Dekadensiotak vol 2

Page 1


CHIEF EDITOR DESIGN & LAYOUT Anugrah Ramadhan

CONTACTS dekadensiotak@gmail.com dialog.anugrah@gmail.com mail@anugrah.club

BLOGS http://dekadensiotak.wordpress.com http://anugrah.club

INSTAGRAM http://instagram.com/_anugrahr_

ISSUU http://issuu.com/dekadensiotak

\INTRO! from editor Akhirnya volume dua lahir. Aye! Dikala bosan melanda. Menulis jadi rekreasi. Edan kieu nya aing. Dibundel ah tulisan-tulisan akunya. Siapa tau aku nanti ngehapus blog. Dokumennya masih ada. Soalnya aku suka mesam-mesem sendiri kalau habis baca tulisan-tulisan sendiri teh euy. Ini mah sambil nunggu buku The Crossroads of Should and Must: Find and Follow Your Passion tiba. Aku teh mesen buku itu. Lumayan mahal ajig buku impor mah. Iseng-iseng we lah daripada colay mending bikin zine. Da kadang hidup teh suka nuntut apalagi ya yang bisa diraih? Suka tiba-tiba datang pikiran gitu euy. Ya udah lah biarin ngalir aja dulu. Daripada dibendung nanti malah banjir tumpah kemana-mana. Kan repot ngepelnya. Oiya euy. Bulan kemaren si Eji nikah. Selamat ih Ji. Itu tahu sumedangnya enak euy Ji. Kakaraeun aing mah dahar tahu sumedang di resepsi pernikahan. Ai aing iraha nikah? Ah goblog teh. Calonnya euy susah dicari. Gini da euy jadi lelaki teu payu mah. Nasib. Sabar we ketang. Da kata buku yang diterjemahin Abdul Somad juga: “Semua ada Saatnya�. Kalemkeun weh.

1


Aku menulis maka aku ada Menulis ini kegiatan yang aneh. Aselina. Kadang aku mencintainya segila-gilanya. Kadang ada malesnya juga sih. Tapi selalu ada rasa yang enak gitu kalau mulai ngerangkai alphabet-alphabet. Ngeblog yang ilang timbul. Diary yang sekarang mulai bolong-bolong parah. Zine ini yang kayaknya sih mulai membuat titik baru untuk disambungin garisnya dari tulisan-tulisanku yang terdahulu. Aku sih bukan orang yang terstruktur. Jadi, nulis teh ngalir aja gitu. Meskipun kadang rangkaian katanya jadi rada memusingkan. Tapi bae lah ya, da ini mah untuk memuaskan birahi menulis pribadi. Tapi itu tea. Aneh da. Aku berkali-kali ngehapus blog, tapi berkali-kali juga aku nulis di blog. Berkali-kali juga beli buku untuk diary, walaupun ada masa-masanya aku lama ga nulis diary. Edan lah si aku mah. Tapi lucu juga sih kalau ngebaca tulisan-tulisan lama sendiri. Ada memori-memori yang tergali kembali, sama kayak kalau nemu wangi parfum atau lagu. Nyimpen memori. Tah eta. Nah, kalau-kalau aku amnesia aku bisa baca tulisan-tulisan aku, biar sembuh dari amnesia atau biar keren kayak film Memento.

2


3


[Movie Review] CAPTAIN FANTASTIC “Make camping more fun. Shit!� Adikku baru pulang nonton Despicable Me 3, temanku nonton Spiderman: Homecoming. Aku yang kere mampus gak sanggup ke bioskop, makanya aku donlot ilegal saja film rekomendasi kawan lama: Captain Fantastic. Tahun 2016 film itu dirilis. Sepertinya tidak ada di bioskop endonesa manapun. Maklum, kapten yang satu ini gak sepopuler kapten amerikah. Walaupun sama-sama bergelar kapten, kapten fantasitc jauh beda dari kapten amerikah. Selain jauh dari populer, jauh dari kekerenan Chris Evans, jauh juga dari film aksi tonjok-tonjokan nan penuh efek grafis. Ini mah film drama. Tapi ga segeli drama koreah. Pengambilan gambarnya mah bagus loh.

4


Captain Fantastic mencoba mengkritik kehidupan sosial, terutama kehidupan di kota. Sebenernya aku pernah nonton juga film yang beginian (hidup di hutan dan meninggalkan peradaban modern), dalam film Into The Wild. Bedanya, film si kapten ini hidup di hutannya sekeluarga sedangkan Into the Wild seorang diri. Jadi film ini menarik untuk memperlihatkan gimana caranya bertahan hidup dalam situasi komunitas, dalam hal ini keluarga tentunya. Spoiler alert, baby! Ben (si kapten) bersama istrinya memutuskan untuk membeli lahan di hutan untuk mereka tinggali. Bersama keenam anaknya mereka tinggal dalam hutan dengan bus sekolah tua sebagai rumahnya. Hingga pada suatu masa, sang istri (Leslie) menderita bipolar disorder dan harus dirawat. Ben otomatis menjadi single-parent dan mengurus keenam anak mereka sendirian. Tentu saja, Ben mengurus dan mengajarkan banyak hal pada anak-anaknya dengan cara-cara yang tidak umum. Anak-anak Ben tidak ada yang sekolah, mereka belajar mandiri dengan membaca buku-buku tebal. Bahkan Bo (si sulung) bisa enam bahasa dan diterima masuk ke semua universitas Ivy League, kalau dia mau. Aspek lain yang dipelajari adalah latihan fisik, bela diri, dan bertahan hidup di rimba raya. Overall keluarga ini amazing sekali. Karena mereka pintar-pintar dan kuatkuat. Bahkan si Zaja yang baru delapan tahun sudah bisa menjelaskan United States Bill of Rightsdengan bahasanya sendiri. Jelas pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa menjadi pintar gak perlu pake sekolahsekolahan, belajar mah bisa dimana aja. Di hutan juga bisa, asal ada kemauan. Selain itu, peran orang tua sebagai pembimbing pun begitu penting. Ben senantiasa berburu, memanjat tebing tinggi, dan mendiskusikan buku bersama anak-anaknya. Sebagaimana sebuah cerita yang baik menurut teori sastra, harus ada konflik biar jadi menarik. Konflik pertama bermula ketika Ben mendapat kabar bahwa Leslie meninggal dunia karena bunuh diri. Keluarganya menganggap Ben, sang suami, sebagai penyebab dari kematian Leslie. Keluarga Leslie yang “normal� dan sangat berkecukupan memang menilai Ben sebagai hippie yang mempengaruhi kejiwaan Leslie, mereka pun khawatir akan masa depan anak-anak Ben. Ben membaca surat wasiat istrinya yang berisi bahwa dia ingin dikremasi karena menganut budhisme, ingin kematiannya dirayakan dengan nyanyian dan tarian, serta abunya dibuang ke toilet yang berada di kota. Sebuah kritik sosial dimana Leslie tidak memilih untuk mati dengan cara biasa. Memandang mati bukan dengan tangisan, karena mati adalah hal lumrah bagi semua manusia. Maka, rayakanlah kematian sebagaimana hidup harus dirayakan, toh mati adalah bagian dari kehidupan juga. Jika lahir adalah awal dari hidup, maka mati adalah akhirnya. Begitu kan? Tentu saja, Ben yang ingin mewujudkan wasiat sang istri mendapat penolakan dari pihak mertuanya. Wong ini anak-anak gue, ya gimana gue dong. Lu mah bikin anak gue jadi hippie. Ya udah, pada awalnya Ben nyerah sama keadaan toh katanya, di dunia ini ada pertempuran yang ga bisa dimenangkan. Tapi anakanaknya bersikeras ingin mewujudkan wasiat sang ibu. Ya udah, luluh lah hati si Ben. Maka dibuatlah Mission: Rescue Mom. Ben yang memang hidupnya tak “normal� ini mengajak anak-anaknya untuk datang ke acara kematian Leslie. Lengkap dengan outfit yang nyentrik khas streotip hippie (warnawarni, untaian bunga di kepala). Jika ada persamaan antara kapten amerikah dan kapten pantastik adalah pakaian mereka yang konyol. Dan bergeraklah mereka ke kota dengan mengendarai bus sekolah tua. Si Ben teh ingin ngajarin anak-anaknya hidup tidak seperti orang-orang di kota dengan segala keteraturan yang seakan mengekang manusia, seperti: sekolah (ga perlu sekolah men, belajar mah dimana aja), pakaian (kalem weh atuh baju mah, da kita ini mah masuk dalam kingdom animalia), makanan (makanan mah dari alam atuh, kalau makanan pabrikan mah bisa bikin ga sehat dan gendut). Semua itu terlihat dalam scenescene seperti: anaknya heran liat orang-orang gendut di kota; terus pas mau makan di rumah makan eh kok menunya ga ada yang actual food ya?; mau berburu juga binatangnya diem aja, gak seru! (yaeyalah diem, da itu mah binatang ternak); terus pernah juga si Ben telanjang bulet sambil ngopi di lawang panto busnya dan 5


diliat pasangan nenek-kakek yang liwat terus dia bilang “kalem we atuh euy da ini mah cuman titit, semua pria juga punya� Pada awalnya, ide jadi hippie (aku pake kata ini aja ya biar gampang lah ya) itu terlihat keren tapi pada akhirnya dengan segala kejadian pada saat Mission: Rescue Mom di kota, banyak hal yang bikin Ben dan anak-anaknya (terutama si Bo) jadi mikir ulang tentang kehidupan mereka. Bo bilang “Aku tahu segalanya kecuali dunia luar�. Bo memang kuat fisiknya, otaknya pinter, tapi cemen di depan cewek. Terus hasrat dia ingin kuliah juga ada. Ini wajarlah bagi orang yang terus belajar untuk tahu lebih jauh dari sekedar apa yang dibaca, dan dari sekedar hanya satu guru saja (bapaknya, Ben). Ben ini memang bapak-bapak pisan kalau kata aku mah. Rada-rada bedegong di balik ide-ide anarkistiknya. Masa anaknya yang masih kecil itu, si Rellian, disuruh debat dulu kalau mau ngerayain natal? Mending ngerayain hari ulang tahun Noam Chomsky, katanya. Soalnya Chomsky mah is a real person, sedangkan natal mah ngerayain orang dalam fairy tale alias piksi. Kalau memang mau bebas ya bebas aja atuh Ben. Mungkin Ben pikir ini mah masalah keluarga jadi debat dulu, kalau semuanya okey, ya semua ikut. Tapi ga bisa gitu atuh euy, da Ben, sia mah kolot nu loba pengalaman jang ngabobodo (mempengaruhi) budak leutik. Jadi bisa otoriter. Akhirnya yah, akhir filmnya sungguh bikin aku senang. Aku ingin yang kayak gini terjadi. Aku sudah menduganya di tengah film. Ini pasti ada twist yang bikin mereka berubah. Ok, akhirnya keluarga Ben menyelesaikan Mission: Rescue Mom. Bo memang ga jadi kuliah dan malah pergi ke Namibia. Kenapa Namibia? Dia pilih random aja. Akhrinya dia punya kesempatan belajar di tempat lain. Keluarga Ben juga udah engga tinggal di hutan lagi. Mereka tinggal di desa dengan rumah sungguhan, beternak, dan bertani. Sudah makan sereal juga. Dan anak-anaknya disekolahkan di sekolah beneran. Damn! Dunia nyata ya yang nyata-nyata aja. Utopia mah antara ada dan tiada. (Juli 2017)

6


Buku-buku yang terbaca secara rock n’ roll MELAWAN ARUS Aditya Rahman Yani Ngaku-ngaku anak punk itu keren. Apalagi di masa muda. Ketika sudah tua dan kenal ideologi-ideologi yang njelimet. Aseli njelimet! Maneh mulai memepertanyakan: nanaonan aing ngepunk? Terus maneh galau dan mencari arti kebebasan yang sebenarnya. Karena terkadang (sering malah), mereka yang ngaku punk itu malah banyak menentukan aturan di punk yang katanya punk itu menjunjung tinggi kebebasan. Tah buku ini harus dibaca bagi kamu yang pernah punk terus eh pas “nemu� Islam, ternyata Islam teh enakeun. Ini pas pisan. Rekonstruksi ideologi. Dikitdikit sih, gak terlalu dalem pembahasannya. Tapi cukup lah. Daripada baca itu Das Kapital yang ngerti juga engga, mending ini lah. Mudah dicerna dan, insya Allah, mencerahkan.

AKU (PERNAH) PUNK Aditya Rahman Yani Ini adalah suatu biografi dari orang yang lebih tidak terkenal dari Soleh Solihun yang nulis buku Soleh Solihun: Memoar si Macan Kampus. Biografi sederhana yang dituturkan dengan sederhana. Tidak tebal memang bukunya. Tapi ya tapi, aku tidak menemukan satu motivasi asoy dari membaca biografi ini. Mungkin karena ekspektasiku untuk meniru seseorang dalam berhijrah terlalu tinggi. Ah, peniruan mah selalu saja tidak bagus maksimal. Perlu diingat bahwa Kang Aik (panggilan sayang untuk penulis) ini tidak lain dan tidak bukan adalah manusia biasa juga. Kurang heroik aja gitu kang ceritanya teh. Tapi da gimana yah, masa mau dihero-herokan. Nanti jadi ga jujur. Lebih tepat sebagai suplemen untuk buku Melawan Arus.

ZIARAH Iwan Simatupang Kukira cerita absurd itu ditulis Samuel Beckett dan yang bajingan itu ditulis Eka Kurniawan. Ternyata Iwan Simatupang bisa melakukan keduanya sekaligus. Tema dark dan jenaka dipadukan apik. Enggak dark comedy, tapi cukup bikin bibir senyum simpul. Aku rasa Iwan sungguh meleburkan pemikirannya pada novel ini yang kemudian terwakili pada tiap-tiap tokohnya. Setiap tokoh seakan terjalin manis satu sama lain. Adonannya pas.

7


[Komik Asoy #1] Menyelamatkan Zoro

8


[menjadi] Menjadi titik di kanvas yang superluas adalah ketakutan. Terus mencari titik-titik lain supaya jadi garis, bangun datar – menembus dimensi, bervolume, dan entah apa lagi. Yang kutahu waktu terus berlanjut maju. Sedangkan masa lalu terus membuntuti. Aku tidak kemana-mana. Selalu diam di masa sekarang. Seakan detik adalah ilusi. Menghiraukan masa lalu itu enggak mudah. Ada romansa, ada dendam. Ada refleksi, ada memori. Sementara kata-kata tak pernah hilang. Mereka ada di mana-mana. Hanya perlu diambil dengan hati-hati. Terlalu banyak perspektif. Terlalu banyak jalan. Hingga aku tersadar bahwa diri perlu sedikit keterbatasan, atau malah banyak.

9


10


How (not) to be Interesting Sebut ini diskursus dan metodeku. Perlu ketelitian dan fokus selayak sudoku. Kota ini belantara, diperlukan keberanian – yang seliar ekspresi berkesenian, berapi hidup abadi Nietzschean. Angkat tinggi anggur Dionysian. Jangan harap hidup se-epik kesatria, putri, dan bintang jatuh. Apabila manusia-manusia mendekap batas dan tunduk patuh. Aku bertaruh! Harus ada Kariage-kun – Kariage-kun, yang tidak malu mempertontonkan kebodohannya. Mungkin, aku harus jadi tukang ojek di Paris, biar Seno punya inspirasi baru untuk memelintir otak-otak pembacanya. Aku harus bilang: Manusia-manusia ini bodoh. Harusnya mereka mencari seperti Ibrahim, bukan menunggu keluar dari otak yang jahil. Karena masa depan tak lebih dari Godot. Kota ini idiot, dengan PKI jadi semomok kuntilanak. Lebih milih jadi anjing kantor yang selalu gigit nota pembelian palsu – atas nama cari makan untuk anak. Maka, kejujuran hanyalah untuk orang aneh. Seaneh cerita-cerita Eka Kurniawan yang bokep sakaw, yang gak perlu biskuat untuk jadi lelaki harimau. – 11/4/17

11


Rapal Ziarahku bermulai. Interlude nada damai. This world is just like Hunger Games, You’ll die if you ain’t the best. Aku Mockingjay yang terlahir dari dua dunia. Sulit ter-aku di satu dunia saja. Maka, menjadi penumpang gelap adalah solusi. Menunggangi takdir agar hidup terisi – oleh estetika marxis pekat anarkis menuju hedonis habis – dan kembali terisi – oleh diri yang terus berjalan seraya berseru who are you? who am i? who is God? Bersyukurlah distopia 1984 tidak terjadi. Aku bisa mencari jawaban dari halaman ciptaan Larry Page. Ber-‘o’ setelah tahu, namun kembali semu. Karena kisah bijak tak hanya berjumlah 101. Imam Syafi’i sampai Mahatma Gandhi. Mungkin aku hanya butuh istirahat di padang ilalang di belakang rumah. Sambil menebak apa isi kepala sang Fuhrer ketika meracik Mein Kampf. Menebak-nebak sendiri. Karena bagiku, sendiri adalah ramai, maksimum otoriter, misteri soliter. – 7/4/17

12


Wawancara Eksklusif bersama Zaka: tentang menjadi manusia dan kecintaanya pada anime Pada suatu sore, saya mewawancara si Zaka. Saya biasa manggil dia Mas Jek. Asal dari Surabaya. Siapakah dia sebenarnya? Bukan siapa-siapa. Ganteng juga enggak. Masih gantengan aku, sumpah! Hallo Mas Jek, apa kabar? Alhamdulillah baik. Gimana kesan jadi manusia selama 23 tahun, Jek? Banyak gak enaknya euy. Soalnya kalau ngedeketin cewek suka dicuekin. Kamunya jelek kali Jek? Ah enggak juga. Buktinya aku chat sama cewek nih. Denger-denger kamu suka kucing ya jek? Iya. Aku suka kucing. Kenapa suka kucing, engga harimau aja gitu? Ya di sini adanya kucing, kalau ada harimau mah aku juga suka. Kenapa kucing kakinya empat Jek? Kalau kakinya dua mah ayam atuh. Kan bentar lagi Pilkada Jabar nih. Gubernur kayak apa sih yang cocok menurut kamu? Yang anime lover dong. Siapa tuh? Kayaknya yang calon-calon sekarang mah ga ada euy. Terakhir nih Jek. Lima anime yang wajib ditonton sebelum mati. Sword Art Online, The Pet Girl of Sakurasou. Jangan Naruto ya, udah gak aneh. Untuk yang mainstream mah One Piece aja deh. Terus, Overlord, terakhir Nanatsu No Taiza.

13


playlist ngeunaheun! Can’t Stop – Red Hot Chili Peppers …………..(Nostalgia baheula yang ajojing) Radio Raheem – Bars of Death …….. (murdererrrrrrrrrr!) My Turn – The Uni+ ………………………. (underrated-talented k-pop artist) You & I – UNI.T…………………………… (si Yebin geulis pisan ajig) Perpustakaan Jalanan – Senartogok ……. (nuhun Bang Togok) 다시 쓰는 이력서– Dynamic Duo ………….. (rewriting resume) Menghidupi Hidup Sepenuhnya – Pangalo! ….. (bensin!) Goyang Dumang – Cita Citata……………(aslina ngeunaheun pisan!) Why Don’t You Get a Job? – The Offspring …. (polemik) Lady – EXID ………………………………. (the chorus really kills) Damai Mimpi – Dr. PM ……………………………. (megah ajig megaaaah!)

14


Ketika aku sendiri dan ingin terhindar dari pikiran-pikiran buruk, aku suka menyibukan hidupku dengan sesuatu yang menurutku cukup penting bagi kesehatan jiwa. Biar gak jadi gila. Meskipun aku kadang terkagumkagum dengan orang gila. Lalu, ternyata dunia ini indah dengan segala keanehannya. Aneh dari sudut pandang kedua bola mataku yang tidak bersih karena dipoles dosa-dosa bajingan. Ternyata, membuat zine memang semudah makan daun kelor pakai kecap bango. Maka, membuat zine adalah solusi. Obat jiwa bagi manusia bernama Anugrah Ramadhan yang kadang memakai pseudonim dekadensiotak. http://anugrah.club http://dekadensiotak.wordpress.com

15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.