1
Pemodelan Bangkitan dari Tiap Fakultas dengan Metode Trip Rate Analysis (Studi Kasus : Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang) Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pemodelan Transportasi (TKP 454) Dosen Pengampu : Dr. Yudi Basuki, ST., MT.
Disusun oleh : Fathiyyah Nur Andina 21040117130068
DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2020
Abstrak Bangkitan perjalanan sangat penting untuk dianalisis, terutama pada pusatpusat kegiatan yang potensial memiliki bangkitan tinggi. Salah satu pusat kegiatan yang memiliki bangkitan tinggi adalah tata guna lahan pendidikan. Universitas Diponegoro yang terletak di Tembalang, Kota Semarang. Sebagai salah satu institusi penyelenggara Pendidikan, untuk menjawab kebutuhan pasar, maka tiap tahun Undip meningkatkan daya tampung mahasiswa. Fenomena meningkatkan daya tampung mahasiswa, dan diimbangi dengan pembangunan, secara langsung berdampak pada transportasi dan lingkungan. Studi ini bertujuan menganalisis bangkitan lalu lintas pada kegiatan dari tiap fakultas di Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang. Dimana kegiatan Undip eksisting dari total tiap fakultas dengan luas bangunan 65.442 m2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan trip-rate analysis. Papacostas & Prevedouros, 1993 mendefiniskan bahwa trip-rate analysis merujuk pada beberapa model yang mendasarkan pada penentuan rata-rata produksi perjalanan (bangkitan) atau dari jumlah tarikan perjalanan yang terkait dengan bangkitan penting pada suatu wilayah. Nilai trip-rate ditentukan dari kegiatan pembanding sejenis dengan membandingkan jumlah kendaraan keluar-masuk terhadap luas bangunan yang ada. Dari hasil analisis, dihasilkan bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat merupakan satu dari sebelas fakultas yang memiliki nilai trip rate yang besar. Jumlah trip-rate maksimum kegiatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat eksisting adalah 6,07 smp/jam untuk tarikan dan 2,43 smp/jam untuk bangkitan.
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Universitas Diponegoro merupakan salah satu institusi Pendidikan negeri yang terletak di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Dalam kurun waktu 1961-1970, Universitas Diponegoro telah berhasil mendirikan empat fakultas yaitu Fakultas Kedokteran (1961), Fakultas Peternakan (1964), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1965), serta dua lembaga yaitu Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (1970). Sambil terus memantapkan fakultas-fakultas yang telah berdiri, Universitas Diponegoro juga merintis berdirinya berbagai institusi pendidikan yang semakin lengkap. Sejak awal berdiri hingga sekarang, Universitas Diponegoro telah memiliki 11 Fakultas dan 2 Sekolah, dengan rincian 21 Program Studi Diploma III (D3), 51 Program Studi Sarjana (S1), 35 Program Studi Magister (S2), 18 Program Pendidikan Dokter Spesialis, 3 Program Profesi dan 13 Program Studi Doktor (S3). Adapun 11 fakultas yaitu Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Fakultas Sains dan Matematika, Fakultas Teknik, dan Fakultas Psikologi.
Gambar 1. Peta Komik Kampus Universitas Diponegoro, Tembalang, Kota Semarang Sumber : denahpro.com
2
Pertambahan fakultas menyebabkan daya tampung di Undip bertambah. Dan berdasarkan data, tiap tahunnya Undip menambahkan daya tampung, hal ini merupakan respon dari kebutuhan pasar. Sehingga pembangunan dan meningkatkan kapasitas Gedung pun tidak dapat dihindari guna memfasilitasi mahasiswa untuk beraktivitas dalam kegiatan belajar mengajar. Kampus Undip Tembalang memiliki luas lahan sebesar 1.352.054 m2 yang terbagi menjadi dua, yaitu luas lahan terbangun dan luas lahan tak terbangun. Luas lahan terbangun berfungsi untuk menunjang aktivitas perkuliahan yang berlangsung, sementara luas lahan tak terbangun dapat berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). 1.2. Permasalahan
Dalam beraktivitas ke Undip, mahasiswa akan melakukan pergerakan. Untuk mempermudah beraktivitas, banyak yang memilih menggunakan kendaraan. Sehingga dengan bertambahan daya tampung mahasiswa dan perluasan Gedung akan mempengaruhi kinerja jalan dan menimbulkan permasalahan, salah satunya kemacetan pada jam- jam tertentu dan menurunnya tingkat pelayanan jalan. 1.3. Tujuan
Dengan permasalahan yang mungkin timbul, maka tujuan dilakukan kajian ini yaitu memperkirakan dengan memodelkan dari tiap fakultas sehingga apabila fenomena penambahan mahasiswa dan pembangunan (penambahan luas Gedung) dilakukan di masa yang akan datang. Sehingga diharapkan Universitas Diponegoro dapat mengambil kebijakan dan regulasi yang tepat.
3
Bab II Literatur Review 2.1. Pemodelan Dalam Transportasi
Pemodelan transportasi dilakukan dalam 4 (empat) tahapan yang berkesinambungan yang sering disebut dengan four steps model yang meliputi (Taaffe, 1996) : 1) Trip Generation (Bangkitan Perjalanan), merupakan pemodelan permintaan perjalanan dengan memperkirakan jumlah perjalanan yang tedadi pada setiap zona suatu kawasan perkotaan. Tipe perjalanan dapat berupa kelompokan bangkitan residential dan non-residential. 2) Modal Split (Pemilihan Moda), digunakan untuk memperkirakan jumlah perjalanan penumpang yang akan menggunakan moda yang tersedia dari setiap pergerakan yang terjadi setiap zona. Umumnya terdapat dua pilihan yaitu moda kendaraan pribadi dan moda transportasi umum. 3) Trip Distribution (Sebaran Perjalanan), merupakan sebaran perjalanan dari setiap zona perkotaan ke semua zona tujuan yang memungkinkan. 4) Trip Assignment (Pembebanan Perjalanan), merupakan tahapan model untuk memperkirakan berapa banyak bangkitan perjalanan akan menggunakan setiap rute yang menghubungkan zona-zona. 2.2. Prinsip Model Estimasi Bangkitan Perjalanan
Prinsip pemodelan adalah menghasilkan hubungan (fungsi) yang mengkaitkan tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang memasuki dan meninggalkan zona dengan definisi pergerakan sebagai: a one way journey from an origin to a destination for a particular main purpose. Variabel utama = jumlah trip/perjalanan (trip/kendaraan/smp) yang dihasilkan pada selang waktu tertentu (per satuan waktu : jam, hari, bulan, tahun). Untuk analisis bangkitan dengan metode trip rate analysis, digunakan pengembangan dari Tamim, 2000 sebagai dasar penentuan persamaan dalam menentukan trip rate, yaitu:
Dimana:
TR: Nilai Trip Rate X: Jumlah kendaraan yang keluar/masuk (smp/jam) pada lokasi pembanding X’: Luas bangunan pada lokasi pembanding (smp/jam)
4
Kemudian untuk menentukan nilai bangkitan atau tarikan lalu lintas pada lokasi yang ditinjau adalah sebagai berikut.
Dimana :
ODij: Nilai bangkitan / tarikan lalu lintas (smp/jam) pada lokasi yang ditinjau A: Luas bangunan pada lokasi yang ditinjau (m2) TR: Trip rate pada lokasi pembanding (smp/jam)
5
Bab III Arsitektur Model 3.1. Bagan alir model / Kerangka Pikir Universitas Diponegoro sebagai tata guna lahan pendidikan Perkembangan Aktivitas di Undip Perkembangan Undip (pembangunan&daya tampung)
Pola Pergerakan
Perkembangan jaringan transportasi
Permasalahan :
-perkembangan kawasan pendidikan Undip yang pesat
-timbul berbagai permasalahan transportasi, terutama di Jalan Prof. Sudarto seperti mulai timbulnya kemacetan pada jam- jam tertentu, mulai menurunnya tingkat pelayanan jalan Bagaimana pengaruh penggunaan lahan pendidikan Undip terhadap bangkitan dan tarikan di Jalan prof Soedarto dan bagaimana prediksi apabila terjadi penambahan luas bangunan Analisis Bangkitan dan tarikan Transportasi Pengaruh Penggunaan Lahan Pendidikan (Undip) terhadap Bangkitan dan Tarikan Pergerakan di Jalan Prof Soedarto (gerbang masuk utama) Kesimpulan dan Rekomendasi 6
Data (variabel yang digunakan) :
Luas Bangunan Tiap Fakultas Jumlah Mahasiswa Tiap Fakultas
Jumlah kendaraan masuk- keluar
Bab IV Simulasi Model 4.1. Data Adapun data yang digunakan penulis didapatkan dari sumber sekunder dan data dummy Tabel 1. Daya Tampung Mahasiswa Universitas Diponegoro
Fakultas Fakultas Kedokteran Fakultas MIPA FPIK Fakultas Teknik Fakultas Peternakan Fakultas Ilmu Budaya Fakultas Hukum Fakultas Ekonomi dan Bisnis FISIP Fakultas Psikologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
2016 415 450 720 1520 277 280 500 482 310 173 213
2017 425 469 768 1750 277 289 253 482 332 173 213
Sumber : www.undip.ac.id
2018 631 654 723 1735 375 498 385 669 435 175 257
2019 720 840 789 1848 590 522 460 681 520 210 325
2020 720 840 780 1870 590 530 510 755 520 210 360
Luas lahan tiap fakultas didapatkan penulis melalui software Google Earth sehingga tidak mempertimbangkan jumlah tingkatan luas lantai. Tabel 2. Luas Lahan tiap Fakultas
Fakultas Fakultas Kedokteran Fakultas MIPA FPIK Fakultas Teknik Fakultas Peternakan Fakultas Ilmu Budaya Fakultas Hukum Fakultas Ekonomi dan Bisnis FISIP Fakultas Psikologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Total
Luas Lahan eksisting (m2) 4477 1517 4310 17939 3252 2530 7706 12513 7561 1848 1789 65442
Sumber: Google Earth, Maret 2020
7
Tabel 3. Jumlah Kendaraan Masuk- Keluar
Sumber: Penulis, Maret 2020
4.2. Simulasi model Dari data masuk keluarnya kendaraan tiap fakultas yang dihitung per jam, didapatkan total masuk- keluar kendaraan pada jam puncak. Kendaraan tidak dibedakan oleh jenisnya. Penulis tidak membagi kategori jenis kendaraan berdasarkan jumlah roda, sehingga hanya memakai satu kategori. Tabel 4. Jumlah Kendaraan masuk - keluar dari seluruh Fakultas Berdasarkan Waktu
Waktu
7:00:00 AM
Masuk
Total
4575
8:00:00 AM
3900
10:00:00 AM
253
9:00:00 AM
11:00:00 AM 12:00:00 PM 2:00:00 PM 3:00:00 PM
8
76
238
232
353
209
251
84
596
176
1000
57
5200
67
4:00:00 PM
45
1345
600
1:00:00 PM
Keluar
3470
5:00:00 PM
28
Rata-Rata
109
1040
Sumber : penulis, Maret 2020
1038
Adapun total kendaraan masuk pada jam puncak terjadi pada pagi hari pada pukul 07.00, sedangkan total kendaraan keluar pada jam puncak sore hari pada pukul 16.00. Hal tersebut menyebabkan penumpukan pada ruas jalan Prof. Soedarto yang merupakan jalan utama pada Kampus Universitas Diponegoro. Berikut merupakan grafik kendaraan pada saat jam puncak. Gambar 2. Grafik Total Masuk Keluar Kendaraan pada Jam Puncak
Sumber : penulis, Maret 2020
Analisis trip rate Universitas Diponegoro dihitung dengan membandingkan luasan bangunan dari tiap fakultas per 100 m2 dengan volume kendaraan keluar masuk. Contoh perhitungan pada jam terpuncak adalah sebagai berikut. 1) Trip rate kendaraan keluar pada Fakultas Teknik
Kendaraan keluar Fakultas Teknik Trip rate
=
Luas Fakultas Teknik 100 m2
9
146 smp/jam
=
17939 m2
Trip rate keluar
=
0,82 smp/jam
Trip rate
100 m2
Dari hasil triprate tersebut, diperkiraan setiap penambahan luas sebesar 100 m2 pada fakultas Teknik, maka akan bertambah trip rate keluar sebesar 0,82. 2) Trip rate kendaraan masuk pada Fakultas Teknik Kendaraan masuk Fakultas Teknik Trip rate
=
Luas Fakultas Teknik 100 m2
138 smp/jam
=
17939 m2
Trip rate masuk
=
0,77 smp/jam
Trip rate
100 m2
Sedangkan, hasil trip rate masuk untuk Fakultas Teknik, apabila terjadi penambahan luas sebesar 100 m2 maka diperkirakan akan menambah trip rate 0,77 Berikut merupakan hasil trip rate masuk- keluar tiap fakultas lainnya. Tabel 5. Trip rate Tiap Fakultas
Trip Rate
Fakultas Kedokteran
Fakultas MIPA
Masuk Keluar Masuk Keluar 2.12
2.86
5.00
5.99
FPIK
Fakultas Teknik
Fakultas Peternakan
Fakultas Ilmu Budaya
Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar 1.40
10
3.40
0.77
0.82
3.70
4.50
1.72
1.72
Fakultas Hukum
Masuk
1.01
Keluar
1.25
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Masuk
0.88
Keluar
0.73
Masuk
FISIP
2.17
keluar
1.94
Fakultas Psikologi
Masuk
2.50
Sumber : perhitungan penulis, Maret 2020
Keluar
2.35
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Masuk
6.07
Keluar
2.43
Dari hasil analisis trip rate diatas, maka dilihat dari 11 fakultas, bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat merupakan fakultas yang diperkirakan menyumbang trip paling besar sebesar 6,07 apabila melakukan penambahan luas gedung seluas 100 m2.
11
Bab V Kesimpulan Universitas Diponegoro yang terletak di Tembalang, Kota Semarang. Sebagai salah satu institusi penyelenggara Pendidikan, untuk menjawab kebutuhan pasar, maka tiap tahun Undip meningkatkan daya tampung mahasiswa. Fenomena meningkatkan daya tampung mahasiswa, dan diimbangi dengan pembangunan, secara langsung berdampak pada transportasi dan lingkungan. Sejak awal berdiri hingga sekarang, Universitas Diponegoro telah memiliki 11 Fakultas. Sehingga Undip senantiasa melakukan pembangunan dan perluasan gedung untuk mewadahi kegiatan belajar mengajar bagi para mahasiswanya. Untuk mempermudah pergerakan, mahasiswa menggunakan kendaraan untuk beraktivitas, dimana tiap fakultas memiliki jumlah kendaraan masuk- keluar yang berbeda- beda. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dalam menyusun model bangkitan pada tiap fakultas di Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang. Dapat disimpulkan bahwa apabila terjadi perluasan per 100 m2 pada tiap fakultas, akan menyebabkan peningkatan trip rate yang berbeda- beda. Adapun menurut analisis yang dilakukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat yang menyumbang trip rate paling besar yakni sebesar 6,07. Oleh sebab itu, apabila ada rencana perluasan gedung pada tiap fakultas maka dapat diperkirakan bangkitan yang ditimbulkan.
12
Daftar Pustaka Angela Quintero P.a, Mary Diaz G. a, Emilio G. Moreno b. (2016). Trip Generation by Transportation Mode of Private School, Semi_x0002_private and Public. Case Study in Merida-Venezuela. Diakses pada www.sciencedirect.com. Ben-Edigbe J, Rahman R. 2010. Multivariate School Travel Demand Regression Based on Trip Attraction. World Academy of Science, Engineering and Technology.
Gattis, J.L., W.A. Nicewander and L.E. Toothaker. 1995. Estimating Parking Accumulation Demands at Elementary Schools. Institute of Transport Engineers. ITE Journal. 65(10): 45–49. ITE – Institute of Transportation Engineers, 2001. Trip Generation Handbook - An ITE Recommended Practice. 6ª Ed. Washington D.C
Insitute Transportation of Engineering. (2017). ITE Trip Generation 10th Edition Hits the Street. ITE Journal, 87(12), 35-38. Retrieved from https://search.proquest.com/openview/e20b1e287196d4deb5463699588c8497/1 pq-origsite=gscholar&cbl=42116 McCourt, R. S. 2010. Parking and Vehicle Trip Generation for Soccer Field and Elementary S. Schools. ITE Journal. 80(8): 34-38.
Mousavi, A.B.J. 2012. A New Approach for Trip Generation Estimation for Use in Traffic Impact Assessments. 25th ARRB Conference Proceedings. ARRB Group Ltd Muchlisin. 2017. Analisis Bangkitan Perjalanan dengan Metode Trip rate Analysis (Studi Kasus: Pengembangan Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta).
Rosnita, BT., AB Rahman. 2009. Modelling of Trip Generation Based on School Attraction. Faculty of Civil Engineering Universiti Teknologi Malaysia
Setiabudi, Irawan. 2007. Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Bangkitan dan Tarikan di Sepanjang Jalan Gadjah Mada Kota Batam. Shafahi, Yousef. 2006. School trip production modeling using an improved adaptivenetwork-based fuzzy inference system. Form Sharif University of Technology
13
Tamin, O. Z., 2000. Perencanaan & Pemodelan Transportasi, edisi ke-2, Penerbit ITB, Bandung.
Tamin, O.Z, 2003. Perencanaan dan Permodelan Transportasi Contoh Soal dan Aplikasi , ITB, Bandung.
Taaffe, E., Gauthier, H., O’Kelly, M., 1996. Geography of Transportation, second ed. Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ. Trip Generation Handbook (9th Edition). 2012. Washington D.C.: Institute of Transport Engineers, ITE. Trip Generation Handbook (9th Edition). 2012. Washington D.C.: Institute of Transport Engineers, ITE.
Quintero, A., Díaz, M., Moreno, E., 2014. Travel Estimation Model Generated by Public and Private Schools, According to Different Transport Modes. Case Study Mérida Venezuela. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 160, pp.509-518.
14
15