Vonis Setnov

Page 1

Rakyat

SABTU

SEJAHTERA

Eceran: Rp 4.500 Langganan: Rp 96.000

30 SEPTEMBER 2017

HARUS

Edisi Akhir Pekan

Vonis Setnov Penuh Kejanggalan ICW: Ada Dokumen Diperoleh Secara Ilegal dari Pansus KPK

JAKARTA-Walau sudah diprediksi sejak awal Setya Novanto bakal menang, banyak kalangan mengaku kecewa dengan putusan sidang praperadilan yang diajukan Ketua Umum DPP Partai Golkar terhadap Komisi Pem­ be­rantasan Korupsi (KPK) tersebut. Bahkan Indonesia Corruption Watch (ICW) menganggap jalannya sidang praperadilan Ketua DPR RI Setya Novanto diwarnai dengan sejumlah kejanggalan. Kejanggalan tersebut bersumber dari hakim tunggal praperadilan Cepi Iskandara.

 Peneliti ICW, Lalola Easter khawatir jika hakim lebih condong pada pihak Novanto sebagai pemohon. 
Adapun enam kejanggalan tersebut, yakni, pertama, hakim menolak memutar rekaman sebagai bukti keterlibatan Novanto dalam proyek e-KTP. Hakim berpendapat bahwa pemutaran rekaman tersebut sudah masuk pokok perkara.

Padahal, justru rekaman itu salah satu dari ratusan bukti yang dibawa KPK untuk membuktikan keabsahan penetapan No­ vanto sebagai ter­sangka

KPK Kecewa, Terbitkan Sprindik Baru

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) kecewa terhadap putusan hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Cepi Iskandar dengan me­ngabulkan praperadilan yang dilayangkan Ketua DPR RI Setya Nivanto. Dengan demikian, upaya penanganan kasus megakorupsi e-KTP menjadi terhambat. Pun begitu secara institusional lembaga anti rasuah tersebut tetap menghormati peradilan dan pelaksanaan tugas yang dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku. Ter­kait dengan per-

timbangan hakim Cepi, di­mana ke­simpulannya terkait penetapan tersangka terhada Novanto yang dianggap tidak sah, KPK bakal mengkaji keputusan itu, untuk menentukan langkah selanjutnya. KPK memastikan komitmen untuk terus me­na­ nga­ni kasus KTP elektronik yang diduga sangat merugikan keuangan negara.

“Ba­nyak pi­hak yang diduga te­rlibat, telah menikmati indikasi aliran dana dari proyek KTP Elek­tro­ nik ini tentu tidak adil jika dibiarkan bebas tanpa pertanggungjawaban secara hukum,” ujar Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, (29/9) Baca KPK...Hal 7

Baca Vonis... Hal 7

Parpol Pro Pemerintah ke Mana? Hanya Empat Fraksi Terima Wakil Aksi 299 JAKARTA–Hanya empat fraksi yang menerima perwakilan aksi massa 299, di Gedung DPR/ MPR, Senayan, kemarin. Ke­em­ pat fraksi itu adalah Gerindra PKS, PAN dan Demokrat. Se­ dang­kan fraksi dari parpol pendukung Pemerintah sama sekali tidak hadir. Kemana mereka? Massa pun bertanya-tanya. Empat partai yang sedari awal me­nyatakan menolak diterbitkannya Perppu nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kema­ sya­­rakatan kembali menegaskan keukeuh untuk menolak. Di­tam­ bah lagi dengan tuntutan aksi 299 yang mengutuk bangkitnya PKI, keempat partai itu juga masih dalam kacamata yang sama Baca Parpol...Hal 7

KEMENAG: ASET FIRST TRAVEL UNTUK JAMAAH JAKARTA-Kementerian Agama (Keme­ nag) mengklaim telah melakukan upaya pe­na­nganan terhadap korban Penye­leng­ garaan Perjalanan Ibadah Umroh(PPIU) First Travel(FT). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ke­menterian Aga­ma Nur Syam me­ngatakan, pihaknya membentuk tim kerja bersama dengan Oto­ r i t a s Ja s a K e ­ uangan(OJK), Pu­sat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keua­ng­an (PPATK) dan Ba­res­krim Polri. Menurut Nur Syam, tugas tim tersebut untuk menelusuri dan menemukan aset-aset yang dimiliki FT. Selanjutnya, aset terse­but dikembalikan ke jamaah korban FT me­lalui proses pengadilan. ”Setelah didata, dijumlah, negara menyita melalui proses pengadilan. Dan aset tersebut dikembalikan ke jamaah umroh korban FT,” ujar Nur Syam kepada INDOPOS, Jumat (29/9). Nur Syam menjelaskan, saat ini tim tengah melakukan pendalaman. Dengan melihat semua transaksi keuangan melalui PPATK, berikut aset keuangan FT yang berupa harta tak bergerak seperti tanah dan rumah hingga kekayaan bergerak seperti mobil. ”Un­­tuk jumlahnya, sampai saat ini kita be­lum tahu persis,” katanya Baca Kemenag...Hal 7 Jawa Pos News Network

TOLAK PKI: Aksi di depan gedung DPR/MPR kemarin fokus pada dua isu; tolak Perppu Ormas dan PKI.

ESA/INDOPOS

PERSIJA VS PS TNI

Habib: Bersihkan DPR dari Orang yang Bangga Jadi Anak PKI JAKARTA-Puluhan ribu mas­ PKI. HTI dibubarkan, PKI di­ sa yang kemarin memadati se- biar­kan,” teriak massa, yang kitar gedung DPR/MPR di Se­ ma­yoritas umat muslim. nayan, fokus pada dua isu; to­lak Sementara di tengah aksi yang Perpu Ormas dan diikuti puluhan ritolak PKI yang mu­ bu orang itu, imam lai bangkit kembali besar umat musdi Indonesia. Se­ lim Indonesia Ha­ panjang aksi, me­ bib Riziq Shihab reka terus me­ne­ berkesempatan riakkan takbir sammelakukan orasi bil membawa sejarak jauh, yakni jumlah poster, da­ r i tanah suci spanduk dan benMak­kah, Arab Sau­ dera yang bernada di. Ia mengaku te­ protes. Ada juga rus memantau per­ DOK/INDOPOS span­duk yang me­ kembangan politik Habib Rizieq ngajak untuk tidak di Tanah Air. Ter­ memilih Pre­si­den dan Gubernur ma­suk Aksi demonstrasi beryang mendukung perpu ormas. tajuk 299 yang digelar di depan ”Allahu Akbar! Tolak Perpu Ge­d ung DPR/MPR, Jumat Or­mas, waspadai kebangkitan (29/9) Baca Habib...Hal 7

Jaga Kans ke Lima Besar

BAMBANG PAMUNGKAS

JAKARTA-Persija Jakarta berambisi meraih poin penuh saat menjamu PS TNI dalam laga lanjutan Liga 1 pada pekan yang ke-27 di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (30/9). Ini untuk menjaga kans Macan Kemayoran kembali ke posisi lima besar. Selain itu, kemenangan untuk mengganti poin yang hilang di laga sebelumnya, saat bermain imbang 1-1 dengan Arema FC. Saat ini Macan Kemayoran berada di peringkat enam dengan koleksi 43 poin dari 26 pertandingan. Pelatih Persija Stefano Cugurra Teco pun tidak ingin meremehkan lawan yang saat ini tengah terpuruk di papan bawah klasemen. Teco berpesan kepada tim asuhannya agar tidak memandang remeh Abduh Lestaluhu dkk Baca Jaga...Hal 7

Di Usia Senja, Baharuddin Jusuf Habibie dan Inovasi Pesawat Jenis R80

Cegah Sejarah Kelam, Minta Dukungan Masyarakat Meski sudah menginjak usia senja, mantan Presiden RI Baharuddin Jusuf (B.J.) Habibie, 78, tak pernah berhenti melahirkan inovasiinovasi baru di dunia dirgantara. Salah satu inovasi terbarunya adalah pesawat jenis R80. Seperti apa? YUDHA KRASTAWAN, Jakarta ”SAYA sampaikan, kalau naik mobil da­ri Jakarta ke Pemalang (Jawa Tengah, Red) bisa satu hari, naik pesawat kan ha­nya satu jam. Naik pesawat makin la­ ma makin murah, apalagi kalau pesa­ watnya milik sendiri,” ujar B.J. Habibie saat berbincang dengan awak media tentang inovasi dan penggalangan dana pesawat R80 di kediamannya, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/9).

YUDHA KRASTAWAN/INDOPOS

GAGASAN: B.J. Habibie (depan dua kiri) di kediamannya, Kuningan, Jakarta, (28/9).

Presiden Ketiga itu meyakini pesawat R80 akan mampu bersaing dengan Boeing 777. Apalagi pesawat tersebut memiliki sejumlah kelebihan, salah sa-

tunya hemat bahan bakar dan perawatannya yang terbilang lebih murah. ”Produk pesawat dalam negeri ini cocok untuk penerbangan antarkota dan

pulau. Ini bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk rakyat sendiri,” ujar Habibie. Belajar dari pengalaman masa lalu, Menteri Riset dan Teknologi era 19781998 pada Kabinet Pembangunan III hingga IV ini sebelumnya juga memiliki rancangan pesawat lain yang sempat mendunia. Salah satunya pesawat jenis N-250. Sayangnya, pesawat itu gagal diproduksi masal karena alasan utang yang menggunung di era pemerintah Orde Baru (Orba). Padahal, selain pesawat terbang, Habibie juga merancang kereta cepat dan kontainer modern. ”Tapi sudah dibubarkan,” keluhnya mengenang. Untuk mencegah terulangnya sejarah kelam itu, Habibie pun berharap agar pesawat R80 mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebab, meski sudah didukung oleh pemerintah melalui keluarnya penetapan program pesawat R80 sebagai Program Strategis Nasional, namun masih dibutuhkan dana yang besar untuk pembuatan protipe pesawat tersebut Baca Cegah...Hal 7 email: editor@indopos.co.id | www.indopos.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.