Excerpt The Cuckoo's Calling

Page 1

“The Cuckoo’s Calling mengingatkan pada saya mengapa saya dulu jatuh cinta pada cerita kriminal.”

Ketika seorang supermodel jatuh dari ketinggian balkon di London yang bersalju, polisi menetapkan bahwa ini kasus bunuh diri. Namun, kakak korban meragukan keputusan itu, dan menghubungi sang detektif partikelir, Cormoran Strike, untuk menyelidikinya.

Val McDermid, penulis novel kriminal bestseller

Strike seorang veteran perang yang memiliki luka fisik dan luka batin. Hidupnya sedang kisruh. Kasus ini memberinya kelonggaran dalam hal keuangan, tapi menuntut imbalan pribadi yang mahal: semakin jauh dia terbenam dalam kasus ini, semakin kelam kenyataan yang ditemuinya—dan semakin besar bahaya yang mengancam nyawanya. Kisah misteri yang mencekam dan anggun, mengelana di antara atmosfer London yang pekat—dari jalanan Mayfair yang mewah dan sunyi, ke bar-bar suram di East End, hingga ke keriuhan Soho. The Cuckoo’s Calling adalah kisah misteri yang menawan.

Dekut Burung Kukuk

Memperkenalkan Cormoran Strike, inilah novel kriminal pertama J.K. Rowling, menggunakan nama alias Robert Galbraith.

Sesekali, muncul seorang detektif partikelir yang langsung merenggut imajinasi pembaca... [Galbraith] memiliki sentuhan ajaib dalam menggambarkan London dan memperkenalkan jagoan barunya. Daily Mail

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Kompas Gramedia Building Blok I, Lantai 5 Jl. Palmerah Barat 29-37 Jakarta 10270 www.gramediapustakautama.com

Dekut Burung Kukuk

8


The Cuchoo's Calling.indd 1

11/18/2013 9:54:23 AM


Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otoma足 tis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut per足 aturan perundangan-undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana: Pasal 72 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan se足 bagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/ atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau men足 jual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

The Cuchoo's Calling.indd 2

11/18/2013 9:54:23 AM


Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

The Cuchoo's Calling.indd 3

11/18/2013 9:54:23 AM


THE CUCKOO’S CALLING by Robert Galbraith Copyright © 2013 Robert Galbraith Limited First published in Great Britain in 2013 by Sphere The moral right of the author has been asserted. All characters and events in this publication, other than those clearly in the public domain, are fictitious, and any resemblance to real persons, living or dead, is purely coincidental. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted, in any form, or by any means, without the prior permission in writing of the publisher, nor be otherwise circulated in any form of binding or cover other than that in which it is published and without a similar condition including this condition being imposed on the subsequent purchaser. Cover images: Figure © Ilona Wellmann/Arcangel Images Railing © Yolande de Kort/Trevillion Images Street scene & design by LBBG - Sian Wilson All rights reserved. DEKUT BURUNG KUKUK oleh Robert Galbraith GM 402 01 14 0002 Hak cipta terjemahan Indonesia: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Alih bahasa: Siska Yuanita Alih bahasa puisi hlm 7 dan 517: M. Aan Mansyur Desain sampul: Marcel A.W. Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama anggota IKAPI, Jakarta, 2014 www.gramediapustakautama.com Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

ISBN 978-602-03-0062-7 520 hlm; 23 cm Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan

The Cuchoo's Calling.indd 4

11/18/2013 9:54:23 AM


Prolog Is demum miser est, cuius nobilitas miserias nobiitat. Sungguh celaka orang yang cacat celanya menjadi ikut terkenal karena ketenarannya. Lucius Accius, Telephus

The Cuchoo's Calling.indd 9

11/18/2013 9:54:23 AM


Gaung di jalanan terdengar seperti dengung lalat. Para fotografer ber­ diri berkerumun di balik garis batas yang dijaga polisi, kamera mereka yang berbelalai panjang siap siaga, napas mereka mengepul seperti uap. Salju jatuh berderai di atas topi dan pundak; jari-jari yang ter­ bungkus sarung tangan mengusap lensa kamera. Dari waktu ke waktu terdengar semburan bunyi klik-klik yang tak beraturan sementara para pengamat itu mengisi waktu dengan memotret tenda kanvas putih di tengah jalan, pintu masuk bangunan apartemen dari batu bata merah di belakangnya, serta balkon di lantai tertinggi dari mana mayat itu terjatuh. Di belakang kerumunan padat paparazzi itu berjajar mobil-mobil van putih dengan antena parabola besar di atap, dan para jurnalis ber­ bicara, beberapa dengan bahasa asing, sementara para juru suara yang mengenakan headphone berkeliaran di sekitar mereka. Pada saat jeda pengambilan gambar, para reporter itu mengentak-entakkan kaki sam­ bil menghangatkan tangan di dekat teko kopi panas di kafe yang di­ padati pengunjung, di suatu jalan tak jauh dari sana. Untuk mengisi waktu, para juru kamera bertopi wol mengambil gambar punggung paparazzi, balkon, dan tenda yang berisi mayat, lalu berganti posisi untuk mendapatkan sudut pandang lebar yang menjangkau seluruh kekacauan yang telah meledak di jalanan Mayfair yang tenang dan bersalju itu, dengan pintu-pintu bercat hitam dibingkai teras ber­ dinding batu putih dan diapit tanaman yang dipangkas rapi. Pintu masuk nomor 18 dipagari pita polisi. Aparat polisi, sebagian para ahli forensik yang mengenakan seragam putih-putih, terlihat samar-samar di lorong masuk di dalamnya. Stasiun-stasiun televisi sudah mengabarkan berita tersebut be­ 11

The Cuchoo's Calling.indd 11

11/18/2013 9:54:23 AM


Robert Galbraith berapa jam lalu. Anggota masyarakat menyemut di kedua ujung jalan, ditahan oleh lebih banyak petugas kepolisian; sebagian sengaja datang untuk menonton, sebagian lagi memperlambat langkah dalam per­ jalanan ke tempat kerja. Banyak yang mengacungkan telepon seluler tinggi-tinggi untuk mengambil gambar sebelum melanjutkan per­ jalanan. Seorang pria muda, yang tidak tahu balkon mana yang di­ maksud, memotret semua balkon satu per satu, meskipun balkon yang di tengah dipadati deretan tanaman rendah, tiga pohon berdaun lebat yang berbentuk bulat rapi, yang nyaris tidak menyisakan tempat un­ tuk manusia berdiri. Sekelompok perempuan muda datang membawa bunga, direkam ketika sedang memberikan bunga-bunga itu kepada polisi. Para pe­ tugas yang menerimanya belum memutuskan tempat untuk meletak­ kannya, lalu dengan salah tingkah menyimpan bunga-bunga itu di belakang mobil van polisi, sadar betul bahwa kamera-kamera sedang menyorot setiap gerak-gerik mereka. Koresponden dari kanal berita 24 jam terus-menerus menyampai­ kan komentar dan spekulasi di sekitar sedikit fakta yang mereka ke­ tahui. ”...dari apartemen penthouse-nya pada sekitar pukul dua dini hari tadi. Polisi mendapat laporan dari petugas keamanan gedung...” ”...belum ada tanda-tanda polisi akan memindahkan jenazah ter­ sebut, yang menimbulkan spekulasi...” ”...tidak ada keterangan apakah dia sedang sendiri ketika jatuh...” ”...polisi telah masuk ke gedung dan akan melakukan pencarian me­ nyeluruh.”

Cahaya dingin menerangi bagian dalam tenda. Dua pria sedang ber­ jongkok di dekat jenazah, akhirnya siap memindahkannya ke kantong mayat. Darah dari kepala mengalir di antara salju. Wajahnya hancur dan bengkak, sebelah matanya mengerut, yang sebelah lagi memper­ lihatkan seiris warna putih keruh di antara kelopak yang bengkak. Ketika payet-payet yang menghiasi baju atasannya berkeredap karena sedikit perubahan cahaya, ada kesan meresahkan saat seolah-olah wa­ nita itu bernapas kembali, atau menegangkan otot-ototnya, siap untuk 12

The Cuchoo's Calling.indd 12

11/18/2013 9:54:23 AM


Dekut Burung Kukuk bangkit berdiri. Salju jatuh di kanvas tenda bagaikan bunyi jemari yang mengetuk-ngetuk. ”Mana ambulans sialan itu?” Kemarahan Inspektur Polisi Roy Carver sudah menggunung. Dia adalah pria tambun dengan wajah sewarna daging kornet, di bagian ketiak kemejanya biasanya terdapat lingkaran keringat, dan persediaan kesabarannya yang tipis sudah habis berjam-jam yang lalu. Dia berada di sini nyaris sama lamanya dengan mayat itu; kakinya begitu ke­ dinginan sampai-sampai tak lagi terasa, dan kepalanya pening karena dia kelaparan. ”Ambulans akan tiba dua menit lagi,” kata Sersan Polisi Eric Wardle, yang tidak sengaja menjawab pertanyaan atasannya ketika dia memasuki tenda dengan ponsel menempel di telinga. ”Sedang dicari­ kan tempat.” Carver menggerutu. Sumbunya yang pendek semakin parah karena dia yakin Wardle justru senang dengan kehadiran para fotografer. Pria itu tampan dengan wajah bak remaja, rambutnya tebal bergelombang dan kini beku karena salju. Menurut Carver, Wardle sengaja berlamalama pada kesempatan langka mereka harus keluar dari tenda. ”Paling tidak, gerombolan ini akan pergi begitu mayatnya di­ pindahkan,” kata Wardle, masih memandang ke luar ke arah para fotografer. ”Mereka tidak akan minggat selama kita masih memperlakukan tempat ini seperti TKP,” tukas Carver. Wardle tidak menjawab tantangan yang tak terucapkan itu. Tetap saja Carver meledak. ”Anak malang ini terjun. Tidak ada orang lain di sana. Yang kau­ sebut saksi itu teler—” ”Ambulans datang,” potong Wardle, dan yang membuat Carver muak, bawahannya itu kembali menyusup keluar dari tenda untuk menunggu ambulans di hadapan kamera-kamera.

Liputan peristiwa itu telah menyisihkan berita-berita politik, perang, serta bencana, dan tiap versi dihiasi foto-foto wajah sempurna wanita yang telah mati itu, tubuhnya yang ramping dan indah. Dalam be­ 13

The Cuchoo's Calling.indd 13

11/18/2013 9:54:23 AM


Robert Galbraith berapa jam saja, sedikit fakta yang diketahui telah menyebar bagaikan virus ke jutaan orang: pertengkaran dengan sang pacar yang tersohor di depan banyak mata, perjalanan pulang seorang diri, teriakan yang terdengar, dan kejatuhannya yang final dan fatal... Sang kekasih kabur ke fasilitas rehabilitasi, tapi langkah-langkah polisi tak terbaca; orang-orang yang pernah bersama korban pada ma­ lam sebelum kematiannya terus dibayang-bayangi; beritanya mengisi ribuan kolom berita cetak dan berjam-jam siaran televisi, dan wanita yang bersumpah telah mendengar pertengkaran kedua tepat sebelum tubuh itu terjun sesaat menikmati ketenarannya, dan dianugerahi foto yang lebih kecil di sebelah gambar-gambar mendiang gadis yang cantik jelita itu. Namun, disambut erangan kekecewaan yang nyaris terdengar, saksi itu dinyatakan telah berbohong, dan pada gilirannya dia pun dilarikan ke fasilitas rehabilitasi, yang disusul kemunculan tersangka utama— bagaikan boneka lelaki dan perempuan di dalam rumah mainan penunjuk cuaca yang tidak akan pernah keluar bersama-sama. Jadi itu memang peristiwa bunuh diri, dan setelah jeda singkat yang mencengangkan, berita kembali meruap kendati tidak gegap gempita seperti sebelumnya. Mereka menulis bahwa gadis itu tidak se­ imbang, tidak stabil, tidak siap memasuki dunia gemerlap yang telah dia peroleh melalui keliaran dan kecantikannya; bahwa dia bergaul de­ ngan kalangan berduit dan amoral yang telah menggerogotinya; bahwa dekadensi kehidupan barunya telah menjerumuskan kepribadian yang memang sudah rapuh sejak mula. Dia menjadi contoh kisah moralitas yang dibebani Schadenfreude—kesenangan di atas penderitaan orang lain—dan begitu banyak kolumnis yang membandingkannya dengan kisah Icarus, sampai-sampai majalah Private Eye membuat liputan khusus. Kemudian, akhirnya, kegemparan itu mereda sendiri hingga men­ jadi basi, dan bahkan para jurnalis kehabisan bahan untuk diberita­ kan—namun itu pun sudah menjadi basi karena terlalu sering diucap­ kan.

14

The Cuchoo's Calling.indd 14

11/18/2013 9:54:23 AM


The Cuchoo's Calling.indd 6

11/18/2013 9:54:23 AM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.