padahal mereka layak mendapat kesempatan untuk bisa didengar lebih luas. Oleh karena itu, band-band baru tersebut merekam hasil karya mereka dan menyebarkannya, bahkan membuat gigs sendiri agar mereka dapat tampil dan dikenal komunitas musik, bahkan masyarakat luas. Pergerakan saat ini justru kembali lagi seperti pergerakan independen di era ’90-an. Make your own records, distribute them yourself, and make your own gig. Awal tahun ’90-an lahirlah Reverse records

yang mengeluarkan album pertama PAS band hingga booming pada masanya. Inilah cikalbakal musik ”independent” di Bandung. Gebrakan dari Reverse diikuti pada akhir ’90-an ada Riotic Records dan Harder Records yang merilis band-band punk rock, hard core, serta genre cadas lainnya. Sementara untuk scene pop hadir juga Fast Forward Records yang mengentak industri musik tanah air melalui Mocca dan diikuti band lainnya yang enggak terbatas pada genre pop saja. Untungnya, sekarang mulai banyak label-label independen baru yang bermunculan di Bandung seperti Heaven Records, Grimloc Records, Substance Records, Monsterstress Records, dan masih banyak label lainnya. Label-label independen baru ini setidaknya menjadi alternatif bagi talent-talent baru untuk bisa mendapatkan kesempatan merilis materi musik mereka dalam format album. Monsterstress Records salah satu record label independen yang cukup aktif akhir-akhir ini, mulai dari merilis album dari talent-talent baru seperti Space and Missile, Echolight, Under the Big Bright Yellow Sun, dan yang terbaru duo Lucas & AB. Eksistensi mereka juga mencakup produksi sejumlah event yang memfasilitasi talenttalent baru dari Bandung seperti membuat mikro gigs bulanan ”An Intimacy”, juga festival musik berskala kecil yang cukup sukses, yaitu ”Mon-

sterstressFest”. Seperti layaknya label-label independen lainnya, Monsterstress memiliki visi untuk memajukan scene dan industri musik independen di tanah air khususnya di kota Bandung. Rasanya, penikmat musik memang selalu perlu dikenalkan pada berbagai jenis musik dengan varian yang baru. Khalayak yang lebih luas perlu diberitahu dan diedukasi untuk bisa lebih berpikiran terbuka secara musikalitas. Musik enggak hanya sekedar apa yang ditayangkan oleh media-media besar dan mainstream saja, tetapi banyak sekali musisi-musisi baru yang juga layak mendapatkan kesempatan untuk lebih dikenal oleh khalayak yang lebih luas. Apa yang dilakukan Monsterstress bersama beberapa records label independen lainnya, sebenarnya adalah usaha tulus untuk memajukan dan membesarkan industri ini serta memberikan kesempatan sekecil apa pun untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh para pelaku musik, khususnya musisi independen. Pertanyaannya sekarang, apakah kamu, para penikmat musik, juga mau untuk lebih terbuka dalam memberikan kesempatan kepada bakatbakat baru tersebut? *** Ekky Darmawan, bermusik bersama Rock ’n Roll Mafia, Diocreatura, dan Polyester Embassy. Co-founder Monsterstress Records

S

EMESTER depan, tampaknya kurikulum pendidikan berubah lagi, nih. Balik lagi ke kurikulum 2006. Nah, kamu sebagai pelajar siap gak nih? Kira-kira, lebih menyenangkan kurikulum yang mana sih? Sok kirimin cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (12/12/14) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiranrakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

WM Fahrezi, SMPN 30 Bandung

Korupsi

Safira Kayyisa, SMPN 18 Bandung

Diah Melina Suhada XI AK 2 SMKN 13 Bandung

Tema Minggu Depan: Huhujanan

Dwi Yasti FS, SMA Al-Ma’soem

Revi Cuhyanti, SMAN 1 Subang

YANG namanya manusia tak pernah luput dari kesalahan. Akan tetapi, jika kesalahan itu terus terjadi karena keenakan? Wah, sudah enggak bener namanya. Itu yang menjadi bibit korupsi dan kawan-kawan. Makanya waktu iseng-iseng ambil fulus kembalian dari uang belanjaan barang-barang yang disuruh ortu langsung stop. Awal enak, di tengah-tengah mulai doyan, akhirnya kebablasan ngambil nominal yang gede deh hiyy....

KALO menurut pendapat saya korupsi itu sebuah benalu sosial yang merusak struktur pemerintahan dan juga penghambat utama terhadap jalannya pemerintahan. Akan tetapi, kita sering melakukan tindakan itu tanpa disadari salah satunya yaitu korupsi kepercayaan. Korupsi kepercayaan sekarang itu tidak asing lagi di kalangan pelajar. Contohnya adalah pada saat ulangan kita dipercaya oleh guru mata pelajaran untuk mengerjakan ulangan itu sendiri, tetapi pada saat itu soal pada ulangan sulit dan kita menyontek pekerjaan teman sebelah kita. Itu merupakan contoh kecil yang tanpa kita sadari.

lakukan, saat Ibu saya memberi uang dan meminta membelikan barang dan makanan. Saat itu saya lalai tidak memberikan uang kembaliannya. Ibu mengatakan kita harus jujur. Dapat uang berapa, dibelikan barang berapa, sisanya berapa, jadi sekecil apa pun itu, harus dikembalikan karena sisa uang itu tidak otomatis jadi milik kita. Saya menyadarinya, memang kadang kita lupa, kadang juga pura-pura lupa, beranggapan Ibu juga lupa meminta uang kembalian, bahkan kadang merasa tidak bersalah karena merasa itu milik kita. Ini pelajaran penting agar ke depannya kita berkarakter jujur hingga korupsi dapat dihindarkan.

Enrique V Mosses, SMPK 5 BPK Penabur

Najmah Shafa Zahirah, SMP Al-Ma’soem

KORUPSI itu mengambil sesuatu yang bukan miliknya sendiri. Korupsi uang, korupsi waktu. Banyak pejabat pemerintah dan pejabat daerah yang terlibat kasus korupsi. Nilainya bermacam-macam, ada yang besar, ada yang kecil. Tapi sekecil apa pun, tetap saja perbuatan yang salah. Contoh kecil yang saya pernah saya

MENURUT saya tergantung sih korupsi apa dulu apakah korupsi waktu, atau uang, atau yang lainnya. Dan sebenarnya jika kita korupsi uang, bagaimanapun tetap uang itu adalah uang haram. Orang yang korupsi itu ngapain sih, kayak gak ada kerjaan korupsi itu kan dilarang. Apa sih enaknya korupsi uang mengambil hak orang lain, lebih baik syukuri apa yang ada.***

Vincentius Verel S, SMPK 5 BPK Penabur KORUPSI? Jadi malu karena aku sering melakukannya. Korupsi yang paling sering saya lakukan adalah korupsi waktu. Contohnya, saat saya disuruh belajar oleh orangtua saya, saya malah bermain game. Contoh yang lain adalah ketika waktu istirahat di sekolah sudah berakhir, saya masih makan dan ngobrol bersama teman di kelas. Saya menyadari sikap saya tersebut tidak baik. Jadi, mulai sekarang mari kita budayakan sikap antikorupsi dalam segala bidang.

BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi dan Insight), kalo mau ngambil honor silahkan kirim nomor rekening dan nama banknya, ya. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa penulisnya, dan terbit di belia edisi berapa. Sertakan scan identitas berupa KTP atau kartu pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer. Nah, kalo yang dimuat di SHP, akan mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat.


21

SELASA (PAHING) 9 DESEMBER 2014 16 SAFAR 1436 H SAPAR 1948 FOTO: KEKE

British Knight Out #4: Loomer

Malamnya Pencinta Musik Shoegaze

Komunitas Bandung Otopet

N

GGAK ada yang lebih menyenangkan daripada menghabiskan malam Minggu ditemani musik-musik yang kita sukai, right? Nah, buat barudak Bandung yang suka musik-musik shoegaze, malam Minggu kemarin adalah malam yang menyenangkan banget. Soalnya, ada sebuah gig keren yang mengusung tema shoegaze digelar di Blackspot Café. Buat kamu yang nggak sempat dateng, nggak usah sedih! Nih, belia kasih ulasan singkat tentang gig tersebut. FYI, gig bertajuk “Loomer” ini adalah bagian dari British Knight Out alias BKO, acara rutin yang digelar oleh Blackspot Café. Menurut Badra, salah seorang panitia, BKO setiap edisinya selalu mengusung genre-genre musik British yang berbeda sebagai temanya. Setelah BKO #3 lalu mengusung tema Britpop, dipilihlah tema shoegaze untuk BKO #4 ini. “Perkembangan musik shoegaze di Bandung belakangan

Mengubah Citra Otopet A

PA sih yang ada di benak kamu kalau denger kata ‘otopet’? Buat sebagian besar orang, otopet kayanya identik dengan permainan anak kecil dan nggak berbahaya. Bahkan, otopet juga mengingatkan akan sosok salah satu karakter di Teletubbies, ya nggak sih? Nah, kalau kamu udah kenal sama komunitas yan satu ini, citra otopet di mata kamu dijamin berubah. Boys and girls, please welcome… Komunitas Bandung Otopet! Di Komunitas Bandung Otopet, alat transportasi dan juga permainan yang identik dengan citra anak-anak, justru berubah menjadi sebuah olah raga ekstrem! Komunitasnya sendiri belum

tingkat kesulitan juga,” ujar Arin ketika belia tanya alasannya berotopet ria. Bandung Otopet sendiri sekarang anggotanya ada 30-an, meski nggak semuanya selalu kumpul dan latihan bareng. Hmmm…sepertinya memang agak susah juga buat komunitas satu ini untuk latihan bareng semua anggotanya. Soalnya, anggota Bandung Otopet berbeda-beda latar belakang dan umurnya, dari mulai anak SD sampai kuliahan. Makanya, untuk menyesuaikan jadwal nggak mudah banget berhubung masing-masing anggota kesibukannya beda-beda. Eits, tapi tentu hal tersebut nggak membuat Komunitas Bandung Otopet jadi nggak solid loh! Buktinya, tahun lalu komunitas ini berhasil ngadain kompetisi otopet freestyle untuk kategori open dan beginner. Mereka juga lagi menyiapkan event semacam street jam dalam rangka perayaan tahun baru nanti dengan ngundang komunitas otopet dari kota-kota lain juga. Wah, semoga makin melejit deh Komunitas Bandung Otopet! Buat Belia yang mau gabung, cari aja mereka di area di CFD Dago setiap minggunya! ***

What About Jazz?

Ngobrol Bareng Galang & Kevin ”Sarasvati”

hanifauziaramadhani@gmail.com FOTO: RANI

Vert Music Campaign

S

Kampanye Lingkungan Lewat Karya Ada yang berbeda di Maja House Sabtu (6/12/2014) malam lalu. Kali ini Maja House bikin acara namanya Vert Music Campaign, event yang dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan kesadaran anak muda Bandung dan Jakarta tentang kampanye lingkungan. “Vert ini diambil dari bahasa Prancis yang artinya hijau. Kami mengambil konsep ini dengan suasana ramah. Kami berkampanye tentang lingkungan,” ujar Angga Badilz, tim promo and publikasi acara ini. Selain itu, acara ini dibuat berkaitan dengan kondisi lingkungan khususnya di Bandung dan Jakarta yang udah gak kaya dulu. Nah biar anak muda tertarik dan peduli sama lingkungan makanya Maja House yang berkolaborasi sama Milestone Project bikin kampanye melalui art, live music, dan DJ. Sesuai temanya yang mengangkat isu lingkungan, acara ini banyak gimmick-gimmick yang dibuat dari barang-barang daur ulang. Enggak hanya itu, guest star yang tampil pun merupakan musisi yang memiliki keterkaitan dengan konsep lingkungan. Di sesi pertama yang dimulai pukul 8 malam ini dibuka oleh penampilan tiga band yang asik banget pastinya. Hujan yang mengguyur Bandung dari sore tidak menjadi penghalang buat temen-temen dateng ke acara ini. Meskipun ruangan masih terlihat sepi di jam awal pertunjukan, penampilan ngerock The Fox and The Thieves berhasil menghangatkan suasana. Lima buah lagu berhasil dibawakan oleh band yang akan segera mengeluarkan mini album pada Januari mendatang. Setelah The Fox and The Thieves, giliran duo organ dan drum Lucas and AB yang menyapa penonton lewat penampilannya yang asik. Enggak lupa, Lucas sang pemain organ

unik Hammond menyampaikan pesan-pesan mengenai lingkungan di sela-sela penampilannya. Dalam Vert Music Campaign ini Lucas and AB juga berkolaborasi dengan DJ Hazawude ditemani gitaris Oki Ade Candra. DJ Hazawude yang bermain energik membuat penonton terpukau. Tak heran jika tepuk tangan meriah diberikan kepada penampilannya. Semakin malam venue semakin disesaki penonton. Navicula hadir sebagai band terakhir dan paling ditunggu-tunggu di Vert Music Campaign. Robi, sang vokalis yang juga memainkan gitar langsung menyapa hangat para penonton. Enggak salah kalau Vert Music Campaign ini juga disebut live music intim, karena penonton dapat berinteraksi langsung dengan para guest starnya. Seruan berbagai judul lagu dilontarkan penonton kepada Navicula, alhasil 12 buah lagu berhasil dinyanyikan dan tentunya disambut meriah penonton. By the way, menurut Angga Badilz, Navicula dipilih sebagai bintang tamu pada Vert Music Campaign ini karena Navicula aktif dan gencar banget dalam mengampanyekan lingkungan. Nggak salah emang, dari 12 lagi yang dibawakan semuanya berbau lingkungan dan sosial seperti “Orang Utan”, “Tomcat”, “Aku bukan Mesin”, “Metropolutan”, “Televish*t” dan lainnya. Di sela-sela penampilannya, Robi menyampaikan bagaimana kondisi lingkungan yang memprihatinkan. Tidak hanya di Bandung ataupun Jakarta, tapi di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Menurut Navicula, mereka antusias banget sama acara yang ngusung konsep lingkungan bahkan Navicula sangat mensupport. “Sudah saatnya isu-isu lingkungan menjadi isu yang urgent melihat apa yang terjadi dan itu bukan isu luar angkasa melainkan isu yang ada di sekitar kita,” ujar band yang segera merilis album teranyarnya pada awal tahun depan. Wow keren banget, ternyata para musisi ini nggak hanya sekedar menyalurkan hobi dan bakat saja lho pas tampil, tapi mereka juga berkampanye lewat lagu. Nah meskipun penampilan Navicula merupakan yang terakhir, acara Vert Music Campaign belum selesai. Vert Music Campaign masih berlanjut hingga tengah malam yang dimeriahkan oleh penampilan para DJ yang pastinya kereeen abis.*** rani_mulyati@yahoo.co.id

hanifauziaramadhani@gmail.com

FOTO: HANI

lama terbentuk, padahal, pegiat otopet sebagai oleh raga ekstrem di Indonesia udah mulai ada sejak tahun 2008-an. Nah, Bandung Otopet ini pun dibentuk oleh barudak Bandung yang awalnya tertarik ngulik otopet sendiri-sendiri. Akhirnya, setelah jadi komunitas, para pegiat otopet ini saling bertukar info dan saling ngajarin trik-trik dari yang mudah sampai yang sulit. Mereka juga rutin latihan bareng di area Car Free Day Dago. Otopet freestyle ini sebenarnya agak mirip dengan BMX loh! Triknya bisa dilakukan di taman (park), lahan vertical (vert ramp), atau lahan datar (flatland). Bedanya, trik-trik otopet butuh ketahanan ekstra di bagian pergelangan tangan. Nah, karena kemiripannya dengan BMX ini, nggak sedikit pegiat BMX Bandung yang beralih ke otopet. Arin salah satunya. Cowok satu ini mengaku cukup lama ngulik BMX tapi nggak kunjung berkembang dan akhirnya nyobain otopet. “Setelah nyoba ternyata lebih nyaman. Meski nggak bisa dibilang lebih mudah juga sih, karena punya trik-triknya sendiri dengan berbagai

agak turun sih, ya. Makanya, kami pikir kenapa enggak musik shoegaze dicoba diangkat lagi?” begitu ujar Badra ketika ditanya kenapa shoegaze dipilih sebagai tema BKO kali ini. Anyways, emang iya sih, belakangan ini band-band shoegaze sepertinya nggak punya terlalu banyak peluang buat nampil ya? Padahal dulu di Bandung kan shoegaze sempat jadi genre yang paling digandrungi di masa-masa kejayaan Themilo. So, menurut belia tepat banget genre yang satu ini diusung sebagai tema BKO #4. Itung-itung mengobati rindu akan gig shoegaze, sekaligus sebagai kesempatan bagi band-band bergenre shoegaze buat unjuk gigi dan diapresiasi. Oh ya, BKO #4 ini diberi nama “Loomer”. Katanya sih selain ngikutin judul lagunya My Bloody Valentine, juga supaya acaranya sendiri lumer alias cair. Well, it happened! “Loomer” berlangsung cair, band yang nampil nggak segan ngajak penonton berinteraksi dan nyanyi bareng. Para penontonnya pun nggak malu-malu buat sing along dan berekspresi sepanjang berlangsungnya acara. “Loomer” yang dimulai sekitar pukul 8 malam dibuka oleh DJ Swarnoff yang bawain hits era ’90-an. Setelahnya, langsung disambung berturut-turut oleh empat band dari Bandung dan Jakarta. Perfect Angel jadi band pertama yang tampil dengan nge-cover lagu-lagunya Mew. Kemudian Seaside, band asal Jakarta yang pada 2013 lalu udah merilis album, tampil nge-cover Slowdive dan Lush plus lagu-lagu mereka sendiri. Abis itu giliran Elemental Gaze yang bawain lagu-lagunya Blueboy dan My Bloody Valentine, dilanjut Nick yang nge-cover M83. They totally nailed it!***

EBUAH event seru diadakan oleh siswa siswi kelas XI Jurusan Seni Musik Nonnklasik SMK Negeri 10 Bandung dengan mereka menggelar acara Workshop Musik yang bertajuk ”What About Jazz?” Acara yang berlangsung pada Sabtu (6/12/2014) di Captain Seafood, Jalan RE Martadinata 217 Bandung tersebut adalah aplikasi dari ujian akhir semester untuk mata pelajaran Management Produksi dalam Program Keahlian Seni Musik Nonklasik tahun ajaran 2014/2015. Mereka mengundang dua personel Sarasvati, Galang Perdhana, dan Kevin buat share materi tentang musik jazz. Dalam acara ”ujian” ini, siswa siswi Jurusan Seni Musik Nonklasik sama sekali nggak nunjukkin ekspresi kaku sehingga bila diihat dari sudut pandang audience di luar siswa siswi, sama sekali nggak ada kesan ujian. Semua peserta ujian bahu-membahu demi berlangsungnya acara. ”Proses 2 bulan kurang. Lumayan nguras tenaga, capek banget, tapi kebayar acaranya seru,” ujar Nurani, siswa kelas XI yang merupakan panitia dalam acara tersebut. Dikaitkan dengan ujian mata pelajaran, Nurani mengaku tidak sedang merasa ujian, ”Nggak, gak berasa lagi ujian. Santai banget, pengen lagi malah ada acara ujian yang modelnya begini. Ini tuh menyatukan kekeluargaan di Jurusan Seni Musik,” tambahnya santai. Acara ini ditonton oleh orangtua dan juga diminati oleh kalangan remaja-remaja dari skul lain. Misalnya Fakih dan Pricle, siswa SMAN 12 Bandung ini sangat antusias mendengarkan materi workshop tentang genre musik jazz. ”Ya, seru aja, kita bisa denger langsung dari pakarnya,” ujar Fakih saat ditanya bagaimana kesan-kesan mengikuti acara workshop tersebut. ”Maunya sih sering-sering diadain acara yang begini, soalnya kan di Bandung udah lumayan jarang tuh. Bagus, kreatif,” tutur Pricle, menambahkan. Ditanya soal terobosan baru mengadakan ujian di luar lingkungan sekolah, guru mata pelajaran manajemen produksi Soni Reffali, beranggapan kalau acara ini juga terselenggara berkat keinginan bersama untuk selangkah lebih maju dari yang lain. ”Tahun kemarin anak-anak sudah ujian di luar ruangan, tetapi masih di lingkungan sekolah. Nah saya mau tahun ini harus di luar lingkungan sekolah. Dan alhamdulillah, berkat dukungan anak-anak, semua berjalan lancar,” ujarnya. Lewat acara ini juga, Soni berharap kalau musik jazz ini akan lebih bisa diterima di masyarakat, nggak hanya di kalangan elite saja. ”Jazz itu kan identiknya musik orang kalangan atas ya. Nah, saya berharap kedepannya jazz bisa diminati semua kalangan. Makanya kita ambil tema ’What About Jazz?’ dan target audience kita lebih ke pelajar dan anak-anak muda, biar mereka paham kalau jazz itu bisa diterima semua kalangan,” ujar pria yang merupakan drummer grup metal Nectura tersebut. Soni juga mengakui banyak dampak positif terhadap anakanak didiknya selama proses persiapan acara. ”Ya, anak-anak remaja sekarang kan kecenderungannya kalau pulang sekolah tuh nongkrong yang nggak jelas, buang-buang waktu. Saya lihat dengan adanya kegiatan ini, anak-anak juga jadi lebih berkegiatan positif. Pulang sekolah mereka rapat, ngurusin acara, kekeluargaan antara mereka juga jadi lebih erat. Dan ajaibnya, ini kesadaran mereka sendiri. Tidak ada paksaan dari pihak mana pun. Intinya, aplikasi dari kurikulum 2013 tentang pembelajaran yang dilakukan tidak hanya di dalam kelas ini

sangat berdampak positif bagi siswa siswi,” ujarnya menambahkan. Acara yang dimeriahkan oleh sederet musisi Kota Bandung, selain Galang dan Kevin dari band Sarasvati, ada juga Hin-Hin ”Akew” dari Nectura (juga gitaris Sarasvati). Acara berlangsung mulai pukul 15.00 sampai 18.00 dengan lebih dari 160 peserta workshop mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, umum, dan kalangan pencinta musik di Bandung yang datang mengapresiasi. Ditemui di sela-sela workshop, Kevin yang jadi pemateri dalam acara ini awalnya mengaku nervous. ”Baru pertama ngobrol bareng banyak orang, deg-degan banget, tapi enjoy. Semuanya aman,” begitu kata keyboardist Sarasvati tersebut. Selain ngebahas jazz, Kevin berbagi soal tips bagi kalangan pecinta musik agar bisa memaksimalkan kecintaannya untuk musik. ”Kuncinya latihan individu, eksplorasi musik terkini dan terdahulu. Dan terakhir, jangan pilih-pilih genre dalam bermusik. Semua harus dipelajari,” ujarnya sambil tersenyum. Sebelum menutup pembicaraan, Kevin juga memberikan tips bagaimana caranya agar sebuah band bisa bertahan di industri. ”Berkarya, bikin sesuatu yang baru dan jaga attitude baik kita. Untuk pendengar musik, kalau emang pengen musik Indonesia lebih maju, jangan beli kaset bajakan,” ujarnya menambahkan. Orangtua murid dan beberapa pihak dari kalangan umum angkat topi melihat kepiawaian siswa-siswi Jurusan Seni Musik Nonklasik dalam menyelenggarakan acara ini. ”Untuk ukuran anak SMA, ini sangat kreatif. Saya harap ke depannya kreativitas mereka terus berkembang. Tidak hanya di depan panggung, tetapi juga di belakang panggung seperti ini,” ujar salah satu orangtua murid yang hadir mengapresiasi acara tersebut. Acara yang berlangsung 3 jam tersebut dibuka dengan ngobrol soal jazz bersama pembicara Kevin, lalu dilanjutkan dengan Galang yang lebih menjelaskan sejarah jazz, detail perbedaan musik jazz dengan genre musik lain, dan menjelaskan bagaimana tips nge-jazz yang benar dan asyik. Setelah pembagian doorprize, acara ini ditutup dengan sesi ngejam bareng audience serta foto bareng.*** rayhadishadiq@gmail.com, SMKN 10 Bandung

FOTO: DOK

Rupa-rupa Jam Tangan S

ALAH satu aksesori yang bisa dipakai cowok atau cewek ke sekolah adalah jam tangan. Hehe, si penunjuk waktu ini emang berguna banget, baik itu secara fungsional maupun untuk menambah nilai kekerenan seseorang. Nah, kamu yang ingin meningkatkan nilai keren kamu boleh dicoba lho, pilih jam tangan yang sesuai dengan kepribadianmu. Check this one out! 1. Sport Watches Penunjuk waktu bergaya sporty, dari dulu sampai sekarang masih populer. Enggak hanya dipakai untuk kepentingan yang berbau sport, tetapi arloji model ini juga oke banget untuk mendukung penampilan kamu.

1

2. Fashion Watches Sebenernya fashion watch ini hampir sama kelasnya dengan sport watch. Hanya saja, fashion watch atau ada juga yang menyebutnya dengan dress watch ini, modelnya lebih sederhana, enggak banyak tombol atau jarumjarum di dalam lingkarannya. FOTO: DIMITRI

2

3. Mid End Watches Kalau sporty dan fashion watch masuk ke dalam kategori low end watches, di kategori mid end ini arloji umumnya lebih rumit dan fungsinya lebih banyak dari dua di atas. Misalnya, jika untuk olah raga, jam ini bisa dipakai untuk menyelam, menghitung jumlah kalori saat berlari. Ada juga yang memiliki dual time atau penunjuk waktu untuk zona berbeda. Merek yang memproduksinya pun biasanya sudah punya sejarah panjang dalam membuat jam tangan.

GAYA

3

4. High End Watches Nah ini! Jam tangan yang masuk kategori high end biasanya jam tangan dengan harga sangat mahal, bahkan kadang enggak masuk akal, dan diproduksi oleh merek-merek yang jarang banget dikenal orang biasa. Teknologi mesin yang dipakai pun bukan sembarangan. Bisa-bisa kudu nabung sepanjang masa untuk dapetin jam tangan high end ini, hehe.... ***

4

tisha_belia@yahoo.com

FOTO: PINTEREST


22

SELASA (PAHING) 9 DESEMBER 2014 16 SAFAR 1436 H SAPAR 1948

Review Buku Penulis Tebal Penerbit Rating

TNT: 1 Year Round-The-World Trip Part. 1

: Trinity : 246 halaman : B First : diawali dengan curhatan singkat Trinity tentang alasannya melakukan perjalanan keliling dunia ini. Trinity juga bercerita tentang persiapannya, kegugupannya, dan yang paling penting, detail apa aja yang dia bawa untuk trip tersebut. Ngerti banget deh penulis yang satu ini kalau pembacanya suka penasaran sama hal-hal kecil begitu. Hehehe. Di buku ini ada kumpulan tulisan pendek tentang perjalanannya di Eropa, Brasil, Cile, Peru, dan Ekuador. All of them are well-written. Seru banget baca ceritanya sembari lihat-lihat foto yang ada. Ditambah lagi ada beberapa rekomendasi, tips, dan serba-serbi lainnya yang juga menarik buat dibaca. Buku ini cocok nih buat jadi persediaan amunisi liburan nanti!***

D

I tengah maraknya buku tentang traveling, karyanya Trinity masih belum ada yang bisa menandingi. Traveler kenamaan Indonesia ini selalu menyuguhkan hal yang segar dan nggak mainstream. Buku ini salah satu buktinya. Kebanyakan buku traveling lain membahas satu-dua destinasi yang bisa dijabanin dalam waktu singkat. Berbeda dengan Trinity. Ia melakukan perjalanan keliling dunia selama setahun penuh dan dituliskan ke dalam dua buku. Selain itu, yang membuat buku ini spesial dibandingkan dengan buku tentang traveling lainnya adalah tampilannya yang kece abis. Buku ini dibuat full-color sehingga foto-foto yang ditampilkan kelihatan jelas cantiknya. Buku pertama seri 1 Year Round-The-World Trip ini

Review CD Artist Label Durasi Rating

hanifauziaramadhani@gmail.com

The Hunger Games: Mockingjay, Part 1 Original Motion Picture Soundtrack

: Various Artist : Republic Records (2014) : 51 menit :

A

KSI Katniss Everdeen dalam ”Mockingjay Part. 1” tentunya lebih sedap ditonton kalau sembari mendengarkan lagu-lagu original soundtracknya. Lorde, si remaja jenius asal Selandia Baru yang melejit lewat hits macam ”Royals” dan “Tennis Court” berperan sebagai kurator yang berwenang memilih lagu-lagu dan musisi yang terlibat dalam album ini. So, bisa dibilang ini album yang ”Lorde banget”, sangat nonjolin warna pop electronic. Ada juga sedikit sisipan warna hip-hop dan R’n B dari beberapa musisinya. Meskipun demikian, dalam interview di sejumlah media, cewek yang punya ngaran lengkap Ella Yellich-O’Connor tersebut tetep menjadikan cerita dan berbagai adegan film ”Mockingjay” sebagai referensi pemilihan lagu-lagu soundtracknya. Lorde tentunya sumbang lagu di album ini lewat single utama ”Yellow Flicker Beat” yang sekarang lagi banyak banget diputer sejumlah radio. Satu track electronic dengan warna gelap yang dancey tetapi di satu sisi terdengar sangat misterius. Lagunya sangat catchy dan adiktif. Definitely a recommended track. Kalo pengen denger versi lebih kalemnya, ada versi remix

Review Film Pengisi Suara Sutradara Produksi Durasi Rating

C

Arina Ephipania

FOTO: KEKE

Kanye West yang menyajikan lagu sama dengan aransemen yang lebih temaram dan sangat misterius. Banyak tracks yang highly recommended di album ini. ”Dead Air” dari CHVRCHES terdengar sangat menyenangkan tetapi di saat bersamaan resah. Sementara ”Scream My Name” dari Tove Lo terasa sangat emosional dan menghipnotis. Duet Charli XCX dengan vokalis band legendaris Duran Duran, Simon Le Bon, adalah satu track anggun yang boleh dilewatin, sedangkan ”All My Love” dari Major Lazer feat. Ariana Grande sangatlah menyenangkan. Jangan lewatin juga kolaborasi The Chemical Brothers dengan Miguel yang sangat eklektik lewat ”This is Not a Game”. Yang paling juara adalah track di urutan pertama ”Meltdown” yang menampilkan kolaborasi Lorde, Pusha T, Q-Tip, dan Haim, menyanyikan musik dari Stromae. Dua jempol bray! Album soundtrack yang endess. Enggak boleh kamu lewatin, apalagi buat kamu yang menyukai genre musik pop elektronik. Eargasm!*** syauqy_belia@yahoo.com

Penguin of Madagascar

: Tom McGrath, Benedict Cumberbatch, John Malkovich, Chris Miller : Simon J Smith, Eric Darnell : 20th Century Fox : 92 menit :

ERITA sekawanan penguin lucu ini emang udah enggak perlu diragukan lagi. Kali ini Skipper, Kowalski, Rico, dan Private ceritanya ditugaskan untuk menjadi mata-mata alias agen rahasia. Sang agen rahasia ini adalah serigala bernama Classified (Benedict Cumberbatch) yang juga pemimpin organisasi perlindungan hewan, North Wind. Classified ngajakin penguin-penguin ini untuk bekerja sama menghentikan rencana kejahatan dari gurita jahat bernama Dr. Octavius Brine alias Dave. Dave ini punya tujuan untuk melenyapkan spesies hewan dan menguasai dunia. Meskipun berkesan misi rahasia nan serius, kelakuan para penguin ini

bikin ngakak. Empat sekawan penguin ini bergabung dengan tim khusus dari North Wind yang mana mereka menggunakan alat-alat canggih untuk menyelesaikan misi rahasia mereka. Namun, para penguin Antartika ini enggak selamanya klik dengan tim North Wind. Mereka masih memakai alat-alat sederhana untuk melumpuhkan Dr. Octavius Brine. Eits, Dave ini bukannya enggak melawan. Kamu yang suka banget kartun ini pasti akan terhibur dengan kelakuan para penguin ini. *** tisha_belia@yahoo.com

”TAKING DRUGS IS STUPID. WHY MESS UP YOUR BRAIN LIKE THAT?” - Miranda Kenneally, Things I Can’t Forget

SAPARUA Street Market kembali digelar. Edisi keempat ini diadakan selama dua hari loh! Lebih banyak variasi brandbrand yang dijual seperti collectible Items, second hand merchandise, furniture, home decore, toys, vintage stuff, sneakers, streetwear, music, dan masih banyak lagi! Acara ini berlangsung dari tanggal 6-7 Desember 2014 di pelataran parkir Arena Xprnc Jalan Ambon No. 9 Bandung. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pengunjung yang hadir ke acara SSM tersebut. Ah serulah pokoknya mah!* KEKE

Cinta Banget Sama Bandung M

ALAM itu langit lagi mendung, tetapi keceriaan terpancar dari wajah cantik Arina yang lagi ngisi acara di Bandung. Siapa yang gak kenal sosok perempuan satu ini yang pastinya sangat identik dengan Mocca dan alat musik kesayangannya, flute. Beberapa tahun terakhir, Arina emang jarang ada di Indonesia karena ikut suaminya ke Amerika. Nah, kru belia dapet kesempatan nih buat ngobrolngobrol sama Arina yang ternyata lahir dan besar di Bandung. Mau tau apa aja infonya? Check it out! Udah berapa lama tinggal di Amerika? Sampe hari ini sih mungkin bersihnya saya enggak tahu yah, karena saya sering bolak-balik. Dari sejak married sih udah sekitar tiga tahun di Amerika, tapi ya kadang balik ke Indonesia dua bulan tiga bulan. Mungkin bersihnya baru dua tahun atau dua tahun setengah lah. Wah pengalaman apa aja tuh yang didapet selama di sana? Ya yang saya dapet sebenarnya bagaimana cara memasak yang baik dan benar, karena saya di rumah terus ngurus suami dan ya, berusaha adaptasi dengan kehidupan di Amerika yang menurut saya tidak semudah hidup di sini karena saya bener-bener di rumah, jadi saya nggak kerja di luar. Apalagi di awal saya kan harus nunggu green card, dan itu nggak boleh kerja dulu. Setelah green card jadi saya malah menggunakan itu untuk cabut dulu ke Indonesia. Balik lagi. Jadi saya kagok sih, di sana mau nyari kerjaan, soalnya bolak-balik kan, nanti misalnya kalau saya udah kerja di satu tempat tahunya employernya malah, ”Lho ini orang kok ngilang melulu”, akhirnya saya memutuskan untuk stay di rumah aja. Jadi pelajaran yang saya dapet ya belajar masak gitu deh. Hmm seru banget, terus apa aja yang jadi penyesuaian selama di sana? Semua, semua, semua… mulai dari suhu, mulai dari cara basa basi. Kalau di sini kan ”selamat siang”, ”siang”, kalau di sana enggak ”how are you?”, ”good, and you?”, ”good”, terus jadinya panjang kan, kok ini basa basinya panjang sih hehe. Kadang dulu saya agak bingung, ini orang sok akrab apa gimana. Ya, harus menyesuaikan juga dan lama-lama itu tuh kayak selamat pagi di Indonesia. Terus sampe hal-hal terkecil seperti timbangan kalau di sana pon dan inci, itu ngeganggu lho buat saya. Saya jadi harus mengconvert. Belum lagi cuaca di sana

Fahrenheit sedangkan di sini Celsius, itu bikin pusing. Pokoknya semuanya sangat berbeda. Kalo masalah makanan, di sana gimana? Wah nyari tempe susah banget, jadi kadang ada di supermarket tapi tempenya tuh kaya buatan orang sana mungkin menggunakan jamur yang berbeda atau gimana, jadi nggak ada putih-putihnya. Jadi kayak divacum, kaya biji-biji nempel dan pas dimasak rasanyapun nggak enak. Jadi ya saya kalau makanan tuh susah karena sesuatu yang dibiasakan sejak kecil dan saya kan dari lahir di sini, untuk berganti lidah itu susah. Kalo ngomongin musik, di Amerika scene musik indienya kayak gimana sih? Waduh terus terang saya sangat jarang ke luar rumah, jadi saya tuh keluar rumah hanya kalau weekend atau kalau suami saya ngajak nonton konser atau apa gitu. Jadi saya hanya ngikut seleranya dia aja. Jadi saya bener-bener nggak tahu scene indie di Amerika kayak apa. Tapi kalau saya lihat sekilas sih di kota yang saya tinggali, kayaknya scene musik yang oke ya kayaknya di San Fransisco deh. Cuman saya di Longbeach, saya deket LA. Kebetulan saya memang nggak gaul banget di sana, bener-bener nggak tahu apa-apa. Kalau liat sekilas ya gitu aja sih paling nonton orang yang nyanyi di kafe sendirian, saya nggak tahu dia punya album atau apa gitu. Jadi terus terang saya enggak tau. Sekarang kan lebih sering di Indonesia, itu dalam rangka kerjaan atau apa? Emm karena saya lebih seneng di sini. Iya jauh, nggak tahu ah mau bujuk suami biar kerja di sini tapi nggak tega juga. Jadi ya sementara ini saya harus bisa membagi kehidupan di sini dan di sana dan saya selalu kangen sih nyanyi dan Kota Bandung, merasa jadi hidup lagi. Kalau di sana kan, saya bener-bener di rumah. Tadi kan banyak banget penyesuaian yang harus dilakukan selama di Amerika. Kalau menyinggung kota kelahiran, seberapa cinta sih sama Bandung? Ahh cinta sekali. Saya kayaknya pensiun dan mati kalau bisa di Bandung. Saya nggak mau di mana-mana. Saya udah jalan-jalan ke beberapa kota di luar negeri tapi yang paling enak Bandung. Apa sih yang dikangenin dari Bandung? Wah semuanyaaa. Cuacanya pas menurut

Drama Musikal

HELLSHOW Burgerkill Kaluman Rosemary Taring And many more! 13 Desember 2014 Open Gate: 10.00 WIB Disjas Baros Cimahi HTM: Rp 35.000 ***

"Sawah Si Abah" 13 Desember 2014 Gedung Kesenian Rumentang Siang Jalan Baranang Siang No. 1 15.00 WIB HTM: Rp 30.000 Info: 085624217460 | 083822048728 ***

saya, agak anget-anget gitu. Emang kadangkadang kepanasan tapi gak papa lah, daripada kedinginan. Di sana saya kedinginan terus, ya ampun stres. Di sana di pantai tapi dinginnya minta ampun, kalau di Amerika aneh, dideket perairan malah semakin dingin. Nah kalau di sana transportasi publiknya yang ada tuh paling bus dan kereta, cuman di sana tuh pemetaannya horizontal jadi ke mana-mana tuh jauh kalau nggak punya mobil pribadi. Kalau pake mobil pribadi cuman setengah jam, kalau naik bus tuh bisa dua stengah jam. Jadi saya selalu ngebandingin sama angkot, angkot ke mana-mana deket, cepet gitu. Jadi saya kangen Bandung kangen angkotnya juga, walaupun berhentinya suka sembarangan yah tapi saya sangat suka naik angkot hehe. Terus makanannya tentu saja. Widih saking cintanya sama Bandung sampe teteh bikin lagu judulnya ”Bandung”. Ada cerita apa aja sih di balik lagu ”Bandung” itu? Cerita di balik lagu Bandung, itu sebenarnya lagunya udah lama diciptakan. Dari tahun 2007 sebenarnya udah dibikin, cuman waktu itu mau dimasukkin album konsepnya gak nyambung dan pas tahun ini kebetulan Moccanya lagi mulai jalan dan Bandung ulang tahun jadi ya udah akhirnya kita keluarkan juga single ini. Dan kebetulan sekarang kan anak-anak Mocca udah nggak ada yang domisili di Kota Bandung lagi kan kayak Indra, Toma, Rico semuanya udah di Jakarta, dan saya di Amerika. Jadi memang Kota Bandung adalah tempat bersejarah buat kita. Soalnya ini kan tempat kita ngumpul, tempat kita ketemu, dan akhirnya bikin Mocca. Jadi kita pengen ngasih sesuatu untuk Kota Bandung. Soalnya kalau enggak ada Kota Bandung ya, Moccanya enggak ada. Ada harapan apa nih buat Bandung yang sekarang? Bandung, gimana caranya biar bisa sejuk lagi ya hehe. Lumayan sih, tapi apa yah, pedestrian sih. Saya orangnya suka banget jalan kaki dan saya berharap tempat jalan kakinya semakin mulus dan kalau bisa sih macetnya berkurang. Tapi nggak tahu gimana sih caranya, kayaknya susah sekali… Meskipun betah di Bandung, kapan nih rencana balik ke Amerika? Tanggal 15 Januari 2015, udah beli tiket…*** rani_mulyati@yahoo.co.id

Konser Kolaborasi Sarasvati Bungsu Bandung Karinding Attack 14 Desember 2014 Padepokan Seni Mayang Sunda Jalan Peta No. 209 ***


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.