1 minute read

9. Kajian dan Logika

pendukung riset tersebut, misalnya jurnal atau hasil riset sebelumnya.

Singkatnya saat melakukan riset, maka harus ada kajiannya. Kemudian saat ingin melakukan kajian diperlukan pula riset di dalamnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa riset dan kajian saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.

Advertisement

9. KajiandanLogika

Logika adalah salah satu cabang filsafat yang mengkaji prinsip, aturan, dan metode berpikir yang benar (Alexander Aphrodisias, Permulaan Abad ke-3 M). Terdapat beberapa jenis logika, yaitu logika deduktif dan induktif serta logika formal dan material.

Logika deduktif terwujud dalam bentuk silogisme. Ciri-ciri logika deduktif yang pertama adalah analitis, yaitu kesimpulan hanya ditarik dengan menganalisis proposisi-proposisi yang sudah ada. Kedua, tautologis, yaitu kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara implisit sudah terkandung dari premis-premisnya. Ketiga, a priori, yaitu kesimpulan ditarik tanpa bersandar pada observasi empiris/pengalaman indera. Contoh: Semua manusia adalah makhluk berakal budi. X adalah manusia. X adalah makhluk berakal budi.

Logika induktif memiliki beberapa ciri-ciri, pertama, sintetis, yaitu kesimpulan ditarik dengan menggabungkan kasus-kasus yang dinilai mempunyai persamaan. Kedua, general, yaitu kesimpulan yang dihasilkan selalu meliputi kasus yang lebih banyak atau lebih umum sifatnya daripada jumlah kasus yang terhimpun sebagai titik tolak penalaran. Ketiga, a posteriori, yaitu kesimpulan didasarkan pada kasus-kasus yang teramati secara pengalaman indera.

Contoh: X1 mempunyai karakteristik P X2 mempunyai karakteristik P X3 mempunyai karakteristik P Xn mempunyai karakteristik P Jadi, X mempunyai karakteristik P

Perbedaan logika deduktif dan induktif dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1 Perbedaan logika deduktif dan induktif Deduktif Induktif Analitis Sintesis Tautologis General A priori A posterio Kepastian Mutlak Probabilitas

(Sumber: Materi Sekolah Gebrak #1 Dinda Alshauma, 2022)

Logika Formal berkaitan dengan proses, antara sahih (valid) atau tidak, sedangkan logika material berkaitan dengan konten, antara benar (true) atau tidak berdasarkan kesesuaiannya dengan kenyataan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.2 Perbedaan logika formal dan logika material LogikaFormal Argumentasi LogikaMaterial

Sahih 1. Semua ikan mempunyai insang 2. Semua salmon adalah ikan Jadi, semua salmon mempunyai insang Benar

This article is from: