Ip 1707 01

Page 1

Rakyat

SENIN

SEJAHTERA

Eceran: Rp 4.500 Langganan: Rp 96.000

17 JULI 2017

HARUS

INI DIA DAFTAR ’DOSA’ KPK Pansus: Komisi Antirasuah Salah Gunakan Wewenang

JAKARTA-Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket untuk penyelidikan terha­ dap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka-bukaan soal temuan me­ reka. Walau belum disampaikan seca­ ra gamblang karena masih proses pengumpulan data, namun banyak temuan yang cukup mengejutkan ba­ nyak pihak. Selama ini masya­ rakat selalu me­ lihat KPK se­ bagai lem­ baga yang t a k mungkin melaku­ kan pe­ langga­ ran. Semen­ tar­a pansus me­n ye­­b utkan telah terjadi penya­ lahgunaan wewenang pada KPK. ”Banyak sekali dugaan pelanggaran yang terjadi di tubuh KPK, tapi tidak diketahui publik” kata Anggota Pansus Angket KPK Masinton Pasaribu dalam wawancara khusus dengan INDOPOS, Jumat (14/7) lalu

Terlihat Sepi, Laporan Bersifat Rahasia Baca HALAMAN 7

19

18

Calon tersangka didatangi dan dimintai uang Rp500 juta. Ketika pelaku ditangkap, dinyatakan sebagai KPK gadungan. Tapi menguasai data awal kasus. Dari mana infonya?

17

Penggunaan Nazaruddin sebagai Justice collaborator (JC) yang sebenarnya tak diatur UU, mengurangi masa hukuman JC serta pemberian JC terhadap aktor mayor

Baca Ini...Hal 7

Jubir KPK: Sangat Tak Mendasar

16 15

Seorang calon bupati ditemui pimpinan KPK, tiba-tiba jadi tersangka. Dibawa ke Jakarta dengan tangan dan kaki terborgol, carter pesawat, dari mana uang carter pesawat?

21 20

01

Rekayasa BAP; Saksi dipaksa untuk nyatakan fakta yang tidak sebenarnya

Di BAP dikenakan pasal gratifikasi, di persidangan ternyata pasal suap.

02

Ketika saksi mengaku terima uang, uang dibalikin, dibuatkan berita acara, tapi saksi tidak diberi berita acara. Uangnya ke mana?

Pengacara minta BAP tak diizinkan, tapi diberikan kepada wartawan khusus hal-hal jelek dari tersangka.

03

04

05

Pinjam uang Rp5 M untuk ‘pancingan’ kasus, namun dananya tak kembali.

06

Saksi ditahan hampir 3 bulan. Intimidasi?

07

BPKP dibatasi dalam pemeriksaan terhadap KPK, hanya untuk objek tertentu.

14

Baca Jubir...Hal 7

Pencekalan anak istri tanpa penjelasan

08

Mengancam pansus DPR lewat surat resmi dengan menulis,”Anda menghalang-halangi proses penyelidikan. Sesuai pasal 21 KUHP, Anda bisa dtangkap”

13

ICW Pun Meradang

Penyelidikan tebang pilih

Mengenakan pasal tindak pidana pencucian uang, namun tidak pernah menemukan sumber dananya.

12

INDONESIA Corruption Watch (ICW) dituding mandul menyoroti kinerja Komisi Pembe­ rantasan Korupsi (KPK). Apalagi mun­ cul tuduhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang antikorupsi tersebut menerima sebagian dana hi­ bah dari KPK. Menanggapi tudingan itu, ICW pun mengaku masih kritis terhadap KPK dan mendorong lemba­ ga antirasuah tersebut untuk terus berbenah diri

Penggunaan dana hibah Rp96 M untuk dibagikan kepada LSM. Untuk apa saja dananya?

09 10 11

Demoralisasi terhadap tersangka; pernyataan bahwa saat OTT, TSK sedang bersama perempuan yang bukan istri. Intimidasi terhadap terperiksa agar menyatakan pihak lain juga bersalah, dengan ancaman hukuman lebih tinggi jika tak melaksanakan keinginan KPK. Saksi batalkan keterangan di persidangan namun tetap dimasukkan sebagai fakta persidangan

Baca ICW...Hal 7

ISWANTO/INDOPOS

Catatan Orang terkaya satu ini terpaksa menjual 76 hotelnya. Juga 13 theme parknya. Dan entah apalagi.

Jawa Pos News Network

Memberikan hukuman yang berat terhadap orang suruhan, sementara hukuman ringan terhadap tokoh utamanya.

Temuan BPK terhadap laporan perjalanan dinas KPU Pusat, tidak diproses KPK

MENANGGAPI sejumlah ‘do­ sa’ yang diungkapkan Pansus Hak Angket, Komisi Pembe­ran­ tasan Korupsi (KPK) melalui juru bicaranya Febri Diansyah mem­ bantah semua tudingan tersebut. Mantan akvitis Indonesia Corrup­ tion Watch (ICW) ini menganggap semua itu hanya tudingan yang tidak mendasar. Ia malah mendorong sia­ papun yang menemukan penyele­we­ ngan oleh oknum KPK untuk melapor­ kannya ke Pengawas Internal atau proses hukum pidana

0856 994 7444

Pengacara diperlakukan tidak hormat di KPK; diperiksa secara berlebihan sebelum masuk ruangan. Diusir ketika mengajukan protes terhadap pertanyaan yang menjebak kliennya.

Oleh DAHLAN ISKAN

Politik Sudah Mulai Makan Korban Konglomerat PADAHAL, dia ingin terus meng­ embangkan bisnis theme park terse­ but. Sampai bisa mengalahkan Dis­ ney-nya Amerika. Sampai-sampai dia sudah menjadi pemegang saham di Disneyland Shanghai. Ekspansi bisnisnya juga lagi diha­ dang blokade. Bahkan dari dua arah. Sekaligus. Di waktu yang hampir bersamaan. Kini dia lagi pusing luar biasa. Tapi, Anda tidak perlu ikut memikirkannya. Itu pusingnya orang kaya. Semula Wang Jianlin adalah orang terkaya nomor 1 di Tiongkok. Selama bertahun-tahun. Melejit terus. Baru tahun lalu posisinya merosot dikit. Ke No 2. Dikalahkan pengusaha IT, Jack Ma. Dengan grup Ali Baba-nya. Bisnis awal Wang Jianlin adalah real estate. Dari situlah dia jadi kaya. Grup bisnis real estate-nya adalah ini: Wanda Group. Kantor pusatnya di Kota Dalian. Salah satu kota besar di Provinsi Liaoning. Berbatasan dengan Korea. Itulah kota pertama di Tiongkok yang dibuat cantik.

Untuk percontohan kota lain yang masih kumuh. Wali kota Dalian saat itu dikenal hebat. Lalu, ditunjuk jadi gubernur dua periode. Dia pula yang memelopori bangun jalan tol perta­ ma di Tiongkok. Dari Dalian ke ibu kota provinsi, Shenyang. Yang kemu­ dian dikembangkan sebagai jaringan jalan tol ke seluruh negeri. Itulah awal mengapa kini Tiongkok memi­ liki jalan tol terpanjang di dunia. Setelah jadi gubernur yang hebat selama 10 tahun, dia naik lagi jadi wakil perdana menteri. Dan seka­ rang, dialah perdana menteri Tiongkok saat ini: Li Keqiang. Wang Jianlin mulai terjun ke bisnis real estate di Dalian tersebut. Saat kota itu lagi getol-getolnya direma­ jakan. Lalu berkembanglah real esta­ te-nya ke berbagai kota lain. Saat kota-kota lain itu meremajakan diri. Mengikuti jejak Dalian. Grup Wanda tidak terkalahkan. Dialah si raja ta­ nah Tiongkok. Raja perumahan. Raja apartemen. Raja gedung. Raja mal. Raja hotel.

Kalau di Surabaya orang seperti itu disebut pengusaha lemah: lemahe uakeh (lemah dalam bahasa Jawa adalah tanah). Sepuluh tahun belakangan Wang Jianlin ekspansi ke luar negeri: Amerika, Inggris, Spanyol, India, dan ke mana saja. Indonesia juga. Lewat Grup Lippo. Di AS Wang Jianlin tidak tanggungtanggung: masuk ke jantung pusat perfilman dunia. Membeli Holly­ wood. Dia beli perusahaan perfil­ man. Dia beli perusahaan rumah produksi film. Dia beli perusahaan jaringan bioskop. Akhirnya Wang Jianlin menjadi pemilik jaringan ge­ dung bioskop terbesar di dunia. Dia akhirnya tahu lika-liku bisnis perfilman. Ambisi berikutnya adalah membangun Hollywood sendiri. Versi Tiongkok. Lokasinya di Kota Qingdao. Kota pantai yang terkenal dengan industri bir dan elektronik. Yang posisi kotanya persis berhada­ pan dengan Korea. Di kota ini pula dibangun jembatan di atas laut se­

panjang hampir 50 km. Begitu high profile Wang Jianlin ini. Saat peletakan batu pertama pem­ bangunan Hollywood versi Tiongkok ini geger. Yang hadir bintang-bintang film top Hollywood. Seperti John Tra­volta, Leonardo DiCaprio, dan Kate Beckinsale. Lalu...terjadilah pemilu di Amerika. Donald Trump menang. Antiasing. Termasuk anti-China. Ekspansi Wang Jianlin ke Holly­ wood dianggap berbahaya. Bagi Amerika, Tiongkok dianggap sudah mulai menyerang jantungnya Amerika. Industri pop culture. Ame­ rika merasa dapat serangan yang membahayakan. Dengan senjata yang disebut soft power. Inilah ben­ tuk perang modern. Tidak meng­gu­ nakan kekuatan bom dan kekerasan. Sejumlah anggota DPR Amerika menulis petisi. Mengingatkan berba­ hayanya senjata soft power Tiongkok itu. Petisi tersebut sinkron dengan ideologi Donald Trump Baca Politik...Hal 7

email: editor@indopos.co.id | www.indopos.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.