3 minute read

Aktivis

Next Article
Teknologi

Teknologi

Konsultasi

Kelompok ‘Ilusi’ Wajar Saja Terjadi

Advertisement

di era modern ini? Lalu, bagaimana kerajaan-kerajaan tersebut dapat memiliki sendiri telah memiliki pemimpin yang disebut sebagai presiden. Hal tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat akhirnya tindakan tersebut dilakukan

pengikut dengan jumlah yang terbilang mungkin akan dianggap wajar apabila dengan tujuannya untuk mencapai target

banyak? Bagaimana cara mencegah diri agar tidak mudah terpedaya dari sedang terjadi peperangan disuatu daerah dan salah seorang yang terkuat utama dari berdirinya sebuah kelompok tersebut.

munculnya kelompok yang tidak jelas? (Efi Fadhillah) mendeklarasikan diri sebagai raja dan akan dipercaya oleh pengikutnya.

Manusia memiliki tiga motivasi Pengikut kerajaan-kerajaan ‘ilusi’ didominasi oleh orang tua, hal tersebut berkemungkinan karena raja yang

Jawaban:Jawaban: Jika dilihat secara umum, munculnya kerajaan-kerajaan tersebut dalam hidupnya, yaitu motivasi untuk berinteraksi dengan orang lain (afiliasi/ berinteraksi sosial), motivasi berprestasi mengajak anggota untuk bergabung juga sudah paruh baya, sehingga kesamaan usia dapat membuat manusia berada dalam satu

dapat dikatakan sebagai hal yang wajar (untuk mencapai target dalam hidup), dan frekuensi pemikiran yang sama. Namun,

terjadi dan termasuk kedalam fenomena sosial. Namun, yang membuat motivasi untuk memiliki kekuatan atau power. Adanya deklarasi pemimpin sebagai ketika gambaran kelompoknya adalah milenial pasti anggotanya juga kaum

kemunculannya dianggap tidak lazim raja atau ratu didalam suatu kerajaan milenial.

Dok. PribadiDok. Pribadi adalah karena pergerakannya dianggap melanggar norma yang telah dipercayai kemungkinan besar didasari pada motivasi yang ketiga yaitu motivasi untuk memiliki Cara pencegahan yang baik dalam situasi ini adalah dengan melakukan diskusi

Rani Armalita S.Psi, MA Dosen Psikologi Sosial Fakultas Kedokteran Universitas Andalas masyarakat sebelumnya. Indonesia sendiri merupakan suatu negara dengan sistem pemerintahan yang telah tertata. Apabila kemudian muncul suatu sistem baru yang kekuatan. Motivasi tersebut memang wajar dengan alasan untuk menjaga harga diri manusia, namun tetap memiliki batasan, apakah motivasi yang dimiliki seseorang public. Kerajaan tersebut bermunculan ketika adanya polarisasi kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan dalam pemerintahan, sehingga masyarakat dibagi

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ ○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ D ewasa ini masyarakat Indonesia banyak dihebohkan dengan kemunculan kerajaan-kerajaan ‘ilusi’ yaitu kerajaan palsu yang mengaku memiliki kekuasaan atas dunia hingga dapat melunasi hutang Indonesia. Mulai dari kerajaan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah, Sunda Empire di Jawa Barat, Indonesia Mercusuar Dunia di Sumatra Barat dan lain sebagainya. Kerajaan-kerajaan ilusi tersebut bahkan ada yang telah memiliki pengikut hingga ratusan orang. Namun, pada akhirnya satu per satu dari kerajaan tersebut terungkap sebagai kerajaan palsu, bahkan beberapa petinggi dari kerajaan tersebut telah diamankan oleh pihak berwajib.

Menilik pada kejadian tersebut, apakah wajar kemunculan sebuah kerajaan bertentangan dengan sistem yang telah ada, maka hal tersebut akan dianggap menjadi sesuatu yang menggaggu. Perseptif sekumpulan orang yang membentuk kelompok adalah selalu merasa bahwa kelompok yang diikutinya bukanlah sebuah kesalahan, namun kembali lagi ketika berada dilingkungan masyarakat akan ada perseptif lain dari masyarakat.

Apabila dikaitkan dengan kajian psikologi klinis, yang terkait dengan analisis gangguan-gangguan. Ketika ada seseorang yang mengakui dirinya sebagai raja atau ratu, hal tersebut bisa saja terjadi karena memang ada orang yang diakui sebagai pemimpin dunia, tetapi ketika keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan keadaan saat ini, maka hal tersebut akan dikatakan tidak wajar (irrasional), karena di Indonesia untuk memiliki kekuatan tersebut masih normal atau abnormal sehingga akan memunculkan motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu yang rasional dan akan diterima masyarakat atau sebaliknya irrasional yang tidak diterima masyarakat. Orang-orang yang bertindak secara irrasional atau melakukan sesuatu diluar normal yang terjadi karena adanya gangguan-gangguan, sehingga memiliki keyakinan yang irrasional dikenal dengan istilah waham. Dalam keadaan waham, seseorang tidak sadar akan tindakannya dan berdelusi, orang tersebut hanya meyakini bahwa apa yang dilakukan adalah benar. Namun, jika dilihat tanpa adanya gangguan, bisa saja suatu kelompok tersebut memerlukan adanya tindakan proklamasi pemimpin berupa raja/ratu, maka untuk atas beberapa kepercayaan, seperti adanya masyarakat yang tidak percaya dengan kepemimpinan di Indonesia dan sebaliknya. Maka, dengan adanya diskusi publik akan mampu menjawab keraguan dari masyarakat yang tidak percaya sehingga masyarakat tidak ragu lagi dan percaya sepenuhnya pada aturan yang telah dibuat oleh negara. Diskusi publik yang ada saat ini hanya sampai pada beberapa siaran berita televisi, untuk dapat mencakup semua kalangan masyarakat diskusi pubik dapat dilakukan dengan kelompok yang kecil seperti di kampus sehingga tidak akan mudah tersebar berita hoaks dan menimbulkan ketidakpercayaan dimasyarakat.

Bukan Aktivis Kampus

Oleh : Icha Putri

1 2

3

This article is from: