11 minute read

Kopi Arabika

Next Article
Kakao

Kakao

Oleh : Ishar S.ST

KKopi Arabika (Coffe Arabica) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menjadi produk ekspor unggulan di Indonesia. Persyaratan tumbuh tanaman kopi Arabika antara lain sebagai berikut :

Advertisement

1.

a.

b.

SYARAT TUMBUH

Iklim : tinggi tempat 1.000 s/d. 2.000 meter dpl, curah hujan 1.250 s.d. 2.500 mm/th, bulan kering (curah hujan < 60 mm/bulan) 1-3 bulan serta suhu udara rata-rata 15-25 0 C. Tanah : kemiringan tanah kurang dari 30% dengan kedalaman tanah efektif lebih dari 100cm. Tekstur tanah berlempung (loamy) dengan struktur tanah lapisan atas remah.

2. BEBERAPA VARIETAS KOPI ARABIKA

Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang banyak dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni arabika, robusta, liberika dan excelsa. Masing-masing jenis tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada beberapa varietas yang berkembang di Indonesia antara lain Gayo 1, Gayo 2, AB3, USDA 762, S 795, Kartika 1, dan Kartika Andungsari 1, Andungsari 2, Lini S 288, lini S 795, Klon USDA 230762, USDA 320731, AB7, P88 dan Ateng Super.

3. PERBANYAKAN TANAMAN KOPI

Pemilihan pohon induk (Blok penghasil tinggi), pohon induk terpilih berasal dari hamparan kebun dengan varietas/klon yang sama dan terisolir dari varietas lain, tumbuh pada lahan yang sesuai, terawat secara optimal, memiliki produksi tinggi.

3.1 Proses Perbayakan secara generatif

Ada beberapa tahapan – tahapan yang harus dilakukan dalam perbanyakan kopi secara generatif antara lain : a. Petik buah, seleksi buah (dilakukan

PENYULUH BUKU PINTAR

b. c. d. e.

f. perendaman dengan air, biji yang terapung tidak digunakan). Pengupasan kulit (pulper). Fermentasi Pencucian Pengeringan dengan cara dikering anginkan hindari sinar matahari langsung. Sortir Benih (Benih yang cacat, terserang hama, biji gajah, segi tiga tidak digunakan).

Persemaian dan Pembibitan

Syarat tempat penyemain benih antara lain : lokasinya dekat sumber air, media semai berdrainase baik, kondisi lahan datar, adanya pelindung dan sebaiknya dekat dengan lokasi kebun.

Pemeliharaan di persemaian hanya berupa penyiraman serta penyiangan gulma secara manual. Penyiraman dilakukan setiap hari, bedengan disiram menggunakan gembor air yang digunakan harus yang bersih (tidak tercemar pestisida). Lamanya proses perkecambahan stadia serdadu dapat muncul pada saat umur 1 - 2,5 bulan

Cara Pembuatan bedengan pembibitan adalah : a. Media tumbuh berupa campuran tanah atas (top soil), pasir, kompos dengan perbandingan 3: 2 : 1. b. Pembibitan ini dilakukan di tempat yang datar dan dibersihkan dari gulma atau sisa tanaman. c.

d.

e.

f. Naungan di gunakan paranet yang beukuran 50-75%, dan juga bisa yanag lainnya. Setelah semua top soil, kompos dan pasir di campurkan. Masukkan media yang telah dicampur kedalam polibag hingga penuh yang berukuran 15 cm x 21 cm. Dengan ketebalan 0.08 mm dan berwarna hitam, Polibag yang telah di isi, disusun didalam bedengan pembibitan yang sudah di siapkan. dengan arah bujur Utara-Selatan. Untuk bedengan ukuran lebar 120 cm dapat diisi 8-10 polybag. Pemeliharaan di persemaian hanya berupa penyiraman serta penyiangan gulma secara manual. Penyiraman dilakukan setiap hari (kecuali ada hujan), kecambah dipindahkan ke polibag pada stadia serdadu atau kepelan.

Cara pemindahan kecambah ke polibag antara lain: » Kecambah dipindahkan ke polybag pada stadia serdadu atau kepelan. » Kecambah diseleksi yang tumbuh normal (tumbuh sehat dengan hipokotil lurus, akar tunggang tumbuh norma, tidak bengkok dan tidak bercabang). » Kecambah ditanam dalam polibag dengan melubangi terlebih dahulu media sedalam 10 cm dengan cara ditugal.

Pemeliharaan bibit kopi antara lain : a. Penyiangan gulma dilakukan pada media maupun tempat pembibitan b. Penyiraman disesuaikan dengan kondisi kelembaban lingkungan. c. Media di gemburkan setiap 2 bulan sekali. d. Pemupukan sesuai umur bibit, yang diberikan 1 bulan sekali,dosis 1 gram / polibag. e. Pengendalian hama, penyakit,dan gulma dilakukan secara manual dan kimiawi. Hama yang menyerang bibit kopi adalah hama kutu, belalang bekicot, penyakit yang sering di jumpai karat daun,dan antrak serta penyakit rebah batang. f. Bibit siap tanam umur 10-12 bulan dari penyemaian. g. Intensitas cahaya ± 75 %. Secara bertahap intensitas cahaya dinaikan dengan membuka naungan sedikit demi sedikit.

Pengendalian hama, penyakit,dan penyiangan gulma dilakukan secara manual dan kimiawi.

3.2 Perbanyakan tanaman kopi secara vegetatif

Teknik perbanyakan pohon kopi secara vegetatif, mulai dari, sambungan, stek, kultur jaringan dan somatic emberiogenesis. Cara ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya mudah dilakukan, sifat pohon kopi yang dihasilkan sama persis dengan induknya, hasilnya seragam dan lebih cepat berbuah.

Penyambungan pada tanaman kopi dilaksanakan pada beberapa fase pertumbuhan tanaman antara lain : pada fase serdadu, fase bibit dan pada fase tanaman dewasa. a. Penyambungan tanaman kopi fase serdadu; persiapan batang atas dan batang bawah dilakukan bersamaan yaitu dengan cara menyemaikan terlebih dahulu benih kopi robusta sebagai bakal batang bawah, dan jenis kopi arabika sebagai bakal batang atas. b. Penyambungan tanaman kopi fase bibit; bibit kopi asal benih maupun stek yang berumur ± 6-7 bulan dengan diameter batang ± 1 cm dipersiapkan sebagai batang bawah. Sedangkan entres batang atas dapat disiapkan dari kebun entres atau cabang orthotrop ( wiwilan ) tanaman induk kopi dewasa. c. Penyambungan pada fase tanaman dewasa ; penyambungan fase ini biasanya dilakukan guna memperbaiki tanaman kopi yang telah tumbuh, sehingga jenis/ varietas yang tidak diinginkan diubah dengan jenis varietas yang dikehendaki. d. Stek ; benih stek dapat dipakai sebagai batang bawah untuk pembuatan benih sambungan. Keuntungan benih stek dibandingkan benih semaian yaitu: 1) Menjamin kemurnian klon. 2) Umur siap tanam relatif pendek (9- 12 bulan) sejak perakaran dengan perakaran cukup banyak dan akar tunggang pengganti yang tidak

PENYULUH BUKU PINTAR

3)

4)

5) kalah kokoh dengan akar tunggang asal biji. Mempunyai sifat yang sama dengan pohon induknya dan mutu yang dihasilkan seragam. Prekositas (masa berbuah awal) relatif pendek (1-2 tahun). Tahapan pelaksanaan penyetekan meliputi: pembuatan bedengan penyetekan, persiapan bahan serta pemeliharaan.

4. PENANAMAN

Persiapan lahan dengan cara pembongkaran pohon-pohon, tunggul beserta perakarannya, pembongkaran tanaman perdu dan pembersihan gulma, pembuatan teras-teras pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 30%. Pengajiran dilakukan untuk mengatur jarak tanam 2,5 m x 2,5 m atau 2,75 mx 2,75 m, dengan ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 60 cm. Kira- kira 2-4 minggu sebelum tanam lubang ditutup tanah top soil dicampur dengan pupuk organik atau kompos.

5. PEMANGKASAN KOPI ARABIKA

Pemangkasan kopi arabika merupakan tindakan kultur teknik yang secara teratur harus dikerjakan agar tanaman tumbuh sehat dan produktif. Pemangkasan adalah pemotongan bagianbagian tanaman yang tidak dikehendaki, seperti cabang yang telah tua, cabang kering dan cabang tidak produktif.

Secara alamiah pembuahan tanaman kopi cenderung menunjukkan pola yang tidak stabil, dalam arti secara bergantian tahun berbuah lebat akan diikuti dengan tahun berbuah kurang, atau sebaliknya. Hal ini disebabkan karena :

Pada saat tanaman berbuah lebat sebagian besar persediaan makanan hasil fotosintesis digunakan untuk mendukung pertumbuhan buah, sehingga sebahagian kecil saja yang digunakan untuk pembentukkan cabang-cabang baru.

Sedangkan pada saat tanaman berbuah sedikit, tanaman memerlukan sebahagian kecil saja makanan yang digunakan untuk pertumbuhan buah, sehingga sebagian besar zat makanan digunakan untuk pembentukkan pertumbuhan cabang-cabang buah atau cabang produktif yang akan meningkatkan produksi tahun berikutnya.

Akibat pembuahan yang sangat banyak yang melebihi daya dukung tanaman, sering mengakibatkan tanaman menderita, sehinggga cabang akan mengalami mati pucuk, dan buah tidak dapat masak secara normal kurang merah, menguning bahkan menghitam.

Pada kasus kelebatan buah yang berat di alami oleh kopi yang masih muda, menyebabkan sistem perakaran akan rusak dan tanaman mati.

Tujuan pemangkasan adalah : » Untuk membentuk kerangka/ habiatus tanaman sehat

mengatur tinggi tanaman sehingga mudah perawatannya. » Menghilangkan cabang tua, cabang liar, cabang balik, cabang cacing, dan cabang yang tidak dikehendaki. » Memudahkan masuknya cahaya dan memperlancar aliran udara dalam tajuk dan juga memudahkan pengendalian hama dan penyakit. » Mengurangi terjadinya fluktasi produksi yang tajam serta dampak pembuahan berlebih (Overbearing) serta memudahkan panen.

Sistem pemangkasan pada tanaman kopi dikenal ada tiga cara pemangkasan yaitu : pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan peremajaan (Rejuvinasi).

Pemangkasan Pembentukan :

bertujuan untuk membentuk kerangka pohon sehingga tanaman tidak terlalu tinggi, mengasilkan cabang yang kuat, letaknya teratur arahnya menyebar dan produktif. pada dasarnya, pemangkasan pembentukan bisa dibedakan menjadi dua yaitu, pemangkasan untuk membentuk tajuk berbatang tunggal dan tajuk berbatang ganda. a. Pemangkasan berbatang tunggal » Pemenggalan (topping) adalah melakukan perlakuan pemotongan pucuk tanaman dengan tujuan untuk menghilangankan pengaruh dominasi pucuk sehingga cabang

Gambar 1. Jenis Pemangkasan Tanaman Kopi

PENYULUH BUKU PINTAR

b. lateral dapat tumbuh lebih kuat dan lebih panjang. Tujuan lain dari Topping adalah agar tanaman tidak terlalu tinggi dan tanaman lebih cepat saling menutup. Tinggi tanaman diatur maksimal tinggi 150-180 cm. Sistem Pemangkasan Etape pada prinsipnya juga melakukan pemenggalan pucuk tanaman, hanya saja pemenggalannya dilakukan secara bertahap atau beretape, pemenggalan dapat dilakukan sebanyak 2 kali (2-etape) atau 3 kali (3-etape), yaitu dengan menumbuhkan batang susulan (cabang orthotrop). sistem koker (sistem Aceh) sistem ini yang umumnya diterapkan oleh petani kopi di Dataran Tinggi Gayo. Pada prinsipnya pemangkasan sistem koker adalah melakukan penjarangan percabangan pada bagian atas tajuk kopi, sehingga udara dan sinar matahari memungkinkan masuk melalui bagian tersebut. Pemangkasan Berbatang ganda akan terbentuk satu tunggal (batang utama) yang menyangga beberapa cabang reproduksi.

Pemangkasan Pemeliharaan ;

bertujuan untuk mengatur pertumbuhan cabang, membuang cabang-cabang adventif (cabang balik, cabang cacing). Membuang cabang tua yang tidak produktif lagi, membuang tunas air, tunas yang tumbuh tumpang tindih, membuang ranting yang rusak (sakit, megering atau tua) dan membuang sebagian daun.

Pemangkasan Peremajaan (rejuvinasi)

Selain kedua sistem pemangkasan tersebut di atas, terdapat pula terdapat pula sistem pemangkasan rejuvinasi yang hanya dilakukan apabila produksi sudah terlalu rendah, tetapi keadaan pohonnya masih cukup baik. Tujuannya adalah untuk meremajakan tanaman yang sudah tua. Rejuvinasi dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama dengan memotong batang hingga tertinggal 30-50 cm dari permukaan tanah. Setelah tunas tumbuh, dipilih satu atau dua tunas yang baik dan berada paling bawah untuk dipelihara. Cara kedua dilakukan kira-kira satu tahun sebelim rejuvinasi, sebagian cabangcabang primer dibuang (diswing), setelah wiwilan tumbuh baru batang dipotong.

5. PEMUPUKAN

Manfaat pemupukan pada tanaman kopi yaitu untuk perbaikan kondisi tanaman ( tanaman yang dipupuk secara optimal dan teratur akan memiliki daya tahan yang lebih besar terhadap keadaan ekstrim seperti; kekurangan air, suhu tinggi atau kelebahan buah) yang berimbas pada peningkatan produksi dan mutu ( biji kopi lebih besar dan rendemen lebih tinggi).

Stabilitas produksi (tanaman kopi

bersifat biennial bearing, artinya panen tinggi pada suatu tahun akan diikuti dengan panen yang rendah pada tahaun berikutnya. Pemupukan yang optimal dapat mengurangi sifat tersebut.

Teknik pemupukan memiliki lima sistem yang disingkat 5T yaitu Tepat cara yaitu pemupukan melalui tanah dan daun, dibuat rorak melingkar, rorak pendek dan rorak panjang. Tepat waktu yaitu, dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada awal musim dan akhir musim hujan. Tepat Jenis pupuk organic dan an organic. Tepat tempat pemberian pupuk pada tanaman kopi adalah dengan cara meletakan pupuk pada alur (rorak) yang telah dibuat dibenamkan dan ditutup lokasi penempatan pupuk antara ujung tajuk terluar daun kopi.

Jika menggunakan pupuk kimia dosis ditentukan oleh umur tanaman, kondisi tanah, dan iklim serta kondisi tanaman sebagai berikut : (Lihat Tabel 1)

6. PENGELOLAAN TANAMAN PENAUNG

Manfaat penaung untuk tanaman kopi arabika adalah untuk menekan pertumbuhan gulma, mengurangi penyinaran langsung, penghasil bahan organik dan dapat menyuburkan tanah, akar naungan menyerap unsur n dari udara dapat menyuburkan tanah, untuk menahan erosi dan tajuk dapat menahan terpaan angin.

7. PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT)

Hama utama pada tanaman kopi Arabika yaitu Pengerek buah kopi (PBKo) (hypothenemushampei), Pengerek batang kopi (zeuzera coffeae ), Kutu hijau kutu coklat(coccusviridis dan saesetiacoffea),

Tabel 1. Dosis Pemupukan Tanaman Kopi Berdasarkan Umur Tanaman

Umur tanaman (Tahun 1 2 3 4 5-10 >10 Awal Musim hujan (g/phn)

Urea 20 50 75 100 150 200 Sp36 25 40 50 50 80 100 Kcl 15 40 50 50 70 100 Dolomit 20 30 50 70 100 125 Akhir musim hujan g/phn

Urea 20 50 75 100 150 200 Sp36 25 40 50 50 80 100 Kcl 15 40 50 50 70 100 Dolomit 20 30 50 70 100 125

PENYULUH BUKU PINTAR

Nematoda parasit (P.coffea dan R.similis), Kutu putih kutu dompolan (planococcus citri), Pengerek ranting /cabang coklat dan hitam (xylosandrusmorigerus dan X.compactus). Adapun pengendaliannya dilakukan dengan kultur teknis, sanitasi kebun, penggunaan musuh alami, penggunaan kimiawi.

Penyakit utama pada tanaman kopi adalah jamur akar putih (Rigidoporus Lignosus), karat daun ( Hemileiae Vastatrix B), bercak daun (Cescospora), jamur upas (Corticiumsalmonicolor), jamur akar coklat, dan rebah batang. Pengendaliannya melalui kultur teknis yaitu memberi naungan secukupnya, pupuk berimbang, pemangkasan dan pengendalian gulma. Sedangan secara kimia, penyemprotan dengan menggunakan bavistis, cupravit, dithane,delsene.

8. PANEN KOPI ARABIKA

Panen kopi arabika dilakukan dengan cara memetik buah kopi masak yang berwarna merah dengan rotasi 12 hari. Kriteria panen kopi adalah : a. Biji kopi yang bermutu baik dan disukai konsumen berasal dari buah kopi yang sehat, bernas dan petik merah dimana ukuran kematangan buah ditandai oleh perubahan warna kulit buah telah merah. b. Buah kopi masak mempunyai daging buah lunak dan berlendir serta mengandung senyawa gula yang relatif tinggi sehingga rasanya manis. Secara teknis, panen buah masak (buah merah) memberikan beberapa keuntungan dibandingkan panen buah kopi muda antara lain: » Mudah diproses karena kulitnya mudah terkelupas. » Rendeman hasil (perbandingan berat biji kopi beras perberat buah segar) lebih tinggi yaitu biji kopi lebih bernas sehingga ukuran biji lebih besar karena telah mencapai kematangan fisiologi optimum. » Waktu pengeringan lebih cepat dengan mutu fisik biji dan citarasanya lebih baik. c. Pemanenan buah yang belum masak (buah warna hijau atau kuning) dan buah lewat masak (buah warna hitam) atau buah tidak sehat akan menyebabkan mutu fisik kopi biji menurun dan cita rasanya kurang enak. d. Buah yang telah dipanen harus segera diolah, penundaan waktu pengolahan akan menyebabkan penurunan mutu secaranyata.

Untuk pengolahan kopi Arabika dimulai dari penerimaan kopi gelondong dari lapangan/kebun sampai dengan pengepakan dan pengiriman. Ada dua macam proses pengolahan, yaitu proses kering (dry process) dan process basah (wet process).

This article is from: