Buletin Expedisi Edisi Khusus III Ospek UNY 2015 - Panitia Display Keluhkan Anggaran

Page 1

EXPEDISI EDISI KHUSUS III OSPEK UNY 2015

B U D AYA

KRITIS

Devi | EXPEDISI

MEMBANGUN

Senin malam (24/8), geladi bersih Display UKM di GOR UNY.

sentra

Panitia Display Keluhkan Anggaran Kemahasiswaan Mahasiswa mempersiapkan Display untuk memperkenalkan Unit Kegiatan Mahasiswa UNY, namun pada kenyataannya justru dipersulit oleh birokrat sendiri. Koordinator Konsumsi Display Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Wandi, mengeluhkan minimnya dana yang diberikan oleh kemahasiswaan. Hal ini dikarenakan rencana adanya minuman ‘berasa’ dari sie konsumsi Display UKM untuk setiap Maba UNY, akhirnya harus dihapuskan. “Akhirnya minuman berasa dihilangkan dan kemarin saya didatangi

koor konsumsi fakultas kalau memang tidak ada dana minimal setiap Maba dapat satu minuman gelas,” ujar Wandi. Kemudian Sie konsumsi langsung pesan seratus kardus minuman air mineral ke Kopma dengan modal kerjasama MoU dengan Kopma. Selanjutnya minuman itu dibagikan kepada semua Maba UNY pada saat display.

Wandi juga menambahkan bahwa sie konsumsi sendiri masih utang 29 juta, “Benar, estimasi konsumsi sendiri 33 juta, karena dapat potongan 10% tinggal 29 juta dan kita sudah DP satu juta.” Mengetahui hal tersebut, Isnitha, Koordinator Konsumsi Ospek Fakultas Ekonomi (FE) mengapresiasi kinerja dari Sie konsumsi. “Saya apresiasi


PeRSEPSI

sentra sie konsumsi display walau dengan pendanaan yang minim, namun mereka bisa memberi air mineral,” ucapnya. Berlainan dengan itu, Aloysius Claudio selaku Sie perkap display ketika ditanya tentang pendanaan display, ia mengaku tidak tahu tentang transparansi dana dari kemahasiswaan. Ia hanya tahu setiap Maba mendapatkan 25 ribu untuk kegiatan display UKM ini. “Kita cuma berpedoman sama dana tahun lalu, kita kan tidak tahu yang pasti keluarnya dari rektorat itu berapa,” ujarnya. Sementara itu, dilihat dari tahun lalu, panitia display

sendiri mendapat dana 130 juta dari rektorat. “Karena Maba (tahun ini.red) turun, jadi mungkin dana dari rektorat juga menurun. Tahun ini sekitar 120 juta untuk panitia display,” lanjut Claudio. Selanjutnya ia memprediksi bahwa setengah pendapatan dana dari rektorat akan diberikan ke perkap. “Pemberitahuan awalnya itu setengahnya buat perkap. Tapi ditekan lagi yang seharusnya perkap dapat 60 juta, jadi 50 juta.” Sie perkap juga sempat mengajukan proposal permintaan dana namun dalam pelaksanaannya selalu ada revisi dari kemahasiswaan. Sebab, bagian kemahasiswaan meminta harga per item, sedangkan sie perkap sendiri setiap tender yang mereka ambil tidak bisa

Sebetulnya yang tidak bayar di UNY itu apa? Tidak ada

Devi | EXPEDISI

Rabu malam (26/08), Aloysius Claudio saat diwawancarai di depan Student Center.

dihitung per item. “Kalau misalnya per item itu susah dan rektorat meminta seperti itu, jadi kita membuat harga setiap itemnya. Hal itu yang membuat revisi-revisi,” ucap Claudio. Bahkan sie perkap sudah memilih vendor yang paling murah agar anggaran dana tidak melambung, “Kok masih ditolak juga,” tambahnya. Kesulitan juga dirasakan sie konsumsi. Wandi menuturkan bahwa

rektorat terkesan masih menghambat, seperti peminjaman GOR dan pick up yang di luar jam kerja diharuskan berbayar. “Sampai ada celetukan. Sebetulnya yang tidak bayar di UNY itu apa? Tidak ada,” ucap Wandi. Wakil Rektor III, Prof. Dr. Sumaryanto, M. Kes, membenarkan bahwa Ospek yang dilaksanakan di GOR berbayar. Ospek yang dilakukan dua hari sebagai agenda universitas yaitu pada hari Senin dan Selasa tanggal 24-25 Agustus 2015. “Ospek ini bayar, rencana kami bayar meskipun seberapa. Uang dari kemahasiswaan nanti akan dipertanggungjawabkan. Keluar berapa? Harus terlacak,” ujar Sumaryanto ketika ditemui di depan GOR UNY. Ia juga menambahkan kalau memang dalam peminjaman fasilitas untuk hal akademis mahasiswa tidak memiliki dana, peminjaman fasilitas ini bisa digratiskan. “Ya lihat situasi. Kalau memang situasinya benar-benar tidak mempunyai uang, itu harus mengajukan surat, sehingga bisa dibicarakan secara musyawarah.” “Aloysius Claudio berharap bahwa rektorat bisa lebih tanggap ketika dibutuhkan, lebih cepat dan responsif. “Tambahan lagi mengenai transparansi dana, paling tidak kita panitia harus tahu juga targetnya berapa yang harus dikeluarkan. Kita harus tahu juga biar kita juga punya gambaran,” tambahnya. Khusnul Khitam Ahmad, Bayu, Devi, Triyo

Sebuah Tanya untuk Mahasiswa

E

uforia akut yang dialami sebagian remaja sepertinya masih terbawa sampai mereka menjadi mahasiswa. Masa di mana romantisme remaja menjadi makanan sehari-hari mereka. Seakan mereka (mahasiswa) lupa akan peran dan fungsinya. Mahasiswa yang seharusnya menjadi pihak oposisi abadi para penguasa sepertinya tidak terlihat lagi pada era reformasi belakangan ini. Ruang-ruang diskusi yang menjadi sebuah ritus seakan mulai tergerus sejak runtuhnya orde baru (orba). Akibatnya, mahasiswa yang dulu disebut sebagai agent of change dan agent of control mulai tak tampak lagi geliatnya dalam mengkritisi setiap kebijakan yang merugikan rakyat. Sebuah slogan yang kerap kita dengarkan seakan menjadi sebuah mitos yang jauh dari realitas. Seperti menunjukkan ketidakberdayaan mahasiswa untuk mengubah tatanan yang melenceng dari kondisi ideal yang seharusnya ada. Bahkan kerap kita lihat bahwa mahasiswa lebih memilih untuk mengabdikan dirinya sebagai event organizer. Sebagai fungsi tanda untuk menunjukkan jati diri yang katanya agar dibilang kekinian. Ruang-ruang diskusi yang merupakan agenda wajib guna mengasah daya analitis kritis mulai tergantikan dengan event-event

EDITORIAL

Layanan Kesehatan UNY

Display UKM untuk Siapa? Display Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berusaha mengemban amanah dalam pengenalan organisasi dan kegiatan kemahasiswaan sesuai keputusan Dirjen Dikti no. 25/ DIKTI/Kep/2014 tentang Panduan Umum Pengenalan Kampus untuk Mahasiswa Baru. Maka, kepanitian Display UKM yang diisi oleh delegasi tiap UKM bertujuan mengenalkan UKM kepada mahasiswa baru. Sesuai surat edaran Kementrian Riset, Teknologi, Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) no. 01/DJBelmawan/SE/VII/2015 tertangal 22 juli 2015 lalu yang mengamanahkan

2

pemimpin perguruan tinggi sebagai penanggung jawab kegiatan Ospek. Namun atas nama prosedur, pihak birokrat UNY justru mempersulit dan memberatkan Display UKM. Seperti pengenaan biaya tambahan untuk sewa mobil pick-up bila beroperasi di luar jam kerja. Padahal fasilitas tersebut diperuntukkan guna kelancaran Display UKM. Belum lagi pajak sebesar 10 juta rupiah yang harus ditanggung panitia. Mengingat pentingnya kegiatan organisasi dan kemahasiswaan untuk UNY sendiri sebagai bagian dari akreditasi dan memperbanyak torehan prestasi mahasiswa dalam

pencari profit. Kebutuhan akan uang menjadi hal primer yang mereka cari. Mahasiswa lebih bangga membuat sebuah event dengan bintang tamu papan atas daripada ruang diskusi tempat di mana transfer ilmu dapat dilakukan. Pasar adalah yang mereka sasar untuk mencari profit dari sebuah event. Selain itu, agenda obrolan gosip dan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan menjadi agenda nomor wahid yang harus dilakukan agar tidak dibilang ketinggalan zaman. Tidak jarang obrolan-obrolah di warung kopi yang dulunya menjadi awal dari pergerakan mahasiswa sekarang menjadi ruang perbincangan omong kosong. Kesesatan pola pikir mahasiswa yang seakan menjadi tradisi turun temurun yang diwariskan. Generasi mahasiswa event yang mulai menjangkiti mahasiswa kini berimbas kepada berkembangnya sikap individualistik yang makin nyata. Mahasiswa seakan menutup mata terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Akhirnya yang mereka kejar hanya bagaimana mencari jalan untuk tetap aman dan nyaman. Mahasiswa sudah tidak mau lagi memikirkan permasalahan yang berhubungan dengan rakyat. Sikap inilah yang nantinya akan menggiring mahasiswa untuk menjadi tumpul. Keadaan aman dan nyaman itulah yang

bidang akademik dan non-akademik. Hasilnya, tahun ini Kemenristekdikti menempatkan UNY pada urutan kedelapan berdasar kualitas kegiatan mahasiswa. Lebih penting lagi, kegiatan organisasi dan kemahasiswaan bukan hanya mencetak lulusan dengan IPK tinggi yang dipenuhi diktat. Namun juga lulusan yang memiliki kemampuan berorganisasi dan berdialektika untuk diterapkan di masyarakat sesuai tema Ospek UNY 2015, yaitu Guru Bangsa. Sebetulnya Display UKM ini untuk siapa? Tentu untuk UNY! Redaksi

edisi III | ospek 2015

U

niversitas Negeri Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), tidak kurang juga berperan aktif dalam menciptakan layanan masyarakat. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari lembaga, adalah Unit Pelaksana Teknis Layanan Kesehatan (UPT LK) berperan memberikan layanan kesehatan bagi mahasiswa, dosen, tenaga administrasi pendidikan dan juga masyarakat. Adapun jenis pelayanan yang dapat diberikan oleh UPT LK

antara lain: pemeriksaan kesehatan, pengobatan, konsultasi kesehatan, pemeriksaan laboratorium sederhana, pelayanan Keluarga Berencana dan pemeriksaan kehamilan, dan layanan sosial lainnya. UPT LK tidak segan memberikan obat secara gratis kepada khalayak masyarakat yang berkepentingan. Hanya saja dikenai tarif kunjungan (sementara) yaitu mahasiswa dikenai Rp.2.000, dosen dan karyawan Rp.5.000. Alamat UPT LK lebih lengkap bisa kita jumpai di kantor

membuat mahasiswa sekarang enggan untuk bergerak mengoordinir massa guna membela rakyat yang sedang tertindas. Keberanian yang dulu menjadi hal yang wajib dimiliki mahasiswa untuk mengkritisi para pemegang kekuasaan tidak lagi dimiliki mahasiswa di era yang serba modern ini. “Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri". Petikan kata Pramoedya Ananta Toer sangat relevan untuk merefleksikan keadaan mahasiswa saat ini. Mungkin mahasiswa harus bertanya kembali akan peran dan fungsinya pada diri mereka sendiri. Jika tidak, mahasiswa hanya akan terombang-ambing oleh permainan politik kaum elite negeri ini. Belajar dan terus belajar dari masa-masa mahasiswa pada zaman yang telah lampau. Gerakan semu di media sosial yang menjadi tren saat ini harus menjadi gerakan nyata dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang bermunculan. Rakyat tidak membutuhkan twit dan status di media sosial. Mereka butuh aksi nyata demi menciptakan kesadaran sosial di semua lini. Ahmad Wijayanto

infotorial

UPT LK UNY, kampus Karangmalang (Gedung IKA UNY sebelah barat kantor pos). Dibuka setiap hari dengan praktik dokter pagi pukul 09.00 sampai 11.00 WIB dan jam sore pukul 15.30 sampai 17.00 WIB. Terkhusus hari Jumat, praktik dokter hanya melayani pukul 14.00 sampai 15.30 WIB. Terkecuali ada keadaan yang benar-benar darurat, tenaga kerja UPT LK siap melayani bahkan di luar jam kerja sekalipun. Khusnul Khitam

Pimpinan Proyek Arina Makarimal | Sekretaris Triyo Handoko | Bendahara Fara Famular | Redaktur Pelaksana Putra Ramadan | Redaktur Ahmad Wijayanto, Khusnul Khitam | Reporter Ahmad, Bayu, Devi, Triyo | Redaktur Foto Ayuningtyas Rachmasari | Artistik Ade Luqman, Andhika Widyawan, Dinda Sekar, Kustian Rudianto| Produksi Devi Ellok | Iklan Ahmad Wijayanto, Desy Nirmala, Fajar Azizi, Ghozali Saputra | Tim Polling Andi Vangeran, Ervina Nur, Khusnul Khitam, Urlik Hufum | Sirkulasi Bayu Hendrawati| Alamat Gedung Student Center Lt. 2 Karangmalang Yogyakarta 55281 | Email lpm_ekspresi@ yahoo.com | Web ­Ekspresionline.com | Redaksi menerima artikel, opini dan surat pembaca. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi.

Ospek 2015 | edisi III

3


GALERI

Vathir | EXPEDISI

Khusnul | EXPEDISI

Rabu (26/8), Hima Seruker sedang persiapan display Ormawa di Stage. Tari Tedjakusuma FBS.

Rabu (26/8), Maba FIP sedang mengikuti Ospek Fakultas di Auditorium UNY.

Devi | EXPEDISI

Khusnul | EXPEDISI

Rabu (26/8), Hima Edsa sedang menampilkan drama singkat kepada Maba saat display Ormawa FBS.

Rabu (26/8), salah satu mahasiswa FIP sedang bernyanyi di stand UKM Sicma.

edisi III | ospek 2015


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.