KASUS
REFLEKSI
TANGGAPAN AWAL
KERJA KELOMPOK
SUMBER REVISI TANGGAPAN AWAL
KASUS
Sebagai seorang pengawas, kita dihadapkan pada kompleksitas karakter guru dan motivasi dan kapabilitas guru yang menjadi klien pengembangan profesional di sekolah. Sementara UU-SPN, PP dan Permendiknas mengamanatkan perkembangan sekolah dalam tiga tingkat umum, yaitu SSN, SKM dan SBI dan diantaranya dengan sebutan rintisan. Usaha dan pendekatan apa yang harus dilakukan oleh seorang pengawas agar profesionalitas guru di setiap tingkatan sekolah dapat dikembangkan menjadi tingkatan tertinggi (SBI), dan berdampak pada hasil belajar siswa?
TANGGAPAN AWAL
TANGGAPAN AWAL • Berikan tanggapan pada kertas yang telah disediakan dan usahakan tidak menggunakan referensi tetapi gunakan pengetahuan awal yang dimiliki.
SUMBER
SUMBER • Bapak/Ibu dipersilakan menggunakan Bahan Belajar Mandiri yang tersedia untuk dibanding kan dengan tanggapan awal yang telah ditulis. • Bapak/Ibu dapat menggunakan bahan lain yang tersedia sebagai tambahan informasi untuk mencari solusi dari kasus yang diberikan
REVISI TANGGAPAN AWAL
REVISI TANGGAPAN AWAL • Jika menurut Bapak/Ibu tanggapan awal masih belum memadai untuk memberikan solusi terhadap kasus yang ada, maka dapat dilakukan revisi terhadap tanggapan awal pada kertas yang tersedia • Bandingkan jawaban pada Tanggapan Awal dengan Revisi Tanggapan Awal. Apakah dapat memperkaya solusi yang diberikan?
KERJA KELOMPOK
KERJA KELOMPOK • Diskusikan solusi yang diajukan oleh Bapak/ Ibu pada kelompok untuk mencari solusi umum dari setiap kasus berdasarkan latar belakang budaya dan kondisi geografis • Gunakan kertas yang tersedia untuk memberikan kesimpulan umum dari solusi yang telah disepakati.
REFLEKSI
REFLEKSI • Lakukan refleksi apakah solusi individual Bapak/Ibu telah memberikan sumbangan pada pemikiran umum hasil diskusi kelompok. • Jika belum perlukan dilakukan perubahanperubahan strategi pengembangan berpikir dalam memberikan solusi-solusi alternatif atas masalah yang ada?
PENGERTIAN • Supervisi berasal dari dua kata, yaitu “super” dan “vision”. • Dalam Webster’s New World Dictionary istilah super berarti “higher in rank or position than, superior to (superintendent), a greater or better than others” (1991:1343) sedangkan kata vision berarti “the ability to perceive something not actually visible, as through mental acuteness or keen foresight
PENGERTIAN Almost all writers agree that the primary focus in educational supervision is-and should be-the improvement of teaching and learning. The term instructional supervision is widely used in the literature of embody all effort to those ends. Some writers use the term instructional supervision synonymously with general supervision. (Association for Supervision and Curriculum Development, 1987:129)
KERANGKA SUPERVISI PENDAMPING AN LANGSUNG PENGETAHUAN
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PENGEMBAN GAN KELOMPOK
SUPERVISI UNTUK PENGEMBANGAN PROFESIONAL
KETRAMPILAN TEKNIS
TUJUAN ORGANISASI
HASIL BELAJAR SISWA
PENGEMBAN GAN PROFESIONAL KEBUTUHAN GURU PENGEMBAN GAN KURIKULUM
PENELITIAN TINDAKAN
PREREQUISITE
FUNGSI
TUGAS
GABUNGAN
PRODUK
PENGERTIAN • Dalam konteks pengawasan mutu pendidikan, maka supervisi oleh pengawas satuan pendidikan antara lain kegiatannya berupa pengamatan secara intensif terhadap proses pembelajaran pada lembaga pendidikan, kemudian ditindak lanjuti dengan pemberian feed back • Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi akademis, akademis dan supervisi manajerial
PENGERTIAN • Supervisi akademis menitikberatkan pada pengamatan pengawas terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. • Supervisi manajerial menitik beratkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran.
PENGERTIAN SUPERVISOR • Supervisor adalah seorang yang profesional, yang dalam menjalankan tugasnya bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan. • Untuk melakukan supervisi diperlukan kelebihan yang dapat melihat dengan tajam terhadap permasalahan peningkatan mutu pendidikan, menggunakan kepekaan untuk memahaminya dan tidak hanya sekedar menggunakan penglihatan mata biasa. • Ia membina peningkatan mutu akademik melalui penciptaan situasi belajar yang lebih baik, baik dalam hal fisik maupun lingkungan non fisik.
SUPERVISI AKADEMIK • Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. pembelajaran • Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. • Esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya. profesionalnya
SUPERVISI AKADEMIK/INSTUKSIONAL EFEKTIF
EVALUASI FORMATIF
PENGEMBANGAN
IMPLEMENTASI
Keterangan: PS = Pengembangan Staf PBM = Proses Pembelajaran
EVALUASI SUMATIF MS = Mediasi Supervisi
PT = Penelitian Tindakan
Robert E. Bear, 1997
PENGULANGAN SIKLUS
PENGARAHAN PENGAWAS
PENILAIAN
TUJUAN SUPERVISI AKADEMIK
RUANG LINGKUP SUPERVISI AKADEMIK Terdapat dua aspek yang harus menjadi perhatian supervisi akademik baik dalam perencanaannya, pelaksanaannya, maupun penilaiannya. 1.Substantive aspects of professional development (aspek substantif), yakni: kompetensi-kompetensi kepribadian, pedagogik, professional, dan sosial. 2.Professional development competency areas (aspek kompetensi), yakni mengetahui bagaimana mengerjakan (know how to do), harus bisa mengerjakan (can do), dan harus mau mengerjakan (will do) tugas-tugas berdasarkan kemampuan yang dimilikinya, serta harus mau mengembangkan (will grow) kemampuan dirinya sendiri.
TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK 1. Supervisi individual 2. Supervisi kelompok
Supervisi individual Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. 1.Kunjungan kelas, 2.Observasi kelas, 3.Pertemuan individual, 4.Kunjungan antar kelas, dan 5.Menilai diri sendiri.
Teknik Supervisi Kelompok Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahankelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi.
Teknik Supervisi Kelompok 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Kepanitiaan-kepanitiaan Kerja kelompok Laboratorium kurikulum Baca terpimpin Demonstrasi pembelajaran Darmawisata Kuliah/studi Diskusi panel Perpustakaan jabatan Organisasi profesional Buletin supervisi Pertemuan guru Lokakarya atau konferensi kelompok
Dalam teknik supervisi akademik dipertimbangkan 6 faktor kepribadian guru : 1.Kebutuhan guru, 2.Minat guru, 3.Bakat guru, 4.Temperamen guru, 5.Sikap guru, dan 6.Sifat-sifat somatic guru.
perlu
LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN KEMAMPUAN GURU Ada lima langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi akademik, yaitu: 1.Menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis, 2.Analisis kebutuhan, 3.Mengembangkan strategi dan media, 4.Menilai Keberhasilan, dan 5.Revisi
SUPERVISI KLINIK  Supervisi klinik bagian dari supervisi akademik/instruksional yang pada dasarnya merupakan pembinaan performansi guru mengelola proses belajar mengajar  Tujuan supervisi klinik adalah untuk membantu memodifikasi pola-pola Pembelajaran yang tidak atau kurang efektif.
 Cogan sendiri menekankan aspek supervisi klinik pada lima hal, yaitu (1) proses supervisi klinik, (2) interaksi antara guru dan murid, (3) performansi guru dalam mengajar, (4) hubungan guru dengan supervisor, dan (5) analisis data berdasarkan peristiwa aktual di kelas.
LANGKAH-LANGKAH PROSES SUPERVISI KLINIK Terdapat tiga tahap esensial yang berbentuk siklus, yaitu: 1.tahap pertemuan awal, 2.tahap observasi proses pembelajaran, dan 3.tahap pertemuan balikan.
LANGKAH-LANGKAH PROSES SUPERVISI KLINIK
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGAWASAN • Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan sesuatu. Ia pun menjelaskan bahwa instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data.
Pengawasan diartikan sebagai proses melihat/ mencermati apakah yang terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Pengawasan terdiri atas empat langkah, yaitu: 1.menetapkan suatu kriteria atau standar pengukuran/penilaian; 2.mengukur/menilai perbuatan (performance) yang sedang atau sudah dilakukan; 3.membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaannya jika ada; dan 4.memperbaiki penyimpangan dari standar (jika ada) dengan tindakan pembetulan
PENYUSUNAN INSTRUMEN Ada dua cara dalam mengembangkan instrumen (alat ukur), yaitu: (1)dengan mengembangkan sendiri; dan (2)dengan cara menyadur (adaptation).
RAMBU-RAMBU PEMILIHAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENGAWASAN No 1
METODE Angket
INSTRUMEN Angket
Skala sikap 2
Wawancara (interview)
Pedoman wawancara
DATA TENTANG a. Pendapat responden b. Keadaan diri sendiri atau keadaan luar diri c. Kejadian yang sudah lampau atau terus menerus Sikap diri responden a. Pendapat responden b. Keadaan diri sendiri atau keadaan luar diri c. Kejadian yang sudah lampau atau terus menerus
PEMILIHAN INSTRUMEN No 3
METODE
INSTRUMEN
Pengamatan Check list (observasi)
Pedoman pengamatan 4
Dokumentasi Check list
DATA TENTANG a. Keadaan (diam), banyak aspek, sudah diketahui jenis objeknya, tidak memerlukan penjelasan. b. Kejadian (berproses), banyak aspek sudah diduga pemunculannya, tidak memerlukan penjelasan urutan. a. Keadaan atau kejadian yang baru diketahui kerangka garis besarnya. b. Keadaan atau kejadian yang garis besar latarnya diketahui Keadaan atau kejadian bagi hal-hal masa lalu
PEMILIHAN INSTRUMEN No 5
METODE Tes
INSTRUMEN Soal tes
DATA TENTANG Prestasi belajar,minat, aspek-aspek keprbadian, serta aspek-aspek psikologis yang lain, yang dikumpulkan dalam kondisi tertentu.
KASUS
REFLEKSI
TANGGAPAN AWAL
KERJA KELOMPOK
SUMBER REVISI TANGGAPAN AWAL
KASUS
PROSES PEMBELAJARAN KARAKTER SISWA
KARAKTER METODA PEMBELJ.
KARAKTER MATERI
Change in Learning Process From‌
To‌
teacher-centered teacher-centeredinstruction instruction
student-centered student-centeredinstruction instruction
single-sense single-sensestimulation stimulation
multisensory multisensorystimulation stimulation
single-path single-pathprogression progression
multipath multipathprogression progression
single singlemedia media
multimedia multimedia
isolated isolatedwork work
collaborative collaborativework work
information informationdelivery delivery
information informationexchange exchange
passive passivelearning learning
active/inquiry-based active/inquiry-basedlearning learning
factual factual
critical criticalthinking thinking
knowledge-based knowledge-based
informed informeddecision decisionmaking making
reactive reactiveresponse response
proactive proactiveand andplanned plannedaction action
isolated isolated
authentic authentic
artificial artificialcontext context
real-world real-worldcontext context
Change in Learning Institution From‌
To‌ studying studyingonce onceaalife life
life-long life-longlearning learning
ivory ivorytowers towers
competitive competitivemarkets markets
single-mode single-modeinstitutions institutions
multiple-mode multiple-modeinstitutions institutions
broad broadscope scopeinstitutions institutions
profiled profiledinstitutions institutions
isolated isolatedinstitutions institutions
cooperating cooperatinginstitutions institutions
single-unit single-unitcurricula curricula
inter-unit inter-unitcurricula curricula
broad broadbasic basicstudies studies
just-in-time just-in-timebasic basicstudies studies
curricula-oriented curricula-orienteddegrees degrees
knowledge knowledgecertificates certificates
term-oriented term-orientedlearning learning
learning learningon ondemand demand
linear linearcurricula curricula
learning learningspaces spaces
content-based content-basedlearning learning
competencies-based competencies-basedlearning learning
supply-oriented supply-orientedprograms programs
demand-oriented demand-orientedprograms programs
KARAKTER SISWA
Diana G. Oblinger and James L. Oblinger, Editors. (2005), Educating the Net Generation. Educause
KETRAMPILAN APA YANG HARUS KITA BANGUN?
EMPLOYERS RATE THE IMPORTANCE OF SPECIFIC QUALITIES /SKILLS Qualities Rating 1.Communication Skills 4.7 2.Honesty/integrity 4.7 3.Interpersonal skills (relates well to others) 4.5 4.Motivation/initiative 4.5 5.Strong work ethic 4.5 6.Teamwork skills (works well with others) 4.5 7.Computer skills 4.4 8.Analytical skills 4.3 9.Flexibility/adaptability 4.3 10.Detail-oriented 4.2
11. Organizational skills 12. Leadership skills 13. Self-confidence 14. Friendly/outgoing personality 15. Tactfulness 16. Well-mannered/polite 17. Creativity 18. GPA (3.0 or better) 19. Entrepreneurial skills/risk-taker 20. Sense of humor 21. Bilingual skills
4.0 4.0 4.0 3.9 3.9 3.8 3.7 3.6 3.3 3.2 2.3
(5-point scale, where 1=not important, 2=not very important; 3=somewhat important; 4=very important, and 5=extremely important). Resource: National Association of Colleges and Employers (NACE) Reserach,Job Outlook 2007.
TOP TOP QUALITIES/SKILLS EMPLOYERS WANT QUALITIES/ SKILLS EMPLOYERS WANT 1.Communication skills 2.Strong work ethic 3.Teamwork skills (works well with others) 4.Initiative 5.Interpersonal skills (relates well to others) 6.Problem-solving skills 7.Analytical skills 8.Flexibility/adaptability 9.Computer skills 10.Technical skills National Association of Colleges and Employers (NACE) Research, Job Outlook 2008.
Smartboards
PDAs Laptops
Carts
Real-time Assessment
Teknologi Distance Learning OneNote bukanemail sekedar T1 issue Distributed T3 Wireless
Portals
Labs
Robotics
Smartcards
Virtual Classrooms
Wireless Projectors
Flexible Space
Media Tablets IM
Instructional Management Solutions WWW2
Windows Server 2007
Speech Recognition
ORANG DAPAT (OUTCOME PEMBELAJARAN)
ORANG UMUMNYA MENGINGAT 10% dari apa yg mereka baca 20% dari apa yg mereka dengar
70% dari apa yg dikatakan & ditulis 90% dari apa yg dikatakan dr apayang dilakukan
Melihat gbr
• Mendemonstrasikan • Menerapkankan Menonton pameran/situs • Mempraktekkkan
30% dari apa yg mereka lihat 50% dari apa yg didengar dan dilihat
• Mendefinisikan • Menggambarkan Baca • Mengurutkan Dengar • Menjelaskan Menonton gbr
Mengamati demonstrasi Berpartisipasi dlm workshop Desain Pembelajaran kolaboratif
• Menganalisis • Mendesain Simulasi, Model atau Belajar dr pengalaman • Mengevaluasi • Menciptakan Desain/melakukan sesuatu secara nyata
KERUCUT PEMBELAJARAN
Guru sering dihadapkan pada masalah yang sebenarnya masalah klasik. Hasil belajar siswa tidak seperti yang diharapkan, KKM banyak yang tidak tercapai, dan nilai UN pada level sekolah sebelumnya tidak menggambarkan kemampuan siswa sesungguhnya. Sementara pendidikan dituntut untuk tidak semata-mata mengembangkan aspek kognitif dan hard skill saja, tetapi juga soft skill . Sebagai pengawas pembinaan apa saja yang harus dilakukan pada guru agar hard skill maupun soft skill siswa terus berkembang dan meningkat dan dapat ditunjukkan oleh kemampuan siswa sesungguhnya?
TANGGAPAN AWAL
TANGGAPAN AWAL • Berikan tanggapan pada kertas yang telah disediakan dan usahakan tidak menggunakan referensi tetapi gunakan pengetahuan awal yang dimiliki.
SUMBER
SUMBER • Bapak/Ibu dipersilakan menggunakan Bahan Belajar Mandiri yang tersedia untuk dibanding kan dengan tanggapan awal yang telah ditulis. • Bapak/Ibu dapat menggunakan bahan lain yang tersedia sebagai tambahan informasi untuk mencari solusi dari kasus yang diberikan
REVISI TANGGAPAN AWAL
REVISI TANGGAPAN AWAL • Jika menurut Bapak/Ibu tanggapan awal masih belum memadai untuk memberikan solusi terhadap kasus yang ada, maka dapat dilakukan revisi terhadap tanggapan awal pada kertas yang tersedia • Bandingkan jawaban pada Tanggapan Awal dengan Revisi Tanggapan Awal. Apakah dapat memperkaya solusi yang diberikan?
KERJA KELOMPOK
KERJA KELOMPOK • Diskusikan solusi yang diajukan oleh Bapak/ Ibu pada kelompok untuk mencari solusi umum dari setiap kasus berdasarkan latar belakang budaya dan kondisi geografis • Gunakan kertas yang tersedia untuk memberikan kesimpulan umum dari solusi yang telah disepakati.
REFLEKSI
REFLEKSI • Lakukan refleksi apakah solusi individual Bapak/Ibu telah memberikan sumbangan pada pemikiran umum hasil diskusi kelompok. • Jika belum perlukan dilakukan perubahanperubahan strategi pengembangan berpikir dalam memberikan solusi-solusi alternatif atas masalah yang ada?
1. Taksonomi Pengetahuan 2. Kuesioner Strategi Pembelajaran 3. Guru Abad 21 4. Standar Kompetensi Guru 5. LSI David Kolb 6. Model Pembelajaran Inovatif 7. e-Book Educating the Net Generation