Newsletter Pariwisata Indonesia, Edisi ke 88 - April 2017

Page 1

Vol. 8

n

No. 88

n

April 2017

Mengerahkan Penerbangan

ke/dari Luar Negeri Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

1


Isi Nomor ini

8 10 14 19 23

Kepercayaan Diri Kita Restoran Wonderful Indonesia Penetrasi Pasar Tiongkok Ketika 3 Menteri Menyambut Kapal Pesiar di Pelabuhan

Galeri Peserta Famtrip dari Malaysia (etnis Tionghoa) suka soft trekking seperti ini untuk melihat pemandangan laut lepas dari atas bukit. Ini di bukit di pantai Seger, Lombok.

Memperkuat Upaya Penjualan Lebih 1 Juta Wisman per Bulan, dan, Menyebar

Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara;

Wisman menikmati momen matahari terbit di pantai di depan Sofitel, Nusa Dua Bali.

Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email

: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel

Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mem­punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, ­silakan kirim ke alamat di atas.

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

2

Laut dan matahari itu antara lain yang paling banyak dinikmati oleh wisman untuk datang dan ketika sudah berada di Indonesia. Kekayaan alam tropis inilah yang tak akan habis-habisnya untuk di-eksplore dengan kreatifitas membuatkan aktivitas yang ‘enjoyable’ bagi wisman.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017


Editorial

Konektivitas, dan, Famtrip

I I Gde Pitana

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara

ni sungguh kita garis bawahi dan perlu menjadi prioritas perhatian kita semua. Yaitu statement dari Menteri Pariwisata Arief Yahya, bahwa “Prioritas kami sekarang adalah memperkuat aksesibilitas, konektivitas.” Laporan utama pada edisi ini menguraikannya sekali lagi, yang telah dijadikan tema sentral pada Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata I tahun 2017, yang berlangsung akhir Maret kemarin. Saat ini boleh dikatakan semangat dan praktek ‘Indonesia Incorporated’ tengah memacu kita untuk merealisasikan strategi dan langkah-langkah taktis agar terlaksana penambahan kapasitas penerbangan luar ne­ geri tahun 2017 ini. Demikian pula meng­ optimalkan dan ‘mempercepat’ pencapaian hasil-hasil berupa pe­ ningkatan jumlah kunjungan wisman, dari kebijakan, langkahlangkah dan perkembangan baru yang sudah tercipta. Termasuk mengkapitalisasi kunjungan endorser (tokoh, celebrity, dan lain-lain), seperti kunjungan Raja Arab Saudi di Indonesia awal Maret yang lalu, telah disusul dengan pelaksanaan famtrip bagi pelaku bisnis wisata dan media dari Arab Saudi ke destinasi-destinasi wisata ­Indonesia. Dikembangkan paket napak tilas atau ‘menyajikan kembali’ rute perjalanan Raja ketika ‘traveling’ di Indonesia, dan para pewarta dan penulis media tentu akan mendiseminasi story yang mengandung promosi itu kepada publik mereka. Laporan khusus tentang ini, menampilkan hasil positif yang berkesinambungan dari kunjungan kenegaraan dan liburan Raja Arab Saudi, juga disajikan dalam edisi ini. Pasar Timur Tengah kini ­menggairahkan.

Ke pasar Timur Tengah kita akan me­ ngedepankan unsur wisata nature, shopping, luxury, family, dan honeymoon. Pada 2016, jumlah wisman ke Indonesia dari ­negeri kaya minyak itu meningkat 30 ­persen dibanding 2015. Mencapai 240 ribu. Untuk 2017 ditargetkan kenaikan 50 persen, menjadi 360 ribu. Demikian pula pelaksanaan famtrip dari Perancis, Singapura, Malaysia, Australia dan India, dilaporkan juga di sini. Dapatlah dikatakan, setelah branding dan advertising di mancanegara berhasil sangat positif membangun citra dan daya saing, program famtrip dengan membawa agen dan operator tur serta awak media ke destinasi, kini jadi difungsikan layaknya membuat imajinasi dan citra tersebut menjadi ‘tangible’ pada publik konsumen di negeri mereka. Mereka tentu akan mempromo­ sikannya kembali. De­ ngan kata lain, memperkuat Selling atau Penjualan! Event promosi lain lagi di luar negeri, bersamaan itu, diselenggarakan terus dengan variasi produk yang ditonjolkan: kuliner, honeymoon, dan bahari. Khususnya wisata bahari, mengesankan sekali mengikuti kegiatan Menko Kemaritiman bersama Menteri Pariwisata dan Menteri Perhubungan, ketika menyambut kedatangan kapal pesiar besar yang berlabuh merapat di pelabuhan Benoa, Bali. Bahkan mengadakan pe­ rundingan dengan operator kapal pesiar berskala global itu, di atas kapal pesiar tersebut. n

Pasar timur tengah kini ‘menggairahkan’. Ke pasar timur tengah kita akan mengedepankan unsur wisata nature, shopping, luxury, family, dan honeymoon.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

3


utama

Tahun ini kita mentargetkan 3 juta wisman atau 1 juta wisman setiap bulan dengan kontribusi terbesar dari 5 negara ini s­ ebagai pasar utama.

Mengerahkan Penerbangan ke/dari Luar Negeri Jika tidak diurus, promosi sehebat apapun tidak akan menghasilkan revenue. Bagi pariwisata, revenue-nya adalah wisman dan wisnus. Tapi begitu disentuh, akan berdampak signifikan terhadap kunjungan wisman ke Indonesia. Menpar Arief Yahya menegaskan itu, berbicara tentang aksesibilitas dan konektivitas khususnya penerbangan, yang merupakan critical success factor untuk pariwisata Indonesia. Karena itu, “Prioritas kami sekarang adalah memperkuat aksesibilitas,” ujarnya.

R

apat Koordinasi Nasional (­Rakornas) Pariwisata I, tahun 2017, 30–31 Maret di Jakarta. Tema utamanya Indonesia Incor­porated: for Better Tourism Connectivity.” Sekitar 500 orang peserta meng­ ikutinya. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pariwi­ sata (Menpar) Arief Yahya meresmikan pembukaan dan memberikan keynote

4

speech. Dan Rakornas itu membahas bukan hanya konektivitas udara, tetapi juga darat dan laut. Menko Maritim mengingatkan lagi, program pembangunan 5 tahun ­sampai 2019 fokus pada sektor-sektor ini; infra­ struktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata, IMEPP. Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan ­sebagai leading sector karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang per-

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

tumbuhannya positif. “Komitmen kementerian/lembaga ter­­ kait dalam mendukung percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas (Danau Toba; Tanjung Kelayang; Tanjung Lesung; Kepulauan Seribu; Candi Borobudur; Bromo Tengger Semeru; Mandalika; Labuan Bajo; Wakatobi; dan Morotai) dan 14 destinasi unggulan kita jadikan sebagai topik bahasan dalam Rakornas Pariwisata I 2017,” kata Menpar Arief Yahya.


Istimewanya Rakornas I kali ini, ­ dalah acara diskusi/workshop ­seputar a ­upaya meningkatkan konektivitas udara, laut dan darat beserta permasalahan dan solusinya. Para panelis berbicara langsung menukik pada persoalan ­nyata, kekinian, masing-masing menguasai per­masalahan sehingga menghayati dan diskusi tanya jawab pun berjalan memuaskan, dipahami penuh oleh para hadirin peserta. Nara sumber ­sebagai panelis datang dari intansi terkait, pelaku bisnis, serta otoritas bandara, pelabuhan, maupun perkeretaapian. Para panelis antara lain; Dirjen Hubud Kemenhub, CEO AP1, CEO AP2, CEO Airnav Indonesia, CEO Garuda Indonesia, CEO Lion Air Group, CEO Air Asia Indonesia, dan CEO Sriwijaya Air. Dalam hal upaya peningkatan konektivitas laut, dibahas antara lain; pembagian peran/otoritas Pelni, ASDP, Pelindo, dan Pemda; upaya percepatan pembangunan ­dermaga/marina, serta upaya menambah rute dan kapasitas angkut kapal wisata de­ngan menghadirkan para panelis antara lain; Dirjen Hubla, Dirut PELNI, Dirut ASDP, Dirut Pelindo I, Dirut Pelido II, Dirut Pelindo III, Dirut Pelindo IV. ***

S

Menpar Arief Yahya bersama pejabat Eselon I Kemenpar dan Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata melangkah ke luar kantor, road show ke kantor pusat perusahaan maskapai penerbangan na­ sional, Garuda Indonesia, AirAsia Indonesia, Sriwijaya Air, dan PT Angkasa Pura (AP) II di Jakarta, Senin (17/4). Kunjung­ an door to door tersebut demi memba­ ngun komunikasi dan koordinasi ­dengan stakeholder khususnya dari unsur 3-A (airlines, airports, dan authorities). Menpar Arief Yahya menemukan formula baru mengurus aksesibilitas atau konektivitas udara untuk pariwisata, ya itu, disebutnya 3-A juga. Hasil road show serta rekomendasi Rakornas pariwisata yang digelar sebelum­ nya akan diaudensikan dengan Kemenhub sebagai langkah untuk mempercepat penambahan seat capacity tahun ini. “Dengan airlines/wholesalers kita mem­­punyai dua skema insentif, yaitu, joint promotion untuk reguler flight yang menjanjikan growth, dan, skema cash ­incentive/pax untuk charter flight dengan rute baru,” kata Arief Yahya. Dapatlah dikatakan, bahwa ­dengan konsep itu, bilamana ada airlines yang

membuka rute baru dengan ­charter flight, maka kepada operator akan di­ beri­kan insentif berupa sejumlah tertentu tunai per satu orang wisman yang didatangkan. Ini merupakan terobosan yang seperti disebut tadi, win-win policy dalam upaya bersama mencapai sasaran yang hendak dituju secara nasional. Sampai akhir 2016 kapasitas seat penerbangan luar negeri tersedia ­sebanyak 19,5 juta, dan perhitungan empiris menunjukkan itu cukup untuk memenuhi target kunjungan 12 juta wisman. Karenanya untuk bisa mendatangkan 15 juta wisman di tahun 2017 ini, dibutuhkan tambahan 4 juta seat. Bahkan untuk bisa mendatangkan total 18 juta wisman di 2018, diperlukan lagi tambahan 3,5 juta seat. Selanjutnya untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019, lagi perlu tambahan 3 juta seat. Alhasil keseluruhannya dalam tiga tahun sedari sekarang Indonesia perlu tambahan kapasitas penerbangan rute luar negeri sebanyak 10,5 juta seat. Menpar memang mengambil langkah insiatif. Menteri Pariwisata tak segansegan, road show mendatangi instansi, lembaga dan perusahaan-perusahaan

Contoh Lain: Mendekati Airlines Asing

etelah Rakornas itu, Kemenpar ikut di Silk Air Roadshow di Singa­pura, 10–16 April 2017. Pada pameran dan promosi di even Silk Air tersebut, “Kami juga memberikan 3 buah lucky draw berupa voucher hotel di Indonesia,” ungkap DP3M Kemenpar I Gde Pitana. Tiga hotel yang dimaksud adalah Pesonna Malioboro Hotel (­Yogyakarta), Pesonna Semarang Hotel (­Semarang), dan Lombok Raya Hotel (Lombok). Artinya, itu refleksi kerja sama yang digalang bersama industri. SilkAir sudah terbang ke 52 kota di 14 negara di Asia Tenggara, India, China, dan Australia. Bahkan pada April 2017 akan membuka penerbangan ke Colombo, sehingga menambah kota destinasi menjadi 53 kota di 15 negara. Maka diharapkan, Silk Air pun akan menambah rute dan frekuensi penerbangannya ke destinasidestinasi di Indonesia. Pada pameran promosi seperti itu, diadakan music perfomance Sasando dan biola. Pemain musik berinteraksi dengan pengunjung untuk

Rizki H ­ andayani

menarik perhatian. Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani Mustafa bilang, pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan ­batik yang diperagakan oleh talent. “Pemain Sasandonya Jeagril Pah. Pemain biolanya Eka Budhi Hartanty. ­Satunya lagi pembatik Yeni Yanas,” ujar Rizki ­Handayani. Artinya, promosi dan pengembangan ­bisnis pun dikombinasikan dengan pendekat­ an ­budaya. Tapi kembali pada substansinya,

penambah­an penerbangan langsung luar negeri ke destinasi-destinasi Indonesia, itulah yang utama diupayakan tahun 2017 ini. Maka pendekat­ an pada maskapai-maskapai penerbangan pun perlu dilancarkan atau diintensifkan. “Setelah dua tahun terakhir ini kami fokus membangun branding Wonderful Indonesia, pada tahun ini akan lebih fokus pada kegiatan hardselling, dan, kerja sama dengan airlines dan wholesalers,” itu ditegaskan kembali oleh I Gde Pitana. Strategi pemasaran tetap, — Pitana menjelaskan, dengan pendekatan DOT, akan difokuskan pada 10 Bali Baru yang 3A-nya sudah siap, Akses, Amenitas, Atraksi. Target pasar utama adalah; Tiongkok, Singapura, ­Malaysia, ­Australia, dan Jepang. Kelima negara ini merupakan kontributor wisman terbesar bagi Indonesia. “Dalam tiga bulan pertama; Januari, ­Februari, Maret, tahun ini kita mentargetkan 3 juta wisman atau 1 juta wisman setiap bulan dengan kontribusi terbesar dari 5 negara ini ­sebagai pasar utama,” kata Pitana.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

5


yang terkait, sudah dilakukan sejak kuartal empat 2016. Membuat MoU de­ngan 3-A penentu crucial success factor itu: airlines, airports, dan authorities. Maka untuk kedua kali Menpar Arief Yahya bersama pejabat Eselon I Kemenpar dan Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata melangkah ke kantor-kantor seperti diceritakan tadi, pada Senin (17/4). ”Implementasi program ­konektivitas udara kita diskusikan secara khusus dengan unsur 3-A untuk mengetahui apa kendala dan hambatan serta bagaimana solusinya, sebagai langkah untuk mempercepat penambahan seat capacity tahun ini ” kata Arief Yahya. Konsep dan rencana peningkatan kapasitas airport, menurut Menpar, dapat dilakukan dengan strategi ini; tanpa pembangunan fisik bandara; pengembangan bandara secara terbatas; dan pembangunan bandara baru. Peningkatkan kapasitas bandara tanpa pembangunan fisik bandara, untuk tahun 2017, dapat dilakukan dengan penataan slot time; perpanjangan jam operasional bandara; melakukan dere­ gulasi, dan pemanfaatan IT dan SDM. Pengembangan bandara secara terbatas selama satu tahun depan 2018 meliputi; rapid exit runway & apron Bali; percepatan pekerjaan (overlay/runway, taxiway, apron; CKG, SUB, TNJ, SRG); dan perluasan terminal CKG (Bandara Soekarno-Hatta), MDC (Bandara Internasional Sam Ratulangi), dan LOP (Bandara Internasional Lombok). Untuk pening­ katan kapasitas airport dalam 2–3 tahun ke depan hingga tahun 2019, akan perlu dilakukan pembangunan bandara baru yakni; New JOG (Yogya); New Bali; New Banten, New BDO (Bandung). *** Nyaris spontan maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia menyambut baik inisiatif Kemenpar yang akan memberikan insentif bagi penerbangan ke destinasi wisata baru. Kriterianya, tentu yang belum memiliki konektivitas yang baik. “Citilink siap membantu program Kemenpar dalam meningkatkan konektivitas udara di Indonesia ­dengan pasar-pasar utama. Ini merupakan ­upaya untuk melanjutkan kesepakatan yang telah dicapai direksi sebelumnya,” ujar Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, ­Jakarta, Selasa 11 April 2017. Juliandra bersama jajaran direksi

6

Ada beberapa workshop dan diskusi panel di Rakornaspar I 2017.

­ itilink datang bersilaturahmi pada MenC par Arief Yahya di kantornya. Di situ Citilink mengemukakan rencana mendu­ kung upaya menggenjot jumlah kunjung­ an wisman untuk mencapai 15 juta orang pada 2017. Mendiskusikan membangun ‘Spirit Indonesia ­Incorporated’ guna me­ ngembangkan pariwisata di negeri ini. “Kemenpar siap untuk memberikan insentif bagi Citilink dan maskapai lainnya yang membuka ‘chartered flight’ dengan rute baru yang belum diterbangi sebelumnya, baik dari atau ke kota baru di Indonesia, maupun kota baru di negara pasar,” kata Menteri Pariwisata pada kesempatan tersebut. Sebaliknya, Menpar mendatangi pula khusus ke kantor Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Na­ vi­gasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau dikenal dengan AirNav ­Indonesia. “Kami berterima kasih kepada AirNav Indonesia yang telah siap meningkatkan kapasitas slot penerbang­ an di Denpasar. Sebelumnya 25 perge­ rakan per jam kami minta ditambah 2, AirNav langsung eksekusi dan sekarang sudah 27, bahkan tadi Direktur Utama menyatakan akan meningkatkan sampai menjadi 30,” ujar Arief. Namun, diharapkannya AirNav tidak berpuas diri dan harus terus meningkat. Untuk Denpasar, dia menyarankan AirNav untuk melakukan benchmark ke Bandara Gatwick di Inggris. Di Gatwick juga satu runway, namun bisa meng­

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

Rakornaspar I kali ini diikuti sekitar 500 orang peserta. operasikan 55 pergerakan penerbangan per jam. Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto, menyampaikan dukung­an penuh AirNav Indonesia terhadap pengembangan sektor pariwisata di N ­ usantara. Selain di Denpasar, ada 15 bandara lain yang juga berperan mendorong peningkatan 10 destinasi pariwisata prioritas. Di 15 Cabang tersebut, AirNav Indonesia pada tahun ini akan mengimplementasikan sejumlah program senilai Rp 337 miliar. Cabang tersebut adalah Cabang Utama JATSC, Cabang Madya Denpasar, Cabang Madya Surabaya, Cabang Madya Medan, Cabang Madya Yogyakarta, Cabang Pratama Halim, Cabang Pratama Lombok, Cabang Pratama Semarang, Cabang Pratama Solo, Cabang Pembantu Malang, Cabang Pembantu Labuan Bajo, Cabang Pembantu Tanjung Pandan, Unit Siborong-borong, Unit Wakatobi, dan Unit Morotai.


AirNav akan melakukan ­peningkatan pelayanan navigasi, pengadaan dan peremajaan berbagai peralatan naviga­ si penerbangan hingga prosedur pe­ner­ bang­an, dan membangun tower ATC baru di Denpasar, Semarang dan Silangit. Program lainnya adalah ­optimalisasi aplikasi slot management berbasis ­da­­ring (CHRONOS) akan dilakukan terutama di Bandara-bandara besar di Indonesia. Terakhir, beberapa lokasi yang layanannya berupa Aerodrome Flight ­Information Service (AFIS) akan dioptimalkan seperti di Wakatobi dan Morotai, serta ditingkatkan menjadi layanan Aerodrome Control Service (TWR), seperti di Labuan Bajo dan Tanjung Pandan. Seluruh program ini akan diimplementasikan secara bertahap pada tahun 2017. ***** Tak sungkan selaku Menteri Pariwisata kemudian lagi mengetuk pintu kantor maskapai penerbangan Sriwijaya Air. Menteri menganjurkan pada menejemen top Sriwijaya Group agar lebih cepatlah

mengembangkan direct flight dari Cina. “Dan menuju regular flight, tidak lagi chartered flight,” katanya. Dari beberapa secondary city di Cina, itu masih sangat besar size, sustainable, dan spread-nya, menurut Menpar Arief Yahya. Toto Nursatyo, Commercial Director Sriwijaya Air, mengatakan, maskapainya siap menggarap wisatawan dari Cina selain menuju Bali dan Lombok, juga tujuan Bintan, Belitung dan Danau Toba. Bintan sedang digarap, tetapi di sana sedang ada masalah teknis bandaranya. Destinasi Belitung, bandaranya baru saja dijadikan bandara internasional. ­Danau Toba sangat ‘seksi’ bagi wisatawan asal Cina. Bandara Silangit saat ini belum bisa digunakan untuk pesawat dengan tipe 738. “Tarakan, meski di-engage sebagai side trip dari Kinabalu, Malaysia, tetapi tidak apa kita optimis lama-lama akan menjadi destinasi utama,” ujar Toto. Manado juga akan dimaksimalkan, kota yang sudah diterbangi Sriwjaya ini cukup sukses mendatangkan wisa­tawan

Jadi, kita, tahun 2017 ini berupaya menarik airlines luar negeri untuk ­menambah rute dan frekuensi penerbang­an mereka ke destinasi di Indonesia, bersamaan itu, mendo­rong mengerahkan maskapai nasional

Cina. Berikutnya dengan Ternate dan Morotai. “Pasar Cina memang sangat suka dengan pantai,” tambah Toto. Tahun ini, Sriwjaya akan menambah armada dengan 13 pesawat, termasuk pesawat Wide Body. ”Kita menargetkan jumlah penumpang tahun ini naik 12%. Tahun 2017 berharap bisa membawa Wisman sebanyak 1 juta, tahun lalu sebanyak 530 ribu wisman. Saya yakin itu bisa karena pasarnya ada,” jelas Toto. Sriwijaya optimistis programnya 8 destinasi direct flight dari China bisa berjalan tahun ini. Meski tahap awal harus menggunakan charter dulu. “Tetapi penerbangan ke Solo, Tanjung Pandan, dan Bintan kita sudah dapat kontraknya untuk kita kembangkan,” Toto menjelaskan. Pihak Ditjen Perhubungan Udara ­Kementerian Perhubungan pun meng­ akui dan menguraikan pada ­Rakornaspar I 2017 itu, bagaimana strategi untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas ­penerbangan luar negeri yang tergambar seperti ini:

mempercepat merealisasikan penerbangan mereka mengangkut wisman dari ­mancanegara. Seperti kata Menpar: “Begitu disentuh, akan berdampak ­signifikan terhadap kunjungan wisman ke Indonesia.” n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

7


Kepercayaan Diri Kita

Kuis interaktif di paviliun WI di VITM 2017.

Lagi, Kemenpar Raih The National Booth With Impressive Decoration Award di VITM 2017.

P

enghargaan terbaik, The ­National Booth with Impressive Decoration diterima Indonesia lagi di perhelatan Vietnam Internatio­nal Travel Mart (VITM) 2017. Event-nya pada 6–9 April 2017, di Hanoi, Vietnam. Kepala Sub Bidang Pameran Wisata Umum Pasar Asia Tenggara, ­Nurdiansyah menerimakan tanda penghargaan tersebut. ”Kita sudah tidak perlu banyak penjelasan soal penghargaan Indonesia ini, baru masuk ke dalam ruang pameran saja, Kapal milik Indonesia sudah terlihat jelas dan unik. Sangat kreatif dan membuat kami ingin menghampiri booth Indonesia. Ini membuat VITM lebih berwarna dan menarik. Selamat kepada Kementerian Pariwisata Indonesia,” kata Juru Bicara Panitia Pelaksana VITM 2017 Le Dinh Chien, yang juga menjabat sebagai Secretary General Vietnam Society of Travel Agents. Dalam pameran tersebut, Kemenpar menampilkan paviliun seluas 54 sqm (6 booth) dengan mengangkat tema kapal phinisi sebagai ikon yang menjadi ciri khas booth Indonesia di pameran. Menteri Pariwistaa Arief Yahya opti­ mis bahwa kemenangan-kemenangan yang dicapai Indonesia selama dua tahun mampu menjadi modal utama untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di kancah global. “Penghargaan-penghargaan itu disa-

8

Kegiatan B-to-B dan B-to-C serta consumer survey di paviliun Wonderful Indonesia di VITM 2017. dari atau tidak, sudah mendongkrak kepercayaan diri kita, bahwa bangsa kita memang punya kapasitas, punya kemampuan dan berani bersaing. Kemenangan itu direncanakan! Bukan datang sendiri,” ucap Arief Yahya. Jelas kabar ini membuat sumringah delegasi Indonesia yang hadir ke acara tersebut. Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Hanoi Vietnam, Ibnu Hadi me­ ngatakan, bahwa ini memang sebuah kebanggan yang dia rasakan selama kiprahnya menjadi Dubes di Vietnam. Maklum, ini adalah pameran kedua yang diikuti Indonesia di ajang pameran terbesar di Vietnam tersebut. ”Saat ini saya rasakan kemenpar memang ngebut, semua kualitas dijaga, destinasi dijaga, promosi juga diperhatikan. Ini iklim yang baik untuk pariwisata ­Indonesia. Buktinya saya lihat Booth-nya memang sangat elegan. Saat saya masuk,

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

terasa sekali sangat Indonesia. Kami bangga dengan penghargaan ini,” ujar Ibnu yang sempat menyambangi Booth Kemenpar. Menteri Pariwistaa Arief Yahya bangga dengan seluruh prestasi yang diraihnya selama dia memimpin. Kemenang­ an-kemenangan dan penghargaan yang diraih Kemenpar membuktikan bahwa Wonderful Indonesia menunjukkan kelasnya di level internasional. Arief Yahya menilai, semua penghargaan dan kemenangan itu menunjukkan bahwa Indonesia dalam hal ini Kemenpar sudah bisa berkalibrasi dengan standar dunia. ”Kualitas kita harus sama dengan cara dunia melihat kualitas kita,” ujarnya. Lebih lanjut, Arief juga berharap agar Indonesia ke depannya mampu meraih gelar yang lebih tinggi di semua lini promosi Indonesia. n


I Gde Pitana (tengah), pun menerangkan kepariwisataan Indonesia kini disaksikan Sarah Matthews (kiri) dan Dewa Putu Sunarta (kanan).

Dan, Bali is the Best…

TripAdvisor Mengumumkan

P

Pada 2015, TripAdvisor telah menghasilkan 569.000 perjalanan wisata ke Indonesia dan 2,5 juta tourism night, setara dengan perputaran ekonomi sekitar USD 853 juta.

ulau Bali, The World’s Best Desti­nation 2017, itulah sebutannya dari TripAdvisor Travellers’ Choice Awards 2017. Kali ini wisatawan global yang memilih melalui pendapat mereka di TripAdvisor, sehing­ga pulau resor di Indonesia ini menga­lahkan 418 destinasi wisata unggulan lainnya di seluruh dunia termasuk kota London, Paris, Roma, yang selama ini menjadi impian banyak wisatawan. Sarah Matthews, Head of Destination ­Marketing of TripAdvisor Asia Pacific, menyerahkan tanda penghargaan itu pada Kamis (20/4), dalam satu acara bertempat di The Seminyak Beach Resort & Spa, Bali. Dewa Putu Sunarta, Asisten Gubernur Bidang Perekonomian Administrasi Pembangunan mewakili Gubernur Bali, menerimanya, I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, menyaksikannya. Sejumlah pelaku industri pariwisata di Bali hadir di sana. “Penghargaan ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mengedepankan pariwisata,” ujar ­Pitana seraya menyampaikan apresiasi atas keputusan travellers global memilih Bali sebagai destinasi terfavorit. “Bali merupakan tujuan wisata ­dengan penga­ laman terbaik bagi berbagai jenis wisatawan, baik wisata alam, budaya, maupun gastronomi. Sehingga tak aneh jika mereka ingin berbagi pengalaman ini kepada dunia,” kata Sarah. Pemenang The World’s Best Destination dipilih berdasarkan jutaan ulasan dan opini yang dibuat oleh wisatawan dalam kurun waktu 12 bulan, menggunakan algoritma yang memperhitungkan kualitas dan kuantitas ulasan, serta peringkat dan penilaian obyektif pada setiap kategori penghargaan. Secara global, ulasan dan opini obyektif di TripAdvisor telah melampaui 500 juta dengan 290

konten per menit. Itu juga terkait langsung dengan perencana perjalanan, mitra situs-situs pemesanan, ataupun aplikasi seluler. Konten TripAdvisor dibuat oleh wisatawan penggunanya, dan berperan penting dalam pencarian yang dilakukan oleh calon wisatawan lainnya. Dalam kesempatan tersebut juga dipaparkan laporan dari Oxford Economics Study. Di ­antaranya, pilihan travellers tidak lagi berdasar faktor pengambilan keputusan yang tradisional seperti pe­ngalaman merek maupun pengalaman sebelumnya. Pada tahun 2015, TripAdvisor telah menghasilkan 569.000 perjalanan wisata ke Indonesia dan 2,5 juta tourism night, setara dengan perputaran ekonomi sekitar USD 853 juta. Dalam sambutannya, Pitana pun me­ngingatkan, pariwisata Indonesia bukan hanya Bali. “Ada Pulau Lombok juga masuk daftar 10 besar destinasi terbaik di kawasan Asia,” tambahnya. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

9


EVENT

Coaching memasak makanan Indonesia oleh Sisca Soewitomo, pimpinan Tim Wonderful Indonesia.

I Gde Pitana setelah meresmikan pembukaan Restoran Indonesia di Luoyang.

n Di Luar Negeri

Restoran Wonderful Indonesia

Penetrasi Pasar Tiongkok

Wonderful Indonesia Night di Luoyang, Henan, Cina (3/4/2017).

Pengunjung Wonderful Indonesia Night.

Pasar raksasa seperti negeri Tiongkok memang tak cukup jika dimasuki dengan langkah yang setengah-­setengah. Maka Indonesia pun melakukan ­penetrasinya termasuk melalui produk kuliner, ­dengan upaya-upaya membangun citra

10

Jamuan makan malam peserta Konferensi PATA Adventure 2017 dengan menu masakan Indonesia.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

destinasi sekaligus citra kuliner. Strateginya, ya dengan ­mendorong tampilnya antara lain Restoran ­Wonderful Indonesia di L ­ uoyang, Henan, Cina. Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar


I Gde Pitana meresmikan langsung ­pembukaan restoran tersebut, yang ­berada di lantai 25 Luoyang Peony Plaza Hotel. Peresmian ditandai dengan peng­gun­ tingan pita oleh I Gde Pitana, didam­pingi Irene Camelyn Sinaga, Kepala Dinas Pariwisata Sumatera ­Selatan; Wei Dong, pemilik hotel Luoyang Peony ­Hotel; dan Madam Wen, General ­Manager Louyang Peony Plaza Hotel. “Kami yakin restoran ini bisa berkembang pesat, sekaligus mempromosikan Wonderful Indonesia melalui rasa kuli­ ner,” ujar Deputi Pitana. Restoran itu dibuka secara permanen dan bukan hanya sebagai festival ­kuliner yang bersifat sementara. “Saya sangat yakin dengan tema Wonderful Indonesia restoran ini akan sukses dan ­sekaligus bisa memperkenalkan destinasi ­Indonesia selain Pulau Bali,” kata Wei Dong. Tim kuliner Wonderful Indonesia yang khusus didatangkan langsung untuk peresmian pembukaan terdiri dari ­Sisca Soewitomo, Novia Rizkihadiyanti, dan Aditya Nova Putra. Tim ini disambut resmi oleh seluruh jajaran tim juru masak Luoyang Peony Plaza Hotel. Pada ­kesempatan itu kedua tim saling bertukar bendera sebagai simbol persahabat­ an kedua negara melalui kuliner. Dan penyerahan 2 buah buku resep masakan Indonesia dari Tim Wonderful Indonesia kepada tim hotel. Kehadiran Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan di peresmian Restoran Wonderful Indonesia itu juga untuk mempromosikan potensi pariwisata di ­daerahnya. Sebelum pengguntingan pita, ditampilkan tarian Gending ­Sriwijaya yang dibawakan oleh 3 Putri Sriwijaya dengan kostum menarik. Hadir dalam acara peresmian restoran tersebut dari kalangan pengusaha, pelaku usaha pariwisata setempat, serta media dan bloggers. Acara peresmian Restoran Wonderful Indonesia diliput 12 media terdiri dari Louyang Post, ­Louyang Afternoon News, Bisnis News, ­Louyang TV, Louyang Radio, Da Louyang Post, Dongfang Post, Souji Post, Louyang.com, ailouyang.com, henan.qq.com, ­Dagong News, dan hetu.com. Pada 3 April 2017, di­selenggarakan Wonderful Indonesia Night yang dihadiri oleh seluruh peserta PATA Adventure Travel Conference and Mart 2017 juga berlangsung di Luo­yang, Cina. n

Ke Jeddah International Travel & Tourism Exhibition Penetrasi ke pasar Arab Saudi pun semakin dilaksanakan, justru sejak sebelum atau menjelang dilaksanakannya kunjungan kenegaraan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, yang kemudian berlanjut sekaligus berlibur di ­Indonesia, pada awal bulan Maret lalu. Kementerian Pariwisata meng­ ikuti Jeddah International Travel & Tourism Exhibition (JTTX) 2017 pada 15–17 Februari 2017 di Convention Center Jeddah HilNia Niscaya ton. Empat pelaku industri pariwisata dari Indonesia ikut berpartisipasi sebagai sellers. Bahkan Indonesia di situ sebagai Guest of Honor. JTTX itu merupakan pameran pariwisata internasional yang ­utama di Arab Saudi, bersifat ­B-to-B dan B-to-C. Kali ini diikuti total 186 eksibitor dari 21 negara dan di­ hadiri 27.267 pengunjung dimana

36% ialah pengunjung internasional dari 58 negara. Ada 63 media dari 15 negara meliputnya. Agar lebih efektif, ­Kemenpar ­be­kerja sama dengan KJRI ­Jeddah melaksanakan pertemuan ­bisnis ­berupa table top sehari setelah JTTX 2017. Pertemuan bisnis itu ­berlangsung pada tanggal 18 ­Februari 2017 di Wisma KJRI Jeddah. Sejumlah 78 orang dari kalangan pengusaha lokal dan para petinggi di kota itu hadir. Dari JTTX 2017 dan pertemuan ­bisnis, keempat sellers yang ikut berpartisipasi melaporkan diperolehnya pontensi 1.673 calon wisman dari Arab Saudi, khususnya dari kota J­ eddah dan sekitarnya. Devisa yang bisa diperoleh dari rencana kunjung­an tersebut ­diperkirakan mencapai Rp 40,25 miliar. n

Table top di kantor KJRI Jeddah sehari setelah JTTX 2017.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

11


‘Produktif’ di Tengah

WTTC Global Summit Menpar Arief Yahya mengungkapkan keberhasilan penerapan Bebas Visa Kunjungan Sementara (BVKS), yang secara rata-rata meningkatkan jumlah wisman sebesar 20% dari negara-negara yang memperoleh bebas visa, serta pe­ ningkatan investasi pariwisata khususnya di ‘10 Bali baru’, termasuk investasi Bank Dunia di Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika. Menteri menghadiri World Travel and Tourism Council (WTTC) 17th Global Summit 2017 di Bangkok dan Phuket, Thailand pada 24-–28 April 2017. Puncak acaranya pada 26–27 April 2017, di sesi WTTC-

United Nation World Tourism Organization (UNWTO) Ministrial Dialogue, Selasa (25/4), Menpar Arief mempresentasikan kondisi pariwisata Indonesia terkini di hadapan sejumlah menteri pariwisata dan private sector dari berbagai negara. Di tengah menghadiri WTTC Global Summit 2017 di Bangkok dan Phuket Thailand, Menpar Arief Yahya menyaksikan penandatanganan Nota Kesepaham­an (MoU) kerja sama dalam pengembangan wisata bahari tiga ­negara yang merupa­kan perwujudan dari ­Indonesia, ­Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) pada 26 April 2017.

Produk Honeymooners dan

Yoga untuk Pasar India Penerbangan langsung antara I­ ndia-Indonesia sudah dioperasikan sejak akhir tahun lalu 2016, kendati ­sementara ini masih melalui transit penerbangan di Bangkok, oleh Garuda Indonesia. Namun potesi pasar India termasuk relatif besar bagi Indonesia sebagai destinasi. ­Promosi ke pasar itu pun perlu dilaksanakan konsisten. Dua even besar berlangsung di kota Rashikesh, India pada 1–7 Maret 2017, yaitu Rishikesh Art & Film Festival dan International Yoga Festival. Kementerian

12

Pariwisata memanfaatkan kedua even itu untuk kegiatan Promosi Wonderful ­Indonesia (PWI) dengan mengirimkan seniwati Ayu Laksmi dan kelompok Svara Semesta, Indra Udayana, dan Anjasmara, aktor sekaligus instruktur yoga. Seniman dan seniwati menampilkan pertunjukan musik dan tarian Nusantara pada acara pembukaan di Rishikes Art & Film Festival dan International Yoga Festival. Instruktur dan enthusiast yoga dari Indonesia juga ada yang hadir

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

“Kami ingin membangun segitiga yacht and cruise antara Sabang–Langkawi– Phuket, tiga negara dalam satu aktivitas sailing,” kata Menpar Arief Yahya. Tujuannya antara lain adalah, setelah Sail Sabang 2017 pada bulan Desember nanti, akan diadakan satu even bisnis, “Sehingga Sail Sabang tidak berhenti di event Sail Sabangnya. Tapi diikuti ­dengan bisnis nya agar sustainable,” paparnya. Pihak-pihak yang menandatangani MoU tersebut antara lain: Halim Mazmin Berhad and Sabang Free Trade Zone and Free Port Authority on Cooperation in Fishery, Port and Tourism; Mr. Fauzie Husei, CEO of Sabang Authority Free Trade Zone, Mr. Firman Abdul Shukor, Halim Mazmin Berhad–Malaysia, dan Mrs. Marieke Derks, Organizer Sail Thailand Rallies on behalf SM Tachting SDN–Malaysia. Menpar Arief Yahya sendiri me­ lakukan breakfast meeting dengan Mana­ging Director Thai Lion Air Mentari Co Ltd, Captain Darsito ­Hendroseputro, grup Lion Air. Hasilnya? Thai Lion Air ­mengkonfirmasi langsung pada ­Menpar, akan membuka dan memulai ­penerbangan Bangkok–Solo tahun ini juga. Setelah itu Menpar juga bertemu khusus dengan Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Kobkarn ­Wattanavrangkul. Menteri Kobkarn pun akan membantu mendapatkan time slot di bandara Don Mueang untuk pe­ nerbangan ini. n

di festival yoga internasional tersebut. Festival yoga di kota ini merupakan yang terbesar di dunia dan tahun ini diikuti 91 negara. Tidak hanya itu, baik di Rishikesh Art & Film Festival maupun di International Yoga Festival, Kemenpar memasang booth yang diisi oleh NK Enterprises New Delhi 11001. Perusahaan perjalanan asal India ini menjual paket-paket tur ke ­Indonesia antara lain paket bulan madu ke Bali dan paket yoga di Bali dan ­Yogyakarta. Maklum bukan? Paket tur bulan madu dan yoga, telah dan akan kon­ sisten ­dipasarkan ke mancanegara, dan ­Indonesia mempunyai destinasi yang ber­karakter kuat untuk menerima ­wisman honymooners dan aktivitas yoga. n


Wisata Halal

A

70 Pelaku Industri ke ATM Dubai

rabian Travel Mart (ATM) 2017, pada 24–27 April 2017 di Dubai, kita ikuti dengan menampilkan kapal phinisi dan rumah bale dari Lombok. Temanya mewarkan ­Family Friendly Indonesia Tourism. Kemenpar mengajak 70 perusahaan dan dua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD Jawa Barat dan BPPD Badung, Bali), sehingga Sellers terdiri dari 32 travel agent/tour operator, 35 hotel, 2 BPPD dan 1 Kebun Raya. Pelaku industri pariwisata itu berasal dari NTB (5), Jakarta (22), Bali (37), Jawa Barat (2) dan Jawa Timur (4). Selain antara sellers Indonesia ­dengan buyers yang pada umumnya dari kawas­ an Timur Tengah bertemu, pertemuan bisnis lainnya dilakukan dengan maskapai penerbangan Emirates, Etihad, dan Qatar Airways. Di situ dibicarakan me­ ngenai pemasaran bersama. Dalam pertemuan tersebut terungkap, Emirates akan menambah frekuensi penerbangan dari Dubai ke Denpasar, Bali menjadi 2 kali dalam sehari. Qatar Airways juga

I

I Gde Pitana (kiri) usai pertemuan bisnis dengan maskapai penerbangan Emirates.

akan menambah frekuensi pelayanannya ke Denpasar, Bali menjadi 3 kali sehari. Jumlah kunjungan 350.000 wisatawan ditargetkan tahun ini dari kawasan Timur Tengah. Wisatawan halal dari kawasan ini pada umumnya bepergian bersama keluarga. Maka menawarkan Indo-

nesia sebagai tujuan wisata yang ramah terhadap wisatawan keluarga jadi tema utama. Dari 70 perusahaan dan 2 BPPD yang ikut berpartisipasi pada tahun ini diharapkan, bisa memperoleh devisa dari kujungan wisman sekitar ekivalen Rp 939,7 miliar. n

Promosi Kita Bergerak Terus

Booth Indonesia menampilkan tema arsitektur perpaduan kapal phinisi dan Masjid Baiturahman Aceh, sebagai ikon salah satu pemenang World Halal ­Tourism Award 2016. Kemenpar meng­ ikutsertakan 19 pelaku industri pariwisata halal dari hotel dan Biro Perjalanan Wisata, dari 7 Destinasi, yaitu Aceh, ­Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Bali dan NTB beserta 4 dinas pariwisata daerah. Dua Menteri kabinet pemerintahan Malaysia datang berkunjung ke booth Wonderful Indonesia. Kunjungan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri’ Dr Ahmad Zahid Hamidi dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Dato’ Sri Mustapa Mohamed. Di Indonesia, sudah Pengunjung umum saat sesi B-to-C di MIHAS 2017. terbentuk ada­nya ‘Halal ndonesia ikut serta pada event ­Malaysia International Halal Showcase 2017 (MIHAS), pada 5–8 April 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Ini diakui sebagai salah satu event halal terbesar di dunia. Pesertanya 580 exhibitor dari 33 negara, dengan target pe­ngunjung sejumlah 25.000 tahun ini. ­Tahun 2016 pengunjungnya 22.027 orang dari 75 negara.

Travel Alliance’ —Aliansi atau perhimpunan wisata halal, yang terdiri atas forum Biro Perjalanan Wisata yang tergabung di Perkumpulan Pariwisata ­Halal Indonesia (PPHI), Indonesia ­Islamic Travel Communication Forum (IITCF), ­Association Tour Leader Muslim Indonesia (ALTMI). Pada 6 April 2017, malam, Kementerian Pariwisata memfasilitasi pertemuan beberapa Travel Agent/Tour Operator dan pelaku industri Pariwisata Halal lainnya dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Laos di PNB Perdana Hotel, Kuala Lumpur Malaysia. Pada pertemuan itu telah disepakati untuk memperluas jaringan Global ­‘Halal Travel Alliance’. Halal Travel Alliance merupakan sebuah B2B platform berbasis digital yang memfasilitasi para pelaku industri Pariwisata Halal dalam melakukan aktivitas cross selling secara global yang dimulai dalam regional ASEAN. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

13


wisata bahari

Ketika 3 Menteri Menyambut

I

ni pertama kali dalam sejarah pariwisata Indonesia. Tapi mencermin­ kan betapa pariwisata yang tengah diposisikan sebagai core economy juga didukung dengan praktik Indonesia Incorporated, sebab, selain satu menko dan dua menteri, juga beberapa instansi lain yang terkait dengan pengembangan wisata bahari umumnya, dan wisata ­kapal pesiar khususnya, bersamaan ­semua datang menyambut kapal pesiar yang relatif besar sandar di Pelabuhan Benoa, Bali. Yang utama peristiwanya pada hari itu, para Menko dan Menteri ­langsung ‘berunding’ dengan para ‘decision ­makers’ dari perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan kapal pesiar besar pada skala global. Suasana ‘percepatan’ terkesan sekali dari pertemuan itu, dan para pimpinan top operator kapal-kapal pesiar itu memang sebagaimana diketahui, telah cukup lama mengharapkan ‘dukungan dari pemerintah atau penentu kebijakan di Indonesia’. Ketika kapal pesiar Pacific Eden (P&O Australia) merapat di dermaga Pelabuh­an Benoa Bali, Kamis (13/4), tiga menteri Kabinet Kerja RI sudah siap menyambutnya yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar ­Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Perhubungan Budi Karya ­Sumadi. Ketiga menteri itu ­didampingi oleh Gubernur Bali Made Pangku ­Pastika dan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R Golose. Kapal itu mengangkut 1.500 penum­ pang wisman. Setelah proses sandar dan menurun­ kan penumpang yang hendak mengikuti ekskursi di darat selesai, ketiga menteri tersebut menaiki kapal pesiar Pacific Eden dan melangsungkan pertemuan dengan President of Carnival Australia of Carnival Group, Sture Myrmell, dan Mike Drake, Director P&O Australia, ­Carnival Group. Dalam pertemuan itu diungkapkan, P&O Australia maupun Grup Carnival sangat tertarik untuk sandar di Bali, Lombok, Jakarta sampai ke Komodo dan Labuan Bajo, NTT. Pada kesempatan

14

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kiri), Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua dan ketiga dari kiri) disambut petinggi dari P&O Australia di dermaga sebelum naik ke kapal dan melangsungkan pertemuan di atas Pacific Eden, Kamis (13/4).

Kapal pesiar Pacific Eden (P&O Australia).

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017


Kapal Pesiar di Pelabuhan

Sebagian wisman penumpang kapal Pacific Eden, yang hendak ekskursi pada hari itu, Kamis (13/4).

tersebut juga dibahas kendala-kendala yang dihadapi operator kapal pesiar global di Indonesia seperti biaya-biaya di pelabuhan yang tinggi, harga bahan bakar, pengelolaan sampah, ketersediaan air tawar bersih, terminal penumpang, dan lain sebagainya. Selama ini, para operator menunggu kapan Indonesia akan menyelesaikan hal-hal yang krusial dalam mendatangkan kapal-kapal pesiar dan mengembangkan pariwisata kapal pesiar. “Sayangnya, biaya sandar di pelabuh­ an-pelabuhan di Indonesia termasuk sangat mahal. Termasuk di Benoa Bali,” menurut Mike Drake, Director P&O Australia, Carnival Group. Dari paparannya diketahui, biaya sandar di Indonesia 10%–15% lebih tinggi daripada di Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Dengan fasilitas di pelabuh­ an yang sampai saat ini belum memenuhi ekspektasi para operator kapal pesiar dan penumpangnya. Menkomar berjanji akan segera me-

nyelesaikan poin-poin kritis tersebut yang telah terjadi selama bertahun-tahun. Sebagai langkah awal akan dilakukan deregulasi-deregulasi dan membuat kebijakan-kebijakan yang bisa cepat mengatasinya, dan membuat National Cruise Tourism Strategy. Menpar Arief Yahya ­menerangkan, jumlah kunjungan kapal pesiar ­tahun 2016 turun dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu total 350 calls dibandingkan 400 calls di tahun sebelumnya. Namun, jumlah penumpang yang dibawa kapal-kapal pesiar yang masuk ke Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 ada 200 ribu orang, naik menjadi 260 ribu orang pada tahun 2016. “Itu menunjukkan kapal pesiar yang masuk ke sini ukurannya lebih besar ke medium dan big size,” ujar Menpar. Tetapi jika dibandingkan dengan ­Malaysia misalnya yang telah menerima 8 juta turis dari kapal pesiar, jumlah kunjungan wisman dari kapal pesiar ke ­Indonesia masih sedikit. Indonesia ­hanya

menerima 1 juta wisman dari kapal pesiar dengan perolehan devisa sebesar 1 miliar dollar AS. Dengan potensi wisata bahari yang besar maka ­diproyeksikan 4 juta wisman kapal pesiar dengan peroleh­an devisa USD 4 miliar. Menurut Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar Indroyono ­Soesilo, Direktur Operasi P&O Corp London mengatakan, P&O berani masuk karena ada prospek potensi yang besar. Perlu ada dukungan pemerintah. Ini kali pertama kapalnya sandar bukan lego jangkar di Pelabuhan Benoa. Bila ini sukses, maka akan ada rencana P&O Corp-London untuk Hub di pelabuhan Benoa. Rencana itu nantinya memiliki beberapa persyaratan, namun itulah yang hendak disampaikan oleh President P&O langsung dalam pertemuan dengan Menpar. Di Australia, pada hari yang sama, Tim Kemenpar sedang berkunjung ke Fremantle Yacht Club, yang punya 3.000 anggota dan 640 yachters. Rencananya Fremantle Yacht Club akan menggelar Yacht Rally dengan rute melewati jalur Perth–Benoa–Banyuwangi. “Jalur Benoa–Banyuwangi bergabung dengan rute Sail Sabang 2017 sebagai tuan rumah pada penyelenggaraan Sail Indonesia tahun 2017. Para yachter itu menggunakan social culture visa, ­dengan masa berlakunya 60 hari. ­Dengan ­begitu, yachter bisa berpetualang selama enam bulan di Indonesia,” tambah ­Indroyono. Yang perlu lebih digalang adalah partisipasi pemda saat kapal-kapal yacht tersebut singgah di daerahnya. Para kepala dinas pariwisata provinsi, kabupaten/kota juga harus siap menyajikan atraksi dan pelayanan dengan standar dunia kepada para yachter. “Mereka harus berperan sebagai focal point dan harus membuka nomer ponselnya kepada para yachter, sekiranya para yachters memerlukan bantuan. Keha­diran para Kadispar akan lebih meneguhkan posisi kepulauan Indonesia sebagai ‘Surga Yacht Dunia’,” ujar Indroyono. Jalur Darwin–Ambon juga akan dimulai kembali pada Juli 2017, dimana jalur tersebut akan kembali melewati Laut Banda. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

15


Star Clippers menjadwalkan 170 calls

M

enggarap pasar kapal pesiar atau cruise ship oleh Indonesia sebenarnya dipahami betul oleh pihak pelaku bisnis atau operator cruise ship di dunia, berdasarkan kenyataan betapa kayanya potensi laut dan alam Indonesia bagi wisata bahari. Dan begitulah realisasi dari hasil pemasaran selama ini, salah satu mewujud dengan kenyataan operator Star Clippers yang sudah menjadwalkan 170 calls ke Indonesia untuk tahun ini. Kemenpar kembali ikut serta aktif di Seatrade Cruise Global (SCG) 2017, “Itu adalah pameran industri kapal pesiar dan pariwisata kapal pesiar terbesar di dunia,” ujar I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara. Ke sana Indonesia kembali hadir, yang berlangsung pada 13–16 Maret 2017 di Fort Lauderdale, Florida, AS. Kementeri­ an Pariwisata memimpin delegasi ­Indonesia yang terdiri dari PT Pelindo III selaku pengelola pelabuhan diantaranya Benoa Bali, Tanjung Perak Surabaya, dan Tanjung Emas Semarang, agen kapal ­Andhika GAC, agen ground handling/ shore excursion Cruise Asia, Kemenko Maritim, dan Pushidros TNI AL. Selama empat hari pameran, sembilan kali pertemuan berlangsung di paviliun Wonderful Indonesia. Delegasi Indone-

16

sia berunding dengan sembilan pemilik dan operator kapal-kapal pesiar seperti Star Clippers, Princes, AIDA, Royal Caribbean, Ponant, Viking, Holland America, Noble Caledonia, dan Windsor Cruises. Beberapa operator tersebut sudah ada yang menempatkan (home port) armada­ nya di Singapura. Di dalam pertemuanpertemuan itu juga diangkat berbagai isu yang sampai kini masih menjadi tantangan para pemilik dan operator kapal

pesiar untuk masuk ke Indonesia. Beberapa hasil dari pertemuan-pertemuan tersebut antara lain: Pertama, pertemuan Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari (TPPWB) bidang Cruise dengan konsultan Cruise Kemenpar Huges Lamy. Di situ dibahas mensinergikan aktivitas konsultan de­ ngan TPPWB agar meningkatkan kunjungan kapal pesiar dan wisman. Kemudian pertemuan dengan Capt. Alexander Bieniek, Vice President ­Marine Operator Star Clippers, pada 14 Maret 2017. Dari situ ter­ungkap, Star Clippers sudah menjadwalkan 170 calls ke Indonesia pada tahun 2017 mulai dari

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

bulan Mei hingga Oktober. Tiga kapal pesiar layar (tall ship) yang dioperasikannya masing-masing ber­ ukuran antara 70–110 meter serta ber­ kapasitas 160–250 penumpang dan 70 orang ABK. Ketiga kapal tersebut akan berlayar ke Indonesia dari Singapura menuju Pulau Belitung; Kepulauan Seribu; Sumenep, Madura; Komodo, NTT; Waikelo, Sumba dan lain-lain. Operator kapal menyampaikan harapan agar kehadirannya tahun ini didukung oleh pemerintah Indonesia juga pemda-pemda yang akan disinggahi kapal-kapalnya dengan mempersiapkan destinasi-destinasi di daerah. Menjadikan kunjungan kapal Pacific Eden (P&O) pada 13 April 2017 sebagai percontohan peran Kemenpar dalam meningkatkan kunjungan kapal pesiar. Selama empat hari pameran, dari tiga sellers yang berpartisipasi tahun ini, didapatkan potensi pendapatan devisa minimal 8.068.800 dollar AS, sekitar Rp 109.171.800.000,00 (kurs Rp 13.530). Selain pertemuan-pertemuan bisnis tersebut, ditampilkan tari-tarian dari berbagai daerah, pemberian suvenir berupa ‘Indonesia Cruise Map’ dan scarf kain tenun kepada pengunjung yang datang ke paviliun, serta gathering yang menyajikan makanan khas Indonesia. n


Menuju Sail Sabang 2017

S

ejumlah perwakilan dari kemen­ terian, Pemerintah Provinsi Aceh, Pemkot Sabang, BPKS, dan TNI AL serta beberapa instansi lain yang terlibat dalam Sail Sabang 2017 menggelar pertemuan membahas teknis pelaksanaan even. Pertemuan ini berlangsung pada hari Rabu (12/4) di Kota Sabang. Event Sail Sabang 2017 itu sendiri akan diselenggarakan pada November. Pertemuan itu guna menindaklanjuti hasil dari Rakor Sail Sabang 2017 pada 29 Maret 2017 di Jakarta. Usai pertemuan, semua peserta rapat mengunjungi langsung lokasi-lokasi yang akan jadi venue dalam even nanti yakni arena Sabang Fair, dermaga CT-1 dan CT-3 di Pelabuh­ an Sabang, pantai Gapang dan pantai Pasiran. “Pertemuan ini membahas secara khusus teknis dan survei lapangan Sail Sabang 2017 yang nantinya akan dijadikan acuan serta masukan pada saat mulai dilakukannya berbagai persiapan baik infrastruktur maupun lainnya,” ujar Rahmadhani, Kepala Bidang Pemasar­ an Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh. Lokasi utama penyelenggaraan Sail Sabang 2017 telah disepakati di arena Sabang Fair. Kawasan Pasiran yang sebelumnya direncanakan sebagai lokasi utama Sail Sabang tetap akan menjadi prioritas penataaan. Karena kawasan Pasiran diproyeksikan menjadi ‘Marina Bay’-nya Sabang ke depan. Mengenai peranan marina jika sudah cukup tersedia di Indonesia, seorang pelaku bisnis wisata bahari yang sangat aktif, Robin Engel di Jakarta menyata­ kan, ‘easy access’ ke Indonesia bagi Yachters, telah tersebar luas di dunia. Marina akan mengundang mereka datang lebih banyak, kata Robin.

Indonesia Incorporated di Bahari Memang, menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, penyebab kurangnya kontribusi wisata bahari di Indonesia selama ini yakni pendekatan keamanan/sekuritas yang terkendala regulasi. ­Misalnya, untuk masuk wilayah bentang

Pertemuan Teknis dan Survey Sail Sabang 2017 pada Rabu (12/4) di Kota Sabang, Aceh. laut atau sea zone Indonesia, pendatang/ wisatawan butuh waktu 21 hari, di saat negara lain seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia hanya butuh satu jam. “Approach yang kita lakukan ­adalah security bukan services, padahal pariwisata itu adalah services. Mengutamakan pelayanan. Semua orang adalah wisatawan kecuali penjahat. Bukan semua orang penjahat kecuali wisatawan. Ini ­approach yang sangat berbeda. ­Akhirnya salah satunya kita mencabut peraturan yang namanya Clearance ­Approval for Indonesian Territories (CAIT). Apa yang terjadi, kenaikan 100 persen dari tadinya 750 yacht yang datang ke Indonesia tahun 2015, tahun 2016 sudah mencapai 1.500,” kata Arief. Menpar Arief Yahya menyatakan itu ketika usai menandatangani kesepakat­ an bersama dengan Menteri ­Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di ­Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), Jakarta. Kesepakatan ini merupakan bentuk sinergi KKP dengan Kementerian Pariwisata dalam mengembangkan kepariwisataan nasional khususnya wisata bahari. KKP dan Kementerian Pariwisata me­ nargetkan, di tahun 2019 kontribusi wisata bahari terhadap total devisa ­Indonesia sebesar USD 4 miliar atau sekitar 20 per­ sen. Meningkat empat kali lipat dari yang

bisa disumbangkan tahun lalu. Kesepakatan bersama KKP dan Kemen­terian Pariwisata ini ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Badan Pengembangan SDMPKP dan Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan. Adapun fokusnya adalah pertukaran tenaga ahli, penyelenggaraan pendidikan dan pela­ tihan, penyelenggaraan permagangan, serta pemanfaatan sarana prasarana. KKP dan Kementerian Pariwisata akan terus besinergi untuk mendorong pengembangan pulau-pulau di SKPT, memaksimalkan pemanfaatan ­tekno­logi informasi untuk wisata bahari, dan mengembangkan standar kompetensi pariwisata di laut dan pesisir. “Kita juga akan adakan pelatihan wisata bahari, serta fasilitasi sertifikasi kompetensi wisata bahari, mendorong pemanfaatan data informasi pariwisata bahari,” kata Susi. Jadi, di bidang pengembangan wisata bahari, tampaklah kita saat ini seakan sedang berlari dalam arti mempercepat pelaksanaan pengembangannya secara bersama-sama. Wisata bahari, di berbagai kegiatan: dari kegiatan di pesisir alias daratan tepi pantai, di atas laut, di bawah permukaan laut, wisata kapal pesiar, wisata yacht, olahraga menyelam, dan lainnya. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

17


3 Kota di Australia Barat Pasar Yachter

P

romosi pada komunitas yachter Australia tahap pertama tahun 2017 ini telah dilaksanakan selama satu minggu pada 19–25 Maret 2017. Pada tahap pertama ini menyasar tiga kota di Negara Bagian Australia Barat yakni kota Geraldton, Mandurah, dan Hillarys. Di setiap kota itu diadakan pertemuan (gathering) berupa cocktail reception dan jamuan makan malam sambil di­ iringi alunan musik sasando khas NTT. Di situ disampaikan product knowledge oleh Raymond T. Lesmana dari Tim Percepatan Wisata Bahari. Di antara yang dipresentasikan, kebijakan Bebas Visa Kunjungan Sementara bagi warga ne­ gara Australia, regulasi baru bagi yacht yang hendak berlayar ke wilayah perair­ an Indonesia, jalur masuk-keluar yacht di Indonesia, serta yacht race dan yacht event tahunan di Indonesia. Tak kurang 82 yachter menghadiri gathering di Geraldton Yacht Club di kota Geraldton. Di kota Mandurah dihadiri 52 yachter. Dan 54 yachter hadir di Hillarys Yacht Club di kota Hillarys. Di sela-sela kegiatan PWI (Promosi Wonderful Indonesia) pada komunitas yachter Australia tersebut, delegasi Indo­ nesia juga bertemu dengan Sailing &

Raymon Lesmana (tengah, memegang mic) mempresentasikan regulasi-regulasi baru, jalur keluar-masuk yacht dan even-even yacht di Indonesia kepada yachter di The Sebel Hotel, Mandurah. Event Manager Freemantle Sailing Club, Scott Olney. Hasil dari pertemuan tersebut adalah Freemantle Sailing Club akan menyelenggarakan Yacht Rally ke Indonesia pada minggu pertama Mei 2017. Rute pelayarannya dari Freemantle ke Bali.

Gathering di Hillarys Yacht Club, kota Hillarys.

18

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

Rally akan diikut 16 yacht, masingmasing kapal diawaki 10 orang. Menurut rencana, keluarga para yachter yang mengikuti rally tersebut akan terbang dari Australia dan menyambutnya di Bali. Jumlahnya diperkirakan bisa mencapai 400–450 orang. n

Gathering di The Sebel Hotel, Mandurah.


Famtrip

Memperkuat Upaya Penjualan

T

iga Asisten Deputi Pengembang­ an Pemasaran Pariwisata Man­ ca­negara, yaitu untuk pasar Asia Tenggara, Asia Pasifik dan ­ETTAA (Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika), dalam kurun waktu akhir Maret hingga pertengahan April, telah menyelenggarakan familiarization trip (famtrip) bagi agen perjalanan/operator tur dan media dari pasar-pasar utama pariwisata Indonesia tersebut. Famtrip yang diselenggarakan pun ada yang dikaitkan dengan even besar lainnya, ada dengan aktivitas yang sedang dilaksanakan di negara pasar, maupun dengan dukungan kepada kegiatan promosi dan penjualan yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh pelaku industri pariwisata lokal di dalam negeri.

Famtrip bagi media Arab Saudi menapak tilas perjalanan Raja Salman Kunjungan kenegaraan Raja Salman dari Arab Saudi beserta delegasi, kemu­ dian berlanjut dengan liburan, total lama­ nya berada di Indonesia selama 12 hari di awal bulan Maret lalu. Itu menggugah keingintahuan masyarakat di Arab Saudi tentang destinasi wisata di Indonesia. Asdep Pengembangan Pasar ETTAA bekerja sama dengan KJRI di Jeddah mengundang dan memfasilitasi perja­ lanan 6 orang media/jurnalis dari Arab Saudi. Mereka diajak ke Bandung, Bogor, Malang, Bali dan Jakarta melalui pintu masuk Jakarta dari tanggal 2 hingga 10 April 2017. Selama perjalanan itu peserta famtrip melihat dan merasakan langsung infra­ struktur dan fasilitas transportasi me­ nuju lokasi-lokasi wisata. Sebagian besar sudah dikenal dan jadi favorit wisatawan dari Arab Saudi dan kawasan Timur ­Tengah. Mereka juga tampak kagum dengan ketersediaan fasilitas umum bagi penumpang di stasiun kereta api maupun di bandara-bandara baik bandara besar maupun kecil di Indonesia

cukup lengkap. Suhu udara sejuk dan dingin, pepohon­ an hijau yang rindang, hingga hujan yang mengguyur selama famtrip berlangsung justru dinikmati oleh jurnalis dari Arab Saudi. Di bagian pertama perjalanan di Jawa Barat, berkali-kali mereka meng­ agungkan nama Tuhan kala melihat hamparan hijau perkebunan teh menuju lokasi wisata resor pemandian air panas Sari Ater di Subang. Kemudian melihat aliran air deras di kali-kali kecil di dalam Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor serta ratusan ekor rusa yang sedang me­ rumput di halaman Istana Bogor. Tentu saja hujan yang jadi ikon kota Bogor juga menyertai, bahkan hampir di sepanjang perjalanan di Jawa Barat. Semua peserta famtrip merasa excited saat program visit meninjau Raffles ­Hotel Jakarta. Mereka ingin sekali melihat kamar yang ditempati oleh Raja Salman beserta para pangeran dan menterimenterinya selama kunjungan kenegaraan di Jakarta. Reputasi Raffles Hotel yang telah men­ dunia, kini berada di dalam jaringan global grup Hotel Accor, dan pemanda­ ngan skycraper Ibu Kota dari ketinggian lantai 20-an membuat takjub. Sempat bimbang antara menikmati pelayanan sempurna di city resort hotel ini ataukah

Saat bertemu dengan salah seorang penggagas Museum Angkut. pergi berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan di bawah hotel dan di sekitarnya. Perjalanan pun berlanjut ke kota berhawa sejuk lain di Jawa Timur, Malang, dan Batu. Meskipun tidak termasuk rute perjalanan delegasi Raja Salman, di kota ini rupanya wisman dari kawasan Timur Tengah mulai berdatangan. Papan-­papan penunjuk di Museum Angkut contohnya. Semua penunjuk ditulis dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Arab. Menurut seorang petugas di loket tiket museum, pengunjung dari Timur Tengah lumayan banyak. Museum yang mempunyai koleksi lebih dari 200 kendaraan ‘kuno’ itu tampak selalu ramai baik pengunjung lokal, domestik dan mancanegara. Ketika mengetahui kami akan me­ numpang pesawat ATR72 dari Malang ke Bali, muncul sedikit kekhawatiran dari peserta famtrip. Bahkan ada yang bertanya, apakah bandara di Bali kecil?

Selain hewan, aliran air deras saat berkeliling di Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor juga menarik perhatian peserta famtrip dari Arab Saudi.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

19


Pesawat ATR72 Wings Air mendarat menjelang matahari terbenam di Bali. Cuaca sedikit ramah kepada kami pada sore hari itu. Sejak menjejakkan kaki di landas pacu hingga memasuki area Terminal Kedatangan Domestik ­Bandara ­Internasional I Gustri Ngurah Rai, ke­ enam jurnalis dari Arab Saudi nyaris tak pernah berhenti mengabadikan dan merekam. Saat menunggu proses check-in di ­Sofitel, Nusa Dua, Bali, dilaksanakan program visit hotel, mereka pun antusias. Mereka membandingkan antara Bali dan Dubai, tujuan wisata utama dan terdekat bagi warga Arab Saudi. Dengan biaya yang sama, tentu saja, mereka akan bisa tinggal lebih lama di akomodasi mewah di Bali dibandingkan jika pergi ke Dubai. Malam itu ada satu keluarga besar dari Timur Tengah menyelenggarkan private party di beach grill & bar Sofitel. Tampak me­reka menikmati waktu kebersamaan itu sambil makan dan minum, bernyanyinyanyi dan menari dalam bahasa arab. Tamu-tamu hotel lainnya dari Eropa dan Australia menoleh sesaat ketika mele­ wati beach grill & bar. Awan mendung menggelayut dan hujan gerimis sejak pagi di Pulau Dewata keesokan harinya. Tujuan kami hari itu adalah Desa Adat Penglipuran di ­Bangli. Baru beberapa hari dan seminggu lewat dari hari raya Galungan dan Hari Raya Nyepi di Bali. Jajaran penjor di Penglipuran tampak masih cukup segar. Walaupun kunjungan di desa adat ini sempat terhenti beberapa saat karena hujan lebat turun, peserta famtrip terkesan dengan keramahan warga desa yang memeluk Hindu. Keluarga Nyoman me­ ngizinkan kami berteduh di teras rumahnya. Waktu itu dimanfaatkan oleh peserta famtrip bertanya-tanya kepada Pak Nyoman sang tuan rumah dan melihatlihat barang-barang suvenir yang digelar di teras rumahnya. Keluarga Nyoman meminjamkan payung kepada kami saat hujan mulai reda. Bahkan Pak Nyoman mengantar kami hingga ke ujung desa. Program berikutnya adalah makan siang di kawasan Tegalalang, Ubud. ­Makan siang dengan menu masakan ­Indonesia sambil menghadap ke persa­ wahan berundak-undak khas Ubud. Kawasan ini ramai sekali sekarang, ter­utama se­telah menjadi lokasi pengambil­an gambar film Eat, Pray, Love yang di­bintangi oleh Julia Roberts. Salah seorang peserta famtrip, Manar Shaheen, profesinya di

20

Sebelum kembali ke Jeddah, peserta famtrip media/jurnalis dari Arab Saudi beraudiensi dengan Asdep Pengembangan Pasar ETTAA, Nia Niscaya, di kantor Kementerian Pariwisata. negerinya ialah juga pembawa acara dan aktor, juga seorang dokter mata, ternama di Arab Saudi, sambil bergurau mengatakan ingin juga bisa shooting di tempat yang sama dengan Julia Roberts. Akun media sosialnya di­ikuti oleh sekitar 2 juta orang di kawasan Teluk. Esok harinya peserta famtrip kembali ke Jakarta. Kali ini menumpang pesawat Airbus berbadan lebar Garuda ­Indonesia. Setiba di Jakarta, peserta famtrip me­ ngunjungi pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat. Kemudian melepas penat di Spa at Taman Sari. Dan makan malam di Al Jazeera Signature Restaurant. Senin (10/4) sebelum ke bandara untuk kembali ke Jeddah, seluruh peserta famtrip bertemu dan beraudiensi de­ ngan Asdep Pengembangan Pasar ETAA Nia Niscaya di kantor Kementerian Pariwisata. Dua orang jurnalis di antara me­ reka ialah perempuan. Selain bertanya mengenai perkembangan pariwisata di Indonesia, terungkap juga kaum perempuan Arab Saudi suka berwisata.

Eksplorasi Sumatera

Famtrip bagi agen perjalanan/­operator tur (TA/TO) dari Perancis kali ini bertepat­ an dengan aktivitas branding Wonderful Indonesia melalui penempatan gambargambar dan logo pada badan-badan bis wisata kota di kota Paris. Famtrip ini dilaksanakan pada 10–17 April 2017. Melalui pintu masuk Jakarta, mereka diajak ke Danau Toba melalui Bandara Silangit. Usai meninjau Danau Toba, kemudian meneruskan perjalanan ke Padang dan Bukittinggi melalui Bandara Kualanamu, Medan. Dari Sumatera Barat lalu menuju Pulau Belitung, Bangka Belitung. Bersama dengan VITO Perancis, famtrip ini diikuti oleh 5 orang mewakili agen perjalanan/operator tur di ­Perancis. Selasa (11/4), peserta famtrip dari

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

­ erancis mendarat di Bandara Silangit P pukul 08.55 WIB. Dari bandara langsung menuju Huta Ginjang, salah satu point tempat untuk melilhat pemandangan Danau Toba dan Pulau Samosir dari ke­ tinggian 2.000 mdpl. Sebelum mengunjungi makam Raja Sisingamangaraja dan Museum Batak, peserta famtrip diajak ke perkebunan kopi dan mencicipi kopi di sana. Baru pada keesokan hari tur sehari penuh di Pulau Samosir. Di pulau itu ke desa Tuktuk, berkunjung ke Desa Tomok, dan menonton pertunjukan tari tradisional batak yang dibawakan patung kayu Sigale-gale. Hari Kamis (13/4) malam peserta famtrip tiba di Bukittinggi, Sumatera ­Barat. Selama setengah hari esok hari­ nya mereka mengunjungi Fort de Kock, Ngarai Sianok, Surabi Talago, dan melihat pembuatan kain songket di Pandai Sikek. Makan siangnya spesial. Mereka dijamu di Istana Pagaruyung dengan ­acara Makan Bajambah. Pada malam harinya di kota Padang, enam agen perjalanan/operator tur dari Perancis bertemu dengan 10 pelaku industri pariwisata dari kota Padang dan Bukittinggi dalam suatu acara table top di Kyriad Hotel. Sebelum table top didahului dengan presentasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat. Hadir di situ Ketua ASITA DPD Sumatera Barat, Ian Hanafiah. Dalam perjalanan ke Bandara Internasional Minangkabau, peserta singgah dulu di Mesjid Raya Minangkabau. Arsitektur mesjid memukau peserta. Hari telah sore ketika mereka tiba di Pulau Belitung. Sebelum makan malam, peserta merasakan relaksasi terlebih dahulu di Spa Time di BW Hotel Belitung. Program pertama di pulau ini adalah ‘Looking for Tarsius’ di Bukit Peramun. Program wisata mencari tarsius beli-


tung atau pelile’an dalam bahasa lokal sudah ada sejak sekitar tahun 2012. ­Program ini mesti dilakukan malam hari sebab tarsius adalah hewan nocturnal atau beraktivitas pada malam hari. Memang belum terlalu berkembang. Catat­ an mengenai keberadaan tarsius belitung sendiri masih minim dan diduga keberadaannya semakin menyusut ­karena habitatnya semakin terdesak oleh pembukaan lahan, baik untuk perkebunan maupun pertambangan. Hari Minggu (16/4), sehari penuh peserta famtrip mengeksplorasi Pulau ­Belitung dari timur ke barat. ­Eksplorasi dimulai dari Gantong. Di sini mereka berkunjung ke Museum Kata Andrea ­Hirata, replika sekolah Laskar Pelangi, dan Museum Batik Daun Simpor. Novel Laskar Pelangi sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis. Momen itu pun digunakan untuk memperkenalkan latar belakang kisah yang ditulis oleh Andrea Hirata yang berasal dari Pulau Belitung. Dari Gantong berlanjut ke pantai Burung Mandi, Klenteng Kampit, eks open pit di Klapa Kampit, dan menyusuri hutan mangrove di Kuala Sijuk. Hari terakhir, Senin (17/4), sebelum kembali pulang ke Perancis melalui ­Jakarta, peserta famtrip diajak island ­hopping di perairan barat Belitung. Me­ ngunjungi pulau-pulau tak berpenghuni yang didominasi bebatuan granit raksasa dan Pulau Lengkuas, ikon Pulau Belitung.

Branding yang Terus Mengingatkan Konsumen

B

us-bus Opentour di tengah kota Paris pada hari-hari 11 April hingga 9 Mei 2017 ini berseliweran lagi menebar branding Wonderful Indonesia. Bus yang terbuka tanpa atap itu membawa wisatawan tur kota berkeliling. Paris, adalah kota dengan jumlah wisatawan terbesar, maka di situ diluncurkan lagi Wonderful Indonesia bulan April ini untuk menyongsong liburan pertengahan tahun, dan mengingatkan branding Wonderful Indonesia di pasar Eropa. Nuansanya dibangun mirip saat ramainya sepak bola Piala Dunia 2016. Promosi tidak boleh berhenti ­meski jumlah wisatawan asing ke Indonesia terus meningkat, kata Menpar Arief Yahya. Kali ini branding-nya bertema selancar, Danau Toba dengan rumah tradisional Batak, anak-anak Indonesia dengan pakaian tradisional dari berbagai daerah, ­diving kelas dunia, Pulau Komodo, gadis Bali dan Candi Borobudur, bus-bus tersebut menjadi pemandangan unik di tengah ramainya lalu lintas kota Menara Eiffel itu. “Dengan promosi seperti ini, saya yakin di 2017 Indonesia bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisman Perancis menjadi 330.000 orang. Orang Perancis ­sudah makin mengenal Indonesia,” ujar Eka Moncarre, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Kemenpar di Paris. n

Untuk Lombok

Kementerian Pariwisata mendukung even Lombok Travel Mart (LTM) 2017 yang berlangsung pada 24–26 Maret 2017 di Gili Air, Lombok Utara. Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara dan Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik mensinergikan famtrip agen perjalanan/ operator tur (TA/TO) dari Singapura dan Malaysia serta dari Australia dan India dengan LTM 2017. Tiga negara pertama merupakan pasar utama pariwisata ­Indonesia dan India, pasar baru yang tengah berkembang. Bagi pasar Singapura dan Malaysia, famtrip ini menyasar wisatawan muslim dan etnis Tionghoa. Famtrip tersebut juga diproyeksikan untuk meningkatkan kunjungan ke Lombok karena telah tersedia penerbangan langsung dari ­Singapura dan Kuala Lumpur. Bagi peserta famtrip dari Australia,

famtrip dan hadir di table top LTM 2017 menjadi kesempatan mengenal ­destinasi dan membuat jejaring baru dengan pelaku industri lokal di Lombok guna menyebarluaskan distribusi wisatawan dari Negeri Kanguru terutama bagi me­ reka yang sudah sering ke Bali. Sedang­ kan peserta famtrip dari India melihat Lombok menarik dan bisa disandingkan dengan Bali terutama dalam paket-paket bulan madu.

Famtrip dari Singapura dan Malaysia

Wonderful Indonesia Famtrip dalam rangka mendukung Lombok Travel Mart IV tahun 2017 diikuti oleh 5 orang dari Singapura dan 5 orang dari Malaysia. Masing-masing mewakili perusahaan agen perjalanan/operator tur dengan segmen-segmen pelanggan unik yang dilayaninya. Famtrip ini berlangsung pada 24–28 Maret 2017 dan full di Lombok.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

21


Menurut pengalaman mereka, wisman yang mereka urus ada yang langsung datang ke Lombok, namun, beberapa ada juga dari Singapura transit di Kuala ­Lumpur dengan menggunakan maskapai AirAsia. Tersedia beberapa pilihan jadwal penerbangan dari Singapura dan Kuala Lumpur ke Lombok yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan. Setibanya di Bandara Internasional Lombok (BIL), Jumat (24/3), peserta famtrip langsung ditransfer ke Gili Air, satu diantara tiga gili yang tersohor di Kabupaten Lombok Utara. Semua peserta baru pertama kali ke Gili Air, bebe­ rapa diantaranya pernah ke Gili Trawangan. Dan 9 dari 10 peserta famtrip dari ­Singapura dan Malaysia itu baru pertama kali datang ke Lombok. Table top di LTM IV berlangsung selama sekitar 2 jam pada hari Sabtu (25/3) mulai dari pukul 15.00 WIT. Sebelumnya, peserta travel mart diajak ke Gili Trawangan untuk hotel visit dan santap siang di Villa Ombak dan mengenal Gili Trawangan.

Peserta famtrip dari Malaysia dan Singapura mencoba membuat gerabah di Desa Banyumelek. Peserta famtrip merasa cukup terbantu dengan table top di Lombok Travel Mart. Memang ada yang merasa durasi­nya terlalu singkat apalagi di satu meja mereka berbagi dengan buyers lain. ­Sehingga mereka tidak bisa bertanya lebih banyak atas presentasi yang disampaikan sellers. Rata-rata mereka mengikuti table top selama sehari penuh dalam satu ­travel mart. Tampak melelahkan tetapi itu memberi cukup waktu dan kesempat­ an mengenal penyedia produk dan jasa. Program famtrip bagi TA/TO Singapura dan Malaysia efektif mulai dari hari ­Minggu (26/3) atau setelah LTM 2017

22

Seorang peserta famtrip dari India mencoba menenun di Desa Sukarara. usai. Program pertama adalah island hopping antara Gili Air–Gili Meno–Gili ­Trawangan, kendati di bawah hujan le­ bat turun sejak pagi dan cuaca tidak bersahabat, di hari pertama. Cuaca lebih cerah keesokan harinya. Program pertama mengunjungi Desa Banyumelek. Desa ini terkenal sebagai sentra kerajinan gerabah. Di tempat yang dikunjungi disediakan workshop kecil di halaman belakang rumah sang empunya usaha. Di workshop kecil itu wisatawan bisa mencoba membuat gerabah dari tanah liat. Hasilnya bisa dibawa pulang. Dari desa itu berlanjut ke Desa ­Sukarara. Sekitar 2.000 orang perempuan di desa ini memproduksi ribuan helai kain tenun lombok. Menenun kain adalah bagian dari the way of life perempuan Lombok, ter­utama lagi bagi perempuan Sasak. Bisa menenun kain merupakan salah satu syarat seorang perempuan bisa menikah. Sebagian besar penenun ialah ibu rumah tangga. Mereka menenun rata-rata selama 8–9 jam per hari sambil melakukan aktivitas rutin rumah tangga. Koperasi-koperasi didirikan untuk me­nampung sekaligus memasarkan dan menjadi ruang pamer karya-karya ­me­reka. Perempuan-perempuan itu juga kini tampak semakin lancar menjadi pemandu lokal. Membawa wisatawan ke rumah-rumah penduduk, menceritakan proses menenun termasuk pembuatan motif dan filosofinya bagi mereka, sete­ lah itu wisatawan kembali ke koperasi dan membeli kai-kain tenun lombok. Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke selatan. Pertama, mengunjungi Desa Adat Sasak Sade. Desa adat ini berada di tepi jalan raya menuju pantai Kuta. Di hari biasa pun pengunjungnya ramai sekali. Setiba di pintu masuk desa, seorang warga desa yang bertugas menjemput pengunjung mengarahkan kami ke ­bruga

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

sakenam, bale pertemuan desa. Di sana seorang warga lokal lainnya memperkenalkan diri, menyapa kami kemudian menerangkan garis besar mengenai Desa Adat Sasak Sade yang telah ditinggali 15 generasi. Lalu kami diajak menyu­suri lorong-lorong di dalam desanya. Dari desa adat itu perjalanan berlanjut ke pantai Kuta. Hari telah sore saat tiba di sana. Peserta dari Singapura mesti kembali ke negerinya jadi tinggal peserta famtrip dari Malaysia yang melanjutkan program. Dari pantai Kuta kami teruskan lagi hingga ke pantai Seger tak jauh dari ­Novotel Lombok. Ada dua bukit di pantai Seger. Empat dari lima orang peserta famtrip dari Malaysia ingin menaiki bukit paling tinggi. Mereka penasaran bagaimana pemandangan laut lepas dari puncak bukit. Sebelum kembali ke kawasan pantai Mangsit tempat peserta famtrip menginap, berfoto bersama di depan patung Putri Mandalika. Pemandu menceritakan kisah Putri Mandalika dan upacara Bau Nyale setiap tahun yang dipusatkan di pantai Seger itu. Selasa (28/3) program famtrip ber­ akhir. Semua peserta dari Malaysia langsung terbang ke Kuala Lumpur dari bandara di Lombok.

Famtrip Australia

Famtrip ini berlangsung pada 23–27 Maret 2017. Diikuti oleh 10 orang mewakili agen perjalanan/operator tur dari Australia. Bali menjadi pintu masuknya ke Lombok. Peserta famtrip dari Australia tiba di Bali pada tanggal 23 Maret 2017. Free program dan makan malam di kawasan Jimbaran jadi program awalnya. Esok harinya berpindah dari Bali ke Lombok dengan penerbangan pagi. Sebelum menyeberang ke Gili Air, peserta makan siang dengan sajian utama ayam taliwang, masakan khas Lombok.


Lebih 1 Juta Wisman per Bulan, dan, Menyebar Sudah tercapai rata-rata satu juta lebih jumlah kunjungan wisatawan mancanegara per bulan selama kuartal pertama tahun 2017 ini. Ini tentu mengindikasikan bagian dari hasil strategi pemasaran dan promosi yang telah diterapkan selama dua tahun ini, yang telah digiatkan dengan kerjasama dan dukungan berbagai pihak dalam stakeholders pariwisata. Bersamaan itu, bagusnya pariwisata kita saat ini, adalah semakin menyebar atau terdistribusinya ke daerahdaerah destinasi jumlah kunjungan wisman yang datang Soekarno-Hatta, Jakarta, meningkat 13,14 % Ngurah Rai, Bali, meningkat 24,19%

31,94% Sam Ratulangi, Manado, meningkat 418,18% Minangkabau, Padang, meningkat 11,59% Bandara Internasional Lombok, meningkat 61,45% Hasanuddin, Makassar, meningkat 57,38% Kuala Namu, Medan, meningkat

Secara kumulatif (Januari–Maret) 2017, jumlah kunjungan wisman mencapai 3,01 juta kunjung­ an atau naik 15,07 persen dibandingkan jumlah

Saat site visit ke Gili Trawangan sebelum program table top Lombok Travel Mart IV dimulai, seluruh peserta famtrip dari Australia mengikuti hotel visit di ­Villa Ombak. Setelah itu, sebagian ada yang tinggal di hotel, ada pula yang memilih mengelilingi pulau, dan ada juga yang mencoba pijat refleksi dan jajan streetfood. Dan sore itu kesepuluh orang peserta famtrip bagi TA/TO dari Australia mengikuti program table top. Program famtrip dilanjutkan kembali pada Minggu (26/3). Hari itu peserta bersantap pagi di tepi pantai. Kemudian snorkeling di Gili Air dan Gili Meno. Di Gili Meno mereka turun untuk bilas, berganti pakaian dan santap siang di Karma Reef. Selesai makan siang dilanjutkan dengan hotel visit. Sore hari itu mereka tiba di Lombok. Di pulau ini mereka menikmati relaksasi di spa dan fasilitas resor di Sheraton

langsung dari luar negeri. Itu diiindikasikan oleh statistik jumlah kunjungan wisman yang mendarat dengan penerbangan dari luar negeri langsung di bandara-bandara dan dicatat oleh imigrasi lalu diproses oleh BPS. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data tersebut dan antara lain tampak begini: Periode Januari–Maret 2017 dibandingkan Januari– Maret 2016, jumlah kunjungan wisman meningkat relatif tajam (dua dijit) pada bandara-bandara tersebut berikut ini :

Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, meningkat 64,90 Adi Sucipto, Yogyakarta, meningkat 47,02% Husein Sastranegara, Bandung, 11,47% Juanda, Surabaya, meningkatnya 3,74% ( ini saja yang peningkatannya berada di bawah 10% ) Sepinggan, Balikpapan, menurun –55,04%. kun­jungan wisman pada periode yang sama ­tahun ­sebelumnya yang berjumlah 2,62 juta ­kunjungan. n

­ enggigi Beach Resort. Dan mengakhiri S hari dengan makan di restoran tepi pantai yang dimiliki resor. Keesokan paginya kembali lagi ke Bali dan melanjutkan penerbangan ­menuju Australia. Sebagian peserta pulang de­ ngan jadwal penerbangan siang dan sisanya dengan penerbangan malam. Peserta dengan jadwal penerbangan malam, makan siang dahulu di kawasan pantai Kuta, dan sekali lagi, hotel visit di Hotel Patrajasa.

Famtrip India

Peserta famtrip bagi TA/TO dari India juga memanfaatkan pintu masuk Bali menuju Lombok. Famtrip ini diikuti 9 orang dan tiba di Bali pada tanggal 23 Maret 2017. Mereka bermalam di kawasan Kuta. Baru esok paginya melanjutkan perjalanan ke Lombok dan langsung ditransfer menuju Gili Air.

Usai even Lombok Travel Mart IV, ­ eserta famtrip dari India langsung p kembali ke Lombok. Menunggu penerbangan sore ke Bali, mereka menjalani tur se­tengah hari. Programnya mengunjungi Desa Adat Sasak Sade dan Desa ­Sukarara. Tampak peserta famtrip perempuan menikmati kunjungan ke Desa Sukarara ­karena di sana mereka bisa mencoba alat tenun bukan mesin yang masih ­digunakan oleh para penenun di Lombok. Program terakhir, Senin (27/3), ­adalah mengunjungi kawasan Bali Nusa Dua Convention Center. Di sana mereka me­ lakukan visit untuk meninjau fasilitas resepsi pernikahan. Sebelum ke bandara, peserta diajak makan siang di Restoran Bebek Bengil dan berbelanja. Pada sore hari itu juga semua peserta famtrip kembali ke India dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

23


Dukungan Terhadap

Berhasilnya Pemasaran Melalui perjalanan familiarization trip (famtrip), agen perjalanan/operator tur serta media dan bloggers dari luar negeri akan menyaksikan sendiri kondisi fisik dari setiap fasilitas di destinasi, mulai dari gerbang pintu masuk sampai toilet. Mereka melihat dan merasakannya sendiri secara langsung produk-produk apa saja yang telah tersedia dan bagaimana kualitasnya. Famtrip merupakan moments of truth bagi destinasi-destinasi untuk membukti­ kan apa yang dipromosikan tentangnya. Kecenderungan saat ini lebih besar pada mencari pengalaman bagaimana produk dikelola, dikemas dan disajikan daripada membuktikan keindahan alam dan ­budaya yang dapat dengan mudah dicari dan ditemukan di gawai.

Toilet umum, fasilitas sanitasi ini kebutuhan mendasar dalam pariwisata. Di manapun berada harus selalu diperhatikan kebersihannya, ketersediaan air, dan penerangan di dalamnya.

24

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 88 april 2017

Bandara-bandara di Indonesia semakin membaik. Peningkatan fisik bandara maupun kualitas pelayanan tidak boleh berhenti.

Ruang tunggu di dermaga Gili Air, Lombok. Pelabuhan dan dermaga, infrastruktur aksesibilitas dan fasilitas transportasi laut di negeri kepulauan ini perlu selalu diberi perhatian dan pemeliharaan. Itu merupakan dukungan terhadap berhasilnya pemasaran yang berkesinambungan.

Transportasi kereta api khususnya di Pulau Jawa siap ditumpangi wisman. Ini di atas KA Argo Parahya­ngan dari Jakarta ke Bandung. Peserta famtrip media dari Arab Saudi terkesan sejak dari stasiun hingga di atas kereta.

Tersedia beragam pilihan menu, peralatan makan yang bersih, dapur yang higienis dan ditata menarik juga tak luput dari penilaian. Ini di The Banyan Restaurant, Pesona Alam Resort & Spa, Cisarua, Bogor. Tamu yang menginap di sini 70% adalah wisman.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.