PRESENTS
KERIPIK BONGGOL PISANG BANANA HUMP CHIPS
CONTENT A. SITUATION ANALYSIS
1
B. BRAND ELEMENTS
2
C. BRAND BUILDING
3
D. MARKETING STRATEGY
7
E. TEAM MEMBER
9
A. SITUATION ANALYSIS Saat ini pohon pisang telah dimanfaatkan masyarakat untuk diolah menjadi berbagai macam makanan, mulai dari buah pisang hingga jantung pisang. Akan tetapi, selama ini bonggol pisang hanya berakhir sebagai limbah dan dibuang begitu saja. Padahal beberapa jenis bonggol pisang telah diolah dan layak untuk dikonsumsi, seperti bonggol pisang kepok, pisang raja, dan pisang klutuk. Bahkan, dibeberapa daerah seperti Yogyakarta, Klaten, Cilacap, dan Madura bonggol pisang telah diolah menjadi kripik yang lezat. Namun, kripik bonggol pisang yang diproduksi ternyata belum dikenal oleh masyarakat luas, khususnya generasi milenial. Berdasarkan survei, ditemukan 9 dari 10 mahasiswa tidak mengerti bahwa terdapat kripik bonggol pisang. Padahal, kripik bonggol pisang memiliki banyak serat dan mengandung indeks glikemik yang rendah. Sehingga dapat mencegah beberapa macam penyakit seperti gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi dan obesitas. Bahkan bonggol pisang dapat menjadi salah satu alternatif makanan bagi penderita penyakit diabetes melitus (Saputra, 2018). Dengan manfaat tersebut, kripik bonggol pisang sebetulnya sangat tepat jika dikonsumsi oleh generasi milenial. Dilansir melalui Okezone. com, data menunjukkan bahwa dari 5 penyakit yang rentan diderita oleh generasi milenial, dua diataranya adalah penyakit obesitas dan diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan oleh pola konsumsi generasi milenial yang tidak sehat, seperti mengonsumsi junk food ataupun camilan yang mengandung pengawet dan pemanis buatan. Maka dari itu, kelompok ingin memperkenal kripik bonggol pisang kepada generasi milenial dengan nama Keripik Bopis. Agar keripik bonggol pisang mendapat perhatian lebih, maka kelompok melakukan inovasi dalam pengemasan produk. Selama ini keripik bonggol pisang hanya dikemas dengan plastik bening, sehingga dari segi tampilan kurang menunjukkan kesan modern. Dengan melihat kelemahan tersebut maka kelompok membuat packaging yang lebih praktis, kekinian serta cocok dikonsumsi oleh mahasiswa ketika berkumpul bersama teman maupun saat kerja kelompok.
BOPIS IS HERE
1
BRAND CHARA
LOGO
B. BRAND ELEMENTS
WARNA LOGO DAN BRAND CHARACTER MENYESUAIKAN DENGAN RASA DAN PACKAGING.
2
C. BRAND BUILDING 1. POSITIONING a. Demografis 1) Subjek : Generasi milenial 2) Umur : 18-25 tahun. 3) Jenis kelamin : Laki-laki & perempuan b. Geografis Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. c. Behavioral a) Anak muda yang menyukai camilan. b) Memakan camilan sambil beraktivitas, kerja kelompok, camilan saat perjalanan. c) Menyukai camilan yang memiliki rasa yang enak, unik, moderen dan kekinian (baik rasa atau kemasan), gampang untuk dimakan
2. BRAND IDENTITY A. NAMA BRAND Keripik Bopis (Bonggol Pisang)
B. LOGO
Font dan tulisan di desain secara custom menyesuaikan dengan target audience yaitu anak muda. Dua garis diatas huruf ‘o’ menggambarkan batang pisang yang berarti huruf ‘o’ tersebut merupakan bonggol pisang itu sendiri. 3
B. TAGLINE
Bokis merupakan istilah anak muda yang berarti “bohong�. Dengan tagline tersebut berusaha membuktikan bahwa produk Keripik Bopis benar-benar terbuat dari bahan dasar bonggol pisang. Menepis keraguan masyarakat yang tidak percaya bahwa bonggol pisang dapat diolah menjadi produk makanan.
C. BENTUK KEMASAN
123456789012345678
Bentuk kemasan unik, kemasan tertutup tetapi ketika dibuka bisa menyerupai bentuk mangkok. Sesuai dengan karakteristik anak muda yang suka dengan keefisienan atau kemudahan dalam melakukan sesuatu hal, termasuk ketika aktivitas makan. Konsumen Bopis akan dimudahkan dalam mengambil keripik dalam kemasan, karena tidak harus memasukkan tangan ke dalam kemasan seperti kemasan pada umumnya, kemasan yang terbuka dan berukuran cukup besar juga sesuai ketika konsumen hendak berbagi makanan ke orang lain.
D. WARNA KEMASAN KERIPIK BONGGOL PISANG BANANA HUMP CHIPS
Warna dominan kuning mewakili warna pisang, karena bahan dasar keripik, yaitu bonggol pisang berasal dari pohon pisang. Perpaduan warna kuning dan merah merupakan penanda perbedaan rasa produk Keripik Bopis. Kuning-merah untuk rasa original, dan warna merah-kuning untuk rasa ballado.
BALADO FLAVOR
4
F. MEANING 1)
Brand Performance
Bonggol pisang notabene memang merupakan sebuah limbah dari pohon pisang yang dibuang begitu saja, namun kini bonggol pisang dapat diolah menjadi makanan renyah serta kaya akan serat, yaitu keripik bonggol. Produk keripik bonggol pisang dengan merek Bopis ini bukan hanya mengandung serat, namun juga mineral, protein dan juga banyak karbohirat yang berguna sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Uniknya lagi, kepirik Bopis ini hadir dalam 2 rasa yaitu original dan juga balado sehingga konsumen memiliki beberapa pilihan yang sesuai dengan selera konsumen. Keripik Bopis memiliki daya tahan yang cukup lama yaitu sekitar 6 bulan dari tanggal produksi jika disimpan pada suhu ruangan normal dan kemasan yang masih tertutup rapat. Sedangkan jika Keripik Bopis ini telah dibuka dan ingin disimpan kembali, maka dapat bertahan selama 1 bulan jika disimpan dengan rapat. Selain itu Keripik Bopis ini juga dapat ditemukan diberbagai tempat dengan mudah, yaitu di rumah makan, jaringan toko swalayan, dan juga kafe-kafe yang biasanya dikunjungi oleh para anak muda sehingga memudahkan konsumennya untuk dapat mengkonsumsi Keripik Bopis, selain itu harganya pun dibandrol cukup murah, hanya dengan Rp 15.000,- saja kita sudah dapat menikmati makanan khas Bantul ini. Keripik Bopis ini juga di design khas anak muda, hal ini terlihat dari karakter Keripik Bopis yang berbentuk bonggol pisang versi imut dan logo yang terkesan trendy.
2)
Brand Imaginary
Keripik Bopis yang kaya akan karbohidrat dan serat diposisikan untuk anak muda yang memiliki banyak aktivitas sehingga membutuhkan asupan energi lebih banyak lagi. Selain itu Keripik Bopis juga hadir dengan kemasan serve box bertujuan agar dapat dikonsumsi dengan mudah dan juga dapat tersajikan untuk banyak orang sehingga dapat menambah keakraban seperti saat kerja kelompok, menonton film maupun bersantai bersama. Merek Keripik Bopis ini pada awalnya terinspirasi dari sanak saudara yang mengolah bonggol pisang menjadi keripik bonggol yang ternyata menghasilkan rasa yang tidak kalah enak dari keripik pisang. Saat mengetahui bonggol pisang dapat dijadikan makanan ringan yang menarik maka terciptalah Keripik Bopis yang dipoles dengan beberapa macam rasa sehingga saat mengkonsumsi Keripik Bopis maka terpancar nilai modern dari dalam diri konsumen, karena makanan tradisional khas Bantul kini hadir dengan berbagai macam rasa yang menggiurkan.
5
G. Brand Response 1)
Brand Performance
Keputusan konsumen dalam membeli Keripik Bopis ini didasari oleh kualitas Keripik Bopis yang memiliki mutu yang baik karena hanya diambil dari bonggol pisang tertentu saja yang masuk dalam kriteria pengolahan karena akan menciptakan cita rasa yang enak yaitu bonggol dari pohon pisang kepok, raja dan juga pisang klutuk, selain itu Keripik Bopis juga memiliki daya tahan yang cukup lama seperti yang telah disebutkan pada konsep brand performance. Kredibilitas merek mengenai sertifikasi label halal MUI juga telah didapatkan sehingga konsumen tidak perlu ragu untuk mengkonsumsinya, sedangkan keunggulan produk Keripik Bopis dibandingkan dengan merek lainnya adalah kemasannya yang bersifat serve box sehingga dapat dinikmati bersama, pilihan rasa yang ditawarkan bukan hanya original, namun juga hadir dengan rasa balado yang disukai terutama oleh anak-anak muda.
2)
Brand Feeling
Keripik Bopis merupakan sebuah merek yang dapat membangkitkan rasa kehangatan namun juga kesenangan. Keripik Bopis dibuat dan dikemas dalam kemasan yang besar dengan maksud dapat disantap secara bersama-sama dengan kerabat, sanak saudara maupun orang terdekat lainnya, sehingga menciptakan rasa hangat kebersamaan dan sekaligus menciptakan rasa senang karena dapat berkumpul dan bersantai bersama dengan orang terdekat kita, selain itu brand feeling juga terpancar dari karakter ikonik Keripik Bopis yang mencerminkan rasa senang.
H. RELATIONSHIP : BRAND RESONANCE 1)
Behavioral loyalty
2)
Tujuan dari pembuatan produk Keripik Bopis melalui identitas yang ditampilkan dan strategi pemasarannya adalah mencapai loyalitas konsumen. Hal yang diharapkan dari loyalitas konsumen adalah pembelian berulang Keripik Bopis oleh konsumen. Konsumen akan menjadikan produk Keripik Bopis sebagai referensi camilan utama mereka ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti kerja kelompok, hangout bareng teman, teman ketika perjalanan, dan sebagainya.
Attitude attachment
Produk Keripik Bopis diharapkan mampu mendapatkan penilaian positif dari konsumen, spesial, dan mempunyai dan keunikan daripada produk keripik lain. Penilaian positif tersebut ditunjukkan melalui bahan dasar yaitu bonggol pisang yang masih jarang dimanfaatkan, kemasan unik, harga yang pas dengan kantong konsumen, dan produk mudah didapatkan.
6
D. MARKETING STRATEGY 1. Pricing, Channel And Packaging strategy a. Pricing Strategy Penetapan harga dapat menentukan bagaimana konsumen mengkategorikan harga dari merek (sebagai rendah, menengah, atau tinggi) tersebut. Penetapan harga digunakan untuk mengungkap campuran yang tepat dari kualitas produk, biaya produk, dan harga produk yang sepenuhnya memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan target laba perusahaan. Oleh karena itu strategi dalam penetapan harga yang efektif untuk produk Keripik Bopis harus mementingkan beberapa hal berikut:
1. Biaya produk Biaya produk adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang/pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produk dari keripik Bopis bila diakumulasikan meliputi bahan baku keripik bonggol pisang yaitu bonggol pisang, bumbu halus seperti bawang putih, bawang merah dan merica, bahan tepung terigu, minyak goreng dan sebagainya. Selain itu juga biaya peralatan yang digunakan dalam membuat produk dan juga tenaga kerja yang mengolahnya.
2. Desain dan pengiriman produk Desain dan pengiriman produk menjadi salah satu biaya yang perlu ditambahkan dalam menetapkan harga produk yang efisien. Desain produk dari Keripik Bopis yang menggunakan bahan karton sehingga sedikit lebih mahal dari plastik. Kemudian pengiriman produk yang menggunakan jasa distributor untuk mengirimkan produk ke tempat penjualan seperti retail store.
3)
Harga produk
Harga produk merupakan akhir yang merupakan harga jual produk di pasar dengan penghitungan sebagai berikut menjumlahkan biaya total dan laba yang diinginkan. Harga produk dari keripik Bopis yaitu Rp 15.000,- dengan penghitungan sebagai berikut: Biaya tota l per unit: Rp 7.500,Laba yang diinginkan : Rp 7.500,7
a. Pricing Strategy Strategi penetapan saluran dalam memasarkan produk menjadi hal yang perlu diperhatikan pula supaya produk dipasarkan sesuai dengan target pasarnya. Target market dari Keripik Bopis yaitu anak muda yang dikhususkan pada kalangan mahasiswa. Hal ini terlihat dari sisi kemasan produknya yang memungkinkan untuk dikonsumsi dengan banyak orang, cocok untuk mahasiswa yang sering melakukan kerja kelompok maupun sekedar nongkrong. Oleh karenanya berikut saluran pemasaran yang digunakan:
1) Cafe Shop di Yogyakarta Cafe shop merupakan salah satu tempat favorite mahasiswa untuk melakukan kerja kelompok maupun nongkrong bersama teman-teman, sehingga produk Keripik Bopis akan dipasarkan di cafe-cafe pilihan di Yogyakarta. Cafe shop ini bersifat sebagai retail store yang menjadikan Keripik Bopis sebagai salah satu tambahan menunya.
2)
Retail store (Indomaret dan Alfamart)
Indomaret dan Alfamart merupakan retail store yang cukup mudah ditemui sehingga memudahkan calon pembeli untuk mencarinya.
2. Marketing Communication Program Marketing Communication Program yang dipilih untuk memasarkan produk Keripik Bopis ke khalayak yaitu melalui advertising di media sosial, dan juga menggunakan jasa endorsement. Pertama, iklan di media sosial digunakan karena anak muda khususnya mahasiswa merupakan pengguna media sosial aktif. Selain itu, sistem promosi di media sosial yang dapat disesuaikan dengan target pasar dalam menyebarkan iklannya sehingga mengurangi adanya salah sasaran dalam promosinya. Media sosial yang dimaksud yaitu Instagram. Kedua, menggunakan jasa endorsement yaitu dengan menggaet Ria Sukma Wijaya yang akan mempromosikan melalui vlog di Youtube dan juga cuplikan video di akun Instagramnya. Ria Sukma Wijaya dipilih sebagai endorser karena ia merupakan food vlogger dengan subscriber di youtube sebesar 1.884.934 dengan dominasi usia 18-28 tahun sehingga cukup relevan untuk menggunakan jasanya dalam mempromosikan produk. 8
BRAND DIRECTOR
Petra Radyaning Bestari 160906107
TEAM MEMBER
9
STRATEGY PLANNER
STRATEGY PLANNER
Krise Lewi Talenta 160906098
Ega Karisma Bumi Latu Nagari 160906112
PRODUCTION
CREATIVE
Illene Yolanda Handoko 160906106
Devina Agatha Mailoor 160905945
10