ONE VILLAGE ONE CEO ONE VILLAGE ONE INNOVATION Inovasi Pengembangan Ekosistem Bisnis Perdesaan Berbasis Pemberdayaan BUMDES
DITMAWA-PK IPB UNIVERSITY
"Village Empowering for Global Impact"
Apa itu One Village One CEO dan One Village One Innovation ? One Village One CEO dan One Village One Innovation merupakan salah satu Program Inovasi Ekosistem Bisnis Perdesaan Berbasis Pemberdayaan BUMDes yang diawali pada tahun 2018 melalui kegiatan pembinaan petani muda dan santripreneur berbasis pesantren di Bogor. Kegiatan pembinaan terdiri dari fasilitasi lahan, permodalan, pendampingan, teknologi dan kemitraan pasar dengan offtaker dengan membentuk ekosistem bisnis yang terintegrasi huluhilir. Untuk merespon tingginya pertumbuhan demand produk pertanian, pada tahun 2019 dilakukan peningkatan skala ekosistem bisnis berbasis desa dan perluasan masyarakat sasaran sebanyak 53 desa pada enam kabupaten di Jawa Barat yaitu Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Bandung dan Subang bekerjasama dengan PT. Astra Internasional melalui Program Desa Sejahtera Astra. Ekosistem bisnis berbasis desa dilakukan dengan menggerakkan BUMDes dan fasilitasi saprotan, pengembangan platform digital, peningkatan kapasitas SDM, pemasaran offline dan online (ecommerce/marketplace) dan pendampingan usaha. Tahun 2020, IPB mengirimkan mahasiswa dan tenaga ahli untuk melakukan pembelajaran dan pendampingan di BUMDes terintegrasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui program One Village One CEO. Over supply produksi hasil pertanian segar menjadi permasalahan klasik di tingkat petani sehingga dilakukan peningkatan nilai tambah menjadi produk olahan melalui pelatihan dan pendampingan dengan teknologi tepat guna. Mulai tahun 2021, dikembangkan inovasi produk berbasis desa (One Village One Innovation). Selain itu, sebagai adaptasi pandemi Covid-19 mendorong IPB melakukan inovasi pendampingan jarak jauh melalui aplikasi Farmers and Entrepreneur Clinic yang akan diadopsi 300 desa di Indonesia.
1
One Village One CEO IPB University
Siapa saja Mitra Program One Village One CEO dan One Village One Innovation ? 1. PT. Astra Internasional Tbk Astra memiliki desa binaan sebanyak 700 Desa di seluruh Indonesia melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) dan Kampung Berseri Astra (KBA). 300 Diantaranya dikerjasamakan dengan IPB yang dikategorikan pada cluster pertanian, olahan pertanian dan peternakan 53 Desa binaan berkolaborasi dengan Program One Village One CEO dan One Village One Innovation di Provinsi Jawa Barat
2. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM RI) BRGM bertugas memfasilitasi percepatan pelaksanaan restorasi gambut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pada areal restorasi gambut serta melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove di provinsi target. Badan Restorasi Gambut (BRGM) Memiliki wilayah kerja yang tersebar diseluruh Indonesia BRGM menyediakan desa binaan dan pembelajaran terkiat penyuluhan dan pendampingan pengembangan Ekowisata dan Ekonomi bisnis pertanian di wilayah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Village Empowering for Global Impact
2
Dimana saja Wilayah Persebaran Program One Village One CEO ? Wilayah persebaran pelaksanaan Program Pendampingan One Village One CEO dan One Village One Innovation sebagai berikut :
16
Desa Kuala Alam Desa Sungai Alam Desa Air Putih Desa Senggoro, Desa Penampi, Desa Kelebuk, Desa Damai, Desa Tameran
11
RIAU
Desa Ekowisata Mangrove Desa penampi. Desa Sekodi Desa Palkun, Desa Kelemantan, Desa kelemantan Barat, Desa Sungai Batang, Desa Ketamputih dan Desa Pematang Duku.
Desa Inovasi Nanas
Desa pedekik Desa Kuala Alam Desa Wonosari Desa Kelebuk Desa senggoro Desa Damai Desa Air Putih Desa Tameran Desa Sungai Alam Desa Penebal Desa Pematang Duku Timur
8
Desa Inovasi Sagu
Desa Palkun Desa Kelemantan Desa kelemantan Barat Desa Sungai Batang Desa Ketamputih Desa Pematang Duku Timur Desa Pematang Duku Desa Penebal
4
Desa Inovasi Hasil Ikan
Desa Kuala Alam Desa Ketamputih Desa Tameran Desa Kelemantan
JAWA BARAT
3
One Village One CEO IPB University
Bagaimana Konsep Program One Village One CEO dan One Village One Innovation ?
KELEMBAGAAN Sumberdaya yang digunakan terdiri dari : 1. Sumber Daya Manusia : Pengurus BUMDes atau Unit usaha bersama, CEO atau mahasiswa pendamping, tenaga ahli akademisi, Swasta sebagai funding, dan pimpinan IPB sebagai pengambil kebijakan. 2. Permodalan : pembiayaan program ini adalah dana kerjasama IPB dengan PT. Astra International. Periode 1 (2019) pembiayaan astra 3,5 Miliar dan dari IPB 765 juta. Tahun 2020 pembiayaan PT Astra International sebesar 3,9 Miliar dan dari IPB sebesar 1,2 Milyar serta 1,3 Miliar untuk pelatihan online dan pembuatan aplikasi Farmer and Entrepreneur Clinic. 3. Kelembagaan : Konsep kelembagaan yang terbentuk dari program ini adalah pendampingan beberapa BUMDes mendaji BUMDes Bersama (BUMDesma/Unit usaha bersama), yang dilakukan dengan berkolaborasi antar pemerintah daerah sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran para BUMDes tentang pentingnya membentuk BUMDesma/Unit usaha bersama. IPB mengintegrasikan kegiatan ini dengan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Bentuk implementasi tersebut melalui pendampingan CEO (mahasiswa) terhadap BUMDEs dan BUMDesma pada setiap kabupaten. CEO berperan untuk pendampingan terhadap keberlangsungan program sehingga produk inovasi yang di hasilkan dapat dipastikan masuk kedalam rumah pungutan hasil untuk dilakukan standarisasi kualitas produk. Produk yang sudah terstandar dapat dipasarkan kepada offtaker. Strategi yang digunakan untuk memastikan sinergisitas adalah membuat kesepakatan dan peran setiap stakeholders untuk berkomitmen bersama. IPB mendorong munculnya inovasi dan perputaran ekonomi pada tingkat BUMDes, penerapan kebijakan kampus merdeka dan pengabdian masyarakat untuk perguruan tinggi dan dampak yang konkret bagi CSR dari pihak swasta. Selain itu MoU yang kami buat menunjukkan sinergitas keberlanjutan program, begitu pula kesediaan pasar atau offtaker yang pasti menjadikan daya tarik utama BUMDes.
Village Empowering for Global Impact
4
IMPELEMENTASI MBKM (MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA) ONE VILLAGE ONE CEO DAN ONE VILLAGE ONE INNOVATION DESKRIPSI | LEARNING OUTCOME | KEUNGGULAN | SKEMA PROGRAM | TAHAPAN PROGRAM | MANFAAT PROGRAM | KRITERIA PESERTA | CAPAIAN PRESTASI
Kerjasama IPB University bersama PT. Astra Internasional Tbk dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM RI)
Apa kata mereka tentang MBKM Sociopreneur One Village One CEO ?
"
Nadiem Makarim, B.A, M.B.A Mendikbud-Ristek RI
Konsistensi IPB University dalam berinovasi telah membawa keberhasilan dalam Top 100 dunia versi QS world university ranking (WUR) by subject 2020 untuk kategori Agriculture and Forestry. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah One Village One CEO, program yang mengkolaborasikan antara IPB-swasta untuk memberdayakan dan meningkatkan perekonomian pedesaan. Ke depan program tersebut ditargetkan bisa menggandeng 5.000 desa. Saya percaya, IPB mampu mencapai target tersebut melihat kualitas dari kampus pertanian ini semakin maju dan menerapkan konsep pendidikan merdeka belajar. Sumber : www.beritasatu.com, 5 Maret 2020
"
Selain menjadi CEO atau pendamping BUMDES, para peserta terpilih dapat melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T), magang, penelitian atau melakukan proyek techno sociopreneurship di desa-desa yang menjadi lokasi pendampingan, serta penulisan tugas akhir sekaligus. IPB University akan mengupayakan dana program bagi mahasiswa dan memfasilitasi dosen pembimbing penggerak yang akan mengikuti program MBKM untuk memfasilitasi kegiatankegiatan di desa-desa.
Prof. Dr. Arif Satria, S.P, M.Si Rektor IPB University
"
Dr. Alim Setiawan Slamet, S.TP, M.Si Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University
One Village One CEO and Innovation sudah dilakukan di enam kabupaten dan 53 desa di Jawa Barat sejak tahun 2019. Program ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkontribusi dalam membangun ekosistem bisnis perdesaan berbasis unit usaha tingkat desa baik Badan Usaha Milik Desa (BUMdes), koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan juga potensi unggulan desa lainnya. Melalui program ini, mahasiswa dikirim sebagai Chief Executive Officer (CEO) pendamping unit usaha di tingkat desa. Mahasiswa dapat berperan dalam peningkatan kapasitas, kelembagaan, peningkatan nilai produk, fasilitasi akses pembiayaan hingga fasilitasi akses pemasaran baik secara offline maupun digital marketing melalui berbagai platform. Ke depannya, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan bisnis secara mandiri setelah mendapatkan program ini.
Village Empowering for Global Impact
6
Deskripsi Singkat MBKM Sociopreneur One Village One CEO MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Sociopreneur One Village One CEO merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University (Ditmawa-PK). MBKM Sociopreneur One Village One CEO bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada mahasiswa mengenai bagaimana membentuk ekosistem bisnis perdesaan berbasis produk unggulan desa (Prukades).
Learning Outcome 1. Mahasiswa mempunyai rasa peduli dan empati terhadap permasalahan yang dihadapi dimasyarakat, serta pemahaman terhadap adat istiadat dan budaya masyarakat serta wawasan kebangsaan. 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan masyarakat dalam bidang pertanian dalam arti luas, industri berbasis pertanian dan lingkungan secara terintegrasi (multi dan inter disiplin antar profesi). 3. Mahasiswa mempunyai kepedulian dan komitmen yang tinggi, terampil berkomunikasi, dan bekerjasama antar profesi untuk berkonstribusi dalam mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. 4. Mahasiswa mampu menginisiasi dan mengembangkan jejaring kerjasama pemangku kepentingan dalam upaya pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan dalam dinamika kehidupan aktual di masyaraka
7
One Village One CEO IPB University
Apa saja keunggulan MBKM Sociopreneur One Village One CEO ?
1. 2. 3. 4. 5.
Ekosistem bisnis perdesaan berbasis BUMDes dan potensi unggulan desa (prukades) Menggali Ide, menganalisis lingkungan dan merencanakan bisnis berbasis prukades
Berbasis pada pengalaman empiris Sharing pengalaman empiris dalam membuat ekosistem bisnis berbasis inovasi perdesaan Mengembangkan dan menjalankan bisnis berbasis Digital Agrososiopreneur secara mandiri setelah mendapatkan program ini
Kompetensi Kewirausahaan Industri, Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat
MBKM SOCIOPRENEUR ONE VILLAGE ONE CEO
Pengakuan MK Pengembangan Masyarakat, Kewirausahaan, Kewirausahaan Sosial
Nomor SKKNI Nomor: 53 Tahun 2014, 81 Tahun 2012
Village Empowering for Global Impact
8
Bagaimana Skema Model MBKM Sociopreneur One Village One CEO ?
9
One Village One CEO IPB University
Village Empowering for Global Impact
10
Alur Pelaksanaan MBKM Sociopreneur One Village One CEO
Seperti apa tahapan Program MBKM Sociopreneur One Village One CEO ? Pelaksanaan Program MBKM Sociopreneur One Village One CEO dibagi ke dalam tiga tahap:
1. Workshop and Coaching Big Frame One Village One CEO Kedai Reka Kampus Merdeka Peran Akademisi dalam kolaborasi memberdayakan Masyarakat Peran Industri dengan CSR dalam Village Empowering dan kontribusi terhadap SDGs Pendampingan dan Pemberdayaan masyarakat dalam kontribusi SDGs
2. Field Project Observasi dan Konfirmasi data Desa Pembentukan dan penetapan program Inovasi Pelaksanaan dan pendampingan scaleup program Inovasi Evaluasi pelaporan dan pemberian rekomendasi program selanjutnya
3. Report Activites Pembentukan laporan kegiatan Presentasi keberlanjutan program dan rekomendasi Video kegiatan
11
One Village One CEO IPB University
Rancangan Pembelajaran MBKM dan Konversi SKS
Village Empowering for Global Impact
12
Konsep Penyetaraan MBKM Sociopreneur One Village One CEO Penyetaraan MBKM Sociopreneur One Village One CEO dapat dilakukan dengan 3 contoh pengakuan sebagai berikut :
1. Pengakuan Terstruktur Pengakuan terstruktur merupakan pengakuan dengan konversi pada mata kuliah mayor pada jurusan yang memiliki silabus matakuliah yang sama dengan program OVOC. Adapun contohnya seperti berikut :
2. Pengakuan Hybrid (Terstruktur dan Freeform) Pengakuan hybrid merupakan pengakuan dengan konversi pada mata kuliah mayor dan mata kuliah Supporting Course (SC). Adapun contohnya seperti berikut :
13
One Village One CEO IPB University
3. Pengakuan Freeform Pengakuan freeform merupakan pengakuan dengan konversi pada mata kuliah Supporting Course (SC). Adapun contohnya seperti berikut :
ALTERNATIF KONVERSI EC
Village Empowering for Global Impact
14
Apa saja manfaat mengikuti MBKM Sociopreneur One Village One CEO ?
Mendapat materi Social Empowering dari profesional Pengalaman lapang Aspek lingkungan (BRGM)
Networking dan Mentorship bersama Expert bidang CSR dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove
Semua kegiatan ini dapat dikonversi menjadi 20 SKS Sertifikat CEO Social Empowering One Villgae One CEO Rekognisi mitra
Akomodasi dan Transportrasi sebagai CEO di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Riau (pulau bengkalis Project funding
Kriteria Peserta MBKM Sociopreneur One Village One CEO 1. Mahasiswa aktif semester 5/7 sarjana dan vokasi 2. Mendapat persetujuan dari pembimbing akademik / skripsi (tugas akhir) 3. Memiliki interesting terhadap pengembangan masyarakat dan sociopreneur 4. Bersedia mengikuti program selama 4 Bulan 5. Memiliki tekad dan keinginan belajar yang kuat 6. Memiliki inisiatif yang tinggi
15
One Village One CEO IPB University
Peta Persebaran Peserta MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2021
114
Mahasiswa Pendaftar
Village Empowering for Global Impact
16
Capaian Prestasi MBKM Sociopreneur One Village One CEO
10 Inovasi Terbaik Kemdikbud Ristek dalam Program Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2021 dengan Tema "Percepatan Inovasi Pelayanan Publik untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui Transfer Pengetahuan di Tatanan Normal Baru" yang diselenggarakan oleh KEMENPAN-RB
IPB Berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs)
17
One Village One CEO IPB University
PROFIL DAN INOVASI DESA ONE VILLAGE ONE CEO DAN ONE VILLAGE ONE INNOVATION PRODUK/INOVASI UNGGULAN | PROGRAM PENUNJANG
KABUPATEN BENGKALIS, RIAU 19 Desa Desa Padekik Desa Wonosari Desa Senggoro Desa Air Putih Desa Sungai Alam Desa Pematang Duku Desa Pematang Duku Timur
19
Desa Kuala Alam Desa Penampi Desa Kelebuk Desa Damai Desa Temeran Desa Kelemantan Barat
Desa Penebal Desa Kelemantan Desa Palun Desa Sekodi Desa Ketam Putih Desa Sungai Batang
One Village One CEO IPB University
Apa saja potensi di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau ?
Komoditas Nanas
Komoditas Sagu
Komoditas Ubi Kayu
Tambak Ikan
Ekowisata Mangrove
Village Empowering for Global Impact
20
Seperti apa program penunjang dalam MBKM Sociopreneur One Village One CEO di Kabupaten Bengkalis ? 1. Pelatihan pengolahan nanas
21
One Village One CEO IPB University
Aneka Produk Olahan Nanas
Selai nanas
Dodol nanas
Keripik nanas
Dilakukan penjelasan materi dan praktik langsung kepada pelaku usaha di bengkalis mengenai budidaya, perawatan, dan pascapanen nanas, produk inovasi dan olahan nanas, serta dilakukan diskusi langsung mengenai peningkatan mutu dan kualitas produk.
Village Empowering for Global Impact
22
2. Pelatihan pengolahan sagu
Pulau Bengkalis terkenal sebagai penghasil sagu yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pohon sagu dan pengolahannya. produk yang cukup terkenal dari olahan sagu salah satunya adalah Mie Sagu, namun sayang penjualannya terbatas karena daya simpan yang masih pendek, Tim IPB bersama dengan BRGM RI melakukan pelatihan pengolahan mie sagu dan berhasil menjadi lebih awet dengan kadar air yang lebih rendah dari sebelumnya.
23
One Village One CEO IPB University
3.
Pelatihan pengolahan singkong
Produk lain yang cukup diminati masyarakat bengkalis adalah olahan singkong. Pelatihan pengolahan singkong menjadi makanan yang lebih awet dan daya simpan yang lebih lama banyak diminati utamanya oleh ibu rumah tangga sebagai pengisi waktu luang.
Village Empowering for Global Impact
24
4. Ekowisata Mangrove
Destinasi wisata menjadi salah satu hiburan bagi para pemuda di pulau bengkalis, hal ini menjadi keunggulan pulau karena memiliki garis pantai yang cukup panjang. selain itu ekowisata yang terletak di pulau bengkalis adalah Ekowisata pantai mangrove. Garis pantai mangrove dipulau ini tidak terputus sepanjang 16 desa sehingga menjadi potensial untuk wisata susur mangrove
25
One Village One CEO IPB University
KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH 2 Desa
Desa Sawahan Desa Ngesrep
Sektor Peternakan Unggulan
Sapi
Domba
Bebek
Konsep Jamaah pada peternakan di desa sawahan dan ngesrep jawa tengah menjadi konsep baru yang mengikat dan menunjukan kekompakan masyarakat dalam mengelola kemnadirian desa dan masyarakat setempat. Sektor peternakan di boyolali Jawa Tengah adalah salah satu contoh masuknya teknologi dan institusi, dan kelompok masyarakat yang mau mengembangkan unit usahanya secara berjamaah.
Village Empowering for Global Impact
26
Kabupaten Bogor memiliki curah hujan yang cukup tinggi memiliki komoditi padi yang menjadi unggulan. Komoditi tersebut merupakan unggulan karena dapat diproduksi secara rutin serta menggunakan sistem tanam yang sebagian besar masih organik. Produk hortikultura seperti Bayam, Kangkung, Cabai, Caisim, Tomat, Kacang panjang, dsb juga menjadi komoditi yang banyak ditanam di Bogor. Dengan keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki, Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan sektor
KABUPATEN CIANJUR Kabupaten Cianjur adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Kota Cianjur dengan luas
pertanian, dan pariwisata sebagai core business dan leading sector di Kabupaten Bogor. Desa yang terlibat dalam program Desa Sejahtera Astra meliputi Desa Purwabakti, Cibunian, Ciasihan dan Cibitungwetan (Kecamatan Pamijahan), Cibuntu (Kecamatan Ciampea) dan Purwasari (Kecamatan Dramaga).
3.432,96 km2. Luas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan menjadi sumber kehidupan masyarakat. Terdiri dari ratusan desa diantaranya 11 Desa yang terlibat dalam Program DSA yaitu meliputi Desa Ciloto, Desa Batulawang, Desa Cimacan, Desa Cipanas, Desa Palasari, Desa Sindang Jaya, Desa Sindanglaya, Desa Sukanagalih, Desa Ciherang dan Desa Rawabelut yang berada di Kecamatan Cipanas, Kecamatan Pacet dan Kecamatan Sukaresmi di Kabupaten Cianjur. Inovasi dari Kabupaten Cianjur terdiri dari : 1. Jahe Sirup, 2. Permen Jahe 3. Manisan Jahe 4. Serbuk Jahe 5. Abon Ikan, 6. Dendeng Ikan, 7. Selai Arben, 8. Sirup Arben, 9. Ubi Ungu. Kegiatan Pelatihan Teknologi Tepat Guna dilaksanakan di 6 Desa yang berada di Kecamatan Cipanas, yaitu Desa Cipanas, Sindanglaya, Sindangjaya, Cimacan, Palasari, dan Ciloto. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam rangka mengoptimalkan potensi desa untuk One Village One Innovation.
KABUPATEN SUBANG Kabupaten Subang adalah sebuah kabupaten di tatar pasundan Provinsi Jawa Barat, Indonesia dengan Ibu kotanya adalah kota Subang. Memiliki luas 2.051,76 km2 dan total penduduk sebanyak 1.529.388 orang. Secara geografis kabupaten ini memiliki wilayah/zona berupa pegunungan/perbukitan, sungai/curug, daratan rendah dan tinggi hingga pantai/lautan. Potensi unggulan desa dari Kabupaten Subang berasal dari komoditi nanas dan produk hortikultura terutama jagung, produk perikanan berupa produk olahan abon dan hal lain di sektor wisata yang terkenal seperti pemandian air panas . Terdiri dari ratusan desa diantaranya 5 Desa yang terlibat dalam Program Desa Sejahtera Astra yaitu meliputi Desa Curugrendeng, Tambakmekar (Jalancagak), Cintamekar, Cijengkol (Serangpanjang), dan Dayeuhkolot (Sagalaherang). Desa dayeuh kolot salah satu desa yang memproduksi cabai dengan luasan area 2000 m2 dan memilik satu area tersendiri untuk tanam jahe merah.
KABUPATEN BOGOR Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 2.664 km². Secara geografis terletak di antara 6018'0" – 6047'10" Lintang Selatan dan 106023'45" – 107013'30" Bujur Timur, dengan tipe morfologi wilayah yang bervariasi. letak geografis Kabupaten Bogor yang diapit dua gunung maka membentuk kontur alam yang indah sehingga sektor pariwisata merupakan unggulan juga di Kabupaten bogor. Pariwisata di bogor dapat berupa wisata alam, agrowisata maupun wisata budaya.
Pembuatan Nasi Liwet Instan
27
Pengolahan Nanas
Pelatihan Teknologi Tepat Guna
One Village One CEO IPB University
KABUPATEN BANDUNG Kabupaten Bandung memiliki komoditi khas yang menjadi unggulan. Komoditi unggulan pada sektor pertanian berupa komoditas tanaman padi, jagung dan ubi kayu, komoditas hortikultura yaitu cabe, bawang merah, kentang, kubis, tomat, stroberi, alpukat dan jambu serta tanaman hias (nonpangan); sedangkan pada komoditas perkebunan yaitu kopi, teh, cengkeh, dan tembakau. Pada sektor industri komoditas unggulan berupa tekstil dan produk tekstil, sedangkan pada sektor pariwisata berupa wisata alam dan wisata agro. Terdiri dari ratusan desa diantaranya 5 Desa yang terlibat dalam Program Kampung Berseri Astra yaitu meliputi Desa Alam Endah, Desa Cibeureum, Desa Tarumanajaya, Desa Giri Mulya, Desa Pasir Huni yang berada di Kecamatan Rancabali,
KABUPATEN GARUT Kabupaten Garut adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Garut dengan total
Kecamatan Kertasari, Kecamatan Cidahu, Kecamatan Cimaung. Kabupaten Bandung memiliki produk inovasi berupa uri saus sehat, yaitu produk olahan dari BUMDes dengan teknologi tepat guna. selain itu Kabupaten Bandung memiliki produk kopi estetik yang di produksi oleh diproduksi : BUMDesma agro pancawasa, Bandung.
penduduk sebesar 2.548.723 jiwa. Potensi dari produk unggulan desa dari Kabupaten Garut yaitu produk Hortikultura, Peternakan, dan Perkebunan Kopi. Terdiri dari ratusan desa diantaranya 15 Desa yang terlibat dalam Program Desa Sejahtera Astra yaitu meliputi Desa Mekarjaya, Desa Panjiwangi, Desa Mekarwangi, Desa Sukajadi, Desa Pesawahan, Desa Cikandang, Desa Margamulya, Desa Mekarsari, Desa Simpang, Desa Cisurupan, Desa Panembong, Desa Sukahurip, Desa Barusuda, Desa Cigedug, Desa Margawati yang berada di Kecamatan Cisurupan, Kecamatan Bayongbong, Kecamatan Cigedug, Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kaler, dan Kecamatan Cikajang Pelatihan pengelolaan ini difokuskan pada Petani Prosesor (yang memeroses) Kopi. Sebelumnya, petani prosesor cenderung memproduksi dan menjual gabah basah saja, sehingga dilakukannya pengarahan terhadap skema baru pemrosesan dengan minimal produk yang dijual beras kopi. Skema yang dikembangkan tidak hanya terkonsentrasi pada processing tetapi pengelolaan tahap lanjut terhadap bibit, daun kopi, daging kopi, hingga kompos yang kesemuanya akan menjadi produk turunan kopi.
KABUPATEN SUKABUMI Sukabumi adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat. Luas Kabupaten Sukabumi adalah 4.146 km². Pertanian di Kabupaten Sukabumi termasuk dalam sektor unggulan selain bilang perikanan. Ketersediaan lahan yang luas dan sarana air yang memadai inilah yang menjadikan Kabupaten Sukabumi memprioritaskan pertanian sebagai leading sektor unggulan. Terdapat 10 desa binaan yang terlibat dalam kegiatan One Village One CEO dan Desa Sejahtera Astra di Kabupaten Sukabumi
Pelatihan pembuatan saus dan sambal sehat
Village Empowering for Global Impact
Pengolahan selai nanas
Pelatihan pembuatan jus jeruk
28
DESA KUALA ALAM
PULAU BENGKALIS Pulau Bengkalis adalah sebuah pulau di Provinsi Riau, juga merupakan pulau utama dari Kabupaten Bengkalis. Di mana pusat pemerintahan daerah kabupaten Bengkalis berada. Pulau ini berbatasan dengan Selat Malaka di bagian Timur, Utara dan Barat, dam Selat Bengkalis pada bagian Selatannya
RANCANGAN MITRA Dalam arahan umum pembangunan Kabupaten Bengkalis sebagaimana dideskrisikan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Desa Kuala Alam Merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) Kuala Alam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis masuk nominasi 3 besar pada Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Provinsi Riau tahun 2021. Direktur Bumdes Kuala Alam, Zulkifli kepada RRI usai mengikuti penilaian tahap 2 verifikasi dan wawancara (12/2), mengaku bangga dan ia optimis dapat meraih juara 1. Diakatakan Zulkifli Bumdesa Kuala Alam akan terus melakukan berbagai inovasi untuk membangun desa agar bisa dirasakan oleh masyarkat di daerahnya.
Menengah Daerah (RPJMND) Kabupaten Bengkalis disebutkan bahwa Kecamatan Siak Kecil masuk dalam kluster pembangunan Gerbang Laksamana. Prioritas pembangunan pada kluster Gerbang Laksamana, yakni: Wilayah ini terdiri dari Kecamatan Bukit Batu, Bandar Laksamana dan Siak Kecil. Fokus gerbang ini kawasan industri wisata religius, pelabuhan ekspor-impor, pusat pengembangan pertanian, perkebunan dan peternakan rakyat modern yang pro rakyat. Untuk mencapai pencapaian rencana ini maka dibutuhkan berbagai strategi dan rencana aksi pembangunan, baik pada skala lokal, wilayah, maupun antar wilayah. Pendekatan pembangunan kawasan perdesaan merupakan salah satu strategi mengakselerasi pembangunan di kluster Gerbang Laksama
untuk
Sumber : Badan Restorasi Gambut dan Mangrove 2021
29
One Village One CEO IPB University
Bagaimana dampak dari Program One Village One CEO ? Outcome inovasi ekosistem bisnis perdesaan berupa peningkatan pendapatan rata-rata Rp 2.064.647 menjadi Rp 2.533.776 atau sebesar 23,17% setiap desa. Penyerapan tenaga kerja baru 30 - 100 orang setiap desa. Jumlah masyarakat terpapar program 60 orang dan jumlah produk inovasi terserap 100% setiap desa. Hal ini menjadi acuan pihak mitra untuk menambah jumlah desa yang terlibat dalam penerapan inovasi ekosistem bisnis perdesaan dari 53 Desa di Provinsi Jawa Barat menjadi 352 Desa di seluruh Indonesia.
Galeri Inovasi Produk Hasil Binaan Program One Village One CEO
Village Empowering for Global Impact
30
Inovasi One Village One Exporter
Rektor IPB Bersama Mitra PT Astra Melepas Produk Pendampingan Desa Sejahtera Astra dan One Village One CEO Ekspor ke 11 negara
31
One Village One CEO IPB University
Inovasi One Village One Exporter
Kopi Garut: Berhasil meraih peringkat ketiga kopi arabika terbaik di Indonesia Tahun 2021 dalam Kontes Kopi Specialty Indonesia (KKSI) diselenggarakan oleh Asosiasi Exportir Kopi
Nanas (Bengkalis): Masuk dalam Bisnis Expo Sumatera Selatan setelah mendapat pendampingan dan pelatihan dari IPB, serta mendapatpermintaan sampel dari Perancis dan Arab Saudi untuk Export.
Village Empowering for Global Impact
32
DOSEN PENGGERAK ONE VILLAGE ONE CEO DAN ONE VILLAGE ONE INNOVATION DR. IR. DRAJAT MARTIANTO Wakil Rektor Pendidikan dan Kemahasiswaan
Penasihat program CEO School dan pengarah konversi kegiatan One Village One CEO dan One Village One Innovation dalam perkuliahan.
DR. ALIM SETIAWAN S. Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir
Dosen dari Departemen Manajemen, FEM, memiliki kepakaran dalam Agri-supply chain management, terlibat aktif dalam merancang program, menyusun panduan/modul, instruktur dalam perencanaan model bisnis kanvas, monitoring dan evaluasi program.
HANDIAN P, S.HUT, M.SI Asisten Direktur Bidang Karir dan Kewirausahaan
Dosen Fakultas Kehutanan IPB dan Koordinator program OVOC / OVOI serta implementasi ekosistem bisnis dan kewirausahaan perdesaan berbasis BUMDes
33
DR. IR. NANDI KOSMARYANDI, M.SC Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan
Dosen Fakultas Kehutanan dan Koordinator implementasi Ekowisata berbasis Alam.
DR. INDAH YULIASIH, S.TP, M.SI Direktur Keuangan dan Akutansi IPB
Dosen dari Departemen Teknologi Industri Pertanian dan tenaga ahli bidang industrialisasi inovasi
IR. SUBARNA MS Dosen Departemen Ilmu Teknologi Pangan IPB
Dosen Departemen Ilmu Teknologi Pangan IPB dan berperan sebagai tenaga ahli bidang olahan pertanian dengankeahlian khusus pembuatan dan pengolahan roti.
One Village One CEO IPB University
DR. THAHJA MUHANDRI Dosen Departemen Ilmu Teknologi Pangan,
Pengelolaan industri pangan, fokus riset pengembangan teknologi tepat guna, pengembangan produk roti berbasis sumber daya lokal dan pengembangan sistem jaminan kualitas pangan.
DR. IR. SUPRIYANTO Dosen Departemen Silvikultur
Berfokus pada Fisiologi Tanaman dan Essential Oils
BRAMADA WINIAR P, S.PT, M.SI Dosen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan
Berfokus pada ilmu produksi dan teknologi ternak dan perencanaan bisnis peternakan.
DR. M. RAHMAT SUHARTANTO Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura
Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura sebagai tim ahli budiaya pertanian.
FASILITATOR ONE VILLAGE ONE CEO ONE VILLAGE ONE INNOVATION BINTORO PUJO PRAWIRO, S.PT
MUHAMMAD ISBAYU, A.MD
Ditmawa-PK IPB University Project Leader
Ditmawa-PK IPB University Coordinator All CEO
FUAD ROSYADY, S.T
PRADYTA GALUH O, S.T
Ditmawa-PK IPB University Programme Management
Ditmawa-PK IPB University Programme Management
SHERLY EKA MAULIDIYA Ditmawa-PK IPB University Multimedia and Design Branding
Village Empowering for Global Impact
FAIZAL MUTAQIN, S.HUT Ditmawa-PK IPB University Project Manager
34
35
MITHA MELIANA, A.MD
ARINDRIA DYAH AYU V, S.T
Ditmawa-PK IPB University Administration and Finance
Ditmawa-PK IPB University Administration and Finance
AULIA NUR SRIKANDHI, S.E
LUSIANA S.
Ditmawa-PK IPB University Administration and Finance
Ditmawa-PK IPB University Administration and Finance
ILHAMDA EL ZUHRI, S.KPM
AHMAD MUFID, S.E
Ditmawa-PK IPB University Coordinator CEO
Ditmawa-PK IPB University Coordinator CEO
HANDRI DWI AGUNG
SELVIA MAHILDA RIDHOHA
Ditmawa-PK IPB University Coordinator CEO
Ditmawa-PK IPB University Multimedia and Design Branding
PAHMI IDRIS
MUHAMMAD RIFKI RIZALDI
Ditmawa-PK IPB University Coordinator CEO
Ditmawa-PK IPB University Coordinator CEO
DANDUNG WASANA
ZAHROTUR RAUDHO
Ditmawa-PK IPB University Coordinator CEO
Ditmawa-PK IPB University Administration and Finance
One Village One CEO IPB University
Testimoni One Village One CEO BIMA ESR ASTRA Adanya produk unggulan kopi garut dan kerjasama dengan IPB dalam melakukan uji lab produk kopi dari desa
MYRNA SAFITRI DEPUTI BRGM Kehadiran mahasiswa OVOC penting dalam mendinamisasi nilai tambah dan diversifikasi produk, dan kaitannya dengan pasar
MAHASISWA IPB Mendapatkan ilmu mengenai pemberdayaan desa dan ekosistem bisnis pedesaan, serta mendapatkan fasilitas untuk melakasanakan pelatihan dan praktik langsung
MASYARAKAT
BAPAK HAMID
BAPAK HERDIANSYAH
BAPAK ZULKIFLI
Produk media tanam lumut sekarang sudah menguasai market place Indonesia, dan akan melakukan export
Produk-produk terutama beras dapat masuk marketplace, petani mengetahu harga stabil pasarm sadh ada 7 unit produksi
Berkat ilmu yang diberikan, produk yang ada sekarang dapat ditampilkan di expo palembang
Village Empowering for Global Impact
36
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
KUNJUNGAN PRESIDEN RI MENINJAU PROGRAM ONE VILLAGE ONE CEO KERJASAMA ASTRA DAN IPB UNIVERSITY Bogor, 22 September 2021
37
One Village One CEO IPB University
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
PENANAMAN MANGROVE OLEH PRESIDEN RI DI BENGKALIS, RIAU (PROGRAM BERSAMA MITRA BRGM) Riau, 28 September 2021
Village Empowering for Global Impact
38
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
KUNJUNGAN MENTERI BUMN DAN MENKOP UKM PADA EXPO INOVASI IPB DI BANDUNG DAN INISIASI KERJASAMA MEDCO Bandung, 10 Oktober 2021
39
One Village One CEO IPB University
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
PERTEMUAN DENGAN BNI PROGRAM MBKM ONE VILLAGE ONE CEO UNTUK FASILITASI PENYALURAN KREDIT DAN PENGEMBANGAN PAYMENT GATEWAY Bogor, 19 Oktober 2021 Village Empowering for Global Impact
40
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
INISIASI PASAR EKSPOR PRODUK BINAAN OVOC-IPB TAHUN 2022 BERSAMA ASTRA DAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN Bandung, 3 Desember 2021
41
One Village One CEO IPB University
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
SEMINAR DAN LOKAKARYA ABDIDAYA 2021 DIHADIRI OLEH 14 PEMERINTAH DAERAH, 11 PERUSAHAAN PEGIAT PEDESAAN, 310 PESERTA PERGURUAN TINGGI DARI SELURUH INDONESIA Bandung, 4 Desember 2021 Village Empowering for Global Impact
42
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
KUNJUNGAN MENDIKBUD RISTEK BERSAMA DIRJEN DIKTI RISTEK PADA MINI EKSPO PRODUK HASIL BINAAN PROGRAM ONE VILLAGE ONE CEO Bogor, 10 Desember 2021
43
One Village One CEO IPB University
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
KUNJUNGAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BERSAMA KEPALA BRGM RI PADA BOOTH PAMERAN PRODUK ONE VILLAGE ONE CEO DALAM KEGIATAN MANGROVE WEEK 2021
Jakarta, 22 Desember 2021
Village Empowering for Global Impact
44
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
PENGHARGAAN BOOTH PAMERAN INOVASI TERBAIK DAN PENGHARGAAN JUARA 1 VLOG DALAM KEGIATAN MANGROVE WEEK 2021, JAKARTA CONVENTION CENTER Jakarta, 22 Desember 2021
45
One Village One CEO IPB University
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
PERTEMUAN DENGAN WAKIL GUBERNUR JAWA TIMUR UNTUK MEMBANGUN KERJA SAMA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ONE VILLAGE ONE CEO Surabaya, 31 Desember 2021
Village Empowering for Global Impact
46
Rencana Keberlanjutan dan Kegiatan pendukung One Village One CEO
RENCANA PROGRAM KEBERLANJUTAN PROGRAM BERSAMA MITRA
47
One Village One CEO IPB University
UKIR KISAH PERJALANAN PROGRAM MBKM ONE VILLAGE ONE CEO TAHUN 2021 “Setiap detik dalam hidup adalah perjalanan, setiap perjalanan adalah pelajaran.”
"Saya dari departemen Manajemen Hutan, saya menyukai hal hal yang menyangkut desa, sosial dan tanaman. Alasan saya mengikuti OVOC karena bisa travelling ditambah dengan belajar. Selama di desa saya melakukan kegiatan penanaman bersama dengan BNPB dan pihak IPB. Selain itu kami melakukan kegiatan pelatihan yang berkaitan dengan pemulihan lahan pasca bencana longsor. Melakukan kegiatan turun lapang di desa menjadi pengalaman ASIK karena bisa belajar banyak hal dan bersosialisasi dengan banyak orang. Mengikuti Kegiatan OVOC sangat ASIK. Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang bisa saya ambil dari OVOC, bahkan tidak hanya tentang materi kuliah saja, namun juga tentang kehidupan di luar kampus bahkan ilmu bersosialisasi". -MUHAMMAD KADIHAN (DS. PASIR MADANG)
"Berada di jurusan Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat membuat saya selalu haus akan interaksi dengan orang lain, terutama masyarakat di desa yang tentunya sangat berpotensi untuk terus didorong agar semakin maju. OVOC dengan rangkain programnya mewadahi saya untuk bisa mengenal masyarakat desa, serta berkreasi merancang program-program pemberdayaan bersama mereka. Selama di OVOC saya berkesempatan mengikuti Observasi, diskusi, belajar bersama, hingga mengikuti pelatihan bersama. Bertemu dengan masyarakat yang ramah dan tulus menjadi salah satu pengalaman yang tidak dapat saya lupakan. OVOC Mantap!" -ELDA REMALYA MILENIA TARIGAN (DS. CIKARAWANG)
"Saya dari Departemen Teknik Industri Pertanian, saya sangat menyukai dunia industri apalagi menyangkut proses pengemasan produk, hal tersebut menurut saya sangat menyenangkan. Dengan praktek langsung dan terjun langsung memiliki sisi hiburan tersendiri disamping ilmu yang didapat dibanding harus berkutat dengan teori. Saya jadikan turun ke desa bersama program OVOC sebagai cara healing saya namun tetap berdampak bagi masyarakat. Alasan saya ikut ovoc karena banyak sekali UMKM potensial di desa yang perlu diberdayakan, dipoles, dan disentuh oleh anak-anak muda untuk memberi semangat kepada mereka bahwa usaha mereka layak untuk dipasarkan hingga mancanegara. OVOC merupakan program yang bagus sekali untuk memberdayakan desa, membuat kita bisa terlibat langsung dalam produksi suatu produk hasil pertanian dan terlibat serta berdampak bagi masyarakat".- ELLY KURNIA MASTUTI (DS. SUKATANI)
"Saya adalah mahasiswa Agronomi dan Hortikultura. Tertarik pada seni lukis, tempat, dan suasana baru. Alasan mengikuti OVOC, karena OVOC merupakan wadah yang tepat untuk mengembangkan potensi diri, serta melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa sociopreneur dan entrepreneur. Selama turun desa kami melakukan beberapa hal. Kegiatan pertama adalah melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat desa setempat. Kemudian dilanjutkan dengan analisis potensi desa mulai dari bidang ekowisata, maupun UMKM. Setelah melakukan analisis potensi kami menentukan potensi desa yang dapat dikembangkanTerimakasih OVOC karena telah memberikan pengalaman dan teman baru. Menambah wawasan terkait sociopreneur dan entrepreneur, serta menambah pengetahuan terkait sosial budaya." -RISKA FIROTUL HIDAYAH (DS. AIR PUTIH & DS. SENGGORO)
49
One Village One CEO IPB University
"Saya dari departemen Teknologi Industri Pertanian IPB, yang membuat saya tertarik untuk mengikuti OVOC adalah program yang ditawarkan OVOC cukup relate dengan jurusan saya mengenai pengolahan suatu komoditi pertanian agar memiliki nilai tambah yang dapat membantu para petani dan stakeholder lainnya. Di desa ciloto saya melalukan pengembangan varian rasa pada keripik pisang dan ubi ungu. Setelah kami coba lakukan formulasi untuk pengembangan varian rasa tersebut dan kami lakukan uji organoleptik (uji tingkat kesukaan) kepada 30 panelis, dan hasilnya adalah produk varian rasa tersebut dapat diterima oleh masyarakat apabila dikembangkan. Saya sangat bangga dan senang mengikuti program OVOC ini, dimana program ini sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha yang mungkin belum mengetahui ilmu² dasar yang sebenarnya memiliki dampak yang besar apabila dikembangkan." -SHANAZ NUR BAEQUNI (DS. CILOTO)
"Saya berasal dari departemen sains komunikasi dan pengambangan masyarakat. Sesuai dengan departemen saya, memang saya sangat senang berinteraksi dengan masyarakat, membagikan ilmu sekaligus belajar banyak hal dari masyarakat. Menjadi suatu kesempatan yang menarik bagi saya untuk bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui program OVOC. Dengan ikut OVOC ini saya bisa menyalurkan minat saya dan membantu masyarakat di desa. Banyak hal yang kami lakukan di program OVOC ini mulai dari observasi lapang, membangun jejaring Bersama stakeholders terkait, mambantu proses produksi produk unggulan umkm desa, pendampingan sertifikasi halal, dan pelatihan digital marketing. Saya sangat senang dengan adanya OVOC ini saya bisa banyak belajar dan membantu masyarakat. Harapanya semoga program ini menjadi program yang berkelanjutan". -RIZKY ANDRIANSYAH (DS. SITU UDIK)
"Saya berasal dari departemen hasil hutan, saya menyukai sesuatu kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung karena dari kegiatan tersebut saya menemui berbagai hal baru yang sebelumnya tidak didapatkan di kuliah sehingga karena hal itu membuat saya ingin mengikuti kegiatan OVOC. Kegiatan yang dilakukan selama di desa yaitu survei dan observasi potensi desa terkhususnya buah manggis , kemudian survei ke tengkulak manggis serta menganalisis supply chainnya dan mengunjungi demplot manggis yang merupakan tempat penanaman manggis terbesar di Desa Karyamukti, dan membuat produk inovasi baru dari buah manggis grade BS dengan tujuan untuk memanfaatkan dan meningkatkan nilai jual manggis grade BS. OVOC sangat berkesan untuk saya karena saya bisa mendapatkan pengalaman yang sangat banyak sekaligus mendapatkan ilmu baru dalam menghadapi kondisi masyarakat secara langsung." -MUTIARA PUTRI RAHAYU (DS. KARYAMUKTI)
"Kegiatan One Village One CEO yang saya ikuti tahun 2021 ini merupakan kegiatan pengabdian pertama yang saya lakukan dalam hidup saya. Ada banyak sekali hal yang belum saya ketahui baik cara bersikap, dan apa saja yang harus dilakukan selama kegiatan berlangsung. Namun, di desa penempatan saya seperti Desa Penampi dan Desa Kelebuk memberikan sambutan yang hangat kepada kami sehingga kami bisa mudah berbaur dengan masyarakat. Dari situlah kami mulai beraktivitas bersama - sama mulai dari berkebun bersama ibu PKK, berdiskusi dengan orang - orang penting di desa, melakukan pelatihan dan seminar kepada masyarakat desa, mengikuti berbagai kegiatan desa, dan mengunjungi tempat tempat potensial yang ada di desa. Saya sangat mengapresiasi kegiatan sehebat dan sebesar ini. Saya yakin, kegiatan ini akan semakin menarik dan semakin keren jika dalam perencanaan kegiatan bisa lebih matang."- I GEDE EKA MERTHA JAYA (DS. PENAMPI & DS. KELEBUK)
Village Empowering for Global Impact
50
"Selama menjalani program MBKM Sociopreneur: One Village One CEO, banyak sekali manfaat yang saya dapatkan. Sebelum pelaksanaan kegiatan saya mendapat pembekalan secara intensif. Desa Cikandang memiliki potensi komoditas kopi berkualitas ekspor yang dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Di tahun depan Desa Cikandang akan melakukan ekspor kopi ke berbagai negara. Menanggapi hal itu saya dan tim belajar mulai dari proses budidaya, pengolahan dan pemasaran yang lebih luas juga mencari fasilitator yang dapat berbagi ilmu kepada masyarakat khususnya para petani dan pemuda karang taruna melalui berbagai program dan pelatihan sebagai upaya meningkatkan potensi komoditas kopi di Desa Cikandang. Saya banyak bertemu orang-orang hebat di berbagai bidang dan belajar memahami pemberdayaan masyarakat. Program ini melatih saya bagaimana menjadi seorang CEO yang akan membangun dan mengelola sebuah bisnis di masa depan."-RIVAN ALAWI (DS. CIKANDANG)
"Selama di desa, saya melakukan pendekatan dengan keluarga yang menampung saya di desa. Keluarga yang hangat dan sangat sangat sangat baik, keluarga ibu Iis, yang memproduksi dendeng ikan di Palasari. Saya beserta teman-teman tim juga mengikuti salah satu even yaitu Cipanas Plant Festival. Sebelum kepulangan, bersama tim Cianjur kami melakukan pelatihan bersama mengenai digital marketing dan permodalan bersama mitra dan pihak PLUT Kabupaten Cianjur. Hal yang sulit dilupakan adalah mengenai kebaikan keluarga yang menampung saya selama di Cianjur. Keluarga bu Iis sangat welcome terhadap kedatangan saya, sangat baik dan menganggap saya sebagai anaknya sendiri. Kesannya saya merasa senang bisa mengikuti program ini, mengasah potensi-potensi dalam diri saya yang selama ini mungkin belum terlihat dan dikembangkan."- RISDIANA (DS. PALASARI)
"Saya dari Sekolah Vokasi, saya menyukai di bidang pengabdian masyarakat terlebih lagi tentang pertanian (perikanan, ternak, dll). Alasan ikut OVOC, bisa menjadi wadah untuk pengembangan diri serta mencari pengalaman hingga harapannya bisa memberikan apa yg kita punya untuk desa. Kegiatan yang dilakukan sangat banyak, melebur dengan masyarakat, berdiskusi, mengikuti kegiatan sehari2, mengikuti kegiatan keagamaan, membantu masyarakat perihal pertanian, dsb. Hal yang sulit dilupakan adalah suasananya, lingkungannya, serta banyak pengalaman yang baru selama di desa. Kesan kegiatan OVOC luar biasa, dan sangat bersyukur bisa mengikutinya. Tetaplah membuat kegiatan ini, dan semoga desa-desanya dapat diperluas lagi." -FATHIR AL SALAM (DS. SAWAHAN)
"Saya mahasiswa IPB departemen Manajemen Hutan, saya menyukai hal-hal sosial yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sehingga dengan mengikuti kegiatan ini saya dapat lebih dekat dengan masyarakat dan melakukan pengembangan di desa tersebut. Kegiatan yang dilakukan selama di desa, kami melakukan observasi lapangan dengan terjun langsung ke kebun manggis milik kelompok tani. Kami melakukan wawancara mendalam dengan beberapa stakeholder di desa tersebut, lalu kami melakukan pemetaan produksi manggis di beberapa desa. Selain itu, dilakukan penyuluhan kepada petani manggis dengan tujuan petani dapat menerapkan pemeliharaan tanaman yang baik dan benar. Pada kegiatan OVOC ini saya mendapatkan teman baru dan dapat bersosialisasi baik dengan masyarakat di sekitar desa."-INDIRA AMARTYA RAMADHANTY (DS. PONGGANG & DS. TALAGASARI)
51
One Village One CEO IPB University
"Saya berasal dari departemen Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan, saya menyukai berkebun maka dari itu saya mengikuti kegiatan OVOC ini karena ingin menambah pengetahuan mengenai perkebunan yang ada di Desa Sukatani dan juga menambah pengetahuan akan penanganan pascapanennya. Kegiatan yang saya lakukan di desa yaitu melakukan idenifikasi pada lahan perkebunan yang ada apa aja yang perlu diperbaiki dari cara budidaya dan lainnya, kemudian setelah melakukan identifikasi juga melakukan panen hasil perkebunan yang kemudian langsung diolah menjadi produk unggulan di desa tersebut. Produk unggulannya yaitu jamu dengan bahan baku tanaman rimpang yang ditanam oleh warga sekitar. Kesan saya selama melakukan OVOC sangat berkesan saya jadi tahu bagaimana cara melakukan produksi jamu yang merupakan produk unggulan desa dan lainnya." -MUHAMMAD YUSUF MAULANA (DS. SUKATANI)
"Saya dari department vokasi prodi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian, dengan ketertarikan pada peternakan alasan saya mengikuti OVOC untuk mendapatkan pengalaman seputar pengabdian masyarakat. Kegiatan yang saya lakukan adalah melakukan pemeliharaan ternak serta mencoba berbagai inovasi terkait ternak khususnya bidang pakan seperti fermentasi pada pakan. Hal yang sulit dilupakan adalah mengenai kebiasaan menjadikan kandang sebagai pusat aktivitas desa membuat saya terkesan, sehingga suasana kandang tidak pernah sepi atau mati. Semoga program One Village One CEO dapat terus berlanjut dan semakin meluas." -ALFINA FATHAN (DS. SAWAHAN & DS. NGESREP)
"Saya dari departemen ekonomi sumberdaya dan lingkungan. Saya menyukai kegiatan sosial dan mobile. Alasan saya mengikuti kegiatan OVOC salah satu nya karena saya ingin menambah pengqlaman dengan terjun langsung di lapangan. Awalnya saya melakukan pemetaan potensi desa sambil memperkenalkan diri pada mitra, kemudian merumuskan program yg ingin dilaksanakan dan membuat time line kegiatan hingga pelaksanaan dan penutupan. Saya membuat inovasi produk baru bersama mitra/umkm di lokasi penempatan saya. Hal yang tidak bisa terlupakan adalah ketika saya dapar mengenal warga secara langsung dan mengetahui keluh kesah mereka. Kegiatan OVOC ini membantu mengasah skill saya dalam berkomunikasi dengan masyarakat dan memberikan banyak pelajaran, ini sangat menyenangkan."-KAMELIA (DS. CIHIDEUNG ILIR)
"Saya dari departemen Silvikultur, kehutanan. Saya menyukai hal yang berbau turun langsung serta berbaur dengan masyarakat dan hal itu bisa saya dapatkan di OVOC. Selama mengikuti OVOC, saya mempelajari ubi dari hulu sampai hilir, berolahraga dan bersosialisasi dengan seluruh masyarakat desa. Keramahan warga desa membuat saya sulit untuk melupakan setiap kegiatan yang dilakukan. Kesannya OVOC 2021 mantap banget, keren !"-TEDI IRFAN J (DS. CIKARAWANG)
Village Empowering for Global Impact
52
ONE VILLAGE ONE CEO ONE VILLAGE ONE INNOVATION Village Empowering for Global Impact