Siaran Pers
LIMA ORANGUTAN LIAR KEMBALI KE HABITAT ALAMI MEREKA
Lima orangutan liar yang diselamatkan dari areal perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pemukiman warga ditranslokasi ke areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE) PT Rimba Makmur Utama (PT RMU), Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Setelah tinggal di pusat rehabilitasi Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) di Nyaru Menteng selama satu tahun lebih, kini mereka kembali ke habitat alami mereka yang layak dan aman.
Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, 8 Agustus 2014. Empat orangutan liar yang terdiri dari Surya (jantan), Buri (betina), Cemerlang (jantan), dan Neno (betina), diselamatkan oleh Yayasan BOS Nyaru Menteng dari lahan kritis di sebuah areal perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, melalui kegiatan Penyelamatan dan Pelepasliaran (Rescue and Release) yang digelar pada 18-20 Februari 2013. Sulitnya menemukan hutan yang layak dan aman bagi mereka, membuat mereka tinggal di Yayasan BOS Nyaru Menteng selama satu tahun lebih. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Yayasan BOS dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, PT RMU, Forum Orangutan Indonesia (FORINA), IFACS USAID, dan Forum Konservasi Orangutan Kalimantan Tengah (FORKAH), keempat orangutan liar itu akan ditranslokasikan ke areal IUPHHK-RE PT RMU di Sungai Bakumin, wilayah Desa Muara Bulan, Kecamatan Mendawai, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Selain keempat orangutan tersebut, satu individu orangutan muda berusia 6 tahun, Ketimpun (jantan), yang diselamatkan oleh Yayasan BOS Nyaru Menteng pada 21 Februari 2013 dari Desa Petuk Katimpun, juga akan ditranslokasikan di lokasi yang sama. Dr. Ir. Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS, menyatakan bahwa, “Yayasan BOS berkomitmen untuk menyelamatkan orangutan dari habitat orangutan yang sudah kritis
dan berupaya mengembalikan mereka ke habitat alami yang layak dan aman dalam jangka panjang. Upaya ini perlu dukungan dari berbagai pihak, terutama untuk menyediakan hutan yang cocok bagi orangutan. PT RMU adalah salah satu perusahaan pemegang konsesi IUPHHK-RE yang berkomitmen untuk menjaga hutan dan melindungi orangutan sehingga Yayasan BOS mempercayakan translokasi kelima orangutan liar yang diselamatkan dari areal perkebunan kelapa sawit dan ditempatkan di areal PT RMU.� Senada dengan CEO Yayasan BOS, Rezal Kusumaatmadja, COO PT Rimba Makmur Utama, mengatakan bahwa PT RMU berkomitmen pada restorasi hutan rawa gambut dan perlindungan beragam flora dan fauna di dalamnya. “PT RMU sebagai pemegang konsesi restorasi ekosistem, selalu berupaya memulihkan hutan termasuk juga menyediakan habitat yang layak dan aman bagi beragam flora dan fauna yang dilindungi, salah satunya orangutan. Komitmen ini kami tunjukkan dengan kerjasama jangka panjang antara PT RMU dan Yayasan BOS, dengan mendukung upaya translokasi orangutan liar ke dalam areal PT RMU." Dr. Hendrik Segah, S.Hut., M.Si., Ketua Forum Konservasi Orangutan Kalimantan Tengah (FORKAH),
sangat
mendukung
kegiatan
translokasi
orangutan
ini.
“FORKAH
menjembatani kerjasama antara para pegiat pelestarian orangutan dan sektor swasta, untuk bekerjasama dalam menyelamatkan orangutan yang telah tersingkir dari habitat alami mereka dan mengembalikan mereka ke hutan yang layak dan aman, sebagai implementasi dari Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 20072017.� Sesuai standar nasional dan internasional tentang pelepasliaran orangutan yang bertanggungjawab, kelima orangutan telah dipasangi dengan unique chip untuk memudahkan identifikasi. Karena mereka merupakan orangutan liar, mereka akan dipantau selama 5 hari setelah ditranslokasikan ke rumah baru mereka di areal PT RMU untuk memastikan mereka mampu beradaptasi dengan baik. Pelepasliaran atau translokasi orangutan tidak akan berjalan lancar tanpa tersedianya habitat yang layak dan aman bagi orangutan. Di tengah tantangan dalam menemukan hutan yang cocok bagi pelepasliaran orangutan, diharapkan lebih banyak lagi sektor
swasta yang peduli untuk membantu upaya konservasi orangutan dengan menyediakan atau menyisihkan sebagaian dari konsesi mereka untuk kepentingan konservasi.
****************************************************************** Media Kontak: Monterado Fridman Koordinator Komunikasi dan Edukasi Nyaru Menteng Email: agungm@orangutan.or.id Paulina L. Ela Spesialis Komunikasi Email: pauline@orangutan.or.id ******************************************************************
Catatan Editor:
TENTANG YAYASAN BOS Didirikan pada 1991, Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) adalah sebuah organisasi non-profit Indonesia yang didedikasikan untuk konservasi orangutan Borneo dan habitatnya, bekerjasama dengan masyarakat setempat, Kementrian Kehutanan Republik Indonesia dan organisasi mitra internasional. Yayasan BOS saat ini merawat lebih dari 750 orangutan dengan dukungan 400 karyawan yang berdedikasi tinggi, serta juga para ahli di bidang primata, keanekaragaman hayati, ekologi, rehabilitasi hutan, agroforestri, pemberdayaan masyarakat, edukasi, dan kesehatan orangutan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.orangutan.or.id. PT Rimba Makmur Utama (PT RMU) PT. RMU adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang restorasi dan konservasi di bidang kehutanan yang didirikan pada tahun 2006. Mandat IUPHHK-RE diperoleh dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.734/Menhut-11/2013 tanggal 25 Oktober 2013 dengan luas Âą 108.225 hektar di atas hutan produksi dalam wilayah Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. PT. RMU didirikan dengan cita-cita besar yaitu mewujudkan pemulihan fungsi ekologis lahan gambut tropis sebagai kawasan penyerapan dan penyimpanan karbon serta sumber hasil hutan yang berkelanjutan melalui kegiatan restorasi dan pengelolaan sumberdaya alam lestari. Dengan dukungan 126 personal yang terdiri dari staf perusahaan,
masyarakat lokal dan tenaga ahli dari lembaga mitra, PT. RMU sudah memulai langkah untuk meraih cita-cita tersebut. Untuk informasi lebih lengkap silahkan klik www.katinganproject.com Forum Orangutan Indonesia (FORINA) Forum Orangutan Indonesia (FORINA) didirikan pada 25 Februari 2009, berfungsi sebagai pemersatu tindakan sinergis dalam konservasi orangutan dan media komunikasi berbagai informasi, pengalaman dan pengetahuan yang berkaitan dengan konservasi orangutan, yang mampu mendorong dan mempersatukan gerakan sosial untuk konservasi orangutan serta menggalang dan memelihara hubungan antara Anggota FORINA dan dengan segenap konstituennya. FORINA berperan sebagai katalis untuk mengubah Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia (SRAK OU) 2007-2017 dari konsep ke implementasi, sehingga dapat membangun multi pihak yang dihasilkan dalam SRAK OU tersebut dalam bentuk kolaboratif dalam menjamin masa depan orangutan yang aman di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.forina.or.id Forum Konservasi Orangutan Kalimantan Tengah (FORKAH) FORKAH merupakan sebuah forum komunikasi, koordinasi dan interaksi yang menjembatani kerjasama antara para pegiat pelestarian orangutan di Kalimantan Tengah di mana konstituennya terdiri dari 5 (lima) komponen, yakni pemerintah, LSM, sektor swasta/perusahaan, akademisi/experts, dan tokoh adat/masyarakat. FORKAH bekerjasama dengan Forum Orangutan Indonesia (FORINA) dalam mensukseskan implementasi dari Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017.