IDENTIFIKASI KOMPONEN 3A (ATRAKSI, AMENITAS, AKSESIBILITAS) PADA WILAYAH KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL DI PULAU SULAWESI, PULAU MALUKU DAN PULAU PAPUA
Disusun oleh
Fathiyyah Nur Andina 21040117130068 Jum’at, 6 November 2020
7
PRIORITAS NASIONAL RPJMN TAHUN 2020- 2024
KAIDAH PEMBANGUNAN NASIONAL 2020-2024
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
Dalam RPJMN Tahun 2020- 2024
MEMBANGUN KEMANDIRIAN
Melaksanakan pembangunan berdasarkan kemampuan dalam negeri sesuai dengan kondisi masyarakat, pranata sosial yang ada dan memanfaatkan kelebihan dan kekuatan bangsa Indonesia.
Salah satu kelebihan yang dimiliki Bangsa Indonesia yakni keindahan alam dan kaya akan budaya.
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020.
“Menurut perhitungan Kementerian PPN/Bappenas, dua enabler yang paling cepat untuk pemulihan ekonomi adalah industri manufaktur dan pariwisata” Sumber: Menteri PPN/Bappenas (Suharso Monoarfa)
Kriteria Penerapan KSPN
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Memiliki fungsi Nasional Tahun 2010- 2025 dan peran
1 2 3 4 5 6
Memiliki fungsi utama pariwisata atau potensi pengembangan pariwisata
7
Memiliki sumber daya pariwisata potensial untuk menjadi Daya Tarik Wisata unggulan dan memiliki citra yang sudah dikenal secara luas
8
Memiliki potensi pasar, baik skala nasional maupun khususnya internasional Memiliki posisi dan peran potensial sebagai penggerak investasi Memiliki lokasi strategis yang berperan menjaga persatuan dan keutuhan wilayah.
9
Memiliki fungsi dan peran strategis dalam menjaga fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
10
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011
“Pemulihan Pariwisata harus juga memerhatikan aspek 3A : atraksi, amenitas, dan aksesibilitas serta peningkatan pada 2P : promosi dan partisipasi pelaku usaha swasta”
strategis dalam usaha pelestarian dan pemanfaatan aset budaya, termasuk di dalamnya aspek sejarah dan kepurbakalaan Memiliki kesiapan dan dukungan masyarakat Memiliki kekhususan dari wilayah (berada di wilayah tujuan kunjungan pasar wisatawan utama dan pasar wisatawan potensial Nasional) Memiliki potensi kecenderungan produk wisata masa depan.
Sumber: Pidato Presiden Joko Widodo (14 Agustus 2020)
Holloway, Humphreys dan Davidson (2009) yaitu 3A (attractions, amenities dan accessibility) Kunci dalam mengoptimalkan pengembangan sebuah destinasi wisata adalah 3A, yakni Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas.
Attractions • • •
Kemenarikan Budaya Kemenarikan Alam Kemenarikan Acara/event
Accessibility
Amenities
•
Kondisi dan ketersediaan hotel/ penginapan
•
•
Kondisi dan ketersediaan transportasi menuju lokasi Kondisi dan ketersediaan transportasi antar destinasi wisata
PETA LOKASI KSPN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KSPN
KSPN Bunake n (SULUT)
Status dalam Dok Perencanaan (Nasional/Provinsi) dan lainnya
Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas
• DPP Manado-Likupang (Surat Sekretariat Kabinet Nomor B 652/Seskab/Maritim/2015) • Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken (RTRWP Sultut Tahun 2014-2034) • Pengembangan Kawasan Wisata Bahari (RTRWP Sultut Tahun 2014-2034) • Situs Warisan Dunia (UNESCO)
• Wisata Alam, Event Festival Pesona Bunaken, Lokasi penyelaman terbaik yang berada di sekitar Bunaken dan Manado Tua • 23 Penginapan • Tersedia transportasi (Bandara Sam Ratulangi, Pelabuhan Manado)
Kebencanaan •
•
Rawan bencana kekeringa n, gempa bumi, banjir Indeks Resiko Bencana: 75,52 pada tahun 2019 (inarisk.bn pb.go.id)
Stakeholder • Balai Taman Nasional Bunaken, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, KLHK • Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Manado • Direktorat Polisi Perairan Sulawesi Utara (DPPSU) Provinsi Sulawesi Utara • Pelaku usaha pariwisata TNB dan Forum Masyarakat
Dampak Pariwisata Terhadap Ekonomi Kontribusi pariwisata terhadap Total PDRB (persen) 25 20
12000000 18.71
19.9
19.78 20.5919.73
15
10000000
9910120 9915909
10517440
11161063 11141086
8000000
10 5
Accommodation and Food Service Activities
6000000 5.52 5.8
5.82 5.67 5.29
0
4000000 2000000
2015 2016 2017 2018 2019 Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
97934 97991 105113 116241 116242
0 2015 2016 2017 2018 2019 PDRB Akomodasi Makan dan Minum (Juta Rp) Total PDRB (Juta Rp)
HASIL ANALISIS Status dalam Dok Perencanaan (Nasional/Provinsi) dan lainnya
KSPN
•
KSPN Wakatob i (SULTRA)
•
• • •
DPP Wakatobi (Surat Sekretariat Kabinet Nomor B 652/Seskab/Maritim/201 5 Kawasan Industri Pariwisata Wakatobi (RTRW Kab. Wakatobi Tahun 2012 – 2032) Kawasan Pariwisata Nasional (RTRWP Sultra Tahun 2014-2034) Taman Nasional Wakatobi Terletak di jantung segitiga emas karang dunia
Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas
•
• •
• •
KSPN Banda Neira (Maluku)
•
• •
Pusat Kegiatan Strategis Provinsi (RTRW Kab. Maluku Tengah Tahun 20112031) Kawasan Strategis Kabupaten (RTRW Kab. Maluku Tengah Tahun 2011-2031) Taman Wisata Perairan (TWP) Laut Banda World Heritage (oleh UNESCO)
• •
11 Wisata Alam, event Wakatobi Wave Festival, Festival Barata Kahedupa. Minat khusus (Laut Tomia dan Onemohute) 15 Pilihan Penginapan Untuk menuju Wakatobi, wisatawan harus mendarat di Kendari, lalu dilanjutkan ke bandara Wakatobi. 20 Wisata Sejarah, Festival Budaya Banda, 4 Wisata Budaya, 2 Wisata Alam, Minat Khusus 50 Penginapan Aksesibilitas menuju Banda Neira saat ini dapat melalui Bandara Internasional Pattimura Ambon lalu menyebrang melalui Pelabuhan Tulehu dengan
Kebencanaan
Stakeholder
Dampak Pariwisata Terhadap Ekonomi Kontribusi pariwisata terhadap Total PDRB (persen)
Accommodation and Food Service Activities
30
• •
Rawan bencana kekeringan Indeks Resiko Bencana: 94,92 pada tahun 2019 (inarisk.bn pb.go.id)
•
• •
• •
•
Rawan bencana kekeringan , gempa bumi, tsunami Indeks Resiko Bencana: 108,37 pada tahun 2019 (inarisk.bn pb.go.id)
•
•
Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi PT Wakatobi Dive Resort (WDR) Komunitas Katutura, industri kreatif)
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementeria n Kelautan dan Perikanan Pengelola Usaha Wisata (Penginapan dan Club Diving) Yayasan Warisan
25
3500000 27.6 26.08 26.67
27.49 26.9
3000000
20
2500000
15
2000000
10
1500000
0.57
0.59
0.59
0.59
0.63
2015 2016 2017 2018 2019
500000
13857 15458 16477 17649 19698 2016
2017
2018
2019
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
PDRB Akomodasi Makan dan Minum (Juta Rp)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Total PDRB (Juta Rp)
Kontribusi pariwisata terhadap Total PDRB (persen)
10000000 8672718
9000000
8094498
8000000
30 26.78
25.44 24.51 24.23 23.5
20
7000000
7073261
7554920
6481520
6000000 5000000
15
4000000
10
3000000
5
2000000
0
3073465
0 2015
25
2554960
2883274
1000000
5 0
2366420
2707356
1.22
1.22
1.21
1.19 1.19
2015 2016 2017 2018 2019
1000000 79282 84805 90233 96139104237 0 2015 2016 2017 2018 2019
Penyediaan Akomodari dan Makan Minum
PDRB Akomodasi Makan Minum (Juta Rp)
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Total PDRB (Juta Rp)
HASIL ANALISIS KSPN
Status dalam Dok Perencanaan (Nasional/Provinsi) dan lainnya
•
KSPN Morotai (Maluku Utara)
•
•
• • KSPN Raja Ampat (Papua Barat)
•
•
• •
KSPN Teluk Cendera wasih (Papua)
• •
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai (Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014) Pengembangan Zona Pariwisata Bahari (Perda Provinsi Maluku Utara No.2 Tahun 2014) Pengembangan Zona Konservasi Pulau-pulau Kecil (Perda Provinsi Maluku Utara No.2 Tahun 2014) DPP Raja Ampat (Surat Sekretariat Kabinet Nomor B 652/Seskab/Maritim/2015) Kawasan Pariwisata Berbasis Konservasi (RTRWP Papua Barat Tahun 2013-2033) Kawasan Konservasi Keanekaragaman Hayati (RTRWP Papua Barat Tahun 2013-2033) Kawasan Destinasi Pariwisata Bahari Dunia Suaka Alam Perairan Raja Ampat Geopark Raja Ampat Destinasi Pariwisata Pengembangan Biak – Teluk Cenderawasih (RPJMN Tahun 2020-2024) Kawasan Lindung Nasional (RTRWP Papua Tahun 20132033) Kawasan Endemik Khas Pesisir dan Laut (RTRWP Papua Tahun 2013-2033)
Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas
• • •
• •
•
•
• •
Wisata sejarah, wisata alam, event Fishing Morotai dan “Wonderful Morotai” 13 pilihan penginapan Untuk menuju Pulau Morotai dapat melalui bandara Internasional Sultan Nuku lalu dilanjutkan dengan penerbangan menuju bandara Pitu Pulau Morotai 16 Wisata Alam, Event Festival Bahari Raja Ampat, Wisata Budaya, Minat Khusus Akomodasi di Raja Ampat dibagi : penginapan, rumah inap milik penduduk, kapal pesiar (bersandar di Pelabuhan Biak, Kab. Biak Numfor) Menggunakan maskapai penerbangan dengan tujuan ke Sorong (Bandara Domine Eduard Osok). menuju Raja Ampat, yaitu menggunakan pesawat kecil atau kapal feri. Wisata Alam (Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih dan Cagar Alam Pegunungan Wondiboy) 8 Pilihan Penginapan Menggunakan maskapai penerbangan dengan tujuan ke Biak (Bandara Frans Kaisiepo). Sesampainya di Biak, lalu menggunakan maskapai
Kebencanaan
•
•
Rawan bencana kekeringan, gempa bumi Indeks Resiko Bencana: 119,06 pada tahun 2019 (inarisk.bnpb .go.id)
Stakeholder
• • • •
Dampak Pariwisata Terhadap Ekonomi 1200000
Kontribusi pariwisata terhadap Total PDRB (persen)
Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau 50 Morotai Klub Selam Lokal (Dive Morotai) Yayasan Inspirasi 0 Anak Bangsa PT Jababeka Morotai
821322 872948
1000000
1034459 928561 989167
800000 600000
47.32 47.48 47.48 47.06 45.05
400000
200000
1087
1164
1238
6.1
6.05
6.2
5.04
•
•
•
Rawan bencana kekeringan, gempa bumi, banjir Indeks Resiko Bencana: 95,02 pada tahun 2019 (inarisk.bnpb .go.id)
Rawan bencana kekeringan, gempa bumi Indeks Resiko Bencana: 103,04 pada tahun 2019 (inarisk.bnpb
1420
2015 2016 2017 2018 2019
6.99
2015 2016 2017 2018 2019 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
PDRB Akomodasi Makan dan Minum (Juta Rp) Total PDRB (Juta Rp)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2500000
•
1322
0
• Pemerintah Kabupaten Raja Ampat • Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat • Raja Ampat Research and Conservation Centre • Asosiasi homestay Raja Ampat
Kontribusi pariwisata terhadap Total PDRB (Persen)
• •
•
Pemkab Teluk Wondama BTNTC LMA (Lembaga Masyarakat Adat) Teluk Wondama Yayasan Lingk.H idup Manokwari
2231587
2319049
2000000
60 1500000
43.3
40
1084416
37.41
1000000
32.1 25.83 23.98
20
500000
6.05 6.1
0
7.78 5.04 6.99
9880
10482 11297 11866 12695
0
Pertambahan dan Penggalian
2015 2016 2017 2018 2019 PDRB Akomodasi Makan Minum (Juta Rp)
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Kontribusi pariwisata terhadap Total PDRB (persen)
•
2134089 2133786
40 35 30 25 20 15 10 5 0
36.3 35.3 34.3 32.932.6 8 6 1 7 4
Total PDRB ( Juta Rp)
2000000 1500000
1012726 1098145
1211720
1339443
1450841
1000000 500000
0.42 0.42 0.41 0.410.41
0 2015 2016 2017 2018 2019
2015 2016 2017 2018 2019 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Penyediaan Akomodari dan Makanan Minum
PDRB Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Juta Rp)
REFLEKSI DAN SARAN TERKAIT PROYEK KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Konsep Sustainable Tourism Development
Analisis Dampak Lingkungan
Konsep ini ditandai dengan adanya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pengembangan pariwisata. Dapat diadakan FGD (Focus Group Discussion) secara daring sebab dalam pengerjaan proyek ini dibutuhkan perencanaan yang terpadu (lintas sector), terkoordinasi (pusat- daerah) dan komprehensif.
Analisis dampak lingkungan perlu dilengkapi dalam proyek ini, sebab mengingat objek wisata dan atraksi yang ditawarkan pada KSPN yang menjadi lokasi analisis praktikan didominasi oleh wisata alam.
3 Syarat daya tarik wisata "what to see", "what to do" dan “what to buy” (Maryani, 1991) harus dipenuhi untuk pengembangan wisata berkelanjutan (Sustainable Tourism Development).
Pergeseran Tren Berwisata Dalam pengerjaan proyek ini juga perlu memperhatikan pergeseran tren berwisata pada kondisi new normal. Seperti munculnya virtual tourism dengan memanfaatkan teknologi virtual atau augmented reality (Yuswohadi, 2020). Sebab virtual tourism dapat menjadi salah satu strategi guna recovery pariwisata pasca pandemic Covid 19
Tingkatan Perencanaan Pariwisata Nasional Perlu adanya standar penilaian pelayanan yang sama pada identifikasi komponen Amenitas. Sedangkan dalam proses identifikasi Aksesibilitas, perlu adanya proses analisis transport behavior. Sebab berlibur dengan kendaraan pribadi (bukan dengan transportasi umum) akan semakin popular (Yuswohadi, 2020). Sehingga analisis transport behavior dan analisis demand supply penting untuk memperkaya proyek ini.
Sekian dan Terima Kasih
Proyek “Identifikasi Komponen 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas) pada KSPN di Pulau Sulawesi, Pulau Maluku dan Pulau Papua” penting untuk dilakukan. Hal ini karena dapat meningkatkan spread effect terkhusus pada peningkatan ekonomi daerah yang akan berdampak langsung pada ekonomi Nasional. Serta bermanfaat agar meningkatkan length of stay wisatawan. Rekomendasi Calon Praktikan • Mahasiswa cepat menguasai materi yang diberikan pada masa- masa awal kerja praktek • Mahasiswa kerja praktek diharapkan aktif pada saat asistensi dilakukan dan melaksanakan proyek dengan tepat waktu.
• •
Rekomendasi untuk Kementerian PPN/ Bappenas •
Pihak Subdirektorat Kawasan Strategis memberikan Kerangka Acuan Kerja yang jelas terkait pelaksanaan proyek dan aturan bagi Mahasiwa Praktikan di Instansi
Rekomendasi untuk Prodi S1 PWK Melakukan pendataan terkait bidang pekerjaan yang diminati mahasiswa serta menentukan dosen pembimbing kerja praktek jauh sebelum pelaksanaan kerja praktek Pemberitahuan penyampaian proposal kerja praktek juga seharusnya diberikan jauh sebelum kerja praktek dimulai (7-6 bulan sebelum pelaksanaan kerja praktek) karena instansi kerja praktek menerima banyak proposal dari berbagai universitas pada saat yang bersamaan