INDOPOS 24 OKTOBER 2017

Rakyat

SELASA

SEJAHTERA

ECERAN: Rp 4.500 LANGGANAN: Rp 96.000

24 OKTOBER 2017

HARUS

Tolak, Ribuan Massa Kepung Gedung Dewan

Waspadai Tornado Potensi Geser ke Darat JAKARTA-Warga DKI Jakarta diminta meningkatkan kewaspadaan ter­kait cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini. Hal itu terma­suk fenomena ke­ mun­culan tiga angin pu­ ting beliung mirip tornado di laut atau waterspout di perairan Ke­pu­lauan Seribu, per­sisnya di daerah Ka­rang Lebar Kelurahan Harapan Ke­camatan Ke­ pu­lauan Seribu Utara Ka­bupaten Ke­

pulauan Seribu, Jakarta, kemarin (23/10). ”Saya sudah terima la­ poran ada puting beliung di Pulau Seribu. Setelah dicek memang benar terjadi, beruntung titik yang dilalui tidak ada penghuninya, sehingga jatuhnya korban dapat dihindari,” ujar Jupan Royter, kepala Pelak­sana Badan Penang­gu­la­ngan Bencana Dae­ rah (BPBD) DKI Jakarta Baca Waspada...Hal 7

Hari Ini Perppu Ormas Di-UU-kan

JAKARTA-Di tengah pro-kontra, hari ini, (24/10), Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No 2/2017 pengganti Undang-Undang No 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas) segera dibawa ke paripurna untuk disahkan menjadi Undang-Undang (UU). Meski tiga fraksi di Komisi II DPR yakni, PKS, PAN, dan Gerindra keukeuh menolak, akan tetapi tujuh fraksi lainnya setuju den-

13 Februari 2011 Di perairan Balikpapan kawasan Pantai Batakan AURI Sepinggan, Kalimantan Timur

21 Juli 2015 Di Danau Dibawah, Solok, Sumatera Barat

gan alasan untuk menyelamatkan ideologi negara yaitu, Pancasila dan UUD 1945. (lihat grafis) ”Fraksi PDIP menyetujui Perppu No 2/2017 dilanjutkan pembahasannya pada pembicaraan tingkat II di paripurna untuk disahkan menjadi UU,” ungkap Komarudin Watubun, anggota Komisi II dari Fraksi PDIP, Senin (23/10) Baca Tolak...Hal 7

17 Januari 2016

PANDANGAN FRAKSI

Skala kecil di Selat Bali.

PENGESAHAN

30 April 2016

Perppu Ormas

Di kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur

2 Desember 2016 Di perairan wilayah Probolinggo, Jawa Timur.

6 September 2017

Menolak:

Setinggi satu kilometer di perairan Pancang Putih Sei Bajo, Sebatik, Kalimantara Utara.

Di perairan Ambalat, perbatasan Indonesia-Malaysia sering muncul tornado

Gerindra, PKS, dan PAN

Demokrat dan PPP

23 Oktober 2017 Di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

Menerima dengan Catatan:

Apa itu

Menerima: PDI-P, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura dan Demokrat.

GIMBAL/INDOPOS

Elektabilitas Jokowi Rawan Anjlok

Siklon, Tornado, Puting Beliung & Waterspout?

Siklon, tornado, puting beliung dan waterspout sama-sama merupakan pusaran atmosfer.

Ukuran diameter tornado, puting beliung dan waterspout sama-sama berkisar pada ratusan meter Ukuran diameter siklon dapat mencapai ratusan kilometer.

Waterspout merupakan tornado yang terjadi di atas perairan seperti danau maupun laut.

Siklon tropis di atas lautan luas. Siklon tropis yang memasuki daratan akan melemah dan kemudian mati.

Puting beliung merupakan sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia Tornado terjadi di atas daratan

JAKARTA-Meski elektabilitas Joko Wi­dodo (Jokowi) saat ini ada di urutan per­tama menurut beberapa lembaga sur­vei, namun rawan anjlok menjelang Pe­milu 2019 mendatang. Pasalnya, se­ lain masih di bawah 50 persen, juga ada empat faktor yang menjadi penye­

babnya.

Pengamat politik dari Network for South East Asian Studies (NSEAS) Much­tar Effendi Harahap mengatakan, ada empat faktor yang menyebabkan turunnya elektabilitas Jokowi saat ini Baca Elektabilitas...Hal 7

GIMBAL/INDOPOS

GIMBAL/INDOPOS

Pemerintah RI Tagih Alasan Pelarangan Jenderal Gatot

PURWOKO/INDOPOS

BERDUKA: Gubernur Anies mensalatkan je­na­ zah Rubinetta Wiyogo, Senin (23/10).

Terima Pengaduan, Rapim hingga Melayat

JAKARTA-Kegiatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada awal pekan diisi de­ ngan menerima pengaduan masyarakat

Baca Terima...Hal 7

Jawa Pos News Network

JAKARTA–Spekulasi bermunculan terkait alasan yang menyebabkan pelarangan Pang­lima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke Amerika Serikat (AS) meskipun mendapatkan undangan resmi. Lantaran, hingga kemarin (23/10) pihak AS tidak mau membuka penyebab larangan dari US Custom and Border Protection yang disampaikan melalui maskapai Emirates secara lisan itu.

Pakar Hubungan Internasional Teuku Re­ zasyah menuturkan, US Custom and Border Protection adalah instansi di bawah De­ partement of Homeland Security. De­par­ temen itu dibentuk pasca serangan bom 11 Sep­tember 2001 ke gedung World Trade Cen­ter New York. Lembaga itu bertugas di antaranya mencegah masuknya obat-obatan terlarang, barang melanggar ekspor impor, orang-orang yang punya masalah dengan terorisme, orang yang bermasalah hukum dalam dan luar negeri, serta orang yang diduga yang akan menyalahgunakan visa. ”Masak seorang Panglima TNI Jen­ deral Gatot dipersoalkan atas larangan-larangan itu,” ujar pengajar di Universitas Pa­djajaran, Bandung, kemarin (23/10).

KECEWA: Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memimpin upacara di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.

DOK/INDFOPOS

Tanpa mengesampingkan alasan yang masih ditutupi Pemerintah AS, Reza menuturkan, bisa jadi sosok Gatot bagi Negeri Paman Sam itu punya pengaruh yang signifikan.

Pertemuan Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organiza­tion (VEOs) di Washington DC itu dikhawatirkan menjadi panggung bagi Gatot un­tuk meng-

inspirasi cara pandang militer dunia. Bahwa militer bukan sekadar militer, tapi militer juga bersinergi dengan sipil. ”Dugaaan saya adalah satu paper yang dibawa Gatot ini yang bisa menggoyahkan asumsi-asumsi dari TOR kegiatan itu. Militer Indonesia kan banyak berperan menyelesaikan konflik di banyak negara,” kata dia.

Apalagi, lanjut Reza, sosok Gatot yang belakangan dikait-kaitkan dengan Pemi­ lihan Presiden (Pilpres) 2019. Kans atau pel­uang Gatot untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden dianggap tinggi. ”Pemerintah AS mungkin khawatir muncul pemimpin-pemimpin yang berintegrasi dengan kekuatan massa yang kuat. Sebe­ lum Gatot mekar, dia dibonsai dulu. Tapi yang tak disangka dukungan lagi besar-besarnya,” jelas dia.

Pagi kemarin (23/10) Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memanggil pejabat Kedutaan Besar AS di Indonesia untuk meminta klarifikasi atas larangan tersebut.

Tapi, alasan pelarangan itu ternyata belum terungkap pula dalam pertemuan di kantor Kemenlu Baca Pemerintah...Hal 7 email: editor@indopos.co.id | www.indopos.co.id