2 minute read
alumni talks
LUM NI A
WITH , ASRI YULIANA ASTUTI
Advertisement
Asri Yuliana Astuti, alumni GSPI tahun 2020, yang saat ini melanjutkan studi di Jurusan Psikologi, Universitas Gunadarma Jakarta. Berbagi dengan kita cerita dan pandangannya tentang self love serta beberapa tips saat berada di masa-masa sulit.
Apa pendapat Asri tentang self-love?
Sederhananya, self-care itu kegiatan yang dapat meningkatkan energi di dalam diri-sendiri agar dapat berfungsi lebih baik secara fisik dan mental. Jika kita peduli terhadap self-care, kita bisa meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan dirimu karena self-care itu bagian dari self-love. Self-Love juga memiliki keterkaitan dengan apa yang kamu konsumsi sehari-hari di dalam hidup dan bagaimana dirimu bisa merespons segala kebutuhan dengan tepat, seperti waktu istirahatmu apakah sudah cukup, pola makan yang kamu jalani benar apa gak, dan apakah kamu saat ini berada di lingkungan pertemanan yang benar atau salah.
Meskipun terlihat sepele, self-Love sangat penting untuk dilakukan karena dapat membantu kamu untuk lebih menghargai diri kamu sendiri setelah berjam-jam berkegiatan dengan melakukan segala aktivitas yang dapat meningkatkan kebahagiaan dan kenyamanan diri-sendiri. Self-Love juga mampu mengurangi segala macam penyakit mental, seperti depresi, stres, atau kecemasan berlebih yang jika diabaikan akan semakin memperlambat laju hidupmu.
Apakah Asri pernah mengalami kesulitan dalam menghadapi lingkungan sekitar?
Aku pernah berada di lingkup pertemanan yang salah. Kenapa aku menganggap salah? Ya karena aku selalu menuruti apa yang orang lain inginkan. Padahal belum tentu aku sanggup untuk melakukannya tapi demi pertemanan apapun kulakukan Karena rasa khawatir dalam diri, seperti takut tidak mendapat teman atau dicemooh, itu yang membuat aku selalu mengiyakan orang lainAkan tetapi, seiring berjalannya waktu aku sadar bahwa semua manusia diciptakan dengan porsinya masing-masing. Kita tidak bisa memaksakan diri untuk tampil dengan porsi yang lebih tinggi karena itu semua hanya dapat menyiksa diri karena pasti akan timbul rasa kecewa apabila kita tidak bisa melampauinya. Aku coba untuk keluar dari zona nyaman agar bisa mengontrol diri untuk tidak selalu menuruti keinginan orang lain. Terkesan egois? Namun, itu perlu dilakukan supaya diri kita tidak dibodohi oleh orang lain.
Kesadaran untuk lebih mengutamakan diri sendiri sebelum orang lain teruslah muncul karena aku mempunyai pemikiran bahwa pertemanan yang baik adalah ketika kita bisa menerima segala kekurangan dan bisa saling melengkapi kekurangan satu sama lain, bukan malah menuntut diri kita untuk sama seperti orang lain. Karena sampai kapanpun semua itu tidak akan bisa terjadi, anak kembar saja yang lahir dalam satu rahim mempunyai perbedaan apalagi orang lain. Di situlah aku mulai untuk mengutamakan diri sendiri dibandingkan harus selalu menuruti keinginan orang lain yang belum tentu itu sesuai dengan kemampuan diri. Jika aku sendiri tidak bisa berbuat baik kepada diri sendiri, bagaimana orang lain akan memperlakukan baik pada diriku ini. Karena sikap kita adalah guru bagi orang lain.
Apa tips yang akan Asri berikan untuk orang-orang yang sedang kesulitan dengan kesehatan mental mereka?
Kurangnya mencintai diri sendiri dapat menyebabkan banyak kerusakan dalam hidup jika kamu tidak memperhatikannya. Jika kamu tidak melihat nilaimu sebagai pribadi, kemungkinan besar kamu akan menderita Depresi dan kecemasan. Hal itu juga dapat merusak hubungan dengan keluarga dan teman. Kamu harus ingat bahwa semuanya dimulai dari dirimu sendiri. Bagaimana kamu mengatasi pergumulan, perubahan, dan rasa sakit, semua akan bergantung pada jumlah keyakinan yang kamu miliki pada dirimu sendiri. Kamu harus menentukan tujuanmu di dunia ini. Tentunya, seseorang, di suatu tempat di luar sana, tidak akan menjadi orang yang sama tanpa kamu dalam hidupnya. Kamu dicintai karena kamu adalah kamu. Kamu istimewa karena kamu adalah kamu. Tidak ada orang lain yang bisa menggantikanmu.