2.
WHO? A QUESTION FOR TOMORROW Written by : Eggy Resa, 2017 NAGENDRA FILM
3.
4.
[DRAFT 6 - FINAL]
[BACKGROUND STORY] REZA dan ELMA sudah lama saling mengenal. Di kampung halaman, rumah mereka berdekatan namun keduanya menuntut ilmu di kota yang berbeda. REZA menuntut ilmu di Jakarta mengambil jurusan dirgantara,
sementara
ELMA
yang
menuntut
ilmu
di
Surabaya
mengambil jurusan sastra. Setiap kali masa liburan tiba, mereka selalu bertemu dan menghabiskan waktu bersama di danau Saguling dekat rumah mereka. Mereka bertemu 4 tahun yang lalu, saat itu REZA sedang asyik memancing di danau, sejenak ia melihat seorang wanita. ELMA saat itu sedang sendirian di antara pepohonan dan memegang secarik kertas. Beberapa saat REZA memperhatikan, terdengar suara ELMA samar. Saat REZA mendekat, barulah lebih jelas terdengar ELMA yang sedang membacakan puisi. REZA pun memberanikan diri untuk berkenalan. Sejak itulah mereka saling mengenal. Dan seringkali menghabiskan waktu liburan bersama. Sebenarnya keduanya selama ini saling menyukai, hanya saja di awal tahun 2000-an media komunikasi belum terlalu canggih, mereka berkomunikasi melalui telepon dan pesan singkat, itu pun terhitung tak terlalu sering. REZA adalah seorang lelaki yang begitu menyukai pesawat terbang, maka dari itu ia mengambil jurusan dirgantara. Hanya saja yang membuatnya tak begitu nyaman adalah suasana perkotaan yang cukup penat dan tak cocok baginya. Itulah yang membuat dia begitu senang menghabiskan waktu di danau untuk memancing dan menenangkan dirinya saat liburan. Begitu juga
dengan
sehingga
ia
ELMA
yang
dapat
menyukai
tempat
mengekspresikan
yang
cenderung
kegelisahannya
sepi
dengan
membacakan puisi. Saat itu libur pun tiba, dari beberapa minggu lalu mereka sempat berjanji untuk bertemu dan menghabiskan waktu di danau seperti biasanya.
5.
6.
1. INT. KAMAR – PAGI HARI DISSOLVE. Scene dibuka dengan sebuah lagu dari suara radio dan gambar REZA yang tengah sibuk mempersiapkan sesuatu yang istimewa untuk Elma di meja kamarnya. Terdengar sayup suara radio memutar lagu dan kemudian memberitakan suatu kejadian kecelakaan. Namun REZA tak memperhatikannya, bahkan tak menghiraukan, dan malah mematikan radio tersebut lalu pergi. [The Panturas – Sunshine , V.O. Penyiar radio] DISSOLVE. 2. EXT. JALANAN DAN HALAMAN RUMAH – PAGI HARI DISSOLVE. REZA terlihat begitu semangat mengayuh sepedanya menuju danau, namun sebelum sampai disana REZA berniat menjemput ELMA. Tetapi saat itu terlihat rumah ELMA kosong dan tak ada seorang pun disana terlihat dari lampu luar halaman rumah yang menyala. REZA pun merasa kecewa. Sambil melanjutkan mengayuh sepedanya, REZA menuju danau dengan wajahnya yang berubah menjadi murung dan sedikit kecewa. Ia berpikir mungkin pada masa liburan itu, ELMA tidak pulang karena sibuk mengerjakan tugas akhirnya sehingga keluarganya yang malah mengunjungi ia ke Surabaya. FADE OUT. 3. EXT. DANAU – PAGI HARI FADE IN: Pagi itu cukup cerah. Sesampainya di danau REZA terlihat sedikit kecewa
dan
cemberut,
ia
memarkirkan
sepedanya
di
sela-sela
rerumputan, lalu berjalan dan berdiri di pinggiran danau dan berjalan menuju sampan bambu. Ia lalu menggelarkan kain yang biasanya menjadi alas duduknya bersama ELMA di tepian danau. Ia pun
terlihat
melamun
seusai
melepaskan
jaketnya,
sesekali
melihat barang-barang yang telah dipersiapkan di dalam tasnya
7.
dan menerbangkan pesawat kertas yang disisipkan di bindernya untuk menemani kekecewaannya. Ia pun melihat jam tangannya yang menunjukkan
pukul
9
pagi.
Lalu
ia
mengeluarkan
telepon
genggamnya dan berniat menghubungi ELMA, namun ternyata telepon genggam
ELMA
tidak
aktif.
Karena
itu,
REZA
pun
merebahkan
badannya dan sempat tertidur. [Jon Kastella – Dia Danau] ELMA Za, Za, Reza. ELMA membangunkan REZA. REZA Ah... Hai El (sedikit kaget) Sini duduk (sambil memberi ruang untuk ELMA duduk) ELMA pun duduk di samping REZA. ELMA Udah lama ya? Ampe ketiduran gitu. REZA Engga ko, cuacanya aja lagi bagus jadi ketiduran. Eh...Kamu naik apa kesini? ELMA Jalan kaki REZA Jalan kaki? Sendirian? ELMA hanya mengangguk.
8.
REZA Serius? Ga bawa sepeda? ELMA menggelengkan kepala. REZA Tau gitu aku jemput kan. ELMA Dijemput? (tersenyum simpul) Harusnya aku ga kesini Za, tapi kan udah janji jadi aja. REZA Iya‌Kirain kamu ga balik. Aku teleponin juga ga aktif. ELMA Iya hp-ku rusak, Za. REZA (menganggukkan kepala) Pantesan...tadi juga aku liat rumah kamu gada siapa-siapa. Kamu baru sampe banget? ELMA Iya pesawatnya delay, mamah papah aja nunggu agak lama di bandara. REZA Oh ... Kamu dijemput mereka? ELMA (ELMA tersenyum) Iya...dijemput REZA Macet ga tadi dari Bandung?
9.
ELMA Engga ko. REZA Biasanya macet kan liburan gini. ELMA menggelengkan kepala. Lalu melihat ke arah REZA. ELMA Kamu pulang dari hari apa? REZA Dari kemaren Ujiannya selesai lebih cepet jadi langsung pulang. Bosen abisnya di Jakarta. Gimana tugas akhirnya, lancar? ELMA Lancar ko, ya masih ada yang revisi sih. ELMA (tersenyum) Kuliah kamu gimana? REZA Ya gitulah, ada beberapa mata kuliah yang aku beresin semester besok. ELMA Semangat ya ELMA sambil merangkul tangan REZA dan REZA pun mengangguk. REZA Makasih ya. Kamu juga.
10.
REZA Oh iya, ini lapis buatan mamah...kesukaan kamu. (sambil memberikan misting tempat makanan berisi kue lapis)
ELMA Asik...Makasih ya Za, bilangin makasih juga ke bunda. REZA pun tersenyum. REZA Abisin aja, aku udah makan banyak ko tadi dirumah. ELMA Beneran? REZA pun mengangguk lalu membereskan barang-barang.
4. EXT. DANAU – PAGI HARI Setelah menghabiskan makanan dalam tempat makan yang diberikan REZA, ELMA menutup dan mengembalikannya kepada REZA. REZA Karna bunda tau aku pulang, makanya masak banyak banget termasuk bikin itu.
ELMA Asyik banget, enak-enak lagi masakan bunda kamu. REZA Iya, kayanya mumpung aku ada di rumah.
11.
ELMA Ini, Za. Makasih yaa REZA Udah habis? Laper ya? ELMA (tersenyum) Abis enak kue lapisnya. REZA Pipi udah tembem gitu Nih (sambil memberikan botol minum) ELMA pun minum. REZA Udah yuk ke perahu. Ikannya udah nunggu tuh. ELMA Emang yakin hari ini dapet ikan? (sambil berdiri dari tempatnya duduk) REZA Yakin lah, bawa umpan bagus nih, andalan kakek aku.
5. EXT. DANAU – PAGI HARI REZA pun menuju ke bibir danau dan menyiapkan perahu sampan sewaan yang biasa ia gunakan bersama ELMA. REZA naik duluan menuju perahu dan menolong ELMA untuk naik. REZA pun mengayuh perahu. Lalu menuju ke tengah danau. Sesampainya di posisi tempat biasa REZA memancing, ia melihat bagian baju ELMA yang kotor dan lusuh. REZA Kamu jatoh, El? (nada terkejut)
12.
ELMA Iya, lagi meleng aja tadi. REZA Pas mau kesini? ELMA (tersenyum) udah gapapa ko. REZA Eh serius? ELMA Iya gapapa, udah ah itu ikannya udah nungguin tuh. REZA Gapapa kan tapi? Tau gitu aku jemput kan tadi, kan kamu bisa ngabarin lewat handphone ibu kamu. ELMA Udah gapapa ko, Za. REZA Besok-besok pokonya aku jemput kaya biasa.
6. EXT. PERAHU – PAGI HARI ELMA tersenyum penuh arti, ia malah mengambil pesawat kertas yang sejak tadi dibuat oleh REZA dan memainkannya. Sementara REZA
sibuk
menyiapkan
umpan
untuk
memancing.
Mereka
menikmati suasana di danau itu. Begitu sejuk dan tenang.
begitu
13.
REZA Oh iya. Mana puisi–puisi barunya? Udah lama ga baca puisi kamu. ELMA menggelengkan kepala. ELMA mengambil pesawat kertas di binder REZA, dan melemparkannya. REZA Kenapa? Lagi gaada inspirasi ya? ELMA Engga juga. (sambil menghela nafas) kayanya aku udah gakan nulis lagi deh. (Gambar pesawat kertas terbang dan jatuh) REZA Loh kenapa? Padahal puisi-puisi kamu bagus loh. Aku suka. Ya, tapi nulis gabisa dipaksa sih. Tapi jangan berenti nulis juga. ELMA pun menengok ke arah REZA dan tersenyum. // ELMA Mmm...ya nanti deh aku coba nulis lagi. REZA Yang bagus puisinya, nanti aku bacain biar ikannya pada nyamperin. ELMA Ih... Apa hubungannya coba.
14.
REZA Gaada. pengen aja. ELMA Kamu aja yang culun mancingnya. REZA Enak aja, kan udah lama ga baca puisi kamu kan.
7. EXT. PERAHU – PAGI HARI REZA pun melemparkan kailnya. ELMA pun melihat burung di sekitar danau yang begitu bebas. ELMA Aku pengen deh terbang kaya burung. Punya sayap, bebas terbang kesana kemari. REZA Berdoa aja biar punya sayap. ELMA (tersenyum) Enak ya punya sayap. Tapi kan gamungkin. REZA Atau naik pesawat aja. ELMA Naik pesawat? (nada berbeda) REZA Iya Sayang aku calon teknisi pesawat sih, bukan calon pilot.
15.
ELMA Kamu harus jadi teknisi pesawat yang hebat ya, Za. REZA Pastilaaaah. ELMA tersenyum.
8.
EXT . PERAHU – PAGI HARI
Beberapa saat, REZA pun menyimpan kail di sela pahanya. Ia berusaha meraih tas di samping nya untuk mengambilkan sesuatu untuk ELMA. Namun ia mengurungkan niat saat mendengar perkataan ELMA yang saat itu sedang memandangi langit. ELMA Sebenernya aku lagi jatuh cinta sama seseorang, Za. Dengan wajah sedikit kecewa, REZA pun menyahut. REZA Jatuh cinta? sama siapa? ELMA Ada temen aku, aku kenal dia udah cukup lama. Dia enak banget diajak ngobrol. REZA Temen kuliah kamu?
16.
9.
EXT. PERAHU – PAGI HARI
ELMA menggelengkan kepala. REZA Terus siapa? Kamu ga pernah ceritain tentang dia. ELMA Aku emang belum pernah cerita soal ini. REZA Ya coba ceritain aja, kan ga bagus kalo dipendem. ELMA menatap ke arah REZA lalu tersenyum kecil. ELMA Hmm‌ Dia orangnya baik, selalu mau denger cerita-cerita aku. (menghela nafas) REZA pun terdiam menatap ELMA. ELMA Tapi kan susahnya jadi cewe, ga semudah itu ngungkapin perasaan. REZA Ya tapikan gaada salahnya buat jujur.
ELMA Ya tetep aja // Kamu sendiri kenapa selama ini ga punya pacar?
17.
18.
REZA Belum ada yang cocok aja kali. Adasih sebenernya tapi udahlah dia juga belum tentu suka. ELMA Kamu kan gakan tau kalo ga bilang. REZA Kamu juga ga jujur. // Lagian susah kayanya. Jarang ketemu juga. ELMA Tapi kamu udah deket? REZA Ya, lumayan deket. ELMA Temen kamu di Jakarta? REZA Bukan, makanya jarang ketemu. Tapi ya udahlah aku juga gamau maksain. ELMA Bilang aja, Za. Kamu kan cowo. Lagian kamu ga pernah tau kan kalo ada cewe yang nunggu kepastian kamu. REZA Engga ah, dianya juga suka sama orang lain. ELMA Tau darimana
19.
REZA Ada yang bilang. // Lagian belum waktunya juga kali ELMA Mau sampe kapan emangnya nunggu? REZA hanya terdiam mengangkat bahu. Melihat REZA tak merespon, ELMA pun menyelesaikan puisinya. ELMA Nih aku udah selesai nulis puisinya. REZA Buat cowo yang kamu suka ya? ELMA menggelengkan kepala.
10.
EXT. PERAHU – PAGI HARI
ELMA Aku bacain, ya. REZA mengalihkan perhatiannya ke arah ELMA dan mengangguk. ELMA menghela nafas dan mulai membacakan. //
20.
Waktu Bila sempat, Saat ini aku sangat ingin mencuri Mencuri waktu-waktumu Dan bila saja sempat, Ingin dengan tulus aku mencintai Mencintai di sela waktu-waktumu Namun sepertinya tak sempat, Aku sudah kehabisan banyak waktu Untuk memikirkan waktu Waktuku Seketika, hembus angin berbisik Tak lama lagi semua akan berlalu REZA menepuk tangannya pelan. REZA Aku suka puisinya. ELMA Makasih. // Aku jadi inget sesuatu REZA Inget apa?
21.
ELMA Ibu pernah bilang ke kaka. Jangan takut buat ungkapin perasaannya orang yang dia suka. Harusnya takut kalo ga pernah sempet buat ngungkapinnya. Ya intinya jangan sia-siain kesempatan, Za.
11.
EXT. PERAHU – PAGI HARI
ELMA masih memandangi REZA yang tengah memancing. REZA Kalo kamu dikasih kesempatan terakhir bareng dia, kamu mau ngapain? ELMA Aku pengen ngabisin waktu seharian bareng dia disini. // Kamu mau ngapain?
REZA (terdiam beberapa saat) Aku cuma pengen megang erat tangan dia sepuas-puasnya. Soalnya aku tau harus ngelepasinnya lagi. // ELMA Itu aja? REZA Udah ah jangan bahas itu ELMA Ko jadi bt gitu?
22.
REZA Engga ko siapa yang bt.
12. EXT. PERAHU – PAGI HARI Di atas perahu mereka pun berbincang tentang banyak hal, namun karena
beberapa
mengutarakan
hal
REZA
perasaannya.
pun ELMA
mengurungkan beberapa
niat
kali
untuk
memancing
pembicaraan yang menjurus untuk REZA mengutarakan perasaannya. Tapi REZA malah mengalihkan topik pembicaraan. Hingga langit hampir gelap, waktu tidak terasa sudah sore. ELMA pun tertidur di pundak REZA. REZA yang saat itu tengah bimbang, meraih tangan ELMA dan menggenggamnya cukup erat. Sambil memandangi wajah ELMA yang cukup pucat seolah kelelahan. Setelah beberapa saat, ELMA pun terbangun. Karena hari sudah mulai sore, REZA mengayuh perahu kembali ke tepian.
ELMA Gakerasa ya udah sore lagi. REZA Iyalah orang daritadi kamu tidur. Cape ya? ELMA Engga juga ko. REZA Hari ini kayanya ikannya pada puasa deh, padahal udah pake umpan bagus. ELMA Alesan ah. Kamu aja culun mancingnya.
23.
24.
REZA Jadi kapan kamu mau ajak dia kesini terus kenalin ke aku? ELMA Engga akan ko. Aku udah ga ngarep. REZA Ko tiba-tiba berubah pikiran sih? ELMA Gapapa. Udah ah katanya jangan bahas lagi. REZA Ya siapa tau besok pagi mau ajak dia kesini. [Lagu Iloa - May I (Goodnight Sweetheart pt.2] ELMA Emang kalo kamu dikasih waktu buat bangun besok pagi kamu mau apa? REZA Aku mau bikin umpan yang lebih bagus biar dapet ikan lebih banyak, jadi kamu ga ngejekin mulu (sambil tertawa kecil). ELMA hanya tersenyum. [Iloa – May I? Goodnight Sweetheart pt.2]
13. EXT. DANAU – PAGI HARI Setelah mengayuh perahu ke tepian, REZA membantu ELMA untuk turun dari perahu. Jaket REZA dipakai oleh ELMA dan tas REZA pun di bawakan oleh ELMA. Mereka pun kembali menuju tempat awal mereka
25.
duduk. Tiba-tiba angin cukup kencang bertiup. Kain yang semula menjadi alas mereka duduk pun tertiup angin. Saat menoleh, REZA pun melihat jaket dan tasnya yang jatuh, lalu isinya keluar berantakan di tempat dekat pesawat kertas yang ia lemparkan tadi pagi. Tak lama terlihat gerimis turun. Ia pun terdiam dengan mata tajam dan kosong seolah-olah ia harus merelakan sesuatu yang berat. FADE OUT. [CREDIT TITLE] THE END.