Newsletter Pariwisata Indonesia Edisi 92

Page 1

Vol. 8 n No. 92

n

Agustus 2017

Newsletter

Informasi

Pemasaran

Pariwisata

Pemasaran dan Aksesibilitas:

Menyebarkan Kunjungan Wisman

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

1


Isi Nomor ini

9 13 16 17 21

Galeri

WI di Festival Film Indonesia New York Penetrasi Pasar ke Kota-kota Kedua di India Dari Australia Barat hingga ke Vietnam Selebrasi 50 Tahun ASEAN dengan Sinergi Pemasaran di Asia Pasifik Sosialisasi pada Media Nasional di Palembang

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan), Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kedua kiri belakang) dan Bupati Jember Hj. Faida (kiri) saat berbincang sejenak dengan salah seorang talent/model di tengah berlangsungnya Jember Fashion Carnival (JFC) 2017.

F

estival, bagian dari konten Pema­ saran Mancanegara: Festival atau karnaval yang unik dan berkarak­ ter di destinasi bisa menjadi salah satu cara menciptakan keramaian dan me­ narik perhatian publik. Kegiatannya tidak lagi sekedar konsumsi publik lokal. Bahkan diharapkan dapat menarik kun­ jungan dari manca­negara. Presiden Joko Widodo pun mem­

Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara; Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email

Parade karnaval Jember Fashion Carnival (JFC) 2017.

perhatikan ini. Agar festival dan kar­ naval dilakukan secara terorgani­sasi, ­dikuratori, diperhatikan kostumnya, dibimbing bakat-bakatnya dan seterus­ nya. Kementerian Pariwisata memberi dukungan. Festival/karnaval akan menjadi pembicaraan publik bermula dari per­ helatan kecil. Tapi berkelanjutan, me­ libatkan idealisme, bakat-bakat kreatif, kedisiplinan, kerja keras, dan profesio­ nalisme. Hingga akhirnya mendapat dukungan dari banyak pihak. Itu ­sangat mungkin dimanfaatkan oleh pelaku ­industri pariwisata, yakni, memasarkan produk festival/karnaval. Karnaval pun telah menjadi bagian konten di antara topik-topik pemasaran pariwisata ke mancanegara. Hasilnya kemudian tampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisman, sebutlah ke Jember, Banyuwangi, dan tentu saja Bali. n

: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel

Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mem­punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, ­silakan kirim ke alamat di atas.

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

2

JFC berada dalam Top 3 karnaval terbaik dunia. Menarik perhatian para fotografer dari mancanegara. Mereka tampak di antara fotografer lokal di JFC 2017.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017


Editorial

Seraya Menyongsong Dua Event Besar 2018…

L I Gde Pitana

Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara

aporan Utama edisi ini menggam­ barkan bagaimana telah berlangsung pelaksanaan pemasaran pariwisata mancanegara berkaitan dengan ­upaya penambahan kapasitas angkutan udara atau aksesibilitas udara dari luar negeri ke ­destinasi-destinasi pariwisata di dalam negeri. Yang menggembirakan pula, penyebaran kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada daerah-daerah destinasi di luar Bali, tam­ pak meningkat signifikan di tahun 2017 ini. Sebagai dimaklumi pemasaran pariwisata mancanegara telah menaruh bobot pada men­ dorong selling hingga hardselling, produk Bali and beyond, seiring dengan fakta bertambah­ nya kapasitas penerbangan luar negeri dan di dalam negeri. Peran pelaku industri pun kian diperkuat dan dimajukan. Untuk memproduktifkan kegiatan-kegiatan selling hingga ­hardselling tersebut, kita sedang dan akan menerapkan secara taktis skemaskema insentif yang akan diberikan oleh pemerintah pada para pelaku bisnis di pari­ wisata; demikian pula sebaliknya para pelaku bisnis pariwisata akan memberikan insentif juga kepada konsumen yang tak lain adalah para wisatawan. Kinerja pariwisata Indonesia tahun 2017 ini diyakini akan mencapai target jumlah wisatawan mancanegara (wisman) 15 juta ­kunjungan. Dengan situasi sebagaimana dicatat di lapor­an utama edisi ini, kita menyongsong akan adanya dua event besar di Indonesia ­tahun 2018, yaitu Asian Games dan ­Konferensi Dunia IMF-Bank Dunia. Asian Games akan ­diselenggarakan serentak di dua kota yaitu ­Jakarta dan Palembang, sedangkan Konferensi Dunia ­IMF-Bank Dunia akan dilaksanakan di Bali. Puluhan ribu wisman sekaligus akan berkun­ jung pada momen dan terkait langsung ­dengan

dua event internasional itu. Tetapi ­dapat dibayangkan betapa lebih luas dampak positif­ nya, dan salah satu di antara dampak ganda­ nya, ialah ribuan wisman tersebut tentu juga akan berwisata ke daerah-daerah lain di luar Bali. Ya, mengunjungi Bali and beyond. Sejalan itulah Kementerian Pariwisata dalam kegiatan pemasaran pariwisata mancanegara juga ikut mengantisipasinya dengan count down atau ­hitung mundur bersiap mensukseskan dan memasarkan dua event besar tersebut.

Kinerja pariwisata Indonesia tahun 2017 ini diyakini akan mencapai target jumlah wisatawan mancanegara (wisman) 15 juta k­ unjungan. Tahun 2018 kita ingin mencapai 18 juta kun­ jungan wisman, dan itu merupakan langkah untuk di tahun 2019 mencapai target nasional 20 juta kunjungan wisman. Seiring dengan itu kita optimis bahwa akan terjadi tahap-tahap penambahan lagi kapasitas penerbangan luar negeri ke destinasi-destinasi. Sementara ­faktanya di destinasi-destinasi pariwisata kita tengah berlangsung peningkatan kapasi­ tas dan kualitas prasarana dan sarana yang menunjang pariwisata, dari bandara-bandara hingga jalan raya.

Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

3


utama n

Pemasaran Dan Aksesibilitas:

Menyebarkan

Kunjungan Wisman

D

i satu hari Menteri Pariwisata ­Arief Yahya terbang ke Singa­ pura. Bersama Dirut Angkasa Pura II, Muhammad ­Awaluddin mendatangi kantor Scoot Airlines di Ban­ dara Changi di Singapura, menemui CEO/ Executive Director Tiger Airways Holdings Ltd. Lee Lik Hsin. Dengan Dirut Angkasa Pura II, mena­ war­kan insentives berupa pemberian time slot bagi penerbangan Scoot jika membu­ ka rute baru atau frekuensi baru terbang ke bandara Indonesia (­dengan koordinasi Kementerian Perhubungan), ­menawarkan fasilitas promosi dan periklanan di 13 bandara yang ber­ada di bawah AP II, serta beberapa ­discount untuk tarif-tarif lainnya di bidang penerbangan dan ke­ bandaraan. Insentives tersebut tentulah dalam konteks untuk menjaga harga jual tiket penerbangan­nya tetap rendah ­sesuai dengan operasi Scoot Air yang merupakan low cost carrier alias LCC. Sebelumnya, Menpar menegaskan di awal tahun ini, untuk mencapai target kunjungan 15 juta wisatawan mancane­ gara (wisman) tahun 2017 pariwisata Indonesia defisit empat juta kursi, atau membutuhkan total 23 juta kursi. Total 19 juta kursi yang ada saat itu hanya ­cukup untuk mendatangkan 12 juta wisman pada 2016, mengingat 80% wisman yang berkunjung ke Indonesia menggunakan transportasi udara. “Pada 2019 kita akan mendatang­ kan 20 juta wisman, yang 80 persennya, atau 16 juta orang, menggunakan pesa­ wat terbang. Di samping wisman yang naik pesawat itu, ada sekitar 7 juta lebih orang Indonesia bepergian keluar negeri (­outbound) juga menggunakan pesawat. Jadi kita memang harus mendorong air­ lines supaya memperbanyak kapasitas kursi­nya,” tambah I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pari­

4

wisata Mancanegara. Nah, kembali pada Scoot tadi, maska­ pai itu beroperasi di 13 negara, ­namun ke ­Indonesia baru menerbangi tiga kota yaitu Jakarta, Denpasar, dan ­Surabaya. Mr. Lee Lik Shin pada pertemuan itu menyam­ but baik gagasan kerjasama yang akan dilaksanakan, serta menyatakan akan menggunakan network perusahaan induk grup Singapore Airlines (termasuk Silk Air) untuk memperluas jangkauan pasar asal wisatawan. Menpar pun memberi masukan ­untuk kemungkinan menambah rute baru Bali and beyond, yaitu ke Solo, Manado, ­Padang, dan Belitung, dan lebih khusus lagi dari kota-kota di China dan India. Menurut I Gde Pitana, dua puluh maskapai penerbangan akan menjadi mitra prioritas pemerintah, akan diajak ke destinasi-destinasi dengan bandarabandara internasional potensial dan masih mempunyai slot time yang kosong. Misalnya ke Bandara Kualanamu, Ban­ dara Hang Nadim, Bandara Internasional Lombok, Bandara Sam Ratulangi dan ­sebagainya. Bagaimana dengan bandara-bandara favorit yang tidak punya kapasitas lagi seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai, Soekarno Hatta, Juanda dan Adisucipto? Di bandara-bandara itu akan ditingkat­ kan jam operasionalnya. Akan ditawarkan jam-jam kosong terutama pada waktu dini hari kepada maskapai-maskapai. Ada lagi dikabarkan upaya Pemerin­ tah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam ­menarik maskapai penerbangan untuk mau membuka rute baru dan melayani penerbangan langsung dari luar negeri ke Bandara Internasional Lombok (BIL). Ide awal dari Marketing Funds ini adalah promosi bersama. Pemprov menyediakan dana untuk pemasaran awal rute ke Lom­ bok, Marketing Funds itu. Juga memper­

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

siapkan bahan-bahan promosi lainnya. Begitu H. Lalu Moh. Fauzal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB, menjelaskan. “Kita sharing biaya di awal pemasaran,” ujar H. Lalu Moh. Fauzal. Pemprov NTB sangat berharap, salah satu dari merek di dalam grup Lion Air bisa mendarat di BIL dari Perth, Australia. Slot time di Bandara Internasional I Gusti Ngu­ rah Rai di Bali yang sudah amat penuh, maka bandara BIL menjadi penawaran yang disodorkan oleh pemprov kepada maskapai-maskapai penerbangan untuk memanfaatkan kapasitas slot time yang masih terbuka di BIL. NTB menargetkan 3,5 juta wisatawan pada tahun 2017, 2 juta wisnus dan 1,5 juta wisman. Sedang ditunggu beberapa ­maskapai membuka rute lagi ke India, Eropa, ­selain China, dan ke Amerika Serikat. Ada yang da­ lam tahun 2017 ini, ada juga ­direncanakan tahun depan hingga tahun 2019.

Sampai di mana sekarang?

Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Infrastruktur Judi Rifajantoro, mengung­ kapkan, bagaimana kapasitas penerbang­ an langsung dari luar negeri ke destinasi di Indonesia meningkat 12% dalam tujuh bulan pertama 2017. Dan, destinasi­nya menyebar, selain Bali, juga ke kota-kota lain di luar Jawa-Bali. Teringatkah Anda pengalaman akhir ­tahun lalu hingga awal tahun ini, ­seperti dicatat tadi? Waktu itu Menpar Arief Yahya membuat banyak kalangan seakan tercengang tetapi akhirnya yakin, lalu mengomentari: sang Menpar memang tidak monoton dalam memimpin pari­ wisata, bergerak terus menggerakkan stakeholders, menjalankan kebijakan dan strategi yang sudah ditetapkan pada level nasional di sektor pariwisata.


Menpar Arief Yahya (ujung kiri) dan Mr. Lee Lik Hsin (ujung kanan) saat bertemu. Jadi, Aksesibilitas udara khususnya Ada lagi yang sungguh menarik, boleh Pendekatan bisnis. Setelah mengkam­ penerbangan luar negeri mulai tampak jadi cukup mengejutkan dialog ini. ”Bali panyekan 3A sebagai parameter dan berhasil dikerahkan dalam arti bertam­ sudah sangat populer di Laos, juga dunia. penggerak pariwisata, yaitu faktor Aksesi­ bah banyak dalam satu tahun terakhir ini. Namun kami sudah tahu bahwa Pemerin­ bilitas, Amenitas, dan Atraksi, ditemukan Ada pembukaan rute baru, ada penam­ tah Indonesia mendorong destinasi-desti­ 3A lainnya dari faktor Aksesibilitas. 3A bahan frekuensi, baik pada penerbangan nasi indah lainnya. Kami akan coba mem­ lainnya itu, Airport, Airlines, dan Air Navi­ berjadwal maupun berdasarkan charter buka penerbangan dari Laos ke Bangkok, gation yang menentukan bisa maju atau flight, dan, meluas ke destinasi-destinasi maupun Singapura, langsung menuju tidak. Lalu didekatinya lagi pihak-pihak di luar Jawa-Bali. destinasi-destinasi lainnya di luar Bali,” dari 3A pada Aksesibilitas tersebut di Deputi Pengembangan Pemasaran kata Manager Laos Regional Silk Air Caleb dalam dan luar negeri. Contohnya ke pe­ Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana Sim, Rabu (12/7), di Viantiene, Laos. Dia ngelola Bandara Changi disebutkan tadi. bahkan menyatakan hingga pertengah­ berbicara pada yang menemuinya, Asdep Di ­dalam ­negeri ­dikunjunginya dan berun­ an tahun 2017 ini, seolah ‘antri’ maska­ Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki ding ­dengan pimpinan top ­maskapai pai penerbangan masih meminta dan Handayani Mustafa. ­pe­nerbangan ­nasional, Garuda ­Indonesia, Lion Air, ­Sriwijaya Air, Air Asia, Citilink. 23May17 : Menpar telah meng­ adakan road show ke • Periode Mar-May 2017 diterbitkan ijin BARU untuk 102 x/week Scheduled Flts: ­aviation industry, termasuk kepada para ­pengelola • CHINA: CTU-DPS 4x GA KUL-DPS 7x AirAsia, 7x LionGRP • ASEAN: bandara, Angkasa Pura I MFM-JKT 4x GA KUL-JKT 7x LionGrp, 7x AirAsia dan Angkasa Pura II, sejak NRT-DPS 7x AirAsia • JAPAN: SIN-DPS 7x AirAsia akhir tahun lalu. BOM-KUL-DPS 7x AirAsia • INDIA: KUL-KNO 7x LionGrp Hasilnya? Antara lain CCU-SIN-DPS 7x AirAsia DMX-DPS 4x LionGrp dan yang cukup men­ • MIDL EAST: DXB-DPS 7x Emirates PER-DPS 14x LionGrp • AUST: dasar diungkapkan oleh MCT-JKT 3x OmanAir MEL-JKT 1x GA Robert Waloni, Tenaga JED-KNO-SUB 1x GA Ahli Menteri Pariwisata JED-KNO-UPG 1x GA bidang air ­connectivity, ­dengan meng­gam­barkan­ Notes : • Not including charters nya ­seperti tabel di • 11x by legacy carries, 91x by LCC’s ­samping ini:

Take Away from Roadshow MenPar ke MenHub

• LionAir Group Intl Scheduled flights growing 36%

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

5


­ eng­urus untuk membuka rute pener­ m bangan ke destinasi di Indonesia. Meningkatnya hasil pemasaran manca­ negara dengan penyebaran kedatangan wisman yang mengindikasikan tujuan ‘Bali and beyond’, itu tercermin juga pada jumlah dan tingkat pertumbuhan kun­ jungan wisman yang mendarat dengan penerbangan langsung dari luar negeri ke kota-kota destinasi di luar Bali, seperti diindikasikan dari data jumlah kunjungan wisman periode Januari–Juli 2017 dari BPS (di bawah ini). Lalu, kita perhatikan dan bandingkan tingkat pertumbuhan pada dua tahun sebelumnya di masing-masing bandara yang sama, seperti terlihat di data beri­ kutnya (ini juga diolah dari BPS):

(Sumber: Diolah dari BPS)

6

Tingkat pertumbuhan jumlah kunjung­ an wisman menurut pintu masuk ban­ dara, dan lain-lain:

Umumnya tampak tingkat pertumbuh­ an relatif naik tinggi di berbagai bandara internasional di luar Bali. Perkembangan itu dihasilkan oleh seti­ daknya dua pendorong utama, antara lain, seperti diceritakan tadi: Menteri Pariwisata bersama jajarannya ‘melang­ kah terus’ mendatangi para pelaku bis­ nis di bidang aksesibilitas, para operator pener­bangan nasional maupun asing; dan praktik ‘­Indonesia Incorporated’ yang diterapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan bersama jajarannya, para maskapai penerbangan, bandara, air navigation, dan seterusnya. Semua berupaya aktif bersinergi mendu­ kung program-program di bidang pari­ wisata termasuk peningkatan kapasitas penerbangan. Penambahan kapasitas penerbangan luar negeri itu memberikan momentum bagi pelaku bisnis pariwisata untuk me­ ningkatkan bisnis dalam arti meningkat­ kan jumlah wisman ke Indonesia. Di dalam negeri sendiri pun pembuka­ an rute baru dan peningkatan frekuensi penerbangan bersamaan itu juga berlang­ sung relatif cepat, seiring dengan pembu­

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

kaan dan peningkatan kapasitas bandara di luar Jawa-Bali, hingga ke timur Indone­ sia termasuk Papua. Maskapai penerbang­ an nasional dimaklumi menam­bah terus jum­ lah armadanya. Bebera­ pa airlines tersebut telah membuat kontrak pem­ belian/penambah­an pe­ sawat yang berlaku un­ tuk jangka menengah dan jangka panjang. Sebagai tambahan ilustrasi, maskapai pe­ nerbangan ­nasional juga ­memperoleh ‘nilai tambah’ dengan ter­ bukanya peluang pe­ nambahan penerbang­ an luar ­negeri. Yaitu, pesawatnya ada yang bisa dan perlu ‘diparkir’ di bandara di luar ne­ geri, mengingat ada di antara bandara di ­dalam negeri yang su­ (Sumber: Diolah dari BPS) dah over capacity se­ hingga terbatas tak bisa menampung pesawat parkir. Sementara itu stra­ tegi pemasaran dan promosi pariwisata ke mancanegara tahun ini memasuki penekan­an pada mendorong upaya dan kegiatan selling, hingga hardselling. Ini tentulah membu­ tuhkan semakin kuatnya perlu digalang ‘kerja bersama’ dengan unsur-unsur A (Aksessibilitas-Amenitas-Atraksi) ­dengan mengembangkan semangat ‘­Indonesia Incorporated’, memasarkan destinasi dan produk wisata yang ada di luar ­Jawa-Bali. Dengan kata lain, memasarkan ‘Bali and beyond’. Ini tengah digencarkan oleh Kedeputian Bidang Pengembangan ­Pema­saran Pariwisata Mancanegara. Penerbangan asing maupun nasional telah dan ‘akan terus’ membuka rute pe­nerbangan langsung dari pasar wis­ man ke destinasi, penerbangan nasional memperluas dan memperkuat konek­ tivitas antara destinasi-destinasi di dalam ­negeri. Perkembangan itu pada pariwisa­ ta ­Indonesia akan berlaku adagium ‘the trade follow the ship’. Kegiatan pemasaran dan penjualan destinasi dan produk oleh para pelaku bisnis pariwisata perlu mengikuti ke mana the ship alias pihak penerbangan mening­ katkan operasinya.


Memperkuat Aksesibilitas di Kawasan Asia Tenggara Ini pengalaman mutakhir terkait per­ kembangan pemasaran mancanegara untuk ‘menjual’ Bali and beyond. Kawasan Asia Tenggara memang pasar terdekat bagi pariwisata Indonesia, na­ mun tanpa didukung aksesibilitas yang kuat dan digarap secara bersama-sama, pasar itu bisa lepas dan menjauh. Maka Kementerian Pariwisata meneruskan kerja sama dengan AirAsia Malaysia un­ tuk membangkitkan kembali kunjungan dari Negeri Jiran itu yang gejalanya mero­ sot dalam beberapa tahun terakhir, dan, sekaligus mengakomodasi turis interna­ sional yang memanfaatkan hub Kuala Lumpur. Bersamaan itu kita mulai menjajaki pengembangan rute-rute ke pasar yang baru misalnya ke kawasan Indocina ber­ sama dengan operator penerbangan lain­ nya yaitu Silk Air.

Kerja sama dengan operator penerbangan

Seperti halnya Singapura, Malaysia pun merupakan gerbang menuju desti­ nasi-destinasi Indonesia yang disebut the World Next Door. Kedua negeri tetangga mempunyai posisi aksesibilitas, terutama aksesibilitas udara, yang strategis di ka­ wasan Asia Tenggara dan memiliki daya tawar kuat di industri transportasi udara global. Pemerintah Indonesia pun beru­ paya bekerja sama dengan maskapaimaskapai penerbangan di negara-negara ASEAN yang telah memiliki jejaring rute pelayanan lebih luas dan mengangkut wisatawan dalam jumlah besar. Salah sa­ tunya dengan AirAsia. Kerja sama dilakukan antara lain dalam mempromosikan destinasi Indonesia ber­ sama-sama antara Kementerian Pariwisa­ ta dan AirAsia. Bentuknya, kampanye pe­ masaran dan penjualan langsung (direct selling). Kampanye pemasaran di media

Judi Rifajantoro (kanan), Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Infrastruktur Pariwisata (kedua kanan), CEO AirAsia Berhad Aireen Omar (tengah) dan Robert Waloni, Tenaga Ahli Menpar Bidang Aksesibilitas Udara (kiri) menjawab berbagai pertanyaan saat peluncuran kolaborasi pemasaran bersama di Shah Alam, Malaysia (1/8). dirancang untuk dilaksanakan pada peri­ ode dari bulan Agustus hingga November 2017. Adapun penjualan langsung dilaku­ kan pada bulan September dan Novem­ ber 2017. Kampanye pemasaran tahap pertama telah terlaksana pada 7–20 Agustus 2017 di media cetak, radio, iklan digital dan digital content. Kampanye itu ditempat­ kan di Harian Metro dan China Press; Radio One FM, dan Sinar FM; iklan digital di GDN Lightbox dan Facebook Canvas; serta digital content di Asia Travel Book dan The Vocket. Kemudian akan dilanjutkan dengan pen­ jualan langsung yang digelar di IOI XCity Mall pada 23–24 September 2017. Dari kerja sama ini ditargetkan kenaik­ an jumlah penjualan tiket AirAsia ke ber­ bagai destinasi di Indonesia sebesar 10% daripada periode yang sama tahun sebe­ lumnya. Demikianlah dijelaskan saat Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar menyelenggarakan Press Gathering Joint Promotion Kemen­ terian Pariwisata Indonesia dan AirAsia Malaysia pada 1/8/2017 di Shah Alam, Malaysia. Dijelaskan juga bagaimana program-program joint promotion yang dilaksanakan oleh Kemenpar dengan ­AirAsia Malaysia selama periode Agustus– November 2017. Berbicara pada pertemuan itu: Judi ­Rifajantoro, Staf Khusus Menteri Pari­

wisata Bidang Infrastruktur Pariwisata; Aireen Omar, Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Berhad; Robert Waloni, Tenaga Ahli Menpar Bidang Aksesibilitas Udara; dan Rifai Taberi, Commercial Director ­Indonesia. Press Gathering tersebut diikuti oleh 30 media dan 25 stakeholder dari Malaysia. Dihadiri juga oleh Dato Hamzah, MATTA Immidiate Past President; Hj. Akil Yusof, Deputy President MATTA; dan Candra ­Wiguna, Sekretaris II Ekonomi KBRI Kuala Lumpur. Selain itu, menggelar mini exhibition menampilkan 15 destinasi di Indonesia yang dilayani oleh AirAsia Malaysia. ­Kelima belas destinasi yang ditampilkan adalah Jakarta, Surabaya, Bali, Medan, ­Bandung, Lombok, Yogyakarta, Padang, Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang, Pontianak, Semarang, Makassar, dan Solo. Semua yang hadir mendapatkan infor­ masi pariwisata dan narasi destinasi baru serta frekuensi penerbangan yang ­dilayani. CEO AirAsia Malaysia Aireen Omar mengatakan, AirAsia siap membantu menumbuhkan pasar. AirAsia terus ber­ usaha menambah frekuensi penerbangan jika destinasi memang memiliki perkem­ bangan. Tidak menutup kemungkinan maskapai menambah rute baru jika desti­ nasi-destinasi baru itu siap dijual. Ditambahkannya, “Destinasi Indonesia

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

7


sangat disukai oleh masyarakat Malaysia karena jaraknya dekat, harga terjangkau, dan kaya atraksi. Kami siap menumbuh­ kan pasar ini kembali.” Tendy Naim dari Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja mempresen­ tasikan atraksi-atraksi baru di Solo Raya, Semarang, Yogyakarta, Surabaya–Malang dan Palembang. Destinasi-destinasi itu di­ layani oleh AirAsia Malaysia. Khusus me­ ngenai Palembang, dipromosikan seba­ gai salah satu destinasi baru dan kota ini akan menjadi salah satu dari tuan rumah bersama penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang. Sebagai dimaklumi AirAsia dengan 172 armada pesawat melayani 221 rute pe­ nerbangan ke 165 destinasi di 25 negara. Maskapai ini melayani penerbangan lang­ sung dari Malaysia ke Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Bali. Maka ­Pemerintah melanjutkan bekerja sama. Dengan maskapai yang berkantor pusat di Kuala Lumpur tersebut, kerja sama telah memasuki tahun kedua pada tahun ini. Yaitu antara lain meningkatkan brand Wonderful Indonesia melalui mar­ keting plan AirAsia, mempromosikan des­ tinasi-destinasi Indonesia menyesuaikan dengan pasar-pasar yang dilayani pener­ bangan AirAsia, dan meningkatkan jumlah kunjung­an, terutama dari Malaysia, mela­ lui penjualan tiket AirAsia dan paket-paket wisata ke Indonesia. Berarti yang dipasar­ kannya dan dilayaninya sejalan dengan arah pemasaran mancanegara yaitu pasar untuk destinasi Bali and beyond.

Pertemuan penjajakan kerja sama aksesibilitas di dalam kawasan Asia Tenggara. Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani Mustafa (kiri) saat bertemu dengan Manager Laos Regional Silk Air Caleb Sim, Rabu (12/7), di Viantiene, Laos.

Dengan Silk Air jajaki pengembangan rute dari Laos Pada bulan Juli 2017, selain menggelar Indonesia Tourism Table Top (ITTT) Laos 2017, Asisten Deputi Bidang Pengembang­ an Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani Mustafa menemui Manager Laos Regional Silk Air, Caleb Sim. Asdep Rizki Handayani membahas penjajakan kerja sama antara Pemerin­ tah Indonesia dengan salah satu merk dalam grup Singapore Airlines itu, untuk

Mini Exhibition di venue Press Gathering Joint Promotion Kementerian Pariwisata Indonesia dan AirAsia Malaysia.

8

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

membuka konektivitas udara antara Laos dengan daerah-daerah tujuan wisata di Indonesia. Pertemuan tersebut berlang­ sung pada hari yang sama dengan ITTT Laos 2017, Rabu (12/7). Di situ disampaikan mengenai Bandara Internasional Adisucipto di Yogyakarta dan Bandara Internasional Ahmad Yani di Se­ marang memiliki kontribusi besar sebagai pintu masuk utama wisman untuk menuju ke kawasan Jogja-Solo-Semarang (Joglose­ mar). Sudah dilayani pula oleh Silk Air. “Silk Air bisa terus menambah frekuensi ke kedua bandara itu. Destinasi Joglose­ mar bisa dikunjungi sebelum atau setelah dari Bali,” ujar Rizki. Ditambahkannya, Pemerintah Indone­ sia juga telah memutuskan Bandara ­Silangit, akses terdekat ke Danau Toba, menjadi bandara internasional. Menurut Manager Laos Regional Silk Air, maskapainya antusias untuk men­ jajaki kerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Bisa dimulai dari familiariza­ tion trip (famtrip) atau menggelar festivalfestival. “Sehingga kami bisa membuka penerbang­an baru ke Indonesia. Ter­ utama membawa pasar Laos yang punya kemiripan dengan Indonesia,” kata Sim. Ke depannya, Silk Air akan mendata berapa jumlah perusahaan tour and ­travels yang ada di Laos. Selanjutnya, seluruh industri itu akan dibawa dalam suatu famtrip untuk mengenal destinasidestinasi dan produk-produk pariwisata di I­ndonesia. n


EVENT n Di Luar Negeri

WI di Festival Film Indonesia New York

I Kesimpulan: Era digital menawarkan kemudahan berpromosi dengan perkembangan teknologi informatika dan komunikasi yang pesat. Promosi melalui saluran digital bukan sebagai substitusi bagi aktifitas promosi melalui saluran televisi namun sifatnya sebagai komplementer satu dengan lainnya. Bertatap muka dengan pihak media dan prominent figures selama bertugas di NY juga memberi insight dan ide segar kepada kedua belah pihak terkait inovasi promosi melalui media elektronik yang dinilai ideal bagi WI dan terkait dengan pasar.

Indonesian Film Festival (IFFEST) New York 2017 berlangsung mulai dari bu­ lan Agustus hingga akhir tahun 2017. Puncak acara pembukaan IFFEST 2017 berlangsung di Sva Theatre pada ­17–19 Agustus 2017. Di situ diberikan Wonder­ ful Indonesia Exposure Tools bagi kalangan media perfilman New York. Diawali de­ ngan pre-event di kampus New York Film Academy (NYFA) pada 17 Agustus 2017. Jennifer Lenihan, Assistant Commisioner The City of New York Mayor’s Office Media & Entertainment menghadirinya. Dia ber­bagi wawasan mengapa kota yang berjuluk ‘Big Apple’ itu dikunjungi oleh jutaan turis ­internasional setiap tahun. Citra kota New York 90% karena ben­ tukan media, itu kata Jennifer. Kota ini sangat terbuka dan memberikan kemu­ dahan perizinan pengambilan gambar yang akan dilakukan oleh insan perfilman, dengan birokrasi yang mesti dilalui. Kota NY mendapatkan manfaat dari situ. Kemudian komunitas perfilman Indone­ sia yang berdomisili di New York menya­ takan dukungan untuk ikut berpartisipasi mempromosikan Wonderful Indonesia. Itu antara lain dengan menyediakan infor­ masi mengenai jaringan-jaringan penting yang dapat mendongkrak film promosi Wonderful Indonesia. Film promosi ini telah memperoleh pengakuan di ajang Festival Film Internasional di Bulgaria tahun ini. Di arena IFFEST itulah ditayangkan film promosi Wonderful Indonesia di beberapa titik LED screen. Di antaranya film-film non-komersial dari Indonesia yang me­ nampilkan film pendek, animasi pendek, dokumenter, dan feature, dipilihnya mela­ lui proses seleksi berdasarkan prestasi. Minimal pernah terpilih sebagai official selection maupun pemenang di ajang fes­ tival film internasional. Di festival tersebut secara khusus di­ tampilkan perkembangan industri animasi lokal dari film-film pendek yang ditayang­ kan dan animator-animator Indonesia

Agustini Rahayu, Kepala Bidang Komunikasi Media Elektronik bersama Gayle King, USA & World’s TV Persona.

yang telah diakui dunia internasional. Berbagai pertemuan dengan mediamedia berpengaruh beserta tokoh-tokoh­ nya di AS dan ajang festival film di New York telah menambah wawasan dan memberikan gagasan-gagasan baru bagi aktifitas promosi pariwisata Indonesia khususnya dalam menyusun konsep pro­ mosi elektronik. Itu semua tidak hanya ditujukan bagi pasar AS semata namun bisa juga digunakan untuk pasar-pasar utama lainnya dan pasar-pasar yang ­sangat dipengaruhi oleh media berbasis di Amerika.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

9


Ke IFFEST itu Delegasi Kementerian Pariwisata diwakili oleh tim dari ­Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pema­ saran Pariwisata Mancanegara, dipimpin oleh Kepala Bidang Komunikasi Media Elektronik, Agustini Rahayu. Berbagai event yang menarik dan produktif ada di situ, maka delegasi menghadiri media networking dan updates, monitoring me­ dia dan studio visit di Stasiun Televisi (TV) Bloomberg; media business nature discus­ sion dan studio visit di Stasiun Televisi CBS Broadcast Center; dan mengikuti IFFest New York 2017. Di Stasiun TV Bloomberg, bertemu de­ ngan Michael ‘Mike’ Bloomberg, Founder dan CEO Bloomberg LP, Kamis (17/8), dia jelaskan mengenai tren aktifitas ­promosi melalui saluran televisi dan radio di era digital. Aktifitas promosi melalui salu­ ran ­televisi masih menjadi kanal pro­ mosi penting dalam upaya menumbuh­ kan kepedulian (awareness) pada target pemirsa ­(audience), kata dia. Pengaruh TV masih sangat besar sebab secara psikolo­ gis TV dapat mempengaruhi penontonnya

melalui pesan subliminal yang diterima oleh manusia dalam kondisi yang paling ­santai. Dari beberapa kali pengalamannya berkunjung ke Indonesia, dia tunjuk­ kan masih banyak sisi potensial Indone­ sia yang akan diminati oleh masyarakat inter­nasional jika dikombinasikan dengan perspektif media yang dibangunnya di Bloomberg. Di Stasiun TV CBS bertemu dengan Vice President Marketing & Branded Solution CBS Valerie Torres dan beberapa persona TVnya. Ini salah satu stasiun TV berpengaruh di AS ini, Rabu (23/8). Dengan Valerie Torres dibahas me­ ngenai rangkaian promosi Wonderful Indonesia melalui celebrity influencer di dalam program Amazing Race Interna­ tional untuk musim tayang ke-30. Setelah sukses bekerja sama dengan kanal AXN pada 2016 lalu melalui program Amaz­ ing Race Asia maka proposal kerja sama semacam itu hendak dikembangkan lagi di tahun 2018. Amazing Race International memasuki

Pertemuan di Stasiun TV Bloomberg.

10

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

Dialog khusus menampilkan seniman-seniman Indonesia di ajang IFFEST New York 2017.

musim tayang ke-30. Ini mengindikasikan program tersebut telah bertahan lama dan masyarakat di Amerika Serikat mau­ pun international sudah mengenal pro­ gram TV yang satu ini. Saluran promosi CBS juga memiliki ­jaringan luas dan mempunyai ­rancangan promosi terintegrasi bagi Wonderful Indo­ nesia. Termasuk di antaranya, penyusun­ an konten kreatif dan akan ditayangkan melalui saluran TV, kanal digital, dan 80.000 titik screen OOH di bandara-ban­ dara di AS yang dimiliki CBS. Selain itu, diskusi singkat dengan top TV Persona dunia seperti Gayle King, Charlie Rose, dan Norah O’Donnel memberikan wawasan lebih jauh menge­ nai alternatif-alternatif pilihan saluran TV yang ­prospektif bagi promosi merek Won­ derful Indonesia. Khususnya di wilayah AS yang merupakan penggerak tren me­ dia ­promosi dan pengaruhnya terhadap ­pilihan destinasi dan produk pariwisata di dunia. n


Misi Penjualan

ke New York dan Boston

D

engan Amerika Serikat kita ­ elum mempunyai hubungan b penerbangan langsug. Tetapi justru kemitraan yang dibina dengan berbagai maskapai penerbangan, menghasilkan kerjasama dan produktif dalam pemasar­an mancanegara. Kali ini khususnya ke Amerika Serikat (AS). Ihwal penerbangan langsung antara IndonesiaAmerika Seri­kat, telah dikabarkan bahwa maskapai Garuda Indonesia tengah meng­ ancang-ancang akan mengoperasikan ­ armadanya pada rute tersebut. Kegiatan Misi Penjualan ke Amerika 2017 ke kota New York dan Boston, Ameri­ka Serikat di paruh akhir Juli 2017 terasa sinergis dengan aktivitas liburan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) ­Barack Obama di Indonesia, juga dengan penem­patan branding Wonderful Indone­ sia di Time Square, New York selama dua bulan menjelang musim panas di AS. Masyarakat di kota megapolitan itu pun setiap hari membaca tiga billboard yang menampilkan citra perempuan ber­ baris membawa gebogan di atas kepala mereka, pemandangn cantik khas Bali. Ada lainnya, menampilkan sang komodo di Nusa Tenggara Timur, dan satu lagi, pemandangan bawah laut Raja Ampat, Papua Barat. Bulan Mei hingga Juni 2017, di kawasan Time Square, New York, sangat efektif berpengaruh bagi pengenalan des­ tinasi Indonesia.

Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemen­ terian Pariwisata melaksanakan Misi Pen­ jualan Amerika 2017 (sales mission) di New York pada 25 Juli 2017 di Wisma KJRI New York dan di Boston pada 27 Juli 2017 di Fairmont Copley Plaza Hotel. Ini misi penjualan ke dua kota besar di pantai timur AS. Pesertanya enam ope­rator tur dan satu hotelier dari Indo­ nesia serta Emirates selaku mitra maska­ pai penerbangan. Sellers dari Indonesia terdiri dari Panorama Destination, Voyage 2 Paradise, Doyan Travel, CNT Travel, Bali Flores Adventure, PT. Trans Borneo Adven­ ture Tours & Travel, dan Hanging Gardens of Bali. Liburan keluarga mantan Presiden AS Barack Obama di Indonesia baru ber­ selang sekitar satu bulan. Itu merupakan endorsement hebat. Maka, memanfaatkan momentum dari cerita pengalaman per­ jalanan itu, setiap sellers mempromosikan paket-paket napak tilasnya di Indonesia tersebut. Di New York dihadiri 49 buyers dan di Boston dihadiri 30 buyers. Sesi pertemuan bisnis (table top) dilakukan dengan cara buyers meet sellers. Buyers yang datang pun para agen perjalanan mitra Emirates di AS, anggota PATA (Pasific Asia Travel Asso­ciation), anggota ASTA (American So­ ciety of Travel Agents) dan anggota USTOA (­United States Tour Operator Association).

Branding Wonderful Indonesia di Time Square, New York pada bulan Mei–Juni 2017.

Pertemuan bisnis di New York.

Dari misi penjualan di New York dan Boston, diperoleh 137 kontak bisnis. Wisatawan AS yang akan didatangkan diperkirakan 1.545 orang. Rata-rata pe­ ngeluaran wisatawan AS sebesar USD 1.617,38 per orang per kunjungan ber­ dasarkan PES 2015. Proyeksi devisa yang dihasilkan dari kegiatan sales mission ini jadinya sebesar USD 2.498.265 atau seki­ tar Rp 33,726 miliar (kurs Rp 13.500,-). Target wisatawan dari Negeri Paman Sam pada tahun 2017 ditetapkan Kemen­ par sebanyak 361.000 orang. Dipilihnya New York dan Boston karena mempunyai konektifitas ke Indonesia terbanyak ke­ dua setelah Los Angeles. Di sela kegiatan bisnis yang memper­ temukan pelaku industri pariwisata dari Indonesia dengan pelaku industri pari­ wisata di AS, delegasi Kemenpar meng­ adakan pertemuan-pertemuan dengan Regional Sales Director Eastern USA ­Emirates Joel Goldowsky, USTOA, PATA New York Chapter, New Tang Dynasty Television (NTD), Permias (Persatuan Mahasiswa ­Indonesia di AS) dan KJRI New York. Dari pertemuan-pertemuan yang di­ lakukan oleh delegasi Kemenpar mau­ pun pelaku bisnis, tampak warga AS yang tertarik berlibur ke Indonesia terdiri dari generasi milenial hingga generasi-genera­ si sebelumnya. Jakarta, Bali dan Yogyakar­ ta adalah tiga destinasi teratas ke mana mereka mau berlibur di Indonesia. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

11


Mencicipi kuliner Indonesia di FWI.

FWI di Rusia dengan

Indonesia Incorporated

D

engan festival sebagai event me­ dia promosi dan dengan peng­ galangan Indonesia Incorporated, maka Festival Wonderful Indone­ sia (FWI) diselenggarakan di Hermitage Garden, Moskow, Rusia. Semangat dan pelaksanaan kerja bersama telah meng­ kombinasikan promosi Tourism, Trade and Investment (TTI) sebagai Festival Wonderful Indonesia (FWI) di Moskow itu pada 4–6 Agustus 2017. Ini merupakan penyelengg­ araan tahun kedua. Tema festival tahun ini Visit Wonderful Indonesia: Enjoy its diversity. FWI di Rusia tahun ini membawa se­ mangat Tourism, Trade and Investment (TTI) lebih kental lagi. Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan KBRI di Moskow, Ru­ sia menyelenggarakannya kembali. Lokasi yang dipilih itu merupakan taman utama kota yang dikunjungi oleh warga lokal maupun turis. Kementerian ­Perdagangan berpartisipasi mengisi booth di dalam fes­ tival dengan mengajak perwakilan dari daerah-daerah membawa produk-produk buatan Indonesia untuk diperkenalkan kepada publik di Rusia. Festival berlangsung selama tiga hari. Aneka aktivitas bisa diikuti oleh pengun­ jung tanpa perlu membayar, di antaranya, menonton berbagai pertunjukan ­kesenian daerah di panggung utama maupun di berbagai titik lain di dalam arena FWI; kelas memasak; pasar makanan yang menampilkan dan menawarkan beragam makanan Indonesia; peragaan busana; Indonesia Market; Handicraft Village; per­

12

tunjukan wayang; zona surfing/diving; Wedding Corner; Kids Camps; kelas yoga dan pencaksilat; sekolah belajar bahasa Indonesia, dan lain-lain. Pengunjung juga berkesempatan melihat dan membeli produk-produk buatan Indonesia seperti produk ku­ liner, busana dan kerajinan tangan di 70 booths. Di booth itu diisi oleh Kemente­ rian Perdagangan dan perwakilan dari 10 ­pemerintah provinsi dan 8 pemerintah kota/­kabupaten. Selama tiga hari FWI 2017 dikunjungi 90 ribu orang. Pada saat pembukaan yang diresmikan oleh Dubes RI untuk Federasi Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi, juga

Pengunjung FWI antusias menari bersama.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

hadir Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Rusia, dan CEO Russian-Indonesia Business Council, Mikhaol Kuritsyn. Dari hasil kuisioner kepada pengun­ jung diketahui, publik Rusia menjadikan Bali sebagai destinasi favorit lalu diikuti destinasi Jawa Tengah dan Jakarta. Pagi hari sebelum FWI resmi dibuka, diadakan business forum, dihadiri 300 un­ dangan. Di antara yang hadir ialah para­ investor dari Rusia dan sejumlah media setempat. Sebagai narasumber antara lain Gubernur DKI Jakarta, Gubernur ­Sumatera Utara, Gubnernur Aceh, dan Gubernur Jawa Barat. Masing-masing pemimpin daerah itu mempresenstasikan potensi investasi di daerahnya. Selain Kementerian Pari­ wisata dan Kementerian Perdagangan, forum itu pun menghadirkan perwakilan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kemenko Maritim dan ­perwakilan dari pemda-pemda. n


Sales Mission

DP3M I Gde Pitana saat memberikan sambutan pada Sales Mission Great Bali 2017 di Chandigarh.

Penetrasi Pasar ke Kota-kota Kedua di India

I

nilah satu misi yang dilatarbe­ lakangi kombinasi dalam ­Indonesia ­Incorporated, terancang dengan ­sinergitas antar pelaku pariwisata dari pemerintahan hingga perwakilan RI di luar negeri, dengan unsur pelaku bisnis hingga airlines sang pemeran penting dari aksesibilitas udara. Misinya, penetrasi kota-kota kedua yang potensinya besar menghasilkan wisatawan outbound, yang bagi Indonesia tentu menjadi wisatawan inbound. India, salah satu negara dengan popu­lasi terbesar di dunia setelah Cina, diproyeksikan akan mengirim sekitar 30 juta wisatawan yang bepergian ke luar negerinya (outbound) pada 2019. Menurut Konsulat Jendral RI (KJRI) di Mumbai, dengan melakukan promosi pari­

wisata Indonesia secara ­berkelanjutan di pasar India maka paling tidak akan mem­ buka peluang mendapatkan 5% potensi wisatawan outbound dari negeri ini. ­Upaya mempromosikan 10 Destinasi Prioritas di luar Bali juga perlu terus didorong dan dilakukan. Apalagi, wisatawan mancane­ gara (wisman) dari India unik, jumlah kun­ jungannya terus meningkat bahkan sebe­ lum ada koneksi langsung penerbangan antara India dan tujuan-tujuan wisata di Indonesia. Maka Kemenpar mengirim misi pen­ jualan, pada setiap acaranya KBRI dan KJRI aktif mengikuti. Kali ini misi mem­ promosikan destinasi Great Bali, delegasi di­pimpin langsung oleh Deputi Pengem­ bangan ­Pemasaran Pariwisata Manca­ negara I Gde Pitana.

Asisten Deputi (Asdep) ­Pengembangan Pasar Asia Pasifik melaksanakannya pada akhir Juli hingga minggu kedua Agustus 2017, dirancang menjadi satu perjalanan rangkaian misi penjualan (sales mission) ke enam kota di India. Kota-kota yang di­ tuju itu lebih dari separuhnya merupakan kota-kota kedua dengan perekonomian yang tengah kuat berkembang. Misi penjualan menggandeng maska­ pai-maskapai penerbangan dari low cost carrier (LCC) hingga full service, melakukan promosi bersama, sinergis sekaligus men­ dukung aktivitas promosi yang diprogram oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, Bali. Sebanyak 22 industri pariwisata Indo­ nesia berpartisipasi sebagai sellers. ­Mereka terdiri dari: Garuda Indonesia

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

13


Presentasi Indonesia Tourism Update oleh Vinsensius Jemadu, Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik kepada buyers di Ahmedabad. ­ antor cabang Mumbai; The Anvaya Beach k Resort Bali; The Vira Bali Boutique Hotel & Suite; The Samaya Bali; Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa; Double-Six Luxury Hotel–Seminyak; Queens Tandoor; Bali Sa­ fari Marine Park; Jambuluwuk Hotels & Re­ sort; Discovery Kartika Plaza; Tjendana Villa; The Seminyak; Nusa Dua Beach Hotel; Tria Uma Wisata Tour & Travel; Golden Holidays Bali; LH Travels; Panorama Destination; ICS Travel Group Indonesia; Bali Kumala Sari (Bistur); Asia World Indonesia; Girnar Tour; STS World Pvt. Ltd. (PT Sita Travel Solusi).

Mendukung Misi BPPD Badung

Mengenai kegiatan promosi BPPD ­ adung, Bali di India, kerja samanya B antara pemerintah dan BPPD itu dilaksa­ nakan dalam bentuk misi penjualan yang berlangsung pada 31 Juli 2017 di Grand Hyatt Hotel, Mumbai. Kementerian Pari­ wisata turut mendukung programnya. Misi penjualan itu berlangsung sebe­ lum Sales Mission India 2017 Tahap 2 yang diselenggarakan oleh Kemenpar di Ahmedabad dan Pune. Misi penjualan di Mumbai dihadiri oleh 160 buyers yang bertemu dan bertransaksi dengan sellers Indonesia. Sebelum program table top pada sales mission di Mumbai dimulai, ­Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik ­Vinsensius ­Jemadu mempresentasikan Indonesia Tourism Update. Dilanjutkan oleh Ketua BPPD Badung, I Gusti ­Ngurah Rai Suryawijaya yang mempresentasi­ kan mengenai destinasi Badung, Bali. Sales Manager Garuda Indonesia, Kishore Bukane mempresentasikan mengenai rute-rute India–Indonesia yang dilayani

14

oleh maskapainya. Table top dilaksanakan dengan sistem sellers berkeliling mendatangi buyers (round robin). Sellers dibagi ke dalam 11 kelompok. Setiap kelompok diberikan alokasi waktu selama 10 menit, setiap seller diberi waktu 5 menit untuk mem­ presentasikan produknya.

Sales Mission India 2017 Tahap 2

Sales Mission India 2017 Tahap 2 oleh Kemenpar dimulai dari Ahmedabad. Ber­ langsung pada 1 Agustus 2017 di Hyatt Regency Hotel. Sesi table top juga dilaku­ kan dengan menggunakan sistem round robin. Kegiatan misi penjualan di kota ini dihadiri oleh 147 buyers. Bersamaan dengan pertemuan bisnis juga dilakukan pertemuan dengan media. Sesi ini dihadiri oleh 14 media setempat. Kemudian sales mission berlanjut di kota Pune pada 3 Agustus 2017 di Hyatt Hotel. Di sini datang 170 buyers. Cara per­ temuan bisnisnya di sini diganti dengan sistem buyers meet sellers, yakni buyers mendatangi meja seller yang diminatinya. Bersamaan dengan pertemuan bisnis, di­ laksanakan pertemuan dengan media se­ tempat yang dihadiri oleh 9 media. Bagaimana hasil langsungnya? Berda­ sarkan kuisioner yang diberikan kepada peserta sellers, potensi wisman yang da­pat didatangkan dari misi penjualan ke tiga kota kedua di India itu ­sebanyak 19.760 orang, dengan potensi transaksi bisnis yang didapat nilainya USD 6.432.500 atau sekitar Rp 85,55 miliar (kurs Rp 13.300). Berdasarkan perhitungan ­pengeluaran wisatawan (PES) asal India 2016, po­

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

Pertemuan Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik dengan penyelenggara IITT di Pune, India. tensi devisa yang dihasilkan ­sebesar USD 17.853.753 atau sekitar Rp 273.454.914.900,00 (kurs Rp 13.300). Namun, jumlah tersebut masih bisa terus bertambah baik dalam hal jumlah wisman maupun nilai transaksi bisnisnya. Beberapa industri dari Indonesia dikabar­ kan telah mendapat beberapa deal lagi usai misi penjualan. Di antaranya, Kon­ duskar Holidays, operator tur India, akan membawa grup tur sebanyak 850 orang wisatawan India ke Bali dengan menggu­ nakan AirAsia dan Malindo Air pada 14,15, dan16 September 2017. Rencananya me­ reka akan menginap di Westin Hotel Bali. Agen lain Pacific World akan membawa grup tur sebanyak 800 wisatawan India dengan menggunakan Garuda Indonesia, AirAsia, dan Malindo Air. Setelah pelaksanaan misi penjualan di tiga kota tersebut, Kemenpar memasang advetorial sebanyak dua kali di media cetak Indian Express dan Indian Times yang berisi awareness campaign Wonderful ­Indonesia.

Sales Mission Greater Bali di India 2017

Satu lagi kegiatan bertajuk Sales Mission Greater Bali ke India dilaksanakan di tiga kota lain lagi yaitu Bengaluru, Coimbatore dan Chandigarh. Delegasi misi penjualan Greater Bali ini dipimpin langsung oleh Deputi Pengembangan Pemasaran Pari­ wisata Mancanegara I Gde Pitana. Misi penjualan itu melanjutkan misi sebelum­ nya dan menjadi satu rangkaian ke­giatan hard selling di pasar India. Sales mission di Coimbatore berlang­ sung di Hotel Le Meridien Coimbatore pada


Pertemuan dengan media di Chandigarh (11/8) dengan DP3M I Gde Pitana selaku narasumber. 7 Agustus 2017. Diikuti oleh 18 industri pariwisata Indonesia sebagai sellers. Dan buyers yang datang sebanyak 56 orang. Silk Air dan Garuda Indonesia digandeng sebagai mitra promosi. Selain pertemuan bisnis juga dilangsungkan pertemuan dengan dua media setempat. Misi penjualan di Bangalore, pada 9 Agustus 2017 di ITC Windsor Hotel, dikuti 22 pelaku industri pariwisata dari Indo­ nesia selaku sellers bertemu dengan 149 orang buyers. Di sini Garuda Indonesia dan Singapore Airlines menjadi mitra promosi. Konjen RI di Mumbai, Saut ­Siringoringo menghadiri misi penjualan di Bangalore. Dalam sambutannya mengakui, Indo­ nesia terus berupaya mempromosikan 10 Destinasi Prioritas Beyond Bali dan mengembangkan konektivitas udara yang menghubungkan India dengan ­Indonesia. Apabila promosi pariwisata Indonesia dilakukan secara berkelanjutan, dapat menangkap peluang 5% dari potensi wisatawan outbound India yang diperkira­ kan mencapai 30 juta pada 2019. Sesi media interview dilakukan bersama­ an dengan table top meeting di ruang terpisah. Sesi ini dihadiri oleh 13 media ­setempat. Selanjutnya kegiatan misi penjualan di Chandigarh pada 11 Agustus 2017 di Hotel Taj Chandigarh, diikuti 22 sellers dari Indo­ nesia bertemu dengan 96 orang buyers. Maskapai mitra adalah Garuda Indonesia dan Malindo Air. Dimulainya dengan Sanjay Sodhi dari VITO India menyampaikan Indonesia ­Tourism Update, lalu presentasi oleh Rajiv Batra, Sales Manager Malindo Air. Batra memaparkan rute-rute yang dilayani oleh

Malindo Air dari India ke Indonesia dan jenis pesawat yang digunakan. Pertemuan dengan media setempat dihadiri oleh 12 media. Di antaranya, The Voice of Chandigarh, Panchakula Samachar, dan The State Newspaper. Dari ketiga kota tersebut, potensi wis­ man asal India yang dapat didatangkan sebanyak 22.081 orang dengan potensi transaksi bisnis senilai USD 4.189.390 atau sekitar Rp 56,183 miliar (kurs Rp 13.411). Potensi devisa yang dapat diperoleh sebesar USD 24.929.449 berdasarkan PES (Passenger Exit Survey) wisatawan asal ­India sebesar USD 1.129 per orang per kunjungan. Dua kegiatan sales mission di enam kota India merupakan penetrasi sangat baik. Dari 6 kota tersebut hanya 1 kota besar

dan yang lain merupakan kota-kota kedua. ­Selain itu juga terungkap, sistem ­buyers meet sellers lebih efektif daripada sistem round robin untuk table top di India. ­Dengan begitu memungkinkan ­buyers-sellers bisa bertransaksi langsung atau mendapat lead langsung saat itu juga. Dari pertemuan dengan beberapa pe­ nyelenggara pasar dan pameran pariwisa­ ta di India, Indonesia ditawarkan untuk hadir di beberapa event yang berlangsung pada pertengahan tahun atau mendekati akhir tahun. Misalnya, India International Travel Mart (IITM), India Travel and ­Tourism Fair (IITF), dan Bharat International Touris Bazaar (BITB) tahun depan. Itu guna menggarap pasar wisatawan outbound ­India yang menjadwalkan liburan di akhir tahun. n

Konjen RI di Mumbai Saut Siringoringo memaparkan Beyond Bali kepada buyers di Bangalore.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

15


Promosi Konsumen

Brand Wonderful Indonesia di badan luar kapal ferry.

Poster destinasi wisata Indonesia di meja bar di dalam kapal ferry.

Banner, poster dan logo Wonderful Indonesia di dalam lounge kapal ferry di Perth.

Branding Wonderful Indonesia yang ditampilkan di LED Screen di Tan Son Nhat International Airport dan di Domestic Terminal-nya.

Dari Australia Barat hingga ke Vietnam

S

Branding Wonderful Indonesia di Vincom B Shopping MallVincom B Centre di kawasan Ly TuTrong, Ho Chi Minh City.

16

elling hingga hard-selling terkait langsung dengan kampanye atau promosi pemasaran yang bersasar­an langsung pada kon­ sumen. Yaitu wisatawan. Antara lain de­ ngan penggunaan media ruang. Asdep Pengembangan Komunikasi ­Pemasaran Pariwisata Mancanegara memasang brand Wonderful Indonesia dimulai dari 1 unit kapal ferry pada bulan Agustus 2017 di Perth, Australia Barat. Kampanye di sini direncanakan ­dengan memanfaatkan ruang-ruang di dalam moda transportasi maupun sarana trans­ portasi publik yang digunakan oleh warga. Menurut data otoritas transportasi publik TransPerth, yang beroperasi menjangkau semua kawasan di Australia Barat sekitar 1.100 armada bis, 220 gerbong kereta, dan 80 kapal ferry. Selain itu ruang-ruang di dalam bandara pun hendak dimanfaat­ kan dan diharapkan target konsumen ­dapat tercapai. Sebagai dimaklumi jumlah kunjungan wisatawan asal Australia ke Indonesia ta­ hun 2017 ditargetkan sebanyak 1.816.000

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

orang. Selling dan hard selling dewasa ini merupakan bobot utama pelaksanaan strategi pengembangan pemasaran pari­ wisata mancanegara.

Di Vietnam

Demikian pula kali ini untuk men­ jangkau dan menggarap konsumen di ­Vietnam. Pemasangan kampanye Won­ derful ­Indonesia dilakukan di berbagai titik strategis di Ho Chi Minh City, Vietnam, se­ lama Agustus 2017. Di Terminal Kedatangan dan Keberang­ katan Tan Son Nhat International Airport, video promosi ditayangkan di 22 layar digital LED TV, di Terminal Domestik ban­ dara itu juga ditayangkan di 1 screen. Di pusat kota Ho Chi Minh ditayang­ kan video promosi di Le Loi, A & B Tower berupa LED Billboard besar dan di light­ box yang terdapat di Vincom B Shopping Mall, Vincom B Centre di kawasan Ly Tu Trong. Materi video telah disesuaikan de­ ngan sasaran pasar. Ini tentu ber­sinergi dengan upaya selling dan hard selling di ­Vietnam. n


Famtrip

Selebrasi 50 Tahun ASEAN

dengan Sinergi Pemasaran di Asia Pasifik

L

engkap. Begitu gambaran dari program post event tour yang diberi judul Sky Caravan ke Indo­ nesia, salah satu program dalam rangkaian kegiatan ASEAN@50 Golden Celebration di Jakarta. Program itu meli­ batkan 6 maskapai penerbangan negaranegara Asia Tenggara. Tur berlangsung pada 9–11 Agustus 2017. Selama 3 hari 2 malam peserta merasakan pengalaman highlight produk-produk pariwisata Indo­ nesia di Jakarta, Bandung, Solo-Jogja, Ma­ lang/Bromo, Bali, dan Belitung. Maskapai yang berpartisipasi dari low cost carrier (AirAsia) hingga full service (Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Thai Airways, Royal Brunei Airlines dan Philippine Airlines). Semua maskapai tersebut me­ mang telah melayani rute penerbangan ke destinasi utama di Indonesia. Peserta kalangan agen perjalanan/ ope­rator tur pun umumnya telah men­ jual di masing-masing pasar negerinya paket-­paket wisata ke Indonesia. Mereka tidak hanya dari negara-negara ASEAN tetapi juga dari kawasan Asia dan ­Pasifik ter­utama mitra-mitra ASEAN. ­Melalui program post event tour itu mereka berkesempatan mempelajari mulai dari rute, akomodasi, hingga obyek-obyek wisata. Bagusnya, adalah satu sinergis, di Jakarta pada hari-hari itu sedang berlang­ sung ajang Indonesia Travel Mart 2017. Nah, para business player atau agen-agen tur dan media profesional dari berbagai negara pasar wisman tersebut, sekaligus dipertemukan dengan pelaku industri pariwisata Indonesia. Yaitu sebelum mem­ ulai post tour. Mereka menyatakan ­sangat menghargainya, dengan kesempat­an ber­ temu itu mereka mencari produk-produk baru, destinasi-destinasi baru hingga mi­ tra bisnis potensial. Kelompok media diikuti oleh media cetak dan elektronik serta para blogger/ vlogger/ influencer dari negara-negara ASEAN.

Di obyek wisata Tangkuban Parahu.

Yang dari Filipina dan Brunei keliling kota Malang dengan bis wisata Macito.

Post tour bagi media dan agen perjalanan ASEAN Asdep Pengembangan Pasar Asia Teng­ gara mendukung dan memfasilitasi per­ jalanan pengenalan bagi agen perjalanan/ operator tur, media dan blogger/vlogger dari ASEAN. Peserta dibagi ke dalam tiga grup be­ sar. Destinasi-destinasi yang dikunjungi Bandung, Jawa Timur (Malang-Bromo), dan Solo-Jogja. Grup pertama terdiri atas 11 orang jurnalis dari Asia Tenggara yang diter­ bangkan oleh AirAsia. Tapi berangkat dari Jakarta (9/8) menuju Bandung meman­ faatkan kereta wisata.

Setibanya di Bandung langsung diajak city tour melalui jalan-jalan bersejarah di kota ini seperti Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga. Kemudian berkunjung ke Spasial yakni sebuah ruang kreatif bagi komuni­ tas-komunitas yang ada di Bandung. Di sana bertemu dan berdialog langsung dengan sang founder. Pada malam hari­ nya, keliling Bandung sambil makan di da­ lam restoran berjalan Street Gourmet. Pada esok harinya mengunjungi Tang­ kuban Parahu. Dilanjutkan mengunjungi obyek-obyek wisata yang terkenal di kalangan pengunjung domestik seperti Floating Market dan Farm House di ka­ wasan Lembang. Dan diakhiri dengan be­ lanja di kawasan Jalan Cihampelas.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

17


Pada hari ketiga (11/8/2017) ­peserta kembali melalui Bandara Internasional ­Husein Sastranegara dengan ­penerbangan AirAsia. Grup kedua sebanyak 20 orang. Terdiri dari 8 agen perjalanan dari Filipina, serta 11 agen perjalanan dari Brunei Darus­ salam dan seorang General Manager Royal Brunei Airlines. Mereka mengunjungi Jawa Timur. Tujuan utamanya melihat matahari terbit di Bromo. Sebelum ditransfer dari Jakarta ke kota Malang (9/8) dengan ­penerbangan lokal, mereka diberi kesempatan ber­ temu ­dahulu dengan para pelaku ­industri ­perjalanan dari berbagai ­daerah di ­Indonesia Travel Mart 2017 seperti ­disebutkan tadi. Setiba di Malang, usai santap siang di­ lanjutkan dengan keliling kota mengguna­ kan bis wisata Macito. Peserta dari Brunei mesti segera kem­ bali ke Surabaya setelah menyaksikan sunrise di Bromo. Mereka kembali ke ­negerinya dengan penerbangan langsung Royal Brunei Airlines dari Bandara Interna­ sional Juanda. Peserta yang dari Filipina masih melan­ jutkan perjalanan ke Museum Angkut di Batu setelah dari Gunung Bromo. Mereka menginap semalam lagi di Malang. Ke­esokan hari (11/8), peserta ber­ kesempat­an melihat destinasi belanja di Goedang Oleh-oleh, Toko Oen, ­Wirahadi ­Batik, dan Glamour Factory ­Outlet di ­Malang. ­Dalam perjalanan menuju ­Bandara ­Juanda, singgah ­mengunjungi Candi Singosari dan

Permintaan khusus peserta famtrip dari Thailand dan negara-negara Indocina, membuktikan keindahan momen matahari terbit di Borobudur. Ini itinerary tambahan.

18

Beberapa peserta dari Filipina dan Brunei mencoba menunggang kuda naik ke puncak Bromo. industri kulit di ­Tanggulangin Collection. Kembali ke Manila jelang tengah malam pada hari itu juga melalui Jakarta. Grup ketiga terdiri dari agen perjalanan, perwakilan dari Thai Airways, dan kru dari tim produksi Hey! ASEAN. Ada 6 orang dari Thailand, 1 orang dari Vietnam, 1 orang dari Myanmar, 1 orang dari Lao PDR, dan 1 orang dari Kamboja. Destinasi yang dikunjungi adalah Solo dan Yogyakarta. Sebelum menuju Solo (9/8), mereka semua menghadiri Indone­ sia Travel Mart 2017 pada sesi pagi hari. Setiba di Solo mereka dijemput bis wisata kota Werkudara. Dengan bis double decker itu keliling kota Solo. Pada malam harinya, peserta menghadiri ­jamuan ­makan malam oleh pemerintah kota di Loji Gandrung, kediaman resmi Walikota Solo. Lalu diajak untuk menyak­ sikan pertunjuk­an wayang orang di teater Taman Sriwedari. Teater ini merupakan salah satu ikon kota dan letaknya tidak jauh dari Loji ­Gandrung. Esok harinya peserta naik kereta uap yang disebut Sepur Kluthuk Jaladara dari Stasiun Purwosari. Di dalam kereta sudah disiapkan berbagai penganan kecil khas Solo serta minuman herbal tradisional (jamu) dari beras kencur. Di antara suara pemandu yang ­menerangkan apa saja yang dilihat oleh peserta dari atas kereta, terdengar ­alunan suara merdu seorang pesinden (penyanyi) menembangkan kawih jawa diiringi ­petikan kecapi dan sesekali di­ imbuhi tabuhan kendang. Setelah 15 menit perjalanan membe­ lah kota Solo, Sepur berhenti di depan ­Museum Radya Pustaka. Peserta diberi kesempatan selama 30 menit melihat ke dalam museum. Lalu meneruskan perjalanan lagi dengan kereta antik itu sampai di depan Kampung Wisata Batik Kauman. Peserta turun lagi dari kereta dan menyusuri lorong-lorong kampung.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

Sesekali berhenti di rumah-rumah warga melihat proses membatik dengan ­canting atau dengan cap. Dan membeli bermacam suvenir dari materi kain batik. Museum Batik Danar Hadi jadi tujuan terakhir tur dengan kereta uap kuno. ­Selain mengunjungi museumnya, peserta juga menikmati hidangan khas Solo di Soga Resto yang berada di dalam halaman museum. Menjelang sore peserta sudah melanjutkan perjalanan menuju Jogja. Sebelum memasuki kota Jogja singgah di Candi Prambanan dan Tebing Breksi. Semua peserta mengagumi keanggunan Candi Prambanan. Dan di Tebing Breksi berkesempatan menikmati momen jelang matahari terbenam. Semua peserta menyampaikan per­ mintaan khusus, agar pada hari terakhir (11/8), menyaksikan matahari terbit dari Candi Borobudur. Kemudian perjalanan dilanjutkan sesuai itinerary, ­mengunjungi Keraton Kesultanan Yogyakarta dan ­Kompleks Taman Sari. Lalu kembali ke negaranya pada hari itu juga. Polkrit ‘Art’ Thomya, seorang vlogger asal Thailand juga Founder dan CEO Hey! ASEAN, bergabung dalam grup ketiga ini, menurut pengakuannya, belum pernah membuat video mengenai Indonesia. Kunjungan kali ini akan dia manfaatkan untuk membuat video mengenai Jakarta, Solo-Jogja dan Bali. Videonya rata-rata berdurasi antara 10–12 menit, berbahasa Inggris, berisi ­informasi lokal, dan ringkasan yang mesti dilakukan di suatu destinasi. Video-video yang diunduh di kanal You Tube-nya, Hey! ASEAN, telah ditonton di 220 negara. “I am looking for local people for the host. So I could make summary like what to do, what to see, what to eat in each destina­ tion. So in the video I make like ‘7 Must Eats’, ’10 things to do’ something practical that ­people usually look for before ­traveling,” kata Art. n


Workshop Wisata Halal Di Jakarta dan Padang

Narasumber pada workshop berbagi pengalaman, studi kasus hingga kiat-kiat seperti menyusun paket-paket wisata halal/ramah muslim.

Peserta workshop di Padang.

W

isata halal pun perlu diperce­ pat pengembangannya. Work­ shop Pengembangan Strategi Pemasaran Paket Wisata Halal dilaksanakan di Jakarta pada 22 ­Agustus 2017. Pesertanya 52 orang mewakili asosiasi, pelaku industri pariwisata yang menangani wisatawan mancanegara (wisman) muslim, Dinas Pariwisata DKI ­Jakarta, akademisi dan media. Kemudian di Padang, Sumatera Barat pada 30 Agustus 2017. Dihadiri 55 peserta mewakili asosiasi pariwisata, para pelaku industri pariwisata di Sumatera Barat, perwakilan dari dinas-dinas pariwisata di Sumatera, wakil-wakil dari asdep-asdep di Deputi Bidang Pengembangan Pemasar­ an Pariwisata Mancanegara Kemenpar,

akademisi dan media lokal. Di Jakarta nara sumbernya ­Riyanto Sofyan, Ketua Tim Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar; Rafiuddin ­Shikoh, VITO Halal; Tuan Hj. Mohd. Akil, seorang pelaku usaha pariwisata halal global; Imaduddin Idrisobir, CEO Royal Indonesia Travel; dan Achmad Sufyani, CEO Color of Indonesia & Maestro Wisata­ ma Indonesia. Di Padang ialah Hafizuddin ­Ahmad mewakili Tim Percepatan Pari­ wisata Halal Kemenpar; Riyanto Sofyan mewakili VITO Halal; Tuan Hj. Mohd Akil, pelaku usaha pariwisata halal global; Imaduddin Idrisobir, CEO Royal Indonesia Travel; dan Achmad Sufyani, CEO Color of Indonesia & Maestro Wisatama Indonesia. Deputi Bidang Pengembangan Pema­

saran Pariwisata Mancanegara I Gde ­Pitana membuka dan mengikuti work­ shop di P ­ adang. Dari workshop di dua kota tersebut di­ simpulkan, bahwa sebagian besar wisa­ tawan muslim mancanegara datang ke Indonesia untuk menikmati liburan. Masjid penting tapi bukan sebagai ­selling point utama. Wisata halal tidak selalu wisata re­ ligi. Namun, pemilihan destinasi dan pro­ duk harus sesuai dengan karak­teristik yang mengedepankan muslim-friendly. Aksesibili­ tas menjadi salah satu pertimbangan dan penentu keputusan tujuan berwisata. Tar­ get pasar wisman muslim Indonesia ada­ lah muslim ­traveller dengan pengeluaran terbesar yaitu Timur Tengah, Afrika Utara, komunitas ­muslim di Eropa, dan Asia Timur. Dari target pasar tersebut segmen yang hendak di­sasar ialah generasi milenial (18–24 tahun), pasangan muda (25–34 ta­ hun), dan keluarga (35–44 tahun). Beberapa cara memasarkan wisata ­halal: informasi dari mulut ke mulut (words of of mouth); penjualan secara digi­ tal termasuk melalui kanal media sosial, situs perjalanan, dan influencer/endorser; halal cross promotion; mengikuti pasar/ bursa pariwisata; melaksanakan perjalan­ an pengenalan (famtrip) dan dukungan dari VITO Halal. Dalam mengembangkan pariwisata halal di destinasi para pemangku kepen­ tingan perlu memperhatikan diantaranya: menentukan ikon wisata terkenal di des­ tinasi, sertifikasi halal, meredam isu-isu yang sensitif seperti terorisme, dan mem­ buat paket-paket wisata halal (muslimfriendly) dengan harga kompetitif. Selain itu, terumuskan juga paket-paket wisata halal yang akan dipromosikan dari Jakarta dan Padang. Enam paket wisata halal dari Jakarta: Solo Heritage and Culture Tour (3 hari 2 malam); Paket Wisata Halal Sumatera ­Barat (3 hari 2 malam); Paket Wisata Lom­ bok Honeymoon (4 hari 3 malam); Paket Wisata Bandung (4 hari 3 malam); His­ torical Aceh (4 hari 3 malam); dan Sabang ­Honeymoon Package (3 hari 2 malam). Lima paket wisata dari Padang: Rancak Tours, highlight product budaya (heritage) dan alam (3 hari 2 malam) untuk pasar Malaysia; Sea–Eco Tourism Package Sum­ bar (3 hari 2 malam) untuk pasar Eropa; ­Minangkabau Farm Education Package (2 hari 1 malam) untuk pasar Malaysia; ­Padang Education & City Tour (3 hari 2 malam) untuk pasar Malaysia; dan Spec­ tacular Bullrace Trip (3 hari 2 malam) ­untuk pasar Tiongkok. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

19


Famtrip

Agen Perjalanan dari Dubai dan AS

Cari Produk High-end

A

Pre tour di Jakarta memberi kesempatan kepada semua peserta berbelanja di pusat perbelanjaan Sarinah.

Agen-agen dari Dubai serius bertanya-tanya kepada sellers daerah di Indonesia Travel Mart 2017.

Peserta dari Dubai, UAE dan AS mengunjungi Kota Tua Jakarta.

20

sdep Pengembangan Pasar Ero­ pa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika (ETAA) mendukung dan memfasilitasi perjalanan penge­ nalan (Famtrip) bagi 10 agen perjalanan dari Dubai, Uni Emirat Arab, dan 4 agen perjalanan dari Amerika Serikat, serta se­ orang perwakilan dari Singapore Airlines yang membawa grup ini dalam rangka pelaksanaan selebrasi 50 tahun ASEAN, ya itu, post event tour Sky Caravan. Ada acara bertemu dan berdialog ­dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya pada saat Courtesy Call dan menghadiri Gala Dinner ASEANTA 2017. Setelah itu mengikuti program pre-tour mengunjungi Museum Fatahillah, Museum Wayang, Monas dan berbelanja di pusat perbelan­ jaan Sarinah. Turnya efektif mulai dari tanggal 9 Agustus 2017. Sebelum ditransfer ke Bali dengan penerbangan lokal, peserta menghadiri sesi pagi Indonesia Travel Mart 2017. Dua orang agen asal Amerika Seri­kat (AS) mengakui event ini menarik dan membantu mereka menemukan ­destinasi-destinasi dan produk-produk baru. Selama ini mereka banyak menjual Bali sedangkan permintaan kliennya men­ cari destinasi di luar Bali. Selama 3 hari 2 malam di Bali, peserta diajak ke Monkey Forest dan Pasar Ubud. Makan siang di kawasan Kintamani yang menghadap ke danau dan gunung Batur. Lalu menikmati spa di kota Denpasar. Mereka kembali ke negerinya melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (11/8). “I am looking for destinations like Lom­ bok, Sulawesi, Makassar. Our clients do not like staying in big chain hotels, they prefer to stay in boutique hotels, 5-star resorts, luxury villas. Very unique and rich of local con­ tains,” ujar Fatima Gultam dari Escapes Unlimited, agen perjalanan di Santa Ana, California, Amerika Serikat. Perusahaannya telah menjual paket­paket wisata ke Indonesia dan paling ­banyak ke Bali. Sekarang pelanggannya menginginkan perjalanan ke destinasi-des­ tinasi selain Bali. Lama perjalanannya ratarata antara 5 malam hingga 2 m ­ inggu.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

Sedangkan bagi Naweed Muhammad dari Dnata Travel, Dubai, Uni Emirat Arab, dengan mengikuti post tour Sky Caravan ini, dia melihat potensi mengkombinasi­ kan antara Singapura dan Bali. Kliennya bisa bersantai dan relaksasi di Club Med Bali lalu berbelanja di Singapura. Dnata adalah salah satu grup perusahaan per­ jalanan besar di Dubai. Dia tambahkan, wisatawan dari Dubai umumnya high-end tourist. Mereka me­ nyukai tinggal di private villa, atau jaringan resor ternama dunia seperti Club Med dan Aman. Sampai sekarang Bali masih men­ jadi destinasi favorit karena keberadaan ­jaringan-jaringan akomodasi global dan ternama tersebut. Rata-rata lama per­ jalanan kliennya antara 5 hari hingga 2 minggu. Minimal mereka bepergian ­dengan pasangan untuk honeymooners, keluarga inti 3–5 orang, tidak sedikit pula dengan extended family members. “Yes, they are family traveler,” kata ­Naweed. n

Bali bagi Pasar

untuk Pasar

Agen-agen perjalanan dari Cina juga diajak melihat kehidupan lokal Belitung di kampung nelayan Tanjung Binga.


Secara periodik Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (BP3M) I Gde Pitana (depan, ke-5 kanan) menyelenggarakan media gathering dengan menjelaskan perkembangan pemasaran pariwisata mancanegara kepada para wartawan umumnya dan anggota Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar), seperti yang dilaksanakan di Palembang pada Agustus 2017 itu. Ini adalah momen usai salah satu forum diskusi yang sebelumnya diselenggarakan oleh Forwapar di Jakarta, tampak sebagian wartawan bersama Deputi BP3M, yang waktu itu juga diikuti oleh Ketua Umum GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia), Didien Junaedy (tengah, berkopiah).

P

alembang perlu dipromosikan di setiap kemungkinan dan ke­ sempatan, menyongsong event besar Asian Games 2018. Maka kegiatan Sosialisasi Promosi ­Pariwisata Mancanegara pada Media Nasional oleh Deputi Bidang Pengembangan ­Pemasaran Pariwisata Mancanegara dilaksanakan di kota di tepi Sungai Musi itu tanggal 21 Agustus 2017, dan esoknya tanggal 22 Agustus 2017, para awak media peserta dari ­Jakarta ­sejumlah 25 orang, selain mengikuti famtrip di kota Palembang, juga sekaligus sore dan malam harinya me­ liput ­kegiatan pameran kuliner kopi dan ­Festival ­Sriwijaya. Pameran bertema kopi diselenggara­ kan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf),

n Di Dalam Negeri

Sosialisasi pada Media Nasional di Palembang dan Festival Sriwijaya diselenggarakan oleh Pemda Provinsi Sumatera Selatan. Deputi BP3M Kemenpar I Gde ­Pitana menjelaskan apa yang sudah, sedang

dan akan dilakukan di bidang pemasaran pariwisata mancanegara demi pencapai­ an target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini. Itu diyakini akan tercapai. Semester I sudah tercatat 6,4 juta kunjungan wis­ man, ­biasanya jumlah kunjungan wisman ­semester I sekitar 45% dan semester II sekitar 55% dari jumlah keseluruhan per tahun. Strategi pemasaran dan penjualan produk wisata untuk wisman adalah antara lain dengan memproduktifkan idle seat capacity pada angkutan ferry untuk meningkatkan kunjungan cross border tourists. Ini khususnya di wilayah per­ batasan di destinasi Kepri, Batam dan Bintan. n

India, dan Beyond Bali

Jepang dan Cina

A

sdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik juga selaku pelaksana mendukung dan memfasilitasi perjalanan peserta Sky Caravan dari India, Bangladesh, Cina dan Jepang. Sebelum mengikuti post event tour itu se­ mua peserta mengikuti rangkaian kegiat­ an selebrasi 50 tahun ASEAN di Jakarta. Dari India diikuti 4 agen perjalanan. Destinasi yang dikunjungi adalah Bali pada 9–11 Agustus 2017. Sebelum di­ transfer ke Bali dengan penerbangan lokal (9/8), ­mereka juga berkesempatan bertemu dengan para pelaku pariwisata Nusantara di Indonesia Travel Mart 2017. Program tur sehari penuh pada esok harinya. Dimulai dari bermain banana boat, flying fish, dan donnut di salah satu

water sport center di kawasan pan­ tai Benoa, Bali. Dilanjutkan dengan makan siang dan hotel visit di Alila Ubud. Me­ngunjungi Luwak Coffee Wisata, ke Tanah Lot dan makan malam di restoran yang menyaji­ kan hidangan India otentik di ­India Makan bedulang, makan bersama khas Belitung, Queens, Seminyak. Dan spa sebagai menarik perhatian peserta dari Cina. penutup program. Mereka kembali di Rumah Belitong dan merasakan makan ke ­India pada hari ketiga (11/8). bedulang, serta melihat dan menikmati Kelompok dari Cina diikuti oleh 8 agen fasilitas bagi tur insentif ataupun dalam perjalanan. Tour mereka berlangsung grup besar di Kampung De Daun. pada 9–11 Agustus 2017 di Pulau Belitung. Para peserta memuji keindahan Selama 3 hari 2 malam kegiatannya me­ ­pantai-pantai di Belitung namun ­mereka ngunjungi kampung nelayan di Tanjung berharap tersedia hotel dan resor di Binga, ke pantai-pantai di Tanjung Kela­ tepi pantai yang bisa mengakomodasi yang dan Tanjung Tinggi, island ­hopping kunjung­an dari Cina. n ke Pulau Lengkuas, melihat budaya lokal

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

21


indikator

Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk Januari–Juli 2017 Jumlah Kunjungan No

Pintu Masuk

Juli 2017 1 Ngurah Rai, Bali (U) 591,812 2 Soekarno-Hatta, Banten (U) 279,550 3 Batam, Kep.Riau (L+U) 118,460 4 Tj.Uban, Kep.Riau (L) 31,976 5 Kualanamu, Sumut (U) 19,324 6 Juanda, Jatim (U) 23,357 7 Husein Sastranegara, Jabar (U) 11,576 8 Adi Sucipto, DIY (U) 13,728 9 BIL, NTB (U) 12,075 10 Tj.Pinang, Kep.Riau (L) 9,762 11 Tj.Balai Karimun, Kep.Riau (L) 6,062 12 Sam Ratulangi, Sulut (U) 7,305 13 Tj.Priok, DKI Jakarta (L) 5,784 14 Minangkabau, Sumbar (U) 4,080 15 Sultan Syarif K II, Riau (U) 3,326 16 Entikong, Kalbar (D) 1,081 17 Hasanuddin, Sulsel (U) 2,053 18 Adi Sumarmo, Jateng (U) 606 19 Sepinggan, Kaltim (U) 456 Pintu Lainnya 208,993 TOTAL 1,351,366

Januari-Juli 2017 3,392,650 1,521,836 871,156 194,483 130,561 128,815 90,811 76,668 71,895 59,817 48,658 41,577 33,683 28,970 23,664 13,582 10,256 3,431 2,870 1,066,947 7,812,330

Juli Januari-Juli 2016 2016 485,332 2,736,188 240,135 1,386,010 109,839 886,464 20,626 175,254 18,802 105,102 22,010 123,299 9,776 102,320 11,732 59,095 9,698 46,060 6,970 54,567 7,819 54,462 7,731 15,154 4,253 36,699 4,142 27,208 2,868 15,956 2,397 12,833 1,432 7,862 777 4,585 1,877 7,296 64,525 467,910 1,032,741 6,324,324

Pertumbuhan Pertumbuhan Jul 2017 Jan–Jul 2017 thd 2016 thd 2016 (%) (%) 21.94% 23.99% 16.41% 9.80% 7.85% -1.73% 55.03% 10.97% 2.78% 24.22% 6.12% 4.47% 18.41% -11.25% 17.01% 29.74% 24.51% 56.09% 40.06% 9.62% -22.47% -10.66% -5.51% 174.36% 36.00% -8.22% -1.50% 6.48% 15.97% 48.31% -54.90% 5.84% 43.37% 30.45% -22.01% -25.17% -75.71% -60.66% 223.89% 128.02% 30.85% 23.53% Sumber: Puslitbangjakpar

Ngurah Rai Growth: +23,99 %

Share 2017: 43,43 % 2016: 2.736.188 wisman 2017: 3.392.650 wisman

Soekarno-Hatta Growth: +9,80 %

Share 2017: 19,48 % 2016: 1.386.010 wisman 2017: 1.521.836 wisman

Jumlah Kunjungan Wisman Seluruh Pintu Masuk Januari–Juli 2017 2016:

6.324.324 wisman 2017:

Kepri* Growth: +0,29 % Share 2017: 15,03 % 2016: 1.170.747 wisman 2017: 1.174.114 wisman * Kepri: Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Uban, Tj. Balai Karimun

22

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

7.812.330 wisman Pertumbuhan:

23,53 %


Realisasi Wisman Berdasarkan Fokus Pasar Januari–Juli 2017 Fokus Pasar Singapura Malaysia Great China - Tiongkok - Taiwan - Hong Kong Australia Eropa - Inggris - Perancis - Jerman - Belanda - Rusia - Eropa Lainnya Jepang Korsel Amerika Serikat India Tim-Teng - Arab Saudi - Mesir - Uni Emirat Arab - Bahrain - Kuwait - Yaman - Qatar - Oman Filipina Thailand Pasar Lainnya Pintu Lainnya Total

2017 Juli Jan-Juli 108,393 819,851 85,899 669,587 238,975 1,388,178 210,514 1,206,271 20,191 132,663 8,270 49,244 116,275 696,256 224,538 1,029,573 36,029 202,728 38,055 144,676 26,374 135,474 34,173 117,260 7,126 66,074 82,781 363,361 48,563 287,208 38,152 224,012 32,782 195,800 42,772 275,305 45,952 130,766 36,000 99,222 1,791 7,602 1,410 4,379 363 1,284 1,007 3,329 953 4,435 156 884 4,272 9,631 14,194 93,711 11,244 59,682 134,634 875,454 208,993 1,066,947 1,351,366 7,812,330

2016 Juli Jan-Juli 93,086 839,487 85,451 686,873 173,879 1,006,174 146,504 831,578 19,556 124,855 7,819 49,741 118,389 690,751 189,406 887,698 32,840 180,966 32,855 134,965 22,429 117,883 30,552 110,024 4,870 42,042 65,860 301,818 40,917 284,266 31,502 205,782 27,569 171,358 29,555 216,466 39,098 130,609 30,830 100,938 1,561 7,620 1,428 4,533 351 1,169 1,052 3,593 1,054 4,971 269 926 2,553 6,859 12,629 86,119 9,457 56,169 117,278 594,662 64,525 467,910 1,032,741 6,324,324

Growth 2017 thdp 2016 Juli Jan-Juli 16.44% -2.34% 0.52% -2.52% 37.44% 37.97% 43.69% 45.06% 3.25% 6.25% 5.77% -1.00% -1.79% 0.80% 18.55% 15.98% 9.71% 12.03% 15.83% 7.20% 17.59% 14.92% 11.85% 6.58% 46.32% 57.16% 25.69% 20.39% 18.69% 1.03% 21.11% 8.86% 18.91% 14.26% 44.72% 27.18% 17.53% 0.12% 16.77% -1.70% 14.73% -0.24% -1.26% -3.40% 3.42% 9.84% -4.28% -7.35% -9.58% -10.78% -42.01% -4.54% 67.33% 40.41% 12.39% 8.82% 18.90% 6.25% 14.80% 47.22% 223.89% 128.02% 30.85% 23.53%

Sumber: Puslitbangjakpar

Jumlah keseluruhan wisman 2016: 6.324.324 wisman 2017: 7.812.330 wisman

GREAT CHINA +37,97 % Market share 2017: 17,77 % 2016: 1.006.174 wisman 2017: 1.388.178 wisman

Pertumbuhan: 23,53 % EROPA +15,98 % Market share 2017: 13,18 % 2016: 887.698 wisman 2017: 1.029.573 wisman

Kunjungan Wisman Dari 5 Pasar Utama Januari-Juli 2017

MALAYSIA -2,52 % Market share 2017: 8,57% 2016: 686.873 wisman 2017: 669.587 wisman

SINGAPURA -2,34 % Market share 2017: 10,49 % 2016: 839.487 wisman 2017: 819.851 wisman AUSTRALIA +0,80 % Market share 2017: 8,91% 2016: 690.751 wisman 2017: 696.256 wisman

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 agustus 2017

23


Sosialisasi destinasi branding di Jakarta.

Sosialisasi destinasi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Sosialisasi Branding

7 Daerah

S

DP3M I Gde Pitana saat memberikan sambutan dan membuka sosialisasi destinasi branding di Bali.

Sosialisasi destinasi branding di Tanjung Pinang, Kepulauaan Riau.

epuluh branding destinasi ­sudah diluncurkan bulan Juni 2017. Asisten Deputi (Asdep) Pengem­ bangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara langsung me­ nindaklanjuti dengan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan dan media di daerah-daerah yang telah dibuatkan branding. Telah mensosialisasikannya ke 7 destinasi dari total 10 destinasi yang ­telah di-branding. Bulan Juli hingga Agustus 2017, sosiali­sasi itu dilaksanakan di Lom­ bok, Nusa Tenggara Barat (20 Juli 2017); Sorong,­Papua Barat (26/7); DKI Jakarta (3/8); Banyuwangi, Jawa Timur (10/8); Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (16/8); ­Denpasar, Bali (28/8); dan ­Makassar, ­Sulawesi ­Selatan (31/8). Dijelaskanlah mengenai branding des­ tinasi tersebut, tentang logonya ­branding destinasi telah diselaraskan dengan ­branding utama Wonderful Indonesia, se­ bagai satu kesatuan. Brand pariwisata daerah memperkuat eksistensi destinasi, semua pemangku kepentingan pariwisata di daerah destinasi branding agar mengim­ plementasikannya di semua media pro­ mosi, ke dalam maupun ke luar negeri. Kegiatan sosialisasi di setiap daerah dihadiri oleh dinas-dinas pariwisata pro­ vinsi, kabupaten/kota, perwakilan dari pelaku-pelaku industri pariwisata, akade­ misi dan media-media lokal.

Sosialisasi destinasi branding di Lombok, NTB. Sosialisasi destinasi branding di Makassar, Sulawesi Selatan. Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 92 Agustus 2017

24

Deputi Bidang Pengembangan Pema­ saran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana menghadiri kegiatan Sosialisasi ­Branding Destinasi Bali The Island of gods, pada tanggal 28 Agustus 2017 di ­Denpasar. Bali sebagai destinasi telah dikenal di dunia. Pada kesempatan itu ­narasumber dari Ogilvy Ahmad Zaki Bahroemsyah menyampaikan, penyelarasan ­branding pariwisata daerah dengan branding Won­ derful Indonesia penting. Apalagi saat berpromosi di luar negeri. Branding Bali dengan tagline The Island of the Gods akan lebih memperkuat eksistensi destinasi Bali itu sendiri. Brand destinasi Bali telah resmi di­ luncurkan pada 14 Juni 2017 di kantor ­Kementerian Pariwisata Jakarta bersama 9 destinasi lainnya. Sosialisasi di Bali dihadiri 55 ­undangan terdiri dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan dinas-dinas pariwisata dari Kota ­Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan, ­Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, Ka­ buapaten Buleleng, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Jembrana. Dari pelaku industri pariwisata Bali hadiri perwakilan dari ASITA, GIPI/Bali Tourism Board, PHRI Bali, BPPD Bali, HPI Bali, akademisi dari STP Bali, dan ­beberapa media lokal. n


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.