Bunga dan Riba

Page 1

BUNGA DAN RIBA : (RELIGI AND HISTORIS PERSPECTIVE)

DYAH OCHTORINA SUSANTI (Bahan ini pernah dipresentasikan pada Seminar Nasional di Univ. Kadiri – Kediri, 11 September 2011)


YUNANI Plato (427-347 SM): Bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat. Bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan miskin

Aristoteles (384-322 SM): Fungsi uang adalah sebagai alat tukar (medium of exchange) bukan alat menghasilkan tambahan melalui bunga â€œâ€Ś.Istilah riba, yang berarti lahirnya uang dari uang, diterapkan kepada pengembangbiakan uang karena analogi keturunan dan orang tua. Dibanding dengan semua cara mendapatkan uang, cara seperti ini adalah yang paling tidak alamiâ€? (Politics, 1258)


YAHUDI Kitab Eksodus (Keluaran) 22: 25 – “Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang umatku, orang yang miskin diantaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih hutang terhadap dia, janganlah engkau bebankan bunga terhadapnya.”

Kitab Deuteronomy (Ulangan) 23: 19 – “Janganlah engkau membungakan uang kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan, atau apapun yang dapat dibungakan.”


Lanjutan YAHUDI Kitab Levicitus (Imamat) 35: 7 – “Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba darinya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu bisa hidup diantaramu. Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kau berikan dengan meminta riba.”

Lukas 6: 35 – “Cintailah musuhmu… dan janganlah meminjamkan kepada mereka dengan berharap untuk mendapatkan sesuatu (yang lebih)”


KRISTEN

 “Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena

kamu berharap akan menerima sesuatu daripadanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang Maha Tinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat” (Lukas 6:34-35)

 Karena tidak disebutkan secara jelas, timbul berbagai tanggapan

dan tafsiran tentang boleh tidaknya melakukan praktek pembungaan. Pandangan para sarjana Kristen terhadap praktek pembungaan terbagi pada tiga periode, yaitu 1. Pandangan Pendeta Awal (Abad I-XII): 2. Pandangan Para Sarjana Kristen (Abad XII-XV): 3. Pandangan Para Reformis Kristen (Abad XVI- Tahun 1836):


Kesimpulan Pandangan para Pendeta Awal (Abad IXII): – Bunga adalah semua bentuk yang diminta sebagai imbalan yang melebihi jumlah barang yang dipinjamkan di awal. – Mengambil bunga adalah suatu dosa yang dilarang baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. – Keinginan atau niat untuk mendapat imbalan melebihi apa yang dipinjamkan adalah suatu dosa. – Bunga harus dikembalikan kepada pemiliknya. – Harga barang yang tinggi untuk penjualan secara kredit juga merupakan bunga yang terselubung.


Pandangan Para Sarjana Kristen (Abad XII-XV): 1. Robert of Courcon (1152-1218), 2. William Auxxerre (1160-1220), 3. St.Raymond of Pennafore (1180-1278), 4. St.Bonaventure (1221-1274) 5. St.Thomas Aquinas (1225-1274) – Bunga dibedakan menjadi interest dan usury – Niat atau perbuatan untuk mendapatkan keuntungan dengan memberikan pinjaman adalah suatu dosa yang bertentangan dengan konsep keadilan – Mengambil bunga dari pinjaman diperbolehkan, namun haram atau tidaknya tergantung niat si pemberi hutang.


Pandangan Para Reformis Kristen (Abad XVI- Tahun 1836): 1. John Calvin (1509-1564) 2. Charles du Moulin (1500-1566) 3. Claude Saumaise (1588-1653) 4. Martin Luther (1483-1546) 5. Melancthon (1497-1560) 6. Zwingli (1484-1531) – – – –

Dosa apabila bunga memberatkan Uang dapat membiak (kontra dengan Aristoteles) Tidak menjadikan pengambil bunga sebagai profesi Jangan mengambil bunga dari orang miskin


ISLAM Arruum: 39 – “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar ia bertambah pada harta manusia, maka pada sisi Allah itu tidak bertambah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang yang melipatgandakan (pahalanya).�

Annisaa: 160-161 – Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan diatas mereka (memakan makanan) yang baikbaik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih.


ISLAM Ali Imran: 130 – “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”

Al-baqarah: 278-279 – “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.”


ISLAM  Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang

menerima riba, orang yang membayarnya dan orang yang mencatatnya, dan dua orang saksinya, kemudian beliau bersabda: “Mereka semuanya sama“ (HR. Muslim)

 Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW berkata: “Pada

malam perjalananku Mi’raj, aku melihat orang-orang yang perutnya seperti rumah, didalamnya dipenuhi oleh ular-ular yang kelihatan dari luar. Aku bertanya kepada Jibril siapakah mereka itu. Jibril menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menerima riba.”

 Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: “Riba

itu memiliki tujuh puluh tingkatan, adapun tingkat yang paling rendah (dosanya) sama dengan seseorang yang melakukan zina dengan ibunya sendiri.”


RIBA = HARAM  Riba

 Riba Dayn (Riba dalam pinjaman)  Riba Bai’ (Riba dalam jual beli)  Riba Bai’

 Riba Fadl Riba karena pertukaran barang yang sejenis, tapi jumlahnya tidak seimbang  Riba Nasiah Riba karena pertukaran yang sejenis dan jumlahnya dilebihkan karena melibatkan jangka waktu BAGAIMANA DENGAN BUNGA BANK??? …


BUNGA BANK: PANDANGAN DUNIA ISLAM  Dewan Studi Islam Al-Azhar, Cairo

Bunga dalam segala bentuk pinjaman adalah riba yang diharamkan.(Konferensi DSI AlAzhar, Muharram 1385 H/ Mei 1965 M)  Rabithah Alam Islamy Bunga bank yang berlaku dalam perbankan konvensional adalah riba yang diharamkan. (Keputusan No. 6 Sidang ke 9, Mekkah 12-19 Rajab 1406 H)  Majma’ Fiqih Islamy, Organisasi Konferensi Islam

Seluruh tambahan dan bunga atas pinjaman yang jatuh tempo dan nasabah tidak mampu membayarnya, demikian pula tambahan (atau bunga) atas pinjaman dari permulaan perjanjian adalah dua gambaran dari riba yang diharamkan secara syariah (Keputusan No. 10 Majelis Majma’ Fiqih Islamy, Koneferensi OKI ke II, 22-28 Desembeer 1985)


 Nahdhatul Ulama

 Sebagian ulama mengatakan bunga sama dengan riba, sebagian lain mengatakan tidak sama dan sebagian lain mengatakan syubhat.  Rekomendasi: Agar PB NU mendirikan bank Islam NU dengan sistem tanpa bunga (Bahtsul Masail, Munas Bandar Lampung, 1992)  Muhammadiyah

 Bunga yang diberikan oleh bank-bank milik nagara kepada nasabahnya atau sebaliknya yang selama ini berlaku, termasuk perkara “mustasyabihat.”  Menyarankan kepada PP Muhammadiyah untuk mengusahakan terwujudnya konsepsi sistem perekonomian khususnya lembaga perbankan yang sesuai dengan qaidah Islam (Lajnah Tarjih Sidoarjo, 1968)


ď ą Majelis Ulama Indonesia

1)Bunga bank sama dengan riba 2) tidak sama dengan riba 3) Syubhat. MUI harus mendirikan bank alternatif. (Lokakarya Alim Ulama, Cisarua 1991) Lajnah Ulama Komisi Fatwa se Indonesia, Majelis Ulama Indonesia 1)Bunga bank sama dengan riba (Silaknas MUI, 16 Desember 2003)


DYAH OCHTORINA SUSANTI  “Memakan harta orang lain dengan cara yang batil “

=== Haramnya sama dengan riba === Dosanya sama dengan dosa riba.  Ada solusi untuk terhindar dari riba === MULTI AKAD

“Undhur Maa Qaala Wa La Tandhur Man Qoola” (Lihat Apa Yang Dibicarakan, Jangan Lihat Siapa Yang Bicara) Dr. Dyah Ochtorina Susanti. SH., MHum 081233039790 www.ony-dosen.com / ochto_dy@yahoo.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.