2ND PRIZE - 2017 SAYEMBARA RTH DEPOK - TEAM

Page 1

TAMAN PADEPOKAN Taman Kota & Alun-alun Kota Depok Ruang Terbuka Hijau yang terletak di dalam kawasan Green Depok City, mencoba merespon isu ‘gated community’ pada kawasan-kawasan perumahan yang dibangun oleh pengembang, dengan menciptakan konektivitas antar cluster dan kawasan perkampungan disekitarnya serta menawarkan ruang terbuka multifungsi dari tipologi ‘padepokan’ (asal muasal kata Depok) yang diinterpretasikan sesuai perkembangan jaman. Sebuah tempat untuk merayakan void perkotaan yang semakin menghilang.

Reinterpretasi Ruang Terbuka Hijau

Urban Declustering

Alun- alun merupakan ruang publik tertua di nusantara, sebuah void besar yang diletakkan di pusat kota, dengan perimeter disekelilingnya yang menjadi area komersial temporer, serta fleksibilitasnya untuk menampung berbagai macam event kota maupun aktifitas warga. Alun-alun biasanya dikelilingi oleh bangunan penting : kantor pemerintahan, masjid, maupun pasar, sehingga merupakan ciri kota yang inklusif dimana semua warga berbaur pada satu tempat.

Lahan dikelilingi oleh cluster perumahan dan kampung, dengan pola pemukiman organik dan cluster tertutup yang kerapkali disebut ‘Gated Community’ karena sifatnya yang tertutup dan hanya dengan satu akses masuk.

Perubahan gaya hidup dan kebutuhan akan aktifitas di ruang terbuka mulai muncul di beberapa kota ditandai dengan semakin banyaknya warga yang menghabiskan ‘leisure time’ mereka di taman kota dan semakin berkurangnya minat warga mengunjungi mall (karena kemacetan dan pengalaman yang monoton). Mall yang pada masanya mampu mewadahi berbagai kegiatan selain berbelanja kini digantikan oleh ruang terbuka hijau /RTH dengan program ruang yang makin beragam. Permasalahan umum di kota-kota Indonesia adalah berkembangnya area pemukiman di lahan baru yang terpisah dari kota, serta hilangnya memori akan tipologi ruang kota di Indonesia : alun-alun , ruang yang inklusif, aksesibilitas dengan berjalan kaki, dan skala yang intim. Meski RTH mampu menawarkan berbagai macam kegiatan tematik sekaligus bernilai ekologis, kebutuhan akan void kota yang fleksibel seperti alun-alun masih diperlukan sebagai ruang terbuka yang bernilai filosofis dan budaya. Hal pertama yang dilakukan adalah merangkum kebutuhan sarana ruang publik dan tipologinya. Alun-alun pada dasarnya adalah void kota yang multifungsi, tempat dimana pemegang pemerintahan bertemu dengan rakyatnya,tempat berlangsungnya berbagai event kota dalam skala besar. Tipologi ruang ini kemudian berkembang seiring perubahan budaya dan gaya hidup. Selain kebutuhan ruang publik dalam skala besar, dibutuhkan pula ruang publik skala mikro seperti halnya pada jalan kampung dan pelataran, sehingga mampu mewadahi berbagai aktifitas. Pada prinsipnya, Alun-alun dan RTH ini harus mampu mewadahi aktifitas eksisting dan antisipasi aktifitas di masa depan yang belum terdefinisi.

Kondisi eksisting kawasan kurang mendukung aktifitas urban yang vibrant, seperti kurangnya fungsi yang heterogen, skala manusia yang nyaman untuk berjalan kaki, dan tersedianya ruang-ruang publik skala kecil, sehingga dibutuhkan sebuah generator aktifitas yang mampu menciptakan beragam kegiatan . Hal pertama adalah menciptakan void kota yang menjadi wadah berbagai kegiatan kota di ruang terbuka. penarikan garis axis sirkulasi utama yang meneruskan urban fabric dan merespon sungai

area cluster perumahan dan kampung disekitar lahan

tipologi ruang publik

aktifitas

Diperlukan ruang publik yang mampu ‘merobohkan’ dinding-dinding antar cluster perumahan dan meningkatkan keberlanjutan sosial, aksesibilitas kawasan dan suasana kota yang beragam. Eco-Belt Lahan dibelah oleh sungai yang berbatasan dengan kawasan perumahan yang membelakangi sungai tersebut. Keberadaan sungai sebagai batas (edge) ini memiliki potensi untuk ‘menyambungkan’ akses visual dan pergerakan sirkulasi di sekeliling lahan. Diharapkan pengembangan perumahan ke depannya dapat menjadikan area RTH ini menjadi sisi depan bangunan.

event, sports, concert square / lapangan

playground & sports tipologi Alun - alun dan pendopo yang menjadi inti kawasan Taman.

kontur artifisial

linier/ pathway

Program-program utama diletakkan di sepanjang tepi sungai (river belt) yang menjadi orientasi view. Akses menuju kampung di sisi timur laut dihubungkan dengan entrance di sisi atas, sedangkan akses utama di sepanjang jalan boulevard Grand Depok City. Aktifitas yang menciptakan kebisingan diletakkan di sisi selatan, sedangkan di sisi tengah merupakan ‘core’ dari alun-alun dan ‘padepokan kreatif’(mengambil istilah ‘padepokan’ yang merupakan muasal kata Depok di masa lalu sebagai tempat belajar agama dan ilmu.) Sisi utara difokuskan pada area untuk ekosistem alami dan kolam retensi air yang sekaligus menjadi area pemancingan.

cycling,jogging,pets

Lansekap dan ekosistem kawasan waterfront

kolam retensi, pemancingan

creative center, education indoor

titik - titik aktifitas Ruang Terbuka Hijau yang tersebar untuk menghubungkan kawasan disekitarnya.

Sisi utara lahan merupakan rumah bagi burung-burung lokal dan binatang kecil dan meneruskan ‘green belt’ tepi sungai. Penataan vegetasi berdasarkan fungsinya : vegetasi pengarah, pohon peneduh, vegetasi air dan semak, tanaman vertikal, tanaman hias, serta pepohonan eksisting seperti bambu yang biasa terdapat di tepian sungai.


IPAL

Q

O S

PAM

T

JARINGAN AIR

T

4

N

F

H

A

B

D

G

U

SOLAR CELL

E GARDU

1

L

C

M

P

R

E

JARINGAN LISTRIK

PLN

M P

O

I

O

K J

2

JALUR SEPEDA

3

LEGENDA A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L.

ALUN - ALUN PENDOPO CREATIVE CENTER PELATARAN PANGGUNG AMPHITEATER LAPANGAN TENIS/BADMINTON URBAN FARMING & SOLAR CELL LAPANGAN FUTSAL-BASKET SKATEPARK PLAYGROUND AREA PARKIR MOBIL - BUS AREA PARKIT MOTOR-SEPEDA

M. FOOD COURT N. MUSHOLLA & TOILET O. TOILET P. JEMBATAN PEDESTRIAN Q. KOLAM RETENSI & PEMANCINGAN R. HALTE BUS S. IPAL T. TAMAN LANSIA U. UNIT PENGOLAHAN SAMPAH 1. 2. 3. 4.

ENTRANCE ALUN-ALUN & PADEPOKAN ENTRACE JEMBATAN PEDESTRIAN ENTRANCE PARKIR UTAMA ENTRANCE JALAN KAMPUNG

TAHAP 2

SITEPLAN

VIDEOTRON GAZEBO

TAHAP 1

TAHAP 1 TAHAP 2

PENTAHAPAN PEMBANGUNAN


PADEPOKAN : DEPOK CREATIVE CENTER A

7800

GRIYA PAMER NAIK

B Ø15

00

B

6750

GUDANG GRIYA PAMER PREFUNCTION

3925

NAIK

6151

12000

1250

3500

1250

12000

1250

3500

1250

3950

4050

LT. DASAR A TURUN

7800

A

PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA

BALAI KREASI

2

B

4

TURUN

R. LAKTASI

3800

1

2950

B DENAH LANTAI 1

0

NAIK

BALAI KREASI

3150

2000

BALAI KREASI

12000

VIEW SISI SELATAN BANGUNAN

10000

POJOK RAMAH ANAK

1250

3500

1250

12000

LT. SATU

A A

1250

3500

1250

8000

Depok Creative Center adalah fasilitas bangunan yang mewadahi berbagai aktifitas kreatif dan konsultasi yang membutuhkan ruangan dalam. Bangunan ini berfungsi seperti halnya padepokan, tempat untuk belajar dan berkumpul. Bangunan diletakkan di sisi selatan pelataran dan menghadap ke sungai. Akses di lantai satu dapat diakses dari viewing deck di sisi selatan, sedangkan di lantai dasar terhubung ke foodcourt yang menghadap ke sungai.

view dek

DENAH LANTAI 2 1

2

4

B

B

1750 1250

4800

0

KANTOR PENGELOLA

4200

AREA KONSULTASI KEMASAN

2550

TURUN

5500

COWORKING SPACE

jembatan dari parkir

foodcourt

4500

AREA KONSULTASI KEMASAN

AKSONOMETRI BANGUNAN LT. DUA DENAH LANTAI 3

0

1

2

4

12000

6000

12000

6000

A

8000


POTONGAN KAWASAN LAP. BASKET - FUTSAL MUSHOLLA

ALUN-ALUN

PENDOPO

WALL CLIMBING

TOILET

VIDEOTRON LAPANGAN TENIS- BADMINTON AMPHITEATER PELATARAN PANGGUNG

PELATARAN PANGGUNG

DEPOK CREATIVE CENTER

VIEWING DEK

SUNGAI

VIDEOTRON JOGGING TRACK KOLAM RETENSI AIR


AREA ALUN-ALUN DAN BANGUNAN Aktifitas yang menciptakan kebisingan diletakkan di sisi selatan, sedangkan di sisi tengah merupakan ‘core’ dari alun-alun dan ‘padepokan kreatif’(mengambil istilah ‘padepokan’ yang merupakan muasal kata Depok di masa lalu )

VIEW DEK JEMBATAN YANG TERHUBUNG KE BANGUNAN PADEPOKAN KREATIF

VIEW KORIDOR ANTARA PENDOPO DAN PADEPOKAN DAN AREA FOODCOURT DI BELAKANGNYA

VIEW PELATARAN AMPHITEATER YANG MULTIFUNGSI, DENGAN VIEW PENDOPO DI UJUNGNYA

VIEW DARI ARAH ALUN-ALUN


AREA TAMAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU Program-program utama diletakkan di sepanjang tepi sungai (river belt) yang menjadi orientasi view. Keberadaan sungai sebagai batas (edge) ini memiliki potensi untuk ‘menyambungkan’ akses visual dan pergerakan sirkulasi di sekeliling lahan. Diharapkan pengembangan perumahan ke depannya dapat menjadikan area RTH ini menjadi sisi depan bangunan .

VIEWING DECK

ENTRANCE SISI BARAT MENUJU BANGUNAN UTAMA

SKATEPARK

HALTE BIS

ENTRANCE PEDESTRIAN SISI SELATAN MENUJU JEMBATAN DAN VIEWING DECK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.