BULETIN LENSMED EDISI SEPTEMBER (Lembaga Pers Mahasiswa Erythro)

Page 1

(Edisi September 2018)

LENSMED LENSA MEDIKA

LAPORAN UTAMA:

DARI PMI UNTUK LOMBOK

HARI TEMATIK:

KOLOM PRODI:

Pelembagaan Undang-Undang Kepalangmerahan

Pertolongan Pertama untuk Jiwa

Donor Darah Dapat Membuat Gemuk dan Kecanduan?

FK UNS untuk Lombok

INFO KBM:


Salam Redaksi

Edisi Bulan September 2018

LENSMED

Assalamu'alaikum wr.wb. Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita sehingga buletin ke-lima edisi bulan September ini bisa diterbitkan setelah libur panjang semester genap. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu terbitnya buletin edisi bulan September ini. Terbitnya edisi kali ini, kami mengangkat tema Hari Palang Merah Indonesia (PMI) ke-73. Dalam edisi ini kami menyajikan ulasan informasi terhangat baik dari dalam maupun luar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Kami juga mengupas isu-isu yang berkaitan dengan kegiatan PMI. Melalui pembuatan buletin ini, kami berharap dapat mengambil peranan dalam upaya peningkatan minat baca yang dimiliki oleh mahasiswa. Selamat membaca!

Pelindung Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. Pembina Dian Nugroho, dr. SUSUNAN REDAKSI

Pemimpin Redaksi Anisa Yuliandri Penanggung Jawab Itsna Nurhayati Kontributor/ Reporter Alfida Kusumaningrum Salsha Ayu W Aisha Variella Retno Rahdiya N Zainab Zuhkrufa Astiriga Bellatrik Editor Assanatul Laras H Fitriana Rafi' D Itsna Nurhayati

LPM ERYTHRO FK UNS Jl. Ir Sutami No. 36A, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126

Layout Editor Anisa Yuliandri Kuni Hamda A Nisrina Is’ad

Website: lpmerythro.fk.uns.ac.id Instagram: @erythrofkuns OA Line: @zqc2386s Twitter: @erythrofkuns Berdedikasi, Menginformasi.

2


LENSMED Edisi Bulan September 2018

Hari Tematik

Pelembagaan Undang-Undang Oleh : Alfida Kusumanigrum Kepalangmerahan Rancangan undang-undang (RUU) Kepalangmerahan disahkan menjadi Undang-undang oleh DPR RI pada 11 Desember 2017 lalu. Sebenarnya hal apa yang menjadikan urgensi adanya undang-undang tersebut? Urgensi dari adanya Undangundang Kepalangmerahan itu sendiri diantaranya merupakan kewajiban negara sebagai konsekuensi logis pihak Ko n ve n s i J e n e w a Ta h u n 1 9 4 9 . Sebagaimana dimaklumi, Konvensi Jenewa tahun 1949 telah diratifikasi oleh Negara Republik Indonesia dengan Undang-Undang no 59 tahun 1958. Dan lebih dari 100 Negara pihak (dari 191 Negara) telah memiliki UU Kepalangmerahan. Selain itu, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah Internasional wajib melakukan diseminasi Hukum Perikemanusiaan Internasional. PMI sebagai Perhimpunan Nasional yang ditunjuk Pemerintah berdasarkan Kepres No 25 tahun 1950 dan Kepres No 246 tahun 1963 mendukung Pemerintah untuk melaksanakan kewajibannya. Keberadaan undang-undang No 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan tentu berdampak positif pada sukarelawan PMI yang bekerja di daerah bencana maupun konflik. Dimana fungsi dari lambang Palang Merah adalah sebagai tanda pengenal bagi sukarelawan PMI. Akibatnya UU

No 1 tahun 2018 ini sekaligus menjadi jaminan perlindungan dan kekuatan hukum bagi PMI serta menjadikan Indonesia memiliki aturan yang jelas tentang tugas kemanusiaan dan tindakan perlindungan kemanusiaan. Dampaknya, relawan PMI dapat terlindungi dengan baik dalam menjalankan tugas kemanusiaan di lapangan. UU Kepalangmerahan ini menjadikan Indonesia sebagai negara ke-170 yang perhimpunan nasionalnya memiliki UU. Sebelumnya, Indonesia bersama Laos menjadi negara yang belum memiliki UU tentang kepalangmerahan. Dengan keberadaan UU NO 1 Tahun 2018 ini sekaligus memberikan kepastian hukum bagi perhimpunan nasional baik pada tataran dalam negeri maupun dalam pergaulan internasional. Dalam UU tersebut juga mengatur tegas tentang larangan p e n g g u n a a n l a m b a n g kepalangmerahan untuk tujuan-tujuan lain, seperti untuk kepentingan politik, komersial dan berbagai kepentingan lain yang dapat menyebabkan lambang Palang Merah kehilangan sifat “netralnya�. Pelanggaran terhadap penyalahgunaan lambang Palang Merah akan mendapatkan sanksi mulai dari peringatan, denda finansial, hingga ancaman pidana. Sumber : change.org, pmiblora.or.id, republika.co.id

3


Laporan Utama

Edisi Bulan September 2018

LENSMED

Relawan PMI memperbaiki saluran dan mengembalikan akses air bersih kepada masyarakat Lombok. Air bersih mampu mengurangi risiko terjadinya waterborne disease. (twitter.com/palangmerah)

Dari PMI untuk Lombok Oleh : Zainab Zuhkrufa Pada Minggu, 29 Juli 2018 terjadi gempa berkekuatan 6,4 SR yang berpusat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang dirasakan di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat dan sebagian wilayah di Bali tersebut disebabkan oleh aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Arc Thurst). Hingga sekarang, diperkirakan sudah terjadi gempa susulan yang mencapai angka 500-an. Dampak gempa ini selain merusak berbagai berbagai fasilitas seperti gedung- gedung sekolah, kantor, jalan raya hingga rumah warga, juga menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang tidak sedikit. Berbagai kalangan sudah berusaha untuk mengirimkan bala bantuan baik finansial maupun dukungan lainnya. Salah satu yang aktif membantu adalah Palang Merah Indonesia (PMI). PMI merupakan

4

sebuah organisasi yang memiliki tugas utama untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 949 serta Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963. Bantuan yang diberikan oleh PMIpun beragam. Mulai dari pengiriman bantuan logistik seperti 250 unit perlengkapan kebersihan, 250 unit selimut, 250 perlengkapan keluarga, 500 buah terpal, dan 100 kantong jenazah yang akan bertambah jumlahnya. Selain itu PMI juga menerbangan tim medis atau tim penanggulangan bencana dari PMI pusat yang terdiri dari sembilan dokter, enam perawat, satu apoteker, satu psikolog, dan satu spesialis psikososial turut beserta beberapa mobil ambulans. Tak luput, PMI pun juga menerbangkan relawan sebanyak 47 relawan yang dikirim untuk membantu para korban bencana. PMI juga membantu dan mengajak warga untuk


LENSMED Edisi Bulan September 2018

Laporan Utama

5

Seperti contohnya PMI kota Surakarta pada 5 Agustus 2018 lalu, 11 orang relawan berangkat menuju Posko Belanting, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 11 orang relawan tersebut terdiri dari dua dokter, dua perawat, dua driver, satu apoteker, dan empat orang relawan psikologi sosial program. Tim pertama tersebut ditugaskan untuk membantu operasi tanggap darurat di Lombok selama 7 hari. Sampai saat ini, PMI terus melakukan berbagai upaya yang berkelanjutan pasca gempa Lombok. Salah satunya adalah melalui Lombok Kita Bantu. Lombok Kita Bantu adalah sebuah program donasi yang diinisiasi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai salah satu bentuk operasi tanggap darurat terhadap terjadinya gempa Lombok pada bulan Juli lalu. Sumber :twitter.com/palangmerah

mendirikan bangunan hunian sementara menggunakan tiga buah terpal dan kerangka kayu atau bambu sisa reruntuhan rumah. Rumah hunian sementara ini berukuran 6x3 = 18 m2 dan mampu menampung 4 sampai 5 anggota keluarga. PMI menargetkan untuk membagun hingga 20.000 rumah sementara yang layak digunakan. PMI juga menyediakan beberapa unit truk tangki air PMI untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga yang sulit didapatkan. Sosialisasi kepada warga juga dilakukan oleh PMI dengan menjelaskan langkah-langkah mengahadapi gempa yang dilakukan mengunakan bahasa lokal agar lebih mudah dipahami. PMI juga memberikan pelayanan pemulihan hubungan keluarga (Restoring Family Link/RFL) yang bertujuan untuk menemukan kembali anggota keluarga yang terpisah akibat dari bencana gempa. Senin (13/8) lalu, Pelaksana Harian (PLH) Ketua Umum Palang Merah Indonesia—Ginandjar Kartasmita mengunjungi lokasi pengungsian masyarakat yang terdampak gempa Lombok di Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Kedatangannya bertujuan untuk melihat langsung keadaan masyarakat yang terdampak gempa sekaligus untuk melihat pelayanan PMI selama operasi tanggap darurat di Lombok. Bantuan bagi korban bencana gempa bumi di Lombok tidak hanya datang dari PMI pusat, namun PMI daerah juga mengirimkan relawannya.

Sumber :pmi.or.id, liputan6.com, idntimes.com, tirto.id


Turn Back Hoax

Edisi Bulan September 2018

LENSMED

Donor Darah Dapat Membuat Gemuk dan Kecanduan? Oleh: Astiriga Bellatrik Donor darah merupakan salah satu kegiatan positif yang sering digambarkan sebagai pemberian karunia hidup, dengan kata lain pendonor telah membantu menolong bahkan menyelamatkan nyawa orang lain. Namun, beredar anggapan bahwa mendonorkan darah akan membuat tubuh menjadi gemuk. Benarkah? Dilansir dari livestrong.com, anggapan tersebut hanyalah mitos! Faktanya, berat badan bertambah ketika kalori yang dibakar tubuh saat beraktivitas lebih sedikit daripada kalori yang masuk. Lalu, mengapa orangorang menjadi gemuk setelah mendonorkan darah? Setelah melakukan registrasi dan cek kesehatan, pendonor yang memenuhi kriteria akan diminta untuk berbaring atau duduk. Kemudian, petugas akan memasukkan jarum steril ke kulit di bagian siku dalam. Setelahnya, petugas akan menutup area bekas suntikan dengan perban. Karena jumlah darah yang diambil cukup banyak, tubuh akan kehilangan banyak cairan sehingga kebanyakan orang biasanya merasakan lemas, pusing, dan sakit perut. Untuk mengatasinya, penyelenggara akan memberikan beberapa hidangan manis untuk mengembalikan tubuh ke keadaan normal. Setelah pulang, pendonor akan disarankan untuk memperbanyak

asupan cairan dan makanan minimal dalam empat jam pertama setelah donor. Hal inilah yang mendasari sugesti banyak orang bahwa donor darah membuat gemuk. Makan setelah mendonorkan darah tidak akan langsung membuat tubuh menjadi gemuk. Makan secara terus-menerus tanpa diimbangi olahragalah yang menjadi penyebab utama tubuh kegemukan. Terbukti mendonorkan darah secara rutin justru akan membuat kita menjadi kurus. Karena setiap kali mendonor satu kantung darah, kita membakar sekitar 650 kalori. Berarti, setiap satu kantong darah yang kita sumbangkan sama dengan berlari selama 30 menit. Bisa membayangkan berapa kilogram yang akan turun jika rutin mendonorkan darah? “Kalau donor darah secara rutin nanti bakal ketagihan, nggak?� Jawabannya tidak. Meskipun mendonorkan darah dilakukan secara rutin, hal ini tidak akan mengubah proses metabolisme atau jam biologis tubuh. Jadi, tidak benar bahwa donor darah akan membuat tubuh menjadi ketagihan. Nah, ternyata banyak sekali manfaat yang didapatkan ketika kita mendonorkan darah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, donorkan darahmu ke PMI terdekat! Sumber: livestrong.com/

6


LENSMED Edisi Bulan September 2018

Kolom Prodi Sumber Foto: Google

Pertolongan Pertama untuk Jiwa Oleh: Salsha Ayu W. Rasa sakit tidak hanya muncul melalui fisik. Ternyata, psikis manusia dapat merasakan rasa sakit pula. Bahkan, pengaruh yang timbul di otak karena rasa sakit psikis hampir sama dengan rasa sakit fisik. Katakanlah, terdapat seseorang yang mengalami musibah gempa bumi. Ia menjadi salah satu korban selamat. Namun, ia kehilangan banyak hal. Rumah, surat-surat berharga, bahkan anggota keluarganya. Apakah itu berarti ia tidak mengalami rasa sakit yang sama seperti orang lain yang mengalami patah tulang? Tidak. Tentu saja tidak. Mereka sama-sama butuh pertolongan pertama. Namun, rasa sakit mereka berada di tempat yang berbeda— pada fisik dan jiwa. Te r n ya t a , i l m u p s i k o l o g i mempunyai pertolongan pertama. Psychological First Aid atau PFA namanya. PFA merupakan salah satu bentuk respon suportif untuk orangorang yang mengalami musibah maupun orang lain yang membutuhkannya. WHO menjelaskan bahwa PFA berupa perawatan yang sifatnya tidak memaksa. PFA berupa pemberian bantuan untuk mendapatkan kebutuhan

7

dasar seperti makanan atau minuman, mendengarkan, serta perlindungan penyintas dari bahaya lebih lanjut. PFA tidak harus dilakukan oleh psikolog atau psikiater profesional saja. Orang awam juga dapat melakukannya. Hal ini karena PFA bukan merupakan proses konseling psikologi. Prinsip dasar PFA adalah untuk memenuhi kebutuhan para penyintas— entah itu kebutuhan rasa nyaman, makan, minum, atau informasi— tanpa paksaan.

“Prinsip dasar PFA adalah untuk memenuhi

kebutuhan penyintas

...”

Dampak pemberian PFA ternyata dapat sangat membantu penyembuhan jangka panjang penyintas. Target dari pemberian PFA diantaranya muncul harapan baru, perasaan aman, terhubung dengan orang lain, serta ketenangan. Selain itu, diharapkan penyintas dapat memiliki dukungan sosial, fisikal, serta emosional dari orang-orang sekitarnya. Sumber: Psychological First Aid: Guide for Field Worker (WHO, 2011)


Info KBM

Edisi Bulan September 2018

LENSMED

FK UNS untuk Lombok terjadi. PMPA Vagus juga bekerja sama dengan tim SAR UNS yang mengirimkan 6 perwakilan. Setiap tim dari FK UNS tinggal di Lombok selama dua minggu, lalu datanglah tim dua, tiga, dan seterusnya. Bahkan, hingga sekarang masih ada tim dari FK UNS yang membantu para korban di Lombok. Setibanya di Lombok, tepatnya di Desa Gumantar, Dinda dan temanteman menempati sebuah posko yang tidak begitu besar tetapi dihuni oleh banyak orang. Banyak bangunan dan fasilitas umum yang hancur. Mata air jernih pun sulit ditemukan. Tak hanya itu, kondisinya juga gelap gulita dan sulit untuk mencari sinyal hp. Sebagai tim pertama yang datang, mereka ber tugas untuk melakukan mapping dan assessment d i D e s a G u m a n t a r. P e n d a t a a n dilakukan di 16 dusun yang meliputi jumlah keluarga; jumlah siswa SDSMA; jumlah bayi; kebutuhan seperti genset, air, popok bayi; dan lain-lain. Tak hanya memberi bantuan berupa tenaga, UNS juga membangun poskoposko lain untuk warga, memberi genset, serta fasilitas lainnya.

Agustus lalu, FK UNS mengirimkan tim tanggap bencana untuk membantu masyarakat di Lombok yang terkena musibah gempa bumi. Gempa terjadi tak hanya sekali, tetapi berkali-kali dan yang terbesar mencapai 7 SR. Tidak sedikit korban yang tewas akibat musibah ini. Selain itu, 333 pendaki gunung Rinjani pun sempat terjebak di kaldera gunung karena kerusakan jalan dan tanah longsor. Banyak bangunan yang mengalami kerusakan seperti rumah, sekolah, rumah sakit, hingga rumah ibadah. Sebenarnya, bagaimana situasi di sana? Apa saja yang dilakukan rekan-rekan dari FK UNS dalam membantu para korban bencana? Andrini Esha Rahmadanty, mahasiswa kedokteran 2017 yang akrab disapa Dinda, merupakan salah satu sukarelawan yang turut membantu para korban di Lombok. Dinda adalah anggota PMPA Vagus Fakultas Kedokteran dan salah satu dari tiga mahasiswa FK UNS, khususnya PMPA Vagus lainnya yang tergabung dalam tim satu, yaitu tim pertama yang dikirim setelah bencana

8


LENSMED Edisi Bulan September 2018

Info KBM

Selain bekerja sama dengan tim SAR UNS, tim FK UNS juga bekerja sama dengan TNI dalam mendirikan posko-posko tersebut. Salah satunya yaitu posko pusat desa, di mana semua bantuan logistik dan lain-lain dipusatkan. Posko pusat ini pun terbilang strategis karena dekat dengan sumber air dan kantor kepala desa. Letak dusun yang terpencar satu sama lain membuat pengiriman bantuan sulit dilakukan. Oleh karena itu, di posko pusat ini lah semua bantuan dipusatkan dan memudahkan para kepala dusun mengambil bantuan untuk dusunnya masing-masing. Letaknya yang strategis memudahkan para pejabat daerah seperti bupati daerah lain saat melakukan kunjungan ke desa tersebut. Sesuai dengan bidang yang ditekuni yaitu kesehatan, tim FK UNS berjaga di sebuah posko medis yang buka 24 jam untuk melayani dan menangani warga yang membutuhkan. Mereka juga bekerja sama dengan bidan dalam melakukan pelayanan kesehatan. Menurut Dinda, penyakit yang sering ditemui setelah bencana kala itu adalah diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Selama di posko medis, mereka bertugas melakukan penanganan pertama, manajemen luka, pemberian obat, dan lain-lain di bawah supervisi d o k t e r. S e b a g a i s a t u - s a t u n y a perempuan di tim FK UNS, Dinda lebih banyak melakukan trauma healing pada para korban. Trauma healing ini dilakukan agar para korban merasa

9

tenang dan pulih kembali setelah bencana yang menimpa mereka. Bahkan, gempa susulan yang sering terjadi pun sudah terasa “biasa� bagi masyarakat Lombok. Trauma healing dilakukan dengan mengajak bicara, menenangkan hati, mengajak bercanda, hingga bermain bersama masyarakat di sana. Banyak bangunan yang “terpaksa� dihancurkan karena akan membahayakan bila terjadi gempa susulan. Contohnya adalah salah satu sekolah di Desa Gumantar yang retak pasca gempa sehingga sekolah itu pun dihancurkan demi keamanan bersama. Mengatasi hal tersebut, tim FK UNS berinisiatif mengadakan sekolah darurat agar anak-anak tetap bisa menimba ilmu. Kekeluargaan tercipta erat antara tim FK UNS dan masyarakat di sana. Misalnya saat waktu makan tiba, mereka makan bersama-sama di posko dan akan mencari atau menunggu jika ada satu orang saja yang belum hadir, pasti akan dicari dan ditunggu. Harapannya, segala bentuk bantuan yang dilakukan dan diberikan tim FK UNS kepada masyarakat di sana dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk saling peduli dan membantu sesama. (AISHA)


Hiburan

Edisi Bulan September 2018

LENSMED

Mulai lelah dengan tugas kuliah yang buat hati resah? Weits, jangan gundah.

Hayu main sudoku agar harimu kembali jadi seruuu!

9

6

3

4

2

9 5

8 5 2

9 7 2

2

6

1

8

3

9

4

7

1 4

1

3

6

2 3

8 9

Naaah, bagi teman-teman yang sudah berhasil menyelesaikan permainan ini, kirim jawabanmu ke email Erythro (erythrofkuns@gmail.com) dalam bentuk foto yaaa. Jangan lupa isi subject dengan format: Nama_NIM_Prodi_Angkatan. Bagi pengirim dengan jawaban yang tepat akan mendapatkan hadiah menarik dari redaksi!

10


coming soon D I K L A T S A R

L E M B A G A P E R S M A H A S I S WA

erythro FK UNS


Infografis

Edisi Bulan September 2018

LENSMED

Manfaat Donor Darah

Meningkatkan Kesehatan Jantung dengan menstabilkan kandungan zat besi dalam darah

Oleh: Retno Rahdiya

Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah dengan menstimulasi pembentukan sel darah baru

Membantu Menurunkan Berat Badan dengan menyumbangkan sekitar 450 ml darah, akan terjadi proses pembakaran sekitar 650 kalori Memperpanjang Usia Manfaat Pada Kesehetan Psikologis orang usia lanjut dan rutin menjadi pendonor darah bisa merasakan hidup lebih berenergi dan bugar

Mendeteksi Penyakit Prosedur standar sebelum mendonorkan darah adalah pemeriksaan dari berbagai macam penyakit Sumber : alodokter

12

Menurut satu penelitian, umur orang yang suka menolong dan tidak mementingkan diri sendiri akan bertambah empat tahun.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.