3 minute read
THEY SAY
from REDEFINE - 5th ISSUE
by FAVOR OF GOD
Make room adalah menyediakan tempat yang tertinggi dalam hidup kita untuk Roh Kudus. Kenapa harus menyediakan tempat untuk Roh Kudus? Agar setiap kita dapat selaras hidupnya dengan Tuhan. Bagaiamana cara melakukannya? yang pasti ambil hubungan intim dengan Roh Kudus.
Mulyanto bukan sekadar memberikan sedikit ruang atau sisa bagaimana memberikan seluruh ruang dalam hati dan pikiran kita untuk Tuhan supaya segala hal yang kita lakukan dan hidupi merupakan sana selama 45 menit. Selama dia bermainl, sadly to say, sedikit sekali orang yang melihat dia main violin. Singkat cerita, terkumpulah 32 Dollar malam itu. Violinist terkenal ini bernama Joshua Bell, one of the greatest musicians di dunia. Ironisnya dua malam sebelumnya, dia mengadakan concert di Boston dan tiket masuk nya wow….100 Dollar per kepala loh!
Advertisement
Sama dengan ilustrasi ini, kita sering kali terlalu sibuk sehingga kita kelewatan momen penting dalam hidup kita. Dalam konteks pembahasan kita, momen itu adalah untuk menjadikan
Tuhan pada “porsiNya” di dalam kehidupan kita. Kita terlalu sibuk Pagi-pagi bangun sudah lihat ada apa dengan dunia, cek media sosial, cek Whatsapp. Lalu, bersiap dengan aktivitas kita dan seharian kita digerus dengan berbagai hal yang sebenarnya bisa atau punya potensi atau bahkan sudah ada yang sudah menggiring kita ke tempat-tempat atau kelakuan-kelakuan di mana Tuhan tidak mau kita ada di sana dan we missed a lot of things karena kita tidak make room for God
Sebenarnya bukan hanya make room atau memberi ruangan kepada Tuhan, tapi maksudnya biarlah Tuhan menempati “tahta” tertinggi di hidup kita. So, how to do it? We must Seek God everyday, artinya kita harus hidup dalam hadirat-Nya setiap waktu. “Loh, bukankah kita anak-anakNya selalu didalam hadiratNya setiap saat? “ Ya dan tidak. Ya karena pertama, Tuhan itu omnipresence, dia selalu ada di mana pun. Kedua, Dia selalu dekat dengan anak-anakNya in a sense karena komitmen dalam perjanjian yang sudah
Tuhan buat dengan kita adalah untuk selalu beserta kita. (Matius 28:20).
Tapi, secara “manifestasinya” tidak selalu hadirat Tuhan, kesadaran akan Tuhan secara konstan muncul di hidup kita. Itu sebabnya Mazmur 105:4 menulis “Carilah Tuhan dan kekuatanNya, carilah wajahNya selalu!”. Dikatakan selalu. Mungkin untuk menggambarkannya, ibarat WIFI coffee shop. WI-FI itu selalu ada di sana, tapi untuk experience menikmati “hadirat dan kuasa” WI-FI itu, kita perlu connect kan?
Ada saat-saat ketika kita menjadi cuek terhadap Tuhan, tidak memikirkanNya, tidak menaruh kepercayaan kepada-Nya, dan kita menemukan Dia "unreall" - yaitu, saat Tuhan , tidak dianggap besar, indah, dan berharga oleh hati kita. Sering kali kondisi hidup, kemalasan, hawa nafsu kita, kita jadikan alasan untuk tidak menempatkan Tuhan pada tempatNya. Itu sebabnya, Mazmur tadi mengingatkan kita untuk SELALU mencari Tuhan.
Carilah Tuhan
Nah gimana caranya atau apa maksudnya carilah Tuhan? Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru mengatakan itu adalah "setting of the mind and heart" pada Tuhan. Ini adalah mengarahkan atau memfokuskan perhatian pikiran dan hati kita secara sadar.
1 Tawarikh 22:19 “Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari Tuhan, Allahmu…”
Col 3 :1-2 (AMP)
Therefore if you have been raised with Christ [to a new life, sharing in His resurrection from the dead], keep seeking the things that are above, where Christ is, seated at the right hand of God. 2 Set your mind and keep focused habitually on the things above [the heavenly things], not on things that are on the earth [which have only temporal value].
Artinya kitalah yang harus mengarahkan hati dan pikiran kita untuk berada di dalam Dia. Ini bukan Tuhan yang hilang, lalu kita seperti main petak umpet cari Tuhan, tapi kita lah yang suka “main kejauhan” sampai lupa Tuhan.
Hambatan untuk menempatkan Tuhan di TahtaNya dalam hidup kita
Banyak sekali hambatan yang ada untuk kita menjadikan Tuhan yang utama. Dari seremeh kebanyakan nonton drakor, online game, kebanyakan aktivitas gazebo, jerat ambisi, dan ngejar “fulus” dalam hidup kita. Tapi, yang terberat adalah PRIDE. Kita kan si paling sombong seakan hidup nggak butuh Tuhan, atau Tuhan udah kayak ojek online ”sesuai pesanan ya”. Gilaaaa kan? But it's real.
Oleh karena itu, kerendahan hati adalah hal yang amat penting untuk mencari Tuhan dan untuk orang yang mencari Dia, Firman Tuhan mengatakan,
Ibrani 11:6 B
Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Jadi, coba direnungkan emangnya kita sehebat apa sih, sesibuk apa sih, sampai-sampai Tuhan nggak diladenin? Coba cek kalender kita masing-masing, cek to-do list kita masing-masing. Apakah ada waktu untuk membaca Alkitab atau berdoa masuk ke dalam schedule harian kita?
Favorite, apakah Tuhan adalah prioritas utama? Atau apakah itu sesuatu yang lain? Tentu kita paham dong bahwa