Newsletter Pariwisata Indonesia Edisi 81 - September 2016

Page 1

Vol. 7

n

No. 81

n

September 2016

Puncak-puncak Pemasaran Mancanegara

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

1


Isi Nomor ini

9 11 15 18 19

Memasuki Kota-kota Kedua di Perancis PATA Travel Mart 2016 Istimewa bagi Pemasaran Mancanegara Promosi dan Selling di Singapura Pekan Indonesia di Osaka, Jepang Wisata Minat Khusus untuk Pasar Mesir dan Bahrain

Mengintensifkan Pemasaran di Jepang di JATA Travel Expo 2016 Pada

bursa pariwisata internasional tahunan terbesar di Jepang, JATA Travel Expo (JTE), pada 22–25 September 2016 di Tokyo International Exhibition Center (Tokyo Big Sight), ­Kemenpar memfasilitasi 36 pelaku pariwisata Indonesia. Mereka mewakili 16 hotel, 12 agen perjalanan, 3 DMO, 3 dinas pariwisata daerah, dan 2 maskapai penerbangan. ­Didatangkan

Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran

Pariwisata Mancanegara; Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email

: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel

Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mem­punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, ­silakan kirim ke alamat di atas.

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

2

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

dari Bali, Jakarta, Yogya­karta, Surabaya, Gorontalo, dan ­Manado. Delegasi cukup besar itu untuk menarik perhatian turis Jepang mau berwisata kembali di Indonesia dan memutakhirkan informasi produk-produk wisata kepada pelaku industri di sana. Kali ini dilakukan aktivitas interaktif dengan pengunjung di paviliun Indonesia.


utama

Puncak-puncak Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kita Wonderful Indonesia tampil di pusat keramaian Paris, dengan branding di salah satu dari 20 bus city tour yang atap atasnya terbuka.

Penetrasi Pasar Industri dan Konsumen Di luar negeri, puncak-puncak pe­ ma­saran mancanegara terbagi pada dua sisi penetrasi. Pada event berskala ­dunia Kemenpar ikut mulai antara lain di ITB-Berlin, WTM London, ICTM China, Asean Travel Forum, World Halal Travel Summit Abu Dhabi, dan lainnya hingga berbagai event internasional di mana para pelaku industri atau travel trade people melakukan promosi dan saling menjual dan membeli produk wisata. Pada event dan festival berskala ­inter­nasional dan nasional di masing-

masing negara pasar, Indonesia tampil ­menyapa langsung masyarakat konsumen, Consu­mers Promotion. Pema­ saran dan promosi langsung pada mayarakat konsumen memuncak ketika Indonesia tampil di saluran-saluran televisi internasional dan televisi di negara pasar. Dan… wajah Wonderful Indonesia menyapa langsung konsumen melalui iklan yang tampil di badan-­badan luar bis, taksi, outdoor banner dan outboard di Paris, Melbourne, Singa­pura dan ­seterusnya. Komplit sudah. Mempenetrasi sarangsarang the travel trade, dan, masyarakat konsumen. Tak lama lagi semua itu

akan diperkuat dengan mengefekifkan global digital, Indonesia Market Place, melalui internet. Yang sudah berjalan itu akan berlangsung konsisten. Dan semua itu, kini, memproyeksikan ­bagaimana ­­pemasaran mancanegara akan ­mendatangkan 20 juta wisman di tahun 2019. Selalu dikatakan Menpar Arief Yahya, dalam mengelola ­pariwisata kita, “Proyeksi lebih penting dari ­performansi.” Jadi, apa yang hendak dan perlu dicapai pada tahun-tahun yang akan ­datang, lebih penting untuk diperhatikan, dan, diupayakan agar ­tercapai.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

3


Sekarang…? “Prioritas kami sekarang adalah memperkuat akses,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya. Selama sepekan pada ming­gu pertama bulan September, Menpar mengadakan road show ke sejumlah maskapai penerbangan dan Angkasa Pura II selaku pengelola 13 bandara yang banyak di antaranya menjadi gerbang masuk wisatawan mancanegara. Selama sepekan itu, Menpar berkunjung ke kantor-kantor maskapai penerbangan, bertemu dan berdiskusi dengan pemilik dan jajaran direksi. Ke Garuda Indonesia, Lion Air, AirAsia, Sriwijaya Air, Angkasa Pura II, dan Kementerian Perhubungan. Pertemuan-pertemuan ter­sebut mengkomunikasikan pembicaraan bisnis secara terbuka. Ini terasa sebagai bagian dari ­puncak-puncak pemasaran pariwisata maca­negara bagi Indonesia. Ini setelah ­pemasaran pariwisata mancanegara selama hampir dua tahun ini telah mempenetrasi pasar-pasar wisman di luar negeri, menerapkan strategi BAS membangun branding dan menancapkan daya saing di pasar-pasar utama bagi pariwisata Indonesia, citra pariwisata ­Indonesia telah mengumpulkan berbagai Awards alias pengakuan atau r­ ecognition dari dunia. Dari luar negeri pemasaran pariwisata mancanegara memerlukan kini ‘menggarap’ salah satu alat perang pemasar­ an pariwisata yaitu aksesibilitas udara. Lebih spesifik lagi, mengarah pada pe­ ningkatan dan perluasan ‘penerbangan langsung dari pasar di luar negeri ke destinasi wisata di dalam negeri’. Sekitar 75 persen wisatawan manca­ egara datang ke Indonesia menggunakan transportasi udara. Indonesia ne­ geri bahari dengan 17.000 pulau maka untuk menjangkaunya memerlukan akses udara dan laut. Karena industri perjalanan dan pariwisata adalah me­ ngenai pelayanan yang memudahkan dan menciptakan kenyamanan, dalam rangka mencapai target 20 juta wisman pada 2019 dan pertumbuhan rata-rata 20% per tahun, memperbanyak akses penerbangan langsung ke Indonesia dan menghidupkan kembali jalur maritim Nusantara mesti dilakukan. Maskapai penerbangan milik peme­ rintah, Garuda Indonesia, berencana mengoperasikan kembali pelayanan ke Amerika Serikat mulai tahun 2017. ­Garuda sudah memulai persiapan-

4

persiapan, termasuk feasability study terhadap potensi pasar AS, potensi ­keuntungan dari pelayanan rute-rute, tipe armada pesawat yang akan digunakan, juga perizinan dari otoritas penerbangan Jepang. Targetnya, melayani langsung rute ke Los Angeles atau New York. Kedua kota di AS itu mempunyai potensi pasar ter­ tinggi. Maskapai nasional ini berencana mengoperasikan armada pesawat berbadan lebarnya Boeing 777-300ER untuk melayani rute penerbangan ke AS. Bandara Internasional Narita di Tokyo, Jepang menjadi pertimbangan sebagai tempat transit dari Jakarta. Jepang telah memberikan ‘Fifth Freedom Right’ bagi maskapai-maskapai penerbangan Indonesia yang berarti mengizinkan Garuda untuk mengisi kapasitas kursinya untuk penerbangan ke/dari destinasi di luar Jepang. Sebelumnya pada tahun 2014, Garuda Indonesia bekerja sama dengan Delta Airlines, salah satu maskapai penerbang­ an di AS, melalui codeshare. Delta juga anggota aliansi SkyTeam. Kerja sama ­dengan codeshare memungkinkan ­Garuda melayani lagi rute ke Los Angeles dan ­Seattle melalui Bandara Haneda, Tokyo, Jepang. Federal Aviation Administration (FAA) mengumumkan standar keselamatan dan keamanan penerbangan sipil Indonesia telah lulus audit dan mendapatkan kembali status Kategori 1 pada 15 Agustus 2016. Status itu diberikan berdasarkan pada hasil penilaian (assessment) FAA bulan Maret 2016 terhadap laporan pengawasan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Transportasi Udara Kementerian Perhubungan. Utusan khusus dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, Brian McFeeters, bertemu dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, untuk menyampaikannya secara langsung, Senin (15/8).

Garuda menambah frekuensi ke Cina Dilansir di beberapa pemberitaan, Garuda Indonesia efektif mulai tanggal 30 Oktober 2016 akan menambah jadwal penerbangan ke Cina. Beberapa rute akan menggunakan pesawat yang lebih baru atau berkapasitas lebih banyak. Rute Denpasar–Beijing akan menggunakan dua pesawat 777-300ER dengan frekuensi 4 kali seminggu. Rute Den-

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

pasar–Guangzhou akan menggunakan 2 pesawat A330-300 dengan pelayanan 1 kali setiap hari (daily) dari sebelumnya 3 kali seminggu dengan pesawat ­Boeing 737-800. Rute Denpasar–Shanghai ­Pudong akan menggunakan A330300 menggantikan Boeing 777-300ER dengan pelayanan penerbangan 3 kali ­seminggu. Rute Jakarta–Beijing juga bertambah. Dari sebelumnya 3 kali seminggu mulai akhir bulan Oktober menjadi 4 kali seminggu dengan menggunakan 2 pesawat A330-300. Jakarta–Shanghai Pudong akan dilayani dengan pesawat A330300 menggantikan Boeing 777-300ER dan akan terus beroperasi setiap hari. ­Sedangkan untuk rute Jakarta–Hong Kong akan menggunakan A330-300 menggantikan A330-200 (kecuali Day 5 di bulan November 2016)

Grup Lion akan bawa wisman dari Cina dan India Selasa (6/9/2016) Arief Yahya bertemu dengan pemilik Grup Lion, Rusdy ­Kirana, beserta jajaran direksinya di kantor pusat Lion Air, Jakarta. Pada ­kesempatan itu Rusdy mengatakan, grup Lion Air siap mengangkut wisman lebih banyak dan menghidupkan bandara di daerah-daerah. “Kami siap mengangkut lebih ­banyak wisatawan dari mancanegara. Kami sudah memulainya bulan Juli–Agustus


Pertemuan Kementerian Pariwisata dengan Grup Lion Air di Jakarta. Delegasi Kemenpar dipimpin langsung Menpar Arief Yahya, didampingi Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Ratna Suranti, Asdep Pengembangan Pasar ETAA Nia Niscaya, dan Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani serta Staf Khusus Menteri untuk Aksesibilitas Robert Walani dan Don Kardono. Dari Grup Lion CEO Lion Air Rusdy Kirana didampingi Dirut Lion Air Group Edward Sirait, Dirut Lion Air Rudy Lumingkewas, Dirut Batik Air Capt. Achmad Luthfie, dan Dirut Wings Air Ahmad Hasan.

2016 lalu dengan membuka lebih ­banyak pener­bangan dari 6 kota di Tiongkok seperti Changsa, Macau, Guangzhou, Wuhan dan Chongqing. Kota-kota lain yang sebentar lagi kami buka adalah Shanghai, Taipei, Shenzhen, lalu Cebu dan Davao di Filipina. Kami jadikan Manado sebagai hub sesuai gagasan Pak Menteri,” kata Rusdy. Dia tambahkan, Grup Lion juga siap menghidupkan Bandara Adi Sumarmo di Solo. Setelah sekian lama berdiri megah, bandara itu relatif sepi. Menpar meminta untuk menjadikannya sebagai hub di bagian tengah dan selatan Jawa. Maskapai penerbangan swasta nasional terbesar itu sudah membuat simulasi dengan 6 pesawat bermalam di Solo, 5 Lion Air dan 1 Batik Air. Grup Lion akan membuka jalur internasional ke Kuala Lumpur, Malaysia, Singapura, dan Bangkok, Thailand. Di luar negeri, Grup Lion beroperasi di Malaysia dengan merek Malindo Air dan Thai Lion Air di Thailand. Sekarang Malindo Air mengoperasikan 35 unit pesawat sejak 2013 dan Thai Lion dengan 23 unit pesawat juga pada tahun 2013. Lion Air sendiri melayani 13 rute pe­ nerbangan internasional dan 40 rute pe­nerbangan domestik. Wings Air melayani 78 rute domestik ke kota-kota kecil dengan bandara-bandara yang hanya bisa didarati pesawat berbadan kecil. Batik Air melayani satu rute internasio­ nal dan 24 rute domestik. Malindo Air di

Malaysia melayani 26 rute internasional dan 13 rute domestik di Negeri Jiran tersebut. Dan Thai Lion Air melayani 12 rute internasional serta 10 rute domestik di Negeri Gajah Putih. Manado di Sulawesi Utara diproyeksi­ kan untuk mendistribusikan wisman ke Sorong, Ternate, Morotai, Galela, Kao, Buli, Gorontalo, Luwuk, Naha, Melo­ nguane, Makassar, Wakatobi dan Balikpapan. Selain itu, dibahas juga mengenai rencana Batik Air yang akan melayani pe­ nerbangan ke dan dari India ­sebanyak 56 kali per minggu. Pada tahap awal, rute akan transit di Singapura dan Kuala Lumpur sebelum benar-benar dibuka penerbangan langsung dari Indonesia ke India. Malindo Air direncanakan juga melayaninya dengan interline dengan Qatar Airways, Turkish Airlines, Etihad, KLM, dan Air France.

AirAsia, promosi bersama, untuk India, Cina hingga Australia CEO AirAsia, Tony Fernandes, ber­ kunjung dan bertemu Menpar Arief Yahya pada Senin (5/9/2016) di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta. Tony menyampaikan keseriusan Grup AirAsia yang dipimpinnya untuk membantu Kemenpar mengatasi masalah konektivitas dan menjanjikan promosi bersama. CEO AirAsia mengatakan, mereka me-

mahami pasar India adalah ceruk pasar yang tergolong gendut. AirAsia konsisten dengan jenis pesawat berbadan lebar yang cocok dan efisien melayani rute jarak menengah seperti ke India, Cina dan Australia. “Kami akan terbangi India agar ada direct flight ke Indonesia tanpa harus melewati Kuala Lumpur maupun Singa­ pura,” ujar Tony. Selain itu, pasar Cina dan Australia tetap dikembangkan sebagai potensi ­inbound ke Indonesia. Saat ini, AirAsia sudah terbang ke Sydney, Melbourne, Perth dan lainnya. Tampak yakin me­ ngatakan, “Kami bisa membawa 6 juta wisman ke Indonesia tahun 2019.” Selain itu, AirAsia juga menjanjikan promosi bersama. Melalui seluruh media promosi AirAsia bisa dipromosikan bersama Wonderful Indonesia, baik yang menempel di badan pesawat, inflight magazine, maupun TVC yang ada di ­Korea dan Malaysia.

Diskusi terbuka dengan Angkasa Pura II Rabu (7/9/2016), Menpar pun berkunjung ke kantor Angkasa Pura (AP) II di Soekarno Hatta, Cengkareng. Di sana bertemu dengan Plt. CEO AP II, Djoko ­Murjatmodjo beserta jajaran direksi. Direksi AP II yang hadir antara lain, ­Andra Y. Agussalam, Director of Financial; Faik Fahmi, Director of ­Commercial

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

5


Delegasi Kemenpar ke AP II dipimpin oleh Menpar Arief Yahya didampingi Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gede Pitana, Asdep Pengembangan Pasar ETAA Nia Niscaya, Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Ratna Suranti bertemu dengan Plt. CEO AP II Djoko Murjatmodjo beserta jajaran direksinya di kantor AP II. and Business Development; Ituk ­ erarindri, Director of Airport Services H and Facility; dan Daan Achmad, Director of Human Capital, General Affairs and IT. Pada pertemuan yang menjadi diskusi terbuka itu dibahas empat hal krusial yang dihadapi industri perjalanan dan pariwisata di Indonesia terkait aspek ­aksesibilitas. Pertama, jam operasional bandara. Sekarang bandara-bandara dituntut bisa melayani selama 24 jam penuh. Ini untuk mengatasi masalah volume ­penerbangan yang bisa dilayani. Menpar mencontohkan, bandara­bandara di Jakarta, Bali dan Manado

sudah mulai bisa didarati pesawat yang terbang malam. “Dalam Rapat Terbatas (Ratas) ­dengan Presiden, sudah pernah diputuskan untuk menaikkan jam operasional dari 12 jam menjadi 18 jam. Agar bandara ­seperti Adi Sucipto di Yogyakarta itu bisa menampung lebih banyak ­penerbangan,” ujar Arief. Kedua, mengimplementasikan tek­no­ logi informasi (TI) di semua pelayanan publik. Dengan TI dan digital, berbagai potensi kebocoran dapat ditekan atau bahkan menghapusnya. Hal ketiga yang didiskusikan adalah

Kunjungan Menpar Arief Yahya di kantor AirAsia Indonesia disambut Manajemen Air Asia Indonesia antara lain, Dendy Kurniawan (Group CEO of Indonesia AirAsia), Capt. Widhi Setyo Darwanto (Director of Flight Operation of Indonesia AirAsia), Capt. Rd. Achmad Sadikin (Director of Safety of Indonesia AirAsia), Capt. Jurry Soeryo Wiharko (Director of Security of Indonesia AirAsia), Heru Susilo (Director of Engineering & Maintenance of Indonesia AirAsia).

6

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

mengenai regulasi di bandara. Regulasiregulasi yang dinilai dapat ­menghambat pertumbuhan industri transportasi udara agar segera ditelaah ulang dan diperbaiki dengan mengacu kepada standar keamanan dan keselamatan penerbangan sipil internasional. Sektor transportasi udara tidak mengenal kompromi atas faktor keamanan dan keselamatan mulai dari darat (ground) sampai di udara (on the air). “AP II ini jauh lebih beruntung dari industri transportasinya, airlines. Mereka itu lebih sulit mengejar revenue karena harus menghitung dengan benar. AP ini bisa mengkombinasikan antara service dan property. Anda semua tahu, bisnis properti jauh lebih menghasilkan daripada jasa penerbangan. Industri transportasi, kalau berjalan sendiri-sendiri, tidak akan sustain. Tetapi begitu ‘dikawinkan’ dengan properti maka akan jadi lebih kuat dan sustain,” begitu Arief Yahya mengungkapkan pandangannya. Beroperasi melebihi kapasitas, over capacity, merupakan fenomena yang tidak hanya berlangsung di satu atau dua bandara saja di Indonesia. Pertumbuhan perjalanan di negeri ini bahkan dinilai jadi pemimpin pertumbuhan perjalanan di kawasan Asia Pasifik saat ini. ­Pertumbuhannya akan terus berlanjut karena didukung dengan ­keberadaan LCC yang semakin established dan ­penetrasi gawai dan TI di pasar dalam negeri. Ini hal keempat krusial yang ­dibicarakan.


Arief menyarankan, bandara-ban­ da­ra di Indonesia sudah saatnya di­ rencanakan untuk jangka panjang. Dia contohkan, 7 dari 13 bandara di bawah pengelolaan AP II sudah over capacity. Bandara Soekarno Hatta (CGK) sudah mengalami kelebihan 246% dari kapasitasnya. Bandara internasional lain yang sudah melebihi kapasitasnya di atas 100 persen diantaranya, Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) 131%; Bandara Supadio di Pontianak (PNK) 113%; Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang (PLM) 112,8%; dan Bandara Minangkabau di Padang (PDG) 105,6%. Sekarang Bandara Internasional Kualanamu di Medan (KNO) kapasitas­ nya sudah mencapai 88,9% padahal relatif masih baru. Bandara domestik pun tak kalah kelebihan kapasitasnya. Sejak membantu mengurangi traffic di Bandara ­Soekarno Hatta, Bandara Halim Perdana­kusumah Jakarta difungsikan kembali jadi bandara umum. Sekarang bandara ini sudah kelebihan 161% dari kapasitasnya.

Bandara Depati Amir di Pangkalpinang, Bangka, Babel menunjukkan angka fantastis, kelebihan 331% dari kapasitasnya. Sebelumnya, kita mungkin takut merencanakan membangun bandara yang besar. Sekarang tidak lagi. Proyeksi ne­ gara terhadap wisman dan wisnus besar. Mengacu pada keadaan saat ini, paling tidak, sekitar ¾ dari 20 juta turis asing ditambah sekitar 270 juta turis domestik memanfaatkan transportasi udara untuk jalan-jalan dari ujung barat sampai timur Nusantara pada 2019 nanti. Terkait pembiayaan, banyak cara dapat dilakukan. Selain itu, peraturan-peraturan sebaiknya membantu mengembangkan industri perjalanan dan transportasi udara di tanah air. Maskapai-maskapai penerbangan adalah pelanggan setia bandara. Sebelum wisatawan check-in di hotel dan mengunjungi obyek-obyek wisata, bandara adalah tempat check-in dan obyek daya tarik pertama yang di­ lihat dan dirasakannya di destinasi.

Jadi, seperti diungkapkan dalam awal laporan ini, ¾ wisatawan asing, menumpang moda transportasi udara untuk mencapai destinasi-detinasi impian­ nya. Kebijakan dan langkah-langkah strategis maupun taktis yang telah dan sedang dilaksanakan pada kegiatan pemasaran pariwisat mancanegara, tentu memerlukan penalaran dan kerjasama dari segenap pelaku di bisnis pariwisata. Dengan kegiatan strategis dan taktis oleh Kemenpar di pemasaran mananegara inilah, kegiatan ‘penjualan’ oleh unsurunsur industri pariwisata mestinya terdorong, terangkat, meluas, berdaya saing dan efisien produktif. Pemasaran pariwisata mancanegara memasarkan semua aspek itu yang terkemas dalam produk-produk pariwisata Indonesia dengan branding Wonderful Indonesia. Branding, membawa janji. Dan janji itulah yang harus dipenuhi ketika wisatawan dari mancanegara datang berkunjung ke negeri destinasi pariwisata ini. Di tahun 2019, jumlah mereka setidaknya 20 juta orang. n

Menuju Indonesia Tourism Exchange

Pada Rakornas Kepariwisataan ke-3 di Jakarta, Deputi Bidang Pemasar­ an Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana menjelaskan lagi bagaimana kita telah melakukan kemitraan de­ ngan pemain global di bidang TI digital global. Itu untuk online placement bagi kegiatan promosi pariwisata mancanegara. Yaitu antara lain ­dengan Google, Baidu, Ctrip, Tripadvisor, Youtube. Demikian pula diingatkan lagi bagaimana Kemenpar saat ini tengah merampungkan penyiapan media digital yang akan menjadi Market Place global bagi pariwisata Indo-

nesia. Akan disebut sebagai Indoneia Tourism Exchange --- ITX ---. Di situlah nanti dikoneksikan seluruh ekosistem pariwisata melalui digital market place. Di situ difasilitasi online travel mart, berlangsungnya berarti ­sepanjang waktu, maka transaksi pun dapat dilakukan dan terjadi ­setiap saat. Pencarian dan transaksi pembelian oleh agen-agen tur di luar ne­geri ­terhadap produk dan paket-­paket wisata yang tersedia di destinasi ­Indonesia. Atau sebaliknya, penjual atau seller dari produk dan destinasi di Indonesia menawarkan dan me­

nemukan pembeli di pasar wisatawan mancanegara untuk berkunjung dan berwisata ke destinasi-destinasi yang tersebar di banyak daerah di ­Indonesia. Sehubungan dengan ini diingatkan dan dianjurkan terus kepada ­stakeholders pariwisata di Indonesia, bahwa untuk memenangkan persaingan di pasar global, hendaknya diterapkan teknologi yang semakin dominan mempengaruhi pasar: the more digital, the more global! Itu merupakan bagian dari puncak-puncak kegiatan pemasaran mancanegara dewasa ini. n

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

7


EVENT

n Di luar negeri

Ke JATA Travel Expo 2016 di Jepang dan share Indonesia baru menKemenpar melaksanakan capai 2,33 persen,” ujar I Gde kegiatan promosi di JTE 2016 Pitana, Deputi Bidang Pengem(JATA Travel Expo) di Tokyo, bangan Pemasaran Pariwisata 22–25 September 2016. Dele­ Mancanegara. gasi Indonesia di situ juga menDari 36 pelaku pariwisata sosialisasikan kebijakan bebas yang mengikuti JTE 2016, estivisa kunjungan sementara masi perolehan wisman sebanke­pada 169 negara termasuk yak 4.928 orang dengan nilai Jepang. Deputi Bidang Pema­ transaksi potensial berkisar Rp sar­an Pariwisata Mancanegara 20,2 miliar. Selama empat hari, I Gde Pitana bahkan melaku173.602 orang mengunjungi kan pendekatan dalam upaya bursa pariwisata tersebut. agar JAL membuka kembali Kemenpar memfasilitasi 36 penerbangannya dari Jepang pelaku pariwisata Indonesia. ke Bali. Mereka mewakili 16 hotel, Kemudian, pada expo itu, 12 agen perjalanan, 3 DMO, 3 juga disosialisasikan tentang ­dinas pariwisata daerah, dan relaksasi kebijakan-kebijakan 2 maskapai penerbangan. Di­ terkait pariwisata lainnya se­ datangkan dari Bali, Jakarta, perti pencabutan Clearance Yogyakarta, Surabaya, Goron­Approval for Indonesia Terri­ Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara talo, dan Manado. tory (CAIT) yang mempermu- I Gde Pitana (kiri) bersama Vice Chairman JATA Mr. Takawa (kanan), Indonesia memang perlu dah wisman dengan perahu seusai membahas kerja sama untuk membuka kembali penerbangan mengintensifkan ­pemasaran layar wisata memasuki dan JAL dari Jepang ke Bali serta memperkenalkan destinasi di luar Bali, seperti Lombok, Bangka Belitung, Borobudur, dan Raja Ampat. dan promosi lagi di pasar berwisata di wilayah perair­ Jepang. Pertumbuhannya daan Indonesia. Relaksasi asas lam semester pertama 2016 minus 0,43 sekunder, meningkatkan kapasitas di 27 kabotase bagi kapal-kapal pesiar interpersen. Selama Januari-Juni 2016 tercatat bandara dengan memperpanjang landas nasional di 5 pelabuhan utama yaitu 243.349 orang Jepang datang ke Indonepacu, merenovasi terminal penumpang Belawan, Medan (Sumut); Tanjung Priok, sia dibandingkan dengan 244.395 orang di 13 bandara, serta mengembangkan Jakarta; Tanjung Perak, Surabaya (Jatim); dalam periode yang sama tahun lalu. marina-marina baru. Benoa, Bali; dan Soekarno Hatta, MakasDelegasi dari Kemenpar juga meng­ “Tahun ini kami menargetkan mensar (Sulsel). adakan media briefing kepada 12 ­media jaring 550.000 wisman Jepang ke IndoSelain itu, dijelaskan juga bahwa di Jepang yang didampingi Makiko nesia. Ini sangat memungkinkan karena Peme­rintah Indonesia sedang mengem­Iskandar dari Bali Rasa Sayang. n total outbound negeri ini 22,5 juta orang bangkan bandara baru di 15 kota

Makiko Iskandar (kedua kiri) dari Bali Rasa Sayang mendampingi I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara ketika bertemu dengan 12 media dari Jepang.

8

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016


Merek pariwisata dan gambaran destinasi Indonesia di badan-badan bis di empat kota kedua di Perancis.

Delegasi sellers dari Indonesia yang mengikuti Sales Mission 4 Kota di Perancis.

Memasuki Kota-kota Kedua di Perancis Logo stilasi burung cendrawasih berwarna-warni dan ‘Wonderful Indonesia’ menemani gambar-gambar yang menampilkan destinasi Jakarta, Lombok, Makassar, dan Ternate di badan-badan bis yang beroperasi di empat kota di ­Perancis. Pariwisata Indonesia sedang hits, begitu Menpar Arief Yahya menyebutnya. Kehadiran Indonesia di even IFTM/Top Resa 2016 dan langsung menggelar sales mission di empat kota guna memperkuat iklan yang telah dilihat oleh masyarakat Perancis. IFTM Top Resa 2016

Kemenpar membawa 15 pelaku industri pariwisata Indonesia dalam dele­gasi yang hadir di IFTM Top Resa 2016. Pa­ meran pariwisata B-to-B outbound ter­ besar di Perancis ini berlangsung pada 20–23 September 2016 di Parc des Expositions Porte de Versailses, Paris. Selain mengikuti pameran, di pintu masuk even dipajang banner iklan ­de­ngan gambar-gambar menunjukkan keberagaman destinasi Indonesia beserta logo dan merek Wonderful Indonesia. Iklan pariwisata juga dipasang di ­Echotouristique, majalah resmi even Top

Suasana sales mission di Perancis.

Resa. Pada hari terakhir, aneParis, masing-masing berka pe­nganan ringan khas Inlangsung pada tanggal 28 dan donesia mengisi meja ­Buffet 29 September dihadiri 70 dan Snack di program Gathering 200 buyers. Dinner Top Resa 2016 pada Asdep Pengembangan Kamis (22/9) malam. Pasar ETAA Nia Niscaya International French menjelaskan, “Pertimbangan ­Tra­­vel Market (IFTM) Top masuk ke kota-kota itu adalah Resa me­rupakan event tauntuk menarik wisman dari hunan sela­ma 38 tahun. Kali kota-kota lain. Mengingat reAsnawi Ibrahim ini hadir 31.763 profesional tailers mungkin tidak semua Direktur Asya Tour pariwisata, 78% dari Peranha­dir di acara pameran Top dari Ternate, Maluku cis. Mereka terdiri dari 35% Resa, salah satu pameran agen perjalanan leisure, 19% pariwisata di Perancis yang pembeli leisure travel, 30% business & menjadi referensi outbound buyers.” mice buyers, dan 16% dari kalangan proIni sales mission pertama ke kota-kota fesional pariwisata dari berbagai sektor. kedua di Perancis. Salah satu seller dari Indonesia Asnawi Ibrahim, Direktur Asya Tour Ternate, mengatakan, pada Sales Mission 4 Kota dua hari pertama sales mission pembeli Usai mengikuti IFTM Top Resa 2016, dari Perancis menyatakan tertarik de­ Kemenpar langsung mengadakan Sales ngan destinasi di Maluku Utara. Dia berMission di 4 kota di Perancis. Sales Missama satu perwakilan hotelier di Ternate sion 4 Kota itu dilaksanakan pada 26–29 mesti menjelaskan dahulu di mana dan September 2016 dan diikuti 17 sellers bagaimana mengakses Ternate. Meski­ dari Indonesia. pun belum ada pre-deal tetapi keduanya Di setiap kota, respon pembeli memengungkapkan rasa optimis. Mereka mang bagus. Di Lyon tercatat 73 buyers sharing meja agar dapat mengikuti ke­ hadir pada 26 September dan di ­Toulouse giatan ini. n (27/9) tercatat 53 buyers. Di Nantes dan

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

9


Ada dua kegiatan berlainan namun saling terhubung di kota Adelaide, di bagian selatan Australia. Indofest dan OzAsia Festival. Indofest 2016 memasuki penyelenggaraan tahun ke-9 dan OzAsia Festival 2016 merayakan 10 tahun penyelenggaraan. Di kedua festival yang selalu ramai dikunjungi itu, merek Wonderful Indonesia efektif dipromosikan mulai dari akhir September sampai dengan awal Oktober 2016.

Memperkuat penetrasi di Australia Selatan

OzAsia Festival 2016

OzAsia Festival 2016 berlangsung mulai dari tanggal 21 September–2 Oktober 2016. Ini adalah festival kebudayaan terbesar dan utama yang fokus pada berbagai kesenian dari Asia di Negara Bagian South Australia. Tahun ini me­rayakan sepuluh tahun penyelenggaraan­nya. Selain menggelar kesenian dari berbagai daerah di Indonesia yang menampilkan Bali and beyond, Asdep Pengembang­ an Pasar Asia Pasifik memanfaatkan kesempatan ini untuk ‘mengibarkan’ merek Wonderful Indonesia di pasar masyarakat bagian selatan Benua Austra­ lia. Kali ini diadakan satu program yang dinamakan VIP Series OzAsia 2016 pada Sabtu (24/9) malam. Hadir di VIP Series itu antara lain Menteri Perdagangan dan Investasi Australia Selatan, Martin Hamilton Smith, Chairman Adelaide Festival Centre, Trust ­Michael Abbott, OzAsia Festival Director, Joseph Mitchel, wakil dari perusahaan tour and travel di Adelaide, Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat ­Kesoema, Konjen RI untuk New South Wales, Queensland dan Australia Selatan Yayan GH Mulyana, President The Australian-Indonesian Association Tji Srikandi Goodhart. Setelah memaparkan Indonesia Tou­ rism Outlook terkini, termasuk mengenai pengembangan ’10 Bali baru’, ­Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu mengata­kan, “Itu sebabnya kami sangat paham betapa sulitnya teman-teman tour and travel Australia menjual paket wisata selain Bali. Presiden Jokowi dan Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyadari ini. Karenanya, sekarang kami membangun ’10 Bali baru’. Semuanya diprogramkan dalam konsep 10 Top Destinasi Prioritas.”

Indofest 2016

IndoFest 2016 dilaksanakan pada ­Minggu, 25 September 2016 mulai dari

10

Tari merak di OzAsia Festival 2016.

Pencak silat, seni bela diri asli Indonesia dipertontonkan di Indofest 2016. Pengunjung berfoto dengan Malang Amore Carnival. pukul 11.00 hingga 16.00 waktu setempat. Tahun ini festival komunitas Indonesia terbesar di Australia ini sudah memasuki edisi kesembilan. Festival diselenggarakan di jantung kota Adelaide, Cultural Precinct on North Terrace, yang diapit State Library of South Australia, South Australian Museum, Art Gallery of South Australia, dan Migration Museum. Berbagai aktivitas dalam program festival tersebar di beberapa lokasi di sekitar area tersebut. Penampilan kesenian dari Aceh hingga Papua. Mulai dari pertunjukan ­angklung, Ega Robot Ethnic Percussion Jawa ­Barat, tari jejer dari Banyuwangi, perang

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

adat Lombok yang disajikan lewat tari ­peresean, tari kecak Bali, tari pangkur sagu Papua, hingga kostum karnaval yang diperagakan Malang Amore Carnival. Indofest adalah festival komunitas Indonesia terbesar di Australia. Selama sembilan tahun festival ini terselenggara atas kerja sama komunitas Indonesia di Australia selatan dan asosiasi nonprofit Australian-Indonesian Association of South Australia dalam rangka OzAsia Festival. Beberapa tahun belakangan Kemenpar, Kedubes RI untuk Australia dan Konjen RI untuk New South Wales, Queensland, dan Australia Selatan pun turut mendukungnya. n


utama

PATA Travel Mart 2016 Istimewa bagi Pemasaran Mancanegara

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (tengah), didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya (kedua kanan), Chairman PATA Andrew Jones (ketiga kiri), ­Chairman PATA Indonesia Chapter S.D. Darmono (kedua kiri), Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia Dato’ Seri Mohamed Nazri bin Abdul Aziz (paling kiri) dan Gubernur Banten Rano Karno (paling kanan) memainkan angklung bersama-sama pada Rabu (7/9) malam di ICE, BSD, Banten yang menandakan pembukaan PATA Travel Mart 2016.

I

ndonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan PATA Travel Mart 2016, berlangsung selama tiga hari pada 7-–9 September 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. Sekitar 1.000 delegasi hadir. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, meresmikan pembukaannya pada Rabu (7/9/2016). Bagi Indonesia event besar ini lebih istimewa lagi. Dua pengharga­ an dari UNESCO dan TripAdvisor yang diumumkan dan diserahkan pada saat malam pembukaan, dan penyerahan PATA Golden Awards 2016 pada hari ter­ akhir PTM, meyakinkan kepada delegasi pembeli dan media dari mancanegara bahwa Indonesia merupakan destinasi pariwisata dunia. Dan pembangunan pariwisata di Indonesia menggunakan konsep berkelanjutan. Total delegasi yang hadir selama PTM 2016 terdiri dari 683 sellers dari 272

­ rganisasi dan 36 destinasi, dan 258 o ­buyers dari 247 organisasi dan 52 negara. Sementara 65 media dari 15 negara, media dalam negeri dan 12 orang ­bloggers mancanegara, meliputnya. Penyelenggaraan PATA Travel Mart

2016 dan penghargaan dari badan/­ institusi bereputasi internasional, ”Akan meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia, khususnya di bidang pariwisata. Even ini juga menjadi ajang yang efektif untuk mempromosikan

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

11


obyek dan daya tarik pariwisata baru di Tanah Air. Antara lain, 10 destinasi prio­ ritas yang akan menjadi ‘10 Bali Baru’ yaitu Danau Toba (Sumut), Tanjung Kelayang (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Borobudur (Jateng), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulteng); Bromo Tengger Semeru (Jatim); Mandalika (NTB); dan Morotai (Malut),” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya. Pada sesi pertemuan dengan ­media dari dalam dan luar negeri, Kamis (8/9/2016), Menpar menerangkan, sekarang Pemerintah Indonesia menyiapkan Manado di Sulawesi Utara yang langsung berhadapan dengan kawasan Asia Pasifik sebagai hub baru di bagian utara. Dimulai dari mendatangkan wisatawan asal Cina ke Manado. Pertimbangannya, 70% pasar inbound di kawasan Asia Tenggara berasal dari sesama negara anggota ASEAN dan 3 negara mitra ASEAN yakni Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Total 60 sellers dari Indonesia berpartisipasi pada PATA Travel Mart 2016. Sebanyak 20 sellers mengisi paviliun Wonderful Indonesia dan 40 sellers di luar paviliun. Transaksi potensial yang diperoleh dari event tersebut diestimasikan mencapai Rp 1,2 triliun.

Seremoni pengguntingan pita oleh Menpar Arief Yahya (tengah) bersama Chairman PATA Andrew Jones (kedua kiri), Chairman PATA Indonesia Chapter S.D. Darmono (kiri) serta CEO PATA Mario Hardy (kedua kanan) dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana (kanan), Kamis (8/9).

Generasi muda, investasi selanjutnya industri pariwisata Chairman PATA, Andrew Jones, me­ ngatakan, mulai tahun depan PATA akan memprioritaskan pariwisata bagi

Menpar Arief Yahya bersama Chairman PATA Andrew Jones (kiri) dan CEO PATA Mario Hardy (tengah) di paviliun Wonderful Indonesia saat VIP tour, Kamis (8/9).

12

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

gene­rasi muda. Ini merupakan salah satu langkah mendukung tujuan pemba­ ngunan berkelanjutan yang digaungkan oleh PBB dan dalam rangka tahun pembangunan berkelanjutan. “PATA fokus membangun profesional pariwisata generasi muda pada tahun 2017. Sekarang kami sedang membuat blue print program, dan melaksanakan berbagai program dan aktivitas yang menuju ke sana,” ujar Andrew. PATA mempunyai catatan panjang dalam membangun profesional muda dalam pariwisata. Mario Hardy, CEO PATA, menerangkan, organisasi industri perjalanan di kawasan Asia Pasifik ini sudah rutin melaksanakan simposium bagi generasi muda dua kali setahun dan terus mendorong generasi muda terlibat langsung dalam industri perjalanan dan pariwisata. Mereorganisasi kurikulum pendidikan yang langsung mengenai ­kebutuhan industri ini juga diperlukan. “Pariwisata bukan hanya ­mengenai perhotelan dan penerbangan. Para petani memproduksi bahan pangan yang akan menyuplai hotel dan restoran, komunitas lokal yang membuat kerajinan di desa-desa juga menjadi bagian dalam ekonomi pariwisata. Bahkan, sopir taksi pun merupakan bagian dalam industri ini. Kami mencoba untuk lebih inklusif,” Mario mengatakan. Jadi, semua orang menjadi bagian dalam industri dan ekonomi pariwisata.


Paviliun Indonesia menampilkan kapal pinisi. Paviliun dibagi dalam dua zona, hijau dan ungu. Di zona hijau diisi 20 kabupaten/kota yang sudah dideklarasikan sebagai percontoh­an sustainable tourism development (STD), tiga perguruan tinggi yang menjadi ­sustainable tourism obersvatory (STO), dan badan STD dan Perhutani. Di zona ungu diisi dinas pariwisata dari 19 provinsi, empat asosiasi terkait perjalanan dan Sekretariat ASEAN.

Sesi wawancara ekslusif dengan Shinta Dhanuwardoyo, Founder bubu.com pada PATA Innovation Forum 2016. Andrew menambahkan, organisasinya mendorong para anggota untuk terus memberi dampak positif terhadap lingkungan di sekitarnya di manapun me­ reka beroperasi. Kepedulian terhadap isu ini dilakukan melalui inisiasi-inisiasi kreatif dalam platform seperti PATA Travel Mart dan lain-lain. Di Indonesia sekarang media sedang bertransformasi dari tradisional menjadi lebih digital. Banyak pelakunya generasi muda. Tidak terkecuali di sektor industri perjalanan dan pariwisata. Hal itu juga mengikuti perkembangan turis yang semakin mengandalkan informasi digital.

Mengenai ini Menpar Arief Yahya menjelaskan, “Kami ­mempersiapkan ­digital platform bagi generasi muda. ­Dimulai dari Travel Exchange ­Indonesia (TXI). Pemerintah juga akan ­menyediakan ­platform dan sistem untuk pebisnis muda yang memulai usaha rintisan. Platform dan sistem itu ­nantinya akan dapat ­diakses oleh UKM,” kata Menteri. Phocuswright, perusahaan global bidang riset dan konsultasi menyampaikan data menarik dari hasil risetnya terkait pertumbuhan pasar perjalanan dan digital di Asia Pasifik. Dalam forum PATA Innovation 2016, Rabu (7/9/2016),

dipaparkan, pasar perjalanan di Indonesia memimpin pertumbuhan pasar perjalanan di Asia Pasifik. Di kawasan ini tumbuh 7% setiap tahun sejak 2008 dan pertumbuhan pasar online travel mencapai 18% per tahun. Dalam sesi pertama di forum tersebut terungkap, ketersediaan transportasi udara yang semakin murah ­dengan maskapai-maskapai penerbang­ an ber­biaya terjangkau yang semakin ­established dan berkembangnya online travel agent mendorong pertumbuhan pasar perjalanan di Indonesia. Pasar ini menggunakan LCC sebesar 81% dan 43% menggunakan OTA. Shinta Dhanuwardoyo, Founder bubu.com, yang menjadi tamu dalam sesi wawancara ekslusif menggambarkan, dengan digital banyak sekali hal yang bisa digarap. Perusahaan-perusahaan kecil dan rintisan sekarang lebih suka menggunakan digital platform dan be­ kerja sama dengan bloggers. Belum cukupnya jumlah ­programmer Indonesia dengan keterampilan tinggi khususnya untuk perdagangan ­daring (e-commerce) menjadi tantangan ter­ besar yang dihadapi oleh perusahaan­perusahaan rintisan di Indonesia.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

13


Blogger Forum 2016 pada Rabu (7/9) dihadiri oleh pelaku industri perjalanan, media dan travel blogger. “Sekarang kita masih menggunakan banyak programmer terampil dari India dan Eropa timur. Kita juga perlu mengubah pola pikir para pengusaha rintisan agar lebih mengedepankan bagaimana perusahaan rintisannya menghasilkan uang daripada bagaimana mencari pendonor untuk berinvestasi pada perusahaannya,” kata Shinta.

Influencer/bloggers untuk pemasaran digital yang efektif Awalnya blog digunakan sebagai tempat untuk mencurahkan pikiran, pe­ngalaman, dan ketertarikan/minat seseorang melalui tulisan dalam bentuk digital. Apapun itu, sekali dimasukkan ke dalam dunia maya, semua orang dapat mengaksesnya. Dengan semakin marak media sosial bermunculan, sang penulis/ pemilik blog (blogger) bisa langsung berinteraksi dengan pembaca/pengikutnya dengan akrab dan intens (engagement). Karena menarik perhatian dan melibatkan interaksi dengan banyak orang, blog semakin disukai dan dilihat sebagai media baru untuk memperkenalkan, mempromosikan sampai menjual berbagai produk dan layanan. Sekarang blog tidak berarti berbentuk tulisan dalam situs (web) semata, tetapi juga dalam bentuk foto dan video yang lebih kreatif dan interaktif. Dalam industri perjalanan dan pariwisata, keberadaan travel blogger dapat membantu memperkenalkan destinasi-destinasi yang tidak dikenal atau jarang dikunjungi wisatawan. Mereka tidak hanya disukai oleh destinasi-destinasi kecil tetapi juga dimanfaatkan oleh destinasi-

14

yang mempunyai minat besar destinasi dan pelaku industerhadap luxury travel metri yang sudah mapan unnambahkan, ada destinasituk semakin menancapkan destinasi yang mengundang kepedulian terhadap merek blogger untuk famtrip dalam dan kampanye-kampanye grup besar, sampai 30 orang pemasaran, terutama untuk misal­nya. Blogger profesional produk-produk pasar terbukan enggan mengikutinya. tentu. Menurut­nya, perjalanan grup Kenyataannya, semakin untuk blogger lebih baik dabanyak dae­rah di Indonesia Matt Gibson lam kelompok kecil terdiri menggunakan blogger unPresiden Professional dari 5 orang, blogger yang tuk memperkenalkan desti­ Travel Blogger Association diundang untuk mengikuti nasinya. Blogger mungkin famtrip mempunyai persama­ tidak menjual paket-paket an minat (interest) sehingga lebih muwisata, tetapi mereka bisa menjadi agen dah mengakomodasi keinginan/rencana pemasaran dan humas yang efektif. Meindividual para blogger selama permanfaatkan media blog dan media konjalanan, dan diberi waktu dimana blogvensional (majalah perjalanan dan gaya ger bisa mengeksplorasi destinasi secara hidup, dan surat kabar) akan dapat memandiri. naikkan tingkat kepedulian dan keter­ “Matt is an adventure blogger. This tarikan calon wisatawan. what is going to happen if me and him in Juno Kim, seorang travel blogger the same group on a trip. I would not like ­profesional asal Korea, mengatakan, to wake up at 5 in the morning just to see jumlah pengikut (followers) yang besar the sunrise like he would love to do. I am bukan segalanya. Itu juga bukan berarti sure, he would not be happy if he has to dia seorang blogger yang bagus. follow to go to a spa that I really like to Presiden Professional Travel ­Blogger try,” kata Annika. Association, Matt Gibson, memberi saJuno dan Matt sama-sama mengata­ ran, apabila ingin menjadikan blogger kan, destinasi yang hendak meng­undang sebagai agen untuk mengefektifkan peblogger mesti mengetahui apa yang masaran destinasi maka mesti dilihat diinginkannya dan siapa tamu yang seberapa besar engagement dari jumlah hendak disasar datang ke destinasinya. pengikutnya baik itu di situs ataupun di Bahkan Juno menyarankan, destinasi media sosialnya. meriset dahulu blogger yang hendak di“If a blogger has 100.000 followers but undang dan diajak kerja sama. only up to 100 engagement, compare to Selain itu juga mesti melihat hasil kerother blogger that might only has 1000 ja pada proyek-proyek yang telah dikerfollowers but with more than 100 engagejakannya. Lalu mengadakan komunikasi ment, the message would be effectively dengan blogger sehingga masing-masing delivered to this 1000 followers blogger,” pihak dapat memahami apa yang diterang Matt. inginkan dan dikerjakan. n Annika Ziehen, seorang blogger lain

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016


EVENTs

n Di Mancanegara

Promosi dan Selling di Singapura

B

obot selling atau penjualan di­ tampilkan benar pada kegiatan dalam keikutsertaan Kemenpar pada event Travel Revolution II 2016 yang dilaksanakan di Singapura. Di sana dengan memfasilitasi penyedia­ an paviliun Indonesia diikutsertakan 8 indus­tri pariwisata yaitu hoteliers, serta 4 tour operator lokal Singapura, AirAsia Singapura, dan Garuda Indonesia Singa­ pura. Semua boleh melakukan direct ­selling berupa paket destinasi pariwisata Indonesia kepada consumer. Memperkuat upaya selling di pasar Singapura itu, secara bersamaan dengan event ­Kemenpar juga menempatkan iklan destinasi-destinasi pariwisata Indonesia di media cetak lokal, Shin Min Daily News dan Lianhe Wanbao (berbahasa Mandarin), The New Paper (bahasa Inggris) dan Berita Harian (bahasa Melayu). Iklan-iklan itu menampilkan desti­ nasi-destinasi Indonesia yang ­disukai oleh wisman pasar Singapura. Media­nya ialah yaitu: Shin Min Daily News (Mandarin), sebanyak 1 kali full page color; ­Lianhe Wanbao (Mandarin), sebanyak 1 kali full page color; The New Paper (­English), sebanyak 3 kali full page fullcolor; dan Berita Harian (Malay), seba­ nyak 1 kali full page fullcolor. Event Travel Revolution II 2016 merupakan ajang promosi B to C, berlangsung selama tiga hari pada 19–21 Agustus 2016 di The Sands Expo & Convention Center, Marina Bay Sands Singapura. Industri pariwisata dari Indonesia diwakili Hotel Royal Ambarukmo dan Melia Purosani dari Jogja; D’Merlion Hotel dan Harris Hotel dari Batam; Nongsa Resorts dan Allium Hotel dari Batam, Kepri; Sedona Holiday’s dan Taman Simalem Resort dari Medan, Sumut. Sedangkan 4 operator tur lokal adalah Azza Travel & Tours, Skyline Travel, Giamso Tours, dan Pinnacle Travel. Dua maskapai pe­ nerbangan adalah AirAsia Singapura dan Garuda Indonesia Singapura.

Keikutsertaan Indonesia di Travel Revolution II 2016 di Singapura tidak hanya menyasar warga negara Singapura. Juga ekspatriat yang bekerja dan tinggal di sana. Promosi dan penjelasan mengenai Visa Free bagi 169 negara dipajang di bagian depan paviliun.

Perwakilan dari Taman Simalem Resort di tepi Danau Toba cukup sibuk melayani pengunjung di Travel Revolution II 2016. Boneka orangutan Sumatera (pongo abelii) jadi maskot selain Danau Toba. Festival Maritim di Kepri serta Nongsa Marina & Resort mempromosikan pariwisata bahari Kepri.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

15


Delegasi seller Indonesia dan maskapai penerbangan kali ini menawarkan desti­ nasi Jakarta, Bandung, Medan, Batam, Bintan, Bali, Lombok, Surabaya, Yogyakarta dan Jawa Tengah serta informasi perhelatan Sail Karimata 2016. Rupanya, pengunjung yang datang ke paviliun Indonesia juga mencari informasi dan paket ke Tomohon dan Manado, Sulawesi Utara; Makassar dan Toraja, Sulawesi Selatan; Komodo dan Flores, NTT. Dari seluruh sellers yang berpartisipasi di paviliun Indonesia, dua maskapai memperoleh 95 pax dengan nilai transaksi potensial S$ 35.531, setara Rp 349.625.040,00 dan yang lainnya memperoleh 36 grup, total 245 pax dengan nilai transaksi potensial S$ 38.813, setara Rp 381.919.920,00. Hasil tersebut diluar dari panjualan yang juga dilakukan oleh agen-agen perjalanan lokal di luar pavi­ liun Wonderful Indonesia.

Di La Liga Spanyol dan Persepakbolaan Pertunjukan kesenian daerah dari luar Bali di dekat paviliun mengajak interaksi dengan pengunjung pameran. Pameran ini bersifat consumer show yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Singapore Outbound Travel Agents Association (SOTAA). Tiga tahun sebelumnya merupakan bagian dari ­NATAS, National Association of Travel Agent of Singapore. Selama tiga hari pa­meran itu tercatat dikunjungi total 121.000 orang. Banyak ‘destinasi’ ­negeri lain ikut bersaing berjualan di situ, antara lain NTO dari Australia, Cina, Jepang, Korea Selatan, Makau, Taiwan, Tokyo, Thailand, Fiji dan Selandia Baru. Dari Eropa, Amerika dan Afrika serta perwakilan negara lainnya sebanyak 70 booths. Even itu dikoordinasikan oleh 24 agen perjalanan besar di Singapura ­termasuk di dalamnya Chan Brother Travel, CTC Travel, Dynasty Travel, dan SA Tour. n

16

S

tilasi burung cendrawasih warna-warni bersama tampilan dua kata Wonderful Indonesia kini terpampang di papan elektronik di pinggir lapangan sepak bola di Spanyol. Publik di negeri salah satu pusat persepakbolaan dunia itu dengan kesohoran Liga Sepak Bola Spanyol, La Liga, dan publik penggemar sepakbola seluruh dunia dipasti­ kan dapat melihatnya sejak tanggal 29 Agustus 2016 sampai dengan 20 ­November 2016. Sebelumnya, sang burung sudah ‘­me­nerbangkan’ logo dan tagline pariwisata Indonesia beserta gambargambar daya tarik wisata di sejumlah badan-badan transportasi publik dan siaran TV di negara-negara Eropa. Alasannya, sepak bola olahraga ­paling dicintai di muka bumi. Penggemar La Liga Spanyol di Asia saja diprediksi mencapai 260 juta orang ­termasuk di negara-negara sumber pasar ­Indonesia, Cina, Jepang dan

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

Korea Selatan. Kompetisi sepak bola tertinggi di negeri para matador itu ditayangkan di Eropa, Amerika, ­Tiongkok, Korsel, India, Jepang, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Fili­pina sampai Australia. Ada yang berupa siaran langsung ada pula ­siaran tunda. Di sini paid TV (PTV) atau TV ­berbayar berperan. Mereka membeli opsi hak siar dengan harga yang mahal. Stasiun-stasiun TV membelinya untuk menaikkan rating atau jumlah pemirsanya. La Liga Spanyol termahal kedua setelah Liga Premier ­Inggris. Dengan menempatkan logo sang cendrawasih ceria dan Wonderful ­Indonesia di tepi lapangan, tanpa mengganggu jalannya pertandingan, dia akan menarik perhatian penonton di stadion dan di rumah untuk segera bertanya kepada mesin pencari di gawainya masing-masing. “PTV (paid TV), atau TV berbayar ­itulah yang membeli opsi hak siar


Pariwisata Perbatasan di Atambua, NTT

F Logo dan tagline pariwisata Indonesia muncul perdana pada laga Atletico Bilbao menjamu Barcelona, Minggu, 28 Agustus 2016. Sang burung akan ‘hinggap’ di papan elektronik di pinggir lapangan di sejumlah pertandingan La Liga sampai dengan 20 November mendatang.

­ engan mahal, dan dijual ke semua d ­stasiun TV untuk menaikkan rating atau jumlah pemirsanya. La Liga termasuk kedua termahal, setelah Liga ­Inggris. Di Asia saja 260 juta pemirsa lebih yang fans La Liga Spanyol, ­dengan dua klub impian­nya Real Madrid dan ­Barcelona,” kata Menpar ­Arief Yahya. Untuk itu brand Wonderful Indonesia dimasukkan ke segmen tersebut, juga di Tiongkok dan Korea sendiri. Dua macan Asia dalam pentas sepakbola dunia, selain Jepang, sudah ditonton oleh 170 juta pasang mata. Dan kebetulan, negara-negara itu juga menjadi penyumbang terbanyak ­kunjungan wisman ke Indonesia. “Ini menjadi kendaraan yang efektif untuk menyantolkan branding ­Wonderful Indonesia, mempromosikan pariwisata Indonesia di pasar Asia karena target terbesar wisman kita 2015–2019 adalah Asia, termasuk Tiongkok,” ungkapnya. n

estival Crossborder di Atambua dirancang berangkai mulai dari bulan Mei hingga Desember 2016. Festival yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2016 lalu diisi ­dengan konser musik dan pameran produk ­kreatif. Kementerian Pariwisata menyeleng­ garakan festival perbatasan ini di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di tiga kabupaten. Yaitu di kota Atambua, Kabupaten Belu; kota Betun, Kabupaten Malaka; dan Kefamenanu-Tanjung Bastian, Kabupaten Timor Tengah Utara. Ketiga kabupaten itu berbatasan langsung dengan Timor Leste. Umumnya, pengunjung datang melalui perbatasan di Mota’ain. Penampilan pertunjukan musik selalu dijadikan daya pikat utama. Pada awal tahun ini jumlah penontonnya sekitar 3.000 orang, dan di festival tanggal 11 Juni lalu penontonnya mencapai 30.000 orang.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan festival crossborder merupakan salah satu strategi Kementerian Pariwisata dalam menarik kunjung­ an wisman dari negara tetangga ke Indonesia terutama di wilayah perbatasan. “Oleh karena itu kami menggelar Festival Crossborder di Atambua sepanjang Mei hingga Desember Tahun 2016,” ujar Arief Yahya. Di samping itu, Deputi Bidang ­Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana mengatakan Festival Crossborder Atambua 2016 akan dilaksa­nakan di tiga daerah perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste yakni di Kabupaten Belu (Atambua), ­Kabupaten Malaka (Betun), dan Kabupaten Timor Tengah Utara (­Kefamenanu-Tanjung Bastian). Di ­daerah tersebut terletak tiga pintu perbatasan yang meng­hubungkan antara Indonesia dengan Timor Leste.

Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, di salah satu stan peserta Festival Crossborder, bulan Agustus lalu yang memamerikan produk kreatif di Kabupaten Belu.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

17


Pitana mengatakan kegiatan ini juga telah melibatkan dan mengundang pemerintah dari kedua negara. Sebelumnya pada 30 Juli 2016 juga telah dilaksanakan Festival Crossborder di Dili, Timor Leste, yang juga memiliki konsep konser musik dan bazaar yang dimeriahkan oleh ke­ dua negara. Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu menga­ takan penyelenggaraan festival cross­ border terbukti meningkatkan kunjungan wisman khususnya melalui perbatasan Mota’ain ke Indonesia. n

Festival musik bagian dari Festival Crossborder di Atambua pada tanggal 20 Agustus 2016 lalu.

Pekan Indonesia di Osaka, Jepang

I

ndonesia Week di Osaka, Jepang berlangsung pada 25–28 Agustus 2016, satu kegiatan promosi selama empat hari di Umeda Sky Building, di kawasan gedung-gedung pencakar langit dan landmark kota Osaka. Bermain angklung bersama telah menjadi puncak acaranya. Empat hari itu diramaikan dengan berbagai stan pameran UKM binaan BUMN di antara­ nya PT Angkasa Pura II (Persero), PT BNI Tbk, Perum Jamkrindo, Perum Askrindo,

PT Telkom Tbk, PT Pertamina, PT PNM, ­serta Pemda Manokwari Selatan. Selain itu, digelar budaya lokal Indonesia se­ perti tari-tarian dan lagu daerah, serta kegiatan interaktif berupa aneka perlombaan khas 17 Agustus seperti yang dilaksanakan di Indonesia. Jepang merupakan salah satu pasar utama pariwisata Indonesia. Jumlah kunjungan wisman asal Jepang mencapai sekitar 500.000 orang pada 2014, naik menjadi 525.000 pada tahun 2015.

Seorang pengunjung, warga kota Osaka, memenangkan ­hadiah paket wisata ke Bali pada Indonesia Week 2016 Osaka. Bali masih jadi magnet utama menarik wisman asal Jepang.

18

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

Target tahun 2019, 1 juta orang Jepang berwisata ke Indonesia. Penurunan jumlah kunjungan ­wisman asal Jepang ke Indonesia terjadi setelah krisis ekonomi dunia yang mempenga­ ruhi kondisi perekonomian di dalam negerinya beberapa tahun silam. Pe­ner­ bangan langsung yang melayani rute Jepang–Indonesia berkurang. Informasi dan promosi mengenai pariwisata Indo­ nesia juga kurang. Dengan tren berwisata ke destinasidestinasi terdekat di kawasan, ­Indonesia bersaing ketat dengan Korea Selatan dan Cina, dua destinasi terdekat dengan Jepang dan dilayani baik LCC maupun maskapai penerbang­an penuh. Maka, pasar Jepang digarap terus secara strategi dan taktis. n

Pertunjukan kesenian daerah di Indonesia Week 2016 Osaka.


Famtrip

Wisata Minat Khusus untuk

Pasar Mesir dan Bahrain Foto bersama setelah usai menonton pertunjukan barong di Pura Paseh, Desa Batubulan, Bali.

S

elama bulan Januari–Juli 2016, tercatat 7.620 wisatawan asal Mesir dan 1.169 wisatawan asal Bahrain berkunjung ke Indonesia. Wisman dari Mesir lebih banyak menggunakan pintu masuk Bandara Ngurah Rai Bali. Sedangkan wisman dari Bahrain kebanyakannya datang lewat Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Pertumbuhan wisman dari Mesir dan Bahrain pada semester I tahun 2016 masing-masing mencapai 56,12% dan

56,70% terhadap periode yang sama pada tahun 2015. Asdep Pengembangan Pasar ETAA Kementerian Pariwisata ­mengadakan familiarization trip (famtrip) bagi media dari Mesir dan Bahrain, dari 31 ­Agustus sampai dengan 6 September 2016. ­Peserta dari Bahrain 5 orang dari majalah perjalanan, gaya hidup dan media ­harian bentuk cetak dan digital. Seluruh peserta dari Bahrain ialah ekspatriat dengan masa tinggal lebih dari 10 tahun

Peserta dari Bahrain menikmati obyek wisata di Danau Beratan dan Pura Ulundanu.

yang bekerja di media dengan coverage ke seluruh penduduk asli Bahrain maupun ekspatriatnya. Peserta dari Mesir mewakili mediamedia terbesar dan ternama di sana, dua media milik pemerintah dan dua media milik swasta. Masing-masing peserta ­didampingi seorang perwakilan dari KBRI di Kairo, Mesir dan Manama, Bahrain. Perjalanan famtrip berawal dari ­Pulau Dewata. Pada hari pertama peserta ­di­ajak ke Desa Batubulan untuk melihat per­ tunjukan seni barong yang terkenal. Dari sana menuju Danau ­Beratan dan Pura Ulundanu. Sebelumnya peserta ­makan siang dahulu di sebuah restoran yang berhadapan dengan Danau B ­ eratan. Keesokan harinya bermain berbagai permainan dan olahraga air yang penuh tantangan di Hotdog water sport ­center di kawasan Tanjung Benoa. Peserta yang mempunyai sertifikat selam menjajal menyelam di perairan sekitar ­Tanjung Benoa. Ada juga yang mencoba sea walker di titik yang sama dengan tempat menyelam. Peserta lain menjajal berbagai permainan yang memompa adrenalin seperti parasailing, flying fish, dan doughnat. Sebelum dimulai, instruktur dari water sport center selalu memberi pengarahan kepada wisatawan. Setiap permainan selalu didampingi dan di­ awasi pemandu lokal.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

19


Sisa waktu di hari kedua itu, peserta diberi free time mengeksplorasi sekitar pantai Kuta. Ada yang bersantai di kursikursi yang dinaungi payung-payung di pantai, ada juga yang menyusuri sepan­ jang Jalan Raya Kuta, serta jalan-jalan santai di antara keramaian pantai Kuta. Salah seorang peserta dari Mesir yang menyusuri pantai Kuta menemukan ­aktivitas menarik, yakni pelepasan tukik (anak penyu) ke laut yang dilaksanakan oleh Bali Sea Turtle Society. Pelepasan tukik dilakukan sekitar pukul 17.00 menjelang matahari terbenam dan ketika ombak semakin masuk ke pantai. Pada hari ketiga, program famtrip ter­ akhir di Bali, peserta diajak ke Pasar Seni Guwang Sukowati, atau dikenal Pasar Sukowati 2. Peserta senang sekali dapat berbelanja dengan harga sangat terjangkau dan merasakan suasana lokal yang otentik. Dari sana makan siang dahulu di kawasan Ubud sebelum ke Monkey ­Forest. Makan malam sari laut di Pantai Jimbaran jadi momen perpisahan de­ ngan destinasi pariwisata utama di Indonesia tersebut. Matahari baru mulai meninggi di Jogja ketika pesawat mendarat di Bandara Adi Sucipto sekitar pukul 7 lewat beberapa menit. Sebelum check-in ke hotel, peserta famtrip langsung menuju Candi Borobudur. Peserta dari Mesir semuanya muslim. Mulanya bertanya-tanya, apakah Candi Borobudur hanya dikunjungi oleh pemeluk Budha? Tetapi, pertanyaan dan keraguan mereka dari program tersebut, mengunjungi candi Budha terbesar di dunia dan situs peninggalan sejarah yang telah diakui UNESCO, sedikit demi sedikit berganti dengan ketertarikan besar dan berakhir dengan kekaguman. Rombongan famtrip media berhenti di kawasan Manohara, Taman Candi Borobudur. Seorang pemandu lokal, Mura namanya, menyapa di bawah pepohonan nan rindang. Setelah semua peserta lengkap berkumpul, tiba-tiba dia memungut sehelai daun dari permukaan tanah dan menyebutnya daun pohon bodhi. Lalu dia menunjuk ke sekeliling pepohonan yang menaungi rombongan dari sinar matahari yang mulai menye­ ngat. Itu pohon suci bagi umat Budha. Namun, akar pohonnya juga punya daya merusak bangunan amat kuat. Berat biji buahnya ringan sehingga mudah sekali diterbangkan angin. Pengelola candi berjuang keras mengawasi persebaran pohon bodhi agar tidak sampai tumbuh

20

Peserta famtrip dari Bahrain ada yang menyelam ada pula yang mencoba sea walker di sekitar perairan Tanjung Benoa.

Seorang peserta famtrip dari Mesir menjajal olahraga parasailing.

Salah seorang peserta famtrip dari Mesir baru pertama kali melihat pelepasan tukik di pantai dan diikuti oleh ratusan orang wisatawan. Sore hari itu dilepaskan 130 ekor tukik di pantai Kuta.

di candi atau, nasibnya akan seperti ­Angkor Wat. Kemudian kisahnya bergulir dengan memperkenalkan Candi Borobudur dan sejarah singkat pembangunannya. Semua peserta tampak semakin tertarik dan serius menyimak penjelasan Mura. Sesekali mereka bertanya guna memuaskan keingintahuannya. Tidak semua sudut candi dikelilingi. Dia pilih beberapa sudut saja. Dia ceritakan kembali pahatan-pahatan di panel batu lava. Kemudian, dia terangkan struktur bangunan candi, sesekali folklore yang

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

berkembang di Indonesia diungkapkan. Selain sebagai pemandu lokal, Mura sehari-hari bekerja di bagian arkeologi pengelola Candi Borobudur. Karirnya dimulai dari menjadi penyapu taman di sekitar candi, tenaga pengamanan, membantu para arkeolog membersihkan artefak hingga sekarang menjadi staf di bagian arkeologi. Peserta famtrip terdiri dari muslim, pemeluk agama Kristen, Hindu, dan Zoroaster. Bakatnya sebagai pencerita (story telling) yang baik menghanyutkan pendengarnya.


Foto bersama setelah tur dengan pemandu luar biasa di Candi Borobudur. Pemandu wisata yang bisa menceritakan destinasi dengan detil dan menarik, dibutuhkan dalam sebuah famtrip.

Seluruh peserta tertarik dan tekun mendengarkan penjelasan sang pemandu.

Tur selama satu jam di Borobudur terasa singkat. Semua peserta kagum dan merasa mendapat pence­rahan. ­Bahkan peserta dari Mesir merasa ­diyakin­kan tidak ada salahnya berkunjung ke Candi Borobudur. Kekagumannya juga pada proses pembangunan candi yang mirip dengan pembangunan piramida­piramida di negerinya. Program berlanjut dengan makan siang di Restoran Stupa, Plataran, tidak jauh dari Candi Borobudur. Restoran menempati sebuah bangunan ­berbentuk ­joglo dengan teras berupa dek kayu di-

lengkapi gazebo-gazebo. Restorannya berada di tengah sawah yang baru saja dipanen. Peserta dari Bahrain sangat menyukai suasana yang tenang dan damai serta makanan yang enak dan segar. Sayang sekali hujan turun lebih awal ketika sedang mengeksplorasi Desa Wisata Wanurejo dengan kendaraan delman. Alat transportasi tradisional itu memang jadi ikon wisata keliling desa sejak awal. Perkembangan desa wisata pun dalam dua tahun terakhir terbi­ lang cepat. Peserta famtrip dari Bahrain selain suka naik kendaraan tradisional

Mura, sang pemandu lokal di Candi Borobudur, memulai tur dari memperkenalkan daun bodhi kepada peserta famtrip. juga toko-toko suvenir yang menawarkan berbagai produk kerajinan lokal dengan kualitas baik. Sedangkan peserta dari Mesir senang mendengar suara adzan dan melihat mesjid-mesjid kecil serta anak-anak desa yang selalu menyapa sepanjang perjalanan. Situasi itu tidak berbeda jauh dengan di desa-desa negerinya. Sebelum memulai program ­kunjungan pada hari kedua, peserta famtrip di­ ajak site inspection di Hotel Inna Garuda Yogya­karta. Hotel menempati gedung bersejarah dan pernah ditinggali oleh Jendral Sudirman. Hotel ini mempunyai banyak ruangan yang sering dimanfaatkan untuk even MICE nasional dan internasional di kota Jogja. Dari tempat menginap di kawasan Malioboro, peserta famtrip naik becak menuju Keraton Yogyakarta sampai ­Tamansari. Naik becak merupakan pe­ ngalaman baru bagi mereka. Sekarang setiap hari ada pertunjukan di Keraton Yogyakarta, kecuali hari Jumat. Jadwal pertunjukan sekali dalam sehari mulai pukul 10 sampai 11. Programnya berbeda-beda setiap hari, ada pertunjukan gamelan, tari dan wayang. Pertunjukan itu bisa ditonton dan dinikmati langsung oleh wisatawan yang sedang ­berkunjung. Dari keraton perjalanan dilanjutkan menuju Tamansari, situs taman tirta Kesultanan Yogyakarta yang kini sudah berubah fungsi sebagai obyek wisata saja. Lalu menyusuri perkampungan di sekitar Tamansari. Sebagian peserta famtrip mengeksplorasi lorong-lorong

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

21


Pertunjukan kesenian di Kraton Yogyakarta dapat ditonton pengunjung. Kecuali hari Jumat, setiap hari ada jadwal satu kali pementasan kesenian.

Peserta dari Mesir mencoba ‘menyelami’ menjadi warga lokal di Desa Wanurejo.

menuju mesjid bawah tanahnya. Program berlanjut mengunjungi ke toko-toko suvenir perak, kerajinan kulit dan batik khas Yogyakarta. Seorang peserta dari Bahrain asal India khusus mencari kain-kain batik dengan kualitas bagus. Pada hari terakhir itu, program famtrip ditutup dengan jamuan makan malam oleh Dinas Pariwisata Provinsi ­Yogyakarta. Jamuannya di sebuah restoran yang bertempat di salah satu kediaman keluarga Keraton Yogyakarta. Penduduk yang tinggal di Bahrain setengahnya ekspatriat. Mereka senang menghabiskan liburan selama tiga hari untuk city tour dan satu hari bersantai di pantai. Ekspatriat paling banyak berasal dari India, Pakistan, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Mereka suka tinggal di kawasan resor, akses mudah ke tempattempat keramaian dan perbelanjaan, dapat melakukan aktivitas fisik seperti olahraga air dan petualangan, serta melihat produk-produk budaya seperti me­ nonton pertunjukan kesenian. Warga negara Bahrain sendiri lebih senang tinggal di all inclusive resort mewah dan berada di pantai, ­mempunyai fasilitas spa dan wellness, serta dekat dengan pusat perbelanjaan yang menawarkan barang-barang mewah. ­Umumnya mereka hanya mengunjungi satu destinasi untuk satu perjalanan. Dan paling banyak mengunjungi satu sampai dua obyek daya tarik wisata di destinasi dalam sehari. Negeri Mesir sendiri dikunjungi jutaan turis internasional setiap ­tahun. Mereka tidak hanya mengunjungi ­piramid dan museum serta peninggalan sejarah kuno, juga tinggal di resor-resor berbintang

ngan bintang 3. Turis dari Mesir umumnya akan menginap minimal di akomodasi bintang 3. Restoran di sana sangat menjaga kebersihan mulai dari dapur, ruangan makan sampai toilet. Meskipun secara individu tampak kurang bersih, tetapi itu tidak akan terlihat di restoran-restoran di seluruh Mesir. Daya beli turis Mesir umumnya tidak jauh berbeda dengan turis Indonesia. Mereka tidak mencari barang-barang mewah. Produk-produk busana dan penampilan salah satu yang dicari karena harga di Indonesia jauh lebih menarik. Mau menonton pertunjukan kesenian seperti barong dan tari kecak, dan mencoba berbagai aktivitas di destinasi. n

22

Jamuan makan malam oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Yogyakarta. Kepala Bidang Promosi Imam Pratanadi (berdiri) mewakili Kepala Disbudpar Yogyakarta menyambut seluruh peserta famtrip media dari Mesir dan Bahrain. dan mewah di tepi pantai. Pasca Arab Spring, aktivitas pariwisata inbound dan outbound membaik. Waktu berlibur warga Mesir tiga kali dalam setahun. Rata-rata mereka pergi ke Eropa. Di Indonesia, mereka mencari resor-resor tepi pantai, ingin merasakan spa, pergi berbelanja mulai dari pasar tradi­sional sampai pusat perbelanjaan —diskon akan sangat menarik—, melihat berbagai hiburan saat malam hari, meskipun tidak wajib tetapi keberadaan kafe sisha akan memberi nilai tambah. Menurut salah seorang peserta famtrip dari Mesir, standar hotel di Indonesia dan Mesir berbeda. Hotel berbintang 5 di Indonesia sama dengan bintang 4 di negerinya dan hotel bintang 4 sama de­

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016


Pertunjukan tari barong, the lion dance, di Pura Paseh, Desa Batubulan.

Pandita memberkati tempat pertunjukan dan penari kecak di Uluwatu, sebelum mulai. Ratusan penonton menyaksikannya.

Ketika Keyakinan dan Budaya Bisa Jalan Bareng Ekonomi Pariwisata Tari barong

di Batubulan dan tari kecak di Uluwatu, Bali. Dua pertunjukan sendratari yang sudah dikenal hingga manca­negara. Termasuk kedua tarian itu, banyak pertunjuk­ an seni tradisional lainnya di Bali berhubungan erat dengan ritual ibadah dan kepercayaan dalam ajaran Hindu. Kedua pertunjukan ­tersebut dilaksanakan di dalam kawas­ an pura, tempat ibadah umat Hindu. Penarinya masyarakat lokal. Jalan cerita yang panjang dipersingkat ke dalam beberapa babak tanpa menanggalkan esensi kisahnya. Manajemen penampilannya mengikuti pengelolaan pertunjukan profesional. Tidak mengherankan, setiap pertunjukannya hampir selalu dipenuhi penonton. Sebagian besar ialah wisatawan manca­ negara. Pertunjukan seni tradi­sio­

nal sebagai produk budaya dalam industri pariwisata di Bali memberi pemasukan ­kepada masyarakat sehingga tumbuh semangat memelihara, terus belajar dan mempertahankan seni dan tradisi lokal. Dan ­akhirnya, produk-produk itu ­menancapkan citra yang kuat terhadap destinasi dan dicari pengunjung. Pro dan kontra akan selalu timbul. Seluruh elemen masyarakat di Pulau Dewata membutuhkan waktu hingga sampai pada ­kesepakatan bahwa tarian yang awal ­mulanya sakral juga dapat menjadi sebuah komoditi produk budaya dan daya tarik wisata. Informasi dari penjelasan seorang pemandu maupun dari brosur-brosur, membuat wisatawan pun menunjukkan respek dan mau mengikuti peraturan-peraturan lokal. n

Petunjuk tata krama seperti ini selalu ditempatkan di pintu-pintu ­gerbang pura, terutama yang sudah ramai dikunjungi wisatawan. ­Pemandu yang baik juga akan memberitahukan sebelumnya kepada tamu.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

23


Semangat Mengatur

Pergerakan Lalin Penumpang Bandara

Adi Sucipto, Yogyakarta, memang salah satu dari bandara internasional yang penggunaannya sudah melampaui kapasitasnya. Sambil menunggu bandara baru selesai, pe­ngelola melakukan t­ erobosan de­ngan semangat mengatur pergerakan lalu lintas pe­numpang di dalam terminal bandara. Persis di depan pintu keluar terminal ­kedatangan domestik, petunjuk memberi opsi kepada penum­pang meneruskan perjalanan dengan kereta atau dengan bis Damri bandara, atau dengan mobil shuttle. Sebelum bandara-bandara baru dibangun dengan konsep integrasi antarmoda, bisa dikatakan, Bandara Adi Sucipto sudah melakukannya lebih dahulu. Ini bandara pertama terintegrasi di negeri ini. n

24

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 81 september 2016

Semangat bersatu di antara stakeholder mulai tampak. Salah satunya ditampilkan di lorong kedatangan penumpang domestik Bandara Adi Sucipto. Penempatan karya seni rupa memperkuat citra Yogyakarta sebagai destinasi pariwisata budaya.

Ini petunjuk yang langsung dilihat penumpang di depan pintu keluar terminal kedatangan domestik.

Lorong penumpang keluar di terminal kedatangan domestik Bandara Adi Sucipto sekarang.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.