FACTSHEET IDN
2017
BADAK SUMATERA di KALIMANTAN
(Dicerorhinus sumatrensis) Credit photo @WWF-Indonesia
Species
Status
Badak sumatera Kelas : Mammalia Famili : Rhinocerotidae Genus : Dicerorhinus Spesies : Dicerorhinus sumatrensis
Satwa ini termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) - dalam daftar dalam CITES Apendiks I sejak tahun 1975. CITES Apendiks I berarti badak Sumatera dilindungi secara internasional dari segala bentuk perdagangan.
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan salah satu spesies badak yang dipunyai Indonesia selain badak Jawa (Rhinocerus sondaicus). Satwa ini merupakan satwa penjelajah yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil meskipun umumnya hidup secara soliter (menyendiri).
IUCN Redlist memasukkan badak Sumatera dalam status konservasi critically endangered (kritis) yang merupakan satu tingkat di bawah status konservasi punah. Status konservasi critically endangered ini disandangkan pada badak Sumatera sejak 1996.
Credit photo @WWF-Indonesia
Populasi Populasi terbesar dan mungkin paling memadai untuk berkembang biak (viable) saat ini terdapat di Sumatera, sedangkan untuk Kalimantan diperkirakan keberadaaanya kurang dari 10 ekor dan sejauh ini masih belum ada informasi atau data yang akurat tentang jumlah dan keberadaan satwa bercula dua ini. Populasi badak Sumatera terkonsentrasi di Pulau Sumatera. Diperkirakan sekitar 6080 ekor badak Sumatera berada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Ancaman Kehilangan habitat dan perburuan adalah ancaman yang paling utama bagi keberlangsungan hidup badak Sumatera. Rusaknya hutan diiringi dengan berbagai aktivitas alih fungsi lahan (pertambangan, perkebunan sawit, perusahaan kayu) dan aktifitas lainnya yang tidak berkelanjutan oleh manusia (perburuan, kebakaran hutan, perambahan hutan) telah menyebabkan semakin terdesaknya populasi badak Sumatera menuju kepunahan. WWF-Indonesia Gedung Graha Simatupang Tower 2 Unit C Lantai 7 Jln. Letjen TB Simatupang Kav 38 Jakarta Selatan Telp:+62 21 7829461 | Fax: +62 21 7829462 www.wwf.or.id
Ciri-ciri •
• • • • • • • • • • •
Satu-satunya badak Asia yang memiliki dua cula dimana panjang cula depan berkisar antara 25-80 cm dan cula belakang lebih pendek sekitar 10 cm. Disebut hairy rhino karena memiliki rambut terbanyak dibandingkan seluruh sub-spesies badak di dunia Memiliki telinga yang besar Warna kulit coklat keabu-abuan atau kemerahan Memiliki kerut di sekitar matanya. Mempunyai panjang tubuh antara 2-3 meter dan berat antara 600-950 kg dengan tinggi 1 - 1,5 meter. Merupakan hewan pemakan tumbuhan. Urin dan butiran kotoran berguna untuk menandai daerah kekuasaannya dan kehadirannya. Mempunyai masa kehamilan 15-18 bulan dengan jarak kelahiran 2 tahun. Masa produktif badak hanya empat minggu dalam setahun Merupakan hewan soliter Hewan penjelajah dan pemakan buah, daun-daunan, ranting-ranting kecil dan kulit kayu.
Site Office : WWF-Indonesia Upper Mahakam Landscape Project Jln. Cut Nyak Meutia RT.14 No.18 Barong Tongkok, Kab. Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur 75576