Vol. 8
n
No. 87
n
Maret 2017
Kementerian Pariwisata, ’Kementerian Pemasaran’ dengan Customer-centric Strategy Mobile Positioning Data for Tourism Statistics
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
1
Segera setelah mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, saat memasuki gedung terminal kedatangan domestik, pada beberapa bagian dindingnya dipasangi gambar-gambar besar beserta teks, I am in Bali. Tak sedikit penumpang yang baru tiba berswafoto dulu di situ sambil menuju pengambilan bagasi. Wisnus maupun wisman. Ada baiknya jikalau setiap bandara punya kreasi membuat serupa itu. Yang penting tetap kreatif.
Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara; Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email
: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel
Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mempunyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, s ilakan kirim ke alamat di atas.
www.newsletter-pariwisataindonesia.com
2
Isi Nomor ini
8 11 13 14 19 23
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
Promosi dan Penjualan Langsung pada Konsumen All Out (Lagi) di ITB Berlin Sales Mission di Amsterdam, Paris, Munich Indonesia-Singapura Melangkah Lagi Festival Imlek Wonderful Indonesia 2017 di Bali Chingay Parade di Singapura
Editorial
Bobot Selling di 2017
P I Gde Pitana
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara
asar utama wisman bagi Indonesia menurut negara-negara individual kebetulan berada di kawasan Asia Pasifik (Tiongkok, Australia, Jepang, Korea, India dan pasar lainnya). Strategi pemasaran kita pada tahun 2017 lebih banyak melakukan kegiatan hard selling, termasuk melalui pelaksanaan pameran dan misi penjualan (sales mission). Untuk periode Januari–Desember 2017 ini 54 kali kegiatan hardselling akan dilaksanakan, yaitu mengisi kegiatan ‘penjualan’ pada 30 kegiatan pameran dan 24 misi penjualan. Kegiatan promosi dan pemasaran strategis tetap dilakukan untuk tetap memback-up bobot hardselling, yaitu beraktivitas promosi pada 30 festival dan menyelenggarakan 51 kali fam trip. Di pasar kawasan Asia Pasifik telah dilaksanakan pada Februari 2017 antara lain, mengikuti event SATTE di New Delhi (India), AIME Melbourne (Australia), dan OTM di Mumbai (India). Sedangkan di bulan Maret aktif berpameran di IT&CM Shanghai (Cina) dan di ITB Berlin. Bahkan, untuk even raksasa ITB Berlin kita melaksanakan serangkaian kegiatan pendahuluan berupa sales mission ke tiga kota di tiga negara Eropa Barat, yakni Amsterdam, Paris dan Munich. Kegiatan tersebut berlangsung pada 1–3 Maret 2017. Sementara itu, kita aktif lagi di pameran Seatrade Cruise Global pada 14–17 Maret 2017 di Miami, Florida, AS. Ini merupakan pasar wisata khusus yang amat potensial maka satu Tim Percepatan Wisata Bahari memperkuat delegasi Indonesia ke pameran tersebut. Untuk menggarap pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika (ETTAA), kita akan mengikuti 21 pameran yang berfungsi dua, yaitu ajang untuk B to B, pasar pertemuan
penjual dan pembeli sebagai pelaku bisnis pariwisata, dan pasar dimana agen-agen atau operator sebagai penjual dapat menjual produk wisata langsung pada konsumen atau wisman. Itu berlangsungnya pada Januari seba nyak 5 pameran; Februari 2 pameran; Maret 3 pameran; April 2 pameran; Juli 1 pameran; Agustus 1 pameran; September 1 pameran; Oktober 2 pameran, dan November 4 pameran. Telah dimaklumi, tiga pameran terbesar di dunia pariwisata ada di antara 21 pameran internasional tersebut yaitu ITB Berlin, WTM London, dan ATM Dubai. Kita produktifkan kekikutsertaan Indonesia secara maksimal pada semua kegiatan, terlebih lagi di tiga pameran tersebut. Di ajang ITB Berlin pada 8–12 Maret 2017, Indonesia meraih penghargaan sebagai Best Exhibitor of Asia/Australia/Oceania. Telah dimaklumi pula strategi promosi dalam pemasaran pariwisata kita me ngacu pada penerapan konsep BAS, Branding-Advertising-Selling, dan dua tahun pertama 2015–2016 telah memperlihatkan implikasi dari hasil branding dan advertising yang menggembirakan. We are on the right track. ‘Hardselling’ memang lebih banyak bergantung pada kemauan dan kemampuan ‘menjual’ para pelaku industri kita. Tapi sebagaimana dicatat di atas, ---dengan backup kegiatan branding-advertising yang berjalan terus---, kita harapkan akan menghasilkan 15 juta kunjungan wisman tahun 2017 ini. n
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
3
utama
Menyesuaikan Organisasi, Menyempurnakan Pendataan
P
ada situasi demikian pariwisata Indonesia dewasa ini sedang ber ada. Menteri Pariwisata menggunakan kata-kata ‘evolusi yang dipercepat’. Tentu saja dalam rangka bisa merealisasikan pencapaian jumlah wisman 20 juta di tahun 2019. Bulan Maret ini, dalam CEO Message Nomor 22 bertanggal 22/3/2017, Menpar Arief Yahya memilih kata-kata bahwa kita sedang menyiapkan struktur baru organisasi Kementerian Pariwisata, yang konsep dasar suatu Kementerian Pariwisata di zaman sekarang haruslah merupakan ‘Kementerian Pemasaran’, dan itu membawa implikasi perubahan struktur dan kultur organisasi. Keesokan harinya setelah CEO Message itu, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara menyelenggara kan satu workshop (23/3/2017) The Use of Mobile Positioning Data for Tourism Statistics. Dengan keynotes dari Menpar Arief Yahya, di situ berbicara John Kester, Direktur The Tourism Market Trends Programme, UNWTO, Antonio Lopez De Avila, Profesor IE Business School, Former President SEGITTUR, Erki Saluveer, Chief Technical Officer, Postium Estonia, Siim Ekso, Researcher of Mobile Big Data, Positium, Estonia, Christophe Demunter, Head of Tourism Statistics Section, Eurostat, dan Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik.
4
Kementerian Pemasaran Menpar Arief Yahya menyatakan di CEO Message tersebut, “Selama lebih dari dua tahun terakhir, saya merombak secara mendasar seluruh strategi Kemenpar ke arah ‘customer-centric strategy’. Kenapa? Karena pada hakekatnya, Kemenpar adalah ‘kemen terian pemasaran’ karena tugasnya jelas memasarkan destinasi wisata (produk) untuk mendatangkan 20 juta wisman, bukan sekedar menjalankan aktivitas rutin kepemerintahan. Jadi Kemenpar itu tak beda jauh de ngan perusahaan: punya target tahunan dan punya ‘omset’. Jumlah devisa wisman yang dihasilkan tiap tahun itulah ‘omset’ Kemenpar. Bedanya, kalau di perusahaan, omset (profit) itu masuk ke kantong pemegang saham. Sementara kalau di Kemenpar ‘omset’ itu dikembalikan ke masyarakat demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Itu sebabnya saya mengelola Kemenpar ini dengan pendekatan strategi korporasi (corporate strategy). Dengan pendekatan ini saya ingin menciptakan entrepreneurial government di tubuh Kemenpar. Karena alasan itu pula tulisan ini saya beri nama ‘CEO Message’, bukan ‘Minister Message’. Lalu dipertanyakan: bagaimana kita menciptakan customer-centric organiza-
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
tion di Kemenpar? Menpar menyatakan, “Saya ingin Kemenpar menjadi lebih berfokus pada pelanggan (wisatawan). Dengan struktur baru ini diharapkan kita bisa lebih sensitif dalam memahami kebutuhan-kebutuhan wisatawan dan lebih adaptif menciptakan produk-produk wisata yang memenuhi kebutuhan mereka. Karena pada hakekatnya bisnis pariwisata adalah bisnis pengalaman (experience), maka dengan struktur organisasi baru ini kita harus mampu menciptakan extraordinary experience kepada wisatawan. Organisasi yang kita bangun haruslah mengacu pada ‘customer journey’ yaitu alur proses bagaimana wisatawan mencari informasi, membeli/bertransaksi, mengonsumsi destinasi wisata (produk), dan kemudian men-share pengalaman mereka ke wisatawan yang lain. Di sini kita mengacu kepada apa yang disebut: ‘tourism value-chain’. Setelah seluruh aktivitas dan fungsi terpetakan dengan mengacu kepada customer journey/tourism value-chain, lalu bagaimana aktivitas/fungsi tersebut dirumuskan di dalam struktur organi sasi? Dari struktur baru tersebut (akan) terlihat bahwa organisasi yang kita ba ngun lebih fokus kepada pelanggan. Strukturnya cukup compact terdiri dari empat deputi yaitu: Deputi Pengembangan Pemasaran (Zona I dan II),
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata,dan Deputi Bidang Industri dan Kelembagaan Pariwisata. Seperti sering saya ungkapkan, ‘kementerian pemasaran’ seperti Kemen par harus memiliki tiga fungsi strategis yaitu: customer management (mengelola pelanggan), marketing management (menjalankan strategi pemasaran) dan product management (mengelola produk). Tiga fungsi krusial ini haruslah tercermin di dalam organisasi yang baru ini. Fungsi customer management dan marketing management dijalankan oleh Deputi Pengembangan Pemasaran. Struktur Deputi Pengembangan Pemasaran disusun dengan menempatkan dimensi area sebagai primary dimension (areabased structure). Sebenarnya area ini mewakili originasi wisatawan atau lebih tepatnya mewakili customer, di sini deputi pemasaran dibagi dalam dua kelompok besar area yaitu: Zona I (Indonesia, ASEAN, Australia, Oceania) dan Zona II (Asia, Afrika, Amerika, Eropa). Di dalam dua deputi ini nantinya Country Manager akan menjadi ujung tombak Kemenpar dalam melakukan penetrasi pasar ke negara-negara yang menjadi target pasar. Saya membayangkan daya gempur para Country Manager ini akan sangat powerful. Pertama karena mereka akan sangat memahami pasar-pasar tar-
get (customer management) dengan melihat kondisi demografi, psikografi, dan perilaku wisatawan. Kedua, mereka terlatih dalam meramu dan menjalankan strategi promosi/penjualan (marketing management) dengan mengacu pada konsep DOT (Destination, Origination, Time) dan BAS (Branding, Advertising, Selling). Lalu fungsi product management dijalankan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata. Struktur Deputi ini juga disusun dengan menempatkan area sebagai primary dimension dimana terdapat tiga area kerja yaitu: Regional I (wilayah Barat), Regional II (wilayah Tengah), dan Regional III (wilayah Timur). Di samping mengembangkan destinasi wisata di tiga regional tersebut, deputi ini juga bertanggung jawab mengembangkan investasi pariwisata dan mengembangkan infrastruktur/ekosistem kepariwisataan. Masih ada satu lagi yaitu Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata yang bertanggung jawab mengembangkan industri, regulasi, dan kebijakan pariwisata. Di samping itu deputi ini bertanggung jawab di bidang SDM pariwisata dan kerjasama antarlembaga, bertanggung jawab untuk membuat Business Plan industri pariwisata, melaksanakan dere gulasi untuk meningkatkan daya saing
serta melakukan sertifikasi SDM dan unit usaha industri pariwisata. Perubahan strategi akan berdampak kepada perubahan struktur organisasi. Perubahan struktur organisasi akan berdampak pada perubahan aktivitas dan proses kerja. Dan dalam jangka panjang semua perubahan itu berdampak pada perubahan budaya kerja. Strategi dan organisasi yang selalu berubah dan bertransformasi sesuai dengan dinamika lingkungan strategis. Kalau kita tidak berubah saya pastikan target 20 juta wisman tak akan tercapai. Itu artinya kita tak survive, demikian dinyatakan oleh Menpar. (Selengkapnya ‘CEO Message’ tersebut dapat dilihat di www.kemenpar.go.id)
Menyempurnakan Pendataan Terkait menyempurnakan pendataan (statistik) pariwisata, Badan PBB untuk pariwisata (UNWTO) mendukung terobosan Indonesia dalam hal menghitung turis yang berkunjung, yaitu dengan menggunakan Mobile Positioning Data (MPD). Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2016 menembus angka 12,023 juta. Angka 12,023 juta itu didapat dari 11.519.275 wisman yang dilaporkan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
5
(BPS), ditambah dengan ekstrapolasi dari bulan Januari–September 2016 sejumlah 504.696 wisman yang belum dimasukkan. Data ekstrapolasi 504 ribu sangat valid, karena dihitung dengan menggunakan teknologi Big Data-Mobile Positioning Data (MPD). MPD itu hanya untuk menghitung 19 kabupaten, 46 kecamatan pada tahun 2016 di area cross border, atau PLB Pos Lintas Batas, yang belum ada TPI-nya (Tempat Pemeriksaan Imigrasi). Selama ini, pada daerah perbatasan yang non TPI ini biasanya dilakukan survey, mengambil sampling selama beberapa hari, untuk memotret satu tahun. “Teknologi MPD ini sudah tidak lagi menggunakan metode survey, tetapi sudah sama dengan sensus, semua orang yang keluar masuk melewati batas wilayah itu, langsung terekam oleh mesin,” jelas I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kemenpar. Sehubungan itulah dilaksanakan
6
workshop (23/3/2017) bertema The Use of Mobile Positioning Data for Tourism Statistics. Dua bulan sebelumnya, pada 2 Februari 2017 Direktur Regional untuk Asia Pasifik UNWTO, Xu Jing, telah menyurati Kementerian Pariwisata menyatakan dukungan kepada Indonesia dalam menggunakan MPD. Ditulisnya bahwa, semakin banyak destinasi wisata menggunakan konsep MPD dan Big Data dalam pengumpulan, kompilasi, dan analisis data pariwisata, maka sudah saatnya Indonesia mengambil langkah serupa. John Kester mengingatkan, penggu naan MPD harus didukung dengan edukasi terhadap sumber daya manusia pelaksana, kualitas, dan inovasi. “Ide-ide, diversifikasi dan diferensiasi, tidak hanya dalam teknologi tapi juga model bisnis, disain, layanan, dan lainlain,” katanya. Big data MPD merupakan metode penghitungan wisman melalui pencatat an penggunaan roaming telekomunikasi
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
yang diaktifkan wisatawan sehingga dianggap unggul karena real time, cepat, tepat, cakupan luas, dan murah. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengatakan metode ini membantu Indonesia dalam menjawab tantangan sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak titik perbatasan. “Proses pengolahan data ini dapat digunakan untuk tiga aspek yang disebut 3P yaitu Performance, Promotion, dan Projection. MPD digunakan untuk meng ukur Performance, sementara Big Data digunakan untuk Promotion dan Projection,” katanya. Indonesia menggunakan MPD sejak 2016 untuk mencatat wisman lintas batas di pintu-pintu perbatasan yang belum memiliki Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) sehingga BPS semakin mudah mengumpulkan data wisman di perbatasan. Nantinya metodologi tersebut tidak sekadar akan diimplementasikan di wilayah perbatasan bagi wisman tapi juga untuk meningkatkan kualitas data untuk wisatawan nusantara (wisnus), penggunaan untuk sektor lain seperti perdagangan, perhubungan, pertahanan dan keamanan, dan lain-lain. Penggunaan MPD di Spanyol diterapkan sejak 2013 untuk mengontrol pergerakan wisatawan sekaligus bagai mana memetakan pariwisata. Menurut Antonio López de Ávila, Spanyol sa ngat sukses dalam penghitungan pariwisata, ada 75 juta turis asing dan total wisatawannya 116 juta. Beberapa negara dinyatakan telah yang sukses menerapkan penggunaan big data MPD untuk menghitung wisatawan yakni Estonia, Belgia, dan Belanda. “Penggunaan MPD dan Big Data di Spanyol terbukti valid, dapat diandalkan, representatif, dan menghasilkan informasi yang berguna,” katanya. MPD tergolong murah untuk diterapkan juga dalam pemeliharaan sistemnya. “Pengambilan keputusan lebih efisien dan kompetitif baik bagi pemerintah maupun sektor swasta,” katanya lagi. Dan memang, “Teknologi MPD bukan untuk menggantikan survei dan akan berfungsi sebagai alat pendukung bagi survei itu sendiri agar lebih akurat,” kata Kepala BPS, Suhariyanto. Pihaknya sendiri menggunakan metode MPD sejak Oktober 2016 untuk menghitung jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia. n
Menpar Arief Yahya menggambarkan proses dan penggunaan Big Data MPD seperti ini:
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
7
EVENT n Di Luar Negeri
Promosi dan Penjualan Langsung
pada Konsumen
I
ni memang diberi bobot yang ‘hebat’ tahun 2017. Di Singapura dan Malaysia tampak sekali makin kental promosi bersasaran langsung konsumen atau consumers promotion dilaksanakan di kuartal pertama 2017 ini. Promosi antar BtoB (business to business) dilakukan dengan kekuatan yang jauh melebihi dari yang pernah dilaksanakan selama ini. Pada MATTA Fair bulan Maret ini, di Kuala Lumpur, berlangsung pada 17–19 Maret 2017, tak kurang 80 pelaku pariwisata dari Indonesia dibawa oleh Kemenpar. Mereka terdiri atas pengelola destinasi termasuk pemda, dan penjual produk pariwisata atau operator tur. Masih de ngan kekuatan dan kelebihan dibanding tahun-tahun sebelumnya, kali ini 60% atau sebanyak 48 dari industri TA/TO (Travel Agent/Tour Operator) anggota ASITA yang bermitra dengan anggota MATTA ikut untuk dapat melakukan direct sales kepada buyers/customers;
pelaku industri pariwisata agen-agen perjalanan dan tur, bisa melakukan ‘penjualan’ langsung on the spot pada BtoB maupun pada konsumen. Masyarakat setempat bisa langsung membeli paket wisata untuk berkunjung ke destinasi Indonesia pada agen yang membuka gerai penjualan di situ. Merujuk pada aturan main berbisnis pariwisata di MATTA Fair itu, para agen dari luar negeri termasuk dari Indonesia, dalam melakukan kegiatan penjualan langsung pada konsumen, haruslah bekerjasama dengan agen-agen Malaysia. Indonesia kali ini mengintensifkan peluang itu. Indonesia di situ menampilkan paviliun seluas 324 sqm (36 booth) dengan tema utama destinasi Jawa Timur yang mengangkat arsitektur Rumah Majapahit, Candi Wringin Lawang, serta berbagai images destinasi dari Jawa Timur seperti landscape Gunung Bromo, blue fire Gunung Ijen, kampung Warna-warni dan beberapa lainnya.
Para pelaku pariwisata Indonesia dibawa dari 15 provinsi yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepri, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Sulawesi Selatan. Komposisi industri peserta dibagi menjadi 2 yaitu, 60% atau sebanyak 48 dari industri TATO anggota ASITA yang bermitra dengan anggota MATTA dapat melakukan direct sales kepada buyers/customers; 40% atau seba nyak 32 dari industri Akomodasi, Atraksi Wisata, DMO, dan Minat Khusus untuk melakukan pelayanan informasi serta promosi produk dan destinasi. ‘Penjualan’ di Malaysia memang perlu didorong dengan intensif mengingat wisman Malaysia ditargetkan sebesar 1.772.000 juta orang agar berkunjung ke Indonesia tahun 2017 ini, bandingkan dengan jumlah di tahun 2016 wisman Malaysia ke Indonesia sebanyak 1.225.458.
Menyasar Konsumen Generasi Muda Malaysia Malaysia itu pasar utama wisman yang sudah ‘tradisional’ bagi Indonesia. Demikian juga Singapura. Terlalu sa yang jika tidak dipelihara, bahkan ditingkatkan terus jumlah wismannya ke Indonesia, berdasarkan banyak aspek pendekatan, sosial, budaya, geografis, hingga perubahan-perubahan gaya hidup dan perilaku konsumen. Salah satunya dari segmen demografis, kaum muda Malaysia. Indonesia kembali ikut berpartisipasi pada satu event yang tepat untuk menyasar kaum muda ini. Nama event-nya My Balloon Fiesta 2017, event ini untuk yang kesembilan kali diadakan. Berlang-
8
sungnya pada 10–12 Maret 2017. Tahun ini mengambil tempat di Desa Park City, tidak jauh dari ibu kota negaranya, Kuala Lumpur. Indonesia di situ menjadi satusatunya peserta dari National Tourism Organization (NTO) dan sponsor utama even tahun ini. Kerja ‘rame-rame’ bersama digalang oleh Kemenpar melalui Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara dengan KBRI di Kuala Lumpur, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah Kabupaten Magelang, dan Pemerintah Kota Bandung, shopping arcade ‘Little Bandung’, Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) di Kuala Lumpur, komunitas
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
Balon udara Wonderful Indonesia memimpin acara
Kiri: Tari merak menghibur penonton di panggung pertunjukan pada sore hari. Kanan: ProjectQiu, musisi dari Indonesia, menarik antusiasme penonton menari ‘maumere’, sedang hits daripada poco-poco saat ini, dalam suasana musik hip hop.
Kiri: Satu seksi yang menarik pengunjung di pavilliun Indonesia, ‘Little Bandung’. Pemkot Bandung membuka gerai ‘Little Bandung’ di salah satu pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur yang menampilkan produk-produk made-in Bandung. Kanan: Pojok Indonesia Destination Whish List penuh dengan catatan keinginan pengunjung.
‘Glowing Night’.
kreatif, UKM, serta industri pariwisata. Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 15 meter x 30 meter dan berada di jantung lapangan Desa Park City. The Colorful You in Wonderful Indonesia dijadikan tema paviliun tahun ini. Di dalamnya disediakan beberapa zona antara lain: Indonesia Food Fiesta, BitterSweet Adventure, Edutainment Activity, Travel Exhibition, dan Factory Outlet atau Shopping Arcade. Pengisi acara yang tampil antara lain: ProjectQiu, Danang D’Academy, Tatanggaranda, Irzal Cultural Company, penari etnik, dan lainlain. Kali ini sengaja branding ‘Wonderful Indonesia’ dibuat untuk menarik pe ngunjung generasi muda. Pengunjung bisa menikmati 3D illusion Monas dan Ubud, shopping arcade di Little Bandung, Indonesia Destination wish list, serta perpaduan penampilan tari dan musik
tradisional dengan musik modern yang dipandu seorang DJ. Dan ini tampak sangat diminati pengunjung terutama kawula muda di sana. Agar semakin meningkatkan minat pengunjung, diselenggarakan juga promosi paket-paket wisata oleh agen-agen perjalanan di seksi Travel Exhibition. Selain itu ada juga pembagian voucher hotel dan tour package kepada pengunjung yang bisa menjawab pertanyaan kuis. Jumlah pengunjung ke paviliun Indo nesia pada hari pertama 2.331 orang, 10.075 orang pada hari kedua, dan 8.678 orang pada hari terakhir. Selama tiga hari total dikunjungi 21.084 orang. My Balloon Fiesta merupakan even tahunan bergengsi dalam kalender pariwisata Malaysia. Even ini menarik pengunjung hingga 300.000 orang pada tahun 2016. Juga menarik perhatian media dari berbagai negara. n
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
9
Foto bersama setelah acara peresmian, untuk bersiap menyambut tamu pengunjung.
Promosi Langsung Konsumen
di Bandara Singapura Calon penumpang penerbangan yang akan berangkat dari Terminal 3 Changi International Airport Singapura selagi menunggu waktu boarding, bisa ‘melihat-lihat’ Indonesia di Departure Hall. Periodenya sejak tanggal 10 Maret sampai dengan 2 April 2017. Selama tiga minggu di bandara hub utama Asia Tenggara ini masyarakat penumpang penerbangan bisa mengunjungi rumah joglo di paviliun Indonesia dan ‘melihat’ Gunung Bromo yang menakjubkan di area playground Indonesia. Paviliun Discover Indonesia: An Indonesian-Theme Exhibition di Terminal
3 Keberangkatan Changi International Airport resmi dibuka pada tanggal 10 Maret 2017. Hadir pada peresmian tersebut Dubes RI untuk Singapura Ngurah Swajaya, Senior Advisor Changi Group Wong Woon Liong dan Kepala Bidang Festival Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Budiharjanti. Acara peresmian didahului penampilan tari legong kreasi, tari bedoyo dari Jawa, dan tarian dari suku Dayak. Pihak Changi Airport Group (CAG) membangun dua lahan (space) dengan dua konsep berbeda. Lahan pertama adalah Paviliun Indonesia dan lahan
Paviliun Indonesia menarik perhatian penumpang di Terminal 3 Keberangkatan Changi International Airport.
Suvenir khas di Paviliun Indonesia juga menarik perhatian penumpang di Terminal 3 Keberangkatan Changi International Airport.
10
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
kedua dibangun dengan konsep taman bermain (playground). Luas Paviliun Indonesia 20 meter x 20 meter yang dibangun dengan konsep arsitektur rumah joglo. Di dalamnya dilengkapi eksibisi dan informasi mengenai Indonesia. Sedangkan luas area playground 10 meter x 30 meter digunakan sebagai area di mana pengunjung bisa melakukan berbagai permainan menarik berlatar belakang pemandangan Gunung Bromo. Kementerian Pariwisata Indonesia mengisi konten di kedua lahan tersebut. Selain bahan-bahan promosi dan suvenir khas, juga membawa tim kesenian (tarian dan musik sasando), demo membatik, karnival, peragaan busana, coffee corner serta penjualan makanan kering dan suvenir (product feature). Aktivitas pada minggu pertama antara lain: pertunjukan tari-tarian, promosi suvenir dan kuliner, coffee corner, lukis batik, dan pertunjukan musik sasando. Paviliun Indonesia dikunjungi sekitar 4.000 orang selama tiga hari pertama pada akhir pekan pertamanya. Mereka juga mengisi Visitor’s Feedback dan melakukan berbagai permainan. Pe ngunjung yang datang bukan hanya calon wisman asal Singapura saja tetapi juga penumpang internasional dari berbagai penjuru dunia yang sedang transit melalui bandara ini. Even ini merupakan kerja sama antara Kemenpar dengan KBRI Singapura dan Changi Airport Group. Tujuannya adalah mempromosikan Indonesia melalui integrated campaign. Langkah ini telah dijalankan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, 2014–2016. Pengembangan kerja sama dalam bentuk lain sedang dalam tahap penyusunan saat ini. Dan VITO Singapura membantunya. n
Seorang penumpang penerbangan yang hendak berangkat baru saja ‘Menemukan Indonesia’ di Changi Airport mengisi Visitor’s Feedback dari smartphone.
All Out (Lagi) di ITB Berlin Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 124 peserta paviliun Indonesia, masing-masing peserta mendapatkan rata-rata 22 appointment, rata-rata sebanyak 9 perusahaan new contact, hasil penjualan rata-rata sebesar 4.376 pax, perkiraan rata-rata transaksi masingmasing peserta sebesar USD 956.442, sehingga perkiraan keseluruhan nilai hasil devisa yang diperoleh dari ITB Berlin 2017 setara Rp. 8,669 triliun (meningkat sekitar 33% dari tahun 2016, sebesar Rp. 6,5 triliun). Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin 2017 telah berlangsung selama lima hari dari tanggal 8 sampai dengan 12 Maret 2017. Ke Bursa pariwisata terbesar di dunia itu tahun ini delegasi pelaku industri yang dibawa dan dinas pariwisata daerah yang turut berpartisipasi lebih banyak daripada tahun lalu. Terwakili dari ujung barat hingga timur Indonesia. Delegasi Indonesia keseluruhannya berjumlah 124 perusahaan pelaku pariwisata terdiri dari biro perjalanan/ope rator tur, akomodasi, DMO dan maskapai penerbangan. Detilnya: 50 perusahaan biro perjalanan/operator tur, 69 hotel/resor, 4 DMO, dan 1 airlines. Mereka dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimatan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua. Selain itu, ada delapan dinas pariwisata daerah juga turut berpartisipasi untuk branding daerahnya masing-masing. Kedelapan dinas pariwisata daerah yang ikut dari Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Maluku. Tahun lalu tercatat 10.000 peserta pameran, dari 187 negara, dikunjungi 180
Atas-bawah: Kesibukan B-to-B di paviliun Indonesia di ITB Berlin 2017. ribu orang. “Ini adalah pameran pariwisata ter besar di dunia. Hampir semua negara tampil all out di ITB Berlin. Industri, pemerintahan, asosiasi, semua saling bertemu dan menawarkan produkproduk di destinasinya. Ketika semua pelaku pariwisata dunia berkumpul di satu tempat, inilah momentum tepat membuka mata dunia dengan branding Wonderful Indonesia,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya yang khusus berada
di paviliun Indonesia di ITB Berlin 2017 selama tiga hari. Agar memudahkan buyers mencari meja sellers maka di area paviliun Indonesia dibuat direction dengan menunjukan klaster seperti Greater Jakarta, Greater Bali, Greater Kalimantan, Greater Maluku-Papua, dan seterusnya. Selama ITB Berlin 2017 berlangsung, di badan bis-bis yang membawa delegasi sellers, buyers, dan pengunjung di sekitar Messe Berlin, serta bis-bis wisata keliling
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
11
Tambah Networking dan Jalin Networking Baru
Nia Niscaya, Asdep Pengembangan Pasar ETAA mengadakan pertemuan dengan Eka Moncare, Country Manager VITO Perancis, (ketiga kiri) dan sejumlah wholesalers di paviliun Indonesia. kota di Berlin dipasangi gambar-gambar destinasi wisata Indonesia dan logo cendrawasih warna-warni dengan tulisan Wonderful Indonesia. Jadi gambar-gambar seperti Danau Toba, Candi Borobudur, dan Ubud, Bali bisa dilihat dengan jelas oleh delegasi maupun publik, warga kota dan turis, di ibu kota Jerman. Penampilan kesenian dari berbagai daerah di area paviliun Indonesia juga menarik perhatian pengunjung. Pertunjukannya dibuat interaktif dimana pe
ngunjung bisa ikut menari bersama para penari. Sehari sebelum bursa pariwisata itu berakhir, paviliun Indonesia kembali meraih penghargaan The Best Exhibitor ITB Berlin 2017 di kategori Asia, Australia dan Oceania. Penghargaan ini diraih oleh Indonesia selama dua tahun ber turut-turut. Menpar mencanangkan, paviliun Indonesia harus menjadi Best of the Best, atau juara umum, di perhelatan ITB Berlin 2018.
Flobamor Tours dari NTT baru pertama kali ikut berpartisipasi di ITB Berlin. Menurut Abed Frans, Direktur Flobamor Tours, bagi pemain baru seperti dia di ajang ini untuk menambah relasi dan networking baru. Pada hari pertama ITB Berlin 2017 dia mendapat 14 janji pertemuan dengan buyers. Dia optimis untuk hari-hari berikutnya. Bagi peserta yang sudah sering mengikuti ajang ini, kehadirannya untuk memperkuat networking yang telah terjalin. Tentu juga diharapkan, mendapat caloncalon relasi baru yang akan mengirimkan tamu-tamunya kepada mereka. Bagi Trans Borneo Adventure, operator tur menyusuri Sungai Mahakam, Kali mantan Timur, keikutsertaannya di ITB Berlin merupakan upaya untuk mengingatkan kembali kepada publik ada produk yang pernah sangat dikenal di era tahun 1980-an. Joko Purwanto, Dirutnya, mengatakan, Sungai Mahakam pernah berjaya di era 1980-an. Selain hendak mengembalikan kembali ingatan publik kepada river cruising di Sungai Mahakam, juga memperkenalkan destinasi baru seperti Pulau Derawan dan sekitarnya. “Dalam 3 tahun terakhir jumlah wisatawan yang menyusuri Sungai Mahakam turun drastis. Kita ingin mengangkat kembali sungai ini. Tetapi sayangnya, banyak obyek yang sudah rusak,” ujar Joko. n
Bis-bis yang mengantar dan menjemput delegasi di Messe Berlin juga dibalut branding Wonderful Indonesia.
Paket Mahakam River Cruise, mengunjungi kampung tepi sungai di antara yang ditawarkan oleh Trans Borneo Adventure dari Kalimantan Timur.
12
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
Sales Mission di Amsterdam, Paris, Munich Jelang ITB Berlin 2017, Asdep Pe ngembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika melaksanakan Sales Mission Eropa Barat, ke tiga kota yakni Amsterdam, Paris, dan Munich pada 1–3 Maret 2017. Sales Mission itu diikuti oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung, dan 9 pelaku industri pariwisata terdiri dari biro perjalanan wisata/operator tur, akomodasi, dan satu event organizer. Kesembilan industri pariwisata itu: Ca raka Travelindo, Ravelino Tours & Travel, Dewi Wisata Tour and Travel, Phenom Event Indonesia, Double-Six Luxury Hotel, Jambuluwuk Hotel & Resorts, PT. Sriwijaya Mega Wisata, The Seminyak Beach Resorts and Spa, dan Travacello.
Amsterdam
Pada Sales Mission ke Amsterdam, elanda pada 1 Maret 2017, sembilan B sellers dari Indonesia bertemu dengan 72 buyers dari Belanda. Sebelum dimulai, VITO Belanda mempresentasikan mengenai Indonesia dan produk wisata oleh Rick Wouters, Sales & Marketing Manager Garuda Indonesia untuk Eropa. Kegiatan ini dibuka oleh Duta Besar RI di Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja. Di sela-sela kegiatan table top dilaksanakan pertemuan antara Kementerian Pariwisata, KBRI di Amsterdam, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan, BPPD Badung dan VITO Belanda.
Paris
Sellers mendatangi buyers dari Paris di pertemuan bisnis Sales Mission Eropa Barat 2017. Sales Mission kedua di kota Paris, Perancis tanggal 2 Maret 2017, di kota ini sembilan sellers dari Indonesia bertemu dengan 29 buyers. Sebelum dimulai, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga memperkenalkan potensi pariwisata di Sumatera Selatan. Dibuka oleh Deputy Chief Mission Agung Kurniadi, dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Manacanegara I Gde Pitana.
Penyerahan cenderamata dari DBP3M I Gde Pitana kepada Dubes RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja.
Munich
Yang terakhir dalam rangkaian misi penjualan ini dilaksanakan di kota Munich, Jerman, pada tanggal 3 Maret 2017. Kesembilan sellers bertemu de ngan 37 buyers. Di kota ini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga juga mempresentasikan potensi pariwisata di daerahnya. Konsulat Jenderal RI di Frankfurt Wahyu Hersetiati membukanya. Dari Sales Mission di Amsterdam, Belanda diperoleh transaksi potensial sebanyak 2.553 pax dengan estimasi perolehan devisa sebesar USD 4.069.663,26 atau sekitar Rp 54,9 miliar. Hasil dari Sales Mission di kota Paris dan Munich tidak sebanyak di Amsterdam. Di Paris diperoleh transaksi potensial sebanyak 1.525 pax senilai USD 2.626.940,30 atau sekitar Rp 35,4 miliar. Dan di Munich diperoleh transaksi potensial sebanyak 1.805 pax dengan estimasi devisa sebesar USD 2.845.276,01 atau sekitar Rp 38,4 miliar. Jadi selama tiga hari dari tiga kota keseluruhannya diperoleh 5.883 calon wisatawan. Berdasarkan PES 2015 pe ngeluaran per orang per kunjungan adalah wisatawan Belanda rata-rata USD 1.594,07; wisatawan Perancis rata-rata
USD 1.722,58; dan wisatawan Jerman rata-rata USD 1.576,33. Dengan kurs Rp 13.500 maka estimasi total devisa yang diperoleh sebesar USD 9.541.879,5 atau setara dengan Rp 128.815.373.250,00. Pelaku industri pariwisata yang mengikuti Sales Mission mengakui, ini kegiatan yang sudah tepat, ada back-toback dengan pasar pariwisata ITB Berlin. Mereka mengusulkan, Sales Mission yang akan datang juga perlu menggandeng maskapai penerbangan dari negara asal wisatawan. Pelaksanaan Sales Mission 3 kota ini dibantu oleh KBRI di Amsterdam, KBRI di Paris, KJRI di Frankfurt serta VITO Belanda, VITO Perancis, dan VITO Jerman. Khususnya di Belanda, setelah Sales Mission, Kemenpar bersama VITO Belanda akan mendukung penyelenggaraan Hortus Botanicus Leiden di Leiden, Belanda. Hortus Botanicus Leiden baru akan diselenggarakan pada April 2017 mendatang. Indonesia menjadi fokus even tahun ini sekaligus untuk memperingati 200 tahun Kebun Raya Bogor. Di pameran itu nanti VITO akan mengundang media juga travel trade contact di Belanda untuk mempresentasikan mengenai perkembangan pariwisata di Indonesia dan brosur-brosur paket-paket wisata dari peserta Sales Mission. n
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
13
ASEAN
Indonesia-Singapura Melangkah Lagi
D
eputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegaara I Gde Pitana memimpin delegasi Indo nesia pada pertemuan The 1 st Joint Working Group Meeting (JWGM) on Tourism bersama Singapura di Jakarta (24/3/2017). Itu sebagai tindak lanjut dari hasil nota kesepahaman bersama (MoU) kedua negara saat leader retreat di Semarang pada November 2016, serta dalam rangka mendukung dan melaksanakan kerjasama pengembangan pariwisata yang telah disepakati. Pertemuan kali ini membahas tiga topik utama yakni; kapal pesiar, MICE, dan investasi di bidang pariwisata. Untuk membahas ketiga topik tersebut lebih lanjut nanti delegasi Indoneia akan diwakili oleh Indroyono Soesilo untuk topik kapal pesiar, sedang Hiramsyah Sambudhy mengenai investasi dan Rizky Handayani membahas topik MICE. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta agar pertemuan JWGM
14
on Tourism itu menghasilkan program kegiatan yang real dan deal untuk diimplementasikan kedua pihak serta berusaha menghilangkan kegiatan yang bersifat seremonial. “Harus ada satu program yang bisa langsung diimplementasikan apakah terkait dengan program kapal pesiar, promosi bersama bidang MICE ke Bintan, Batam atau Karimun, maupun penunjukan lokasi investasi di tiga destinasi yang diminanti investor Singapura; apakah Danau Toba, Mandalika atau Yogyakarta, terpenting jangan banyak serimonialnya,” pesan Menpar Arief Yahya kepada delegasi Indonesia dalam JWGM on Tourism seusai menerima Dubes Singapura untuk Indonesia di kantor Menpar belum lama ini. Menpar juga mengatakan, kita akan meminta operator cruise Singapura untuk dapat menaikkan dan menurunkan penumpangnya di 5 pelabuhan besar yaitu; Belawan, Tanjung Priok, Tanjung
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
Perak, Benoa, dan satu pelabuhan lain yang diusulkan yaitu Tanjung Mas Semarang sekaligus disiapkan paketpaket wisatanya.
Investasi ke Danau Toba
Ada pertemuan pertemuan bilateral Indonesia-Singapura saat acara ASEAN Tourism Forum (ATF) di Singapura pada 20 Januari 2017 yang lalu pihak Singa pura menyatakan ketertarikannya terhadap tawaran Indonesia untuk berinvestasi di bidang pariwisata di tiga daerah yakni, Danau Toba, Yogyakarta, dan Mandalika. Untuk merealisasikan ketertarikannya tersebut pihak Singapore Tourism Boarad (STB) telah melakukan kunjungan awal ke Danau Toba dan sekitarnya pada 21–23 Maret 2017 untuk melihat lokasi berikut infrastruktur serta sarana penunjang lainnya terkait pariwisata. Kunjungan STB ini dampingi Dirut Badan Otorita Danau Toba. n
EVENT n Di Dalam Negeri
Tur Insentif dari Vietnam ke Bali Adalah tur insentif merupakan bagian dari segmen MICE (Meeting, Incentives, Convention, Exhibition) yang juga tetap dipromosikan tiada henti. Tur insentif dilaksanakan oleh perusahaan yang memberikan ‘hadiah’ pada jajaran inter nalnya untuk menikmati perjalanan wisata yang lazimnya diisi juga dengan acara gathering yang menghibur. Atau, memotivasi. Perusahaan bernama 4 Oranges Company dari Vietnam menyelenggarakan perjalanan insentif ke Bali pada 22–24 Februari 2017. Perusahaan cat terkemuka di Vietnam itu membawa 520 orang mulai dari kar yawan hingga level eksekutif perusaha an. Dan Kementerian Pariwisata turut mendukung even tersebut. Program pertama dalam perjalanan insentif itu adalah Gala Dinner, berlangsung pada tanggal 22 Februari 2017 malam waktu setempat di Anvaya Beach Resort. Pada kesempatan itu, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasar an Pariwisata Mancanegara Ni Wayan Giri Adnyani, mewakili Kemenpar, me nyampaikan selamat datang kepada para peserta tur insentif itu. Kemudian memberikan penjelasan singkat mengenai tempat-tempat wisata di Indonesia. Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara mendukung acara tersebut dengan menyediakan suvenir dan photo booth dengan logo Wonderful Indonesia. Penyelenggara perjalanan insentif ini berkoordinasi dengan KBRI di Ho Chi Minh City, Vietnam yang menerima proposal dari Benh Thahn Tourist, biro perjalanan Vietnam yang menangani penyelenggaraan perjalanan insentif perushaan tersebut bertujuan Bali. Di Indonesia, Kemenpar turut membantu mengkoordinasikan dengan operator tur lokal. n
Photo booth berlatar belakang Danau Beratan dan puranya menarik perhatian peserta perjalanan insentif 4 Oranges Company Vietnam sebelum Gala Dinner dimulai.
Gala Dinner di Anvaya Beach Resort (22/2/2017), Bali.
Penyerahan cenderamata dari perwakilan delegasi Kemenpar kepada GM 4 Oranges Company pada saat Gala Dinner.
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
15
Semakin Dilirik Jadi Venue Olahraga Internasional Di bulan Maret ini di destinasi di dalam negeri ada dua even olahraga bertaraf internasional yang menghadirkan atletatlet mancanegara. Tour de Bintan 2017 pada 3–5 Maret 2017. Pada waktu bersamaan, Indo MXGP Motocross Grandprix of Indonesia 2017 (MXGP) berlangsung pada 4–5 Maret 2017 di Pangkalpinang, ibu kota Provinsi Bangka Belitung. Tour de Bintan tahun ini diikuti oleh 1.153 pebalap dari 42 negara sedangkan Indo MXGP 2017 diikuti 110 crossers dari 27 negara. Luar biasa, bukan?
Tour de Bintan 2017
Sungguh telah meluas Negara asal para peserta. Jumlah peserta, khususnya dari mancanegara, tahun ini naik 35 persen dibandingkan tahun lalu. Awalnya Tour de Bintan 2017 menargetkan 800 pembalap sepeda dari 70 tim dan komunitas dari 40 negara. Realisasinya mencapai 1.153 pembalap dari 42 negara. Tour de Bintan 2017, edisi kedelapan balapan sepeda di Pulau Bintan ini di ikuti 1.153 pebalap dari 42 negara di antaranya dari Singapura, Hong Kong, Australia, Jepang, Cina dan Amerika Seri kat. Tiap tahun bertambah membesar. Ada tiga kategori diperlombakan yakni 17 KM Individual Time Trial (ITT), 140 KM
Grand Fondo Classic, dan 111 KM Grand Fondo Century. 17 KM ITT berlangsung pada Jumat, 3 Maret; 140 KM Grand Fondo Classic pada Sabtu, 4 Maret; dan terakhir 111 KM Grand Fondo Century pada Minggu, 5 Maret. Balapan berawal dan berakhir di Plaza Lagoi. Rute yang dilewati di antaranya pantai Trikora, Lagoi, dan Beralas Pasir. Keluar sebagai juara di 140 KM Grand Fonfo Classic adalah Jarred Anderson (Dome Coffees Cycling). Atlet asal Australia itu membalap di kelompok usia 18–34 dan mencatat waktu 3 jam 35 menit. Di posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati pebalap Jepang Nakamura Ryuntaro (Igname Shinamo Yamagata) dengan catatan waktu 3 jam 35 menit 26 detik dan James Guardino (Specialized Mavericks, AS) yang mencatat waktu 3 jam 36 menit 32 detik. Kategori wanita di 140 KM Grand Fondo dimenangi oleh atlet Singapura Yowei Lou dengan catatan waktu 3 jam 54 menit 47 detik. Urutan kedua ditempati rekan Lou, Serena Lee, dan Shiqi Fu (Joker Team) dari Cina di posisi ketiga. Taylor Price (Specialized Shanghai) keluar sebagai juara di 17 KM ITT. Price
Tour de Bintan 2017.
16
Jarred Anderson (tengah) pemenang 140 KM Grand Fondo Classic Tour de Bintan 2017. Pengalungan medali dilakukan oleh Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasific Kemenpar Vincencius Jemadu.
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
membalap dalam kelompok usia 18–34 dan mencatat waktu 23 menit 38 detik. Mantan juara Tour de Bintan Pierre-Alain Scherwey (Allied Champion System) dan Luke Ellis (Dome Coffees Cycling Team) masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga di belakang Price. PierreAlain Scherwey membalap di dalam kelompok usia 40–44 tiba di garis finish 8 detik lebih lambat dari Price. Dan Luke Ellis dari kelompok usia 35–39 terpaut 6 detik di belakang Scherwey. Pebalap wanita tercepat di ITT diraih Amanda Nabi (Strive Cycle Training), membalap dalam kelompok usia 40-44, dengan catatan waktu 27 menit 28 detik. Dua pebalap Singapore National Training Squad, Yiwei Luo dan Serene Lee, ke duanya membalap di kelompok usia 18–34, tiba di garis finish masing-masing lebih lambat 8 dan 12 detik di belakang Nabi. Luki Prawira, Kepala Dinas Pariwisata Bintan mengatakan, Tour de Bintan 2017 telah mendapat pengakuan dari UCI Grand Fondo World Series di Perancis. Balapan sepeda ini sudah masuk dalam kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI). Even ini juga telah menjadi salah satu agenda sport tourism tahunan di Indonesia. “Even ini merupakan salah satu babak kualifikasi untuk UCI Grand Fondo World Series di Perancis pada 24–27 Agustus 2017 mendatang. Jadi 25 persen peserta yang mencapai garis finish pertama dari setiap kategori di Tour de Bintan berhak mengikutinya. Ini juga jadi satu-satunya babak kualifikasi untuk bagian Asia Tenggara, dan salah satu di Asia selain Jepang,” kata dia. Tour de Bintan pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009. Berlangsung setiap tahun kecuali pada tahun 2015 yang mesti dibatalkan akibat bencana kabut asap. Penyelenggaraan pada 2017 merupakan yang ke-8 kalinya. Dan even ini didukung oleh Kementerian Pariwisata. n
Suasana di paddock MXGP 2017 di dalam GOR Sahabudin Pangkalpinang. Penonton bisa membeli tiket terusan yang bisa mengakses ke area paddock sebelum race dimulai.
Indo MXGP Motocross Granprix of Indonesia 2017 Ini loncatan jauh yang pertama di Bangka Belitung terkait strategi memanfaatkan event olah raga untuk meningkatkan kunjungan wisman. Indo MXGP Motocross Grandprix of Indonesia 2017 berlangsung pada 4–5 Maret 2017 di Pangkalpinang, ibu kota Provinsi Bangka Belitung. Di seri kedua ajang balap motocross dunia itu di Indonesia diikuti 110 crossers dari 27 negara. Kementerian Pemuda dan Olahraga membentuk dan mensponsori Tim Merah Putih terdiri dari 10 crossers nasional terbaik. Indo MXGP 2017 digelar di sirkuit yang berada di area pusat olahraga GOR Sahabudin di Kompleks Permukiman dan Perkantoran Pemerintah Provinsi Bangka Belitung di Air Itam kota Pangkal pinang. Panjang sirkuitnya 1,6 kilometer. Di seri kedua ini melombakan kelas MXGP 450 CC, MX2 250 CC, dan WMX untuk kelas pebalap wanita. Race utama MXGP berlangsung pada hari Minggu, 5 Maret 2017, diikuti 27
crossers dari Swiss, Estonia, Jerman, Spanyol, Perancis, Belanda, Inggris Raya, Belgia, Lithuania, Italia, Rusia, Portugal dan Indonesia. Diantaranya ialah pebalap elit MXGP seperti Tony Cairoli (KTM), Romain Febvre (Yamaha), Tim Gajsen (Honda), dan Jeffrey Herlings. Juga, 4 orang dari 10 crossers nasional dalam tim Merah Putih yakni Asep Lukman, Ivan Harry, Hilman Maksum, dan Aldi Lazaroni. Juara Indo MXGP 2017 ialah Shaun Simpson, pebalap asal Inggris Raya dari tim Cursilvo Yamaha MXGP. Ketua IMI Pusat Sadikin Aksan menyampaikan, Indonesia telah menandatangani kontrak penyelenggaraan MXGP hingga tahun 2019. “Apakah dua tahun berikutnya akan kembali diselenggarakan di Pangkal pinang, itu tergantung dari kesiapan logistik pada penyelenggaraan tahun ini. Indonesia juga belum pasti akan kembali menjadi penyelenggara seri kedua pada tahun 2018 dan 2019. Bisa jadi di dua tahun berikutnya, Indonesia akan men-
Tim Merah Putih sebelum race MXGP 2017 dimulai. jadi penyelenggara di seri pertengahan atau di seri terakhir dalam kalender kejuaraan,” ujar Sadikin Aksan usai jumpa pers MXGP 2017 Indonesia di Jakarta (27/2). Indo MXGP 2017 disiarkan langsung oleh Kompas TV dan Fox Sport. Siaran langsung itu juga di-relay ke berbagai negara. Diperkirakan 1,42 miliar pemirsa TV di seluruh dunia menontonnya. Indonesia merupakan negara ketiga yang menyelenggarakan MXGP setelah Qatar dan Thailand. n
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
17
Bagaimana Agar Terus Dipilih Jadi Venue Pertandingan Olahraga? Masyarakat di sekitar Prambanan senantiasa menyemangati peserta JIHW pada hari pertama.
Atraksi utama dari sport tourism dalah kegiatan olahraganya itu sendiri. a Kesiapan infrastruktur tempat perlombaan olahraga itu berlangsung, kejelasan regulasi atas masuk-keluarnya peralatan yang digunakan seperti sepeda dan motocross beserta onderdilnya, profesio nalisme penyelenggara, promosi even, hingga kecukupan ketersediaan fasilitas penunjang seperti akomodasi, rumah sakit, konektivitas dan transportasi, dan lain sebagainya adalah hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian ketika hendak menghelat kejuaraan olahraga. Atlet-atlet profesional, apalagi yang
termasuk kelas elit dunia, bisa menjadi endorser gratis bagi promosi daerah termasuk pariwisatanya. Suara mereka umumnya didengarkan dan diperhatikan serius oleh organisasi/asosiasi olahraga internasional yang menaunginya. Sekali mereka suka bertanding di Indonesia, kita akan lebih mudah mengambil keuntungan dari pariwisata olahraga. Tour de Bintan di ajang kejuaraan olahraga prestasi, dan Jogja International Heritage Walk di ajang even olahraga non-prestasi hanyalah contoh kecil dari pertandingan olahraga yang mampu
menarik perhatian atlet dan enthusiasts dari mancanegara setiap tahun. Masih ada ajang-ajang pertandingan olahraga lain yang belum terekspos, namun telah menarik perhatian peserta dari dalam dan luar negeri. Dengan demikian, ke depannya akan semakin dibutuhkan penyelenggara even olahraga profesional, perhatian dan dukungan dari pemda—bisa dilakukan dalam berbagai macam bentuk— dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri pariwisata, yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan even. n Peserta JIHW melewati rutedi Imogiri yang asri pada hari kedua (kanan). (Sumber: jogjaheritagewalk.com)
18
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
Festival Imlek
Wonderful Indonesia 2017 di Bali
Seniman dari Tiongkok membawakan tarian tradisional di Festival Imlek Wonderful Indonesia 2017.
Festival Imlek di Bali ini merupakan kegiatan silang budaya antara dua negara, Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Festival itu berlangsung pada 27–28 Januari 2017 di Harris Sunset Road, Kuta, Bali. Selama dua hari sekitar 1.000 orang wisatawan asal Tiongkok yang sedang berlibur di Pulau Dewata diundang hadir ke festival. Pelaksanaannya bertepatan dengan perayaan tahun baru Imlek. Ini merupakan salah satu musim liburan bagi warga Tiongkok. Maka dalam rangka perayaan itu, DPD ASITA Bali mengundang 1.000 orang wisatawan dari Tiongkok merayakan Imlek di Bali. Gayung pun bersambut. Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar mengundang 15 seniman dari Hainan, Tiongkok ke Bali. Mereka berkolaborasi dengan seniman lokal Bali. Di festival memper sembahkan pertunjukan kesenian yang mewakili masing-masing negara dan pertunjukan kolaboratif. Kementerian Pariwisata melalui deputi-deputi pemasarannya turut ambil bagian mendukung festival tersebut. Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik membiayai tiket PP 15 seniman dari Tiongkok. Dan dari pemasaran Nusantara menyelenggarakan program Gala Dinner. Selama dua hari festival, diperkirakan 1.000 orang turis dari Tiongkok yang sedang berlibur di Bali hadir. Mereka dijamu dengan berbagai hidangan dalam acara makan malam sambil dihibur oleh
Tarian bali di Festival Imlek Wonderful Indonesia 2017. seniman-seniman yang datang langsung dari Hainan maupun seniman-seniman lokal. Sekretaris Deputi Bidang Pengembang an Pemasaran Pariwisata Mancanegara Ni Wayan Giri Adnyani, mewakili Kemenpar, dan Konsulat Jenderal Republik Tiongkok di Denpasar, Bali, Hu
Yin Quan, masing-masing memberikan kata sambutan saat pembukaan festival. Delegasi seniman dari Hainan, Tiong kok pun diajak mengunjungi obyekobyek wisata di Bali seperti Tanah Lot, pertunjukan tari kecak di Uluwatu, dan menikmati sunset dan makan sea food di pantai Jimbaran. n
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
19
EVENT n Di Luar Negeri
Promosikan 10 Destinasi Prioritas sebagai Lokasi Shooting Kementerian Pariwisata turut mendukung pemutaran film Indonesia di ajang Asia-Pacific Triennal of Performing Arts (TOPA) 2017. Di sana sekaligus mempromosikan 10 destinasi prioritas sebagai tempat pengambilan gambar film kepada insan sineas di kawasan Asia Pasifik yang hadir di TOPA 2017. Setan Jawa, film terbaru karya Garin Nugroho, diputar pada malam pembuka an Asia-Pacific Triennal of Performing Arts bertempat di Arts Center Melbourne, Australia, Jumat (24/2/2017). Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar memanfaatkan momentum itu dengan mengadakan kegiat an promosi Wonderful Indonesia pada 24–25 Februari 2017 di Arts Center Melbourne. Selain itu, juga memberikan dukungan dengan membantu pengiriman tim musik. Kepada pengunjung TOPA 2017, 10 destinasi prioritas tidak hanya dipromosikan sebagai tujuan wisata saja, tetapi juga bisa jadi lokasi pengambilan gambar film. Destinasi yang dipromosikan adalah Danau Toba, Sumatera Utara; Tanjung Kelayang, Bangka Belitung; Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Wakatobi, Sulawesi Tenggara; Morotai, Maluku Utara;
Pemutaran film Setan Jawa karya Garin Nugroho di Asia Topa 2017.
Kepulauan Seribu, Jakarta; Tanjung Lesung, Banten; Borobudur, Jawa Tengah; Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur; dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Setan Jawa adalah sebuah film bisu hitam putih. Film berdurasi 90 menit itu diiringi gamelan jawa dengan komposer Rahayu Supanggah bersama alunan musik orkestra dari Melbourne Symphony Orchestra dipimpin oleh komposer Iain Grandage. Lebih dari 2.000 penonton yang memenuhi studio Arts Center Melbourne pada malam itu memberikan standing ovation selama sekitar 5 menit usai film ditayangkan. “Kesempatan ini sangat efektif dan dapat mempromosikan destinasi-destinasi pariwisata Indonesia, sekaligus sebagai promosi lokasi shooting film,” ujar Titik Lestari, Kepala Sub Bidang Festival Ku-
liner dan Musik Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik. Kesempatan itu juga dimanfaatkan guna mensosialisasikan fasilitasi perja lanan oleh pemerintah Republik Indonesia berupa free visa kunjungan selama 30 hari. Termasuk di dalamnya ialah warga negara Australia. “Mengenai perizinan proses pengambilan gambar bagi tim asing, itu ditangani oleh BKPM,” imbuh Titi. Asia TOPA merupakan festival seni terbesar di Negara Bagian Victoria. Tahun ini diikuti oleh 40 organisasi budaya di Australia. Festival budaya itu digelar di Hammer Hall Arts Center Melbourne, Australia. Setelah Australia, karya ini akan diputar di Belanda, Singapura, juga Inggris. n
Informasi mengenai pariwisata Indonesia di venue Asia Topa 2017 kepada pengunjung dan publik Australia di Melbourne.
20
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
Perbatasan Filipina-Indonesia, Davao... n Target Wisman dari Filipina 217 Ribu
K
ali ini promosi Wonderful Indonesia diadakan di Davao, Filipina. Laut memisahkan Indonesia-Filipina. Jika ditempuh dengan pesawat lama terbang kurang dari 1 jam. Dengan demikian bisa menghidupkan pariwisata di dae rah-daerah tapal batas di bagian utara Sulawesi Utara. Kegiatan ini dinamakan 1st Indonesian Food and Beverages (IFBE) 2017 dan Indonesian Culinary Festival (ICF) di Davao. Dari pasar perbatasan ini pun akan bisa ditarik wisman Filipina. Keseluruh an wisman dari Filipina tahun ini ditargetkan jumlahya sebanyak 217.000 orang. Menurut Kabid Festival pada Asdep Pengembangan Pasar Asean Deputi P3M Kemenpar, Budihardjanti, Kemenpar terus mendorong operator penerbangan untuk membuka rute Manado–Davao. Dengan adanya penerbangan langsung, jumlah turis Filipina yang datang ke Indonesia akan meningkat. “Jarak
Demo masakan Indonesia di Davao City menjadi daya tarik untuk menjaring 217 ribu wisatawan Pilipina ke Indonesia.
Manado–Davao sangat dekat, tidak sampai 1.000 km atau sekitar 90 menit terbang dengan Boeing 737-800,” kata dia. Di Davao itu bisa ditawarkan atraksi wisata di Sulut, wisata baharinya yang
kuat, baik ‘underwater’ maupun bentang pantainya. “Jadi pembukaan rute Manado–Davao ini menjadi solusi agar menarik wisatawan Filipina, karena aksesnya dekat ke Pulau Cebu, Davao.
Posisi geografis Davao terhadap Jakarta, Manado, Australia (kiri). Down town kota Davao dilihat dari udara (kanan).
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
21
Bandara internasional Davao.
Turis di sana bisa ditarik juga ke Manado,” katanya. Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao Berlian Napitupulu mengatakan, IFBE dan ICF digelar dalam rangka meningkatkan hubungan dan kerja sama antara Indonesia dengan Filipina Selatan, khususnya di bidang ekonomi, pariwisata, dan budaya. KJRI Davao City berupaya memajukan hubungan dan kerjasama IndonesiaFilipina, antara lain melalui penyelenggaraan 10 kegiatan promosi dagang, kuliner, kebudayaan dan pariwisata di Filipina Selatan. Ia juga berharap agar lebih banyak perdagangan langsung antara kedua negara, karena sebagian produk Indonesia di pasar Filipina masuk melalui negara ketiga. Budiharjanti menambahkan, selain menggelar pentas seni dan budaya serta pameran pariwisata Indonesia, ICF diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain demo masak masakan Indonesia yang dibawakan Chef Joko Wiyono dan Chef Muhammad Solihin. Menurut Budi, sebagian dari menu yang disajikan memang tidak asing bagi sebagian masyarakat Davao, namun dalam gelaran ICF ini terasa istimewa kare-
22
na dibuat oleh chef yang berpengalaman secara internasional. Kawasan perbatasan ini sebenarnya punya gabungan empat Negara yang terbentuk tahun 1994 dengan aspirasi yang dibawakan oleh kalangan pemerintah bersama dengan kalangan swasta. Dinamakan Brunei Darussalam-IndonesiaPhilippines-Malaysia East ASEAN Growth Area disingkat BIMP-EAGA. Dari perspektif pihak Filipina, mereka menyebutkan begini (dari website Davao City): Davao City paved the way for the re-establishment of cooperation between its member nations to advance the free movement of people, goods, services, and improve cultural and economic ties within the sub-regional trade bloc. Through these developments, direct air and sea linkages to the islands have been established making Davao City the gateway to the East ASEAN Growth Area… In the international scene, the economy of Davao City has opened its doors to glo bal competition. In the last two decades, the economy has steadily grown through tariff and private investments. With close to 1.5–Million people as primary market base, the city has become conducive to business. Many of the country’s top 200
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
companies have established their offices and made substantial investments in the city. The steady Inflow of investments has been remarkable in the last ten years… Sejalan dengan perkembangan pesat yang tengah berlangsung di Sulawesi Utara khususnya tahun-tahun terakhir, di bidang pariwisata, maka penggarapan dengan lebih intensif dan sistematik pada potensi pasar wisman di selatan Filipina itu bagi Indonesia terasa kini waktu yang tepat memulai lagi. Kotanya berpenduduk sekitar 1,5 juta. Bandara internasionalnya DIA (Davao International Airport) bisa melayani penerbangan dengan pesawat jet tipe Boeing 747, Airbus A330, dan Airbus A340. Empat penerbangan kini beroperasi ke sini yaitu Philippines Airlines, Air Philippines, Cebu Pacific, dan Zest Air. Para pelaku industri pariwisata termasuk operator penerbangan, rasanya bukan hanya perlu memberi perhatian dan meningkatkan bisnis wisata inbound dari Davao dan selatan Filipina ini,--mungkin perlu mempercepatnya. Tentu terutama di wilayah destinasi Manado dan Sulawesi Utara yang sedang marak pertumbuhannya oleh penerbangan charter membawa wisman dari China. n
Chingay Parade
di Singapura
Kontingen Indonesia saat berparade di depan tribun VIP Chingay Parade 2017.
A
sdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata mendukung kontingen Indonesia tampil di Chingay Parade 2017 di Singapura, selama dua hari pada 10-11 Februari 2017. Tahun ini kontingen Indonesia jumlahnya 250 orang, 219 orang diantaranya ialah para penari. Kontingen terdiri dari tim inti dan tim pendukung. Tim inti terdiri dari Pemerintah Kabupaten Klaten, Indonesian Batik Lurik Carnival, dan Institut Seni Surakarta. Dan tim pendukung terdiri dari Institut Seni Indonesia Bali, Sekolah Al Azhar Syifa Budi Jakarta, Pemerintah Kabupaten Boyolali, Universitas Negeri Medan, SMP, dan SMA President, serta Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Singapura dan Indonesian Student of Singapore Institute Management. Pada hari pertama, Chingay Parade 2017 dibuka oleh Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dan pe ngunjung yang hadir sekitar 80.000 orang. Pada hari kedua, Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam membuka acara dan pengunjungnya mencapai sekitar 90.000 orang. Kemenpar mendukung dengan peng adaan peralatan dan perlengkapan pawai, kendaraan operasional untuk tim dan delegasi, mempersiapkan bahanbahan promosi pariwisata, suvenir dan awareness campaign seperti spanduk dan umbul-umbul yang semuanya menampilkan logo Wonderful Indonesia. Negara-negara lain yang ikut berpartisipasi di Chingay Parade 2017 adalah Malaysia, Kamboja, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Yakutia (Rusia), dan Singapura selaku tuan rumah. n
Salah satu penampil dalam kontingen parade Indonesia tarian kuda lumping dari Kabupaten Boyolali.
Tari barong dibawakan oleh ISI Bali dalam kontingen parade Indonesia.
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
23
Bromo Tourist Center Menyambut Wisatawan. Bromo Tourist Center sudah bagus sekali adanya, sebuah gedung tak seberapa besar, tapi salah satu ruangan di dalamnya dilengkapi sekitar 50 kursi yang menghadap ke layar proyeksi. Ruangan depan yang sedikit lebih luas, merupakan lobi yang di situ bisa berhimpun hingga 100 orang tanpa kursi tempat duduk. Pengelola Taman Nasional Gunung Bromo, sudah lama menyediakan gedung ini, bisa kita sebut juga sebagai Greeting Room atau Welcoming Room. Sebenarnya fasilitas ini untuk menyambut kedatangan wisatawan, terutama yang dalam grup puluhan orang, dipersilahkan ke sini terlebih dahulu, sebelum melakukan perjalanan keliling di kawasan
24
Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 87 maret 2017
destinasi Gunung Bromo. Di ruangan ‘presentasi’ itu wisatawan bisa disajikan pertunjukan slide atau video berdurasi antara 5 sampai 7 menit saja, namun memberi highlight tentang apa dan bagaimana keadaan alam, kehidupan penduduk dan budaya mereka. Suatu pengenalan bagi wisatawan, sehingga tentulah akan lebih menikmati kedalaman penga laman manakala setelah dari Welcoming Room itu, para wisatawan barulah melanjutkan perjalanan keliling di Taman Nasional Bromo. Di banyak tourist spot internasional cara itu sudah lazim. Foto-foto ini dijepret awal Maret 2017 ini. n