GANECA POS Agustus 2013

Page 1

3

4

GANECA POS

CAMPUSPOLITAN Open House Unit 2013

OPINI

Sepucuk Surat dari Nyoman Anjani

Mencerahkan, Mencerdaskan

Agustus 2013

5

SASTRA DAN SENI Pengumuman Pemenang Sayembara

7

SANTAI Kejadian Unik Selama OSKM ITB 2013

8

LENSA

DIPRODUKSI OLEH:

Gegap Gempita OSKM ITB 2013

SAJIAN KHAS

Kaderisasi ITB: Kemana Sebenarnya? Insitut Teknologi Bandung merupakan rumah yang begitu besar, bagi ratusan organisasi kecil di dalamnya, dimana ratusan organisasi ini sendiri memiliki dasar dan nilai masing – masing yang berkembang di dalamnya, sedangkan di sisi lain rumah itu sendiri juga memiliki tujuan yang mulia untuk memajukan ilmu, teknologi dan seni bangsanya. Sudahkan rumah itu, memberikan jalan kemana seharusnya para insan di dalamnya berjalan ?

ITB ingin menghasilkan insan unggulan Sesuai dengan KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 09/SK/I1-SA/ OT/2011 TENTANG VISI DAN MISI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG menyebutkan bahwa visi dan misi ITB telah ditetapkan. VISI Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia. MISI Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. bersambung ke halaman 2 DOK. OSKM 2013/NAJMI JATI LENGGANA

BANDUNG- Nyoman Anjani, Ketua Kabinet KM ITB membuka OSKM ITB 2013 pada tanggal 20 Agustus 2013. Opening ceremony diadakan di Saraga.

Di Balik OSKM ITB 2013

ITB, GANECA POS - “Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung merupakan sebuah ajang kaderisasi terbesar di kampus ini. Berbagai cerita menarik selalu terselip dibalik kisah besar OSKM. Bagaimana dengan OSKM tahun ini?� ment, Legalitas) untuk penPengamatan Redaksi Redaktur Pers Mahasiswa ITB mengamati keberjalanan OSKM semenjak diklat terpusat hingga pelaksanaan closing dan evaluasi. Berbagai catatan tentang OSKM berhasil dihimpun oleh beberapa redaktur. Dimulai dengan keberjalanan diklat terpusat. Diklat terpusat dilakukan selama kurang lebih satu bulan di setiap akhir minggu. Diklat terpusat ini didominasi oleh metode lingkar diskusi. Dari pengamatan yang sempat dilakukan redaktur, rata-rata ditemukan bahwa perbandingan pendiklat dan peserta diklat sekitar 1:30. Dimana setiap lingkar diskusi yang berisi sekitar 50-60 orang dipegang oleh 1 atau 2 pendiklat. Beberapa metode yang juga diterapkan adalah amazing race untuk melatih kolaborasi, pembuatan proposal dengan analisis PESTEL (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Environ-

erapan K3 (Kritis, Kreatif dan Konstruktif). Metode pembuatan papan permainan tentang Indonesia pun dipilih sebagai penyampaian materi cinta tanah air. Beralih dari diklat terpusat, diklat divisi pun dilanjutkan setelah pengumuman divisi. Menurut keterangan massa kampus, perjanjian yang dibuat oleh panitia dan massa kampus adalah 100% calon panitia lapangan memahami minimal 70% materi. Apakah benar hal ini telah terpenuhi? Mari kita tunggu laporan pertanggungjawaban dari panitia OSKM ITB 2013. Diklat divisi dilakukan oleh masing-masing divisi, mulai dari keamanan, medik hingga tata tertib kelompok. Perbandingan pendiklat dan peserta diklat dalam diklat divisi bisa dibilang jauh lebih baik daripada diklat terpusat. Keberjalanan diklat divisi sendiri menuai ber-

bagai tanggapan dari peserta diklat hingga berakhir pada hari pelantikan Varsha Abhinaya dan Arga Pancaka pada 15 Agustus 2013. Pada OSKM tahun ini, forum bebas atau akrab disebut forbas dihapuskan. Malam interaksi antara calon panitia lapangan dan massa kampus digantikan dengan malam perestuan massa kampus yang berisi orasi dari setiap himpunan/ unit pada 16 Agustus 2013. Bumi Sudha sendiri belum dilantik hingga turun pada hari pertama OSKM yakni 17 Agustus 2013. Hal ini membuat mereka harus turun tanpa kaos panitia lapangan pada hari tersebut. Mengamati hari-hari OSKM, redaktur sempat mencatat beberapa hal selama keberjalanan OSKM. Dimulai dengan opening, OSKM ITB 2013 menyajikan nuansa budaya yang sangat kental. Namun opening OSKM ini menuai banyak evaluasi dari massa kampus. Hal ini berkaitan erat dengan pensuasanaan opening dimana flow sangat datar sehingga impresi terhadap mahasiswa baru ITB 2013, bahwa mereka akan memasuki dunia kemahasiswaan yang

besar menjadi kurang terasa.

Dalam keberjalanan harihari OSKM sendiri didapati bahwa jumlah presentase panitia lapangan yang datang terlambat lebih banyak dari mahasiswa baru. Beberapa pengondisian pun mengalami chaos, dan persiapan panitia banyak yang terlihat oleh mahasiswa baru. Perubahan teklap secara mendadak pun menjadi hal yang biasa terjadi seharihari. Interaksi dalam kelompok terbilang sangat minim dalam OSKM tahun ini. Sulitnya izin dari rektorat menjadi alasan utama yang dikemukakan panitia atas terjadinya hal ini. Metode yang dipakai dalam peyampaian materi OSKM tahun ini, lebih didominasi lingkar diskusi. Terdapat interaksi basecamp yang terlaksana hanya sekali, dan itu pun dilaksanakan pada petang hingga malam hari. Metode observasi sempat dilaksanakan di hari terakhir OSKM guna melihat kondisi masyarakat secara riil. Seperti biasa, evaluasi massa kampus terhadap ketersampaian materi pada mahasiswa baru, tetap menggunakan metode seperti tahun-tahun

sebelumnya. Namun pada tahun ini tidak terdapat lorong massa kampus. Selepas closing OSKM yang berlangsung meriah dengan diterbangkannya balon warna-warni yang menyala, panitia OSKM mengadakan evaluasi tepat sehari setelah OSKM. Namun, evaluasi ini dibatalkan karena jumlah panitia lapangan yang hadir sangat minim. Evaluasi baru dilaksanakan pada selasa kemarin, dengan jumlah panitia lapangan yang hampir memenuhi CC Barat. Evaluasi banyak diisi oleh evaluasi teknis dari panitia lapangan, ditambah beberapa evaluasi baik teknis maupun non teknis dari massa kampus. Evaluasi ini ditutup dengan yel-yel oleh Danlap dan Koorlap bersama pahlawan masing-masing.

Keterangan Panitia Mencoba mencari keterangan dari panitia, redaksi Pers Mahasiswa ITB menemui Kadiv Materi dan Metode OSKM ITB 2013, Muldani Dwi Badrianto (Fisika 2010) untuk menanyakan beberapa hal seputar OSKM ITB 2013.


2

CAMPUSPOLITAN

GANECA POS

Edisi IV Tahun 2 AGUSTUS 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

Kaderisasi ITB: Kemana Sebenarnya? Lanjutan halaman 1

Dari Misi ITB, jelas menyantumkan tujuan mulia untuk menghasilkan sumber daya yang unggul sebagai insan yang mampu menjadikan Indonesia bahkan dunia menjadi lebih baik dengan bekal ilmu, pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan. Secara riil, materi tentang iptek dan seni telah mahasiswa ITB peroleh melalui 12 Fakultas yang ada di ITB. Sedangkan, untuk pemberian materi mengenai nilai kemanusiaan, ITB telah berupaya untuk membudayakan nilai kedisiplinan, kerapian, integritas, kerjasama dan banyak nilai lain yang disisipkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Proses internalisasi budaya ini dilakukan ITB, dengan menerapkan beberapa aturan seperti aturan masuk tepat waktu ke kelas, aturan penggunaan pakaian rapi ke kampus, hingga sanksi tegas bagi mahasiswa yang didapati melakukan kecurangan dalam ujian.

KM ITB ingin membentuk karakter mahasiswa Mahasiswa ITB mengenal sebuah kata yakni “Kemahasiswaan”. Definisi kemahasiswaan menurut KKBI adalah seluk-beluk mahasiswa, yang bersangkutan dengan mahasiswa. Keinginan untuk mengembangkan dan memenuhi segala kebutuhan mahasiswa di ITB, dijawab oleh mahasiswa dengan mendeklarasikan sebuah organisasi kemahasiswaan bernama KM ITB.

KM ITB merupakan wadah terpusat dari sebagian besar organisasi yang ada di ITB. Organisasi bernama Himpunan dan Unit berkoordinasi dan menjalin hubungan kerjasama melalui sebuah wadah bernama KM ITB. Sesuai dengan AD/ART KM ITB, secara garis besar KM ITB memiki tujuan untuk membentuk karakter mahasiswa sehingga berbudi luhur, menanamkan sifat kepemimpinan, dan menciptakan persatuan dalam lingkungan ITB. Guna mencapai tujuan untuk membentuk sarjana yang berbudi pekerti luhur, KM ITB menciptakan sebuah kerangka kaderisasi bersama dan berjenjang bernama RUK KM ITB. RUK KM ITB berisi tentang rancangan berjenjang anggota KM ITB, untuk mencapai karakter alumni KM ITB yang berpegang pada nilai – nilai pendidikan. RUK KM ITB menjadi salahsatu landasan utama untuk seluruh organisasi yang bernaung bersama dalam KM ITB dalam merancang, melaksanakan proses kaderisasi organisasi tersebut. Saat ini, seluruh himpunan dalam KM ITB telah menjadikan RUK KM ITB sebagai salahsatu dasar dalam pencapaian hasil dari proses kaderisasi organisasi tersebut. Pembahasan mengenai RUK KM ITB secara mendalam akan ditemukan dalam proses perumusan suatu acara eventual kaderisasi baik dalam Orientasi Awal (INKM/PROKM/

OSKM) maupun dalam Orientasi Jurusan (Osjur). Tujuannya adalah pemenuhan profil kaderisasi dalam RUK KM ITB yang berjenjang. Orientasi Awal untuk memenuhi profil mahasiswa tingkat satu, sedangkan Orientasi Jurusan untuk memenuhi profil mahasiswa tingkat dua. Untuk profil mahasiswa tingkat tiga dan empat akan diberikan oleh himpunan dan KM ITB dalam keberjalan waktu, tanpa adanya acara eventual.

Kaderisasi Eventual : Orientasi Awal dan Orientasi Jurusan Berdasarkan KBBI, kader adalah orang yang diharapkan akan memegang pekerjaan penting di pemerintahan, partai, dsb. Sedangkan kaderisasi atau pengaderan adalah proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Namun, kaderisasi juga dapat diartikan sebagai proses pewarisan nilai dari orang-orang yang sudah terlebih dahulu berada di dalam suatu lembaga kepada orang-orang yang ingin bergabung dengan lembaga tersebut. Secara umum, kaderisasi adalah bagian dari proses pembelajaran yang berlangsung seumur hidup. Saat ini, mahasiswa ITB mengenal Orientasi Awal (INKM/PROKM/OSKM), Orientasi Jurusan (Osjur) sebagai dua buah acara eventual cukup besar yang menghabiskan waktu,

memeras keringat, hingga memerlukan diskusi intelektual nan panjang. Orientasi awal adalah salahsatu acara eventual yang diadakan oleh KM ITB, dengan tujuan sebagai pemenuhan profil RUK KM ITB tingkat satu dan sebagai pengenalan seorang mahasiswa baru terhadap iklim kemahasiswaan yang tentunya berbeda dengan suasana saat mahasiswa baru masih duduk di bangku sekolah. Sebagai acara yang memerlukan partisipasi dan menarik antusiasme seluruh mahasiswa ITB, orientasi awal tak luput dari saran dan kritik. Faktanya, OSKM yang baru berlalu yakni OSKM 2013 juga tak luput dari kendala. Beberapa kendala teknis terjadi di hari-H OSKM 2013 yang mengakibatkan ribuan panitia harus selalu siap siaga atas kondisi lapangan yang selalu dinamis. Salahsatunya adalah adanya beberapa mata acara malam dalam OSKM 2013 yang tidak jadi dilaksanakan, dikarenakan adanya pembatalan ijin kegiatan, padahal sebelumnya acara tersebut telah diijinkan oleh pihak kampus melalui LK ITB. Hal ini berdampak pada semakin sedikitnya waktu untuk pemberian materi tentang kemahasiswaan kepada mahasiswa baru 2013. Sehingga tingkat ketersampaian materi pun menjadi minim. Pada saat tahun kedua, mahasiswa ITB mengenal Orientasi Jurusan (Osjur), dimana orientasi ini merupakan gerbang menuju

organisasi dalam rumpun keilmuan jurusan. Osjur bertujuan untuk mempersiapkan kader dari mahasiswa tingkat pertama, hingga dapat siap menjadi iron stock bagi himpunan untuk dapat melanjutkan estafet kepemimpinan organisasi. Saat ini, himpunan melaksanakan osjur dengan berdasar kepada RUK KM ITB, AD/ART KM ITB, AD/ ART masing-masing himpunan, dan analisis kebutuhan, serta analisis kondisi masing-masing himpunan. Osjur di masa kini juga tak lepas dari beberapa masalah di dalamnya. Salahsatu masalah osjur selama ini adalah masalah perijinan acara dan perijinan tempat acara. Osjur dengan tujuan untuk membentuk karakter mahasiswa ideal, menjadi suatu acara sembunyisembunyi yang terkesan illegal dilaksanakan oleh himpunan. Bahkan kucingkucingan antara satpam dan acara osjur sering terjadi, hingga berakhir pada lobbying dari panitia osjur dengan menjamin acara akan selesai tidak sampai larut malam. Dari sisi ketidakseragaman waktu pelaksanaan osjur di setiap himpunan menimbulkan masalah tersendiri. Ketidakseragaman pelaksanaan osjur mengakibatkan ketidakseragaman waktu periodesasi kepengurusan jurusan. Ketidakseragaman periodesasi kepengurusan jurusan mengakibatkan SDM jurusan menjadi ragu dalam pertimbangan berkegiatan terpusat dalam KM ITB. Dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus

diselesaikan secara kolaboratif oleh seluruh komponen KM ITB dan Rektorat mengenai osjur di kampus ITB.

Ketika ditanya mengenai arti penting OSKM. Naufal menjawab bahwa arti terpenting OSKM bukanlah pada hari H. Bukan pada mahasiswa baru, karena mereka akan mengalami perjalanan 1 tahun kaderisasi nantinya. Arti penting OSKM adalah untuk calon panitia, pada tahun ini berarti 2012. OSKM menjadi wadah untuk mengcover kaderisasi dan RUK tingkat 1. Untuk mengkader 2012 dan menumbuhkan semangat untuk mengkader nantinya. Mahasiswa baru 2013 sendiri sejatinya hanya mendapatkan impresi. Karena hari H OSKM hanya beberapa hari.

jeda cukup panjang antara diklat calon panitia dengan hari H sehingga memerlukan pemanasan kembali. Pelaksanaan OSKM setelah libur lebaran ini juga membuat OSKM terasa kurang panas di massa kampus.

ITB sebagai bapak yang memberikan arahan ITB sebagai institusi besar yang ingin mencetak kader yang mulia, sesungguhnya memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan karakter peserta didik di dalamnya. Sebagai lembaga yang mendidik anak bangsa, sudah seharusnya ITB tidak hanya mengedepankan aspek pembinaan kognitif, namun juga aspek pembinaan kepribadian. Saat ini, ITB memiliki tujuan dan misi yang jelas untuk membentuk manusia mulia. Namun, pada kenyataannya pembinaan untuk mencetak generasi penerus yang sesuai dengan indikator manusia mulia milik ITB belum terasa dan menyentuh hingga ke bawah di kalangan mahasiswa. ITB memang telah memiliki Kasi Pengembangan Karakter dan Bimbingan Konseling di bawah LK ITB, lembaga ini juga telah menyusun indikator manusia ideal yang ingin dicapai oleh pembinaan karakter di ITB. Namun, pada kenyataannya Road Map tersebut belum diketahui oleh mahasiswa ITB secara luas. Jika Road Map tersebut telah diketahui secara luas, seharusnya Road Map tersebut dijadikan sebagai dasar perumusan Orientasi Awal, hingga Orientasi Jurusan. Namun, pada kenyataannya Road

Map tersebut belum dijadikan sebagai dasar perumusan Orientasi Awal, hingga Orientasi Jurusan. Tahun ini ITB melaksanakan perubahan kurikulum. Sebuah upaya dari pihak Rektorat ITB untuk melaksanakan proses pendidikan dengan outcome base pada peserta didiknya. Rektorat ITB juga menginginkan terbentuknya atmosfer akademik di ITB, untuk membentuk karakter mahasiswa ITB. Akankah gelombang kemahasiswaan yang dibangun oleh organisasi terbesar mahasiswa : KM ITB, dapat bersinergi dengan atmosfer akademik yang ingin dibangun oleh Rektorat ITB melalui perubahan kurikulum ? Lalu, sebenarnya siapa role model yang harus dijadikan teladan utama oleh para mahasiswa ITB, khususnya mahasiswa baru ? Apakah Ketua Kabinet KM ITB ? Ataukah seorang penerima Ganesha Prize ? Ataukah para aktivis kemahasiswaan atau bahkan para penggiat gerakan kewirausahaan ? Mahasiswa memang berjiwa merdeka untuk memilih jalan hidup, namun merdeka dengan diayomi untuk diarahkan sesungguhnya hasil akhirnya akan mendewasakan dan adil untuk kedua pihak tanpa terlihat adanya tembok pembatas antar keduanya, antara kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan. Bukankah musyawarah mufakat dalam gotong royong adalah filosofi kehidupan berbangsa dan bernegara republik Indonesia? (AEL)

Di Balik OSKM ITB 2013

Lanjutan halaman 1

kemampuan yang dibutuhkan oleh panitia lapangan dan dipegang oleh masingmasing pendiklat divisi yang dikoordinasi oleh koordinator divisi. Ketika bertanya perihal beberapa hal yang cukup berantakan di hari H, mamet mengaku hal ini diluar kuasa tim materi dan metode OSKM. Untuk pelaksanaan hari H, teklap dan sebagainya merupakan kuasa dari bidang acara dan Korlap serta Danlap.

Pendapat Massa Kampus Mengenai materi dan metode OSKM ITB 2013 sendiri, semua berawal dari RUK dan arahan Kabinet. Baru setelah itu, ketua OSKM masuk untuk memberikan warna pada OSKM. Diturunkanlah semua ini dalam visi dan misi OSKM. Dari sini dibentuklah materi berdasarkan kebutuhan dan metode sesuai kondisi. Untuk analisis kondisi sendiri, mamet mengaku memiliki dua inputan dalam mendapatkan analisis yang dijadikan pertimbangan dalam pembuatan materi dan metode. Inputan ini berasal dari luar dan dalam KM ITB. Dari dalam KM ITB sendiri, mamet mencoba menganalisis kondisi dan kesiapan calon panitia OSKM ITB 2013, yakni mahasiswa ITB 2012 serta kebutuhan di dalam KM ITB sendiri. Untuk analisis dari luar yakni analisisi seputar mahasiswa baru. Untuk hal ini, mamet menggunakan metode ‘pembacaan trend’ mahasiswa ITB dari tahun ke

tahun. Penyusunan materi dan metode sendiri baru dilakukan pada bulan Juli. Ketika ditanya tentang masukan dari massa kampus, mamet mengaku telah menawarkan pada himpunan untuk mengirimkan perwakilan untuk masuk ke dalam tim materi metode OSKM. Namun, sangat sedikit himpunan yang mengirimkan perwakilannya. Dari segi metode sendiri, mamet menyusun metode dengan pertimbangan kebutuhan ketersampaian materi serta kondisi/kemampuan panitia. Muldani memberikan keterangan bahwa materi dalam OSKM ini adalah materi yang mudah diterima oleh calon panitia, namun akan cukup sulit untuk disampaikan kepada mahasiswa baru. Mamet pusat sendiri hanya mengontrol secara penuh perihal diklat terpusat. Untuk diklat divisi kebanyakan berisi perihal teknis dan

Ada beberapa orang yang coba ditemui redaksi Pers Mahasiswa ITB perihal keberajalanan OSKM tahun ini. Yang pertama adalah Muhammad Naufal, Ketua Himpunan Teknik Material MTM ITB. Menurut Naufal, ketidak beresan yang terjadi pada keberjalanan OSKM sangat mungkin disebabkan oleh kesalahan dari ‘bagian atas’ OSKM itu sendiri. Naufal menceritakan kesalahan pada alur berpikir penyusunan materi dan metode ketika dilakukan sosialisasi ke massa kampus. Panitia OSKM melakukan analisi kondisi hanya dari trend mahasiswa ITB dan hal ini dilakukan setelah materi OSKM ditentukan. Padahal seharusnya materi yang dibutuhkan ini didapatkan setelah melakukan analisis kondisi. Kesalahan yang lain adalah tidak adanya looping ke materi maupun metode yang merupakan evaluasi dari keberjalanan metode ataupun ketersampaian materi.

Kesalahan yang lain adalah tim materi dan metode tidak memaksimalkan peranan massa kampus. Hal ini berbeda dengan keterangan yang diberikan oleh Muldani selaku Kadiv Mamet. Menurut Naufal, dia sebagai pihak massa kampus sendiri telah mengusulkan kepada Panitia OSKM agar setiap lembaga mengirimkan perwakilan untuk tim materi dan metode OSKM. MTM dan himpunan di zona Labtek Biru sendiri telah menyiapkan perwakilan untuk tim materi metode OSKM. Namun pada akhirnya saran ini tidak pernah di-follow up oleh panitia OSKM. Bukan seperti keterangan yang diberikan Muldani dimana panitia OSKM telah menawarkan kepada himpunan untuk mengirim perwakilan, namun hanya sedikit yang mengirim perwakilannya sebagai tim materi dan metode. Mencoba menguak tentang ketidak adaan pendalaman materi OSKM untuk calon panitia lapangan, Naufal yang juga merupakan seorang Winaya Sunda (taplok PROKM 2011) mengaku hal ini memang sudah berlangsung sejak dulu. Naufal sendiri mengkhawatirkan penurunan kualitas panitia terutama panitia lapangan dari tahun ke tahun. Dari segi metode, Naufal pribadi menganggap harusnya ada lebih banyak metode yang bisa diterapkan dalam OSKM ini daripada sekedar lingkar diskusi. Misalnya penggunaan metode debat dalam penerapan materi K3.

Orang selanjutnya yang coba ditemui adalah Sumbranang Ida Bagus, Metalurgi 2010, Korlap OSKM 2012. Dari segi teknis, Sumbranang menganggap masalah terbesar adalah kurangnya koordinasi antara panitia lapanngan serta panlap dan nonlap. Seandainya sesama panlap dan nonlap saling mengerti peranan dan tugas masing-masing serta divisi lain, mungkin koordinasi akan berjalan dengan lebih lancar dan baik. Eval mengenai opening yang memiliki flow datar juga menjadi salah satu hal yang disampaikan oleh Sum. Untuk closing sendiri, Sum menganggap sudah jauh lebih baik dibandingkan opening. Dari segi pelaksanaan OSKM sendiri, banyak perbedaan yang diamati Sum dibanding ketika dia menjadi Korlap tahun lalu. Tahun ini OSKM banyak terpotong oleh kegiatan PMB dari rektorat sendiri. Selain itu, ada

Salah satu hal paling berbeda dengan OSKM tahun lalu adalah tidak adanya forum bebas atau biasa disebut forbas. Menurut Sum yang juga merupakan Keamanan pada PROKM 2011, di forbas lah dia merasakan ‘romansa’ OSKM. Di forbas lah dia merasakan ‘sensasi’ menjadi seorang panitia lapangan maupun korlap. Meskipun dia mengakui bahwa massa kampus kadang bertindak tak terkontrol, namun forbas melahirkan banyak hal. Di forbas Sumbranang merasakan kepercayaan dari ribuan massa kampus yang dititipkan padanya sebagai seorang panitia lapangan. Dalam hal banding membandingkan OSKM 2012 dan OSKM 2013, Sumbranang tidak enggan memberikan perbandingan mengingat dia adalah Korlap pada OSKM 2012. Ketika ditanya tentang arti penting OSKM, menurut Sum OSKM tetaplah untuk 2013. Namun sebagai konsekuensi membentuk 2013 yang baik, maka pengkader yakni 2012 juga harus dipersiapkan dengan baik. Sebuah kalimat menarik yang didapat Sum dari danlapnya ketika menjadi panitia lapangan pada PROKM 2011 adalah “hanya di OSKM kita bicara tentang Indonesia. Selebihnya yang kita bahas adalah kebersamaan dan kekompakan”. Sehingga

menurut Sum, ketika OSKM berhasil dijalankan dengan baik. Katakanlah 10% merasuk kedalam jiwa mahasiswa baru, maka setidaknya ada 300an jiwa kebangsaan baru yang telah dilahirkan.

Penutup OSKM ITB 2013 baru beberapa hari selesai. Nunsa kearifan lokal sangat identik diangkat dalam OSKM ini. Bagaimana Indonesia dan segala kearifan yang mulai terhapus coba untuk ditonjolkan kembali. Sebuah warna yang bisa jadi sangat berbeda. Namun demikian dibalik warna baru OSKM yang tak bisa dipungkiri daya tariknya, ada banyak evaluasi pula yang tak boleh diabaikan. Bukan sekedar teknis, bahkan juga hal-hal esensial. Keluhan dan kritik mengenai OSKM mulai dari diklat terpusat, divisi hingga hari H datang dari berbagai pihak. Namun demikian, terlepas dari berbagai hal dibalik OSKM tahun ini. Ada pembelajaran besar yang harus diambil dalam kaderisasi ITB kedepannya. Ada hal besar yang harus sama-sama dipertanggung jawabkan baik oleh panitia ataupun massa kampus. Ada pertanyaan dan warna besar dalam kaderisasi ITB. Benarkah ITB sudah berhasil melakukan kaderisasi terbaik dan mencetak kader-kader terbaik pula sesuai nama “Institut Terbaik Bangsa” yang biasa didengungkan? (YEW)


3

CAMPUSPOLITAN

GANECA POS

Edisi IV Tahun 2 AGUSTUS 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

OPEN HOUSE UNIT 2013

ADVETORIAL

Akankah OHU 2013 Mengalahkan Serunya OHU 2012? OHU 2013 mengangkat tema “Pesta Rakyat”. Tema ini diambil untuk menunjang tema besar OSKM 2013 yakni “Kearifan Lokal”. Pesta rakyat dapat diartikan sebagai wahana bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berkumpul, membaur dan bersenang-senang dalam pesta besar. Begitu pula dengan OHU 2013, dengan mengangkat tema tersebut, diharapkan acara ini dapat menjadi ajang berkumpul seluruh civitas akademika ITB, bersenang-senang, dan menikmati indahnya keberagaman dalam beberapa aktivitas yang diadakan oleh puluhan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di Kampus ITB. Tahun ini sebuah panggung utama telah disiapkan panitia OHU 2013 di Boulevard ITB dengan mata acara bernama “Panggung Rakyat”. Panggung rakyat ini, nantinya akan diisi oleh penampilan UKM ITB secara bergiliran dari pagi hingga malam hari. Berbeda dengan OHU di tahun – tahun sebelumnya yang membuat pusat kera-

maian di suatu tempat saja, tahun ini panitia OHU berinovasi dengan membuat beberapa pusat keramaian, sebagai tempat pertunjukan. Pusat – pusat keramaian ini dikemas dalam sebuah mata acara yang bernama ‘Pentas Jalanan’. Sebagai pre-event, selain melaksanakan flash mop. OHU 2013 memberikan memberikan sebuah terobosan dengan mata acara bernama ‘Galeri OHU’. Galeri berarti sebuah wahana/tempat untuk memamerkan sesuatu. Dalam OHU 2013, Galeri OHU digunakan sebagai wahana untuk memamerkan foto – foto kegiatan UKM di Kampus ITB. Galeri OHU dapat dinikmati oleh masa kampus di Boulevard ITB mulai 27 Agustus 2013. “Kak Pen Ketua tahun lalu pernah bilang kalau OHU tahun 2012 itu bakal jadi OHU yang paling keren, dan saya akan buktikan bahwa itu salah. Akhirnya saya akan membuat postulat Sasthi” Mari buktikan kalimat di atas, dengan ramaikan OHU 2013! (INR)

KILAS BALIK OHU 2002 Ketua: Ahmad Yahya (Matematika 1997) Tema: Tidak ada tema besar

2003 Ketua: Wibi Arie R (Teknik Silpil 2000) Tema: ITB United

2004 Ketua: Dimas M. Zakki (Teknik Sipil 2002) Tema: Lihatlah Lebih Dekat

2005 Ketua: Adi Iskandar Putra (Teknik Sipil 2003) Tema: Ragam Warna Dalam

2006 Ketua: Adib (Teknik Sipil 2004) Tema: Satu Hati Berjuta Ekspresi

2007 Ketua: Heru Ramanda (Teknik Sipil 2005) Tema: Satu ITB Bias Kreasi

2008 Ketua: Lucky Bagus Waskito (Teknik Perminyakan 2006) Tema: Kreativitas Dalam Segala Aktivitas

2009 Ketua: I Gede Suryana S (Teknik Elektro 2007) Tema: Buku, Pesta, dan Cinta

2010 Ketua: Fitoy Wicaksana (Teknik Elektro 2008 Tema: Beyond The Imagination

2011 Ketua: Kun Riana Aplika (Teknik Lingkungan 2009) Tema: Life Time Education

2012 Ketua: Andreas Santo Pen (Teknik Mesin 2010) Tema: Integrasi Dalam Kreativitas dan Karya

2013 Ketua: Sasthi Nandani (Planologi 2011) Tema: Pesta Rakyat

DOK. OSKM 2013/RISTI ULFHA

BANDUNG- Balon dengan lampu berkelap-kelip diterbangkan untuk menutup OSKM ITB 2013. Apakah OHU 2013 juga semegah ini?

Daftar Beasiswa di ITB

Untuk informasi terbaru mengenai beasiswa: http://timbeasiswa.wordpress.com/ dan http://kemahasiswaan.itb.ac.id/

Cinta Budaya dengan Bangka Belitung Festival 2013 SAHANG ITB merupakan unit kebudayaan di ITB yang mengusung kebudayaan Bangka Belitung. SAHANG atau Serumpun Mahasiswa Bangka Belitung ITB memiliki agenda kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan mereka kepada masyarakat Bandung khususnya Mahasiswa ITB dan masyarakat sekitar ITB. Kegiatan tersebut bertajuk Bangka Belitung Festival 2013 yang akan digelar 5 Oktober 2013 mendatang di lapangan CC Barat ITB. BBF yang baru diselenggarakan untuk pertama kalinya ini menyajikan tiga rangkaian acara yang tentunya khas dari Bangka Belitung. BBF 2013 yang rencananya akan dilaksanakan setiap

dua tahun sekali ini akan dikemas dalam satu hari acara. Pada siang hari, BBF 2013 menyajikan Pesta Kuliner dan Pameran Produk yang tentunya khas Bangka Belitung. Dua rangkaian acara tersebut akan mengajak pengunjung untuk mengenal kuliner Bangka Belitung sekaligus sebagai obat rindu kampung halaman bagi pengunjung yang berasal dari Bangka Belitung dan mengenalkan pengunjung dengan beragam produk kreatif khas Bangka Belitung. Acara BBF 2013 akan ditutup malam harinya dengan acara puncak berupa Pagelaran, sebuah drama tentang kehidupan rakyat Bangka Belitung dipadu dengan tari- tarian khas Bangka Belitung yang tentunya akan

menambah wawasan dan rasa cinta kita pada budaya Indonesia. SAHANG ITB juga membuka kesempatan bagi mereka yang ingin terlibat dalam BBF 2013 melalui Bit.ly/PANITIA (form online pendaftaran panitia), bit. ly/PENAMPIL (form online pendaftaran penampil tari/ drama), dan @SAHANGITB atau langsung menghubungi Dwi purwaningsih (085789844643). Jika anda penasaran dengan kehidupan asli Bangka Belitung, karya- karya hebat khas Bangka Belitung, atau mungkin sudah tak sabar menikmati nikmatnya cita rasa khas Bangka Belitung, jangan lewatkan BBF 2013 SAHANG ITB awal Oktober mendatang.(/na)

Invitasi Hoki Ruangan Antarperguruan Tinggi se- Indonesia ke- 28 2013 Satuan Kegiatan Olah Raga (SKOR) Hoki ITB adalah unit kegiatan mahasiswa yang berada di bidang olahraga hoki. Sebagai sebuah unit kegiatan mahasiswa, tentunya SKOR HOKI ITB memiliki beberapa kegiatan rutin sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dalam internal SKOR HOKI ITB yaitu futsal, touring, dan IHRPT. Invitasi Hoki Ruangan Antarperguruan Tinggi se- Indonesia (IHRPT) adalah kegiatan tahunan SKOR HOKI ITB yang akan dilaksanakan pada 31

Agustus – 7 September 2013 mendatang. Berbeda dari IHRPT sebelumnya, pada IHRPT ke 28 ini juara umum akan memperebutkan piala Gubernur Jawa Barat. Selama keberlangsungannya IHRPT (1- 28), didominasi oleh peserta dari Pulau Jawa meski tak sedikit pula peserta yang berasal dari luar Pulau Jawa. Perguruan tinggi yang turut meramaikan diantaranya ITB, UNPAD, UNPAR, STKIP Pasundan, UPI, STEI, LSPR, UKI, TRISAKTI, ISTN, UNIMED, UNNES, UNESA, UGM, UNY, UPN

Yogyakarta, UNAIR, UNHAS, UNSRI, dan BINA DARMA. Sesuai dengan tujuannya yaitu memperkenalkan olahraga HOKI pada masyarakat, maka kegiatan yang akan digelar di GSG Disjas TNI- AD Jalan Mintaredja no. 88 Cimahi (dekat pintu keluar tol baros) ini akan dibuka untuk umum. Jika anda berminat untuk menyaksikan atau bahkan bergabung dalam unit SKOR HOKI ITB, maka jangan lewatkan IHRPT ke 28 tahun ini (info pendaftaran Arif – 085722337681).(/na)


4

OPINI

GANECA POS

Edisi IV Tahun 2 AGUSTUS 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

MAHASISWA BARU 2013

SOSOK

Marsha Faradina,

Pemenang Ganesha Prize ITB 2013

Setiap tahun, di ITB ada pemilihan untuk satu orang mahasiswa terbaik yang akan dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. Hal ini didasarkan pada bahwa setiap mahasiswa sebaiknya tidak hanya fokus pada satu bidang yang ia tekuni, namun memperluas kemampuannya, terutama soft skill. Dalam ajang ini, tidak hanya pendidikan formal yang dilihat namun juga pengalaman organisasi dan berbagai hal lainnya. Nama penghargaan yang akan diberikan bagi mahasiswa dengan gelar terbaik ini adalah Ganesha Prize. Pemilihan mahasiswa yang akan mendapatkan gelar mahasiswa terbaik di ITB sendiri dilakukan dengan pendaftaran mahasiswa yang berminat, atau ditunjuk langsung dari pihak Tata Usaha program studi. Kemudian dilakukan seleksi tingkat fakultas dengan cara membuat sebuah karya tulis dengan tema-tema yang telah diberikan. Setelah ada perwakilan dari tiap fakultas, maka setiap perwakilan fakultas ini akan melakukan presentasi. Presentasi dilakukan oleh setiap perwakilan dari tingkat Fakultas di depan para dewan juri dalam Bahasa Inggris. Mereka mempresentasikan karya tulis yang telah mereka persiapkan dengan matang dan bertarung untuk mengalahkan sebelas saingan dari fakultas lain. Setelah Sesi Presentasi, ternyata penghargaan Ganesha Prize jatuh pada Marsha Faradina, mahasiswi Teknik Kimia angkatan 2009. Karya tulis berjudul “Rancangan Program Desa Mitra ITB Sebagai Wujud Kolaborasi Interdisipliner dalam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di Jawa Barat” sukses menarik perhatian para juri. Tiga konsep yang ditekankan adalah partisipatif, interdisipliner, dan suistanable. Marsha mengakui bahwa hal yang sangat menonjol adalah interdisipliner di mana semua jurusan harus dikembangkan suapaya tidak terjadi kepincangan. Selain itu rencana yang sudah dibuat oleh Marsha juga sangat mendetail, dilengkapi juga dengan diagram yang lengkap. Tahun 2013 adalah tahun kedua Marsha mengikuti ajang pemilihan mahasiswa berprestasi ini. Tahun 2012 lalu, ia sempat mengikuti pemilihan mapres dan menjadi mapres dari Teknik Kimia bersama Hendra, pemenang Ganesha Prize 2012. “Waktu SMA memang saya pernah jadi best speaker nasional, pernah menang lomba debat se-Indonesia ketika TPB, ikut lomba HNMUN ke Harvard, dan menjadi ketua training anak-anak delegasi HNMUN 2012,” ujar Marsha ketika ditanya mengenai bekal dan pengalaman untuk dapat memenangi penghargaan tersebut Motivasi Marsha untuk mengikuti ajang tersebut adalah karena ia merasa ITB telah memberikan terlalu banyak untuk dirinya, dan ia tidak ingin lulus dari ITB tanpa sesuatu yang berarti. Minimal jika ia tidak bisa bermanfaat apa-apa, ia ingin dapat menginspirasi karena sebenarnya ia bukan siapa-siapa. Siapapun pasti bisa menjadi sesuatu, apabila ingin mengeluarkan usaha yang lebih. “Terlalu sayang kalau masa kuliah hanya dihabiskan dengan duduk belajar di kelas saja. Dream, explore, discover. Cari sebanyak-banyaknya kegiatan positif, baik di kampus maupun di luar kampus. Dan apapun kegiatan yang kamu lakukan, selalu inget untuk ga pernah berhenti bermimpi dan berprestasi. Akademik tetap harus jadi nomor satu dan harus diprioritaskan, tapi carilah pengalaman sebanyakbanyaknya karena setiap orang bisa berprestasi dengan caranya masing-masing,” pesan Marsha di akhir wawancara.

Kamu GanPos! Kamu GanPos! Jago nulis? Jangan hanya diendam, kirim artikel, opini, feature kamu ke redaksi GANECA POS melalui alamat surel ganecapos@yahoo.com. Ada apresiasi di setiap pengiriman.

Sepucuk Surat dari Nyoman Anjani Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB 2012/2013, Teknik Mesin ITB 2009 Yang kusayangi Adik-adikku Mahasiswa ITB 2013, di tempat Selamat datang di Institut Teknologi Bandung, kampus yang merupakan miniatur Indonesia, yang mahasiswanya merupakan cerminan dari bangsa ini kelak 20 sampai 30 tahun yang akan datang. Kampus ini adalah kampus yang besar dimana kalian dapat menjadi apapun yang kalian inginkan, asalkan kalian mau bekerja keras, belajar, dan berdoa. Sedikit pesan yang ingin saya sampaikan: Jadilah kalian angkatan

yang kuat dalam persatuan, maju dalam kolaborasi keberagaman, dan kelak akan menjadi angkatan yang akan membangun negara ini ke arah kemajuan, serta menjaga nama baik Institut Teknologi Bandung. Perhatikanlah alam di sekelilingmu karena dari alam engkau akan belajar untuk mensyukuri nikmat Tuhan, belajar untuk rendah hati, dan menjadi jiwa yang pemberani. Berinteraksilah engkau dengan masyarakat di seluruh pelosok negerimu, agar engkau belajar untuk mengasihi yang lemah dan belajar menerima perbedaan. Jadilah pemimpin bagi

kaummu, pemimpin yang paling berani membela pada kebenaran, dan membawa perubahan ke arah kebaikan. Kampus Ganesha ini adalah tempat bagi mereka yang akan menuntut ilmu

hingga ke langit dan tetap akan kembali ke bumi untuk memakmurkan bangsanya. Maka, jadilah kita generasi muda yang mencintai tanah air Ibu Pertiwi, menghargai kearifan lokal, dan bangga akan identitas kita sebagai Bangsa Indonesia. Gerbang untuk berkarya bagi kampus ini dan untuk Indonesia sudah terbuka lebar bagi kalian, janganlah kalian enggan untuk aktif berkemahasiswaan di kampus ini. Manfaatkanlah setiap wahana kegiatan dan organisasi yang ada di kampus ini untuk dapat mengembangkan karakter dan potensi diri, mencari banyak teman dan pengala-

man, serta untuk dapat berbagi manfaat kepada lingkungan dan masyarakat. Sebab, setiap benih usaha yang kita tanam selama menjadi mahasiswa di kehidupan kampus ini akan kita petik buahnya di kemudian hari, ketika kita sudah menjadi pemimpin bagi bangsa ini kelak. Kehidupan kampus adalah investasi masa depan, manfaatkanlah kesempatan berharga ini dengan penuh tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa! Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater. Salam Ganesha! Bandung, 27 Agustus 2013

KATA MEREKA

Pesan Trihita Karana bagi Rakyat Muda Ganesha

Michael Jefry GL 2011 Michael Jefry, Teknik Geologi 2011 Aku Trihita Karana. Aku ingin mengucapkan selamat datang untuk kalian wahai para pemenang, wahai para pencari, dan wahai kalian para pemimpi. Selamat datang ke kampus terbaik bangsa. Selamat datang di tempat dimana setiap pertanyaan akan kalian dapatkan jawaban. Selamat datang di Institut Teknologi Bandung. Sadari bahwa kampus ini adalah kawah candradimuka. Kampus ini adalah terang dan jalan kebenaran untuk kalian para pemimpi. Harum api kehidupan akan kalian hirup di kampus ini. Pembelajaran yang tidak terbatas akan selalu ada untuk kalian wahai para pencari. Kesedihan, tekanan, dan kepahitan mungkin akan kalian dapatkan di kampus ini. Tapi aku katakan kepada kalian semua. Pedang yang tajam ditempa di dalam bara api dan tekanan yang tinggi. Bentangkanlah mimpi kalian lebih luas dari cakrawala. Luapkanlah semangat kalian lebih membara dari panasnya matahari. Hidupkalan nurani di dalam diri lebih gemerlap dari bintang di angkasa. Wahai rakyat muda ganesha! Bagai cahaya di dalam kegelapan dan bagai rembang tengah hari.. Teruslah kawan. Teruslah berkembang. Teruslah berkembang sehingga kelak, kalian akan menjadi prajurit-prajurit ibu pertiwi. Prajurit kebanggan yang pernah dilahirkan

Johanes Sebastian TI’11 tanah air ini. Dengan berbaju zirahkan semangat, berkasutkan kejujuran, bertopongkan ketulusan, dan bersenjatakan keadilan, hancurkanlah... Hancurkanlah setiap musuh-musuh.. Hancurkanlah tembok-tembok keterpurukan yang menghalangi negara ini. Semuanya ini harus kalian lakukan.. Semuanya ini harus kalian lakukan.. Bukan hanya untuk nenek moyang kita... Bukan hanya untuk diri kalian sendiri.. Tapi ingat, ini adalah untuk anak dan cucu kita kelak... Aku percaya kalian semua dapat menjadi suluh untuk Indonesia ini. Aku percaya kalian dapat bersatu padu menciptakan permainan cantik yang menjadi goresan sejarah terbaik sepanjang masa. Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater. Merdeka!

Johanes Sebastian, Teknik Industri 2011

Salam wahai rakyat muda ganesha. Dengan penuh kebahagiaan saya ucapkan selamat datang di kampus terbaik bangsa ini. Dengan berakhirnya OSKM ini, kalian semua resmi menjadi mahasiswa yang saya rasa mampu membawa perubahan yang besar. Mahasiswa bukanlah siswa lagi. Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan mulia. Kalian sudah mengerti apa potensi, posisi dan peran mahasiswa. Dan saya yakin bahwa kalian semua adalah mahasiswamahasiswi ideal seperti yang telah kalian dengar. Keidealan ini mutlak milik kalian.

Janganlah kalian semua diam akan kemahasiswaan. Memang betul kemahasiswaan kita sudah semakin luntur dengan adanya jiwa jiwa yang terlalu individualis dan oportunis, namun saya yakin dengan segenap jiwa bahwa kalian semua memiliki sosok mahasiswa ideal yang jauh dari karakter negative itu. Sosok yang mampu memberi warna baru di dalam dunia kemahasiswaan Indonesia, khususnya ITB. Jangan menjadi manusia yang hanya diam saja melihat kebenaran ditindas, tapi jadilah manusia yang selalu membawa kebenaran di bawah panji kemahasiswaan. Dan kembali ingat, jumlah 3659 mahasiswa dengan potensi tinggi tidak hanya akan mampu mengguncang dunia, tapi mampu menggetarkan langit jika kalian bersatu. Teruslah bergerak dan buat perubahan, walaupun perubahan itu kecil. Dan jangan takut melakukan kesalahan, karena melakukan kesalahan jauh lebih berarti ketimbang tidak melakukan apa-apa. Karena bangsa ini hancur bukan karena kurangnya orang-orang hebat, melainkan karena diamnya orang-orang hebat itu. Selamat berkarya sahabat-sahabat 2013. Selamat berjuang Rakyat Muda Ganesha. Salam Ganesha !

Faisal Fachri, Teknik Mesin 2011 Teruntuk rakyat muda ganesha..Selamat datang di tanah ganesha, kawah candradimuka bagi para pembelajar.. Sejak hari kemerdekaan lalu, 3659 putra

GANECA POS terbit sejak tahun 2007 Pemimpin Umum Andrean Eka Pemimpin Redaksi Dian Puspita Triani Sekretaris Neli Syahnida Bendahara Rizky Rahmani Reporter Rizky Rahmani, Yosinta Eka, Kharisma Ryan, Ammar Syahid Rabbani, Atifah Rabbani, Abdul Wahid, Arifah Qurrota, Teguh Yassi, Inas Nabilah, Shofia Karima, Sarah Febrianti, M Khairul Hamid Pemimpin Perusahaan M Reza Irvanda Periklanan Faisol Tanjung, Ratna Widya, Abdul Malik Humas Teguh Imam Dirgantara Pemimpin Artistik Atika Almira Tata Letak Adry Fahmi Ilustrator Nixon Berlin, Wasi’ah Naila,Bakti Satria Fotografer Naomi Putri, Delia Rahma Pemimpin Produksi dan Distribusi Ihsan Ardanto Bidang Rumah Tangga dan Personalia Hisni Rachmat

Faisal Fachri MS’11

Fauzan Maghdavi MT’11

putri terbaik telah dikerahkan untuk membela bangsa yang besar ini. menjadi suluh juang yang baru agar kampus ini menjadi tempat perubahan bersumber. menjadi tombak tombak kearifan baru dari ganesha untuk indonesia.

Wahai rakyat muda Ganesha ! Kalian telah dibekali berbagai materi dalam OSKM ITB 2013 agar kalian tersadar bahwa kalian bukan lagi sekedar siswa biasa. Namun, sekarang kalian telah menyandang nama MAHASISWA ! Beban yang dipikul di pundak kalian pun jauh lebih berat dibanding sewaktu kalian masih putih abu-abu. Tanggung jawab kalian dalam menimba ilmu di bumi ganesha ini sudah tidak sekedar untuk diri sendiri maupun keluarga kalian. Akan tetapi , tanggung jawab kalian juga untuk bangsa ini, yaitu INDONESIA !

Wahai rakyat muda ganesha, kalian telah datang ke tanah ganesha ini sebagai pembelajar, maka teruslah menjadi pembelajar. pembelajar yang tidak pernah puas mengarungi samudra ilmu pengetahuan. pembelajar yang sadar dan insaf atas keadaan masyarakat di sekitarnya. Kecongkakkan atas lambang ganesha di dada kiri kita tidak akan menghasilkan apapun kecuali keterpurukkan. putra putri terbaik tidak lahir hanya karena disematkan lambang ganesha. mereka lahir karena memang merekalah mercusuar yang memancarkan cahaya. mereka ada karena memang merekalah tubuh dengan fondasi budi pekerti luhur. sangkar emas tidak akan mengubah burung nuri menjadi rajawali. Kalian mampu menggoyangkan langit,menggempakan daratan, dan menggelorakan samudera agar bangsa ini menjadi bangsa rela menderita demi pencapaian cita cita,bukan bangsa tempe ataupun bangsa kuli. kalian mampu. Tapi apakah kemauan kalian tergerak? pada kalianlah aku bertanya.

Fauzan Maghdavi, Teknik Material 2011 Untuk adik-adikku 2013 Salam Ganesha !

Wahai rakyat muda Ganesha ! Tanggung jawab kalian terhadap bangsa ini tidak akan berarti jika kalian tidak mengenal bumi pertiwi ini. Bumi dengan segala kekayaan alam, budaya, serta keindahan alamnya yang begitu megah. INDONESIA! Sebuah nama yang harus selalu terpatri dalam jiwa dan raga kalian dimanapun kalian berpijak. Merahnya yang mengalir dalam darah menciptakan keberanian dan semangat di setiap rakyatnya. Putihnya yang selalu menjaga kesucian hati rakyatnya. Jaga dan harumkanlah nama bangsa ini 2013 ! Wahai rakyat muda Ganesha ! Aku Trihita Karana berharap agar hal-hal baik yang telah diajarkan kepada kalian bisa kalian terapkan dalam keseharian kalian. Buatlah aksi nyata dari angkatan 2013 untuk Indonesia. Serta jangan pernah lupa bahwa berjuta rakyat di luar sana menanti kalian !

GANECA POS Mencerahkan, Mencerdaskan


5

SASTRA DAN SENI

GANECA POS

Edisi IV Tahun 2 AGUSTUS 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

PEMENANG

CERPEN

SAYEMBARA CERPEN

The Unforgotten Glory Flower OLEH TIFANI WARNITA, STEI ITB 2013

”Lalu bagaimana bisa kau menganggapku sebagai teman masa kecilmu sedangkan sudah sepuluh tahun kau tidak bertemu dengannya.“ Evan tertawa kecil, menautkan jemari dari masing-masing tangannya. ”Firasatku mengatakan begitu. Dan aku yakin karena firasatku tidak pernah salah.” Eretria 490 SM “Evan! Kembalikan Nona Zoe!“ gadis kecil berusia sekitar 9 tahun terengah-engah mengejar anak laki-laki dihadapannya. Surai pirang panjangnya yang bergelombang ikut bergerak seirama dengan pergerakan kakinya. Sesekali ia menabrak orang-orang yang sedang berlalu lalang di jalan utama kota. Anak dihadapannya justru tertawa dan tetap berlari. “Tidak akan!“ Gadis kecil itu berhenti mengejar, lalu menggembungkan pipinya. “Dasar pencuri boneka! Akan aku adukan ke Paman Menalcas,“ gadis itu lalu berbalik, berniat melaporkan si pencuri boneka pada ayahnya. Tiba-tiba lengan mungilnya ditarik hingga gadis itu terpaksa berbalik. “Tunggu dulu, Cliantha!“ Evan menarik tangannya, berniat menyerahkan Nona Zoe. Gadis itu lalu tersenyum, taktiknya berhasil. *** Aroma segar udara pagi Eretria selalu mendamaikan hati. Cliantha tidak akan pernah bosan menghabiskan paginya yang berharga di beranda rumahnya bersama Nona Zoe. Semerbak wangi Teluk Euboic mampu mengiringi angin sepoisepoi pusat kota Eretria. Cliantha mengelus lembut rambut hitam Nona Zoe di pangkuannya. Gadis itu tidak akan membiarkan Evan mencuri Nona Zoe kesayangannya lagi. “Pagi, Cliantha!“ seru Evan yang muncul entah darimana. Cliantha segera memeluk erat Nona Zoe, melakukan gerakan defensif. “Mau apa, Tuan Pencuri Boneka?“ Evan segera mengambil tempat duduk di sebelah Cliantha. Ia pun akhirnya tertawa. “Tenang saja, Clea, aku tidak akan mencuri Nona Zoe,“ Evan lalu menatap lekat-lekat iris cokelat Cliantha, suaranya kini hampir menyerupai bisikan, “Aku ingin memberitahu sesuatu.“ Kedua alis tipis Cleantha bertaut. Gadis kecil itu tidak melonggarkan sedikitpun pelukannya pada Nona Zoe. “Ini soal Persia,“ bisik Evan tepat di telinga Cliantha. Kedua bola mata Cliantha terbelalak kaget. Tubuhnya gemetar beberapa saat. Gadis itu teringat hari terakhir ia bertemu ayahnya sebelum Eretria mengirim pasukan untuk membantu pemberontakan di Ionia. Ayah Cliantha ikut dalam pasukan itu. Persia membunuh Ayahnya. Cliantha benci Persia! Semua orang Yunani membenci bangsa itu. Tetapi kebencian Cliantha saat ini justru hampir menyerupai ketakutan tak bertepi. “Ce... ceritakan,“ suara Cliantha berubah gemetar. Gadis itu melepas pelukannya pada Nona Zoe dan justru mengepalkan kedua tangannya sendiri eraterat. Evan menghela napas. “Kau tahu? Persia... Persia akan datang ke kota ini,“ Evan memberi penekanan pada setiap kata Persia yang ia ucapkan. “Dan mereka... Mereka akan mengambil Nona Zoe!“ secepat kilat Evan mengambil Nona Zoe dari pangkuan Cliantha lalu

tertawa begitu berhasil mendapatkan boneka tersebut. Cliantha mendengus kesal. “Tidak lucu, Tuan Pencuri Boneka.“ Evan tahu jelas makna dari raut wajah gadis kecil dihadapannya. Cliantha marah, namun memendamnya. “Baiklah baiklah, Nona Cliantha,“ Evan menyodorkan Nona Zoe ke arah Cliantha. Cliantha segera mengambil kembali Nona Zoe dari genggaman tangan Evan. “Dasar pembohong!“ sahut Cliantha kesal lalu beranjak pergi memasuki kediaman rumahnya. Sebelum Evan sempat menyusul masuk, gadis itu sudah membanting pintu dihadapannya lalu menguncinya dengan balok kayu. Evan menggedor-gedor pintu usang berwarna kecokelatan dihadapannya dengan hati-hati. Pintu itu terlihat mulai rapuh dan Evan tidak mau mengambil risiko menghancurkannya. “Aku serius, Clea. Aku tidak berbohong. Karystos sudah jatuh. Mereka akan segera sampai Eretria besok!“ Tidak ada jawaban. “Ayah menyuruh Paman Gyras untuk membawaku pergi ke Khalkis sampai Persia pergi dari tempat ini. Ayolah Cliantha, kumohon buka pintunya. Ikut aku dan Paman Gyras ke Khalkis.“ Sia-sia. Cliantha tidak mendengarkan sepatah kata pun penjelasan Evan. Gadis itu tidak mungkin meninggalkan ibunya. Lagipula ia sudah terlanjur kesal karena Evan mempermainkan dirinya dengan cerita soal Persia sebagai senjatanya. Terlebih gadis itu mudah marah jika ada yang mencuri Nona Zoe. Alasannya sederhana, Nona Zoe adalah pemberian ayahnya. “Evan!“ panggil Paman Gyras yang sudah berada di halaman rumah Cliantha. “Cepat, kita harus segera ke Khalkis.“ Evan menggeleng. “Tidak. Aku tidak akan pergi jika Clea tidak pergi juga. “ “Jangan bodoh!“ seru Paman Gyras lalu menarik lengan Evan. “Ini perintah Ayahmu. Tenang saja, kita akan segera kembali ke Eretria. Eretria akan aman.“ Evan hanya bisa pasrah saat Paman Gyras menariknya, membawanya pergi dari rumah Cliantha. Hari itu adalah hari dimana pertama kalinya ia meninggalkan Eretria. Hari itu pula adalah hari dimana ia meninggalkan Cliantha untuk yang pertama kali sepanjang hidupnya. “Maafkan aku, Cliantha.“ ***

Khalkis 490 SM Evan mengusap-usap kedua matanya yang baru saja terpejam semalaman sembari berjalan pelan menuju jendela kamar yang ia tempati saat ini. Anak laki-laki itu menghirup dalamdalam udara Khalkis. Apapun yang terjadi, semerbak aroma pagi hari kota Eretria tidak ada yang mampu menandingi. Bahkan Khalkis sekali pun. Evan bahkan tidak habis pikir kenapa ayahnya justru memerintahkan Paman Gyras untuk membawanya ke Khalkis. Khalkis adalah rival dari Eretria. Keduanya terlibat sengketa dalam Pertempuran Lelantina

Ngikutan yuk!

yang terjadi sekitar dua ratus tahun yang lalu. Sejak kedatangan Evan ke Khalkis beberapa hari lalu, banyak orang yang menatap sinis pada anak itu. Karena itulah Paman Gyras tidak memperbolehkan Evan keluar rumah sendirian selama masih berada di Khalkis. “Evan…“ panggil Paman Gyras dengan suara yang terdengar lebih berat dari biasanya. “Ada apa, Paman?“ Evan tidak berbalik. Perhatiannya tetap tertuju pada pemandangan indah kota Khalkis dari balik jendela rumah Paman Gyras. Di luar terlihat beberapa orang sedang berbincang mengenai Persia. Lagi-lagi Persia. Evan mulai bosan mendengar nama bangsa itu disebut-sebut. Paman Gyras berjalan mendekat lalu memegang bahu kiri anak kecil itu. “Eretria sudah jatuh. “ Seketika Evan berbalik, menatap wajah Paman Gyras dengan tatapan kaget. “Tidak mungkin! Lalu Ayah bagaimana?“ Paman Gyras menghela napas perlahan. “Komandan Menalcas sudah tiada, seluruh pasukan Eretria dibunuh oleh tentara Persia.“ Evan merasa seakan petir baru saja menyambar jantungnya hingga berhenti berdetak untuk beberapa detik. Nafasnya tersendat menerima kabar mengerikan itu. Eretria, kota kebanggaannya, jatuh begitu saja ke tangan Persia. “Lalu Cliantha?“ tanyanya, berharap sahabatnya mampu menyelamatkan diri. Paman Gyras mengacak-acak rambut kecokelatan Evan. “Aku tidak tahu.” Evan jatuh terduduk. Sekali lagi ia kehilangan keluarganya yang berharga. Tanpa sadar air mata mulai turun membasahi pipinya yang tirus. Hari ini tepat delapan hari semenjak Persia menginjakkan kakinya di tanah subur kota para pendayung, Eretria. Warga Eretria yang awalnya berdebat antara harus menyerahkan diri pada Kekaisaran Akhemeniyah atau lari memutuskan untuk mempertahankan diri dibalik tembok pertahanan kota Eretria. Hingga pada akhirnya— tepat pada hari ketujuh—dengan pengkhianatan dua orang Eretria, kota tersebut berhasil di jatuhkan. Seisi kota dijarah dan dibakar habis. ***

Eretria 490 SM Beberapa hari kemudian, setelah mendapat kabar bahwa Persia sudah meninggalkan Eretria dan mulai meneruskan perjalanan menuju Attika, Evan mengikuti Paman Gyras pergi ke Eretria. Satu-satunya harapan anak itu saat ini adalah ia dapat menemukan Cliantha. Eretria dalam keadaan sangat mengenaskan saat itu. Banyak tentara tergeletak disana-sini dengan berbagai luka disekujur tubuh mereka. Bau busuk begitu menyengat hingga membuat Evan hampir muntah. Eretria telah kehilangan semerbak menyejukkan Teluk Euboicnya. Rasanya Evan ingin segera pergi dari kota itu. Kota yang semula tidak ingin ia tinggal-

kan justru membuatnya muak. Imajinasi penaklukan Eretria terus berkelebat dalam pikirannya. Meski begitu ia tidak akan pergi sebelum menemukan Cliantha. Evan pun segera berlari menyusuri kota ke arah kediaman keluarga Cliantha. Tetapi apa yang ia lihat justru lebih mengerikan. Rumah Cliantha berubah sekelam eboni. Hanya puing-puing reruntuhan yang bersisa dan bau arang yang masih tercium. “Tidak! Cliantha! Kau dimana?“ teriak Evan putus asa. Dengan jemarinya yang mungil, anak itu berusaha memeriksa reruntuhan. Hinga kedua tangannya telah penuh memar dan abu pun hasilnya tetap nihil. Sampai akhirnya Evan menemukan Nona Zoe yang terlihat masih utuh, berada di bekas reruntuhan pintu belakang rumah keluarga Cliantha. Evan memungut boneka tersebut, merutuki segala kebodohannya karena telah meninggalkan Cliantha. Anak itu mulai menangis. Ia merasa seperti pengkhianat, meninggalkan sahabatnya sendiri hingga akhirnya berujung maut. Sejak saat itu, Evan bersumpah akan menghukum Persia. Ia akan menjadi hoplites dan mengusir Persia dari negeri para Dewa. Demi ayahnya, Eretria, dan juga Cliantha. ***

Pulau Salamis 480 SM Sepuluh tahun berlalu semenjak pengepungan atas Eretria terjadi. Sepuluh tahun sudah Evan berlatih untuk menjadi hoplites terkuat pada masanya. Jika Cliantha masih hidup, usianya sudah sembilan belas tahun sekarang. Gadis itu sudah pasti menjadi gadis paling cantik di Eretria. Meski lebih tua daripada Evan, Evan sudah menganggap Cliantha seperti adiknya sendiri yang harus ia lindungi. Namun sepuluh tahun yang lalu justru menjadi bukti nyata kegagalan dirinya dalam melindungi Cliantha. Hari ini, tepat di usianya yang ke delapan belas tahun, untuk pertama kalinya pemuda itu bersiap untuk diterjunkan ke medan perang. Sepuluh tahun yang lalu, setelah berhasil memenangkan pertarungan secara mutlak dengan warga negara kota Eretria, Persia berhasil dikalahkan dalam Pertempuran Marathon. Namun beberapa bulan lalu, Persia kembali melancarkan invasinya yang kedua. Lalu pada bulan Agustus lalu, Persia mengalami kemenangan mutlak dalam pertempuran di Thermopylae dan di Artemision. Tujuan mereka selanjutnya adalah menaklukkan Peloponnesos. Untuk itulah armada Yunani ditempatkan di Pulau Salamis demi mencegah Persia mencapai Peloponnesos. “Evander! Aku dengar Athena sudah jatuh ke tangan Persia,“ seorang pemuda menghampiri Evan. Wajahnya terlihat pucat pasi. Evan hanya membalas dengan helaan napas. Ia tahu cepat atau lambat Athena akan jatuh ke tangan Yunani. Maka dari itulah tugas mereka saat ini adalah menghalau Persia mencapai Peloponnesos. Pemuda itu mengguncang-

kan tubuh Evan. “Kenapa kau diam saja?” “Lalu aku harus bagaimana? Berteriak ketakutan lalu kabur, Kairos?“ tatapan tajam Evan membungkam seketika pemuda di hadapannya. “Yang harus kita lakukan adalah terus melawan Persia apa pun yang terjadi sampai akhir. Kita sudah bersumpah sebagai hoplites.“ Kairos melihat pasir pantai di sekelilingnya. Ia pun menggigit bibir. Hal yang selalu ia lakukan jika sedang gugup. “Tapi mereka menumpas dengan mudah tiga ratus orang Sparta bersama Raja Leonidas di Thermopylae. Mereka menggunakan Pasukan Abadi !“ Kairos sama seperti Evan, baru pertama kali terjun ke medan perang. Rasa gugup pemuda itu terbaca jelas dalam raut wajahnya. Padahal kemampuan bertarung Kairos jauh di atas Evan. Kairos jarang menggunakan tombak dan lebih sering menggunakan busur panah dan pemuda itu sangat mahir menggunakan senjata Dewi Artemis tersebut. Tetapi tetap saja, ketakutan menguasai dirinya. Evan tersenyum tipis. “Tidak dengan mudah. Mereka dikhianati, Kairos,“ sama seperti Eretria yang dikhianati, “Dan Pasukan Abadi itu hanya bualan. Hanya Dewa-Dewi saja yang hidup abadi. Aku berjanji akan membunuh Pasukan Abadi tersebut.“ “Semuanya berkumpul dan berbaris!“ teriak seseorang dari dekat garis pantai Salamis menghentikan perbincangan Evan dan Kairos. Sesuai pelatihan yang sudah biasa mereka lakukan, semuanya berkumpul dalam sekejap, berbaris dalam zirah lengkap menutupi pakaian dari kulit binatang yang mereka gunakan. “Seperti yang telah kita tahu, Persia berhasil menaklukan Thermopylae dan Artemision,“ seseorang berusia sekitar 40 tahunan mulai berpidato. Ia adalah Themistokles, jenderal Athena. “Tujuan mereka selanjutnya adalah menaklukan Peloponnesos. Beberapa di antara kalian mungkin ada yang pernah melawan tentara Persia atau bahkan terlampau takut hanya dengan mendengar namanya,“ suaranya yang penuh wibawa bergema ke seluruh penjuru pantai. Seiring berbicara, ia melangkahkan kakinya mengitari para prajurit di barisan depan. “Jumlah kita mungkin tak seberapa. Tapi kita berada di tanah milik kita sendiri. Apa kalian mau semakin kehilangan wilayah-wilayah penting Yunani? Tanah-tanah tempat kita tumbuh dan dewasa. Juga kediaman bagi sanak keluarga kita di rumah. Apa kalian ingin kehilangan itu semua?“ teriak Jenderal Themistokles. Tak ada jawaban. “Jawab aku!“ teriak Jenderal Themistokles semakin keras. “Tidak, Jenderal!“ teriak para prajurit serempak. Jenderal Themistokles kembali ke posisinya semula dihadapan para prajuritnya. “Maka dari itu, lawanlah prajurit Persia yang hendak mencuri tanah kita. Habisi mereka semua. Buktikan bahwa Yunani adalah bangsa dengan ras tertinggi!” Para prajurit menjawab dengan teriakan semangat yang

Halaman Sastra dan Seni merupakan rubrik khusus yang memuat karya-karya sastra dan seni. Tidak mudah menemukan karya-karya sastra dan seni buatan asli anak civitas akademika ITB. Oleh karena itu, kami juga ingin menjaring karya-karya kamu. Pernah menggubah puisi ? Menggambar komik? Menulis cerpen ? Melukis ? Desain-desain unik ? Atau karya menarik lainnya ? Jangan sungkan, ayo kirimkan karya kamu ke alamat surel ganecapos@yahoo.com

bergema. Hanya dengan pidato singkat seorang jenderal berhasil membangkitkan—setidaknya sebagaian besar—semangat para prajurit. Setiap prajurit ditempatkan di kurang lebih 370 kapal yang berada di laut dekat pesisir pantai Pulau Salamis. Lawan mereka adalah 800 kapal Persia. Yunani mungkin kalah jumlah, tetapi wilayah geografis menguntungkan mereka. Selat yang sempit justru menyulitkan armada kapal Persia yang melimpah dan justru membawa kekalahan bagi mereka sendiri. Di akhir pertempuran, saat kapal yang ditumpangi Evan hendak menjatuhkan salah satu kapal musuh dengan menubrukan haluan kapal mereka sendiri, Evan melihat dengan jelas seorang gadis yang sangat mirip dengan sahabat masa kecilnya, Cliantha. Gadis itu, sama seperti Clea, bersurai pirang bergelombang dengan iris cokelat yang indah. Tapi raut wajahnya begitu dingin, tidak bersemangat seperti Cliantha yang ia kenal. ”Hentikan!” teriak Evan tiba-tiba, namun tidak ada yang menghiraukannya. Tidak mungkin mereka menghilangkan kesempatan menenggelamkan salah satu saja kapal milik Persia. Jarak kedua kapal itu kini tinggal kurang lebih lima meter saja. Kairos yang menggunakan busur panah terus memanah prajurit Persia yang terlihat olehnya. ”Kau ini apa-apaan, Evan?“ ”Aku melihat Cliantha,” jawab Evan, berusaha memperhatikan gadis dengan gaun putih cerah yang sedang berada di dekat tiang kapal. Kairos tahu cerita masa kecil Evan dan saat ini dia menganggap Evan sudah gila. ”Itu halusinasi saja. Cliantha sudah tiada, Evan!“ Kairos lalu menjatuhkan Evan ke geladak kapal demi menghindari anak panah yang di lepaskan salah satu prajurit Persia. “Awas, hindari serangan anak panah mereka!“ Dalam sekejap saja, sebelum kapal Persia itu berhasil bermanuver untuk menghindar, kapal Yunani berhasil menubruk kapal Persia tersebut hingga menimbulkan terjadinya kebocoran di sana-sini sampai akhirnya kapal itu tenggelam. Tanpa pikir panjang, Evan langsung terjun ke dalam air, mencari sesosok gadis mirip Cliantha yang tadi ia lihat. ”Dasar bodoh!” seru Kairos melihat apa yang dilakukan sahabatnya. *** ”Cliantha?” tanya Evan sambil memperhatikan gadis di hadapannya. Surai pirangnya basah oleh air. Gadis itu tidak bisa berenang dan hampir saja tenggelam seperti apa yang terjadi pada kapal yang ia tumpangi jika Evan tidak segera menolongnya. Sedangkan sisasisa armada kapal Persia sudah mulai meninggalkan selat sempit tersebut, menyisakan para prajurit Yunani yang berteriak penuh kemenangan. Gadis itu memiringkan kepalanya tidak mengerti. Evan tersenyum, meletakkan tangannya di bahu gadis itu. “Cliantha, ini aku, Evan.“

itu menepis tangan Evan dari bahunya. Evan menggeleng bingung. “Tapi, Cliantha, tanda lahir di siku kirimu itu…” Cliantha memang memiliki tanda lahir seperti tiga buah goresan di siku kirinya. Dan gadis di hadapan Evan saat ini memiliki tanda lahir yang sama persis. Gadis itu memeras rambutnya yang basah. ”Ini bekas luka, bukan tanda lahir. Dan namaku Elodie, bukan Cliantha! Dasar pembunuh!” Evan tidak mengerti maksud Cliantha tapi ia dapat melihat dengan jelas bulir-bulir permata membasahi sudut matanya yang besar. Kairos menepuk pelan bahu Evan. ”Sudah kubilang dia bukan Cliantha dan parahnya kau baru saja memasukkan orang Persia ke kapal ini.“ Evan mendengus kesal. ”Aku sangat yakin dia adalah Cliantha. Kau tidak lihat dia orang Yunani? Dia bukan orang Persia. Komandan akan segera kuberi tahu dan dia pasti mengerti.“ Kairos tersenyum kecut. ”Aku harap kau tidak terjebak oleh masa lalumu, Evan.” ***

Peloponessos 480 SM Sejak Cliantha ditemukan, gadis itu dirawat oleh Ibu Kairos yang menetap di Peloponessos sejak dulu. Ibu Kairos dengan senang hati menganggap Cliantha sebagai anaknya sendiri karena ia tidak memiliki anak perempuan. ”Cliantha! Aku membawakan roti untukmu,“ seru Evan bersemangat. Gadis bersurai pirang itu segera berbalik, menghentikan kegiatannya menenun kain— Ibu Kairos mengajarkannya berbagai hal yang biasa dilakukan gadis seumurannya. ”Aku bukan Cliantha,“ jawab gadis itu sinis. Raut wajahnya sama seperti waktu itu, tak ada sedikitpun semangat hidup. Evan segera meletakkan roti yang ia bawa di meja terdekat. Pemuda itu masih tidak mengerti, namun pikirannya memaksa hatinya untuk tidak membantah. ”Baiklah, Elodie. Maafkan aku. Hanya saja kau mirip sekali dengan sahabat masa kecilku. Aku kehilangan dirinya saat pertempuran di Eretria.“ Kedua alis Elodie bertaut. ”Kapan pertempuran itu terjadi?” Evan berjalan mendekat lalu duduk di kursi di dekat Elodie. ”Kau tidak tahu kejadian itu? Sekitar sepuluh tahun yang lalu.“ Elodie menggeleng sambil mengernyit. ”Lalu bagaimana bisa kau menganggapku sebagai teman masa kecilmu sedangkan sudah sepuluh tahun kau tidak bertemu dengannya.“ Evan tertawa kecil, menautkan jemari dari masing-masing tangannya. ”Firasatku mengatakan begitu. Dan aku yakin karena firasatku tidak pernah salah.” ...to be continued

“Aku bukan Cliantha!” gadis

SELAMAT KEPADA PARA PEMENANG SAYEMBARA SASTRA DAN SENI Hadiah bisa diambil dengan menghubungi 081224464494


6

SANTAI

GANECA POS

Edisi IV Tahun 2 AGUSTUS 2013

Mencerahkan, Mencerdaskan

SERBA-SERBI OSKM ITB 2013

OSKM dan Perasaan : Lengkaplah Sudah ! OSKM ITB 2013 yang berlangsung dari tanggal 17 sampai 24 Agustus 2013 telah disusun dengan matang, baik dari segi acaranya, konsepsinya, dan berbagai masalah kecil yang dapat menunjang keberlangsungan acara tersebut. Sebagai orientasi pertama yang dirasakan oleh mahasiswa baru (maba) ITB, acara ini haruslah didukung dari berbagai pihak, seperti kepanitiannya. Agar tercapainya kepanitian yang mendukung keberlangsungan acara, maka untuk menjadi panitia dari acara ini saja harusmelalui tahapan-tahapan yang dapat menciptakan calon panitia yang aktif, profesional, dan tanggap. Pendidikan dan Pelatihan (diklat) Calon Panitia OSKM ITB 2013 telah dimulai semenjak awal bulan Juni dan berakhir pada bulan Agustus 2013. Diklat yang berlangsung selamakurang lebih dua bulan tersebut telah melahirkan banyak pengalaman baru yang dapat dikatakan unik, lucu, sedih,

dan bahkan kekecewaan. Namun, hal itulah yang dikatakan sebagai nilai tambahan dalam menjalani proses menjadi panitia OSKM ITB 2013. Kali ini, tim redaksi akan mencoba berbagi tentang pengalaman-pengalaman yang terjadi ketika diklat dan acara OSKM-nya sendiri, silahkan dinikmati. 1. Pada diklat terpusat OSKM ITB 2013, calon panitia ditugaskan untuk membentuk tulisan OSKM dengan jumlah peserta kurang lebih 1800-an orang di lapangan basket, proses yang dihadapi malah berdesakan antar sesama peserta, namun akhirnya berhasil dilaksanakan. 2. Penentuan divisi calon panitia lapangan OSKM ITB 2013 berlangsung pada malam hari dengan suasana mata ditutup kurang lebih satu jam dan diberikan lantunan suara musik Jawa dan motivasi yang menggugah semangat. 3. Yel-yel diklat terpusat OSKM ITB 2013 mela-

hirkan masalah karena beberapa kalimatnya yang tidak ‘berkenan’, sehingga ketika diuji lagi, penggantian kalimat tersebut dilakukan secara mendadak dan hanya dalam waktu kurang lebih 3 menit. 4. Bagi yang mengikuti diklat divisi Calon Tata Tertib Kelompok (caplok) melahirkan banyak kalimat biasa yang menjadi terkenal karena suaranya, intonasinya, dan bahkan karena keseringannya. Seperti, “Interupsi, Ega Zulfa – TI”, “Interupsi, Witia – Astronomi”, “Interupsi, Dwi – Informatika”, dan “Interupsi, Atika Almira – Arsitektur”. 5. Diklat divisi taplok, peserta diharuskan membuat tulisan CAPLOK dengan kuorum 520 orang, dan tulisan ini selalu gagal untuk dibuat karena peserta yang datang selalu tidak mencapai kuorum. 6. Nama divisi keamanan OSKM ITB 2013 adalah Arga Pancaka, dan banyak dari maba

PEMENANG

KOMIK

Dua puluh satu kosong satu dua ribu dua belas Melukis namamu dengan tinta asa Melihat punggungmu di balik tirai rasa Mengagumi senyummu dari jauhnya mata Dan membelai rambutmu lewat tebalnya kaca Hanya itu saja Aku tahu kau pun mendengar Aku tahu kau pun melihat Tapi kita pun sama-sama tahu Jarak kau dan ku tak boleh diganggu Dua puluh satu kosong tiga dua ribu sebelas Mungkin hanya canda yang kau ucap Namun yang kurasa hangatnya kian

7. Calon Taplok OSKM ITB 2013 pada hari pertama acara, hanya menggunakan kemeja bukan baju panitia seperti yang lainnya, banyak maba yag bertanya kenapa, dan banyak juga taplok yang menjawab “Lagi upacara, dek. Kan harus sopan”. Padahal saat itu, panitia divisi taplok belum dilantik. 8. Pada saat simulasi OSKM, benda yang menjadi maba pada saat itu adalah tali rafia, sehingga para taplok diharuskan untuk berlatih berkomunikasi dengan tali tersebut. 9. Taplok Bumi Sudha baru dilantik menjadi Keluarga Taplok ITB adalah pada malam hari pertama OSKM tersebut, dan menjadi satu-satunya divisi yang dilantik pada hari H acara. 10. Pada saat pelantikan Taplok Bumi Sudha, dilaku-

kan pengulangan yel-yel tanpa henti dan banyaknya lebih dari 12 kali looping. 11. Seorang Arga Pancaka bercerita bahwa ketika menyebrangi maba, ada beberapa yang menjawab ‘terima kasih kak’ dan ia menjawab ‘sama-sama’, si maba langsung teriak ‘wah, dijawab-dijawabdijawab !’ dengan raut wajah yang begitu senang. 12. Vharsa Abhinaya adalah nama divisi medik OSKM ITB 2013, banyak panitia lapangan yang mengatakan bahwa nama ini adalah nama calon anak nantinya. 13. Yel-yel medik hingga saat ini masih dikenang oleh panlap lainnya karena menggunakan lagu dari Girl Band asal Korea dan gerakannya yang lucu. 14. Slayer calon taplok yang ‘tergunting’. Kejadian ini dialami oleh seorang caplok yang mengundurkan diri, slayernya tergunting secara tidak sengaja oleh caplok lain

karena bingung memilih digunting atau tidaknya.

tulisan ‘#Untuk Indonesia’ hanya dalam 10 menit.

15. Taplok Bumi Sudha lebih dikenal dengan sebutan ‘icik-icik’ oleh senior dan panitia lainnya, karena pada yelyelnya terdapat kata ‘icik’ yang diulang berkali-kali.

20. Pada hari pembukaan OSKM ITB 2013, Ketua Kabinet KM-ITB, Nyoman Anjani, menggunakan naik panggung dengan senyum yang cemerlang, banyak yang mahasiswa baru yang terpesona dan menegakkan kepada hanya demi melihat sosok cantik tersebut.

16. Mahasiswa baru ketika pulang dari acara OSKM ada yang diganggu atau digodai oleh para preman, sehingga membuat proses sweeping oleh panlap yang ketat. 17. Selama OSKM, paniia lapanga diharuskan datang ke kampus sebelum jam 04.00 WIB untuk briefing. 18. Beberapa maba mengatakan kepada taplok, “Kak, nanti kalo misalkan aku pura-pura sakit boleh kan? Mau disambut sama kakak medik yang ganteng itu !!!”. 19. Uniknya, pada OSKM tahun ini, peserta diharuskan mengerjakan tugas angkatan, yaitu membentuk

Begitulah beberapa pengalaman yang terjadi selama rentangan waktu yang begitu lama. Berbagai bentuk keluh-kesah, sedih-senang, dan bahkan perasaan yang tidak karuan juga telah dilewati baik bagi panitia, dan mahasiswa baru. Hal-hal yang tercantum diatas adalah contoh dari proses panjang pendewasaan diri, untuk itu OSKM ITB 2013 yang disusun untuk membentuk pola pikir dewasa kepada mahasiswa baru tersebut diharapkan dapat tercapai dan hasilnya berguna bagi kedepannya juga. Terima kasih OSKM atas semua wujud pengalamannya. (Teguh).

PUISI

SAYEMBARA PUISI DAN

yang mengatakan kepada taploknya, “Kak, nama keamanan kalau dicari di google yang keluar hanya ‘Arga Pancake’ “.

Ketika Waktu Bersajak

Mungkin Nanti

oleh Metika Novitasari, FMIPA 2013

oleh Erdiani Marcelini Erwandi, SAPPK 2013

merayap Aku pun percaya Bahwa cinta sederhana adanya Jikalau cinta tak sederhana Mengapa bahagiaku sesederhana melihatmu tertawa? Dan kau pun menggumamkan hal yang sama

Tapi bukan penghabisan kata tabah yang kemarin selalu terukir. Bukan pula akhir harapan yang kemarin kian temaram Karena ini hanya akhir dari doa yang kemarin selalu berirama Dan jiwa yang mulai membaca akhir kata, tapi bukan koma.

Menerawang jauh birunya langit Mungkinkah di balik awan putih Seraut wajah abu-abu Menengadah garis khayalan Walau mungkin anganku ini terlalu berlebih Kutetap berharap sekecil butir pasir

Dua puluh satu kosong tujuh dua ribu sebelas Aku bukan kamu Yang bisa dengan mudah mengubah merah jambu menjadi abu-abu

Kini Saat bahasa kita tak lagi sama Akan rasa yang tak lagi mencekam dada Dan irama yang telah hilang geloranya Maka Jangan menatapku lekat-lekat Ku tak ingin hati kita seperti dulu Terlalu dekat

Tuhan, mungkinkah jalanku telah Kau tentukan? Apakah di sana masih ada sedikit celah Cahaya putih bisa menyelinap masuk

Dua puluh satu dua belas dua ribu sebelas Pertemuan kita kemarin yang berbunga jawaban.

KOMIK GANPOS

Mengubah semua kemungkinan Untuk menggapai impian Terbentang jauh di balik ufuk Andaikan jalan itu berliku Di tikungan mana harus kuhentikan Dan kabut mengaburkan segalanya Andai mampu kusibak selubung itu Mungkin… nanti…

PUISI

Racun Negeri, Bisa Berbisa oleh Fina Fitriana, FTTM 2013 Aku tak bisa ! Ah bukan Kau belum bisa Tidak aku tak bisa ! Kau belum bisa ! Aku tak bisa Merangkak menjadi belum bisa Berjalan menjadi kurang bisa Berdasi karena bisa Kau sekarang bisa ! Bisa yang berbisa Berjanji hingga berbusa Mematikan dengan bisa yang sangat berbisa Ah bukan Kau bisa Bisa berbicara hingga berbusa-busa Bisa yang tak biasa Sekarang menjadi bisa yang biasa Bisa yang sangat berbisa Semua petinggi bisa

PENGUSAHA OJEK Oleh HARITS FARHAN, FSRD ITB 2013

Ah bukan Aku memang berbisa Aku hidup dengan uang yang berbisa Lahirpun menjadi bisa Bisa yang berbisa

Moh. Hatta, Dilahirkan di Bukittinggi, pada tanggal 12 Agustus 1902. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Biasa dikenal dengan sebutan Bung Hatta, ia adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Hatta meninggal pada usia 77 tahun di Jarkata, 14 Maret 1980.

“Hanya ada satu negara yang pantas menjadi negaraku. Ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku”

Jangan salahkan Jangan hiraukan Aku tinggal di negeri yang berbisa Akupun bisa terbiasa berbisa Kau yang memulai menjadi biasa Tidak, bukan negeriku Bukan rakyatku Bukan kambing yang dihitamkan Ini masalahku Masalah hati kecilku Dulu aku tak biasa Untuk menjadi bisa Aku tak mau Aku tak lugu Aku sekarang bisa Bisa untuk tidak bisa Menjadi bisa yang berbisa Aku sekarang bisa menjadi terbiasa Membalikkan yang biasa menjadi tak biasa Begitu pula sebaliknya Aku hanya tak ingin Bisaku sangat berbisa Membunuh negeri Indonesia

Tahukah Kamu ?

17 Agustus


7

KABAR BANDUNG Edisi IV Tahun 2 AGUSTUS 2013

GANECA POS Mencerahkan, Mencerdaskan

Info Kost Sekitar ITB

EVENT

Merayakan Ramadhan di Masjid Salman

Bagi kebanyakan mahasiswa yang berasal dari luar Kota Bandung, mencari tempat tinggal baru adalah sesuatu yang sangat penting untuk dicermati. Jika tak punya sanak saudara yang tinggal di kota ini, tinggal di tempat kost merupakan pilihan yang umum. Berikut ulasanwilayah kost di sekitar ITB yang biasa ditinggali mahasiswa

Cisitu

ILUSTRASI OLEH: ATIKA ALMIRA

“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. (Q.S.Al-Baqarah: 183) Bulan Ramadhan merupakan bulan yang hanya datang sekali dalam setahun. Peristiwa langka ini disambut banyak umat Islam dengan cara yang berbeda-beda, namun dengan tujuan yang sama, menggapai Ridho Ilahi. Termasuk salah satunya adalah Masjid Salman ITB sebagai masjid kampus sadar akan hal ini dan merasa bahwa momen Ramadhan merupakan momen yang sangat istimewa untuk bisa dicicipi bersama guna menguatkan iman dan ikatan ukhuwah di kalangan umat Islam. Masjid Salman ITB setiap tahunnya membuat kepanitiaan besar dalam rangka menyambut dan memuliakan bulan suci Ramadhan. Kepanitiaan ini dikenal dengan sebutan Panitia Pelaksana Program Ramadhan (P3R) Masjid Salman ITB yang sudah ada sejak lama. Pada tahun 1434 H ini, P3R Masjid Salman ITB mengangkat tema “Ramadhan Segarkan Iman” dengan tagline “Segarkan Iman dan Raih Ridho Ilahi di Bulan

yang Suci.” Diketuai oleh Wahyu Muqsita Wardhana (FT ’12), P3R 1434 H Masjid Salman ITB melakukan rekrutmen terbuka secara massal kepada seluruh mahasiswa baik dari ITB maupun dari luar ITB. Hal unik pada proses rekrutmen panitia ini bahwa P3R tidak mengenal tahun lahir, angkatan, jenis kelamin, dan sebagainya. Tercatat bahwa ada pendaftar yang sedang menjalani S2 di Universitas Padjajaran dan menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan Ramadhan di Masjid Salman ITB, ada juga siswa-siswi dari berbagai sekolah di Bandung, dan terkhusus mahasiswa-mahasiswi baru ITB angkatan 2013. Pada tahun ini, P3R 1434 H Masjid Salman ITB menyediakan sampai dengan 1434 porsi berbuka setiap harinya selama bulan Ramadhan yang diperuntukkan bagi jamaah Masjid Salman ITB dan orang-orang yang membutuhkan. Total dana yang dianggarkan untuk semua agenda P3R 1434 H sekitar Rp. 739.423.000,yang terbilang sangat besar bagi kalangan mahasiswa. Program unggulan P3R pada tahun ini adalah IRAMA (Inspirasi Ramadhan) yang mengundang tokoh-tokoh nasional yang namanya

sudah tidak asing lagi. Diketuai oleh Abdul Majid Al Kholish (Astronomi ’12), IRAMA berjalan lancer selama 14 hari berturut-turut. Selain itu ada pula I’tikaf yaitu bermalam di Masjid Salman di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan dengan tujuan semata untuk beribadah kepada Allah SWT. Masih banyak lagi acara P3R 1434 H yang sangat menarik dan sangat rugi jika ditinggalkan. Masjid Salman ITB –khususnya P3R- berusaha semaksimal mungkin agar keberjalanan acara di bulan Ramadhan semakin meningkat di tiap tahunnya. Sebagaimana kepanitiaan pada umumnya, P3R 1434 H juga tak sempurna dan memiliki banyak kesalahan di sana-sini. Kendala yang paling umum terjadi adalah kurangnya koordinasi dari ketua divisi kepada anggotanya, kesalahan komunikasi antaranggota, hingga eksekusi acara yang tidak sesuai dengan yang direncanakan. Sedih, suka, bahagia, ceria, tangis, marah, dan semua ekspresi tercurah dalam kepanitiaan yang telah berjalan sekitar 6 bulan ini. P3R 1434 H Masjid Salman ITB berharap di tahun-tahun mendatang, P3R Masjid Salman ITB semakin jaya dengan niat tulus semata karena Allah SWT. (Wahid)

Cisitu merupakan salah satu tempat kost favorit di sekitar ITB. Kost perempuan dan laki-laki jumlahnya seimbang, beberapa kost menyediakan kost laki-laki dan perempuan. Harga kost didaerah ini berkisar antara Rp 450.000,- hingga Rp 2.000.000,- per bulan. Fasilitas yang ditawarkan oleh kost di daerah ini sangat beragam, keberagaman ini disesuaikan dengan besaran harga yang harus dibayar tentunya. Fasilitas kost di daerah ini, mulai yang hanya disediakan tempat tidur dan lemari, sampai dengan kost yang ber-TV, air panas, dan dapur bersama. Ada pula variasi kost dengan kamar mandi dalam, dan ada pula yang berkamar mandi di luar, letak kamar mandi juga berpengaruh kepada harga kost. Akses menuju ITB hanya butuh sekali angkot Ungu-Hijau untuk masuk melalui gerbang SBM atau gerbang Matematika, jika ditempuh dengan berjalan kaki bisa sekitar 10-15 menit. Sayangnya angkutan umum yang menuju daerah ini hanya tersedia hingga pukul 9 malam. Selebihnya, mahasiswa ITB harus jalan kaki untuk pulang ke rumah kost.

Dago Asri Dago Asri berlokasi sedikit lebih ke atas dari Cisitu. Di daerah ini jumlah kost laki-laki dan perempuan seimbang dengan penjagaan yang ketat dari petugas keamanan perumahan. Harga kost di daerah ini lebih dari Rp 1000.000,dengan fasilitas high-class yang cukup beragam mulai dari TV kabel, air panas, dan

internet. Beberapa kost juga menyediakan jasa laundry.

Kanayakan Lama Daerah ini sebagian besar merupakan kost putri, kost putra sulit ditemui di sini. Kisaran harganya lebih dari Rp 1.000.000,- dengan fasilitas yang terbilang lengkap. Daerah ini banyak dipilih oleh mahasiswa perempuan, karena daerah ini termasuk daerah yang aman.

Kanayakan Baru Di daerah ini, harganya lebih variatif, mulai dari Rp500.000,- sampai lebih dari Rp 1.000.000,- dengan fasilitas yang bervariasi sesuai dengan harga yang diberikan. Karena daerah ini hampir sebagian besar digunakan untuk kost putri, peraturan di daerah ini agak ketat. Banyak yang memberlakukan jam malam sehingga tidak direkomendasikan bagi perempuan yang sering pulang malam. Namun sisi positif dengan diadakannya aturan jam malam, mahasiswa perempuan menjadi merasa lebih aman untuk bertempat tinggal di daerah ini.

Dago Atas Salah satu hal yang terlintas dalam benak mahasiswa mengenai daerah ini adalah suhunya yang terbilang dingin, terutama disaat pagi subuh. Daerah yang terletak disekitar Dago Tea House ini terbilang mahal untuk kantong mahasiswa, dengan kebanyakan harga kos disekitar lebih dari satu juta. Untuk warung makan dan minimarket berada di sekitar jalan utama Dago sehingga perlu dipertimbangkan jarak antara tempat kost dengan jalan utama.

Plesiran Pelesiran merupakan salahsatu tempat favorit mahasiswa ITB untuk bertempat tinggal. Alasan pertama, karena jarak Pelesiran cukup dekat, sekitar 10 menit jika ditempuh dengan berjalan kaki dan 5 menit jika ditempuh dengan angkot. Kedua, daerah pelesiran

sUDOKU anti galau

juga terhitung aman dan nyaman, sehingga kondusif untuk belajar. Ketiga, banyak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan, yang artinya di pelesiran tak akan susah mencari makanan bahkan saat malam. Akses internet di daerah Pelesiran pun mudah, dan pelesiran dekat dengan pusat perbelanjaan (waralaba dan pusat belanja Balubur). Daerah kost di Plesiran umumnya menawarkan tempat tinggal dengan paket sewa per tahun. Untuk kost di sepanjang jalan besar Plesiran ditawarkan dengan harga sekitar 4,5 s/d 7 juta per tahun, dengan kualitas fasilitas kost yang cukup baik. Fasilitas yang ditawarkan diantaranya, kamar yang cukup luas, kebebasan membawa barang elektronik, bebas bayar listrik dan air, akses internet, kamar mandi di dalam, fasilitas cuci gratis, parkiran, dan adanya fasilitas keamanan, seperti adanya aturan jam malam, jam berkunjung tamu (biasanya untuk kost wanita). Ada pula kost yang masuk ke dalam gang-gang kecil di sepanjang jalan Plesiran. Kisaran harga sewa kost di daerah ini sekitar 4 s/d 6 juta per tahun. Kost di gang kecil ini memiliki kamar yang luasnya kecil, dan sebagian besar kamar mandi di luar kamar.

Kebon Bibit Daerah kost yang paling dekat dari gerbang depan ITB. Kisaran harga sewanya adalah sekitar 3,5 s/d 6 juta per tahun. Fasilitas yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan kost yang berada di gang – gang plesiran. Jika teman – teman mahasiswa 2013 telah mengenal jalan – jalan kecil disini dengan baik, maka teman – teman akan menemukan jalan tembus menuju Plesiran, dan jalan tembus menuju Ciwalk Mall.

Tubagus Ismail Karakteristik kost di daerah Tubagus Ismail dibedakan atas jalan Tubagus Ismail itu sendiri. Karak-

teristik kost yang berada di sebelah Utara jalan utama adalah kost high-class dengan harga yang cukup tinggi dan fasilitas yang cukup lengkap. Selain itu, daerah ini merupakan daerah yang cukup elite, menyerupai daerah perumahan, dengan jalan – jalan yang besar. Kisaran harga sewanya lebih dari 1 juta rupiah. Sedangkan karakteristik kost yang berada di sebelah Selatan jalan utama adalah kost dengan harga terjangkau dan fasilitas yang cukup untuk mahasiswa. Kisaran harga sewa di daerah ini sekitar Rp 500.000,00 s/d Rp 1.000.000,00. Daerah sebelah selatan jalan Tubagus ini, termasuk daerah Ciheulang dengan gang – gang kecil yang cukup rumit untuk orang awam di Bandung. Namun, sebenarnya gang – gang itu dapat tembus hingga Dipati Ukur. Selain daerah-daerah ini sebenarnya masih ada lagi daerah lain, contohnya Cigadung, yang sekarang mulai banyak dipertimbangkan sebagai daerah kost. Lalu ada juga daerah Sulanjana ke bawah. Setiap kawasan kost mempunyai karateristiknya masing-masing. Mahasiswa dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya. Misal, pencari kost yang membawa mobil, mungkin memilih untuk tidak memprioritaskan daerah yang sempit seperti Ciheulang, Plesiran, dan Sekeloa. Pencari kost yang mengutamakan eksklusivitas bisa memprioritaskan pencarian di daerah Dago Asri dan Tubagus Ismail. Jika lebih ingin mencari kost dengan gedung baru, bisa mencari di daerah Kanayakan. Tentunya selera dan kebutuhan kembali kepada pribadi masing-masing. Sehingga didapat lah tempat tinggal yang nyaman, aman, sehat dan sesuai. (Ihsan/ AEL)

Nama

NIM

MERASA BISA MEMECAHKAN PERMAINAN INI? SIMAK KETENTUAN

Cara bermain sudoku: Isikan angka-angka dari 1 sampai 9 ke dalam kotak paling kecil tanpa ada angka yang berulang di satu baris, kolom atau kotak.

Permainan Sudoku Anti Galau ini terbuka bagi seluruh pembaca GANECA POS. Bawa kertas jawaban kamu ke OHU 2013 dan berikan kepada Stand Pers Mahasiswa ITB. Jangan lupa untuk mengisi identitas di atas. Bagi yang berhasil akan mendapatkan hadiah menarik


8

LENSA

LENSA

Edisi IV Tahun 2 AGUSTUS 2013

DOK. OSKM 2013/NAJMI JATI LENGGANA

DOK. OSKM 2013/ANNA AL GHAZALI

GANECA POS Mencerahkan, Mencerdaskan

DOK. OSKM 2013/RIZKA VIRAMADHINA

GALERI FOTO

GEGAP GEMPITA OSKM ITB 2013

DOK. OSKM 2013/ANNA AL GHAZALI

DOK. OSKM 2013/RISTI ULFHA

DOK. OSKM 2013/NAJMI JATI LENGGANA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.