Menata langkah

Menata langkah.... di bawah pelangi senja bersama teman teman STAIN Salatiga Kumpulan Goresan Angan Jangan bilang bilang “aku belum mandi�

Kembali ke becak tanpa mandi Pagi itu cukup panas di kota Semarang Setelah turun dari kereta Disambut becak menuju penginapan Hmmm ternyata belum bisa check in Putar otak dikit…. Ganti baju, cuci muka, sikat gigi Kembali ke becak menuju tukang soto…

Sarapan yang mengesankan Waktu masih jam 8.30 hmmm Lalu kembali ke becak Meneguk kopi di warung waralaba (terlalu mewah bagiku…tapi hanya itu yang ada…hmmm apa boleh buat) Sahabatku menjemput menuju kampus Di sana aku mulai bertemu dengan “digital native” dan mulai menarikan tarianku Tak seorangpun tau kalau aku belum mandi

Bayang bayang senja - aku belum mandi Tempat ini cukup asri, hijau, mungil dan bernuansa surgawi

Kutapaki kebun, ruang ruang ilmu bersama sahabatku dan ‌.

Aku diperkenalkan pada para tetua Dalam obrolan ringan, jauh dari kesan angker Tertoreh beberapa tantangan ke depan penuh tanda tanya Di sana aku belajar menimba kerendahan hati Begitulah waktu merambat perlahan Lalu Aku bergeser bertemu “digital native� di sana Aku lantunkan nyanyian Semoga kalian menyukainya.

Tak seorangpun tau kalau aku belum mandi Kecuali bayang bayang senja yang bisu

Banyak bisik bergeming– hmmm aku belum mandi Tengah alunan laguku Banyak bisik bergeming, ingin tau Banyak bisik berusik, ingin tanya Banyak bisik bermimpi, ingin terbang Hujan deras mengguyur senja itu Mungkin karena dalam satu bisik ada yang berujar…”panas ruangan ini” Nyanyian kusulap jadi tarian Semoga kau menyukainya Masih belum terdengar bisikan “Hmmmm belum mandi ya?”

Mengurai mimpi --- aku belum mandi Riuhnya hujan gemercik Berbagi mimpi Mengurai angan Ambilah tapak sang pelangi Menyusuplah dalam kabut senja Urailah angan Ukirlah jadi nyata Ternyata aku belum perlu mandi