Newsletter Pariwisata Indonesia Edisi 63

Page 1

Vol. 6 n No. 63 n Maret 2015

Konsistensi kegiatan di Daerah

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

1


Di bandara Kuala Namu, Medan, begitu mendarat, Anda dapat menyeberang, di bawah satu atap, memasuki stasiun kereta api, untuk menuju kota Medan. Atau, bus angkutan umum bandara, atau taksi. Jalan tol menuju kota Medan sedang dalam penyempurnaan. Jalan tol menuju Siantar tengah dirancang, dan itu akan memperpendek lama perjalanan menuju destinasi Danau Toba. Di Danau Toba, akan dilakukan oleh Kementerian ­Perhubungan pada periode 2015–2019 beberapa peningkat­ an infrastruktur ini: dermaga Simanindo, ­dermaga Ajibata, dermaga Tiga Ras dan der­ marga Muara. Jadi, meningkatkan prasarana untuk aksesibilitas ke obyek daya tarik wisata.

Penanggungjawab: Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Wakil Penanggungjawab: Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Dewan Redaksi: Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri; Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri; Direktur Konvensi, Insentive, Even dan Wisata Minat Khusus; Direktur Pencitraan Indonesia; T. Burhanuddin; Wisnu B. Sulaiman. Reporter: Benito Lopulalan Alamat: Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612, Email : jurnal@indonesia.travel Jika Anda mem­punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, s­ ilakan kirim ke alamat di atas.

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

2

Isi Nomor ini

4 9 12 14 16 23

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

Konsistensi di Daerah Kian Maju Model Pengembangan Pariwisata Banyuwangi Di ITB Berlin Target Rp 4 Triliun Surga Pejalan Kaki… Tambahkan Leisure Ibukota Memulai ‘Kapal Pesiar’ Nasional Tren perjalanan di Asia


e d it o r ial

Kota Tua, Jakarta.

Wawasan, Gagasan, Kebijakan

I

ni beberapa bagian dari wawasan, gagasan dan kadang ­mengandung kebijakan pariwisata yang disam­ paikan pada beberapa kesempat­an oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Kita bandingkan. Otomotif dan chemi­ cal adalah dua yang paling besar da­ lam industri manufaktur. Ditambah mining. Yang lainnya adalah services. Meskipun sekarang pertambangan, mining lebih besar daripada tourism tapi prediksinya lebih buruk. Sebenar­ nya kalau ingin benar dan menjadi ­besar, pilih services. Menurut FOX, industri terbesar ada­ lah services. WTTC juga ­mengeluarkan, terbesar adalah financial services. Indus­tri yang ukurannya besar tentu pendapatannya juga besar. Singapura, Dubai, mereka membangun diri men­ jadi ­services center. Menpar Arief Yahya lalu menyata­ kan usul tentang Kota Tua Jakarta. Di sana basic-nya cultural, jadi tentu akan men-drive dua macam industri, yakni industri kreatif, dan industri

pariwisata. Tapi, “Saya tidak yakin dua industri ini bisa menghidupi Kota Tua (Kotu),” kata Arief Yahya. Berdasarkan sejarah Kotu dan dilihat dari konteks sekarang, Arief Yahya mengusulkan mengem­ bangkan utamanya di Kotu itu finan­ cial services. “Yang saya bayangkan adalah di sana ada orang yang jualan perbankan, sekuritas, multifinance, asuransi dan lain-lain,” katanya. Sekarang kan kita yang didatangi orang asuransi. Bisnis itu size-nya besar untungnya besar. Manufacturing sebenarnya berada di bawah travel & tourism (T & T ). Itu semua penting untuk dimaklumi oleh para bupati, mereka itu kan CEO. Kalau mau membangun manufaktur, cenderungnya pasti ingin lebih cepat, mengira bahwa manufaktur itu returnnya cepat. Kenyataannya tidak de­ mikian. Return dari T & T lebih besar. Apalagi untuk Indonesia yang potensi pariwisatanya sudah besar. Ketika jumlah wisman 10 juta akan

menghasilkan USD 12 M. Hampir tidak ada industri kita yang bernilai USD 12 M. Telkom yang top 5 di sini pendapatannya USD 7 M. Kita lihat proyeksi bisnis, karet ­turun, kelapa sawit turun, coal agak turun, T & T tidak. Diharapkan pada tahun 2019 nanti T & T bisa jadi no­ mor 1. Kalau kita mau mengelolanya dengan benar. Terhadap employement, yang terserap langsung oleh pariwisata jumlahnya 3 juta. Indirect-nya ada 10 juta. Berarti 3 kali lipat. Malah dibandingkan de­ ngan otomotif dan manufaktur, 6 kali lipatnya. Kalau kita investasi Rp 1 T buat pabrik mobil, misalnya, memberi pekerjaan kepada 1.000 orang, dengan uang yang sama membangun industri T & T tenaga kerja yang terserap 6.000 orang. Pengangguran di Indonesia masih 6–7 juta. “Saya termasuk yang ditargetkan oleh presiden untuk men­ ciptakan 4 juta lapangan kerja selama 5 tahun ini. Dari 9 juta menjadi 13 juta” ujar Menteri Arief Yahya. n

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

3


utama

Konsistensi kegiatan

di Daerah

Memperhatikan Manajemen Waktu dan Kolaborasi Pemda-Swasta-Komunitas

D

i Surabaya, pemerintah Pro­vinsi Jawa Timur se­ lama 15 tahun konsisten menyelenggarakan travel exchange (travex), pameran pariwisata dan perjalanan, dan menggelar pertun­ jukan seni budaya dari berbagai daerah dalam sebuah even bernama Majapahit Travel Fair (MTF). Pemda bersama-sama dengan pelaku industri pariwisata akan menggelar kembali MTF itu tahun ini, edisi ­ke-16, pada 6–9 Mei 2015. Sejak tahun lalu sudah mulai diumumkan, dan Februari 2015 mulai disosialisasikan kembali di dalam negeri. Agenda utamanya tetaplah pameran dan travex, di mana Travex akan diada­ kan sehari penuh pada 7 Mei 2015 di Bumi Surabaya City Resort, Surabaya. Pada dua tahun terakhir, kegiatan travex tersebut diserahkan untuk di­ selenggarakan oleh sebuah ­konsorsium yang terdiri dari 13 agent di Jawa Timur. Format pertemuan bisnis table top itu akan mempertemukan sellers lokal dan dalam negeri dengan buyers dari dalam dan luar negeri terutama dari negaranegara ASEAN. Tahun 2014 lalu bisa mendatangkan 90 buyers dari Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Cina, Rusia, dan ­Filipina serta dari Jakarta, Bandung,

4

Kiri: suasana travex MTF 2014. Kanan: post tour MTF 2014. (Foto: majapahittravelfair.com)

Banjarmasin, Yogyakarta, Bangka Be­ litung, dan Lombok. Sekitar 80% ­buyers berasal dari luar negeri dan 20% ­domestik. Sellers menempati 80 booth, 70% di antaranya dari Jawa Timur dan 30% lainnya datang dari Yogya, ­Bandung, Bali, dan Jakarta. Sellers terdiri dari hotelier, golf course, biro perjalanan wisata, dan taman re­ kreasi seperti Taman Safari dan Jatim Park. Transaksi bisnis potensial selama MTF 2014 diperkirakan mencapai Rp 42 miliar. Tahun 2015 ini ditargetkan 90 sellers yang diharapkan datang dari seluruh Jawa Timur (70%) dan dari destinasi lain seperti Jakarta, Bandung, Yogya­ karta dan Bali (30%). MTF ke-16 ini menargetkan sekitar 115 buyers. Mela­ lui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pemprov Jawa Timur sebagai tuan ru­

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

mah berharap dapat mengulangi sukses tahun lalu. Tahun ini pembeli yang da­ tang diharapkan bukan hanya dari Ma­ laysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Cina tetapi juga akan datang dari Brunei, India, Hong Kong, Nepal, dan tentunya peningkatan jumlah pembeli dari dalam negeri. Target transaksi po­ tensial MTF tahun ini diperkirakan bisa naik sekitar 15 persen. Monas Tjahjono selaku Ketua Kon­ sorsium Agen yang menangani ­kegiatan travex pada MTF mengatakan, “Kami ingin even travex pada MTF akan menjadi even nasional. Sementara ini, even masih bersifat regional.” (Mung­ kin maksudnya, masih di tingkat ke­ daerahan selaku penyelenggara). Buyers dan media yang hadir pada MTF 2015 akan mengikuti post tour pada tanggal 8 Mei dengan pilihan tur


Menpar Arief Yahya (tengah) meresmikan peluncuran BBTF 2015 didampingi Ketua Penyelenggara Ketut Ardana (kedua kiri) dan Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty (kedua kanan), dengan para Puteri Pariwisata Indonesia di ujung kiri dan kanan, di Kementerian Pariwisata Jakarta, pada 26 Februari 2015.

ke Gunung Bromo, Kawah Ijen, atau bermain golf di salah satu golf course berstandar internasional yang ada di Surabaya.

BBTF 2015

Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2015 akan diselenggarakan pada ­11–12 Juni 2015 di Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali. Ini merupakan BBTF yang kedua kali, mengangkat tema See Wonderful Indo­ nesia Archipelago Through Bali’s Natural Beauty. Konsepnya, berfokus menjual tiga produk wisata unggulan Indo­ nesia, leisure, MICE (Meeting ­Incentive Convention and Exhibition) dan wisata minat khusus. Minat khusus disebut­ kan dengan spesifik yakni wedding & anniversary, spa & wellness, sport & adventure, healing & medical tourism, event organizer/PEO, religious tourism dan syariah tourism. Selain mengikuti kegiatan travex, para buyers ditawarkan post tour ke desti­nasi di luar Bali, free of charge, un­ tuk mempromosikan sekaligus menjual destinasi di luar Bali. Profil pembelinya (buyers) terklasifi­

kasi sebagai berikut: 50 peserta digo­ longkan Platinum Buyers, yakni yang masing-masing telah biasa mengirim sedikitnya 10 ribu turis per tahun ke Indonesia; 155 Gold Buyers, mereka yang telah biasa mengirim sekitar 6.000 sampai 6.500 turis ke Indonesia per ta­ hun; peserta lainnya merupakan trade visitor yang datang atas biaya sendiri sepenuhnya. Penyelenggara BBTF 2015 mengun­ dang Platimun Buyers sebagai ­hosted buyers yaitu tiket penerbangan pp dan hotel, serta transportasi darat ditang­ gung sepenuhnya oleh panitia. Sedang­ kan Gold Buyers hanya ditanggung land arrangement seperti halnya Platinum Buyers tapi tiket penerbangan pp mesti ditanggung oleh peserta. Semua fasilitas akomodasi dan land arrangement, yang harus dibayar para peserta, itu pun menurut Ketua Umum Pelaksana, Ketut Ardana, didukung dengan menyediakan diskon khusus atas tarif-tarif dan harga yang berlaku. Tahun ini ditargetkan akan hadir 325 buyers potensial dari Amerika Seri­ kat dan kawasan Amerika Latin, Eropa Barat dan Eropa Timur, Timur Tengah,

Afrika Utara, Asia Tengah dan Selatan, India, negara-negara ASEAN, Korea Selatan, Cina, Taiwan, Hongkong, Australia, Selandia Baru, Jepang dan dari dalam negeri. Sedangkan sellers yang akan meng­ ikuti BBTF 2015 sebanyak 370 peserta dari perhotelan dan resor, operator tur, tourist attraction, pemerintah, ­destinasi wisata, rumah sakit, restoran, jasa transportasi serta korporasi. Pengalaman BBTF pertama tahun 2014 membukukan transaksi ­potensial sekitar Rp 6 triliun, maka BBTF 2015 mentargetkan transaksi potensial ­untuk mencapai Rp 12 triliun atau dua kali ­lipat dari tahun sebelumnya.

Bagaimana Daerah ‘Beyond Bali’ Memanfaatkannya

Ketua Penyelenggara BBTF 2015, yang juga Ketua ASITA Bali, Ketut ­Ardana mengatakan, “Tergantung dae­­r­ah yang mau dan bersedia meng­ undang mereka. Kami telah menawar­ kan kepada destinasi-destinasi di luar Bali. Memang, sampai Februari be­ lum ada yang memastikan.” Itu terkait dibukanya kesempatan bagi daerah un­ tuk mengundang para agen atau media dari luar negeri, peserta BBTF 2015, untuk berkunjung ke daerah destinasi di luar Bali. Ini merupakan momen yang sa­ ngat tepat bagi pemda-pemda yang berkomitmen ingin memajukan pari­ wisatanya. Pemda dan dinas pariwisata mesti berkoordinasi dan berkolaborasi dengan para pelaku industri pariwisata setempat untuk memfasilitasi. Apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

5


utama

Kiri-kanan: travex BBTF 2014. (Foto:bbtf.or.id)

oleh daerah yang berminat? Untuk agen buyers dan media dari luar negeri peserta pada BBTF 2015, daerah tentu mempersiapkan dan me­ nanggung biaya penuh tiket pesawat dari Bali ke daerahnya pp, dan land arrangement. Untuk tiket pesawat, bisa menggandeng maskapai yang melayani rute ke daerahnya. Land arrangement di destinasinya, pastikan semua unsur pelaku bisnis, yakni operator tur, hotel, restoran, dan obyek wisata dalam keadaan siap me­ nawarkan produk untuk dijual, siap mengkonfirmasi jaminan kualitas, harga-harga dan siap pula melakukan deal bisnis. Peserta tur juga perlu dia­ jak meninjau on the spot obyek-obyek wisata yang sudah ‘siap jual’. Karena, seeing is believing. Perlu diperhatikan oleh daerah yang akan menjadi tuan rumah, detil ­jadwal kegiatan BBTF 2015 sudah harus dikonfirmasikan sebelum para peserta BBTF berangkat dari negara­ nya masing-masing. Ini terkait ­dengan mengatur jadwal penerbangan pp, ­administrasi, keimigrasian, maupun rencana-rencana perjalanan bisnis mereka. Jadi, jangan sampai terlambat memberi keputusan.

Sabang Fair 2015

Festival Sabang Fair 2015 dilaksana­ kan lagi untuk tahun kedua penyeleng­ garaan. Festival ini akan dihelat selama

6

tujuh hari pada 1–7 Juni 2015. Itu dikaitkan dalam rangka Kota Sabang memperingati hari jadinya ke-50 pada 24 Juni. Ya, sebagai sebuah kota berarti Sabang masih berusia muda. Sabang Fair 2015 ini diberi tema Berkarya untuk Negeri, Spirit dan ­Inspirasi, akan diikuti oleh 23 kabu­ paten/kota se-Provinsi Aceh. Semua daerah itu akan mengikuti pameran, pawai budaya, dan lomba seni di arena Sabang Fair di Gampong Kuta Barat, Sukakarya, Sabang. Pameran akan diisi dengan ­aneka produk hasil industri kreatif dan me­ ngembangkan potensi dalam me­nge­lola sumber destinasi wisata mulai dari kein­ dahan bahari dan alam di daratan sam­ pai pesona seni dan budaya dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Pengunjung yang datang ke Sabang Fair nanti dapat melihat-lihat bagaima­ na obyek-obyek wisata lain di luar Sa­ bang akan dipromosikan. Selama even itu diadakan lomba tari kreasi baru aceh kontemporer, lomba musik etnik kolaborasi aceh modern, musikalisasi puisi, cagok atau lawak gaya Aceh, dan lomba anjungan pameran. Berbagai pagelaran dan perlombaan kesenian selama even, serta pawai budaya, di­ harapkan akan jadi tontonan menarik baik bagi turis yang sedang berada di Pulau Weh maupun yang baru datang. Sejak pertama kali diselenggarakan tahun lalu, Sabang Fair memang di­

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

tujukan menjadi kegiatan tahunan yang bukan hanya mempromosikan pariwisata di Pulau Weh, tetapi juga membantu mempromosikan potensipotensi pariwisata di seluruh daerah di Aceh untuk memancing minat wisatawan lokal, wisatawan dari dalam negeri dan mancanegara agar mau juga berkunjung ke sejumlah daerah itu.

Atas: pawai budaya Sabang Fair 2014. Bawah: turis asing sedang diwawancara media lokal di arena Sabang Fair. (Foto: sabangfairfestival.com)


Festival Budaya Lembah Baliem 2015

Di ujung paling timur negeri ini, Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-26 sudah diumumkan se­ jak Januari yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus 2015. Ya, perha­ tikanlah, FBLB 2015 akan memasuki tahun ke-26. Lokasi festival tahun ini rencananya akan dipindahkan ke Dis­ trik Walesi dari Distrik Wosolimo. Ini mengingat jarak dari Wamena ke Wo­ solimo terlalu jauh dan pertimbangan kondisi keamanan daerah yang men­ jadi lokasi festival. Dari 40 distrik di Kabupaten Jaya­ wijaya, sebanyak 36 distrik akan turut mengikuti atraksi perlombaan. Perlom­ baan yang akan ditampilkan terdiri dari serba tradisional, tari-tarian, anyaman noken, karapan babi, tiup pikon, lem­ par sege, puradan, dan sikoko. Khusus untuk lomba lempar sege, para turis juga akan diberi kesempatan ikut aktif mengikuti per­ lombaan tersebut. FBLB tahun ini juga akan

memberikan hadiah khusus kepada pe­ serta yang dianggap terbaik. Bupati se­ cara langsung akan memberikan dana pembinaan kepada setiap perwakilan peserta yang menjuarai lomba. Dana tersebut nantinya dipergunakan untuk kegiatan pembinaan sanggar. Kali ini, penyelenggaraannya akan bekerja sama dengan event organizer yang telah mempunyai reputasi melak­ sanakan kegiatan-kegiatan festival. Dengan demikian diharapkan FBLB menjadi festival berkualitas sebab even tersebut kini bukan lagi menjadi even daerah saja namun telah menjadi even internasional, dilihat dari berbagai negeri asal pengunjung yang datang menyaksikan. Karenanya tepat sekali FBLB telah diumumkan ­s e j a k

Januari untuk peristiwanya yang akan diadakan bulan Agustus. Bagai­ manapun, calon pengunjung festival membutuhkan kepastian waktu pe­ nyelenggaraan. Lebih cepat lebih baik. Alasannya, calon pengunjung butuh cukup waktu merencanakan perjalanan ke Papua (mulai dari memesan tiket, akomodasi hingga bujet).

Perspektif Wisman di Dunia

Ingat kembali latar belakang perkem­ bangan di dunia, tahun lalu jumlah ke­ seluruhan wisatawan internasional di dunia mencapai 1,13 miliar. Jumlah jenis dan tipe produk perjalanan dan pariwisata yang ditawarkan mungkin

Wisman menyaksikan Festival Lembah Baliem di Papua 2012.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

7


utama

Penalaran di Daerah Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan k­ onsep BAS dalam strategi promosi pariwisata. Branding, ­Advertising dan Selling. Pemerintah mengalokasikan 50% anggaran pemasarannya melalui Branding, 30% melalui Advertising, dan 20% mendukung Selling. Tapi Selling itu dikerjakan oleh pelaku industri pariwisata, kata Menteri. Para pemda dan dinas pariwisata daerah bersama pe­ mangku kepentingan pariwisata, telah dijadikan salah satu peran utama dalam menggerakkan dan melaksanakan strategi kepariwisataan Indonesia saat ini. Daerah-daerah yang berkepentingan perlu menalarkan dan ­mengakselerasi terselenggaranya strategi nasional tersebut di destinasi ­masing-masing.

dua sampai tiga kali lipatnya. Tapi ba­ gaimana kita mengekspos diri agar ter­ tera dan dilihat dalam peta perjalanan dan pariwisata global? Salah satu yang dapat mengekspos daerah sebagai destinasi pariwisata ada­ lah melalui even 3 in 1 (travex, pamer­ an, dan tur). Ekspos even 3–6 bulan di muka seperti yang dilakukan oleh beberapa even tersebut di atas, bisa dijadikan role model kegiatan serupa yang nyaris setiap bulan diadakan di kota-kota besar negeri ini. Even 3 in 1 merupakan salah satu pilihan efektif untuk mempromosikan dan memasar­ kan produk-produk yang ditawarkan, mengembangkan bisnis pariwisata se­ ka­ligus membangun jaringan kerja do­ mestik, regional dan internasional. Sekitar tiga bulan terakhir menje­ lang tutup tahun, jadwal hari-hari libur nasional ditunggu oleh para HRD (Human Resources Development) peru­ sahaan-perusahaan besar. Beberapa ta­ hun belakangan, jadwal hari-hari libur nasional dan cuti bersama pun ditung­ gu-tunggu oleh para karyawan. Jadwal itu berkaitan dengan banyak hal dalam kehidupan seseorang. Jadi, dalam dun­ ia perjalanan dan pariwisata, manaje­

8

Strategi Kepariwisataan Indonesia :

1 2 3

Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan seba­ nyak mungkin wisatawan mancanegara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik ­daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di luar ­negeri. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan par­ tisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk/jasa pariwisata nasional di setiap destinasi pariwisata yang men­ jadi fokus pemasaran.

Wisman sibuk memotret di Festival Lembah Baliem.

men waktu sangat penting. Kini urus­ an merencanakan perjalanan bukan hanya dilakukan oleh pengunjung dari luar negeri, pengunjung domestik pun

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

kini sudah mulai terbiasa merencana­ kan perjalanannya in advance. Apakah untuk mengunjungi sanak-keluarga, mengurusi bisnis, dan berlibur. n


4

Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: memban­ gun sumber daya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional. (Sumber: Rancangan Awal RPJMN 2015–2019)

Pelaksanaan Strategi Pemasaran diberi dasar ‘DOT’, yaitu:

Destination: Great Bali, Great Jakarta, Great Batam Origin: Singapura, Malaysia, Australia, China dan Jepang Time: Market Seasonality Menpar Arief Yahya meminta perhatian dari daerah t­ erhadap konsep 3 The Great tersebut, dan pada tahap ­sekarang fokus mengoptimalkan penggarapan lima pasar utama di luar negeri, lalu memperhatikan gejala pasar dan perilaku konsumen dalam menentukan ‘timing’ untuk bepergian atau berwisata. Menpar mengatakan, “Bandara Soetta, Ngurah Rai, dan pelabuhan Batam, itu menerima 80% dari kese­luruhan jum­ lah wisman. Dalam manajemen ada bilang, kerja­kan yang 80% maka akan beres. Dengan konsep great, contoh Lom­ bok saya masukkan ke Ngurah Rai, Bandung dan Banten saya masukkan ke Soetta, bersama Batam maka semua angka itu akan berubah menjadi 93%. Dalam marketing, destinasi adalah produk yang kita jual. Customer-nya turis, berarti

Model Pengembangan Pariwisata Banyuwangi

Menteri Pariwisata Arief Yahya

negeri originasi. Top 5-nya Singapura, ­Malaysia, Australia, Tiongkok, Jepang. Total ini sudah 60%. Pada ATF 2015 Myanmar, saya ketemu menteri-menteri pariwisata ASEAN, turis di dalam ASEAN sendiri jumlahnya 50% ber­asal dari ASEAN. APT, ASEAN Plus 3, Cina, Jepang, Korsel, itu 75%. Maka, mari utamakan yang ­utama.” n

E

ven Festival Banyuwangi kali ini dimulai Mei 2015 dan dibuat berlangsung selama lebih dari lima bulan, terdiri dari berbagai acara, antara lain International Tour Banyuwangi Ijen bulan Mei, Batik Festival Banyuwangi di Oktober, Pantai Jazz Festival pada bulan September dan Kompetisi Sur­ fing Internasional pada akhir September. Peluncurannya dilaksanakan bulan Februari 2015, di Kementerian Pari­ wisata, Jakarta. Menteri Pariwisata Arief Yahya meres­ mikannya. Bupati Banyuwangi, Abdulllah Azwar Anas mengata­ kan kabupatennya akan menggelar 38 acara selama tahun ini untuk menarik wisatawan baik domestik maupun internasional ke Banyuwangi. Banyuwangi Festival (mu­ lai disebut sebagai B-Fest) tidak hanya diadakan untuk mempromosikan pariwisata, tetapi juga untuk memak­ simalkan potensi ekonomi dan mendorong penduduk setempat untuk mengembangkannya sekabupaten, kata Abdullah.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

9


utama

Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (tengah) saat meluncurkan even Banyuwangi Festival 2015 di Kementerian Pariwisata, Jakarta, 28 Februari 2015.

Saat Festival Banyuwangi 2015 ini dilaksanakan, jumlah kamar hotel yang beroperasi telah mencapai 3.000. Sebelumnya berjumlah 2400 kamar. Beberapa hotel baru sudah beroperasi, selain itu, ada hotel lama yang menam­ bah jumlah kamar. Di luar itu ada lagi sejumlah homestay yang dikelola pen­ duduk di beberapa tempat lokasi obyek daya tarik wisata. Tengah dibangun Hotel Santika dan Java Banan, tak lama lagi akan ber­operasi. Grup Alila dan BUMD Pemprov Jatim juga tengah menyiap­ kan proses pembangunan hotel baru. Diperkirakan tambahan 500 hingga 1.000 kamar baru selama tahun ini. Februari dan Maret sebenarnya low season, namun okupansi hotel bisa tetap bagus lantaran antara lain ­sudah dimu­ lainya rangkaian-rangkaian kegiatan Festival tersebut. Tahun ini Banyu­wa­ ngi menjadi tuan rumah bagi beberapa kegiatan besar, seperti Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur, MTQ Jatim dan HUT Satpol PP Jatim. “Sehingga oku­ pansi akan terjaga,” menurut Kepala

10

Jumlah Wisatawan di Kabupaten Banyuwangi 2010–2013 *) Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi

*) Jumlah wisatawan dihitung dari jumlah tamu menginap di akomodasi di Kab.Banyuwangi

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Yanuar Bramuda. Kementerian Pariwisata membantu mengembangkan Kabupaten Banyu­ wangi di ujung Jawa Timur ini sebagai daerah tujuan wisata baru. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan dalam bentuk dana dan pelatihan tam­ bahan bagi pelaku industri pariwisata dan siswa SMK untuk memperkuat sektor pariwisatanya. Kementerian akan memperkuat Banyuwangi Poli­ teknik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri. Untuk Festival Banyuwangi 2015 ini dialokasikan dukungan dana Rp 1,5 miliar. Menurut perhitungan, dengan dana tambahan dukungan itu diper­ kirakan akan menarik 30.000 pengun­

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

jung lebih ke Banyuwangi. Bupati Azwar Anas yang telah em­ pat tahun memimpin kabupaten itu, menceritakan kepada media, tidak per­ lu baginya membangun pusat rekreasi untuk meningkatkan jumlah kunjung­ an wisatawan lokal dan asing, karena alam sudah menyediakannya. Tidak butuh waktu lama untuk menuai hasil dari pemanfaatan alam sebagai obyek daya tarik wisata. Dalam empat ta­ hun, pendapatan daerah Banyuwangi dari sektor pariwisata sudah melebihi ­target. “Pendapatan daerah Banyuwangi me­ningkat. Di 2010 Rp 22 triliun, sekarang (2014) kita dapat Rp 40,8 triliun. Padahal targetnya Rp 35 ­triliun. Income per kapita juga naik dari Rp 15 juta menjadi Rp 25,8 juta. Salah satu­


Jumlah Wisatawan di Obyek Wisata Utama Kabupaten Banyuwangi 2010–2013 dan Semester I 2014

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi

*) Selama tahun 2012 hingga 6 bulan pertama tahun 2013 TWA Gunung Ijen ditutup karena status gunung api waspada. **) Pulau Merah dipromosikan kembali sejak awal tahun 2014.

Lima Besar Negara Asal Wisman di Banyuwangi 2010–2013

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi

nya karena industri kreatif dan pari­ wisata yang mulai tumbuh,” kata Anas dikutip media bulan yang lalu Pemdanya menargetkan kunjungan 30.000 wisatawan asing ke ­Banyuwangi tahun 2014 lalu, jumlah wisman yang berlibur ke Banyuwangi tercatat sudah mencapai 97 persen. Setidaknya acara-acara festival di­ lakukan dengan 34 kegiatan selama setahun lalu, tidak sekadar festival

wisata, tapi juga olahraga, budaya, so­ sial dan fashion. Tidak hanya dipusat­ kan di kota, namun juga di desa-desa, agar seluruh bagian kabupaten menda­ pat kunjungan dari wisatawan. “Kesenian daerah kita kaya. Tidak hanya memusatkan acara di kota, tapi di desa-desa, karena kita tidak ingin kota centris,” ujar Anas. Lalu dibangun dan dioperasikan Bandara Blimbingsari. Konektivitas ini

Top Event Pariwisata

Tahun 2015

Event diselenggarakan di dalam negeri tahun 2015 s­ ebanyak 15 event, tetapi yang sekaligus merupakan promosi pariwisata yang bisa menarik kunjungan wisman. Artinya, selain wisnus. Lima belas event dengan rencana jadwalnya itu diumumkan pada jumpa pers akhir tahun 2014 oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Beberapa di antaranya su­ dah terlaksana. Anda bisa menelaah di mana dan apa yang dapat Anda perankan? Inilah event dimaksud:

jadi pintu pengembangan pembangun­ an pariwisata, juga akan menjadi pin­ tu pengembangan pertanian, karena Banyuwangi bisa mensuplai logistik ke Bali dan sekitarnya. “Kami juga ada green recycled fashion festival. Tujuannya untuk mengedukasi supaya anak-anak sadar lingkungan. Bahwa barang-barang bekas itu ­jangan langsung dibuang, tapi bisa didaur ulang menjadi pakaian,” ujar Anas. n

Jakarta 1. 2. 3. 4. 5.

Jakarta Fashion and Food Festival Java Jazz Festival Jakarta Marathon Indonesia Fashion Week Jakarta Great Sales

13 Mei - 07 Juni 2015 6 – 8 Maret 2015 Oktober 20 – 23 Februari 2015 Juni

Batam & Bintan 1. Batam Six Bridges (aka Tour de Barelang) 2. ASEAN Jazz Festivals

Mei 2015 September 2015

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

11


diharapkan berminat untuk datang me­ngunjungi dan menyaksikan. Di situ berlaku apa yang disebut sebagai publisitas saat pre-event, yaitu pada bulan atau minggu-minggu menjelang pelaksanaan. Sesuatu kemajuan yang faktual tentang per­ Top Event Lainnya siapan yang sebaiknya diketahui publik atau calon 1. 60 years Asian-African wisatawan, dapat diberitakan oleh media. ­Apalagi Conference Festival in Bandung April 2015 misalnya, ada news maker atau ­selebriti yang 2. Tour de Singkarak Juni 2015 mendaftar atau yang di­undang dan mengkonfir­ 3. Festival Singkawang (Cap Go Meh) Februari 2015 masi kehadiran untuk ikut serta pada ajang yang 4. Festival Lembah Baliem Agustus hendak dilaksanakan. 5. Event Incentive Amway Demikian pula pada momen ­pelaksanaan, mes­ China total kunjungan tinya dengan sendirinya merupakan ­informasi un­ 21.000 wisman ke Bali 7 periode @ 3.000 kunjungan tuk diberitakan tentang hasil yang tercapai, ten­ tang keunikan, dan seterusnya. Post event ­newsstory Baik diperhatikan, bahwa setiap event besar sejatinya akan ditulis oleh wartawan atau penulis yang ­datang me­ memiliki kesempatan banyak untuk dijadikan pemberitaan nyaksikan. Totalitas dari publisitas tersebut memberikan di media, baik di dalam maupun di luar negeri. Apalagi di nilai tambah bagi promosi daerah destinasi di mana event luar negeri yang merupakan pasar dari mana wisatawannya dilaksanakan. n 3. 4. 5.

Indonesia Marine & Offshore Expo (IMOX) 2015 Bintan Triathlon Metaman Bintan

12 – 14 Agustus 2015 23 – 24 Mei 2015 22 – 24 Augustus 2015

Promosi Luar Negeri

Di

ITB Berlin

12

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

Target Rp 4 Triliun

D

i luar negeri, event ITB Berlin tetap menjadi ajang bursa pariwisata besar di dunia yang pertama dimasuki Indonesia tahun 2015 ini. Menteri Pariwisata Arief Yahya berangkat ke Jerman memimpin delegasi Indonesia. Menurut Menteri, tahun ini keikutsertaan Indonesia di pasar wisata ITB Ber­ lin ditargetkan menghasilkan transaksi Rp. 4 triliun. Sebanyak 100 anggota delegasi Indonesia dari ­kalangan pelaku usaha pariwisata antara lain tour operator/tour agent, hotel dan resort, serta dinas pariwisata provinsi yang ­melaksanakan promosi serta melakukan pertemuan ­bisnis ­de­ngan para buyers mancanegara. Mereka datang dari ­seluruh dunia. Internationale Tourism Bourse (ITB) Berlin tahun ini berlangsung di Berlin, Jerman pada 4–8 Maret 2015. Indonesia menawarkan berbagai paket wisata liburan ke berbagai daerah destinasi di Indonesia; untuk menikmati keragaman warisan budaya dan keajaiban situs warisan dunia UNESCO yakni Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah, menyelam di Raja Ampat, wisata belanja di Jakarta dan Bandung, bermain golf, serta spa perawatan


ITB Berlin 2015, tampak suasana saat para peserta buyer dan seller di salah satu ruangan sesi pertemuan bisnis. Menpar Arief Yahya berpose bersama tim peserta dari Papua di ITB Berlin 2015, memperlihatkan gambar pemandangan menakjubkan gunung bersalju abadi Indonesia. Wisman penggemar puncak gunung ke Papua, yang termasuk Seven Summit di dunia, pada umumnya datang dari Eropa dan Amerika. Belakangan ini mulai datang grup dari Asia, China dan Jepang.

kesehatan dan kecantikan tradional khas Indonesia serta berbagai paket wisata menarik lainnya. Tahun 2014 yang lalu delegasi Indonesia di ITB ­Berlin menyertakan 62 perusahaan pariwisata dengan ­memperoleh transaksi bisnis senilai Rp 2,8 triliun. Tahun lalu itu seki­ tar 100 tempat wisata dipromosikan di sana, di antara­nya; pulau Togean (Sulawesi Tengah), Taman Nasional Ujung ­Kulon, Taman Nasional Laut Wakatobi, Raja Ampat, ­Su­ngai Kayan di Kali­mantan, Kawasan Pariwisata Nusa Dua Bali, dan Kawasan Mandalika Lombok, NTB yang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Promosi dan penjualan produk destinasi ‘beyond Bali di­ upayakan terus untuk semakin meluas dan menguat. Branding Wonderful Indonesia menyebar dari Paviliun­ ­Indonesia di ITB Berlin Hall 26A No.120, paviliun ­seluas 410 m2 dengan menampilkan perahu tradisional ­phinisi, menampakkan indentitas negara kepulauan terbesar di ­dunia yang memiliki 13.000 pulau terbentang dalam 3 zona waktu. Di negeri ini hidup 1.128 kelompok ­etnis dengan beragam kehidupan tradisional dan budaya yang,--- akan memikat bagi wisatawan dari belahan dunia manapun. n

Salah satu pelaku bisnis pariwisata dari Papua di ITB Berlin 2015 mempromosikan dan ‘menjual produk’ tur ke Papua dan Papua Barat, termasuk tur pendakian gunung ke puncak Cartensz, tempat salju abadi di ketinggian sekitar 4.800 meter diatas permukaan laut.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

13


Pusat ‘pedestrian paradise’ Sudirman-Thamrin di Bunderan HI Jakarta.

Tugu Selamat Datang dan air mancurnya, memperindah dan menyejukkan suasana.

Tahun 2015–2016 kegiatan membangun MRT (Mass Rapid Transport) sedang sibuk-sibuknya di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, namun sudah mulai bisa dibayangkan bagaimana lebih efisien dan lebih lancarnya arus pergerakan manusia pada bagian pusat Jakarta, yang biasa amat padat dengan lalu lintas yang tersendat-sendat.

14

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

Surga Peja Tambahkan Le

H

ari Bebas Kendaraan Bermotor (CFD, Car Free Day) diterapkan di Jakarta sejak 2005, di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan Thamrin. Diperkirakan lebih 100 ribu orang kini jumlah masyarakat yang menikmatinya setiap hari Minggu. CFD untuk menciptakan ‘surga pejalan kaki’ ini sepan­ jang yang diketahui bermula di Tokyo, ketika pemerin­tah kotanya menerapkan Car Free Day di jalan raya Ginza yang tersohor itu, sejak tahun 1970. Beberapa kota besar lain di Indonesia, bahkan sekarang sampai ke kota-kota sekunder seperti Tasikmalaya di Jawa Barat, mengikuti jejak serupa. ‘Pedestrian paradise’, surga pejalan kaki, di kota metro­ politan Tokyo sejak itu kemudian dinikmati masyarakat di tiga tempat pusat keramaian. Di Akihabara, di sana ber­ pusat toko-toko penjual barang elektronik. Di ­Shinjuku, pusat restoran, hiburan, dan mall campuran penjualan barang mewah dan murah. Menjadi pusat belanja dan restoran dengan harga kelas atas, setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, dari siang hingga pukul enam sore, sejak tahun 1970 car free day di Ginza yang paling terkenal. Masyarakat lokal, wisatawan dalam negeri dan ­asing, tampak menikmati jalan-jalan di sepanjang 1.100 ­meter jalan raya Ginza yang lebar. Di situ memang di­ larang bukan hanya mobil, juga tak boleh mengendarai sepeda, melakukan pertunjukan-pertunjukan, promosi


alan Kaki… eisure Ibukota membagi-­bagikan pamphlet, brosure, dan semacamnya,… pokoknya, jalan raya itu hanya bagi pejalan kaki. Tapi, pada jarak tertentu di selang seling tenda-tenda di mana orang duduk istirahat sambil minum-minum. Keindahan dan kenyamanan suasana tampak diperhitungkan. Dengan perbandingan dan perspektif itu kini Jalan Thamrin hingga Jalan Sudirman bisa dibayangkan. ­Tahun 2015–2016 lokasinya sedang direpotkan oleh pemba­ngunan MRT dan ‘mengganggu’ kenyamanan pe­ jalan kaki saat Car Free Day hari Minggu sejak matahari terbit pukul 6 hingga 11. Jalan Sudirman, Jalan Thamrin hingga lapangan ­Monas sebaiknya sedari sekarang dirancang kembali untuk nanti, setelah pembangunan MRT rampung, sungguh menjadi surga pejalan kaki di hari Sabtu dan Minggu, sehingga menjadi melting pot warga ibukota, wisnus dan wisman. Jakarta di akhir pekan dipastikan penuh dengan peluang leisure… bersantai ria. Yang diatur di CFD Jakarta saat ini hanyalah “Di situ tak boleh menggunakan mesin pembangkit listrik (ge­ nerator), sepeda motor, tetapi lalu lintas bersepeda di­ bolehkan, demonstrasi dalam jumlah kecil dan memper­ oleh izin terlebih dulu juga dibolehkan, dan dibolehkan kegiatan pertunjukan atau pameran, juga dengan izin sebelumnya, agar memenuhi beberapa pembatasan per­ syaratan tertentu.” Peraturannya, dengan prinsip agar mencegah gangguan terhadap jalannya Car Free Day… n

Ada yang jogging, ada penjaja minuman makanan kecil yang berjalan, kendaraan bermotor yang melintas hanyalah bus Trans Jakarta yang populer disebut Busway.

Pejalan kaki, pesepeda, atau naik andong kereta kuda, kini sebagai ciri khas kebebasan bersantai di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin Jakarta, dikelilingi gedung-gedung menjulang tinggi, di hari CFD. Nyaris belum tampak adanya wisman ikut menikmati. Para operator tur bolehlah menawarkan itinerary ke sini di hari Minggu.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

15


Wisata Bahari

Memulai ‘Kapal

B

adan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang transportasi laut PT Pelni menyasar tujuh destinasi wisata bahari yang hendak dilayani pada 2015. Itu meliputi Togean di Te­ luk Tomini, Sulawesi Tengah; Pulau Komodo, Labuan Bajo, NTT; Kabu­ paten Raja Ampat dengan obyek-obyek wisata Misool, Wayag dan Pianemo; Pulau Selayar, Takabone Rate, Sulawesi Selatan; Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah; Wakatobi, Sulawesi Tenggara; dan Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Operasi dengan paket wisata bahari berjudul Let’s Go Raja Ampat dan Let’s Go Wakatobi di akhir Desember 2014 dinyatakan sukses. Latar belakang diadakannya paket wisata bahari tersebut merujuk pada jalur pelayaran kapal-kapalnya yang praktis melayani seluruh pulau di Nusantara. Dalam rute pelayarannya, ada kapal-kapal yang melewati obyekobyek wisata bahari. Kapal-kapal yang ditempatkan di In­ donesia timur seperti KM Tatamailau dan KM Dobonsolo yang berlabuh di pelabuhan Sorong, dekat ke destinasi Raja Ampat. KM Lawit berlayar ke Anambas dan Bangka-Belitung. Ada lagi kapal yang melewati pulau-pulau Kakaban dan Derawan.

Multiperan

Sifat penumpang kapal berbeda de­ ngan penumpang armada ­transportasi lain. Penumpang kereta api, ­pesawat udara bisa melakukan perjalanan pergi-­pulang di hari yang sama. Tetapi

16

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015


Pesiar’ Nasional

KM Kelimutu.

­ enumpang kapal jelas berbeda. Lama p perjalanan berhari-hari membuat me­ reka ingin lebih lama berada di tempat tujuan. Jika tengah berlibur, mereka akan kembali ke Jakarta atau kota-kota asal lain sampai masa liburan selesai. Dengan karakter penumpang ­seperti itu, ada yang disebut port stay. Ini adalah masa menunggu penumpang ­dimana kapal berlabuh karena tidak di­ operasikan. Contoh, kapal-kapal yang mengangkut penumpang mudik akan tinggal (paused) di pelabuhan-­pela­buh­ an tertentu sebab saat jatuhnya harihari Lebaran, Natal dan Tahun Baru tidak ada lagi penumpang biasa yang bepergian. Dalam masa paused, itulah kapal-ka­ pal dicoba dimanfaatkan untuk meng­ angkut khusus wisatawan bahari. De­ ngan demikian tidak akan mengganggu pelayanan kapal penumpang sesuai jadwal-jadwal pelayaran yang biasa.

Kabin di kapal.

Jadwal port stay telah dirancang sede­ mikian rupa oleh Pelni ketika menga­ jukan izin-izin pada Kementerian Per­ hubungan. Maka paket-paket wisata bahari yang hendak dipasarkan pun didasarkan pada lama hari port stay kapal dan lokasi obyek wisata terdekat dengan posisi kapal. Masa port stay kapal antara lima sampai sepuluh hari. Jika jadwal port stay-nya di pelabuhan Sorong, maka kapal itu bisa digunakan membawa wisatawan berkunjung ke Raja Ampat, yang port stay di Bau-bau bisa berlayar ke Wakatobi. Adapun kapal yang di pelabuhan Tanjung Mas Semarang, di­ arahkan ke Karimun Jawa. Kapal-kapal Pelni, terutama yang melewati destinasi-destinasi surga wisata bahari Indonesia, diakui, keba­ nyakannya belum diperbaiki atau be­ lum disesuaikan secara khusus de­ngan melakukan special docking. Oleh sebab

itu, jumlah peserta paket wisata bahari perlu dibatasi. Jika memaksimalkan kapasitas penumpang kapal dikhawa­ tirkan fasilitas yang tersedia malah akan membuat penumpang wisatawan kurang nyaman. Kabin penumpang kelas eksekutif di atas kapal baru mam­ pu menampung 50 pax. Pada November lalu, hanya dalam waktu dua minggu sejak paket per­ dana Let’s Go Wakatobi dan Let’s Go Raja ­Ampat ditayangkan dalam situs PT ­Pelni, kuota peserta langsung ter­ penuhi. Lumayan juga jumlah calon penumpang wisatawan yang ‘memaksa’ mau ikut paket perdana ini sehingga kabin ekonomi pun dipakai. Ternyata, kabin kelas ekonomi yang dikemas dengan kasur dibungkus ­seprai bersih dan disediakan selimut juga diminati oleh peserta. Bahkan ada dua wisman asal Italia mengikuti paket perdana ke Raja Ampat.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

17


Restoran di kapal. (Foto: dok. Pelni)

Akhmad Sujadi

18

Pelabuhan di Sorong.

Paket perdana ke Raja Ampat berdu­ rasi 4 hari 3 malam dihargai Rp 3,126 juta. Paket perdana ke Wakatobi Rp 2,8 juta selama 5 hari 4 malam. Harga paket itu terdiri dari biaya transportasi kapal, land transfer dari bandara menu­ ju pelabuhan dan sebaliknya, biaya menginap di kapal dengan fasilitas full board (3 kali makan), biaya masuk (pin) ke Wakatobi dan Raja Ampat, dan pa­ ket snorkeling. Biaya paket tersebut di luar biaya tiket pesawat pergi-pulang menuju dan dari kota pelabuhan tem­ pat kapal bersandar, paket menyelam dan paket-paket lain. Paket-paket wisata yang ­disediakan oleh Pelni lebih banyak memberi ­kesempatan bermain di laut daripada ekskursi di daratan. Paket wisata disediakan Pelni. ­Untuk paket menyelam, wisatawan mesti membayar biaya tambahan Rp 750 ribu/orang bagi yang belum berserti­ fikat, dan Rp 650 ribu/orang bagi yang sudah bersertifikat. Para penumpang wisatawan dijem­ put di bandara di Sorong dan Baubau, menuju pelabuhan, lalu ­penumpang

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

dipersilakan naik ke kapal untuk checkin dan pembagian kamar. Setelah me­ naruh tas dan koper, sambil kapal bergerak meninggalkan pelabuhan perlahan-lahan, penumpang dikum­ pulkan di ruang restorasi atau salon, dimana staf dan pemandu memprakti­ kan cara-cara menggunakan peralatan keselamat­an. Setelah itu, beristirahat sambil makan siang, beribadah, dan tak terasa satu jam kemudian sudah sampai di obyek wisata. Kapal anchor atau lego jangkar di laut dalam. Jangkauan jangkar kapal bisa mencapai 50–100 meter. Di laut dalam jangkar tidak akan merusak ter­ umbu karang. Kapal-kapal ­(speedboat) kecil yang bermitra dengan Pelni, sudah siap menjemput. Wisatawan berpindah ke kapal-kapal itu menuju obyek wisa­ ta untuk menyelam, ­snorkeling, atau ­ekskursi ke daratan di pulau. Meskipun tidak banyak pilihan, ­ekskursi di darat diadakan di Arborek, Raja Ampat. Sebelumnya, kapal ber­ koordinasi dengan pemda melalui dinas pariwisata setempat. Seperti di ­Arborek, grup disambut oleh para ­tetua


Wisnus menikmati saat-saat berenang di laguna Tanjung Bintang, Pianemo, Raja Ampat.

kampung dan tari-tarian lokal. “Kami ingin memberikan pengalam­ an wisata bahari kepada orang Indone­ sia sendiri. Mereka membutuhkan sa­ rana transportasi dan akomodasi yang terjangkau,” ujar Akhmad Sujadi, Ma­nager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni. Di Labuan Bajo, NTT, hampir 98% penikmat wisata bahari ialah turis ­asing dan hanya sekitar 2% wisatawan nusantara. Orang Indonesia sendiri be­ lum ‘gandrung’ menikmati keindahan wisata baharinya. Wisnus beranggapan biayanya mahal untuk dapat menikma­ ti wisata bahari di negeri sendiri, akses­ nya juga dianggap sulit. Maka paket pesiar di laut bersama Pelni terutama menyasar wisatawan dari dalam negeri. Agar menarik maka harga paket yang ditawarkan dibuat ‘sangat atraktif ’ dengan kelebihan kemudahan akses langsung menuju obyek dan akomo­ dasi yang lebih terjamin. Harga paket wisata pesiarnya ­sudah termasuk biaya transportasi laut dan darat serta fasilitas akomodasi dan sanitasi. Di destinasi memang tersedia

f­ asilitas homestay namun jumlahnya terbatas. Fasilitas dasar seperti tenaga listrik di pulau pun belum mencukupi dan fasilitas sanitasi masih agak sulit. Untuk membawa rombongan wisa­ tawan yang punya selera berbeda-beda, tidak banyak pilihan menu tersedia di pulau-pulau karena bahan pangan umum seperti nasi dan roti didatang­ kan dari daratan utama yang jauh dari lokasi akomodasi. Nah, di atas kapal lebih memungkinkan ketersediaan pi­ lihan menu, fasilitas sanitasi dan listrik yang cukup. Samalah dengan kapal pesiar inter­ nasional yang berlayar di perairan ­Indonesia, konsep yang ditawarkan di kapal-kapal Pelni adalah floating ­hotel. Selain sebagai sarana transportasi, ­kapal juga berfungsi hospitality: hotel, sanitasi dan restorasi. Saat diluncurkan, paket pesiar terse­ but disubsidi sekitar 40% oleh opera­ tor. Belum bisa dipastikan sampai ka­ pan akan disubsidi. Operator masih mensurvei dan mengkajinya. Jikapun dijual kepada publik untuk mencapai nilai keekonomiannya, harga paket

Kami ingin memberikan pengalam­an wisata bahari kepada orang Indonesia sendiri. Mereka membutuhkan sarana transportasi dan akomodasi yang terjangkau.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

19


Kami mengambil inti dari cruising itu sendiri, yakni untuk menyenangkan orang. Dengan fasilitas yang ada, meskipun terbilang sederhana, kami ingin membuat orang Indonesia berbahagia dan dapat menikmati wisata baharinya. Kami tidak menutup kemungkinan wisman juga bisa ikut menikmatinya. berkisar 50% lebih tinggi daripada har­ ga paket perdananya. Besaran biaya yang ditanggung wisatawan juga bergantung pada jum­ lah peserta yang mengikuti paket. Semakin banyak peserta ikut akan se­ makin murah biaya per orangnya. Untuk masa liburan lebaran pada Juli nanti, dilakukan survei di bulan Maret. Setelah itu akan diumumkan jadwal wisata bahari melalui situs peru­ sahaan sehingga ada waktu cukup bagi calon wisatawan untuk merencanakan liburan berwisata baharinya.

Perlu Respons dari Daerah

Ada baiknya pemda-pemda yang daerahnya dilayani kapal-kapal Pelni memberi perhatian. Bagaimanapun, operator memerlukan kesiapan

20

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

­ aerah-daerah terutama dalam per­ d izinan masuk-keluar kapal dan kejelas­ an pungutan retribusi di obyek-obyek wisata. Selain itu, operator juga mem­ butuhkan kerja sama dengan vendor lokal untuk menyelenggarakan aktifi­ tas wisata bahari. Vendor lokal mem­ persiapkan dan menyediakan ­speedboat atau perahu, peralatan snorkeling dan menyelam, pelatih dan pemandu. ­Misalnya, jika wisatawan dibagi ­untuk dilayani oleh 5 boat lokal, tentulah minimal 5 orang guide dibutuhkan. Jadi diharapkan, daerah-daerah yang disinggahi bisa mengkoordinasikan masyarakat dan para pengusaha lokal­ nya agar dapat mempersiapkan berba­ gai keperluan untuk mendukung akti­ fitas kebaharian, menyediakan aneka suvenir hasil kerajinan masyarakat dan jika ada juga kuliner setempat. Tentu saja vendor-vendor lokal itu mesti mengikuti standar yang disyaratkan oleh operator tur. Indonesia belum akan mempunyai khusus kapal pesiar sendiri dalam wak­ tu dekat. Satu kapal KM Kelud milik Pelni kini telah dilengkapi fasilitas tam­ bahan seperti mini gym dan permainan untuk anak-anak.


“Kami mengambil inti dari cruising itu sendiri, yakni untuk menyenang­ kan orang. Dengan fasilitas yang ada, meskipun terbilang sederhana, kami ingin membuat orang Indonesia ber­ bahagia dan dapat menikmati wisata baharinya. Kami tidak menutup ke­ mungkinan wisman juga bisa ikut me­ nikmatinya,” Sujadi menambahkan. Armada kapal Pelni sekarang ber­ jumlah 25 unit, terdiri dari 24 kapal, ­umumnya buatan Jerman, dan 1 jet liner yang direncanakan dioperasi­ kan pada rute Makassar–Labuanbajo. ­Armada ke-25 sedang dalam posisi docking dan akan segera dioperasikan. ABK pun kini mendapat pelatihan hos­ pitality saat kapal docking. Untuk kapal pesiar domestik baru memanfaatkan 2 kapal, KM Kelimutu dan KM Tatamailau. Kelimutu dan Tatamailau berkapasitas sekitar 1.000 pax, penumpang dan kru. Kelimutu di­ gunakan untuk berpesiar di Wakatobi dan Tatamailau yang mempunyai rute pelayaran dari Bitung–Sorong–Fakfak– Merauke digunakan untuk berpesiar di Raja Ampat. Tatamailau ditempatkan di rute pelayaran lintas timur dan tidak pernah ke Jakarta, sedangkan Kelimu­ tu dari home port di Surabaya berlayar di bagian tengah diantaranya menuju Benoa, Bima, Labuanbajo, Wanci, Makassar dan Baubau. Wisata bahari di dalam negeri belum tergarap dengan baik. Pelni hendak membantu mempromosikan ­pariwisata dan daerah melalui lambung-lambung kapalnya. Misalkan di Anambas, ada Pulau Penjalin. Kapal Pelni yang ber­ layar ke sana ditulisi Let’s Go Anambas. Di Wakatobi, di lambung kapalnya ditulis Let’s Go Wakatobi. Semua kapalkapal yang melalui Sorong ditulisi Let’s Go Raja Ampat. Paket wisata bahari seperti ini ­dikenal dengan istilah Fly and Cruise. Sujadi mengakui belum ada pembicaraan de­ ngan maskapai penerbangan untuk saat ini, tetapi tidak menutup kemung­ kinan untuk bekerja sama. n

Peserta tur ke Raja Ampat di atas KM Tatamailau.

Peserta tur berfoto dulu sebelum memulai pesiar. (Foto-foto: dok. Pelni)

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

21


Ringkas

Kerjasama Penerbangan, Indonesia-Ceko Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan, dan Men­ teri Transportasi Republik Ceko, Dan Tok, menyaksikan penandatanganan Air Traffic Agreement antara Republik In­ donesia dan Republik Ceko, serta penandatanganan ­kerja sama antara PT Garuda Indonesia Tbk code share dengan Czech Airlines di Praha, Ceko.

Garuda Indonesia bersama eské Aerolinie A.S (Czech Air­ lines) melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama komersial itu pada 23 Februari 2015. Kerja ­samanya mencakup passenger codeshare, joint marketing & promotion, hingga pengembangan kerja sama di bidang MRO (maintenance, repair, overhaul) & Training. Czech Airline melayani penerbangan dari Praha (Prague) ke 45 destinasi di 24 negara di Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Bersama dengan Garuda Indonesia, Czech Airline juga merupakan anggota dari SkyTeam. n

Kreasi baru, ‘AirAsia Asean Pass’ AirAsia

memperkenalkan ‘AirAsia Asean Pass’, dengan itu pemegangnya bisa menikmati penerbangan dengan lebih ‘mulus’ pada lebih 148 rute di semua 10 negara Asean. Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Filipi­ na, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Dijual melalui website-nya sejak akhir Februari 2015, Pass tersebut harganya mulai dari RM499 untuk 10 kredit dan RM888 dengan 20 kredit. Penerbangan berdurasi di bawah dua jam dinilai satu kredit, penerbangan dua jam

22

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

dan di atasnya dinilai tiga kredit. Biaya bandara/pajak dan biaya lainnya yang harus dibayar secara terpisah. “We are working on additional enhancements that will fur­ ther benefit guests traveling from non-Asean destinations,” kata Tony Fernandes, Chief Executive Officer AirAsia. n

Penerbangan di Aceh dan Kalimantan Garuda Indonesia saat ini telah mengoperasikan seba­ nyak 32 penerbangan dari dan ke Aceh setiap minggunya, meliputi rute Jakarta–Banda Aceh 14 kali seminggu, Me­ dan–Banda Aceh 7 kali seminggu dan masing-masing Kua­ la Namu–Meulaboh 4 kali, Kuala Namu–Lhok­seumawe 3 kali seminggu. Sebelumnya, untuk peningkatan konektivitas di Pulau Kalimantan, pada bulan November lalu, Garuda Indone­ sia juga telah menghubungkan kota-kota Balikpapan–Pa­ langkaraya–Pontianak dan Putussibau dengan ATR72-600, serta bulan Desember 2014 lalu, Garuda Indonesia juga telah menghubungkan Ambon dengan Ternate, Saumlaki dan Langgur di kepulauan Maluku. Garuda Indonesia juga telah menghubungkan Bali dengan kota-kota di NTB dan NTT seperti Lombok, Bima, Ende, dan Labuan Bajo. n

Kawasan Perbatasan Kementerian

Desa Tertinggal, Daerah dan Transmigrasi akan bekerja untuk mengembangkan desa-desa yang terletak di daerah perbatasan untuk lebih bersiap meng­hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) 2015. “Kami akan memprioritaskan pem­ bangunan desa yang terletak di daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar yang langsung menghadapi negara-negara tet­ Suprayoga Hadi angga,” Plt Direktur Jenderal Pengem­ bangan dan Pemberdayaan Desa, ­Suprayoga Hadi menyatakan di Jakarta, Minggu (22/2). Menurut kementerian itu, setidaknya 1.138 desa yang ter­ letak di daerah perbatasan ditargetkan untuk ­membangun infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia. Suprayoga mengatakan program yang telah dimulai sejak awal tahun 2015, diharapkan untuk menjadi sukses dalam meningkatkan daya saing masyarakat setempat. n


Kita dan Dunia

Tren perjalanan

di Asia

P

ada segmen khusus Asia, la­ poran World Travel ­Monitor® menunjukkan jumlah per­ jalanan outbound Asia tum­ buh 53%, atau dua kali lipat dari pertumbuhan outbound global secara keseluruhan sebesar 22% dari tahun 2009 sampai 2013. Asia tetap men­ jadi pendorong pertumbuhan utama pasar perjalanan outbound dunia de­ ngan tingkat pertumbuhan 8% dalam delapan bulan pertama 2014. Untuk tahun 2015, perjalanan outbound di Asia diperkirakan akan tumbuhan 8% dan melebihi pertumbuhan perjalanan outbound global. Prakiraan Pertumbuhan GDP Cina, Jepang, Korea Selatan, dan India

Source: the Institute for Economic Research 2014

Pertumbuhan ekonomi di Asia di­ perkirakan tetap stabil secara keselu­ ruhan dengan kenaikan 4,7% pada PDB regional 2014, dan kenaikan sebesar 4,6% pada tahun 2015. Per­ tumbuhan ekonomi di Cina mungkin saja melambat menuju level 7% karena negara adidaya di Asia ini mengalihkan fokusnya dari investasi menuju tingkat konsumsi yang lebih tinggi. Adapun Jepang masih tumbuh se­ cara moderat setelah periode stagnasi yang panjang karena pemerintahnya

sedang berupaya mengatasi deflasi. Per­ ekonomian Jepang diperkirakan tum­ buh 1% tahun 2014 dan diharapkan pada level yang sama atau lebih sedikit untuk ­tahun 2015. Korea Selatan ­diperkirakan menunjukkan pertum­ buhan solid, dan PDB India tumbuh lebih kuat (­+ 5,9%). Kini Cina muncul sebagai salah satu pemimpin global dalam sektor perjalanan outbound, bersama dengan Jerman dan Amerika Serikat. Jepang tetap penting meskipun kehilangan

pangsa pasarnya, sementara Korea Se­ latan, India, dan Taiwan telah menjadi pasar yang dewasa. Cina dan Jepang kini mencapai sekitar 50% dari semua perjalanan outbound di Asia. Orang Asia sebagian besar ­melakukan perjalanan di dalam kawasan. Selama tahun 2013, 75% dari perjalanan out­ bound wisatawan Asia dilakukan di negara-negara di Asia. Di tahun yang sama, perjalanan outbound turis asal Asia ke Eropa 15% dan 9% saja ke Amerika Utara. Perjalanan ke kawasan Australia/Pasifik, khususnya ke Ame­ rika Latin dan Afrika, jarang sekali di­ lakukan oleh wisatawan Asia. Orang Asia yang memilih liburan ke luar negeri sebesar 72% pada 2013 lalu. Dalam hal jenis liburan, masih ban­ yak wisatawan Asia memilih berwisata dengan menggunakan jasa tur, sering­ kali digunakan untuk tur ke beberapa

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

23


­ egara, n meskipun jumlahnya te­ lah merosot sam­ pai 40 persen. Sebaliknya, mereka se­ karang lebih sering melaku­ kan perjalanan wisata kota dan berlibur di pantai (pangsa pasar ke­ dua jenis liburan ini masing-masing seki­ tar 20%). Tren baru yang terjadi diantara wisatawan Asia adalah mereka menghabiskan waktu lebih lama. Un­ tuk memesan keperluan perjalanannya, wisatawan Asia lebih banyak menggunakan internet. Pemesanan daring ini melonjak hampir dua kali lipat menjadi sekitar 60% sejak tahun 2009. Di kawasan ini posisi agen perjalanan tetap penting walaupun pangsa pasarnya semakin menurun. Sedangkan menurut UN World Tourism Organization (UNWTO), kedatangan turis internasional ke Asia Pasifik selama delapan bulan pertama 2014 naik 5% tapi itu lebih lambat dari pertumbuhan 7% yang diperlihatkan selama ta­ hun 2013. Kedatang­an ke Asia Selatan (+8%), Asia Timur (+7%) dan Oceania (+6%) tumbuh lebih cepat dari ratarata pertumbuhan di regional Asia selama delapan bulan pertama 2014. Sebaliknya, pertumbuh­an kedatangan turis internasional ke regional Asia Tenggara melambat dengan kenaikan hanya 2 persen. Asosiasi perusahaan perjalanan di Asia Pasifik, PATA, be­ kerja sama ­dengan School of Hotel and Tourism Management (SHTM) di Hong Kong Polytechnic University (PolyU), baru saja mengeluarkan Prakiraan Pengunjung ke Asia

24

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

­Pasifik PATA 2015–2019. Perkiraan awal menunjuk­ kan, laju pertumbuhan selama periode tersebut rata-rata antara lima dan enam persen per tahun un­ tuk menghasilkan perjalanan inbound ke kawasan Asia Pasifik lebih dari 670 juta pada akhir 2019. Dan Asia tidak han­ ya akan mendapat keuntungan dari besarnya peningkatan volume perjalanan, tetapi juga akan menjadi penggerak utama permintaan baik di dalam kawasan juga di luar Asia. CEO PATA, Mario Hardy me­ngatakan, “Menurut data PATA Visitor Arrivals Forecasts, ada 38 destinasi di masa 2015–2019 akan mendapat tambahan kunjungan interna­ sional lebih dari 158 juta. Asia sebagai destinasi akan tum­ buh lebih cepat di antara enam dan tujuh persen selama pe­ riode tersebut dan akan menerima lebih dari setengah miliar pengunjung asing di akhir periode.” n


BISNIS

Suasana pertemuan bisnis antara perusahaan perjalanan dari Uzbekistan dan Indonesia di Hotel Borobudur pada Rabu, 4 Maret 2015.

Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, H.E.Shavkat Jamolov (tengah), Ketua APTA Nabijon Kasimov (kedua dari kiri) dan GM Uzbekistan Airways di Singapura Utkur Alimov (paling kiri).

Membuka Pasar Uzbekistan-Indonesia

P

ariwisata Uzbekistan kini me­­masuki Indonesia. Dan, maskapai penerbangannya, Uzbekistan Airways saat ini sedang membahas perjanjian interline dengan Garuda Indonesia. Diharap­ kan, perjanjian tersebut bisa selesai dan ditandatangani dalam bulan Maret dan efektif pada tahun ini. Maka tak lama lagi terbuka bisnis pariwisata timbal balik Indonesia-Uzbekistan dengan pe­ nerbangan langsung kombinasi Garuda Indonesia dan Uzbekistan Airways. Kedutaan Besar Uzbekistan di ­Jakarta mempresentasikan pariwisatanya di Ja­ karta, Rabu (4/3). Kemenlu dan Ke­ menpar mendukung kegiatan mereka. Delegasi dari Uzbekistan mempresen­ tasikan atraksi dan fasilitas turisme di negaranya melalui perusahaan-perusa­ haan perjalanan dan maskapai pener­ bangan nasionalnya, membawa grup kesenian yang menampilkan aneka ­tarian dan nyanyian yang mewakili daerah-daerah di negeri The Heart of Silk Road, dan seorang chef untuk me­ masak kuliner khas negeri itu. Pertemuan bisnis table top men­ da­hului presentasi. Sekitar satu jam, 16 travel agent/tour operator dari

­ zbekistan bertatap muka dengan seki­ U tar 50 travel agent/tour operator Jakarta. Ke­enam belas sellers merupakan ang­ gota Association Private Tourist Agencies (APTA), yakni organisasi perusahaan perjalanan swasta di negerinya. Uzbekistan Airways, transportasi utama menuju Uzbekistan adalah maskapai milik negara, terbang ke lebih dari 40 kota di kawasan Asia, di negara-negara Commonwealth, Eropa, dan Amerika Serikat. Singapura men­ jadi tujuan terbarunya, dimulai sejak 4 April 2014. Ia anggota IOSA dan IATA. Jadi ke Asia Tenggara telah melayani pener­ bangan langsung ke Singapura, Kuala Lumpur dan Bangkok dari ibukotanya Tashkent. Duta Besar Uzbekistan untuk Indo­ nesia Shavkat Jamolov dalam sam­ butannya mengatakan, sasaran utama pariwisata Uzbekistan ialah turis yang tertarik pada kebudayaan, sejarah, arsi­tektur dan ziarah. Bagi pejalan asal ­Indonesia, setelah melaksana­ kan haji atau umroh, bisa diteruskan untuk melakukan perjalanan ziarah ­menuju Uzbekistan, negeri asal Imam Al Bukhari, Imam Tarmidzi dan

­intelektual muslim Ibnu Sina. Ada empat destinasi utama ­turisme di sana, yakni kota Samarkand, Bukharah, Khiva dan ibukota Tashkent. Dengan penduduk muslim mencapai 88%, ma­ kanan halal dan tempat sholat mudah ditemukan, bahkan salah satu perusa­ haan perjalanan yang menyampaikan presentasi menginformasikan, kini juga sudah tersedia pemandu berbahasa ­Indonesia. Jauh sebelum menjadi sebuah negara republik seperti sekarang, Samarkand, Tashken, dan Bukhara yang kini ter­ masuk dalam wilayah Uzbekistan mer­ upakan kota-kota penting dalam jalur perdagangan sutra, Silk Road. Pernah dikuasai oleh pemimpin Muslim, Nas­ rani dan Budha. Uzbekistan, berada di jantung ka­ was­an Asia Tengah. Negeri empat musim dengan suhu rata-rata tahunan 13 de­rajat celcius. Bulan Juli jadi bulan terpanas dengan suhu mencapai ­35–45 derajat Celcius dan selama musim dingin di bulan Januari suhu rata-rata mencapai -2 derajat Celcius dan ka­ dang bisa jatuh sampai -25 derajat. Ada sekitar tujuh ribu situs berseja­ rah di Uzbekistan. Diantaranya telah ditetapkan jadi situs warisan budaya dunia UNESCO sejak lebih dari dua dekade. Sebagian besar situs berkaitan dengan sejarah dan ajaran Islam, dan situs-situs bersejarah lain terkait de­ ngan ajaran Nasrani dan Buddha. n

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

25


Indi

TPK Menurut Klasifikasi Bintang di 27 Provinsi di Indonesia

Sumber: BPS

rata-rata lama menginap tamu asing dan indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi indonesia

Sumber: BPS

26

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015


kator Perkembangan Kunjungan Wisman Menurut Pintu Masuk

TPK HOTEL BERBINTANG di 27 PROVINSI di INDONESIA

Sumber: BPS

Sumber: BPS

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

27 Sumber: BPS


Mengecat taman di Jakarta.

an di Jakarta. Mengecat tam

Gedung Kesenian Jakarta, dicat ulang.

Public Private Partnership

S

trategi kerja sama Public Private Partnership sejatinya bukanlah konsep rumit yang sukar dilasanakan. Bahkan pada skala yang paling kecil dan level yang mendasar di lapangan, antara lain diterapkan dengan kombinasi kepentingan organisasi atau perusahaan yang nonpariwisata dengan kepentingan pemerintah yang mengelola destinasi atau obyek daya wisata, serta komunitas yang hidup di masyarakat. Sebutlah di Jakarta, terdapat 1.178 taman­taman bertebaran. Stasiun radio Indika FM menjalin kerja sama dengan produsen cat Mowilex. Awal Maret ini mereka melakukan pengecatan di Taman Joging Kelapa Gading, Jakarta. Itu malahan untuk yang ketiga kali. Mereka sebut ‘merestorasi taman’. Mereka mengajak satu komunitas Mobility (sebutan komunitas pemilik mobil Mobilio). Selagi beraktifitas itu, anggota masyarakat yang sedang berada di situ ikut ‘nimbrung’ dan ramai-ramailah mengeroyok pekerjaan ‘restorasi taman’.

Gedung Kesenian Jakarta

28

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 63 maret 2015

Awal Januari yang lalu, Pemprov DKI menerima ­sumbangan pengecatan ulang bagian luar (eksterior) Gedung Kesenian ­Jakarta (GKJ), dari pabrik cat swasta. Sumbangan bahan yang digunakan adalah Dulux Weathershield Powerflexx yang dinyatakan memiliki teknologi powerflexx yang mampu merenggang lebih tinggi dibandingkan cat eksterior premium biasa, dari pabrik ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia). Sebelumnya lagi, AkzoNobel telah melakukan kegiatan serupa khusus untuk gedung-gedung bersejarah di kota­kota besar di Indonesia. Gedung-gedung tersebut antara lain ­Museum Fatahillah pada 2009, Balai Pemuda Surabaya (2010), dan Benteng Rotterdam Makassar (2010). Ya, di daerah-daerah termasuk ibukota di mana Pemprov DKI sebenarnya punya banyak uang, namun tetap menyambut sumbangan masyarakat yang peduli pada keindahan. Daerah-daerah menalarkan Public Private Partnership. n


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.