KETIDAKPATUTAN (ONWAARDIGHEID) ♌ Siapa yang dianggap tidak patut menjadi ahli waris dan karenanya dikecualikan dari pewarisan???... Lihat Pasal 838 BW: 1. Mereka yang telah dihukum karena dipersalahkan membunuh atau mencoba membunuh si pewaris. 2. Mereka yang dengan putusan hakim pernah dipersalahkan karena secara fitnah telah mengajukan pengaduan terhadap si pewaris. ------ suatu pengaduan telah melakukan sesuatu kejahatan yang terancam dengan hukuman penjara 5 tahun lamanya atau hukuman yang lebih berat. 3. Mereka yang dengan kekerasan atau perbuatan telah mencegah si pewaris untuk membuat atau mencabut wasiatnya. 4. Mereka yang telah menggelapkan, meusak atau memalsukan surat wasiat si pewaris. ♌ Akibat Onwaardigheid Terhadap Para Ahli Waris Yang Lain: ---- Lihat pasal 1059 BW dan pasal 1058 BW
HAK-HAK KHUSUS PARA AHLI WARIS A. HAK SAISINE
Kata “hak saisine” berasal dari pameo Perancis: “le mort saisit le vif”, yang artinya si orang yang meninggal mendudukan si (orang yang) hidup pada tempatnya. Pembentuk undang-undang mengungkapkan hal tersebut dengan kata-kata “…… dengan sendirinya karena hukum……” Hak saisine adalah hak daripada ahli waris untuk tanpa berbuat suatu apa, otomatis/demi hukum menggantikan kedudukan si pewaris dalam lapangan hukum kekayaan. Hak dan kewajiban pewaris (secara otomatis menjadi hak dan kewajiban ahli waris), sekalipun si ahli waris belum/tidak mengetahui adanya pewarisan. ------ LIHAT PASAL 833 BW
B. HEREDITATIS PETITIO ------ LIHAT PASAL 834 dan 835 BW. Hak Hereditatis Petitio merupakan pelengkap dari hak saisine, karena dengan hak saisine, maka hak-hak dan kewajiban-kewajiban pewaris berpindah kepada ahli waris, termasuk hak-hak tuntut yang dipunyai dan mungkin sedang dijalankan oleh pewaris dan pula yang belum mulai dilaksanakan.
Jika
dalam
hak
saisine
orang
mendapatkan
hak-
hak/kewajiban-kewajiban pewaris umumnya (termasuk hak-hak tuntut seperti Revindicatie dan Actie Bezit), maka dalam hereditatis petitio, para ahli waris diberikan hak tuntut yang khusus berhubungan dengan
warisan.
Dengan
hereditatis
petitio,
ahli
waris
dapat
menuntut agar benda-benda yang semula ada di dalam warisan, dikembalikan. Hereditatis petition, mempunyai ciri khusus yang tidak ada pada hakhak tuntut yang lain, yaitu: 1. Pada hereditatis, undang-undang tidak mensyaratkan para ahli waris membuktikan hak kebendaan yang dipunyai, tetapi cukup dengan membuktikan bahwa ia adalah ahli waris dan apa yang dituntut adalah barang yang dulu berada di dalam warisan. Jadi dasar hak tuntutannya adalah kedudukan seseorang ahli waris, sedangkan pada Revindicatie
dasarnya
adalah
hak
milik,
sehingga
yang
bersangkutan
harus
membuktikan dulu hak miliknya. 2. Terkait dengan point ke 1, maka dapat diketahui bahwa hak hereditatis petition mempunyai jangkauan yang lebih luas, sebab apa yang dulu ada, pada waktu si pewaris meninggal, meliputi apa yang dulu dipegang pewaris sebagai detentor. (Pasal. 834 ayat 3 BW). 3. Pembuktiannya mudah, ahli waris cukup menuntut “semua atau apa yang termasuk di dalam warisanâ€?‌ Walaupun nanti pada akhirnya si ahli waris harus membuktikannya. 4. Dengan hereditatis petitio, maka tuntutan dapat dilakukan tuntutan meliputi benda bergerak maupun benda-benda tidak bergerak. 5. Masa daluwarsanya lebih lama dari bezit, yaitu 30 tahun (LIHAT PASAL 835 BW). Sedangkan bezit masa daluwarsanya 1 tahun. 6. Saat mulainya daluwarsa, adalah dihitung pada saat warisan terbuka.