Perencanaan Kota Surakarta
Fathiyyah Nur Andina 30068
Bella Monica Ratu 30092 Arga Hijrian Pasha 30063
Kamelia Balqis 20014 Gajah Muhammad Merkava 30077
Sejarah Kota Solo
01] Pecahnya pemberontakan Sunan Kuning (Geger
02]
Pacinan) saat masa pemerintahan Sunan Pakubuwono II di Keraton Kartasura yang merupakan pusat kerajaan mataram pada tahun itu. Pemberontakan di
Keraton Kartasura berawal dari penindasan yang dilakukan oleh kompeni VOC Belandan kepada orang Cina yang berada di Jakarta. Orang-orang Cina yang ditindas kemudian melarikan diri menuju Keraton Kartasura
Potret solo tempo dulu
03]
kemarahan orang cina diluapakan dengan pemberontakan yang dipimpin oleh Sunan Kuning yang di bantu oleh Raden Mas Said kepada Keraton Kartasura.
04] 05]
Dibantu oleh Adipati Bagus Suroto dari Kabupaten
Ponorogo, pemberontakan berhasil di tumpas. Saat kerabat keraton kembali ke Keraton Kartasura, kondisi keraton sudah hancur.
Kemarahan-
Pemberontakan
ini
berhasil menjebol benteng pertahanan Keraton dan hal ini menyebabkan Sunan Pakubuwono II memerintahkan seluruh kerabatnya untuk mengungsi ke Jawa Timur.
08]
Nama
Surakarta
Hadiningrat memiliki arti harapan akan terciptanya negara yang tata tentrem karta raharja (teratur tertib aman dan damai), serta harus disertai dengan tekad dan keberanian menghadapi segala rintangan yang menghadang (sura) untuk mewujudkan kehidupan dunia yang indah (Hadiningrat). Kata “Karta” dimunculkan sebagai permohonan berkah dari para leluhur pendahulu dan pendiri kerajaan Mataram.
10]
Perjanjian
06]
Pakubuwono
II
memerintahkan narapraja untuk mencari tempat pemerintahan baru dan didapatkanlah Desa Sala yang berada di samping Sungai Bengawan Solo. Potret solo tempo dulu
07]
18 Februari Tahun 1745,
Keraton Kartasura pindah dan peristiwa ini dianggap sebagai hari lahirnya Keraton Surakarta.
09] Tahun 1757, kejayaan Kerajaan Mataram semakin menurun dan akhirnya terjadilah Perjanjian Salatiga.
ini
menyebabkan Keraton terbagi menjadi dua yaitu Kasunanan dan Mangkunegaran.
Sunan
11]
Kedua
keraton
ini
berjalan
bersama-sama hingga kemerdekaan Indonesia dan akhirnya bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kota Surakarta berbatasan secara langsung dengan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar di timur, Kabupaten Sukoharjo di selatan, dan Kabupaten Sukoharjo di barat. Luas Wilayah Kota Sebesar 44 km persegi dan dibagi dalam 5 kecamatan
Tata guna lahan di Kota Surakarta didominasi oleh pemukiman. Perkantoran lebih banyak berada di Kecamatan Banjarsari. Balai kota terletak di Kecamatan Jebres
Perbandingan Luas Wilayah Kecamatan di Kota Surakarta
Laweyan 20% Banjarsari 34% Serengan 7% Pasar Kliwon 11%
Jebres 28%
Kecamatan Laweyan Serengan Pasar Kliwon Jebres Banjarsari Total
Jumlah Penduduk 2015 2016 88.278 88.614 44.781 44.950 76.184 76.474 141.614 142.152 161.369 161.981 512.226 514.171
2017 88.947 45.119 76.760 142.686 162.590 516.102
Jumlah Penduduk Kota Surakarta 2015-2017 517,000
516,102
516,000
515,000
514,171
514,000
513,000
512,000
512,226
511,000
510,000
2015
2016
2017
Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Usia Kota Surakarta Tahun 2017 65+ 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 -30000
-20000
-10000
0
P
10000
L
20000
30000
KEPADATAN PENDUDUK DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2017 Laweyan
Serengan
Pasar Kliwon
Jebres
Banjarsari
16%
18%
18%
23%
25%
Laweyan
Serengan
Pasar Kliwon
Jebres
Banjarsari
0.0382
0.038
AXIS TITLE
0.0378
0.0376
0.0374
0.0372
0.037
2015-2016
2016-2017
PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURAKARTA PER KECAMATAN TAHUN 2015-2017