Edisi Tahun 2016
EFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU GENERASI CERMAT Hal. 2 CAPAIAN PROGRAM KERJA GENERASI SEHAT CERDAS BANDUNG BARAT Hal. 3 KEBUN GIZI UNTUK GENERASI YANG SEHAT DAN CERDAS Hal.11 GSC SENTUH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Hal. 12
HEADLINE NEWS : GSC BAROMETER PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU GENERASI CERMAT Hal. 6
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 1 Pengantar
PENGANTAR REDAKSI
D
engan telah ditetapkannya Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang diyakini dapat memberikan pengaruh yang besar dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Desa. Tujuan pengaturan desa ini diharapkan dapat : (1) Mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat untuk mengembangkan potensi dan asset desa guna kesejehteraan bersama; (2) Membentuk Pemerintahan Desa yang professional, efisien, efektif terbuka serta bertanggungjawab; (3) Meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum; (4) Memajukan perekonomian masyarakat desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional; (5) Memperkuat masyarakat sebagai subyek pembangunan. Dengan disyahkannya UU Desa No. 6 Tahun 2014 dan ditindaklanjuti dengan disediakannya Dana Desa akan berdampak pada keberadaan program-program dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang selama ini telah masuk ke Desa seperti Generasi Sehat dan Cerdas atau GSC. Secara prinsip pelaksanaan GSC cukup relevan dan sangat potensial mendukung diterapkannya UU Desa. Dalam kerangka transisi pelaksanaan UU Desa, GSC bisa dipandang sebagai Program Pemerintah yang ditugaskan kepada Desa dengan kewenangan pengaturan oleh Pemerintah tetapi dengan kewenangan pengurusannya dilakukan oleh Desa. Sehubungan GSC fokus pada pemberdayaan dan penguatan masyarakat, sekaligus mendukung frontline service providers, maka strategi institutionalisasi kelembagaan dan integrasi proses yang selama ini dibangun menjadi bagian di dalam sistem regular sebagaimana diamanatkan di dalam UU Desa. Hal ini dilakukan untuk menjamin keberlanjutan pola-pola pembangunan partisipatif yang berpihak pada layanan dasar pendidikan dan kesehatan tetap terus berjalan dan membudaya. Sejalan dengan PermenDesa tentang prioritas penggunaan Dana Desa dan tercantumnya PSD sebagai salah satu prioritas maka diharapkan alokasi ke PSD terjamin dan memadai. (Dewi Sulamdari/ Faskab GSC)
Faskab KBB : Pelindung : Drs. H. Kusnindar (Ka. BPMPD KBB), Penasihat : Deny Buchori, H. SE. (Kabid. PKPM BPMPD), Penanggung jawab : Sri Wigati, S.Sos., M.Si (Kasubid PKM), Tim Redaksi : Dewi Sulamdari & Siti Habibah (Faskab & Faskeu) , Kontributor FK & KPMD, Layout : Asep Saeful, S.Sos Generasi Sehat dan Cerdas Kab. Bandung Barat Office : Perumahan Puri Indah Lestari Blok C4-No 2 Desa Batujajar Kec. Batujajar Kab. Bandung Barat 40561 E-Mail : gscbandungbarat@ymail.com
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 2 Opini
EFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU GENERASI CERMAT oleh : Drs. H. Kusnindar Kepala BPMPD Kabupaten Bandung Barat
K
Drs. H. Kusnindar ( Ka. BPMPD KBB)
epala BPMPD Kabupaten Bandung Barat, Drs. Kusnindar menilai bahwa pelaksanaan kegiatan Generasi Sehat dan Cerdas sebagai instrumen fasilitasi, koordinasi, dan intervensi pelayanan sosial dasar harus diarahkan untuk mendukung target Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa di 15.000 Desa Prioritas, termasuk didalamnya Wilayah Perbatasan sebagaimana termuat dalam Indeks Desa Membangun sebagai basis data sasaran perencanaan program/kegiatan Ditjen pada lingkup Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi dengan spirit mewujudkan Desa Membangun Indonesia. Dalam penyelenggaraannya GSC mengedepankan pendekatan pembangunan berbasis hak dan tetap konsisten dalam implementasi UU Desa khususnya dalam mengedepankan desa sebagai sebuah entitas yang memiliki kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa menuju kemandirian desa sebagai landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Terwujudnya pelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas di Kabupaten Bandung Barat tidak terlepas dari efektivitas pemberdayaan masyarakat di perdesaan, khususnya di 6 lokasi yaitu Kecamatan Cipeundeuy, Cihampelas, Cililin, Sindangkerta, Gununghalu dan Rongga. Para pelaku pemberdayaan masyarakat inilah yang memberikan inspirasi guna terwujudnya visi dan misi kabupaten, menitikberatkan pada kualitas pelayanan sosial dasar khususnya bidang pendidikan dan Kesehatan. “Dengan tingginya keterlibatan masyarakat secara penuh dalam proses pelaksanaan
kegiatan dari mulai proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelestarian memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat” “Berakhirnya dana BLM kegiatan Generasi Sehat dan Cerdas di TA 2016, telah memberikan banyak manfaat dan dampak positif khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan sehingga ke depan peran Pemda akan lebih ditingkatkan dalam mendorong terdanainya kegiatan serupa dari Dana Desa maupun APBD kabupaten.” “Semoga Tim Generasi Sehat dan Cerdas Kabupaten Bandung Barat tetap menjaga kekompakan dan memberikan kontribusi bagi pembangunan di desa sehingga efektivitas dan jiwa pemberdaya sejati tetap dilaksanakan dengan baik sesuai tujuan Program”red
“Dengan
tingginya keterlibatan masyarakat secara penuh dalam proses pelaksanaan kegiatan dari mulai proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelestarian memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat” (Drs. Kusnindar, Ka. BPMPD KBB)
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 3 Gambaran Umum
CAPAIAN PROGRAM KERJA GENERASI SEHAT CERDAS BANDUNG BARAT
Foto Bersama PJOK, Faskab, Faskeu dan Fasilitator Kecamatan, 2016
G
enerasi Sehat dan Cerdas (GSC) merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan kualitas layanan sosial dasar khususnya bidang pendidikan dasar dan kesehatan ibu dan anak dengan pendekatan pemberdayaan TAHU N
KEC
DESA
2012
6
61
2013
6
61
2014
6
61
2015
6
61
2016
6
61
LOKASI
JUMLAH TOTAL DANA GSC
masyarakat Desa. Dalam penyelenggaraannya GSC mengedepankan pendekatan pembangunan berbasis hak dan tetap konsisten dalam implementasi UU Desa khususnya dalam mengedepankan desa sebagai sebuah entitas yang memiliki kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan
DANA BLM KEGIATAN
DANA BLM DOK Perencanaan
Pelatihan
7.850.000.000
355.000.000
196.628.000
7.850.000.000
373.000.000
195.000.000
4.565.500.000
373.000.000
197.700.000
4.770.000.000
494.250.000
394.200.000
1.050.000.000
494.120.000
394.050.000
26.085.500.000
2.089.370.000
1.377.578.000
29.552.448.000
lokal berskala desa menuju kemandirian desa sebagai landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Proses pemberdayaan yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap upayaupaya membangun kepedulian, kerelawanan dan komitmen akan gerakan peningkatan kualitas layanan sosial dasar merupakan landasan kokoh dalam membangun masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Dalam hal ini, GSC meyakini pendekatan yang lebih efektif untuk mewujudkan proses perubahan perilaku masyarakat tersebut adalah melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan penguatan peran pemerintah daerah dalam mengapresiasi dan mendukung kemandirian masyarakatnya. Generasi Sehat dan Cerdas ( GSC ) di Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan sejak tahun 2012 di 6 (enam) kecamatan yaitu Kecamatan Cihampelas, Cililin, Rongga, Sindangkerta, Gununghalu dan Cipeundeuy, yang meliputi 61 desa. Generasi Sehat & Cerdas memiliki 12 Indikator keberhasilan yang diukur melalui nilai capaian minimum keberhasilan untuk melihat seberapa jauh tingkat pencapaian masyarakat desa dalam memenuhi seluruh indikator keberhasilan program. (Bersambung Ke Hal.4)
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016 TAHU N 201 2 201 3 201 4 201 5 201 6
LOKASI KEC
DESA
6
61
6
61
6
61
6
61
6
61
JUMLAH
Hal. 4 Gambaran Umum DANA BLM DOK
DANA BLM KEGIATAN
Perencanaan
Pelatihan
7.850.000.000
355.000.000
196.628.000
7.850.000.000
373.000.000
195.000.000
4.565.500.000
373.000.000
197.700.000
4.770.000.000
494.250.000
394.200.000
1.050.000.000
494.120.000
394.050.000
26.085.500.000
2.089.370.000
1.377.578.000
TOTAL DANA GSC
Baik bidang kesehatan ibu dan anak , maupun bidang pendidikan dasar dan menengah pertama. Generasi Sehat & Cerdas memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Mendorong partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan serta mendorong kemandirian masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan. 2. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan ibu dan anak terutama untuk intervensi periode 1000 hari pertama kehidupan khususnya kepada kelompok masyarakat miskin dan terpinggirkan. 3. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar termasuk bagi Anak Berkebutuhan Khusus dan mendorong anak-anak putus sekolah serta yang belum sekolah untuk kembali
29.552.448.000
sekolah minimal menyelesaikan pendidikan SMP atau yang sederajat, serta mengakomodir juga untuk pendidikan anak usia dini. Adapun sasaran dari Generasi Sehat & Cerdas adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal terhadap kualitas layanan Kesehatan dan Pendidikan diantaranya pelayanan kepada : 1. Seluruh ibu-ibu hamil, 2. Ibu menyusui 3. Bayi, 4. Anak-anak balita 5. Anak-anak usia sekolah dasar, 6. Anak-anak usia sekolah menengah pertama. Berdasarkan alokasi bantuan dari mulai tahun 2012 s/d 2016, Generasi Sehat & Cerdas telah menyerap Dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) sebesar Rp. 29.552.448.000,-. Dana BLM Kegiatan disalurkan kepada masyarakat melalui kegiatan Non Multi dan kegiatan Multi yang dikelola melalui Pokja Pendidikan, Pokja Kesehatan dan Pokja Dukungan layanan. Bersambung Ke Hal. 5
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Jenis Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) I Tim Pertimbangan Musyawarah Desa (TPMD) I Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) II Tim Pertimbangan Musyawarah Desa (TPMD) II Pelaksana Kegiatan ( PK ) Unit Pengelola Kegiatan ( UPK ) Pendamping Lokal ( PL ) Badan Kerjasama Antar Desa Pokja Komite Sekolah Kader Posyandu Badan Pengawas UPK Pemerintah Desa, BPD & LPMD Total
Hal. 5 Gambaran Umum
Jumlah Peserta (orang)
Jumlah Kecamatan
Desa
Prosentase Pelaksanaan (%)
122
6
61
100 %
183
6
61
100 %
122
6
61
183
6
61
183 18 6 12 18
6 6 6 6 6
61
12 296 1156
6 6
61 61
Dalam upaya meningkatkan kapasitas pelaku dan masyarakat, melalui DOK Pelatihan Masyarakat tahun 2016 yang dipergunakan sesuai kebutuhan dan dipertanggung jawabkan kepada masyarakat melalui Musyawarah . Seiring dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (selanjutnya disebut UU Desa), memberikan pengaruh yang besar dalam penyelenggaraan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa. Prioritas penggunaan dana desa, optimalisasi musyawarah desa sebagai forum pengambilan keputusan di masyarakat, serta dukungan tata aturan tingkat desa merupakan sebagian dari amanat UU Desa yang harus didukung oleh setiap program pembangunan yang melibatkan masyarakat desa.
JML
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 85%
Pada tahun 2016, adanya kebijakan berupa Integrasi Generasi Sehat dan Cerdas dalam Implementasi Undang - Undang Desa, yang mana Perencanaan Generasi Sehat & Cerdas dapat bersinergi dengan Perencanaan Pembangunan Desa. Dan akhirnya kegiatan Pelayanan Sosial Dasar bidang Pendidikan dan Kesehatan menjadi prioritas dalam pendanaan di APBDes. Kiranya apa yang telah dilakukan oleh Generasi Sehat dan Cerdas di Kab. Bandung Barat, dapat mendukung Visi Kabupaten, “Bandung Barat Cermat� Bersama Membangun Masyarakat yang Cerdas, Rasional, Maju, Agamis, dan Sehat Berbasis pada Pengembangan Kawasan Agroindustri dan Wisata Ramah Lingkungan. Red
Apa Kata Mereka ? Dudung Kusmana HS, S.Sos Camat Sindangkerta
P
rogram GSC sangat bermanfaat untuk meningkatkan kegiatan pada Bidang Pendidikan dan Kesehatan yang ada di wilayah Bandung Barat Khususnya di wilayah Kecamatan Sindangkerta. Dengan adanya program ini, masyarakat bandung barat khususnya masyarakat di Kecamatan Sindangkerta semakin tahu, jelas dan memiliki wawasan yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Untuk itu saya mengharapkan ada kebijakan dan di anggarkan dari pemda KBB atau desa masing-masing dalam meng o p t i ma l ka n p e la ks a n a a n kegiatan pada program tersebut kedepannya dalam rangka mewujudkan Generasi Masyarakat CERMAT. Drg. Magdhesy Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes KBB.
G
SC sangat membantu Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan, khususnya kesehatan keluarga. Program GSC sangat membantu dalam meningkatkan cakupan pemberian makanan tambahan balita, meningkatkan jumlah kader terlatih, dan tersosialisasinya program-program ke seh ata n kep ada t okoh masyarakat dan kader di 6 kecamatan.
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 6 Headline
BUPATI BANDUNG BARAT : GSC BAROMETER PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU GENERASI CERMAT
Dok. Wawancara Ekslusif Bersama Bupati Bandung Barat oleh Spesialis KIE Konsultan
K
epedulian dan keterlibatan secara optimal yang dilakukan oleh Bupati Bandung Barat (Drs. H. Abubakar, M.Si) dalam mendukung program Generasi Sehat dan Cerdas di Kabupaten Bandung Barat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 telah memberikan inspirasi bagi semua pihak. Hal ini merupakan penilaian tersendiri sehingga ada Surat dari Kemendesa, PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 956/GSCDPPMD.2/09/2016 pada tanggal 23 September 2016. Surat ini ditujukan kepada 8 Bupati di 6 Provinsi dari 11 Provinsi yang menerima bantuan Program Generasi Sehat dan Cerdas, dimana salah satunya terpilih Bu-
pati Bandung Barat Provinsi Jawa Barat yang telah berkontribusi dan memberikan dukungan secara penuh. Hasil wawancara dengan Bupati Bandung Barat ditampilkan pada kolom “Rubrik� yang akan mengetengahkan peran dan komitmen Kepala Daerah untuk menjadi pembelajaran bersama yang akan memberikan kemanfaatan dan dapat menjadi motivasi pihak lainnya untuk turut berkontribusi dalam upaya peningkatan dan percepatan pemenuhan pelayanan sosial dasar di desa. Hal ini berkaitan juga dengan akan terbitnya Buletin Nawala Generasi Edisi ke – 1 Tahun 2016 dan Buku Kisah Inspiratif Jilid 2 Tahun 2016 se-
bagai sarana atau media komunikasi yang memuat segala informasi mengenai Program Generasi Sehat dan Cerdas, peran pmerintah, partisipasi pelbagai pihak dan masyarakat yang mendukung program peningkatan akses pendidikan, kesehatan serta pelayanan sosial dasar di desa. Koordinasi, komunikasi dan advokasi segera dilakukan dengan SKPD terkait yaitu BPMPD kabupaten Bandung Barat Dinas Instansi Terkait (Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan) dalam rangka akselerasi data. BPMD Kabupaten dan Tim Faskab kemudian melakukan inventarisir dan juga penyampaian surat permohonan wawancara sekaligus kesediaan dalam agenda tersebut. Melalui Sekretaris Pribadi langsung kemudian disepakati jadwal wawancara dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2016 yang bertepatan dengan momen Cuci tangan pakai sabun tingkat provinsi yang juga dihadiri oleh Ibu Gubernur Provinsi Jawa Barat, kegiatannya di alun-alun kabupaten bandung barat. Wawancara Eksklusif terkait kegiatan Generasi Sehat dan Cerdas secara langsung dengan Bupati Bandung Barat (Drs. H Abubakar, M.Si) dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2016 yang bertempat di Alun alun Kabupaten oleh kemendesa PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia Bersambung ke Hal.7
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 7 Headline
Dok. Foto Bersama Bupati Bandung Barat, Asisten Daerah Bid. Ekonomi Pembangunan, Ka. BPMPD KBB, Ka. BAPPEDA, dan Faskeu KBB
yang menugaskan Faiz Yazri selaku spesialis Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dalam rangka penyiapan Buletin Nawala Generasi Edisi ke -1 dan Buku Kisah Inspiratif Jilid 2 Tahun 2016 dengan Bupati Kabupaten Bandung Barat. Bapak Drs. H. Abubakar, M.Si). Selain itu hadir Kepala BPMPD (Drs. Kusnindar),PPK (Deny Buchori H., SE), Ibu Sri Wigati, M.Si dan Faskeu Bandung Barat (Siti Habibah) yang ikut mendampingi proses wawancara sampai dengan selesai. Berkat kerjasama dan kepiawaian Bupati Bandung Barat (Drs. H. Abubakar, M.Si) dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh Spesilais KIE kegiatan berjalan dengan lancar walaupun hal ini dilakukan setelah agenda Cuci Tangan Pakai Sabun selesai dilakukan. Menurut beliau kontribusi yang tinggi terkait adanya dukungan dari Pemda yaitu adanya dana PAP Kabupaten dari APBD yang dapat menunjang kegiatan GSC di lapangan
setiap tahunnya. Hal ini dituangkan dalam NPUB kabupaten untuk dana TA 2016 adalah Rp 241.050.000 sebagai bukti dukungan yang penuh karena dana PAP minimal dialokasikan minimal 5 % dari total dana BLM sebesar Rp 1.050.000.000 karena adanya penghematan anggaran yaitu adanya pergeseran sebesar Rp 1.500.000.000 dari total sebelumnya Rp 2.550.000.000. “Replikasi Program sejenis Generasi Sehat dan Cerdas yang ada menurut Bapak Drs. H. Abu Bakar, M.Si dari Pemda Insyaaloh akan dibahas dalam kegiatan kabupaten melalui perluasan lokasi dan penyiapan anggaran daerah dikarenakan dana BLM kegiatan hanya diberikan sampai dengan TA 2016, harapannya kabupaten bisa melakukan kegiatan sejenis setelah masyarakat tidak mendapat alokasi dana BLM yang diadaptasikan lewat kebijakan daerah di Kabupaten Bandung Barat dengan Visi dan Misi yaitu Bandung Barat
“Cermat�. Kegiatan GSC ini akan menjadi barometer untuk kegiatan PSD melalui beberapa kebijakan yang telah dibuat oleh kabupaten. Dengan adanya program GSC maupun program lainnya diharapkan daapat bersinegi dan berkolaborasi serta terlibat aktif di perencanaan kegiatan baik di tingkat desa maupun kecamatan. Khusus Program GSC yang dana BLM nya habis sampai dengan Desember 2016 dan exit to exist strategi, pelibatan sumber daya manusia yang sudah terlatih dapat termanfaatkan dengan optimal. Pelaku yang sudah ada dan terlatih akan disiapkan menjadi kader pemberdaya yang tangguh baik di kecamatan maupun di desa, jelas bapak Bupati Bandung Barat. Beliau menyambut dengan baik supaya ke depannya kegiatan Generasi Sehat dan Cerdas ini dapat tersosialisaikan ke masyarakat dan dapat diterapkan serta diaplikasikan ke dalam pendanaan di tingkat desa. Selain itu akan dilakukan sinkronikasi dan ke depannya kegiatan Generasi Sehat dan Cerdas yang sudah dilakukan akan ditampilkan di web Pemda sehingga masyarakat dapat lebih mengetahui pelaksanaan kegiatannya. Red
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 8 Opini Dari Desa
PERAN PEMERINTAH DESA BOJONG KECAMATAN RONGGA DALAM MENDUKUNG PROGRAM GSC GUNA MEWUJUDKAN GENERASI CERMAT
P
Desa Bojong menurut beliau adalah terjadi perkembangan positif dimasyarakat desa ,khususnya yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan. Masyarakat sangat terbantu dalam memperoleh layanan kesehatan dan pendidikan, tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat mengalami peningkatan yang signifikan. Sarana dan prasarana kesehatan & pendidikan menjadi semakin lengkap, sehingga mempermudah pelayanan terhadap masyarakat. Kemampuan para kader dalam mengelola berbagai kegiatan lebih meningkat, sehingga mereka mampu berkontribusi positif dalam berbagai kegiatan di tingkat Desa. “Dengan adanya program GSC, masyarakat cukup “bergairah” dalam berbagai kegiatan kesehatan dan pendidikan “ tanggapa tersebut mengakhiri pembicaaan kami dengan Kepala Desa yang juga Pengurus BKAD Kec. Rongga. Red
rogram GSC adalah salah satu program pemerintah yang sangat bagus, baik dari segi pelaksanaan program yang menyentuh langsung pada sasaran serta permasalahan dasar masyarakat khususnya yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan, maupun dari segi tata kelola program yang dijalankan di GSC. Sehingga ketika ada informasi bahwa program ini berakhir, kami sangat merasa kehilangan. Namun begitu, Insya Alloh melalui Dana Desa kami akan berusaha melanjutkan program GSC ini, tentunya “Dengan adanya program GSC, masyarakat dengan pola pengelolaan secukup “bergairah” dalam berbagai kegiatan bagaimana yang dibangun GSC “, demikian disampaikan kesehatan dan pendidikan “ Bapak Buldani, Kepala Desa Kades Bojong Kec. Rongga Bojong, Kecamatan Rongga. Adapun manfaat dari Program GSC bagi masyarakat di
Apa Kata Mereka ?
P
rogram Generasi Sehat dan Cerdas program yang sangat bagus karena program ini dapat menjangkau lapisan masyarakat yang bisa menciptakan generasi penerus bangsa yang handal dan kuat sebagai pewaris pembangunan sehingga program ini akan tepat ke sasaran. Disisi lain diharapkan anggaran untuk program ini harus ditingkatkan agar seluruh kebutuhan bisa terpenuhi. Kerjasama dan koordinasi antar pihak yang terkait harus terjalin lebih baik, sehingga program ini dapat terlaksana sesuai target dan sasaran. Jika dilihat dari output-outcomedan kebermanfaatan tentu saja program ini akan sangat dirasakan oleh masyarakat secara umum dan akan lebih terasa dalam menciptakan keluarga yang baik dan harmonis, program ini dapat mencetak anakanak generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas karena kebutuhan nutrisi serta pendidikannya dapat terpenuhi. Jika anak-anak memiliki tubuh yang sehat dan kuat maka tangkap dan daya tahan dalam berpikir akan lebih cepat yang berdampak langsung pada kemajuan hasil belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah. Melalui program ini permasalahan angka putus sekolah ditingkat pendidikan dasar akan sangat tertekan, dan anak berkebutuhan khusus dapat ditangani dengan baik. Asep Sutisna, M.Si Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Bandung Barat
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 9 Program Bidang Kesehatan
MELALUI PELATIHAN KADER POSYANDU TINGKATKAN PELAYANAN IBU DAN ANAK
Peserta Pelathan Kader Posyandu
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah tempat yang dapat memberikan suatu pelayanan secara cepat dan murah, serta mampu menjawab berbagai permasalahan sosial dasar masyarakat berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat. Hingga saat ini, Posyandu masih menjadi sarana penting di dalam masyarakat khususnya masyarakat Desa Ciharashas yang mendukung upaya pencapaian Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), membantu menurunkan angka kematian bayi dan kelahiran serta mempercepat penerimaan norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. Adapun kegiatan di dalamnya meliputi kegiatan pemantauan pertumbuhan yang dimasukkan dengan pelayanan seperti imunisasi untuk
pencegahan penyakit, penanggulangan diare, pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan kontrasepsi, hingga penyuluhan dan konseling. Pelaksana kegiatan diPosyandu adalah Kader Posyandu.Kader Posyandu atau kader kesehatan adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalahmasalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kapasitas para kader posyandu masyarakat di Desa Ciharashas mengusulkan diselenggarakannya Pelatihan Kader Posyandu yang di danai oleh Program Generasi Sehat Dan Cerdas (GSC). Setelah digulirkannya pelaksanaan PNPM-Generasi
TA.2014 dan TA.2015 dan berubah nama menjadi Generasi Sehat dan Cerdas tahun 2016, adapun kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2014 sampai dengan 2016 salah satunya adalah Pelatihan Kader Posyandu. Pelatihan Kader Posyandu dilaksanakan tanggal 17 Juni 2016 bertempat di Aula Desa Ciharashas dengan sasaran Kader Posyandu Desa Ciharashas. Personil yang terlibat adalah TP PKK Kecamatan, Puskesmas, TP PKK Desa Ciharashas dan PKP Kecamatan. Narasumber Kegiatan tersebut Dari TP PKK Kecamatan Cipendeuy dan Bidan Desa. Kondisi sebelum pelatihan yang diselenggarakan Oleh GSC, kader belum paham betul tentang cara mengisi buku SIP, KMS serta tata cara penimbangan bayi yang baik dan benar. Setelah dilaksanakannya Pelatihan Kader, para Kader Posyandu Di Desa Ciharashas menjadi lebih bersemangat dan mampu melaksanakan tugas yang ada di Posyandu, baik pengisian berbagai administrasi yang ada di Posyandu maupun cara penimbangan yang benar.. Red.
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 10 Program Bidang Kesehatan
PMT PEMULIHAN BAGI IBU HAMIL KEK DAN BALITA BGM DUKUNG PERIODE 1000 HPK
D
alam upaya pemenuhKecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu lokasi Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) di Kab. Bandung Barat, terdiri dari 11 desa yang berpartisipasi dalam Generasi Sehat dan Cerdas (GSC). Prioritas program gizi sekarang ini menitikberatkan pada periode 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) melalui peningkatan pengetahuan dan perilaku gizi, suplementasi dan fortifikasi gizi mikro dan tata laksana gizi buruk dan kurang. Masih terjadi beberapa tantangan seperti masih tingginya balita pendek atau stunting. Kejadian balita stunting dapat dicegah sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Masa kehamilan dan menyusui menjadi sangat penting bagi seorang ibu karena akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan gizi pada masa janin dan usia dini berpengaruh pada perkembangan otak dan pertumbuhan seperti penurunan derajat kepandaian (IQ) yang menyebabkan gangguan kecerdasan, anak tumbuh kecil dan pendek yang pada akhirnya akan menjadikan penurunan produktivitas pada usia dewasa. Hal ini masih terjadi di lingkungan masyarakat, sehingga menjadi usulan masyarakat kepada program GSC . Kegiatannya adalah Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan Balita yang tercatat ada di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS untuk meningkatkan status gizi (scalling up nutritions). Sasarannya adalah Balita yang berat badannya kurang, tubuh kurus dan kurang gizi serta tercatat dibawah garis merah untuk yang BGM. Sedangkan untuk Ibu Hamil adalah yang kurus, pucat dengan Lingkar lengan Atas (LILA) < 23,5 cm dari ibu hamil & ibu menyusui yang kurang gizi ( KEK). PMT Pemulihan untuk Balita BGM maupun Ibu Hamil & Ibu Menyusui yang kurang asupan gizi, untuk pengelolaannya dengan cara di masak oleh kader (TPMD / KPMD / PK) yang jarak rumahnya dekat dengan pemanfaat. Menu setiap harinya berbeda dan berulang 3 hari sekali. Untuk setiap 1 hari pemberian PMT Pemulihan Balita BGM dialokasikan Rp.12.000 per-orang selama 90 hari. Untuk Ibu Hamil KEK dan ibu menyusui yang kurang gizi dialokasikan Rp. 15.000 perorang selama 90 hari. Untuk mengantar PMT dibantu oleh pelaku GSC yang dan para kader, intinya berbagi tugas dan peran. Bantuan yang diterima oleh pemanfaat adalah makanan olahan yang diolah setiap hari oleh Kader setempat. Untuk menu satu hari berupa : nasi , lauk, sayur, tempe/tahu, buah. Pada hari tertentu diberikan su-
su ibu hamil atau susu ibu menyusui untuk yang KEK dan vitamin buat anak yang BGM. Manfaat yang didapatkan, anak yang diberi bantuan menjadi bertambah berat badannya sehingga gizi nya lebih baik, anak menjadi lebih aktif dan ceria. Ibu Hamil mengalami peningkatan berat badan yang mendekati ideal kenaikan berat badan ibu hamil. Ibu menyusui menjadi lebih banyak produksi ASInya dengan harapan ASInya lebih berkualitas dan memiliki nilai gizi yang lebih baik. Selain itu dapat memberbaiki gizi bagi ibu hamil atau ibu menyusui KEK yang kurang gizi sehingga ibu hamil atau ibu menyusui KEK dapat memenuhi makanan gizi seimbang, untuk mencengah bayi atau janin yang kurang gizi Intinya dari pemberian Makanan Tambahan ini adalah meningkatnya status gizi , sehingga gizi makro dan gizi mikronya tercukupi. Penerima manfaat berasal dari golongan RTM dan RTSM, setelah tidak ada bantuan dari GSC diharap mereka juga masih bisa memenuhi kebutuhan gizi meskipun tidak bisa maksimal. Pelaku GSC pun sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk memunculkan kegiatan PMT ini didalam RKPDes dan dapat terdanai di APBDes 2017. Dengan harapan tidak terjadi lost generations di Kecamatan Cililin . Red
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 11 Program Bidang Kesehatan
KEBUN GIZI UNTUK GENERASI YANG SEHAT DAN CERDAS
Foto Kegiatan Kebun Gizi Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas.
D
alam upaya pemenuhan gizi balita dan ibu hamil, masyarakat Desa Mekarmukti mengusulkan kegiatan kebun gizi. Kegiatan kebun gizi di Desa Mekarmukti yang dibiayai oleh program Generasi Sehat dan Cerdas dengan dana sebesar Rp.19.645.000,- yang disalurkan oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) pada tanggal 19 Mei 2014 sebesar Rp.14.807.000,- dan pada tanggal 22 Mei 2014 sebesar Rp.4.838.000,-. Pelaksanaan kegiatan kebun gizi dimulai dengan melakukan pelatihan terhadap kader dan masyarakat yang nantinya akan menjadi pengelola sekaligus penanggungjawab dari kegiatan tersebut. Pelatihan tersebut dilaksanakan dengan mengundang narasumber dari Dinas Pertanian dan unsur-
unsur yang terkait dengan kegiatan. Sehingga, setelah peserta mendapatkan pelatihan dan praktik yang dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan, mereka mampu menerapkannya di posyandu masing-masing. Salah satu posyandu di Desa Mekarmukti yang masih melaksanakan kegiatan kebun gizi hingga saat ini yaitu posyandu yang terletak di RW 05 yang dikelola oleh kader sebanyak 5 orang yaitu: Ibu Ida Hamidah, Ibu Kokom Komariah, Ibu Saniah, Ibu Rohimah, dan Ibu Yeni. Sistem pengelolaan kegiatan kebun gizi didasarkan pada konsep pemberdayaan masyarakat. Dimana para pengelola inilah yang bertugas dalam memelihara dan mengolah semua tanaman secara bergotong royong sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.
Hasil dari kegiatan kebun gizi ini, yang berupa buah dan sayur dapat menjadi penunjang daripada kesejahteraan gizi ibu hamil dan juga balita gizi kurang. Karena, sayuran yang dihasilkan diberikan langsung kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, jika hasil yang diperoleh lebih dari cukup, maka akan dijual kepada masyarakat dan hasil daripada penjualan akan dibelikan pupuk dan bibit untuk penanaman selanjutnya. Sehingga keberlangsungan kegiatan kebun gizi tidak akan berakhir begitu saja. Manfaat yang dihasilkanpun tidak hanya itu, tetapi ada beberapa manfaat lain yaitu masyarakat menjadi tertarik untuk datang ke posyandu. Posyandu yang dipenuhi oleh tanaman , bisa menjadi percontohan untuk anggota keluarga yang memilki lahan. Lahan terbuka maupun lahan sempit sekalipun , penanaman tanaman ini tidak hanya menggunakan lahan terbuka sebagai media tanam tapi juga bisa diatanam di lahan sempit sekalipun yaitu dengan menggunakan polybag. Tanaman yang ditanam dan dikelola di kebun gizi tersebut diantaranya: kangkung, tomat sawi, slada bokor, bayam, terung ungu, buncis, kacang panjang, cabe rawit. Red.
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 12 Program Bidang Kesehatan
APE, ANAK SELALU CERIA â&#x20AC;Ś...
Penyerahan Bantuan Posyandu
U
dara pegunungan yang sejuk di perbatasan kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, tepatnya di desa Cibitung kecamatan Rongga, nampak desa yang asri. Menuju kesana diperlukan kesabaran yang ekstra karena jalanan yang masih rusak dan akses yang lumayan terjal. Kondisi ini tidak membuat masyarakat untuk malas melakukaan aktivitas, dengan akses yang jauh memacu loyalitas kader pemberdaya di Desa Cibitung. Kegiatan Posyandu pun rutin dilakukan di Posyandu Sakura RT 03/10 yang sekaligus dimanfaatkan juga untuk PAUD. Pembangunan PAUD ini didanai dari alokasi PNPM Mandiri Perdesaan di tahun 2013 dengan jumlah bantuan yang diberikan sebesar Rp 79.993.700 dan dana swadaya masyarakat Rp 2.042.900. Dengan keberadaan bangunan PAUD ini kemudian dimusy-
rawarahkan dan dimanfaatkan juga untuk kegiatan Posyandu yang rutin setiap bulannya. Dampak positif yang bisa diambil dengan kegiatan yang sudah terintegrasi yaitu pada saat layanan Posyandu penerima manfaat maupun anak-anak yang dataang dapat juga bermain APE baik dalam maupun APE luar. Guna pengembangannya selain PAUD ada juga kegiatan RA nya disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada. APE yang ada di Posyandu Sakura sebagian adalah bantuan dari Program Generasi Sehat dan Cerdas baik APE dalam maupun APE luar. Manfaat inilah yang dirasakan oleh para kader Karena kini tidak perlu lagi membujuk anak yang rewel tapi cukup dengan mengawasinya saat bermain APE. Ditahun 2017 pun bantuan APE luar yang dapat mendorong aktivitas anak yang diberikan dari Program Generasi Sehat dan Cerdas dapat
termanfaatkan dengan baik, sungguh APE membuat anak selalu ceria. â&#x20AC;&#x153;Dengan adanya bantuan dari GSC dulu kader posyandu sedikit tetapi setelah dapat bantuaan jumlah kader sudah sesuai ketentuan 5 orang per posyandu, selain itu kehadiran sasaran di Posyandu pun meningkat dengan signifikan hal sangat menggembirakan buat kami karena anak-anak sudah tidak rewel dan dapat bermain dengan APE yang sudah tersedia, yang pastinya pengetahuan kami meningkat kalau bisa mah Program Generasi Sehat dan Cerdas ini tetap dilanjutkan ucap ibu Kader Posyandu dengan malu-maluâ&#x20AC;? Ternyata kondisi dan jarak tidak akan pernah menyurutkan langkah para kader berbakti bagi desa untuk menuju kemandirian desa. Kolabarasi inilah yang senantiasa dijaga dan dilestarikan, bravo Desa Cibitung. Dedikasi dan loyalitas yang tinggi dari para kader inilah yang perlu diapresiasi kolaborasi antar pelaku baik KPMD, TPMD, PK,tenaga pengajar sekaligus para kader Posyandu telah menorehkan arti pemberdayaan sesungguhnya. Makna yang tiada pernah berhenti selama karya dapat dijalankan dengan amanah. Red
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 13 Opini
BENDAHARA GSC DI KEDALAMAN RONGGA
S
enyum manis nampak di sudut bibirnya, ya sosok ceria yang selalu enerjik dalam bekerja dan senantiasa membawa aura positif bagi sekitar. Rima sapaan akrabnya dengan nama lengkap Rima Nurul Azmi adalah bendahara Generasi Sehat dan Cerdas di kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat. Sejak program Generasi Sehat dan Cerdas ada di kabupaten Bandung Barat yaitu di tahun 2012 sampai dengan sekarang telah bertahan dan memberikan dedikasi maupun loyalitas yang
tinggi. Pengadministrasian kegiatan maupun keuangan yang tersusun rapi dan lengkap adalah bukti nyata totalitas kerja. “Generasi Sehat dan Cerdas telah mengajarkan ku bagaimana bersosialisasi, komunikasi, koordinasi dan belajar pembukuan yang awalnya tak terbayangkan seperti apa, ucapnya lirih. Awalnya sempat kesulitan terutama kalau harus berbicara di forum terbuka, Alhamdulillah sekarang mah ngalir githu aja.’ Kendala yang dihadapi terkait akses ke lokasi layanan, untungnya selalu disupport oleh tim lainnya yang memberikan kepercayaan tinggi. Kekompakan inilah yang membuatnya tetap bertahan dan memberikan kinerja terbaik. Suka dan duka selama monev ke lapangan banyak dirasakan, terlebih dengan terjalnya jalan dan akses yang sulit mengharuskan memiliki tenaga ekstra belum lagi saat memberikan dampingan dan bimbingan kepada pelaku di tingkat desa dibutuhkan kesabaran ekstra tinggi Program ini akan berakhir
di tahun 2016 untuk dana BLM nya namun tetap memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sehingga Generasi Sehat dan Cerdas Exit to Exist, ujarnya dengan penuh semangat. “ Dampak yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat kecamatan Rongga dengan adanya Generasi Sehat dan Cerdas dari tahun 2012 s/d tahun 2016 sangat berdampak baik. Hal ini dilihat dari segi kemampuan, pengetahuan pelaku desa sendiri hingga kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan pendidikan meningkat begitu juga kader, pelaku desa, pemerintah desa dan stake holder terkait ,sangat terbantu dengan adanya program GSC ,terutama masyarakat yang termasuk non user.” “Kehadiran masyarakat di Posyandu semakin meningkat, sebelum ada Generasi Sehat dan Cerdas kehadiran di Posyandu masih rendah, tapi setelah ada program kehadiran sasaran di Posyandu meningkat signifikan.”Ujarnya panjang lebar dengan penuh semangat. Red.
“Generasi Sehat dan Cerdas telah mengajarkan ku bagaimana bersosialisasi, komunikasi, koordinasi dan belajar pembukuan yang awalnya tak terbayangkan seperti apa…”
GSC Bandung Barat Senin, 28 November 2016
Hal. 14 Program Bidang Pendidikan
GSC SENTUH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Pemberian Alat Kursi Roda Bagi Anak Kebutuhan Khusus di Kp. Tanjung Wangi Ds. Cicangkanggirang Kec. Sindangkerta, Kab. Bandung Barat
P
enanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) masih menjadi kendala di lingkungan masyarakat. termasuk di wilayah lokasi Generasi Sehat dan Cerdas . Berbagai hal yang menjadi latar belakang diantaranya faktor ekonomi, kurangnya pem-
ahaman orangrtua, dan lainnya . Kondisi fisik yang dialami anak berkebutuhan khusus berpengaruh terhadap perkembangan pendidikannya. Selain itiu pemahaman orangtu a terhadap penanganannya masih kurang. Salah satu fokus Generasi
Pemberian Alat Kursi Roda Bagi Anak Kebutuhan Khusus di Kampung Cicalobak Desa Sirnajaya Kecamatan Gununghalu
Sehat dan Cerdas di indikator pendidikan adalah Anak Berkebutuhan Khusus usia SD/ MI dan SMP/MTs . Permasalahan yang ditemui di lapangan, masih adanya anak-anak sekolah yang terkendala dengan kondisi fisiknya dalam menunjang proses belajar di sekolah. Untuk membantu kelancaran proses belajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus , Generasi Sehat dan Cerdas melalui musyawarah yang dilakukan di desa memprioritaskan kepada pemenuhan kebutuhan bagi anak berkebutuhan khusus. Diantaranya adalah pemberian bantuan Kursi Roda, Kruk Penyangga , Kaki palsu, Kacamata dan Alat Bantu Dengar . Jenis alat bantu ini direncanakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemanfaat yang masuk katagori anak berkebutuhan khusus dan setelah dikonsultasikan dengan Tenaga Medis. Hal ini dilakukan agar bantuan yang diberikan benar-benar dapat sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dan harapannya, Generasi Sehat dan Cerdas dapat mengurangi beban bagi anak-anak berkebutuhan khusus di desa. Red