3
4
GANECA POS
CAMPUSPOLITAN
OPINI LK Berupaya Keras Bantu Masalah UKT
Mencerahkan, Mencerdaskan
ENVORIA 2013
Des 2013
5
6
SASTRA DAN SENI CERPEN:The Unforgotten Glory Flower
SANTAI Resensi Buku: Rantai 1 Muara
7
KABAR BANDUNG
DIPRODUKSI OLEH:
Usaha Polisi Tumpas Geng Motor
PEMBANGUNAN ITB
Menanti Wajah Baru Sang Ganesha Terlambatnya Pembangunan Empat Gedung
SBM Runtuhkan KBL dan MKor Saat ini ITB sedang gencar membangun dan merenovasi sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perkuliahan. Menurut master plan, akan ada tujuh gedung yang akan dibangun untuk menunjang aktivitas perkuliahan. Eks KBL tidak luput dari upaya pembangunan ITB. Pembangunan yang memperoleh suntikan dana dari Freeport ini rencananya akan dimulai Januari 2014 mendatang setelah sebelumnya sempat direncanakan akan dilakukan tahun ini. Mendukung master plan pembangunan tersebut, lembaga- lembaga yang saat ini menghuni gedung eks KBL akan direlokasi ke tempat lain untuk sementara waktu. Nantinya, lembaga- lembaga tersebut akan dikembalikan lagi ke tempat semula, yaitu di lantai satu dan dua gedung.
Sudah lama gerbang utara ditutup. Pembangunan yang pada awalnya direncanakan dimulai pada April 2013 ini tidak menunjukkan adanya kemajuan. Banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai kejelasan pembangunan empat gedung di area utara ITB ini.
Hingga November 2013, gedung eks KBL dihuni oleh sebelas lembaga yang terdiri atas kantin, TOKEMA, kesekretariatan unit KMH, MGG,
Ibu Puti Farida Marzuki, Wakil Rektor bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, menjelaskan, “Desain yang sudah dibuat pada awalnya kembali dievaluasi oleh Kejaksaan Tinggi. Hal inilah yang menghambat kita memulai karena Menteri Pendidikan dan Kebudayaan belumnya memberikan persetujuan mengenai mulainya pembangunan. Seiring berjalannya waktu, muncul kehati-hatian yang sangat tinggi dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pengelolaan pem
“Maaf, Parkir Motor Penuh”
Restorasi Jaga Heritage Building
Bersambung ke halaman 3
Bersambung ke halaman 3
Penuhnya tempat parkir di hari – hari masuk kerja, sudah menjadi hal yang biasa terjadi akhir – akhir ini di kampus ITB Ganesha. Kondisi ini terjadi karena memang kapasitas lahan parkir sudah tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang akan masuk, untuk menunjang penggunanya yang akan beraktivitas di kampus.
Saat ini unit – unit Altim yang terdiri dari LSS ITB, PSTK ITB, UKM ITB, Genshiken, dan Unit Sahang ITB sedang mengalami relokasi ke CC Barat, sebagai dampak dari proses restorasi Aula Timur ITB. Sudahkan hak – hak unit – unit tersebut terpenuhi ? “Diharapkan unit-unit tersebut dapat mempersiapkan kepindahan pada tanggal 1 dan 2 November 2013 , dikarenakan tanggal 3 November 2013 gedung AULA TIMUR harus sudah kosong dengan dimulainya renovasi”, cuplikan surat dari Direktorat Sarana dan Prasarana ITB untuk unit-unit Altim, yang dikirimkan pada tanggal 24 Oktober 2013 yang lalu.
Menurut data yang dikeluarkan Kementrian Ganesha Hijau Kabinet KM ITB, dari tiga buah tempat parkir utama di ITB yakni tempat parkir kawasan Saraga, kawasan Sipil, kawasan Seni Rupa, jumlah kebutuhan lahan ketiganya telah melebihi kapasitas lahan parkir yang saat ini tersedia. Kondisi di atas, terjadi karena semakin banyaknya jumlah mahasiswa ITB dari tahun ke tahun, bahkan menurut Puti Farida Marzuki, selaku Wakil Rektor bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan,”Jumlah Bersambung ke halaman 3
Master Plan Pembangunan Fisik dan Sumber Dana ITB merencanakan pembangunan 7 buah gedung baru di kampus Ganesha. Yakni satu Gedung di FTMD yang didanai oleh Kementrian Perindustrian, satu Gedung di FTTM yang didanai oleh APBN Kemendikbud. Gedung di SBM yang akan dibangun di ex-MKor dan didanai oleh Freeport, serta 4 gedung lain yang didanai oleh JICA. Latar belakang dibangunnya gedung-gedung ini adalah untuk meningkatkan kapasitas ITB sebagai world class university seperti
dikutip dari keterangan Bu Puti Farida Marzuki, selaku Wakil Rektor bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan “Sebenarnya ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas ITB sebagai institut pendidikan yang dapat bersaing secara Internasional. Gedung kita itu, terutama yang laboratorium harus lebih disempurnakan.” Menurut keterangan Puti, gedung-gedung yang akan dibangun antara lain seperti ruang kelas, ruang seminar, laboratorium dan ruang untuk interaksi ITB dengan mitranya di luar.
DOK. REKTORAT ITB
Peta gedung di ITB yang menunjukkan lokasi-lokasi gedung JICA. Beberapa gedung baru akan dibangun di tahun 2014 (berwarna biru) sementara gedung lainnya akan mengalami renovasi (berwarna merah)
Alokasi Penggunaan Bangunan Dari 7 gedung yang akan dibangun oleh ITB, setiap gedung tentunya telah dialokasikan penggunaannya. Menurut keterangan Lukki Priantomo (KL’09) selaku Menteri Kebijakan Kampus yang telah mendapat informasi dari pihak kampus perihal pembangunan, gedung di FTMD yang dibangun oleh Kementrian Perindustrian dialokasikan sebagai laboratorium surya untuk Program Studi Teknik Mesin. Gedung di FTTM dialokasikan untuk penambahan laboratorium, ruang kelas, pembangunan museum dan menampung
SAJIAN KHAS
Mahasiswa TPB Belum Mendapat Kepastian Rektorat sendiri sendiri telah menyatakan bahwa pembayaran UKT bagi yang masih keberatan ditangguhkan untuk sementara waktu. Sementara Bapak Akhmaloka selaku Rektor ITB pernah menyatakan bahwa bagi yang tidak mampu membayar UKT, mahasiswa dapat mencicil biaya kuliah hingga lunas. Mahasiswa TPB mengajukan protes karena merasa subsidi yang ditetapkan oleh pihak Rektorat ITB tidak sesuai dengan kemampuan
Sementara 4 Gedung lain yang mendapat sumber dana dari JICA akan dibangun di ex-parkir utara untuk ruang seminar, bekas GSG untuk FSRD, bekas sekretariat Pramuka lama untuk laboratorium dan ruang kuliah FTSL, serta belakang perpustakaan untuk ruang kuliah. Sementara untuk pembangunan gedung SBM di ex-MKOR direncanakan sebagai ruang kuliah SBM dan seketariat
kegiatan mahasiswa.
Mundurnya Timeline Pembangunan Pembangunan tujuh gedung ini direncanakan terlaksana pada tahun 2013, namun hingga penghujung tahun masih Gedung FTTM dan FTMD saja yang sudah mulai dibangun. Menurut Rudy Hermawan Karsaman (Direktur Pengembangan Direktorat Pengembangan ITB), hal ini dikarenakan kendala turunnya dana. “Tahun 2013 ini kita merencanakan ada 7 gedung yang dibangun, ternyata yang jalan baru dua yaitu di FTMD sama FTTM. Kenapa begitu? Ya karena duitnya
Bersambung ke halaman 3
gak ngucur-ngucur. Begitu masalahnya, jadi mungkin pembangunannya akan digeser ke 2014 kelihatannya. Yang SBM ini baru mulai rapat, yang JICA masih tertahan di menteri.” Ungkapnya pada wawancara yang dilakukan tim redaksi. Ibu Puti selanjutnya menjelaskan, “Dari dulu dana memang dari kemendikbud, tapi dengan berjalannya waktu dan kondisi yang ada di Indonesia, ada kehatihatian yang lebih tinggi dari menteri untuk masalah pendanaan.” Hal ini disebut sebagai alasan lambatnya pencairan dana pinjaman JICA untuk pembangunan 4 gedung yang direncanakan.
Untuk gedung di FTMD dapat dibangun dengan cepat karena sumber dana berasal dari kementrian perindustrian dan tender juga dipegang oleh kementrian perindustrian, tidak dipegang oleh ITB. Untuk FTTM dananya juga berasal dari kemendikbud, namun dana yang dicairkan tidak sebesar 4 gedung lain. Untuk keterlambatan pembangunan gedung SBM di ex-MKOR, hal ini dikarenakan ITB harus menunggu 1 tahun hingga disetujui oleh Freeport. “Kita menunggu setahun kan baru Freeport setuju mendanai. Sekarang kita sedang mem-final-kan berkas untuk ditenderkan, tender barangkali perlu wak-
Bersambung ke halaman 2
ITB MULTIKAMPUS
UANG KULIAH TUNGGAL
Sejumlah 609 mahasiswa TPB yang mengajukan protes atas nilai Uang Kuliah Tunggal (UKT) mereka hingga akhir bulan November 2013 belum mendapat kepastian. Kabinet KM-ITB melalui Kementerian Kesejahteraan Masyarakat masih bekerja sama dengan Lembaga Kemahasiswaan (LK) ITB untuk memeriksa data mahasiswa. Kedua pihak tersebut masih berusaha memastikan bahwa ada mahasiswa yang benarbenar harus dibantu.
kegiatan mahasiswa. Hal ini diperjelas oleh Bu Puti, “Himpunan-himpunan yang sekarang ini di atas selokan yang di daerah FTTM ini harus dapat diakomodir di gedung FTTM yang baru nanti”.
Kabar mengenai kepindahan unit Altim sebenarnya telah terdengar dari bulan Februari 2013. Namun, pada saat itu pemberitahuan dari pihak terkait mengenai kabar tersebut, hanya dilaksanakan secara lisan dan belum secara resmi.
mereka. “Gaji ayah saya tidak cukup untuk bayar segitu, sementara kakak juga saya masih kuliah,” ujar salah satu mahasiswa TPB yang enggan disebutkan namanya. Aranti Adriarani selaku Menteri Koordinator Advokasi Kampus menyampaikan kehawatirannya jika ada mahasiswa baru yang terpaksa membayar padahal ia tidak mampu karena takut dropout. “Takutnya juga ada yang mengundurkan diri karena tidak mampu membayar,” tambah Bersambung ke halaman 2
Jatinangor Bersiap Sambut Mahasiswa (Lagi) Dengan komitmen Instiut Teknologi Bandung terhadap konsep multikampus, tentu hasil konsep multikampus pertama, Kampus ITB Jatinangor, tidak boleh terlupakan. Bersamaan dengan pembangunan dan alih fungsi bangunan yang sedang dijalankan di Kampus ITB Ganesha, pembangunan di Kampus ITB Jatinangor pun sedang gencar-gencarnya dijalankan. Pembangunan memang terus dijalankan sejak pengambilalihan kampus ini dari tangan Universitas Winayamukti oleh ITB, dan menurut mahasiswa yang telah menjalankan kegiatan perkuliahannya di Kam-
pus ITB Jatinangor, kemajuan pembangunannya terhitung pesat sejak pertama kali mereka berkuliah di kampus ini.
Rencana dan Garis Waktu Pembangunan Dr. Ing. Suparno Satira, selaku Direktur Eksekutif Kampus ITB Jatinangor, menjelaskan bahwa, pembangunan Kampus ITB Jatinangor terdiri dari tiga aspek, yaitu fasilitas dan sarana prasarana, program, dan infrastuktur. Pembangunan aspek fasilitas dan sarana prasarana dimulai dari renovasi gedung yang sebelumnya digunakan oleh
Universitas Winayamukti (Unwim). Gedung Unwim yang sudah tidak terurus, bocor, dan tidak bisa dipakai, mulai direnovasi oleh pihak ITB pada tahun 2011. Gedung selanjutnya, gedung Labtek I, mulai dibangun pada tahun 2012, namun karena adanya kendala pada segi dana, Labtek I yang direncanakan akan berbentuk abjad ‘E’ baru sampai berbentuk abjad ‘U’, di mana bentuk pertama ini membuat gedung tersebut kemudian dinamakan Labtek IA. Bersamaan dengan itu, dibangun pula gedung kuliah umum (GKU) dengan 4 lantai, di mana pada lantai tertingginya
terdapat sebuah ruang kuliah besar berkapasitas 500 orang, lalu pada lantai di bawahnya terdapat ruang manajemen, tempat tunggu dosen, dan 4 ruangan kuliah yang masingmasingnya berkapasitas 100 orang. Selain itu, terdapat juga ruangan-ruangan umum yang disediakan untuk berbagai kegiatan dan fasilitas seperti fotokopi, kantin, himpunan, dan sebagainya. “Sebenarnya pada awal 2013 pihak ITB juga mengusulkan untuk melanjutkan pembangunan Labtek I untuk menjadi Labtek IB (bentuk huruf ‘E’), serta merenovasi Bersambung ke halaman 2