GEDUNG MEDIK SENTRAL RSUP DR. KARIADI
‘TERAS KOTA’
ZONING Pembagian zonasi dibedakan sesuai tingkat steril dan pembagian akses pengunjung dan medis. Area depan / sisi timur bangunan merupakan akses publik dan semakin terbatas ke sisi belakang/ barat bangunan. Ruangan-ruangan utama memiliki view dan pencahayaan utara-selatan, dengan void di tengah sebagai jeda antar zona.
URBAN PATH Selain menempatkan drop-off bagi pengguna mobil seperti layaknya bangunan pada umumnya di Indonesia, bangunan juga menempatkan manusia sebagai pengguna utama bangunan dan bukan hanya kendaraan bermotor. Pada sisi depan bangunan ditempatkan tangga masuk yang dilengkapi dengan teduhan, yang juga berfungsi sebagai ruang semi publik mengarah langsung ke kafe yang ada di lantai satu. Jembatan pejalan kaki juga ditempatkan pada sisi-sisi lain bangunan yang menghubungkan Gedung Medik Sentral dengan gedung di sekitarnya.
ACCESS Untuk mengintegrasikan bangunan Medik Sentral dengan bangunan lain di sekitarnya, maka dibuat beberapa akses jembatan ke gedung Garuda dan gedung radiologi, selain itu juga terdapat akses pejalan kaki menuju rencana gedung parkir di sisi selatan bangunan. Sirkulasi dibuat dengan jelas dan sederhana sehingga mudah dipahami pengunjung.
ATTRACT Massa bangunan Gedung Medik Sentral dibuat selaras dengan bangunan-bangunan lain pada kompleks RSUP Dr. Kariadi namun diolah dengan bentukan yang baik dan tidak membosankan sehingga menarik baik bagi lingkungan, pengguna bangunan, maupun masyarakat sekitar. Area hijau juga ditempatkan pada sekitar bangunan juga beberapa bagian di dalam bangunan sebagai elemen untuk menarik baik secara estetika maupun secara psikologis.
LIGHT & SHADE Material yang digunakan berwarna netral sehingga memberikan kesan ringan dan alami pada bangunan. Bentukan yang tidak masif dan penggunaan material transparan pada fasad bangunan mengizinkan masuknya cahaya alami ke dalam bangunan. Hal ini penting bagi sebuah bangunan rumah sakit untuk memberikan efek psikologis yang baik bagi para pasien. Beberapa bagian pada bangunan seperti pada void dan bagian lantai terbuka digunakan sebagai area hijau sehingga memberikan efek keteduhan pada bangunan.
GMS 56 / 1
Konteks Kota dan Kawasan Kawasan RSUP DR KARIADI terletak pada sabuk hijau (greenbelt) kota Semarang. Dengan ruas jalan Dr.Sutomo yang merupakan sabuk hijau kawasan. Bentukan lahan meliuk mengikuti aliran selokan kawasan RSUP dan memisahkan lahan dengan jalan utama sehingga dibutuhkan akses jembatan pada bagian pintu masuk lahan. Di sisi utara merupakan kawasan pemukiman dengan area hijau yang masih lebat. Karakteristik lahan ini kami coba tuangkan dalam sebuah konsep ‘teras’ kota pada sisi depan bangunan. Dengan peneduh dan penghijauan untuk mengantisipasi panasnya iklim kota Semarang. Material yang netral dan kesan teduh kami tonjolkan dengan pembuatan area bayangbayang pada fasad. Area parkir depan dipindahkan ke sisi belakang (gedung parkir) sehingga penampakan area depan bangunan menjadi lebih ramah terhadap pejalan kaki dan warga kota. Sebuah tangga lebar menyambut pejalan kaki menuju cafe di lantai 1, sedangkan area rapat di sisi basement memiliki view kearah depan bangunan dengan memiringkan sebagian lahan di sisi depan. Akses dan area UGD sedapat mungkin telihat jelas dai sisi jalan, sehingga kami memisahkan entrance UGD di sisi utara dengan material dinding berwarna merah yang terlihat jelas dari sisi jalan raya.
View depan
basemen
IN UGD
OUT
Area IPAL dan GENSET
basemen
akses kendaraan
BLOKPLAN
akses pedestrian
GMS 56 / 2
GMS 56 / 3
GMS 56 / 4
GMS 56 / 5
GMS 56 / 6
Tampak Barat
Tampak Timur
Tampak Selatan
Tampak Utara
GMS 56 / 7
Konsep Ruang Dalam Perancangan ruang dalam sebuah bangunan kesehatan memerlukan perhatian khusus yang berbeda dengan bangunan lainnya. Menurut Kate Wendt dari IIDA (Asosiasi Interior Design Internasional), perancangan ruang lobby menjadi penting karena impresi pertama seorang pasien dapat memberikan dampak signifikan pada psikologis pasien. Kebanyakan pasien datang dengan rasa stress dan cemas sehingga penting untuk menciptakan ruang yang tenang dan mengurangi distraksi. Ruang dibuat leluasa untuk mencegah konsentrasi manusia di antara pasien untuk mengurangi kecemasan. Sebagai fasilitas kesehatan, penting untuk mengakomodasi kebutuhan semua pasien, termasuk penyandang cacat dan pasien dengan kekurangan penglihatan. Sehingga penting untuk menyediakan konter resepsionis dengan ketinggian yang mengakomodasi pasien dengan kursi roda. Papan-papan petunjuk arah atau signage juga dibuat dengan legibilitas yang baik sehingga mudah terbaca dari jarak jauh
View area lobby
View area Void
GMS 56 / 8