Ganecapos Desember

Page 1

3

4

GANECA POS

CAMPUSPOLITAN

OPINI LK Berupaya Keras Bantu Masalah UKT

Mencerahkan, Mencerdaskan

ENVORIA 2013

Des 2013

5

6

SASTRA DAN SENI CERPEN:The Unforgotten Glory Flower

SANTAI Resensi Buku: Rantai 1 Muara

7

KABAR BANDUNG

DIPRODUKSI OLEH:

Usaha Polisi Tumpas Geng Motor

PEMBANGUNAN ITB

Menanti Wajah Baru Sang Ganesha Terlambatnya Pembangunan Empat Gedung

SBM Runtuhkan KBL dan MKor Saat ini ITB sedang gencar membangun dan merenovasi sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perkuliahan. Menurut master plan, akan ada tujuh gedung yang akan dibangun untuk menunjang aktivitas perkuliahan. Eks KBL tidak luput dari upaya pembangunan ITB. Pembangunan yang memperoleh suntikan dana dari Freeport ini rencananya akan dimulai Januari 2014 mendatang setelah sebelumnya sempat direncanakan akan dilakukan tahun ini. Mendukung master plan pembangunan tersebut, lembaga- lembaga yang saat ini menghuni gedung eks KBL akan direlokasi ke tempat lain untuk sementara waktu. Nantinya, lembaga- lembaga tersebut akan dikembalikan lagi ke tempat semula, yaitu di lantai satu dan dua gedung.

Sudah lama gerbang utara ditutup. Pembangunan yang pada awalnya direncanakan dimulai pada April 2013 ini tidak menunjukkan adanya kemajuan. Banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai kejelasan pembangunan empat gedung di area utara ITB ini.

Hingga November 2013, gedung eks KBL dihuni oleh sebelas lembaga yang terdiri atas kantin, TOKEMA, kesekretariatan unit KMH, MGG,

Ibu Puti Farida Marzuki, Wakil Rektor bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, menjelaskan, “Desain yang sudah dibuat pada awalnya kembali dievaluasi oleh Kejaksaan Tinggi. Hal inilah yang menghambat kita memulai karena Menteri Pendidikan dan Kebudayaan belumnya memberikan persetujuan mengenai mulainya pembangunan. Seiring berjalannya waktu, muncul kehati-hatian yang sangat tinggi dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pengelolaan pem

“Maaf, Parkir Motor Penuh”

Restorasi Jaga Heritage Building

Bersambung ke halaman 3

Bersambung ke halaman 3

Penuhnya tempat parkir di hari – hari masuk kerja, sudah menjadi hal yang biasa terjadi akhir – akhir ini di kampus ITB Ganesha. Kondisi ini terjadi karena memang kapasitas lahan parkir sudah tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang akan masuk, untuk menunjang penggunanya yang akan beraktivitas di kampus.

Saat ini unit – unit Altim yang terdiri dari LSS ITB, PSTK ITB, UKM ITB, Genshiken, dan Unit Sahang ITB sedang mengalami relokasi ke CC Barat, sebagai dampak dari proses restorasi Aula Timur ITB. Sudahkan hak – hak unit – unit tersebut terpenuhi ? “Diharapkan unit-unit tersebut dapat mempersiapkan kepindahan pada tanggal 1 dan 2 November 2013 , dikarenakan tanggal 3 November 2013 gedung AULA TIMUR harus sudah kosong dengan dimulainya renovasi”, cuplikan surat dari Direktorat Sarana dan Prasarana ITB untuk unit-unit Altim, yang dikirimkan pada tanggal 24 Oktober 2013 yang lalu.

Menurut data yang dikeluarkan Kementrian Ganesha Hijau Kabinet KM ITB, dari tiga buah tempat parkir utama di ITB yakni tempat parkir kawasan Saraga, kawasan Sipil, kawasan Seni Rupa, jumlah kebutuhan lahan ketiganya telah melebihi kapasitas lahan parkir yang saat ini tersedia. Kondisi di atas, terjadi karena semakin banyaknya jumlah mahasiswa ITB dari tahun ke tahun, bahkan menurut Puti Farida Marzuki, selaku Wakil Rektor bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan,”Jumlah Bersambung ke halaman 3

Master Plan Pembangunan Fisik dan Sumber Dana ITB merencanakan pembangunan 7 buah gedung baru di kampus Ganesha. Yakni satu Gedung di FTMD yang didanai oleh Kementrian Perindustrian, satu Gedung di FTTM yang didanai oleh APBN Kemendikbud. Gedung di SBM yang akan dibangun di ex-MKor dan didanai oleh Freeport, serta 4 gedung lain yang didanai oleh JICA. Latar belakang dibangunnya gedung-gedung ini adalah untuk meningkatkan kapasitas ITB sebagai world class university seperti

dikutip dari keterangan Bu Puti Farida Marzuki, selaku Wakil Rektor bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan “Sebenarnya ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas ITB sebagai institut pendidikan yang dapat bersaing secara Internasional. Gedung kita itu, terutama yang laboratorium harus lebih disempurnakan.” Menurut keterangan Puti, gedung-gedung yang akan dibangun antara lain seperti ruang kelas, ruang seminar, laboratorium dan ruang untuk interaksi ITB dengan mitranya di luar.

DOK. REKTORAT ITB

Peta gedung di ITB yang menunjukkan lokasi-lokasi gedung JICA. Beberapa gedung baru akan dibangun di tahun 2014 (berwarna biru) sementara gedung lainnya akan mengalami renovasi (berwarna merah)

Alokasi Penggunaan Bangunan Dari 7 gedung yang akan dibangun oleh ITB, setiap gedung tentunya telah dialokasikan penggunaannya. Menurut keterangan Lukki Priantomo (KL’09) selaku Menteri Kebijakan Kampus yang telah mendapat informasi dari pihak kampus perihal pembangunan, gedung di FTMD yang dibangun oleh Kementrian Perindustrian dialokasikan sebagai laboratorium surya untuk Program Studi Teknik Mesin. Gedung di FTTM dialokasikan untuk penambahan laboratorium, ruang kelas, pembangunan museum dan menampung

SAJIAN KHAS

Mahasiswa TPB Belum Mendapat Kepastian Rektorat sendiri sendiri telah menyatakan bahwa pembayaran UKT bagi yang masih keberatan ditangguhkan untuk sementara waktu. Sementara Bapak Akhmaloka selaku Rektor ITB pernah menyatakan bahwa bagi yang tidak mampu membayar UKT, mahasiswa dapat mencicil biaya kuliah hingga lunas. Mahasiswa TPB mengajukan protes karena merasa subsidi yang ditetapkan oleh pihak Rektorat ITB tidak sesuai dengan kemampuan

Sementara 4 Gedung lain yang mendapat sumber dana dari JICA akan dibangun di ex-parkir utara untuk ruang seminar, bekas GSG untuk FSRD, bekas sekretariat Pramuka lama untuk laboratorium dan ruang kuliah FTSL, serta belakang perpustakaan untuk ruang kuliah. Sementara untuk pembangunan gedung SBM di ex-MKOR direncanakan sebagai ruang kuliah SBM dan seketariat

kegiatan mahasiswa.

Mundurnya Timeline Pembangunan Pembangunan tujuh gedung ini direncanakan terlaksana pada tahun 2013, namun hingga penghujung tahun masih Gedung FTTM dan FTMD saja yang sudah mulai dibangun. Menurut Rudy Hermawan Karsaman (Direktur Pengembangan Direktorat Pengembangan ITB), hal ini dikarenakan kendala turunnya dana. “Tahun 2013 ini kita merencanakan ada 7 gedung yang dibangun, ternyata yang jalan baru dua yaitu di FTMD sama FTTM. Kenapa begitu? Ya karena duitnya

Bersambung ke halaman 3

gak ngucur-ngucur. Begitu masalahnya, jadi mungkin pembangunannya akan digeser ke 2014 kelihatannya. Yang SBM ini baru mulai rapat, yang JICA masih tertahan di menteri.” Ungkapnya pada wawancara yang dilakukan tim redaksi. Ibu Puti selanjutnya menjelaskan, “Dari dulu dana memang dari kemendikbud, tapi dengan berjalannya waktu dan kondisi yang ada di Indonesia, ada kehatihatian yang lebih tinggi dari menteri untuk masalah pendanaan.” Hal ini disebut sebagai alasan lambatnya pencairan dana pinjaman JICA untuk pembangunan 4 gedung yang direncanakan.

Untuk gedung di FTMD dapat dibangun dengan cepat karena sumber dana berasal dari kementrian perindustrian dan tender juga dipegang oleh kementrian perindustrian, tidak dipegang oleh ITB. Untuk FTTM dananya juga berasal dari kemendikbud, namun dana yang dicairkan tidak sebesar 4 gedung lain. Untuk keterlambatan pembangunan gedung SBM di ex-MKOR, hal ini dikarenakan ITB harus menunggu 1 tahun hingga disetujui oleh Freeport. “Kita menunggu setahun kan baru Freeport setuju mendanai. Sekarang kita sedang mem-final-kan berkas untuk ditenderkan, tender barangkali perlu wak-

Bersambung ke halaman 2

ITB MULTIKAMPUS

UANG KULIAH TUNGGAL

Sejumlah 609 mahasiswa TPB yang mengajukan protes atas nilai Uang Kuliah Tunggal (UKT) mereka hingga akhir bulan November 2013 belum mendapat kepastian. Kabinet KM-ITB melalui Kementerian Kesejahteraan Masyarakat masih bekerja sama dengan Lembaga Kemahasiswaan (LK) ITB untuk memeriksa data mahasiswa. Kedua pihak tersebut masih berusaha memastikan bahwa ada mahasiswa yang benarbenar harus dibantu.

kegiatan mahasiswa. Hal ini diperjelas oleh Bu Puti, “Himpunan-himpunan yang sekarang ini di atas selokan yang di daerah FTTM ini harus dapat diakomodir di gedung FTTM yang baru nanti”.

Kabar mengenai kepindahan unit Altim sebenarnya telah terdengar dari bulan Februari 2013. Namun, pada saat itu pemberitahuan dari pihak terkait mengenai kabar tersebut, hanya dilaksanakan secara lisan dan belum secara resmi.

mereka. “Gaji ayah saya tidak cukup untuk bayar segitu, sementara kakak juga saya masih kuliah,” ujar salah satu mahasiswa TPB yang enggan disebutkan namanya. Aranti Adriarani selaku Menteri Koordinator Advokasi Kampus menyampaikan kehawatirannya jika ada mahasiswa baru yang terpaksa membayar padahal ia tidak mampu karena takut dropout. “Takutnya juga ada yang mengundurkan diri karena tidak mampu membayar,” tambah Bersambung ke halaman 2

Jatinangor Bersiap Sambut Mahasiswa (Lagi) Dengan komitmen Instiut Teknologi Bandung terhadap konsep multikampus, tentu hasil konsep multikampus pertama, Kampus ITB Jatinangor, tidak boleh terlupakan. Bersamaan dengan pembangunan dan alih fungsi bangunan yang sedang dijalankan di Kampus ITB Ganesha, pembangunan di Kampus ITB Jatinangor pun sedang gencar-gencarnya dijalankan. Pembangunan memang terus dijalankan sejak pengambilalihan kampus ini dari tangan Universitas Winayamukti oleh ITB, dan menurut mahasiswa yang telah menjalankan kegiatan perkuliahannya di Kam-

pus ITB Jatinangor, kemajuan pembangunannya terhitung pesat sejak pertama kali mereka berkuliah di kampus ini.

Rencana dan Garis Waktu Pembangunan Dr. Ing. Suparno Satira, selaku Direktur Eksekutif Kampus ITB Jatinangor, menjelaskan bahwa, pembangunan Kampus ITB Jatinangor terdiri dari tiga aspek, yaitu fasilitas dan sarana prasarana, program, dan infrastuktur. Pembangunan aspek fasilitas dan sarana prasarana dimulai dari renovasi gedung yang sebelumnya digunakan oleh

Universitas Winayamukti (Unwim). Gedung Unwim yang sudah tidak terurus, bocor, dan tidak bisa dipakai, mulai direnovasi oleh pihak ITB pada tahun 2011. Gedung selanjutnya, gedung Labtek I, mulai dibangun pada tahun 2012, namun karena adanya kendala pada segi dana, Labtek I yang direncanakan akan berbentuk abjad ‘E’ baru sampai berbentuk abjad ‘U’, di mana bentuk pertama ini membuat gedung tersebut kemudian dinamakan Labtek IA. Bersamaan dengan itu, dibangun pula gedung kuliah umum (GKU) dengan 4 lantai, di mana pada lantai tertingginya

terdapat sebuah ruang kuliah besar berkapasitas 500 orang, lalu pada lantai di bawahnya terdapat ruang manajemen, tempat tunggu dosen, dan 4 ruangan kuliah yang masingmasingnya berkapasitas 100 orang. Selain itu, terdapat juga ruangan-ruangan umum yang disediakan untuk berbagai kegiatan dan fasilitas seperti fotokopi, kantin, himpunan, dan sebagainya. “Sebenarnya pada awal 2013 pihak ITB juga mengusulkan untuk melanjutkan pembangunan Labtek I untuk menjadi Labtek IB (bentuk huruf ‘E’), serta merenovasi Bersambung ke halaman 2


2

CAMPUSPOLITAN

GANECA POS

Edisi V Tahun 2 DESEMBER 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

Menanti Wajah Baru Sang Ganesha Lanjutan halaman 1

tu sekitar 1,5 bulan. Mungkin Januari lah baru mulai.”, terang Pak Rudy.

Nasib Kegiatan Kemahasiswaan? Beberapa Gedung yang dibangun, seperti di ex-MKor jelas akan mengganggu keberlangsungan kegiatan mahasiswa, terutama yang sekretariatnya berada di exMKOR. Menurut keterangan Bu Puti, “Di perencanaan itu sudah ada pembagianpembagian untuk kegiatan kemahasiswaan. Tapi untuk masalah penyekatan dan lain sebagainya untuk menampung kegiatan kemahasiswaan akan direncanakan selanjutnya.” Pembangunan yang dilakukan ini juga diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan mahasiswa dalam berkegiatan. Menurut keterangan Pak Rudy, “Dengan adanya gedung-gedung baru nanti akan diatur alokasi tempat untuk digunakan sebagai sekretariat kegiatan kemahasiswaan.” Khusus untuk pembangunan di gedung ex-MKOR yang akan menggusur beberapa sekretariat unit, Bu Puti memberikan keterangan bahwa akan dibangun gedung dengan 6 lantai, dimana lantai tiga keatas diperuntukkan sebagai kelas SBM. KBL dan Tokema akan tetap ditampung disana, sementara sekretariat lembaga akan ditata dan diatur ulang dengan lebih baik. Kabar gembira untuk lembaga yang berada di ex-MKOR datang dari Pak Rudy, “Lha itu mungkin akan kita pindahkan nanti bulan Desember, setelah mereka pindah baru gedungnya akan kita rubuhkan. Nanti SP lah yang ngatur, saya denger ke lab doping sebagian barang-

kali atau di saraga. Setelah setahun, kalau pembangunannya sudah selesai mereka balik lagi ke tempat ini. Tapi dengan lebih bagus, kan gedungnya sudah berubah.” Lepas dari pembangunan gedung-gedung baru. ITB juga banyak melakukan berbagai renovasi seperti perbaikan toilet, pengecatan dan sebagainya yang dilakukan secara serempak sehingga mempengaruhi kegiatan mahasiswa. Menurut keterangan Pak Rudy hal ini disebabkan oleh waktu turunnya dana dari pemerintah. “Untuk masalah renovasi itu memang rutin. Itu mendapatkan dananya dari yang namanya BO-PTN. Nah si BO-PTN ini biasanya keluarnya di menjelang akhir tahun. Sehingga semuanya serempak di akhir tahun. Sementara Desember harus sudah ada LPJ. Kalau boleh dicicil ya kita cicil Januari, Februari. Ya pengennya pembangunan dilakukan pas mahasiswa libur. Tapi mau gimana lagi.”, jelas Pak Rudy. Sejauh Apa Usaha

Advokasi?

Pembangunan yang dilakukan ITB jelas sangat berpengaruh terhadap kegiatan kemahasiswaan. Terutama pada gedung yang terdapat sekretariat unit maupun himpunan. Menurut keterangan Lukki Priantomo selaku Menteri Kebijakan Kampus, “kami selalu mendata kebutuhan masing-masing lembaga, kemudian kita sampaikan ke Sarana Prasarana. Tetapi dari SP nya yang agak sulit, dibilang bekerjasama enggak gak bekerjasama juga iya.” Intinya kabinet akan mengusahakan agar lembaga yang sekretariatannya dipindah dapat tetap produktif berkeg-

iatan, seperti latihan dan sebagainya meskipun sekretariatannya menjadi lebih sempit. Dengan demikian, diharapkan produktifitas kemahasiswaan di ITB tetap tidak terganggu meski ITB melakukan pembangunan. Pak Rudy sendiri selaku Kepala Bidang Pembangunan dan Pengembangan menyatakan mendukung adanya gerakan-gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam penataan kampus. Misal seperti lahan parkir yang tidak mencukupi. Hal ini bukan hanya dikarenakan tidak disediakannya lahan mencukupi oleh pihak kampus, namun juga karena banyaknya mahasiswa ITB yang membawa kendaraan, terutama mobil. “Kalau KM mengadakan acara seperti Ganesha Hijau atau Yuk Nebeng dalam rangka mencari jalan keluar masalah yang kita rasakan bersama ya silahkan saja. Itu kan persoalan kita semua, bukan di rektorat saja,” terang Pak Rudy sambil tersenyum.

Penutup Berbagai pembangunan jelas dilakukan ITB untuk kepentingan perbaikan kualitas ITB pula. Advokasi juga dilaksanakan untuk menjamin kegiatan kemahasiswaan dapat tetap berlangsung dengan baik, terlepas dari berhasil ataupun tidak. Seperti kalimat Pak Rudy bahwa ini adalah persoalan kita semua, bukan hanya rektorat saja. Seperti itu pula semua ada dengan harapan membawa perbaikan. Terlepas dari sejauh apa lancarnya pembangunan ITB, dan seberapa besar pengaruhnya bagi kegiatan kemahasiswaan. | Yosinta Eka W

EVENT KONTES ROBOT TERBANG INDONESIA 2013

Memajukan UAV Nasional melalui Kompetisi Level Global Kontes Robot Terbang Indonesia 2013 telah selesai dilaksanakan 8-10 November 2013 lalu di Kampus ITB Jatinangor. Selamat kepada Tim ITB ‘REBELLION SPY’ yang berhasil menyabet 2 gelar sekaligus : Best Structure dan Best Design. KRTI tahun ini adalah kontes robot terbang pertama yang bersifat nasional. Sebelumnya, acara ini bernama Indoor Aerial Robot Contest (IIARC). Yang merupakan kontes robot terbang pertama di Asia Tenggara, untuk kategori indoor (dalam ruangan). Kontes IIARC di ITB sendiri telah mendapat pengakuan dari Japan Society of Aeronautics and Space Sciences (JSASS) karena aturan yang digunakan diadopsi dari kontes yang diselenggarakan oleh University of Tokyo di Jepang. Sebanyak 66 tim mendaftar sebagai peserta KRTI 2013. Namun, hanya 26 tim yang dapat berkompetisi dalam laga puncak setelah melewati seleksi desain dan uji terbang. Dalam kompetisi ini, kontestan dibagi dalam 3 kategori yang memiliki misi terbang yang berbeda. Ketiga kategori tersebut adalah : Kategori SMA dengan misi surveillance, kategori Mahasiswa dengan misi autonomous surveillance dan payload dropping, dan

kategori Umum dengan misi autonomous surveillance dan fire detection. Misi yang diberikan dalam setiap kategori disesuaikan dengan tema perlombaan yakni peperangan. Sudah saatnya karya ilmiah dari kampus go-commersial. Selain tujuan utama KRTI 2013 adalah sebagai wahana kompetisi UAV di Indonesia, perhelatan KRTI juga bertujuan untuk memberikan edukasi. “Agar peserta dapat memperoleh adjustment dari para ahli, dan penguna UAV secara langsung. Supaya mereka bisa mendapatkan feed back dari karya mereka. Nantinya diharapkan karya anak – anak muda ini dapat ¬go-public”, tutur Djoko Sardjadi, Ketua Umum KRTI 2013. Namun, untuk mencapai kualitas go-commercial para peserta masih memerlukan pelatihan, yang berbasiskan know how, guna menjawab pertanyaan yang terkait dengan cara membuat, dihubungkan dengan kualitas desain, kualitas material dan kualitas produksi. “Kami yang tua – tua ini memberikan kesempatan kepada yang muda – muda ini untuk belajar”, tutur Djoko Sardjadi menambahkan. Selain itu, diperlukan juga kemauan yang kuat dari peserta untuk terus mencoba dan memperbaiki karyanya, mewu-

judkan UAV go-commersial. Harapan untuk ITB, menurut Djoko Sardjadi, ITB sebagai institusi pendidikan, perlu menjadi pembina masyarakat umum dalam kemajuan teknologi yang begitu pesat. Mahasiswa harus terus diarahkan untuk dapat menyelesaikan masalah – masalah yang terjadi di masyarakat. Perhelatan KRTI 2013 tidak luput dari hambatan, baik dari panitia hingga peserta. Menurut Indra Permana, Ketua I KRTI 2013, dari pihak peserta mengalami kekurangan waktu pembuatan. Umumnya pembuatan UAV membutuhkan waktu 5-6 bulan padahal panitia baru dibentuk pada bulan Juni, atau 5 bulan sebelum acara. Sehingga, peserta hanya memiliki waktu sekitar 3 bulan untuk merancang hingga membuat karya UAV mereka. Dari segi panitia, permasalahan teknis seperti jaringan wifi, koneksi antar perangkat elektronik masih menjadi kendala. KRTI 2013 sebagai ajang kompetisi UAV terbesar di Asia Tenggara ini telah memberikan edukasi tersendiri, bahwa hasil ilmiah di kampus dapat go-public, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat pada umumnya. | Andrean Eka Lucianto

Jatinangor Siap Sambut Mahasiswa (Lagi) Lanjutan halaman 1

gedung Unwim untuk digunakan oleh prodi Rekayasa Pertanian dan Kehutanan. Namun karena adanya ‘musibah’ di mana APBN dibintang (*APBN, berarti UU APBN sudah menyetujui anggaran yang telah disusun, namun anggaran tersebut tidak boleh dicairkan karena ada persyaratan yang diminta. red), maka dananya baru turun pada akhir bulan September, dan pemborong (kontraktor) tidak sanggup untuk menyelesaikan pembangunan tersebut dalam waktu 3 bulan, jadi pada 2013 pembangunan sempat terhenti,” ucap Pak Suparno secara terbuka. Pak Suparno pun menambahkan bahwa pembangunan lanjutan Labtek I jadi Labtek IB akan dilaksanakan pada tahun 2014. Pada tahun 2014 juga, di sebelah timur GKU juga akan ada Labtek II. Selain itu, renovasi gedung perkuliahan untuk prodi Rekayasa Kehutanan juga akan dilaksanakan sesegera mungkin. Selain gedung perkuliahan, dibangun juga asrama mahasiswa, dan akan dibangun taman tambahan, laboratorium, masjid, dan sarana olahraga. Asrama dengan kapasitas total 180 penghuni diresmikan pada 19 November 2013 lalu oleh Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Djoko Kirmanto (asrama tersebut merupakan sumbangsih dari Kementrian PU). Untuk taman, sampai saat ini hanya taman amphiteater yang telah dibangun. Rencananya, masih ada taman-taman lain yang akan dibangun, seperti taman gerbang depan, taman rektorat, dan taman menara loji, yang direncanakan selesai pada tahun 2014. Untuk laboratorium, akan dibangun laboratorium pertanaman, baik sawah atau kebun. Ada juga laboratorium hidrolika dan laboratorium mikrohidro untuk sistem air bersih, pembangkit listrik, dan pengairan. Kemudian masjid dengan kapasitas 1500 orang sedang dalam proses pembangunan. “Masjid ini kemudian disebut oleh Gubernur Jawa Barat sebagai Salman II, hehehe,” tawa Pak Suparno. Sebagian dari masjid ini dikatakan akan selesai pada Desember 2013 ini. Pak Suparno pun menambahkan, dalam rangka akan di-

adakannya PON di Jawa Barat tahun 2016, akan dibangun arena olahraga atau stadion kecil, lap. sepakbola, kolam renang, dan sarana olahraga lainnya, dengan bantuan oleh Pemprov Jabar. “2014 mulai dibuat desainnya, DED (Detai Engineering Design. red)nya masih harus dilengkapi,” jelas Pak Suparno. Di sebelah gedung rektorat pun, sedang dibangun bangunan hasil kerjasama STEI ITB dengan KOICA (Korea International Cooperation Agency), berupa Laboratory for Cyber Security Capability of ITB yang dibiayai penuh oleh pihak KOICA. Pada pembangunan aspek infrastruktur, pembangunan dimulai dari infrastruktur utama seperti listrik, air, dan jalan. Untuk jalan dan tempat parkir di dalam kampus, pembangunan dibiayai oleh APBN Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Berikutnya adalah bendungan (yang dinamakan Situ I) yang sudah dapat digunakan pada tahun 2012, bendungan yang direncanakan dibangun di dekat gerbang utama Kampus ITB Jatinangor (Situ II), dan instalasi pengolahan air bersih atau Water Treatment Plant (WTP). Dalam Masterplan Kampus ITB Jatinangor, WTP dirancang untuk kapasitas produksi 30 L/detik. Pengolahan air yang baru ada sekarang baru 10 L/detik, dan direncanakan sudah bisa beroperasi di akhir tahun. Sistem pengolahan air tersebut dimulai dari pengambilan bahan baku air dari waduk, diolah di WTP, ditampung di sebuah kolam berkapasitas 500m3 (setelah air bersih), lalu dipompa ke gronteng dengan kapasitas 160 m3, kemudian dialirkan untuk digunakan secara langsung oleh penghuni Kampus ITB Jatinangor. Direncanakan pula pada akhir 2013, kapasitas produksi bertambah sekitar 20 L/detik. Berdasarkan masterplan yang ada, diperkirakan Kampus ITB Jatinangor akan menelan daya listrik sekitar 7,5 MW. Tetapi karena dari awal hanya tersedia 192 kW, pada tahun 2012 lalu listrik ditingkatkan menjadi 550 kW. Pada anggaran tahun ini, sudah ada rencana peningkatan daya menjadi 1700 kW, dan secara bertahap, diharapkan pada tahun 2020

target 7,5 MW sudah tercapai. Pak Suparno juga angkat bicara mengenai salah satu rencana di Masterplan Pembangunan Kampus ITB Jatinangor, yaitu Sustainable Energy Park. “Kita ingin membangun sistem energi terbarukan, bagaimana kita memanfaatkan angin, matahari, serta sumber-sumber energi lainnya, dan bagaimana mengintegrasikan sumber-sumber tersebut dalam satu sistem pengelolaan energi kesatuan terpadu, di mana sistem kontrol dan cara pemakaiannya dapat berasal dari berbagai sumber. Contohnya di Labtek IA, sudah ada baling-baling untuk pembangkit listrik tenaga angin dan sel solar. Penelitian mengenai pengembangan alga sebagai sumber energi juga akan kami masukkan dalam sistem ini. Bahkan ada rencana akan dibangunnya instalasi pengolahan sampah terpadu (IPST) di dekat gerbang utama Kampus ITB Jatinangor, untuk menjadikan sampah-sampah yang kita hasilkan menjadi kompos dan diambil energinya,” jelas Pak Suparno.

Mahasiswa sebagai Penghuni Kampus Mahasiswa sebagai penghuni Kampus ITB Jatinangor, terutama mahasiswa program studi Rekayasa Hayati angkatan 2010, 2011, 2012, mahasiswa program studi Rekayasa Pertanian dan Rekayasa Kehutanan angkatan 2012, serta mahasiswa Institut Teknologi Sumatera, adalah subjek yang secara langsung merasakan dan menikmati berbagai fasilitas dan sarana prasarana baru hasil pembangunan ITB Jatinangor. Mayoritas mahasiswa mengatakan bahwa pembangunan di Kampus ITB Jatinangor ini tergolong pesat. “Secara fisik, khususnya fasilitas, sudah sangat bagus. Kalau dibandingkan dengan keadaan setengah tahun yang lalu perbedaannya dapat dikatakan cukup mencolok. Fasilitasnya juga sudah cukup baik, mulai dari peralatan lab yang memenuhi kebutuhan, alatalat standar praktikum, bioreaktor, dll. Ini sudah cukup untuk memenuhi hasrat keilmuan mahasiswa SITH di sini.

Akses internet juga mudah didapat,” ucap Zaid (BE ‘11), salah satu penghuni asrama Kampus ITB Jatinangor. Namun beberapa masalah seperti prasarana air dan listrik yang masih bermasalah, kerap dirasakan oleh beberapa penghuninya. Mengenai gedung Labtek I yang belum kunjung diisi dengan berbagai perabotan laboratoriumnya pun mengundang banyak pertanyaan. Keterangan yang diberikan Pak Suparno agaknya menjadi jawaban atas keluhan para mahasiswa mengenai masalah-masalah tersebut. Mahasiswa-mahasiswa Kampus ITB Jatinangor, sebagai pengeksekusi kegiatan kampus, tentunya berharap agar segala pembangunan cepat rampung dan cepat diselesaikan sesuai masterplan yang dibuat, dan agar berbagai fasilitas, sarana, dan prasarana segera dilengkapi dan dioptimalkan, untuk dapat mendukung proses perkuliahan, seperti yang dikatakan oleh Maulana (BE ‘10), Ghiffary (BE ‘11) dan Zaid (RH’11). “Masalah yang ada hanya ‘pembangunan’ yang mencakup tenaga pengajar yang masih minim. Jarak selalu menjadi hambatan akan lancarnya kegiatan perkuliahan dan tidak jarang kuliah dibatalkan serta diliburkan karena hal ini. Tidak adanya dosen yang beraktivitas di ITB Jatinangor berpengaruh juga terhadap kecilnya suasana akademis,” tambah Zaid lagi berpendapat. Lain lagi dengan Jatiganang (BE ‘10), “diharapkan dengan adanya gedung-gedung baru, kemahasiswaan di kampus ini bisa dapat wadah, setidaknya sebuah sekretariat untuk himpunan,” ucapnya, di mana sebagai satu-satunya himpunan di Kampus ITB Jatinangor, Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati (HMRH) ITB, masih belum mendapatkan ruang kesekretariatan. Dally (BE ‘11) rupanya memiliki harapan lain, “semoga pembangunan ini tetap ingat aspek ekosistem ‘alami’nya, sehingga dapat mewujudkan ITB ecocampus.” | Delia Rahma, Ryan Kharisma

UKT: Mahasiswa TPB Belum Mendapat Kepastian Lanjutan halaman 1

Rani. Kabinet KM-ITB dan LK telah melakukan berbagai usaha untuk membantu mahasiswa baru dalam menangani masalah ini. Mulai dari pendataan mahasiswa 2013 yang masih berkeberatan dengan nominal UKT yang diajukan melalui media ataupun secara langsung lewat wawancara, advokasi ke pihak rektorat melalui rekomendasi yang dikeluarkan LK, penggalian informasi mengenai UKT, permohononan transparasi informasi, dan juga pencarian solusi dan peran bersama. Bagi mahasiswa yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk membayar UKT, ITB akan berusaha memberi bantuan beasiswa yang akan dievaluasi setiap tahunnya. Salah satu aspek yang dievaluasi adalah IPK mahasiswa. Beasiswa ini hanya diberikan bagi yang benar-benar membutuhkan. “Jika terbukti yang meminta keringanan ternyata memalsukan data atau sebenarnya mampu, bisa dropout,” ujar Rani. Beasiswa yang dimaksud bukanlah beasiswa Bidik Misi karena kuota beasiswa tersebut sudah habis di tahun ini. Dalam audiensi yang pernah diadakan oleh Kabinet, Tim Beasiswa selaku badan

eksekutif KM-ITB yang mengelola beasiswa yang masuk juga memaparkan gagasannya yaitu Dana Taktis yaitu berupa dana yang dikumpulkan dari massa KM ITB dan juga Database Beasiswa untuk mendata seluruh mahasiswa yang membutuhkan bantuan. Dana taktis ini pernah terwujud pada tahun dalam bentuk “Gerakan 5000 beasiswa” oleh angkatan 2010 dan dana sejumlah 9 juta telah berhasil dikumpulkan. “Saya harap mahasiswa TPB tidak khawatir dan kemudian malah membayar,” ujar Rani. Kabinet dan LK saat ini masih melakukan verifikasi data agar didapatkan hasil yang adil.

UKT dan BOPTN Kebijakan Uang Kuliah Tunggal diterapkan berdasarkan surat edaran dikti No. 97/E/KU/2013 tertanggal 5 Februari 2013 tentang Uang Kuliah Tunggal dan Peraturan Menteri Dikbud no 55 tahun 2013 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal. Kebijakan ini membuat perguruan tinggi harus: (1) menghapus uang pangkal bagi mahasiswa baru program S1 Reguler mulai tahun akademik 2013/2014, dan (2) menetapkan dan mel-

aksanakan tarif Uang Kuliah Tunggal bagi mahasiswa baru S1 Reguler mulai tahun akademik 2013/2014. ITB sendiri memberlakukan UKT 10 juta per semester sebagai biaya kuliah mahasiswa TPB 2013. Bagi mahasiswa yang tidak mampu membayar penuh, ITB membuka permohonan pengajuan subsidi ke dalam 4 kelompok, yaitu 400ribu, 800ribu, 4juta, atau 8juta. Nominal ini tidak bisa diubah karena merupakan kesepakatan bersama dan harus sesuai dengan yang tertera pada lampiran Permendikbud 55 tahun 2013. Nominal UKT pada 3 kelompok pertama dialokasikan untuk penerima Bidik Misi yaitu sebesar 20% dari seluruh mahasiswa angkatan 2013. Sementara mahasiswa non-Bidik Misi wajib membayar 8 juta atau membayar penuh. “Informasi inilah yang kurang tersampaikan kepada mahasiswa baru,” terang Rani. Beberapa mahasiswa merasa mereka membutuhkan subsidi namun tidak harus menerima beasiswa Bidik Misi tanpa mengetahui informasi ini sebelumnya. Menurut Puti Farida Marzuki selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan, adanya Bantuan Operasional

Perguruan Tinggi Negeri yang diberikan pemerintah tidak secara langsung menutupi uang pangkal ataupun membantu pengelolaan keuangan ITB. Berbeda dengan tahuntahun sebelumnya ketika mahasiswa wajib membayar uang pangkal, tahun ini ITB kehilangan 87,5 % dana di awal. Padahal berdasarkan konsep time value of money, jika dana turun di awal maka akan lebih mudah dikelola. Terlebih tidak ada kepastian kapan BOPTN bisa turun dan dana ini tidak bisa digunakan sebebas dana yang datang dari masyarakat, termasuk dari mahasiswa. Dana BOPTN juga harus dikembalikan di akhir tahun jika bersisa. Sementara dana dari masyarakat bisa disimpan untuk penggunaan di tahun berikutnya Dengan adanya kebijakan ini, ITB telah menghitung rencana kerja dan anggaran sejak awal tahun. ITB mendapat pemasukan 50% dari pemerintah dan 50% dari masyarakat; mahasiswa yang termasuk ke dalam golongan masyrakat mengambil bagian 25% dari seluruh pemasukan ITB. Itu sebabnya keringanan yang diberikan kepada mahasiswa menjadi terbatas karena angka 25% ini tidak bisa diubah. | Atika Almira


3

CAMPUSPOLITAN

GANECA POS

Edisi V Tahun 2 DESEMBER 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

PEMBANGUNAN ITB

SBM Runtuhkan KBL dan MKor Lanjutan halaman 1

KOKESMA, STEMA, Boulevard, UKMR, KPA, PSM, dan JNE. Pembangunan gedung enam lantai sebagai pengganti eks KBL mengakibatkan seluruh lembaga tersebut harus direlokasi ke gedung lain untuk sementara waktu hingga pembangunan selesai. Sasaran relokasi sementara menurut pihak SP adalah gedung dopping. Namun, di sisi lain, sebagian pihak mengaku sosialisasi yang telah dilakukan masih belum memadai. Padahal, pembangunan ini mempengaruhi aktivitas masing- masing lembaga yang menghuni gedung eks KBL. Terkait sosialisasi, beberapa waktu lalu ketua UKMR, Panji Tofani, mengaku sosialisasi masih belum cukup. Dia mengatakan bahwa unitunit yang mendiami gedung MKor tersebut sudah pernah mendiskusikan mengenai pemindahan mereka dan akhirnya ada perwakilan dari masing- masing unit yang mencoba menanyakan ke pihak rektorat, namun hasil tidak memuaskan karena pihak ITB mengatakan bahwa tanggung jawab sepenuhnya di tangan SBM. Selama ini sosialisasi hanya dilakukan oleh advokasi kampus, namun informasi yang diberikan dirasa kurang valid karena beberapa kali ada perubahan informasi yang sifatnya mendadak. Pernyataan ketua UKMR bertentangan dengan pernyataan pihak SP dan SBM. “Kami hanya membantu dalam pencarian dana dan pengelolaan

nantinya ketika gedung sudah berdiri,” ujar Pak Adi,salah satu staff SBM yang turut mengikuti proses MoU dengan freeport dan turut menjadi bagian dalam pembangunan eks KBL. Berdasarkan wawancara dengan pihak SBM tersebut, didapati bahwa sebenarnya SBM tidak bertanggung jawab secara penuh terhadap pembangunan, melainkan bekerja sama dengan pihak ITB. Berkaitan dengan kurangnya sosialisasi, pihak SP menyanggah pernyataan akan kurangnya sosialisasi terhadap lembaga- lembaga penghuni eks KBL. “Kita sudah berkali- kali mengundang untuk sosialisasi, tapi hanya untuk perwakilan saja, karena tidak mungkin apabila mendatangkan seluruh mahasiswa,” ujar Pak Rudi Hermawan menanggapi hal tersebut. Rencana pembangunan di ITB sebenarnya sudah memiliki timeline yang cukup jelas, namun sulitnya mendapatkan dana untuk menunjang pembangunan mengakibatkan Pembangunan di ITB tidak sesuai dengan timeline sebenarnya. Contohnya saja eks KBL yang termasuk dalam tujuh gedung yang akan dibangun tahun 2013 dan baru saja diputuskan akan dimulai tahun 2014 mendatang. Pembangunan yang sempat tertunda selama satu tahun karena terkendala dana ini diprediksi dapat mulai berfungsi tahun 2014 mendatang. | Widya Ratna, Inas Nabilah R

Terlambatnya Pembangunan Empat Gedung Lanjutan halaman 1

bangunan , terutama masalah dana”. Terhambatnya dana yang turun ini menyebabkan bergesernya timeline rencana pembangunan 4 gedung di kawasan utara ITB yang semula akan dimulai pada April 2013 bergeser ke tahun 2014. Langkah-langkah pembagunan ini dimaksudkan untuk mendukung rencana ITB menuju institusi pendidikan yang bisa bersaing di tingkat internasional. Gedunggedung yang akan dibangun diharapkan bisa mendukung kegiatan-kegiatan pendidikan dan penelitian. Laboratorium yang sudah ada saat ini masih belum berada pada level internasional jika ditinjau dari kelengkapan dan kualitas. Manfaat lain yang akan dirasakan dengan adanya gedung baru ini adalah tersedianya ruang-ruang yang lebih banyak untuk kelas, ruang dosen, ruang seminar dan ruang-

ruang laboratorium penelitian yang lebih modern serta ruang interaksi bagi ITB dan mitra. Apapun tujuan baik yang ingin dicapai melalui pembangunan ini nyatanya, pembangunan belum juga dimulai. Gerbang belakang yang katanya ditutup untuk mendukung pembangunan, masih saja tertutup. Ibu Puti lanjut menjelaskan,“Tutupnya gerbang belakang tidak sepenuhnya karena pembangunan. Ini adalah bagian dari upaya ITB untuk mendukung penataan kawasan ganesha, terutama ganesha sebelah utara dan selatan. Kawasan ini sudah tidak ideal untuk kawasan lalu lintas. Peraturan sekarang mengharuskan kawasan trotoar di sekitar perguruan tinggi tidak boleh diisi oleh PKL (termasuk zona merah) karena keberadaan PKL akan memunculkan kawasan parkir liar yang bisa

Simpang siur kabar kepindahan unit Altim berakhir, ketika pemberitahuan resmi diberikan kepada unit Altim, dalam pertemuan yang dihadiri UKM, LSS, PSTK, Sarpras ITB, LK ITB dan Kementrian Seni Budaya KM-ITB pada tanggal 8 Oktober 2013 di Laboratorium Dopping ITB. Pada pertemuan tersebut, diberitahukan bahwa sekre unit Altim akan dipindahkan ke R-26 CC Barat, karena renovasi Altim. “Kita bukan nggak mau pindah dari Altim, karena kita juga mengerti Altim harus dipugar. Tapi herannya, kenapa mereka tidak mengerti kondisi kita. Kita kan melakukan kegiatan positif dengan bergerak di bidang seni dan budaya, tapi kita merasa tidak didukung. Ketika memang harus pindah, solusinya malah kita mendapatkan ruangan yang jauh sekali dari standar kita. Bukan saja dari ukuran, tapi juga dari fungsi, dan dari waktu sehingga mempengaruhi produktivitas”, kata Puji Hatmoko Ketua LSS ITB. Keberatan yang ingin disampaikan unit Altim sebenarnya terletak pada tidak terpenuhinya spesifikasi ruangan yang dibutuhkan oleh unit Altim untuk menunjang kegiatan saat ini. Mengenai spesifikasi ruangan yang diinginkan oleh unit Altim, telah

Keberatan lain yang dikeluhkan oleh unit Altim adalah faktor keamanan CC Barat. “LSS sendiri mendapat bagian tempat dikaca dan nggak boleh ditutup. Jadi alat musiknya kelihatan dari luar. Nah, itu yang ditakutin”, keluh Puji. Solusi dari PSTK menyikapi spesifikasi luas yang kurang adalah disimpannya alat kesenian di Ruang Latihan Bersama (RLB) Basemen CC Barat. Namun, faktor keamanan kembali menjadi perhatian. “Dulu gamelan dari PSTK pernah ditaruh disitu tahun 2009-2010. Ada 2 buah hilang. Padahal CC Barat dekat dengan satpam, ada pos satpam, dikunci. Tetep aja ada yang hilang. Makanya kami juga jadi agak khawatir pas naruh disitu lagi”, tegas Ryan. Sebagai solusi untuk meningkatkan keamanan di Basement CC Barat, nantinya Direktorat Sarana dan Prasarana ITB akan melakukan pemasangan teralis yang akan menutup akses ke lantai 2 Basement CC Barat. “Mereka menjanjikan 1 bulan sejak kepindahan kami, tapi sampai sekarang belum terealisasi juga”, komentar Ryan. Menanggapi kepindahan yang memang harus mereka lakukan dan menyadari bahwa tempat kepindahan tidak

tup dulu. Nanti sudah selesai pembangunan akan dibuka kembali, tapi dengan kondisi pembangunan nanti sudah selesainya tidak boleh lagi ada PKL disana.”, papar Bu Puti ketika ditanya perihal penutupan Gerbang Utara ini.

grasi dengan Kebun Binatang masih terkendala di tahap kerjasama timbal-balik dengan pengelola Kebun Binatang.

masih dalam tahap kajian, dan rencananya akan direalisasikan tahun 2014”.

Pembangunan yang seharusnya dilakukan di ITB ada 7 titik, yakni pembangunan 4 gedung di kawasan utara, gedung FTMD, gedung FTTM dan gedung eks-KBL. Pembangunan gedung FTMD dan FTTM sendiri sudah dilakukan. Dana pembangunan gedung FTMD berasal dari Kementrian Perindustrian sedangkan gedung FTTM berasal dari APBN Kemendikbud. Kedua dana ini tidak sebesar dana yang dialokasikan untuk pembangunan 4 gedung. Dananya sendiri sudah turun dan pembangunan sudah dilakukan. | Muhammad Reza Irvanda, Dian Puspita Triani

Lanjutan halaman 1

mahasiswa ITB saat ini 22.000, sudah diluar kapasitas desain awal, sebesar 15.000 mahasiswa”. Banyaknya mahasiswa ITB tersebut, seiring sejalan dengan semakin banyaknya mahasiswa ITB yang membawa kendaraan pribadi ke kampus. Oleh karenanya, daya dukung kampus terhadap kebutuhan tempat parkir mahasiswa, sudah tidak dapat dicukupi dengan baik.

mengajak mahasiswa ITB untuk memaksimalkan penggunaan kendaraan pribadi sesuai kapasitas maksimum kendaraan, Aksi pembersihan parkir liar Jalan Ganesha bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung, serta upaya propaganda masalah kurangnya tempat parkir melalui buletin Ganesha Hijau, video, media sosial, dan media lainnya.

Atas permasalahan tempat parkir di ITB, Kementrian Ganesha Hijau telah melakukan beberapa langkah solutif, diantaranya melakukan program ‘Nebeng Yuk!’ yang

Rektorat, sebagai pengambil otoritas tertinggi dalam pembangunan di ITB, sebenarnya juga tidak tinggal diam atas terjadinya masalah kurangnya lahan parkir di

cukup untuk menampung seluruh peralatan kegiatan, unit Altim sebenarnya tidak tinggal diam. LSS ITB, PSTK ITB, UKM ITB memutuskan untuk menyimpan alat musik dan benda – benda kesenian mereka di luar R-26 CC Barat. PSTK ITB menyimpan alat musik di Ruang Latihan Bersama (RLB) Basement CC Barat. Namun, solusi ini juga membawa dampak ketidakleluasaan unit – unit lain yang semula menempati RLB sebagai tempat latihan utama, seperti ISO ITB, dan PSM ITB. Saat ini beberapa unit harus benarbenar melakukan penjadwalan ketat seputar penggunaan RLB secara bersama-sama. Akibatnya produktivitas unit menjadi menurun, karena kegiatan mereka terbatasi. Sementara itu unit lain, seperti LSS ITB dan UKM ITB, memilih menyimpan alat musik di kos beberapa anggota dan alumni unit. Pasca renovasi Aula Timur, LSS ITB, UKM ITB dan PSTK ITB berharap sekre unit Altim dapat ditempati kembali oleh mereka. “Kita berharap setelah Altim beres kita boleh balik lagi. Terserah mau kayak apa. Kalau misalkan sekiranya disana cuma buat berkesenian aja. Tapi sekre nggak disana, nggak jadi masalah”, tegas Puji. “Prioritasnya ada tempat untuk nyimpen alat – alat musiknya”, tambah Ryan. Namun, Bambang Setia Budi, Ketua Tim Restorasi Aula Timur dan Aula Barat menuturkan,”Untuk bangunan yang berusia hampir 100 tahun, sebagai expert, saya berpendapat bahwa bangunan itu seharusnya menjadi ruang publik yang bisa dipakai siapa saja dan sifatnya temporary, tidak di-occupied bertahuntahun. Termasuk unit – unit,

ITB. Beberapa solusi integrasi infrastruktur tempat parkir dengan lingkungan sekitar, seperti Kebun Binatang dan Saraga akan segera direalisasikan. Mengenai solusi tersebut, Puti Farida Marzuki menjelaskan, bahwa saat ini, integrasi dengan Saraga telah dilaksanakan, sedangkan inte-

Solusi lain dari Rektorat ITB adalah adanya pembangunan tempat parkir basement di Aula Barat dan Aula Timur. Menurut Puti Farida menanggapi solusi ini,“Perlu dikaji secara mendalam, karena pembangunan ini berada di sekitar bangunan bersejarah ITB”. Menurut Rudy Hermawan Karsaman (Direktur Pengembangan Direktorat Pengembangan ITB),,”Sekarang proses pembangunan parkiran basement di bawah Aula Barat

Telah banyak solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan kurangnya lahan parkir di ITB. Pada dasarnya, semua solusi ini tetap tergantung kepada mahasiswa ITB, apakah masih ingin terus menggunakan kendaraan pribadi dan menunggu pembangunan infrastruktur ? ataukah mahasiswa ITB, melihat kondisi saat ini, dan berusaha beralih ke kendaraan umum? Semua ditentukan kepada pilihan masing – masing dari kita. |Andrean Eka L.

ENVORIA 2013

Lanjutan halaman 1

dibuat dalam sebuah proposal dan telah diberikan ke LK ITB sejak Maret 2013. “Tapi pada kenyataannya proposal yang kita buat itu kayaknya nggak dibaca oleh merekanya”, kata Puji. Pada saat rapat tanggal 8 Oktober 2013, Sarplas tidak mengetahui jika terdapat proposal spesifikasi tersebut. “Kita kan ngajuinnya ke LK. Kok Sarpras bisa nggak tahu ada proposal itu”, komentar Ryan Dwi Wahyu Ardi, Ketua PSTK ITB.

Pihak ITB mengaku telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota, Dishub, Satpol PP dan telah melakukan komunikasi dengan mahasiswa hingga ditetapkan penertiban pada akhir tahun 2012. “Namun pada hari-H, ada aktivitas tidak terduga dari mahasiswa yang katanya pro

poor itu lah.”, terang Bu Puti. Tadinya, PKL ini akan ditertibkan, dan yang memiliki KTP Bandung akan dibantu untuk relokasi. Untuk kebutuhan mahasiswa yang tidak dapat lagi dipenuhi oleh PKL, pihak ITB akan meningkatkan pemenuhan kebutuhan dari dalam kampus. Seperti penambahan kantin, tempat penjualan makanan, tempat fotocopy dan sebagainya di dalam kampus yang ditata dengan baik. Diberikan pula penambahan pemberian voucher makan yang dapat digunakan oleh mahasiswa di beberapa kantin ITB. “Nah, tapi dengan adanya kondisi tidak terduga itu kan jadinya tidak berhasil kita menertibkan PKL itu, malahan tumbuh lagi disana. Walaupun kita berusaha sekarang untuk tidak terlalu mudah akses terhadap PKL itu, dan keamanannya juga harus dijaga. Kebetulan kita akan membangun, ya jadi kita tu-

“Maaf, Parkir Motor Penuh

Restorasi Jaga Heritage Building Kabar kepindahan tersebut kembali merebak pada bulan Juni-Juli 2013. Terdengar kabar bahwa unit-unit Altim akan dipindahkan saat awal tahun ajaran baru. Pasca kabar tersebut, pada akhir Juli lalu, unit – unit Altim mendapat panggilan dari Rektorat, untuk datang ke Annex. Pada saat itu, pihak Rektorat menegaskan, bahwa unit – unit Altim tidak akan dipindahkan tahun 2013.

dilihat di kawasan utara. Hal ini akan menghambat lalu lintas yang ada di sekitarnya. ITB secara tidak langsung sudah membebani lalu lintas di kawasan ganesha. Makanya, ITB mencoba menertibkan PKL yang ada di kawasan utara, namun ternyata ada aktivitas dari mahasiswa yang tidak diduga yang kembali memunculkan PKL-PKL di sana. Berhubung saat itu pembangunan juga akan dimulai, maka gerbang utara ditutup untuk menghalangi akses di kawasan utara agar tidak terjadi keramaian yang menganggu lalu lintas”.

bahkan kantor K3L. Mereka harus segera direlokasi. Tapi kalau belum ada tempat ya jangan direlokasi. Tapi tentunya setelah direlokasi mereka harus mendapatkan tempat yang lebih baik dan lebih mencukupi kebutuhan. ITB bertanggung jawab pada penyediaan ruang tersebut”. Restorasi diperlukan karena beberapa renovasi yang dilakukan sebelumnya tidak dilakukan oleh expert, karena renovasi merupakan masalah yang sangat sensitif, masalah cat saja harus dipertimbangkan matang-matang, tutur Bambang Setia Budi. Setiap tahap renovasi harus direncanakan dan diputuskan oleh orang yang memang paham di bidang tersebut. “Karena banyak bangunan - bangunan lama, kalau tidak mengerti cara mengelola, yang terjadi adalah kerusakan. Banyak bangunan heritage justru rusak oleh pengelolanya”, tambah Bambang. Ia menyarankan pihak Sarana Prasarana ITB untuk membentuk sebuah board berisi expert dalam berbagai bidang untuk mengevaluasi rencana pembangunan Sejalan dengan pendapat Bambang Setia Budi, Ryan Dwi Wahyu Ardi menyarankan “Ke depannya pembangunan di ITB harus dikonsep dengan serius. Sehingga pemberitahuan kepada pihak terkait dapat dilakukan jauh hari”. “Harusnya kita bangga ama anak-anak muda yang masih mau mengangkat budayanya sendiri,” tambahnya. Restorasi Aula Timur memang harus dilaksanakan, namun relokasi Sumber Daya Manusia dari Aula Timur harus tetap diperhatikan. | Andrean Eka Lucianto

Tebarkan Semangat Eco-Lifestyle di Kampus Ganesha

DOK.PERSMA/ATIKA

Para pemenang kompetisi jingle Envoria. Juara pertama diraih oleh Band of Patra dengan lagu berjudul Astanapura

Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB menyelenggarakan acara puncak Environmental Euphoria (ENVORIA) pada tanggal 16 November 2013 di Lapangan Campus Center Timur ITB. Acara yang diketuai oleh Amrini (TL 2011) ini merupakan sebuah inovasi yang dicetuskan oleh Ketua HMTL yang sedang menjabat, Irfan (TL 2010). Pada kepengurusan sebelumnya, HMTL biasanya menyelenggarakan acara untuk masyarakat di luar kampus. Oleh karena itu, dicetuskanlah sebuah acara yang bertujuan mengenalkan keprofesian teknik lingkungan ke luar dan ke dalam kampus. Selain itu, ENVORIA juga bertujuan untuk meningkatkan awareness mengenai isu-isu lingkungan. Dalam rangkaian acara ENVORIA, terdapat dua mata lomba yang dapat diikuti massa kampus ITB yaitu lomba fotografi dan lomba

jingle ENVORIA. HMTL ITB juga mencetuskan Gerakan 1000 Shopping Bag yang bisa didapatkan massa kampus hanya dengan menukarkan kertas reuse atau pun botol plastik bekas pakai. Penukaran shopping bag ini dimanfaatkan HMTL untuk berinteraksi langsung dengan massa kampus dan melakukan percerdasan. Rangkaian acara ENVORIA ditutup dengan sharing alumni, E-CORSION sebagai sarana pembekalan internal HMTL untuk program Desa Mitra. Dalam penutupan ENVORIA terdapat pula penampilan jingle dan pameran foto yang dilombakan. “Karena memang bertujuan menarik massa, kami berusaha mengemas acara secara menarik dan anak muda banget,” ujar Amrini. Contoh yang ia berikan adalah pilihan mata lomba yang sesuai dengan minat anak muda. “Kami juga sengaja mem-

buat desain shopping bag yang tidak mononton. Desainnya sendiri juga menjadi bentuk pencerdasan kepada massa kampus,” tambahnya. Sebagai follow-up dari ENVORIA, HMTL akan melacak data kuantitatif dari penggunaan shopping bag yang telah mereka bagikan. Data kuantitatif ini akan menjadi bahan riset HMTL. Jika riset ini menunjukkan hasil yang baik, maka ada kemungkinan gerakan ini berlanjut. Amrini mengakui bahwa acara ini lebih baik dari apa yang ia ekspektasikan. “(Semoga) shopping bag yang dikasih bakal dipakai dan kalau ada ENVORIA lagi dimohon partisipasinya dari massa kampus,” pesan Amrini. Ia juga mengevaluasi keberjalanan ENVORIA tahun ini yang terlalu tertutup akibat tenda. Ia berharap tahun depan ENVORIA tidak diadakan di musim hujan agar acara dapat dirancang terbuka. |Atika Almira


4

OPINI

GANECA POS

Edisi V Tahun 2 DESEMBER 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

KATA MEREKA

Bicara Tentang Nasionalisasi Blok Migas Arianto Aditya Nugraha (Teknik Sipil 2010) Masih terkekangnya kekayaan yang terkandung di dalam perut ibu pertiwi dalam sebuah aturan kontrak kerja sama, mengakibatkan bangsa kita tidak merasakan kedaulatan dalam bidang energi. Pengembalian pengelolaan blok Mahakam kepada putra-putri bangsa merupakan usaha untuk merebut kembali kedaulatan yang sempat hilang. Sejalan dengan hal itu, usaha edukasi masyarakat harus terus dilakukan dengan penuh kesabaran oleh kaum intelektual di negeri ini. Eskalasi proses edukasi menjadi sebuah gerakan nyata, merupakan sebuah kewajiban. Bagi mahasiswa, gerakan #rebutMahakam harus kita jadikan sebagai momentum untuk mendorong pemerintah memperbaiki tata kelola migas nasional. Sehingga, seluruh kekayaan Indonesia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat. Iqbal Pratama A.Z. (Teknik Metalurgi 2011) Sesuai UU bahwa tanah, air dan seluruh kekayaan alam indonesia harus dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia Artinya semua potensi alam indonesia harus diolah Indonesia. Jika diolah sama asing pendapatan yang masuk ke negara sangat kecil.

Sanny Marselina (Astronomi 2011) Cintai sumber daya bangsa kita. Mari kelola blok mahakam dengan tangan anak negeri.Percaya kita bisa dan kita sanggup,Jangan mau selalu jadi bangsa yg dijajah kawan. Indonesia bangsa yg kuat,kuat membangun bangsanya sendiri menjadi lebih maju !! #RebutMahakam

Kita Mau, Kita Mampu, Kita Bisa #RebutMahakam Teguh Imam Dirgantara, Teknik Tenaga Listrik, Pers Mahasiswa ITB 2011

A

lam dan manusia merupakan 2 unsur penting yang membangun kehidupan ini. Keduanya kerap kali terhubung dalam relasi konfliktual. Di satu sisi, manusia terus melakukan pengerukan sumber daya alam dalam rangka pertumbuhan ekonomi. Sementara di sisi lain, alam menjadi rusak karena hal tersebut. Hal ini juga mendukung Steady State Economy Theory yang menyatakan bahwa semakin bertumbuh ekonomi suatu negara, sebenarnya semakin miskin negara tersebut atas sumber daya alamnya. Salah satu contoh kasus yang saat ini sedang hangat adalah kasus Blok Mahakam. Selama ini, Blok Mahakam dikuasai oleh kontrak kerja sama antara Total E&P Indonesie (Perancis) dan Inpex Corporation (Jepang). Kontrak Blok Mahakam ini telah ditandatangani pada 31 Maret 1967 dan habis pada 31 Maret 1997. Sebelum Presiden Soeharto lengser, kontrak Blok Mahakam telah diperpanjang selama 20 tahun lagi hingga berakhir pada 31 Maret 2017. Blok Mahakam hingga saat ini memiliki rata-rata produksi sekitar 2.200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan cadangan blok ini sekitar 27 triliun cubic (tcf). Sejak 1970 hingga 2011, sekitar 50 persen (13,5 tcf) cadangan telah dieksploitasi, dengan pendapatan kotor sekitar 100 miliar dollar AS. Cadangan yang tersisa saat ini sekitar 12,5 tcf dengan harga gas yang terus naik, Blok Mahakam berpotensi menghasilkan pendapatan kotor 187 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1,7 triliun. Tak heran dengan angka keuntungan yang

DOK. PRIBADI NYOMAN ANJANI

besar tersebut, perusahaan asal Prancis tersebut akan terus berupaya agar kontrak pengelolaannya diperpanjang. Tak hanya dari lamanya pengelolaan asing atas Blok Mahakam tersebut, kekecewaan atas Blok Mahakam juga datang dari adanya krisis ekologi akibat kegiatan pertambangan yang melanda daerah seputar sumur-sumur Blok Mahakam. Menurut Wahdiat, Ketua Aliansi Rakyat Kalimantan Timur untuk Blok Mahakam, yang ada di daerah tersebut hanyalah potret kemiskinan dan pembangunan stagnan yang sangat kontradiksi dengan mega proyek Blok Mahakam. Mungkin 50 tahun yang lalu Indonesia masih belum siap untuk mengelola sumber daya alam yang sedemikian melimpah dengan tangan sendiri. Namun kini setelah 68 tahun merdeka, saya rasa Indonesia sudah sangat

ngiklan?

Marketing

(085643935465)

2000 eksemplar

Merasa pintar adu mulut? Punya unek-unek tentang suatu hal ? Adu argumentasi kamu dengan yang lain dalam Rubrik KATA MEREKA. Rubrik KATA MEREKA hadir di setiap edisi GANECA POS. Layangkan argumantasi kamu ke alamat ganecapos@gmail.com. Redaksi akan menyaring setiap argumentasi yang masuk. Argumentasi yang menarik akan dimuat dalam Rubrik KATA MEREKA.

Sebagai mahasiswa, kita adalah generasi pengubah bukan penerus. Apakah system yang seperti ini masih akan kita teruskan? Sudah saatnya kita berubah, peduli akan lingkungan kita, peduli akan masa depan bangsa kita. Menjaga kedaulatan dan keutuhan negara Indonesia bukan hanya tugas untuk hari ini, tetapi juga esok dan seterusnya. Di balik awan yang mendung itu, ada matahari yang senantiasa bersinar. Harapan itu selalu ada. Mari tumbuhkan optimisme! Mari kita tunjukan bahwa anak muda Indonesia tak kalah gemilang! Hidup anak muda Indonesia!

U

Wawancara Eksklusif dengan Dr. Eng. Sandro Mihradi, Sekretaris Bidang Kesejahteraan dan Pengembangan Karakter Lembaga Kemahasiswaan ITB ILUSTRASI OLEH: ATIKA

ang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan kebijakan baru yang diambil oleh Kementerian Pendidikan agar tidak ada lagi uang pangkal yang memberatkan. Bersamaan dengan kebijakan UKT, pemerintah menyuntikkan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Besarnya UKT dihitung dengan mendata unit cost tiap mahasiswa yang dibutuhkan untuk mengenyam pendidikan di peguruan tinggi selama satu tahun. Angka ini dihitung oleh masing-masing perguruan tinggi sehingga nilainya akan berbeda-beda. Tujuan dari adanya UKT sebenarnya adalah (1) agar biaya kuliah tidak memberatkan mahasiswa dan (2) agar ada kejelasan mengenai biaya kuliah. Dengan diberlakukannya UKT, pihak kampus tidak boleh menarik pembiayaan dari mahasiswa dalam bentuk lain. Jadi mahasiswa hanya

mengeluarkan biaya satu kali dalam satu semester. Pihak Institut Teknologi Bandung sendiri telah memberikan subsidi bagi mahasiswa yang tidak mampu membayar UKT secara penuh. Terdapat 5 level subsidi yaitu 10 juta, 8 juta, 1 juta, 800rb, dan 400rb per semester. Permohonan subsidi itu akan ditimbang dengan memperhatikan kondisi ekonomi sehinga akan ada verifikasi data ekonomi. Dari sinilah nilai UKT per mahasiswa ditetapkan. Jika mahasiswa mendapatkan subsidi, dari sini pula nominalnya ditetapkan. Pemberlakuan UKT bisa jadi terasa lebih mahal dibanding biasanya padahal kenyataannya tidak demikian. Jika dulu mahasiswa harus membayar BPPM 55juta dengan BPPS 5 juta per semester maka jika total biaya yang harus dikeluarkan mahasiswa menjadi 95 juta. Dengan kebijakan UKT, biayanya menjadi 80 juta jika mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa

Kamu GanPos!

GANECA POS Mencerahkan, Mencerdaskan

Padahal Bung Hatta, dahulu ketika ditanya oleh majelis hakim yang mengadili beliau di Den Haag, apakah mampu mengurus negara Indonesia yang merdeka atau tidak, Bung Hatta menjawab: ”Kalaupun tak mampu, itu bukan urusan Anda. Kami lebih suka melihat Nusantara musnah di bawah lautan daripada menjadi embel-embel Hindia Belanda!”. Namun, lihatlah kenyataannya sekarang. Bapak-bapak bangsa yang telah kita amanahi lebih mempercayai pihak asing untuk mengelola sumber daya alam kita. Alasan bahwa kita tidak mempunyai cukup modal untuk membiayai dana eksploitasi dan kita tidak memiliki SDM yang kompeten untuk menangani industry migas ini sungguh melecehkan dan melukai hati rakyat. Taukah mereka bahwa pemuda-pe-

LK Berupaya Keras Bantu Masalah UKT

terbit gratis setiap bulan Hubungi

Sudah saatnya bangsa Indonesia menjadi tuan di negerinya sendiri. untuk merebut kembali Blok Mahakam. Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang mampu membawa negara agar menjalankan kedua peran sebagai negara dengan baik, yakni negara sebagai agen pembangunan dan pelindung lingkungan. Indonesia rindu pada sosok pemimpin yang berani. Rakyat Indonesia saat ini bukan hanya menunggu, dari siapapun pemimpin negeri pada 2014 nanti, tapi juga menuntut keberanian dari seorang pemimpin untuk berani mengambil keputusan.

Rindu pada pemimpin yang berpihak pada rakyatnya.

UANG KULIAH TUNGGAL

GANECA POS mau

siap. Pihak Pertamina sendiri bahkan sudah berulang kali menyatakan kesanggupnya. Bukankah konstitusi sudah mengamanti kepada kita bahwa kekayaan alam Indonesia harus dikuasai oleh negara (bukan swasta/asing) dan untuk kepentingan rakyat?

muda yang mereka anggap tak mampu itu tiap tahunnya menggondol puluhan keping medali olimpiade sains dan matematika internasional. Taukah mereka betapa banyak ilmuan Indonesia yang kini tersebar di seluruh penjuru dunia dan karyanya dihormati oleh sesama ilmuan dari bangsa lain. Dan masih banyak lagi tentunya prestasi anak bangsa dibidang lainya. Mereka yang berprestasi tidak minta banyak. Meraka hanya butuh dihargai dan berilah mereka kesempatan dan kepercayaan. Bangsa Indonesia tidak kalah cerdas dibanding bangsa lain di dunia. Sudah saatnya anak negeri diberikan kesempatan, pengalaman & pembelajaran bagaimana mengelola sumber daya alam negara yang (seharusnya) kaya ini. Sudah saatnya anak negeri unjuk gigi, menunjukkan jati diri tentang siapa sebenarnya bumi pertiwi ini.

yang membayar UKT secara penuh saja mengeluarkan biaya yang lebih rendah. Maka mahasiswa yang mendapatkan subsidi tentunya mengeluarkan biaya yang lebih sedikit lagi. Dalam proses pengajuan subsidi, memang banyak permohonan yang ditolak. Akan tetapi keputusan ini akhirnya ditinjau kembali. Ada sekitar 600 orang yang mengajukan keringanan dan kemudian diwawancara oleh pihak LK. Dari wawancara ini keluarlah rekomendasi terakhir. Keputusan penolakan subsidi UKT tidak dikeluarkan oleh LK, melainkan dari rektorat. LK hanya menampung, mengadakan wawancara, dan mengeluarkan rekomendasi. Sementara rekomendasi ini ditolak oleh rektorat. Setelah ada masukan lagi barulah akhirnya rekomendasi tersebut diterima. Dalam waktu dekat akan ada SK mengenai mahasiswa yang mendapatkan keringanan UKT. Keputusan

ini nantinya akan menjadi keputusan final dan tidak dapat diganggu gugat lagi. Yang tidak diingikan adalah akibat dari hasil akhir (SK) ini ada mahasiswa yang akhirnya tidak mampu membayar uang kuliah yang mengakibatkan mahasiswa mengundurkan diri dari ITB. Maka dari itu, sudah sejak awal dikomunikasikan dengan KM-ITB melalui Kementerian Advokasi supaya mahasiswa yang benar-benar butuh bantuan tidak mendapatkan masalah. Cara ini diambil sebab ada mahasiswa yang lebih mau ‘berbicara’ kepada KM daripada kepada LK. Jadi, kerjasama dengan KM ITB sangat dibutuhkan untuk memudahkan koordinasi. Solusi terhadap masalah mereka yang ditolak pengajuan keringanan UKT-nya sampai saat ini sebenarnya tidak ada, karena keputusan ini keluar setelag sudah beberapa kali wawancara dan sudah dikoordinasikan dengan KM. Semua pasti kebera-

tan dengan keputusan ini. Namun, semua mahasiswa bisa mengajukan beasiswa (PPA, BBM, dll). Untuk tahun 2013 ini, slot bidikmisi sudah penuh sehingga tidak memungkinkan untuk pengalihan status mahasiswa yang mendapatkan UKT terendah (400rb) menjadi bidikmisi. Namun, jika masih ada slot kosong, dan mahasiswa tersebut memenuhi kriteria bidikmisi, LK pasti akan mengusahakan pengalihan status tersebut. Pada intinya dalam memutuskan besaran UKT mahasiswa, ITB sudah mempertimbangkan banyak hal: masalah ekonomi yang bersangkutan dan juga berasaskan keadilan. Walaupun diakui bahwa masih terdapat kekurangan. Tentunya ITB juga ingin membuka akses yang sebesar-besarnya buat masyarakat Indonesia yang berprestasi untuk bisa mengenyam perguruan tinggi, khususnya di ITB. | Abdul Wahid, Atika Almira

Kamu GanPos! Jago nulis? Jangan hanya diendam, kirim artikel, opini, feature kamu ke redaksi GANECA POS melalui alamat surel ganecapos@gmail.com. Ada apresiasi di setiap pengiriman. GANECA POS terbit sejak tahun 2007

Pemimpin Umum Andrean Eka Pemimpin Redaksi Dian Puspita Triani Sekretaris Neli Syahnida Bendahara Rizky Rahmani Reporter Yosinta Eka, Kharisma Ryan, Ammar Syahid Rabbani, Atifah Rabbani, Abdul Wahid, Arifah Qurrota, Teguh Yassi, Inas Nabilah, Shofia Karima, Sarah Febrianti, Pemimpin Perusahaan M Reza Irvanda Periklanan Faisol Tanjung, Ratna Widya, Abdul Malik Humas Teguh Imam Dirgantara Pemimpin Artistik Atika Almira Tata Letak Adry Fahmi Ilustrator Wasi’ah Naila,Bakti Satria Fotografer Delia Rahma Pemimpin Produksi dan Distribusi Ihsan Ardanto Bidang Rumah Tangga dan Personalia Hisni Rachmat


5

SASTRA DAN SENI

GANECA POS

Edisi V Tahun 2 AGUSTUS 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

PEMENANG

CERPEN

SAYEMBARA CERPEN

The Unforgotten Glory Flower OLEH TIFANI WARNITA, STEI ITB 2013

”Lalu bagaimana bisa kau menganggapku sebagai teman masa kecilmu sedangkan sudah sepuluh tahun kau tidak bertemu dengannya.“ Evan tertawa kecil, menautkan jemari dari masing-masing tangannya. ”Firasatku mengatakan begitu. Dan aku yakin karena firasatku tidak pernah salah.” Semenjak pertempuran Salamis berakhir, Evan sudah seperti hoplites pengangguran. Yang ia lakukan hanyalah menghabiskan hari-harinya di Peloponessos dengan berlatih dan sesekali mengunjungi kediaman Kairos dengan tujuan menemui Elodie. Evan bersusah payah untuk menggali informasi tentang kehidupan masa lalu Elodie dan mengapa ia bisa berada di atas kapal milik Persia. Tapi yang bisa gadis itu jawab hanyalah kata ‘tidak tahu‘. “Kau membunuh satusatunya keluarga yang kumiliki,“ kata Elodie akhirnya setelah sebelumnya ia selalu bertindak pasif dengan mengatakan tidak tahu. Evan menatap Elodie bingung. “Maksudmu?“ ”Komandan di kapal yang kemarin aku tumpangi sudah menganggapku seperti anaknya sendiri,“ jelas Elodie yang mulai lunak, tidak sesensitif saat pertama kali bertemu dengan Evan. ”Meski dia sering memarahiku, setidaknya dia selalu melindungiku dari prajuritprajurit Persia yang ingin membunuhku.“ “Sejak kapan kau bertemu dengannya?“ tanya Evan semakin penasaran. “Ia bilang ia menemukanku di Yunani sepuluh tahun yang lalu saat tentara Persia yang lain hendak membunuhku,“ Elodie menunduk menatap jemari mungilnya yang ia kepalkan. “Tapi aku tidak ingat apaapa.“ Evan tersenyum bahagia mendengar jawaban Elodie barusan. Seakanakan pemuda itu baru saja menemukan titik terang. ”Kalau begitu kau memang Cliantha! Tetapi kau hilang ingatan. Kau pasti ditemukan di Eretria waktu itu.“ Elodie menggeleng. ”Awalnya aku juga berpikir

seperti itu, Evan. Tetapi aku tidak pernah ingat apa pun mengenaimu atau pun Eretria. Jadi aku pikir kau mungkin salah orang. Mungkin aku orang lain dari daerah yang berbeda.“ “Aku yakin kau adalah Cliantha,“ sahut Evan tegas. Elodie mulai mendengus kesal. “Tidak bisakah kau berhenti? Aku bukan Cliantha sahabatmu. Aku Elodie!“ Evan tercengang mendengar hardikan Elodie barusan. “Maafkan aku,“ jawab Evan akhirnya lalu menunduk. Keduanya lalu diam membisu. Kecanggungan meliputi dua insan yang sama-sama tidak ingin kalah oleh pendiriannya. Elodie menghela napas perlahan. “Kau tahu?“ tanya Elodie akhirnya. “Aku benci peperangan ini. Ini semua membuat hidupku semakin sulit. Kau tentu tidak mengerti bagaimana rasanya tidak tahu apa-apa dan banyak orang yang membohongimu.“ Evan terdiam sesaat, menatap Elodie yang sedang menggigit bibir bawahnya yang kemerahan. Gadis itu menahan napas, menahan air mata jatuh dari kedua jendela hatinya. ”Dengarkan aku, Elodie,“ Evan menggenggam erat lengan Elodie. “Aku tidak berbohong padamu. Aku tidak peduli kau percaya atau tidak tetapi aku yakin kau adalah Cliantha. Aku akan membuatmu mengingat semua kenangan persahabatan kita di Eretria. Aku juga akan membuat Yunani kembali damai. Dan aku tidak akan meninggalkanmu lagi seperti waktu itu. Aku berjanji.“ *** “Kau ingat ini? Ini Nona Zoe.“ Evan menunjukkan boneka berambut hitam

yang ia temukan di reruntuhan kediaman Cliantha yang habis terbakar sepuluh tahun lalu. Nona Zoe yang sekarang terlihat semakin usang termakan waktu. Elodie menggeleng, tersenyum kecut. “Aku tidak pernah memiliki boneka seperti itu.“ Gadis itu mulai terbuka dengan Evan. Ia mengizinkan Evan menceritakan semua kenangannya dengan Cliantha meski tetap tidak ada satu pun yang bisa gadis itu ingat. Meski begitu, gadis itu tidak pernah mengizinkan Evan memanggilnya dengan nama Cliantha. Apapun yang terjadi, ia adalah Elodie. “Ini dari ayahmu, Elodie. Sebelum ayahmu dikirim untuk membantu pemberontakan di Ionia,“ jelas Evan penuh harap akan secercah memori yang kembali tereka dalam benak Elodie akan jati dirinya sebagai Cliantha. Mungkin kenangan mengenai Ayah Elodie akan membuatnya mampu mengingat semua kenangan di Eretria. Elodie kembali menggeleng. “Maafkan aku, Evan. Aku tidak ingat.“ “Bagaimana dengan permainan Bunga dan Ksatria? Kau ingat, Elodie?“ “Tidak. Permainan apa itu, Evan?“ tanya Elodie bingung. Mendengarnya saja belum pernah. Evan tertawa kecil saat ia kembali mengingat masamasa saat masih di Eretria. “Itu permainan buatan kita. Kau menjadi bunga dan aku ksatrianya. Persia menawanmu dan mengubahmu menjadi bunga. Aku sebagai ksatria akan menyelamatkanmu dan membunuh setiap prajurit Persia yang menghalangiku, lalu mematahkan kutukannya.“ Elodie mengerjap-ngerjapkan matanya. “Kenapa harus Persia?“ tanya gadis itu lalu mengalihkan pan-

dangannya pada rambut lurus kecokelatan Evan. “Karena kau sangat membenci Persia, Elodie,“ jawab Evan mantap. Elodie terdiam sesaat. “Benarkah itu? Tapi bukankah ayah angkatku yang seorang Persia?“ Evan menggeleng pelan. “Mungkin ayah angkatmu pengecualian. Kau dulu sangat menderita akibat Persia, Elodie. Ayahmu meninggal akibat pertempuran di Ionia. Dan karenanya—dulu sekali—aku selalu berjanji akan membalaskan dendam atas kematian ayahmu pada para prajurit Persia, Elodie. Aku akan membuat negeri ini merdeka, seperti impianmu sejak dulu.“ *** Plataia 479 SM Tahun berganti dalam hidup Evan namun pemuda itu tetap tidak bisa membuat Elodie mengingat jati dirinya. Hingga akhirnya hoplites muda itu kembali harus menghadapi Persia di medan perang. Demi Cliantha, ia akan memukul habis seluruh pasukan Persia dan membawa kedamaian di Tanah Yunani. Setelah kekalahan pasukan Persia atas Yunani di Pulau Salamis, pasukan Persia, dengan jenderalnya sendiri, Mardonios mundur ke Boiotia dan mendirikan pertahanan di dekat Plataia dan bersiap untuk melanjutkan invasi Kekaisaran Akheminiyah yang kedua atas Yunani. Prajurit Yunani yang berjumlah 40.000 prajurit meninggalkan Peloponessos dan hendak menyerang habis pasukan Persia di dekat Plataia. Namun setelah beberapa hari berlalu, keduanya tetap tidak ada yang mau memulai penyerangan lebih dulu. Pasukan Yunani lebih memilih bertahan karena melihat banyaknya kavaleri

berkuda yang dimiliki Persia di perkemahan mereka. Menyerang Persia lebih dulu justru akan sangat membahayakan bagi pasukan Yunani. ”Siaga! Persia menyerang!” teriak salah satu prajurit hoplites dari kejauhan. Setelah sebelas hari menunggu dalam kebuntuan dimana tidak ada yang saling menyerang, akhirnya Persia memutuskan untuk menyerang perkemahan Yunani. Yunani kembali kalah jumlah dari Persia. Satu berbanding tiga. Tetapi keinginan kuat akan mempertahankan negeri sendiri selalu membuat mereka tidak pernah lelah berjuang. ”Lagi-lagi kita harus berhadapan dengan Persia. Lama-lama aku muak dengan mereka,“ seru Kairos yang segera mengambil busur panahnya. Evan tertawa kecil. ”Bukankah ini takdir kita sebagai hoplites?” Evan segera mengenakan baju zirahnya lengkap dengan helm perang dan segera mengambil dory miliknya. Lalu pemuda itu pun bersiap untuk melakukan pertahanan atas serangan Persia. Hoplites yang menggunakan tombak akan sangat menguntungkan bagi Yunani saat ini karena sebagian prajurit Persia adalah kavaleri. Spearman selalu menang atas cavalry. Hal itu memang berlaku. Hingga akhirnya keadaan justru menguntungkan bagi pihak yang diserang. Meski kalah jumlah, semangat pasukan Yunani selalu berhasil mengalahkan pasukan Persia dari segala invasi yang mereka lancarkan. Demi Cliantha, aku akan mengusir seluruh orang Persia dari Tanah Yunani! *** Peloponessos 479 SM

Setelah kemenangan mutlak Yunani atas Persia di pertempuran Plataia, Persia kembali mengalami kekalahan dalam pertempuran Mykale. Kedua kekalahan mutlak tersebut sepenuhnya menarik mundur Persia dari Yunani, menyisakan kedamaian bagi Negeri Para Dewa. “Kairos? Dimana Evan?” tanya Elodie seusai melihat kepulangan Kairos dari medan perang. Gadis itu tidak sabar bertemu sahabat baru yang telah menyelamatkan hidupnya. Lama tidak bertemu Evan membuatnya rindu akan segala kisah mengenai Cliantha yang selalu diceritakan oleh pemuda itu. Kairos tetap diam sambil menunduk. Lalu ia pun menyerahkan sebuah gulungan kertas papirus usang untuk Elodie. Kedua alis Elodie bertaut bingung. Gadis bersurai pirang itu dengan segera mengambil gulungan itu lalu membacanya. Untuk Elodie—Cliantha Bolehkah aku memanggilmu Cliantha untuk kali ini saja? Aku menulis surat ini saat sedang melawan kematian di kamp Plataia. Maka dari itu, saat kau membaca surat ini, itu berarti bahwa aku telah menyusul ayahku. Tetapi aku bahagia karena mati sebagai prajurit, bukan pengecut seperti yang aku lakukan sebelas tahun lalu, meninggalkanmu menderita di Eretria. Aku hanya ingin meminta maaf karena telah meninggalkanmu waktu itu, Cliantha. Dengan kemenangan atas pertempuran di Plataia aku harap akan membawa kedamaian bagi Yunani sehingga Persia tidak akan pernah membuatmu lebih menderita.

akhir aku tidak bisa memenuhi janjiku, membuatmu mengingat masa kecil kita di Eretria. Dan yang paling penting, maaf karena aku mengingkari janjiku dengan kembali meninggalkanmu. Tapi aku akan selalu mengawasi bunga Clianthaku yang sedang tumbuh dewasa. Aku akan selalu mengawasi sahabatku yang paling berharga dari Padang Asphodel kelak. Kau tahu makna dari Cliantha? Bunga kejayaan. Karena itu jadilah bunga yang selalu membawa kejayaan bagi negeri kita. Karena demi dirimu aku menjadi hoplites, demi mencapai kejayaan bagi Yunani. Demi sahabat masa kecilku, bunga kejayaan kota Eretria. Evander Elodie merasakan pipinya mulai basah oleh air mata yang menyusup keluar. Kata-kata dalam surat tersebut seakan memiliki ribuan jarum yang menorehkan luka. Hatinya merasa begitu sakit. Meski tidak ingat apaapa, entah kenapa seakan ia telah mengenal Evan selama ribuan tahun, lalu kehilangan pemuda itu begitu saja. Seperti kehilangan sesuatu yang amat sangat berharga, namun bahkan ia tidak tahu ataupun mengenal hal itu secara lebih. Elodie hanya bisa merutuki memorinya yang tidak pernah mau memberikan jawaban atas jati dirinya yang sesungguhnya. Maafkan aku karena sampai akhir aku tidak berhasil mengingat kembali persahabatan kita di Eretria. - END Bagian sebelumnya dapat dibaca di http://issuu.com/ ganecapos/docs/gp_warna_12

Maaf karena sampai

PUISI

Era Kebangkitan Bangsa OLEH FITRI GALIH PUTRI,FTI ITB 2013 Wahai putera puteri Indonesia

Jangan hanya berpangku tangan pada yang lainnya

Kita semua adalah generasi terdepan bumi pusaka

Gantungkan harapan-harapan itu seluas jagat raya Tapi jangan biarkan mereka menunggu di sana terlalu lama

Bangsa dengan keunikan karya dan budayanya

Belajar untuk tidak mengambil apa-apa yang bukan milik kita

Petiklah satu demi satu

Bangsa dengan segala keanekaragaman alam dan isinya

Mari berusaha untuk memperoleh apa yang semestinya

Rangkailah tali mimpi mimpi

Katakan tidak pada perbudakan Kakek nenek kita telah berikrar pada momen Sumpah Pemuda

Katakan tidak pada kesewenang-wenangan

Bukan hanya untuk simbolis belaka

Wujudkan semua asa itu Biar peluh keringat membanjiri deras tubuhmu

Melainkan untuk memberi pedoman pada kita

Mari kita berjuang untuk memajukan bangsa

Teguhlah demi saudara setanah air

Agar kita tidak serta merta binasa

Bukan hanya hierarkis ataupun ideologis

Bangkitlah bangkit

Tetapi nyata!

Bawa bangsa ini kembali merasa kaya

Anak-anak kebanggaan bangsa!

Nyata untuk berkembang

Bawa negeri ini kembali bersatu

Mari bebaskan diri dari belenggu ini

Nyata untuk mewujudkan suatu perubahan

Jangan mau tertangkap oleh tipu daya

Ngikutan yuk!

Halaman Sastra dan Seni merupakan rubrik khusus yang memuat karya-karya sastra dan seni. Tidak mudah menemukan karya-karya sastra dan seni buatan asli anak civitas akademika ITB. Oleh karena itu, kami juga ingin menjaring karya-karya kamu. Pernah menggubah puisi ? Menggambar komik? Menulis cerpen ? Melukis ? Desain-desain unik ? Atau karya menarik lainnya ? Jangan sungkan, ayo kirimkan karya kamu ke alamat surel ganecapos@gmail.com

SELAMAT KEPADA PARA PEMENANG SAYEMBARA SASTRA DAN SENI Hadiah bisa diambil dengan menghubungi 081224464494


6

SANTAI

GANECA POS

Edisi V Tahun 2 DESEMBER 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

EVENT

TIPS

Pulang Malam Tetap Aman

PAGELARAN ANGKLUNG ITB

Menjaga Warisan Budaya Indonesia Angklung sudah diakui oleh dunia, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikannya Itulah pesan yang ingin disampaikan Keluarga Paduan Angklung ITB (KPA ITB) melalui rangkaian acara Pagelaran Angklung ITB yang diselenggarakan pada 10 dan 16 November 2013. Berbagai bentuk acara seperti talkshow, workshop pembuatan angklung, expo, dan juga konser angklung menjadi bagian dari Pagelarang Angklung 2013. Acara ini merupakan kegiatan tahunan KPA ITB yang pada tahun ini mengangkat tema ‘Warisan’. Melalui talkshow bersama Eko Mursito Budi (Fisika Teknik ITB ‘86) dan Maulana

Syuhada (Teknik Elektro ITB ‘96) di Auditorium CC Timur, KPA ITB ingin menunjukkan bahwa angklung sebagai kesenian dapat dikolaborasikan dengan teknologi dan angklung pun telah menjadi budaya Indonesia yang dapat dikembangkan di luar negeri. Kolaborasi antara seni dan teknologi terwujud dalam bentuk Klungbot, yaitu sebuah robot angklung yang dapat dimainkan secara otomatis dengan memasukkan notasi nada ke dalam software yang diciptakan Eko. Sementara Maulana membagi pengalamannya dalam menyebarluaskan angklung di kancah internasional. Workshop pembuatan angklung dipandu oleh Handiman Diratmasasmita dan

diikuti peserta yang sebagian berasal dari siswa-siswi SMA yang berada di Bandung. Dalam workshop kali ini peserta diberikan angklung yang telah dirangkai dan harus mereka ikat sendiri. Angklung ini menjadi souvenir yang dapat dibawa pulang oleh peserta. “Susah ternyata, tapi seru sih,” komentar salah satu peserta dari SMAN 6 Bandung saat ditanya kesannya dalam mengikuti workshop ini. Expo yang diselenggarakan di Lapangan CC Barat ITB menampilkan angklung dari masa ke masa, Klungbot sebagai wujud kolaborasi seni dan teknologi, dan juga komunitas angklung. Expo merupakan inovasi yang dilakukan KPA ITB dalam menyelenggarakan pagelaran

angklung. Begitu pun dengan talkshow dan workshop yang baru diadakan tahun ini. Konser Angklung diadakan pada tanggal 16 November 2013 di Gedung Wahana Bakti Pos, Bandung. Judul “Perjalanan Sebuah Mahakarya” yang diusung pagelaran sangat terasa dalam detail pemilihan lagu maupun dekorasi serta pengisi-pengisi acara. Konser dibuka dengan penampilan angklung Buncis yang merupakan kesenian khas daerah Arjasari. Selanjutnya, delapan belas lagu dimainkan dalam tiga sesi. Sesi pertama adalah lagu –lagu yang merupakan warisan budaya daerah dari berbagai propinsi di Indonesia seperti Sajojo (Papua) dan Pempek Lenjer (Sumatera Selatan). Sesi kedua adalah sesi

warisan budaya dunia, diisi dengan lagu-lagu klasik internasional. Selanjutnya sesi terakhir adalah lagu-lagu warisan budaya nusantara yang dimainkan dengan medley dan ditutup dengan meriah. “Ini tahun ketiga angklung diakui dunia. Jadi KPA ingin memberikan wadah belajar kepada masyarakat. Selain itu kita juga ingin memberi informasi mengenai perkembangan angklung saat ini” ujar Hilda Nurazizah, Ketua Pagelaran KPA ITB 2013. “Angklung sudah tiga tahun diakui sebagai budaya dunia, kita sebagai pemuda Indonesia sepatutnya harus melestarikannya,” tegasnya. | Atika Almira, Dian Puspita Triani

ITB INSIGHT 2013

Menyentuh Masyarakat dengan Teknologi dan Seni

ILUSTRASI OLEH: ATIKA A.

Kampus ITB dikenal sebagai kampus yang sangat dinamis. Aktivitas akademik di kampus ini berlangsung hampir 24 jam. Penelitian dan aktivitas laboratorium yang tak bisa diduga dan menghabiskan waktu berjam-jam, diskusi dan tutorial, serta kegiatan-kegiatan akademik lainnya mengharuskan mahasiswa tetap di kampus dan baru bisa pulang larut malam atau bahkan tidak pulang sama sekali. Selain kegiatan akademik, kegiatan kemahasiswaan di ITB juga sangat ramai di malam hari. Waktu efektif belajar-mengajar yang selesai pada pukul 18.00 membuat puluhan unit dan himpunan yang ada didalam kampus harus menyelenggarakan aktivitasnya pada malam hari. Tengok saja kampus pada pukul 21.00, ribuan mahasiswa masih sibuk dengan rapat, sosialisai, latihan, dan sebagainya. Akhir-akhir ini sedang marak kejahatan malam di kota Bandung. Mahasiswa ITB tak luput menjadi korban. Berikut adalah beberapa tips dari redaksi agar pulang malam tetap aman :

1

Batasi waktu pulang Usahakan pulang sebelum pukul 22.00. Kriminal malam biasanya mulai beroperasi diatas pukul 22.00.

2

3

4

A litre of light social movement adalah pengabdian masyarakat dari mahasiswa Teknik Fisika berupa pembuatan lampu botol. Lampu ini dibuat dari botol bekas yang diisi dengan campuran air dan bahan pemutih seperti byclin. Ketika siang hari, terang lampu ini setara dengan lapu 55 Watt. Ferdian Hutomo (TF 2010) menjelaskan bahwa lampu ini ditujukan kepada masyarakat yang bermukim di pemukiman

padat dimana sinar matahari pada siang hari tidak bisa masuk ke pemukiman tersebut. Aplikasi dari lampu botol ini sudah diterapkan di kampong Cicukang dan Jamika.

Selanjutnya adalah sound engineer training dan seminar green building yang dibuka untuk umum, tidak hanya mahasiswa ITB. Diungkapkan Ferdian, “masyarakat umum sangat tertarik dengan seminar-seminar seperti ini. Bahkan mahasiswa ITS ada yang jauh-jauh datang untuk mengikuti training. Sayangnya, di ITB sebenarnya banyak seminar dan training berkualitas tetapi hanya ditujukan kepada massa kampus. Festival adalah acara puncak dari seluruh rangkaian

acara ITB Insight ini. Menyajikan 28 wahana yang merupakan paduan dari aplikasi sains dan teknologi, ITB Insight sukses menarik lebih dari 3000 orang untuk tumpah ruah memadati kampus. Wahana Rumah Hantu 4 Dimensi merupakan wahana favorit. Selain wahana, festival seni di lapangan CC timur yang menghadirkan band Netral juga sukses menghibur pengunjung. Diakui Ferdian, “Festival seni dan rumah hantu adalah penarik massa kami. Seni adalah bentuk komunikasi manusia. Maka dengan ITB Insight ini, kami ingin mengkomunikasikan teknologi kepada masyarakat namun dibalut dengan seni sehingga pesannya sampai.”

teknologi dan seni karena mahasiswa HMFT melihat adanya pandangan buruk dari masyarakat Indonesia terhadap sains dan teknologi. Anak-anak tidak menikmati belajar sains dan teknologi karena metode pembelajarannya tidak fun. Dengan adanya wahana-wahana ini diharapkan masyarakat membuka mata bahwa sains dan teknologi itu tidak semata-mata rumus. “Kami harap dengan memperbaiki pandangan masyarakat Indonesia mengenai sains dan teknologi, Indonesia dapat lebih maju lagi di bidang teknologi. Tentunya hal ini harus dibalut seni agar tujuan yang kita sampaikan masuk ke dalam hati masyarakat,” tutur Ferdian. | Dian Puspita Triani

Acara ini mengambil tema

RESENSI BUKU

Rantau 1 Muara: Perjuangan Mencari Cita dan Cinta

Lepas atribut ITB

Judul

: Rantau 1 Muara

Jangan gunakan atribut mahasiswa ITB apabila pulang malam, baik itu jaket himpunan, jaket almamater, maupun jaket unit. Di kalangan masyarakat Bandung, mahasiswa ITB terkesan “kaya” dan “eksklusif” sehingga rawan menjadi sasaran kejahatan

Penulis

: Ahmad Fuadi

Penerbit

: Gramedia Pustaka Utama

Terbit

: 27 Mei 2013

Tebal

: 408 Halaman

Memilih rute pulang

Harga

: Rp 75.000,00

Jangan berpenampilan mencolok

Sedia cutter Selalu sedia cutter atau pisau lipat kecil untuk berjagajaga. Taruh di kantung luar tas agar mudah diambil.

7

men lagu daerah kemudian dimasukkan ke dalam program untuk dimainkan oleh KlungBot (robot angklung karya mahasiswa Teknik Fisika .red). Kompetisi ini, sesuai tema yang diusung ITB Insight, diharapkan mampu menjadi hasil yang manis dari kolaborasi seni dan teknologi.

Cari teman yang pulang satu arah, semakin ramai akan semakin baik. Kondisi sendirian akan membuat kita rawan untuk di serang. Secara psikis, manusia juga akan lebih merasa aman apabila bersama-sama.

Simpan gadget dan barang berharga lainnya di dalam tas. Apabila menggunakan tas selempang atau tote bag, taruh tas tersebut disisi badan Anda yang tidak menghadap jalan untuk menghindari kemungkinan di jambret. 6

Festival tersebut merupakan puncak acara ITB Insight. Rangkaian acaranya sendiri terdiri dari enam kegiatan yaitu: kompetisi angklung, a litre of light social movement, sound engineer training, seminar green building, temu alumni Teknik Fisika, dan festival. Pada kompetisi angklung, pelajar SMA didorong untuk mampu mengaranse-

Hindari pulang sendirian

Hindari jalan sepi sebagai jalur utama kepulangan Anda. Utamakan jalanan yang melewati pos polisi seperti dago. Tamansari sebaiknya di hindari karena selain sepi, kondisi jalanannya juga gelap. 5

Bandung – Sabtu (23/11/13) lalu, kampus ITB tak seperti biasanya. Area lapangan CC barat dan CC timur tampak dipadati sekitar 3.000 pengunjung yang menikmati wahana dan festival yang merupakan rangkaian acara ITB Insight. Festival yang bertema “Art and Technology” ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik (HMFT ITB).

Catat nomor kantor polisi Catat nomor kantor polisi terdekat, segera hubungi nomor tersebut saat Anda butuh bantuan. | Abdul Malik, Dian Puspita Triani

Setelah menuai sukses dengan buku pertama dan kedua, Ahmad Fuadi kembali merilis sebuah buku. Rantau 1 Muara (R1M) adalah lanjutan dari trilogi Negeri 5 Menara (N5M). Novel ketiga ini menghadirkan sebuah “mantra” baru, yaitu man saara ala darbi washala. Makna dari kata mutiara dari pepatah Arab tersebut adalah “siapa yang berjalan di jalannya akan sampai di tujuan”. Secara umum, Rantau 1 Muara menceritakan mengenai kepulangan Alif dari Kanada ke Indonesia. Dimulai dengan lulusnya Alif dari

Hubungan Internasional Unpad, namun tidak ingin bekerja yang terlepas dari bidang menulis. Ia kemudian diterima bekerja di sebuah majalah terkenal Ibukota. Kisah-kisah selanjutnya bercerita mengenai perjuangan Alif di tempat tersebut, di mana kejujuran dan integritas tinggi sangat diutamakan. Dalam perjalanan tersebut pula, ia memperoleh beasiswa S2 Fullbright ke Amerika Serikat. Tidak lupa terdapat pula kisah cinta Alif. Jika pada dua novel sebelumnya, cerita cinta tidak terlalu mencolok, maka

dalam novel ini, cinta Alif akhirnya berlabuh ke pernikahan. Kisah cinta Alif dalam novel ini mengajarkan banyak hal pada pembaca, melalui pelajaran-pelajaran yang bisa dipetik dalam kehidupan rumah tangga mereka. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan novel Rantau 1 Muara begitu enak dibaca. Pertama, pilihan kata dan diksinya tepat untuk mewakili konsep yang ingin dijelaskan. Kedua, karena Ahmad Fuadi ingin menyajikan novel yang bermanfaat, banyak motivasi di dalam novel tersebut yang tidak

Hari AIDS Sedunia, yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Programprogram untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia. Simbol Pita Merah digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS. Di hari AIDS sedunia ini, Menteri Kesehatan RI bersama Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) menyelenggarakan Pekan Kondom Nasional dengan membagikan kondom gratis ke masyarakat, terutama pemuda di tempat lokalisasi dan pelabuhan. Apakah membagikan kondom secara gratis dapat menanggulangi penyebaran virus HIV? Apakah ini adalah solusi terbaik ataukah hanya menambah masalah baru?

terkesan dipaksakan. Ketiga, penulis tidak segan membuat catatan kritis pada dunia wartawan yang sekarang dipandang lepas dari idealisme yang seharusnya dipegang. Membaca novel ini membuat kita akan mengerti lebih jauh seluk-beluk dunia jurnalistik. Selain itu, tidak ada satu kata pun yang terdapat salah ketik, menandakan bahwa novel ini ditulis dengan proses editing yang ketat. Melalui novel ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk berani bermimpi besar, berpetualang, merantau, serta berguru setinggi mung-

kin. Kisah di dalamnya begitu menginspirasi, mengenai perjuangan menemukan jati diri dan juga cinta. Semuanya kembali kepada satu hal, bahwa Tuhan Maha Mendengar segala harapan, selalu menyertai kita semua. Sebagai novel yang memotivasi pembaca untuk selalu memperjuangkan cita dan cinta, novel ini begitu mengalir dan penuh pesan moral tanpa bermaksud untuk menggurui. | Atifah Rabbani

Tahukah Kamu ?

1 Des


7

KABAR BANDUNG Edisi V Tahun 2 DESEMBER 2013

GANECA POS Mencerahkan, Mencerdaskan

KULINER

KRIMINALITAS

Usaha Polisi Tumpas Geng Motor

Makan (Tengah) Malam Lapar tengah malam bukan berarti tidak makan. Malam bandung memang dingin, tapi selalu ada makanan hangat bagi mereka yang mencari. Bandung memang menjadi sangat ramai belakangan ini, apa lagi di akhir pecan. Tetapi tidak dengan malam harinya. Eits, kata siapa? Bandung malam belum mati, masih banyak tempat makan yang bisa dikunjungi. Mungkin kalau malam saja biasa, sekarang kami akan membagikan info kuliner yang bisa kalian kunjungi saat kalian lapar (tengah) malam nanti.

DOK. KOMPAS

Motor yang disita oleh polisi setelah melakukan razia.

BANDUNG -Sejak terjadi penangkapan terhadap anggota geng motor Moonraker yang melakukan pencurian bermotor pada 2007, nama geng motor semakin dikenal masyarakat Bandung. Dalam dua bulan terakhir kasus semacam ini kembali terjadi. Pada bulan Oktober lalu contohnya, kasus pencurian yang berujung penganiyaan menimpa mahasiswa ITB, Julius Timothy ( TG 2011 ), saat berlalu lintas di jalan Cikutra pada malam hari. Pelaku tindak kejahatan tersebut kembali memunculkan nama geng motor. Karena pelaku menggunakan sepeda motor dan menyerang secara bergerombol, nama geng motor menjadi kambing hitam. Dugaan ini diperkuat dengan catatan hitam yang pernah ditorehkan geng motor di waktu silam, walaupun kepolisian belum menemukan bukti-

bukti kuat yang mendukung dugaan tersebut.

melakukan gerakan sosial “ tambahnya.

“ Geng motor dulu memang pernah membuat ulah, tapi setelah tahun 2010 semua geng motor di Bandung ini dikumpulkan di polrestabes pusat dan disana semua ketua geng motor telah berdeklarasi untuk mendukung kepolisian mengamankan jalanan dari tindak kejahatan “ ungkap salah satu staf Humas Kepolisian Jawa Barat. Menurut kepolisian, geng motor dahulu hanyalah kelompok pecinta motor dengan aksi konvoinya, semua tindak kejahatan sebenarnya hanya dilakukan oleh oknum-oknum yang kebetulan anggota geng motor tersebut, kemudian terkenallah mereka karena tindak kejahatannya. “ Setelah tahun 2010, geng motor yang tersisa, seperti Brotherhood, tidak melakukan tindak kejahatan, justru pernah

Dalam menyelesaikan permasalahan ini, pihak kepolisian mengerahkan seluruh anggotanya untuk melakukan operasi di setiap malam dengan hari rabu dan hari minggu sebagai operasi besarnya. Operasi ini sekaligus bertujuan mengurangi jumlah pembalap liar dimalam hari. Polisi biasanya berpencar di semua daerah yang sepi seperti di Ponogor, Cikutra, dan Taman Sari. Untuk mendukung keberhasilan operasi biasanya ada polisi yang menyamar sebagai preman dan membaur dengan preman-preman disana. Operasi ini bisa dikatakan sukses karena terhitung sampai hari ini jumlah tindak kejahatan di jalan sudah semakin berkurang dan jalanan sudah lebih aman. | Abdul Malik W.

KOMUNITAS

Memasyarakatkan Musik Jazz di Klab Jazz Bandung Jazz sering kali disebut musik “kalangan atas”, tapi sekarang musik jazz adalah milik semua orang. Mungkin kalimat itulah yang menggambarkan peran klub jazz di bandung. Semenjak Mei 2004 Dwi Cahya Yuniman mulai memberikan nafas bagi kehidupan jazz Bandung. Gagasan ini mulai muncul 2003 lalu. Dibantu Sudibyo PR, akhirnya klub jazz ini digarap dengan serius dan berhasil muncul ke permukaan. Awalnya kegiatan hanya sekedar kumpul-kumpul, nonton video jazz bareng, diskusi kecil di Common room. Seiring keberjalanan waktu, workshop-workshop pun mulai dilakukan. Awalnya workshop masih diisi oleh alm. Sudibyo PR yang memang seorang penggiat music jazz. Semakin hari, workshop

pun berkembang dan menghadirkan orang-orang kuat di dunia pemusikan. Bahasannya pun luas, dari membahas secara spesifik instrument dalam jazz, hingga ke fotografi. Namun, kegiatan sempat surut 2006 lalu, dan akhirnya mereka melepaskan diri dari Common room. Semenjak saat itu, klub jazz menjadi klub yang nomaden. Mereka mungkin bisa dibilang vakum, namun nyatanya inti dari mereka masih tetap hidup dan terus aktif bergerak. Dimulai dengan membuat kegiatan kumpul bulanan di Bumi Sangkuriang, membuat akun FB, dan menyelenggarakan acara, mereka berhasil kokoh di permukaan 2012 ini. Pada bulan Februari, di Jl. Ciung no. 18, Bandung 40133, klub jazz resmi hidup kebali dengan sebuah rumah untuk

menampung ide mereka. Kehidupan klub jazz tumbuh pesat semenjak saat itu. Terhitung bulan November ini saja, sudah 7 acara yang mereka selenggarakan. Dari mulai diskusi dan pemutara video, dan seringkali pementasan music, baik di cafécafé hingga acara music yang cukup besar. Acara terakhir diadakan 27 November ini. Memanfaatkan lokasi strategis Potluck Kitchen, mereka menyuguhkan jazz, indie dan folk secara bersamaan. Jazzalia kali ini menampilkan Galant, Makaloo, Reggie Badh, Teman Sebangku, dan Wilhelmina Plain. Untuk massa kampus yang ingin bergabung atau tertarik, cek saja @klabjazztwit atau Facebook mereka – Klab Jazz.| Adry Fahmi Arifin

DOK. KLABBJAZZ

Bober Café Bober Café sudah menjadi tempat biasa bagi anaak nongkrong bandung. Tapi jangan salah, mereka buka 24 jam. Dan segaul-gaulnya anak bandung engga ada yang nongkrong pas tengah malam. Tempatnya memang Cozy dan strategis, selain itu mereka menyediakan menu yang terhitung variatif dan relative murah. Café yang berdiri semenjak 2004 ini menjual berbagai makanan local, barat dan timur dari harga Rp. 7000,- hingga Rp. 20000,- dan minuman dari harga Rp.2500,- hingga belasan ribu. Dan istimewanya, kita bisa ber-seesharia tengah malam nanti. Jadi? Langsung mampir aja ke Jl. Riau No. 123

Perkedel Bondon Nah kalau ini, dari namanya saja sudah jelas.

Bondon dalam bahasa sunda berarti “wanita malam yang masih muda belia”. Tapi bukan berarti saat kita mampir kesini kita akan ditemani wanita-wanita cantik yaa, itu haya sekedar kiasan karena mereka selalu ramai jam 22.00 – 03-00. Dengan resep andalan yang hidup sejak 1980 ini, perkedel bondon bisa menghabiskan hingga 50kg kentang seharinya. Menu disini 1, perkedel kentang seharga Rp. 1000,-. Dan jangan salah sangka, tak aka nada penyesalan jika kalian malam malam ke stasiun kereta api dan makan perkedel ini.

Madtari Tempat sederhana ini masih saja berdiri tegak di jalan Ranggagading no 12. Meski sudah lama berdiri, jumblah pengunjung tempat ini tak pernah sepi. Madtari merupakan spesialis makanan yang ga berat tapi ga ringan juga, seperti pisang keju, roti bakar, indomie dan lain sebagainya. Dan juga, mereka merupakan spesialis keju, selalu ada keju di menu mereka, dan selalu (terlalu) banyak keju di piring yang mereka sajikan. Harganya cukup terjangkau dan buka 24 jam, jadi datanglah kapan saja, meski malam malam dan hanya memakai celana pendek.

Nasi Kalong Sekali lagi, namanya pakai bahasa sunda, karena memang di bandung. Kalong adalah nama lain dari kelelawar besar pemakan buah.

Namanya juga kalong, tentu baru aktif petang hingga subuh. Begitu pula dengan nasi kalong ini, mereka mulai buka sekitar jam 6 sore, dan tutup jam 3 pagi, tapi untuk jaga-jaga, datanglah malam hari (biar pasti buka). Menu andalan mereka adalah tumis buncis bakar dan ayam goring madu. Takan meyesal memang makan makanan disini, tapi hati hati, konsep tempat makan ini adalah prasmanan, jadi jagalah hati kalian agar tidak merogok kocek terlalu dalam. Harga sekali makan disini sekitar Rp. 30000,-. Silahkan mampir ke Jl. R.E. Martadinata (Riau) No. 102 untuk info lebih lanjut.

memang enak menarik hati banyak orang. Sekarang mereka membuka cabang di Jalan Padjajaran, tak jauh dari warkop lama mereka di dekat palang kereta stasiun Andir. Mereka mulai ramai pada malam hari, dan tutup pada dini hari. Tidak ada makanan berat disini, hanya gorengan, kopi, the, telur setengah matang, dan tentu saja kue balok. Kue balok disini ada berbagai rasa, dari coklat, keju, dan berbagai kombinasi selai. Tapi disarankan untuk mencoba kue balok setengah matang mereka, yang di warkopnya, itu baru enak. Harga berkisar dari Rp. 1500,- hingga Rp. 3000,- untuk setiap jenis makanan di menunya.

Kopi Ireng Kalau yang ini khusus sabtu malam, alias malam minggu. Bertempat di Jl. Bukit Pakar Timur no.1, kopi ireng menyediakan berbagai variasi kopi dan the serta makanan bergaya barat lengkap dengan pemandangan lapu malam kota bandung. Buka dari jam 12.00 samapi jam 01.00 pada hari sabtu, dan 12.00-23.00 pada hari lainnya, kopi ireng cukup cocok untuk menjadi destinasi malam pada akhir pecan. Meski harga lumayan, sekitar Rp. 30000,- sampai Rp. 50000,-, tak ada salahnya kita sekali kali mampir kesini dengan pasangan atau teman teman.

Kue Balok Pak Ade Awalnya Pak ade dan adiknya hanya membuka sebuah warkop biasa, namun kue balok mereka yang

Oh La La Café Kalian harusnya familiar dengan Oh La La Café. Restoran yang menghadirkan makanan bercitarasa Italia ini, terletak di beberapa lokasi di Bandung. Café ini menyajikan makanan yang lengkap dari appetizer hingga desert. Menu andalan Oh La La adalah soup. Zuppa Soup adalah salah satu yang menjadi menu favorit di sini. Rasa sup dan pastry yang melapisinya benar-benar menggugah selera. Minuman yang disediakan juga beragam, dari baby cino, ice green jasmine, sampai ice blue ocean. Anda bisa bersantai di sini dengan nongkrong ataupun menggunakan fasilitas wifi yang tersedia. Oh La La yang buka selama 24 jam terletak di Plaza Dago. | Adry Fahmi Arifin


8

LENSA

Edisi V Tahun 2 DESEMBER 2013

GALERI FOTO

SERUKAN NASIONALISASI MIGAS

DOK.PERSMA/ATIKA

AKSI BEM SI

Aliansi BEM SI Desak Kementerian ESDM Nasionalisasi Blok Mahakam JAKARTA- KM-ITB bersama aliansi BEM SI wilayah Jabar-Jabodetabek-Banten melakukan aksi terkait isu nasionalisasi migas pada hari Rabu, 27 November 2013 di depan gedung Kementerian ESDM. Aksi ini menyerukan nasionalisasi Blok Mahakam yang dikelola Total dan kontraknya akan habis pada tahun 2017. Tanggal 27 November 2013 jatuh tepat pada momentum habisnya kontrak Blok Siak yang dikuasai oleh Chevron. Aksi ini menyerukan sikap aliansi BEM SI JabarJabodetabek-Banten yaitu: (1) menetapkan Pertamina menjadi operator Blok Mahakam dengan saham di atas 50%, (2) menyelesaikan UU migas baru sesuai konstitusi dan berpihak kepada kepentingan bangsa dan negara, (3) menolak intervensi politik dari pihak manapun dalam pengambilan keputusan perpanjangan kontrak blok-blok migas, dan (4) mendesak Per-

tamina memperbaiki kinerja dan terus memperbaiki diri sesuai dengan Coorporate Values Sikap ini ditetapkan setelah mempertimbangkan: Blok Mahakam sudah dikelola pihak asing selama lebih dari 61 tahun, Pertamina sudah menyatakan diri mampu dari segi teknologi dan SDM, konstitusi belum menjadi ruh dalam pengelolaan migas, aspek modal, serta dengan merujuk pada keberhasilan nasionalisasi migas di beberapa negara penghasil minyak. Meski hanya dihadiri lima universitas termasuk UPI selaku koordinator BEM SI wilayah Jabar, aksi kali ini berhasil menembus pagar gedung Kementerian ESDM. Lima orang perwakilan mahasiswa termasuk Nyoman Anjani selaku Ketua Kebinet KM-ITB membawa suara rakyat dan melakukan advokasi kepada pihak

kementerian. Namun pada siang hari tanggal 27 tersebut Menteri ESDM Jero Wacik maupun pihak yang memiliki otoritas mengenai Blok Mahakam tidak ada di tempat. Perwakilan mahasiswa ini hanya bertemu dengan Agus selaku Kepala Pusat Data dan Informasi kementerian. Selain melakukan audiensi ke kementerian, ratusan mahasiswa yang berada di luar gedung terus melakukan orasi untuk menekan pemerintah serta mencerdaskan masyrakat bahwa nasionalisasi blok-blok migas harus segera dilakukan. Pihak kementerian ESDM menjanjikan pertemuan lagi dengan mahasiswa untuk membahas lebih lanjut mengenai nasionalisasi blok migas. Namun tanggal pertemuan tersebut belum bisa dipastikan. Kabinet KM-ITB juga telah merencakan rapat dengar pendapat ke Dewan Perwakilan Rakyat. Usaha ini

menjadi langkah berikutnya yang diambil Kabinet terkait isu migas setelah sebelumnya mengadakan pencerdasan di CFD Dago pada 10 November 2013 dan Sarasehan Anak Bangsa Nasionalisasi Aset Migas pada 14 November 2013. Dudi Setiadi, Ketua BEM UPI sekaligus Koordinator Wilayah BEM SI Jabar menyatakan bahwa aksi ini sebenarnya tidak berjalan sesuai rencana. Walaupun telah diagendakan di dalam rakernas BEM SI bidang energi, koordinasi sebelum hari-H yang kurang baik juga menyebabkan keterlibatan yang tidak optimal dari wilayah lainnya. “Karena tidak ada arahan yang jelas dari pusat saya memutuskan bahwa BEM SI Jabar harus tetap turun,� tegas Dudi. Ia menekankan bahwa ini adalah isu yang penting dan BEM SI harus bergerak sesuai rencana yang telah dicanangkan sebelumnya. | Atika Almira

GANECA POS Mencerahkan, Mencerdaskan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.