Morpin edisi 63, Maret 2014.

Page 1

Media Kreatif dan Sikap Kritis Mahasiswa

Edisi 63/2014 G

Kunjungi juga kami di http://www.majalahopini.com

Salam hangat… Selamat datang kembali di kampus tercinta ini! Memasuki awal semester ganjil, senang sekali bisa kembali hadir di tengah-tengah para pembaca. Di tahun yang baru, wajahwajah baru dan semangat baru, Morpin akan mencoba lebih dekat lewat apa yang tersaji di dalamnya, Morpin kali ini tak akan kalah menarik dengan edisi-edisi sebelumnya. Mulai dari permasalahan website FISIP, cerita stadion futsal berkelas internasional Undip, hingga sejarah tentang Sigar Bencah akan kami berikan semua. Satu lagi. Berbeda dengan edisi-edisi tahun lalu, di edisi ini, kami juga akan kritis lewat karya visual. Segala apresiasi, kritik serta saran akan kami hargai, Kami berharap Morpin dapat menambah informasi. Semoga Morpin dapat menjalankan fungsi-fungsi pers pada umumnya, terutama fungsi kontrol. Semoga. Terima kasih. Salam. Red.

63/ 2014

@majalahopini

Tak bisa dipungkiri, kebiasaan mahasiswa membuka website FISIP pasca libur semester sudah tak terlihat lagi. Apalagi dengan konten website yang jarang diperbaharui. Di era globalisasi, kita sulit untuk mengelak penggunaan teknologi, khususnya dengan kemajuan internet yang kian pesat. Apalagi informasi merupakan salah satu kebutuhan penting bagi manusia. Namun, apa jadinya jika website, alat yang menyajikan informasi dan sarana komunikasi suatu institusi tak dimanfaatkan dengan baik? Hal inilah yang menggugah kami untuk mengangkat isu tentang website FISIP yang dinilai jarang update. Senin, 9 Maret 2014. Opini telah mewawancarai ketua pengelola website FISIP, Dzunuwanus Ghulam M, S.IP, M.Si. Ia menceritakan bahwa website FISIP baru dibentuk pada tahun ajaran 2008-2009. Menurutnya, saat itu tampilannya masih sangat sederhana dibandingkan dengan yang sekarang. Ghulam, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa di awal perencanaannya, website FISIP sempat akan diserahkan kepada pihak ketiga oleh pihak kampus. Maksudnya, terdapat vendor dari luar lingkungan FISIP yang menawarkan diri untuk mengelola website. Namun, pihak kampus akhirnya hanya membatasi sampai ke tahap pembuatan website saja. Mereka takut jika vendor ikut mengelola, banyak hal-hal yang bakal diketahui oleh pihak ketiga tersebut. Oleh karena itu, kampus memilih sikap untuk mengambil alih penuh pengelolaan website-nya sendiri. “Pengelolaan tak dapat dilakukan oleh pihak ketiga, karena informasi mengenai website FISIP sangat privasi,” terang Ghulam. Sejak dibuatnya website FISIP, pemugaran tampilan dan semua konten dalam website hanya dilakukan satu kali saja. “Kira-kira tahun 2011, kita upgrade lagi dengan tampilan yang ada sekarang,” imbuhnya. Sebab jarang diperbaharui, pengelolaan website dinilai kurang baik. Hal itu diakui oleh Ghulam. Ia mengeluhkan, masalah tersebut terjadi karena admin utama tak fokus dalam menjalankan tugasnya. Perlu diketahui, admin utama website FISIP saat ini adalah seorang dosen yang sibuk dengan seabrek kegiatannya.

1


Menganalisis “Analisa Pakar” Salah satu rubrik yang menjadi sorotan di website FISIP adalah rubrik Analisa Pakar. Dapat kita pantau, tahun 2012 menjadi tahun terakhir sebuah tulisan analisis seorang pakar FISIP diunggah. Hal itu memunculkan pelbagai pertanyaan. Apakah FISIP Undip kehilangan pakar-pakar yang bisa beropini dalam sebuah tulisan? Atau apakah adminnya yang enggan mengunggah hingga analisis terbaru para pakar di FISIP tak nampak di website? Ghulam membela diri. Ia mengatakan FISIP tak kehilangan pakar, hanya ada masalah komunikasi saja. “Karena masalah komunikasi. Begini, mestinya (rubrik) analisa pakar itu ada list, bulan ini siapa, bulan itu siapa, gitu. Tapi, tampaknya itu belum bisa kami jangkau,” ungkap Ghulam. Sebagai salah satu dosen yang tulisannya kerap menghiasi rubrik analisa pakar, Triyono Lukmantoro, S. Sos, M. Si, mengakui bahwa website FISIP jelek karena perihal kurang update. Menurutnya, sesuatu yang berkaitan dengan dunia media online harusnya lebih update. “Kalau kita ngomongin web, harusnya update, bahkan per hari. Entah itu kegiatan, perubahan jadwal, ada tamu (dari luar negeri), termasuk analisa pakar,” kata dosen yang akrab dipanggil Mas TL tersebut. Keputusan pihak kampus yang menjadikan dosen sebagai pengelola website jadi sorotan Triyono dalam kasus ini. Ia menyarankan pihak kampus membuat satu tim yang berisi mahasiswa dari pelbagai jurusan untuk ikut ambil bagian dalam pengelolaan website. “Saya kira mahasiswa harus dilibatkan dalam hal ini. Dosen itu pekerjaannya terlalu banyak,” ucap Triyono.

2

Menanggapi masalah pengelolaan website, khususnya rubrik Analisa Pakar, Pembantu Dekan VI FISIP Undip, Drs. Yuwanto, M.Si, Ph.D, angkat bicara. “Ya, itu (analisa pakar) sebenarnya representasi dari keadaan web kita secara keseluruhan. Jadi memang, web FISIP ini idealnya itu harus diupdate, tidak hanya di konten analisa pakar tetapi juga di konten yang lain,” ungkapnya saat ditemui Opini, Rabu (12/3). Yuwanto menambahkan, menempatkan orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pemeliharaan website sangatlah penting. Ia juga telah meminta setiap jurusan menggandeng mahasiswanya untuk ikut andil dalam pengelolaan website FISIP. Soal rencana penambahan tenaga kontrak, Yuwanto mengatakan dirinya sudah mencoba untuk merealisasikannya. Namun, wacana tersebut terbentur dengan aturan universitas. “Saya sendiri akan terus berusaha mengusulkan akan ada tenaga kontrak. Repotnya sekarang, tenaga kontrak itu sudah tidak menjadi kewenangan fakultas lagi,” jelasnya. Sistem Informasi Akademik (SISKA) tak lupa kami sorot. Tak sedikit mahasiswa yang mengeluh dengan sistem pengunduhan nilai pada aplikasi SISKA. Mengomentari hal itu, Yuwanto bertekad untuk menjadikan website FISIP lebih baik. Kampus merencanakan pembelian seperangkat alat tambahan. Rencana itu bahkan sudah tertuang dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA). “Kami berusaha untuk mem-back up sistem SISKA ini. Kami akan membeli seperangkat tambahan alat,” kata Yuwanto. Menurut Yuwanto, jika hal-hal yang disampaikannya tersebut dapat direalisasikan, ia berharap FISIP tak hanya dapat meningkatkan pengelolaan, kapasitas dan kemampuan website, namun juga mengamankan sistem secara keseluruhan. Oleh: Naomi Putri, Tiffana Puspa, Gerry Maulana

63/ 2014


“Menurut saya web FISIP itu nggak update gitu loh. Waktu itu aku buka sih ya cuma buka siska, itu gak liat berita-berita soalnya di kanan-kiri masih yang lama, jadi gak update setiap hari kayak yang Undip.” - Elizabeth Ottaviana, Hubungan Masyarakat 2013

“Web FISIP apa ya? Isinya sih kurang ya, maksudnya gak lengkap gitu. Kalau mau cari-cari informasi apapun gitu susah. Web-nya juga itu kurang update.” - Shinta Listiarini (Administrasi Bisnis 2013)

“Keaktifannya kurang. Gitu juga dengan update beritanya. Satu lagi tentang KRS, kalau perlu disatuin dengan web, jadi gak usah download terus.” - Zito Kurnio, Administrasi Publik 2012

63/ 2014

3


yang bisa olah pikir kepada risetnya, kemudian olah rasa, dan juga olahraga…..ini semua sebagai sarana penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi, di dalam penelitiannya, kemudian di dalam pendidikannya, pengabdian masyarakatnya juga dapat bermanfaat,” Akhir-akhir ini, mahasiswa tak hanya diramaikan dengan pemberitaan terkait Pemilu di 9 April 2014 mendatang, tetapi juga dengan kemunculan bangunan baru yang berdiri tepat di samping Stadion Universitas Diponegoro, Tembalang. Bangunan tersebut merupakan Futsal Indoor Stadium berkelas Internasional satu-satunya di Jawa Tengah. Diresmikan oleh Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Sudartho P. Hadi pada 21

Liputan Khusus

Februari 2014 lalu, bangunan ini terdiri dari dua lapangan futsal, dua ruang ganti, dua tribun barat dan timur, dua toilet pria dan wanita, serta satu loket tiket. Berangkat dari kebutuhan civitas akademika terkait sarana olahraga dan minat terhadap salah satu cabang olahraga yang saat ini kian marak, yaitu futsal, Undip lantas mendirikan Futsal Indoor Stadium berkelas internasional. Diakui oleh pihak pengelola, dibangunnya Futsal Indoor Stadium ini memiliki tujuan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Selain itu, untuk meningkatkan minat dan bakat mahasiswa pada bidang olahraga ini yang nantinya mampu mengukir prestasi untuk negara. Tak kalah penting, Undip juga dapat sekaligus menyiapkan fasilitas untuk kepentingan daerah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang di Jawa Tengah.

ujar Edi Surahmat, selaku Kepala Bagian Tata Usaha, Rumah Tangga, Hukum, dan Tata Laksana Universitas Diponegoro. Selain itu, ada pula anggapan bahwa dibangunnya Futsal Indoor Stadium ini untuk menunjang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2014 yang menjadikan Undip sebagai tuan rumah, tetapi lagi-lagi hal ini dibantah oleh Kabag Tarkum Undip. “Sebetulnya munculnya konsep futsal ini tidak dengan PIMNAS. Konsep Undip sudah lebih dulu. Alhamdulillah, ketika PIMNAS ini (stadion futsal) bisa dimanfaatkan,” imbuhnya. Selanjutnya, untuk pengelolaannya sendiri nantinya tidak akan diserahkan kepada mahasiswa atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) karena, akan dibentuk badan pengelola tentang pemanfaatan sarana olahraga. Yang kemudian, badan tersebut tidak hanya mengelola Futsal Indoor Stadium saja, tetapi juga mengelola seluruh sarana olahraga yang dimiliki Undip, seperti Stadion Undip, fitness, lapangan basket, lapangan sepakbola, serta tenis lapangan. Pembangunan Futsal Indoor Stadium ini juga sebagai bentuk dukungan kepada kegiatan pemerintah dalam mencetak atlet nasional karena, bisa saja atlet nasional muncul dari kampus. “Sekali lagi, manfaatkan sebaik mungkin fasilitas yang telah kita miliki,” pesan Kabag Tarkum Undip kepada mahasiswa. Oleh karena itu, Undip terus menerus membangun dan

Munculnya anggapan di kalangan mahasiswa bahwa pembangunan Futsal Indoor Stadium ini tidak sejalan dengan Visi Universitas Diponegoro untuk menjadi Universitas Riset yang unggul pada tahun 2020, telah terjawabkan. “Riset itu tidak harus mutlak pada penelitian murni, tapi

mengembangkan fasilitas olahraga yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika Undip dan masyarakat sekitar. Sehingga, nantinya civitas akademika dan masyarakat dapat menyatu. Hal itu juga yang menjadi alasan Futsal Indoor Stadium tersebut berlokasi di perbatasan antara kampus dengan masyarakat.

untuk bisa mendukung penelitian itu didukung oleh sarana yang lain. Secara ilmu, olahraga dan kesehatan kan perlu risetnya juga…..di dalam jiwa yang sehat, terdapat jasmani yang sehat….. di dalam kampus ini kami memproduksi mahasiswa itu

Oleh: Ingrid Dyah, Indriastuti Septyani, Yuli Kurniawaty

4

63/ 2014


63/ 2014

?

Sejauhmana usaha HMI untuk ikut menjunjung tinggi nilai demokrasi di kampus-kampus? Kendalanya? Kita, HMI menghargai adanya peraturan-peraturan yang ada di kampus. Seperti contoh peraturan dalam KPRM (Komisi Pemilu Raya Mahasiswa) yang ada di Universitas Sultan Agung, kita menghargai apapun peraturan yang telah dibuat, hal ini menunjukkan sifat demokrasi. Kendalanya, HMI pribadi sih tidak ada kendala, karena kita mematuhi peraturan yang ada. HMI selama ini dalam posisi yang wajar. ? Komentar tentang dominasi suatu kelompok di suatu kampus? Pertanyaan yang cukup sulit, namun saya akan menjawabnya secara objektif dan subjektif. Menurut saya secara subjektif , ketika organisasi eksternal menguasi organisasi internal di suatu kampus ini pastinya akan menjadi suatu yang menguntungkan bagi kaderkader dari organisasi eksternal itu. Hal ini, berdampak positif bagi kader dalam eksistensinya di kampus serta mendapatkan pencitraan yang baik karna aktif dalam organisasi eksternal maupun internal. Secara objektifnya menurut saya, ketika organisasi eksternal ini mendominasi satu organisasi di kampus yang nantinya roda organisasi ini tidak berjalan dengan baik . karena, dalam hal ini kita tidak bisa memberikan kesempatan kepada orang lain yang sebenarnya memang memiliki kapasitas yang lebih baik dan pantas untuk berkiprah. ? Pendapat HMI terhadap kondisi mahasiswa saat ini? Menurut saya kondisi mahasiswa sekarang lebih bersifat apatis, mereka lebih memilih untuk memenuhi kebutuhannya masingmasing, jiwa sosialnya kurang sehingga ilmu dalam perguruan tinggi tidak terwakili semuanya. Mungkin dalam bidang akademis bisa dikatakan baik namun, sosial kemasyarakatannya sangat minim. ? Apa Indonesia sudah seperti apa diinginkan rakyatnya? Saya pernah bergabung di Lembaga Survei Indonesia dan saya sudah banyak melihat jawaban responden menyatakan bahwa masyarakat Indonesia belum puas dalam hal bidang ekonomi. Kenyataannya, Indonesia masih belum bisa menjadi negara yang diidamkan negaranya. ? Harapan HMI tentang Indonesia ke depan? Pastinya semua berharap Indonesia bisa menjadi negara maju dan menjadi lebih baik lagi. Apa yang harus dilakukan adalah dengan membangun perekonomian yang lebih baik agar kesejahteraan masyarakat bisa tercapai. Oleh: Ibrahim M. Ramadhan, Chandra Laksmita, Hilda Chasani

5

Wawancara

Memasuki awal tahun 2014, Opini berhasil mewawancarai tokoh-tokoh pergerakan mahasiswa asal Semarang mengenai Indonesia Baru. Secara khusus, Opini akan memberikan hasil wawancara bersama mereka di 3 edisi awal untuk Morpin tahun ini. Salah satunya adalah Aat Eksa Fahmadi, ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Semarang. Berikut isi wawancaranya; ? Pesta akbar demokrasi Indonesia segera digelar serentak, pandangan HMI untuk Indonesia baru? Sebagai masyarakat awam hendaknya kita cerdas dalam memilih calon rakyat dengan kapasitas yang bagus. Jangan termakan oleh janji-janji palsu. Apalagi mudah menjual suara kita. Sangat tidak etis jika kita mengorbankan nasib Indonesia 5 tahun kedepan demi uang kisaran 25 ribu sampai 50 ribu. Sayangnya yang mengakar di masyarakat adalah pernyataan,� jika tidak ada uang, tidak milih�. ? Pemilu bagaimana yang diidamkan oleh bangsa Indonesia? Tentunya pemilu yang jujur dan adil. Tapi pemilu sekarang parameter “jujur dan adil� itu bias, Karena setiap orang merasa dirinya benar , menurut subjektivitas dirinya sendiri. Mungkin harapan dari pemilu ini adalah setiap elemen negara bekerja sebaik mungkin untuk menyukseskan jalannya acara pemilu sehingga nanti pemimpin yang terpilih pun menjadi pemimpin uang ideal bagi bangsa Indonesia ? Apa peran serta mahasiswa dalam pemilu? Sejauh mana HMI berkontribusi dalam hal tersebut? Apa yang HMI lakukan demi pemilu yang bersih, saya bisa memberi masukan kepada teman-teman bahwasannya janganlah mengedepankan kepentingan pribadi untuk menyukseskan golongan tertentu yang tentu belum layak untuk menjadi pemimpin. ? Apakah HMI kerap terlibat dalam suatu kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu di pagelaran tersebut (pemilu)? HMI bukan suatu organisasi partai, melainkan bersifat Independen. Namun, tidak memungkiri, karena HMI cabang Semarang ini bersifat heterogen,memang ada beberapa anggota yang mendukung suatu partai tertentu bahkan ada yg menjadi tim sukses. Tetapi, saya secara pribadi memilih untuk menjadi pemilih yang cerdas. ? HMI berafiliasi dengan partai politik? HMI benar-benar independen, bukan sayap kanan dari partai politik lainnya. ? Apa kriteria terpenting bagi pemimpin Indonesia versi HMI? Tentu saja amanah dan mempunyai Integritas, kedua hal ini sudah mewakili kriteria lainnya. Jika, amanah dan Integritas telah terpenuhi maka poin-poin lainnya akan berjalan dengan baik. Misalnya, amanah sudah mewakili sifat jujur , dapat dipercaya serta bertanggung jawab.


Nyemarang

Mendengar nama Sigar Bencah rasanya sudah tak asing lagi bagi para pembaca, khususnya warga Semarang. Daerah yang memang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis itu kadang membuat orang sedikit ragu untuk melewatinya pada malam hari. Tidak hanya itu, ada hal lain yang membuat pelintas jalan berpikir dua kali untuk melewatinya, yaitu isu-isu sering terjadinya perampokan. Kawasan ini memang sangat sepi di waktu-waktu tertentu, sehingga kesempatan untuk melakukan kejahatan pun semakin besar. Pada kesempatan kali ini, Opini akan sedikit menceritakan mengenai sejarah ruas jalan yang konon angker tersebut. Dahulunya, Sigar Bencah merupakan area perbukitan yang terletak di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Sebelum tahun 1993, selain jalan utama, belum ada jalan alternatif yang layak untuk menghubungkan daerah Semarang atas dan Semarang bawah. Pada akhirnya, di tahun 1993, dibuatlah pembukaan lahan yang diberi istilah digempur. Mengapa demikian? Karena kawasan tersebut dibelah dengan menggunakan dinamit atau semacam bom untuk memudahkan pembuatan akses jalan lalu lintas. Dalam bahasa Jawa, sigar sendiri mempunyai arti terbelah. Sementara itu, bencah diambil dari kata Bahasa Indonesia yang berarti tanah yang berair dan

berlumpur. Tak salah jika pada akhirnya jalan yang menghubungkan Kelurahan Bulusan dengan Kelurahan Meteseh itu dinamai Sigar Bencah oleh masyarakat setempat. Kawasan Sigar Bencah secara teknis sebenarnya tidak memiliki tanah yang stabil untuk dibuat jalan lalu lintas. Mengingat sekarang banyak sekali kendaraan-kendaraan bermuatan berat yang melewati kawasan itu, tentu akan menciptakan kekhawatiran bagi pelintas jalan lainnya. Hal itu, merupakan faktor yang membuat jalanan Sigar Bencah sering rusak dan menimbulkan kecelakaan. Pemerintah tak tinggal diam. Mereka sudah mengupayakan perbaikan jalan dan antisipasi longsor dengan menggunakan beton di tahun 2013 lalu. Nuri, staf pembangunan di Kecamatan Tembalang, mengatakan bahwa sudah ada upaya untuk menanggulangi kasus kecelakaan. Upaya yang sudah dilakukan seperti bertambahnya lampu penerangan di setiap jalan, penambahan fasilitas pembatas jalan, proyek pelebaran jalan, dan patroli rutin oleh kepolisian pada jam-jam rawan. “Pihak Perhubungan sudah mengupayakan perbaikan jalan dan antisipasi longsor dengan menggunakan beton di tahun 2013 lalu,� ucap Nuri ketika ditemui Opini di kantornya. Meskipun banyak hal yang telah diperbaiki, terutama kondisi jalan, fasilitas jalan dan jaminan keamanan, sebaiknya tidak mengurangi rasa waspada dan teliti anda saat menyusurinya. Apalagi jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Kawasan tersebut cukup ramai dengan berbagai macam jenis kendaraan dari truk besar, bus kota, hingga motor. Ruas jalan kurang lebih mempunyai panjang 1,5 km ini memiliki 5 tikungan tajam yang menanjak. Selain itu masih terdapat aspal yang rusak di beberapa ruas jalan. Perlu kewaspadaan tingkat tinggi saat Anda mengendarai kendaraan. Pastikan juga, keamanan kendaraan, saat anda memulai berkendara. Oleh : Hilda Chasani & Intan Laraswari

6

63/ 2014


Informasi Gaya Hidup

Seiring bertambahnya pengguna internet di Indonesia, semakin banyak pula mereka yang gemar melakukan belanja online. Jika Anda termasuk yang hendak membeli secara online, maka berikut beberapa tips, yang dikutip dari chip.co.id, untuk menjamin pengalaman berbelanja Anda dapat berlangsung dengan aman: 1.

Hal pertama sebelum Anda memutuskan untuk berbelanja secara online, cek kejelasan seller dari kontak yang telah dicantumkan seperti nomor telepon, media sosial (Twitter, Instagram, Facebook, LINE, dan lainlain). Bila tidak terdapat informasi yang jelas terkait online shop tersebut, sebaiknya segera dihindari.

2.

Selalu simpan nama, nomor telepon, nomor rekening atau email pemilik online shop tersebut jika sewaktuwaktu ditemukan sesuatu yang mencurigakan.

3.

Perhatikan secara jeli testimonial dari pembeli-pembeli sebelumnya, dari sini Anda dapat membedakan mana pembeli klonengan (palsu) dan pembeli asli.

4.

Sebelum Anda berniat membeli barang secara online terlebih lagi di forum jual-beli, pastikan cek jumlah posting-an dan traceback seller tersebut selama bergabung dalam forum tersebut.

5.

Jangan tergiur dengan harga murah saat berbelanja online, apalagi dengan harga yang tak masuk akal. Hindari pembelian barang elektronik karena, sangat rentan barang yang dikirim tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.

6.

Jika tidak yakin dengan kondisi produk, Anda dapat memanfaatkan metode Cash on Delivery (COD) dalam bertransaksi. Dengan mengambil barang secara langsung dan bertemu dengan penjual, Anda akan lebih yakin bahwa barang yang dibeli tidak akan mengecewakan.

Hal penting jika Anda ingin membeli barang secara online bahwa harga murah bukanlah segalanya karena, harga menentukan kualitas suatu produk. Misalnya, harga smartphone baru di pasaran dapat dihargai dengan 4 juta rupiah, sedangkan di online shop hanya kisaran 1-2 juta rupiah. Hanya ada kemungkinan bahwa produk tersebut palsu, black market, refurbish, atau tindakan penipuan. Semoga bermanfaat dan selamat berbelanja. Oleh: Chandra Laksmita

63/ 2014

7


Pihak kampus melarang kegiatan jual-beli sampai disediakan tempatnya. Batu pertama aja belum, nunggu sampai kapan? BEM, Senat, HMJ, HMPS dan UPK di FISIP Undip dilantik. Jangan khianati kepercayaankami. #mikirinPemilu #MikirinBuatEnggakMilihCalegYangBerpotensiKorupsi

Pemimpin Umum: Nur Fajriani Falah Pemimpin Redaksi: Ayu Nabila Redaktur Pelaksana: Gerry Maulana Thiar Editor: Ibrahim M. Ramadhan & Yuli Kurniawaty Layout & Grafis: Anugerah Dwitama & Hilda Nurul Fathiya Chasani Reporter: Gerry Maulana Thiar, Yuli Kurniawaty, Ibrahim M. Ramadhan, Naomi Putri Bahari Simeon, Hilda Nurul Fathiya Chasani, Tiffana Puspa Amarselma, Indriastuti Septiyani, Chandra Laksmita, Intan Laraswari, Ingrid Dyah.

8

63/ 2014


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.