Newsletter Pariwisata Indonesia Edisi November 2014

Page 1

Vol. 5 n No. 59 n November 2014

Menuju 20 Juta Wisman di Tahun 2019

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

1


Isi Nomor ini

4

Kebijakan dan Langkah Baru Menuju 20 Juta Wisman di Tahun 2019

7 9

Wisata Sungai Musi, Berkembanglah

12 15

Badan Promosi Kota Bandung Berkonsep GO-NGO

Jambi, Beruntung Seakan Memulai dari Nol

Menghebatkan Jakarta sebagai Destinasi Wisata

D

Penanggungjawab: Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Wakil Penanggungjawab: Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Dewan Redaksi: Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri; Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri; Direktur Konvensi, Insentive, Even dan Wisata Minat Khusus; Direktur Pencitraan Indonesia; T. Burhanuddin; Wisnu B. Sulaiman.

2

Reporter: Benito Lopulalan Alamat: Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612, Email : jurnal@indonesia.travel Jika Anda mem­ punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, ­silakan kirim ke alamat di atas.

2

3

i Singapura, tongkang (1), perahu model lama yang biasa mengangkut barangbarang dari/ke kapal, dimodifikasi menjadi perahu untuk wisata susur sungai. Di Kalimantan Tengah, (2) aslinya perahu tradisio­ nal juga direnovasi dan dijadikan kapal wisata susur sungai, sudah on business sejak lima tahun ini. Di Sungai Musi, (3) tongkang ini juga sehari-hari dioperasikan sebagai moda pengangkut barang kebutuh­ an sehari-hari dari kota Palembang ke pedalaman. Saat event Musi Tri­ boatton, 10 sampai 15 perahu itu dimodifikasi untuk mengangkut pe­serta lomba sepanjang rute yang lebih 500 kilometer panjangnya. Mungkinkah juga model itu dibuat comfortable untuk kegiatan wisata Sungai Musi?

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

1


Editorial

Proaktif di Daerah

B

ebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) akan segera diberlaku­ kan bagi lima kewarganegaraan yaitu RRT, Australia, Korea Selatan, Rusia dan Jepang. Negara-negara tersebut merupakan pasar utama bagi pariwisata Indonesia. Kecuali Rusia, pasar utama itu juga telah dihubungkan oleh penerbangan ­langsung dengan frekuensi relatif banyak, dan berpotensi bahkan bisa menambah jadwal dan rute.

Produk wisata unggulan terkait langsung dengan culture, nature, dan h­ ospitality. Porsi pengembangan culture di pariwisata Indonesia besarnya 60%. Maka untuk pasar Rusia, terbukalah kini dorongan bertambahnya operasi penerbangan langsung reguler berjadwal, memberi peluang bisnis melebihi dari apa yang selama ini kebanyakan dilayani dengan charter flight. Bagi daerah destinasi di luar Bali dan Jawa, peluang kian membesar mendapat wisman jika meng­ arahkan intensifikasi promosi ke pasarpasar yang difasilitasi bebas visa itu. Daerah destinasi khususnya di luar Jawa dan Bali, lebih khusus lagi yang sudah dilayani penerbangan langsung dari luar negeri, baik mengintensifkan ­‘pemasaran dan promosinya’ ke lima pasar tersebut di atas.

Menteri Arief Yahya dan Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo (kiri-kanan) saat mengumumkan hasil rapat koordinasi antara lain tentang kebijakan bebas visa kunjungan singkat, di Jakarta, 5 November 2014.

Seat capacity per tahun yang bisa dimanfaatkan dari penerbangan langsung ke daerah-daerah, dewasa ini lumayan memadai. Artinya, untuk mendatangkan wisman, belum optimal diproduktifkan. Yaitu ke: Medan 1,6 juta, Pekanbaru 311,3 ribu, Makassar 90,7 ribu, Padang 131 ribu, Palembang 99,2 ribu, Balikpapan 170 ribu, Lombok 173 ribu, Pontia­ nak 86 ribu, Aceh 80 ribu, Manado 42 ribu, Tarakan 24 ribu, Batam 56 ribu. Produk wisata unggulan terkait langsung dengan culture, nature, dan ­hospitality. Porsi pengembangan culture di pariwisata Indonesia besarnya 60%, kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Wisata budaya akan dikembangkan dalam wisata heritage dan religi; wisata kuliner dan belanja; wisata kota dan desa. Wisata alam akan dikembangkan dengan wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan. Porsi pengembangan wisata alam 35%. Produk manmade wujudnya wisata MICE dan event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu, integrated ­resort, dalam program pengembangan pariwisata akan mengambil porsi 5%. Pemda dan pemangku kepentingan industri pariwisata di daerah kini perlu proaktif meningkatkan jumlah kunjung­ an wisman, dan wisnus, sejalan dengan kebijakan nasional antara lain berupa fasilitasi bebas visa tersebut. n

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

3


Utama

Kebijakan dan Langkah Baru Menuju 20 Juta Wisman di Tahun 2019

R

abu pagi, 5 November 2014 di Balairung kantor Kementerian Pariwisata. Program prioritas (quick­ wins) sektor pariwisata dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menko ­Kemaritiman, Indroyono ­Soesilo, ­dengan Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Instansi lain yang berkaitan langsung dan tak langsung dengan pariwisata, hadir. Termasuklah pembahasan dalam beberapa jam itu, apa yang menjadi peluang, kendala, dan upaya pemecahan masalah. Pukul 10 rapat usai. Menko Kema­ ritiman dan Menteri Pariwisata memberikan keterangan pers. Benar. Di antara yang dijelaskan, mengemuka dua rencana kebijakan nasional bidang pariwisata yang diharapkan terlaksana secepat mungkin. Pertama, rencana memberlakukan Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) 100 Tahun Gong Kebyar: Menpar Arief Yahya melakukan kunjungan kerja ke Bali pada Jumat–Sabtu (6–7 November). Di sana berdialog dengan para tokoh pariwisata dan pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPPI) Bali. Pada kunjungan itu Menpar juga membuka Festival dan Selebrasi 100 Tahun Gong Kebyar di kawasan Puri Saren Ubud.

Kementerian Pariwisata telah konsisten mempromosikan wisata cruise ship antara lain dengan menampilkan potensi kepulauan Indonesia melalui salah satu brosur khusus promosi cruise ship ini.

4

bagi lima kewarganegaraan, yaitu RRT, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Rusia. Kedua, melaksa­ nakan penyederhanaan perijinan kapal layar (yacht) termasuk apa yang disebut CAIT (­Clearance Approval to Indonesian Territory) lewat online one stop service. Berita tersebut tentu saja cepat tersebar luas bukan saja di dalam negeri, terutama juga di luar negeri.

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

BVKS dapat dipastikan akan menarik kunjungan wisatawan jauh lebih banyak dari lima negara pasar utama pariwisata Indonesia tersebut. ­Empat negara diantaranya sudah dilayani penerbangan langsung dengan jumlah frekuensi relatif banyak sudah cukup lama. Sebagian besar kapasitasnya ­selama ini digunakan oleh wisatawan inbound. Hanya Rusia yang dilayani hampir ke-


Jumlah Wisman ke Indonesia Pasar 2012 2013 Australia 909,176 938,279 RRT 618,223 747,921 Jepang 445,066 479,305 Korsel 303,856 324,560 Rusia 94,330 93,622

Seat Capacity Penerbangan Langsung Tahun 2013* 1.845.168 586.612 658.788 612.560 17.264

Potensi Pasar

* Berdasarkan data Kemenhub, Seat Capacity periode Oktober 2013 s.d Maret 2014

Australia RRT Jepang Korea Selatan Rusia

Jumlah Outbound 2012 8.246.000 48.460.000 18.759.700 11.804.200 44.755.800

Diolah dari: BPS, Euromonitor, Kemenparekraf

Data di atas menunjukkan bahwa tahun 2013 barulah sekitar 50% seat capacity penerbangan langsung ke ­Indonesia yang digunakan oleh ­wisman Australia dan wisman Korea Selatan. Jumlah wisman RRT ke Indonesia telah melebihi seat capacity yang ­tersedia dengan penerbangan langsung, itu meng­indikasikan sebagian telah menggunakan penerbangan tak langsung untuk berkunjung ke Indonesia. Dari sudut praktik bisnis pariwisata, sebagian jumlah tersebut telah datang ke Indonesia dengan penerbangan ke negara atau destinasi lain terlebih dahulu, misalnya berwisata dengan paket perjalanan melalui Malaysia, Singapura, Filipina dan lain-lainnya. Sementara itu, potensi pasar dilihat dari jumlah outbound dari masing­masing lima pasar negara, mengindi­ kasikan betapa masih besar volume pasar yang membuka kemungkinan bagi Indonesia menarik lebih banyak

wisatawan atau outbound traveler. Untuk pasar RRT terbuka peluang menambah frekuensi atau rute baru penerbangan langsung, sementara pasar Jepang memerlukan optimalisasi upaya agar lebih banyak wisman dari negara itu menggunakan penerbangan langsung yang telah tersedia. Kondisi spesifik dihadapi dengan pasar negara Rusia. Hingga sekarang belum ada penerbangan langsung berjadwal alias scheduled flight reguler yang mapan, dan kenyataan memang dengan penerbangan langsung berdasar charter flight saja, selama beberapa tahun hingga 2012 jumlah wisman Rusia yang berkunjung ke Indonesia setiap tahun meningkat dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi. Kini saatnya membuka upaya bagi pembukaan penerbangan langsung antara Indonesia dan Rusia. Maka ­diharapkan operator penerbangan Indo­nesia atau asing akan tertarik

membuka rute ini dengan penerbang­ an reguler berjadwal. Bagi kalangan maskapai pener­ ba­­ngan, memang, dalam menentukan frekuensi dan rute penerbangan, ­pertimbangan utama adalah ketersedia­ an pasar konsu­men yang cukup untuk mengisi kursi pesawat terbang, dengan harga jual tiket tertentu yang akhirnya secara komersial tidak merugikan. ­Ketika satu rute dioperasikan mengalami ­operational lost alias rugi secara komersial, maka rute tersebut niscaya dihentikan. Dalam pada itu arah pergerakan wisman juga ditentukan oleh fasilitasi dan prosedur keimigrasian yang berlaku di sesuatu negara ketika mereka sedang memilih destinasi yang hendak mereka kunjungi. Kini kebijakan dan langkah pertama telah diterapkan dengan penerapan BVKS pada lima negara pasar tersebut tadi.

seluruhan oleh penerbangan charter. Kendati jumlah inbound ke ­Indonesia dari Rusia relatif kecil, dibandingkan empat pasar utama tadi, namun tingkat pertumbuhannya cenderung ­tinggi. Lagi pula, pasar wisman di ­Rusia menawarkan potensi lebih 50 juta ­setahun warganya yang bepergian wisata ke mancanegara. Adapun wisata yacht, sejak beberapa tahun ini diupayakan agar meningkat jumlahnya dengan cara antara lain mengupayakan kemudahan ­prosedur keimigrasian dan bea cukai. Itu meng-

ingat wilayah ‘obyek daya tarik ­wisata’ bagi yachter, tersebar luas di laut ­per­air­an Indonesia. Sehubungan itu lahir Perpres 11/2011, yang telah menentukan target

dibukanya 18 poin di seantero perairan laut di wilayah Indonesia, di mana para yachter akan dapat masuk dan keluar Indonesia melalui salah satu titik di antara 18 lokasi yang ­ditentukan itu,

Sebagian kapal yang berlabuh di pelabuhan Serangan, Bali adalah kapal-kapal yacht. Fasilitas pelabuhannya masih sederhana.

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

5


Utama

dan di setiap lokasi dimaksud akan ada online service bagi proses prosedur imigrasi dan bea cukai. One stop on line service itu akan di­ segerakan realisasinya. Dan, juga penyederhanaan perizinan bagi kedatang­ an kapal pesiar (cruise ship). Pihak asosiasi pengusaha wisata­ bahari memberi estimasi, kalau hingga tahun ini sekitar 700–800 yachter setahun masuk ke perairan Indonesia, dengan kemudahan tersebut, jumlahnya akan segera berlipat dua mencapai 1.500an. Selanjutnya, dimaklumi, bahwa 30 sampai 50 ribu yachter berseliweran di laut di luar sekeliling ne­geri kepulauan Indonesia. Mereka tentu ‘gembira’ mendengar kabar ini. Satu kapal yacht lazimnya berisi 3 sampai 5 wisman, mereka biasa berlayar di perairan seluas Indonesia ini bisa satu hingga dua bulan, ada kala­ nya lebih. Dari durasi itu, sekitar 40 persen waktu mereka akan dihabiskan di darat­an di mana mereka berlabuh. Berwisata setempat, berbelanja, senang berhadapan dengan masyarakat lokal yang punya budaya tradisional dan

Dengan BPPI: Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) bertemu dengan Pengurus Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) yang dipimpin oleh Ketua Wiryanti Sukamdani (ke-4 dari kiri), pada Jum’at (30/10). BPPI merupakan mitra kerja Kementerian Pariwisata yang dibentuk berdasarkan Keppres No. 22 Tahun 2011 dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (3) Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Tugas pokok dan fungsi BPPI antara lain: meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan penerimaan devisa, meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan pembelanjaan, serta melakukan riset dalam rangka pengembangan usaha dan bisnis kepariwisataan.

mengesankan bagi perjalanan mereka. Diakui negara-negara tetangga se­ kitar Indonesia masing-masing telah lama memberikan fasilitas BVKS kepada puluhan bahkan di atas jumlah 100 lebih negara. Kita selama ini terbatas memberikan BVKS terhadap wisatawan dari 15 negara termasuk anggota ASEAN. Menteri Pariwisata Arief Yahya lalu menggambarkan perhitungan, betapa dengan pembebasan visa bagi wisatawan dari lima negara pasar utama tersebut, akan menghasilkan

Lebih dua tahun informasi ini telah beredar. Yaitu 18 titik yang akan menjadi pintu masuk atau keluar perairan Indonesia bagi para yachter, dengan pelayanan one stop online service.

6

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

penambahan jumlah kedatangan wisman di atas jumlah-jumlah yang biasa dicapai. Dampak ekonominya akan mengkompensasi nilai yang hilang dari pendapatan visa fee yang merupakan PNBP (Penerimaan Negara Bukan ­Pajak) yang selama ini diterima melalui keimigrasian. Kebijakan dan langkah-langkah yang sedang dan akan ditempuh, itu tentu dalam rangka mendorong pertumbuh­ an pariwisata Indonesia untuk mencapai target 20 juta wisman di tahun 2019. Dan, target 275 juta perjalanan wisnus di tahun 2019. Berdasarkan kewarganegaraan, jumlah wisman tertinggi ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir yang masuk dalam 10 besar berturut-turut adalah Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, Jepang, Korsel, AS, India, Inggris, Perancis. Rusia memang tidak termasuk 10 besar, namun seperti di­ sebutkan tadi, potensi pasar wismannya besar sekali untuk bisa ditarik lebih banyak ke Indonesia. Di situlah peluang luas kian ­ter­buka bagi para pelaku bisnis pariwisata ­Indonesia. Para pemain bisnis pariwisata perlu menjalin kerjasama dan upaya dengan para operator penerbangan, untuk mengoptimalkan penggunaan kapasitas penerbangan mereka dengan membawa inbound traveler ke Indonesia. n


Dirjen Pemasaran Pariwisata, Esthy Reko Astuty (ke-4 dari kiri) meresmikan peluncuran Musi Triboatton ke-3 di Jakarta, pada 8 November 2014.

Event

S

Wisata Sungai Musi, Berkembanglah

atu setengah bulan sebelum hari-H, di Jakarta, pada 8 November 2014 Dirjen Pema­ saran Pariwisata, Esthy Reko Astuty, meluncurkan event Musi Tri­ boatton ke-3. Konsistensi penyelenggaraan seperti ini tentu membawa peningkatan di berbagai segi: kualitas pengelolaan, kesiapan pemda dan stakeholder pariwisata di daerah lokasi ajang diorganisirnya peristiwa itu, dan

berujung pada meluasnya citra desti­ nasi pada pasar wisata di dalam dan luar negeri. Kemudian terbuka bagi industri pariwisata setempat memasarkan dan menjual produk berupa paketpaket wisata. The 3rd Musi Triboatton akan dilaksanakan pada 24–29 November 2014 di sepanjang Sungai Musi, Provinsi Sumatera Selatan. Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan bersama beberapa kabupateen dan kota Palembang, dan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) bekerja sama menyelenggarakannya. Sifat ‘unik’-nya perlombaan ini selain dipertahankan, berpotensi untuk dikembangkan lagi. Menggabungkan 3 cabang olah raga yaitu arung jeram, kayak, dan perahu naga, di Sungai Musi sepanjang 523 km.

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

7


Ringkas Event

Para peserta lomba bersiap menuju tempat start di Musi Triboatton 2013. Bisakah boat tersebut dalam keseharian dijadikan angkutan wisata sungai?

Rutenya melewati 4 kabupaten yaitu ­Kabupaten Empat Lawang, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Kota Palembang. Di setiap bagian rute itulah ­diadakan kegiatan start dan finish etape demi etape. Masyarakat setempat dan pe­ ngun­jung atau penonton dari luar ­dae­rah, di situ menyaksikan ­performance ­kesenian dan pertunjukan tradisional lokal. Semacam pesta pariwisata sehari. Ide dasarnya, untuk itu pemda setempat pun memperbaiki, membangun, dan memanfaatkan sarana prasarana yang mendukung suatu kegiatan yanag bersentuhan dengan pengunjung dari mancanegara. Kalau di tahun-tahun awal jumlah­nya belum banyak dan terdiri dari peserta lomba, pada waktunya juga akan berdatangan bersama rekan-rekan mereka, selain pengunjung sebagai wisatawan.

8

Lagi pula, penyelenggaraan even ­besar tak hanya produktif men­ datangkan wisatawan pada hari-H. Citra yang dibangunnya justru diharapkan akan menarik wisatawan mengunjungi ­desti­nasi pada waktu-waktu sebelum atau sesudah even berlangsung. Yaitu, hasil dari publisitas di media-media tentang evennya, dan tentang desti­ nasinya. Maka, menurut Dirjen Esthy Reko Astuty, tahun ini diberi tema Sport, Challenge, and Tourism. Perlombaan ini tidak semata fokus pada kompetisi olah raga namun juga ingin mengangkat sektor pariwisata dan budaya yang ada di Sumatera Selatan dengan adanya dukungan pemerintah daerah berupa pagelaran tradisional untuk menyemarakkan rangkaian acara. Sebelas tim akan berpartisipasi ­da­lam event kali ini, terdiri dari 7 tim

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

dari luar negeri (Malaysia, Singapura, Iran, Filipina, Korea, Hongkong, dan Brunei) dan 4 tim dari dalam negeri (Jambi, Riau, dan 2 tim dari Sumatera Selatan). Persentuhan dengan wisatawan pe­ ngunjung tentu membawa implikasi positif terhadap kehidupan masyarakat, membuka akses dan peluang investasi ke pasar nasional dan internasional, mendorong pemda meningkatkan kualitas daerah aliran sungai dan mempopulerkan wisata river cruise. Ya, Sungai Musi merupakan potensi alam terbesar bagi provinsi ini jika hendak membangun dan mengembangkan pariwisatanya. Musi Triboatton itu sudah ­terdaftar pada kalender even International Dra­ gon Boat Federation sejak 1 September 2014 dengan nomor sertifikat afiliasi 14132. n


Pemasaran Destinasi

Jambi, Beruntung Seakan Memulai dari Nol

S

itus percandian Muara Jambi berlokasi 26 kilometer dari pusat kota. Kompleks percandian Budha seluas 2.612 hektar di Desa Maro Sebo, Kabupaten Muara Jambi terdiri dari 86 candi, dimana 8 candi telah selesai dipugar. Kanal-kanal kuno, kolam air, dan 76 gundukan tanah dengan struktur bata kuno (menapo). Stupa-stupa dari susunan bata oranye dalam ukuran kecil tampak tersebar di beberapa titik. Candi-candi tersebut diperkirakan dibangun sekitar abad VII–XIII Masehi. Hasil ekskavasi dan penelitian me­ nunjukkan situs Muara Jambi dulunya adalah pusat pendidikan Budha. ­Candi-candi dibangun untuk peribadatan juga untuk menyimpan abu jenazah yang sudah dikremasi sebelum dilarung ke Batanghari. Muara Jambi dahulu sebuah desa diperkirakan sudah hidup sebelum kompleks percandian dibangun. Tan­ danya ditemukan koin-koin berke­ rangka tahun 118 M. Situs Muara Jambi pertama kali ditemukan oleh S.J. Crook dari Inggris ketika melakukan penelitian di sana. Kondisi sisa-sisa bangunan candi relatif baik dan terawat. Pengunjung bisa mengelilingi kompleks sambil berjalan kaki atau naik sepeda sewaan di jalur-jalur yang dibangun dari semen. Masyarakat di sekitar mendirikan tenda-tenda sederhana dan menjual makanan dan minuman. Tersedia pula beberapa bangku sederhana dari kayu untuk beristirahat. Pepohonan besar nan rindang me­ ngelilingi kompleks candi. Beberapa gazebo dalam keadaan baik, seringkali

Batanghari yang membelah kota Jambi.

P

esawat Airbus 738 NG milik maskapai Garuda Indonesia mendarat sempurna di bandar udara Sultan Taha Jambi pada pukul 7.10. Cuaca pertengahan bulan November cerah. Suhu udara tidak terlalu panas dan sedikit lembab. Memasuki kota Jambi, tampak kapal-kapal kayu kecil ditambatkan, satu, dua kapal dan tongkang melintas di atas Sungai Batanghari yang mengalir tenang membelah ibukota provinsi Jambi. Provinsi Jambi tak punya koneksi aksesibilitas penerbangan langsung luar negeri. Infrastruktur masih dalam kondisi pas-pasan. Dengan kondisi demikian kalau hendak membangun dan mengembangkan pariwisatanya, dari satu perspektif Jambi bersyukur seakan memulai dari nol. Itu membuka kesempatan menyusun rancangan dan melaksanakan pembangunan yang realistis namun terarah dan efisien. Melayani masyarakat sendiri yakni kepentingan wisnus terlebih dahulu, rasanya paling tepat, sebelum memasuki pasar wisata internasional. Bagi Jambi mungkin terbaik adalah jika berlaku apa yang dinyatakan oleh Clifton Fadiman, US author, editor, & radio host (1904–1999): When you travel, remember that a foreign country is not designed to make you comfortable. It is designed to make its own people comfortable. Dengan kata lain, lebih baik Jambi sekarang ini membangun dan mengembangkan pariwisatanya dengan orietasi utama untuk memuaskan wisatawan lokal, wisatawan antar kabupaten dan provinsi lalu wisatawan nusantara alias wisnus. Setelah itu orientasi diperluas ke pasar mancanegara.

dimanfaatkan oleh pengunjung untuk membuka bekal. Harga tiket masuk Rp 5 ribu per orang, jumlah pengunjungnya sekitar 5 ribu orang tahun lalu.

Pe­lancong lokal dan wisnus mendominasi. Dari sana, perjalanan diteruskan dengan menyeberangi Sungai Batanghari menuju Jambi Seberang Kota.

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

9


­Di Kelurahan Olak Kemang, Keca­ matan Danau Teluk, pasangan Edy Sunarto dan Azmiah menggeluti batik jambi, merevitalisasi dan memelihara tradisi­nya agar tidak punah. Pekerjaannya banyak dibantu oleh ibu-ibu rumah tangga di sekitar workshop dan rumah tinggal pasangan suami istri tersebut. Generasi mudanya kurang berminat membatik dan lebih suka bekerja di pusat kota. Ibu-ibu lainnya ­mengolah ikan-ikan sungai seperti gabus dan ­belida menjadi kerupuk dalam berbagai macam bentuk. Tidak jauh dari sana, menara Gentala Arasy dalam tahap penyelesaian akhir dan di depannya sebuah titian penyeberangan orang tengah diba­ ngun. Nanti pengunjung dapat menyeberangi Batanghari dengan berjalan kaki dari dermaga di depan rumah dinas Gubernur Jambi menuju ke menara. Di beberapa titik di sepanjang tepian Batanghari di Kota Jambi tampak bangunan-bangunan mirip shelter, tetapi sedikit sekali yang dimanfaatkan. Bangunan mirip shelter itu mungkin diperuntukkan bagi masyarakat yang hendak berjualan.

Candi Tinggi, ikon di situs percandian Muara Jambi.

Kerinci: gunung, danau dan festivalnya

Sewa sepeda di situs Rp 10 ribu/jam. Setiap akhir minggu sekitar seribu sepeda disewakan yang diusahakan oleh sekitar 35 orang warga di sekitar situs.

Paleobotanic Park di Merangin Geopark

Desa bernama Air Batu berjarak 28 kilometer dari Bangko ibukota Kabupaten Merangin, merupakan kawasan inti Merangin Geopark. Di dinding tebing Batang Merangin (‘batang’ ber­ arti sungai) yang mengalir di desa ini fosil-fosil tanaman dan kerang-kerang­ an paling banyak ditemukan. Luas zona inti taman bumi ­Merangin 1.500 kilometer persegi, sedangkan luas total Merangin Geopark mencapai 2.000,8 kilometer persegi. Kawas­an inti taman bumi ini ditetapkan menjadi kawasan Paleobotani Park Merangin yang seluruhnya berada di bantaran dan aliran Batang Merangin dan Batang Mengkarang di Kabupaten ­Merangin. Paleobotanic Park Merangin memiliki 20 situs geologi tersebar di enam

10

Kecamatan. Umur fosil tertua yang ditemukan berusia ±300 juta tahun berupa fosil Cordaites, Calamites, Pe­ coptired, Taeniopteris sp, Gigantopteris sp, Sphenopteris sp, dan Araucarioxylon. Selain itu, fosil kerang-kerangan (bra­ chiopoda), kerang mutiara (nautiloide) juga banyak ditemukan di kawasan taman bumi Merangin. Kawasan Merangin Jambi ditetapkan menjadi Geopark Nasional ­Indonesia sejak 1 Maret 2012. Sejak 25 September 2013 menjadi anggota geopark nasio­nal. Taman bumi ini sudah di­ ajukan kepada Global Geopark ­Network (GGN). Namun Merangin mesti me­ nunggu tiga tahun lagi untuk di­sahkan menjadi anggota GGN sampai dengan semua persyaratan dipenuhi. Yang sekarang sedang dikerjakan adalah pembenahan organisasi di kawasan geopark.

Batik jambi diproses di kolong rumah panggung.

Fosil-fosil yang ditemukan di Merangin Geopark.

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

Gunung Kerinci (3.805 mdpl) adalah gunung tertinggi di Pulau Suma­ tera. Masih aktif maka menyuburkan tanah di sekitarnya. Di kakinya, terhampar kebun-kebun kentang dan sayur-mayur, kebun teh dan kayu manis. Perkebunan teh dan pabrik pengolahannya berdiri sejak zaman Belanda. PTPN VI mengusahakan kebun teh produktif seluas 2.600 hektar yang menghasilkan teh hitam. Pabrik pe­ ngolahannya berdiri sejak tahun 1925 dan diklaim sebagai pabrik teh terbesar di dunia dengan kapasitas 40–45 ton CTC per hari. (CTC: Crushing/ cabik, Tearing/potong, Curling/gulung. ­Metode pengolahan teh secara mo­ dern). Kualitas teh terbaik, grade 1 dan 2, diekspor ke Belanda dan Inggris, kemudian ke negara-negara Eropa Timur, Timur Tengah dan Afrika. Sekitar 30 menit dengan berkendara dari perkebunan teh, sebuah air terjun yang selalu berasap bisa dikunjungi. Derasnya debit air yang jatuh dari ke­ tinggian sekitar 50 meter membuat


cipratan air yang menguap menciptakan ‘asap’ dan ‘hujan rintik’ tiada henti. Penduduk di sekitar menyebutnya Air Terjun Telun Berasap. Air terjun ini termasuk di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci ­Seblat. Pengunjung mesti menuruni anak tangga sejauh sekitar 1 kilometer. Pengelola taman nasional membuat dua jalur anak tangga yang bisa dipilih untuk dilalui. Dua buah gazebo disiapkan, satu menghadap langsung ke Telun Berasap, dan sebuah lagi dengan ukuran lebih kecil menghadap ke hutan. Di bagian atas dan tengah juga ada gazebo-gazebo untuk beristirahat sebentar saat meniti naik anak tangga. Di tepi Danau Kerinci yang luasnya 4.200 hektar di ketinggian 783 mdpl sebuah festival sudah dihelat selama 13 tahun. Awalnya, festival ini ditujukan sebagai rasa syukur setelah panen. Hingga akhirnya Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci dijadikan ikon yang dimaksudkan hendk meningkatkan kunjungan wisata. Kegiatan Festival Masyarakat Peduli Kerinci XIII berlangsung empat hari 15–18 November 2014. Tahun-tahun sebelumnya kegiatan festival dipusatkan di tepi danau saja, tahun ini lokasi kegiatan disebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Kerinci. Tujuannya agar masyarakat merasa memiliki festival tahunan itu dan bisa merasakan dampak langsung dari kegiatan tersebut. Kegiatan festival antara lain, touring dengan motor trail menjelajahi obyekobyek wisata di Kabupaten Kerinci, penampilan kesenian dari seluruh kecamatan di Kabupaten Kerinci, kabupaten/kota di Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu, dan penampilan khusus dari Negeri Selangor, Malaysia. Selain itu, ada pawai budaya, pacu biduk, dan lomba menyelam di danau tanpa menggunakan oksigen selama 30 menit. Rupanya, keterampilan menyelam alami seperti di Maluku dan Papua hidup juga di sekitar Danau Kerinci.

Di tepi Danau Kerinci Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci digelar setiap tahun.

Jembatan penyeberangan orang di belakang menara Gentala Arasy.

Pameran aneka produk dan potensi investasi digelar di lapangan cukup luas di tepi danau. Sayangnya, sulit mene­ mukan produk kerajinan etnik khas Kerinci berupa kuliner atau aksesoris. Berbagai perlombaan dan kegiatan religius juga turut mengisi selama festival. Ada seminar mengenai budaya Kerinci, bekerja sama dengan Universitas Negeri Padang, dihadiri oleh para pakar dari Jambi, Jakarta, Bandung, dan Malaysia.

Air travel atau road trip?

Pabrik pengolahan teh di Kayu Aro, Kerinci, Jambi. Pabrik ini hanya mengolah daun teh menjadi serbuk teh, pengemasannya dilakukan di tempat lain.

Pengunjung bisa memillih di antara dua jalur anak tangga untuk turun dan naik ke/dari Telun Berasap. Ada anak tangga yang cukup tinggi dengan mempertahankan rasa trekking, atau anak tangga yang landai dan sangat user friendly. Semua tangga diberi railing untuk berpegangan.

Destinasi dan obyek wisata menarik dan menantang di Pulau Sumatera lantaran jaraknya relatif berjauhan. Pe­ ngunjung/wisatawan yang ingin cepat sampai tentu akan lebih memilih naik pesawat (air travel) meskipun akan kehilangan kesempatan melihat dan meng­alami banyak hal menarik. Sedang­kan pengunjung/wisatawan yang ingin melihat dan mengalami lebih banyak akan memilih perjalanan darat (road trip) baik dengan kendara­an maupun kereta. Memang perjalanannya akan memakan waktu lebih panjang dan melelahkan. Apapun pilihan moda transportasi pelancong/wisatawan di Pulau Suma­ tera, sebenarnya memberikan ruang kreativitas seluas-luasnya dan membuka peluang usaha sebesar-besarnya bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pariwisata. Kelokan demi kelokan di pegunungan Bukit Barisan bagaikan tak berujung. Bisa jadi itulah mengapa paket-paket klasik overland Sumatera— Jawa—Bali tak pernah sepi peminat, terutama oleh warga dari Eropa. n

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

11


Pemasaran Destinasi

S

ebagai destinasi kota wisata Bandung telah maju bebe­ rapa langkah lagi. Badan Promosi Pariwisata (Daerah) Kota Bandung (BP2KB) berhasil menjalin penggalangan antar stakeholders ­umumnya dan kalangan bisnis khususnya. Kegiatan pemasaran pun dirancang semakin realistis sesuai perkembangan dan kemajuan yangdicapai. Menyadari Malaysia telah menjadi pasar yang mapan, jumlah wisman dari sana meningkat terus, maka dipertimbangkanlah risiko-risiko dari suatu ketergantungan. Ada peribahasa dalam pemasaran: don’t put all your egg in one basket. Risikonya, kalau keranjangnya tergoyang tanpa sengaja pun, seluruh telur bisa pecah. Maka, fokus upaya diarahkan untuk memantapkan pasar Singapura. Malaysia praktis kini sudah ­ditangani oleh pemangku kepentingan alias ­industri pariwisata untuk maintenance pasarnya. Ke MATTA Fair, pameran bisnis wisata terbesar di Malaysia, di­ rasa tak perlu lagi diikuti oleh BP2KB. Industri sudah bisa berjalan sendiri,

12

Badan Promosi Kota Bandung Berkonsep GO-NGO karena sifatnya me-main­ Antara lain pasar Australia, tain pasar tersebut. Kalau spesifiknya Perth di Auske pasar Singapura, malahtralia Barat. Maka Badan an ditambah aksi-aksinya. Promosi itu menggalang Nah, dalam strategi itu, kerja sama dengan Garuda digalangnya kerja sama Indonesia. melalui MoU dengan dua Adapun berpromosi penerbangan asal negauntuk meng­garap pasar Nicolaus Lumanauw ra kota itu: de­ngan Silk Eropa, misalnya, ikuti serta Air dan Tiger Air. Ditargetkan pasar pada even Vacantie Bourse di Belanda, ­Singapura akan sama mapannya de­ cukup dengan membawa ikut serta para ngan pasar Malaysia terhadap destinasi professional travel trade dari Bandung, Bandung. yang mempromosikan, memasarkan Langkah terarah lain ialah ke pasar dan menjual produk wisata Bandung. beberapa negara di Asia dan Pasifik. Ketika dibutuhkan kelompok kese­ nian kebudayaan dalam mendukung promosi, diajak kerjasama masyarakat ­Indonesia atau diaspora Indonesia di negeri itu, untuk menampilkan tradi­ tional art performance. Di dalam destinasi Bandung sendiri, bis wisata kota yang dinamai Bandros, singkatan dari Bandung Tour on Bus, itu rupanya merupakan salah satu program BP2KB, menurut Nicolaus Lumanauw, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB). Bandros sendiri memang ditujukan untuk kendaraan tourist dan excursionist. Bukan merupakan transportasi publik tapi lebih khusus untuk semacam city tour yang ditargetkan oleh walikota ­dapat mencapai 28–38 unit. Yang kita rancang untuk dapat ­on-off,

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014


Naik bandros yang double decker.

seperti di kota-kota wisata di Eropa dan Australia, kata Nicolaus. Ini merupakan program tambahan nilai untuk aspek index transportasi pariwisata di kota Bandung. Bandros ini fully CSR. BP2KB ­po­koknya bergerak merajut kerja sama GO dengan NGO. Konsepnya ­GO-NGO, government and NGO. Support dari CSR, seperti halnya ken­ daraan bandros didapat dari CSR. Makanya ada bandros dari Telkomsel, ada dari Mandiri. Bukan dari pemda. Sementara ini operasionalnya oleh BP2KB. Pemkot selaku fasilitator, regu­lator dan bukan operator dari bis ini. Kalau pemda ingin mengoperasikan tentulah harus berbentuk BUMD atau untuk bidang transportasi masuk ke Damri, sesuai regulasi. Bis bandros yang dioperasikan saat ini, memang, tampak seakan satu ­eksperimen atau ‘persiapan’ menyedia­ kan layanan city tour Bandung yang reguler dan murah serta mudah. Tahap awal demi memenuhi dan memuaskan kebutuhan masyarakat sendiri, dan kelak dengan standar kualitas tertentu yang bisa dicapainya, akan sekaligus menjadi transportasi atau bahkan daya tarik wisman berkunjung ke kota ­pria­ngan ini. Sekarang masih full 1 track, belum hoho. Untuk mencapai hoho butuh sekitar 28 bus. One track

harus dilayani 3–4 bus. Juga, sekarang ini hanya menarik ­donasi saja dari penumpang. Gratis juga boleh. Tiket itu sendiri berfungsi sebagai boarding pass, agar teratur dan tak kepenuhan. Di Taman Bunga Kandaga, tak jauh dari Gedung Sate, hingga kini amatlah sederhana konter untuk tempat mengambil tiket. Biasanya setiap orang ‘rela’ memberi donasi Rp 5–10 ribu. Ini belum komersial, masih sebagai pemicu. Swasta bisa mengajukan usaha untuk itu. Pengusaha tentu akan jeli melihat peluang. Jadi, support datang dari pemda dan dari CSR. Dengan adanya bus city tour dimaksudkan untuk mengangkat city commu­ nity awareness agar masyarakat lebih mengenal kotanya. Misalnya sejarah Gedung Sate, dulu di jalan ini ada peris­tiwa ini, ini adalah heritage anu historinya seperti ini dan seterusnya, itu diterangkan oleh tour guide di atas bis selama perjalanan berkeliling. Maka diharapkan dengan semakin banyak masyarakat berwisata dengan bandros, masyarakat kota itu sendiri bisa meng­ angkat city awareness mengenai kotanya sendiri. Ini merupakan program yang dilaksanakan oleh badan promosi yang didukung oleh pemda untuk menaikkan index transportasi, kata Nicolaus

selanjutnya. Kembali pada kegiatan BP2KB, bisa diikuti pada web, untuk informasi me­ ngenai bandros dan promosi ­tentang kota Bandung. Ada news, ada lagi Bandung Tourism Board dengan siar­ an radio dan TV live streaming, punya e-magazine, e-brochure, e-TIC (Tourist Information Center). Selama ini umumnya TIC diketahui secara konvensional, berupa satu lokasi kantor dan orang harus datang sendiri barulah bisa memperoleh informasi atau brosur, dan lainnya. Dengan ­system cyber alias online itu maka kini semua bisa diperoleh wisatawan sebelum datang berkunjung ke Bandung. Jadi, web-nya merupakan menjadi salah satu sumber informasi bagi wisatawan dari berbagai web yang ada. Konsep GO-NGO yang dijalani oleh BP2KB tampaknya menarik untuk diperhatikan daerah-daerah lain. Ihwal ‘bandros’, misalnya, saat ini ­pelaksanaannya memang tampak masih berkelas ‘lokal’. Meningkatkan standar tentu membutuhkan proses. Dari tadinya berorientasi memenuhi dan memuaskan wisatawan lokal dan domestik, selanjutnya, dengan sendirinya akan ‘naik kelas’ saat wisatawan mancanegara pun turut memanfaatkan­nya. n

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

13


Ringkas

M Pameran

Industri Maritim Internasional

arintec Indonesia 2014, pameran industri maritim internasional pertama dan konferensi ­diselenggarakan di Jakarta pada 26–28 November 2014. Sekitar 100 perusahaan industri maritim dalam dan luar negeri siap berpartisipasi. Sekitar 250 industri pelayaran nasional diundang.

Demikian menurut Antara. Diharapkan peristiwa itu bisa menjadi platform untuk bertukar informasi dan ide-ide baru, yang akan meningkatkan peluang bisnis. Meskipun Indonesia memiliki wilayah maritim yang besar, negara ini belum dioptimalkan potensi maritimnya untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional. Kabinet Kerja Pemerintahan JokowiJK mempunyai ide dan strategi besar hendak mengembangkan potensi kemaritiman Indonesia, mulai dari gagas­ an ‘tol laut’ hingga pengembangan kelautan bagi pengembangan pariwisata Indonesia. n

Persaingan Menarik Wisman Muslim

I

nilah salah satu perbandingan untuk mengikuti bagai­mana dewasa ini persaingan ­destinasi ­internasional dalam menarik ­kun­jung­an wisatawan muslim di ­dunia. Operator tur di RRT ini setiap bulan meluncurkan produk tur berjudul Muslim to China, dan disebarluaskan melalui online promotion

dan online booking praktis ke semua negara-negara bukan saja di mana potensi masyarakat Islamnya besar, juga ke negara-negara di mana masyarakat bangsanya hanya me­ miliki muslim sebagai minoritas. RRT, Jepang, Korea Selatan, ­rajin sekali memasarkan destinasinya dengan program untuk ‘halal tour’ atau ‘Islamic Tour’. n

Rp 45 Juta Untuk WNI Tur ke Puncak Salju Cartenzs

T

ur mendaki hingga ke puncak Cartenzs di Papua, berdurasi 11 malam 12 hari, untuk di dalam negeri bagi warga­negara Indonesia, saat ini dijual dengan harga Rp 45 juta per orang. Di Amerika Seri­ kat, melalui agen setempat, paket tur itu dijual pada harga ke konsumen US$ 8 ribu. Penyelenggara tur, Maximus ­Tipagau mengatakan, semua pemesanan yang diterimanya untuk tur datang melalui online booking. n

14

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

Persaingan Online di Australia New Zeland Memanas

“M

eskipun dolar Australia melemah dan perkiraan pertumbuhan yang tenang di pasar wisata Australia New Zealand, persaingan distribusi hotel melalui online benar-­benar memanas,” kata analis riset PhoCusWright, Asia ­Pasifik, Chetan Kapoor. “OTA domestik yang besar-besar pun berjuang ­dengan pesaing-pesaing global mereka. Pada saat yang sama, para perantara di bisnis online mengkonsolidasi diri ­untuk memperkuat posisi mereka di pasar, seperti akuisisi ­baru-baru ini oleh Expedia terhadap Wotif dan merger Check-in.com.au dengan BYOjet.” n


Event

Menghebatkan Jakarta sebagai Destinasi Wisata

T

Baru: Festival City Marathon

anda-tanda event Jakarta Marathon akan mendunia mulai tampak. Bagi daerahdaerah dapat ­menyaksikan even ini untuk ‘membandingkan’ standar-standar internasional bagi suat­u even besar untuk kemudian di­ terapkan di daerah. Sudah dimasukkan pada kelompok World Marathon Ma­ jors, yang sejak tahun 2006 kini meng­ kategorikan 10 Marathon Majors di dunia antara lain New York City Mara­ thon, The Chicago Marathon, The Lon­ don Marathon, Boston, Tokyo, dan kini Jakarta Marathon. Itu memang didaftarkan oleh ASO (Assaury Sport Orga­ nization), organizer even olahraga yang respected di dunia. ASO itulah yang mendukung penyelenggaraan Jakarta Marathon sejak pertama kali tahun lalu 2013, sebagaimana juga mendukung pengelolaan even Tour de Singkarak di Sumatra Barat.

Tentu saja konsekuensinya cukup menantang. Kualitas pengelolaan event itu mau tak mau ha­ruslah me­ng­ikuti standar even besar marathon dunia. Tapi hasil yang diharapkan juga mem­ besar: puluh­an ribu peserta dan para penggembira dari mancanegara akan hadir di Jakarta sebagai wisatawan pada hari-hari pelaksanaan even. Sebelum dan sesudah berlangsung, publisitas tentang destinasi Jakarta khususnya dan Indonesia umum­nya seakan mendapat vitamin dosis besar menguatkan promosi de­ngan dampakdampak positifnya ke pasar wisman di seluruh dunia. Di dalam negeri sendiri, jumlah itu akan langsung memberikan bisnis besar. Bayangkan logistik yang akan diperlukan

oleh ribuan ­wisman dalam beberapa hari itu, mulai dari ­makanan minum­ an, kebutuhan ke­seharian lainnya hingga penjualan souvenir. ­Semuanya perlu berstandar internasional. Demikian pula bagi keperluan wisnus yang jumlahnya juga ribuan.

JakMar kedua

Memasuki edisi kedua tahun ini, dilaksanakan hari Minggu, 26 Oktober 2014, flag off-nya pada pukul lima, dan ditutup lombanya pukul 12 siang.

Pelari melintas di kawasan kota tua Jakarta.

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

15


Kiri: Flag off Mandiri Jakarta Marathon 2014 dimulai tepat pukul 05.00 pada hari Minggu 26 Oktober 2014. Kanan: Julius Seurei dari Kenya menjuarai Mandiri Jakarta Marathon 2014 dengan catatan waktu 2 jam 14 menit 5 detik.

Start dan finish bertempat di barat daya Silang Monas. Masih dengan title name: Mandiri Jakarta Marathon, di­ ikuti oleh 14.120 pelari dari 50 negara, terbagi lima kategori: full marathon 42,195 kilometer, half marathon 21 kilometer, 10K (10 kilometer) dan 5K (5 kilometer) serta Maratoonz ­untuk anakanak berusia 5–8 tahun (800 ­meter). Full marathon diikuti 2.150 pelari dan half marathon 3.425 pelari. Kelompok 10K oleh 5.125 pelari, 2.950 pelari di kelompok 5K dan peserta anak-anak Maratoonz sekitar 400 orang. Peserta mancanegara terbanyak datang dari Jepang 319 pelari, Malaysia 92 pelari dan dari Australia 75 pelari. Elite runners dunia yang berpartisipasi di Jakarta tahun ini dari 15 negara antara lain, Kenya, Ethiopia, Jepang, Thailand, Australia, Inggris, dan Malaysia. Pelari kelas dunia di antaranya Charles Kimutai Kaigen dan Hillary Kipchirchir Kimaiyo dari Kenya, sementara lima pelari elit nasional ikut bersaing untuk menjadi yang tercepat. Mereka ialah Agus Prayogo, Hendro, Atjong Tio, Mery Paijo dan Erni Ulatningsih. Rute lari sama dengan tahun lalu, itu telah ditetapkan dan disertifikasi berlaku hingga lima tahun ke depan. Pada rute itulah, dari sudut pariwisata, peserta dan masyarakat termasuk media dari dalam dan luar negeri, menikmati pemandangan yang menjadi landmark paling ikonik di Ibukota Jakarta seperti

16

kawasan Kota Tua, Taman Fatahillah, Gereja Katedral, Mesjid Istiqlal, Monumen Nasional dan Bundaran Hotel Indonesia. Total hadiah bernilai Rp 2,4 miliar. Pemenang full marathon putra-putri masing-masing menerima Rp 250 juta, half marathon masing-masing menerima Rp 70 juta, di kelompok 10K dan 5K masing-masing pemenang menerima Rp 50 juta dan Rp 7 juta. Peserta laki-laki dan perempuan di atas usia 40 tahun, master runners, yang melewati garis finish pertama juga menerima hadiah masing-masing sebesar Rp 90 juta. Tahun ini penyelenggara lebih ketat dalam pendaftaran dengan mensyaratkan surat keterangan medis dari peserta. Pada saat perlombaan, 36 ambulans dengan 105 anggota tim medis siap melayani. Penyelenggara juga dibantu oleh 2.600 relawan. Ada 17 titik food station. Sunpride ­selaku official sponsor telah menyiapkan pisang untuk dibagikan di titiktitik tersebut. Sunpride juga membuka stan di area finisher. Di sana disiapkan buah nanas, jambu, pir dan pisang. ­Total 25 ribu buah, atau setara 5 ton.

Festival Indonesia

Jakarta Marathon memposisikan diri dan mem-branding dirinya se­bagai ­festival city marathon. Ini khasnya di­ bandingkan even serupa di kota besar dunia lainnya.

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

Festival Budaya Jakarta Marathon 2014 menampilkan seni budaya dari 13 provinsi, pertunjukan budaya ­Tionghoa dan Arab, dan pertunjukan musik kontemporer. Ini menunjukkan Ibukota Jakarta sebagai melting point, tempat bertemunya berbagai etnis di Nusantara dan masyarakat ­internasional. Penampilan seni budaya tersebut dilaksanakan di 20 titik, (tahun lalu di 17 titik/panggung) di sepanjang lintasan lari. Ada dua penampil di atas satu panggung untuk memberikan semangat terus-menerus kepada setiap pelari. Di kawasan kota tua ada pertunjuk­ an liong dan barongsai. Gendang belek dan semprong dari NTB di depan Pasar Baru, rampak gendang dan calung dari Jawa Barat di depan Sekretariat Negara di Jalan Veteran, pertunjukan musik tradisional dari Betawi gam­ bang kromong dan tanjidor di depan Sarinah Thamrin. Permainan calung banyumasan dan kuntulan dari daerah Jawa Tengah di Jalan Kusuma Atmaja di sekitar kawasan Menteng dan penampilan panting dan kollatung dari daerah Kalimantan Selatan dan Kali­ mantan Barat di depan kantor Bulog di Jalan Gatot Subroto. Tetabuhan tradisional dan musik modern itu memompa semangat peserta dan memandu para penonton bergoyang di sepanjang ruas mulai dari Jalan Rasuna Said, Gatot Subroto,


Kiri: Wajah-wajah gembira menghiasi peserta yang menginjak garis finish. Kanan: Para juara full marathon pria.

S­ isingamangaraja, Sudirman hingga ke Bundaran HI. Mulai dari penampilan gondang ­batak dan gondang sembilan dari ­Sumatera Utara di Pasar Festival, ­atraksi permainan musik elektrik dari DJ di Tugu ­Pancoran, pertunjukan brasss band di depan Gedung PMI, dogdog lojor dan rampak bedug dari Banten di depan ­Gedung Jamsostek, tabuik dan talempong dari Sumatera Barat di depan Gedung Bank ­Mandiri di kawasan Semanggi, hadroh dan ­sambrah yang bernuansa religius (simbol umat Islam di Indonesia) di plaza barat Senayan, dol dan tasa dari Bengkulu di Senayan, drumband di depan sekolah Al Azhar, tifa dan yospan dari Papua di depan Mal FX, balegajur dan gamelan dari Bali di Benhil, kolintang dan ­idiokordo dari Sulawesi Utara di dekat city walk di ­kawasan perkantoran di Jalan Sudirman, jazz fusion di depan Gedung UOB, dan drum percussion di Bundaran HI. “Dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta benarbenar mengisi arti positioning Jakarta Marathon sebagai festival city ­marathon. Diharapkan setiap tahunnya seni ­budaya daerah dapat tampil bergantian se­hingga dapat mempromosikan ­beragam festival yang ada di Indonesia,” Wamen Parekraf (waktu itu) yang juga Chairman dan Co-founder Jakarta Marathon, Sapta Nirwandar, ­mengatakan.

Destinasi wisata olahraga dunia

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan kini menjadi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, juga co-founder Jakarta Marathon berharap, Jakarta Marathon telah dicanangkan digelar rutin setiap tahun. Tujuannya agar dapat mengoptimalkan potensi sumber daya daerah secara maksimal sehingga mampu mewujudkan Jakarta sebagai destinasi wisata minat khusus di bidang olahraga berkelas dunia. Peran pariwisata olahraga sebagai salah satu ekonomi kreatif dewasa ini begitu strategis, selain dapat menggerakkan roda ekonomi daerah sekaligus efektif menjadi daya tarik pariwisata. Kepada 14 ribuan peserta disebar­ luas­kan informasi promosi Jakarta. Jadi nantinya, Jakarta Marathon bukan sekedar sport tourism tetapi juga bisa menjadi business tourism yang ber­gerak di bidang kepariwisataan maupun di keolahragaan. Tidak menutup kemungkinan bisa menciptakan kegiatan bisnis yang lebih besar lagi. Sebab pariwisata olahraga, marathon salah satu yang pa­ ling populer di dunia, kini juga mulai populer di Asia. Dan eksistensi Jakarta Marathon mulai didengar dan dilirik oleh para pelari selain Tokyo Marathon. Even olahraga besar itu didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta Marathon dibuat dan diproyeksikan untuk menjadi yang

terbesar di kawasan Asia Tenggara dan sejalan itu masuk ke dalam kalender world marathon majors series. Untuk mencapai seri kejuaraan ­dunia, tentulah dibutuhkan ‘dukungan’ dari masyarakat dan warga DKI Jakarta khususnya. Salah satunya adalah bisa menerima penutupan beberapa ruas jalan utama dan pengalihan arus lalu lintas selama 7–8 jam saat even marathon berlangsung. Tour de Singkarak yang kini sudah diakui dalam kalender tur balap sepeda dunia pada awal pelaksanaannya juga mendapat tantang­an dari warga yang merasa ­aktivitasnya terganggu. Dengan kualitas penyelenggaraan even semakin baik, menarik semakin banyak peserta dari luar dan dalam negeri, perusahaan-perusahaan yang berminat menjadi sponsor terus bertambah, dan sorotan media semakin luas, warga yang merasa mendapatkan manfaat langsung dengan adanya even itu kini seolah bergotog royong mendukung kegiatan tersebut. Kualitas even yang semakin baik dan antusiasme warga menyambut even marathon akan berdampak positif bagi promosi even marathon-nya maupun kota Jakarta. Kualitas penyelenggaraan lomba yang lebih baik daripada tahun lalu diakui oleh para peserta yang berpartisipasi kedua kalinya. Cukup menarik bagi yang baru pertama kali berpartisipasi. Tetapi, masih banyak warga Jakarta belum tahu ada satu

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

17


Kesenian gambang kromong dan tanjidor memainkan lagu-lagu betawi dan keroncong yang sudah dikenal secara bergantian.

hari Minggu spesial di bulan Oktober dimana mereka bisa menjalankan akti­ vitas yang biasa dilakukan setiap car free day sekaligus bisa menonton even olahraga besar berkelas internasional dan menikmati aneka pertunjukan seni budaya di satu tempat secara gratis.

Kreativitas operator tur ditunggu!

Suasana di Jalan M.H. Thamrin sekitar pukul 06.15 pada hari Minggu (26/10). Polisi dan penyelenggara sibuk mengatur, menghimbau dan meminta masyarakat tidak masuk ke lajur jalan yang dipakai pada Mandiri Jakarta Marathon 2014.

Voucer potongan harga berbelanja dan makan di pusat perbelanjaan dan restoran, harga khusus di hotel-hotel, vocer tiket masuk ke museum-museum di kota tua adalah beberapa hal yang bisa ditawarkan kepada para peserta dan suporter-nya.

Kabar bagusnya, even tahun ini disiarkan secara live streaming dengan menggunakan satelit dan bisa di-relay. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, memang mengakui, tidak ada paketpaket wisata khusus terkait Jakarta Marathon tahun ini. “Jakarta Mara­ thon terus-menerus kita promosikan pada kegiatan-kegiatan promosi Jakarta baik di dalam maupun di luar negeri. Kami punya seri Jakarta Tourism Expo, terutama di kota-kota besar di Indonesia seperti di Surabaya, Malang, Jaya­ pura, Palembang dan lain-lain. Para biro perjalanan yang mengikuti acaraacara tersebut di daerah juga mendapat informasi mengenai even ini. Keluar negeri juga begitu. Saat ini kita sedang mempersiapkannya, mudah-mudahan tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya akan ada paket-paket khusus terkait dengan even ini,” jelasnya lebih lanjut pada konferensi pers di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (22/10). Voucer potongan harga berbelanja dan makan di pusat perbelanjaan dan restoran, harga khusus di hotel-hotel, voucer tiket masuk ke museum-museum di kota tua adalah beberapa hal yang bisa ditawarkan kepada para peserta dan suporter-nya. ”Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta akan mendorong ASITA Jakarta untuk membuat paket-paket wisatanya ke depan. Seorang pelari biasanya akan membawa istri dan anaknya. Mereka

Suasana ramai dan tertib di area finisher.

18

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

itu yang potensial untuk kita tawarkan paket-paket wisata di Jakarta. Kita bersama-sama terus mempromosikan even ini dan setiap tahun meningkatkan jumlah pesertanya,” tambah Direktur Promosi MICE dan Minat Khusus ­Kemenparekraf, Rizky Handayani Mustafa, pada acara yang sama. Beberapa operator bekerja sama membuatkan paket-paket wisata tahun lalu. Dan tahun ini Singapore Airlines selaku official airlines yang menawarkan kerja samanya. Ndang Mawardi, Direktur Utama Inspiro, promotor dan organisator even Jakarta Marathon menjelaskan, ketika mempromosikan Jakarta Marathon di Jepang, bersamaan dengan penyelenggaraan Tokyo Marathon di awal tahun ini, para travel operator di negeri sakura itu mengajukan dua permintaan. Pertama, mereka minta penampilan JKT 48 pada hari penyelenggaraan mara­ thon. JKT 48 adalah versi Indonesia dari girl band ternama di Jepang, AKB 48. JKT 48 juga menjadi brand ambas­ sador “Enjoy Jakarta”. Permintaan kedua, ada elite runners dari Jepang yang berlomba pada Jakar­ ta Marathon. Itulah mengapa jumlah pelari dari Jepang lebih banyak daripada tahun lalu. (Dua pelari elit Jepang batal hadir karena cedera dan sakit). Mandiri Jakarta Marathon 2014 di­ selenggarakan seminggu setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang baru. Rasa­ nya masih hangat dalam ingatan yang terjadi di separuh Jalan Sudirman dan Thamrin. Mendengar nyanyian dan yel-yel penuh semangat dari barisan buffer, bendera-bendera merah putih yang dikibarkan, dua patung kepala manusia besar dan sebuah replika bajaj di tengah peserta yang bersiap-siap di belakang garis start berupa gapura berhiaskan ondel-ondel pada hari Minggu pagi itu, siapapun yang berada di sana akan merasakan, a country with festivi­ ties all year long, Indonesia negeri festival. n


Indikator

Peringkat Daya Saing Pariwisata Indonesia Diantara 140 Negara

Sumber: The Travel & Tourism Competitiveness Report 2013, World Economic Forum

Jumlah Penumpang Angkutan Laut Dalam Negeri Meningkat Tajam di Tahun 2014 Pelabuhan

Jumlah Penumpang Agustus 2014 (000 orang)

September 2014 (000 orang)

Kumulatif Jumlah Penumpang Perubahan (%)

Jan-Sep 2013 (000 orang)

Jan-Sep 2014 (000 orang)

Perubahan (%)

Sumber : BPS

Seat Capacity Penerbangan Langsung ke Destinasi 2013 No

Destinasi

1 Jakarta 2 Denpasar 3 Medan 4 Surabaya 5 Bandung 6 Pekanbaru 7 Jogjakarta 8 Makassar 9 Padang 10 Semarang

Maskapai Asing Maskapai Nasional

Total Seat

No

5,629,884 4,774,848 3,548,272 2,017,808 764,920 894,036 700,180 991,692 177,632 327,600 205,920 105,456 219,960 65,520 62,712 28,080 131,040 90,792 65,520

10,404,732 5,566,080 1,658,956 1,691,872 505,232 311,376 285,480 90,792 131,040 156,312

11 Palembang 12 Balikpapan 13 Mataram 14 Pontianak 15 Aceh 16 Solo 17 Manado 18 Tarakan 19 Batam TOTAL

Destinasi

Maskapai Asing Maskapai Nasional 99,216 78,624 91,416 173,160 35,360 50,960 80,496 90,792 42,120 24,752 29,952 26,208 12,185,784 9,439,144

Total Seat 99,216 170,040 173,160 86,320 80,496 90,792 42,120 24,752 56,160 21,624,928

Sumber: Direktorat Angkutan Udara, Kemenhub, Oktober 2013 s.d Maret 2014

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

19


What Do ? y a S y e h T Maratoonz Banyak anak-anak yang me­ ngikuti Maratoonz tentu saja ditemani oleh para orang tua yang juga ikut berlari. Sebagian papa-mama itu mengikuti lom­ ba lari jarak pendek, tetapi ada juga yang ikut 10K atau half marathon. Mereka berusaha mencapai finish sebelum ­pukul delapan di mana saatnya ­Maratoonz dimulai. “Saya menemani cucu-cucu. Ini mama sama papanya masih lari. Nggak tahu ikut lari yang berapa. Itu kakaknya sedang siap-siap lari,” kata Ibu Erna menemani cucu perempuannya yang baru saja menyelesaikan

lombanya di kelompok umur 5–6 tahun. Dengan keringat yang masih membasahi tubuh, para orang tua mengatur dan memberi semangat kepada anak-anaknya di garis start. Matahari semakin tinggi, sinarnya semakin terik. Semangat anak-anak itu tampak tidak kendur. Bahkan ke­ lompok anak putra usia 7–8 tahun mesti mengulang start sampai dua kali. Kenapa mau ikut Maratoonz? “Suka,” jawab Sara. Dia selalu mengikuti orang tuanya yang suka lari pagi setiap akhir pekan. n Maratoonz dimulai pada pukul 8.00.

Sara dan anak-anak lainnya tidak memikirkan catatan waktu dan hadiah, yang penting happy.

20

Pariwisata Indonesia n Vol. 5 n No. 59 n November 2014

Yamashita-san, seorang ekspatriat asal Jepang yang bekerja di salah satu perusahaan PMA garmen di Bandung. Dia tinggal di kota kembang dan datang ke Jakarta untuk ‘marathon’.

Ekspatriat dari Jepang Baru pertama kali ikut Jakarta Marathon. Ditemui setelah menyelesaikan lari sepanjang 21 km dia berkomentar, ‘Ii marathon desune’. (Marathon yang bagus). Cuaca di Jakarta juga cerah. Dia merasakan tantang­ an di setiap kilometernya. Apakah tahun depan akan ikut lagi? “Moshi (mungkin),” jawabnya sambil meng­ acungkan ibu jari.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.