BULETIN VOL.I EDISI MARET 2020 LPM ESTETIKA FBS UNM

Page 1

Sambutan Redaksi

Terbit di Tengah Pandemi Covid-19

Akhirnya Tim Redaksi LPM Estetika FBS UNM berhasil menerbitkan bulletin pdf perdana, di tengah situasi wabah covid-19 yang sedang melanda. Buletin ini sedikit berbeda dengan buletin Estetika sebelumnya, yang terbit secara cetak. Kali ini, kami menerbitkan terbitan melalui via daring dalambentuk PDF.

Kami mengumpulkan beberapa data mahasiswa FBS, yang berisikan identitas dan nomor WhatsApp melalui kuisioner yang kami sebar. Kami tidak asal menyebarnya begitu saja. Kami mendatangi beberapa orang sekaligus menjelaskan mekanisme dari penerbitan buletin pdf ini nantinya, kami menjelaskan bahwa dengan mengisi kuesioner yang kami bagikan, pihak yang bersangkutan berarti setuju untuk dikirimi terbitan yang akan kami edarkan akhir Maret ini melalui aplikasi WhatsApp. Kami menjamin kerahasiaan data pembaca kami Sampai saat ini, sebelum buletin ini disebarkan, tak kurang dari 200 orang yang telah mengisi kuesioner kami. Peralihan dari cetak ke pdf ini kami lakukan agar terbitan kami bisa lebih menyebar ke banyak pembaca. Buletin-buletin awal yang terbit secara cetak, dulunya tak bisa disebar ke semua mahasiswa karena keterbatasan anggaran untuk mencetak.

Dalam penggarapan buletin pdf ini kami mendapatkan beberapa kendala, satu di antaranya adalah ketika buletin ini memasuki tahap pengeditan, penyebaran wabah covid-19 di Makassar mengharuskan kami bekerja via daring dan tak ayal terjadi miskomunikasi di antara kami. Hal ini berlangsung sejak keluarnya SK Rektor yang menghimbau seluruh mahasiswa UNM untuk melakukan kuliah daringpada Senin (16/3) lalu.

Buletin pdf ini dikerja secara borongan. Tidak hanya melibatkan keredaksian semata Hampir semua pengurus terlibat mengerjakan buletin pdf perdana ini. Humas, Litbang, Danus, Layouter, dan bagian Broadcast berjibaku mengambil peran dalam terbitan perdana ini.

Humas turun lapangan langsung menawarkan kepada sebagian pembaca kami untuk mengisi kuesioner. Litbang melakukan survei terhadap salah satu terbitan kami, Broadcaster mempersiapkan sejak awal terbitannya yang infonya sudah bisa pembaca tahu di buletin ini. Danus ikut serta merancang pola pengiklanan Este Cell. Reporter dan penulis kami bertugas menyusun semua data yang terkumpul dan akhirnya dieksekusi oleh layouter kami dengan desainnya yangsaat inisudahpembaca lihat dan sedang Anda baca. Terbitan buletin pdf kami, rencananya akan terbit sebanyak tiga kali selama masa satu periode kepengurusan Terbitan kali ini, pada rubrik laporan utama membahas efektifitas peninjauan UKT di FBS UNM, berapa banyak mahasiswa yang telah berhasil diturunkan UKT-nya setelah beredar SK Rektor tentang peninjauan UKT. Di rubrik wawancara khusus, kami mencoba mencari tahu bagaimana Sukardi Weda (WD III FBS UNM) membangun karirnya, hingga memiliki begitu banyak gelar. Selain itu, juga terdapat informasi mengenai perjalanan panjang totebag yang bermula dari kantong es hingga dijadikan alat untuk menyampaikan gagasan pada rubrik feature, serta rubrik este-review mengulas film Onward, kisah tentang kasihsayang dan pencarianjati diri.

Untuk terbitan buletin pdf perdana ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah terlibat. Kami sadar bahwa masih banyak yang perlu dibenahi dari buletin pdf ini, LPM Estetika tentu akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik dan terus berbenah untuk menjadi media penyalur aspirasi mahasiswa khususnya di Fakultas Bahasa dan Sastra. Salam.

RedaksiEstetika

Sakinah Fitri, S.Pd., M.Pd., Asriati, S.Pd., M.Pd. Dewan Redaksi: Fatmiati Nur, S.Pd., Yuswandi. Redaktur Senior: Tirta Ningtyas Alifia, Muh. Hasrun Fitriady, Irma Rahmayani. Pemimpin Umum: Muh. Gusti Satya. Sekretaris: Muhammad Nurul Ikram. Bendahara: Resky Aulia. Pemimpin Redaksi: Ridha Ilahi. Koordinator Buletin pdf: Rerifa Abdu Rahman (Redaktur Pelaksana). Tim Kerja Buletin Pdf (Reporter dan Penulis): Alfira Damayanti, Nurrahmi, Andi Fitrah Insaan, Balqis Syaidina, Weldina Yusfa, Darmiati Maliku, Andi Reski Ramadhani, Windamayanti dan Dewanti. Redaktur Pelaksana Online: Nabila Choirunnisa.

Editor: Annisa Maulidiah Alam, Widyawati Randa, Naufal Fajrin, Andi Padauleng. Layouter: Balqis Syaidina, Weldina Yusfa. Fotografer: Fernanda Venturini, Angeline Chrismasari, Alfira Damayanti. Litbang: Aenul Fitrah, Windamayanti, Nurrahmi, Fitriani. Humas: Muh. Adnan Alfaridzi, A. Dian Islamiati, Hudzaifah Afifah Hamka. Danus: Andi Fitrah Insaan, Darmiati Maliku, Dewanti, Nurul Jihad Hamka. Broadcaster: Iriani Putri, Lia Novela, Nur Jihad, Aisyah Aulia Tahir, M. Renaldi Ramadani, Andi Reski Ramadani. Redaksi LPM Estetika: Jl. Mallengkeri Raya, Kampus FBS UNM Parangtambung, Gedung DH Lt. 2. Email: redaksi@estetikapers.com. Website: www.estetikapers.com. Telepon: 081524758605

Dewan Pembina: Dr. Usman, S.Pd, M.Pd.,
1

Pemimpin Harus merangkul Semua Civitas Akademik,

Termasuk Mahasiswa

Makassar, Estetika - Di kampus Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM), andai ada yang bertanya, siapa dosen yang memiliki banyak gelar dan setiap kali namanya ditulis hampir memenuhi satu baris tulisan, semua orang akan sepakat menyebut satu nama: Sukardi Weda. Laki-laki kelahiran Parepare, 5 Juni 1969 ini, telah mengantongi enam gelar magister dari berbagai bidang. Sekarang ia menjabat Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (WD III) FBS UNM. Ia sebenarnya pernah terpilih sebagai dekan di Fakultas Sastra Universitas Islam Makassar(UIM), namun ia memilih mengundurkan diri setelah terangkat sebagai PNS di UNM.

Saat dua reporter kami menjumpainya langsung di ruangannya pada Hari Rabu, (4/3) pukul 14.30 WITA, ia terlihat menggunakan tampilan andalannya, celana kain hitam, dipadu dengan kemeja batik. Ia juga tak jarang pula ditemui di kampus mengenakan blazer hitam dan kemeja dasi bermotif batik, tampilan petinggi fakultas pada umumnya.

Sukardi Weda yang saat ini berusia lima puluh tahun, saat masih remajasempat menjajal pekerjaan sebagai penjual es lilin dan juga sempat bekerja sebagai tukang batu demi membantu perekonomian keluarganya. Saat memasuki jenjang kuliah, untuk membiayai kuliahnya, ianyambi mengajar kursus dan menjual korek gas dengan berkeliling didaerah Makassar mengendarai sepeda.

Sukardi Weda sering terlihat didampingi oleh istri dan anak-anakya, Andi Rusbanna Amir, di tiap kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa Dalam jenjang kariernya, Andi Rusbanna Amir diakuinya memiliki andil lebih hingga Sukardi Wedabisa sepertisekarang.

"Terus terang, doa istri itu manjur, diijabah. Saya dulu hanya S1 selesainya, hanya satu gelar.Setelah menikah. Sekarang sudah delapan. Berarti ini peran dari istri saya yang luar biasa. Bahkan sering mengatakan seperti ini:kalau sama-sama menderita dan tiba-tiba berhasil, jangan lupakan istri," terangnya.

Selain menanyakan peran keluarga dalam jenjang kariernya,kami juga menanyakan banyak hal dengan Sukardi Weda termasuk mengenai keluhan-keluhan mahasiswa seperti persoalan administrasi yang terlalu rumit; parkiran yang semrawut; hingga pada persoalan fasilitas kampus yang kurang memadai, meski UNM telah berstatus akreditasi A. Ia sempat mengatakan, sinergi yang paling utama dalam menjalankan roda kepemimpinan di kampus, menurutnya “birokrasi dan mahasiswa harus sejalan. Maka jika ingin menjadi pemimpin harus merangkul semua civitas akademik, termasuk mahasiswa.”

Kami mewawancarainya selama satu setengah jam, ia terlihat sangat antusias dan sesekali mengubah posisi

WAWANCARA KHUSUS
SUKARDI WEDA
7

WAWANCARA KHUSUS

SUKARDI WEDA

duduk, tangan, dan wajahnya. Berikut hasil wawancara kami:

Mengenai latar belakang Bapak, kami mendengar Bapak hampir berhenti melanjutkan sekolah. Bisa dijelaskan mengenai itu?

Jadi, orang tua saya tidak pernah mengenyam bangku sekolah. Karena petani, keduanya menyarankan saya untuk tidak lanjut sekolah. Tapi saya Sukardi kecil, pada waktu itu tidak menyerah Apapun saya lakukan agar bisa sekolah. Saya potong padi dan pernah cuci mobil sampai pernah dipercaya untuk memegang karcis jika securynya tidak ada. Kemudian waktu SMA saya pernah pikul beras di gudang untuk dapat dana supaya bisa lanjut sekolah. Waktu SMA di Parepare juga sempat jadi tukang batu. Waktu kecil pernah jual es lilin untuk bantu(perekonomian)orang tua

Dan itubiaya kuliahnya dari Bapak sendiri?

Dari orang tua tentu saja ada, tapi tidak maksimal. Saya di Makassar ini 1989 di Unhas S1. Semester berikutnya saya sudah jadi asisten dosen. Tahun 1991-1992 saya ngajar kursus dan disamping itu juga saya jadi asisten di Unhas untuk menambah uang, juga sambil menjual korek gas dengan naik sepedakeliling Makassar.

BagaimanaBapakmengaturwaktu denganbaik?

Yang harus digaris bawahi adalah yang mana menjadi prioritas utama. Sama seperti disini, saya selalu kasih tau adik-adik kita, datang kesini (kampus) untuk belajar. Organisasi itu perlu, karena dimasyarakat nanti kita butuh kecerdasan memipin, bukan cuma kecerdasan kognitif. Oleh karena itu softskill ini menentukan 85% kedepannya. Jadiada skalaprioritas.

Bisa ceritakan kepada kami bagaimana Bapak memulai kariersebagai dosen?

Saya lima kali daftar di UNM tapi belum diterima. Umur saya waktu itu sudah 38 tahun dan itu kelima kalinya saya mendaftar. Kalau S3 dibolehkan sampai 40 tahun waktu itu dan kalau pernah me-ngabdi sebelumnya. Saya pernah terpilih jadidekan Fakultas Sastra di UIM, namun saya mengundurkan diri karena terangkat sebagai PNS diUNM.Tahun 2008 saya jadi profesor pertama disana (UIM) padaumur38 tahun.

Hal-hallain yang Bapaklakukan diluarkampus?

Banyak. Mulai dari kegiatan kepemudaan sampai kemahasiswaan saya ikuti dan sampai sekarang masih aktif di organisasi luar. Bahkan dulu tahun 1999 saya pernah jadi caleg partai Golkarwaktu awal reformasi bersama dengan Pak Ilham mantan Walikota Makassar. KMPI pernah bersama dengan Pak Ical. Pemuda Panca Marga saya Wakil Sekretaris.Kemudan di ICMI dan PDRI, sedangkandi MUI saya sebagai Ketua Komisi

Infokom.Saya dari dosen ke wartawan, ketika ada acara di UNM saya rilis dan kemudian terbit . Kadang-kadang

dalam 1 hari ada 2 atau 3 berita saya yang terbit. Sudah menjadi hobisaya dalam menyusun berita.

Menurut Bapak,apa yang membedakan Bapak dengan dosen-dosen lainnya dikampus ini?

Saya selalu menyarankan siapapun mahasiswa yang mempunyai masalah, belum selesai karena takut dengan dosennya, datang saja ke saya. Jangan pernah takut sama dosen, karena kalau takut, kamu sendiri yang rugi

Namanya manusia, ada sisi baik dan kurangnya Makanya saya selalu katakan, siapapun yang mau menjadi pemimpin harus melayani semuanya, baik pegawai maupun mahasiswa.

Saat ini Bapak menjabat sebagai WD III Bidang Kemahasiswaan, bagaimana penilaian Bapak terhadapmahasiswa saat ini?

Ya, bagus. Semuanya bagus. Masih bersilaturahim satu sama lain. Hal yang selalu saya sokong adalah meningkatkan performens kerja dan silaturahmi. Jangan mengharap imbalan. Jangan dekati orang kalau ada maunya. Jujur itu juga penting. Kemudian, jangan banyak mengeluh. Jangan banyak mengkritik tanpa memberi solusi Sebaiknya teman-teman (birokrasi) disinidatang menghadiri pementasan yang diundang oleh mahasiswa, jangan negatif thinking. Semuanya harusber sinergi. Antara birokrasi dan mahasiswa harus sejalan. Maka jika ingin menjadi pemimpin harus merangkul semua civitas akademik termasuk mahasiswa. Kebetulan waktu itu thesis saya, membahas tentang bagaimana agar UNM bisa menjadi world class universitas, tulisan saya juga membahas itu dimajalah.

Menurut Bapak apa saja masalah di lingkup UNM yang perludibenahi?

Misalnya gedung yang mengkrak, musti dilanjutkan, supaya UNM ini semakin bagus. Performancenya semakin bagus, isinya juga semakin bagus. Itu yang pertama. Yang kedua, itu tadi, proses belajar mengajar, jangan ada kelas yang tidak jalan gara-gara dosen. Keindahan dan keamanan itu perlu diperbaiki, ditingkatkan. Kemudian juga, ya hubungan dosen dan mahasiswa itu harus diperbaiki.Artinya, mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan itu harus betul-betul diberikan ilmu yang akan mereka gunakan untuk diri, keluarga, dan bangsa ini karena mereka akan menjadi future leader bangsa ini.Olehnya itu dari sekarang harus dibekalisecara maksimal.

Kami mendengar beberapa keluhan mahasiswa FBS terkait masalah fasilitas yang kurang memadai,bagaimana tanggapan Bapak?

Jadi, kalau dia international standard, tidak ada yang mati-mati begitu (air) atau lampu segala macam. Tapi listrikkan sudah diperbaiki ya. Intinya,segala fasilitas diperbaiki. Saya mau begini, mestinya pimpinan itu, mau jurusan untuk melihat fasilitas. Dimana saja itu, Kadang-

8

WAWANCARA KHUSUS

SUKARDI WEDA

kadang itu di luar-luar, dikamar kecil ternyata ada wc yang jorok. Mestinya itu pimpinan, biar dia apa, jabatannya tinggi, jalan-jalan kesitu karena kadangkadang disana tidak diperhatikan fasilitasnya. Waktu saya di Bandara ada menetes air, kugeser itu kursi, karena rusak ini kursi kalau kena. Ini harus ditanamkan generasi muda, biar bukan milik kita, ini milik pubklik, milik Negara. Perbaiki kalau kita lihat, jangan dibiarkan. Apa artinya, berarti banyak pimpinan tidak melihat itu, seperti dosen yang tidak masuk. Fasilitas itu harga mati.

Mahasiswa jugasering sekali mengeluhkan masalah pengurusan administrasiyang rumit?

Nah itu yang tidak benar.Prinsipnya Pak Dekan, smile apa itu di profil fbs UNM. Makanya saya, dimana saja saya tanda tangan. Menurut MalcolM, salah satu yang harus dipuaskan adalah pelanggan, siapa pelanggan?

Mahasiswa. Sehingga saya, dimana saja, saya tanda tangan kalau ada yang perlu. Kalau ada masalah datang saja disini kita cari solusinya, jangan takut. Karena kalau kamu takut, tidak ada jalan keluar. Jadi dimana pun, biar saya di mobil datang saja, karena itu tugas saya. Jangan jadi pejabat kalau tidak mau diganggu. Termasuk juga dosen, ya perbaiki hubungan dengan mahasiswa. Saya tidak pernah dan tidak akan mau memberatkan mahasiswa. Jangan memberatkan orang. Kita harus selalu berpositive thinking. Berikan orang lain kemudahan, Insyaa Allah kita akan diberi kemudahan juga. Kalaubukan kita, anak keturunan kita.Itu prinsip.

Jadi apa yang harus dilakukan untuk hal-hal seperti itu?

Ya sebagai pimpinan harus membenahi semua, tapi tentunya mahasiswa juga harus sabar. Sabar itu punya proses. Misalnya di belakang (pembangunan sekret), BKMF, bertahap. Karena kita mau standard international. Oleh sebab itu, kalau kita mau mengarah kesana, semua harus berpikir kesana. Jangan parsialparsial, harus team work, mahasiswa kurang-kurangi tawuran karenakita yang rugi.

Mengenai masalah bentrok yang tidak berkesudahan danketerlambatan dosen, itubagaimanaPak?

Artinya begini, kita mau proses belajar mengajar berjalan dengan baik, oleh karna itu jangan ada kelas yang tidak belajar karena tidak ada dosennya. Kalau ada dosen yang tidak masuk, sampaikan ke ketua prodi , saya selalu mengatakan begini, siapa yang punya kewenangan tentang akademik, jalan-jalan ke kelas. Harus radikal ini, kalau sudah berulang-ulang, kasih teguran. Begitu. Ini dapurmu, you cari sesuap makan disini. Itu kewajiban. Kewajiban jika dikerjakan dapat pahala, kalau ditinggal dosa. Masa kita digaji pemerintah tapi melalaikan tugas?

Tidak melaksanakan tugas dengan baik. Nah saya pesan ke mahasiswa, kalau ada dosen yang tidak masuk apalagi berulang-ulang, sudah pertemuan kesekian, lapor ke prodi, tidak ada tanggapan, ke jurusan, tidak ditanggapi lagi,ke WD, langsung dekan. Kan begitu.

Kalaumasalah bentrok sendiribagaimana Pak?

Bentrok ini kan, kita tentu sebagai manusia normal. Jangan ada yang seperti itu,kan itu membuat ketidakberaturan, membuat kita was-was. Mau belajar, was-was, lari lagi. Mau mengajar, was-was. “Nanti motorku kodong dibakar, nanti mobilku.” Kita was-was semua. Oleh karena itu, ya kita juga meminta kesadarannya mahasiswa, jangan pernah memulai toh. Lebih baik menghindari, dan kita berdoa semoga tidak terjadi lagi. Karena banyak korban, bayangkan kalau tertancap (benda tajam) masyaAllah. Saya liat itu di grup-grup, adami kena lehernya,kepalanya, masyaAllah Makanya ya dikelas, baiknya, bukan hanya materi yang disampaikan, tetapi juga hal-hal yang sifatnya dapat menghindari hal-hal yang kurang bagus ya disampaikan, misalnya bentrok.Kalaumahasiswa tidak ada lagi kuliah, saya biasa bertanya ada kuliahmu dek? Tidak ada? Ya pulang maki, untuk apa tinggal-tinggal. Tapi kalau berorganisasi ya silakan, saya motivasi 1000 %.

Saya selalu mengatakan seperti ini, kita selesai kuliah, tinggal di perguruan tinggi ini, kita akan berkontribusi di masyarakat. Nah di masyarakat itu, bukan hanya pengetahuan intelektualitas yang diperlukan, tetapi juga kepemimpinan. Kepemimpinan ini diajar saat berorganisasi. Bagaimana mengatur orang, mengambil keputusan, itu semua dipelajari dari organisasi. Nah, ketika kita tidak pernah berorganisasi, kita akan kewalahan. Tidak bisa berinteraksi dengan orang dan sebagainya.

Apa menurut Bapak yang perlu dilakukan untuk mengatasimasalah secara keseluruhantersebut?

Komitmen. Komitmen kita bersama. Pimpinan menyiapkan sarananya dan mahasiswa manfaatkan sarana yang ada. Kalau sudah disiapkan disini, jangan lagi masuk di tempatnya orang. Makanya, jadi pemimpin tidak gampang. Kadang-kadang berac tapi tetap berkeringat. Artinya apa? Karenadia berpikir.

Terkait gelar Bapakyangbanyak?

Prof. Dr. Sukardi Weda, S.S., M.Hum., M.Pd., M.Si., M.M., M.Sos.I., M.A P.

Jadi kalau saya berbicara tentang sumber daya manusia, saya punya kompetensi Bicara tentang manajemen secara luas, saya punya

9

WAWANCARA KHUSUS

SUKARDI WEDA

kompetensi. Bicara tentang pendidikan,punya juga. Makanya buku saya itu yang Politik dan Rekayasa

Bahasa Disitukan dulu saya sering menulis di Fajar di kolom opini. Kadang-kadang per empat hari muncul lagi. Makanya Koran Harian Fajar pernah memberi kebijkan bahwa penulis hanya sekali sebulan. Saya juga pernah seminggu muncul lagi. Ada yang isu pendidikan semua,ada politik, ada isu sosial atau bahasa, ada media dan penyiaran.

Rintangan yang dihadapi selama mendapatkangelarmaster tersebut?

Oh banyak. Terutama dari istri saya sudahmi, apa lagi? Tapiterus terang, doa istri itu manjur dan diijabah. Saya dulu hanya S1, hanya satu gelar saya Setelah menikah, sekarang sudah delapan. Berarti ini peran dari luar biasa. Bahkan saya bilang begini, kalau sama-sama menderita dan tiba berhasil, jangan lupakan istri.

Apasaja yang telah dilakukan keluarga untuk mendukung jenjangkarierBapak?

Jadi yang paling berperan itu, istri saya dengan mertua. Kebetulan dari saya sendiri keluarganya boleh dikata bukan orang-orang, kelompok marginal. Tidak baik kalau mengatakan miskin ya. Makanya waktu itu, waktu saya kuliah di Unhas pra-pasca, saya ke kebun dengan mertua saya. Bersih-bersih kebun. Mertua saya bertanya, bagaimana, dapat beasiswa? Saya bilang tidak. Kemudian mertua saya bilang, daftarmi, nanti saya yang bayar. Akhirnya mertua saya yang bayar pra-nya. Tapi regularnya, Alhamdulillah saya yang bayar. Untuk berhasil itu bukan hanya ikhtiar lahir, tapi juga ikhtiar batin. Artinya berdoa, terutama sepertiga malam berdoa. Cari waktu-waktu mustajab.

Reporter : Balqis Syaidina danWeldina

Perubahan Istilah SosialDistancingMenjadi

PhysicalDistancing

Dijalan, berdoa. Karena orang yang dalam perjalanan itu,doanya selalu dijabah.
10

Nantikan Este-Pedia

LPM Estetika, Hari

Jumat (3/4). EstePedia kali ini, membahas tentang:

Enam Aplikasi

Efektif Untuk

Belajar Online

Selain Este-Pedia, channel youtube LPM Estetika juga memiliki konten terbitan lain seperti: Este-News. EstePedia, Este-Learn, Este-Tips, Este-Voice, dan EsteTalk. Anda juga bisa memberi usulan atau saran terkait konten kami di kolom komentar.

Selamat Kepada Pemenang

Give Away Buku

Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Putri Melinia Amanda

Pendidikan Bahasa Inggris (2018)

Nurul Khalizah Khaeriyah

Pendidikan Bahasa Inggris (2017)

Nurul Fajrianti

Sastra Indonesia (2016)

Este-Cell kini menyediakan

Pulsa, Tix ID, dan Top up OVO

Jangan lupa, Estetika Pers
12

Pedoman Hak

Hak jawab adalah hak untuk mengomentari atau memberikan sanggahan berupa fakta yang dapat merugikan instansi/pihak tertentu, dan dalam hal ini LPM Estetika tentu harus melayani hak jawab. Berikut pedoman hak jawab yang mesti diketahui:

1. Hak Jawab adalah hak seseorang, sekelompok orang, organisasi atau badan hukum untuk menanggapi dan menyanggah pemberitaan atau karya jurnalistik yang melanggar Kode Etik Jurnalistik, terutama kekeliruan dan ketidakakuratan fakta, yang merugikan nama baiknya kepada pers yang memublikasikan.

2. Hak Jawab berasaskan keadilan, kepentingan umum, proporsionalitas, dan profesionalitas.

3. Pers wajib melayani setiap Hak Jawab.

4. Fungsi Hak Jawab adalah:

a. Memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat;

b. Menghargai martabat dan kehormatan orang yang merasa dirugikan akibat pemberitaan pers;

c. Mencegah atau mengurangi munculnya kerugian yang lebih besar bagi masyarakat dan pers;

d. Bentuk pengawasan masyarakat terhadap pers.

5. Tujuan Hak Jawab untuk:

a. Memenuhi pemberitaaan atau karya jurnalistik yang adil dan berimbang;

b. Melaksanakan tanggung jawab pers kepada masyarakat;

c. Menyelesaikan sengketa pemberitaan pers; d. Mewujudkan iktikad baik pers.

6. Hak Jawab berisi sanggahan dan tanggapan dari pihak yang dirugikan.

7. Hak Jawab diajukan langsung kepada pers yang bersangkutan, dengan tembusan ke Dewan Pers.

8. Dalamhal kelompok orang, organisasi atau badan hukum, Hak Jawab diajukan oleh pihak yang berwenang dan atau sesuai statuta organisasi, atau badan hukum bersangkutan.

9. Pengajuan Hak Jawab dilakukan secara tertulis (termasuk digital) dan ditujukan kepada penanggung jawab pers bersangkutan atau menyampaikan langsung kepada redaksi dengan menunjukkan identitas diri.

10. Pihak yang mengajukan Hak Jawab wajib memberitahukan informasi yang dianggap merugikan dirinya baik bagian per bagian atau secara keseluruhan dengan data pendukung.

11. Pelayanan Hak Jawab tidak dikenakan biaya.

12. Pers dapat menolak isi Hak Jawab jika: a. Panjang/durasi/jumlah karakter materi Hak Jawab melebihi pemberitaan atau karya jurnalistik yang dipersoalkan;

Pihak yang merasa dirugikan menuliskan sanggahan atau tanggapannya terhadap berita yang telah kami terbitkan.

Pihakyang merasa dirugikan mengirimkan hakjawabke surel redaksi@estetikapers.com berisi informasi yang dinggap merugikan baik bagian per bagian atau secara keseluruhanandengandatapendukung.

LPM Estetika menerima dan membaca hak jawab yang telah dikirimkan pihak yang merasa dirugikan. LPM Estetika berhak menolak hak jawab yang bersangkutan, jika isihakjawabsepertitercantumpada poin12 tentang pedomanhakjawab.

b. Memuat fakta yang tidak terkait dengan pemberitaan atau karya jurnalistik yang dipersoalkan;

c. Pemuatannya dapat menimbulkan pelanggaran hukum;

d. Bertentangan dengan kepentingan pihak ketiga yang harus dilindungi secara hukum.

13. Hak Jawab dilakukan secara proporsional:

a. Hak Jawab atas pemberitaan atau karya jurnalistik yang keliru dan tidak akurat dilakukan baik pada bagian per bagian atau secara keseluruhan dari informasi yang dipermasalahkan;

b. Hak Jawab dilayani pada tempat atau programyang sama dengan pemberitaan atau karya jurnalistik yang dipermasalahkan, kecuali disepakati lain oleh para pihak;

c. Hak Jawab dengan persetujuan para pihak dapat dilayani dalam format ralat, wawancara, profil, features, liputan, talkshow, pesan berjalan, komentar media siber, atau format lain tetapi bukan dalam format iklan;

d. Pelaksanaan Hak Jawab harus dilakukan dalam waktu yang secepatnya, atau pada kesempatan pertama sesuai dengan sifat pers yang bersangkutan;

1) Untuk pers cetak wajib memuat Hak Jawab pada edisi berikutnya atau selambatlambatnya pada dua edisi sejak Hak Jawab dimaksud diterima redaksi.

2) Untuk pers televisi dan radio wajib memuat Hak Jawab pada programberikutnya.

e. Pemuatan Hak Jawab dilakukan satu kali untuk setiap pemberitaaan;

f. Dalam hal terdapat kekeliruan dan ketidakakuratan fakta yang bersifat menghakimi, fitnah dan atau bohong, pers wajib meminta maaf.

14. Pers berhak menyunting Hak Jawab sesuai dengan prinsip-prinsip pemberitaan atau karya jurnalistik, namun tidak boleh mengubah substansi atau makna Hak Jawab yang diajukan.

15. Tanggung jawab terhadap isi Hak Jawab ada pada penanggung jawab pers yang memublikasikannya.

16. Hak Jawab tidak berlaku lagi jika setelah 2 (dua) bulan sejak berita atau karya jurnalistik dipublikasikan pihak yang dirugikan tidak mengajukan Hak Jawab, kecuali atas kesepakatan para pihak.

17. Sengketa mengenai pelaksanaan Hak Jawab diselesaikan oleh Dewan Pers. Sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, pers yang tidak melayani Hak Jawab selain melanggar Kode Etik Jurnalistik juga dapat dijatuhi sanksi hukum pidana denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).

Estetika terbukti terdapat kekeliruan dan ketidakakuratan fakta yang bersifat memghakimi, memfitnah, dan berbohong, LPM Estetika wajib menyampaikan permohonan maaf secara lisan dan tulisankepadapihakyangtelahdirugikan.

Alur Hak Jawab di LPM Estetika

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.