Teknologi tepat guna instalasi solar cell jadi lebih murah

Page 1

Teknologi Tepat Guna : Instalasi Solar Cell Jadi Lebih Murah

2015

Ferdi Rosman Feizal Pemerhati Energi Terbarukan 11/26/2015


DAFTAR ISI 1.

Pengantar ........................................................................................................................................ 3

2.

Maksud dan Tujuan ......................................................................................................................... 3

3.

Liputan : Lampu DC Solusi Jitu Penerangan Murah di daearh terpencil............................................. 4 Lampu DC, Penerangan Murah ........................................................................................................ 8

4.

Liputan : Ketum DPP Sekar Telkom bantu penerangan murah di Pulau Rote .................................. 10

5.

Cukup 665 Ribu SA, 3 Lampu Bisa Menyala Setiap Malam Sepanjang Tahun .................................. 12 Lampu DC, solusi jitu Instalasi Panel Surya Murah.......................................................................... 12

6.

Accu Mini, Solusi Jitu Catuan Modem IndiHome di Daerah Krisis Pasokan Listrik dan Daerah yang Sering dilakukan Pemadaman Listrik .............................................................................................. 14 Latar Belakang ............................................................................................................................... 14 Permasalahan ................................................................................................................................ 15 Solusi............................................................................................................................................. 15 Kesimpulan.................................................................................................................................... 16

7.

Surat untuk Novianus Efrat Peserta Ekspedisi Sumba #Gerakan2020, Light Up Sumba! .................. 17

8.

Instalasi Panel Surya, mahal dan rumit, Ini solusinya biar Murah ................................................... 18 Lampu DC, solusi jitu Instalasi Panel Surya Murah.......................................................................... 20 Tinjauan Teori : Membaca Spesifikasi Teknis ................................................................................ 21 Proses Penyimpan ke dalam battery .............................................................................................. 22 Beban ............................................................................................................................................ 23


1. Pengantar Penggunaan energi terbarukan seperti Panel Surya sudah tidak dapat dihindari lagi, selain karena rena mulai berkurangnya debit air yang mensupply bendunganbendungan bendungan yang digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) karena mulai gundulnya hutan hutan-hutan di Indonesia akibat penebangan liar dan beralihnya fungsi hutan menjadi hutan tanaman industri ri termasuk cadangan minyak dan gas bumi yang lambat laun berkurang karena terus disedot ke permukaan bumi untuk digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

(PLTD) dan

Bumi Indonesia yang berada di daerah tropis dikarunia sinar matahari yang melimpah. Hampir di setiap pelosok Indonesia, matahari menyinari sepanjang pagi sampai sore hingga 12 jam!. Energi matahari yang dipancarkan tersebut dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan gunakan panel surya (Solar Cell). Gencarnya Pemerintah mengkampanyekan penggunaan panel surya tidak serta ditanggapi oleh masyarakat karena isu yang beredar bahwa penggunaan panel surya masih dianggap mahal. Menepis isu tersebut, penulis mecoba mengulas mengulas tentang teknologi solar cell yang diambil dari pengalaman mengerjakan instalasi solar cell di Pulau Miangas sebuah pulau kecil yang berbatasan dengan negara Philipina bekerjasama dengan PT.LAPI ITB, PT.LEN Industri Indus Bandung dan PT.ELSA Bandung dan hasi hasill pengamatan di SDN 38 Sekodi Kabupaten Bengkalis Riau yang berakhir di salah satu dusun di desa Oenitas Kecamatan Rote Barat Kabupaten Rote Ndao.

2. Maksud dan Tujuan Tulisan ini dibuat untuk menepis isu tentang mahalnya instalasi solar cell di Indonesia khususnya untuk kebutuhan rumah tangga, bayangkan saja dibutuhkan Modal Rp 5 Juta,


Listrik Surya Hanya untuk 3 Lampu LED 5 Watt (http://ow.ly/V3t0s http://ow.ly/V3t0s) demikian direlease wartawan detik[dot]com Hans Henricus BS Aron pada kolom detikfinance, itu menurut Menurut Albert Edward, sales Royal PV, distributor produk panel sury suryaa yang berlokasi di LTC Glodok. Sementara ementara menurut Rinaldy Dalimi, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) biayanya cukup Rp. 2-3 juta "Pasang solar cell di atap seukuran 1 meter persegi bisa hasilkan listrik 100 Watt. Sekarang ini kalau 1 meter persegi menghasilkan 100 Watt itu sekitar Rp 2 2-3 juta," kata Rinaldy, usai Diskusi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), di Hotel Acasia, Jakarta, Sabtu (31/10/2015) seperti direlease detikfinance (http://ow.ly/V3uud (http://ow.ly/V3uud). 3 Juta untuk 100 Watt masih dianggap mahal ! dan mungkin tidak akan Biaya Rp. 2-3 terjangkau oleh masyarakat pedesaan apalagi di daerah miskin, lebih baik mereka menyalakan lampu minyak atau menuntut pemerintah menyediakan listrik di daerahnya. Terlepas dari semua itu, penulis mencoba membuka mata tentang teknologi solar cell yang jarang diungkap para teknisi solar cell dan para ahli battery (Accumula (Accumulator) dimulai dengan tulisan-tulisan tulisan tentang instalasi panel surya. Selamat membaca‌

Penerangan Murah di daearh terpencil 3. Liputan : Lampu DC Solusi Jitu Penerangan Penyediaan listrik di daerah-daerah daerah terpencil, peloksok di Negeri ini menemui banyak kendala mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kombinasi Inverter dan Lampu TL rangkaian DC, Pembangkit Listrik Tenaga Angin (wind power), Pembangkit Listrik Hybrid sampai ke Teknologi Mikrohidro dan terakhir mulai ulai dikembangkan Lampu Super Ekstra Hemat Energi (Sehen). Seperti halnya PLTD yang tidak lagi menjadi pilihan PT.PLN karena terlalu mahal dan boros dalam penggunaan BBM solar yang tidak seimbang antara biaya dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku atau dalam arti kata PLN mengalami kerugian yang cukup banyak akibat penyediaan listrik dengan PLTD ini yang membuat beberapa daerah diganti menjadi PLTS seperti yang dilakukan di Pulau Miangas.


Sementara PLTS dibangun dengan biaya yang sangat mahal pada awalnya, menggantikan PLTD, akan meraup keuntungan yang cukup banyak karena PLN nantinya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk pembelian BBM solar lagi. Disisi lain, PLTS menemui banyak kendala mulai dari masalah cuaca sampai pada masalah Accumulator (battery) yang umurnya relatif pendek serta peka terhadap pemanas seperti setrika, Waterheater termasuk lemari pendingin yang akan membuat daya yang tersimpan pada battery langsung drop termasuk angkatan pertama saat pesawat televisi dinyalakan. PLTS buatan tan PT. LEN Industri bantuan Pemerintah kepada masyarakat di Pulau Kakorotan, Kecamatan Talaud Propinsi Sulawesi Utara misalnya, banyak yang menganggur dan tidak digunakan lagi karena batterynya rusak, Lampu TL-nya TL mati yang menyebabkan Panel-panel Panel Surya bantuan Pemerintah tersebut banyak yang dijual pada kisaran harga +/+/ Rp. 500.000,- padahal dipasaran harga Panel Surya kapasitas 50 Wp tersebut harganya sekitar Rp. 3.000.000,3.000.000, tahun 2006 dan terus turun ke kisaran harga Rp. 2.100.000,-. 2.100.000, . Terakhir ada yang yan menjual hingga Rp. 1.300.000,-/unit nya. Pembangkit Listrik Tenaga Kincir Angin (PLTA) yang dikembangkan oleh beberapa Peguruan Tinggi di Indonesia menemui banyak kendala, mulai dari mahalnya biaya pembuatan sampai pada soal angin itu sendiri yang hanya cocok untuk daerah di pesisir pantai. Untuk mengatasinya beberapa pakar membuat Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid yang merupakan kombinasi antara PLTS dengan Tenaga Angin. Tetapi teknologi ini jarang kita temukan khususnya untuk kebutuhan Rumah Tangga, kecuali kecuali di daerah penghasil Aspal, Buton, tak lain karena harganya yang relatif mahal.


Sementara Teknologi Mikrohidro hanya bisa dibuat pada daerah dengan kondisi perbukitan dengan kemiringan tertentu dan debit air yang sangat banyak serta memerlukan teknologi ogi tinggi dan biaya yang sangat besar. Terakhir, yang dikembangkan PLN adalah dengan memasang Lampu Super Ekstra Hemat Energi (Sehen) seperti yang dilakukan PLN di Rote Ndao dan telah menyatakan ‘merdeka’ dengan kehadiran lampu Sehen di awal Oktober 2012 ini dengan pernyataan “Merdeka itu Terang” karena setelah 67 tahun Indonesia Merdeka, baru awal Oktober 2012 kemarin masyarakat di desa Oenitas Rote Ndao baru merasakan ‘Terang’. Namun sangat disayangkan harga paket lampu SEHEN ini cukup mahal, sekitar Rp. 1 juta-an lebih,, padahal lampunya hanya bertahan sekitar 6 jam saja dan masih ketergantungan dengan sinar matahari karena siang harinya harus di-charge di dengan Panel Surya dan hanya sekedar untuk menyalakan lampu saja. PLTS beserta Lampu Sehen-nya Sehen nya merupakan salah satu teknologi terbarukan yang dikembangkan PLN dan kita acungkan jempol untuk PLN yang sudah bisa memberikan penerangan kepada masyarakat, anak-anak anak bisa membaca dan belajar di malam hari serta bisa memangkas penggunaan BBM Solar yang mulai kritis ini. Namun kebutuhan masyarakat masih kurang, kini mereka tidak sekedar menginginkan lampu saja, menyalakan TV juga, menyalakan Laptop juga, seperti seperti yang dialami oleh masyarakat Kampung Donggo, Desa Oenitas, Kecamatan Rote Barat, lampu Sehen ini hanya untuk penerangan saja dan belum bisa menyalakan pesawat Televisi untuk hiburan serta men-charge men charge Laptop putra putra-putrinya. Kalau hanya sekedar untuk Lamp Lampu, u, Panel Surya dengan Inverter sudah cukup namun memerlukan biaya yang relatif mahal disamping adanya faktor rugi rugi-rugi daya akibat perubahan sistem listrik dc menjadi ac yang membuat daya yang tersimpan pada battery hasil pengisian panel surya cepat habis. Sementara dengan menggunakan Lampu Sehen yang memiliki catuan dc bisa menghemat daya yang tersimpan pada battery yang ada didalamnya yang kini menjadi pilihan PLN, listrik tenaga matahari model baru untuk sistem kelistrikan kepulauan, Peloksok dan daerah tertinggal.


Di Ujung Pulau Bengkalis, tepatnya di dari DPP Sekar Telkom bersama Pengajar Muda dari Yayasan Indonesia Mengajar, Muh. Asnoer Laagu mencoba sistem kelistrikan dengan menggunakan Lampu DC dengan catuan diambil dari Accu Sepeda Motor kapasitas 4 AH MF.

Desa Sekodi, Ferdi Rosman Feizal

anak SDN 38 Sekodi Disaksikan anak-anak Bengkalis yang menjadi murid-muridnya murid selama pengabdian di SDN 38 Sekodi Bengkalis ini, beberapa Pengajar Muda Bengkalis dan Relawan Bakti Bagi Negeri (BBN) Sekar Telkom seusai mengirimkan bantuan 5.000 buku untuk anak-anak anak SD di bengkalis, Noel panggilan akrab Muh. Asnoer Laagu mencoba menyambungkan lampu DC 9 Watt ke accu dan langsung menyala. Sepeninggal Relawan BBN Sekar Telkom dan sahabat-sahabat sahabat sahabat Pengajar Muda Bengkalis, Noel el mulai menyalakan Lampu 9 watt DC nya di Rumah orang tua angkatnya di perumahan sekolahnya dimana lampunya bisa menyala hingga pagi hari. Walaupun tidak memiliki Charger untuk Accu atau Panel Surya untuk mengisi Accu, Noel tidak terlalu kesulitan, Lulusan san Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS ini punya cara tersendiri untuk mengisi Accu barunya ini yaitu cukup dengan menggantikan Accu pada Sepeda Motor yang digunakannya atau sepeda motor masyarakat disana yang akan bepergian jauh ke desa lain atau ke Kota Bengkalis dan Accu akan terisi dengan catatan lampu sepeda motornya tidak dinyalakan selama perjalanan. Efektif memang dan accu terisi. Namun belakangan Noel punya lain, charge accu menggunakan accu starter pada genset yang sedang menyala di Masjid di dusunnya. Dengan accu 4 AH yang terisi penuh, Noel, Peraih beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dan Bantuan Belajar Mahasiswa ini, awalnya menggunakan 1 Lampu di rumahnya. Selama 3 hari berturut-turut turut lampu dinyalakan mulai jam 21.00 hingga jam 06. 06.00 00 dan pada hari ketiga pagi hari lampu sudah mulai meredup tanda accu sudah habis.


Jelang malam hari, sekalian menjalankan sholat maghrib, Noel membawa accu yang sudah kosong catuannya ke Masjid untuk dicharge ketika Genset Masjid di Dusun dinyalakan untuk u penerangan di Masjid selama menjalanan ibadah Sholat Maghrib dan Isya. Cukup 30 menit, accu sudah terisi penuh karena accu starter yang ada pada genset masjid memiliki kapasitas 8 AH. Tak sampai disana, Senin malam, 22 Oktober 2012 Noel sudah beranii menyalakan 2 buah Lampu sekaligus yang membuat ruangan di dalam rumah tinggalnya lebih terang dan Noel bisa mempersiapkan beberapa mata pelajaran yang akan disampaikan keesokkan harinya kepada murid-muridnya muridnya tanpa harus menyewa genset seharga Rp. 24.000,-/malam lagi seperti yang sebelumnya dilakukan bersama tetangganya atau menyalakan lentera dari minyak tanah di keheningan malam di ujung pulau Bengkalis. Berdasarkan spek pabrik, life time lampu tersebut bisa tahan sampai 8.000 jam atau +/+/ 2 tahun 5 bulan jika dinyalakan selama 9 jam setiap malam. “Bisa dinikmati 3 Pengajar Muda� atau 3 tahun lagi demikian DM Noel pada account twitternya seraya menambahkan “Terang itu Anugrah�. Lampu DC, Penerangan Murah Dibandingkan dengan sistem kelistrikan kelistrikan panel surya yang menggunakan inverter karena harus mengubah catuan listrik dc menjadi ac. Penerangan dengan menggunakan lampu dc jauh lebih murah. Perbedaannya terletak pada perangkat inverter yang harus dibeli dengan harga sekitar Rp. 100.000,100.000, - Rp. 750.00,- (tergantung kapasitasnya) dan regulator seharga Rp. 400.000,- serta adanya rugi-rugi rugi rugi daya yang mempercepat habisnya daya yang tersimpan pada accu hasil pengisian. Penerangan dengan lampu dc tidak perlu menggunakan inverter. Kalaupun terpaksa har harus us menggunakan panel surya untuk pengisian accunya, cukup menggunakan panel surya kapastitas 10 Wp seharga Rp. 159.000,- yang bisa mengisi penuh accu sepeda motor 4 AH selama 6-7 6 7 jam untuk menerangi rumah selama 3 malam dengan pemakaian 9 jam / malam. Biaya ya yang dikeluarkan untuk Penerangan Murah ini sebesar Rp. 263.000,263.000, terdiri dari 2 buah lampu dc 9 Watt @Rp. 50.000,50.000, Accu MF 4 AH Rp. 125.000,- dan perkabelan serta kap


lampu Rp. 38.000,-. Harga yang relatif murah untuk penerangan di daerah peloksok, pulaupulau kecil dan daerah tertinggal yang belum mendapat pasokan listrik PLN seperti di ujung Pulau Bengkalis, Desa Sekodi dan menambahkan Rp. 159.000,- jika menginginkan pengisian menggunakan Panel Surya. Lampu dc dalam tulisan ini bukan untuk mencari solusi listrik murah melainkan untuk solusdi penerangan murah. Kalau hanya untuk penerangan, di peloksok negeri, di Pulaupulau kecil, di daerah tertinggal, cukup menggunakan lampu dc. Merdekakanlah bangsa ini dengan terangnya lampu di rumah-rumah seperti kata Bapaktua Bapak Angkat Pengajar Muda Rote Ndao Citra Dita Maharsi Suaidy di SDN Inpres Oenitas, Rote Barat, Yusuf Boboy (60 tahun) “Merdeka itu terang“. (dikutip dari http://ow.ly/VfYE5).


4. Liputan : Ketum DPP Sekar Telkom bantu penerangan murah di Pulau Rote Ketua Umum DPP Sekar Telkom Wisnu Adhi Wuryanto (WAW) didampingi Ketua Sekar Telkom DPD NTT Jarlens H. Lapebesi memberikan bantuan penerangan murah di Rumah Keluarga Adolof Rondo di dusun Manbore Desa Oenitas Kecamatan Rote Barat Kabupaten Rote Ndao Propinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 24 Nopember 2012 seusai mendampingin Relawan Bakti Bagi Negeri (BBN) Sekar Telkom menyerahkan bantuan 5.800 buku untuk 12 Sekolah Dasar (SD) melalui Gerakan ½ Juta Buku Untuk Ana Anak Negeri program Bakti Bagi Negeri (BBN) Sekar Telkom di Pulau Rote Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Lembata dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Adolof Rondo satu dari puluhan ribu rakyat Indonesia yang hingga 67 tahun Indonesia Merdeka belum elum juga mendapat pasokan Listrik dari PLN sementara penduduk lain di desa Oenitas sudah mendapatkan penerangan lampu baik melalui bantuan Pemerintah Pusat melalui PT. LEN Industri Bandung maupun dengan penerangan Super Ekstra Hemat Energi (SEHEN) yang baru ru beberapa bulan ini dipasang PLN setempat dengan cara angsuran Rp. 35.000,-/bulan /bulan sampai dengan pasokan PLN masuk dan diinstal di Rumah-rumah Rumah penduduk. Lampu penerangan bantuan Sekar Telkom sebanyak 4(empat) buah lampu 2U terdiri dari 2(dua) buah lampu 9 Watt DC dan 2(dua) buah lampu 7 Watt DC dengan Panel Surya kapasitas 20 Wp beserta perkabelannya yang dibeli di Bandung serta Battery 38 AH dibeli di Kupang. 4 buah lampu DC 2U di Rumah Keluarga Adolof Rondo sudah dianggap mencukupi dibanding sebelumnya yang hanya menggunakan 2 buah lampu penerangan minyak tanah yang menghabiskan 1(satu) liter setiap malamnya yang dibeli seharga Rp. 6.000,-/liter. 6.000,


Instalasi penerangan Lampu DC dilakukan pada malam harinya seusai Tim BBN, DPP Sekar Telkom dan Sekar Telkom kom DPD NTT berkeliling Pulau Rote meyampaikan bantuan buku bukubuku. Dengan penerangan seadanya, Tim Sekar Telkom yang dimotori Ferdi Rosman Feizal dari DPP Sekar Telkom, Yoseph Alexander Tiba Sekar Telkom DPW DPW-7 7 KTI, Jarlens H. Lapebesi Ketua Sekar DPD NTT, Pelipus elipus Lomi dan Karyawan Telkom BAA serta Pengajar Muda SD INP Oenitas Darul Syahdanul. Menggunakan 1 KBM Dinas Operasional Telkom yang dibawa dari Kupang, Jam 23.00 WITA Tim meluncur dari Penginapan di Kota BAA Rote ke dusun Manbore Desa Oenitas Kecamatan Rote Barat dan tiba di Lokasi sekitar Jam 24.00. Pemasangan Skun Accu yang terlalu besar ke kepala Accu yang membuat Tim bekerjasama mencari solusi di kegelapan malam. Akhirnya berhasil dan Lampu DC di Rumah Keluarga Bapak Adolof Rondo bisa menyala dengan gan terang. Yang membuat 2 tetangga yang berada di kiri kanan Rumahnya mendatangi Rumahnya untuk melihat lampu DC bantuan Sekar Telkom sudah menyala di Rumahnya yang berada di pesisir Pantai Pulau Rote bagian Barat. Selanjutnya pemasangan Instalasi Panel Surya Surya akan dilakukan oleh Pengajar Muda Darul Syahdanul dibantu Bapak Adolof Rondo atas petunjuk dan gambar instalasi yang akan diberikan oleh Ferdi Rosman Feizal, sementara untuk pemasangan Panel Surya di atap Rumahnya akan dilakukan sendiri oleh Bapak Ado Adolof Rondo seperti pemasangan panel Surya di Rumah Rumah-rumah tetangganya. Keluarga Adolof Rondo mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Sekar Telkom yang telah jauh-jauh jauh datang ke dusunnya untuk memberikan bantuan Lampu penerangan yang sangat bermanfaat berman ini khususnya untuk anak-anak anak belajar pada malam hari. Sampaikan salam kami kepada karyawan-karyawati karyawati Telkom se-Indonesia, se semoga amal baik Bapak-bapak Bapak dan seluruh karyawan dan karyawati Telkom mendapat pahala yang berlimpah.


5. Cukup 665 Ribu SA, 3 La Lampu mpu Bisa Menyala Setiap Malam Sepanjang Tahun Tulisan ini dipersembahkan untuk masyarakat Sumba,NTT Umumnya Instalasi Panel Surya identik dengan penambahan pemasangan inverter yang berfungsi untuk mengubah arus dc menjadi ac karena bebannya adalah ac seperti lampu-lampu lampu ac 220 Volt, Adaptor untuk charger HP sampai peralatan eletronik lainnya seperti radio dan pesawat televisi. Penggunaan Inverter sebagai pengubah arus dc menjadi ac memang membuat instalasi panel surya lebih sederhana dimana penggunaan n kabel accu hanya cukup dipasang antara Accu dan inverter selanjutnya instalasi dilakukan seperti halnya instalasi perkabelan listrik PLN biasa. Namun dari pengalaman, penggunaan Inverter ini justru menjadi beban tersendiri bagi accu itu sendiri yang membuat membuat daya yang disimpan pada accu cepat habis karena adanya faktor efisiensi (rugi-rugi (rugi rugi daya) dari inverter itu sendiri juga karena adanya blower dalam inverter yang difungsikan sebagai pendingin yang turut menjadi beban accu sebagai penyimpan daya dari pengisian pengisian oleh panel surya yang membuat jumlah accu dan panel surya yang akan dipasang harus diperhitungkan dengan cermat termasuk faktor cuaca. PT. LEN Industri Bandung sebagai salah satu pabrikan dan instalatir panel surya biasanya akan menghitung jumlah panel panel surya 3 (tiga) kalinya dengan asumsi penyinaran matahari atahari efektif 4 jam / hari. Mahal dan rumitnya instalasi panel surya membuat sebagian besar masyarakat Indonesia terutama di pedesaan, di daerah terpencil dan tertinggal enggan menginstal panel surya di rumahnya belum lagi kesulitan mencari asesoris instalasinya seperti panel surya, regulator panel surya, inverter, kabel accu, skun kabel termasuk alat pressnya (crimping tool), tidak ada yang toko yang menjualnya disana !. Lampu DC, solusi jitu Instal Instalasi Panel Surya Murah Kehadiran lampu DC / LED membawa angin segar bagi masyarakat di Pedesaan, terpencil, tertinggal dan pedalaman yang belum mendapat pasokan listrik PLN seperti misalnya di


daerah Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pasalnya dengan kehadiran lampu DC/LED ini masyarakat di Sumba bisa menikmati listrik dengan harga lebih murah dan menikmati cahaya lampu yang lebih terang dibandingkan dengan Lampu TL solar Cell sumbangan Pemerintah Indonesia melalui PT.LEN Industri Bandung yang banyak terpasang di Pulau-pulau kecil di Kawasan Nusa Utara seperti di Pulau Kakorotan, Kawaluso dan Pulau Batuwingkung atau lampu SEHEN (Super Extra Hemat Energi) yang disediakan PLN di Kawasan NTT. Kehadiran lampu DC 2U dan Lampu LED serta turunnya harga panel surya dalam 4 tahun belakangan ini memberikan angin segar bagi masyarakat pedesaan yang belum mendapatkan pasokan listrik PLN termasuk masyarakat di perkotaan yang menginginkan listrik gratis, pasalnya kalau hanya sekedar lampu, instalasinya lebih sederhana, tanpa menggunakan inverter dan daya yang tersimpan pada accu bisa lebih tahan lama. Dari hasil uji coba yang dilakukan di desa Sekodi Kabupaten Bengkalis awal bulan Oktober 2012 bersama Pengajar Muda Yayasan Indonesia Mengajar Muh.Asnoer Laagu @Asnoer, accu sepeda motor kapasitas 12V 7AH bisa digunakan untuk menyalakan 3 buah lampu DC @ 9 Watt selama 3 malam (27 Watt DC selama 36 Jam) di Rumah Dinas Guru SDN 37 Ujung Sekodi Bengkalis, Riau membuat Pengajar Muda lulusan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS ini makin semangat mengabdi di desa tertua di Ujung Sekodi Bengkalis, Riau (http://ow.ly/UvyD4). Hasil ujicoba di Sekodi Bengkalis direalisasikan di Rote Ndao dengan pemasangan 3 buah lampu DC 9 Watt beserta Accu Maintenance Free 40 AH dan panel surya 20 Wp (watt peak) termasuk perkabelannya di salah satu rumah orang tua murid SDN Oenitas di desa Oenitas Kecamatan Rote Barat yang saat itu belum mendapatkan lampu SEHEN dari PLN Rote Ndao. Dari hasil perhitungan, dengan panel surya kapasitas 20 Wp didukung Accu 40 AH dimaksudkan untuk media penyimpan energi agar tidak sempat kosong yang memungkinkan sistem berjalan tanpa ada campur tangan manusia lagi. Untuk masyarakat Sumba, Panel Surya kapasitas 20 Wp dengan arus pengisian 1,17 Ampere DC per-jam dengan asumsi penyinaran efektif selama 6 jam akan menyimpan daya pada accu sebesar 7,02 AH atau cukup menggunakan accu sepeda motor (12 V DC 7AH) yang dapat digunakan untuk menyalakan 3 buah lampu DC/LED @9 Watt selama 3 malam berturut-turut atau sebesar 2,34 AH per-malam, sisanya sebesar 4,68 AH bisa digunakan untuk mencharge alat komunikasi (HP) atau powerbank.


Kalau dihitung berdasarkan taksiran harga saat ini, instalasi panel surya untuk kebutuhan penerangan (lampu) dengan spesifikasi tersebut dibutuhkan biaya sekitar Rp. 665.000,(enam ratus enam puluh lima ribu rupiah) termasuk alat charge HP dari Accu yang juga dibutuhkan oleh masyarakat di Pedesaan, itu belum termasuk ongkos kirim, dengan rincian sebagai berikut : 1 Unit 1 Unit 3 buah 1 unit 3 buah 1 ls Jumlah

Panel Surya 20 Wp Accu 12V 7AH lampu dc 9 Watt Chas HP dari Accu fiting lampu kabel, lidah buaya

Rp. 290.000,Rp. 200.000,Rp. 84.000,Rp. 25.000,Rp. 15.000,Rp. 51.000,Rp. 665.000,-

Sumber : http://ow.ly/VpsGN

6. Accu Mini, Solusi Jitu Catuan Modem IndiHome di Daerah Krisis Pasokan Listrik dan Daerah yang Sering dilakukan Pemadaman Listrik Tulisan ini dipersembahkan untuk Masyarakat Namrole, Kabupaten Buru Selatan Latar Belakang Pasokan Listrik di Pedesaan, Daerah terpencil, Daerah Tertinggal termasuk Daerah Perbatasan Negara untuk akses internet memang menjadi masalah operator telekomunikasi di Indonesia termasuk Telkom dalam menggelar IndiHome termasuk didalamnya Paket TM88. Jangankan untuk akses internet, untuk penerangan saja terbatas. Di beberapa daerah tertinggal dan terpencil pasokan listrik masih terbatas, listrik pasokan PLN hanya menyala selama 12 Jam, itupun pada malam hari, pada siang hari pasokan listrik PLN tidak ada alias “mati lampu� seperti di Namrole Ibu Kota Kabupaten Buru Selatan, Maluku. Akibatnya, akses internet di rumah-rumah, Sekolah, Kantor-kantor Instansi Pemerintah yang berlangganan IndiHome tidak bisa mengakses Internet padahal mereka berlangganan IndiHome untuk 24 Jam dalam setiap harinya. Bantuan fasilitas internet beserta lima unit komputer di SMKN Namrole masih bisa digunakan. Hanya pengoperasiannya terkendala oleh listrik. Sementara genset yang juga


diberikan sebagai bagian dari paket bantuan, pengoperasiannya terkendala biaya untuk membeli bahan bakar. Wakil Kepala Sekolah SMKN Namrole William Lesnussa mengatakan seringkali listrik hanya menyala malam hari, bahkan bisa sampai lebih dari satu bulan tidak menyala. Karena itu, pihaknya seringkali menggunakan genset. Namun itu pun tidak bisa setiap hari karena mereka seringkali kesulitan biaya untuk membeli bahan bakar. Untuk mengoperasikan genset selama sekitar empat jam dibutuhkan biaya antara Rp 30.000 sampai Rp 50.000 mengingat harga bensin di Buru Selatan berkisar antara Rp 6.000 sampai Rp 10.000 per liter. (sumber : http://ow.ly/Tqvo6 ). Permasalahan Bagi Telkom dalam menggelar IndiHome hal itu tidak menjadi masalah untuk membangun NKRI seperti yang dikatakan Menkominfo Muh Nuh “Internet Dulu, Baru Jalan dan Listrik� (sumber : http://ow.ly/TqrX4), di Daerah yang masih terbatas pasokan listrik PLN, Telkom tetap menggelar IndiHome dengan jaringan Optik yang dikenal Fiber To The Home (FTTH) seperti yang dilakukan di Bagian Selatan Pulau Buru ini walaupun pelanggan IndiHome di Namrole belum optimal menikmati IndiHome nya, karena pada siang hari praktis IndiHome tidak bisa digunakan akibat tidak adanya catuan listrik dari PLN. Beberapa Pelanggan khususnya Kantor-kantor Instansi Pemerintahan dan Sekolah masih bisa menikmati IndiHome pada siang hari baik Telepon, Internet bahkan UseeTV karena di Kantornya dinyalakan Genset untuk menghidupkan modem IndiHome / STB (Set Top Box) dan pesawat Televisinya. Sementara pelanggan IndiHome di Rumah-rumah harus bersabar karena hanya dapat menikmati IndiHome pada malam hari itupun jika catuan listrik dari PLN dinyalakan. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana Pelanggan Telkom di Namrole ini bisa menikmati IndiHome pada siang hari tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar, minimal untuk menikmati akses Internet dari IndiHome termasuk di daerah lain yang sering terjadi pemadaman listrik PLN entah karena kekurangan pasokan atau karena pemeliharaan. Solusi Dari beberapa alternatif solusi yang dikaji, seperti menyalakan Genset dan pemasangan Panel Surya (Solar Cell) semua berdampak kepada besarnya biaya yang harus dikeluarkan Pelanggan hanya untuk menyalakan Modem IndiHome agar bisa mengakses internet pada siang hari ketika tidak ada pasokan listri dari PLN setempat.


Dengan melihat input catuan modem IndiHome (adaptor) sebesar 12 V DC 1,2A maka alternatif solusi untuk catuan modem IndiHome di daerah krisis pasokan listrik dan di daerah yang sering dilakukan pemadaman listrik lis adalah dengan menggunakan accu mini (Aki Motor) yang memiliki kapasitas 12 V 7 AH yang dijual di pasaran sekitar Rp. 150.000, 150.000,Dengan beban sebesar 1,2 Ampere, maka Accu mini ini bisa mensupply beban selama 5,833 Jam atau sekitar 5 Jam 50 menit. Untuk pengisian Accu mini ini, bisa dilakukan pada malam hari ketika pasokan listrik PLN hidup dengan menggunakan Charger mini yang dijual dengan harga sekitar Rp.100.000, Rp.100.000,- an. Disamping untuk mensupply modem IndiHome, Accu mini ini juga digunakan Pelanggan Pelang untuk mencharge HP nya untuk mengakses TM88, tentunya dengan menggunanak port USB yang sudah dimodif khusus untuk charge HP / Power Bank dengan Harga Port USB untuk charger HP / Power Bank di pasaran sekitar Rp. 25.000,25.000, seperti gambar dibawah :

Kesimpulan Pemanfaatan Accu mini (Acuu sepeda motor), charger mini dan charger HP Accu dapat dijadikan solusi jitu catuan modem IndiHome di daerah krisis pasokan listrik atau di daerah yang sering mengalami pemadaman listrik PLN. Kini dengan perangkat tersebut, te pelanggan tak perlu lagi berlama-lama lama menunggu listrik hidup cukup memindahkan catuan dari sumber listrik PLN ke Accu mini. Sumber : http://ow.ly/VpsJO


7. Surat untuk Novianus Efrat Peserta Ekspedisi Sumba #Gerakan2020, Light Up Sumba! Akhirnya berjumpa lagi dengan Pengajar Muda (PM) yang hebat ! Para pejuang pendidikan setelah 5 lokasi penempatan PM saya kunjungi : Batuwingkung, Bawean, Kapuas Hulu, Bengkalis dan Rote Ndao. Semoga tetap berjuang dan terus berjuang serta terus menginspirasi. dear Efrat, Bertemu dengan Daeng Asnoer (Muh.Asnoer Laagu) di tempatnya mengajar di SDN 38 Sekodi Bengkalis ketika bergabung dengan Relawan Bhakti Bagi Negeri (BBN) Sekar Telkom Gerakan ½ Juta Buku Untuk Anak Negeri mengantarkan buku-buku bacaan untuk 10 SD penempatan Pengajar Muda Yayasan Indonesia Mengajar di Kabupaten Bengkalis Riau sekaligus menyumbang seperangkat instalasi lampu DC yang sederhana untuk penerangan di Rumah Dinas Guru SDN 38 Sekodi yang ditempati daeng Asnoer yang ketika itu belum mendapatkan pasokan listrik untuk menginspirasi daeng Asnoer melawan kegelapan seperti kata Pak Anies Baswedan "Jangan mengutuk Kegelapan tapi nyalakanlah lilin...". Kehadiran lampu DC 2U di salah satu toko peralatan instalasi solar cell di bilangan Cikudapateuh Bandung menginspirasi saya untuk penggunaan energi terbarukan solar cell dengan biaya yang lebih murah yang sebagian diterapkan di rumah dinas guru SDN 38 Sekodi Bengkalis Riau dan yang lebih lengkap di salah satu rumah orang tua murid SDN Oenitas Rote Barat asuhan PM Danul Syahdanul. Teknologi Tepat Guna ! itu mungkin kalimat yang tepat untuk instalasi panel surya dengan harga murah, dimana tidak semua beban pada instalasi solar cell harus menggunakan inverter dc to ac seperti lampu misalnya karena 4 tahun belakang ini telah ada yang memproduksi lampu DC 2U (di Bandung dan lampu-lampu LED (DC) yang bisa langsung dicatu dari accu sebagai penyimpan energi tanpa harus melalui pengubah arus (inverter) yang terbukti justru menjadi beban yang membuat energi yang tersimpan pada accu cepat habis termasuk untuk peralatan dengan beban kecil seperti charger HP, Kipas Angin dll karena sekarang telah ada yang menjual charger HP dari accu hasil modifikasi charger HP mobil dengan port usb juga kipas angin dc. Untuk charge laptop pun bisa langsung dicatu dari accu dengan syarat khusus dimana tegangan accu harus disesuaikan dengan spec tegangan yang tercantum pada adaptor laptop, misal 18,35 V (Laptop merk HP). Perlu rangkaian khusus oleh ahlinya agar accu bisa mengeluarkan tegangan sesuai spec adaptor laptop. Jika diperlukan dibuat rangkaian


khusus untuk ini tanpa adanya sentuhan arus ac, bisa dipesan khusus ke PT.Elsa di Kawasan Industri Gedebage Bandung. dear Efrat, Terakhir, gunakanlah sehemat mungkin energi yang telah tersimpan pada accu hasil pengisian solar cell dengan peralatan-peralatan DC seperti lampu DC, Charger HP DC, Charge Power Bank DC, kipas angin DC termasuk untuk catuan laptop dan hindari peralatan yang menggunakan pemanas seperti setrika, rice cooker, kulkas dll yang menjadi 'musuh' solar cell karena akan menyedot habis energi yang tersimpan pada accu. Kesimpulannya, jika kita menggunakan Teknologi Tepat Guna maka instalasi solar cell itu sebenarnya murah ! Apalagi hanya untuk menyalakan lampu, Cukup 665 ribu sa 3 lampu bisa menyala setiap malam sepanjang tahun http://bit.ly/1NN8LmN yang sangat jauh berbeda dengan pendapat Albert Edward, sales Royal PV, distributor produk panel surya yang berlokasi di LTC Glodok yang mengklaim Rp. 5 juta hanya untuk 3 Lampu LED 5 Watt (http://ow.ly/V3t0s) atau Rp. 2-3 juta menurut Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi seperti direlease detikfinance (http://ow.ly/V3uud). Semoga bermanfaat... Salam hangat untuk semua Peserta Ekspedisi Sumba best regards, Sumber : http://ow.ly/VpsOD

8. Instalasi Panel Surya, mahal dan rumit, Ini solusinya biar Murah Telah banyak pendapat maupun tulisan tentang Instalasi Panel Surya yang diklaim sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan serta murah !. Namun pada kenyataannya tak semurah seperti apa yang diklaim para penulis, hal ini terbukti puluhan bahkan ratusan panel surya kapasitas 50 Wp (Watt-peak) mangkrak di belakang rumah, di pinggir rumah di Pulau Intata, di Pulau Batuwingkung tergelatak begitu saja tidak dipergunakan lagi bahkan banyak juga yang membiarkan panel surya tetap bertengger di atap-atap rumah tanpa ada instalasi perkabelan lagi, mungkin takut membongkarnya karena sumbangan pemerintah.


Tahun 2007-2009 ketika menyambangi kawasan Nusa Utara, panel-panel surya sumbangan pemerintah Indonesia melalui PT. LEN Industri Bandung di Pulau-pulau kecil di daerah terpencil dan perbatasan Negara seperti di Sulawesi Utara banyak yang mangkrak tidak dipergunakan lagi oleh masyarakat seperti misalnya di Pulau Intata Kecamatan Nanusa Kabupaten Talaud juga di Pulau Batuwingkung Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Sangihe. Mangkraknya panel-panel surya sumbangan pemerintah di pulau-pulau kecil karena alasan sepele, lampu neon TL yang kurang terang nyalanya atau karena accu nya sudah soak alias rusak tidak bisa discharge lagi. Yang pasti masyarakat di Pulau-pulau tersebut kembali menggunakan lampu minyak, enggan membeli accu 60 AH yang harganya relatif mahal dan membelinya jauh di seberang lautan sana, di Bitung ! Perlu 4-6 hari perjalanan naik Kapal Perintis bahkan sampai 2 minggu dengan ongkos dan perbekalan yang tidak murah, itupun kalau cuaca bagus. Sementara sebagian masyarakat menggunakan genset untuk penerangan sekaligus menyalakan pesawat televisi untuk menikmati hiburan di malam hari dengan parabola gratisan dengan biaya yang relatif mahal karena harga premium disana bisa mencapai harga Rp. 15.000,-/liter bahkan di beberapa pulau ada yang mencapai Rp. 25.000,-/liter. Berbeda dengan instalasi listrik PLN yang menggunakan arus listrik ac yang sudah familiar, cukup menggunakan kabel-kabel kecil SNI yang hampir sebagian banyak orang bisa melakukannya, kalau hanya sekedar menambah titik sambungan. Instalasi panel surya identik dengan instalasi listrik arus DC yang menggunakan kabel-kabel besar dengan spesifikasi khusus seperti halnya instalasi perkabelan accu mobil yang menggunakan kabel khusus (kabel acuu) contohnya. Perlu kehati-hatian dan perhitungan cermat dalam memilih ukuran kabel untuk menghindari panasnya kabel akibat besarnya arus beban yang mengalir kalau tidak mau terjadi konsleting yang bisa menyebabkan kebakaran rumah. Kabel-kabel untuk instalasi panel surya termasuk kabel accu di pasaran dijual dengan harga yang lebih mahal dari kabel ac biasa dan hanya toko-toko tertentu pula yang menjualnya, itupun biasanya hanya di kota-kota besar, sementara di desa-desa jarang yang menjual kabel untuk instalasi panel surya padahal di desalah yang menjadi target penggunaan energi terbarukan ini. Itu baru kabel, belum lagi masyarakat harus membeli accu dan regulator panel surya yang harganya tidak bisa dibilang murah untuk pengaturan otomatis pengisian accu yang


berguna untuk menjaga over charge atau discharge agar accu bisa bertahan lama termasuk membeli Inventer (pungubah arus dc menjadi ac) yang harganya relatif mahal jika menggukan lampu-lampu dan peralatan ac. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 2,5 juta untuk instalasi panel surya, itupun hanya untuk 1(satu) unit panel surya kapasitas 50 WP yang mampu menampung Âą 15 AH setiap harinya dengan asumsi penyerapan efektif sinar matahari 5 jam/hari, hanya untuk menyalakan 3 buah lampu ac 2U @15 Watt menggunakan inverter, Itupun jika terik matahari, kalau mendung apalagi hujan jangan berharap lampu akan terus menyala sepanjang malam. Adalah biaya yang besar hanya untuk menyalakan 3 buah lampu saja. Hal inilah yang menjadi pertimbangan masyarakat awam tidak menggunakan panel surya sebagai alternatif pilihan listrik murah energi terbarukan dengan alasan yang sederhana : mahal dan rumit ! Lebih baik mereka menuntut pemerintah c.q PLN untuk menyediakan listrik di daerahnya.

Lampu DC, solusi jitu Instalasi Panel Surya Murah Mahal dan rumitnya instalasi panel surya membuat sebagian besar masyarakat Indonesia terutama di pedesaan, di daerah terpencil dan di daerah tertinggal enggan menginstal panel surya di rumahnya belum lagi kesulitan mencari asesoris instalasinya seperti panel surya, regulator panel surya, inverter, kabel accu, skun kabel termasuk alat pressnya (crimping tool), tidak ada yang toko yang menjualnya disana !. Kehadiran lampu DC 2U dan LED serta turunnya harga panel surya dalam 4 tahun belakangan ini memberikan angin segar bagi masyarakat pedesaan yang belum mendapatkan pasokan listrik PLN termasuk masyarakat di perkotaan yang menginginkan listrik gratis, pasalnya kalau hanya sekedar lampu, instalasinya lebih sederhana, tanpa menggunakan inverter dan accu serta bisa lebih tahan lama. Dari hasil uji coba yang dilakukan di desa Sekodi Kabupaten Bengkalis awal bulan Oktober 2012 bersama Pengajar Muda Yayasan Indonesia Mengajar Muh.Asnoer Laagu @Asnoer, accu sepeda motor kapasitas 12V 4AH bisa digunakan untuk menyalakan 3 buah lampu DC @ 9 Watt selama 3 malam (27 Watt DC selama 36 Jam) di Rumah Dinas Guru SDN 38 Sekodi Bengkalis, Riau membuat Pengajar Muda lulusan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS


ini makin semangat mengabdi di desa tertua di Ujung Sekodi Bengkalis, Bengka Riau (http://ow.ly/UvyD4). Hasil ujicoba di Sekodi Bengkalis direalisasikan di Rote Rote Ndao dengan pemasangan 3 buah lampu DC 9 Watt beserta Accu Maintenance Free 40 AH dan panel surya 20 Wp termasuk perkabelannya di salah satu rumah orang tua murid SDN Oenitas di dusun Manbore desa Oenitas Kecamatan Rote Barat yang saat itu belum mendapatkan mendapatkan lampu SEHEN dari PLN Rote Ndao. Dari hasil perhitungan, dengan panel surya kapasitas 20 Wp didukung Accu 40 AH dimaksudkan untuk media penyimpan energi agar tidak sempat kosong yang memungkinkan sistem berjalan tanpa ada campur tangan manusia lagi. Kalau dihitung berdasarkan taksiran harga saat ini, instalasi panel surya untuk kebutuhan penerangan (lampu) dengan spesifikasi tersebut dibutuhkan biaya sekitar Rp. 1.000.000, 1.000.000,termasuk alat charge HP dari Accu yang juga dibutuhkan oleh masyarakat di Pedesaan, Pe itu belum termasuk ongkos kirim.

Tinjauan Teori : Membaca Spesifikasi Teknis Penyerapan Energi matahari oleh panel surya (solar cell) mengacu pada spesifikasi (spec) teknik panel surya yang dikeluarkan oleh pabrikan dari hasil ujicoba lab pabrik pab sebelum dijual ke pasar dan tidak semua panel memiliki spec yang sama, masing-masing masing memiliki spec yang berbeda. Panel surya kapasitas 50 WP mengandung arti panel surya tersebut akan memiliki daya maksimum sebesar 50 Watt ketika terjadi penyinaran maksimum simum (sinar matahari sangat terik) sesuai dengan spec yang tertera di belakang panel, seperti gambar disamping : - Current at Pmax (Imp) 2.85 A - Voltage at Pmax (Vmp) 17.6 V


Kalau dihitung akan menghasilkan nilai daya maksimum sebesar : 17.6 V x 2.85 A = 50.16 Watt (Peak) yang akan terjadi pada saat terik matahari yang akan mengalirkan arus ke battery (accu) sebanyak 2,85 Ampere dalam 1 Jam pengisian. Pada kondisi kurang terik kondisi 50 WP ini tidak akan tercapai, mungkin arus yang dialirkan hanya 2,3 atau 1,4 Ampere apalagi ketika cuaca mendung atau hujan dimana tegangan (voltage) panel surya tidak mencapai nilai diatas 12 Volt (tegangan accu) maka tidak ada sama sekali arus yang mengalir. Beberapa kondisi panel surya tidak dapat mengalirkan arus ke accu untuk disimpan, misalnya ketika terik sinar matahari berkurang dimana hasil ukur tegangan menunjukkan nilai 12,4 Volt, hal ini disebabkan karena tegangan accu berada diatas tegangan panel surya misalnya 12,8 Volt, terkecuali pada kondisi tersebut panel surya disambungkan pada accu yang benar-benar kosong (10,5 Volt atau 10,7 Volt).

Proses Penyimpan ke dalam battery Pada saat sinar matahari paling terik menyinari panel tersebut panel surya berada pada tegangan maksimum (Vmp) sebesar 17,6 Volt dan arus maksimum 2,85 Ampere. Jika dihubungkan dengan battery (accumulator) 12 Volt akan mengalirkan arus sebanyak maksimum 2,85 Ampere per-jam / 2,85 Ampere Hour (2,85 AH). Perbedaan tegangan antara panel surya (17,6 V) dengan accu ( < 12 V) inilah yang menyebabkan arus dari panel surya sebesar maksimum 2,85 Ampere ini mengalir dan mengisi accu. Dengan asumsi penyerapan selama 5 jam maksimun dalam 1 hari maka akan dihasillan daya sebesar 5 Jam x 2,85 Ampere = 14,25 AH. Jika dihubungkan dengan accu kapasitas 12 V 60 AH misalnya, accu baru bisa terisi penuh lebih dari 4 hari (14,25 AH x 4 hari = 57 AH). Untuk mengisi penuh Accu 12V 60AH dalam 1 hari maka dibutuhkan 4 unit panel surya kapasitas 50 WP. Perlu perhitungan cermat untuk menentukan kapasitas panel surya dan accu yang akan dipasang terkait jumlah peralatan yang menjadi beban termasuk kemungkinan terburuk, cuaca ! karena faktor cuaca ini sangat menentukan berfungsi tidaknya sistem panel surya.


Beban Pada kebanyakan instalasi, panel surya selalu diindentikan dengan beban-beban ac seperti lampu penerangan, pesawat televisi,kipas angin, kulkas, mesin pendingin ruangan (AC) sampai charger HP dan Laptop semuanya berkerja pada arus bolak-balik atau ac (alternating current) yang sepertinya mengharuskan instalasi panel surya ‘wajib’ menggunakan Inverter sebagai pengubah arus DC yang telah tersimpan pada accu menjadi arus AC untuk kebutuhan peralatan listrik dan elektronik yang digunakan. Penggunaan Inverter sebagai pengubah arus DC menjadi AC yang memiliki faktor rugi-rugi daya disamping adanya blower untuk mendinginkan sirkit didalamnya mengakibatkan inverter menjadi beban disamping beban perlatan listrik dan elektronik yang dicatunya. Yang menyebabkan instalasi panel surya menjadi mahal karena memerlukan panel surya dalam jumlah banyak termasuk accunya sebagai penyimpan daya. Beberapa tawaran instalatur panel surya dan tulisan tentang instalasi panel surya dibutuhkan biaya hingga Rp. 80-90 juta (http://ow.ly/VfPun), hasilnya masih membutuhkan listrik suplai dari PLN karena panel surya tak akan berjalan saat malam. Dari hasil pengamatan Accu 12V 60AH menggunakan inverter kapasitas 1000 Watt di POS TNI-AD Miangas yang dibebani lampu AC 2U 13 Watt selama 1 malam dengan Accu 12V 60AH yang disambungkan dengan lampu LED 10 Watt tanpa menggunakan Inverter hasilnya sangat mengejutkan !. Belum 12 jam, sekitar jam 05.00, Accu 12V 60AH yang menggunakan Inverter sudah mulai habis ditandai dengan keluarnya bunyi alarm inverter yang menandakan Accu sudah lemah mendekati kosong sementara accu yang disambung langsung ke beban (lampu) tanpa inverter masih bertahan dan terus bertahan hingga beberapa hari.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.