PENILAIAN DAMPAK PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI JAWA TENGAH KELOMPOK 7A - MK. Evaluasi Perencanaan
Mahda Huriyatul 20008 Parandita Anisa 20030 Fathiyyah Nur Andina 30068 Kinanthi Niart 30070 Syifa Nurfathia 30073 Ariel Nathasya 30084 Sendi Rafitama 40056 Ersan Putro Santoso 40068
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TENGAH •
Peraturan Pemerintah No.13 Tahun 2017 (Perubahan PP No.26 Tahun 2008 tentang RTRWN)
•
Peraturan Presiden No.18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
•
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.16 Tahun 2019 (Perubahan Perda No.6 Tahun 2010 tentang RTRWP Jawa Tengah 2009-2029)
•
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 20182023
•
Peraturan Presiden No.28 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali
TUJUAN PENATAAN RUANG JAWA-BALI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Lumbung pangan utama nasional Kawasan perkotaan kompak berbasis mitigasi Pusat Industri Pemanfaatan mineral, minyak, gas bumi, dan minyak bumi Pemanfaatan perikanan, perkebunan, dan kehutanan Pusat perdagangan dan jasa Pusat pariwisata Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan Mempertahankan kawasan lindung dan rawan bencana Jaringan transportasi berdaya saing
PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN DI PROVINSI JAWA TENGAH NO
KAWASAN ANDALAN
1
Kawasan Andalan Laut Cilacap dsk
2
Kawasan Andalan Laut Karimun Jawa dsk
3
Kawasan Borobudur dsk
4
Kawasan Bregas
5
Kawasan Jawa Tengah Selatan
6
Kawasan Wanarakuti
7
Kawasan Kedungsepur
8
Kawasan Subosuko-Wonosraten
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN BOROBUDUR DAN SEKITARNYA Perpres No. 58 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya Perda Jateng No. 5 Tahun 2019 tentang RJMD Prov. Jateng 2018-2038
TUJUAN
mewujudkan tata ruang Kawasan Borobudur yang berkualitas dalam rangka menjamin terciptanya pelestarian Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya nasional dan warisan budaya dunia.
KEBIJAKAN 1. Perlindungan karakter kawasan perdesaan dari dampak pemanfaatan ruang kawasan perkotaan..; dan 2. peningkatan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar pemangku…
STRATEGI 1. mempertahankan Kawasan Cagar Budaya dari kerusakan akibat pemanfaatan ruang tanpa memperhatikan kepentingan sejarah.. dan kebudayaan; 2. mencegah terjadinya alih fungsi lahan kawasan pertanian dan kawasan hutan; 3. membatasi perkembangan kawasan terbangun perkotaan; dan 4. membatasi kegiatan pemanfaatan ruang yang mengancam kerusakan Situs Cagar…
CAKUPAN
Terdiri dari SP- 1 (bbrp desa di 2 kecamatan Kota Magelang) dan SP- 2 (bbrp desa di 5 kecamatan Kota Magelang dan bbrp desa di 2 kecamatan Kab. Gn. Kidul, DIY) dengan pertimbangan : 1. Perlindungan situs Candi Borobudur, Candi Pawon, dan Candi Mendut; 2. Sebaran situs sejarah dan purbakala yang belum tergali; dan 3. Pengendalian bentang pandang dari Candi Borobudur Kawasan Andalan Borobudur dan Sekitarnya merupakan bagian dari pengembangan wilayah Purwomanggung (Kabupaten Purworejo, Wonosobo, Magelang, Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung).
Tahap/Tahun Pengembangan
Pengembangan Kawasan Andalan
II/2010-2014
Pariwisata
II/2010-2014
Pertanian
II/2010-2014
Panas Bumi
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN BREGAS Perda Jateng No. 5 Tahun 2019 tentang RJMD Prov. Jateng 2018-2038 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 2 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Perkantoran Brebes-Tegal-Slawi-Pemalang Tahun 2016-2036 Kawasan andalan Bregas termasuk ke dalam WP Bregasmalang yang meliputi Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang. • PKW meliputi Kota Tegal • PKL meliputi Comal, Pemalang, Slawi – Adiwerna, Ketanggungan – Kersana, Bumiayu, Brebes, dan Losari
UPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN BREGAS 2010-2014 •
• • •
Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan Pengendalian Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perikanan
2015-2019 •
• • •
Pembangunan Jalan Bypass BrebesTegal Pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah (Tegal) Pengembangan zona kawasan agroindustri dan wisata (Brebes) Pembangunan Kasawan industri Margaayu (Kab. Tegal)
2020-2024 •
• • •
Peningkatan jalan kabupaten akses kawasan industri, Kab. Brebes Jalan Lingkar Industri Brebes – Tegal (Kecipir-Blangko -Kelampok), Kab. Brebes Pengembangan Pelabuhan Tegal, Kota Tegal Koridor pertumbuhan dan pemerataan (Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal)
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN JAWA TENGAH SELATAN (Purwokerto, Kebumen, Cilacap dan sekitarnya) Perda Jateng No. 5 Tahun 2019 tentang RJMD Prov. Jateng 2018-2038
Kawasan Andalan Jawa Tengah Selatan merupakan bagian dari WP Barlingmascakeb yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen, diarahkan sebagai PKN, PKW dan PKL di wilayah Jawa Tengah bagian barat dan selatan. • PKN meliputi Kota Cilacap dan sekitarnya; • PKW meliputi Purwokerto dan Kebumen, • PKL meliputi Kroya, Majenang, Wangon, Ajibarang, Banyumas, Sumpiuh, Purbalingga, Bobotsari, Sokaraja, Banjarnegara, Klampok, Gombong, Karanganyar – Kebumen, dan Prembun. • Sektor unggulan yang dapat dikembangkan di wilayah ini adalah pertanian, perkebunan, pariwisata, pertambangan, industri dan perikanan, ditunjang oleh agroindustri, kehutanan, peternakan dan perdagangan. Arah Pengembangan : “Pengembangan Wilayah Barlingmascakeb Berbasis Agrominapolitan dan Pariwisata Terpadu yang didukung Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan Jasa Dengan Berlandaskan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan”
Tahap/Tahun Pengembangan
Pengembangan Kawasan Andalan
II/2010-2014
Pertanian
III/2015-2019
Pariwisata
II/2010-2014
Pertambangan
II/2010-2014
Industri
II/2010-2014
Perikanan
II/2010-2014
Panas Bumi
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN WANARAKUTI Perda Jateng No. 5 Tahun 2019 tentang RJMD Prov. Jateng 2018-2038 WP Wanarakuti (Juwana – Jepara – Kudus - Pati) meliputi Kabupaten Jepara, Kudus dan Pati, difokuskan pada pemantapan fungsi - fungsi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang meliputi 6 kawasan perkotaan yaitu Pati, Juwana, Tayu, Jepara, Kalinyamatan dan Bangsri.
Arah Pengembangan: “Pengembangan Wilayah Wanarakuti yang lestari Berbasis Industri Pengolahan dan Pariwisata yang Didukung Sektor Agrominapolitan Dengan Berlandaskan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan” UPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN WANARAKUTI 2010-2014
• • • •
Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian Pengembangan Kawasan Andalan untuk pertambangan Pengendalian Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan Pengendalian Kawasan Andalan untuk Minyak dan Gas Bumi
2015-2019
• • • •
Pembangunan Jalan Rembang - BloraBatas Jatim Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Jepara Pengembangan Pelabuhan Samudera (Jepara) Pengembangan pelabuhan Rembang, Terminal Sluke
2020-2024
• • • •
Jalan Lingkar Rembang – Lasem Peningkatan Jalan Kab. Rembang - Bts. Kota Blora - Cepu Kab. Rembang - Kab. Blora Koridor pertumbuhan dan pemerataan (Kudus, Paati, Rembang) Kawasan Subtitusi Impor Tebu (Kudus, Rembang, Blora)
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN KEDUNGSEPUR Perda Jateng No. 5 Tahun 2019 tentang RJMD Prov. Jateng 2018-2038 Peraturan Presiden No.78 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, dan Purwodadi WP Kedungsepur meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan) sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di Jawa Tengah. Arah Pengembangan: “Pengembangan Wilayah Kedungsepur Berbasis Perdagangan Jasa, dan Industri Pengolahan yang Sinergis Dengan Kegiatan Pertanian dan Pariwisata Terpadu Berlandaskan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan”
UPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN KEDUNGSEPUR 2010-2014
• • • •
Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian Pengembangan Kawasan Andalan untuk pariwisata Pengendalian Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Panas Bumi
2015-2019
• • • • •
Pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Pengembangan kawasan perkotaan metropolitan Kedungsepur Pengembangan Pelabuhan Kendal Pembangunan Jalan akses Pelabuhan Penyeberangan Kendal Pengembangan PKW (Salatiga)
2020-2024
• • • •
Peningkatan Kualitas Wilayah Metropolitan Semarang (Kedungsepur) Peningkatan kualitas pelayanan transportasi perkotaan multimoda Jalan tol non trans jawa (SemarangDemak) Koridor pertumbuhan dan pemerataan (Kendal, Semarang, Demak)
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN SUBOSUKOWONOSRATEN Perda Jateng No. 5 Tahun 2019 tentang RJMD Prov. Jateng 2018-2038
Subosukawonosraten meliputi Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten : • Sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) meliputi metropolitan Solo Raya terdiri dari kawasan perkotaan Kota Surakarta dan sekitarnya. • Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) terdiri dari Boyolali dan Klaten. • Pusat Kegiatan Lokal (PKL) meliputi Ampel, Sukoharjo, Kartosuro, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Gemolong, Jaten, Delanggu, dan Tawangmangu. • Sektor unggulan wilayah adalah pariwisata, industri dan pertanian. Arah Pengembangan : “Pembangunan Wilayah Subosukawonosraten Berbasis Pariwisata Terpadu yang Didukung oleh Pertanian dan Industri Pengolahan Dengan Berlandaskan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan."
Tahap/Tahun Pengembangan
Pengembangan Kawasan Andalan
II/2010-2014
Industri Pengolahan
II/2010-2014
Pariwisata
II/2010-2014
Pertanian
II/2010-2014
Panas Bumi
LOGFRAME KAWASAN ANDALAN PROVINSI JAWA TENGAH HIERARKI LOGIS TUJUAN
IMPACT
OUTCOME
OUTPUT
DESKRIPSI Indikator PARAMETER Mewujudkan kawasan andalan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan dan wilayah disekitarnya --Realisasi investasi pada tiap kota dan Pengembangan kawasan andalan akan mampu kabupaten di Jawa Tengah, mendorong perekonomian wilayah dan meningkatkan -Serapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah pendapatan pada tiap kota/kabupaten di Jawa Tengah Investasi baik dari dalam maupun luar negeri pada sektor unggulan
Adanya perusahaan asing/dalam negri yang menanamkan modalnya di Jawa Tengah
Persentase pertumbuhan ekonomi, Persentase Angka Kemiskinan
Nilai investasi
Ketersediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas Tersedianya sarana prasarana untuk Akses infrastruktur dasar, unit pelabuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melakukan aktivitas ekonomi seperti utama & pelabuhan pengumpul, unit pasar serta terbentuknya pusat-pusat kegiatan untuk pelabuhan, pasar, pabrik atau perkantoran utama mendukung pelayanan aktivitas ekonomi Pengembangan infrastrktur pada kawasan andalan. Penetapan Kawasan Andalan : Borobudur dan sekitarnya
Bergas
INPUT
Jawa Tengah Selatan
Wanarakuti
Kedungsepur
Subosukowonosraten
Prioritas pembagunan dalam sektor pariwisata seperti pembagunan hotel dan Meningkatnya pendapatan dari sektor tempat rekreasi lainnya, sektor pertanian, dan pariwisata sektor panas bumi. Meningkatnya pendapatan dari sektor Prioritas pembangunan pada sektor industri, industri, pertanian, kehutanan dan pertanian, kehutanan dan perikanan perikanan Prioritas pembangunan pada sektor pertambangan, panas bumi, industri, pertanian, kehutanan dan perikanan Prioritas pembangunan pada sektor industri, Meningkatnya pendapatan dari sektor pertanian, perikanan serta minyak dan gas industri, pertanian, perikanan serta minyak bumi dan gas bumi Prioritas pembangunan pada sektor pariwisata, industri, pertanian, perikanan, panas bumi serta minyak dan gas bumi
Meningkatnya pendapatan dari sektor pariwisata, industri, pertanian, perikanan, panas bumi serta minyak dan gas bumi
Meningkatnya pendapatan dari sektor Prioritas pembangunan pada sektor industri, industri, pertanian, pariwisata dan panas pertanian, pariwisata dan panas bumi
ASUMSI
dukungan kebijakan dan program pengembangan infrastruktur, dukungan penanaman modal dari investor
Investasi di Jawa Tengah menjadi membaik Dukungan kebijakan
Ketersediaan anggaran dan dukungan kebijakan pengembangan
KAWASAN ANDALAN BOROBUDUR LOKUS Kota Magelang
SISTEM KOTA TERKAIT PKW Magelang
SEKTOR PENGUNGKIT Pariwisata Pertanian Panas Bumi
DAYA SAING KOMODITAS
SISTEM OUTLET/INLET TERDEKAT Tol Solo-Jogja
FAKTOR PEMBATAS PENGEMBANGAN WILAYAH
PROSPEK PENGEMBANGAN Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi dan Sistem Jaringan Prasarana Perkotaan untuk mendukung kegiatan sosial masyarakat dan ekonomi wilayah yang selaras dengan upaya pelestarian Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional dan Warisan Budaya Dunia.
KAWASAN INDUSTRI
KONDISI DAS
KI Borobudur
-
Tanaman Pangan (TINGGI) Pariwisata (TINGGI) Konstruksi (TINGGI)
DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA IPM Berada di urutan ke-5 berdasarkan daya saing SDM terbaik di Jawa Tengah
SISTEM WS TERKAIT Wilayah Sungai Serayu-Opak
PERAN PENGATURAN TATA AIR Kecamatan Kaliangkrik, Kecamatan Windusari, Kecamatan Salaman, Kecamatan Tempuran, Kecamatan Kajoran dan Kecamatan Grabag merupakan Kawasan Stategis DAS Mikro yang didanai dari APBD
KAWASAN ANDALAN BREGAS
LOKUS Kabupaten Brebes Kabupaten Tegal Kabupaten Slawi
SEKTOR PENGUNGKIT Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Industri
SISTEM KOTA TERKAIT PKW Kebumen PKW Purwokerto
SISTEM OUTLET/INLET TERDEKAT Pelabuhan Brebes, Tol PejanganCilacap
FAKTOR PEMBATAS PENGEMBANGAN WILAYAH
PROSPEK PENGEMBANGAN Penyiapan pelabuhan dan jaringan jalan arteri untuk meningkatkan kegiatan ekspor-impor yang mendukung perkembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan kawasan andalan
DAYA SAING KOMODITAS
KAWASAN INDUSTRI
KONDISI DAS
Tanaman Pangan (TINGGI) Industri Pengolahan (TINGGI) Perikanan (TINGGI) Kehutanan (TINGGI)
KI Brebes (Kubangwungu) KI Babadan (Tegal) KI Slawi
-
DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA IPM
SISTEM WS TERKAIT
SEDANG
-
PERAN PENGATURAN TATA AIR -
KAWASAN ANDALAN JAWA TENGAH SELATAN LOKUS Kabupaten Purwokerto Kabupaten Cilacap Kabupaten Kebumen
SEKTOR PENGUNGKIT Industri, pariwisata, pertanian, panas bumi
SISTEM KOTA TERKAIT
Industri Pengolahan (TINGGI) Tanaman Pangan (TINGGI) Perikanan
DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA IPM SEDANG
-
PKN Kota Surakarta
SISTEM OUTLET/INLET TERDEKAT Gerbang tol Pejagan-Pemalang Jalan Nasional 15
DAYA SAING KOMODITAS
FAKTOR PEMBATAS PENGEMBANGAN WILAYAH
PROSPEK PENGEMBANGAN
Penyiapan pelabuhan dan jaringan jalan arteri untuk meningkatkan kegiatan ekspor-impor yang mendukung perkembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan kawasan andalan
KAWASAN INDUSTRI
KONDISI DAS
KI Cilacap KI Wangon (Purwokerto)
SISTEM WS TERKAIT -
-
PERAN PENGATURAN TATA AIR -
Kawasan Andalan Kedungsepur LOKUS Kota Semarang,Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, dan Kota Salatiga
SEKTOR PENGUNGKIT Pertanian, industry, pariwisata, perikanan, panas bumi, pertambangan, minyak dan gas bumi
SISTEM KOTA TERKAIT PKN Kawasan perkotaan Semarang – Kendal – Demak – Ungaran – Purwodadi (Kedungsepur). PKW Kota Salatiga
SISTEM OUTLET/INLET TERDEKAT
DINAMIKA STRATEGIS Pengembangan kawasan peruntukan industri di desa Harjowinangun Kec. Godong
KONDISI DAS
Pelabuhan Kendal, pelabuhan khusus di Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Pelabuhan Utama Tanjung Emas
54% Lahan Kritis
DAYA SAING KOMODITAS
KAWASAN INDUSTRI
Tanaman Pangan (TINGGI) Pariwisata (TINGGI)
KI Kendal (Kaliwungu) KI Demak (Sayung) KI Bawen
PERAN PENGATURAN TATA AIR
DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA IPM Daerah dengan IPM tertinggi adalah Kota Semarang disusul Kota Salatiga. Kabupaten Grobogan memilki IPM terendah dan lebih rendah dibanding IPM Provinsi Jawa Tengah.
SISTEM WS TERKAIT WS Strategis Nasional Jratun Seluna WS Bodri Kuto
Tinggi
PROSPEK PENGEMBANGAN Tinggi
Kawasan Andalan Subosukowonosraten LOKUS Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten
SEKTOR PENGUNGKIT Industri, pariwisata, pertanian, panas bumi
DAYA SAING KOMODITAS Tanaman Pangan (TINGGI) Pariwisata (TINGGI)
SISTEM KOTA TERKAIT
DINAMIKA STRATEGIS -
PKN Kota Surakarta PKW Boyolali
SISTEM OUTLET/INLET TERDEKAT -
KAWASAN INDUSTRI kawasan industri seluas kurang lebih 800 hektar meliputi: Kecamatan Wonogiri; Kecamatan Selogiri; Kecamatan Wuryantoro; Kecamatan Tirtomoyo; Kecamatan Eromoko; dan Kecamatan Ngadirojo
DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA IPM
SISTEM WS TERKAIT
Rendah
WS Bengawan Solo
KONDISI DAS -
PERAN PENGATURAN TATA AIR Tinggi
PROSPEK PENGEMBANGAN Tinggi
Kawasan Andalan Wanarakuti LOKUS Juwana, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Blora
SISTEM KOTA TERKAIT PKW Kudus
DINAMIKA STRATEGIS -
SEKTOR PENGUNGKIT Pertanian, industry, pertambangan, perikanan, minyak dan gas bumi
DAYA SAING KOMODITAS
SISTEM OUTLET/INLET TERDEKAT -
KAWASAN INDUSTRI
Tanaman Pangan (TINGGI) Pariwisata (TINGGI)
KI Jepara (Kedung, Kembang Keling) KI Kudus (Dawe, Jekulo) KI Pati (Batangan, Margorejo)
DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA IPM
SISTEM WS TERKAIT
Rendah
WS Jratunseluna WS Bengawan Solo
KONDISI DAS -
PERAN PENGATURAN TATA AIR Sedang
PROSPEK PENGEMBANGAN Rendah
INVESTASI PMA Investasi PMA 40 35
33.355
31.79008
32.263529
30 25
21.61454
21.33232 17.94761
20 15
13.84247
11.74
Nilai Investasi yang ada di Jawa Tengah dari investasi penanaman modal asing (PMA) pada tahun 2017-2019 cenderung naik-turun. Kawasan andalam mendapat PMA yang jumlahnya lebih besar dari kawasan non andalan. Rata-rata PMA kawasan andalan mencapai 62,5% dari investasi PMA di Jawa Tengah
10.931209
10
Investasi PMA
5 0 2017
2018 Jawa Tengah
Kawasan Andalan
2019 Kawasan Non Andalan
Untuk rinciannya, sektor yang paling besar investasinya adalah listrik air dan gas sebesar 81,396 triliun rupiah. Kemudian sektor yang paling kecil investasinya adalan perdagangan yang hanya 0,02 triliun rupiah. Tentu sangat besar selisih diantara kedua sektor ini.
Transportasi Gudang dan Telekomunikasi
4.542
Industri Tekstil
2.351
Industri Makanan
1.036
Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran
1.628
Pertambangan
1.308
Industri Kimia dan Farmasi
5.612
Listrik, Gas dan Air
81.396
Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan
1.728
Industri Lainnya
5.298
Industri Barang dari Kulit… Hotel dan Restoran
2.529 0.64
Jasa Lainnya
0.035
Perdagangan dan Reparasi
0.02 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Investasi PMDN
INVESTASI PMDN
30
27.4802 25.10212
25
Kemudian untuk nilai investasi yang ada di Jawa Tengah dan kawasan andalannya dari investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada tahun 2017-2019, naik cukup drastis di tahun 2018 dan turun drastis juga pada tahun 2019. sedangkan untuk kawasan non andalan terus menurun setiap tahunnya.
19.86949 20 15.09621 14.53129
15
13.14587
10 6.72362 5
2.3781 0.56492
0
Investasi PMDN Listrik, Gas dan Air
2017
2018 Jawa Tengah
7.8
Industri Mineral Non Logam
Kawasan Andalan
2019 Kawasan Non Andalan
10.319
Kehutanan
0.19
Industri Kayu
0.277
Industri Kertas dan Percetakan
0.162
Hotel dan Restoran
0.441
Industri Tekstil
0.613
Jasa Lainnya
0.344
Perdagangan dan Reparasi
0.06
Kontstruksi
6.974
Industri Kimia dan Farmasi
2.224
Transportasi, Gudang dan…
14.559
Industri Barang dan Kulit
0.14
Industri Karet dan Plastik
0.076
Industri Makanan
7.636
Industri Kendaraan Bermotor
0.26 0
2
4
6
8
10
12
14
16
Selanjutnya untuk rincian investasi PMDN, jika dilihat dari grafik disamping ada beeberapa sektor yang cukup besar kontribusinya dengan transportasi, gudang dan telekomunikasi menjadi yang tersebesar dengan nilai 14,559 triliun. Lalu untuk sektor yang paling kecil nilainya tetap dari sektor perdagangan dan reparasi yang hanya 0,06 triliun rupiah. Meski tidak sebesar selisih PMA, namun tetap besar gap diantara kedua sektor yang memimpin dan yang paling kecil.
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDUDUK MISKIN 6.20
Rerata laju pertumbuhan ekonomi kawasan andalan menunjukkan angka lebih baik dari rerata Prov. Jateng, tetapi rerata laju pertumbuhan ekonomi kawasan andalan yang awalnya lebih baik, mendekati tahun 2020 menjadi sedikit lebih rendah dar laju pertumbuhan ekonomi kawasan nonandalan.
6.00 5.80 5.60 5.40 5.20 5.00 4.80 2015
2016
LPE Kawasan Andalan
2017 LPE Jateng
2018
2019
LPE Kawasan Nonandalan 16.0 14.0 12.0
Rerata presentasi penduduk miskin di kawasan andalan menunjukkan angka lebih baik dari rerata presentasi penduduk miskin Prov. Jateng dan kawasan nonandalan.
Presentasi Penduduk miskin Kaw. Andalan
10.0 8.0
Presentasi Penduduk miskin Jateng
6.0
Presentasi Penduduk miskin Kaw. Nonandalan
4.0 2.0 0.0 2015
2016
2017
2018
2019