PEWARISAN BERDASARKAN TESTAMENT (WASIAT)
Dr. Dyah Ochtorina Susanti, SH., MHum
Universitas Jember Fakultas Hukum Jember 2012
TESTAMENT ď Ž
ď Ž
Testament adl. Suatu akta yang memuat pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendaki agar terjadi setelah ia meninggal dunia, dan yang olehnya dapat dicabut kembali. (pasal 875 BW) Testament ditinjau dari: 1. Formal (bentuknya) = testament adl. Syarat suatu akta yg memenuhi syarat UU (pasal 930 BW) 2. Materiil (isinya) = testament merupakan suatu pernyataan kehendak, yang baru mempunyai akibat/berlaku sesudah si pembuat testament meninggal dunia, pernyataan mana pada waktu si pembuat masih hidup dpt ditarik kembali secara sepihak.
BENTUK-BENTUK TESTAMENT ď Ž
Pasal 931 BW menetapkan bahwa testament boleh dinyatakan baik dengan akta yang ditulis sendiri (olograpis), baik dengan akta umum, baik dengan akta rahasia (tertutup). Jadi kesimpulannya adl. Bentuk testamen ada 3, yaitu: 1. Testament Olograpis Testament yg dibuat dan ditulis sendiri oleh testateur. (932 BW). Kemudian disimpan di notaris, penyimpanannya wajib dihadiri 2 orang saksi, dan notaris membuat akta ttg penyimpanannya tersebut. Akta penyimpanan inilah yg disebut AKTA VAN DEPOT. (pasal 932 (3)). 2. Testament Wasiat Umum Surat wasiat umum adl. Surat wasiat yg dibuat oleh testateur dihadapan Notaris. 3. Testament Wasiat Rahasia Surat wasiat ini dibuat oleh testateur sendiri dan kemudian diserahkan kepada Notaris dalam keadaan tertutup/tersegel.
ASAS TESTAMENT Terdapat perbedaan penting antara pewarisan Ab-Instaat dengan pewarisan testamen (erfstelling), yaitu: 1. Pewarisan testament tidak mengenal penggantian tempat 2. Ahli waris testamentair tidak ada kewajiban inbreng. • Asas dalam pewarisan testamentair tidak mengenal penggantian tempat (tidak mengenal plaatsvervulling). Begitu pula pada kondisi pewaris meninggal bersama2 dengan pewaris. ď Ž
Ketentuan Umum dalam Pewarisan ď Ž
ď Ž
Suatu testamen pada umumnya berisi suatu ketetapan mengenai harta peninggalan. Isi testamen dapat menyangkut hal-hal yang tidak atau secara langsung berhubungan dengan harta peninggalan, yakni: 1. Pengangktan waris dan penunjukkan orang yg akan menerima legaat (warisan). 2. Mengandung suatu perintah. 3. Pencabutan testament yang terdahulu. 4. Menawarkan suatu barang/kewajiban. 5. Memberikan suatu hak kebendaan tertentu suatu membebaskan suatu hutang. 6. Menyingkirkan (Onterven) seorang/beberapa orang ahli waris. 7. Mengangkat seorang wali, mengangkat seorang testamentair executoir (pelaksana wasiat) atau mengakui seorang anak.
Pembatasan Terhadap Isi Testament 1. Larangan Yang Bersifat Umum (Fidei Commis): a. Tujuan Fidei Commis b. Fidei Commis yang oleh UU memang diperbolehkan c. Larangan Untuk memindah tangankan 2. Larangan Yang Bersifat Khusus : a. Ditujukan kepada orang-orang atau kelompok orang tertentu, yaitu: 1. Suami atau istri yang menikah tanpa izin. 2. Istri pada perkawinan kedua 3. Suatu ketetapan hibah wasiat yg jumlahnya melebihi hak testateur dalam harta persatuan.