Ip 0308 01

Page 1

Rakyat

KAMIS

SEJAHTERA

Eceran: Rp 4.500 Langganan: Rp 96.000

3 AGUSTUS 2017

HARUS

KPK Bekap Bos Jaksa

Prasetyo Sulit Berkelit

JAKARTA-Performa dan kinerja Jaksa Agung H.M. Pra­setyo semakin tersudut. Bahkan, dia kembali dinilai gagal memimpin korps adhyaksa. Ini setelah maraknya oknum jaksa yang tersandung masalah. Kemarin, (2/8), Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Jawa Timur Rudy Indra Prasetya (RIP) terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rudy diduga ter­ libat suap Rp 250 juta terkait penanganan kasus dana desa sebesar Rp 100 juta. OTT terhadap RI ini menambah panjang daftar jaksa yang bermain-main dengan korupsi. Anggota Komisi III DPR RI Daeng Muhammad merasa khawatir, perilaku koruptif tersebut akan menjadi sesuatu yang terus berulang kalau mental para penegak hukum masih seperti itu Baca KPK...Hal 7

JAKSA

TERSANDUNG

MASALAH Sumber: Diolah

Parlin Purba

Kasie Intel III Kejati (Memeras Rp 160 juta dalam proyek)

Achmad Fauzi

Jaksa (Terima suap senilai Rp 1,5 miliar)

Tetapkan Lima Tersangka

Djami Rotu Lede

Jaksa (Penjualan aset negara Rp 5 miliar)

I Putu Suarjana

Kajari** Wamena (Korupsi anggaran Kejari Wamena Rp 3 miliar)

Firman Rachman

Bendahara Kejari Wamena (Korupsi anggaran Kejari Wamena Rp 3 miliar)

Komisi Pemberantasan Ko­ rupsi (KPK) menetapkan lima orang tersangka ter­ hadap kasus suap terha­ dap Kepala Kejaksaan Nege­ ri Pamekasan (Kajari) Jawa Timur Rudy Indra Prasetya. Pe­ne­tapan itu disampaikan setelah KPK melaku­ kan operasi tangkap tangan (OTT) dan pemeriksaan secara intensif Wakil Ketua KPK Laode Mu­ ham­mad Syarif mengatakan, keli­ ma tersangka tersebut antara lain Bupati Pa­mekasan Ahmad Syafii, Kajari Pa­me­kasan Rudy Indra Prasetya (RIP), In­ spektorat Pemkab Pamekasan Sutjipto Utomo, Kades Dassok Agus Mulyadi, dan Kabag Adminis­trasi Pamekasan Noer Soleh­hod­din. ”Dilakukan pemeriksaan lebih awal disimpulkan adanya tindak pidana korupsi penerimaan janji dan hadiah. Lalu meningkatkan kasus ke penyidikan,” ujar Laode, Baca Tetapkan...Hal 7 kemarin

Rika Aprilia

Bendahara Kejari Bandarlampung (Korupsi denda tilang Rp 627 juta)

Lukman

Jaksa Kejari Batam (Korupsi dalam pelaksanaan putusan sidang)

Urip Tri Gunawan

Jaksa (Terima suap dari Artalita USD 610.000)

Fahri Nurmalo

Jaksa (Korupsi dana BPJS di Subang terima suap Rp 528 juta)

Devianti Rohaini

Jaksa (Korupsi dana BPJS di Subang)

Farizal

Jaksa (Mengatur perkara, diduga terima suap Rp 365 juta)

Rudi Indra

Kajari** Pamekasan (Dugaan suap Rp 250 juta kasus dana desa Rp 100 juta)

CATATAN:

* Kejaksaan Tinggi (Kejati) **Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) GIMBAL/INDOPOS

Rini Oh Rini! DPR RI Adukan Menteri BUMN ke KPK dan Presiden

JAKARTA-DPR RI mengadukan Menteri BUMN Rini Soemarno ke Komisi Pem­ berantasan Korupsi (KPK) serta Presiden Joko Widodo, terkait hasil audit investigasi Ba­d an Pemeriksa Keuangan (BPK). Lembaga audit Negara itu menemukan kerugian sekitar Rp4,08 trili­ un dari berbagai penyim­ pangan dalam perpan­ jangan kerjasama peng­ operasian terminal peti kemas Jakarta

M. Tegar Mujahid/jpg

MASUK ASRAMA: Calon jamaah haji lansia dibantu petugas di Bandarlampung, (30/7).

Dana Haji Bisa Dikaji Jakarta-Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginvestasikan dana haji untuk pembangunan infrastruktur sebenarnya bertujuan untuk kemaslahatan umat. ”Investasi tersebut bisa menjadikan dana itu lebih produktif baik untuk umat Islam maupun rakyat Indonesia seluruhnya,” ujar Boni Hargens, pengamat politik di Jakarta, kemarin (2/8). Dia menambahkan, gagasan Jokowi sebe­ narnya bukan hal baru, Prabowo-Hatta dalam kampanye Pilpres 2014 sudah mewa­ canakan hal tersebut. Boni justru bingung kenapa sekarang justru dipermasalahkan. ”Apa yang disampaikan Pak Jokowi untuk menginvestasikan dana haji sebesar Rp 95 triliun tentu tujuannya untuk kemaslahatan umat. Intinya, penggunaannya sesuai dengan peraturan yang berlaku, transparan dan akuntabel,” ujar Direktur Lembaga Pilih Indonesia itu di Jakarta Baca Dana...Hal 7

International C o n­t a i n e r Terminal (JICT) an­ tara PT Pelindo II deng­ an Hutchison Port Holdings (HPH). ”Kami telah mengadu­ kan ke KPK dan Presiden Jo­kowi,” ungkap Rieke Dyah Pitaloka, anggo­ ta DPR RI dari Fraksi PDIP kepada wartawan, kemarin. Gerakan DPR melalui pansus Pe­ lindo II ini tampaknya bakal menjadi batu san­dungan karir Rini di kabinet Jokowi.

Nasibnya pun di ujung tanduk. Rini selama ini dikenal sangat dekat deng­ an Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Me­ ga­w ati Soekarno Putri. Hubungan antara Rini dan Megawati sudah terjalin cu­kup la­ ma. Namun belaka­n gan Rini dise­ but-s ebut bersitegang dengan Me­ga­wati, salah sa­

Kami telah serahkan ke KPK agar kemudian dilanjutkan proses hukumnya

Rieke Dyah Pitaloka tunya gara-gara SMS Rini ke seseorang yang me­nyinggung pera­ saan Me­gawati. Aduan ke lembaga antira­ suah itu, sambung wa­nita yang akrab disapa Oneng tersebut, di­lakukan melalui Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II bentukan DPR RI Baca Rini...Hal 7

Kisah Fidelis Ari, Pemilik 39 Batang Pohon Ganja untuk Pengobatan Istrinya

Kecewa Dibui Delapan Bulan, Denda Rp 1 Miliar Pengadilan Negeri (PN) Sanggau memvonis pemilik 39 batang pohon ganja, Fidelis Ari, delapan bulan penjara subsider sebulan dan denda Rp 1 miliar, Rabu (2/8). Upaya menyelamatkan nyawa sang istri berakhir bui untuk Fidelis. Kiram Akbar, Sanggau

0856 994 7444

Jawa Pos News Network

Sidang di Pengadilan Negeri (PN) Sang­ gau, Kalimantan Barat itu dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Dipimpin Hakim Ketua A. Irfir Rochman dan dua Hakim Anggota, John Malvino Seda Noa Wea, serta Maulana Ab­ dil­lah. Keputusan hakim untuk memenjara­ kan Fidelis tidak bulat. ”Terdapat perbedaan, sehingga diambil suara terbanyak, sehingga itulah yang bisa kami simpulkan,” tutur ha­ kim Rochman, membacakan putusan, (2/8). Meski kecewa, Fidelis dan pengacaranya

Kiram Akbar - Rakyat Kalbar

SEDIH: Fidelis Ari memeluk anak bungsunya usai sidang di PN Sanggau, Rabu (2/8). Fidelis mengusap air matanya sesaat sebelum hakim membacakan vonis.

be­lum memastikan akan mengajukan ban­ ding. Ia tak banyak bicara ketika awak media berusaha mewawancarainya usai sidang. ”Yang jelas saya kecewa. Karena toh nyawa­

nya (sang isteri, Red) tak bisa diselamatkan,” ujarnya singkat dengan mata berkaca-kaca. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim lebih tinggi dari tuntutan jaksa yang menuntut

Fidelis dengan hukuman lima bulan penja­ ra, denda Rp 800 juta, subsider satu bulan ku­rungan. Penasehat hukum Fidelis, Mar­ celina Lin, menilai vonis yang dijatuhkan cukup tinggi. Namun, ia belum memastikan apakah akan mengajukan banding atau tidak, me­ nyerahkan sepenuhnya pada Fidelis. ”Apakah keberatan atau tidak, silakan dip­ ikirkan terlebih dahulu, dan juga kita sam­ paikan kalau banding itu adalah haknya dia (Fidelis, Red), kita tidak mempengaruhi itu,” tuturnya. Marcelina juga kecewa vonis tersebut. Tadinya ia berharap kliennya akan bebas murni. Karena dari fakta-fakta per­ sidangan, Fidelis tak terlibat peredaran narkoba. Tiga dakwaan dituduhkan kepada Fidelis. Kata Marcelina, yakni Pasal 113 ayat 2 soal ekspor-impor narkoba, yang dipastikannya tidak terbukti. Kemudian Pasal 111 ayat 2, yaitu mena­ nam, memelihara dan seterusnya serta memberikan kepada orang lain yang ter­ maktub dalam Pasal 116 ayat 1 Baca Kecewa...Hal 7

email: editor@indopos.co.id | www.indopos.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.