HAK MUTL AK atau LEGITIEME PORTIE
Oleh: Dyah Ochtorina Susanti
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2012
HAK MUTLAK ATAU LEGITIMIE PORTIE ď Ź Pewaris sebagai pemilik harta adalah mempunyai hak mutlak untuk mengatur apasaja yang dikehendaki atas hartanya. ď Ź Pembentuk UU mengatur agar penggunaan harta itu tidak membawa kerugian bagi pihak lain. Pembentuk UU menetapkan kelompok AW tertentu yang mempunyai hak atas sejumlah tertentu dari harta warisan. Bagian atau sejumlah tertentu dari harta warisan tersebut dinamakan BAGIAN YANG TIDAK TERSEDIA.
ď Ź Bagian yang tidak tersedia , artinya, bagian dari harta peninggalan yang tidak bisa dialihkan hak miliknya oleh pewaris dengan menggunakan saluran hukum hibah atau testamen/surat wasiat. ď Ź Sedangkan bagian di luar bagian tertentu tersebut dinamakan bagian yang tersedia . Terhadap bagian yang tersedia tersebut, pewaris mempunyai kebebasan mutlak untuk membuat ketetapan yang berakibat beralihnya hak milik atas hrta warisan. ď Ź Ahli waris yang mempunyai hak mutlak atas bagian yang tidak tersedia dari harta warisan disebut ahli waris legitimaris .
ď Ź Sedangkan bagian yang tidak tersedia dari harta warisan yang merupakan hak ahli waris legitimaris dinamakan legitime portie . ď Ź Jadi hak legitime portie adalah hak ahli waris legitimaris terhadap bagian yang tidak tersedia dari harta warisan. (pasal 913 BW)
BAGIAN MUTLAK (Ps. 914 BW) 1. ½ (setengah) dari bagian menurut UU apabila pewaris hanya meninggalkan seorang anak sah. Bagian menurut UU adalah bagian ahli waris atas harta warisan seandainya tidak ada hibah atau testamen yang bisa dilaksanakan. 2. 2/3 (dua pertiga), apabila pewaris meninggalkan dua orang anak sah, dari bagian menurut UU dari kedua anak sah tersebut. Sedangkan apabila pewaris meninggalkan tiga anak atau lebih anak sah, maka besarnya bagian mutlak itu adalah ž (tiga perempat) dari bagian para ahli waris tersebut menurut ketentuan UU.
Ahli waris yang tidak mempunyai hak mutlak (hak lp) 1. Suami atau istri yang hidup terlama. 2. Para saudara/i pewaris, karena mereka berada dalam garis ke samping dan bukan garis lurus ke atas. Nb. Tidak setiap pembagian warisan menggunakan perhitungan hak mutlak atau LP. Digunakan atau tidaknya perhitungan berdasar lp sangat tergantung pada ada atau tidaknya hibah atau testamen yang bisa dilaksanakan.