Kabarserasan Edisi 14 (Januari 2012)

Page 1

Kabar Serasan MEDIA PEMBANGUNAN MUARA ENIM

Bupati Sambut Satgas Yonif 141 AYJP EDISI 14 - TAHUN 2 - JANUARI 2012



DARI MEJA BUPATI: Mutasi ................................................. 4 06

10

OPINI: Kontrak Karya ..................................... 5 SOROTAN: Kembali, Muzakir Gandeng Nurul Aman ........................................ 6 NASIONAL: Agar Pemda dan Masyarakat Tak Sekadar Jadi Penonton .......................... 8

12

13

PEMBANGUNAN: Toga, Untuk Kesehatan yang Bernilai Estetika .............................................. 10 SKPD: Program Air Bersih Kecamatan Hampir Rampung ............................................. 12 Dua Perwira Polres Muara Enim Diangkat Kapolsek ............................. 13

16

Mobnas, Sudah Waktunya? ................ 14 SERBA SERBI: Dari Antusiasme Menuju Prestasi ...... 16

17

19

Bupati Sambut Kepulangan Satgas Batalyon Infantri 141-AYJP .............. 17 Polres dan Yonif 141 AYJP Gelar Olahraga Bersama ............................... 18 RESEP NUSANTARA: NASU LIKKU (Ayam Kuah Lengkuas) SUP ASPARAGUS JAGUNG 19

Kabar Serasan Penerbit: YPM MUARA ENIM BANGKIT Pelindung: Ir. Muzakir Sai Sohar

PU/PP/Penanggung Jawab: Firdaus Masrun Pemimpin Redaksi: Khairul Amri Redaktur: M. Lutfi

Staf Redaksi: Muhammad Al Hadi Toto Fotografer: Riana

Design Grafis: A. Raghib Amirullah

Manajer Adm/Keu dan Sirkulasi: Tita Zen Alamat Redaksi : Perumahan Depok Maharaja B3/8 RT 01/15 Pancoran Mas - DepokJawa Barat Telp. (021) 2616 1894 Fax. (021) 7788 5465

Hotline: 0811926736/08176696468 Email: redaksi@kabarserasan.com

Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca. Bagi yang tulisan yang dimuat akan diberikan uang lelah dan Tulisan maksimal 2 halaman folio (7500 Karakter) dan tidak menyangkut SARA.

KABAR SERASAN | Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012

3


DARI MEJA BUPATI

M U T A S I Pada tanggal 20 Januari 2012, saya memutasi beberapa pejabat eselon II, III, dan IV di lingkup Pemkab Muara Enim, yang dilangsungkan di Balai Agung Serasan (BASS) Muara Enim. Saya sadar, setiap terjadi mutasi pasti ada pro dan kontra. Namun perlu diketahui, mutasi adalah hal yang biasa terjadi, tak hanya terjadi pada pegawai di lingkungan pemerintahan kota, tapi juga di pemerintahan pusat, provinsi, kabupaten, serta BUMN/BUMD, khususnya bagi PNS.

Ir. H. Muzakir Sai Sohar, Bupati Muara Enim

A

lasan mutasi ada bermacammacam. Ada karena mengisi kekosongan jabatan akibat terdapat pejabat yang memasuki masa pensiun. Ada juga karena pejabat yang ditunjuk tidak mampu melaksanakan pekerjaannya. Tetapi bisa juga untuk penyegaran dan promosi jabatan. Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokokpokok kepegawaian, dan tentang wewenang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai negeri sipil diatur (PNS) diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000. Kedua Peraturan perundang-undangan tersebut merupakan pedoman pelaksanaan mutasi kepegawaian di setiap instansi pemerintah umum dan daerah, tak terkecuali di Pemkab Muara Enim. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1999, bahwa yang termasuk pegawai pegawai negeri sipil adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan satu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sempurna sebagaimana dimaksudkan di atas, maka pegawai negeri sipil perlu dibina dengan sebaik-baiknya dan diadakan pengembangan.

Tujuan pembinaan dan pengembangan diharapkan agar setiap pegawai yang ada dalam organisasi yang bersangkutan dapat memberikan prestasi kerja yang sebaik-baiknya. Sehingga benar-benar dapat berfungsi sebagai penghasil kerja yang tepat guna sesuai dengan sasaran organisasi yang hendak dicapai, terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan dan antara bawahan dengan atasan. Bagi pegawai di lingkungan Pemkab Muara Enim yang berprestasi tentu akan saya apresiasi. Salah satunya dengan memberikan promosi jabatan. Ini saya lakukan agar mereka bisa memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugasnya. Bagi saya, siapa saja yang mempunyai kemampuan dan dapat menunjukkan prestasi, tentu akan diberi kesempatan jenjang karir yang lebih tinggi

Di Kabupaten Muara Enim, saya melakukan mutasi terhadap pejabat berdasarkan azaz profesionalitas. Tidak ada unsur like or dislike. Semuanya mengacu pada aturan yang berlaku. Jadi, tidak benar mutasi atau alih tugas yang dilaksanakan atas dasar suka atau tidak suka kepada seseorang pejabat.

Mutasi jabatan, baik tour of duty maupun tour of area, akan selalu dilaksanakan sesuai kebutuhan. Sehingga roda pemerintahan akan berjalan dengan baik. Penempatan sesorang pada suatu jabatan dilakukan dengan mengacu pada asas profesionalisme, kompetensi, prestasi kerja, jenjang kepangkatan, dan persaratan objektif lainnya.

Bagi pejabat yang terpilih sudah selayaknya memberikan kemampuan yang terbaik yang dimiliki. Dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sehingga pembangunan di Bumi Serasan Sekundang akan berjalan lebih baik lagi. Seiring dengan semakin baiknya pelayanan kepada masyarkat, tentu akan berdampak positif terhadap pembangunan di Kabupaten Muara Enim. Selain itu para pejabat yang dilantik harus menjalankan tugasnya sesuai dengan amanah yang diberikan. Karena jabatan itu amanah, tentu harus dipertanggungjawabkan. Saya ucapkan selamat bekerja. ]

No Telepon Penting di daerah Muara Enim:

Polres Kodim Pemadam Kebakaran RSUD DR H M Rabain

4

(0734)421-192 (0734)421-059 (0734)421-113 (0734)421-192

Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012 |

KABAR SERASAN

Gangguan PLN Gangguan Telkom PDAM Tirta Lematang Askes Cab Pemb. ME

(0734)421-601 (0734)421-999 (0734)421-093 (0734)422-678


OPINI

banyak merugikan negara dan masyarakat di satu pihak, dan sebaliknya lebih menguntungkan perusahaan, di pihak lain.

Menurut data jaringan advokasi tambang (Jatam) saat ini di Indonesia, sedikitnya 3000 IUP—berdasarkan hasil verifikasi kementerian energi dan SDM, yang bermasalah dan karenanya harus dibatalkan, karena berpotensi memicu konflik.

KONTRAK KARYA

K

(Oleh Firdaus Masrun)

ontrak, berisi perjanjian dan dalam dunia hukum kekuatannya sama dengan undang-undang bagi yang terikat di dalamnya. Begitupun dengan kontrak karya, yang menjadi ikatan kerja sebuah perusahaan terhadap pemerintah. termasuk di bidang pertambangan.

Kontrak karya ini, penting karena menjadi dasar bagi kedua pihak melakukan kerjasama, utamanya menyangkut bagi hasil dari sebuah proses produksi. karena menyangkut “siapa mendapat berapa”, persoalannya menjadi lain ketika konteksnya eksplorasi potensi dari isi perut bumi—sebut saja misalnya, batubara. Manakala si pemilik lahan (dalam hal ini negara) merasa mendapat bagian hasil lebih sedikit dari pada pihak

penggarap (perusahaan tambang).

Persoalannya makin menjadi runyam, ketika pihak perusahaan hanya memikirkan keuntungan tanpa memperdulikan dampak yang ditimbulkan dari sisa tanah garapannya. Kerusakan lingkungan dan ancaman terganggunya keseimbangan alam. Kalau sudah begini, maka yang merasa gerah dan berteriak bukan cuma pemerintah, tapi juga rakyat disekitar tambang.

Itulah gambaran dan latarbelakang, mengapa pemerintah kini bersiap untuk meninjau ulang semua kontrak karya—bahkan izin usaha pertambangan (IUP) bagi perusahaan-perusahaan pertambangan, karena setelah melalui kajian mendalam, lebih

Berbagai konflik yang belakangan muncul di sejumlah daerah—sebut saja, konflik lahan di Mesuji dan kasus kekerasan di Bima Nusa Tenggara Barat, agaknya menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah. Mengapa bisa demikian banyak IUP yang bermasalah? Karena selama ini pemerintah dianggap begitu mudah mengeluarkannya, tanpa melalui kajian mendalam, baik dari segi kemampuan maupun kelayakan dan dampak yang ditimbulkan.

Karena itu, kita pantas mendukung langkah pemerintah untuk—melalui tim evaluasi yang telah dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden (kepres), menertibkan dan meninjau ulang semua kontrak karya dan IUP yang telah dikeluarkan. kita berharap, ke depan, setiap aktifitas produksi potensi, baik pertambangan maupun perkebunan, komposisi bagi hasilnya lebih menguntungkan—terutama bagi pemerintah daerah sebagai pemilik wilayah, dan manfaatnya lebih dirasakan masyarakat sekitar. Semoga. ]

(Penulis adalah Ketua Umum YPM Muara Enim Bangkit)

KABAR SERASAN | Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012

5


SOROTAN

Kembali, Muzakir Gandeng Nurul Aman

P

enegasan itu disampaikan Bupati Muara Emim Muzakir saat menghadiri sedekah desa di Saka Jaya, Kecamatan Muara Enim yang dihadiri ribuan masyarakat desa tersebut. “Dengan ini, secara resmi saya sampaikan bahwa pasangan saya nanti adalah H. Nurul Aman,” tegasnya yang disambut tepuk tangan meriah masyarakat.

Kepada wartawan Muzakir belum bersedia memberikan penjelasan terlalu banyak. Namun yang jelas, kata Muzakir, pasangan yang dipilihnya sudah dipertimbangan sebelumnya. “Mungkin inilah yang terbaik, maka

6

Berdasarkan jadwal pemilhan umum kepala daerah (Pemilukada) yang dikeluarkan KPU, pelaksanaan pemilukada di Kabupaten Muara Enim baru akan dilaksanakan pada 2013. Namun Ir H Muzakir Sai Sohar (Incumbent) di awal 2012 nampaknya telah mantab memilih pendampingnya. Muzakir secara resmi menggandeng H Nurul Aman SH, sebagai bakal calon (balon) wakilnya. saya memilih dia. Pada prinsipnya partai sudah merestui,” jelas Muzakir yang juga Ketua DPD Partai Golkar Muara Enim ini. Sementara itu, Wakil Bupati Muara Enim, H. Nurul Aman SH yang juga Ketua DPC PPP Muara Enim,

Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012 |

KABAR SERASAN

mengatakan sangat bersukur dan berterima kasih dengan dipercayanya kembali dia mendampingi Ir. H. Muzakir Sai Sohar pada Pemilukada mendatang. “Saya berterima kasih banyak jika memang benar Pak Muzakir


SOROTAN akan mengajak saya lagi mendampinginya,” kata Nurul yang dihubungi melalui ponselnya.

Menurutnya, selama ini dia mendampingi Muzakir sebagai Wakil Bupati tetap berpatokan pada aturan dan kewenangan yang diberikan. “Selama ini saya sebagai Wakil Bupati membantu tugas-tugas Bupati sesuai fungsi yang telah diberikan sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004,” jelasnya. H. Nurul Aman mengemukakan bahwa semua tugas yang dilimpahkan Bupati tetap dilaksanakannya sesuai dengan aturan tersebut. “Selama ini apa yang dilimpahkan Pak Bupati saya turuti dan dikerjakan sesuai aturan yang ada,” imbuhnya. Sikap Muzakir yang dengan tegas menyatakan mengajak H. Nurul Aman SH (Wakil Bupati Muara Enim saat ini) untuk mendampinginya pada Pemilukada 2013 mendapat tanggapan berbeda dari kalangan politisi Muara Enim. Soalnya ada yang mengatakan keduanya pasangan ideal, pasangan power full, dan ada juga yang mengatakan terlalu dini. Anggota DPRD Muara Enim dari Partai Hanura, Muchtar Jayadi S, menganggap pernyataan Muzakir itu terlalu dini. Padahal pelaksaan Pemilukada bisa dikatakan masih cukup lama.

”Apa tidak terlalu dini kalau Pak Muzakir mengatakan di media bahwa H. Nurul Aman yang akan mendampinginya

pada Pemilukada nanti. Karena pelaksanaan Pemilukada itu boleh dikatakan masih lama,” kritik anggota DPRD Muara Enim dari Partai Hanura, Muchtar Jayadi S.

Sementara tokoh pemuda Penukal Abab yang juga pengurus Pemuda Muhammadiyah Sumsel, Firdaus Hasbullah SH, menilai H. Nurul Aman sangat ideal untuk mendampingi Muzakir pada Pemilukada itu. ”Mereka pasangan yang cukup ideal, karena selama mereka menjabat belum pernah terdengar terjadi perpecahan. Apalagi Pak Nurul Aman sangat paham dan mengerti dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya,” jelas Firdaus.

Menurut Firdaus, sangat tepat jika mereka berpasangan kembali mencalonkan diri pada Pemilukada 2013. Apalagi keduanya telah mempunyai basis massa yang cukup kuat. Terbukti mereka mendapat simpati masayarakat sejak duduk menjadi anggota DPRD Muara Enim sampai duduk menjadi Bupati dan Wakil Bupati. “Seharusnya para calon incumbent lainnya mencontoh pasangan ini. Mereka tetap sejalan,” kata Firdaus memuji pasangan Muzakir-

Nurul Aman.

Sementara ketua DPD PBR Muara Enim, Drs H Ahmad Subardi Akbar, menilai pasangan ini sangat power full. “Pasangan ini memang power full. Secara politik pasangan ini akan menguat. Karena keduanya samasama mempunyai basis massa yang handal,” ungkap Subardi.

Menurutnya, Muzakir mempunyai basis massa daerah pemilihan (Dapil) Muara Enim 1 dan 4, sedangkan Nurul Aman mempunyai basis massa daerah pemilihan Muara Enim 3 dan 5. Selain itu keduanya merupakan ketua partai politik. Pernyataan Muzakir yang sudah menetapkan pasangannya Nurul Aman untuk menjadi ME 1 dan ME 2 tentu saja sudah melalui pertimbangan yang matang. Artinya untung rugi sudah dikalkulasi. Jika bisa disebut kerugian menentukan pasangan sejak dini adalah, kekuatan keduanya sudah bisa dihitung oleh bakal pesaingnya.

Para pesaing itu tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk menggembosi kekuatan pasangan ini. Namun sisi positifnya, paling tidak kedua mesin partai di mana mereka sebagai ketuanya tentu akan lebih cepat menggalang kekuatan untuk menggolkan keduanya menjadi pemimpin di Kabupaten Muara Enim periode 2013-2018 mendatang. ] Sahar/Amri

KABAR SERASAN | Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012

7


NASIONAL

Evaluasi Kontrak Karya Pertambangan

Agar Pemda dan Masyarakat Tak Sekadar Jadi Penonton

Mengawali tahun 2012 pemerintah melakukan berbagai evaluasi terhadap sejumlah program yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat dan terkait langsung dengan ruginya keuangan negara. Di bidang ekonomi, salah satu yang mendapat perhatian pemerintah yakni soal kontrak karya pertambangan.

B

anyaknya persoalan yang muncul dalam operasi pertambangan di sejumlah wilayah di Indonesia, menjadi alasan pemerintah memutuskan akan mengevaluasi semua kontrak karya pertambangan, khususnya di pertambangan batubara yang selama ini dinilai merugikan negara. Untuk melakukan itu, pemerintah membentuk tim khusus.

Menyangkut kontrak karya pertambangan ini, banyak persoalan krusial yang tak pernah terpecahkan, yakni terkait ketidakadilan kontrak yang selama ini cenderung hanya

8

menguntungkan kontraktor dan tidak memberi manfaat optimal bagi negara, daerah, terlebih bagi masyarakat setempat.

Maka wajar kalau atas ketidakadilan itu, sejumlah kalangan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terus mendesak pemerintah untuk melakukan review atas model kontrak karya pertambangan yang saat ini dipergunakan di Indonesia. Salah satu caranya dengan merenegosiasi kontrak karya tersebut. Sebagai bentuk keseriusan melakukan langkah itu, Presiden

Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012 |

KABAR SERASAN

Susilo Bambang Yudhoyono telah membentuk Tim khusus yang bertugas mengevaluasi Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pertambangan Batubara. Payung hukum kerja tim ini Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 2012 yang ditandatangani tanggal 10 Januari 2012 lalu, sebagai amanat dari Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Tim ini akan bekerja hingga Desember 2013. Keppres No.3 Tahun 2012 menyebutkan tugas Tim ini adalah mengevaluasi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal


NASIONAL kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan.

“Semuanya akan kami evaluasi, tidak terkecuali kontrak-kontrak karya perusahaan tambang besar. Evaluasi kontrak karya ini merupakan amanat UU Nomor 4 Tahun 2009. Jadi tidak perlu takut,” jelas Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo di Jakarta, Jumat pertengahan Januari 2012. Pengaturan pertambangan ini, harusnya memang dikembalikan kepada negara, sehingga pemerintah baik pusat maupun daerah, tidak boleh lepas tangan. Adanya otonomi daerah, juga membuat pemerintah daerah harus terlibat, tidak saja merasakan keuntungan tapi juga meminimalisasi dampak yang ditimbulkan.

Karena itu, sedikitnya ada tiga hal yang harus dievaluasi dari kontrak karya pertambangan batubara yang selama ini berjalan. Pertama, menyangkut bagi hasil penerimaan untuk pemerintah. Kedua, menyangkut masalah lingkungan yang ditimbulkan. Ketiga, persoalan dengan masyarakat sekitar pertambangan.

Soal bagi hasil kontrak karya pertambangan batubara, pemerintah merasa selama ini terlalu kecil dan tak menguntungkan negara. Ke depan, pemerintah ingin perhitungannya mengacu pada sisi keekonomisan. “Kalau biaya eksplorasi tambang kecil, bagi hasil pemerintah harus lebih besar. Begitu sebaliknya, jika cost eksplorasi tambang besar, bagi hasil pemerintah bisa lebih kecil,” kata Widjajono. Lalu menyangkut dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan, pihak perusahaan pertambangan harus ikut bertanggungjawab melakukan penataan ulang, sehingga tidak menjadi masalah di kemudian hari bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitarnya. Begitupun menyangkut manfaat bagi pemerintah daerah, harus jelas dan proporsional. Dengan demikian,

pemerintah daerah dan masyarakat setempat, tidak gigit jari dan sekadar menjadi penonton.

Tim Evaluasi akan dipimpin oleh Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa, sementara Menteri ESDM Jero Wacik bertindak sebagai Ketua Harian merangkap anggota. Adapun anggotanya terdiri dari Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Jaksa Agung Basrief Arief, Kepala BPKP Mardiasmo, dan Kepala BKPM.

Selain mengevaluasi ketentuan, tim juga bertugas menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk penyelesian penetapan luas wilayah kerja dan penerimaan negara terkait posisi pemerintah dalam melakukan renegoisasi penyesuaian kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara. “Sekitar 65% perusahaan tambang sudah sepakat membicarakan renegosiasi kontrak karya ini,” ujar Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Hatta menambahkan, tim ini juga akan bertugas mendorong perkembangan industri hilir batubara, karena sesuai dengan Undang-Undang No. 4/2009 ditetapkan mulai tahun 2014, seluruh perusahaan pertambangan harus membangun pengolahan hasil tambang di dalam negeri.

Dalam melaksanakan tugas, Tim Evaluasi dapat melibatkan Kementerian atau Lembaga Pemerintah Non Kementerian, pemerintah daerah, pemangku kepentingan, dan pihak lain yang dipandang perlu. Tim Evaluasi juga dapat membentuk Sekretariat dan Kelompok Kerja, yang tugas dan susunan keanggotaannya ditetapkan oleh Ketua Tim Evaluasi. ] Fir

KABAR SERASAN | Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012

9


PEMBANGUNAN Sejak terciptanya manusia di muka bumi, Tuhan telah pula menciptakan alam sekitarnya. Dan sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obatobatan untuk mengatasi masalahmasalah kesehatan.

Toga, Untuk Kesehatan yang Bernilai Estetika 10

Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012 |

KABAR SERASAN


PEMBANGUNAN

B

upati Muara Enim sangat terkesan dan kagum dengan penataan Taman Obat Keluarga (Toga) Agresor ranting 3 KI 52 yang berada di Yoniv Serbu Karang Endah. Hal ini terucap pada saat orang nomor satu di Muara Enim melakukan peninjauan ke lokasi tersebut.

Sebetulnya tujuan Bupati Muara Enim berkunjung ke Yoniv Serbu Karang Endah adalah untuk meninjau kondisi alutsista, seperti Panser/ Tank yang sudah kadalauarsa dan tidak dapat digunakan lagi. Usai meninjau peralatan tempur di batalyon yang pernah dipimpin Jenderal (Pur) Tri Sutrisno itu, Bupati mengunjungi Taman Obat Keluarga yang dikelola ibu-ibu Persit di kesatuan tersebut. Bupati sangat terkesan lalu menganjurkan agar Tim Penggerak PPK Kabupaten Muara Enim dapat melakukan study banding ke Yonkav Serbu Karang Endah untuk mempelajari cara-cara penataan taman Toga, termasuk cara perawatan jenis tanaman yang ada. Kemudian bisa diaplikasikan pada Toga yang ada di Kota Muara Enim, lalu bisa diperluas dan dikembangkan lagi pada setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Muara Enim. Jika program ini berhasil dikembangkan tentunya seluruh masyarakat dapat memanfaatkan taman Toga tersebut. Selain untuk budidaya tanaman obat dapat juga digunakan sebagai sarana rekreasi. Menurut Muzakir menanam Toga tidak sekadar menanam dan bisa tumbuh, akan lebih baik jika Toga yang ditanam mempunyai nilai estetika.

Mengenal Tanaman Obat Keluarga Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan

keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sejak terciptanya manusia di muka bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan.

Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat antara lain meliputi upaya preventif (pencegahan), upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan), dan upaya kuratif (penyembuhan penyakit).

Selain itu Toga juga berfungsi sebagai sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak

tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, papaya, dan lain-lain. Kemudian sebagai sarana untuk pelestarian alam. Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.

Lalu sebagai sarana penyebaran gerakan penghijauan. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon, misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli, dan lain-lain. Tak kalah penting sebagai sarana untuk pemerataan pendapatan. Di samping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.

Dengan adanya Toga, apalagi bila di tata dengan baik, maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/ masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang ditanam, terutama yang ditanam di perkarangan rumah. ] wulan/amri/ubb

KABAR SERASAN | Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012

11


SKPD

Program Air Bersih Kecamatan Hampir Rampung

P

rogram air bersih kecamatan di Kabupaten Muara Enim tergolong hampir rampung. Soalnya dari 22 kecamatan di Bumi Serasan Sekundang itu, tinggal empat kecamatan lagi yang belum memiliki pembangkit intake air bersih PDAM untuk disalurkan ke masyarakat. “Tinggal empat kecamatan lagi yang belum memiliki intake air bersih, sedangkan 18 kecamatan lainnya seluruhnya sudah dibangun intake air bersih, dan sudah disalurkan kepada masyarakat,” jelas Direktur PDAM Tirta Lematang Enim Muara Enim, H Mirza Jaya SE, pertengahan Januari 2012.

Menurut Mirza, empat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Semende Darat Tengah, Kelekar, Abab, dan Lembak. Pada tahun 2011 lalu, lanjutnya, pembangunan intake air bersih telah berhasil di selesaikan di Kecamatan Penukal Utara dan Tanah Abang dengan dana bersumber dari APBN.

12

Intake yang dibangun di Kecamatan Penukal Utara menggunakan dana APBN sebesar Rp 10 miliar dengan kapasitas 30 liter/detik atau 3000 sambungan pelanggan. Kemudian intake yang dibangun di Kecamatan Tanah Abang menggunakan dana APBN sebesar Rp 1,5 miliar berkapasitas 20 liter/detik.

Sebelumnya, lanjut Mirza, pada tahun 2010 lalu juga telah diselesaikan pembangunan intake PDAM Kecamatan Benakat menggunakan dana APBN sebesar Rp 10 miliar berkapasitas 10 liter/ detik dengan jumlah pelanggan mencapai 508 sambungan. Kemudian pembangunan intake di Arisan Musi Kecamatan Muara Belida menggunakan dana APBN sebesar Rp 7,5 miliar berkapasitas 10 liter/detik dengan pelanggan 300 sambungan. Sedangkan pada tahun 2012 ini akan diselesaikan pembangunan intake PDAM grafitasi di Kecamatan

Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012 |

KABAR SERASAN

Semende Darat Ulu (SDU) menggunakan dana APBN sebesar Rp 10 miliar untuk 1000 satuan sambungan.

“Intake yang dibangun di kecamatan itu sifatnya baru melayani pelanggan yang berada di ibukota, kecamatan, dan desa yang dekat dengan ibu kota kecamatan, belum sampai ke desa-desa yang jauh dari ibukota kecamatan,” jelasnya. Dengan selesainya 18 pembangunan intake di kecamatan di Kabupaten Muara Enim, artinya pogram air bersih yang dicanangkan PDAM Tirta Lematang akan dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Muara Enim. Ketersedian air bersih yang merupakan salah satu kebutuhan unsur kesehatan sudah terpenuhi. Hal ini sejalan dengan salah satu visi Pemkab Muara Enim SMAS dari unsur sehat. Jika kesehatan masyarakat semakin baik tentu akan berdampak bagi pembangunan di Bumi Serasan Sekundang. ] Sahar


SKPD

Dua Perwira Polres Muara Enim Diangkat Kapolsek Promosi jabatan merupakan salah satu bentuk penghargaan yang diberikan pimpinan kepada anggotanya, atas kerja, prestasi, dan pengabdian yang telah dilaksanakan.

D

ua perwira pertama di jajaran Polres Muara Enim diangkat menduduki jabatan Kapolsek. Wakapolres Kompol Yuri Nurhidayat SIK, MH, melantik pengangkatan kedua perwira tersebut mewakili Kapolres Muara Enim, AKBP Budi Suryanto, Jumat (20/1).

Kedua perwira tersebut, Iptu Sutrisman sebagai Kapolsek Penukal Utara dan AKP A Roni sebagai

Kapolsek Tanah Abang. Upacara pelantikan itu dihadiri seluruh perwira yang ada di lingkungan Polres Muara Enim.

Kapolres Muara Enim dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakapolres Kompol Yuri Nurhidayat SIK, MH, mengatakan, promosi jabatan merupakan salah satu bentuk penghargaan yang diberikan pimpinan kepada anggotanya, atas kerja, prestasi, dan pengabdian yang

telah dilaksanakan.

Menurutnya promosi jabatan juga merupakan kebanggaan bagi anggota. Namun harus mawas diri karena tetap dituntut untuk meningkatkan kemampuan sesuai dengan jabatan yang diemban. Kemudian berusaha secara terus menerus membangun citra kepolisian dan meningkatkan disiplin serta selalu menambah wawasan guna meningkatkan kinerja. ] Sahar

KABAR SERASAN | Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012

13


EKBIS

Mobnas, Sudah Waktunya? S

etelah mobil Esemka yang dirancang oleh siswa SMK di Solo terekspos di berbagai media nasional, kini sejumlah karya anak bangsa di berbagai daerah ikut diketahui masyarakat secara luas. Fenomena yang sedang menjadi perbincangan publik ini tidak dipungkiri telah menimbulkan kembali optimisme yang luar biasa untuk mengembangkan mobil nasional. Menyikapi fenomena tersebut, anggota Komisi VI DPR RI Edhy Prabowo menyatakan sangat mendukung pengembangan mobil nasional (mobnas). Namun, kata Edhy, untuk mengembangkan program mobnas itu diperlukan kebijakan yang menyeluruh agar program ini betul-betul bisa berjalan.

Edhy menuturkan, semangat untuk memilki mobnas ini sebenarnya sudah lama ada. Pada zaman sebelum reformasi mobnas ini sudah dikerjakan. Misalnya mobil Timor. Sayangnya, kata Edhy, pemerintah pada saat itu tidak memilki kebijakan yang menunjang agar Timor bisa menjadi produk yang bisa diterima masyarakat. Selain itu politisi Partai Gerindra itu mengatakan, diperlukan interkoneksi antar bidang terkait kebutuhan mobilmobil yang multifungsional. Dengan begitu, program mobnas tidak sekadar

Jika Indonesia ingin mengembangkan mobnas, sebaiknya menciptakan mobil yang pemakaian energinya menggunakan energi yang terbarukan. Misalnya mobil dengan menggunakan tenaga matahari atau gas, jadi bukan memakai energi yang menggerus cadangan energi yang sudah ada dan harus memilki keunggulan tersendiri. produksi mobil yang hanya dipakai sebagai mobil pribadi.

"Tidak hanya ingin bikin mobil yang sekadar murah. Tapi, bagaimana agar pengembangan mobil nasional mampu memberikan pertumbuhan, pengembangan dan kesejahteraan industri kecil. Lebih bagus pengembangan mobil nasional kita bisa mampu memenuhi kebutuhan pengembangan dan pertumbuhan pada sektor pertanian, buruh dan nelayan," ujar Edhy ketika disambangi TOPIK di ruang kerjanya pada medio Januari 2012 lalu. Menurut dia, jika Indonesia ingin mengembangkan mobnas, sebaiknya menciptakan mobil yang pemakaian energinya selain bensin atau premium. Harus dipikirkan untuk mobil yang menggunakan energi yang terbarukan. Misalnya mobil dengan menggunakan tenaga matahari atau gas, jadi bukan memakai energi yang menggerus cadangan energi yang sudah ada dan mempunyai keunggulan tersendiri.

"Kalau ingin ada mobnas maka mobnas

Esemka 1.5 i Digdaya (Double Cabin)

14

Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012 |

KABAR SERASAN

kita harus unggul di kelasnya supaya nanti mobil nasional ini bisa menciptakan pasar tersendiri di dalam negeri, dan ke depan mampu menciptakan pasar keluar,� ujar Edhy. Dia mencontohkan India, yang menciptakan mobil nasional dengan kriteria mobil yang super cepat. Dengan membidik pasar terbatas dan tidak mengambil produk yang komersil serta didukung dengan kebijakan internal pemerintahnya yang kuat, hasilnya mobil tersebut menjadi kebanggaan masyarakat di negeri Bollywood. Tak kalah penting, kata Edhy, perlu dukungan kuat pemerintah agar mobnas bisa laku dijual. Harus diakui, masyarakat sudah sangat mempercayai jenis-jenis mobil tertentu yang sudah beredar di pasaran saat ini. Disisi lain pemerintah mengaku belum menetapkan kriteria dan merek yang akan diusung menjadi mobnas di masa mendatang. Sebagai informasi selain Esemka sebetulnya Indonesia sudah memilki prototipe mobil yang bisa dijadikan mobnas, misalnya GEA (Gulirkan Energi Alternatif) yang digarap


EKBIS

Esemka 1.5 i Rajawali ( SUV )

oleh PT Industri Kereta Api (PT INKA).

GEA digadang untuk menjadi mobnas masa mendatang karena dinilai memilki kriteria yang cukup. Apalagi jika berpatokan pada prinsip modal 100% Indonesia dan mayoritas komponen dibuat di Indonesia, maka mobil GEA besutan INKA sangat bisa diterima. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, jika mengacu pada kriteria mobnas harus dibuat di Indonesia dan ownership-nya Indonesia, maka GEA sangat memenuhi syarat. Dan pada awalnya produksi bisa dilakukan dalam skala kecil dan secara bertahap.

Dia menuturkan saat ini mesin GEA masih impor tapi 90% komponen telah dibuat di Indonesia dan INKA sangat memungkinkan memproduksinya secara massal. Hidayat menambahkan, GEA sangat potensial menjadi mobnas walaupun untuk tahap pertama produk mereka menyasar pasar angkutan murah di pedesaan. Kemudian, pada tahap kedua bisa diversifikasi produk untuk lebih komersial. "Mungkin Esemka bisa join dengan INKA (GEA). Kemudian INKA-nya di”suntik” pemerintah. Kalau INKA mau tentu sangat mungkin. Buktinya bikin lokomotif saja bisa, masak bikin mobil tidak bisa. Itu logika saja," ujar Hidayat.

Menurutnya, saat ini yang penting adalah persiapan yang matang dari INKA. Jangan sampai kedua kalinya mobnas diluncurkan dengan gagah, tapi setahun kemudian ditutup.

Seperti Timor yang sempat membuat kita terkagum-kagum, namun akhirnya gagal. “Artinya kita belum siap. Saya lebih baik

dibilang konservatif. Tetapi sekali kita jalan kita tidak gagal, saya percaya itu step by step," katanya.

Sementara Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, menilai PT Industri Kereta Api (INKA) mampu memproduksi mobil nasional secara massal. Namun PT INKA tidak akan berubah aliran menjadi industri produsen mobil.

"INKA memiliki kemampuan untuk membuat mobil nasional. Namun untuk berubah menjadi produsen mobil seperti Toyota dan yang lain-lain. INKA belum memiliki kemampuan untuk itu," ujarnya. Dahlan mengatakan, hal itu dikarenakan untuk saat ini PT INKA hanya mampu memproduksi sementara untuk memasarkan, mencari cara untuk pembayaran bagi yang berminat, layanan suku cadang dan purna jual belum dimiliki olah PT INKA. Di sisi lain terkait dengan fenomena mobil Esemka, Dahlan Iskan meminta masyarakat untuk tidak emosional dengan kemunculan mobil Esemka ciptaan siswa-siswa SMK di Solo. Mobil ini tidak bisa serta merta dijadikan produk industri.

Menurut Dahlan, produk mobil Esemka ini harusnya dipandang sebagai produk hasil penelitian dari siswa-siswa SMK di Solo. Dia melihat saat ini ada upaya emosional masyarakat untuk menjadikan Esemka sebagai produk industri. Saat ditanya kemungkinan memasarkan mobil yang sudah dikembangkan sejak tiga tahun terakhir itu, Dahlan kembali menegaskan bahwa Esemka harus dipahami secara berbeda dibanding

mobil-mobil lain yang sudah lebih dulu diproduksi massal. Meski demikian, dia mengakui mobil-mobil karya para pelajar itu sangat bagus. Seperti diketahui beberapa SMK di Jawa Tengah dan Jawa Timur merakit mobil Esemeka dalam beberapa varian seperti sport utility vehicle (SUV) delapan penumpang, kabin ganda dengan empat penumpang, serta minitruk.

Esemka menjadi populer setelah Wali Kota Solo Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Hadi Rudyatmo menjadikannya sebagai mobil dinas. Joko Widodo bahkan berencana mengembangkan Kiat Esemka untuk diproduksi massal.

Saat ini yang penting semangat untuk memiliki mobnas ini harusya bisa menjadi perhatian pemerintah. Dengan mengeluarkan kebijakan yang betul-betul bisa membuat industri mobnas menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Sebenarnya jika punya tekad yang kuat Indonesia mampu untuk memproduksi mobnas. Indonesia sudah menguasai teknologi otomoti karena lebih dari 30 tahun berpengalaman di bidang perakitan.

Untuk menciptakan sebuah industri mobil harus ditopang industri pendukung dan pelayanan purna jual yang prima, serta modal yang kuat. Meski modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri otomotif sangat besar tentu kita berharap hal itu tidak membuat keinginan membangun mobnas sirna. Jika mobnas yang dirancang memenuhi syarat tentu akan banyak investor menanamkan modal. Apalagi industri otomotif adalah industri yang padat modal dan padat karya. Ayo, Indonesia bisa!  Amri

KABAR SERASAN | Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012

15


SERBA SERBI

B

upati Muara Enim, Ir. H. Muzakir Sai Sohar membuka secara resmi turnamen futsal Buluran Indah Cup I. Pembukaan turnamen futsal ini diikuti 68 tim, masing-masing berasal dari klub-klub futsal yang ada di Kab. Muara Enim, Kab. Lahat, Kab. Pagar Alam, Baturaja OKI, dan Lampung. Event ini dilangsungkan di lapangan futsal yang terletak di Kelurahan Tanjung Enim Selatan, Kecamatan Lawang Kidul, medio Januari 2012.

Muzakir mengungkapkan rasa bangganya atas kehadiran gedung futsal yang dibangun cukup baik sehingga dapat memfasilitasi masyarakat yang menyukai olah raga tersebut.

Lebih lanjut Muzakir mengatakan, upaya untuk membangun masyarakat sehat jasmani dan rohani tentu harus dilengkapi sarana dan prasarana memadai, sehingga menjadi satu sinergi yang mampu mendorong dan membentuk prestasi dan prestise atlit-atlit ke depan. ”Sinergi dengan

16

kehadiran gedung futsal seperti ini merupakan bagian yang mendukung program pemerintah kabupaten,” kata Muzakir.

para pemain dari Muara Enim,” harap Muzakir.

Tentu saja dengan pembinaan yang terarah terencana dan berkesinambungan bertujuan untuk menyiapkan atlit berbakat agar mampu meningkatkan prestasi olahraga futsal dan membawa nama baik Muara Enim di event regional maupun nasional.

Di samping itu, Bupati meminta agar dalam melaksanakan turnamen, baik wasit, panitia, dan seluruh pihak yang terlibat dapat menunjung tinggi sportivitas, dari awal turnamen hingga berakhir nanti.

Sebagai informasi saat ini olahraga futsal di Kabupaten Muara Enim, memang belum memberikan prestasi yang signifikan. Namun dengan meningkatnya animo masyarakat Muara Enim untuk berolahraga futsal dapat dijadikan titik awal untuk meningkatkan prestasi olahraga futsal di Bumi Serasan Sekundang.

Bupati juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa Pemerintah Kabupaten Muara Enim tentu selalu mendukung segala kegiatan yang bersifat positif di tengah-tengah masyarakat, salah satunya kegiatan olahraga. Karena hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Muara Enim, yaitu mewujudkan Muara Enim SMAS (Sehat, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera).

“Berawal dari antusiasme, ke depannya olah raga futsal di Muara Enim mudahmudahan akan menciptakan atlit-atlit yang berprestasi dan membentuk tim terbaik di Sumatera Selatan dengan

Jika ada kendala dan kekurangan yang terjadi selama pertandingan, Muzakir berharap agar para peserta bisa memaklumi karena hal ini merupkan turnamen perdana. Para peserta diharapkan tetap menjujung tinggi sportivitas. ] Wulan

Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012 |

KABAR SERASAN


SERBA SERBI

Bupati Sambut Kepulangan Satgas Batalyon Infantri 141-AYJP Suasana haru menyelimuti 762 anggota Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infantri 141-AYJP Muara Enim yang baru selesai melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan Papua selama 14 bulan. Salah seorang prajurit terbaik Satgas Batalyon, yaitu Praka Zainal Arifin, gugur dalam melaksanakan tugas.

P

enyambutan Satgas Batalyon 141 AYJP itu, dilakukan Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar dengan upacara khusus. Bertindak sebagai Komandan Upacara Danyon 141 AYJP Letkol Inf Arif Suryandaru yang juga Komandan Satgas tersebut.

dan sekarang saya melakukan penyambutan khusus di Mako Yonif 141 AYJP,” jelasnya.

“Dari tadi pagi saya menyambut kedatangan anggota Satgas saat kapal laut yang mengangkut pasukan merapat di Pelabuhan Bom Baru Palembang bersama Pangdam,

“Almarhum terjatuh dari pohon ketika sedang memanjat pohon matoa. Dia terjatuh dengan posisi bagian kepala ke bawah sehingga meninggal dunia,” jelas Arif singkat. ] Sahar

Bupati Muara Enim dalam sambutannya mengatakan, sangat bangga kepada Satgas Yonif 141 AYJP yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik menjaga keamanan di perbatasan Papua.

Dia juga mengucapkan turut berduka atas gugurnya seorang prajurit terbaik Satgas pada pengaman di daerah perbatasan tersebut. Sementara itu, Komandan Yonif 141 AYJP Letkol Inf Arif Suryandaru, ketika ditanya seputar gugurnya salah sseorang anggota satgas menjelaskan, kejadian tersebut terjadi menjelang kepulangan satgas.

KABAR SERASAN | Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012

17


SERBA SERBI

Polres dan Yonif 141 AYJP Gelar Olahraga Bersama

Dengan kebersamaan dan kekompakan antara TNI dan Polri akan meningkatkan rasa aman di lingkungan masyarakat Muara Enim. TNI dan Polri selain melaksanakan tugas pokok, juga berfungsi sebagai perekat kemajemukan bangsa dan benteng terakhir tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

G

una meningkatkan hubungan baik antara TNI dan Polri, jajaran Polres Muara Enim melakukan olahraga persahabatan bersama Batalyon Infantri 141 AYJP yang baru pulang bertugas dari Papua dan Kodim 0404 Muara Enim. Olahraga bersama yang dihadiri Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar itu, berlangsung di Markas Komando Batalyon 141 AYJP, Kamis (19/1). Olahraga bersama ini diikuti langsung Bupati Muara Enim, Kapolres AKBP Budi Suryanto, Komandan Yonif 141 AYJP, Letkol Inf Arif Suryandaru, Dandim 0404, Letkol Kav Siswono dan ratusan personil anggota Polres, Batalyon 141 AYJP, serta Kodim 0404 Muara Enim. Olahraga bersama yang dilakukan berupa senam airobik, pertandingan sepak bola, volly ball, dan sepak takraw. Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai

18

Sohar, selaku perwira apel bersama sebelum digelar olahraga tersebut mengaku merasa bangga diberikan tempat sebagai perwira utama apel bersama antara instansi Polres Muara Enim, Yonif 141 AYJP dan Kodim 0404 Muara Enim.

”Kegiatan ini akan membawa dampak positif di antaranya makin eratnya hubungan silaturahmi tali persaudaraan di antara kita semua. Sehingga akan terjalin satu kesatuan yang handal guna mendukung pembangunan di Muara Enim,” jelas Bupati. Sementara itu, Kapolres Muara Enim, AKBP Budi Suryanto mengatakan situasi Kamtibmas yang terjadi saat ini terutama masalah keamanan. Masalah gangguan Kamtibmas tidak akan terjadi jika TNI dan Polisi solid, sehingga tidak mudah tersulut. Menurut Kapolres, jika ada masalah agar segera diselesaikan

Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012 |

KABAR SERASAN

sesuai dengan tingkatannya. Jika permasalahan tersebut tidak bisa diselesaikan sesuai dengan tingkatannya, kiranya dapat membawanya ke tingkat atas. “Saya akan membantu seoptimal mungkin selama saya bisa membantu,” tegasnya.

Menurutnya, Polres Muara Enim yang mempunyai tugas dan wewenang dalam penegakan hukum, agar dalam pelaksanaannya tidak semenamena, karena semua orang sama kedudukannya di hadapan hukum. Untuk itu penegak hukum harus bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, Bupati Muzakir Sai Sohar menambahkan, dengan kebersamaan dan kekompakan antara TNI dan Polri akan meningkatkan rasa aman di lingkungan masyarakat Muara Enim. TNI dan Polri selain melaksanakan tugas pokok, juga berfungsi sebagai perekat kemajemukan bangsa dan benteng terakhir tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Muzakir menekankan bahwa TNI dan Polri harus bisa menjadi tauladan dan contoh bagi masyarakat dan hal persatuan dan kesatuan. ] Sahar


RESEP NUSANTARA NASU LIKKU (AYAM LENGKUAS) Kalau mendengar kata Makassar, ingatan Anda pasti melayang ke sup konro. Tapi tak hanya sup konro saja yang nikmat, masakkan yang lainnya pun juga lezat. Tak percaya? Coba saja hidangan berikut ini.

Bahan: • 1 ekor Ayam (potong kecil-kecil) • 1 biji Kelapa (yang besar, parut, ambil santannya) • 2 batang Sereh (memarkan)

Cara Membuat: • Tumis bumbu halus (kecuali lengkuas) bersama Sereh sampai harum, lalu sisihkan. Bumbu Halus: • 1 Kg Lengkuas (haluskan secara terpisah) • Masak Santan sampai mendidih dan berminyak. • Masukkan Lengkuas dan didihkan kembali. • 1 Ruas Jahe • 1 Ons Cabe Merah Kering (sesuai selera) • Masukkan ayam yang sudah dipotong-potong kecil lalu masak sampai agak lunak. • 10 Siung Bawang Merah • Kemudian masukkan bumbu halus yang sudah ditumis tadi, tunggu hingga • 7 Siung Bawang Putih matang. Angkat dan Sajikan. • Garam (secukupnya)

SUP ASPARAGUS JAGUNG Sup jagung dengan asparagus! Hidangan hangat yang sarat dengan kandungan gizi tentunya mantap jika disajikan kepada keluarga di saat udara dingin seperti musim penghujan sekarang ini.

Cara Membuat: • Rebus ayam kampung di dalam air sampai matang. Pisahkan ayam dan kaldunya. Suwir ayamnya. Kaldunya ditambahkan air hingga jadi 2.200 ml. • Tumis bawang putih, bawang bombay, dan jahe dalam mentega sampai harum. Masukkan tepung terigu. Aduk beberapa saat. • Tuangkan kaldu. Biarkan mendidih. • Masukkan jagung utuh, jagung krim, dan jamur. Aduk rata. Tambahkan garam, merica, bubuk pala, dan kaldu blok. Biarkan mendidih kembali. • Masukkan ayam suwir, asparagus, dan daun bawang. Biarkan mendidih kembali. Tambahkan telur kocok melalui saringan. Aduk sampai menjadi benang-benang. Untuk 10 porsi

Bahan-bahan/bumbu-bumbu: • 1 ekor ayam kampung. • 1 liter air • 3 siung bawang putih, (cincang halus) • 1/2 buah bawang bombay, (cincang halus) • 2 cm jahe, (memarkan) • 4 sendok makan mentega • 8 sendok makan tepung terigu • 2.200 ml kaldu • 1 kaleng jagung (krim) • 1 kaleng jagung manis (utuh) • 1 kaleng asparagus, (tiriskan, dipotong 2 cm) • 2 jamur kering putih, (rendam lalu potongpotong) • 2 tangkai daun bawang, (haluskan) • 3 sendok teh garam • 3/4 sendok teh merica halus • 1-1/4 sendok teh bubuk pala • 3 blok kaldu ayam • 2 butir telur, (dikocok lepas)

KABAR SERASAN | Edisi 14 | Tahun II | Januari 2012

19


LENSA SERASAN

Bupati Muara Enim mengalungkan bunga kepada Letkol Inf Arif Suryandaru sebagai tanda penyambutan kedatangan Satgas Yonif 141-AYJP.

Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar (kanan) didampingi Senior Manajer CSR PT BA, M Hatta menyerahkan bibit pohon kepada lurah.

Bupati Muara Enim saat meninjau kondisi alat dan kendaraan tempur.

Bupati Muara Enim foto bersama dengan para peserta futsal saat pembukaan turnamen futsal Buluran Indah Cup I.

Bupati Muara Enim, Ir Muzakir Sai Sohar bersama pihak terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap semua proyek fisik di Muara Enim.

Bupati Muara Enim, saat meresmikan renovasi jembatan dan peningkatan jalan di Desa Sidomulyo Kec. Gunung Megang.

Ir Muzakir Sai Sohar bersama anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Muara Enim saat berfoto bersama dengan Direksi Baru PTBA.

Bupati Muara Enim, memberikan selamat kepada salah seorang Veteran saat perayaan HUT ke-55 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Muara Enim.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.