Rakyat
JUMAT
SEJAHTERA
Eceran: Rp 4.500 Langganan: Rp 96.000
11 AGUSTUS 2017
HARUS
Nadjwa Shihab Jadi Mensos
Presiden Akan Umumkan Reshuffle Kabinet 16 Agustus
JAKARTA – Rencana reshuffle menteri Kabinet Kerja yang sudah berhembus sejak dua bulan lalu semakin menuju final. Kabar yang diperoleh INDOPOS menyebutkan, Presiden Joko Widodo akan mengumumkan perombakan jajaran menteri kabinetnya sehari menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia atau tanggal 16 Agustus 2017 mendatang. Menariknya, pemilik acara Mata Nadjwa, yakni Nadjwa Shihab akan diangkat menjadi Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang akan maju di pemilihan gubernur Jawa Timur. Sumber INDOPOS yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, peng godokan nama-nama menteri baru terus dikebut menjelang 16 agustus 2017 ini. Ada nama baru, ada juga wajah lama yang sekedar tukar posisi. “Nama baru ada dua orang, salah satunya adalah Nadjwa Shihab,” kata sumber INDOPOS yang berasal dari kalangan istana, kemarin. Dua hari ini nama Nadjwa Shihab memang santer disebut bakal masuk di bursa calon menteri. Isu tersebut semakin meyakinkan public ketika Sosok kelahiran Makassar, 16 September 1977 ini melalui akun Instagram @najwashihab mengumumkan menghentikan acara Mata Nadjwa yang sudah dilakoninya selama sekitar 7 tahun. Sementara nama lain yang digeser adalah Budi Karya Sumadi, yang sebelumnya Menteri Perhubungan, akan menjadi Menteri BUMN menggantikan Rini Soemarno. Budi Karya Sumadi selama ini dikenal sebagai profesional yang bertangan dingin dalam memimpin sebuah perusahaan. Kiprahnya mulai mentereng sejak memimpin Badan usaha Milik Daerah (BUMD) di Ibukota, yakni PT Pem bangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Atas keberhasilannya itu, dia dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni, PT Angkasa Pura II. Lantas, kemana kah Rini Soemarno? Mantan orang dekat Megawati Soekarno Puteri itu ternyata tetap dipertahankan ‘nangkring’ di lingkungan istana
Kami tidak mau ambil pusing jika salah satu kader PPP tidak lagi di kursi menteri agama” Arsul Sani Sekjen PPP
Baca Nadjwa...Hal 7
GIMBAL/INDOPOS
Giliran Komnas HAM dan MUI Kecam Victor
Setya Novanto Bisa Lolos dari Hukum
JAKARTA- Pidato Ketua Fraksi Partai Nasdem Sebagai wakil rakyat dan pejabat publik, lanjut Victor Laiskodat terus menuai kecaman. Tak Maneger, Victor gagal paham tentang hal paling hanya dari empat partai politik (parpol) yang elementer dari kewajiban konstitusionalnya. dituduh mendukung ormas (orgaAdalah kewajiban konstitusional nisasi massa) intolerans dan eknegara, khususnya pemerinstremis, Komnas HAM dan Majelis tah---dan Victor sebagai anggota Ulama Indonesia (MUI) pun turut DPR/pejabat negara---sejatinya mengutarakan hal yang sama. menjadi duta empat pilar/konsenMenurut Komisioner Komnas sus bangsa yakni, Pancasila, UUD HAM Maneger Nasution, pidato RI 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Victor saat di Nusa Tenggara Timur Bukan malah sebaliknya. ”Pidato (NTT) itu dinilai provokatif dan Victor itu nyata-nyata mengingkamengandung usur SARA (Suku ri kebhinekaan Indonesia. Ini Agama Ras dan Antargolongan). sangat disayangkan,” ungkapnya. ”Tindakan provokasi Victor sebaMenurut Maneger, Victor harus DWI PAMBUDO/RAKYAT MERDEKA gai politisi Partai Nasdem itu, yang segera meminta maaf kepada puVictor B Laiskodat sudah tersebar di media sosial blik secara ksatria, lantaran telah (medsos) menuai pro-kontra dan kegaduhan melukai nurani kemanusiaan, dengan kalimat sosial. Tindakan Victor itu mengingkari provokatif yang dilontarkannya. Ada baiknya Indonesia sebagai bangsa multikultur. Ia men- pimpinan partai terkait menegur secara keras gingkari sejarah bangsanya sendiri,” katanya dan mengevaluasi kinerja yang bersangkutan melalui keterangan tertulisnya, Minggu (6/8). Baca Giliran...Hal 7
Namanya Hilang di Putusan Cukup Berpengaruh
Orang Kaya Pilih Tahan Uangnya JAKARTA – Sejumlah pengamat ekonom mencermati mengenai data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan jika pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini stagnan di angka 5.01%. Peneliti Insitute for Development Economics and Finance (Indef ) Bhima Yudhistira mengatakan, Pertumbuhan ekonomi yang tumbuh stagnan di 5.01% atau tidak me ngalami perubahan, mengindikasikan bahwa perekonomian dalam kondisi yang tidak sehat. Meskipun Ia merasa hal ini memang belum bisa dikatakan menuju krisis, ia lebih memilih istilah ekonomi yang sedang lesu. Namun, semuanya terlihat dari konsumsi rumah tangga yang kinerjanya pada triwulan II masih dibawah ekspektasi atau hanya tumbuh 4.95%. Angka ini terbilang rendah karena tahun lalu bisa tumbuh 5.07%. “Padahal konsumsi rumah tangga jadi motor pertumbuhan ekonomi paling utama dengan kontribusi terhadap ekonomi sebesar 56%,” katanya Baca Orang...Hal 7
Jawa Pos News Network
JAKARTA – Hilangnya sejumlah nama tersangka kasus mega korupsi E-KTP dalam putusan majelis hakim di persidangan dengan terdakwa Sugi harto dan Ir
man, bisa menjadi celah bagi para tersangka untuk lolos dari jeratan hukum. Ini mengingat fakta persidangan akan menjadi pertimbangan hakim di sidang berikutnya. Besar kemungkinan Setya Novanto Cs bakal bebas lewat sidang pra peradilan. “Saya justru khawatir, Setya Novanto bisa lolos jika ia mengajukan pra peradilan. Fakta di persidangan bahwa namanya hilang, tidak ada dalam berkas putusan, itu jadi fakta persidangan,” kata ahli Hukum Abdul Fickar, kepada INDOPOS, kemarin. Ia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang dapat menghilangkan beberapa nama dalam putusan kejaksaan tersebut. Pertama, bukti yang terkonfirmasi hanya 3 orang saja yang beberapa hari lalu diputus bersalah Baca Setya...Hal 7
Niat Banget, Beli Bensin Rp10 Ribu untuk Bakar Joya
Mengaku Spontan, Polisi Tembak Kaki Aksi kejam pembakaran hiduphidup Muhamad Alzahra alias Joya, 30, terus menemukan titik terang. Tiga pelaku lainnya kini kembali tertangkap polisi. Satu di antaranya adalah pelaku yang menyiram bensin ke tubuh korban. Seperti apa pengakuannya? DENY ISKANDAR, Kabupaten Bekasi MEREKA yang tertangkap di Pandeglang, Jawa Barat, Rabu (9/8) di antaranya berinisial AL, 18, KR, 55, dan SD, 27. Kini jumlah pelaku yang tertangkap menjadi lima orang. Sebab, sebelumnya dua pelaku lainnya yakni, SU, 40, dan NA, 39, juga sudah meringkuk di sel tahanan. Sisanya, dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Namun, dari kelima yang ditangkap, hanya pelaku SD diketahui dengan sadis
DOK/INDOPOS
TEMBAK – Para ter sangka yang kini harus mendekam di penjara. (Atas) Joya di masa hidupnya bersama sang istri.
membakar tubuh Joya yang dituduh mencuri amplifier atau pengeras suara di Musala Al-Hidayah, Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8) lalu. Di tengah aksi massa, SD lantas membeli bensin di penjual BBM (bahan bakar minyak) eceran yang berjarak dari lokasi
pengeroyokan sekitar 20 meter. Pelaku membeli bensin dengan kemasan plastik seharga Rp 10 ribu. Kemudian bensin langsung disiram ke tubuh Joya yang kondisinya sekarat. Tak puas sampai di situ, dengan menggunakan korek api, SD lantas membakar tubuh korban hidup-hidup. De
ngan cepat, jilatan api semakin membara hingga membuat korban kepanasan dan akhirnya tewas di tempat. ”Saya mem bakarnya secara spontan,” kata SD kepada polisi, Kamis (10/8). Pengakuan pelaku, aksinya tersulut emosi, dimana massa sudah meneriaki korban sebagai maling. Kemudian secara tidak terencana atau spontanitas itulah SD menghabisi nyawa Joya. Namun nasi sudah menjadi bubur, SD mengaku menyesal atas tindakannya membakar korban. SD ditangkap di kawasan Pandeglang. Dari penangkapan itu polisi terpaksa menghadiahi timah panas lantaran SD berusaha melarikan diri, setelah diminta menunjukkan lokasi pelaku lainnya. Selain SD, pelaku lain, AL berperan menginjak kepala Joya. Sementara pelaku KR berperan memukuli tubuh Joya. ”Yang membakar menggunakan bensin hanya pelaku SD,” kata Kapolres Metro Bekasi Kabupaten Kombes Asep Adi Saputra kepada INDOPOS, Kamis (10/8) Baca Mengaku...Hal 7
email: editor@indopos.co.id | www.indopos.co.id